2. Tujuan
Pembelaj
aran
Setelah mempelajari materi Ketahanan Pangan, Industri,
dan Energi, peserta didik diharapkan mampu :
Mendeskripsikan ketahanan pangan nasional,
Mengidentifikasi persebaran sumber daya pertanian,
Mengindentifikasi sumber daya perkebunan,
Mengidentifikasi sumber daya perikanan,
Mengidentifikasi sumber daya perternakan,
Mengidentifikasi energi baru dan terbarukan.
3. Ketahanan Pangan, Industri, dan
Energi
Pengertian ketahanan pangan, bahan industri, serta
energi baru dan terbarukan.
Potensi dan persebaran sumber daya pertanian, perkebunan,
perikanan, dan peternakan untuk ketahanan pangan
nasional.
Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan
bahan industri.
Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan
energi baru dan terbarukan.
Pengelolaan sumber daya dalam penyediaan bahan pangan,
bahan industri, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia.
4.
5. Ketaha
nan
Panga
n
Menurut Lokakarya Ketahanan Pangan Nasional, 1996,
ketahanan pangan merupakan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan pangan anggota rumah tangga
dalam jumlah, mutu, dan ragam yang sesuai dengan budaya
setempat dari waktu ke waktu agar dapat hidup sehat
Indikator: kemandirian pangan yang tidak bergantung pada
pangan impor
6. Undang-undang No 7 Tahun 1996
Kondisi terpenuhi pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dalam
jumlah mutu, aman, merata dan terjangkau.
Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk
menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak, aman; dan
didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.
8. Ketersediaan
Ketersediaan pangan di suatu daerah di tentukan oleh produksi
pangan di daerah tersebut, perdagangan, mekanisme
perdagangan (penyimpanan,pemrosesan,transportasi) , cadangan
dari pemerintah, dan faktor faktor yang mempengaruhi produksi
nya yaitu iklim, jenis tanah, curah hujan, irigasi, komponen
pertanian dan insentif petani.
9. Akses
Akses pangan masyarakat di pedesaan dan perkotaan di indonesia
masih tergolong rendah, kendala akses pangan tersebut di
pengaruhi beberapa aspek yaitu aspek fisik, aspek ekonomis,
aspek sosial.
Selain itu, permasalahan lain yang ada seperti distribusi pangan
belum merata dan belum terjangkau oleh konsumen, infrastruktur
sarana dan prasarana yang belum memadai serta pengelolaan
stok bahan pangan belum optimal.
10. Faktor
Terbatasnya
AksesPangan
• Kurangnya ketersediaan pangan dan infrastruktur.
Aspek Fisik
• Kurangnya daya beli masyarakat terhadap pangan.
bergantung pada besarnya pendapatan suatu
rumah tangga untuk membeli bahan pangan
Aspek Ekonomi
• Adanya factor selera dan budaya.
• Tingkat pendidikan yang rendah.
Aspek Sosial
11. Pemanfaatan
Pemanfaatan pangan meliputi kemampuan dalam memanfaatkan
bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional.
Bahan pangan yang dimakan harus aman dan memenuhi
kebutuhan fisiologis suatu individu. Keamanan pangan
mempengaruhi pemanfaatan pangan dan dapat dipengaruhi oleh
cara penyiapan, pemrosesan, dan kemampuan memasak di suatu
komunitas atau rumah tangga.
12. Stabilitas
Stabilitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu
dalam mendapatkan bahan pangan sepanjang waktu tertentu.
Kerawanan pangan dapat berlangsung secara transisi, musiman,
ataupun kronis (permanen).
Pada ketahanan pangan transisi, pangan kemungkinan tidak
tersedia pada suatu periode waktu tertentu. Bencana alam dan
kekeringan mampu menyebabkan kegagalan panen dan
mempengaruhi ketersediaan pangan pada tingkat produksi.
Musim tanam mempengaruhi stabilitas secara musiman karena
bahan pangan hanya ada pada musim tertentu saja.
Kerawanan pangan permanen atau kronis bersifat jangka panjang
dan persisten.
