Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-B
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-B
1. 1. Konsep Hukum dalam Islam
a. LATAR BELAKANG SEKALIGUS SEBAGAI PENDAHULUAN
Islam sebagai agama mempunyai makna bahwa Islam memenuhi tuntutan
kebutuhan manusia di mana saja berada sebagai pedoman hidup baik bagi
kehidupan duniawi maupun bagi kehidupan sesudah mati. Dimensi ajaran Islam
memberikan aturan bagaimana caranya berhubungan dengan Tuhan atau
Khaliqnya, serta aturan bagaimana caranya berhubungan dengan sesama makhluq,
termasuk di dalamnya persoalan hubungan dengan alam sekitar atau lingkungan
hidup. Dalam perkembangan selanjutnya, dalam mengemban tugas ini, manusia
memerlukan suatu tuntunan dan pegangan agar dalam mengolah alam ini
mempunyai arah yang jelas dan tidak bertentang dengan kehendak Allah SWT.
Islam sebagai ajaran agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada umat
manusia melalui Rasul-Nya adalah satu pegangan dan tuntunan bagi manusia itu
sendiri dalam mengarungi kehidupan ini.
Sekedar menyinggung konsep dalam Islam, bahwa Islam menilai hukum
tidak hanya berlaku di dunia saja, akan tetapi juga di akhirat, karena putusan
kebenaran, atau ketetapan sangsi, disamping berhubungan dengan manusia
secara langsung, juga berhubungan dengan Allah SWT, maka manusia
disamping ia mengadopsi hukum-hukum yang langsung (baca ; samawi dalam
Islam) wahyu Tuhan yang berbentuk kitab suci, manusia dituntut untuk selalu
mencari formula kebenaran yang berserakan dalam kehidupan masyarakat,
manusia akan melihat dari kenyataan empiris sebagai bekal mengkaji secara
mendalam, memberikan makna filosofis dengan mengetahui hakikat
kebenaran yang hakiki.
Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu dari Allah SWT pertama kali
pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahirannya, bertepatan
dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Semenjak saat itu, Muhammad bin Abdullah
mengemban amanat nubuwwah dari Allah SWT untuk membawa agama Islam ke
1
2. tengah-tengah manusia, yang ternyata merupakan sebuah ajaran yang merombak
seluruh system sosial, terutama system hukum yang ada pada masyarakat
Jahiliyyah. Islam datang ke tengah-tengah masyarakat Jahiliyyah dengan
membawa syari'ah (system hukum) yang sempurna sehingga mampu mengatur
relasi yang adil dan egaliter antar individu manusia dalam masyarakat. Secara
prinsip, kemunculan Nabi Muhammad saw dengan membawa ajaran-ajaran
egaliter, dapat dinilai sebagai sebuah perubahan social terhadap kejahiliyyahan
yang sedang terjadi di dalam masyarakat, terutama system hukumnya, dengan
wahyu dan petunjuk dari Allah SWT.
Hukum Islam (Islamic Law) merupakan perintah-perintah suci dari Allah
SWT yang mengatur seluruh aspek kehidupan setiap Muslim1, dan meliputi
materi-materi-materi hukum secara murni serta materi-materi spiritual
keagamaan. Melalui penelitian sejarah yang empiris, Joseph Schacht menyebut
Islamic Law sebagai ringkasan dari pemikiran Islam, manifestasi way of life Islam
yang sangat khas, dan bahkan sebagai inti dari Islam itu sendiri.
Pada periode Islam awal, yaitu periode Islam di Makkah, hukum Islam
dimulai dengan tetap membiarkan praktek-praktek hukum yang telah ada di dalam
masyarakat. Namun kemudian, sebagaimana dikemukakan oleh Muhammad
Hamidullah, secara bertahap, berdasarkan wahyu (al-Qur'an) dan sunnah Nabi
Muhammad saw, system hukum yang telah menjadi kebiasaan pada masyarakat
Jahiliyyah tersebut diperbaiki, dirombak dan bahkan diganti sama sekali dengan
system hukum Islam yang berbeda dalam kurun waktu sekitar dua puluh tiga
tahun.
