SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TEORI KUTUB
PERTUMBUHAN (TEORI
GROWTHPOLE)
Teori kutub pertumbuhan pertama kali
diperkenalkan oleh ekonomom Perancis yaitu
Perroux pada tahun 1950 dengan teorinya
pole de croisanse, yang menyatakan
pertumbuhan tidak muncul di setiap tempat
secara simultan dan serentak.
Pertumbuhan itu muncul di kutub-kutub
pertumbuhan diciptakan dan memiliki
intensitas yang berbeda yang disebut pusat
pertumbuhan.
Kutub pertumbuhan regional terdiri dari satu
kumpulan industri-industri yang mengalami
kemajuan dan saling berhubungan, serta
cenderung menimbulkan aglomerasi yang
disebabkan oleh adanya faktor-faktor
ekonomi eksternal. Faktor-faktor eksternal itu
seperti turunnya biaya produksi,
pembangunan pasar bagi pekerja urban dan
akses pasar yang lebih besar
Menurut Arsyad (1999: 148):
 Dalam proses pembangunan akan muncul
industri unggulan yang merupakan industri
penggerak utama dalam pembangunan suatu
daerah karena keterkaitan antara industri,
maka perkembangan industri unggulan akan
mempengaruhi perkembangan industri
lainnya yang berhubungan erat dengan
industri unggulan tersebut;
pemusatan industri pada suatu daerah akan
mempercepat pertumbuhan ekonomi, karena
pemusatan industri akan menciptakan pola
konsumsi yang berbeda antar daerah sehingga
perkembangan industri di daerah akan
mempengaruhi perkembangan daerah-daerah
lainnya;
perekonomian merupakan gabungan dari sistem
industri yang relatif aktif (industri unggulan)
dengan industri-industri yang relatif pasif yaitu
industri yang tergantung dari industri unggulan
atau pusat pertumbuhan. Daerah yang relatif maju
atau aktif akan mempengaruhi daerah-daerah yang
relatif pasif.
Menurut Boudeviile (1978: 12)  kutub
pertumbuhan regional sebagai kelompok
industri yang mengalami ekspansi yang
berlokasi di daerah perkotaan akan mendorong
perkembangan kegiatan ekonomi daerah
sekitarnya yang berada dalam cakupannya.
Hubungan positif ini diharapkan dapat
mengangkat pertumbuhan daerah sekitarnya
yang mempunyai keterbatasan dalam
sumbernya.
Teori Growth Pole dapat diartikan sebagai
berikut :
 Salah satu alat utama yang dapat melakukan
penggabungan antara prinsip-prinsip
sentralisasi dengan desentralisasi.
 Teori yang menjadi dasar strategi
kebijaksanaan pembangunan wilayah melalui
industri daerah.
 Pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi
di segala tata-ruang. Akan tetapi, terjadi
hanya terbatas pada beberapa tempat
tertentu dengan variabel-variabel yang
berbeda intensitasnya.
 Salah satu cara untuk menggalakan kegiatan
pembangunan suatu daerah tertentu melalui
pemanfaatan aglomeration economies
sebagai faktor pendorong utama.
Teori Growth Pole dapat pula diartikan secara
fungsional dan secara geografis:
Secara Fungsional
 Suatu lokasi pemusatan kelompok usaha atau
cabang industri yang hubungannya bersifat
memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga
mampu mestimulasi kehidupan ekonomi baik
kedalam maupun keluar (daerah belakangnya).
Secara Geografis
 Suatu lokasi yang memiliki tingkat
aksesibilitas tinggi sehingga menjadi pusat
daya tarik (pole of attraction), yang
menyebabkan banyak usaha tertarik untuk
berlokasi didaerah tersebut dan masyarakat
senang datang memanfaatkan fasilitas yang
ada.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
dalam suatu ruang terdapat pusat-pusat yang
memiliki kekuatan untuk mengembangkan pusat itu
sendiri dan untuk berkembang secara lebih luas,
mempengaruhi daerah sekitarnya. Selain itu, dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan inti dari Teori
Growth Pole, yaitu :
Dalam proses pembangunan akan timbul industri
unggulan yang merupakan industri penggerak
utama dalam pembangunan suatu daerah.
Keterkaitan antar industri sangat erat, maka
perkembangan industri unggulan akan
mempengaruhi perkembangan industri lain yang
berhubungan dengan industri unggulan.
 Pemusatan industri pada suatu daerah akan
mempercepat pertumbuhan perekonomian
karena akan menciptakan pola konsumsi
yang berbeda antar daerah.
 Perekonomian merupakan gabungan dari
sistem industri yang relatif aktif (unggulan)
dengan industri yang relatif pasif atau
industri yang tergantung industri unggulan.
Terjadinya suatu aglomerasi ditandai dengan
adanya beberapa hal sebagai berikut :
 Scale economies = keuntungan yang timbul
karena pusat pengembangan memungkinkan
beberapa industri bergabung dalam operasi
skala besar, karena ada jaminan sumber
bahan baku dan pasar.
 Localization Economies = timbul akibat
adanya saling keterkaitan antar industri
sehingga kebutuhan bahan baku dan pasar
dapat dipenuhi dengan mengeluarkan ongkos
angkut yang minimum.
 Urbanization economies = timbul karena
