Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq didefinisikan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang dipahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Makalah ini menjelaskan pengertian dan macam-macam dari manthuq dan mafhum serta mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Dokumen tersebut membahas tentang ijma' dan qiyas sebagai sumber hukum Islam. Ijma' didefinisikan sebagai kesepakatan para ulama muslim tentang suatu masalah hukum, sedangkan qiyas adalah menyamakan masalah baru dengan masalah lama berdasarkan persamaan alasan hukumnya. Kedua sumber hukum ini diakui oleh kebanyakan ulama sebagai sumber hukum yang sah selama tidak bertentangan dengan Al-
Perbandingan Mazhab membahas perbedaan pendapat para ulama fiqh dalam berbagai masalah hukum Islam beserta dalil-dalilnya, dengan tujuan menemukan pendapat terkuat berdasarkan analisis dalil. Ilmu ini mencakup bidang ibadah, muamalah, hukum positif, dan perbandingan dengan agama lain.
Ilmu Hadits mempelajari kaidah-kaidah untuk memahami periwayat dan materi hadits, dengan tujuan melestarikan ajaran Nabi Muhammad, mengetahui kehidupannya, dan mencegah kesalahan dalam menyandarkan sesuatu kepadanya. Ruang lingkupnya meliputi sanad, matan, dan periwayat hadits. Cabang-cabangnya antara lain menganalisis sanad, matan, dan cara pengambilan hadits.
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq didefinisikan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang dipahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Makalah ini menjelaskan pengertian dan macam-macam dari manthuq dan mafhum serta mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Dokumen tersebut membahas tentang ijma' dan qiyas sebagai sumber hukum Islam. Ijma' didefinisikan sebagai kesepakatan para ulama muslim tentang suatu masalah hukum, sedangkan qiyas adalah menyamakan masalah baru dengan masalah lama berdasarkan persamaan alasan hukumnya. Kedua sumber hukum ini diakui oleh kebanyakan ulama sebagai sumber hukum yang sah selama tidak bertentangan dengan Al-
Perbandingan Mazhab membahas perbedaan pendapat para ulama fiqh dalam berbagai masalah hukum Islam beserta dalil-dalilnya, dengan tujuan menemukan pendapat terkuat berdasarkan analisis dalil. Ilmu ini mencakup bidang ibadah, muamalah, hukum positif, dan perbandingan dengan agama lain.
Ilmu Hadits mempelajari kaidah-kaidah untuk memahami periwayat dan materi hadits, dengan tujuan melestarikan ajaran Nabi Muhammad, mengetahui kehidupannya, dan mencegah kesalahan dalam menyandarkan sesuatu kepadanya. Ruang lingkupnya meliputi sanad, matan, dan periwayat hadits. Cabang-cabangnya antara lain menganalisis sanad, matan, dan cara pengambilan hadits.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Teks tersebut membahas sistem ketatanegaraan pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafa ar-Rasyidin. Pada masa Nabi, dibentuk Negara Madinah berdasarkan Piagam Madinah sebagai konstitusinya. Nabi memegang peranan sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama. Sistemnya menerapkan kesejahteraan dan pembagian tugas pemerintahan. Pada masa Khulafa ar-Rasyidin, sistem tersebut berkembang dengan
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar qawaid fiqhiyyah (kaedah-kaedah hukum Islam). Ia menjelaskan definisi qawaid fiqhiyyah, sejarah terbentuknya qawaid fiqhiyyah, perbedaan antara qawaid fiqhiyyah dengan qawaid ushuliyyah, serta manfaat mempelajari ilmu qawaid fiqhiyyah. Dokumen ini juga menyebutkan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya ijti
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam hadits seperti sanad, matan, rawi, hadits shahih, hasan dan dha'if. Sanad merupakan rantai para perawi hadits, matan adalah isi hadits, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits. Hadits dibedakan menjadi shahih (sahih), hasan dan dha'if berdasarkan kriteria sanad dan rawinya.
Studi kawasan Islam melibatkan analisis situasi saat ini dengan fokus pada berbagai aspek kawasan dunia Islam seperti pertumbuhan, perkembangan, dan ciri sosial budaya. Hal ini mencakup faktor-faktor yang mendukung munculnya ciri dan karakter serta perkembangan budaya di setiap kawasan Islam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hadits merupakan sumber hukum Islam selain Al-Quran. Hadits mencakup perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Hadits berperan memperkuat hukum Al-Quran, menjelaskan ayat-ayatnya, dan menetapkan hukum baru yang tidak tercakup dalam Al-Quran. Kedudukan Hadits sangat penting dalam memahami dan menerapkan syariat Islam.
Tasawuf sunni mendasarkan ajarannya pada al-Quran dan al-Hadis, sementara tasawuf falsafi memadukan pendekatan mistik dan rasional serta menggunakan terminologi filsafat. Keduanya memiliki titik temu seperti mengacu pada al-Quran dan al-Sunah serta hubungan antara Tuhan dan manusia, namun berbeda dalam pendekatan - tasawuf sunni lebih praktis sedangkan falsafi lebih teoritis.
