2. Teori Pembangunan – Adalah salah
satu teori utama, yang juga disebut
ideologi developmentalisme. Sesuai
namanya, teori ini berfokus pada aspek
pembangunan, khususnya
pembangunan ekonomi atau
pertumbuhan ekonomi.
3. Latar
Belakang
Teori
Pembangunan
Basis filosofis dari teori pembangunan terletak pada
gagasan kemajuan. Konsep kemajuan telah ada sejak
para filsuf Yunani kuno berbicara tentang politik dan
masyarakat.
J. B. Bury (1920) dan Robert Nisbet (1980) meneliti
gagasan kemajuan dari era Yunani kuno hingga saat ini.
Pertanyaannya adalah, jika pembangunan berarti
kemajuan, bagaimana kemajuan diukur? Kepada bentuk
sosial manakah tujuan teori pembangunan?
Nisbet berpendapat bahwa gagasan kemajuan adalah
proses linear dari kondisi primitif ke tahap yang lebih baru.
Proses ini akan berlanjut secara linear di masa depan.
4. Perkembangan
Teori
Pembagunan
Meskipun dasar filosofis telah ada sejak lama,
perkembangan sebagai konsep teori politik baru muncul
pada 1950-an.
Konsep pembangunan pertama kali dipindahkan ke
lembaga-lembaga negara. Aplikasi mereka melalui proses
hukum didukung oleh Konstitusi dan hukum.
Tujuannya adalah untuk menciptakan negara yang stabil
dengan dukungan konstitusional yang jelas untuk
pertumbuhan ekonomi.
Tujuan ini tentu saja memicu perdebatan, terutama dari
perspektif kritis, yang menyiratkan bahwa dukungan
ekonomi untuk pembangunan negara-negara berkembang
mengarah pada ketergantungan.
Dengan demikian, teori pembangunan terapan hanyalah
penutup untuk bentuk kolonialisme dan imperialisme baru.
7. Teori Modernisasi
Teori modernisasi diramu oleh kalangan ilmuwan sosial pada
pertengahan abad 20 untuk melihat bagaimana negara-negara barat
terutama Amerika Utara dan Eropa Barat bisa berkembang
sedemikian rupa. Negara-negara barat yang diteliti dianggap berhasil
menjadi modern setelah melalui tahapan-tahapan yang bisa
diidentifikasi, meskipun perkembangannya kini semakin
kompleks. Berkembang di sini diukur dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi dan inovasi teknologi. Termasuk
perubahan politik ke arah demokrasi dan demokratisasi
Teori Modernisasi
Terbagi menjadi 2
Teori Modernisasi Klasik
Teori Modernisasi Kajian
Baru
8. Real Estate
Asumsi Dasar Teori Modernisasi
Modernisasi merupakan proses
bertahap. Resep pembangunan
yang ditawarkannya bisa berlaku
untuk siapa, kapan, dan dimana
saja.modernisasi juga merupakan
proses homogenisasi
01
Resep pembangunan
yang ditawarkan bisa
berlaku untuk siapa,
kapan, dan di mana
saja
02
Teori modernisasi
menekankan bahwa
tekanan kegagalan
pembangunan bukan
disebabkan oleh faktor-
faktor eksternal melainkan
internal (traditional life)
04
Negara-negara maju
memberikan peran sangat
dominan dan dianggap positif,
menularkan nilai-nilai modern di
sampingmemberikan bantuan
modal dan teknologi
.
03
9. Dependensasi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi negara2
tertentudipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan
ekonomi negara-negara lain, dimana negara tertentu hanya berperan sebagai
penerima akibatsaja.Hubungan saling tergantung antara dua sistem ekonomi atau
lebih, danhubungan antara sistem-sistem ekononomi dengan inidengan
perdagangandunia menjadi hubungan ketergantungan bila ekonomi beberapa negara
(yangdominan) bisa berekspansi dan bisa berdirisendiri, sedangkan ekonominegara-
negara lainnya ( yang tergantung) mengalami perubahan hanya sebagaiakibat dari
ekspansi tersebut, baik p[ositif maupun negatif ( Das Santos 1970)
Teori Dependensasi
10. Real Estate
Ciri-ciri teori Dependensasi
Yang menjadi hambatan dari pembangunan bukanlah ketiadaan
modal, melainkanpembagian kerja internasional yang terjadi.
dengan demikian, faktor-faktor yangmenyebabkan keterbelakangan
merupakan faktor eksternl
Pembagian kerja internasioanl ini diuraikan menjadi hubungan antara
duakawasan, yakni pusat dan pinggingan.terjadi pengalihan surplus
dari negarapinggiran ke pusat
Akibat pengalihan surplus ini, negara-negara penggiran kehilangan
sumberutamanya yang dibutuhkan untuk membangun negerinya.
Surplus ini dipindahkan kenegara-negara pusat.
pembangunan dan keterbelakangan merupakan duaaspek dari sebuah
proses globalyang sama.Proses global in adalah proseskapitalisme
dunia. Di kawasan yang satu, proses melahirkan pembangunan,
dikawasan lainnya keterbelakangan.
11. Teori Sistem Dunia
Teori Sistem Dunia : Immanuel Wellerstein
Wallerstein membagi tiga kelompok Negara: pusat, setengah pinggiran, dan pinggiran. Konsep
ini jelas diambil dari teori ketergantungan. Wallerstein hanya menambah kelompok setengah
pinggiran. Perbedaan inti dari ketiga kelompok ini adalah kekuatan ekonomi dan politik dari
masing-masing kelompok. Jelas, yang paling kuat adalah negara-negara pusat. Kelompok
negara-negara kuat, yakni negara-negara pusat, mengambil keuntungan yang paling banyak
karena kelompok ini bisa memanipulasikan sistem dunia sampai batas-batas tertentu.
