1. Nama : Priska Wulan Rahayu Ndaro Resi
kelas : 1A PGSD 21/22
Mata kuliah : TIK ( UTS)
Dosen : Nur Agus Salim S.Pd, M.Pd
Selamat membaca
2. Literasi Informasi dan Media
Rendahnya tingkat literasi kadang membuat masyarakat mengalami kesulitan memilah
konten-konten yang positif di antara banjir informasi di dunia maya (simarmata, iqbal,
hasibuan, limbong, & albra, 2019). Setiap orang bisa dikatakan telah memahami
literasi informasi jika mampu untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi,
menyusun, menciptakan, menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi kepada
orang lain untuk mencari atau mengambil solusi terhadap masalah dan hambatan yang
ada. Literasi media dan literasi informasi selalu terkait, tetapi aksesibilitas konten yang
lebih besar melalui internet dan platform seluler berarti bahwa literasi tersebut semakin
terjalin.
3. Literasi media dan informasi berupaya menyatukan berbagai
disiplin ilmu yang tadinya terpisah dan berbeda
1. Literasi Informasi
Definisi dan artikulasi informasi
Lokasi dan akses informasi
Penilaian Informasi
Organisasi Informasi
Penggunaan Informasi
Komunikasi dan penggunaan informasi secara etis •
Keterampilan informasi lainnya
2. Literasi Media
• Memahami Peran dan fungsi media
• Memahami kondisi di mana media dan memenuhi mereka
• Menganalisis secara kritis dan mengevaluasi konten media
• Penggunaan media untuk partisipasi yang demokratis, dialog antarbudaya dan pembelajaran
• Menghasilkan konten yang dibuat pengguna
• Teknologi Informasi Komunikasi dan keterampilan media lainnya.
4. Literasi informasi menekankan pentingnya akses ke informasi dan evaluasi serta penggunaan
informasi tersebut. Sementara untuk beberapa waktu, literasi informasi dianggap berfokus pada
publikasi peer-review dan dievaluasi, ini tidak lagi benar. Ruang lingkup literasi informasi telah
diperluas untuk memasukkan semua jenis informasi dan konten. Literasi media menekankan pada
kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan media sebagai penyedia dan
pengolah informasi terkemuka, jika bukan produsen, dari informasi. Oleh karena itu, pantas
bahwa dalam proses elaborasi indikator MIL, UNESCO menganggap literasi informasi dan
literasi media bersama sebagai Literasi Informasi – Literasi Media atau Media Information
Literacy
Dasar dari media literasi adalah aktivitas yang menekankan aspek edukasi dikalangan masyarakat
agar mereka tahu bagaimana mengakses,memilih program yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan
yang ada.ada empat tujuan dari literasi media, yakni kesadaran,kritis,diskusi,pilihan kritis,san aksi
sosial.
5. Kesadaran kritis ini memberikan manfaat bagi
khalayak, antara lain (Silverblatt, Eliceiri, &
Eliceiri, 1997
1. Mendapatkan informasi secara benar terkaitan cakupan dan jangkauan media (coverage) dengan
membandingkan antara media yang satu dengan yang lain secara kritis,
2. Sadar akan pengaruh media dalam kehidupan sehari-hari,
3. Mampu menginterpretasikan pesan media
4. Membangun sensitivitas terhadap program-program sebagai cara mempelajari kebudayaan,
5. Mengetahui pola hubungan antarapemilik media dan pemerintah yang memengaruhi isi media;
6. Mempertimbangkan media dalam keputusan-keputusan individu
6. Dalam buku from library skills to onformation literacy : A handbook for the 1 st
century dijelaskan bahwa sumber informasi tidak terbatas.baik yang berasal dari
rumah, komunitas, sekolah atau perpustakaan
INFORMATIO
N
LITERACY
FREEDOM OF
EXPRESION
FREEDOM OF
INFORMATION
LITERACY
LIBRARY
LITERACY
NEWS
LITERACY
COMPUTER
LITERACY
INTERNET
LITERACY
DIGITAL
LITERACY
MEDI
LITERACY
MIL
7. Tidak jauh berbeda pemahaman literasi media dan literasi informasi yang samasamabertujuan
menghindarkan seseorang dari ketidakbenaran isi atau informasi yang disebarkan oleh media, hal ini
terkait dengan masih adanya kekrang-netralan media dalam menyampaikan informasi. Literasi
informasi dan literasi media menjadi terintegrasi dengan melihat konten yang dibutuhkan dengan
media yang digunakan. Dalam melakukan identifikasi tugas (masalah) individu akan menemukan
masalah apa yang akan dipecahkan sehingga menghasilkan beberapa informasi yang dibutuhkan
untuk memecahkan masalah. Identifikasi masalah dengan menggunakan konten yang berasal dari
media menganalisa berita yang ada didalam media. Berikut merupakan konsep literasi informasi dan
literasi media bagi pengguna.