Dokumen tersebut membahas tentang fiqh siyasah yang meliputi sumber-sumber hukum fiqh siyasah, objek kajian fiqh siyasah, dan pembidangannya. Juga dibahas tentang hubungan Islam dan politik serta istilah-istilah kepemimpinan dalam Islam."
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Ajaran Islam disebarkan di Indonesia melalui berbagai pendekatan seperti teologi, antropologi, sosiologi, filsafat, sejarah, budaya, psikologi, dan antardisiplin. Pendekatan-pendekatan ini mencakup studi tentang Tuhan, manusia, masyarakat, akal, sejarah, budaya, jiwa, dan penggabungan disiplin ilmu. Ajaran Islam terus berlanjut di Indonesia hingga saat ini melalui para wali yang menyebarkann
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
Agama Islam adalah agama yang perlu dipahami dengan berbagai pendekatan-pendekatan atau metode supaya didapat pengetahuan yang sempurna mengenai Agama Islam. 3 diantara pendekatan itu adalah pendekatan Bayani, Irfani dan Burhani yang saling berkaitan
Mengetahui kriteria suatu hadis diperlukan untuk menentukan suatu hadis dapat digunakan untuk dalil atau tidak boleh sebab itu dalam makalah kali ini akan dibahas tentang hadis dhaif meliputi, Kriteria dan Macam-macam Hadis Dhaif, Hadis-hadis daif ditinjau dari segi terputusnya sanad Hadis-hadis daif ditinjau dari segi cacat perawi, dan Hukum Meriwayatkan dan Mengamalkan Hadis dhaif
1.Pengertian Al –Quran
*Secara etimologis Al-quran adalah bentuk mashdar dari kata Qa-ra-a, sewazan dengan kata fu’lan , artinya berbicara tentang apa yang tertulis padanya atau melihat atau menelaah.
Kata Al-Quran digunakan dalam arti sebagai nama kitab suci yang diturunkan kepada NAbi Muhammad SAW.
Al-Quran disebut juga Al-kitab sebagai mana tersebut dalam Al-Quran dalam surat Al Baqarah.
Artinya : Kitab ( Al-Quran ) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk mereka yang bertakwa. (QS. Al-baqarah :2)
-Al-qur’an adalah kitab suci yang di wahyukan ke pada Nabi Muhammad s.a.w. yang mengandung petunjuk ke benaran bagi kebahagian umat manusia, yang ayat-ayatnya menunjukkan pada proses perkembangan syariat sebagian besar merupakan jawaban terhadap peristiwa dalam masyarakat. Al-qur’an yang di turunkan secara bertahap selama 23 tahun, 13 tahun di makkah dan 10 tahun di madinah mampu menjawab berbagai masalah, pertanyaan, situasi dan kondisi yang di jumpai rasullah s.a.w. dalam perjalanannya
fungsi al-qur'an
Al-quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umat manusia bagi kemsalahatan dan kepentingana mereka, khusunya umat Mukminin yang percaya akan kebenaranya.
Fungsi turunya Al-quran kepada umat manusia terlihat dalam beberapa bentuk ungkapan yang diantaranya adalah.
Sebagai hudan yaitu petunjuk bagi kehidupan umat.
Sebagau rahmat yaitu keberuntungan yang diberikan kepada Allah dalam bentuk kasih sayang.
Sebagai furqon yaitu pembeda antara yang baik dan buruk, yang halal dan yang haram , yang salah dan yang benar yang indah dan yang jelek , yang dapat dilakukan dan yang terlarang dilakukan.
Sebagai Mu’izhab yaitu pengajaran yang akan mengajar dan membimbing umat dalam kehidupanya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagai busyra yaitu berita bahagia yang telah berbuat baik kepada Allah dan sesama Manusia
Sebagai tafsil yaitu memberikan penjelasan secara rinci sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan yang dikehendaki.
Sebagai syfau al shudur yaitu obaty bagi rohani yang sakit.
Sebagai hakim yaitu sumber kebijakan.
خَسَارًا إِلا الظَّالِمِينَ يَزِيدُ وَلا لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ شِفَاءٌ هُو مَا الْقُرْآنِ مِنَ وَنُنَزِّلُ َ)٨٢(
82. dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS.Al-Israa’ (17):8
نَذِيرًا لِلْعَالَمِينَ لِيَكُونَ عَبْدِهِ عَلَى الْفُرْقَانَ نَزَّلَ الَّذِي تَبَارَكَ )١(
1. Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (Jin dan Manusia)
Hukum syara' adalah perintah, larangan, atau ketentuan Allah SWT terkait perbuatan manusia. Terdiri dari hukum taklifi (wajib, mandub, haram, makruh, mubah) dan wadh'i (ketentuan sebab, syarat, larangan). Wajib adalah perintah tegas untuk melakukan suatu perbuatan. Mandub adalah anjuran untuk melakukan perbuatan. Haram adalah larangan tegas untuk melakukan suatu perbuatan.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Teks tersebut membahas sistem ketatanegaraan pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafa ar-Rasyidin. Pada masa Nabi, dibentuk Negara Madinah berdasarkan Piagam Madinah sebagai konstitusinya. Nabi memegang peranan sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama. Sistemnya menerapkan kesejahteraan dan pembagian tugas pemerintahan. Pada masa Khulafa ar-Rasyidin, sistem tersebut berkembang dengan
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar qawaid fiqhiyyah (kaedah-kaedah hukum Islam). Ia menjelaskan definisi qawaid fiqhiyyah, sejarah terbentuknya qawaid fiqhiyyah, perbedaan antara qawaid fiqhiyyah dengan qawaid ushuliyyah, serta manfaat mempelajari ilmu qawaid fiqhiyyah. Dokumen ini juga menyebutkan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya ijti
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam hadits seperti sanad, matan, rawi, hadits shahih, hasan dan dha'if. Sanad merupakan rantai para perawi hadits, matan adalah isi hadits, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits. Hadits dibedakan menjadi shahih (sahih), hasan dan dha'if berdasarkan kriteria sanad dan rawinya.