fasilitas pelayanan sosial dan ekonomi yang
dapat digunakan secara bersamaan sehingga
pembebanan ongkos untuk masing-masing
perusahaan dapat dilakukan serendah
mungkin.
Tidak semua kota dapat digolongkan sebagai
pusat pertumbuhan, tetapi sebagai suatu pusat
pertumbuhan harus memiliki empat ciri sebagai
berikut :
1. Adanya hubungan intern dari berbagai
macam kegiatan
Adanya keterkaitan satu sektor dengan sektor
lainnya sehingga apabila ada satu sektor yang
tumbuh akan mendorong sektor lain karena
saling terkait. Berbagai komponen kehidupan
kota akan saling mendukung terciptanya
pertumbuhan.
2. Ada efek penggandaan (multiplier effect)
Adanya keterkaitan antar sektor akan
menciptakan efek penggandaan. Permintaan
pada satu sektor akan menciptakan produksi
pada sektor tersebut maupun sektor lain
yang terkait, dan pada akhirnya akan terjadi
akumulasi modal. Multiplier effect sangat
berperan dalam suatu kota untuk memacu
pertumbuhan daerah belakangnya.
3. Adanya konsentrasi geografis
Konsentrasi geografis dari berbagai sektor
dapat menciptakan efisiensi diantara sektor
yang saling membutuhkan. Selain itu juga
meningkatkan daya tarik dari kota tersebut.
4. Bersifat mendorong daerah belakangnya
Hal ini dapat terjadi apabila hubungan antara
kota dan wilayah harmonis. Misalnya kota
membutuhkan bahan baku dari wilayah
belakangnya dan menyediakan berbagai
kebutuhan wilayah belakang untuk dapat
mengembangkan dirinya.
Pusat pertumbuhan dapat terbentuk di suatu wilayah.
Terbentuknya pusat pertumbuhan dapat terjadi secara
alami atau dengan perencanaan. :
1. Teori Polarisasi Ekonomi
Teori polarisasi ekonomi dikemukakan oleh Gunar
Myrdal. Menurut Myrdal, setiap daerah mempunyai
pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi
tenaga buruh dari pinggiran. Pusat pertumbuhan
tersebut juga mempunyai daya tarik terhadap tenaga
terampil, modal, dan barang-barang dagangan yang
menunjang pertumbuhan suatu lokasi. Demikian
terus-menerus akan terjadi pertumbuhan yang makin
lama makin pesat atau akan terjadi polarisasi
pertumbuhan ekonomi (polarization of economic
growth).
Teori polarisasi ekonomi Myrdal ini
menggunakan konsep pusat-pinggiran
(coreperiphery). Konsep pusat-pinggiran
merugikan daerah pinggiran, sehingga perlu
diatasi dengan membatasi migrasi
(urbanisasi), mencegah keluarnya modal dari
daerah pinggiran, membangun daerah
pinggiran, dan membangun wilayah
pedesaan.
Adanya pusat pertumbuhan akan berpengaruh
terhadap daerah di sekitarnya. Pengaruh tersebut
dapat berupa pengaruh positif dan negatif.
Pengaruh positif terhadap perkembangan daerah
sekitarnya disebut spread effect. Contohnya adalah
terbukanya kesempatan kerja, banyaknya investasi
yang masuk, upah buruk semakin tinggi, serta
penduduk dapat memasarkan bahan mentah.
Sedangkan pengaruh negatifnya disebut backwash
effect, contohnya adalah adanya ketimpangan
wilayah, meningkatnya kriminalitas, kerusakan
lingkungan, dan lain sebagainya.
2. Teori Kutub Pertumbuhan
Contoh: industri baja di suatu daerah akan
menimbulkan kekuatan sentripetal, yaitu menarik
kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan
dengan pembuatan baja, baik pada penyediaan
bahan mentah maupun pasar. Industri tersebut
juga menimbulkan kekuatan sentrifugal, yaitu
rangsangan timbulnya kegiatan baru yang tidak
berhubungan langsung dengan industry baja.
3. Teori Pusat Pertumbuhan
Teori pusat pertumbuhan dikemukakan
oleh Boudeville. Menurut Boudeville (ahli
ekonomi Prancis), pusat pertumbuhan
adalah sekumpulan fenomena geografis
dari semua kegiatan yang ada di permukaan
Bumi. Suatu kota atau wilayah kota yang
mempunyai industri populasi yang
kompleks, dapat dikatakan sebagai pusat
pertumbuhan. Industri populasi merupakan
industri yang mempunyai pengaruh yang
besar (baik langsung maupun tidak
langsung) terhadap kegiatan lainnya.
4. Teori Tempat Sentral
Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter
Christaller (1933), seorang ahli geografi dari
Jerman. Teori ini didasarkan pada lokasi dan pola
persebaran permukiman dalam ruang. Dalam suatu
ruang kadang ditemukan persebaran pola
permukiman desa dan kota yang berbeda ukuran
luasnya. Teori pusat pertumbuhan dari Christaller
ini diperkuat oleh pendapat August Losch (1945)
seorang ahli ekonomi Jerman.
Teori Walter Christaller dapat diterapkan secara
baik di suatu wilayah dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
 Topografi dari wilayah tersebut relatif
seragam, sehingga tidak ada bagian yang
mendapat pengaruh lereng atau pengaruh
alam lainnya dalam hubungannya dengan
jalur angkutan.
 Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk
relatif homogen dan tidak memungkinkan
adanya produksi primer yang menghasilkan
padi-padian, kayu, atau batu bara.