9. Urgensi Literasi Informasi dan Media
Dalam mengakses, memanfaatkan dan menyebarkan berbagai informasi yang diperoleh
diperlukan suatu filter yang disebut literasi informasi. Setiap orang yang telah memiliki literasi
informasi tidak dengan mudah menyebarkan berbagai informasi tanpa memeriksa lebih dahulu
kebenarannya. Penyebaran berbagai informasi yang benar serta santun akan membuat penerima
informasi menalar dengan baik sehingga tidak mudah terpancing berbuat hal yang meresahkan.
Dengan demikian literasi informasi sangat penting untuk mendukung ketahanan nasional.
Dilatarbelakangi oleh kepedulian akan semakin besarnya pengaruh dan konvergensi media,
UNESCO merumuskan 5 hukum literasi informasi dan media (media and information
literacy/MIL)
10. (1) Hukum 1: informasi, komunikasi, perpustakaan, media, teknologi, internet, dan penyedia
informasi lainnya digunakan untuk mendorong partisipasi publik dan pembangunan
berkelanjutan. Semua penyedia informasi tersebut berkedudukan setara dan tidak ada yang lebih
relevan satu dibanding yang lainnya.
(2) Hukum 2: setiap warga negara adalah pencipta informasi/pengetahuan dan memiliki pesan
yang ingin disampaikan. Mereka harus diajarkan dan diberi jalan untuk mengakses
informasi/pengetahuan baru dan untuk mengekspresikan diri. Literasi informasi dan media adalah
untuk laki-laki dan perempuan secara setara dan merupakan sebuah neksus dari HAM.
(3) Hukum 3: informasi, pengetahuan, dan pesan tidak selalu bebas nilai dan bias. Setiap
konseptualisasi, penggunaan, dan aplikasi literasi informasi dan media harus dengan transparan
menyebutkan hal tersebut dan dapat dipahami oleh semua warga negara
(4) Hukum 4: setiap warga negara pada dasarnya memiliki keinginan untuk mengetahui dan
memahami informasi, pengetahuan, dan pesan yang baru, serta mengkomunikasikannya,
meskipun mereka tidak menyadari, mengakui atau menyatakannya. Hak-hak setiap warga negara
tersebut harus tetap dipenuhi
(5) Hukum 5:literasi informasi dan media tidak dapat dikuasai seketika, melainkan sebuah proses
dan pengalaman yang dinamis dan terus berjalan. Bisa dipandang lengkap jika di dalamnya
terdapat pengetahuan, skill, dan sikap, serta mencakup akses, evaluasi/assesment, penggunaan,
produksi dan komunikasi informasi, dan konten teknologi dan media.”
11. Literasi Informasi dan Pembelajaran
Sepanjang Hayat
Literasi Informasi adalah sekumpulan keterampilan yang dapat dipelajari.
Keterampilan itu mencakup sikap terhadap pembelajaran sendiri, penggunaan
peralatan seperti tutorial online, penggunaan teknik kerja seperti kerja dalam
sebuah tim, dan menggunakan metoda tertentu. Jika perlu dilengkapi dengan
adanya mentor atau pelatih. Di sisi lain, Pembelajaran sepanjang hayat adalah
kebiasaan baik yang diperlukan dan hendaknya disertai dengan kerangka pikir
yang positif. Kemauan untuk berubah dan keingintahuan atau rasa haus akan
pengetahuan menjadi kondisi awal yang ideal dari Pembelajaran sepanjang hayat.
