3. Aset Tetap Sifat Aset Tetap Penggolongan Aset
Tetap
Pengukuran pada
saat Perolehan
Aset Tetap
Prinsip Penilaian
Aset Tetap
Menurut FASB
Sewa Guna dan Kos
Bunga
3
MATERI PEMBAHASAN
1 2 3 4 5 6
4. ASET TETAP
4
Definisi
Aset yang dimiliki untuk
digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang dan jasa,
direntalkan kepada pihak lain,
atau untuk tujuan
administratif; dan diharapkan
dapat digunakan selama lebih
dari satu periode.
Contoh
Properti, bangunan, pabrik,
alat-alat produksi, mesin,
kendaraan bermotor, furnitur,
perlengkapan kantor,
komputer, dan lain-lain.
5. SIFAT ASET TETAP
5
Tujuan dari
pembeliannya bukan
untuk dijual kembali atau
diperjualbelikan sebagai
barang dagangan, tetapi
untuk dipergunakan
dalam kegiatan operasi
perusahaan.
Mempunyai masa
manfaat lebih dari satu
tahun.
Jumlahnya cukup
material.
6. PENGGOLONGAN ASET TETAP
6
Aset berwujud, dapat dibedakan menurut umur (terbatas dan tidak terbatas), jenis (bangunan, peralatan,
dan lain-lain), serta sifat (memiliki tenaga penggerak dan tidak memiliki tenaga penggerak).
Aset tidak berwujud, merupakan aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik yaitu hak-hak
istimewa, atau posisi yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan.
Investasi jangka panjang, investasi yang dananya digunakan akan diputar dan baru dapat dicairkan apabila
sudah tiba jangka waktu tertentu biasanya paling cepat satu tahun. Investasi jangka panjang juga bisa
diartikan sebagai penanaman sebagian kekayaan modal dari seseorang atau perusahaan terhadap
perusahaan atau personal lain untuk mendapatkan penghasilan tetap atau menguasai objek lain tersebut.
2.
3.
1.
7. 7
Contoh aset berwujud:
- Bangunan
- Peralatan
- Mesin-mesin
- Kendaraan
- Tanah
Contoh aset tidak berwujud:
- Paten
- Hak cipta
- Merek dagang
- Goodwill
- Lisensi
- Waralaba
Contoh investasi jangka panjang:
- Tanah atau bangunan (properti)
- Tabungan atau deposito
- Saham atau obligasi
8. CIRI TAMBAHAN ASET TETAP
8
Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk memperlancar/mempermudah produksi
barang-barang lain atau untuk menyediakan jasa-jasa bagi perusahaan atau para pelanggannya dalam
kegiatan normal perusahaan.
Semua aktiva tetap memiliki usia terbatas, pada akhir usianya harus dibuang atau diganti.
Nilai aktiva tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan pihak lain dalam mendapatkan
hak-hak yang sah atas penggunanya dan bukan dari pemaksaan dari suatu kontrak.
Aktiva tetap seluruhnya nonmoneter,manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan
bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu.
Pada umumnya jasa yang diterima dari ativa tetap meliputi suatu periode yang lebih panjang dari satu
tahun atau satu siklus operasi perusahaan.
2.
3.
1.
4.
5.
9. PENGUKURAN PADA SAAT PEROLEHAN ASET TETAP
9
Biaya perolehan
Biaya-biaya yang
dapat
diatribusikan
secara langsung
Estimasi biaya
pembongkaran
dan pemindahan
aset tetap dan
restorasi
10. PRINSIP PENILAIAN ASET TETAP MENURUT FASB
10
Historical cost, merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperoleh aset.
Current (replacement) cost, merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus dikorbankan apabila
aset tertentu diperoleh sekarang.
Current market value, merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh entitas dengan
menjual aset tersebut dalam kondisi perusahaan yang normal (tidak akan dilikuidasi).
Net realizable value, merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang akan diterima (tanpa didiskon) dari
aset tersebut dikurangi dengan pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengonversi aset tersebut
menjadi kas atau setaranya.
Present (or discounted) value of future cash flows, merupakan piutang dan investasi jangka panjang
disajikan sebesar nilai sekarang penerimaan kas dimasa mendatang sampai piutang terlunasi (dengan tarif
diskon implisit) dikurangi dengan tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan
penerimaan tersebut.
Fair value, merupakan harga yang dapat diterima untuk menjual aset atau membayar transfer kewajiban di
pasaran saat tanggal pengukuran.