Studi kawasan Islam melibatkan analisis situasi saat ini dengan fokus pada berbagai aspek kawasan dunia Islam seperti pertumbuhan, perkembangan, dan ciri sosial budaya. Hal ini mencakup faktor-faktor yang mendukung munculnya ciri dan karakter serta perkembangan budaya di setiap kawasan Islam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hadits merupakan sumber hukum Islam selain Al-Quran. Hadits mencakup perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Hadits berperan memperkuat hukum Al-Quran, menjelaskan ayat-ayatnya, dan menetapkan hukum baru yang tidak tercakup dalam Al-Quran. Kedudukan Hadits sangat penting dalam memahami dan menerapkan syariat Islam.
Tasawuf sunni mendasarkan ajarannya pada al-Quran dan al-Hadis, sementara tasawuf falsafi memadukan pendekatan mistik dan rasional serta menggunakan terminologi filsafat. Keduanya memiliki titik temu seperti mengacu pada al-Quran dan al-Sunah serta hubungan antara Tuhan dan manusia, namun berbeda dalam pendekatan - tasawuf sunni lebih praktis sedangkan falsafi lebih teoritis.
Dokumen tersebut membahas tentang fiqh siyasah yang meliputi sumber-sumber hukum fiqh siyasah, objek kajian fiqh siyasah, dan pembidangannya. Juga dibahas tentang hubungan Islam dan politik serta istilah-istilah kepemimpinan dalam Islam."
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Ajaran Islam disebarkan di Indonesia melalui berbagai pendekatan seperti teologi, antropologi, sosiologi, filsafat, sejarah, budaya, psikologi, dan antardisiplin. Pendekatan-pendekatan ini mencakup studi tentang Tuhan, manusia, masyarakat, akal, sejarah, budaya, jiwa, dan penggabungan disiplin ilmu. Ajaran Islam terus berlanjut di Indonesia hingga saat ini melalui para wali yang menyebarkann
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
Agama Islam adalah agama yang perlu dipahami dengan berbagai pendekatan-pendekatan atau metode supaya didapat pengetahuan yang sempurna mengenai Agama Islam. 3 diantara pendekatan itu adalah pendekatan Bayani, Irfani dan Burhani yang saling berkaitan
Mengetahui kriteria suatu hadis diperlukan untuk menentukan suatu hadis dapat digunakan untuk dalil atau tidak boleh sebab itu dalam makalah kali ini akan dibahas tentang hadis dhaif meliputi, Kriteria dan Macam-macam Hadis Dhaif, Hadis-hadis daif ditinjau dari segi terputusnya sanad Hadis-hadis daif ditinjau dari segi cacat perawi, dan Hukum Meriwayatkan dan Mengamalkan Hadis dhaif
1.Pengertian Al –Quran
*Secara etimologis Al-quran adalah bentuk mashdar dari kata Qa-ra-a, sewazan dengan kata fu’lan , artinya berbicara tentang apa yang tertulis padanya atau melihat atau menelaah.
Kata Al-Quran digunakan dalam arti sebagai nama kitab suci yang diturunkan kepada NAbi Muhammad SAW.
Al-Quran disebut juga Al-kitab sebagai mana tersebut dalam Al-Quran dalam surat Al Baqarah.
Artinya : Kitab ( Al-Quran ) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk mereka yang bertakwa. (QS. Al-baqarah :2)
-Al-qur’an adalah kitab suci yang di wahyukan ke pada Nabi Muhammad s.a.w. yang mengandung petunjuk ke benaran bagi kebahagian umat manusia, yang ayat-ayatnya menunjukkan pada proses perkembangan syariat sebagian besar merupakan jawaban terhadap peristiwa dalam masyarakat. Al-qur’an yang di turunkan secara bertahap selama 23 tahun, 13 tahun di makkah dan 10 tahun di madinah mampu menjawab berbagai masalah, pertanyaan, situasi dan kondisi yang di jumpai rasullah s.a.w. dalam perjalanannya
fungsi al-qur'an
Al-quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umat manusia bagi kemsalahatan dan kepentingana mereka, khusunya umat Mukminin yang percaya akan kebenaranya.
Fungsi turunya Al-quran kepada umat manusia terlihat dalam beberapa bentuk ungkapan yang diantaranya adalah.
Sebagai hudan yaitu petunjuk bagi kehidupan umat.
Sebagau rahmat yaitu keberuntungan yang diberikan kepada Allah dalam bentuk kasih sayang.
