SlideShare a Scribd company logo
1 of 74
Tanggor Hasibuan
197212021992031001
Penata Tk.I (III/d)
Widyaiswara Muda
BDK Medan
oleh : Tanggor Hasibuan,S.Sos
WIDYAISWARA BALAI DIKLAT
KEAGAMAAN MEDAN
TATAKEARSIPANDINAMIS
DILINGKUNGANKEMENTERIANAGAMA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami hal-hal dibawah ini :
1. Beberapa Pengertian Pokok
2. Dasar Hukum
3. Pengertian Arsip
4. Kewenangan Dan Organisasi Kearsipan
5. Kode Indeks Surat Kemenag
6. Klasifikasi Arsip Dan Indeks
7. Pengurusan Surat
8. Pemberkasan
BEBERAPA PENGERTIAN POKOK
1. Arsip ialah:
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-
lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam
bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pemerintahan;
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan
Swasta dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apapun,
baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam
rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
2. Arsip dibagi dua yaitu :
1). Arsip dinamis:
Ialah yang dipergunakan secara langsung dalam
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan
kehidupan kebangsaan pada umumnya atau
dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan
administrasi negara;
a. Arsip Dinamis Aktif:
Ialah Arsip Dinamis yang secara langsung
dan terus menerus diperlukan dan diper-
gunakan dalam penyelenggaraan Administrasi.
b. Arsip Dinamis In Aktif
Ialah Arsip Dinamis yang frekuensi penggunaannya
untuk penyelenggaraan administrasi sudah
menurun.
2) Arsip Statis
Ialah arsip yang tidak dipergunakan secara
langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan
kehidupan
kebangsaan maupun untuk penyelenggaraan
sehari-hari Administrasi Negara.
3. Unit Kearsipan
Ialah Unit Organisasi yang kegiatan pokoknya
mengarahkan dari mengendalikan Arsip Aktif, juga
menyimpan dan mengelola arsip in aktif yang
berasal dan unit-unit pengolah (Unit Kerja) di
lingkungannya.
4. Unit Pengolah
Ialah Unit Kerja yang melaksanakan tugas pokok
dan fungsi organisasi yang mengelola arsip aktif
sebagai berkas kerja.
5. Pengurusan Surat
Pengurusan Surat ialah proses kegiatan
pengelolaan surat sejak diterima, diarahkan,
dicatat di unit kearsipan sampai diterima di
unit pengolah dan sejak ditanda tangani
oleh unit pengolah sampai dikirimkan oleh
unit kearsipan.
6. Surat Dinas
Ialah pernyataan tertulis dalam bentuk dan
corak yang diatur, yang digunakan sebagai
sarana komunikasi untuk menyampaikan dan
menerima informasi kepada dan dari pihak
lain baik perorangan atau swasta maupun
dinas yang dibuat oleh atau ditunjukkan
kepada Kementerian Agama.
Surat Dinas terdiri dari:
a. Surat Dinas Terbuka, ialah surat yang dalam pengurusannya
dapat dibuka/diketahui oleh Unit Kearsipan untuk diproses
lebih lanjut.
 Surat Dinas Penting, ialah surat dinas yang isinya
mengandung kepentingan yang memerlukan tindak lanjut
yang lama diperlukan informasinya dan apabila surat
tersebut hilang dapat menimbulkan kerugian Departemen
Agama.
 Surat Dinas Biasa, ialah surat dinas yang isinya tidak
mengikat dan tidak memerlukan tindak lanjut, informasi
yang terkandung di dalamnya bersifat umum dan bernilai
pendek.
b. Surat Dinas Tertutup/Rahasia, ialah sunat dinas memiliki
tanda-tanda kerahasiaan yang hanya boleh dibuka/diketahui
oleh pejabat yang berwenang.
DASAR HUKUM KEARSIPAN DI
INDONESIA
1. Undang-Undang No.7 Tahun 1971, tentang
Ketentuan Pokok Kearsipan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan
Arsip.
DASAR HUKUM PRODUK
KEMENTERIAN AGAMA
1. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.81 Tahun
1984 tentang “Penerapan Sistem Kearsipan Kartu Kendali
(Arsip Dinamis) di lingkungan Departemen Agama”.
Yang kemudian disempurnakan melalui Peraturan Menteri
Agama No. 10 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Sistem Kearsipan Arsip Dinamis di lingkungan Departemen
Agama. dan telah di keluarkan KMA No. 44 Tahun 2010
tentang Pedoman tata Kearsipan dilingkungan Kementerian
Agama
2. Keputusan Menteri Agama RI No. 111 Tahun 1999 tentang
Jadual Retensi Arsip Departemen Agama, hasil
penyempurnaan KMA No. 681 Tahun 1997 tentang Pedoman
Jadual Retensi Arsip Departemen Agama.
3. Keputusan Menteri Agama No. 168 Tahun 2003 tentang Tata
Persuratan Dinas di lingkungan Departemen Agama yang
disempurnakan dengan PMA no.16 Tahun 2006.
Pasal 1
Yang dimaksud dalam Undang-undang ini “Arsip” ialah :
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-
lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam
bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pemerintahan;
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan
Swasta dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apapun,
baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam
rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
PENGERTIAN ARSIP
Dalam UU No. 7 Tahun 1971 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan
Life Cycle
•Creation ( Tahap Penciptaan )
•Use ( Tahap Penggunaan )
•Disposition ( Tahap Istirahat )
USE
ARSIP DAPAT BERUPA
1. SURAT
2. KASET
3. FILM
4. GAMBAR/ FOTO
5. PETA
6. ARSIP ELEKTRONIK
HUKUM PIDANA
1. Barang siapa dengan sengaja dan
dengan melawan hukum memiliki arsip
sebagaimana dimaksud Pasal 1 huruf a
Undang-undang NO. 7 Tahun 1971
dapat dipidana dengan penjara selama-
lamanya 10 (sepuluh) tahun.
2. Barang siapa yang menyimpan arsip
sebagaimana dimaksud UU NO. 7 Tahun
1971 , dengan sengaja
memberikan/memberitahukan isi naskah
sedangkan ia wajib merahasiakan kepada
pihak ketiga, dapat dipidana penjara
seumur hidup atau pidana seiama-lamanya
20 tahun.
3. Tindak Pidana yang dimaksud adalah
Kejahatan (UU No. 7 Tahun 1971, Bab V
Pasal 11)
TUJUAN KEARSIPAN
Tujuan Kearsipan adalah : Untuk
menjamin keselamatan bahan
pertanggung jawaban nasional tentang
perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan
serta untuk menyediakan bahan
pertanggung jawab tersebut bagi
kegiatan Pemerintah.
KEWENANGAN DAN ORGANISASI
KEARSIPAN
►KEWENANGAN KEARSIPAN :
Kewenangan yang berkaitan dengan
Arsip di lingkungan Kementerian
Agama adalah menjadi wewenang
Kementerian Agama.
► Pengelolaan Arsip di lingkungan
Kementerian Agama menurut azas
sentralisasi dalam kebijaksanaan
desentralisasi dalam pelaksanaan.
► Menteri menetapkan Kebijaksanaan umum
di bidang Kearsipan.
► Kewenangan pembinaan, koordinasi dan
pengendalian di bidang kearsipan
dilaksanakan secara sentralisasi oleh
Sekretariat Jendral, dalam hal ini Biro
Umum.
► Pelaksanaan kegiatan di bidang kearsipan di
lingkungan Departernen Agama dilaksanakan
secara desentralisasi oleh masing-masing
satuan organisasi dan unit Pelaksanaan Teknis
meliputi:
a. Pembinaan dan koordinasi di bidang
kearsipan di lingkungan unit kerja masing-
masing.
b. Pengelolaan arsip aktif di lingkungan unit
kerja masing-masing.
c. Sebagai tempat penyimpanan sementara
arsip in aktif.
► Pengelolaan arsip aktif dan arsip in
aktif.
a. Arsip aktif di unit pengolah dapat
diserahkan dua tahun sekali kepada
unit kearsipan pada satuan unit kerja
masing-masing.
b. Arsip in aktif yang ada pada unit
kearsipan unit pengolah satuan
organisasi/unit pengolah dapat
diserahkan kepada Depo Arsip
(Sentral File);
c. Penyerahan arsip in aktif dan unit
kerja satuan organisasi Eselon I
pusat dapat diserahkan kepala Depo
Arsip Pusat (Sekretariat Jenderal
dalam hal ini Biro Umum)
berdasarkan Jadual Retensi Arsip
yang berlaku di lingkungan
Kementerian Agama;
d. Penyerahan Arsip in aktif dan unit kerja
masing-masing Bidang dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan
Unit Kerja Pelaksanaan Teknis di Daerah
dapat diserahkan kepada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi daerah
masing-masing sesuai dengan Jadual
Retensi Arsip yang berlaku di lingkungan
Kementerian Agama.
7. Pengelolaan arsip statis;
a. Penyerahan arsip statis di satuan organisasi
unit kerja Eselon I Pusat diserahkan kepada
Arsip Nasional Republik Indonesia, oleh
Sekretariat Jenderal dalam hal ini Biro Umum;
b. Penyerahan arsip statis di lingkungan
Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi diserahkan kepada Arsip Daerah
masing-masing, oleh Kantor Wilayah
Kementerian Agama dalam hal ini
Bagian Tata Usaha;
ORGANISASI KEARSIPAN
1.Kantor Wilayah Kementerian Agama
Arsip Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi menjadi wewenang tanggung jawab
dan kewajiban Bagian Tata Usaha pada
Kantor Wilayah Kementerian Agama yang
selanjutnya disebut Unit Kearsipan untuk
lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi dan juga berfungsi sebagai Unit
Kearsipan Pusat bagi Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota, MAN, dan MTsN;
ORGANISASI KEARSIPAN
1. Sekretariat Jenderal
Arsip Sekretariat Jenderal Kementerian Agama
menjadi wewenang tanggung jawab dan kewajiban
Biro Umum (Bagian Tata Usaha Sekretariat
Jenderal) yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan
untuk lingkungan Sekretariat Jenderal dan
berfungsi sebagai Unit Kearsipan Pusat
dilingkungan Kementerian Agama
a. Unti Pengolah Pada Sekretariat Jenderal meliputi
Biro-biro dan Pusat-pusat
b. Pimpinan Unit Pengolah pada Biro dan Pusat
adalah para Kepala Biro dan Kepala Pusat
c. Tata Usaha Unit Pengolah pada Biro-biro
dan Pusat adalah sub Bagian Tata Usaha
d. Pelaksana pengolah pada Biro-biro dan
Pusat adalah bagian-bagian dan bidang-
bidang.
INSPEKTORAT JENDERAL
• Arsip Inspektorat Jenderal Kementerian Agama menjadi
wewenang tanggung jawab dan kewajiban Bagian Umum
pada Sekretariat Inspektorat Jenderal yang selanjutnya
disebut Unit Kearsipan untuk lingkungan Inspektorata
jenderal
a. Unit Pengolah pada Inspektorat Jenderal adalah meliputi
Sekretariat Inspektorat Jenderal dan Inspektur-inspektur
b. Pimpinan Unit Pengolaj pada Sekretariat Inspektorat
Jenderal dan Inspektur-inspektur adalah Sekretaris dan
Inspektur-inspektur
c. Tata Usaha Pengolah pada Sekretaris
