Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Strategi dakwah Muhammadiyah terhadap masyarakat multikultural di Kota Ambon meliputi penerapan strategi dakwah kultural dengan memperhatikan adat-istiadat lokal, strategi dakwah struktural dengan membentuk lembaga-lembaga pendidikan dan ekonomi, serta strategi informasi dakwah melalui pustaka dan media digital. Tujuannya adalah meminimalisasi perbedaan interpret
2. I. Pendahuluan
a. Latarbelakang
b. Identifikasi Masalah
c. Rumusan Masalah
II. Pembahasan
a. Pengertian
b. Landasan Normatif (Al-Quran,
c. Undang-Undang
d. Teori
e. Deskripsi Histografi Masyarakat Multukultural.
f . Deskripsi Lapisan masyarakat Multikultural
1. Lapisan Putra Daerah
2. Pendatang
g. Analisis Strategi Dakwah Muhammadiyah
1. Strategi Dakwah Kultural
2. Strategi Dakwah Struktural
3. Strategi Pustaka Informasi Dakwah
III. Kesimpulan
Komposisi Pembahasan:
3. I. Pendahuluan
a. Latarbelakang
• Perbedaan adalah sebuah keniscayaan dan ini
merupakan tanda kekuasaan Allah menciptakan
makhluq yang tiada berbeda-beda untuk saling
kenal mengenal lewat karunia akal yang
diberikan.
• Ketidakharmonisan masyarakat multikultural
dengan adanya kekerasan atas nama agama
akibat perbedaan cara tapsiran agama datanya
342 kali versi metro dan versi lembaga antar
iman.
• Adanya kepentingan politik yang berlebihan bagi
komunitas kelompok tertentu yang kerap kali
menggunakan simbol agama sebagai media
pemecah belah masyarakat multikultural. Contoh
4. b. Identifikasi Masalah:
• Ketidak harmonisan masyarakat multikultural di Indonesia
• Ketidak harmonisan masyarakat multikultural di Kota
Ambon
• Adanya image yang berkembang jangan memilih
pemimpin bagi orang pendatang dengan menggunakan
media agama, adat dan kepentingan politik
• Sampai sekarang ini pekelahian antar kampung akibat
perbedaan tapsiran agama dan kepentingan politik
mendominasi pemikiran masyarakat di Kota Ambon.
c. Rumusan Masalah:
1. Apa strategi dakwah Muhammadiyah terhadap perbedaan
tapsiran agama dan kepentingan politik terhadap
masyarakat multikultural di Kota Ambon?
2. Bagimana strategi Dakwah Muhammadiyah terhadap
perbedaan tapsiran agama dan kepentingan politik
terhadap masyarakat multikultural di Kota Ambon?
3. Mengapa harus memilih Strategi Dakwah Muhammadiyah
5. II. Pembahasan
a. Pengertian
Strategi informasi dakwah terhadap masyarakat multikultural
adalah: ilmu atau seni menggunakan semua sumber daya
untuk melaksanakan dakwah terhadap sekumpulan orang
secara sistematis yang berorientasi pada amar ma’ruf nahy
munkar pada lembaga Dakwah Muhammadiyah, kota Ambon
sebagai penggerak dakwah multikultural perbedaan tapsiran
agama dan kepentingan politik.
b. Landasan Normatif Al-Quran sebagi hujjah serta patokan
dalam kerukunan atas perbedaan tapsiran agama dan
kepentingan politik pada masyarakat multikultural adalah
informasi QS Al-Hujurat 49/13. Walaupun berbeda pikiran,
pemahaman, budaya, dan suku bangsa.
