SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Oleh : HUSNUL KHOTIMAH, M.Pd
Kepala Subag Umum
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukkan Peraturan
Perundang-Undangan.
2. UU NOMOR 43 TAHUN 2009 Tentang Kearsipan
3. PP Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Kearsipan
4. Permenpan Nomor 80 Tahun 2012 Tentang Tata Naskah Dinas
di Lingkungan Instansi Pemerintah.
5. KMA Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Kode Jabatan, Singkatan,
dan Akronim, dan KMA Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Tata
Naskah Dinas Pada Kementerian Agama.
6. PMA Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pencabutan PMA No 16
Tahun 2006 Tentang Tata Persuratan Dinas di Lingkungan
DepartemenAgama
7. Peraturan Kepala ANRI Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Tata
Naskah Dinas
Informasi Tulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang
dibuat atau dikeluarkan oleh
Pejabat yang berwenang pada
Kementerian Agama dalam
rangka penyelenggaraan tugas
sesuai tugas dan fungsi
Kementerian Agama
Pengertian
Naskah Dinas:
Maksud
&
Tujuan PMA No.9
Tahun 2016
Maksudnya adalah
untuk menjadi
acuan dalam
penyelengaraan tata
naskah
Tujuannya
adalah untuk
menciptakan
kelancaran
komunikasi
tulis yang
efektif dan
efisien
Kesamaan
pengertian
dan
pemahaman,
penafsiran,
bhs
Keterpadua
n dengan
administrasi
umum
Tercapainya
Efektif efisien
Kelancaran
Berkomunika
si Tulis
Mengurangi
tumpang
tindih &
Pemborosan
Keamanan
==============================================================
=======
Asas = landasan/dasar
==============================================================
======
Asas-asas tata persuratan
dinas
2 4
6
5
3
1
5
Pengertian
Naskah Dinas :
adalah informasi tulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang pada
Kementerian Agama dalam rangka
penyelenggaraan tugas sesuai tugas dan
fungsi Kementerian Agama
1. NASKAH
DINAS
ARAHAN
2. NASKAH
DINAS
KORESPONDEN
SI
3. NASKAH DINAS
KHUSUS
1. Surat Perjanjian
2. Surat Kuasa
3. Berita Acara
4. Surat
Keterangan
5. Surat Pengantar
6. Pengumuman
Naskah
Dinas
Pengatura
n
Naskah
Dinas
Penetapa
n
Naskah
dinas
penugasa
n
1. Peraturan
2. Pedoman
3. Juklak
4. SOP
5. Surat
Edaran
Jenis Naskah Dinas
Keputusan
1. Instruksi
2. S.Perinta
h
3. S. Tugas
intern
ekster
n
undanga
n
1.Nota Dinas
2.Memorandu
m
Surat
dinas
Surat
undanga
n
4.LAPORA
N
5.TELAAHAN
STAF
6.Formulir
7.Naskah
dinas
elektronik
1. Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani Surat Edaran
pada Kementerian Agama oleh Menteri Agama dan dapat
dilimpahkan pada Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal.
2. Surat tugas dibuat dan ditandatangani oleh Menteri Agama dan
Pimpinan Satuan Organisasi/Kerja sesuai dengan lingkup tugas,
wewenang, dan tanggung jawab.
3. Nota Dinas dibuat dan ditandatangani oleh pejabat dalam satu
lingkungan internal satuan organisasi sesuai dengan lingkup tugas,
wewenang, dan tanggung jawab.
4. Memorandum dibuat dan ditandatangani oleh atasan sesuai dengan
lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
5. Surat Dinas dan Surat Undangan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan lingkup tugas, fungsi, wewenang, dan
tanggung jawab.
WEWENANG PENETAPAN DAN
PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
6. Berita Acara ditandatangani oleh para pihak dan para saksi
apabila diperlukan.
7. Surat Keterangan dan Surat Pengantar dibuat dan
ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan lingkup
tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
8. Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh Menteri
Agama dan atau Pimpinan Satuan Organisasi/Kerja sesuai
dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
9. Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
10. Telaahan Staf dibuat dan ditandatangani oleh pejabat
sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
1. Persyaratan Penyusunan
Setiap Naskah Dinas harus merupakan kebulatan
pikiran yang jelas, padat, dan meyakinkan dalam
susunan yang sistematis.
2. Lambang Negara dan Lambang Kementerian Agama
pada
Naskah Dinas
Untuk mengidentifikasi Naskah Dinas, pada halaman
pertama menggunakan Lambang Negara atau
Lambang Kementerian Agama.
a. Lambang Negara digunakan untuk Naskah Dinas yang
ditandatangani sendiri oleh Menteri Agama
b. Lambang Kementerian Agama digunakan untuk Naskah Dinas yg
ditandatangani Pejabat Struktural yang berwenang pada
Kementerian Agama
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
3. Kode Jabatan dan Penomoran pada Naskah Dinas:
1. Kode Jabatan pada Naskah Dinas
a. Kode Jabatan pada Kementerian Agama Pusat, Kanwil Kemenag
Provinsi, PTKN, BDK,Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Asrama
Haji Embarkasi, Kantor Misi Haji Indonesia, Lajnah Pentashihan Mushaf
Alqur’an, Unit Percetakan AlQur’an, dan UPT yang mengalami perubahan
atau penyempurnaan organisasi dan Tata Kerja perlu diikuti dengan
penyempurnaan dan penetapan Kode Jabatan yang ditetapkan oleh Menteri
Agama.
b. Penyusunan Kode Jabatan satuan kerja pada pada Kantor Kementerian Agama