Inspektorat Jenderal dan Inspektur-
inspektur adalah sub bagian tata usaha
d. Pelaksana pengolah pada Sekretariat
Inspektorat dan Inspektur-inspektur adalah
bagian-bagian dan kelompok fungsional
DIREKTORAT JENDERAL
Arsip Direktorat Jenderal Kementerian Agama
menjadi wewenang tanggung jawab dan
kewajiban masing-masing Bagian Umum pada
sekretariat Direktorat Jenderal
a.Unit Pengolah pada Direktorat Jenderal
adalah meliputi Sekretariat Direktorat
Jenderal dan Direktorat-direktorat
b. Pimpinan Unit Pengolah pada Direktorat
Sekretariat Jenderal dan Direktorat-direktorat
adalah sekretaris dan direktur-direktur
c. Tata Usaha Unit Pengolah pada Sekretariat
direktorat Jenderal dan direktorat-direktorat
adalah sub bagian tata usaha
d. Pelaksana Pengolah pada Sekretariat Direktorat
Jenderal dan Direktorat-direktorat adalah bagian-
bagian dan Sub Direktorat-Sub direktorat
a. Unit pengolah pada Kantor Wilayah Kementerian Agama
adalah meliputi Bagian Tata Usaha dan Bidang-
Bidang/Pembimbing;
b. Pimpinan unit pengolah pada Bagian Tata Usaha dan Bidang-
Bidang/Pembimbing adalah Kepala Bagian dan Kepala
Bidang;
c. Tata Usaha unit pengolah pada Bagian Tata Usaha dan
Bidang-Bidang/Pembimbing adalah Sub Bagian Umum dan
Staf Bidang-Bidang, Pembimbing yang diberi tugas sebagai
T.U. Pembimbing;
d. Pelaksana pengolah pada Bagian Tata Usaha dan Bidang-
Bidang/Pembimbing adalah Sub Bagian dan Seksi-Seksi;
e. Unit Kearsipan Kantor Wiliyah Kementerian Agama di
samping sebagai Unit Kearsipan Pusat bagi Kanmenag
Kabupaten/Kota, MAN, MTsN dan MIN merupakan sentral
bagi Unit Kearsipan UIN, lAIN, STAIN, STAKN, STAHN dan
Balai.
2. Universitas Islam Negeri
Arsip UIN menjadi wewenang tanggungjawab dan
kewajiban Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian
yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan untuk
lingkungan UIN;
a. Unit Pengolah pada UIN adalah Fakultas,
Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro dan
UPT Perpustakaan dan Pusat Bahasa dan
Budaya);
b. Pimpinan Unit Pengolah pada Fakultas, Program
Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro dan UPT adalah
Dekan, Direktur, Kepala Biro dan Kepala Pusat;
c. Tata Usaha Pengolah pada Fakultas,
Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-
biro dan UPT adalah Bagian Tata Usaha
dan Petugas Tata Usaha;
d. Pelaksana Pengolah pada Fakultas,
Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-
biro dan UPT adalah Bagian Balai dan
Pustakawan.
3. Institut Agama Islam Negeri
• Arsip Institut Agama Islam Negeri
menjadi wewenang tanggungjawab dan kewajiban
Kepala Bagian Administrasi yang selanjutnya disebut
Unit Kearsipan di lingkungan IAIN.
a. Unit Pengolah pada IAIN adalah Fakultas,
Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro,
Pusat Penelitian dan UPT (Perpustakaan dan
Lembag Pusat Bahasa dan Budaya);
b. Pimpinan Unit Pengolah pada Fakultas, Program
Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro, Pusat Penelitian
dan UPT adalah Dekan, Direktur, Kepala Biro dan
Kepala Pusat;
c. Tata Usaha Pengolah pada fakultas, Program Pasca
Sarjana, Lembaga, Biro-biro, Pusat dan UPT adalah
Bagian Tata Usaha;
d. Pelaksana pengolah pada Fakultas, Program Pasca
Sarjana, Lembaga, Biro-biro, Pusat Penelitian dan
UPT adalah Bagian, Balai dan Pustakawan.
4. SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
• Arsip Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri menjadi
wewenang tanggung jawab dan kewajiban kepala
bagian administrasi yang selanjutnya disebut Unit
Kearsipan di lingkungan STAIN.
• Unit Pengolah pada STAIN adalah
meliputi sub bagian pada Bagian administrasi,
Perpustakaan, Komputer, Labolatorium/studio,
Jurusan dan Unit Pengabdian pada Masyarakat;
• Tata Usaha Unit Pengolah pada Bagian
Administrasi, Perpustakaan, Komputer,
Labolatorium/studio, Jurusan dan Unit
Pengabdian pada Masyarakat adalah Sub
bagian administrasi;
• Pelaksana pengolah pada Bagian Komputer,
Labolatorium/studio, Jurusan dan Unit
Pengabdian pada Masyarakat adalah Sub
bagian administrasi, Pustakawan, Pelaksana
Komputer, Pelaksana, Labolatorium/Studio,
Jurusan dan Pengabdian masyarakat.
KLASIFIKASI ARSIP
Klasifikasi arsip; adalah pengelompokan arsip Atas dasar perincian
masalah, dari pelaksanaan fungsi dan kegiatan yang disusun
secara logis dan sistematis.
FUNGSI DAN KEGIATAN
Fungsi dan kegiatan Kementerian Agama di bagi 2 pokok;
1. Kegiatan Fasilitatif, yaitu kegiatan yang sifatnya menunjang.
contohnya;
- Organisasi dan Tatatalaksana ( OT )
- Keuangan ( KU )
- Kepegawaian ( KP)
- Kesekretariatan ( KS )
- Hukum ( HK)
- Kehumasan ( HM )
- Pemeriksaan ( PS )
- Penelitian ( TL )
2. Kegiatan Substantif, yaitu kegiatan yang sifatnya
operasional (yang merupakan kegiatan pokok suatu
Instansi yang bersangkutan).
Contohya;
Pembinaan Agama ( BA )
Pendidikan dan Pengajaran ( PP )
Haji ( HJ )
Perkawinan ( PW)
INDEKS
I. Indeks Dokumen/ Surat
a. Berfungsi untuk membedakan antara dokumen/ surat/ arsip satu
dengan yang lain dalam satu berkas, dengan kata lain indeks
dokumen-dokumen berfungsi sebagai tanda pengenal bagi setiap
dokumen/ surat/ arsip, juga berfungsi untuk menemukan kembali
arsip dengan cepat dan tepat.
b. Mengindeks adalah pekerjaan untuk menentukan identifikasi surat/
arsip, atau menentukan tanda pengenal surat/arsip yang paling
tepat.
c. Syarat-syarat mengindeks:
1. Singkat;
2. Jelas dan mudah diingat;
3. Harus merupakan kata benda atau kata yang memberi
pengertian kebendaan;
4. Diambil dan ditentukan dari isi surat/dokumen/arsip;
5. Tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata;
d. Aturan-aturan mengindeks:
1. Berupa indeks nama (nama orang, benda, badan,
wilayah dan tempat);
2. Indeks masalah (masalah kenaikan pangkat, mutasi dan
sebagainya);
3. Indeks tanggal, bulan, tahun dan nomor.
e. Cara-cara mengindeks:
1. Cara mengindeks nama orang.
Aturan umum menyatakar bahwa seseorang diindeks
atas nama keluarganya. Bagi yang tidak memiliki nama
keluarga maka diambil ketentuan dengan
mempergunakan nama terakhir sebagai kata tangkap.
Sedang yang memiliki nama lebih dari satu (termasuk
ganti nama), maka nama yang lain ditunjuk disilangkan.
Contoh:
 Dr. Wirjono Prodjodikoro di indeks Prodjodikoro, Wiryono (Dr)
 Muhammad Hatta di indeks Hatta, Muhammad
 Arifin bin Said di indeks Said, Arifin bin.
2. Cara mengindeks nama badan organisasi
Nama badan organisasi yang menggunakan nama orang, yang
dijadikan kata pengenalnya adalah nama orang tersebut.
Contoh:
 Rumah Sakit Fatmawati di indeks Fatmawati (Rumah Sakit)
 Wisma Ahmad Yani di indeks Ahmad Yani (Wisma)
Nama badan organisasi yang bukan nama orang, maka kata
pengenal pertama ialah bagian akhir dan diikuti oleh bentuk
badan hukumnya.
Contoh:
 Hotel Sabang di indeks Sabang, Hotel
 Bank Amerta di indeks Amerta, Bank
 PT. Bank Central Asia di indeks Central Asia, Bank (PT)
 DPR. RI. di indeks DPR. RI
3. Cara mengindeks nama wilayah/ tempat.
Di indeks sesuai dengan aslinya.
Contoh:
 Pekan Baru di indeks Pekan Barn
 Jakarta Raya di indeks Jakarta Raya
 Kecamatan Kebayoran di indeks Kebayoran (Kecamatan)
4. Cara mengindeks masalah
Untuk mengindeks masalah diusahakan agar yang dijadikan indeks
betul-betul menggambarkan maksud yang sebenarnya dari indeks.
Kata-kata yang dijadikan indeks harus mengandung suatu pengertian
tunggal, dalam arti indeks harus mencerminkan tanda pengenal yang
benar-benar dari isi surat/ dokumen.
Contoh:
Administrasi Pembangunan di indeks Administrasi Pembangunan
Struktur Organisasi di indeks Struktur Organisasi
II. Indeks Berkas (Titel)
Adalah merupakan judul berkas yang ditempatkan pada tab folder.
Fungsi title adalah sebagai tanda pengenal seluruh dokumen/arsip
dalam berkas dan untukmembedakan antara berkas yang satu
dengan yang lain dalam satu kode klasifikasi. Sebagaimana halnya
indeks dokumen, maka indeks berkas cara-cara dan aturannya
tidak berbeda.
III. Indeks Relatif (Daftar Indeks)
Indeks relatif berfungsi untuk memudahkan menemukan kode
dokumen/ surat. Indeks relatif diambil dari klasifikasi arsip yang
disusun secara abjad.
Contoh:
 Alih Tugas -Kp 07.5
 Antar Jemput -Kp 08.7
 Bantuan Sosial -Kp 08.4
 Dan seterusnya sampai dengan z.
 Menata Sekat
Sekat terdiri dari tiga jenis apabila perincian klasifikasi
sampai pada perincian ketiga (tertier). Perincian
tersebut dimulai dari pokok masalah, sub masalah, sub-
sub masalah. Apabila perincian klasifikasi arsip hanya
sampai pada perincian kedua (sekunder), maka sekat
yang dipergunakan hanya dua jenis saja yaitu sekat
untuk pokok masalah dan sub masalah. Kemudian sekat
diletakkan berdiri berderet ke belakang secara vertikal di
dalam laci-laci filling cabinet.
KS.01.3-MESIN
KANTOR/ALAT-ALAT
ELEKTRONIK
KS.01.2-ALAT
KANTOR
KS.01.1-GEDUNG
Gambar Penataan Sekat
KS.01-
PERLENGKAPAN
KS.00-KERUMAH
TANGGAAN
KS-KESEKRE-
TARIATAN
5) Menata Folder Dalam Susunan Sekat Folder
yang berisi himpunan arsip ditempatkan
pada kedudukan keempat dibelakang sekat
ketiga
Contoh Cara menata sekat dan folder untuk
1. Surat/arsip dalam filing kabinet di TU UP
2. KK III dalani kotak KK III di TU UP
3. KK II dalam kotak KK II di peñataan arsip
(KK) KK II dan masingmasing Unit Pengolah
di tata tersendiri (tidak disatukan.)
• Pengelompokan arsip menurut bentuk dosir. Arsip yang saling
berkaitan dalam satu kegiatan pekerjaan disatukan dalam satu
himpunan berkas. Penyusunan arsipnya diurutkan atas dasar
kronologis yaitu tangga arsip menurut proses pekerjaan.
• Pengelompokan arsip menurut bentuk rubrik. Penyusunannya
diurutkan atas dasar indeks dokumen, yaitu apabila indeks dokumen
berupa kata susunan arsip diatur menurut urutan abjad indeks,
apabila indeks dokumen berupa angka (nomor) Susunan arsip
diatur menurut urutan angka.
• Pengelompokan arsip menurut bentuk seri. Arsip yang jenisnya sama
(seperti produk peraturan perundang-undangan misalnya Keputusan