Secara umum, hukum Islam berdiri di atas prinsip-prinsip yang harus
dipertahankan secara absolut dan universal. Prinsip-prinsip tersebut, sebagaimana
dikemukakan oleh Masdar F. Mas'udi, adalah ajaran yang qath'i dan menjadi
tolok ukur pemahaman dan penerimaan hukum Islam, secara keseluruhan. Prinsip-
prinsip tersebut diidentifikasikan oleh Masdar yang antara lain adalah prinsip
kebebasan dan pertanggungjawaban individu, prinsip kesetaraan derajat manusia
di hadapan Allah, prinsip keadilan, prinsip persamaan manusia di hadapan hukum,
1
2
3. prinsip tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, prinsip kritik dan kontrol
sosial, prinsip menepati janji dan menjunjung tinggi kesepakatan, prinsip tolong
menolong untuk kebaikan, prinsip yang kuat melindungi yang lemah, prinsip
musyawarah dalam urusan bersama, prinsip kesetaraan suami-istri dalam
keluarga, dan prinsip saling memperlakukan dengan ma'ruf antara suami dan istri
Berkenaan dengan egalitarianitas dalam Islam.
Surat al-Hujurat/49 ayat 13 menegaskan bahwa orang yang paling mulia di
hadapan Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa, bukan orang yang paling
kaya, paling pandai atau paling berkuasa, entah itu laki-laki atau perempuan dan
entah berasal dari suku bangsa apapun. Disebutkan di permulaan ayat bahwa
manusia itu tercipta dari asal muasal yang sama, yaitu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan yang kemudian tersebar ke berbagai kelompok dan suku
bangsa. Ditegaskan pula bahwa antar sesama manusia perlu mengadakan
komunikasi dan interaksi timbal balik. Ayat tersebut diceritakan turun berkenaan
dengan beberapa peristiwa, antara lain peristiwa yang terjadi pada waktu fath al-
makkah.
Maka itu semua haruslah kita sadari benar-benar hukum yang mengatur
kita di dunia ini dan allah lah yang mengatur semua ini.
2. Sumber Hukum Islam
Allah SWT mengutus para Nabi dan Rosul-Nya kepada ummat manusia untuk
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus dan benara agar mereka bahagia dunia dan
akhirat. Rosululloh lahir ke dunia ini dengan membawa risalah Islam, petunjuk yang
benar. Hukum Syara’ adalah khitab Syari’ (seruan Alloh sebagai pembuat hukum) baik
yang sumbernya pasti (qath’i tsubut) seperti Al-Qur’an dan Hadits, maupun ketetapan
yang sumbernya masih dugaan kuat (zanni tsubut) seperti hadits yang bukan tergolong
mutawatir.
Ada dua kumpulan sumber perundangan Islam. yaitu :
1. Sumber-sumber asas
o Al Quranul Karim
o As Sunnatun Nabawiyah
3
4. 2. Sumber-Sumber tafsiran.
o Yang disepakati oleh sebahagian ulamak Islam. iaitu
Al Ijma'
Al Qiyas
o Yang dipertikai oleh sebahagian ulamak, iaitu :
Al Istihsan
Al Masolehul Mursalah
Al 'urf
Syariat yang terdahulu
Mazhab sahabat Rasulullah s.a.w.
Al istishab
Az Zara-i'
Baiklah yang akan kami bahas yang pertama adalah:
a. Sumber-sumber asas
Dalil sumber-sumber asas
Di antara dalil mengenai sumber-sumber asas tersebut adalah sebagai berikut :
[Surah An Nisa' : 59]
"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan RasulNya dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
mengenai sesuatu, maka hendaklah kamu kembalikannya kepada
Allah ( Al Quran ) dan Rasul (Sunnah); jika kamu benar-benar
4
5. beriman kepada Allah dan hari kiamat. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik bagi akibatnya."
[Suran Al hasry:7]
"Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah ia. Dan
apa yang terlarang bagimu maka tinggalkanlah ; dan bertaqwalah
kepada Allah. sesungguhnya Allah amat keras hukumannya."