Provinsi, Kankemenag Kab/Kota, dan KUA kecamatan, Madrasah Negeri
ditetapkan
dengan Keputusan Kepala kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi/Kakanwil
Prov.
c. Penyusunan kode Jabatan satuan kerja pada Perguruan Tinggi Keagamaan
Negeri di
Tetapkan dengan Keputusan Rektor.
2. Penomoran Naskah Dinas
a. Susunan Penomoran naskah Dinas Khusus sebagai berikut:
1) Nomor Naskah Dinas Khusus (nomor urut dalam satu tahun takwin)
2) Kode Jabatan
Kw: Kode Jabatan Kanwil
07 : Bulan Ke Tujuh (Juli)
2015 : Tahun 2015
b. Susunan Penomoran Surat Dinas,
mencangkup Hal-hal:
1. Kode derajat Pengamanan Surat Dinas
2. Nomor Surat Dinas
3. Kode Jabatan
4. Kode Klasifikasi Arsip (KKA)
5. Bulan
6. Tahun Terbit
Contoh Surat Dinas yang ditandatangani oleh Kakanwil
SR-12/Kw/KP.07.1/07/2015
Kode Derajat Pengamanan Surat
Dinas
Besifat Sangat Rahasia
Nomor Surat Dinas
Kode Jabatan Menteri Agama
Kode Klasifikasi Arsip
Bulan Ke-7 (Juli)
Tahun Terbit 2015
PEJABAT PENANDATANGANAN TATA NASKAH DINAS
a. Atas Nama atau (a.n.)
digunakan jika pejabat yg menandatangani
telah diberi kuasa oleh pejabat yg
bertanggung jawab, berdasarkan bidang
tugas dan tanggung awab ybs. Pejabat
penanda tangan bertanggung jawabatas isi
surat kepada penanggung jawab, sedangkan
tanggung jawab tetap pada yg memberi
kuasa.
b. Untuk Beliau ( u.b.)
Dipergunakan jika yg diberi kuasa, memberi kuasa
lagi kpd pejabat satu tingkat dibwahnya ( u.b.)
digunakan setelah ada (a.n.) pelimpahan wewenang
penandatangan surat (u.b.) hanya sampai pada
pejabat dua tingkat esselon dibawahnya dg syarat:
> pelimpahan hrs mengikuti urutan sampai dengan
dua tingkat struktural dibawahnya
> Materi yg ditandatangani merupakan tugas dan
tanggung jawabnya
> dapat digunakan o/ pejabat yg ditunjuk sbg
pemangku jabatan sementara atau yg mewakili
> tanggung awab berada pada pejabat yg telah
diberikuasa
17
Untuk Perhatian (u.p.)
Digunakan untuk
 mempercepat penyampaian surat kepada penerima
surat/pejabat yang dituju.
 mempercepat penyelesaian surat.
Contoh:
Yth. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Jalan Jenderal Sudirman, Kav 69
Jakarta Selatan 12190
u.p.
Deputi Menteri PAN dan RB Bidang Tata Laksana
c.
18
Contoh:
Plt. Kepala Biro Umum,
Tanda Tangan
Nama lengkap
 Digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani
naskah dinas belum ditetapkan karena menunggu ketentuan
bidang kepegawaian lebih lanjut
 Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan
pejabat yang definitif ditetapkan
19
Contoh:
Plh. Kepala Biro Umum,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
 Digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani
naskah dinas tidak berada di tempat, sehingga untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu ada pejabat
sementara yang menggantikannya
 Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan
pejabat yang definitif kembali di tempat
 Pejabat Ganti Sementara (Pgs.)
Digunakan apabila Pejabat yg berwenang
menandatangani Naskah Dinas pensiun, berhenti, sementara
belum ada gantinya, dan diangkat Pgs. dengan maksud dapat
menandatangani dokumen-dokumen keuangan tetapi tidak
dapat mengambil keputusan yang strategis.
Pelimpahan wewenang bersifat sementara sampai
dengan pejabat definitif dilantik oleh yg berwenang.
Contoh:
Pgs. Kepala Biro Umum,
Tanda tangan
Nama Lengkap
(blm ada di KMA 9 thn 2016 akan di revisi)
21
 Kewenangan untuk melaksanakan dan
menandatangani surat dinas yang bersifat
kebijakan/ keputusan/arahan berada pada
pejabat pimpinan tertinggi instansi.
 Kewenangan untuk melaksanakan dan
menandatangani surat dinas yang tidak
bersifat kebijakan/ keputusan/arahan dapat
diserahkan/dilimpahkan kepada pimpinan
organisasi di setiap tingkat eselon atau
pejabat lain yang diberi kewenangan untuk
menandatanganinya.
PENGGUNAAN CAP DINAS, LAMBANG NEGARA, DAN
LAMBANG KEMENTERIAN AGAMA
A. Penggunaan Cap Dinas. terdiri dari :
1. Pejabat yang berwenang menggunakan cap
jabatan dengan Lambang Negara adalah
pejabat negara yaitu Menteri Agama; dan
2. Pejabat yang berwenang menggunakan cap
Lambang Kementerian Agama adalah pejabat
berwenang pada Kementerian Agama Pusat,
Daerah, dan Pendidikan Tinggi Keagamaan
Negeri.
B. Penggunaan Lambang Negara
1. Ketentuan penggunaan Lambang Negara
sebagai berikut:
a) Lambang Negara merupakan lambang
garuda yang digunakan dalam Tata Naskah
Dinas sebagai tanda pengenal atau
identifikasi yang bersifat tetap dan resmi.
b) Pejabat yang berwenang menggunakan
kop naskah dinas jabatan dan cap jabatan
dengan Lambang Negara adalah pejabat
Negara dalam hal ini Menteri Agama.
2. Kop Naskah Dinas Jabatan dengan Lambang
Negara Bentuk dan spesifikasi kop naskah
dinas jabatan dengan lambang negara
sebagai berikut:
a) Bentuk kop naskah dinas jabatan menggunakan
lambang Garuda berwarna kuning emas, dengan
ukuran tinggi 21,50 mm dan lebar 20,24 mm
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan. Lambang Garuda terletak
simetris di tengah kertas yang berjarak 20 mm
dari tepi atas kertas dan berada di tengah tulisan
nama Menteri Agama. Tulisan nama Menteri