Menteri, Surat Edaran Menteri), penyusunannya diatur atas dasar
indeks dokumennya, yaitu nomor dari peraturan perundang-
undangan yang disusun menurut abjad indeks dokumennva.
3) Cara Menata Arsip Dalam Folder
PENATAAN BERKAS DALAM BENTUK DOSIER
3). Pengelompokkan arsip menurut bentuk Rubrik, yaitu
ponyusunannya diurutkan atas dasar indeks dokumen
apabila indeks dokumen berupa kata susunan arsip
diatur menurut urutan abjad indeks, jika indeks
dokumen berupa angka (nomor) susunan arsip disusun
menurut urutan angka.
CONTOH PENATAAN BERKAS DALAM BENTUK RUBRIK:
4) Pengelompokkan arsip menurut bentuk seri
yaitu, arsip yang jenisnya sama (seperti
produk Peraturan Perundang-undangan, Kep.
Menteri, Surat Edaran Menteri. Penyusunannya
diatur atas dasar indeks dokumennya yaitu
nomor dari peraturan Perundang- undangan
yang disusun menurut abjad indeks
dokumennya.
CONTOH PENATAAN BERKAS DALAM BENTUK
SERI
3. Pengurusan surat di unit Kearsipan.
a. Contoh di atas (no.3) merupakan surat penting masuk
yang akan dicatat oleh Unit Kearsipan.
b. Tahap yang harus dilakukan :
1). Menentukan Isi Ringkas, dalam hal ini adalah
permohonanpemindahan personil a.n Sdr Arnir
Ja’far, S.IP
2). Tanggal surat masuk, diisi dengan tanggal
penerimaan surat di Unit Kearsipan yaitu tanggal 10
Nopember 2005.
Nomor urut, diisi dengan nomor urut di unit
Kearsipan misalnya sampai tanggal 10 Nopember
2005 saat itu surat masuk tersebut sudah mencapai
jumlah nomor 201.
M/K, karena ini merupakan surat masuk maka yang
dilingkari adalah (M).
3). Lampiran, ditulis tidak ada karena memang tidak ada
lampiran, dan apabila ada ditulis jumlah perlembar/
perberkas.
4). Dari, diisi Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam
5). Kepada, diisi Sekretaris Jenderal Departemen Agama.
6). Tanggal, diisi 2 Nopember 2005
7). Nomor Surat, diisi DJ./Set.DJ.II/3/KP.07.5/800/2005
8). Pengolah, diisi Biro Kepegawaian. (karena menyangkut
kepegawaian).
9). Paraf, diisi oleh Tata Usaha Unit Pengolah yang
menerima surat.
Indeks berkas……………
Tgl.10-10-05 (M)/K
No.Urut : 201 Kode………………….
Isi ringkas.
Permohonan pemindahan sdr. Amir Ja’far pegawai Biro Umum ke Ditjen Bagais
Lampiran : -
Dari
Ditjen Bagais Dep. Agama
Kepada
Sekretaris Jenderal Dep. Agama
Tanggal 2 Nop 2005 No. Surat. DJ/Set.DJ.II/3/KP.07.5/800/2005
Pengolah. Biro Kepegawaian Paraf.
Catatan;…………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
Contoh Kartu Kendali Yang Telah Diisi
Keterangan
Apabila unit kearsipan memahami permasalahan klasifikasi) yang ada di
setiap unit pengolah (biasanya dalam instansi yang kecil), maka penulisan
indeks berkas dan kode dapat dilakukan oleh Unit Kearsipan.
c. Setelah surat seiesai dicatatkan pada Kartu Kendali (KK), maka
surat beserta KK I, II dan III dikirim ke Tata Usaha Unit Pengolah;
d. Setelah KK I, II dan III diisi kolom Indeks berkas dan kodenya
oleh Tata Usaha unit pengolah, maka KK I dan KK II dikembalikan
kepada pencatat surat untuk disimpan pada Penata Arsip (Unit
Kearsipan), sedangkan KK III beserta suratnya, tinggal pada Tata
Usaha Unit Pengolah.
5) Pengurusan Surat di Unit Pengolah.
a. Menentukan Kocle Kiasifikasi
Atas dasar isi ringkas surat, dapat ditentukan kode kiasifikasi yang
maria dalam halini surat tersebut termasuk kelompok mutasi dengan
kode kiasifikasi KP. 07.5.
Contoh Klasifikasi Dengan Pokok Masalah Kepegawaian :
KP. KEPEGAWAIAN
00. PENGADAAN.
00.1 FORMASI.
Surat-surat yang berkenaan dengan perencanaan pengadaan
pegawai nota usul, formasi, sampai dengan persetujuan
termasuk di dalamnya bezzeting.
00.2 PENERIMAAN .
Surat-surat yang berkenaan dengan penerimaan pegawai baru,
mulai dari pengumuman penerimaan, lamaran, pemanggilan,
testing/ physicotes/ clerence tes, sampai dengan pengumuman
yang diterima.
003. PENGANGKATAN
Surat-surat yang berkenaan dengan seluruh proses
pengangkatan calon Pegawai dan penempatannya, sampai
dengan menjadi pegawai negeri, Mulai dari pemeriksaan
kesehatan sampai dengan pengangkatan, termasuk pelimpahan/
penempatan.
01. TATA USAHA KEPEGAWAIAN ………….dan sterusnya
07. MUTASI
07. 1 KEPANGKATAN
Surat-surat yang berkenaan dengan kenaikan dan penurunan
pangkat I golongan, termasuk di dalamnya ujian dinas dan
penyesuaian ijazah.
07. 2 KENAIKAN GAJI BERKALA
Surat-surat yang berkenaan dengan kenaikan dan penurunan
gaji berkala.
07. 3 PENYESUAIAN MASA KERJA
Surat-surat yang herkenaan dengan penyesuaian masa kerja
untuk perubahan ruang gaji.
07. 4 PENYESUAIAN TUNJANGAN KELUARGA
Surat-surat yang berkenaan dengan penyesuaian tunjangan
keluarga.
07. 5 ALIH TUGAS
Surat-surat yang berkenaan dengan alih tugas bagi para
pelaksana (staf), perpindahan dalam rangka pemantapan
tugas pekerjaan, termasuk mengenai pengurusan
fasilitasnya.
b. Menentukan Indeks pada Kartu Kendali.
Yang menjadi “Indeks berkas” dalam surat ini adalah “pemindahan
dan kodenya KP 07.5
Contoh Kartu Kendali yang telah diisi indeks dan kodenya
Indeks berkas
Pemindahan
Tgl.10-11-05 (M)/K
No.Urut : 201 Kode
KP.07.5
Isi ringkas.
Permohonan pemindahan sdr. Amir Ja’far pegawai Biro Umum ke Ditjen Bagais
Lampiran : -
Dari
Ditjen Bagais Dep. Agama
Kepada
Sekretaris Jenderal Dep. Agama
Tanggal 2 Nop 2005 No. Surat. DJ/Set.DJ.II/3/KP.07.5/800/2005
Pengolah. Biro Kepegawaian Paraf.
Catatan;…………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………
c. Tata Usaha Unit Pengolah menyimpan Kartu Kendali III yang telah diisi
kode dan indeks berkasnya dalam kotak Kartu Kendali, dan
menyerahkan kartu Kendali I dan II ke Unit Kearsipan (Penataan Arsip).
d. Mengisi Lembar Disposisi
Tata Usaha Unit Pengolah melampiri surat masuk dengan lembar
Disposisi rangkap 2 (dua) yang telah diisi kolomnya. Kecuali kolom
tanggal penyelesaian. ” Kolom tanggal penyelesaian, isi Disposisi dan
diteruskan kepada”. Selanjutnya surat berikut lembar Disposisi tersebut
di atas diserahkan kepada Pimpinan Unit Pengolah.
Contoh lembar disposisi (ukuran 21 x 16 cm).
Indeks. Kode.
Tanggal/Nomor
Asal Surat
Isi Ringkasan
Diterima Tanggal
: …………………………………………………………………………………….
: …………………………………………………………………………………….
: …………………………………………………………………………………….
: …………………………………………………………………………………….
Tanggal penyelesaian : ……………………………………………………………………………..
Isi disposisi
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……
Diteruskan kepada
1…………………………………………
2…………………………………………3………
…………………………………
Sesudah digunakan harap segera dikembalikan
Kepada
Tanggal
: …………………………………………………………………………………………….
: …………………………………………………………………………………………….
LEMBAR DISPOSISI
Cara pengisian lembar disposisi;
1. Indeks berkas dan Kode, diisikan sama dengan yang ada di Kartu
Kendali.
2. Tanggal/nomor, diisikan sama dengan yang ada di Kartu Kendali.
3. Asal, diisi dengan asal surat.
4. Isi Ringkas, diisi dengan isi ringkas surat.
5. Diterima tanggal, diisi dengan tanggal diterirna oleh Tata Usaha Unit
Pengolah.
6.Tanggal penyelesaian, diisi tanggal berapa surat tersebut sudah harus
selesai diolah oleh Pelaksana Pengolah (diisi oleh Pimpinan Unit
Pengolah).
7. Isi Disposisi, diisi oleh Pimpinan Unit Pengolah dan ditujukan kepada:
- bawahan, bersifat instruksi atau pemberian petunjuk;
- atasan, bersifat informasi atau mohon petunjuk;
- sederajat, bersifat kerja sama saling membantu.
8. Diteruskan kepada, diisi dengan yang dituju Oleh isi disposisi tersebut
(diisi oleh Pimpinan Unit Pengolah).
Bila yang dituju beberapa orang/pejahat, maka angka 1, 2, 3 dan
seterusnya diisi dengan orang/pejabat yang dimaksud. Sipenerima
memaraf di belakang nama/jabatannya.
9. Dikembalikan kepada, diisi oleh TU yang menyerahkan surat tersebut
atau oleh Pimpinan Unit Pengolah.
10.Tanggal, diisi tanggal diterima kembali (diisi oleh TU Unit Pengolah).
Contoh Lembar Disposisi Yang Telah Diisi
LEMBAR DISPOSISI
Indeks. Pemindahan Kode. KP.07.5
Tanggal/Nomor
Asal Surat
Isi Ringkasan
Diterima Tanggal
: 2 November 2005/DJ/Set.DJ.II/3/KP.07.5/800/2005
: Ditjen Bagais Dep. Agama
: Permohonan pemindahan sdr. Subandi, S.IP Pegawai Biro Umum ke
Ditjen Bagais
: 10 November 2005
Tanggal penyelesaian : ……………………………………………………………………………..
Isi disposisi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Diteruskan kepada
1…………………………………………
2…………………………………………3………
…………………………………
Sesudah digunakan harap segera dikembalikan
Kepada
Tanggal
: …………………………………………………………………………………………….
: …………………………………………………………………………………………….
e) Kepala Unit Pengolah setelah mengisi kolom tanggal
penyelesaian, isi disposisi dan diteruskan kepada,
meneruskannya kepada pelaksana Pengolah melalui
Tata Usaha Unit Pengolah.
f) Tata Usaha Unit Pengolah menyimpan Lembar
Disposisi di atas tanggal 10-11-2005. Jadi Lembar
Disposisi II oleh Tata Usaha Unit Pengolah disimpan
dalam Tickler file di belakang tanggal sekat tanggal
10-11-2005.
Contoh Tickler File yang diisi dengan bulan dan tanggal:
Bagan Surat Penting Masuk
UNIT KEARSIPAN UNIT PENGOLAH
Penerimaan
Surat
Pengarahan
Surat
Pencatatan
Surat
Penataan
Arsip
Tata Usaha Pimpinan Pelaksana
III
II
I
Tugas Unit Kearsipan meliputi :
1. Melakukan penerimaan surat
2. Mengatur pengarahan distribusi surat
3. Melaksanakan pencatatan surat
4. Melaksanakan pengiriman surat
5. Sebagai tempat penyimpanan sementara
arsip in-aktif, sebelum dipindahkan ke
Unit Kearsipan Pusat.
Tugas Unit Pengolah
1. Tata usaha Unit Pengolah menentukan kode
dan indeks.
2. Pimpinan Unit Pengolah bertugas memberikan
disposisi pada surat untuk proses selanjutnya.
3. Tata Usaha Unit Pengolah mengatur arah surat
sesuai dengan disposisi pimpinan dan
mengarahkan surat langsung kepada
pelaksana untuk surat-surat yang tidak
memerlukan disposisi pimpinan.
4. Pelaksanaan Pengolah mempunyai tugas
memproses penyelesaian surat sesuai
dengan disposisi pimpinan (untuk surat
yang memerlukan disposisi) dan
memproses surat-surat rutin yang
diterima langsung dari Tata Usaha Unit
Pengolah.
5. Tata Usaha Unit Pengolah melaksanakan
penyimpanan berkas selama arsip masih
aktif.