Dan didalam hadis dikatakan,yang artinya:
"Ku lihat untuk dua perkara, tidaklah kamu alan tersesat selamanya selagi kamu
masih berpegang kepada kedua-duanya; iaitu kitabullah dan sunnahnya
(rasulnya)." [Al-Hadith]
Dari ayat-ayat allah dan hadis nabi tadi,sudah jelas di katakan bahwa tidak akan tersesat
selama kita masih berpegang teguh kepada kitabullah dan assunah.
Pengertian dari al-qur’an dan hadis itu sendiri,
Al-qur’an
Al-Quran ialah : 'Kalamullah yang merupakan mu'jizat, yang diwahyukan
kepada Rasulnya Muhammad S.A.W yang dituliskan ke dalam mushaf, yang
dipindahkan secara mutawatir kepada seluruh manusia dengan lafaz serta makna
melalui bahasa 'Arab dan yang membaca nya menjadi 'ibadah'.
5
6. Kesimpulan yang dapat di ambil dari pengertiaan di atas:
Al-Quran ialah kalamullah kepada Rasulnya Muhammad S.A.W.
Al-Quran ialah kalamullah yang dimaktubkan ke dalam mushaf melalui bahasa
'Arab. Sebarang bentuk penafsiran dan perterjemahan walau dalam apa jua bahasa
bukanlah Al-Quran,
Al-Quran ial;ah yang dijadikan ibadah bila dibaca.
Al-Quran adalah suatu mu'jizat yang tidak dapat ditiru dan dicabar oleh mana-
mana jua kuasa yang terdahulu mahupun yang kemudian.
Al-hadis
Pengertian Hadits dapat diartikan menurut dua cara yakni menurut bahasa
dan menurut terminoligi. Hadits menurut bahasa terdiri dari beberapa arti, yaitu :
Jadid yang berarti baru
Qarid yang artinya dekat, dan
Khabar yang artinya berita
Sedangkan hadist menurut terminologi,adalah:
“Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa
perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan sebagainya”.
Seperti disebutkan di atas, bahwa definisi ini memuat empat elemen, yaitu
perkataan, perbuatan, pernyataan, dan sifat-sifat lain. Secara lebih jelas dari ke
empat elemen tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut :
Perkataan
Yang dimaksud dengan perkataan adalah segala perkataan yang pernah
diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai bidang, seperti bidang
syariah, akhlaq, aqidah, pendidikan dan sebagainya.
6
7. Perbuatan
Perbuatan adalah penjelasan-penjelasan praktis Nabi Muhammad SAW
terhadap peraturan-peraturan syara’ yang belum jelas teknis pelaksanaannya.
Seperti halnya jumlah rakaat, cara mengerjakan haji, cara berzakar dan lain-lain.
Perbuatan nabi yang merupakan penjelas tersbut haruslah diikuti dan dipertegas
dengan sebuah sabdanya
Taqrir
Taqrir adalah keadaan beliau yang mendiamkan atau tidak mengadakan
sanggahan dan reaksi terhadap tindakan atau perilaku para sahabatnya serta
menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya itu.
Sifat, Keadaan dan Himmah Rasululloh
Sifat-sifat, dan keadaan himmah Nabi Muhammad SAW adalah merupakan
komponen Hadits yang meliputi :
- Sifat-sifat Nabi yang digambarkan dan dituliskan oleh para sahabatnya dan
para ahli sejarah baik mengenai sifat jasmani ataupun moralnya
- Silsilah (nasab), nama-nama dan tahun kelahirannya yang ditetapkan oleh para
sejarawan
- Himmah (keinginan) Nabi untuk melaksanakan suatu hal, seperti keinginan
beliau untuk berpuasa setiap tanggal 9 Muharram.
Dan sumber hukum yang kedua,adalah:
b. Sumber-sumber tafsiran,
Dalam sumber tafsiran ini,hanya sebagian saja yang akan kami bahas;
Ijma
Ijma' ialah suatu persefakatan para mujtahi din umat Muhammad S.A.W didalam
suatu masa tertentu selepas kewafatan baginda mengenai sesuatu hukum syarak.
