2. Intelektual muslimah adalah kelompok manusia tertentu yang diberi keistimewaan
oleh Allah SWT. Allah menyebut mereka yang menggunakan kecerdasan dan
kapabilitas intelektualnya untuk mengambil pelajaran sebagai Ulul Albab.
3. Allah berfirman :
• Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendakinya. Dan barangsiapa yang
diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak.
Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran, kecuali ulul albab. (QS: Al-Imran : 269)
• Sungguh, pada kisah-kisah itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang berakal
(QS: Yusuf : 111)
• Tidak ada orang yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang
berakal/ulul albab (QS: Al-Imran : 7)
• “Katakanlah “Apakah sama, orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak
mengetahui?” Hanya orang-orang yang berakal sajalah yang bisa mengambil
pelajaran.”(QS. Az- Zumar : 9)
4. Karena ilmu yang dikuasai para intelektual tersebut, Islam memberikan
posisi/kemuliaan dibandingkan dengan mereka yang tidak berilmu, selama ilmu itu
disandarkan pada keimanan yang benar kepada Allah swt. Firman Allah swt yang
artinya : “Allah mengangkat orang - orang yang beriman diantara kalian dan mereka
yang diberi ilmu dengan beberapa derajat”
(QS. Al-Mujadalah : 11).
5. Rasulullah saw juga bersabda: ”Barangsiapa menempuh jalan yang padanya dia
menuntut ilmu, maka Allah telah menuntunnya jalan ke surga.” (HR Muslim).
”Barangsiapa didatangi kematian dimana dia sedang menuntut ilmu untuk
menghidupkan Islam, maka antara dia dan para Nabi di surga adalah satu tingkat
derajat.” (HR ad Darimi dan ibn sunni dengan sanad hasan).
6. INTELEKTUAL
MUSLIMAH SEJATI
KEPRIBADIAN ISLAM
BERPIKIR BERSIKAP
STANDAR AQIDAH ISLAM
7. AQIDAH ISLAM
• Paham Hakekat
Hidup
Sebagai Hamba
Allah:
– Dari Mana
Asal?
– Untuk Apa
Hidup?
– Mau Kemana?
• Paham Amanah
yang diberikan
Allah
9. Saat ini banyak para ilmuwan
muslim bekerja untuk barat,
riset-riset mereka ditujukan
untuk menyelesaikan masalah
barat, bukan untuk
menyelesaikan bangsanya
sendiri, apalagi untuk
menyelesaikan masalah kaum
muslimin yang ada di
negerinya atau bahkan untuk
untuk kaum muslimin di
dunia. Kondisi negeri-negeri
Islam yang kaya akan sumber
daya alam-nya, namun
mereka hidup terbelakang
dan bahkan miskin
10. Para intelektual yang seharusnya mengemban amanah menyelesaikan problematika
masyarakat atau umat, mulai dibelokkan dari tujuan mulia ini dengan menggiring
aktivitasnya untuk kepentingan yang sifatnya personal atau golongan tertentu, yang
ujung-ujungnya untuk kemakmuran pribadi
11. Gejala pergeseran orientasi peran strategis para intelektual terhadap
keberlangsungan kehidupan dunia ternyata tidak hanya terjadi
di Indonesia, melainkan sudah mendunia
Kenapa hal ini bisa terjadi ?
12. Sistem kehidupanlah yang menjadi faktor kuncinya. Ideologi kapitalisme-liberalisme
yang bersumber dari sekulerisme, yang telah memposisikan agama sebagai suatu
ajaran yang harus dijauhkan/dikeluarkan dari siklus kehidupan manusia, menjadikan
kebebasan meraih kebahagiaan dunia dan kenikmatan jasadiah menjadi instrumen
atau alat ukur di seluruh lini kehidupan
13. .
Ideologi inilah yang hari ini menguasai kehidupan para intelektual di era
global, sehingga mereka sama sekali tidak diberi kesempatan untuk
berproses dan melakukan aktualisasi diri secara fitrah, karena
dibelenggu oleh tuntutan berpikir secara pragmatis dan instan.