More Related Content

What's hot

Contoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisi
Contoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisiContoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisi
Contoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisiAl-Akhnan Nur Rusman
 
Anjab jfu pengelola barang
Anjab jfu pengelola barangAnjab jfu pengelola barang
Anjab jfu pengelola barangReddy Prayudie
 
00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf
00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf
00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdfRani454069
 
Pengelolaan arsip aktif klhk
Pengelolaan arsip aktif klhkPengelolaan arsip aktif klhk
Pengelolaan arsip aktif klhkAdi Pujakesuma
 
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015Suparman Man
 
Spo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganSpo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganmayangsari67
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Deddy Agus Arifianto
 
Anjab analis perencanaan sdm
Anjab analis perencanaan sdmAnjab analis perencanaan sdm
Anjab analis perencanaan sdmperilaku
 
Pengadministrasi keamanan dan ketertiban
Pengadministrasi keamanan dan ketertibanPengadministrasi keamanan dan ketertiban
Pengadministrasi keamanan dan ketertibanReddy Prayudie
 
Berita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsekBerita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepseksmp_yudistira
 
Surat rekomendasi puskesmas lalang
Surat rekomendasi puskesmas lalangSurat rekomendasi puskesmas lalang
Surat rekomendasi puskesmas lalangfransisko pareira
 
Contoh Sasaran Kerja Pegawai - Kasi Pemerintahan
Contoh Sasaran Kerja Pegawai - Kasi PemerintahanContoh Sasaran Kerja Pegawai - Kasi Pemerintahan
Contoh Sasaran Kerja Pegawai - Kasi PemerintahanNurul Dharmayanti
 
Surat mohon kunjungan
Surat mohon kunjunganSurat mohon kunjungan
Surat mohon kunjunganfendyrahman
 
Kartu inventaris ruangan
Kartu inventaris ruanganKartu inventaris ruangan
Kartu inventaris ruanganAuly Ain
 
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015Dani Setiawan
 
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa CucupanContoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa CucupanDang Chesminirwan
 

What's hot (20)

3 surat pernyataan atasan langsung
3 surat pernyataan atasan langsung3 surat pernyataan atasan langsung
3 surat pernyataan atasan langsung
 
Contoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisi
Contoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisiContoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisi
Contoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisi
 
Lampiran tugas-belajar
Lampiran tugas-belajarLampiran tugas-belajar
Lampiran tugas-belajar
 
Anjab jfu pengelola barang
Anjab jfu pengelola barangAnjab jfu pengelola barang
Anjab jfu pengelola barang
 
00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf
00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf
00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf
 
Pengelolaan arsip aktif klhk
Pengelolaan arsip aktif klhkPengelolaan arsip aktif klhk
Pengelolaan arsip aktif klhk
 
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
 
Spo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganSpo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruangan
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
 
Anjab analis perencanaan sdm
Anjab analis perencanaan sdmAnjab analis perencanaan sdm
Anjab analis perencanaan sdm
 
Format sppd
Format sppdFormat sppd
Format sppd
 
Pengadministrasi keamanan dan ketertiban
Pengadministrasi keamanan dan ketertibanPengadministrasi keamanan dan ketertiban
Pengadministrasi keamanan dan ketertiban
 
Berita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsekBerita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsek
 
2.2.4 pengemudi
2.2.4 pengemudi2.2.4 pengemudi
2.2.4 pengemudi
 
Surat rekomendasi puskesmas lalang
Surat rekomendasi puskesmas lalangSurat rekomendasi puskesmas lalang
Surat rekomendasi puskesmas lalang
 
Contoh Sasaran Kerja Pegawai - Kasi Pemerintahan
Contoh Sasaran Kerja Pegawai - Kasi PemerintahanContoh Sasaran Kerja Pegawai - Kasi Pemerintahan
Contoh Sasaran Kerja Pegawai - Kasi Pemerintahan
 
Surat mohon kunjungan
Surat mohon kunjunganSurat mohon kunjungan
Surat mohon kunjungan
 
Kartu inventaris ruangan
Kartu inventaris ruanganKartu inventaris ruangan
Kartu inventaris ruangan
 
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
 
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa CucupanContoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
 

Similar to KEARSIPAN DAN DINAMIS

KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdfKMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdfsukronhabibi
 
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docxPerda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docxDKP3AKALTIM
 
