Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Konseling adalah upaya membantu individu melalui interaksi pribadi antara konselor dan klien untuk memahami diri dan lingkungan, membuat keputusan, dan menentukan tujuan agar klien merasa bahagia dan efektif. Konseling bersifat membantu melalui hubungan interpersonal di mana keefektifannya ditentukan oleh kualitas hubungan antara konselor dan klien. Ada berbagai pendekatan dan teknik konseling yang dapat digun
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi intrapersonal dan proses pengolahan informasi oleh otak manusia, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri sebelum membuat keputusan atau memecahkan masalah. Otak manusia mengolah informasi dari lingkungan melalui indra, kemudian menafsirkannya menjadi persepsi dan menyimpannya dalam memori untuk diingat kemb
Komunikasi dan konseling (Komunikasi Efektif)Indah Sari
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk pengertian, tujuan, unsur-unsur, proses, bentuk, hambatan, dan etika komunikasi efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Konseling adalah upaya membantu individu melalui interaksi pribadi antara konselor dan klien untuk memahami diri dan lingkungan, membuat keputusan, dan menentukan tujuan agar klien merasa bahagia dan efektif. Konseling bersifat membantu melalui hubungan interpersonal di mana keefektifannya ditentukan oleh kualitas hubungan antara konselor dan klien. Ada berbagai pendekatan dan teknik konseling yang dapat digun
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi intrapersonal dan proses pengolahan informasi oleh otak manusia, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri sebelum membuat keputusan atau memecahkan masalah. Otak manusia mengolah informasi dari lingkungan melalui indra, kemudian menafsirkannya menjadi persepsi dan menyimpannya dalam memori untuk diingat kemb
Komunikasi dan konseling (Komunikasi Efektif)Indah Sari
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk pengertian, tujuan, unsur-unsur, proses, bentuk, hambatan, dan etika komunikasi efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian stress menurut para ahli, faktor-faktor penyebab stress (stressor), gejala-gejala stress, dan hubungan antara sistem psikologis, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh."
Pendekatan konseling analisis transaksional dan realitas memberikan pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas keputusannya. Kedua pendekatan ini berfokus pada perilaku saat ini untuk memenuhi kebutuhan dasar secara konstruktif.
Dokumen tersebut membahas tentang asumsi dasar, pengertian, tujuan, dan proses bimbingan dan konseling kelompok. Secara ringkas, bimbingan dan konseling kelompok bertujuan untuk membantu individu menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui interaksi kelompok yang sehat di bawah bimbingan seorang konselor terlatih.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal yang efektif. Ia menjelaskan pengertian komunikasi verbal, fungsi bahasa, unsur-unsur tatabahasa, dan teknik berkomunikasi secara efektif untuk menyampaikan pesan secara jelas dan dipahami.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Mata kuliah komunikasi dalam praktek kebidanan membahas konsep komunikasi termasuk pengertian, unsur-unsur, komponen, proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan, informasi, pikiran, dan perasaan antara komunikator dan komunikan. Unsur-unsur komunikasi meliputi komunikator, pesan, saluran, dan komunikan. Sedangkan komponen proses komunikasi terdiri
Teknik intervensi masalah dalam konseling kelompok meliputi ajakan untuk memikirkan alternatif solusi, menyimpulkan pembicaraan dengan menggarisbawahi hal penting, dan memberikan informasi baru secara faktual tanpa nasehat untuk membantu klien memecahkan masalahnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian stress menurut para ahli, faktor-faktor penyebab stress (stressor), gejala-gejala stress, dan hubungan antara sistem psikologis, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh."
Pendekatan konseling analisis transaksional dan realitas memberikan pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas keputusannya. Kedua pendekatan ini berfokus pada perilaku saat ini untuk memenuhi kebutuhan dasar secara konstruktif.