Agama dicetak tebal dengan huruf kapital yang
terletak 5 mm di bawah lambang garuda.
b) Contoh bentuk dan spesifikasi kop naskah
dinas jabatan dengan lambang garuda dapat
dilihat pada Gambar 1.
3. CAP JABATAN DENGAN LAMBANG NEGARA
Bentuk dan spesifikasi cap Menteri Agama
dengan lambang garuda adalah sebagai berikut.
1) Cap Menteri Agama berbentuk bundar, terdiri
dari tiga lingkaran dengan jari-jari R1 = 18,5
mm, R2 = 17,5 mm, dan R3 = 13,5 mm. Tebal
garis lingkaran R1 = ± 0,8 mm, R2 = R3 = ± 0,2
mm.
3. CAP JABATAN DENGAN LAMBANG NEGARA
2) Lingkaran pertama adalah lingkaran paling
luar. Pada lingkaran kedua, di bagian atas
tercantum tulisan nama jabatan Menteri Agama
yang ditulis dengan huruf kapital; sedangkan di
bagian bawah tercantum tulisan Republik
Indonesia. Pada lingkaran ketiga, terdapat
lambang garuda dengan ukuran 18 X 19 mm.
Di antara kedua tulisan tersebut diberi tanda
berupa bintang segi lima dengan ukuran sesuai
huruf.
3) Cap Menteri Agama menggunakan tinta
berwarna ungu.
4) Penggunaan cap dinas terletak di sebelah kiri
tanda tangan naskah dinas dan mengenai
sedikit tanda tangan pejabat yang berwenang.
5) Contoh bentuk dan spesifikasi cap jabatan
dengan lambang negara dapat dilihat sebagai
berikut:
C. PENGGUNAAN LAMBANG KEMENTERIAN
AGAMA
1. Ketentuan Penggunaan Lambang Kementerian
Agama
2. Penggunaan Lambang Kementerian Agama
pada Kop Naskah Dinas
3. Penggunaan Lambang Kementerian Agama
dan Lambang Pendidikan Tinggi Keagamaan
Negeri pada Cap Kementerian Agama
Bentuk Lambang Kementerian Agama
BENTUK DAN FORMAT NASKAH
A. BENTUK DAN FORMAT NASKAH DINAS ARAHAN
1) Susunan Surat Edaran, meliputi: (Kepala,
Batang Tubuh, dan Kaki).
2) Bentuk surat edaran yang ditandatangani
oleh:
a. Menteri Agama
Bentuk surat edaran yang ditandatangani oleh Menteri Agama
3) Susunan Surat Tugas, meliputi:
a. Kepala terdiri dari: (kop naskah dinas; kata
SURAT TUGAS yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris; dan, NOMOR, yang
berada di bawah tulisan Surat Tugas dengan
huruf kapital. )
b. Batang Tubuh terdiri dari:
1) Konsiderans (Menimbang)
2) Diktum (Memutuskan)
c. Kaki terdiri dari (Nama Tempat,Nama
Jabatan,Tandatangan,dan Cap)
BENTUK SURAT TUGAS YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT ESELON II
ATAS NAMA PEJABAT ESELON I
B. BENTUK DAN FORMAT NASKAH DINAS
KORESPONDENSI
1. INTERN
a. Susunan Nota Dinas Korespondensi Intern terdiri
dari:
- Kepala Nota Dinas (Kop Naskah, Kata NOTA DINAS,
Kata NOMOR, Kata YTH. Dst)
- Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi, Penutup)
- dan Kaki (TTd, Nama Pejabat, dan Tembusan)
b. Susunan Memorandum
- Kepala Memorandum (Kop Naskah Dinas, Kata
MEMORANDUM, Kata NOMOR, dst)
- Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Alinea Isi, Alinea
Penutup)
- Kaki (TTd, Nama Pejabat, Tembusan bila perlu)
c. Bentuk Nota Dinas
2. EKSTERN
Susunan Surat Dinas Korespondensi Ekstern terdiri
dari:
- Kepala Surat Dinas (Kop Naskah, Nomor, Sifat,
Lampiran dan Hal)
- Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi dan
Penutup)
- dan Kaki (Nama Jabatan, TTd, Stempel,
Tembusan)
Bentuk Surat Dinas
3. Susunan dan Bentuk Surat Undangan
Susunan Surat Undangan :
- Kepala (Kop Naskah, Nomor, Sifat, Lampiran, Hal dst)
- Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi Undangan, Alinea Penutup)
SUSUNAN NASKAH DINAS KHUSUS
a. Susunan dan Bentuk Berita Acara
- Kepala Berita Acara (Kop Naskah Dinas, Kata BERITA
ACARA,
kata NOMOR)
- Batang Tubuh (tulisan HARI, TANGGAL, TAHUN, dan
Substansi
berita)
- Dan Kaki (TTD, Para Pihak, dan Saksi)
b. Susunan dan Bentuk Surat Keterangan
- Kepala Surat Keterangan (Kop Naskah Dinas, Kata “Surat
Keterangan”, Kata “Nomor”)
- Batang Tubuh (Menerangkan maksud dan Tujuan Surat
Undangan)
- Kaki (Tempat, Tanggal, Tahun, Nama Pejabat, TTD)
c. Susunan dan Bentuk Surat Pengantar
- Kepala, Kop Naskah Dinas, Kata
NOMOR, tanggal, Yth, nama
jabatan dan Nama alamat yang dituju, dn
kata SURAT
PENGANTAR
- Batang Tubuh (Nomor Urut, Jenis yang
dikirim, Banyaknya Naskah,
Keterangan)
- Dan Kaki
(Pengirim yang berada di sebelah kanan
dan Penerima yang berada di sebelah kiri)
Bentuk Surat Pengantar
Bentuk Berita Acara
Bentuk Surat Keterangan
d. Susunan dan Bentuk Laporan
- Kepala, terdiri dari: (Kop Naskah Dinas,
Kata “LAPORAN”, Kata
“TENTANG”, Judul Laporan)
- Batang Tubuh Laporan, terdiri dari:
(Pendahuluan, Materi Laporan, Kesimpulan
dan Saran,
Penutup)
- Kaki Laporan, terdiri dari:
(Tempat dan Tanggal Pembuatan Laporan,
Nama Jabatan
Pembuat Laporan, Tandatangan, Nama
Lengkap)
Bentuk Laporan
e. Susunan dan Bentuk Telaahan Staf
Susunan dan Bentuk Naskah Dinas Telaahan Staf,
terdiri dari:
- Kepala Naskah Dinas Telaahan Staf, terdiri dari:
(Kop Naskah Dinas, Kata “Telaahan Staf”, Kata
“Tentang”,
Judul)
- Batang Tubuh, terdiri dari:
(Persoalan, Peranggapan, Fakta yang
mempengaruhi, Analisis, Kesimpulan, Tindakan)
- Kaki Telaahan Staf, terdiri dari:
(Nama Jabatan Pembuat Telaahan Staf,
Tandatangan, Nama
Lengkap, Daftar Lampiran)
Bentuk Telaahan Staf
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-temanna #LABEDDU
 