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docxPerda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docxDKP3AKALTIM
 
KMA 9 2016 naskah dinas
KMA 9 2016   naskah dinasKMA 9 2016   naskah dinas
KMA 9 2016 naskah dinasKutsiyatinMSi
 
Naskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagNaskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagKutsiyatinMSi
 
KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptxKEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptxcheko dunk
 
M2 kb2 kaidah kearsipan.
M2 kb2 kaidah kearsipan.M2 kb2 kaidah kearsipan.
M2 kb2 kaidah kearsipan.PPGHybrid1
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduSujud Marwoto
 
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.pptpedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.pptyosephwalidularham
 
Selayang pandang rupbasan
Selayang pandang rupbasanSelayang pandang rupbasan
Selayang pandang rupbasanHermina Mina
 
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnasRpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnaseli priyatna laidan
 
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdfPERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdfResaN2
 
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...AlexiFredrixTatangin
 
Artikel: Hubungan arsip dan organisasi, serta macam organisasi kearsipan bers...
Artikel: Hubungan arsip dan organisasi, serta macam organisasi kearsipan bers...Artikel: Hubungan arsip dan organisasi, serta macam organisasi kearsipan bers...
Artikel: Hubungan arsip dan organisasi, serta macam organisasi kearsipan bers...Bachrul Ilmi
 
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riPeranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riMakarina
 

Similar to KEARSIPAN DAN DINAMIS (20)

KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdfKMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
 
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docxPerda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
 
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docxPerda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
 
KMA 9 2016 naskah dinas
KMA 9 2016   naskah dinasKMA 9 2016   naskah dinas
KMA 9 2016 naskah dinas
 
Naskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagNaskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenag
 
RAPERDA KCKR
RAPERDA KCKRRAPERDA KCKR
RAPERDA KCKR
 
KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptxKEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
 
M2 kb2 kaidah kearsipan.
M2 kb2 kaidah kearsipan.M2 kb2 kaidah kearsipan.
M2 kb2 kaidah kearsipan.
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
 
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.pptpedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
 
Selayang pandang rupbasan
Selayang pandang rupbasanSelayang pandang rupbasan
Selayang pandang rupbasan
 
Pedoman Upacara Harkitnas 2016
Pedoman Upacara Harkitnas 2016Pedoman Upacara Harkitnas 2016
Pedoman Upacara Harkitnas 2016
 
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnasRpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnas
 
Ismail.pptx
Ismail.pptxIsmail.pptx
Ismail.pptx
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdfPERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
 
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
 
Arsip
ArsipArsip
Arsip
 
Artikel: Hubungan arsip dan organisasi, serta macam organisasi kearsipan bers...
Artikel: Hubungan arsip dan organisasi, serta macam organisasi kearsipan bers...Artikel: Hubungan arsip dan organisasi, serta macam organisasi kearsipan bers...
Artikel: Hubungan arsip dan organisasi, serta macam organisasi kearsipan bers...
 
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan riPeranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
Peranan arsip dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan ri
 

More from MAHMUN SYARIF

PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptxPEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptxMAHMUN SYARIF
 
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptxBPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptxMAHMUN SYARIF
 
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdfBahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdfMAHMUN SYARIF
 
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdfPermendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdfMAHMUN SYARIF
 
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptxMATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptxMAHMUN SYARIF
 
Tata Kearsipan Kemendagri
Tata Kearsipan KemendagriTata Kearsipan Kemendagri
Tata Kearsipan KemendagriMAHMUN SYARIF
 
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptxKebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptxMAHMUN SYARIF
 
Digitalisasi Kearsipan.pptx
Digitalisasi Kearsipan.pptxDigitalisasi Kearsipan.pptx
Digitalisasi Kearsipan.pptxMAHMUN SYARIF
 
Publikasi Kehumasan.pptx
Publikasi Kehumasan.pptxPublikasi Kehumasan.pptx
Publikasi Kehumasan.pptxMAHMUN SYARIF
 
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptxMAHMUN SYARIF
 
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdfpermenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdfMAHMUN SYARIF
 
Modul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan EvaluasiModul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan EvaluasiMAHMUN SYARIF
 
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.pptpenentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.pptMAHMUN SYARIF
 
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docxENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docxMAHMUN SYARIF
 
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).docREKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).docMAHMUN SYARIF
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...MAHMUN SYARIF
 
FORM LEARNING JOURNAL.docx
FORM LEARNING JOURNAL.docxFORM LEARNING JOURNAL.docx
FORM LEARNING JOURNAL.docxMAHMUN SYARIF
 
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptPELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptMAHMUN SYARIF
 
Bahan Presentasi Mahmun.pptx
Bahan Presentasi Mahmun.pptxBahan Presentasi Mahmun.pptx
Bahan Presentasi Mahmun.pptxMAHMUN SYARIF
 

More from MAHMUN SYARIF (20)

PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptxPEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
 
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptxBPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
 
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdfBahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
 
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdfPermendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptxMATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
 
Tata Kearsipan Kemendagri
Tata Kearsipan KemendagriTata Kearsipan Kemendagri
Tata Kearsipan Kemendagri
 
Manajemen Kearsipan
Manajemen KearsipanManajemen Kearsipan
Manajemen Kearsipan
 
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptxKebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
 
Digitalisasi Kearsipan.pptx
Digitalisasi Kearsipan.pptxDigitalisasi Kearsipan.pptx
Digitalisasi Kearsipan.pptx
 
Publikasi Kehumasan.pptx
Publikasi Kehumasan.pptxPublikasi Kehumasan.pptx
Publikasi Kehumasan.pptx
 
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
 
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdfpermenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
 
Modul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan EvaluasiModul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan Evaluasi
 
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.pptpenentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
 
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docxENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
 
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).docREKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
 
FORM LEARNING JOURNAL.docx
FORM LEARNING JOURNAL.docxFORM LEARNING JOURNAL.docx
FORM LEARNING JOURNAL.docx
 
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptPELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
 
Bahan Presentasi Mahmun.pptx
Bahan Presentasi Mahmun.pptxBahan Presentasi Mahmun.pptx
Bahan Presentasi Mahmun.pptx
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 