More Related Content

What's hot

PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"Akhmad Puryanto
 
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3jopiwildani
 
Xi geografi kd 3.3_analisis mengenai amdal
Xi geografi kd 3.3_analisis mengenai amdalXi geografi kd 3.3_analisis mengenai amdal
Xi geografi kd 3.3_analisis mengenai amdaljopiwildani
 
Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)
Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)
Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)Agnes Yodo
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Agnas Setiawan
 
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptxAnasFatkhulloh1
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukanDicko Agustian
 
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptrisdiantikakamsiel1
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiAgnas Setiawan
 
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Mas Mun
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sdajopiwildani
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamDoris Agusnita
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIAulia Safitri
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptxBahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptxKurikulumwaSman14
 
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptxKeragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptxFiraMagfira5
 

What's hot (20)

PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
 
Desa
DesaDesa
Desa
 
Xi geografi kd 3.3_analisis mengenai amdal
Xi geografi kd 3.3_analisis mengenai amdalXi geografi kd 3.3_analisis mengenai amdal
Xi geografi kd 3.3_analisis mengenai amdal
 
Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)
Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)
Negara maju dan negara berkembang (GEOGRAFI)
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
 
Geografi : Kota
Geografi : KotaGeografi : Kota
Geografi : Kota
 
Konsep wilayah
Konsep wilayahKonsep wilayah
Konsep wilayah
 
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukan
 
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
 
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
 
Ppt flora fauna
Ppt flora faunaPpt flora fauna
Ppt flora fauna
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptxBahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
 
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptxKeragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
 

Similar to TEORI KUTUB PERTUMBUHAN

Kutub pertumbuhan kawasan pedesaan
Kutub pertumbuhan kawasan pedesaanKutub pertumbuhan kawasan pedesaan
Kutub pertumbuhan kawasan pedesaanRisqi Tomy
 
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
 
Reza Maulana idris_tugas ekonomi wilayah dan kota#1 (1).pptx
Reza Maulana idris_tugas ekonomi wilayah dan kota#1 (1).pptxReza Maulana idris_tugas ekonomi wilayah dan kota#1 (1).pptx
Reza Maulana idris_tugas ekonomi wilayah dan kota#1 (1).pptxRezaMaulanaIdris
 