Sebagai furqon yaitu pembeda antara yang baik dan buruk, yang halal dan yang haram , yang salah dan yang benar yang indah dan yang jelek , yang dapat dilakukan dan yang terlarang dilakukan.
Sebagai Mu’izhab yaitu pengajaran yang akan mengajar dan membimbing umat dalam kehidupanya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagai busyra yaitu berita bahagia yang telah berbuat baik kepada Allah dan sesama Manusia
Sebagai tafsil yaitu memberikan penjelasan secara rinci sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan yang dikehendaki.
Sebagai syfau al shudur yaitu obaty bagi rohani yang sakit.
Sebagai hakim yaitu sumber kebijakan.
خَسَارًا إِلا الظَّالِمِينَ يَزِيدُ وَلا لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ شِفَاءٌ هُو مَا الْقُرْآنِ مِنَ وَنُنَزِّلُ َ)٨٢(
82. dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS.Al-Israa’ (17):8
نَذِيرًا لِلْعَالَمِينَ لِيَكُونَ عَبْدِهِ عَلَى الْفُرْقَانَ نَزَّلَ الَّذِي تَبَارَكَ )١(
1. Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (Jin dan Manusia)
Hukum syara' adalah perintah, larangan, atau ketentuan Allah SWT terkait perbuatan manusia. Terdiri dari hukum taklifi (wajib, mandub, haram, makruh, mubah) dan wadh'i (ketentuan sebab, syarat, larangan). Wajib adalah perintah tegas untuk melakukan suatu perbuatan. Mandub adalah anjuran untuk melakukan perbuatan. Haram adalah larangan tegas untuk melakukan suatu perbuatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kaidah-kaidah ushuliyah, sumber-sumber pengambilan kaidah ushul fiqh seperti Al-Quran, Sunnah, Ijma', Akal, dan perkataan Sahabat, serta hubungan antara kaidah-kaidah ushuliyah dengan ilmu ushul fiqh.
Maqasid as-Shariah is very important subject in understanding the whole picture of Islamic law. Without the knowledge about maqasid as-Shariah, people will not be able to see the beautiful of Islam as it has been described in the Quran as the rahmah or mercy to the universe. Maqasid as-Shariah shows that every single law or regulations in the Islamic teaching are meant for the benefit of the whole universe since Islam was revealed to the universe. Shari'ah aims at the welfare of the people in this life and in the life hereafter, and for this purpose it has advised people to adopt such means and measures that may give advantage benefit/well-being to them and may ward off evil/injury/loss, from them.
Maqasid al-Shari'ah comprises those benefits/welfare/advantages behind the revelation of Islamic Laws.
It aims at the attainment of good, welfare, benefits, and warding off evil, injury, loss, etc. for the creatures. (All this in Arabic terminology can be stated as Masalih al-'Ibad.)
Many jurists have tried to explain the aims and objectives of Shari'ah upon which it is established.
Among the outstanding figures are the Malikite Abu Ishaq al-Shatibi, the Shafite al-'Izz ibn 'Abd aI-Salam, and the Hanbalite Ibn Qayyim al-Jawiziyyah.
Many jurists have tried to explain the aims and objectives of Shari'ah upon which it is established.
Among the outstanding figures are the Malikite Abu Ishaq al-Shatibi, the Shafite al-'Izz ibn 'Abd aI-Salam, and the Hanbalite Ibn Qayyim al-Jawiziyyah.
One of very important objective is:
Rahmah (Mercy or Compassion), that seek to eliminate prejudice, alleviate hardship and establish justice. The laws of the Qur’an and Sunnah also seek to promote co-operation and support within the family and the society at large.’Adl or Qist (Justice), is indeed a manifestation of God’s Mercy, but may also be seen as a principal objective of the Shari’ah.
One of very important objective is Rahmah (Mercy or Compassion), that seek to eliminate prejudice, alleviate hardship and establish justice. The laws of the Qur’an and Sunnah also seek to promote co-operation and support within the family and the society at large.’Adl or Qist (Justice), is indeed a manifestation of God’s Mercy, but may also be seen as a principal objective of the Shari’ah. An adequate knowledge of the maqasid
thus equips the student of Shari’ah with insight and provides him with a theoretical framework in which the attempt to acquire detailed knowledge of its various doctrines can be more meaningful and interesting.
Makalah ini membahas sumber-sumber hukum Islam yang terdiri dari Al-Quran, Hadis, dan Ijtihad. Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai pedoman hidup umat Islam. Hadis merupakan kata-kata, perbuatan, dan persetujuan Nabi saw yang digunakan untuk memperjelas hukum-hukum dalam Al-Quran. Ijtihad adalah upaya maksimal ulama dalam menemukan h
Teks tersebut membahas tentang imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus). Ia menjelaskan pengertian DPT sebagai vaksin kombinasi untuk mencegah ketiga penyakit tersebut, serta tujuan, waktu pemberian, cara pemberian, alat dan bahan, prosedur, efek samping, dan kontraindikasinya.
Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi petunjuk, berita, hukum, dan ajakan berjuang. Al-Qur'an memiliki berbagai fungsi seperti memberikan petunjuk, berita, hukum syariat, pendidikan, dan ilmu pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang determinan matriks, yang meliputi fungsi determinan, cara menghitung determinan dengan menggunakan kofaktor dan invers matriks, serta sifat-sifat fungsi determinan seperti hubungan antara determinan matriks dengan keberadaan inversnya.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berasal dari buah pikiran yang mendalami sebuah fakta sampai pada akhirnya diperoleh jawaban yang benar. Ilmu adalah pengetahuan yang merupakan hasil dari proses ilmiah yang sistematik dan bersifat empiris. Filsafat ilmu adalah penilaian terhadap segala pandangan yang berdasarkan pada proses pemikiran ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan sejarah perkembangan qawaid fiqhiyah. Secara ringkas, qawaid fiqhiyah adalah aturan-aturan umum yang bersumber dari nash-nash Al-Qur'an dan hadis, yang berkembang selama tiga abad sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga abad ke-3 hijriah.
Dokumen tersebut membahasikan penggunaan adat sebagai sumber hukum. Ia menjelaskan bahawa adat boleh menjadi hujah hukum asalkan tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadis. Dokumen ini juga membincangkan perbezaan pendapat ulama tentang status adat sebagai sumber hukum serta syarat-syarat agar adat boleh dijadikan hujah.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah tentang hukum Islam di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian hukum Islam, syariah, fiqih, dan sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Quran dan Hadist. Dokumen ini juga membahas rumusan masalah dan tujuan penulisan makalah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang studi hukum Islam, meliputi pengertian istilah kunci dalam hukum Islam seperti syariah, fiqh, usul al-fiqh, mazhab, fatwa, dan qaul. Juga membahas Islam sebagai sumber norma, hukum dan etika dengan mengacu pada Al-Quran, Sunnah dan ijtihad. Selanjutnya membahas empat mazhab hukum utama yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali.
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfliondian
Sumber hukum Islam terdiri atas Al-Qur'an, hadis, dan ijtihad. Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan menggunakan bahasa Arab. Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur'an yang berisi penuturan Nabi saw baik berupa perkataan, perbuatan, maupun persetujuan. Ijtihad adalah upaya maksimal untuk menemukan hukum Islam berdasarkan
Makalah ini membahas tentang pengertian hukum Islam meliputi syariah, fiqh, ushul fiqh, mazhab, fatwa, dan qaul. Juga membahas Islam sebagai sumber norma hukum dan etika, mazhab utama dalam hukum Islam, pendekatan hukum Islam, dan kontribusi pendekatan hukum Islam dalam studi Islam.
Syariah Islam merangkumi empat aspek utama: ibadah, muamalat, munakahat, dan jenayat. Ibadah merujuk kepada perbuatan zahir atau batin yang disukai Allah seperti solat, puasa, zakat dan haji.
Al-Qur'an sebagai sumber utama hukum Islam, diikuti oleh Al-Hadis sebagai sumber kedua. Ijtihad merupakan salah satu metode pengambilan hukum Islam ketika Al-Qur'an dan Al-Hadis tidak mengatur suatu masalah. Hukum Islam dibagi menjadi hukum taklifi yang wajib dan hukum wad'i yang sunnah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan implementasi syariah Islam serta muamalah dalam kehidupan. Syariah Islam didefinisikan sebagai aturan yang ditetapkan Allah melalui Al-Qur'an dan Sunnah yang mencakup ibadah, akhlak, dan muamalah untuk mencapai keselamatan di dunia dan akhirat. Implementasinya meliputi penanaman kesadaran beribadah dan bermuamalah sesuai syariah untuk meningkatkan kualitas ke
Makalah ini membahas tentang ijtihad dan madzhab. Ijtihad didefinisikan sebagai pengerahan segala daya upaya untuk menemukan hukum secara rinci dari sumber-sumber syariat. Sedangkan madzhab didefinisikan sebagai pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh mujtahid dalam memecahkan masalah hukum Islam. Makalah ini juga menjelaskan latar belakang dan tujuan dibuatnya makalah ini.
Makalah ini membahas tentang pemahaman terhadap tiga konsep penting dalam hukum Islam, yaitu syariat, fiqih, dan hukum Islam sendiri. Makalah ini menjelaskan pengertian masing-masing konsep tersebut serta hubungan antara ketiganya dalam merumuskan aturan-aturan hukum bagi umat Islam.
Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syara' yang bersifat praktis yang digali dari dalil-dalil yang terperinci. Syari'ah adalah hukum Islam yang berlaku abadi sepanjang masa, sedangkan fiqih adalah perumusan konkret syari'at Islam untuk diterapkan pada suatu kasus tertentu disuatu tempat dan disuatu masa. Ushul Fiqih berisi dalil-dalil global yang kemudian diterapkan dalam dalil
Kontrak perkuliahan ini membahas tentang mata kuliah Metodologi Studi Islam yang akan diikuti oleh mahasiswa bernama Andi Mutmainnah Salam. Mata kuliah ini akan membahas metode-metode dalam mempelajari Islam secara komprehensif dan filosofis, serta diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan nyata. Perkuliahan akan menggunakan metode tutorial dan praktikum, dengan penilaian yang melip
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap kepemimpinan wanita dalam politik. Secara umum, ulama salaf menyatakan larangan wanita menjadi pemimpin. Namun, ulama kontemporer seperti Qordhawi dan Ath-Thabari memperbolehkan wanita berpolitik dan menjadi pemimpin negara selain kepemimpinan khilafah."