Dokumen tersebut membahas tentang asumsi dasar, pengertian, tujuan, dan proses bimbingan dan konseling kelompok. Secara ringkas, bimbingan dan konseling kelompok bertujuan untuk membantu individu menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui interaksi kelompok yang sehat di bawah bimbingan seorang konselor terlatih.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal yang efektif. Ia menjelaskan pengertian komunikasi verbal, fungsi bahasa, unsur-unsur tatabahasa, dan teknik berkomunikasi secara efektif untuk menyampaikan pesan secara jelas dan dipahami.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Mata kuliah komunikasi dalam praktek kebidanan membahas konsep komunikasi termasuk pengertian, unsur-unsur, komponen, proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan, informasi, pikiran, dan perasaan antara komunikator dan komunikan. Unsur-unsur komunikasi meliputi komunikator, pesan, saluran, dan komunikan. Sedangkan komponen proses komunikasi terdiri
Teknik intervensi masalah dalam konseling kelompok meliputi ajakan untuk memikirkan alternatif solusi, menyimpulkan pembicaraan dengan menggarisbawahi hal penting, dan memberikan informasi baru secara faktual tanpa nasehat untuk membantu klien memecahkan masalahnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang teknik dasar komunikasi dalam konseling yang terdiri dari 15 teknik, yaitu attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, clarification, paraphrasing, structuring, lead, silence, advice, summary, konfrontasi, interpretasi, dan termination. Teknik-teknik tersebut digunakan oleh konselor untuk membantu menggali perasaan dan memahami konseli.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan keterampilan konseling. Dibahas mengenai pengertian teknik konseling, tujuan penggunaan teknik dalam konseling, bagian mana saja teknik itu digunakan, dan cara penggunaannya. Juga dibahas mengenai model dan teori konseling serta proses pelaksanaan konseling.
Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral dari Ivan Pavlov dan B.F. Skinner, termasuk konsep dasar, asumsi, tujuan, peran konselor, proses, teknik, kelebihan dan keterbatasan, serta contoh penerapannya dalam sesi konseling."
Dokumen tersebut membahas tentang etika konseling agama, yang mencakup prinsip-prinsip perilaku konselor dalam memberikan layanan konseling secara profesional dengan menghormati nilai dan norma klien serta menghindari memaksakan pandangan konselor kepada klien. Dokumen juga menjelaskan pentingnya konselor memahami karakteristik konseling umum, pengaruh agama dan budaya, serta menggunakan pendekatan ekletik.
Dokumen tersebut merangkum hasil observasi pengolahan limbah rumah sakit di RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung. Limbah terbagi menjadi limbah padat medis, cair, dan gas. Limbah padat dibakar menggunakan incenerator, sedangkan limbah cair diolah menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah. Ada beberapa permasalahan seperti alat rusak dan perlu perbaikan sistem pengolahan agar lebih efisien dan rama
Dokumen tersebut membahas empat tahapan refleksi diri dalam mengembangkan kemampuan, yaitu: 1) ketidaksadaran akan ketidakmampuan, 2) sadar akan ketidakmampuan, 3) sadar dalam menggunakan kemampuan, dan 4) ketidaksadaran dalam menggunakan kemampuan. Tantangan utama adalah beralih dari tahap ketidaksadaran akan ketidakmampuan menjadi sadar akan ketidakmampuan.
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaLaksmi_Perwira
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah rumah sakit, termasuk jenis-jenis limbah, dampaknya, dan penanganannya. Secara khusus membahas tentang pengelolaan limbah cair di RSUD Buleleng.
I. Hikmat Allah memiliki karakteristik yang unik yaitu independen, tetap, dan penuh. Hikmat Allah tidak bergantung pada siapapun dan apapun, tetap tidak berubah, dan mencakup segala pengetahuan. II. Kebijaksanaan Allah sempurna, menunjukkan bahwa Allah selalu berusaha mencapai tujuan terbaik dan memilih cara terbaik melalui ciptaan, providensia, dan penebusan.
This document discusses infectious medical waste and its proper handling and disposal. It defines infectious medical waste and lists the various types. Key points made include:
- Universal precautions should be used to prevent disease transmission from bloodborne pathogens.
- Infectious waste must be collected in color coded bags at the point of generation and properly labeled. Sharps require puncture-resistant containers.
- Liquid infectious waste can be disposed of by adding to biohazardous waste, pouring down a sanitary sewer, or solidifying before disposal.
- Waste must be properly packaged, stored on site for less than 30 days, manifested and shipped off site for destruction to prevent over classification and improper disposal.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran-kemahiran asas kaunseling yang perlu dikuasai oleh kaunselor, termasuk kemahiran membina hubungan, mendengar, menyoal, dan merumus untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya.
