SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
TEORI BELAJAR 
“TEORI BEHAVIORISTIK” 
Disusun oleh: 
JENY AYU HARDIAH NINGRUM (1114040162) 
SURYANA SYUAIB (1114040177) 
ICP A 
JURUSAN BIOLOGI 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 
2013
A. TOKOH TOKOH TENTANG TEORI BEHAVIOURISTIK 
 "The behaviorist theory of stimulus-response learning, particularly as developed in 
the operant conditioning model of Skinner, considers all learning to be the 
establishment of habits as a result of reinforeement and reward" (Wilga Rivers, 
1968, 73). 
 Through a trial-and-error process, in which acceptable uttarences are reinforced by 
comprehension and approval, and un acceptable uttarences are inhibited by the lack 
of reward, he gradually learns to make finer and finer discriminations until his 
uttarences aproximate more and more dosely the speech of the community in which 
he is growing up (Wilga M. Rivers, 1968; 73). 
 Basic strategies of language leaming within the seope of behaviorist theory are 
imitation, reinforeement, and rewarding. However researches made on the 
acquisition of learning have demonstrated that ehildren's imi ta tion of struetures 
show evidenee of almost no innovation; morover children "vary eonsiderably in the 
amount that they imitate" (L.M. Bloom, L. Hood, anid P.L. Light bown, 1974; 380- 
420). 
 “the behaviorist perspective, associated with B. F. Skinner, holds that the mind at 
work cannot be observed, tested, or understood; thus, behaviorists are concerned 
with actions (behavior) as the sites of knowing, teaching, and learning” (p. 380). 
(Zemke, 2002). 
 Behaviorist Theory maintains a focus on the change in observable behaviors as the 
manifestations of learning. The theory emphasizes changes in behaviors due to the 
influence and control of the external environment, rather than the internal thought 
process of the subject (Merriam & Caffarella, 1999). 
B. PENELITIAN DAN IMPLEMENTASI PADA TEORI BEHAVIOURITIK 
a. Classical Conditioning, Ivan Pavlov (1849 – 1936) 
Pavlov adalah seorang psikolog dari Rusia yang menemukan hubungan antara 
stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang tergantung pada stimulus 
yang diterima. 
Pavlov melakukan percobaan pada seekor anjing. Pada tahap pertama anjing 
tersebut dibiarkan lapar kemudian diberikan makanan, anjing tersebut mengeluarkan 
liurnya. Tahap kedua anjing tersebut kembali dibiarkan lapar kemudian diberikan
makanan bersamaan dengan bel yang dibunyikan, anjing tersebut juga mengeluarkan 
air liur. Pemberian makanan dengan cara ini dilakukan berkali – kali yang kemudian 
pada tahap ketiga Pavlov mencoba membunyikan bel tanpa adanya makanan yang 
diberikan dan dapat ditemukan ketika anjing tersebut mendengar bel yang berbunyi 
maka anjing tersebut tetap mengeluarkan air liurnya sama seperti ketika diberikan 
makanan. 
Pavlov menarik kesimpulan bahwa baik hewan atau manusia memiliki respon 
terhadap stimulus yang netral dan berarti (meaningful). Dalam percobaan diatas 
menghubungkan antara bel (stimulus netral) dengan makanan dan responnya terhadap 
suara. Dari contoh diatas Pavlov menyimpulkan bahwa stimulus sangat 
mempengaruhi, sangat berhubungan dan sering menghasilkan respon psikologis pada 
diri manusia. 
b. Operant Conditioning, B. F. Skinner (1904 – 1990) 
Tikus dibiarkan sendirian di dalam, berjalan ke sana ke mari menjelajahi 
keadaan sekitar. Kadang-kadang tikus melihat pengungkit tersebut dan menekannya. 
Penekanan pertama disebut dengan peringkat dasar. Setelah menentukan peringkat 
dasar, perilaku eksperimen menggerakkan bubuk makanan, sehingga setiap kali tikus 
menekan pengungkit, bubuk makanan akan jatuh ke piring makanan dan tikus akan 
memakannya. Makanan berfungsi sebagai reinforcement (penguat) bagi perilaku 
penekanan pengungkit sehingga perilaku penekanan pengungkit tersebut akan 
meningkat frekuensinya. 
Bila makanan tidak dialirkan ke piring saat tikus menekan pengungkit (proses 
pemadaman atau extinction), maka frekuensi perilaku menekan pengungkit akan 
melemah. Proses diskriminasi juga dapat diterapkan pada pengkondisian operan ini, 
yaitu dengan memasangkan penekanan pengungkit dengan nyala lampu. Jadi 