12. Karena sifatnya yang sudah mengglobal atau internasional, maka dalam
pelaksanaan Literasi Informasi dan Pembelajaran sepanjang hayat, hendaknya
juga mengikuti Standar Internasional. Keberhasilan pelaksanaan ini menuntut
adanya Komitmen Lembaga yang tercermin pada Rencana Aksi yang disusun.
Rencana ini hendaknya dilengkapi dengan pedoman Manajemen 110 Pendidikan
Di Era Revolusi 4.0: Tuntutan, Kompetensi & Tantangan Instruksi/Pembelajaran.
Yang menjadi utama agar semua itu dapat dikerjakan dengan baik dan benar tentu
tergantung pada tenaga pelaksana yang bermutu. Karena itu perencanaan
Pengembangan Tenaga Kerja menjadi keharusan. Dari sisi “teori” perlu disebut
juga mengenai Teori Pembelajaran dan Pengkajian Pembelajaran. Sementara itu
Bainton (2001) dalam tulisannya yang berjudul Information
13. Sementara itu Bainton (2001) dalam tulisannya yang berjudul Information Literacy and
Academic Libraries: The SCONULApproach (UK/Ireland) mengeluarkan sebuah model
information skill yang dikenal dengan the seven Headline Skill yang menguraikan bahwa
keterampilan informasi di perguruan tinggi mencakup keahlian berikut ini:
1. The ability to recognise a need for information (Kemampuan mengenali informasi yang
dibutuhkan)
2. The ability to distinguish ways in which the information 'gap' may be addressed
(Kemampuan untuk membedakan cara-cara di mana 'kesenjangan' informasi dapat
diatasi)
• pengetahuan akan jenis sumber-sumber yang tepat, baik tercetak maupun noncetak.
• menyelesksi sumber-sumber yang tepat untuk masalah yang sedang ditangani.
• kemampuan untuk memahami masalah yang memengaruhi aksesibilitas sumber
3. The ability to construct strategies for locating information (Kemampuan membangun
strategi untuk menemukan informasi
• untuk mengartikulasikan informasi harus sesuai dengan sumber daya
• untuk mengembangkan metode sistematis yang sesuai dengan kebutuhan
• untuk memahami prinsip-prinsip konstruksi dan pembuatan basis data
14. 4. The ability to locate and access information (Kemampuan untuk mencari dan mengakses informasi)
• untuk mengembangkan teknik pencarian yang sesuai (mis. penggunaan Boolean) Bab 8 Literasi Informasi dan Media 111
• untuk menggunakan teknologi komunikasi dan informasi, termasuk istilah jaringan akademis internasional
• untuk menggunakan layanan pengindeksan dan abstrak yang sesuai, indeks kutipan dan database
• untuk menggunakan metode kesadaran saat ini untuk tetap up to date
5. The ability to compare and evaluate information obtained from different sources (kemampuan untuk membandingkan dan
mengevaluasi informasi yang diperoleh dari berbagai sumber)
• kesadaran akan bias dan masalah otoritas
• kesadaran akan proses peer review dari penerbitan ilmiah
• ekstraksi informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi
6. The ability to organise, apply and communicate information to others in ways appropriateto the situation (Kemampuan untuk mengatur,
menerapkan dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain dengan cara-cara yang sesuai dengan situasi)
• untuk mengutip referensi bibliografi dalam laporan proyek dan tesis
• untuk membangun sistem bibliografi pribadi
• untuk menerapkan informasi pada masalah yang dihadapi
• untuk berkomunikasi secara efektif menggunakan media yang sesuai
• untuk memahami masalah hak cipta dan plagiarisme
7. The ability to synthesise and build upon existing information, contributing to the creationof new knowledge (kemampuan untuk
mensintesis dan membangun berdasarkan informasi yang ada, memberikan kontribusi bagi penciptaan pengetahuan baru).