PPT KETERAMPILAN DASAR KONSELING KELOMPOK 5.pptxAsti40
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dasar yang digunakan dalam proses konseling seperti teknik attending, opening, acceptance, restatement, paraphrasing, reflection of feeling, structuring, leading, silence, reassurance, rejection, advice, confrontation, clarification, interpretasi, summary, dan termination.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan dasar komunikasi dalam konseling (KDK) yang mencakup 15 teknik, diantaranya attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, clarification, paraphrasing, structuring, lead, silence, reassurance, rejection, advice, summary, dan konfrontasi. Keterampilan-keterampilan tersebut digunakan oleh konselor untuk memfasilitasi proses komunikasi dengan konseli guna mencapai tujuan sesi konseling.
Keterampilan dalam konseling traumatikesperokajaya
Dokumen tersebut membahas tentang proses konseling yang terbagi atas tiga tahap yaitu tahap awal, pertengahan, dan akhir. Tahap awal meliputi keterampilan dasar seperti mendengarkan, empati, dan refleksi. Tahap pertengahan meliputi keterampilan seperti menyimpulkan sementara, memfokuskan, dan memberikan nasehat. Tahap akhir meliputi menyimpulkan hasil, merencanakan tindak lanjut
Dokumen tersebut membahas proses kaunseling yang terbagi menjadi tiga fasa: sebelum, selama, dan sesudah proses kaunseling. Fasa selama proses kaunseling meliputi beberapa peringkat seperti penyediaan, penetapan masalah, pembentukan hubungan, dan penerokaan solusi bersama antara kaunselor dan klien.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dasar yang digunakan dalam proses konseling, seperti teknik acceptance untuk menerima konseli, opening untuk memulai komunikasi, dan refleksi perasaan untuk memantulkan emosi konseli. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik lain seperti klarifikasi, ringkasan, dan konfrontasi untuk mengungkap kesenjangan pandangan antara konselor dan konseli.
Dokumen tersebut membahas tentang penstrukturan dalam proses konseling. Penstrukturan digunakan untuk memberikan batasan agar proses konseling berjalan sesuai tujuan. Terdapat beberapa bentuk penstrukturan seperti batasan waktu, tindakan, peran, dan masalah. Fungsi penstrukturan adalah memfasilitasi tanggung jawab klien, memecahkan masalah, dan melindungi klien. Tujuan penstrukturan adalah menjelaskan peran
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran-kemahiran dasar yang penting bagi kaunselor untuk memiliki, termasuk kemahiran mendengarkan secara aktif, membangun hubungan yang efektif dengan klien, dan mengelola lingkungan dan interaksi untuk mendukung proses kaunseling.
Proses kaunseling individu terdiri dari beberapa tahap, dimulai dengan pra-sesi untuk mempersiapkan kaunselor dan membangun hubungan dengan klien. Tahap selanjutnya adalah penerokaan masalah untuk memahami masalah klien secara mendalam, diikuti dengan menentukan tujuan kaunseling. Kaunselor kemudian membantu klien memilih alternatif penyelesaian masalah dan merancang tindakan.
Model Brammer menjelaskan proses kaunseling terdiri daripada 3 fasa utama yang meliputi 8 peringkat, dimulai dengan persediaan pra-kaunseling, diikuti oleh 6 peringkat semasa proses kaunseling, dan diakhiri dengan penamatan. Model ini memberikan panduan sistematik bagi kaunselor dalam memulakan, mengukuhkan, dan menamatkan perhubungan bantuan dengan klien.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Teknik teknik konseling
1. TEKNIK-TEKNIK DASAR
KONSELING
Tugas Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Konseling
Diampu Oleh : M. Th Sri Hartati, M.Pd
Disusun Oleh :
GIGIH ANGGRIAWAN (1301407047)
NOPY SUHARTANTO (1301407064)
SUGIARTO FAJAR (1301407068)
2. 1.1. Attending (Penerimaan)Attending (Penerimaan)
A. PengertianA. Pengertian
Teknik awal dalam proses konseling yang dilakukanTeknik awal dalam proses konseling yang dilakukan
konselor untuk menerima klien. Attending mencakupkonselor untuk menerima klien. Attending mencakup
komponen kontak mata, bahasa tubuh (non verbal),komponen kontak mata, bahasa tubuh (non verbal),
dan bahasa lisan (verbal).dan bahasa lisan (verbal).