makanan hanya akan diberikan bila tikus menekan pengungkit dan lampu menyala. 
Bila lampu mati, meskipun tikus menekan pengungkit, makanan tidak akan mengalir. 
Dengan demikian terbentuklah penguatan selektif yang mengkondisikan tikus untuk 
menekan pengungkit hanya bila lampu menyala. 
Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati 
Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. 
Stimulus yang kemungkinan meningkatkan tingkah laku yang dihasilkan dan akan 
selalu diulang disebut reinforcer (penguat). Reinforcer (penguat) bisa bersifat negatif 
dan positif misalnya Punishment selalu memberikan efek yang merugikan, seseorang 
yang diberikan punishment dengan frekuensi tertentu akan bersikap masa bodoh, 
frustasi atau akan menjadi seorang yang agresif. Punishment dapat berupa memukul, 
menegur, dipotong hak-haknya, dan diabaikan atau dipisahkan dari teman-temannya. 
(Skinner 1972; Bahan NEST 2007) Dalam proses pembelajaran, implikasi teori ini 
adalah guru akan terlebih dahulu menentukan apakah anak telah memiliki sebuah 
konsep tertentu.
C. MODEL YANG DIHASILKAN 
1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 
Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada 
penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan 
deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara 
langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran 
yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur 
oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru 
seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape 
recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat 
berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan 
sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa 
fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). 
Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil 
(1996), sebagai berikut: 
 Orientasi. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat 
menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap 
materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) 
kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan 
pengetahuan yang telah dimiliki siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan 
tujuan pelajaran; (3) memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan 
dilakukan; (4) menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan 
kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran; dan(5) menginformasikan 
kerangka pelajaran. 
 Presentasi. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa 
konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: (1) 
penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai 
siswa dalam waktu relatif pendek;(2) pemberian contoh-contoh konsep; (3) 
pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan 
langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan (4) menjelaskan ulang hal-hal yang 
sulit. 
 Latihan terstruktur. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. 
Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik 
terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang 
benar dan mengoreksi respon siswa yang salah. 
 Latihan terbimbing. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa 
untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga 
digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan
tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan 
jika diperlukan. 
 Latihan mandiri. Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, 
fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85- 
90% dalam fase bimbingan latihan. 
2. Belajar tuntas (Mastery Learning) 
Istilah belajar tuntas diangkat dari pengertian tentang apa yang disebut dengan 
situasi belajar. Dalam situasi belajar terdapat aneka ragam kecepatan individu sebagai 
peserta belajar ( baik murid maupun mahasiswa ). 
Belajar tuntas (Mastery learning) adalah proses belajar mengajar yang bertujuan 
agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. 
Dengan system belajar tuntas diharapkan program belajar mengajar dapat 
dilaksanakan sedemikian rupa agar tujuan instruksional yang hendak dicapai dapat 
diperoleh secara optimal sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. 
