Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah perilaku peserta didik dan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah. 2) Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian, tujuan, dan ruang lingkup bimbingan dan konseling yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. 3) Dokumen tersebut juga membahas fungsi bimbingan dan konsel
Makalah ini membahas sistem pola 17 bimbingan dan konseling. Pembahasan dimulai dari pengertian bimbingan dan konseling, perbedaan antara bimbingan, konseling dan penyuluhan, ruang lingkup, sifat, prinsip, fungsi bimbingan dan konseling, serta penjelasan mengenai sistem pola 17 bimbingan dan konseling.
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahNurul Khotimah
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bimbingan konseling, tujuan, dan fungsinya. Pengertian bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik agar mandiri dan berkembang secara optimal. 2. Tujuan bimbingan konseling adalah membantu peserta didik dalam aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. 3. Fungsi bimbingan konseling meliputi pemahaman, pencegahan, pengentasan masal
Makalah ini membahas tentang arti penting dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dan konseling berperan dalam peningkatan mutu pendidikan dengan membantu siswa dalam mengembangkan diri secara optimal, mengatasi masalah belajar dan pribadi, serta menciptakan suasana belajar yang kondusif. Bimbingan dan konseling juga bermanfaat bagi guru untuk memahami siswa dan meningkatkan proses pembel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah perilaku peserta didik dan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah. 2) Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian, tujuan, dan ruang lingkup bimbingan dan konseling yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. 3) Dokumen tersebut juga membahas fungsi bimbingan dan konsel
Makalah ini membahas sistem pola 17 bimbingan dan konseling. Pembahasan dimulai dari pengertian bimbingan dan konseling, perbedaan antara bimbingan, konseling dan penyuluhan, ruang lingkup, sifat, prinsip, fungsi bimbingan dan konseling, serta penjelasan mengenai sistem pola 17 bimbingan dan konseling.
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahNurul Khotimah
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bimbingan konseling, tujuan, dan fungsinya. Pengertian bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik agar mandiri dan berkembang secara optimal. 2. Tujuan bimbingan konseling adalah membantu peserta didik dalam aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. 3. Fungsi bimbingan konseling meliputi pemahaman, pencegahan, pengentasan masal
Makalah ini membahas tentang arti penting dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dan konseling berperan dalam peningkatan mutu pendidikan dengan membantu siswa dalam mengembangkan diri secara optimal, mengatasi masalah belajar dan pribadi, serta menciptakan suasana belajar yang kondusif. Bimbingan dan konseling juga bermanfaat bagi guru untuk memahami siswa dan meningkatkan proses pembel
Bimbingan dan kaunseling di sekolah bertujuan membentuk disiplin murid melalui program seperti kaunseling peribadi, kumpulan, dan kem. Guru kaunselor perlu menjaga batasan peribadi dan tidak mendedahkan masalah peribadi mereka sendiri.
Dokumen tersebut merupakan outline bab-bab dalam bahan ajar mengenai pengertian bimbingan dan konseling, arah kebijakan pengembangan dan kode etik profesi bimbingan dan konseling, pribadi konselor, konsep dasar bimbingan dan konseling perkembangan, teknik bimbingan dan konseling, serta konteks budaya dalam bimbingan dan konseling.
Bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan diri secara mandiri dan bermakna dengan memahami potensi diri serta mengatasi masalah pribadi. Ruang lingkupnya mencakup pemantapan kepribadian, pemahaman bakat dan kelebihan diri, serta perencanaan hidup sehat dan produktif. Bentuk layanannya antara lain memberikan informasi, mengumpulkan data diri siswa, dan memberikan orientasi pengembangan p
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik dalam pengembangan diri, sosial, belajar, dan karir secara optimal sehingga menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsipnya meliputi kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian,
Makalah ini membahas konsep bimbingan dan konseling pribadi-sosial. Pembahasan meliputi pengertian, tujuan, permasalahan yang dapat timbul, serta teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan dan konseling pribadi-sosial."
