SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Intan Diliyana - A1C212062 Tugas Akuntansi Keuangan 1
PROPERTI INVESTASI
Definisi
Menurut PSAK 13 (Revisi 2007), properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan
atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya,
dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Dalam PSAK 13 juga diberikan definisi mengenai properti yang digunakan sendiri (owner
occupied property), yaitu properti yang dikuasai (oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan)
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif.
Perbedaan properti investasi dengan properti sendiri yaitu properti investasi menghasilkan arus kas
yang sebagian besar independen dari aset lain yang dimiliki entitas. Properti sendiri diperlakukan
sebagai aset tetap.
Berikut adalah beberapa contoh dari properti investasi :
1. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual
jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
2. Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum ditentukan.
3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa
pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain
melalui satu atau lebih sewa operasi.
Sedangkan contoh aset yang bukan merupakan properti investasi adalah sebagai berikut :
1. Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari atau sedang
dalam proses pembangunan atau pengembangan untuk dijual.
2. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak ketiga.
3. Properti yag digunakan sendiri. Ini merupakan aset tetap.
4. Properti dalam proses kontruksi atau pengembangan yang di masa depan digunakan
sebagai properti investasi.
5. Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan.
Pengakuan
Biaya perolehan properti investasi harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika :
1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas; dan
2. Biaya perolehan aset dapat dapat diukur secara andal.
Pengukuran Awal
Pada saat pengukuran awal, properti investasi yang memenuhi kualifikasi untuk diakui
sebagai aset diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut meliputi harga pembelian dan
setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengeluaran yang dapat diatribusikan
secara langsung termasuk, misalnya, biaya jasa hukum, pajak penjualan, dan biaya transaksi lainnya.
Pengukuran Setelah Perolehan
Entitas harus memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk
pengukuran setelah perolehan.
Intan Diliyana - A1C212062 Tugas Akuntansi Keuangan 1
Model Biaya
Perlakuan akuntansi setelah perolehan dengan menggunakan model biaya sama seperti model
biaya di aset tetap yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, yaitu dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Model Nilai Wajar
Berbeda dengan model revaluasi, model nilai wajar dalam properti investasi harus diterapkan
untuk seluruh properti investasi, bukan hanya untuk kelompok tertentu saja. Perbedaan lainnya
dengan revaluasi adalah selisih yang timbul dari penyesuaian ke nilai wajar langsungdiakui dalam
laporan laba rugi komprehensif dan tidak dilakukan penghitungan penyusutan apabila entitas memilih
menggunakan model nilai wajar.
Penghentian Pengakuan
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan.
Pelepasan properti investasi dapat dilakukan dengan cara dijual atau disewakan secara sewa
pembiayaan.
Transfer
Transfer ke atau dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukkan sebagai berikut :
1. Dimulainya penggunaan oleh pemilik.
2. Dimulainya pengembangan untuk dijual.
3. Berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan aset tersebut digunakan untuk tujuan rental atau
kenaikan nilai atau keduanya.
4. Dimulainya sewa operasi ke pihak lain dari sebelumnya digunakan untuk dijual, maka
ditransfer dari persediaan menjadi properti investasi.
5. Berakhirnya pembangunan atau pengembangan dan akan digunakan untuk tujuan properti
investasi.
Penyajian
Properti investasi disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar di dalam laporan posisi
keuangan (neraca).
Pengungkapan
Entitas mengungkapkan antara lain sebagai berikut :
1. Apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya.
2. Jiak menerapkan model nilai wajar, apakah dan dalam keadaan bagaimana, hak atas properti
yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan dicatat sebagai properti
investasi.
3. Apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan, kriteria yang digunakan untuk membedakan
properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki
untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
4. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti
investasi, yang mencakup pernyataan apakah penentuan nilai wajar tersebut didukung oleh
bukti pasar atau lebih banyak berdasarkan faktor lain (yang harus diungkapkan oleh entitas
tersebut) karena sifat properti tersebut dan keterbatasan data pasar yang dapat di
perbandingkan.
Intan Diliyana - A1C212062 Tugas Akuntansi Keuangan 1
5. Sejauh mana penentuann nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai
independen yang diakui dan memiliki kualifikasi profesional yang relevan serta memiiliki
pengalaman mutakhir di lokasi dan kategori investasi yang dinilai.
6. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif untuk penghasilan rental dari
properti investasi dan beban operasi langsung yang timbuil dari investasi yang menghasilkan
penghasilan rental selama periode tersebut.
7. Ekstensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti investasi atau pembayaran
penghasilan dan hasil pelepasan.
8. Kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau mngembangkan properti investasi
atau untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.
Pengungkapan pada Model Nilai Wajar
Entitas yang menerapkan model nilai wajar juga harus mengungkapkan rekonsiliasi antara
jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berikut :
1. Penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan
penambahn yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah
tercatat aset.
2. Penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha
3. Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam kelompok aset
yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan pelepasan lain.
4. Laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar.
5. Perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada penjabaran laporan keuangan dari mata uang
fungsional menjadi mata uang penyajian yang berbeda, termasuk penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri menjadi mata uang penyajian dari entitas pelapor.
6. Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri.
7. Perubahan lain.
Pengungkapan pada Model Biaya
Entitas yang menerapkan model biaya juga harus mengungkapkan :
1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
3. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulasi rugi penurunan
nilai) pada awal dan akhir periode;
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang
menunjukkan :
a. Penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan
penambahan pengeluaran setelah perolehanyang diakui sebagai aset;
b. Penambahn yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
c. Penyusutan;
d. Perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada penjabaran laporan keuangan dari mata uang
fungsional menjadi mata uang penyajian yang berbeda termasuk penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri menjadi mata uang penyajian dari entitas pelapor;
e. Jumlah dan rugi penurunan nilai yang diakui, dan jumlah pemulihan rugi penurunan nilai,
selama satu periode sesuai PSAK 48 Penurunan Nilai Aset;
f. Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
g. Perubahan lain.
5. Nilai wajar properti investasi.
Jika entitas tidak dapat menentukan nilai wajar properti investasi secara andal, entitas
mengungkapkan, uraian properti investasi; penjelasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan
secara andal; dan apabila mungkin, kisaran estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada.