Secara operasional perwujudannya adalah: Nilai rata-rata seluruh siswa dalam satuan 
kelas dapat ditingkatkan dan jarak antara siswa yang cepat dan lambat belajar menjadi 
semakin pendek. 
Tips Belajar Tuntas 
1. Bagilah materi pembelajaran menjadi unit-unit kecil. 
Dengan membagi materi pembelajaran menjadi unit-unit kecil, maka guru dapat 
membuat penyajian yang berurutan secara logis, dan memudahkan mengevaluasi 
penguasaan siswa pada setiap unit kecil itu. 
2. Perhatikan perbedaan kecepatan belajar siswa. 
Hal ini penting karena setiap individu siswa mempunyai kemampuan belajar yang 
amat bervariasi. Bila siswa adalah individu yang cepat belajar, maka 
pembelajaran dapat dibuat pada tataran yang lebih tinggi kualitasnya, 
3. Adakan evaluasi formatif berkelanjutan dan terus-menerus. 
Guru perlu melakukan tes formatif yang frekuensinya sering dan berkelanjutan. 
Setiap unit kecil diakhiri dengan tes formatif untuk memantau dan mengevaluasi 
pembelajaran yang telah atau sedang dilakukan 
4. Bersikap selektif dalam pelaksanaan sistem belajar tuntas (mastery learning). 
Hal ini disebabkan isu waktu pada sistem belajar tuntas ini. 
D. KEKURANGAN DAN KELEMAHAN TEORI 
1. Kelebihan 
a. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan 
pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, 
kelenturan, refleks, dan daya tahan. Contoh : percakapan bahasa asing, mengetik, 
menari, berenang, olahraga.
b. Cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi 
peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan 
senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau 
pujian. 
c. Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan 
stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, 
sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang 
berasal dari luar dirinya 
2. Kekurangan 
a. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat 
meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur. 
b. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa 
yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan 
hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa ( teori skinner ) 
baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran 
yang justru berakibat buruk pada siswa. 
c. A weakness of behaviourism is that many of behaviourist theories have come 
from being tested on animals; for example skinners experiments on operant 
conditioning using pigeons. This makes the findings less valid because humans 
are so much more complex than animals; animals only rely on basic natural 
instincts: food, reproduction, survival. So the research may not actually be 
applicable to humans. Nevertheless, carrying out research on animals means that 
important theories can be tested that would otherwise be too unethical to test on 
humans. As shown by Skinner’s research on operant conditioning that involved 
pigeons locked in cages and first starved. 
d. Another weakness is that because behaviourists believe all behaviour is learnt, 
sometimes behavioural therapies for disorders cannot actually cure someone, 
only remove certain behaviours caused by the disorder. For example if someone 
was suffering from depression, a big part of depression is how the person thinks 
but the behaviourist perspective may not be able to change the way someone 
thinks because it ignores cognitive processes; meaning the actual underlying 
cause for the disorder is still present. However for disorders that are learnt such 
as phobias behaviourist treatments such as classical conditioning have been 
shown to be very beneficial. 
DAFTAR PUSTAKA 
Bloom, L.M. (1974). "Imitations in Language Development: If, When, and 
Why", Cognitive Psychology, pp. 380-420 
Macharzina, K., Oesterle, M., & Brodel, D. (2003). Learning in multinationals. 
In M. Dierkes, A.
Ivan Pavlov 1999 Journal of the experimental analysis of behavior 
Rivers, M. Wilga (1968). Teaching Foreign Language Skil1s. Chicago: Chicago 
University Press. 
Skinner, B. F. (1948). Education in Walden Two. USA: Macmillan Publishing 
Company, Inc. In O’neill, W. F. Zemke, R. (2002). A pocket guide to useful 
learning theories [Electronic version]. Training, 39(9), 90-91.