7
8. Diantara dalil-dalil mengenai sumber ini adalah:
"Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya ), jika kamu benar benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(baginda) dan lebih baik akibatnya "- maksud An-Nisa' :59
Ayat diatas menunjukkan, jika berlainan pendapat maka hendaklah kembali
pada Al-Quran dan As-Sunnah. Tetapi jika berlainan pendapat, maka bererti Ijma'.
Mazhab Sahabat
Mazhab sahabat ialah perkataan atau perbuatan seseorang yang sempat
bertemu dengan Rasulullah S.A.W sedangkan ia beriman dan mati didalam Islam
yang tidak bertentangan dengan maksud syara'.
Diantara dalil-dalil nya;
"Sebaik - baik kurun yang aku didalamnya"
Istishhab
Istishhab ialah menghukum dengan ada atau tiadanya sesuatu itu pada masa
kini atau masa akan datang, berdasarkan kepada ada atau tiadanya sesuatu itu pada
masa yang lalu, kerana tiada bukti yang menunjukkan bahawa sesuatu itu telah
berubah keadaan.
Diantara dalil-dalil nya;
"Sesuatu yang telah ada atau telah tiada pada masa yang lalu dan tiasa nyata
perubahannya pada masa kini, adalah sesuatu yang didzankan. Sedangkan
sesuatu yang didzankan itu wajib diamalkan. Sekiranya tiada, berlakulah tiga
perkara yang pasti batal dan tidak boleh diterima, iaitu:
tiada hukum hukum yang disabit dizaman Rasulullah S.A.W itu tersabit dizaman
kita ini, kerana mungkin telah dinasakkan.
8
9. tiadalah apa apa mukjizat pun, kerana mukjizat itu adalah sesuatu yang luar
biasa yang mesti diyakini berkekalan, dan
samalah syak alaq dan syak nikah keduanya tiada dzan.
zara-i'
Zara-i' ialah apa jua boleh menyampaikan kepada sesuatu yang baik atau
sesuatu yang buruk. Ianya terbahagi kepada :
-Sadduz- zara-i' : menghindarkan daripada berlaku keburukan
-Fathuz-zara-i' : menggunakan cara yang baik untuk kebaikan
Diantara dalil-dalil nya;
"Tinggalkan sesuatu yang meragukan kamu kepada sesuatu yang lain yang tidak
meragukan"
Qiyas
Qiyas ialah menetapkan hukum sesuatu yang tertentu, pada masa yang lain
kerana persamaan kedua-duanya dari segi 'illah.
Rukun Qiyas ada empat, iaitu:
Sesuatu yang tertentu / telah tertentu (asal)
hukum sesuatu yang telah tertentu.
'llah
sesuatu yabg lain (far')
Diantara dalil-dalil nya;
"Maka ambillah (kejadian itu) untuk pelajaran, wahai orang-orang yang
mempunyai pandangan"-maksud Al-Hasyr :2
Semua itu adalah haya allah SWT. Yang mengatur segala nya.
9
10. 3. Fungsi Hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat
Tentu saja ada banyak faktor yang menyebabkan memburuknya kondisi
umat Islam belakangan ini, dan mungkin yang paling utama adalah menjauhnya
umat Islam dari nilai-nilai yang ada dalam agama agung ini, agama toleransi,
agama kasih sayang, agama moderat, agama solidaritas dan persatuan, agama
pendidikan, agama produktif dan bekerja keras. Itulah nilai-nilai luhur yang
mendasari lahirnya peradaban besar yang menyinari dunia selama berabad-abad,
menghasilkan kebangkitan intelektual, keilmuan, dan arsitektur yang tidak ada
bandingannya hingga hari ini.
Banyak sekali fungsi hukum islam yang dapat kita temukan di kehidupan
bermasyarakat diantara nya;
1. Fungsi Penegakan Hukum
Mahkamah Syariyah diwajibkan melakukan fungsi penegakan hukum
dengan mewujudkan syariah dalam keadaan konkrit akibat terjadinya suatu
pelanggaran hukum, yaitu dengan memeriksa, mengadili dan memutuskan
perkara.