ASWAJA + NDP + PKT
ASWAJA + NDP + PKTASWAJA + NDP + PKT
ASWAJA + NDP + PKTPMII
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURTri Widodo W. UTOMO
 
Tugas Integritas Kepemimpinan Pancasila & Bela Negara.pptx
Tugas  Integritas Kepemimpinan Pancasila & Bela Negara.pptxTugas  Integritas Kepemimpinan Pancasila & Bela Negara.pptx
Tugas Integritas Kepemimpinan Pancasila & Bela Negara.pptxtitikwijaksani
 
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramukaastozone
 
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank MandiriManajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank MandiriKameliaRahma1
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaTri Widodo W. UTOMO
 
Organisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenOrganisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenJuni S
 
Organisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan KelembagaanOrganisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan Kelembagaanhenny ferniza
 
Budaya dan Perilaku Organisasi dalam Perspektif Islam
Budaya dan Perilaku Organisasi dalam Perspektif IslamBudaya dan Perilaku Organisasi dalam Perspektif Islam
Budaya dan Perilaku Organisasi dalam Perspektif IslamYoa Sarah
 
Pengelolaan Kinerja ASN_PermenPAN 6_2022_RN.pptx
Pengelolaan Kinerja ASN_PermenPAN 6_2022_RN.pptxPengelolaan Kinerja ASN_PermenPAN 6_2022_RN.pptx
Pengelolaan Kinerja ASN_PermenPAN 6_2022_RN.pptxlastanto2
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinanhattaalwi
 
Career Management
Career  Management Career  Management
Career Management Lidia Yemima
 

What's hot (20)

Budaya Kerja
Budaya KerjaBudaya Kerja
Budaya Kerja
 
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
 
ASWAJA + NDP + PKT
ASWAJA + NDP + PKTASWAJA + NDP + PKT
ASWAJA + NDP + PKT
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
 
Talent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdfTalent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdf
 
overview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptxoverview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptx
 
Tugas Integritas Kepemimpinan Pancasila & Bela Negara.pptx
Tugas  Integritas Kepemimpinan Pancasila & Bela Negara.pptxTugas  Integritas Kepemimpinan Pancasila & Bela Negara.pptx
Tugas Integritas Kepemimpinan Pancasila & Bela Negara.pptx
 
Modul sop
Modul sopModul sop
Modul sop
 
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka
 
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank MandiriManajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
 
Organisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenOrganisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan Manajemen
 
Organisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan KelembagaanOrganisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan Kelembagaan
 
Budaya dan Perilaku Organisasi dalam Perspektif Islam
Budaya dan Perilaku Organisasi dalam Perspektif IslamBudaya dan Perilaku Organisasi dalam Perspektif Islam
Budaya dan Perilaku Organisasi dalam Perspektif Islam
 
Pengelolaan Kinerja ASN_PermenPAN 6_2022_RN.pptx
Pengelolaan Kinerja ASN_PermenPAN 6_2022_RN.pptxPengelolaan Kinerja ASN_PermenPAN 6_2022_RN.pptx
Pengelolaan Kinerja ASN_PermenPAN 6_2022_RN.pptx
 
Teknik Perumusan Visi dan Misi
Teknik Perumusan Visi dan MisiTeknik Perumusan Visi dan Misi
Teknik Perumusan Visi dan Misi
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinan
 
Career Management
Career  Management Career  Management
Career Management
 
National Talent Management Untuk Birokrasi Berkelas Dunia 2024
National Talent Management Untuk Birokrasi Berkelas Dunia 2024National Talent Management Untuk Birokrasi Berkelas Dunia 2024
National Talent Management Untuk Birokrasi Berkelas Dunia 2024
 

Similar to pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt

KMA 9 2016 naskah dinas
KMA 9 2016   naskah dinasKMA 9 2016   naskah dinas
KMA 9 2016 naskah dinasKutsiyatinMSi
 
Naskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagNaskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagKutsiyatinMSi
 
PMDN Nomor 54 Tahun 2009
PMDN Nomor 54 Tahun 2009PMDN Nomor 54 Tahun 2009
PMDN Nomor 54 Tahun 2009Putroe Phang
 
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdftata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdfArifinOfficial1
 