2.
3.
1.
4.
5.
6.
11. SEWA GUNA DAN KOS BUNGA
11
Kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal
baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa
hak opsi (operating lease) untuk
digunakan oleh lessee selama
jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
Adanya pinjaman untuk pembangunan
aset dimana aset tersebut belum
dapat menghasilkan pendapatan.
Perusahaan harus menangguhkan
(mengkapitalisasi) kos bunga, setelah
pembangunan selesai atau aset siap
digunakan dan aset sudah mampu
menghasilkan pendapatan. Pada saat
itulah perusahaan harus mengakui bunga
sebagai biaya dan mempertemukannya
dengan pendapatan yang dihasilkannya.
Sewa Guna Kos Bunga
12. 12
Sesuai PSAK 30 terkait dengan akuntansi
leasing maka perlakuan akuntansi untuk aset
dalam sewa pembiayaan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual:
3. diungkapkan dalam laporan keuangan untuk memungkinkan
evaluasi dampak keuangan adanya perubahan penggunaan aset
1. Disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah
tercatatnya terutama dapat dipulihkan melalui transaksi penjualan
dari pada penggunaan lebih lanjut
2. Diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya
dan nilai wajar setelah dikurangi beban penjualan aset tersebut
SEWA GUNA
13. Your Date Your Footer Here 13
1. Financial Lease: selisih lebih
hasil penjualan dari nilai tercatat
tidak dapat diakui segera sebagai
pendapatan oleh penjual lessee,
tetapi ditangguhkan dan
diamortisasi selama masa sewa
2. Operating Lease: jika transaksi terjadi pada nilai
wajar maka laba/rugi harus diakui tetapi jika terjadi
dibawah nilai wajar maka laba/rugi harus diakui
segera kecuali rugi tersebut dikompensasikan
dengan pembayaran sewa di masa depan yang
lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut
harus ditangguhkan dan diamortisasi secara
proporsional dengan pembayaran sewa selama
periode penggunaan aset. Jika harga jual diatas
nilai wajar selisih lebih tersebut ditangguhkan dan
diamortisasi selama periode penggunaan aset.
Perlakuan akuntansi untuk transaksi
Leasing disesuaikan dengan jenis sewanya
masing-masing:
14. 14
Kos bunga timbul karena adanya pinjaman untuk
pembangunan aset dimana aset tersebut belum
dapat menghasilkan pendapatan. Perusahaan
harus menangguhkan (mengkapitalisasi) kos
bunga, setelah pembangunan selesai atau aset
siap digunakan dan aset sudah mampu
menghasilkan pendapatan. Pada saat itulah
perusahaan harus mengakui bunga sebagai biaya
(expense) dan mempertemukannya dengan
pendapatan yang dihasilkannya.
1. Tidak mengkapitalisasi kos bunga selama
pembangunan.
2. Hanya mengkapitalisasi bunga sesungguhnya
yang terjadi selama periode pembangunan.
3. Mengkapitalisasi semua bunga atas modal
yang dipinjam, tanpa mempersoalkan alasan
peminjaman.
4. Mengkapitalisasi bunga atas semua dana yang
diinvestasikan, tanpa mempersoalkan apakah
dana itu diperoleh dari peminjaman atau dari
sumber ekuitas.
TIMBUL PERLAKUAN
KOS BUNGA
15. KESIMPULAN
15
Aset tetap merupakan semua aktiva perusahaan aktiva yang dimiliki dan dipergunakan (dalam
operasi) oleh perusahaan karena bermanfaat dalam proses mendapatkan penghasilan untuk beberapa
periode akuntansi dan masih mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.Aset tetap tergolong menjadi
asset tetap berwujud dan tidak berwujud. Aset tetap berwujud, yaitu nyata dan berbentuk. Sedangkan,
aset tetap tak berwujud merupakan aktiva nonmoneter yang dimiliki perusahaan dengan tidak memiliki
wujud secara nyata, berupa hak-hak istimewa yang dimiliki perusahaan yang diharapkan dapat
memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang mana dana yang digunakan akan diputar dan
baru dapat dicairkan apabila sudah tiba jangka waktu tertentu biasanya paling cepat satu tahun.
Sewa guna usaha (leasing) sebagai kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala. Dalam sewa guna usaha dalam bentuk konstruksi akan memunculkan kos bunga. Kos
bunga timbul karena adanya pinjaman untuk pembangunan aset dimana aset tersebut belum
dapat menghasilkan pendapatan.