Dokumen ini membahas tentang tugas bimbingan konseling yang meliputi pengertian, ruang lingkup, fungsi, dan prinsip-prinsip bimbingan konseling. Bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa memahami diri, mengembangkan potensi, dan memecahkan masalahnya. Prinsip-prinsipnya meliputi layanan untuk semua orang, bersifat fleksibel, dan berfokus pada penyesuaian diri siswa
Dokumen tersebut merangkum layanan konseling kelompok, mulai dari pengertian, tujuan umum dan khusus, fungsi, asas, media, manfaat, metode, sasaran, materi, pembentukan, pelaksanaan, hingga evaluasi layanan konseling kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tahapan, strategi, kelebihan dan kelemahan konseling kelompok. Konseling kelompok adalah upaya bantuan kepada peserta didik dalam kelompok untuk mencegah dan menyembuhkan dengan memberikan bimbingan. Tahapannya meliputi pembentukan kelompok, peralihan, kegiatan, penutupan, evaluasi dan tindak lanjut. Strateginya meliputi langkah awal, perencanaan
Pro forma edu3107 bimbingan dan kaunseling kanak kanakcekgusyida
Kursus ini memberikan ringkasan tentang dua kursus di program sarjana muda pendidikan, yaitu:
1. Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-Kanak yang meliputi konsep, matlamat, dan jenis layanan bimbingan serta kaunseling untuk kanak-kanak.
2. Kursus Budaya dan Pembelajaran yang mengkaji budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia beserta implikasinya terhadap pengajaran dan pembelajaran.
Prinsip bimbingan dan konseling memberikan pedoman untuk layanan bimbingan konseling yang efektif berdasarkan filsafat, penelitian, tujuan, dan perkembangan manusia. Prinsip-prinsipnya meliputi memberikan layanan kepada semua individu, memahami perbedaan individu, dan mengembangkan potensi setiap orang.
Modal dasar seorang guru pembimbing adalah memiliki wawasan luas, kasih sayang yang mendalam terhadap peserta didik, serta sifat sabar, bijaksana, lembut dan baik hati. Guru pembimbing juga harus tekun mengikuti perkembangan peserta didik, menjadi teladan yang baik, serta tanggap dan mampu mengambil tindakan yang tepat.
Bimbingan dan kaunseling di sekolah bertujuan membentuk disiplin murid melalui program seperti kaunseling peribadi, kumpulan, dan kem. Guru kaunselor perlu menjaga batasan peribadi dan tidak mendedahkan masalah peribadi mereka sendiri.
Dokumen tersebut merupakan outline bab-bab dalam bahan ajar mengenai pengertian bimbingan dan konseling, arah kebijakan pengembangan dan kode etik profesi bimbingan dan konseling, pribadi konselor, konsep dasar bimbingan dan konseling perkembangan, teknik bimbingan dan konseling, serta konteks budaya dalam bimbingan dan konseling.
Bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan diri secara mandiri dan bermakna dengan memahami potensi diri serta mengatasi masalah pribadi. Ruang lingkupnya mencakup pemantapan kepribadian, pemahaman bakat dan kelebihan diri, serta perencanaan hidup sehat dan produktif. Bentuk layanannya antara lain memberikan informasi, mengumpulkan data diri siswa, dan memberikan orientasi pengembangan p
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik dalam pengembangan diri, sosial, belajar, dan karir secara optimal sehingga menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsipnya meliputi kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian,
Makalah ini membahas konsep bimbingan dan konseling pribadi-sosial. Pembahasan meliputi pengertian, tujuan, permasalahan yang dapat timbul, serta teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan dan konseling pribadi-sosial."
Dokumen ini membahas tentang tugas bimbingan konseling yang meliputi pengertian, ruang lingkup, fungsi, dan prinsip-prinsip bimbingan konseling. Bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa memahami diri, mengembangkan potensi, dan memecahkan masalahnya. Prinsip-prinsipnya meliputi layanan untuk semua orang, bersifat fleksibel, dan berfokus pada penyesuaian diri siswa
Dokumen tersebut merangkum layanan konseling kelompok, mulai dari pengertian, tujuan umum dan khusus, fungsi, asas, media, manfaat, metode, sasaran, materi, pembentukan, pelaksanaan, hingga evaluasi layanan konseling kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tahapan, strategi, kelebihan dan kelemahan konseling kelompok. Konseling kelompok adalah upaya bantuan kepada peserta didik dalam kelompok untuk mencegah dan menyembuhkan dengan memberikan bimbingan. Tahapannya meliputi pembentukan kelompok, peralihan, kegiatan, penutupan, evaluasi dan tindak lanjut. Strateginya meliputi langkah awal, perencanaan
Pro forma edu3107 bimbingan dan kaunseling kanak kanakcekgusyida
Kursus ini memberikan ringkasan tentang dua kursus di program sarjana muda pendidikan, yaitu:
1. Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-Kanak yang meliputi konsep, matlamat, dan jenis layanan bimbingan serta kaunseling untuk kanak-kanak.