2. Fungsi Penegakan Hukum secara Adil
Mahkamah Syariyah diwajibkan dalam menjatuhkan hukuman terhadap
seorang pelaku tindak pidana sesuai dengan kejahatan ataupun pelanggaran yang
dilakukannya dan memutuskan perkara-perkara yang berhubungan dengan
keperdataan haruslah dapat mewujudkan suatu keadaan dengan semangat
persaudaraan, yakni tidak adanya perasaan menang dan kalah diantara para pihak.
3. Fungsi Syiar
Mahkamah Syariyah walaupun yang tampak secara kasat mata adalah
suatu lem baga yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara sebagaimana
dalam hukum Islam, akan tetapi juga secara tidak langsung melaksanakan syiar
Islam, baik secara kelembagaan maupun secara pribadi. Dalam hal ini dituntut
10
11. juga untuk berperan memperbaiki hubungan silaturrahmi yang mungkin telah
terganggu akibat suatu putusan pengadilan.
4. Fungsi Rahmatan lilalamin.
Sebagaimana dalam penjelasan fungsi diatas, bahwa Mahkamah Syariyah
juga mempunyai fungsi syiar Islam, maka karena Islam secara filosofis salah
satunya dipa hami sebagai suatu Agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam,
maka Mahkamah Syariyah sebagai suatu lembaga yang turut melaksanakan
Hukum Islam sudah selayak nya dapat mewujudkan Islam sebagai suatu Agama
yang rahmatan lilalamin. Sehingga tidak ada kesan ada orang yang takut dengan
pelaksanaan Hukum Islam.
5. Fungsi Pembaharuan
Mahkamah Syariyah didalam proses penegakan hukum selain menerapkan
aturan hukum yang telah ada, juga diharuskan melakukan pembaharuan,
dikarenakan perubahan masyarakat lebih cepat daripada perubahan hukum.
Sebagaiman dipahami bahwa hakim juga berfungsi sebagai penemu hukum (The
Judge making law), maka melalui pembaharuan oleh Mahkamah Syariyah akan
terjadi suatu perubahan sosial dimasyarakat.
6. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan tidak selalu terkait dengan suatu lembaga pendidikan,
oleh karena itu Mahkamah Syariyah juga dapat menjalankan fungsi tersebut,
dengan secara tidak langsung mendidik dan membina setiap pihak yang
berperkara di Mahkamah Syariyah.
Untuk terlaksananya tugas pokok dan fungsi diatas, Mahkamah Syariyah
Idi menetapkan sasaran yang akan dicapai pada tahun 2010, diantaranya sebagai
berikut :
a. Tercapainya penyelesaian peradilan pada tingkat pertama dengan baik sesuai
prosedur yang berlaku
11
12. b. Meningkatnya tertib administrasi umum dan administrasi perkara
c. Meningkatnya kualitas penegakan hukum pada Mahkamah Syariyah Idi
d. Meningkatnya Sumber Daya Manusia di lingkungan Mahkamah Syariyah Idi
e. Terpenuhinya segala hak-hak masyarakat dalam berperkara di Mahkamah
Syariyah Idi
Masih banyak lagi fungsi-fungsi hukum islam dalam kehidupan kita,yang
kebanyakan dari kita tidak menyadari akan itu,contoh kecil nya saja dalam sehari-
hari kita. Mulia dari kita bangun tidur sampai kita tidur lagi,kita telah di atur oleh
agama, seperti kita mau makan kita telah diatur bagaimana cara makan yang
bener,membaca do’a apa,sesudah nya membaca do’a lagi. Begitu pun dengan
kegiatan yang lain nya tidak terlepas dari aturan islam.sesungguh nya agam yang
paling baik adalah agama islam (dinul islam) amiin.
4. Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan dan Penegakan
Hukum
Umat Islam telah melewati berbagai periode panjang sejarah yang jauh
lebih parah dan lebih menyakitkan dari situasi ini, mereka bisa bangkit berkat
ketegasan para pemimpinnya, keutamaan para penguasanya dan kegigihan para
ulamanya, sehingga mampu melampaui kesulitan tersebut. Harapan kini
tergantung kepada kekuatan kebaikan yang ada dalam umat untuk berkontribusi
secara efektif dalam memperbaiki dan merumuskan kebangkitan melalui para
ulama dan para pemikir yang dikenal memiliki kapasitas keilmuan yang sangat
dalam, memiliki kecemburuan terhadap agama, memiliki kepedulian terhadap
keselamatan dan keamanan umat Islam, berupaya tanpa henti melindungi umat
dari semua hal yang bisa merusak keimanan, melemahkan persatuan, menghambat
kemajuan, menghalangi umat untuk berdiri sejajar dengan bangsa lain.