13. Faktor yang
mempengaruhi
Ketahanan Pangan
Lahan
• Semakin luas lahan, semakin banyak yang ditanami,
semakin baik
Iklim dan Cuaca
• Masyarakat bergantung pada cuaca dan iklim
Teknologi
• Berperan sebagai penyediaan serta pendistribusian
hasil sumberdaya pangan. Ex: traktor
Infrastruktur
• Ketersediaan sarana prasarana
14. Rawan Pangan
Kondisi individu atau rumah tangga yang tidak memiliki akses ekonomi
(pendapatan) untuk memperoleh pangan yang cukup dan sehat
(UU Nomor 7 tentang pangan)
Ciri-ciri Rawan Pangan :
• Kurangnya Gizi dan nutrisi
• Ketidakmampuan mengakses pangan yang cukup
• Mengkonsumsi makanan dibawah kalori minimum (1400-2000 kkal)
15. 10 Negara
Pengimpor
beras
terbesar
sumber:indexmundi.com
Indonesia masuk dalam daftar 10 negara pengimpor beras terbesar di dunia. Situs
indexmundi.com menempatkan Indonesia di peringkat 6 negara pengimpor beras terbesar
dunia dengan volume 1,25 juta ton. Setiap tahun pemerintah Indonesia terpaksa
mendatangkan beras dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan domestik.
16. Penyebab Indonesia Impor Beras
Jika kita mengacu pada data yang dikeluarkan bank dunia,
yaitu laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,2%/
tahun maka jumlah penduduk tahun 2017 adalah
256.603.197 juta jiwa. Hal ini menyebabkan banyaknya
permintaan beras / konsumsi beras sebanyak 1,25 juta ton.
Indonesia dilanda oleh efek fenomena El Nino yang
menyebabkan curah hujan di Indonesia berkurang
Banyaknya sawah yang beralih fungsi.
(misal dari pertanian ke non-pertanian)
Aktivitas bongkar muat beras impor oleh Bulog di Pelabuhan Indonesia,
Tanjung Priok, Jakarta. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
17.
18. Upaya Untuk
Mencapai
Ketahanan
Pangan
a) Pemerintah harus konsisten mensejahterakan rakyat
b) Pemerintah harus memperluas lahan dan meningkatkan usaha
tani untuk produksi pangan (Ekstensifikasi )
c) Diversifikasi usaha dan penganekaragaman pangan; padi,
jagung, ubi kayu, ubi jalar, pisang, sukun, labu kuning
d) Menjamin ketersediaan benih untuk jenis tanaman pangan
unggulan
e) Menyediakan pupuk dengan harga terjangkau
f) Mengembangkan sistem distribusi pangan yang adil dan
efisien
g) Menjaga stabilitas harga pangan
h) Penelitian dan pengembangan di bidang pangan
i) Penataan aspek pertahanan dan tata ruang wilayah
Kebijakan ketahanan pangan harus mengakomodasi
berbagai kepentingan seperti kebutuhan masyarakat, perilaku
ekonomi, dan pemerintah.
19. Bahan
Industr
i
Bahan Industri merupakan Semua bahan yang didapat dari
Sumber Daya Alam dan/atau diperoleh dari usaha manusia
untuk dimanfaatkan lebih lanjut
Misalnya; kapas untuk industri baju, besi untuk industri besi,
kapur untuk industri semen
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,
bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
20. -KlasifikasiIndustri-
Berdasarkan Tempat dan Bahan Baku
• Langsung dari alam
Ekstraktif
• Dari tempat industri
lain
Non
Ekstraktif
• Aktivitas ekonomi yang
menyediakan jasa
Fasilitatif
21. Energi Baru
Sumber energi yang dapat dijadikan sebagai alternatif sumber energi.
Misalnya, energi surya
22. Energi
Terbarukan
Energi yang dihasilkan dari sumber energi yang berkelanjutan jika dikelola
dengan baik.
Misalnya, panas bumi, angin, bio energi, radiasi sinar matahari, aliran air,
dll
Merupakan sumber energi yang ramah lingkungan
24. Pertanian
Dalam arti Sempit
Hanya untuk
mencukupi kebutuhan
pangan manusia
Dalam arti Luas
Menghasilkan bahan
pangan, ternak, dan produk
argroindustri
26. Pertanian
Pertanian Lahan Kering
Pertanian yang di kembangkan pada
dataran dilaksanakan pada hamparan
yang sangat membutuhkan perairan.
Contoh padi,jagung dan kacang-
kacang.
Pertanian Lahan Basah
Pertanian yang dikembangkan dengan
menggunakan air secara terbatas
Palawija, umbi-umbian, holtikultura.