Terjemahnya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
6. c. Undang-Undang
Pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa serta negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
d. Teori
Teori Dakwah Syekh Mursyid: sistem dakwah amar ma’ruf
nahimunkar. Teori Dakwah Ali Mahfuz dan Teori struktural
fungsional
e. Deskripsi Histografi Masyarakat Multukultural.
f. Deskripsi Lapisan masyarakat Multikultural
1. Lapisan Putra Daerah Jezira Leihitu, Sirisori ISlam, Pelauw
2. Pendatang: Bugis-Makassar(Sulsel), Buton, Padang, Jawa,
Batak, Sunda, terdapat 6
agama konhutcu
g. Analisis Strategi Dakwah Muhammadiyah
1. Strategi Dakwah Kultural
2. Strategi Dakwah Struktural
7. Teori Struktural fungsional
• Struktur Fungsi, Status, Peranan, Norma,
Nilai, Institusi, Fungsi (tokohnya: Durkein,
Alfred R. Racliffe-Brown, Bronislaw
Malinowski
• Teori Strutural Fungsional T. Parson:
memandang masyarakat memiliki memiliki
struktur dan sistem sosial. Setiap struktur
memiliki sub struktur dan saling
berinteraksi secara natural.
8. g. Analisis Strategi Dakwah Muhammadiyah
1. Strategi Dakwah Kultural: Warga Muhammadiyah melakukan
simbol-simbol adat Maluku dalam setiap gerakan dakwah atau
aksi sosial dengan slogan Pattimura (raja yang pemurah), hal
ini dilakukan bagi warga Muhammadiyah menjadi Raja (Kepala
Desa). Selain pela gandong tetap dipertahankan oleh warga
Muhammadiyah sebagai media silaturahmi bagi komunitas
Kristen, karena pela tidak dikenal antar sesama muslim. Sesuai
teori struktural fungsional warga muhammadiyah tetap
memperhatikan fungsi-fungsi kultural yang berlaku dan
tersturktur dimasyarakat multikultural.
2. Strategi Dakwah Struktural: Silabi materi strategi dakwah
muhammadiyah memilih tiga pilar Struktur masyarakat
Multikultural yaitu: Pendidikan, Amal usaha, Kursus Wirausaha
yang berorientasi pada utama (orientasi pada nilai keutamaan,
mekanisme amar ma’ruf nahy munkar dan transendensi) di
atas, dalam konteks masyarakat yang plural secara budaya
(multikultural).
3. Strategi Pustaka Informasi Dakwah: Media bacaan digital yang
9. III. Kesimpulan
• Gerakan Dakwah Muhammadiyah di Kota Ambon terhadap masyarakat
multikultural yaitu membuat pustaka dan informasi yang dengan
membentuk lembaga tersendiri dibawah asuhan Muhammadiyah yaitu
Inovasi. Selain itu melakukan dakwah Struktural dan Gerakan Dakwah
Kultural.
• Lembaga Dakwah Muhammadiyah melakaukan klaster masyarakat
kemudian memilih materi dakwah yang relevan dengan Masyarakat
Multikultural Di Kota Ambon dengan membuat media Pustaka dan
Informasi, Dakwah Struktural dan Gerakan Dakwah Kultural.
• Strategi dakwah Muhammadiyah terhadap masyarakat multikultural di
Kota Ambon memilih Pustaka dan Informasi, Gerakan Dakwah
Struktural, dan Gerakan Dakwah Kultural karena dengan menggunakan
media Dakwah ini tidak ada sekat dan motivasi politik yang sangat
rentan bagi komunitas masyarakat multikultural di Kota Ambon. Dengan
cara ini dapat meminimalisasi perbedaan tapsiran agama dan
kepentingan politik yang berlebihan.
10. 1. Berikan masukan dan pertanyaan dari referensi yang
lebih valid yang erat kaitannya dengan kajian ini.
2. Berikan sanggahan dan argumentasi berdasarkan
referensi yang lebih tinggi vliditasnya demi
memperkaya khazanah makalah ini.
3. Pertanyaan berdasarkan argumentasi dari referensi
atau teori lain bukan pertanyaan asumsi (tidak
berdasar)demi memperbaiki makalah ini.
4. Konfirmasi baik, tetapi akan lebih baik lagi jika
teman-teman memperbaikinya lewat referensi yang
lebih aktual, yang memiliki banyak prespektif dalam
strategi dakwah pada masyarakat multikultural.
"Saya tidak mohon maaf" jika ada kekeliruan dalam
makalah ini, karena akan lebih mulia jika
Bapak/Ibu memperbaikinya dari referensi atau