Selain itu, juga membuka wawasan bangsa terhadap peradaban dan
budaya dalam level internasional yang sekarang tengah didominasi oleh arus
globalisasi dan dikuasai oleh pemilik kekuatan terbesar, sehingga tidak ada tempat
bagi mereka yang lemah, tertutup terhadap dirinya sendiri, tidak mampu
menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan di sekitarnya. Hal ini tentu
12
13. memerlukan persyaratan berupa strategi dengan konsep dan tujuan yang jelas,
bersumber dari kesadaran yang mendalam akan realitas kehidupan kita sekarang,
membaca dengan cermat unsur-unsur kekuatan dan kelemahan kita dan mencari
pemimpin bijak yang akan membawa langkah umat. Semua itu merupakan
pekerjaan yang sangat besar dan tidak akan terwujud tanpa adanya upaya kolektif,
dengan pendekatan yang konsisten dan terpadu sesuai dengan besarnya tantangan
yang dihadapi.
Akan tetapi, kebangkitan Islam yang muncul dua dekade yang lalu atau
lebih, dan digadang-gadang akan mengakomodasi aspirasi dan harapan umat akan
terjadinya pembaruan agama, menghidupkan kembali kejayaan dan berkontribusi
terhadap peradaban dunia secara umum, dengan cepat mengalami kepudaran dan
penyimpangan dari jalannya, karena perilaku tidak terpuji yang didominasi oleh
pikiran ekstrimisme, intoleransi dan kepicikan yang tidak melihat adanya keluasan
dalam hukum Islam dan adanya kebaikan dalam perbedaan pendapat.
Demikian pula dalam keragaman suku, ras dan keyakinan dan mazhab
ada hikmah ilahiah di baliknya. Mereka tidak belajar bagaimana untuk tidak
setuju tanpa harus berperang, bagaimana kita semua berupaya tanpa ada benturan.
Akibatnya, lahirlah tindakan teroris, orang tak bersalah menjadi korban, mereka
merasa ketakutan, malapetaka dan kehancuran melanda baik di dalam maupun di
luar negeri Islam. Umat Islam sangat terluka dan tercoreng citranya di mata umat
dan bangsa lain yang memang membenci kita, mata mereka memandang dengan
penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan kepada semua yang ada hubungannya
dengan Islam baik dari dekat atau jauh. Mereka kemudian mempersiapkan semua
kekuatan dan strategi untuk memerangi apa yang disebut terorisme, yang tidak
mereka bayangkan bahwa perbuatan ini berada di luar kerangka Islam. Melalui
alasan inilah, muncul berbagai reaksi yang sangat berlebihan ditujukan kepada
seluruh kaum Muslim tanpa verifikasi sehingga semua orang menjadi korban
rasisme, dan ketidak adilan.
Islam adalah agama hikmah dan petutur yang baik, sehingga penyiaran
Islam mendapatkan perhatian yang khusus, seperti dalam firman Allah Swt,
“serulah menuju jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan, petutur yang baik dan
13
14. berdebatlah dengan mereka dengan cara yang terbaik.” Dan seruan ini hanya
dapat dicapai melalui dialog yang bijak dan ramah, terutama karena kehidupan
manusia zaman ini berada di tengah-tengah perkembangan luar biasa dalam
berbagai bidang kehidupan, dimana revolusi informasi menjadi pilarnya yang
paling penting. Dan kita, sebagai dunia Islam, wajib menyampaikan konsep-
konsep Islam sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan yang ada di
sekitarnya. Kita harus mengambil elemen-elemen ini menjadi materi baru dan
diintegrasikan dengan khazanah warisan kita yang sangat kaya sepanjang sejarah
berdasarkan kebijaksanaan dan perencanaan yang matang.