Materi 1 pragmatisme pendidikan dan pengaruhnya terhadap intelektual muslimahAndi Mutmainnah Salam
Pragmatisme dalam pendidikan telah mempengaruhi intelektual Muslimah menjadi kurang percaya diri, lemah, dan kurang mandiri. Sementara ideologisme dalam pendidikan telah mendorong intelektual Muslim terdahulu seperti Ibnu Haytham, Ibnu Sina, dan Al-Khawarizmi untuk meletakkan dasar-dasar ilmu pengetahuan. Intelektual Muslim sejati diharapkan memiliki kedalaman iman dan kepedulian terhadap umat.
2. PEMBAHASAN MATERI PERTAMA
Islam sebagai ad-din tentu sarat dengan ajaran-ajaran yang
universal dan abadi. Ajaran-ajaran itu tertuang dalam dua
sumber resmi, yaitu al-Qur’an dan al-Hadis yang isinya
mencakup berbagai aspek. Salah satu aspek yang terdapat dalam
ajaran Islam tersebut adalah hukum Islam yang merupakan
bagian penting ajaran Islam.
Hukum Islam memiliki daya lentur yang tampak dari minimnya
ayat-ayat hukum ayat al-ahkam) dalam Qur’an dan hadis-hadis
hukum (hadis} al-ahkam). Di sini terlihat bahwa ada peluang
adaptabilitas hukum Islam.
Namun demikian, adanya istilah-istilah yang digunakan dalam
kaitannya dengan hukum Islam, yaitu kata shari’ah dan fiqh
menimbulkan masalah. Hal ini disebabkan adanya kerancuan
dalam pengertian istilah-istilah tersebut ketika diterjemahkan ke
dalam bahasa selain Arab. Dengan demikian, muncullah
pertanyaan, apakah hukum Islam bisa dan perlu diperbaharui?
Atau dengan kata lain apakah hukum Islam perlu diperbaharui
agar sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman?
Melihat fenomena di atas, saya mencoba mengulas sedikit
tentang kedua istilah tersebut dengan harapan kita dapat
memperoleh pencerahaan mengenai masalah tersebut.
3. A. SYARI’AH (SHARI’AH)
Kata syari’ah berasal dari bahasa Arab, yaitu – – .
Sedangkan kata at-tashri>’ yang merupakan mas}dar dari , yang
diadopsi dari syari’ah ini secara etimologi mempunyai dua arti , yaitu:
1. yang artinya aliran air yang digunakan
untuk minum. Dikatakan demikian karena sumber/aliran air merupakan
sumber kehidupan dan kesehatan bagi tubuh.
2. (jalan yang lurus) seperti firman Allah SWT, yang
berbunyi:
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)
dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu
ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.
Syari’ah itu dikatakan sebagai jalan yang lurus karena ia merupakan
petunjuk bagi umat manusia kepada kebaikan, baik kebaikan jiwa
maupun akal mereka.
Kata syari'ah (Ar: ash-shari>'ah) secara etimologis berarti sumber atau
aliran air yang digunakan untuk minum dalam perkembangannya,
digunakan orang Arab untuk mengacu kepada jalan (agama) yang lurus
(at}-t}ari>qah al-mustaqi>mah), karena kedua makna tersebut mempunyai
keterkaitan makna. Jika sumber atau aliran air merupakan kebutuhan
pokok manusia untuk memelihara keselamatan jiwa dan tubuh mereka,
maka at-tariqah al-mustaqimah merupakan kebutuhan pokok yang akan
menyelamatkan dan membawa kebaikan bagi umat manusia. Dari akar
kata ini, syari'ah diartikan sebagai agama yang lurus yang diturunkan
Allah SWT bagi umat manusia.
Secara terminologis, ada beberapa pendapat para ulama tentang definisi
atau pengertian syari'ah, yaitu:
4. Manna' al-Qattan (ahli fiqh dari Mesir) mendefinisikan
syari'ah sebagai segala ketentuan Allah SWT bagi hamba-
Nya yang meliputi masalah akidah, ibadah, akhlak dan tata
kehidupan umat manusia untuk mencapai kebahagiaan
mereka di dunia dan akhirat.
Imam asy-Syatibi menyatakan bahwa syariat sama dengan
agama.
Fathi ad-Duraini memeberikan definisi syari'ah sebagai
berikut: syari'ah adalah segala yang diturunkan Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW berupa wahyu, baik yang
terdapat dalam Al-Qur'an maupun dalam sunnah Nabi SAW
yang diyakini kesahihannya. Lebih lanjut ia mengatakan
bahwa syari'ah adalah an-nusus al-muqaddasah (teks-teks
suci) yang dikandung oleh Al-Qur'an dan sunnah Nabi SAW.
d. Menurut sebagian besar para fuqaha' merupakan hukum-
hukum yang telah disyari'atkan Allah SWT kepada hamba-
hambanya melalui lisan nabi-nabi-Nya.