2. Kursus Budaya dan Pembelajaran yang mengkaji budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia beserta implikasinya terhadap pengajaran dan pembelajaran.
Prinsip bimbingan dan konseling memberikan pedoman untuk layanan bimbingan konseling yang efektif berdasarkan filsafat, penelitian, tujuan, dan perkembangan manusia. Prinsip-prinsipnya meliputi memberikan layanan kepada semua individu, memahami perbedaan individu, dan mengembangkan potensi setiap orang.
Modal dasar seorang guru pembimbing adalah memiliki wawasan luas, kasih sayang yang mendalam terhadap peserta didik, serta sifat sabar, bijaksana, lembut dan baik hati. Guru pembimbing juga harus tekun mengikuti perkembangan peserta didik, menjadi teladan yang baik, serta tanggap dan mampu mengambil tindakan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan keterampilan konseling. Dibahas mengenai pengertian teknik konseling, tujuan penggunaan teknik dalam konseling, bagian mana saja teknik itu digunakan, dan cara penggunaannya. Juga dibahas mengenai model dan teori konseling serta proses pelaksanaan konseling.
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalSekar Tani
Dokumen tersebut membahas pengertian dan tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 dan PPRI No. 19 tahun 2005. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, dan bertanggung jawab sebagai warga negara. Tujuan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi mencakup pengembangan kecerdasan, penget
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan mental agama di sekolah. Pembinaan mental agama adalah usaha perbaikan atau bimbingan tentang ajaran agama untuk mampu mengamalkannya sehingga mendapat keselamatan di dunia dan akhirat. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pembinaan mental agama bagi generasi muda agar terhindar dari pengaruh negatif dan memiliki kepribadian yang sesuai agama. Langkah-langkah pembinaan mental
Dokumen tersebut membahas tentang agama dan nilai-nilai dalam konseling. Agama didefinisikan sebagai ajaran yang mengatur kehidupan manusia, memberikan pandangan dunia, dan memenuhi fungsi sosial. Konseling agama bertujuan untuk membantu klien menyadari eksistensinya sebagai makhluk Tuhan serta mencapai kebahagiaan hidup. Nilai-nilai agama yang relevan dalam konseling antara lain memberdayakan kli
Dokumen tersebut membahas tentang bimbingan pribadi, mencakup pengertian, tujuan, aspek-aspek, bentuk layanan, dan ruang lingkupnya. Bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan pribadi yang mantap, mandiri, dan mampu mengoptimalkan potensi diri melalui layanan seperti informasi, pengumpulan data, dan orientasi. Ruang lingkupnya meliputi pemantapan iman, pemahaman
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
ada banyak hal yang sangat penting di dunia ini, ya saya tidak tau apa aja, kalian cari tau sendiri aja okeokeokeokeokeokekoekoekoekokeokeokeokeokeokoekoekeokoekoekoekoekeokoekoekoekoekoekoekeokeokeokeokeokeoekoekoekoekoekoeoekoekoekoekoekoekeokeokeokeokeokeoekoekoekoekoekoekoekoekeokoekoekeokeokeoek
sekian terimakasih, assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dokumen tersebut membahas tentang bimbingan mental spiritual, yang merupakan proses pemberian bantuan terarah, berkelanjutan, dan sistematis kepada individu untuk mengembangkan potensial beragama secara optimal sesuai ajaran agama, agar dapat hidup sesuai dengan tuntunan agama. Tujuannya antara lain untuk menghasilkan perubahan mental dan tingkah laku yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang etika konseling agama, yang mencakup prinsip-prinsip perilaku konselor dalam memberikan layanan konseling secara profesional dengan menghormati nilai dan norma klien serta menghindari memaksakan pandangan konselor kepada klien. Dokumen juga menjelaskan pentingnya konselor memahami karakteristik konseling umum, pengaruh agama dan budaya, serta menggunakan pendekatan ekletik.