More Related Content

What's hot

Teori belajar dan pembelajaran jenis belajar, prinsip belajar, dan asas pembe...
Teori belajar dan pembelajaran jenis belajar, prinsip belajar, dan asas pembe...Teori belajar dan pembelajaran jenis belajar, prinsip belajar, dan asas pembe...
Teori belajar dan pembelajaran jenis belajar, prinsip belajar, dan asas pembe...STAIN CURUP
 
4875845 teori-pembelajaran
4875845 teori-pembelajaran4875845 teori-pembelajaran
4875845 teori-pembelajaranipip
 
Nota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operanNota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operanEyzan Rashid
 
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Nastiti Rahajeng
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaranEyzan Rashid
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaranNana Citra
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptFiqran Haruna
 
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajarPertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajarFPsiA
 
konsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarkonsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarDwi Harus Sukses
 
TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN
TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKANTEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN
TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKANTika Nafisah
 
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan Bandura
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan BanduraMakalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan Bandura
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan BanduraNailul Hasibuan
 
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranMayawi Karim
 
Ppt belajar pembelajaran
Ppt belajar pembelajaranPpt belajar pembelajaran
Ppt belajar pembelajaranLushe Iskhkyu
 
jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarJeflinPanggabean
 
KONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARKONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARRetno Nindia
 

What's hot (20)

Teori belajar dan pembelajaran jenis belajar, prinsip belajar, dan asas pembe...
Teori belajar dan pembelajaran jenis belajar, prinsip belajar, dan asas pembe...Teori belajar dan pembelajaran jenis belajar, prinsip belajar, dan asas pembe...
Teori belajar dan pembelajaran jenis belajar, prinsip belajar, dan asas pembe...
 
4875845 teori-pembelajaran
4875845 teori-pembelajaran4875845 teori-pembelajaran
4875845 teori-pembelajaran
 
Nota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operanNota teori pelaziman operan
Nota teori pelaziman operan
 
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajarPertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
konsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarkonsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajar
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN
TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKANTEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN
TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN
 
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan Bandura
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan BanduraMakalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan Bandura
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan Bandura
 
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
 
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
 
Ppt belajar pembelajaran
Ppt belajar pembelajaranPpt belajar pembelajaran
Ppt belajar pembelajaran
 
jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajar
 
KONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARKONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJAR
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 

Similar to TEORI BEHAVIORISTIK

BNK1014 Teori Behavioris Pelaziman Operan
BNK1014 Teori Behavioris Pelaziman OperanBNK1014 Teori Behavioris Pelaziman Operan
BNK1014 Teori Behavioris Pelaziman OperanMagdalinaNdong
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxElysabetKristanti1
 
EDUP3033 Tutorial Banding Beza Teori Pembelajaran.pdf
EDUP3033 Tutorial Banding Beza Teori Pembelajaran.pdfEDUP3033 Tutorial Banding Beza Teori Pembelajaran.pdf
EDUP3033 Tutorial Banding Beza Teori Pembelajaran.pdfBM10621SitiAishahBah
 
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"Rosalina S
 
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranPrinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranheri sulistiowati
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN SAFITRI2017
 
Teori belajar behavioristik.pptx
Teori belajar behavioristik.pptxTeori belajar behavioristik.pptx
Teori belajar behavioristik.pptxdedyaswan
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1arie anang
 
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKUBEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKUzulfi nasirotul
 
332749330-Teori-Belajar-dan-Pembelajaran-ppt.ppt
332749330-Teori-Belajar-dan-Pembelajaran-ppt.ppt332749330-Teori-Belajar-dan-Pembelajaran-ppt.ppt
332749330-Teori-Belajar-dan-Pembelajaran-ppt.pptadminkampret1
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptxPRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptxIrawati181
 
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016yulianusmendrofa
 

Similar to TEORI BEHAVIORISTIK (20)

Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
 
Theory of teaching & learning
Theory of teaching & learningTheory of teaching & learning
Theory of teaching & learning
 
Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
 
Teori teori
Teori teoriTeori teori
Teori teori
 
BNK1014 Teori Behavioris Pelaziman Operan
BNK1014 Teori Behavioris Pelaziman OperanBNK1014 Teori Behavioris Pelaziman Operan
BNK1014 Teori Behavioris Pelaziman Operan
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
 
Makalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristikMakalah teori belajar behavioristik
Makalah teori belajar behavioristik
 
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptxTEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
 
EDUP3033 Tutorial Banding Beza Teori Pembelajaran.pdf
EDUP3033 Tutorial Banding Beza Teori Pembelajaran.pdfEDUP3033 Tutorial Banding Beza Teori Pembelajaran.pdf
EDUP3033 Tutorial Banding Beza Teori Pembelajaran.pdf
 