5. Jika kita melihat beberapa definisi yang telah
disebutkan, ternyata ada yang mendefinisikan makna syari'ah
secara ijmal (global, seperti definisi yang diberikan oleh as-
Syathibi, Manna' al-Qaththan dan para fuqaha. Sedangkan
definisi yang diberikan Fathi ad-Duraini merupakan
pengertian syari'ah secara khusus, yaitu syari'ah Islamiyah
(syari'at Islam).
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa syari'ah itu
sebenarnya adalah agama. Sebab agama itu tentunya
memiliki ajaran-ajarannya, yang dalam konteks ini
merupakan agama yang berasal dari Allah SWT, yang berisi
ketentuan-ketentuan-Nya kepada hamba-hambanya yang
wahyukan kepada para Rasul.
6. B. FIQIH
Kata fiqih (Ar.= al-fiqh) secara etimologi berarti al-fahm atau
pemahaman, yang dalam hal ini adalah pemahaman yang
mendalam, al-'ilm dan al-fatanah (kecerdasan). Sedangkan
pengertian fiqih secara terminologi ada beberapa pengertian
yang dikemukakan oleh para ulama' fiqih sesuai dengan
masanya (sesuai dengan perkembangan arti fiqih tersebut), yaitu:
a. Menurut Imam Abu Hanifah, fiqih adalah ma'rifat an-nafs ma
laha wa ma 'alaiha (pengetahuan tentang diri terhadap segala
yang berkaitan dengan akidah maupun amaliyah). Definisi
meliputi aqidah, akhlak, ibadah dan mu'amalah.
b. Menurut Imam Syafi'i, fiqih adalah ilmu/pengetahuan tentang
hukum-hukum syara' yang 'amaliyah yang diperoleh dari dalil-
dalil yang terperinci.
c. Menurut al-Baji, fiqih itu adalah ilmu/pengetahuan tentang
hukum-hukum syara'.
d. Imam Haramain mendefinisikan fiqih sebagai
ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum taklif.
e. Imam Al-Amidi menjelaskan bahwa fiqih merupakan
pengetahuan (ilmu) tentang hukum syara' yang furu' yang
dihasilkan dengan nazar dan istidlal.
f. Fathi ad-Duraini menyatakan bahwa fiqih merupakan suatu
upaya memperoleh hukum syara' melalui kaidah dan metode
ushul fiqh.
7. Dari beberapa pengertian fiqih di atas pengertian yang paling masyhur, seperti
yang disebutkan oleh Wahbah al-Zuhailiy, adalah definisi yang diberikan oleh
Imam Syafi'i, yaitu ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum syara' yang
'amaliyah yang diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci. Dikatakan 'amaliyah
sebab sebagian besar fiqih itu mengatur hal-hal yang bersifat 'amaliyah meski
ada juga yang nadzariy ikhtilaf ad-din (beda agama) menyebabkan tidak
boleh saling mewarisi.
Dari sini diketahui bahwa fiqih lebih khusus daripada syari'ah. Syari'ah
merupakan sumber dari fiqh. Alasannya, fiqh merupakan pemahaman yang
mendalam terhadap an-nusus al-muqaddasah dan merupakan upaya mujtahid
dalam menangkap makna serta illat yang dikandung oleh an-nusus al-
muqaddasah tersebut. Dengan demikian, fiqh merupakan hasil ijtihad ulama
terhadap ayat Al-Qur'an atau sunnah Nabi SAW.
Menurut Fathi ad-Duraini, sebelum dimasuki oleh pemikiran manusia, syariat
selamanya bersifat benar. Sedangkan fiqh, karena sudah merupakan hasil
pemikiran manusia, bisa salah dan bisa benar. Namun demikian, menurut
Muhammad Yusuf Musa (ahli fiqh dari Mesir) syariat dan fiqh mempunyai
keterkaitan yang erat, karenanya fiqh tidak bisa dipisahkan dari syariat.
8. Dengan demikian, fiqh merupakan interpretasi keagamaan yang mencoba
merasionalisasikan syari’ah. Hal ini terbukti dengan terjadinya perbedaan
pemahaman dalam syari’at sehingga menghasilkan interpretasi yang
berbeda. Hal ini menimbulkan munculnya madzhab-madzhab dalam bidang
fiqh. Perbedaan ini terlihat jelas khususnya pada hukum mu’amalah (hubungan
horizontal). Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan lingkungan sosial
para imam madzhab fiqh tersebut. Maka lahirlah Imam-Imam madzhab
seperti Imam Abu Hanifah yang terkenal sebagai sosok rasionalis
(menggunakan rasio dengan porsi yang lebih banyak) karena beliau hidup di
tengah-tengah masyarakat yang heterogen. Sedangkan Imam Malik yang
tinggal di tempat dimana hadits bersumber menjadi sosok yang tekstualis.
Namun demikian, mereka tidak sedikitpun memonopoli penafsiran wahyu
Allah, bahkan membuka pintu seluas-luasnya untuk memahami dan
menafsirkan syari’ah.