Konseling Kristen mempunyai arti dan keunikan tersendiri yang bertujuan untuk membantu konseli mengenali masalahnya, membuat keputusan, dan mengalami perubahan tingkah laku melalui proses belajar."
4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptxFintoPurwanto2
Projek "Cegah Perundungan Dunia Maya" bertujuan untuk membentuk karakter pelajar sesuai Profil Pelajar Pancasila dengan melatih kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan. Projek ini diharapkan menjadi perangkat pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa untuk mengidentifikasi masalah perundungan di media sosial dan mencari solusinya bersama. Pelaksanaan projek meliputi tahap pengenalan, aksi,
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikanrahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah
Bimbingan dan Konseling Agama yang berjudul “Tujuan dan Aspek Konseling
Agama”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih khususnya Dosen
pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling Agama. dan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
baik.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
maupun bagi orang lain yang membacanya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Tegal, Juni 2015
Penulis
( Kelompok 9 )
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut pendapat para ahli jiwa, yang mengendalikan tindakan
seseorangadalah kepribadiannya. Kepribadian tumbuh dan terbentuk dari
pengalaman- pengalaman yang dilaluinya sejak lahir. Bahkan mulai dari
dalam kandunganibunya sudah ada pengaruh terhadap kelakuan si anak dan
terhadap kesehatanmentalnya pada umumnya.
Dengan memberikan pengalaman pengalamanyang baik, nilai-nilai
moral yang tinggi, serta kebiasaan-kebiasaan yang sesuai denganajaran agama
sejak lahir, maka semua pengalaman itu akan menjadi bahan dalam
pembinaan kepribadian. Kepribadian merupakan kebiasaan yang
mendapatkanketerampilan-keterampilan gerak dan kemampuan untuk
mempergunakannyasecara sadar.
Berangkat dari pemahaman bahwa Islam merupakan sumber utama
dalam membentuk pribadi muslim yang baik, membentuk manusia Indonesia
yang percaya dan takwa kepada Allah Swt., menghayati dan mengamalkan
ajaranagamanya dalam kehidupan sehari-sehari, baik dalam kehidupan
pribadi maupundalam kehidupan bermasyarakat, mempertinggi budi
pekerti,memperkuatkepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan
cinta tanah air, agar dapatmenumbuhkan manusia-manusia pembangunan
yang dapat membangun dirinyasendiri serta bersama-sama bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa. Allah berfirman dalam surat asy-Syam [91]:
7-10, yang artinya sebagai berikut: “Para Nabi diutus untuk membimbing dan
mengarahkan manusia kearahkebaikan yang hakiki dan juga sebagai figure
konselor yang sangat mumpunidalam memecahkan permasalahan.”
Problem solving, yang berkaitan dengan jiwa manusia, agar manusia
keluar dari tipu daya setan. Seperti tertuang dalam ayat berikut ini :Dengan
kata lain manusia diharapkan saling memberi bimbingan sesuaidengan
3. kemampuan dan kapasitas manusia itu sendiri, sekaligus memberikonseling
agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupanyang
sebenarnya. Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa ada jiwa
yangmenjadi fasik dan ada pula jiwa yang menjadi takwa, tergantung kepada
manusiayang memilikinya. Ayat ini menunjukan agar manusia selalu
mendidik diri sendirimaupun orang lain, dengan kata lain membimbing ke
arah mana seseorang ituakan menjadi, baik atau buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Tujuan Bimbingan Konseling Agama ?
2. Apa Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan ?
3. Apa Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ?
4. Apa Tujuan Berkaitan dengan Aspek/Bidang Bimbingan dan Konseling ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Sesuai dengan apa yang terdapat dalam latar belakang masalah, rumusan
masalah, maka yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini adalah:
Makalah dibuat untuk mempermudah mahasiswa dalam proses belajar
mengajar di kampus khususnya mata kuliah Bimbingan dan Konseling
Agama.
2. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah kuliah
Bimbingan dan Konseling Agama.
3. Mengetahui Tujuan Bimbingan Konseling Agama, Perkembangannya dan
di sekolah
4. Mengetahui Tujuan Berkaitan dengan Aspek/Bidang Bimbingan dan
Konseling
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Bimbingan Konseling Agama
Menurut ( http://mayfianasetyo.blogspot.com/2011/06/makalah-
agama.html yang diunduh pada tanggal 26 Juni 2015 pukul 08:21) Dalam
perjalanan hidup, karena berbagai faktor atau latar belakang manusia selalu
berhadapan dengan masalah (problem), yaitu menghadapi adanya
kesenjangan antara yang seharusnya (ideal) dengan yang senyatanya.
Orang yang mengahadapi masalah, lebih-lebih jika berat, maka orang yang
bersangkutan tidak merasa bahagia. Maka bimbingan berusaha membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya. Bimbingan dan konseling Islami
berusaha membantu individu agar bisa hidup bahagia, bukan saja di dunia,
melainkan juga di akhirat.
Tujuan umum konseling agama
Tujuan umum dari konseling agama adalah membantu klien agar
ia memiliki pengetahuan tentang posisi dirinya melakukan sesuatu perbuatan
yang dipandang baik, benar dan bermanfaat untuk kehidupannya di dunia
dan untuk kepentingan akhirat.
Tujuan khusus konseling agama
1. Untuk membantu klien agar tidak menghadapi masalah.
2. Jika orang terlanjur bermasalah,maka konseling di lakukan dengan
tujuan membantu klien agar dapat mengatasi masalah yang di hadapi
3. Kepada klien yang sudah berhasil disembuhkan,maka konseling agama
bertujuan agar klien dapat mengembangkan potensi dirinya supaya tidak
menjadi sumber masalah bagi dirinya dan bagi orang lain.
5. Menurut (http://izzamuanies.blogspot.com/2012/11/tujuan-bimbingan-
konseling-agama.html 26 Juni 2015 Pukul 8:26) tujuan dari bimbingan,
konseling, dan tujuan bimbingan dalam islam, yaitu:
1. Tujuan Bimbingan
Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat:
1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier,
serta kehidupannya di masa yang akan datang
2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin
3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat, serta lingkungan kerja
4) Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, ataupun
lingkungan kerja.
2. Tujuan Konseling
Menurut Shertzer dan Stone tujuan konseling, yaitu:
1) Mengadakan perubahan perilaku pada klien sehingga memungkinkan
hidupnya lebih produktif dan memuaskan
2) Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif
3) Penyelesaian masalah
4) Mencapai keefektifan pribadi
5) Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi
dirinya.
3. Tujuan Bimbingan Konseling dalam Islam
1) Tujuan umum bimbingan konseling Islam
Membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya
agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2) Tujuan khusus bimbingan konseling Islam
a. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan
kebersihan jiwa dan mental
6. b. Untuk menghasilkan kesopanan tingkah laku yang dapat
memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga,
lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya
c. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu
sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi. Kesetiakawanan,
tolong-menolong dan rasa kasih sayang
d. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu
sehingga muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat
taat kepada Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya
serta ketabahan menerima ujian-Nya
e. Untuk menghasilkan potensi ilahiyah, sehingga dengan potensi itu
individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik
dan benar, ia dapat dengan baik menanggulangi berbagai
persoalan hidup dan dapat memberikan kemanfaatan dan
keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.
f. Membantu individu/kelompok individu mencegah timbulnya
masalah-masalah dalam kehidupan keagamaan, antara lain
dengan cara :
a) Membantu individu menyadari fitrah manusia
b) Membantu individu mengembangkan fitrahnya
(mengaktualisasikannya)
c) Membantu individu memahami dan menghayati ketentuan dan
petunjuk Allah dalam kehidupan keagamaan
d) Membantu individu menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah
mengenai kehidupan keagamaan.