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
 
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranPrinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
 
Teori belajar behavioristik.pptx
Teori belajar behavioristik.pptxTeori belajar behavioristik.pptx
Teori belajar behavioristik.pptx
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
 
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKUBEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
 
332749330-Teori-Belajar-dan-Pembelajaran-ppt.ppt
332749330-Teori-Belajar-dan-Pembelajaran-ppt.ppt332749330-Teori-Belajar-dan-Pembelajaran-ppt.ppt
332749330-Teori-Belajar-dan-Pembelajaran-ppt.ppt
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptxPRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
PRESENTASI TEORI BELAJAR.pptx
 
Learning 1
Learning 1Learning 1
Learning 1
 
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
 

More from Jeny Hardiah

Rpp4 peredaran darah
Rpp4  peredaran darahRpp4  peredaran darah
Rpp4 peredaran darahJeny Hardiah
 
Lp4 peredaran darah
Lp4  peredaran darahLp4  peredaran darah
Lp4 peredaran darahJeny Hardiah
 
Rpp3 peredaran darah
Rpp3 peredaran darahRpp3 peredaran darah
Rpp3 peredaran darahJeny Hardiah
 
Lp3 peredaran darah
Lp3 peredaran darahLp3 peredaran darah
Lp3 peredaran darahJeny Hardiah
 
Rpp2 peredaran darah
Rpp2 peredaran darahRpp2 peredaran darah
Rpp2 peredaran darahJeny Hardiah
 
Lp2 peredaran darah
Lp2  peredaran darahLp2  peredaran darah
Lp2 peredaran darahJeny Hardiah
 
Rpp1 peredaran darah
Rpp1 peredaran darahRpp1 peredaran darah
Rpp1 peredaran darahJeny Hardiah
 
Soal ulangan harian peredaran darah
Soal ulangan harian peredaran darahSoal ulangan harian peredaran darah
Soal ulangan harian peredaran darahJeny Hardiah
 
Lks 6 sistem peredaran darah
Lks 6 sistem peredaran darahLks 6 sistem peredaran darah
Lks 6 sistem peredaran darahJeny Hardiah
 
Lks 5 sistem peredaran darah
Lks 5 sistem peredaran darahLks 5 sistem peredaran darah
Lks 5 sistem peredaran darahJeny Hardiah
 
Lks 4 sistem peredaran darah
Lks 4 sistem peredaran darahLks 4 sistem peredaran darah
Lks 4 sistem peredaran darahJeny Hardiah
 
Lks 2 sistem peredaran darah
Lks 2 sistem peredaran darahLks 2 sistem peredaran darah
Lks 2 sistem peredaran darahJeny Hardiah
 
Lks 1 sistem peredaran darah
Lks 1 sistem peredaran darahLks 1 sistem peredaran darah
Lks 1 sistem peredaran darahJeny Hardiah
 
Lks 3 sistem peredaran darah
Lks 3 sistem peredaran darahLks 3 sistem peredaran darah
Lks 3 sistem peredaran darahJeny Hardiah
 
Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Program tahunan kelas x kurikulum 2013Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Program tahunan kelas x kurikulum 2013Jeny Hardiah
 
Program semester genap kelas x kurikulum 2013
Program semester genap  kelas x kurikulum 2013Program semester genap  kelas x kurikulum 2013
Program semester genap kelas x kurikulum 2013Jeny Hardiah
 
Program semester ganjil kelas x kurikulum 2013
Program semester ganjil  kelas x kurikulum 2013Program semester ganjil  kelas x kurikulum 2013
Program semester ganjil kelas x kurikulum 2013Jeny Hardiah
 
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013Jeny Hardiah
 

More from Jeny Hardiah (20)

Materi
 Materi  Materi
Materi
 
Rpp4 peredaran darah
Rpp4  peredaran darahRpp4  peredaran darah
Rpp4 peredaran darah
 
Lp4 peredaran darah
Lp4  peredaran darahLp4  peredaran darah
Lp4 peredaran darah
 
Rpp3 peredaran darah
Rpp3 peredaran darahRpp3 peredaran darah
Rpp3 peredaran darah
 