9. C. HUKUM ISLAM
Istilah ‘Hukum Islam’ sama sekali tidak ditemukan dalam al-Qur’an dan
literatur hukum dalam Islam, yang ada adalah syari’ah, fiqh, hukum Allah
atau yang seakar dengan itu. Dalam literatur hukum dalam Islam adalah
syari’ah Islam, fiqh Islam dan hukum syara’.
Dengan demikian, istilah hukum Islam merupakan istilah khas Indonesia
yang diterjemahkan dalam literatur barat secara harfiah, yaitu Islamic Law.
Mengenai definisi hukum Islam ini, setidaknya ada dua pendapat yang
berbeda dikalangan ahli hukum Indonesia. Muhammad Hasbi As-Shiddiqiy
mendefiniskan Hukum Islam itu dengan koleksi daya upaya fuqaha dalam
menerapkan syari’at Islam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melihat
definisi yang dikemukakan Hasbi ini, kita dapat melihat bahwa ia
mendefinisikan hukum Islam dengan makna fiqh.
Amir Syarifuddin, ahli Hukum Islam lainnya mendefinisikan Hukum Islam itu
dengan seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Rasul
tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku
dan mengikat untuk semua umat yang beragama Islam. Dari definisi ini kita
dapat melihat bahwa ia mencakup syari’ah dan fiqh karena arti syara’
dan fiqh terkandung di dalamnya.
10. Dengan demikian, jika ada yang mengatakan bahwa hukum Islam itu tidak
berubah dan tetap maka yang dimaksudkan adalah hukum Islam dalam
pengertian syari’ah. Sedangkan jika dikatakan hukum Islam itu berubah
mengikuti perubahan dan perkembangan zaman dan masa maka itu adalah
hukum Islam dalam pengertian fiqh.
Menurut Pete Seda, Islamic Law atau hukum Islam hanya berasal dari al-
Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang mengatur seluruh aspek
kehidupan umatnya (tentang tata cara menyembah Tuhan dan bagaimana
berbuat kepada yang lain). Melihat statemen ini, maka pengertian hukum
Islam dapat disamakan dengan syari’at Islam, namun dalam prosedur tataran
aplikatif.
Jadi, Hukum Islam itu, dalam bahasa Mohammad Daud Ali (1996)
, mempunyai dua istilah kunci yakni (a) syari'at dan (b) fikih. Syari'at terdiri
dari wahyu Allah dan Sunnah Nabi Muhammad dan fikih adalah pemahaman
dan hasil pemahaman manusia tentang syari'at.
Dengan kata lain, Hukum Islam merupakan hukum yang ditetapkan atas
keduanya (syari’ah dan fiqh) tentang perilaku umat yang beragama Islam.
11. PENUTUP
Dari penjelasan-penjelasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
sebenarnya syari'ah tidak dapat dipisahkan dari fiqih. Keduanya memiliki
ikatan yang kuat dan sulit dipisahkan, namun diantara keduanya terdapat
perbedaan mendasar. Syari'at terdiri dari wahyu Allah dan Sunnah Nabi
Muhammad dan fiqih adalah pemahaman dan hasil pemahaman manusia
tentang syari'at.
Syari'at yang memang bersumber dari wahyu Allah SWT (al-Qur'an) dan
Sunnah Nabi kita Muhammad SAW (al-Hadits) bersifat tsabat (tetap) kapan pun
dan dimanapun. Sedangkan fiqih bersifat tathowwur (terus-menerus
berkembang) sebab ia adalah hasil pemahaman manusia tentang syari'at.
Dengan sifat tsabat tersebut syari'at Allah SWT akan tetap berlaku sepanjang
masa dan tidak seorang pun yang mampu untuk menggantikannya. Sedangkan
dengan sifat fiqih yang tathowwur, maka menunjukkan bahwa hukum Islam itu
fleksibel (tidak kaku) di setiap kondisi dan situasi masyarakat serta terus
mengikuti perkembangan zaman. Namun demikian, tetaplah Hukum Qur'ani.
Fiqh merupakan interpretasi keagamaan yang mencoba merasionalisasikan
syari’ah. Hal ini terbukti dengan terjadinya perbedaan pemahaman dalam
syari’at sehingga menghasilkan interpretasi yang berbeda, yang pada akhirnya
memunculkan madzhab-madzhab dalam bidang fiqh.
Hukum Islam merupakan hukum yang ditetapkan atas syari’ah dan fiqh tentang
perilaku yang mengikat umat Islam. Dengan demikian, syari’ah dan fiqh
merupakan esensi dari Hukum Islam itu sendiri tanpa adanya pemisahan antara
keduanya (syari’ah dan fiqh tersebut).
Di sinilah Letak kekuatan syari'at Islam. Ia adalah murni berasal dari wahyu
Allah SWT tanpa dicampuri oleh daya nalar manusia. Sedangkan fiqih itu sendiri
adalah pemahaman yang berarti proses pembentukan Hukum Islam melalui
daya nalar manusia. Baik itu pemahaman wahyu secara langsung maupun
tidak langsung. Di sinilah fleksibilitas hukum Islam yang ketika membahas
masalah mu'amalah kita diberikan kesempatan untuk berijtihad (pintu ijtihad itu
tidak tertutup) dan al-Qur'an sendiri hanya membahas masalah mu'amalah ini
secara global saja.
Wallahu a'lam bissowaab.