29. Padi
Kebutuhan beras pada 2010
sebesar 52,8 juta ton gabah
kering giling
Produksi padi pada tahun
2013 sebesar 71.279.709 ton
(BPS)
Varietas unggul:
Benggawan, PB5, IR64,
Hibrida
32. Jagung
Wilayah Indonesia, yang menggunakan
jagung sebagai makanan pokok; Madura
(beras jagung), Magelang (nasi jagung),
Gorontalo (beras jagung), Sulawesi
Selatan (basing), NTT (jagung bose),
Buton (kapusu naru), Tengger (Aron) dan
Wonogiri (nasi jagung ubi kayu)
Yang paling banyak memproduksi jagung:
Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung,
Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jawa
Barat, Gorontalo, NTT, Sulawesi Utara, dan
Sumatera Barat
33.
34. Ubi Kayu
Disebut juga Ketela Pohon atau
singkong
Banyak digunakan di Indonesia dalam
bidang agrobisnis
35. Ubi Jalar
Disebut juga Ketela Rambat
Makanan pokok penduduk Papua Barat, Maluku, dan Jawa Barat
Spesies yang terkenal; Ubi Cilembu, Jawa Barat
37. Umbi-Umbian
Terdiri atas talas, ganyong, ubi garut
Talas merupakan makanan pokok di kepulauan Mentawai dan Papua
Ganyong disebut juga ubi pikul
Ubi Garut digunakan untuk tepung membuat kue
38. Sagu
Makanan pokok
yang berasal dari
sagu disebut
Papeda
Makanan pokok
penduduk
Papua, Maluku,
Maluku Utara,
Sulawesi.
Dibudidayakan di
Indonesia Timur
pada daerah
39. Pisang
Pisang untuk konsumsi pangan dibedakan
menjadi:
Pisang Meja = siap dikonsumsi setelah
matang dari pohon. Misalnya, Pisang Ambon,
Pisang Raja, Pisang Mas, Pisang Cavendish
(pisang sunpride)
Pisang Olahan = pisang yang diolah dulu
sebelum dikonsumsi. Misalnya Pisang Kepok,
Pisang Tanduk, Pisang Nangka
40. Sukun
Makanan khas kepulauan Sangir Talaud
Pengembangannya; Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTT, Sumatra Selatan,
Lampung, Sulawesi Selatan, Jambi
41.
42. 2. Potensi dan Sebaran Sumber Daya
Perkebunan
Perkebunan adalah segala kegiatan
yang mengusahakan tanaman tertentu
pada tanah dan/atau media tumbuh
lainnya dalam ekosistem yang sesuai,
mengolah dan memasarkan barang
dan jasa hasil tanaman tersebut,
dengan bantuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, permodalan serta
manajemen untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi pelaku usaha
perkebunan dan masyarakat.
43. Daerah Ketinggian >700m
The (Sumatera Utara, Jambi,
Sumatera Barat, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan)
Tembakau (Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Lombok)
Daerah Ketinggian 700m
Kopi Robusta
(Bengkulu,
Lampung, Sumatera
Selatan)
Kopi Arabika (Aceh,
Sumatera Utara,
Bali)
Tebu (Jawa Barat,
Jawa Tengahm
Jogjakarta)
Daerah Pantai
Kelapa (Sulawesi
Utara, Riau, Jawa
Timur)
Kelapa Sawit
(Sumatera Utara,
Aceh, Jawa Barat)
Karet (Sumatera
Utara, Kalimantan,
Jawa Barat)
46. 3. Potensi Sumber Daya Perikanan
Perikanan di
Indonesia
Perikanan
Air Tawar
Jawa Barat
Perikanan
Air Laut
Laut Jawa,
Selat Malaka
Perikanan
Air Payau
Pantai Utara
Jawa
47.
48. 4. Potensi Sumber Daya
Peternakan
Ternak
Besar
Ternak
Kecil
Ternak
Unggas
49. Ternak Besar
• Sapi; Jawa,
Bali, NTT
• Kuda;
Sumbawa,
Flores,
Sulawesi
• Kerbau;
Sumut,
Jabar,
Sulawesi
Ternak Kecil
• Domba;
Jawa,
Madura,
Bali, Sumut
• Kambing;
Sumsel,
Sulsel,
Kaltim
• Babi; Sulut,
Kalteng,
Bali, NTT,
Maluku
Unggas
• Ayam, Itik,
Burung
• Diproduksi
hampir
seluruh
Indonesia