Dokumen tersebut membahas tentang potensi Indonesia dalam bidang pertanian, namun masih terdapat beberapa tantangan seperti distribusi hasil pertanian, irigasi, dan teknologi pertanian yang belum maksimal. Dokumen ini menyarankan beberapa langkah untuk meningkatkan ketahanan pangan seperti edukasi petani, mengurangi pestisida, dan melakukan inovasi pertanian.
1. 1
TANAH INDONESIA TANAH SURGA
Indonesia adalah negara agraris terbesar di dunia dengan kekayaan alamnya
yang berlimpah dan terkenal hingga ke mancanegara. Tanahnya yang subur membuat
kita dapat menanam apapun di atasnya. Ini merupakan salah satu kelebihan yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada Bangsa Indonesia agar kita dapat
memanfaatkannya dengan baik.
Dari Sabang sampai Merauke, tumbuh berbagai macam tanaman di bumi pertiwi
ini. Terdapat daun sirih sebagai salah satu obat tradisional, padi yang merupakan
makanan pokok di Indonesia, apel untuk memenuhi kebutuhan buah-buahan, serta
bayam sebagai sumber serat serta kaya akan vitamin. Itu semua dapat kita peroleh tanpa
harus mengimpornya dari luar negeri.
Dikutip dari Buku Putih Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
Bidang Ketahanan Pangan, kondisi di mana setiap individu pada setiap saat mempunyai
akses fisik dan finansial untuk mendapatkan pangan yang cukup, aman, dan bergizi,
sesuai kebutuhan diet dan seleranya untuk dapat hidup sehat dan aktif disebut ketahanan
pangan.
Kebutuhan pangan yang dibutuhkan Indonesia akan terus meningkat, seiring
bertambah jumlah penduduk setiap tahunnya. Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010,
jumlah penduduk Indonesia adalah 237.556.363 jiwa. Bisa dibayangkan, berapa jumlah
bahan pangan yang diperlukan oleh bangsa Indonesia setiap harinya, khususnya untuk
hasil pertanian.
Namun pada kenyataannya, kebutuhan pangan masyarakat kita masih belum
terpenuhi. Hasil penelitian terakhir dari Organisasi Pangan Dunia (FAO), diperkirakan
sebanyak 19,4 juta penduduk Indonesia masih mengalami kelaparan. Belum lagi, angka
kurang gizi dan pendek balita di Indonesia pada 2013 mencapai 37,2% atau 8,8 juta
anak. Sementara berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) pada 2015, angka tersebut
menurun menjadi 29%.
Peningkatan hasil pertanian di Indonesia merupakan salah satu langkah yang
tepat untuk mengatasi masalah dalam bidang kebutuhan pangan. Tapi sebelum itu, kita
2. 2
harus tahu apa yang menjadi inti dari permasalahan ini. Jika tanah kita tanah surga,
lantas mengapa kesejahteraan masyarakat Indonesia belum bisa tercapai dalam bidang
kebutuhan pangan?
Pertama, banyak lahan pertanian yang terletak jauh dari perkotaan sehingga
membuat akses pendistribusian hasil pertanian menjadi sulit. Contohnya apabila beras
asal NTB ingin dikirimkan ke Jakarta, maka itu membutuhkan proses yang cukup lama
sebelum akhirnya sampai di tempat tujuan. Peran pemerintah dirasa penting dalam
permasalahan ini. Hal ini dilakukan agar pendistribusian hasil pertanian dapat
berlangsung dengan lancar. Misalnya, dapat dibangun jembatan penghubung antara
Pulau Nusa Tenggara dengan Pulau Jawa, atau untuk alternatif lain adalah
menggunakan kapal cepat dari NTB menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain itu, irigasi pertanian juga masih menjadi problematika dalam dunia
pertanian. Air sebagai kebutuhan penting bagi tanaman agar dapat tetap tumbuh. Bila
kurangnnya air irigasi masih menjadi kendala bagi para petani, mungkin kita dapat
melakukan penginovasian untuk membuat air irigasi. Kita tahu bahwa 2/3 wilayah
Indonesia merupakan perairan. Lalu, mengapa kita tidak mengolah air laut yang ada
untuk dijadikan air untuk irigasi? Masyarakat di Kabupaten Tuban telah menggunakan
air laut untuk pengairan tanah-tanah pertanian mereka. Dengan melalui proses osmosis
terbalik untuk mengubah air laut menjadi air tawar, pertanian mereka dapat berjalan
dengan baik.
Ketiga, kemajuan teknologi di abad ini dapat membuat pertanian di Indonesia
menjadi lebih baik lagi. Namun dalam penggunaan alat-alat teknologi di bidang
pertanian, kita masih kurang. Sebagai contoh, Negara Thailand memiliki teknologi dan
permesinan pertanian yang lebih baik dibanding Indonesia. Ini membuat produktivitas
Thailand mencapai 50 kali lebih besar dari Indonesia. Selain itu, Thailand mampu panen
1-5 kali dalam setahun, sedangkan Indonesia hanya 1-2 kali per tahun.
Dengan berbagai potensi Indonesia yang beragam, bumi pertiwi ini pasti bisa
untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional serta menjadi pemasok hasil pertanian bagi
dunia. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memaksimalkan kebutuhan pangan
nasional. Baik dari hal yang kecil ataupun yang besar.
3. 3
Pertama, pemberian edukasi bagi para petani dirasa penting agar mereka
mengerti tentang pertanian di Indonesia. Program literasi, seminar, ataupun penyuluhan
dapat kita lakukan kepada mereka. Seperti halnya kampung literasi yang diadakan di
Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ini ditujukan kepada para petani agar mereka memiliki
wawasan dalam mengatasi masalah pertanian.
Kemudian, penggunaan bahan-bahan kimia untuk pertanian sebaiknya tidak
digunakan. Apabila petani menggunakan pestisida berlebihan dalam tanaman, ini dapat
memberikan dampak buruk pada kualitas tanah pertanian. Di Brebes, Jawa Tengah, para
petani terlalu banyak menggunakan pestisida kepada tanaman bawang merah. Alhasil,
terjadi kerusakan tanah pertanian bawang merah. Selain itu, penggunaan pestisida yang
berlebih juga dapat membahayakan kesehatan manusia, seperti kanker, keracunan alat
reproduksi, kerusakan ginjal, dan lainnya.
Lalu, dilakukannya inovasi pertanian agar timbul keberagaman hasil pertanian di
Indonesia. Misalnya dengan menggabungkan bibit unggul antara tanaman yang satu
dengan tanaman yang lainnya sehingga tercipta hasil pertanian baru dengan kualitas
unggul atau membuat pertanian di bawah laut. Di Amerika Serikat, sekelompok petani
menumbuhkan produk bebas pestisida di dalam gudang industrial dengan bantuan
cahaya buatan yang berasal dari ribuan LED merah dan biru, yang memudahkan
tanaman untuk berfotosintesis.
Berdasarkan data di atas, Indonesia tetaplah negara dengan sejuta kekayaan
alamnya. Bumi pertiwi ini tetaplah menjadi yang terbaik di hati Bangsa Indonesia.
Karena kita adalah satu dalam membangun Indonesia menjadi yang lebih baik lagi.
Tetaplah menjadi Indonesia yang lekat akan semangat merah yang berkobar dan putih
yang suci.