Recently uploaded (13)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 

KEARSIPAN DAN DINAMIS

  • 1. Tanggor Hasibuan 197212021992031001 Penata Tk.I (III/d) Widyaiswara Muda BDK Medan
  • 2. oleh : Tanggor Hasibuan,S.Sos WIDYAISWARA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MEDAN TATAKEARSIPANDINAMIS DILINGKUNGANKEMENTERIANAGAMA
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami hal-hal dibawah ini : 1. Beberapa Pengertian Pokok 2. Dasar Hukum 3. Pengertian Arsip 4. Kewenangan Dan Organisasi Kearsipan 5. Kode Indeks Surat Kemenag 6. Klasifikasi Arsip Dan Indeks 7. Pengurusan Surat 8. Pemberkasan
  • 4. BEBERAPA PENGERTIAN POKOK 1. Arsip ialah: a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga- lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan; b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
  • 5. 2. Arsip dibagi dua yaitu : 1). Arsip dinamis: Ialah yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara; a. Arsip Dinamis Aktif: Ialah Arsip Dinamis yang secara langsung dan terus menerus diperlukan dan diper- gunakan dalam penyelenggaraan Administrasi.
  • 6. b. Arsip Dinamis In Aktif Ialah Arsip Dinamis yang frekuensi penggunaannya untuk penyelenggaraan administrasi sudah menurun. 2) Arsip Statis Ialah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari Administrasi Negara.
  • 7. 3. Unit Kearsipan Ialah Unit Organisasi yang kegiatan pokoknya mengarahkan dari mengendalikan Arsip Aktif, juga menyimpan dan mengelola arsip in aktif yang berasal dan unit-unit pengolah (Unit Kerja) di lingkungannya. 4. Unit Pengolah Ialah Unit Kerja yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi yang mengelola arsip aktif sebagai berkas kerja.
  • 8. 5. Pengurusan Surat Pengurusan Surat ialah proses kegiatan pengelolaan surat sejak diterima, diarahkan, dicatat di unit kearsipan sampai diterima di unit pengolah dan sejak ditanda tangani oleh unit pengolah sampai dikirimkan oleh unit kearsipan.
  • 9. 6. Surat Dinas Ialah pernyataan tertulis dalam bentuk dan corak yang diatur, yang digunakan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan dan menerima informasi kepada dan dari pihak lain baik perorangan atau swasta maupun dinas yang dibuat oleh atau ditunjukkan kepada Kementerian Agama. Surat Dinas terdiri dari:
  • 10. a. Surat Dinas Terbuka, ialah surat yang dalam pengurusannya dapat dibuka/diketahui oleh Unit Kearsipan untuk diproses lebih lanjut.  Surat Dinas Penting, ialah surat dinas yang isinya mengandung kepentingan yang memerlukan tindak lanjut yang lama diperlukan informasinya dan apabila surat tersebut hilang dapat menimbulkan kerugian Departemen Agama.  Surat Dinas Biasa, ialah surat dinas yang isinya tidak mengikat dan tidak memerlukan tindak lanjut, informasi yang terkandung di dalamnya bersifat umum dan bernilai pendek. b. Surat Dinas Tertutup/Rahasia, ialah sunat dinas memiliki tanda-tanda kerahasiaan yang hanya boleh dibuka/diketahui oleh pejabat yang berwenang.
  • 11. DASAR HUKUM KEARSIPAN DI INDONESIA 1. Undang-Undang No.7 Tahun 1971, tentang Ketentuan Pokok Kearsipan. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip.
  • 12. DASAR HUKUM PRODUK KEMENTERIAN AGAMA 1. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.81 Tahun 1984 tentang “Penerapan Sistem Kearsipan Kartu Kendali (Arsip Dinamis) di lingkungan Departemen Agama”. Yang kemudian disempurnakan melalui Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kearsipan Arsip Dinamis di lingkungan Departemen Agama. dan telah di keluarkan KMA No. 44 Tahun 2010 tentang Pedoman tata Kearsipan dilingkungan Kementerian Agama 2. Keputusan Menteri Agama RI No. 111 Tahun 1999 tentang Jadual Retensi Arsip Departemen Agama, hasil penyempurnaan KMA No. 681 Tahun 1997 tentang Pedoman Jadual Retensi Arsip Departemen Agama. 3. Keputusan Menteri Agama No. 168 Tahun 2003 tentang Tata Persuratan Dinas di lingkungan Departemen Agama yang disempurnakan dengan PMA no.16 Tahun 2006.
  • 13. Pasal 1 Yang dimaksud dalam Undang-undang ini “Arsip” ialah : a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga- lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan; b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. PENGERTIAN ARSIP Dalam UU No. 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan
  • 14. Life Cycle •Creation ( Tahap Penciptaan ) •Use ( Tahap Penggunaan ) •Disposition ( Tahap Istirahat ) USE
  • 15. ARSIP DAPAT BERUPA 1. SURAT 2. KASET 3. FILM 4. GAMBAR/ FOTO 5. PETA 6. ARSIP ELEKTRONIK
  • 16. HUKUM PIDANA 1. Barang siapa dengan sengaja dan dengan melawan hukum memiliki arsip sebagaimana dimaksud Pasal 1 huruf a Undang-undang NO. 7 Tahun 1971 dapat dipidana dengan penjara selama- lamanya 10 (sepuluh) tahun.
  • 17. 2. Barang siapa yang menyimpan arsip sebagaimana dimaksud UU NO. 7 Tahun 1971 , dengan sengaja memberikan/memberitahukan isi naskah sedangkan ia wajib merahasiakan kepada pihak ketiga, dapat dipidana penjara seumur hidup atau pidana seiama-lamanya 20 tahun. 3. Tindak Pidana yang dimaksud adalah Kejahatan (UU No. 7 Tahun 1971, Bab V Pasal 11)
  • 18. TUJUAN KEARSIPAN Tujuan Kearsipan adalah : Untuk menjamin keselamatan bahan pertanggung jawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggung jawab tersebut bagi kegiatan Pemerintah.
  • 19. KEWENANGAN DAN ORGANISASI KEARSIPAN ►KEWENANGAN KEARSIPAN : Kewenangan yang berkaitan dengan Arsip di lingkungan Kementerian Agama adalah menjadi wewenang Kementerian Agama.
  • 20. ► Pengelolaan Arsip di lingkungan Kementerian Agama menurut azas sentralisasi dalam kebijaksanaan desentralisasi dalam pelaksanaan. ► Menteri menetapkan Kebijaksanaan umum di bidang Kearsipan. ► Kewenangan pembinaan, koordinasi dan pengendalian di bidang kearsipan dilaksanakan secara sentralisasi oleh Sekretariat Jendral, dalam hal ini Biro Umum.
  • 21. ► Pelaksanaan kegiatan di bidang kearsipan di lingkungan Departernen Agama dilaksanakan secara desentralisasi oleh masing-masing satuan organisasi dan unit Pelaksanaan Teknis meliputi: a. Pembinaan dan koordinasi di bidang kearsipan di lingkungan unit kerja masing- masing. b. Pengelolaan arsip aktif di lingkungan unit kerja masing-masing. c. Sebagai tempat penyimpanan sementara arsip in aktif.
  • 22. ► Pengelolaan arsip aktif dan arsip in aktif. a. Arsip aktif di unit pengolah dapat diserahkan dua tahun sekali kepada unit kearsipan pada satuan unit kerja masing-masing. b. Arsip in aktif yang ada pada unit kearsipan unit pengolah satuan organisasi/unit pengolah dapat diserahkan kepada Depo Arsip (Sentral File);
  • 23. c. Penyerahan arsip in aktif dan unit kerja satuan organisasi Eselon I pusat dapat diserahkan kepala Depo Arsip Pusat (Sekretariat Jenderal dalam hal ini Biro Umum) berdasarkan Jadual Retensi Arsip yang berlaku di lingkungan Kementerian Agama;
  • 24. d. Penyerahan Arsip in aktif dan unit kerja masing-masing Bidang dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Unit Kerja Pelaksanaan Teknis di Daerah dapat diserahkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi daerah masing-masing sesuai dengan Jadual Retensi Arsip yang berlaku di lingkungan Kementerian Agama.
  • 25. 7. Pengelolaan arsip statis; a. Penyerahan arsip statis di satuan organisasi unit kerja Eselon I Pusat diserahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia, oleh Sekretariat Jenderal dalam hal ini Biro Umum; b. Penyerahan arsip statis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi diserahkan kepada Arsip Daerah masing-masing, oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama dalam hal ini Bagian Tata Usaha;
  • 26. ORGANISASI KEARSIPAN 1.Kantor Wilayah Kementerian Agama Arsip Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menjadi wewenang tanggung jawab dan kewajiban Bagian Tata Usaha pada Kantor Wilayah Kementerian Agama yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan untuk lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan juga berfungsi sebagai Unit Kearsipan Pusat bagi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, MAN, dan MTsN;
  • 27. ORGANISASI KEARSIPAN 1. Sekretariat Jenderal Arsip Sekretariat Jenderal Kementerian Agama menjadi wewenang tanggung jawab dan kewajiban Biro Umum (Bagian Tata Usaha Sekretariat Jenderal) yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan untuk lingkungan Sekretariat Jenderal dan berfungsi sebagai Unit Kearsipan Pusat dilingkungan Kementerian Agama a. Unti Pengolah Pada Sekretariat Jenderal meliputi Biro-biro dan Pusat-pusat
  • 28. b. Pimpinan Unit Pengolah pada Biro dan Pusat adalah para Kepala Biro dan Kepala Pusat c. Tata Usaha Unit Pengolah pada Biro-biro dan Pusat adalah sub Bagian Tata Usaha d. Pelaksana pengolah pada Biro-biro dan Pusat adalah bagian-bagian dan bidang- bidang.
  • 29. INSPEKTORAT JENDERAL • Arsip Inspektorat Jenderal Kementerian Agama menjadi wewenang tanggung jawab dan kewajiban Bagian Umum pada Sekretariat Inspektorat Jenderal yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan untuk lingkungan Inspektorata jenderal a. Unit Pengolah pada Inspektorat Jenderal adalah meliputi Sekretariat Inspektorat Jenderal dan Inspektur-inspektur b. Pimpinan Unit Pengolaj pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan Inspektur-inspektur adalah Sekretaris dan Inspektur-inspektur
  • 30. c. Tata Usaha Pengolah pada Sekretaris Inspektorat Jenderal dan Inspektur- inspektur adalah sub bagian tata usaha d. Pelaksana pengolah pada Sekretariat Inspektorat dan Inspektur-inspektur adalah bagian-bagian dan kelompok fungsional
  • 31. DIREKTORAT JENDERAL Arsip Direktorat Jenderal Kementerian Agama menjadi wewenang tanggung jawab dan kewajiban masing-masing Bagian Umum pada sekretariat Direktorat Jenderal a.Unit Pengolah pada Direktorat Jenderal adalah meliputi Sekretariat Direktorat Jenderal dan Direktorat-direktorat