Pergub tata naskah dinas no. 194 tahun 2012
Pergub tata naskah dinas no. 194 tahun 2012Pergub tata naskah dinas no. 194 tahun 2012
Pergub tata naskah dinas no. 194 tahun 2012agungization
 
Permendagri Nomor 42 Tahun 2016 (1).pdf
Permendagri Nomor 42 Tahun 2016 (1).pdfPermendagri Nomor 42 Tahun 2016 (1).pdf
Permendagri Nomor 42 Tahun 2016 (1).pdfBidang1Pelatihan
 
Bd.tata naskah dinas (cetak)
Bd.tata naskah dinas (cetak)Bd.tata naskah dinas (cetak)
Bd.tata naskah dinas (cetak)Hironimus Atok
 
Modul format buku register
Modul format buku registerModul format buku register
Modul format buku registerDede Subhan
 
Hasil Rakonda PKK Bidang Administrasi
Hasil Rakonda PKK  Bidang Administrasi Hasil Rakonda PKK  Bidang Administrasi
Hasil Rakonda PKK Bidang Administrasi Winda Girsang
 
BAHAN PAPARAN DIKLAT ANALIS KEIMIGRASIAN 2 DES 2020 BADIKLAT JATENG.ppt
BAHAN PAPARAN DIKLAT ANALIS KEIMIGRASIAN 2 DES 2020 BADIKLAT JATENG.pptBAHAN PAPARAN DIKLAT ANALIS KEIMIGRASIAN 2 DES 2020 BADIKLAT JATENG.ppt
BAHAN PAPARAN DIKLAT ANALIS KEIMIGRASIAN 2 DES 2020 BADIKLAT JATENG.pptawliakamil
 
Administrasi kesekretariatan n0 04_tap-pendiri_po_xii_2011_final
Administrasi kesekretariatan n0 04_tap-pendiri_po_xii_2011_finalAdministrasi kesekretariatan n0 04_tap-pendiri_po_xii_2011_final
Administrasi kesekretariatan n0 04_tap-pendiri_po_xii_2011_finallsm pendidikan noorwangsanegara
 
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasPedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasokyjooo
 
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinasPerka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinasTadha Doank
 
Pelaksanaan Rapat Kerja FORKAPPSI 2019 di Kota Sorong-Papua Barat
Pelaksanaan Rapat Kerja FORKAPPSI 2019 di Kota Sorong-Papua BaratPelaksanaan Rapat Kerja FORKAPPSI 2019 di Kota Sorong-Papua Barat
Pelaksanaan Rapat Kerja FORKAPPSI 2019 di Kota Sorong-Papua BaratKanaidi Ken Part II
 

Similar to pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt (20)

KMA 9 2016 naskah dinas
KMA 9 2016   naskah dinasKMA 9 2016   naskah dinas
KMA 9 2016 naskah dinas
 
Naskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagNaskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenag
 
PMDN Nomor 54 Tahun 2009
PMDN Nomor 54 Tahun 2009PMDN Nomor 54 Tahun 2009
PMDN Nomor 54 Tahun 2009
 
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdftata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
tata naskah dinas terbaru_PERBUP_NO_68_TAHUN_2018 (2).pdf
 
Pergub tata naskah dinas no. 194 tahun 2012
Pergub tata naskah dinas no. 194 tahun 2012Pergub tata naskah dinas no. 194 tahun 2012
Pergub tata naskah dinas no. 194 tahun 2012
 
Permendagri Nomor 42 Tahun 2016 (1).pdf
Permendagri Nomor 42 Tahun 2016 (1).pdfPermendagri Nomor 42 Tahun 2016 (1).pdf
Permendagri Nomor 42 Tahun 2016 (1).pdf
 
Bd.tata naskah dinas (cetak)
Bd.tata naskah dinas (cetak)Bd.tata naskah dinas (cetak)
Bd.tata naskah dinas (cetak)
 
Kma no. 8 2016
Kma no. 8 2016Kma no. 8 2016
Kma no. 8 2016
 
Akronim kemenag
Akronim kemenagAkronim kemenag
Akronim kemenag
 
Modul format buku register
Modul format buku registerModul format buku register
Modul format buku register
 
Hasil Rakonda PKK Bidang Administrasi
Hasil Rakonda PKK  Bidang Administrasi Hasil Rakonda PKK  Bidang Administrasi
Hasil Rakonda PKK Bidang Administrasi
 
BAHAN PAPARAN DIKLAT ANALIS KEIMIGRASIAN 2 DES 2020 BADIKLAT JATENG.ppt
BAHAN PAPARAN DIKLAT ANALIS KEIMIGRASIAN 2 DES 2020 BADIKLAT JATENG.pptBAHAN PAPARAN DIKLAT ANALIS KEIMIGRASIAN 2 DES 2020 BADIKLAT JATENG.ppt
BAHAN PAPARAN DIKLAT ANALIS KEIMIGRASIAN 2 DES 2020 BADIKLAT JATENG.ppt
 
TATA NASKAH DINAS 2014
TATA NASKAH DINAS 2014TATA NASKAH DINAS 2014
TATA NASKAH DINAS 2014
 
Administrasi kesekretariatan n0 04_tap-pendiri_po_xii_2011_final
Administrasi kesekretariatan n0 04_tap-pendiri_po_xii_2011_finalAdministrasi kesekretariatan n0 04_tap-pendiri_po_xii_2011_final
Administrasi kesekretariatan n0 04_tap-pendiri_po_xii_2011_final
 
SLIDE TND 22.ppt
SLIDE TND 22.pptSLIDE TND 22.ppt
SLIDE TND 22.ppt
 
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasPedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
 
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinasPerka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
 