14. Saat ini tak ada satupun negara di
dunia ini yang menerapkan sistem
Islam dalam hidup bernegara,
termasuk dalam dunia
pendidikannya. Dunia diliputi oleh
sistem Sekuler Kapitalisme yang
diusung oleh negara AS dan
sekutunya bahkan negeri-negeri
islam pun menerapkan sistem
sekuler dalam dunia pendidikannya.
Akibatnya dihasilkan intelektual yang
tidak percaya diri, lemah dan
tidak mandiri
15. Hal ini disebabkan oleh pemerintah di negeri-negeri islam tidak lagi
bertanggung jawab dalam dunia pendidikan. Pemerintah hanya sebagai
pembeli sumber daya manusia (SDM), bukan lagi penyedia SDM. Akibatnya
sekolah- sekolah sampai perguruan tinggi tidak lagi berorientasi mempelajari
ilmu dan menghasilkan ilmu untuk kemaslahatan manusia tetapi berubah
orientassi menjadi ilmu untuk materi, ilmu untuk kesenangan hidup dunia,
dan ilmu untuk menguasai dunia.
16. Selain perubahan orientasi juga tercipta pasar bebas bagi lulusan
sekolah atau perguruan tinggi. Kompetisi pasar bebas ini akan
membentuk individu-individu yang pragmatis. Mereka akan berfikir
hanya berorientasi untuk dirinya. Kalaupun mereka memikirkan orang
lain dan lingkungannya, fokusnya adalah bagaimana orang lain atau
lingkungan tersebut bisa bermanfaat bagi dirinya (asas manfaat)
17. Apabila pola pikir pragmatis telah bersumber dari dunia pendidikan, menjangkau
semua kalangan para akademisi, intelektual, pakar, bahkan para teknokrat maka
bangsa ini akan mengalami kemerosotan bahkan kehancuran. Karena kehancuran
yang tercipta dari para intelektual akan berdampak kehancuran yang lebih tinggi
dibandingkan kerusakan yang dilakukan oleh orang- orang awam (tdk berpendidikan)
18. Peran ideologi Islam di dunia
pendidikan
Rasulullah Muhammad SAW telah sukses dalam
membangun peradaban Islam yang tegak atas ideologi
islam untuk seluruh manusia di dunia. Tata kehidupan
masyarakatnya berada dalam naungan khilfah, sebuah
negara adidaya, negara mandiri, negara yang memimpin
atas bangsa-bangsa lainnya. Umat islam pada saat itu
berada dalam pemikiran yang ideologis
Di puncak keemasan peradaban Islam, kurang lebih 700
tahun, dimulai dari abad 6 M sampai dengan abad 12
M, khilafah telah melahirkan banyak ilmuwan muslin
yang berfikir ideologis. Mereka telah berfikir dalam
skala bangsa atau negara. Karya mereka berorientasi
untuk kemaslahatan seluruh manusia di dunia
19. Ibnu Khaldun, seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai
bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah
Muqaddimah (Pendahuluan). Dia juga dikenal sebagai Bapak Ekonomi, Ibnu Khaldun
sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia bukan saja
Bapak sosiologi tetapi juga Bapak ilmu Ekonomi, karena banyak teori ekonominya
yang jauh mendahului Adam Smith dan Ricardo. Artinya, ia lebih dari tiga abad
mendahului para pemikir Barat modern tersebut
Aljazari (bapak teknik moderen) dibidang teknologi informasi, karyanya tidak hanya
untuk masyarakat pada masa itu, tapi juga menjadi andalan manusia saat ini. Dia
menemukan komputer analog , yang menjadi dasar bagi perkembangan
komputer saat ini.
20. Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang
filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian
Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya
adalah tentang filosofi dan pengobatan
21. Sistem pendidikan islampun melahirkan
ulama2 seperti Imam al-Syafii, Imam
Ahmad, Imam Malik, Imam Hanafi, al-
Ghazali, Ibn Taymiyah, dan sebagainya
yang hingga kini menjadi teladan kaum
Muslim. Mereka hafal Al-Qur'an, hafal
ribuan hadits, beribadah, berinfaq, dan
berjihad seperti para shahabat, pada
saat yang sama mereka
mengembangkan ilmu-ilmu baru dari
semua yang diimani dan diamalkan itu
22. ciri khas intelektual muslim
sejati
Semakin tinggi keilmuannya semakin pula ia takut pada Rabb-nya, semakin
tinggi ilmunya semakin luas penguasaan bidang ilmunya dengan tidak
membatasi diri hanya pada satu bidang saja, semakin tinggi ilmunya maka
semakin tinggi pula semangat juangnya untuk melawan ketidakadilan, semakin
tinggi ilmunya semakin ia peduli dengan persoalan umat dan tidak sibuk hanya
mengejar target akademik demi kesejahteraan pribadi. Intelektual muslim
sejati, tentu tidak cuma harus mumpuni secara intelektual, namun juga
memiliki kedalaman iman, kepekaan nurani, kesalehan sosial dan keberanian
dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar serta siap
mati syahid dalam jihad fii sabilillah
23. Hal ini akan mudah
direalisasikan apabila dunia
pendidikan di negeri-negeri
islam diberlakukan sistem
pendidikan khilafah dimana
harus ditopang oleh sistem
ekonomi, sistem politik dan
pemerintahan islam
24. Reposisi Peran Intelektual Muslimah
1. Memiliki kepakaran/keahlian tertentu sesuai dengan bidang yang dikuasainya
2. Memahami realita kehidupan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
3. Memahami ideologi Islam sebagai sumber solusi yang dia gali untuk
menyelesaikan semua jenis problematika masyarakat yang dihadapinya.
25. Sosok Muslimah sbg
Agen Perubahan
Perjuangan atas dasar motivasi
ruhiyyah
Membangun kualitas diri dg
kekuatan ruhiyyah & Kekuatan
Syaksiyah
Mensyukuri nikmat
intelektualitas dgn
mengoptimalkan daya juang
menyebarkan kesadaran
ideologis
Tuntutan akademis adalah
bagian dari kewajiban yg
menempa daya juang
Menyiapkan siasat
mengahadapi rintangan
ideologis study oriented,
investasi masa depan, dll
26. BEBERAPA KIAT
1. Sadar diri, manusia hanyalah hamba
dari Dzat Yang Maha Kuasa
2. Berikan persembahan terbaik u/
Allah dan Rasul-Nya
3. Gunakan waktu seefektif & seefisien
mungkin
4. Bergaullah dg orang yg shalehah yg
senantiasa menjadi sahabat sejati.
Teman & Saudara yg baik yg tak
pernah rela saudaranya tersentuh
api neraka meski hanya seujung
rambut
27. 5. Bersegeralah menunaikan setiap kewajiban scr sempurna. Menundanya berarti
menyia-nyiakan kesempatan.
6. Berlomba-lomba dalam kebaikan yg ditunjuk oleh syara’ bukan kebaikan &
anggapan selera manusia semata
7. Sibuklah menghitung kekurangan agar mudah interopeksi & berbenah diri.
Kesibukan mengjhitung kebaikan diri hanya akan mengurangi semangat
menambah amal shaleh
8. Siapkan keluarga menjadi pendukung aktifitas
28. 9. Kewajiban akademik hanya salah satu dari seluruh yg harus ditunaikan o/
intelektual muslimah perlu kecerdasan dlm mensiasati agar kewajiban dpt
ditunaikan scr sempurna
10. Muslimah yg sukses bukanlah yg tak menghadapi masalah , namun yg mampu
mengatasi setiap masalah dg. Bimbingan ideologi islam
11.Setiap pilihan mengandung resiko & konsekuensi. Seorang muslimah takkan
memilih resiko akhirat demi menolak & menghindari resiko & konsekuensi dunia
yg belum tentu terjadi.