Lp3 peredaran darah
Lp3 peredaran darahLp3 peredaran darah
Lp3 peredaran darah
 
Rpp2 peredaran darah
Rpp2 peredaran darahRpp2 peredaran darah
Rpp2 peredaran darah
 
Lp2 peredaran darah
Lp2  peredaran darahLp2  peredaran darah
Lp2 peredaran darah
 
Lp1 english
Lp1 englishLp1 english
Lp1 english
 
Rpp1 peredaran darah
Rpp1 peredaran darahRpp1 peredaran darah
Rpp1 peredaran darah
 
Soal ulangan harian peredaran darah
Soal ulangan harian peredaran darahSoal ulangan harian peredaran darah
Soal ulangan harian peredaran darah
 
Lks 6 sistem peredaran darah
Lks 6 sistem peredaran darahLks 6 sistem peredaran darah
Lks 6 sistem peredaran darah
 
Lks 5 sistem peredaran darah
Lks 5 sistem peredaran darahLks 5 sistem peredaran darah
Lks 5 sistem peredaran darah
 
Lks 4 sistem peredaran darah
Lks 4 sistem peredaran darahLks 4 sistem peredaran darah
Lks 4 sistem peredaran darah
 
Lks 2 sistem peredaran darah
Lks 2 sistem peredaran darahLks 2 sistem peredaran darah
Lks 2 sistem peredaran darah
 
Lks 1 sistem peredaran darah
Lks 1 sistem peredaran darahLks 1 sistem peredaran darah
Lks 1 sistem peredaran darah
 
Lks 3 sistem peredaran darah
Lks 3 sistem peredaran darahLks 3 sistem peredaran darah
Lks 3 sistem peredaran darah
 
Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Program tahunan kelas x kurikulum 2013Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Program tahunan kelas x kurikulum 2013
 
Program semester genap kelas x kurikulum 2013
Program semester genap  kelas x kurikulum 2013Program semester genap  kelas x kurikulum 2013
Program semester genap kelas x kurikulum 2013
 
Program semester ganjil kelas x kurikulum 2013
Program semester ganjil  kelas x kurikulum 2013Program semester ganjil  kelas x kurikulum 2013
Program semester ganjil kelas x kurikulum 2013
 