Sotk badan litbang
Sotk badan litbangSotk badan litbang
Sotk badan litbang
 
Pelaksanaan Rapat Kerja FORKAPPSI 2019 di Kota Sorong-Papua Barat
Pelaksanaan Rapat Kerja FORKAPPSI 2019 di Kota Sorong-Papua BaratPelaksanaan Rapat Kerja FORKAPPSI 2019 di Kota Sorong-Papua Barat
Pelaksanaan Rapat Kerja FORKAPPSI 2019 di Kota Sorong-Papua Barat
 
Penetapan kinerja
Penetapan kinerjaPenetapan kinerja
Penetapan kinerja
 

Recently uploaded

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (9)

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt

  • 1. Oleh : HUSNUL KHOTIMAH, M.Pd Kepala Subag Umum Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
  • 2. DASAR HUKUM 1. UU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan. 2. UU NOMOR 43 TAHUN 2009 Tentang Kearsipan 3. PP Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Kearsipan 4. Permenpan Nomor 80 Tahun 2012 Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Instansi Pemerintah. 5. KMA Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Kode Jabatan, Singkatan, dan Akronim, dan KMA Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas Pada Kementerian Agama. 6. PMA Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pencabutan PMA No 16 Tahun 2006 Tentang Tata Persuratan Dinas di Lingkungan DepartemenAgama 7. Peraturan Kepala ANRI Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Tata Naskah Dinas
  • 3. Informasi Tulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat atau dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang pada Kementerian Agama dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai tugas dan fungsi Kementerian Agama Pengertian Naskah Dinas:
  • 4. Maksud & Tujuan PMA No.9 Tahun 2016 Maksudnya adalah untuk menjadi acuan dalam penyelengaraan tata naskah Tujuannya adalah untuk menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien
  • 7. Pengertian Naskah Dinas : adalah informasi tulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang pada Kementerian Agama dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai tugas dan fungsi Kementerian Agama
  • 8. 1. NASKAH DINAS ARAHAN 2. NASKAH DINAS KORESPONDEN SI 3. NASKAH DINAS KHUSUS 1. Surat Perjanjian 2. Surat Kuasa 3. Berita Acara 4. Surat Keterangan 5. Surat Pengantar 6. Pengumuman Naskah Dinas Pengatura n Naskah Dinas Penetapa n Naskah dinas penugasa n 1. Peraturan 2. Pedoman 3. Juklak 4. SOP 5. Surat Edaran Jenis Naskah Dinas Keputusan 1. Instruksi 2. S.Perinta h 3. S. Tugas intern ekster n undanga n 1.Nota Dinas 2.Memorandu m Surat dinas Surat undanga n 4.LAPORA N 5.TELAAHAN STAF 6.Formulir 7.Naskah dinas elektronik
  • 9. 1. Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani Surat Edaran pada Kementerian Agama oleh Menteri Agama dan dapat dilimpahkan pada Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal. 2. Surat tugas dibuat dan ditandatangani oleh Menteri Agama dan Pimpinan Satuan Organisasi/Kerja sesuai dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 3. Nota Dinas dibuat dan ditandatangani oleh pejabat dalam satu lingkungan internal satuan organisasi sesuai dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 4. Memorandum dibuat dan ditandatangani oleh atasan sesuai dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 5. Surat Dinas dan Surat Undangan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan lingkup tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab. WEWENANG PENETAPAN DAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
  • 10. 6. Berita Acara ditandatangani oleh para pihak dan para saksi apabila diperlukan. 7. Surat Keterangan dan Surat Pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 8. Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh Menteri Agama dan atau Pimpinan Satuan Organisasi/Kerja sesuai dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 9. Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas. 10. Telaahan Staf dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
  • 11. 1. Persyaratan Penyusunan Setiap Naskah Dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis. 2. Lambang Negara dan Lambang Kementerian Agama pada Naskah Dinas Untuk mengidentifikasi Naskah Dinas, pada halaman pertama menggunakan Lambang Negara atau Lambang Kementerian Agama. a. Lambang Negara digunakan untuk Naskah Dinas yang ditandatangani sendiri oleh Menteri Agama b. Lambang Kementerian Agama digunakan untuk Naskah Dinas yg ditandatangani Pejabat Struktural yang berwenang pada Kementerian Agama PENYUSUNAN NASKAH DINAS
  • 12. 3. Kode Jabatan dan Penomoran pada Naskah Dinas: 1. Kode Jabatan pada Naskah Dinas a. Kode Jabatan pada Kementerian Agama Pusat, Kanwil Kemenag Provinsi, PTKN, BDK,Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Asrama Haji Embarkasi, Kantor Misi Haji Indonesia, Lajnah Pentashihan Mushaf Alqur’an, Unit Percetakan AlQur’an, dan UPT yang mengalami perubahan atau penyempurnaan organisasi dan Tata Kerja perlu diikuti dengan penyempurnaan dan penetapan Kode Jabatan yang ditetapkan oleh Menteri Agama. b. Penyusunan Kode Jabatan satuan kerja pada pada Kantor Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kab/Kota, dan KUA kecamatan, Madrasah Negeri ditetapkan dengan Keputusan Kepala kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi/Kakanwil Prov. c. Penyusunan kode Jabatan satuan kerja pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di Tetapkan dengan Keputusan Rektor. 2. Penomoran Naskah Dinas a. Susunan Penomoran naskah Dinas Khusus sebagai berikut: 1) Nomor Naskah Dinas Khusus (nomor urut dalam satu tahun takwin) 2) Kode Jabatan
