Pendidikan kewarganegaraan (PKn) bertujuan untuk membentuk warga negara yang memahami hak dan kewajibannya, memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme, serta kesadaran untuk membela negara. PKn memiliki latar belakang etimologis, yuridis, dan terminologis yang mendasarinya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Pengertian ppkn
1. Pengertian PPKN
Pendidikan kewarganegaraan atau PKN secara umum merupakan bentuk pendidikan yang
mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban warga negara supaya mereka
menjadi warga negara yang berpikir tajam dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Nama atau istilah untuk pendidikan kewarganegaraan beberapa kali mengalami perubahan.
Pada 1968, Pendidikan Kewarganegaraan diubah menjadi Pendidikan Kewargaan Negara.
Namanya diubah lagi pada 1975 menjadi Pendidikan Moral Pancasila atau PMP. Kemudian pada
1994, namanya mengalami perubahan menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn). Pada 2000, namanya diubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan.
Ruang Lingkup Kajian PPKn
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1. Persatuan Dan Kesatuan Bangsa, Meliputi:
Hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia, sumpah
pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI.
2. Norma, Hukum, Dan Peraturan, Meliputi:
Tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,
peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, system
hokum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3. Hak Asasi Manusia, Meliputi:
Hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan Warga Negara, Meliputi:
Gotong royong, harga diri sebagai masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warga negara.
5. Konstitusi Negara, Meliputi:
Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6. Kekuasaan Dan Politik, Meliputi:
Pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintah daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi
dan system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7. Pancasila, Meliputi:
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila
sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila
sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi, Meliputi:
Globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,
hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
2. Tujuan PPKN
Tujuan dari mempelajari pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
1. Supaya kita mengerti akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Setelah memahami
tentang hak dan kewajiban apa yang didapatkan dan harus di lakukan, maka sebagai
warga negara kita bisa menjalankannya dengan penuh tanggung jawab sesuai peraturan
ataupun menuntut hak – hak yang mungkin belum terpenuhi sebagai warga negara.
2. Untuk memotivasi kita agar memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Kita
diharapkan menjadi warga negara yang cinta pada tanah air dan rela berkorban demi
bangsa dan Negara, artinya kita jadikan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
sebagai pedoman kita dalam berpikir.
3. Untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya melaksanakan bela negara. Sikap
bela negara ini bisa diwujudkan dengan cara misalnya pendidikan yang salah satunya
adalah pendidkan kewarganegaraan.
Manfaat pkn
Beberapa manfaat dari mempelajari pendidikan kewarganegaraan antaralain adalah :
1. Menjadi paham akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang akhirnya membuat
kita jadi mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu negara.
2. Dapat memberikan motivasi kepada warga negaranya untuk memiliki sifat nasionalisme
dan patriotisme yang tinggi.
3. Untuk memunculkan kesadaran dan kemampuan awal warga negara dalam usaha bela
negara.
4. Dapat mengetahui berbagai landasan dan hukum2 yang benar secara hak asasi manusia
(HAM)
Latar Belakang Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
Secara etimologis, yuridis, serta terminologis.
Secara Etimologis
Latar belakang etimologis dari pendidikan kewarganegaraan berasal dari pemaknaan kedua kata
tersebut, yakni kata 'pendidikan' serta kata 'kewarganegaraan'. Pendidikan merupakan usaha yang
dilakukan secara sadar maupun terencana dalam proses pembelajaran agar bisa mengembangkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sedangkan kewarganegaraan merupakan segala sesuatu
hal yang memiliki keterkaitan dengan warga negara, hukum serta politik.
Secara Yuridis
Latar belakang yuridis dari pendidikan kewarganegaraan tercantum dalam batang tubuh UUD
1945 serta rumusan Pancasila. Selain itu, secara yuridis pendidikan kewarganegaraan juga
tercantum dalam peraturan yang dibuat pemerintah dan MPR. Contohnya Ketetapan MPR,
Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah. Seluruh hal ini saling berhubungan dan memiliki
3. kekuatan yang mengikat satu sama lain. Pendidikan kewarganegaraan secara yuridis memiliki
agar masyarakat memiliki rasa cinta tanah air serta kebangsaan.
Secara Terminologis
Latar belakang terminologis dari pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan yang
berlandaskan demokrasi politik yang kemudian diperluas dengan sumber pengetahuan lainnya.
Tujuannya agar melatih kemampuan berpikir yang kritis, analitis serta bertindak secara
demokratis sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.