B. FungsiB. Fungsi
Untuk memusatkan perhatian konselor pada klienUntuk memusatkan perhatian konselor pada klien
agar klien merasa dihargai dan tidak merasaagar klien merasa dihargai dan tidak merasa
canggung/malu sehingga klien mampucanggung/malu sehingga klien mampu
mengungkapkan masalahnya secara bebas kepadamengungkapkan masalahnya secara bebas kepada
konselor.konselor.
C. TujuanC. Tujuan
Menciptakan suasana yang nyaman antara konselorMenciptakan suasana yang nyaman antara konselor
dan klien.dan klien.
Terciptanya hubungan yang baik antar konselor danTerciptanya hubungan yang baik antar konselor dan
konseli (rapport).konseli (rapport).
3. D. Teknik-teknik dalam Attending
Kontak Mata : Menatap secara spontan wajah klien
saat berbicara
Kepala : Menganggukkan kepala tanda setuju
atas pernyataan klien.
Ekspresi wajah : tenang.
Posisi tubuh : agak condong ke arah klien, namun
jangan terlalu dekat, agar klien tetap
merasakan suasana yang nyaman.
Mendengarkan : penuh perhatian,
4. 2. Reflection of Feeling
A. Pengertian
Refleksi adalah teknik yang dilakukan oleh konselor untuk
memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan,
pikiran, dan pengalaman klien sebagai hasil pengamatan
terhadap perilaku verbal dan non verbalnya.
B. Fungsi
Untuk memantulkan kembali perasaan yang dialami oleh
klien sehingga klien merasa dipahami.
C. Tujuan
Klien merasa dipahami oleh konselor
Klien merasa mendapat dukungan emosional dari
konselor
5. D. Hal yang perlu diperhatikan dalam
refleksi
1. Hindari stereotip
2. Pilih waktu yang tepat untuk
merespon pernyataan klien.
3. Gunakan kata-kata perasaan yang
melambangkan
perasaan/sikap klien secara tepat
4. Sesuaikan bahasa yang digunakan
dengan kondisi klien.
(Supriyo dan Mulawarman 2006 : 24)
6. 3. Reassurance
Pengertian
Reassurance adalah teknik yang
diberikan oleh konselor untuk
memberikan dukungan positif pada
klien agar klien menjadi lebih yakin dan
percaya diri.
7. Jenis-jenis reassurance
Prediction Reassurance (Penguatan prediksi)
Posdiction Reassurance (Penguatan posdtiksi)
Factual Reassurance (Penguatan factuaal
Tujuan Reassurance (dukungan)
• memberi semangat dan keyakinan pada konseli
• Menjadikan klien lebih terbuka dan bersedia untuk
bicara dan pembicaraan lebih mengarah pada
tujuan
•
8. • Fungsi Reassurance
• Konselor menunjukkan harapan
pada klien
• Klien dapat meningkatkan
eksplorasi diri
• Konselor dapat membesarkan hati
klien
• Mengarahkan pembicaraan klien
mencapai ujuan pembicaraan
9. 4. Structuring (Pembatasan)4. Structuring (Pembatasan)
A. Pengertian
Teknik yang digunakan konselor untuk memberi batasan-batasan
agar proses konseling berjalan sesuai dengan apa yang menjadi
tujuan utama konseling.
B. Jenis-jenis structuring
1). Time limit (pembatasan waktu)
a. Time limit dari klien
b. Time limit dari konselor
2). Role limit (pembatasan peran)
3). Problem limit (pembatasan masalah)
4). Action limit (pembatasan tindakan)
C. Fungsi Structuring
Sebagai patokan/acuan antara konselor dan konseli mengenai
batasan waktu, peran, serta pemecahan masalah. Sehingga
terjadi proses konseling seperti yang diharapkan.
10. D. Tujuan Structuring
1). Mengarahkan proses konseling agar berjalan sesuai dengan tujuan
2). Konselor memberikan petunjuk tentang urutan langkah berfikir atau
urutan tahap dalam pembicaraan pada proses konseling.
3). Klien dapat mengerti akan peran konselor dalam proses konseling.
4). Terjalinnya komunikasi yang baik antara konselor dan klien.
5). Mempermudah konselor dalam merencanakan proses konseling.
E. Penggunaan Structuring
1). Pada saat memulai sebuah proses konseling agar klien tahu tentang
rule atau aturan-aturan proses konseling.
2). Ketika klien menceritakan kebingungannya akan beberapa masalah
yang dihadapinya secara bersamaan.