More Related Content

What's hot

Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Sri Apriyanti Husain
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Sri Apriyanti Husain
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Sri Apriyanti Husain
 
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Sri Apriyanti Husain
 
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)Putri Yulia R
 
Mengenal akun dalam akuntansi
Mengenal akun dalam akuntansiMengenal akun dalam akuntansi
Mengenal akun dalam akuntansimmfraghh
 
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiRangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiIntan Diliyana
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokSri Apriyanti Husain
 
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015azhar dwi osra
 

What's hot (17)

Aset tak berujud
Aset tak berujudAset tak berujud
Aset tak berujud
 
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
 
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
 
PSAK 19
PSAK 19PSAK 19
PSAK 19
 
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
 
Mengenal akun dalam akuntansi
Mengenal akun dalam akuntansiMengenal akun dalam akuntansi
Mengenal akun dalam akuntansi
 
Intermediate accounting
Intermediate accountingIntermediate accounting
Intermediate accounting
 
INTERMEDIATE ACCOUNTING
INTERMEDIATE ACCOUNTINGINTERMEDIATE ACCOUNTING
INTERMEDIATE ACCOUNTING
 
aset tdk berwujud
aset tdk berwujudaset tdk berwujud
aset tdk berwujud
 
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiRangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
 
Psak 10
Psak 10Psak 10
Psak 10
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
Psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
 
Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60
 
Psak 16
Psak 16Psak 16
Psak 16
 

Similar to PROINVEST

Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka PanjangTeori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka PanjangAnnisa V
 
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Sri Apriyanti Husain
 
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptxPERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptxHariStiawan1
 
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualAset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualRuth J. Silaban
 
Perolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psakPerolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psakrantong
 
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANGAKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANGMeysi Resyanti
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudWawan Dwi Hadisaputro
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017Indri Yanti
 
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMIIndri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMIIndri Yanti
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetapAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetapHabibie Reza
 