7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.muhammad muhaimin
 
Week 6 perubahan struktur perekonomian yusinadia sekar sari 11140023 5 v-ma
Week 6 perubahan struktur perekonomian  yusinadia sekar sari 11140023   5 v-maWeek 6 perubahan struktur perekonomian  yusinadia sekar sari 11140023   5 v-ma
Week 6 perubahan struktur perekonomian yusinadia sekar sari 11140023 5 v-maYusinadia Sekar Sari
 
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayahTeori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayahArham Suhenra
 
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomiTugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomisiti aisah
 
Bab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomiBab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomiSinta Lestari
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahLutfiyah Siti
 
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
 
5.perubahan struktur ekonomi
5.perubahan struktur ekonomi5.perubahan struktur ekonomi
5.perubahan struktur ekonomisitiaisah12140250
 
Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiRangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiFitri Indra Wardhono
 
Perubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiPerubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiInas Intishar
 
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomi
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomiTugas 5 .perubahan struktur ekonomi
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomisiti aisah
 
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan irlan fery
Pengaruh pertumbuhan ekonomi  terhadap pendapatan irlan feryPengaruh pertumbuhan ekonomi  terhadap pendapatan irlan fery
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan irlan feryirlan_fery81
 

Similar to TEORI KUTUB PERTUMBUHAN (20)

Growth+pole+theory
Growth+pole+theoryGrowth+pole+theory
Growth+pole+theory
 
Pertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilanPertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kutub pertumbuhan kawasan pedesaan
Kutub pertumbuhan kawasan pedesaanKutub pertumbuhan kawasan pedesaan
Kutub pertumbuhan kawasan pedesaan
 
PPT PPDWP KELOMPOK 8.pptx
PPT PPDWP KELOMPOK 8.pptxPPT PPDWP KELOMPOK 8.pptx
PPT PPDWP KELOMPOK 8.pptx
 
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
Reza Maulana idris_tugas ekonomi wilayah dan kota#1 (1).pptx
Reza Maulana idris_tugas ekonomi wilayah dan kota#1 (1).pptxReza Maulana idris_tugas ekonomi wilayah dan kota#1 (1).pptx
Reza Maulana idris_tugas ekonomi wilayah dan kota#1 (1).pptx
 
7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.
 
Week 6 perubahan struktur perekonomian yusinadia sekar sari 11140023 5 v-ma
Week 6 perubahan struktur perekonomian  yusinadia sekar sari 11140023   5 v-maWeek 6 perubahan struktur perekonomian  yusinadia sekar sari 11140023   5 v-ma
Week 6 perubahan struktur perekonomian yusinadia sekar sari 11140023 5 v-ma
 
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayahTeori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
Teori pembangunan dan konsep pengembagan wilayah
 
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomiTugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Bab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomiBab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomi
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 4 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
5.perubahan struktur ekonomi
5.perubahan struktur ekonomi5.perubahan struktur ekonomi
5.perubahan struktur ekonomi
 
Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiRangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
 
Perubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomiPerubahan struktur ekonomi
Perubahan struktur ekonomi
 
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomi
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomiTugas 5 .perubahan struktur ekonomi
Tugas 5 .perubahan struktur ekonomi
 
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan irlan fery
Pengaruh pertumbuhan ekonomi  terhadap pendapatan irlan feryPengaruh pertumbuhan ekonomi  terhadap pendapatan irlan fery
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan irlan fery
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 