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

TEORI BEHAVIORISTIK

  • 1. TEORI BELAJAR “TEORI BEHAVIORISTIK” Disusun oleh: JENY AYU HARDIAH NINGRUM (1114040162) SURYANA SYUAIB (1114040177) ICP A JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2013
  • 2. A. TOKOH TOKOH TENTANG TEORI BEHAVIOURISTIK  "The behaviorist theory of stimulus-response learning, particularly as developed in the operant conditioning model of Skinner, considers all learning to be the establishment of habits as a result of reinforeement and reward" (Wilga Rivers, 1968, 73).  Through a trial-and-error process, in which acceptable uttarences are reinforced by comprehension and approval, and un acceptable uttarences are inhibited by the lack of reward, he gradually learns to make finer and finer discriminations until his uttarences aproximate more and more dosely the speech of the community in which he is growing up (Wilga M. Rivers, 1968; 73).  Basic strategies of language leaming within the seope of behaviorist theory are imitation, reinforeement, and rewarding. However researches made on the acquisition of learning have demonstrated that ehildren's imi ta tion of struetures show evidenee of almost no innovation; morover children "vary eonsiderably in the amount that they imitate" (L.M. Bloom, L. Hood, anid P.L. Light bown, 1974; 380- 420).  “the behaviorist perspective, associated with B. F. Skinner, holds that the mind at work cannot be observed, tested, or understood; thus, behaviorists are concerned with actions (behavior) as the sites of knowing, teaching, and learning” (p. 380). (Zemke, 2002).  Behaviorist Theory maintains a focus on the change in observable behaviors as the manifestations of learning. The theory emphasizes changes in behaviors due to the influence and control of the external environment, rather than the internal thought process of the subject (Merriam & Caffarella, 1999). B. PENELITIAN DAN IMPLEMENTASI PADA TEORI BEHAVIOURITIK a. Classical Conditioning, Ivan Pavlov (1849 – 1936) Pavlov adalah seorang psikolog dari Rusia yang menemukan hubungan antara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang tergantung pada stimulus yang diterima. Pavlov melakukan percobaan pada seekor anjing. Pada tahap pertama anjing tersebut dibiarkan lapar kemudian diberikan makanan, anjing tersebut mengeluarkan liurnya. Tahap kedua anjing tersebut kembali dibiarkan lapar kemudian diberikan
  • 3. makanan bersamaan dengan bel yang dibunyikan, anjing tersebut juga mengeluarkan air liur. Pemberian makanan dengan cara ini dilakukan berkali – kali yang kemudian pada tahap ketiga Pavlov mencoba membunyikan bel tanpa adanya makanan yang diberikan dan dapat ditemukan ketika anjing tersebut mendengar bel yang berbunyi maka anjing tersebut tetap mengeluarkan air liurnya sama seperti ketika diberikan makanan. Pavlov menarik kesimpulan bahwa baik hewan atau manusia memiliki respon terhadap stimulus yang netral dan berarti (meaningful). Dalam percobaan diatas menghubungkan antara bel (stimulus netral) dengan makanan dan responnya terhadap suara. Dari contoh diatas Pavlov menyimpulkan bahwa stimulus sangat mempengaruhi, sangat berhubungan dan sering menghasilkan respon psikologis pada diri manusia. b. Operant Conditioning, B. F. Skinner (1904 – 1990) Tikus dibiarkan sendirian di dalam, berjalan ke sana ke mari menjelajahi keadaan sekitar. Kadang-kadang tikus melihat pengungkit tersebut dan menekannya. Penekanan pertama disebut dengan peringkat dasar. Setelah menentukan peringkat dasar, perilaku eksperimen menggerakkan bubuk makanan, sehingga setiap kali tikus menekan pengungkit, bubuk makanan akan jatuh ke piring makanan dan tikus akan memakannya. Makanan berfungsi sebagai reinforcement (penguat) bagi perilaku penekanan pengungkit sehingga perilaku penekanan pengungkit tersebut akan meningkat frekuensinya. Bila makanan tidak dialirkan ke piring saat tikus menekan pengungkit (proses pemadaman atau extinction), maka frekuensi perilaku menekan pengungkit akan melemah. Proses diskriminasi juga dapat diterapkan pada pengkondisian operan ini, yaitu dengan memasangkan penekanan pengungkit dengan nyala lampu. Jadi makanan hanya akan diberikan bila tikus menekan pengungkit dan lampu menyala. Bila lampu mati, meskipun tikus menekan pengungkit, makanan tidak akan mengalir. Dengan demikian terbentuklah penguatan selektif yang mengkondisikan tikus untuk menekan pengungkit hanya bila lampu menyala. Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Stimulus yang kemungkinan meningkatkan tingkah laku yang dihasilkan dan akan selalu diulang disebut reinforcer (penguat). Reinforcer (penguat) bisa bersifat negatif dan positif misalnya Punishment selalu memberikan efek yang merugikan, seseorang yang diberikan punishment dengan frekuensi tertentu akan bersikap masa bodoh, frustasi atau akan menjadi seorang yang agresif. Punishment dapat berupa memukul, menegur, dipotong hak-haknya, dan diabaikan atau dipisahkan dari teman-temannya. (Skinner 1972; Bahan NEST 2007) Dalam proses pembelajaran, implikasi teori ini adalah guru akan terlebih dahulu menentukan apakah anak telah memiliki sebuah konsep tertentu.