g. Membantu individu memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan keagamaannya, antara lain dengan cara :
a) Membantu individu memahami problem yang dihadapinya ;
b) Membantu individu memahami kondisi dan situasi dirinya
dan lingkungan;
7. c) Membantu individu memahami dan menghayati berbagai
cara untuk mengatasi problem kehidupan keagamaannya
sesuai dengan syariat Islam;
d) Membantu individu menetapkan pilihan upaya pemecahan
problem keagamaan yang dihadapinya.
e) Membantu individu memelihara situasi dan kondisi
kehidupan keagamaan dirinya yang telah baik agar tetap baik
dan atau menjadi lebih baik.
f) Untuk mengungkapkan kemampuan dasar mental-spiritual
dan agama dalam pribadi anak agar diaktualisasikan dan
difungsionalkan menjadi tenaga pendorong (motivator) bagi
peningkatan proses kegiatan belajar mengajar anak didik.
g) Berusaha meletakkan kemampuan mental-spiritual tersebut
sebagai benteng pribadi anak didik dalam menghadapi
tantangan dan rongrongan dari luar dirinya, baik yang
berbentuk mental maupun yang berbentuk material.
h) Berusaha menanamkan sikap dan orientasi kepada hubungan
dalam empat arah yaitu dengan Tuhannya, dengan
masyarakatnya, dengan alam sekitarnya dan dengan dirinya
sendiri sehingga menjadi pola hidup yang bersendikan nilai-
nilai agamanya.
i) Berusaha mencerahkan kehidupan batin sehingga segala
kesulitan yang dihadapi, akan mudah diatasi dengan
kemampuan mental rohaniahnya.
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Menurut (http://www.te2n.com/pengertian-fungsi-dan-tujuan-bk-
perkembangan diunduh pada tanggal 26 Juni 2015 Pukul 08:29) BK
perkembangan adalah Proses bantuan yang proaktif dan sistematik dalam
memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pribadi
yang efektif – produktif, dan keberfungsiannya di dalam lingkungan melalui
8. interaksi yang sehat. Definisi diatas juga tertuang pada Visi bimbingannya.
Visi bimbingan perkembangan bersifat edukatif, pengembangan dan
outreach. Edukatif karena titik berat layanan bimbingan perkembangan
ditekankan pada pencegahan dan pengembangan, bukan korektif atau
terapeutik, walaupun layanan tersebut tidak
diabaikan. Pengembangan karena titik sentral sasaran bimbingan
perkembangan adalah perkembangan optimal seluruh aspek kepribadian
individu dengan upaya pokoknya memberikan kemudahan perkembangan
melalui rekayasa lingkungan perkembangan. Outreach karena target populasi
layanan bimbingan perkembangan tidak terbatas pada individu yang
bermasalah, tetapi semua individu berkenaan dengan semua aspek
kepribadiannya dalam semua konteks kehidupan
Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek
nilai dan berani menghadapi resiko.
3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam
mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam
berinteraksi dengan orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai
dasar dalam kehidupan sosial.
7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan
kehidupan yang semakin kompetitif.
9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan
kompetensi yang mendukung pilihan karir.
10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga
sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat
9. Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Menurut http://ulankeyla.blogspot.com/2010/11/bimbingan-
konseling-perkembangan.html diunduh Pada tanggal 26 Juni 2015 Pukul
8:32) (Pedoman Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia, 2007) :
1. Membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, kemampuan, bakat, minat, dan cita-citanya..
2. Mengenal lingkungan dirinya yang meliputi lingkungan pendidikan,
pekerjaan, sosial kemasyarakatan, dan alam.
3. Membuat keputusan dan pilihan secara realistis.
4. Merumuskan rencana pribadinya yang berkaitan dengan rencana
pendidikan, karir, dan rencana kehidupan lainnya
5. Mewujudkan potensi dan mengembangkan minat dan cita-citanya.
6. Membantu individu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya
yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademik, dan karir sebagai berikut
C. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Menurut (https://bundabeka07.wordpress.com/2011/12/11/tujuan-
bimbingan-dan-konseling-di-sekolah/ diunduh pada tanggal 28 juni 2015
pukul 10:31 ) Tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, yaitu antara
lain untuk memberikan perkembangan seluruh kepribadian dan kemampuan
siswa.