Recently uploaded (20)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 

TEORI KUTUB PERTUMBUHAN

  • 2. Teori kutub pertumbuhan pertama kali diperkenalkan oleh ekonomom Perancis yaitu Perroux pada tahun 1950 dengan teorinya pole de croisanse, yang menyatakan pertumbuhan tidak muncul di setiap tempat secara simultan dan serentak. Pertumbuhan itu muncul di kutub-kutub pertumbuhan diciptakan dan memiliki intensitas yang berbeda yang disebut pusat pertumbuhan.
  • 3. Kutub pertumbuhan regional terdiri dari satu kumpulan industri-industri yang mengalami kemajuan dan saling berhubungan, serta cenderung menimbulkan aglomerasi yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor ekonomi eksternal. Faktor-faktor eksternal itu seperti turunnya biaya produksi, pembangunan pasar bagi pekerja urban dan akses pasar yang lebih besar
  • 4. Menurut Arsyad (1999: 148):  Dalam proses pembangunan akan muncul industri unggulan yang merupakan industri penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah karena keterkaitan antara industri, maka perkembangan industri unggulan akan mempengaruhi perkembangan industri lainnya yang berhubungan erat dengan industri unggulan tersebut;
  • 5. pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi, karena pemusatan industri akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah sehingga perkembangan industri di daerah akan mempengaruhi perkembangan daerah-daerah lainnya; perekonomian merupakan gabungan dari sistem industri yang relatif aktif (industri unggulan) dengan industri-industri yang relatif pasif yaitu industri yang tergantung dari industri unggulan atau pusat pertumbuhan. Daerah yang relatif maju atau aktif akan mempengaruhi daerah-daerah yang relatif pasif.
  • 6. Menurut Boudeviile (1978: 12)  kutub pertumbuhan regional sebagai kelompok industri yang mengalami ekspansi yang berlokasi di daerah perkotaan akan mendorong perkembangan kegiatan ekonomi daerah sekitarnya yang berada dalam cakupannya. Hubungan positif ini diharapkan dapat mengangkat pertumbuhan daerah sekitarnya yang mempunyai keterbatasan dalam sumbernya.
  • 7. Teori Growth Pole dapat diartikan sebagai berikut :  Salah satu alat utama yang dapat melakukan penggabungan antara prinsip-prinsip sentralisasi dengan desentralisasi.  Teori yang menjadi dasar strategi kebijaksanaan pembangunan wilayah melalui industri daerah.
  • 8.  Pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi di segala tata-ruang. Akan tetapi, terjadi hanya terbatas pada beberapa tempat tertentu dengan variabel-variabel yang berbeda intensitasnya.  Salah satu cara untuk menggalakan kegiatan pembangunan suatu daerah tertentu melalui pemanfaatan aglomeration economies sebagai faktor pendorong utama.
  • 9. Teori Growth Pole dapat pula diartikan secara fungsional dan secara geografis: Secara Fungsional  Suatu lokasi pemusatan kelompok usaha atau cabang industri yang hubungannya bersifat memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu mestimulasi kehidupan ekonomi baik kedalam maupun keluar (daerah belakangnya).
  • 10. Secara Geografis  Suatu lokasi yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of attraction), yang menyebabkan banyak usaha tertarik untuk berlokasi didaerah tersebut dan masyarakat senang datang memanfaatkan fasilitas yang ada.
  • 11. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam suatu ruang terdapat pusat-pusat yang memiliki kekuatan untuk mengembangkan pusat itu sendiri dan untuk berkembang secara lebih luas, mempengaruhi daerah sekitarnya. Selain itu, dari pengertian diatas, dapat disimpulkan inti dari Teori Growth Pole, yaitu : Dalam proses pembangunan akan timbul industri unggulan yang merupakan industri penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah. Keterkaitan antar industri sangat erat, maka perkembangan industri unggulan akan mempengaruhi perkembangan industri lain yang berhubungan dengan industri unggulan.
  • 12.  Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan perekonomian karena akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah.  Perekonomian merupakan gabungan dari sistem industri yang relatif aktif (unggulan) dengan industri yang relatif pasif atau industri yang tergantung industri unggulan.
  • 13. Terjadinya suatu aglomerasi ditandai dengan adanya beberapa hal sebagai berikut :  Scale economies = keuntungan yang timbul karena pusat pengembangan memungkinkan beberapa industri bergabung dalam operasi skala besar, karena ada jaminan sumber bahan baku dan pasar.
  • 14.  Localization Economies = timbul akibat adanya saling keterkaitan antar industri sehingga kebutuhan bahan baku dan pasar dapat dipenuhi dengan mengeluarkan ongkos angkut yang minimum.  Urbanization economies = timbul karena fasilitas pelayanan sosial dan ekonomi yang dapat digunakan secara bersamaan sehingga pembebanan ongkos untuk masing-masing perusahaan dapat dilakukan serendah mungkin.