  • 4. C. MODEL YANG DIHASILKAN 1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai berikut:  Orientasi. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran; (3) memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan; (4) menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran; dan(5) menginformasikan kerangka pelajaran.  Presentasi. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: (1) penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;(2) pemberian contoh-contoh konsep; (3) pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan (4) menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.  Latihan terstruktur. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah.  Latihan terbimbing. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan
  • 5. tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.  Latihan mandiri. Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85- 90% dalam fase bimbingan latihan. 2. Belajar tuntas (Mastery Learning) Istilah belajar tuntas diangkat dari pengertian tentang apa yang disebut dengan situasi belajar. Dalam situasi belajar terdapat aneka ragam kecepatan individu sebagai peserta belajar ( baik murid maupun mahasiswa ). Belajar tuntas (Mastery learning) adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Dengan system belajar tuntas diharapkan program belajar mengajar dapat dilaksanakan sedemikian rupa agar tujuan instruksional yang hendak dicapai dapat diperoleh secara optimal sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Secara operasional perwujudannya adalah: Nilai rata-rata seluruh siswa dalam satuan kelas dapat ditingkatkan dan jarak antara siswa yang cepat dan lambat belajar menjadi semakin pendek. Tips Belajar Tuntas 1. Bagilah materi pembelajaran menjadi unit-unit kecil. Dengan membagi materi pembelajaran menjadi unit-unit kecil, maka guru dapat membuat penyajian yang berurutan secara logis, dan memudahkan mengevaluasi penguasaan siswa pada setiap unit kecil itu. 2. Perhatikan perbedaan kecepatan belajar siswa. Hal ini penting karena setiap individu siswa mempunyai kemampuan belajar yang amat bervariasi. Bila siswa adalah individu yang cepat belajar, maka pembelajaran dapat dibuat pada tataran yang lebih tinggi kualitasnya, 3. Adakan evaluasi formatif berkelanjutan dan terus-menerus. Guru perlu melakukan tes formatif yang frekuensinya sering dan berkelanjutan. Setiap unit kecil diakhiri dengan tes formatif untuk memantau dan mengevaluasi pembelajaran yang telah atau sedang dilakukan 4. Bersikap selektif dalam pelaksanaan sistem belajar tuntas (mastery learning). Hal ini disebabkan isu waktu pada sistem belajar tuntas ini. D. KEKURANGAN DAN KELEMAHAN TEORI 1. Kelebihan a. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan. Contoh : percakapan bahasa asing, mengetik, menari, berenang, olahraga.
  • 6. b. Cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian. c. Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya 2. Kekurangan a. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur. b. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa ( teori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa. c. A weakness of behaviourism is that many of behaviourist theories have come from being tested on animals; for example skinners experiments on operant conditioning using pigeons. This makes the findings less valid because humans are so much more complex than animals; animals only rely on basic natural instincts: food, reproduction, survival. So the research may not actually be applicable to humans. Nevertheless, carrying out research on animals means that important theories can be tested that would otherwise be too unethical to test on humans. As shown by Skinner’s research on operant conditioning that involved pigeons locked in cages and first starved. d. Another weakness is that because behaviourists believe all behaviour is learnt, sometimes behavioural therapies for disorders cannot actually cure someone, only remove certain behaviours caused by the disorder. For example if someone was suffering from depression, a big part of depression is how the person thinks but the behaviourist perspective may not be able to change the way someone thinks because it ignores cognitive processes; meaning the actual underlying cause for the disorder is still present. However for disorders that are learnt such as phobias behaviourist treatments such as classical conditioning have been shown to be very beneficial. DAFTAR PUSTAKA Bloom, L.M. (1974). "Imitations in Language Development: If, When, and Why", Cognitive Psychology, pp. 380-420 Macharzina, K., Oesterle, M., & Brodel, D. (2003). Learning in multinationals. In M. Dierkes, A.
  • 7. Ivan Pavlov 1999 Journal of the experimental analysis of behavior Rivers, M. Wilga (1968). Teaching Foreign Language Skil1s. Chicago: Chicago University Press. Skinner, B. F. (1948). Education in Walden Two. USA: Macmillan Publishing Company, Inc. In O’neill, W. F. Zemke, R. (2002). A pocket guide to useful learning theories [Electronic version]. Training, 39(9), 90-91.