Akuntansi, Aktiva Tetap, Roma Siregar, Suryanih
Akuntansi, Aktiva Tetap, Roma Siregar, SuryanihAkuntansi, Aktiva Tetap, Roma Siregar, Suryanih
Akuntansi, Aktiva Tetap, Roma Siregar, Suryanihroma rizki wanda siregar
 
Akuntasi, Aktiva tetap, Roma R.W.S , Suryanih
Akuntasi, Aktiva tetap, Roma R.W.S , SuryanihAkuntasi, Aktiva tetap, Roma R.W.S , Suryanih
Akuntasi, Aktiva tetap, Roma R.W.S , Suryanihroma rizki wanda siregar
 
PSAK 58 & PSAK 13 _ Pelaporan Korporat.pptx
PSAK 58 & PSAK 13 _ Pelaporan Korporat.pptxPSAK 58 & PSAK 13 _ Pelaporan Korporat.pptx
PSAK 58 & PSAK 13 _ Pelaporan Korporat.pptxfebdianikusmara
 
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptxAkuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptxTasmanSeven1
 

Similar to PROINVEST (20)

Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka PanjangTeori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
Teori Akuntansi - Aset Tak Berwujud dan Investasi Jangka Panjang
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
 
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
 
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptxPERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
 
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualAset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
 
Perolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psakPerolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psak
 
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANGAKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_MEYSI RESYANTI_SURYANIH_STIAMITANGERANG
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
 
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
 
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
 
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMIIndri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
 
PSAK 13 dan PSAK 16.pdf
PSAK 13 dan PSAK 16.pdfPSAK 13 dan PSAK 16.pdf
PSAK 13 dan PSAK 16.pdf
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetapAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
 
Aset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptxAset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptx
 
Akuntansi, Aktiva Tetap, Roma Siregar, Suryanih
Akuntansi, Aktiva Tetap, Roma Siregar, SuryanihAkuntansi, Aktiva Tetap, Roma Siregar, Suryanih
Akuntansi, Aktiva Tetap, Roma Siregar, Suryanih
 
Akuntasi, Aktiva tetap, Roma R.W.S , Suryanih
Akuntasi, Aktiva tetap, Roma R.W.S , SuryanihAkuntasi, Aktiva tetap, Roma R.W.S , Suryanih
Akuntasi, Aktiva tetap, Roma R.W.S , Suryanih
 
PSAK 58 & PSAK 13 _ Pelaporan Korporat.pptx
PSAK 58 & PSAK 13 _ Pelaporan Korporat.pptxPSAK 58 & PSAK 13 _ Pelaporan Korporat.pptx
PSAK 58 & PSAK 13 _ Pelaporan Korporat.pptx
 
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptxAkuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
Akuntansi Aset Tidak Berwujud.pptx
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