  • 15. Tidak semua kota dapat digolongkan sebagai pusat pertumbuhan, tetapi sebagai suatu pusat pertumbuhan harus memiliki empat ciri sebagai berikut : 1. Adanya hubungan intern dari berbagai macam kegiatan Adanya keterkaitan satu sektor dengan sektor lainnya sehingga apabila ada satu sektor yang tumbuh akan mendorong sektor lain karena saling terkait. Berbagai komponen kehidupan kota akan saling mendukung terciptanya pertumbuhan.
  • 16. 2. Ada efek penggandaan (multiplier effect) Adanya keterkaitan antar sektor akan menciptakan efek penggandaan. Permintaan pada satu sektor akan menciptakan produksi pada sektor tersebut maupun sektor lain yang terkait, dan pada akhirnya akan terjadi akumulasi modal. Multiplier effect sangat berperan dalam suatu kota untuk memacu pertumbuhan daerah belakangnya.
  • 17. 3. Adanya konsentrasi geografis Konsentrasi geografis dari berbagai sektor dapat menciptakan efisiensi diantara sektor yang saling membutuhkan. Selain itu juga meningkatkan daya tarik dari kota tersebut. 4. Bersifat mendorong daerah belakangnya Hal ini dapat terjadi apabila hubungan antara kota dan wilayah harmonis. Misalnya kota membutuhkan bahan baku dari wilayah belakangnya dan menyediakan berbagai kebutuhan wilayah belakang untuk dapat mengembangkan dirinya.
  • 18. Pusat pertumbuhan dapat terbentuk di suatu wilayah. Terbentuknya pusat pertumbuhan dapat terjadi secara alami atau dengan perencanaan. : 1. Teori Polarisasi Ekonomi Teori polarisasi ekonomi dikemukakan oleh Gunar Myrdal. Menurut Myrdal, setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran. Pusat pertumbuhan tersebut juga mempunyai daya tarik terhadap tenaga terampil, modal, dan barang-barang dagangan yang menunjang pertumbuhan suatu lokasi. Demikian terus-menerus akan terjadi pertumbuhan yang makin lama makin pesat atau akan terjadi polarisasi pertumbuhan ekonomi (polarization of economic growth).
  • 19. Teori polarisasi ekonomi Myrdal ini menggunakan konsep pusat-pinggiran (coreperiphery). Konsep pusat-pinggiran merugikan daerah pinggiran, sehingga perlu diatasi dengan membatasi migrasi (urbanisasi), mencegah keluarnya modal dari daerah pinggiran, membangun daerah pinggiran, dan membangun wilayah pedesaan.
  • 20. Adanya pusat pertumbuhan akan berpengaruh terhadap daerah di sekitarnya. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif terhadap perkembangan daerah sekitarnya disebut spread effect. Contohnya adalah terbukanya kesempatan kerja, banyaknya investasi yang masuk, upah buruk semakin tinggi, serta penduduk dapat memasarkan bahan mentah. Sedangkan pengaruh negatifnya disebut backwash effect, contohnya adalah adanya ketimpangan wilayah, meningkatnya kriminalitas, kerusakan lingkungan, dan lain sebagainya.
  • 21. 2. Teori Kutub Pertumbuhan Contoh: industri baja di suatu daerah akan menimbulkan kekuatan sentripetal, yaitu menarik kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan pembuatan baja, baik pada penyediaan bahan mentah maupun pasar. Industri tersebut juga menimbulkan kekuatan sentrifugal, yaitu rangsangan timbulnya kegiatan baru yang tidak berhubungan langsung dengan industry baja.
  • 22. 3. Teori Pusat Pertumbuhan Teori pusat pertumbuhan dikemukakan oleh Boudeville. Menurut Boudeville (ahli ekonomi Prancis), pusat pertumbuhan adalah sekumpulan fenomena geografis dari semua kegiatan yang ada di permukaan Bumi. Suatu kota atau wilayah kota yang mempunyai industri populasi yang kompleks, dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan. Industri populasi merupakan industri yang mempunyai pengaruh yang besar (baik langsung maupun tidak langsung) terhadap kegiatan lainnya.
  • 23. 4. Teori Tempat Sentral Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller (1933), seorang ahli geografi dari Jerman. Teori ini didasarkan pada lokasi dan pola persebaran permukiman dalam ruang. Dalam suatu ruang kadang ditemukan persebaran pola permukiman desa dan kota yang berbeda ukuran luasnya. Teori pusat pertumbuhan dari Christaller ini diperkuat oleh pendapat August Losch (1945) seorang ahli ekonomi Jerman.
  • 24. Teori Walter Christaller dapat diterapkan secara baik di suatu wilayah dengan syarat-syarat sebagai berikut:  Topografi dari wilayah tersebut relatif seragam, sehingga tidak ada bagian yang mendapat pengaruh lereng atau pengaruh alam lainnya dalam hubungannya dengan jalur angkutan.  Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk relatif homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer yang menghasilkan padi-padian, kayu, atau batu bara.