3). Memperbaiki sikap klien agar lebih bisa menghargai proses konsling.
11. 5. SILENCE
Pengertian Silence
keadaan diam tanpa (tidak bersuara)
(Surya,2003 :131)
Suasana yang hening, tidak ada
interaksi verbal konselor dengan klien
(Supriyo, 2006 : 31)
12. Tujuan Silence
1. memberi kesempatan klie untuk
istirahat sejenak
2. Memberi kesempatan klien untuk
mereorganisasi pikiran
3. Bentuk aftending dan empati agar klien
nyaman
4. klien termotifasi mencapai tujuan
konseling
13. 6. LEAD
Pengertian
teknik yang digunakan konselor untuk
mengarahkan pembicaraan klien dari satu hal
ke hal yang lain secara langsung. (Supriyo,
2003 :31)
Menunjukkan keadaan dimana konselor
berada didepan atau disamping pikiran klien
dan keadaan dimana konselor mengarahkan
pemikiran klien. (Surya, 2003 : 132)
14. Jenis-jenis Lead
1. Lead umum
teknjik pengarahan yang memberikan
kesempatan klien untuk bebas
memberikan reaksi dari berbagai
kemungkinana seusai dengan
keinginan klien
2. Lead khusus
Teknik pengarahan dimana klien
memberikan suatu reksi dan jawaban
yang sepesifik
15. Tujuan Lead
1. Mengajak/mengarahkan klien dengan sikap
attending untuk mampu berbuat sesuatu
2. Mengarahkan klien/memberikan sugesti pada
klien agar tersugesti untuk berbuat sesuai
arahan konselor.
Fungsi Lead
1. Memperlancar tercapainya tujuan konseling
2. Klien lebih bebas berekplorasi
16. 7. REJECTION
Rejection (penolakan) Adalah teknik
yang dimana digunakan oleh konselor
untuk melarang klien melakukan
rencana yang akan
membahayakan/merugikan diri klien
atau orang lain
17. Tujuan rejection.
• menghindarkan klien pada pilihan yang akan
merugukan diri sendiri bahkan orang lain
• Agar konseli dapat mempertimbangkan lebih
obyektif
• Menolak pandangan konseli
Fungsi rejection.
• Agar konseli dapat menghadapi dirinya sendiri
• Konseli dapat berfikir lebih matang
• Konselor tidak lagi mengambil keputusan yang
akan merugikan dia sendiri
18. 8. ADVICE
Pengertian
teknik yang digunakan konselor unuk
memberikan nasehat atau saran pada
klien agar klien lebih jelas dan pasti
mengenai apa yang akan dekerjakan
19. Jenis-jenis Advice
• Advice Langsung
Advice yang langsung diberikan oleh
konselor kepada klien.
• Advice Persuasif
Advice yang diberikan oleh konselor
setelah klien mengungkapkan alasan-
alasan yang dapat diterima oleh
konselor.
• Advice Alternatif
Advice yang diberikan oleh konselor
kepada klien ketika klien bingung
diantara dua pilihan.
20. Tujuan Advice
• Konselor memberiakn saran pada
klien agar tidak mengambil
keputusan yang salah
• Agar klien dapat mengerti apa yang
telah dihadapi saat ini
• Dapat memilih pilihan sesuai dengan
sudut pandang positif dan negatifnya
21. 9. KLARIFIKASI
Adalah teknik yang digunakan konselor
untuk mengungkapakan kembali isi
pernyataan klien dengan menggunakan
kata-kata baru dan segar.
22. Bentuk
Menegaskan pernyataan konseli
Mengambil intisari pernyataan konseli
dengan bahasa yang baru
Tujuan
Respon konselor di dahului dengan kata-kata:
pada dasarnya, pada pokoknya, pada intinya,
singkat kata, dengan kata lain, dsb.
24. Parafrase yang efektif
Klien menjadi merasakan kebersamaan
dengan pembimbing
Lebinh mengarahkan pembicaraan klien
berikutnya
Dapat mengecek ketepatan/kecermatan
pembimbing dalam menangani klien
25. Cara-cara parafrase
Dengarkan persan utama dari kata-kata klien
Nyatakan kembali pesan utama secara
sederhana dan singkat
Amati pertanda/minta respon dari klien tentang
kecermatan konselor
Jangan memberikan analisis pada klien
Jangan memberikan pesan parsial (terpotong-
potong)