  • 32. b. Pimpinan Unit Pengolah pada Direktorat Sekretariat Jenderal dan Direktorat-direktorat adalah sekretaris dan direktur-direktur c. Tata Usaha Unit Pengolah pada Sekretariat direktorat Jenderal dan direktorat-direktorat adalah sub bagian tata usaha d. Pelaksana Pengolah pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan Direktorat-direktorat adalah bagian- bagian dan Sub Direktorat-Sub direktorat
  • 33. a. Unit pengolah pada Kantor Wilayah Kementerian Agama adalah meliputi Bagian Tata Usaha dan Bidang- Bidang/Pembimbing; b. Pimpinan unit pengolah pada Bagian Tata Usaha dan Bidang- Bidang/Pembimbing adalah Kepala Bagian dan Kepala Bidang; c. Tata Usaha unit pengolah pada Bagian Tata Usaha dan Bidang-Bidang/Pembimbing adalah Sub Bagian Umum dan Staf Bidang-Bidang, Pembimbing yang diberi tugas sebagai T.U. Pembimbing; d. Pelaksana pengolah pada Bagian Tata Usaha dan Bidang- Bidang/Pembimbing adalah Sub Bagian dan Seksi-Seksi; e. Unit Kearsipan Kantor Wiliyah Kementerian Agama di samping sebagai Unit Kearsipan Pusat bagi Kanmenag Kabupaten/Kota, MAN, MTsN dan MIN merupakan sentral bagi Unit Kearsipan UIN, lAIN, STAIN, STAKN, STAHN dan Balai.
  • 34. 2. Universitas Islam Negeri Arsip UIN menjadi wewenang tanggungjawab dan kewajiban Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan untuk lingkungan UIN; a. Unit Pengolah pada UIN adalah Fakultas, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro dan UPT Perpustakaan dan Pusat Bahasa dan Budaya); b. Pimpinan Unit Pengolah pada Fakultas, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro dan UPT adalah Dekan, Direktur, Kepala Biro dan Kepala Pusat;
  • 35. c. Tata Usaha Pengolah pada Fakultas, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro- biro dan UPT adalah Bagian Tata Usaha dan Petugas Tata Usaha; d. Pelaksana Pengolah pada Fakultas, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro- biro dan UPT adalah Bagian Balai dan Pustakawan.
  • 36. 3. Institut Agama Islam Negeri • Arsip Institut Agama Islam Negeri menjadi wewenang tanggungjawab dan kewajiban Kepala Bagian Administrasi yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan di lingkungan IAIN. a. Unit Pengolah pada IAIN adalah Fakultas, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro, Pusat Penelitian dan UPT (Perpustakaan dan Lembag Pusat Bahasa dan Budaya);
  • 37. b. Pimpinan Unit Pengolah pada Fakultas, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro, Pusat Penelitian dan UPT adalah Dekan, Direktur, Kepala Biro dan Kepala Pusat; c. Tata Usaha Pengolah pada fakultas, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro, Pusat dan UPT adalah Bagian Tata Usaha; d. Pelaksana pengolah pada Fakultas, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Biro-biro, Pusat Penelitian dan UPT adalah Bagian, Balai dan Pustakawan.
  • 38. 4. SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) • Arsip Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri menjadi wewenang tanggung jawab dan kewajiban kepala bagian administrasi yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan di lingkungan STAIN. • Unit Pengolah pada STAIN adalah meliputi sub bagian pada Bagian administrasi, Perpustakaan, Komputer, Labolatorium/studio, Jurusan dan Unit Pengabdian pada Masyarakat;
  • 39. • Tata Usaha Unit Pengolah pada Bagian Administrasi, Perpustakaan, Komputer, Labolatorium/studio, Jurusan dan Unit Pengabdian pada Masyarakat adalah Sub bagian administrasi; • Pelaksana pengolah pada Bagian Komputer, Labolatorium/studio, Jurusan dan Unit Pengabdian pada Masyarakat adalah Sub bagian administrasi, Pustakawan, Pelaksana Komputer, Pelaksana, Labolatorium/Studio, Jurusan dan Pengabdian masyarakat.
  • 40. KLASIFIKASI ARSIP Klasifikasi arsip; adalah pengelompokan arsip Atas dasar perincian masalah, dari pelaksanaan fungsi dan kegiatan yang disusun secara logis dan sistematis. FUNGSI DAN KEGIATAN Fungsi dan kegiatan Kementerian Agama di bagi 2 pokok; 1. Kegiatan Fasilitatif, yaitu kegiatan yang sifatnya menunjang. contohnya; - Organisasi dan Tatatalaksana ( OT ) - Keuangan ( KU ) - Kepegawaian ( KP) - Kesekretariatan ( KS ) - Hukum ( HK) - Kehumasan ( HM ) - Pemeriksaan ( PS ) - Penelitian ( TL )
  • 41. 2. Kegiatan Substantif, yaitu kegiatan yang sifatnya operasional (yang merupakan kegiatan pokok suatu Instansi yang bersangkutan). Contohya; Pembinaan Agama ( BA ) Pendidikan dan Pengajaran ( PP ) Haji ( HJ ) Perkawinan ( PW)
  • 42. INDEKS I. Indeks Dokumen/ Surat a. Berfungsi untuk membedakan antara dokumen/ surat/ arsip satu dengan yang lain dalam satu berkas, dengan kata lain indeks dokumen-dokumen berfungsi sebagai tanda pengenal bagi setiap dokumen/ surat/ arsip, juga berfungsi untuk menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat. b. Mengindeks adalah pekerjaan untuk menentukan identifikasi surat/ arsip, atau menentukan tanda pengenal surat/arsip yang paling tepat. c. Syarat-syarat mengindeks: 1. Singkat; 2. Jelas dan mudah diingat; 3. Harus merupakan kata benda atau kata yang memberi pengertian kebendaan; 4. Diambil dan ditentukan dari isi surat/dokumen/arsip; 5. Tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata;
  • 43. d. Aturan-aturan mengindeks: 1. Berupa indeks nama (nama orang, benda, badan, wilayah dan tempat); 2. Indeks masalah (masalah kenaikan pangkat, mutasi dan sebagainya); 3. Indeks tanggal, bulan, tahun dan nomor. e. Cara-cara mengindeks: 1. Cara mengindeks nama orang. Aturan umum menyatakar bahwa seseorang diindeks atas nama keluarganya. Bagi yang tidak memiliki nama keluarga maka diambil ketentuan dengan mempergunakan nama terakhir sebagai kata tangkap. Sedang yang memiliki nama lebih dari satu (termasuk ganti nama), maka nama yang lain ditunjuk disilangkan.
  • 44. Contoh:  Dr. Wirjono Prodjodikoro di indeks Prodjodikoro, Wiryono (Dr)  Muhammad Hatta di indeks Hatta, Muhammad  Arifin bin Said di indeks Said, Arifin bin. 2. Cara mengindeks nama badan organisasi Nama badan organisasi yang menggunakan nama orang, yang dijadikan kata pengenalnya adalah nama orang tersebut. Contoh:  Rumah Sakit Fatmawati di indeks Fatmawati (Rumah Sakit)  Wisma Ahmad Yani di indeks Ahmad Yani (Wisma) Nama badan organisasi yang bukan nama orang, maka kata pengenal pertama ialah bagian akhir dan diikuti oleh bentuk badan hukumnya. Contoh:  Hotel Sabang di indeks Sabang, Hotel  Bank Amerta di indeks Amerta, Bank  PT. Bank Central Asia di indeks Central Asia, Bank (PT)  DPR. RI. di indeks DPR. RI
  • 45. 3. Cara mengindeks nama wilayah/ tempat. Di indeks sesuai dengan aslinya. Contoh:  Pekan Baru di indeks Pekan Barn  Jakarta Raya di indeks Jakarta Raya  Kecamatan Kebayoran di indeks Kebayoran (Kecamatan) 4. Cara mengindeks masalah Untuk mengindeks masalah diusahakan agar yang dijadikan indeks betul-betul menggambarkan maksud yang sebenarnya dari indeks. Kata-kata yang dijadikan indeks harus mengandung suatu pengertian tunggal, dalam arti indeks harus mencerminkan tanda pengenal yang benar-benar dari isi surat/ dokumen. Contoh: Administrasi Pembangunan di indeks Administrasi Pembangunan Struktur Organisasi di indeks Struktur Organisasi
  • 46. II. Indeks Berkas (Titel) Adalah merupakan judul berkas yang ditempatkan pada tab folder. Fungsi title adalah sebagai tanda pengenal seluruh dokumen/arsip dalam berkas dan untukmembedakan antara berkas yang satu dengan yang lain dalam satu kode klasifikasi. Sebagaimana halnya indeks dokumen, maka indeks berkas cara-cara dan aturannya tidak berbeda. III. Indeks Relatif (Daftar Indeks) Indeks relatif berfungsi untuk memudahkan menemukan kode dokumen/ surat. Indeks relatif diambil dari klasifikasi arsip yang disusun secara abjad. Contoh:  Alih Tugas -Kp 07.5  Antar Jemput -Kp 08.7  Bantuan Sosial -Kp 08.4  Dan seterusnya sampai dengan z.
  • 47.  Menata Sekat Sekat terdiri dari tiga jenis apabila perincian klasifikasi sampai pada perincian ketiga (tertier). Perincian tersebut dimulai dari pokok masalah, sub masalah, sub- sub masalah. Apabila perincian klasifikasi arsip hanya sampai pada perincian kedua (sekunder), maka sekat yang dipergunakan hanya dua jenis saja yaitu sekat untuk pokok masalah dan sub masalah. Kemudian sekat diletakkan berdiri berderet ke belakang secara vertikal di dalam laci-laci filling cabinet.
  • 49. 5) Menata Folder Dalam Susunan Sekat Folder yang berisi himpunan arsip ditempatkan pada kedudukan keempat dibelakang sekat ketiga Contoh Cara menata sekat dan folder untuk 1. Surat/arsip dalam filing kabinet di TU UP 2. KK III dalani kotak KK III di TU UP 3. KK II dalam kotak KK II di peñataan arsip (KK) KK II dan masingmasing Unit Pengolah di tata tersendiri (tidak disatukan.)
  • 50.
  • 51. • Pengelompokan arsip menurut bentuk dosir. Arsip yang saling berkaitan dalam satu kegiatan pekerjaan disatukan dalam satu himpunan berkas. Penyusunan arsipnya diurutkan atas dasar kronologis yaitu tangga arsip menurut proses pekerjaan. • Pengelompokan arsip menurut bentuk rubrik. Penyusunannya diurutkan atas dasar indeks dokumen, yaitu apabila indeks dokumen berupa kata susunan arsip diatur menurut urutan abjad indeks, apabila indeks dokumen berupa angka (nomor) Susunan arsip diatur menurut urutan angka. • Pengelompokan arsip menurut bentuk seri. Arsip yang jenisnya sama (seperti produk peraturan perundang-undangan misalnya Keputusan Menteri, Surat Edaran Menteri), penyusunannya diatur atas dasar indeks dokumennya, yaitu nomor dari peraturan perundang- undangan yang disusun menurut abjad indeks dokumennva. 3) Cara Menata Arsip Dalam Folder
  • 52. PENATAAN BERKAS DALAM BENTUK DOSIER