  • 13. Kw: Kode Jabatan Kanwil 07 : Bulan Ke Tujuh (Juli) 2015 : Tahun 2015 b. Susunan Penomoran Surat Dinas, mencangkup Hal-hal: 1. Kode derajat Pengamanan Surat Dinas 2. Nomor Surat Dinas 3. Kode Jabatan 4. Kode Klasifikasi Arsip (KKA) 5. Bulan 6. Tahun Terbit
  • 14. Contoh Surat Dinas yang ditandatangani oleh Kakanwil SR-12/Kw/KP.07.1/07/2015 Kode Derajat Pengamanan Surat Dinas Besifat Sangat Rahasia Nomor Surat Dinas Kode Jabatan Menteri Agama Kode Klasifikasi Arsip Bulan Ke-7 (Juli) Tahun Terbit 2015
  • 15. PEJABAT PENANDATANGANAN TATA NASKAH DINAS a. Atas Nama atau (a.n.) digunakan jika pejabat yg menandatangani telah diberi kuasa oleh pejabat yg bertanggung jawab, berdasarkan bidang tugas dan tanggung awab ybs. Pejabat penanda tangan bertanggung jawabatas isi surat kepada penanggung jawab, sedangkan tanggung jawab tetap pada yg memberi kuasa.
  • 16. b. Untuk Beliau ( u.b.) Dipergunakan jika yg diberi kuasa, memberi kuasa lagi kpd pejabat satu tingkat dibwahnya ( u.b.) digunakan setelah ada (a.n.) pelimpahan wewenang penandatangan surat (u.b.) hanya sampai pada pejabat dua tingkat esselon dibawahnya dg syarat: > pelimpahan hrs mengikuti urutan sampai dengan dua tingkat struktural dibawahnya > Materi yg ditandatangani merupakan tugas dan tanggung jawabnya > dapat digunakan o/ pejabat yg ditunjuk sbg pemangku jabatan sementara atau yg mewakili > tanggung awab berada pada pejabat yg telah diberikuasa
  • 17. 17 Untuk Perhatian (u.p.) Digunakan untuk  mempercepat penyampaian surat kepada penerima surat/pejabat yang dituju.  mempercepat penyelesaian surat. Contoh: Yth. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Jalan Jenderal Sudirman, Kav 69 Jakarta Selatan 12190 u.p. Deputi Menteri PAN dan RB Bidang Tata Laksana c.
  • 18. 18 Contoh: Plt. Kepala Biro Umum, Tanda Tangan Nama lengkap  Digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas belum ditetapkan karena menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjut  Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat yang definitif ditetapkan
  • 19. 19 Contoh: Plh. Kepala Biro Umum, Tanda Tangan Nama Lengkap  Digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas tidak berada di tempat, sehingga untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu ada pejabat sementara yang menggantikannya  Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat yang definitif kembali di tempat
  • 20.  Pejabat Ganti Sementara (Pgs.) Digunakan apabila Pejabat yg berwenang menandatangani Naskah Dinas pensiun, berhenti, sementara belum ada gantinya, dan diangkat Pgs. dengan maksud dapat menandatangani dokumen-dokumen keuangan tetapi tidak dapat mengambil keputusan yang strategis. Pelimpahan wewenang bersifat sementara sampai dengan pejabat definitif dilantik oleh yg berwenang. Contoh: Pgs. Kepala Biro Umum, Tanda tangan Nama Lengkap (blm ada di KMA 9 thn 2016 akan di revisi)
  • 21. 21  Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas yang bersifat kebijakan/ keputusan/arahan berada pada pejabat pimpinan tertinggi instansi.  Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas yang tidak bersifat kebijakan/ keputusan/arahan dapat diserahkan/dilimpahkan kepada pimpinan organisasi di setiap tingkat eselon atau pejabat lain yang diberi kewenangan untuk menandatanganinya.
  • 22.
  • 23. PENGGUNAAN CAP DINAS, LAMBANG NEGARA, DAN LAMBANG KEMENTERIAN AGAMA A. Penggunaan Cap Dinas. terdiri dari : 1. Pejabat yang berwenang menggunakan cap jabatan dengan Lambang Negara adalah pejabat negara yaitu Menteri Agama; dan 2. Pejabat yang berwenang menggunakan cap Lambang Kementerian Agama adalah pejabat berwenang pada Kementerian Agama Pusat, Daerah, dan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri.
  • 24. B. Penggunaan Lambang Negara 1. Ketentuan penggunaan Lambang Negara sebagai berikut: a) Lambang Negara merupakan lambang garuda yang digunakan dalam Tata Naskah Dinas sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi. b) Pejabat yang berwenang menggunakan kop naskah dinas jabatan dan cap jabatan dengan Lambang Negara adalah pejabat Negara dalam hal ini Menteri Agama.
  • 25. 2. Kop Naskah Dinas Jabatan dengan Lambang Negara Bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas jabatan dengan lambang negara sebagai berikut: a) Bentuk kop naskah dinas jabatan menggunakan lambang Garuda berwarna kuning emas, dengan ukuran tinggi 21,50 mm dan lebar 20,24 mm sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Lambang Garuda terletak simetris di tengah kertas yang berjarak 20 mm dari tepi atas kertas dan berada di tengah tulisan nama Menteri Agama. Tulisan nama Menteri Agama dicetak tebal dengan huruf kapital yang terletak 5 mm di bawah lambang garuda.