Selanjutnya, negara tengah pinggiran mengambil keuntungan dari negara-negara pinggiran yang
merupakan pihak yang paling dieksploitir.
12. Konsep Pengembangan wilayah
Konsep pengembangan wilayah di Indonesia merupakan
penggabungan dari berbagai teori dan model yang selalu
berkembang yang telah diujiterapkan. Selanjutnya
dirumuskan kembali menjadi suatu pendekatan yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pembangunan
di Indonesia.
Konsep pengembangan wilayah di
Indonesia
Pengembangan wilayah dilakukan untuk mencapai tujuan
pengembangan wilayah yang mencakup aspek-aspek pertumbuhan,
pemerataan, dan keberlanjutan yang berdimensi lokasi alam ruang
dan berkaitan dengan aspek sosial ekonomi wilayah. Pendekatan
yang diterapkan dalam pengembangan wilayah di Indonesia sangat
beragam, karena dipengaruhi oleh perkembangan teori dan model
pengembangan wilayah serta tatanan sosial-ekonomi, sistem
pemerintahan, dan administrasi pembangunan.
13. Real Estate
Rencana Pengembagan Wilayah
Rencana Stuktur ruang
dan pola ruang
-Sistem pusat pelayanan
dan system jaringan
utama dan jaringan saran
dan prasaran wilayar
-Mendukung kondisi fisik
dan lingkungan
Renccana Pengembangan
Ekonimi
Pendekatan
pengembangan Ekonomi
wilaya berdasarkan
kriteria masing-masing
konsep
Rencana
pengembangan SDM
Pengembangan kapasitas
sumber daya manusia
guna mendukung strategi
pencapaian target.
Rencana Kelembagaan dan
pembiayaan
-Pengembgan Kelembagaan internal
wilayah dan kelembaggan
koordinatid
-Pengololahan pembiayaan
pembangunan ( sumber-sumber
pendapatan dan polo pengolaan
keuagan
14. Real Estate
Konsep pengembangan wilayah yang didasarkan pada penataan ruang, dimana terdiri dari
tiga kelompok konsep pengembangan wilayah yakni :
Konsep pusat pertumbuhan menekankan pada perlunya melakukan
investasi secara besar-besaran pada suatu pusat pertumbuhan atau
wilayah/kota yang telah mempunyai infrastruktur yang baik.
.
Konsep Pusat Pertumbuhan
Konsep integrasi fungsional mengutamakan adanya integrasi yang diciptakan secara
sengaja di antara berbagai pusat pertumbuhan karena adanya fungsi yang
komplementer. Konsep ini menempatkan suatu kota atau wilayah mempunyai
hierarki sebagai pusat pelayanan relative terhadap kota atau wilayah yang lain.
.
Konsep Integrasi Fungsional
Konsep desentralisasi dimaksudkan untuk mencegah tidak terjadinya aliran
keluar dari sumber dana dan sumber daya manusia. Pendekatan ini mempunyai
berbagai kelemahan, dari kondisi tersebut lahirlah beberapa konsep untuk
menenggapi kelemahan tersebut.
.
Konsep Desentralisasi
15. Real Estate
Pengembangan wilayahsangat dipengaruhi oleh komponen- komponen tertentu
seperti (Friedman and Allonso,2008):
Tenaga kerja
Investasi dan Pasar
Teknologi
Transportasi dan Komunikasi.
Kemampuan pemerintah
Sumber daya lokal.
16. Real Estate
Tujuan pembangunan wilayahdapat dirangkum
sebagai berikut
01
02
03
04
Mengatur lahan yang tersedia dalam pola ruang yang paling menguntungkan dan produksif
bagi wilayah dan negeri dalam skala luas.
Menjamin perencanaan, distribusi penduduk dan sumberdaya ekonomi yangsetara dari
sebuah daerah dan Menghindarkan ekspansi perkotaanyang tidak sehat
Aloksi sumberdaya tertentuuntuk menghasilkan kegiatan ekonomi di wilayahterbelakang
untuk menstabilkan ekonominya melalui perencanaan sejumlah kota
menengah yang memadai dan untuk menyediakan layanan, pekerjaan, dan
fasilitas sosial dan budaya.
.
Memanfaatkan sumberdaya secara optimalsehingga dapat mewujudkan potensi
pembangunan wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu dengan dampakminimum dalam
mencapai kesetaraan ekonom
17. Real Estate
Hoover dan Giarratani (dalam Nugroho dan Dahuri, 2004), menyimpulkantiga
pilar penting dalam proses pembangunan wilayah, yaitu:
1
Keunggulan komparatif (imperfectmobility
offactor).Pilar ini berhubungandengan keadaan
dtemukannya sumber-sumber daya tertentu yang
secara fisikrelatif sulit atau memiliki hambatan untuk
digerakkan antar wilayah.
2
Aglomerasi (imperfect divisibility).Pilar aglomerasi
merupakan fenomenaeksternal yang berpengaruh
terhadap pelaku ekonomi berupa meningkatnya
keuntungan ekonomi secara spasial
3
Biaya transpor (imperfectmobility of good and
service).Pilar ini adalah yangpaling kasat mata
mempengaruhi aktivitas perekonomian
.