Gagasan inilah yang harus diperjuangkan di era revolusi komunikasi yang
luar biasa, sehingga kita mampu mengembangkan media tablig yang persuasif,
berpengaruh dan berbobot, diproduksi oleh sekelompok ilmuwan tercerahkan
yang mampu menjelaskan isu-isu dan problematika keumatan secara tepat.
Karena, ketika Islam ditampilkan dalam bentuk yang benar, akan menunjukkan
wajah aslinya yang demikian indah dan merusak semua rencana dan strategi kaum
musyakkikin (orang yang menyebarkan keraguan). Dan tidak boleh dilupakan di
sini, bahwa media Barat yang mencurahkan seluruh energinya untuk menghadapi
komunisme sebelum jatuhnya Tembok Berlin, kini telah mulai mengarahkannya
untuk menghadapi Islam dan kaum muslimin dengan sarana yang lebih maju.
Dalam hal ini, ada hal penting yang harus kita waspadai, yaitu kita tidak
akan mampu merespon semua tuduhan mereka, melalui kasus-kasus rasisme dan
pencorengan citra muslim seperti yang mereka promosikan. Dalam konteks ini,
saya pribadi cenderung dengan pandangan yang tegas, bahwa tidak ada yang
namanya benturan peradaban, yang sekarang ada adalah benturan kebodohan;
Terorisme tidak memiliki agama atau negara atau bangsa, ia hanyalah sebuah
tindakan yang didorong sikap ekstrimisme, intoleransi, penindasan, ketidakadilan
dan keputus-asaan yang selalu ada di setiap tempat dan waktu.
Inilah beberapa elemen penting dari resep yang kita butuhkan dalam
rangka menciptakan Kebangkitan Islam, sehingga seorang muslim bisa
menegaskan identitasnya, mampu memahami keimanannya dan mampu
melekatkan nilai-nilai asli agama yang agung ini dalam kehidupannya, dan dalam
14
15. waktu yang bersamaan, ia mampu berinteraksi dengan roda peradaban secara
timbal balik. Gagasan ini bisa diungkapkan dalam satu kalimat, “Orisinalitas dan
Kontemporer”, dimana beberapa aplikasinya akan kita lihat di sejumlah negara
Islam yang telah berhasil berkat kebijaksanaan para pemimpinnya dan
kematangan masyarakatnya yang berkontribusi positif dalam menemukan solusi
yang tepat terhadap masalah-masalah zaman dan merubah arena konfrontasi dan
konflik menjadi halaman yang penuh toleransi dan dialog.
15
16. KESIMPULAN
Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa isalm
adalah agama yang memiliki sumber hukum yang berpedoman kepada al-qur’an
dan assunah,sehingga semua yang dilakukan oleh umat islam berpola kepada
perintah al-qur’an dan meneladani sunah nabi Muhammad SAW. Dengan begitu
setiap yang kita lakukan akan baik dan mendapatkan pahala jika melakukan nya
semata-mata ikhlas mencari ridlo Allah SWT. Seperti hadis ini,
“Dari abidzar jundub bin junadah,dan abi abdirrahman mua’adz bin
jabal R.A, dari Rasulullaah SAW,beliau bersabda: bertaqwalah kamu kepada
Allah dimana saja kamu berada,dan ikitilah perbuatan jelek itu dengan perbuatan
baik niscaya ia akan menghapusnya serta bergaulah dengan manusia akhlaq
yang baik.(HR.Tirmidzi)”
Allah lah yang memiliki bumi dan langit, Dia lah yang mengatur di alam
semesta ini,semua makhluk tunduk kepada Nya. Allah lah yang meninggikan
langit dan Dia meletakan neraca (keadilan). maka tidak ada satu ciptaan pun yang
berani melawan nya apalagi tidak turut akan perintah Nya.
16
17. DAFTAR PUSTAKA
Sayyid sabiq,fiqh sunah,Dar al-fikr,beirut,1983 M
Dja’far shidieq,umay M, Syari’ah ibadah,alguroba,jakarta 2006
Dja’far shidieq,umay M, Tafhim al-qur’an.alguroba.jakarta 2002
www.badilag.net
17