  • 26. b) Contoh bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas jabatan dengan lambang garuda dapat dilihat pada Gambar 1.
  • 27.
  • 28. 3. CAP JABATAN DENGAN LAMBANG NEGARA Bentuk dan spesifikasi cap Menteri Agama dengan lambang garuda adalah sebagai berikut. 1) Cap Menteri Agama berbentuk bundar, terdiri dari tiga lingkaran dengan jari-jari R1 = 18,5 mm, R2 = 17,5 mm, dan R3 = 13,5 mm. Tebal garis lingkaran R1 = ± 0,8 mm, R2 = R3 = ± 0,2 mm.
  • 29. 3. CAP JABATAN DENGAN LAMBANG NEGARA 2) Lingkaran pertama adalah lingkaran paling luar. Pada lingkaran kedua, di bagian atas tercantum tulisan nama jabatan Menteri Agama yang ditulis dengan huruf kapital; sedangkan di bagian bawah tercantum tulisan Republik Indonesia. Pada lingkaran ketiga, terdapat lambang garuda dengan ukuran 18 X 19 mm.
  • 30. Di antara kedua tulisan tersebut diberi tanda berupa bintang segi lima dengan ukuran sesuai huruf. 3) Cap Menteri Agama menggunakan tinta berwarna ungu. 4) Penggunaan cap dinas terletak di sebelah kiri tanda tangan naskah dinas dan mengenai sedikit tanda tangan pejabat yang berwenang. 5) Contoh bentuk dan spesifikasi cap jabatan dengan lambang negara dapat dilihat sebagai berikut:
  • 31.
  • 32. C. PENGGUNAAN LAMBANG KEMENTERIAN AGAMA 1. Ketentuan Penggunaan Lambang Kementerian Agama 2. Penggunaan Lambang Kementerian Agama pada Kop Naskah Dinas 3. Penggunaan Lambang Kementerian Agama dan Lambang Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri pada Cap Kementerian Agama
  • 34. BENTUK DAN FORMAT NASKAH A. BENTUK DAN FORMAT NASKAH DINAS ARAHAN 1) Susunan Surat Edaran, meliputi: (Kepala, Batang Tubuh, dan Kaki). 2) Bentuk surat edaran yang ditandatangani oleh: a. Menteri Agama
  • 35. Bentuk surat edaran yang ditandatangani oleh Menteri Agama
  • 36. 3) Susunan Surat Tugas, meliputi: a. Kepala terdiri dari: (kop naskah dinas; kata SURAT TUGAS yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan, NOMOR, yang berada di bawah tulisan Surat Tugas dengan huruf kapital. ) b. Batang Tubuh terdiri dari: 1) Konsiderans (Menimbang) 2) Diktum (Memutuskan) c. Kaki terdiri dari (Nama Tempat,Nama Jabatan,Tandatangan,dan Cap)
  • 37. BENTUK SURAT TUGAS YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT ESELON II ATAS NAMA PEJABAT ESELON I
  • 38. B. BENTUK DAN FORMAT NASKAH DINAS KORESPONDENSI 1. INTERN a. Susunan Nota Dinas Korespondensi Intern terdiri dari: - Kepala Nota Dinas (Kop Naskah, Kata NOTA DINAS, Kata NOMOR, Kata YTH. Dst) - Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi, Penutup) - dan Kaki (TTd, Nama Pejabat, dan Tembusan) b. Susunan Memorandum - Kepala Memorandum (Kop Naskah Dinas, Kata MEMORANDUM, Kata NOMOR, dst) - Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Alinea Isi, Alinea Penutup) - Kaki (TTd, Nama Pejabat, Tembusan bila perlu)
  • 39. c. Bentuk Nota Dinas
  • 40. 2. EKSTERN Susunan Surat Dinas Korespondensi Ekstern terdiri dari: - Kepala Surat Dinas (Kop Naskah, Nomor, Sifat, Lampiran dan Hal) - Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi dan Penutup) - dan Kaki (Nama Jabatan, TTd, Stempel, Tembusan)
  • 42. 3. Susunan dan Bentuk Surat Undangan Susunan Surat Undangan : - Kepala (Kop Naskah, Nomor, Sifat, Lampiran, Hal dst) - Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi Undangan, Alinea Penutup)
  • 43.
  • 44. SUSUNAN NASKAH DINAS KHUSUS a. Susunan dan Bentuk Berita Acara - Kepala Berita Acara (Kop Naskah Dinas, Kata BERITA ACARA, kata NOMOR) - Batang Tubuh (tulisan HARI, TANGGAL, TAHUN, dan Substansi berita) - Dan Kaki (TTD, Para Pihak, dan Saksi) b. Susunan dan Bentuk Surat Keterangan - Kepala Surat Keterangan (Kop Naskah Dinas, Kata “Surat Keterangan”, Kata “Nomor”) - Batang Tubuh (Menerangkan maksud dan Tujuan Surat Undangan) - Kaki (Tempat, Tanggal, Tahun, Nama Pejabat, TTD)
  • 45. c. Susunan dan Bentuk Surat Pengantar - Kepala, Kop Naskah Dinas, Kata NOMOR, tanggal, Yth, nama jabatan dan Nama alamat yang dituju, dn kata SURAT PENGANTAR - Batang Tubuh (Nomor Urut, Jenis yang dikirim, Banyaknya Naskah, Keterangan) - Dan Kaki (Pengirim yang berada di sebelah kanan dan Penerima yang berada di sebelah kiri)
  • 49. d. Susunan dan Bentuk Laporan - Kepala, terdiri dari: (Kop Naskah Dinas, Kata “LAPORAN”, Kata “TENTANG”, Judul Laporan) - Batang Tubuh Laporan, terdiri dari: (Pendahuluan, Materi Laporan, Kesimpulan dan Saran, Penutup) - Kaki Laporan, terdiri dari: (Tempat dan Tanggal Pembuatan Laporan, Nama Jabatan Pembuat Laporan, Tandatangan, Nama Lengkap)
  • 51. e. Susunan dan Bentuk Telaahan Staf Susunan dan Bentuk Naskah Dinas Telaahan Staf, terdiri dari: - Kepala Naskah Dinas Telaahan Staf, terdiri dari: (Kop Naskah Dinas, Kata “Telaahan Staf”, Kata “Tentang”, Judul) - Batang Tubuh, terdiri dari: (Persoalan, Peranggapan, Fakta yang mempengaruhi, Analisis, Kesimpulan, Tindakan) - Kaki Telaahan Staf, terdiri dari: (Nama Jabatan Pembuat Telaahan Staf, Tandatangan, Nama Lengkap, Daftar Lampiran)