1. Agar mempunyai kecakapan secara maksimal,
2. untuk berani menghadapi problema hidup, dan
3. kehidupan dengan wajar, tanpa merasa tertekan.
4. Kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi.
5. Kecakapan hidup (life skill ),
Menurut (http://fhujiviolet.blogspot.com/p/program-bimbingan-dan-
konseling-di.html diunduh pada tanggal 28 juni 2015 pukul 11:00 ) Tujuan
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
1. Mengembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuan di
sekolah.
10. 2. Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja sesuai dengan tingkat
pendidikan yang disyaratkan
3. Mengembangkan kemampuan untuk memilih dan mempertemukan
tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara
tepat dan bertanggung jawab.
4. Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.
Menurut (http://irizlovely.blogspot.com/2011/08/tujuan-umum-dan-
khusus-bk-di-sekolah.html diunduh pada tanggal 28 juni 2015 pukul 11:32)
Tujuan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Prayitno dan Erman Amti (2004:114) mengemukakan bahwa: Tujuan umum
bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu mengembangkan
diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang
dimilikinya (seperti: kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar
belakang yang ada (seperti: latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial
ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan
ini bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang
berguna dalam hidupnya yang memiliki wawasan, pandangan, interpretasi,
pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri
sendiri dan lingkungannya.
Tujuan Khusus Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Tujuan pelayanan bimbingan bagi murid ialah:
1. Membantu murid – murid untuk mengembangkan pemahaman diri diri
sesuai dengan kecakapan , minat, pribadi hasil belajar, serta kesempatan
yang ada.
2. Membantu proses sosialisasi dan sensitivitas kepada kebutuahn orang
lain
3. Membantu murid – murid untuk mengembangkan motif – motif instristik
dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti dan
bertujuan.
4. Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah ,
pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan
11. 5. Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta perasaan sesui
dengan penerimaan diri (self acceptance)
6. Membantu didalam memahami tingkah laku manusia.
7. Membantu murid – murid untuk memperoleh kepuasan pribadi dan
dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat.
8. Membantu murid – murid untuk hidup dalam kehidupan yang seimbang
dalam aspek fisik, mental dan sosial.
D. Tujuan Berkaitan dengan Aspek/Bidang Bimbingan dan Konseling
Menurut (http://tholearies.blogspot.com/2014/02/bimbingan-
konseling-pengertian-tujuan.html diunduh pada tanggal 26 juni 2015 pukul
08:34)
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-
sosial konseli adalah:
1) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam
kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,
Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada
umumnya.
2) Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-
masing.
3) Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), sertadan mampu meresponnya secara
positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
4) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan; baik fisik maupun psikis.
5) Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang
lain.
12. 6) Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
7) Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. Memiliki
rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen
terhadap tugas atau kewajibannya.
8) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan,
atau silaturahim dengan sesama manusia.
9) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
10) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik
(belajar) adalah :
1) Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses
belajar yang dialaminya.
2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan
belajar yang diprogramkan.
3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
4) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat
pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
5) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-
tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan
berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
13. 3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian)
yang terkait dengan pekerjaan.
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan kompetensi karir.
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4) Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang
dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja.
6) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang
sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
7) Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.
Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia
senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan
yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
8) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan
dan minat yang dimiliki.
Tabel Tujuan Berkaitan dengan Aspek/Bidang Bimbingan dan
Konseling Menurut (https://ceriktama.wordpress.com/2011/05/08/4-bidang-
bimbingan/ Yang diunduh pada tanggal 27 juni 2015 pukul 10:02)
14. No Aspek Tujuan Materi
1. Pribadi 1. Memiliki kesadaran diri,
yaitu menggambarkan
penampilan dan mengenal
kekhususan yang ada pada
dirinya.
2. Dapat mengembangkan
sikap positif, seperti
menggambarkan orang -
orang yang mereka senangi.
3. Membuat pilihan secara
sehat.