  • 53. 3). Pengelompokkan arsip menurut bentuk Rubrik, yaitu ponyusunannya diurutkan atas dasar indeks dokumen apabila indeks dokumen berupa kata susunan arsip diatur menurut urutan abjad indeks, jika indeks dokumen berupa angka (nomor) susunan arsip disusun menurut urutan angka. CONTOH PENATAAN BERKAS DALAM BENTUK RUBRIK:
  • 54.
  • 55. 4) Pengelompokkan arsip menurut bentuk seri yaitu, arsip yang jenisnya sama (seperti produk Peraturan Perundang-undangan, Kep. Menteri, Surat Edaran Menteri. Penyusunannya diatur atas dasar indeks dokumennya yaitu nomor dari peraturan Perundang- undangan yang disusun menurut abjad indeks dokumennya. CONTOH PENATAAN BERKAS DALAM BENTUK SERI
  • 56.
  • 57. 3. Pengurusan surat di unit Kearsipan. a. Contoh di atas (no.3) merupakan surat penting masuk yang akan dicatat oleh Unit Kearsipan. b. Tahap yang harus dilakukan : 1). Menentukan Isi Ringkas, dalam hal ini adalah permohonanpemindahan personil a.n Sdr Arnir Ja’far, S.IP 2). Tanggal surat masuk, diisi dengan tanggal penerimaan surat di Unit Kearsipan yaitu tanggal 10 Nopember 2005. Nomor urut, diisi dengan nomor urut di unit Kearsipan misalnya sampai tanggal 10 Nopember 2005 saat itu surat masuk tersebut sudah mencapai jumlah nomor 201. M/K, karena ini merupakan surat masuk maka yang dilingkari adalah (M).
  • 58. 3). Lampiran, ditulis tidak ada karena memang tidak ada lampiran, dan apabila ada ditulis jumlah perlembar/ perberkas. 4). Dari, diisi Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam 5). Kepada, diisi Sekretaris Jenderal Departemen Agama. 6). Tanggal, diisi 2 Nopember 2005 7). Nomor Surat, diisi DJ./Set.DJ.II/3/KP.07.5/800/2005 8). Pengolah, diisi Biro Kepegawaian. (karena menyangkut kepegawaian). 9). Paraf, diisi oleh Tata Usaha Unit Pengolah yang menerima surat.
  • 59. Indeks berkas…………… Tgl.10-10-05 (M)/K No.Urut : 201 Kode…………………. Isi ringkas. Permohonan pemindahan sdr. Amir Ja’far pegawai Biro Umum ke Ditjen Bagais Lampiran : - Dari Ditjen Bagais Dep. Agama Kepada Sekretaris Jenderal Dep. Agama Tanggal 2 Nop 2005 No. Surat. DJ/Set.DJ.II/3/KP.07.5/800/2005 Pengolah. Biro Kepegawaian Paraf. Catatan;…………………………………………………………………………………………………... ……………………………………………………………………………………………………… Contoh Kartu Kendali Yang Telah Diisi Keterangan Apabila unit kearsipan memahami permasalahan klasifikasi) yang ada di setiap unit pengolah (biasanya dalam instansi yang kecil), maka penulisan indeks berkas dan kode dapat dilakukan oleh Unit Kearsipan.
  • 60. c. Setelah surat seiesai dicatatkan pada Kartu Kendali (KK), maka surat beserta KK I, II dan III dikirim ke Tata Usaha Unit Pengolah; d. Setelah KK I, II dan III diisi kolom Indeks berkas dan kodenya oleh Tata Usaha unit pengolah, maka KK I dan KK II dikembalikan kepada pencatat surat untuk disimpan pada Penata Arsip (Unit Kearsipan), sedangkan KK III beserta suratnya, tinggal pada Tata Usaha Unit Pengolah. 5) Pengurusan Surat di Unit Pengolah. a. Menentukan Kocle Kiasifikasi Atas dasar isi ringkas surat, dapat ditentukan kode kiasifikasi yang maria dalam halini surat tersebut termasuk kelompok mutasi dengan kode kiasifikasi KP. 07.5.
  • 61. Contoh Klasifikasi Dengan Pokok Masalah Kepegawaian : KP. KEPEGAWAIAN 00. PENGADAAN. 00.1 FORMASI. Surat-surat yang berkenaan dengan perencanaan pengadaan pegawai nota usul, formasi, sampai dengan persetujuan termasuk di dalamnya bezzeting. 00.2 PENERIMAAN . Surat-surat yang berkenaan dengan penerimaan pegawai baru, mulai dari pengumuman penerimaan, lamaran, pemanggilan, testing/ physicotes/ clerence tes, sampai dengan pengumuman yang diterima. 003. PENGANGKATAN Surat-surat yang berkenaan dengan seluruh proses pengangkatan calon Pegawai dan penempatannya, sampai dengan menjadi pegawai negeri, Mulai dari pemeriksaan kesehatan sampai dengan pengangkatan, termasuk pelimpahan/ penempatan. 01. TATA USAHA KEPEGAWAIAN ………….dan sterusnya
  • 62. 07. MUTASI 07. 1 KEPANGKATAN Surat-surat yang berkenaan dengan kenaikan dan penurunan pangkat I golongan, termasuk di dalamnya ujian dinas dan penyesuaian ijazah. 07. 2 KENAIKAN GAJI BERKALA Surat-surat yang berkenaan dengan kenaikan dan penurunan gaji berkala. 07. 3 PENYESUAIAN MASA KERJA Surat-surat yang herkenaan dengan penyesuaian masa kerja untuk perubahan ruang gaji. 07. 4 PENYESUAIAN TUNJANGAN KELUARGA Surat-surat yang berkenaan dengan penyesuaian tunjangan keluarga. 07. 5 ALIH TUGAS Surat-surat yang berkenaan dengan alih tugas bagi para pelaksana (staf), perpindahan dalam rangka pemantapan tugas pekerjaan, termasuk mengenai pengurusan fasilitasnya.
  • 63. b. Menentukan Indeks pada Kartu Kendali. Yang menjadi “Indeks berkas” dalam surat ini adalah “pemindahan dan kodenya KP 07.5 Contoh Kartu Kendali yang telah diisi indeks dan kodenya Indeks berkas Pemindahan Tgl.10-11-05 (M)/K No.Urut : 201 Kode KP.07.5 Isi ringkas. Permohonan pemindahan sdr. Amir Ja’far pegawai Biro Umum ke Ditjen Bagais Lampiran : - Dari Ditjen Bagais Dep. Agama Kepada Sekretaris Jenderal Dep. Agama Tanggal 2 Nop 2005 No. Surat. DJ/Set.DJ.II/3/KP.07.5/800/2005 Pengolah. Biro Kepegawaian Paraf. Catatan;…………………………………………………………………………………………………... ………………………………………………………………………………………………………
  • 64. c. Tata Usaha Unit Pengolah menyimpan Kartu Kendali III yang telah diisi kode dan indeks berkasnya dalam kotak Kartu Kendali, dan menyerahkan kartu Kendali I dan II ke Unit Kearsipan (Penataan Arsip). d. Mengisi Lembar Disposisi Tata Usaha Unit Pengolah melampiri surat masuk dengan lembar Disposisi rangkap 2 (dua) yang telah diisi kolomnya. Kecuali kolom tanggal penyelesaian. ” Kolom tanggal penyelesaian, isi Disposisi dan diteruskan kepada”. Selanjutnya surat berikut lembar Disposisi tersebut di atas diserahkan kepada Pimpinan Unit Pengolah.
  • 65. Contoh lembar disposisi (ukuran 21 x 16 cm). Indeks. Kode. Tanggal/Nomor Asal Surat Isi Ringkasan Diterima Tanggal : ……………………………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………………………. Tanggal penyelesaian : …………………………………………………………………………….. Isi disposisi …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …… Diteruskan kepada 1………………………………………… 2…………………………………………3……… ………………………………… Sesudah digunakan harap segera dikembalikan Kepada Tanggal : ……………………………………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………………………………. LEMBAR DISPOSISI
  • 66. Cara pengisian lembar disposisi; 1. Indeks berkas dan Kode, diisikan sama dengan yang ada di Kartu Kendali. 2. Tanggal/nomor, diisikan sama dengan yang ada di Kartu Kendali. 3. Asal, diisi dengan asal surat. 4. Isi Ringkas, diisi dengan isi ringkas surat. 5. Diterima tanggal, diisi dengan tanggal diterirna oleh Tata Usaha Unit Pengolah. 6.Tanggal penyelesaian, diisi tanggal berapa surat tersebut sudah harus selesai diolah oleh Pelaksana Pengolah (diisi oleh Pimpinan Unit Pengolah).
  • 67. 7. Isi Disposisi, diisi oleh Pimpinan Unit Pengolah dan ditujukan kepada: - bawahan, bersifat instruksi atau pemberian petunjuk; - atasan, bersifat informasi atau mohon petunjuk; - sederajat, bersifat kerja sama saling membantu. 8. Diteruskan kepada, diisi dengan yang dituju Oleh isi disposisi tersebut (diisi oleh Pimpinan Unit Pengolah). Bila yang dituju beberapa orang/pejahat, maka angka 1, 2, 3 dan seterusnya diisi dengan orang/pejabat yang dimaksud. Sipenerima memaraf di belakang nama/jabatannya. 9. Dikembalikan kepada, diisi oleh TU yang menyerahkan surat tersebut atau oleh Pimpinan Unit Pengolah. 10.Tanggal, diisi tanggal diterima kembali (diisi oleh TU Unit Pengolah).
  • 68. Contoh Lembar Disposisi Yang Telah Diisi LEMBAR DISPOSISI Indeks. Pemindahan Kode. KP.07.5 Tanggal/Nomor Asal Surat Isi Ringkasan Diterima Tanggal : 2 November 2005/DJ/Set.DJ.II/3/KP.07.5/800/2005 : Ditjen Bagais Dep. Agama : Permohonan pemindahan sdr. Subandi, S.IP Pegawai Biro Umum ke Ditjen Bagais : 10 November 2005 Tanggal penyelesaian : …………………………………………………………………………….. Isi disposisi ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… Diteruskan kepada 1………………………………………… 2…………………………………………3……… ………………………………… Sesudah digunakan harap segera dikembalikan Kepada Tanggal : ……………………………………………………………………………………………. : …………………………………………………………………………………………….
  • 69. e) Kepala Unit Pengolah setelah mengisi kolom tanggal penyelesaian, isi disposisi dan diteruskan kepada, meneruskannya kepada pelaksana Pengolah melalui Tata Usaha Unit Pengolah. f) Tata Usaha Unit Pengolah menyimpan Lembar Disposisi di atas tanggal 10-11-2005. Jadi Lembar Disposisi II oleh Tata Usaha Unit Pengolah disimpan dalam Tickler file di belakang tanggal sekat tanggal 10-11-2005.
  • 70. Contoh Tickler File yang diisi dengan bulan dan tanggal:
  • 71. Bagan Surat Penting Masuk UNIT KEARSIPAN UNIT PENGOLAH Penerimaan Surat Pengarahan Surat Pencatatan Surat Penataan Arsip Tata Usaha Pimpinan Pelaksana III II I
  • 72. Tugas Unit Kearsipan meliputi : 1. Melakukan penerimaan surat 2. Mengatur pengarahan distribusi surat 3. Melaksanakan pencatatan surat 4. Melaksanakan pengiriman surat 5. Sebagai tempat penyimpanan sementara arsip in-aktif, sebelum dipindahkan ke Unit Kearsipan Pusat.
  • 73. Tugas Unit Pengolah 1. Tata usaha Unit Pengolah menentukan kode dan indeks. 2. Pimpinan Unit Pengolah bertugas memberikan disposisi pada surat untuk proses selanjutnya. 3. Tata Usaha Unit Pengolah mengatur arah surat sesuai dengan disposisi pimpinan dan mengarahkan surat langsung kepada pelaksana untuk surat-surat yang tidak memerlukan disposisi pimpinan.
  • 74. 4. Pelaksanaan Pengolah mempunyai tugas memproses penyelesaian surat sesuai dengan disposisi pimpinan (untuk surat yang memerlukan disposisi) dan memproses surat-surat rutin yang diterima langsung dari Tata Usaha Unit Pengolah. 5. Tata Usaha Unit Pengolah melaksanakan penyimpanan berkas selama arsip masih aktif.