2. Roland Barthes
Roland Barthes (1915-1980) adalah seorang filosof
Prancis yang memainkan peran sentral dalam
strukturalisme pada tahun 60-an dan 70-an di Paris.
Ia adalah seorang kritik sastra, teoretikus sosial, dan
semiotikus yang memperluas pemikiran dalam
berbagai bidang.
Universitas Gunadarma
3. Teori Strukturalisme
Ferdinand De Saussure
Roland Barthes
Teori yang mendasari filsafat Strukturalisme adalah
teori tentang bahasa, khususnya teori linguistik modern
yang dipelopori oleh Ferdinand de Saussure (1957-1913),
seorang linguis berkebangsaan Swedia.
Barthes memaparkan terkait dengan strukturalisme mempelajari
aturan, norma, dan struktur pengorganisasian yang membuat
makna menjadi mungkin. Struktur ini adalah produk dari praktik
budaya, yang diungkapkan oleh strukturalis di bawah makna
tunggal yang dikaitkan dengan gambar, artefak, atau teks.
Universitas Gunadarma
4. Roland Barthes dan Julia Kristeva
(Strukturalisme Perancis)
Mengambangkan seni penafsiran struktural berdasarkan
kode-kode bahasa teks sastra.
Melalui kode bahasa itu, diungkapkan kode-kode retorika,
psikoanalitis, sosiokultural.
Mereka menekankan bahwa sebuah karya sastra haruslah
dipandang secara otonom.
Puisi khususnya dan sastra umumnya harus diteliti secara
objektif (yakni aspek intrinsiknya).
Keindahan sastra terletak pada penggunaan bahasanya
yang khas yang mengandung efek-efek estetik.
Universitas Gunadarma
5. “writerly” dan “readerly”
Sedangkan “readerly” ketika teks tersebut
menekankan pada satu maksud pengarang.
Barthes menyebutkan “Writerly” yang
mengajak pembaca untuk menuliskan makna
ke dalamnya
Writerly Readerly
Universitas Gunadarma