4. Memiliki rasa tanggung
jawab
5. Dapat membuat keputusan
secara efektif
6. Nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada tuhan
YME
7. Memahami kekuatan dan
kelemahan diri
1. Konsep diri ( self
concept )
2. Pemahaman diri
&potensi diri
3. Kuadran tentang
tanggung jawab
dankapasitas
4. Beriman dan
bertaqwa terhadap
tuhan yme
5. Konflik pada diri
siswa.
6. Kebiasaan yang
efektif
7. Psikologi remaja
8. Problem solving
15. 2. Sosial 4. Mampu menghargai orang
lain.
5. Mengembangkanketrampilan
hubungan antar pribadi.
6. memiliki kemampuan
berinteraksi sosial (human
relationship)
7. memiliki sikap toleransi
terhadap umat beragama
lain
8. memiliki sikap positif
terhadap orang lain
9. mampu menyelesaikan
masalah yang berhubungan
dengan orang lain
10. Memiliki rasa tanggung
jawab, yang diwujudkan
dalam bentuk komitmen
terhadap tugas atau
kewajibannya
1. Cara membina
hubungan yang
positif
2. Hubungan sosial
dan mematuhi ajaran
agama
3. Bergaul dengan
cerdas
4. Aspek-aspek
penyesuaian diri
5. Cara mengatasi
konflik
3. Belajar 1. Dapat melaksanakan
ketrampilan atau tehnik
belajar secara efektif.
2. Dapat menempatkan tujuan
dan perencanaan
pendidikan.
3. Mampu belajar secara
efektif.
4. Memiliki ketrampilan dan
kemampuan dalam
1. Pemantapan
sikap dan
kebiasaan belajar
secara efektif dan
efesien.
2. Pengembangan
kemampuan
membaca dan
menulis
(meringkas)
16. menghadapi evaluasi atau
ujian
5. Merencanakan kegiatan
penyelesaian studi,
perkembangan karir serta
kehidupan-nya
6. Mengembangkan seluruh
potensi dan kekuatan yang
dimiliki peserta didik secara
optimal.
7. Menyesuaikan diri dengan
lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat
serta lingkungan kerjanya.
8. Mengatasi hambatan dan
kesulitan yang dihadapi
dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat,
maupun lingkungan kerja.
secara cepat.
3. Pemantapan peng
uasaan materi
pelajaran sekolah
berupa remedial
atau pengayaan
4. Pemahaman
tentang
pemanfaatan hasil
teknologi bagi
pengembangan
ilmu pengetahuan.
5. Pemanfaatan
kondisi sosial dan
budaya bagi
pengembangan
pengetahuan.
6. Pemahaman
tentang
pemanfaatan
perpustakaan.
7. Orientasi
4. Karir 1. Mampu membentuk
identitas karir, dengan cara
mengenali ciriciri
pekerjaan di dalam
lingkungan kerja.
2. Mampu merencanakan masa
depan.
3. Dapat membentuk pola-pola
karier, yaitu kecenderungan
1. Merencanakan
karir di masa
depan
2. Wawasan karier
3. Orientasi dan
rencana karier
4. Perencanaan karir
5. Mengenal karir
17. arah
karir .
4. Mengenal keterampilan,
kemampuan, dan minat.
5. mampu mengambil
keputusan karir bagi dirinya
sendiri,
6. dapat mengenal
(mendeskripsikan)
karakteristik diri
7. Mampu mengidentifikasi
berbagai bidang pendidikan
yag tersedia yang relevan
dengan berbagai bidang
pekerjaan
kejuruan
6. 10 langkah meraih
kesuksesan
7. Mengenal filosofi
dan etos kerja
8. Informasi tentang
jenis-jenis
lapangan kerja
18. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tujuan bimbingan konseling dalam islam, Membantu individu
mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan bimbingan dan konseling perkembangan, Menghayati nilai-nilai
agama sebagai pedoman dalam berperilaku Berperilaku atas dasar
keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani
menghadapi resiko. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-
control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan
diri.
3. Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, Agar mempunyai kecakapan
secara maksimal, untuk berani menghadapi problema hidup, dan
kehidupan dengan wajar, Tanpa merasa tertekan. Kecakapan hidup (life
skill ).
4. Tujuan berkaitan dengan aspek/bidang bimbingan dan konseling,
terdapat empat bidang yaitu bidang Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir
B. Saran