PROINVEST

  • 1. Intan Diliyana - A1C212062 Tugas Akuntansi Keuangan 1 PROPERTI INVESTASI Definisi Menurut PSAK 13 (Revisi 2007), properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Dalam PSAK 13 juga diberikan definisi mengenai properti yang digunakan sendiri (owner occupied property), yaitu properti yang dikuasai (oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif. Perbedaan properti investasi dengan properti sendiri yaitu properti investasi menghasilkan arus kas yang sebagian besar independen dari aset lain yang dimiliki entitas. Properti sendiri diperlakukan sebagai aset tetap. Berikut adalah beberapa contoh dari properti investasi : 1. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari. 2. Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum ditentukan. 3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi. 4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi. Sedangkan contoh aset yang bukan merupakan properti investasi adalah sebagai berikut : 1. Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari atau sedang dalam proses pembangunan atau pengembangan untuk dijual. 2. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak ketiga. 3. Properti yag digunakan sendiri. Ini merupakan aset tetap. 4. Properti dalam proses kontruksi atau pengembangan yang di masa depan digunakan sebagai properti investasi. 5. Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan. Pengakuan Biaya perolehan properti investasi harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : 1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan 2. Biaya perolehan aset dapat dapat diukur secara andal. Pengukuran Awal Pada saat pengukuran awal, properti investasi yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung termasuk, misalnya, biaya jasa hukum, pajak penjualan, dan biaya transaksi lainnya. Pengukuran Setelah Perolehan Entitas harus memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran setelah perolehan.
  • 2. Intan Diliyana - A1C212062 Tugas Akuntansi Keuangan 1 Model Biaya Perlakuan akuntansi setelah perolehan dengan menggunakan model biaya sama seperti model biaya di aset tetap yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, yaitu dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Model Nilai Wajar Berbeda dengan model revaluasi, model nilai wajar dalam properti investasi harus diterapkan untuk seluruh properti investasi, bukan hanya untuk kelompok tertentu saja. Perbedaan lainnya dengan revaluasi adalah selisih yang timbul dari penyesuaian ke nilai wajar langsungdiakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan tidak dilakukan penghitungan penyusutan apabila entitas memilih menggunakan model nilai wajar. Penghentian Pengakuan Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan. Pelepasan properti investasi dapat dilakukan dengan cara dijual atau disewakan secara sewa pembiayaan. Transfer Transfer ke atau dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan sebagai berikut : 1. Dimulainya penggunaan oleh pemilik. 2. Dimulainya pengembangan untuk dijual. 3. Berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan aset tersebut digunakan untuk tujuan rental atau kenaikan nilai atau keduanya. 4. Dimulainya sewa operasi ke pihak lain dari sebelumnya digunakan untuk dijual, maka ditransfer dari persediaan menjadi properti investasi. 5. Berakhirnya pembangunan atau pengembangan dan akan digunakan untuk tujuan properti investasi. Penyajian Properti investasi disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar di dalam laporan posisi keuangan (neraca). Pengungkapan Entitas mengungkapkan antara lain sebagai berikut : 1. Apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya. 2. Jiak menerapkan model nilai wajar, apakah dan dalam keadaan bagaimana, hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan dicatat sebagai properti investasi. 3. Apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan, kriteria yang digunakan untuk membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. 4. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi, yang mencakup pernyataan apakah penentuan nilai wajar tersebut didukung oleh bukti pasar atau lebih banyak berdasarkan faktor lain (yang harus diungkapkan oleh entitas tersebut) karena sifat properti tersebut dan keterbatasan data pasar yang dapat di perbandingkan.
  • 3. Intan Diliyana - A1C212062 Tugas Akuntansi Keuangan 1 5. Sejauh mana penentuann nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi profesional yang relevan serta memiiliki pengalaman mutakhir di lokasi dan kategori investasi yang dinilai. 6. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif untuk penghasilan rental dari properti investasi dan beban operasi langsung yang timbuil dari investasi yang menghasilkan penghasilan rental selama periode tersebut. 7. Ekstensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti investasi atau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan. 8. Kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau mngembangkan properti investasi atau untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan. Pengungkapan pada Model Nilai Wajar Entitas yang menerapkan model nilai wajar juga harus mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berikut : 1. Penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan penambahn yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah tercatat aset. 2. Penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha 3. Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan pelepasan lain. 4. Laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar. 5. Perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional menjadi mata uang penyajian yang berbeda, termasuk penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang penyajian dari entitas pelapor. 6. Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri. 7. Perubahan lain. Pengungkapan pada Model Biaya Entitas yang menerapkan model biaya juga harus mengungkapkan : 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; 3. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan : a. Penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan penambahan pengeluaran setelah perolehanyang diakui sebagai aset; b. Penambahn yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha; c. Penyusutan; d. Perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional menjadi mata uang penyajian yang berbeda termasuk penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang penyajian dari entitas pelapor; e. Jumlah dan rugi penurunan nilai yang diakui, dan jumlah pemulihan rugi penurunan nilai, selama satu periode sesuai PSAK 48 Penurunan Nilai Aset; f. Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan g. Perubahan lain. 5. Nilai wajar properti investasi. Jika entitas tidak dapat menentukan nilai wajar properti investasi secara andal, entitas mengungkapkan, uraian properti investasi; penjelasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan secara andal; dan apabila mungkin, kisaran estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada.