SlideShare a Scribd company logo
1. Konsep Hukum dalam Islam


a. LATAR BELAKANG SEKALIGUS SEBAGAI PENDAHULUAN


         Islam sebagai agama mempunyai makna bahwa Islam memenuhi tuntutan
  kebutuhan manusia di mana saja berada sebagai pedoman hidup baik bagi
  kehidupan duniawi maupun bagi kehidupan sesudah mati. Dimensi ajaran Islam
  memberikan aturan bagaimana caranya berhubungan dengan Tuhan atau
  Khaliqnya, serta aturan bagaimana caranya berhubungan dengan sesama makhluq,
  termasuk di dalamnya persoalan hubungan dengan alam sekitar atau lingkungan
  hidup. Dalam perkembangan selanjutnya, dalam mengemban tugas ini, manusia
  memerlukan suatu tuntunan dan pegangan agar dalam mengolah alam ini
  mempunyai arah yang jelas dan tidak bertentang dengan kehendak Allah SWT.
  Islam sebagai ajaran agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada umat
  manusia melalui Rasul-Nya adalah satu pegangan dan tuntunan bagi manusia itu
  sendiri dalam mengarungi kehidupan ini.
      Sekedar menyinggung konsep dalam Islam, bahwa Islam menilai hukum
  tidak hanya berlaku di dunia saja, akan tetapi juga di akhirat, karena putusan
  kebenaran, atau ketetapan sangsi, disamping berhubungan dengan manusia
  secara langsung, juga berhubungan dengan Allah SWT, maka manusia
  disamping ia mengadopsi hukum-hukum yang langsung (baca ; samawi dalam
  Islam) wahyu Tuhan yang berbentuk kitab suci, manusia dituntut untuk selalu
  mencari formula kebenaran yang berserakan dalam kehidupan masyarakat,
  manusia akan melihat dari kenyataan empiris sebagai bekal mengkaji secara
  mendalam,    memberikan     makna    filosofis   dengan   mengetahui   hakikat
  kebenaran yang hakiki.
         Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu dari Allah SWT pertama kali
  pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahirannya, bertepatan
  dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Semenjak saat itu, Muhammad bin Abdullah
  mengemban amanat nubuwwah dari Allah SWT untuk membawa agama Islam ke



                                                                              1
tengah-tengah manusia, yang ternyata merupakan sebuah ajaran yang merombak
seluruh system sosial, terutama system hukum yang ada pada masyarakat
Jahiliyyah. Islam datang ke tengah-tengah masyarakat Jahiliyyah dengan
membawa syari'ah (system hukum) yang sempurna sehingga mampu mengatur
relasi yang adil dan egaliter antar individu manusia dalam masyarakat. Secara
prinsip, kemunculan Nabi Muhammad saw dengan membawa ajaran-ajaran
egaliter, dapat dinilai sebagai sebuah perubahan social terhadap kejahiliyyahan
yang sedang terjadi di dalam masyarakat, terutama system hukumnya, dengan
wahyu dan petunjuk dari Allah SWT.
          Hukum Islam (Islamic Law) merupakan perintah-perintah suci dari Allah
SWT yang mengatur seluruh aspek kehidupan setiap Muslim1, dan meliputi
materi-materi-materi    hukum    secara   murni    serta   materi-materi   spiritual
keagamaan. Melalui penelitian sejarah yang empiris, Joseph Schacht menyebut
Islamic Law sebagai ringkasan dari pemikiran Islam, manifestasi way of life Islam
yang sangat khas, dan bahkan sebagai inti dari Islam itu sendiri.
          Pada periode Islam awal, yaitu periode Islam di Makkah, hukum Islam
dimulai dengan tetap membiarkan praktek-praktek hukum yang telah ada di dalam
masyarakat. Namun kemudian, sebagaimana dikemukakan oleh Muhammad
Hamidullah, secara bertahap, berdasarkan wahyu (al-Qur'an) dan sunnah Nabi
Muhammad saw, system hukum yang telah menjadi kebiasaan pada masyarakat
Jahiliyyah tersebut diperbaiki, dirombak dan bahkan diganti sama sekali dengan
system hukum Islam yang berbeda dalam kurun waktu sekitar dua puluh tiga
tahun.
         Secara umum, hukum Islam berdiri di atas prinsip-prinsip yang harus
dipertahankan secara absolut dan universal. Prinsip-prinsip tersebut, sebagaimana
dikemukakan oleh Masdar F. Mas'udi, adalah ajaran yang qath'i dan menjadi
tolok ukur pemahaman dan penerimaan hukum Islam, secara keseluruhan. Prinsip-
prinsip tersebut diidentifikasikan oleh Masdar yang antara lain adalah prinsip
kebebasan dan pertanggungjawaban individu, prinsip kesetaraan derajat manusia
di hadapan Allah, prinsip keadilan, prinsip persamaan manusia di hadapan hukum,

                                            1


                                                                                  2
prinsip tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, prinsip kritik dan kontrol
   sosial, prinsip menepati janji dan menjunjung tinggi kesepakatan, prinsip tolong
   menolong untuk kebaikan, prinsip yang kuat melindungi yang lemah, prinsip
   musyawarah dalam urusan bersama, prinsip kesetaraan suami-istri dalam
   keluarga, dan prinsip saling memperlakukan dengan ma'ruf antara suami dan istri
   Berkenaan dengan egalitarianitas dalam Islam.
       Surat al-Hujurat/49 ayat 13 menegaskan bahwa orang yang paling mulia di
   hadapan Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa, bukan orang yang paling
   kaya, paling pandai atau paling berkuasa, entah itu laki-laki atau perempuan dan
   entah berasal dari suku bangsa apapun. Disebutkan di permulaan ayat bahwa
   manusia itu tercipta dari asal muasal yang sama, yaitu dari seorang laki-laki dan
   seorang perempuan yang kemudian tersebar ke berbagai kelompok dan suku
   bangsa. Ditegaskan pula bahwa antar sesama manusia perlu mengadakan
   komunikasi dan interaksi timbal balik. Ayat tersebut diceritakan turun berkenaan
   dengan beberapa peristiwa, antara lain peristiwa yang terjadi pada waktu fath al-
   makkah.
          Maka itu semua haruslah kita sadari benar-benar hukum yang mengatur
   kita di dunia ini dan allah lah yang mengatur semua ini.


2. Sumber Hukum Islam

          Allah SWT mengutus para Nabi dan Rosul-Nya kepada ummat manusia untuk
   memberi petunjuk kepada jalan yang lurus dan benara agar mereka bahagia dunia dan
   akhirat. Rosululloh lahir ke dunia ini dengan membawa risalah Islam, petunjuk yang
   benar. Hukum Syara’ adalah khitab Syari’ (seruan Alloh sebagai pembuat hukum) baik
   yang sumbernya pasti (qath’i tsubut) seperti Al-Qur’an dan Hadits, maupun ketetapan
   yang sumbernya masih dugaan kuat (zanni tsubut) seperti hadits yang bukan tergolong
   mutawatir.
   Ada dua kumpulan sumber perundangan Islam. yaitu :
1. Sumber-sumber asas
   o   Al Quranul Karim
   o   As Sunnatun Nabawiyah


                                                                                    3
2. Sumber-Sumber tafsiran.
  o       Yang disepakati oleh sebahagian ulamak Islam. iaitu
             Al Ijma'
             Al Qiyas
      o    Yang dipertikai oleh sebahagian ulamak, iaitu :
             Al Istihsan
             Al Masolehul Mursalah
             Al 'urf
             Syariat yang terdahulu
             Mazhab sahabat Rasulullah s.a.w.
             Al istishab
             Az Zara-i'

 Baiklah yang akan kami bahas yang pertama adalah:
a. Sumber-sumber asas

   Dalil sumber-sumber asas

   Di antara dalil mengenai sumber-sumber asas tersebut adalah sebagai berikut :

      [Surah An Nisa' : 59]




              "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan RasulNya dan
              ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
              mengenai sesuatu, maka hendaklah kamu kembalikannya kepada
              Allah ( Al Quran ) dan Rasul (Sunnah); jika kamu benar-benar



                                                                                   4
beriman kepada Allah dan hari kiamat. Yang demikian itu lebih
        utama (bagimu) dan lebih baik bagi akibatnya."
                                                               [Suran Al hasry:7]




        "Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah ia. Dan
        apa yang terlarang bagimu maka tinggalkanlah ; dan bertaqwalah
        kepada Allah. sesungguhnya Allah amat keras hukumannya."

Dan didalam hadis dikatakan,yang artinya:


"Ku lihat untuk dua perkara, tidaklah kamu alan tersesat selamanya selagi kamu
masih berpegang kepada kedua-duanya; iaitu kitabullah dan sunnahnya
(rasulnya)." [Al-Hadith]

Dari ayat-ayat allah dan hadis nabi tadi,sudah jelas di katakan bahwa tidak akan tersesat
selama kita masih berpegang teguh kepada kitabullah dan assunah.

Pengertian dari al-qur’an dan hadis itu sendiri,


Al-qur’an
     Al-Quran ialah : 'Kalamullah yang merupakan mu'jizat, yang diwahyukan
kepada Rasulnya Muhammad S.A.W yang dituliskan ke dalam mushaf, yang
dipindahkan secara mutawatir kepada seluruh manusia dengan lafaz serta makna
melalui bahasa 'Arab dan yang membaca nya menjadi 'ibadah'.


                                                                                       5
Kesimpulan yang dapat di ambil dari pengertiaan di atas:

   Al-Quran ialah kalamullah kepada Rasulnya Muhammad S.A.W.
   Al-Quran ialah kalamullah yang dimaktubkan ke dalam mushaf melalui bahasa
   'Arab. Sebarang bentuk penafsiran dan perterjemahan walau dalam apa jua bahasa
   bukanlah Al-Quran,
   Al-Quran ial;ah yang dijadikan ibadah bila dibaca.
   Al-Quran adalah suatu mu'jizat yang tidak dapat ditiru dan dicabar oleh mana-
   mana jua kuasa yang terdahulu mahupun yang kemudian.

   Al-hadis
        Pengertian Hadits dapat diartikan menurut dua cara yakni menurut bahasa
   dan menurut terminoligi. Hadits menurut bahasa terdiri dari beberapa arti, yaitu :
 Jadid yang berarti baru
 Qarid yang artinya dekat, dan
 Khabar yang artinya berita

   Sedangkan hadist menurut terminologi,adalah:

   “Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa
   perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan sebagainya”.

        Seperti disebutkan di atas, bahwa definisi ini memuat empat elemen, yaitu
   perkataan, perbuatan, pernyataan, dan sifat-sifat lain. Secara lebih jelas dari ke
   empat elemen tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut :

 Perkataan
      Yang dimaksud dengan perkataan adalah segala perkataan yang pernah
   diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai bidang, seperti bidang
   syariah, akhlaq, aqidah, pendidikan dan sebagainya.




                                                                                        6
 Perbuatan
      Perbuatan adalah penjelasan-penjelasan praktis Nabi Muhammad SAW
   terhadap peraturan-peraturan syara’ yang belum jelas teknis pelaksanaannya.
   Seperti halnya jumlah rakaat, cara mengerjakan haji, cara berzakar dan lain-lain.
   Perbuatan nabi yang merupakan penjelas tersbut haruslah diikuti dan dipertegas
   dengan sebuah sabdanya


 Taqrir
      Taqrir adalah keadaan beliau yang mendiamkan atau tidak mengadakan
   sanggahan dan reaksi terhadap tindakan atau perilaku para sahabatnya serta
   menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya itu.


 Sifat, Keadaan dan Himmah Rasululloh
     Sifat-sifat, dan keadaan himmah Nabi Muhammad SAW adalah merupakan
   komponen Hadits yang meliputi :

     - Sifat-sifat Nabi yang digambarkan dan dituliskan oleh para sahabatnya dan
   para ahli sejarah baik mengenai sifat jasmani ataupun moralnya

     - Silsilah (nasab), nama-nama dan tahun kelahirannya yang ditetapkan oleh para
   sejarawan

    - Himmah (keinginan) Nabi untuk melaksanakan suatu hal, seperti keinginan
   beliau untuk berpuasa setiap tanggal 9 Muharram.

 Dan sumber hukum yang kedua,adalah:
b. Sumber-sumber tafsiran,
   Dalam sumber tafsiran ini,hanya sebagian saja yang akan kami bahas;
   Ijma
    Ijma' ialah suatu persefakatan para mujtahi din umat Muhammad S.A.W didalam
   suatu masa tertentu selepas kewafatan baginda mengenai sesuatu hukum syarak.




                                                                                  7
Diantara dalil-dalil mengenai sumber ini adalah:

"Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya ), jika kamu benar benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(baginda) dan lebih baik akibatnya "- maksud An-Nisa' :59

  Ayat diatas menunjukkan, jika berlainan pendapat maka hendaklah kembali
pada Al-Quran dan As-Sunnah. Tetapi jika berlainan pendapat, maka bererti Ijma'.

Mazhab Sahabat
    Mazhab sahabat ialah perkataan atau perbuatan seseorang yang sempat
bertemu dengan Rasulullah S.A.W sedangkan ia beriman dan mati didalam Islam
yang tidak bertentangan dengan maksud syara'.
 Diantara dalil-dalil nya;

"Sebaik - baik kurun yang aku didalamnya"

Istishhab
   Istishhab ialah menghukum dengan ada atau tiadanya sesuatu itu pada masa
kini atau masa akan datang, berdasarkan kepada ada atau tiadanya sesuatu itu pada
masa yang lalu, kerana tiada bukti yang menunjukkan bahawa sesuatu itu telah
berubah keadaan.
 Diantara dalil-dalil nya;

   "Sesuatu yang telah ada atau telah tiada pada masa yang lalu dan tiasa nyata
perubahannya pada masa kini, adalah sesuatu yang didzankan. Sedangkan
sesuatu yang didzankan itu wajib diamalkan. Sekiranya tiada, berlakulah tiga
perkara yang pasti batal dan tidak boleh diterima, iaitu:

tiada hukum hukum yang disabit dizaman Rasulullah S.A.W itu tersabit dizaman
kita ini, kerana mungkin telah dinasakkan.




                                                                               8
tiadalah apa apa mukjizat pun, kerana mukjizat itu adalah sesuatu yang luar
biasa yang mesti diyakini berkekalan, dan
samalah syak alaq dan syak nikah keduanya tiada dzan.

zara-i'
        Zara-i' ialah apa jua boleh menyampaikan kepada sesuatu yang baik atau
sesuatu yang buruk. Ianya terbahagi kepada :
-Sadduz- zara-i' : menghindarkan daripada berlaku keburukan
-Fathuz-zara-i' : menggunakan cara yang baik untuk kebaikan
    Diantara dalil-dalil nya;

"Tinggalkan sesuatu yang meragukan kamu kepada sesuatu yang lain yang tidak
meragukan"

Qiyas
    Qiyas ialah menetapkan hukum sesuatu yang tertentu, pada masa yang lain
kerana persamaan kedua-duanya dari segi 'illah.

Rukun Qiyas ada empat, iaitu:

Sesuatu yang tertentu / telah tertentu (asal)
hukum sesuatu yang telah tertentu.
'llah
sesuatu yabg lain (far')

Diantara dalil-dalil nya;

"Maka ambillah (kejadian itu) untuk pelajaran, wahai orang-orang yang
mempunyai pandangan"-maksud Al-Hasyr :2

Semua itu adalah haya allah SWT. Yang mengatur segala nya.




                                                                                 9
3. Fungsi Hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat

             Tentu saja ada banyak faktor yang menyebabkan memburuknya kondisi
  umat Islam belakangan ini, dan mungkin yang paling utama adalah menjauhnya
  umat Islam dari nilai-nilai yang ada dalam agama agung ini, agama toleransi,
  agama kasih sayang, agama moderat, agama solidaritas dan persatuan, agama
  pendidikan, agama produktif dan bekerja keras. Itulah nilai-nilai luhur yang
  mendasari lahirnya peradaban besar yang menyinari dunia selama berabad-abad,
  menghasilkan kebangkitan intelektual, keilmuan, dan arsitektur yang tidak ada
  bandingannya hingga hari ini.

      Banyak sekali fungsi hukum islam yang dapat kita temukan di kehidupan
  bermasyarakat diantara nya;

 1. Fungsi Penegakan Hukum
             Mahkamah Syariyah diwajibkan melakukan fungsi penegakan hukum
  dengan mewujudkan syariah dalam keadaan konkrit akibat terjadinya suatu
  pelanggaran hukum, yaitu dengan memeriksa, mengadili dan memutuskan
  perkara.


 2. Fungsi Penegakan Hukum secara Adil
         Mahkamah Syariyah diwajibkan dalam menjatuhkan hukuman terhadap
  seorang pelaku tindak pidana sesuai dengan kejahatan ataupun pelanggaran yang
  dilakukannya dan memutuskan perkara-perkara yang berhubungan dengan
  keperdataan haruslah dapat mewujudkan suatu keadaan dengan semangat
  persaudaraan, yakni tidak adanya perasaan menang dan kalah diantara para pihak.


  3. Fungsi Syiar
         Mahkamah Syariyah walaupun yang tampak secara kasat mata adalah
  suatu lem baga yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara sebagaimana
  dalam hukum Islam, akan tetapi juga secara tidak langsung melaksanakan syiar
  Islam, baik secara kelembagaan maupun secara pribadi. Dalam hal ini dituntut


                                                                               10
juga untuk berperan memperbaiki hubungan silaturrahmi yang mungkin telah
terganggu akibat suatu putusan pengadilan.


4. Fungsi Rahmatan lilalamin.
        Sebagaimana dalam penjelasan fungsi diatas, bahwa Mahkamah Syariyah
juga mempunyai fungsi syiar Islam, maka karena Islam secara filosofis salah
satunya dipa hami sebagai suatu Agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam,
maka Mahkamah Syariyah sebagai suatu lembaga yang turut melaksanakan
Hukum Islam sudah selayak nya dapat mewujudkan Islam sebagai suatu Agama
yang rahmatan lilalamin. Sehingga tidak ada kesan ada orang yang takut dengan
pelaksanaan Hukum Islam.


5. Fungsi Pembaharuan
        Mahkamah Syariyah didalam proses penegakan hukum selain menerapkan
aturan hukum yang telah ada, juga diharuskan melakukan pembaharuan,
dikarenakan perubahan masyarakat lebih cepat daripada perubahan hukum.
Sebagaiman dipahami bahwa hakim juga berfungsi sebagai penemu hukum (The
Judge making law), maka melalui pembaharuan oleh Mahkamah Syariyah akan
terjadi suatu perubahan sosial dimasyarakat.


6. Fungsi Pendidikan
        Fungsi pendidikan tidak selalu terkait dengan suatu lembaga pendidikan,
oleh karena itu Mahkamah Syariyah juga dapat menjalankan fungsi tersebut,
dengan secara tidak langsung mendidik dan membina setiap pihak yang
berperkara di Mahkamah Syariyah.

     Untuk terlaksananya tugas pokok dan fungsi diatas, Mahkamah      Syariyah
Idi menetapkan sasaran yang akan dicapai pada tahun 2010, diantaranya sebagai
berikut :

 a. Tercapainya penyelesaian peradilan pada tingkat pertama dengan baik sesuai
     prosedur yang berlaku


                                                                            11
b. Meningkatnya tertib administrasi umum dan administrasi perkara
  c. Meningkatnya kualitas penegakan hukum pada Mahkamah Syariyah Idi
  d. Meningkatnya Sumber Daya Manusia di lingkungan Mahkamah Syariyah Idi
  e. Terpenuhinya segala hak-hak masyarakat dalam berperkara di Mahkamah
      Syariyah Idi
          Masih banyak lagi fungsi-fungsi hukum islam dalam kehidupan kita,yang
  kebanyakan dari kita tidak menyadari akan itu,contoh kecil nya saja dalam sehari-
  hari kita. Mulia dari kita bangun tidur sampai kita tidur lagi,kita telah di atur oleh
  agama, seperti kita mau makan kita telah diatur bagaimana cara makan yang
  bener,membaca do’a apa,sesudah nya membaca do’a lagi. Begitu pun dengan
  kegiatan yang lain nya tidak terlepas dari aturan islam.sesungguh nya agam yang
  paling baik adalah agama islam (dinul islam) amiin.


4. Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan dan Penegakan
  Hukum
         Umat Islam telah melewati berbagai periode panjang sejarah yang jauh
  lebih parah dan lebih menyakitkan dari situasi ini, mereka bisa bangkit berkat
  ketegasan para pemimpinnya, keutamaan para penguasanya dan kegigihan para
  ulamanya, sehingga mampu melampaui kesulitan tersebut. Harapan kini
  tergantung kepada kekuatan kebaikan yang ada dalam umat untuk berkontribusi
  secara efektif dalam memperbaiki dan merumuskan kebangkitan melalui para
  ulama dan para pemikir yang dikenal memiliki kapasitas keilmuan yang sangat
  dalam, memiliki kecemburuan terhadap agama, memiliki kepedulian terhadap
  keselamatan dan keamanan umat Islam, berupaya tanpa henti melindungi umat
  dari semua hal yang bisa merusak keimanan, melemahkan persatuan, menghambat
  kemajuan, menghalangi umat untuk berdiri sejajar dengan bangsa lain.
           Selain itu, juga membuka wawasan bangsa terhadap peradaban dan
  budaya dalam level internasional yang sekarang tengah didominasi oleh arus
  globalisasi dan dikuasai oleh pemilik kekuatan terbesar, sehingga tidak ada tempat
  bagi mereka yang lemah, tertutup terhadap dirinya sendiri, tidak mampu
  menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan di sekitarnya. Hal ini tentu


                                                                                     12
memerlukan persyaratan berupa strategi dengan konsep dan tujuan yang jelas,
bersumber dari kesadaran yang mendalam akan realitas kehidupan kita sekarang,
membaca dengan cermat unsur-unsur kekuatan dan kelemahan kita dan mencari
pemimpin bijak yang akan membawa langkah umat. Semua itu merupakan
pekerjaan yang sangat besar dan tidak akan terwujud tanpa adanya upaya kolektif,
dengan pendekatan yang konsisten dan terpadu sesuai dengan besarnya tantangan
yang dihadapi.
        Akan tetapi, kebangkitan Islam yang muncul dua dekade yang lalu atau
lebih, dan digadang-gadang akan mengakomodasi aspirasi dan harapan umat akan
terjadinya pembaruan agama, menghidupkan kembali kejayaan dan berkontribusi
terhadap peradaban dunia secara umum, dengan cepat mengalami kepudaran dan
penyimpangan dari jalannya, karena perilaku tidak terpuji yang didominasi oleh
pikiran ekstrimisme, intoleransi dan kepicikan yang tidak melihat adanya keluasan
dalam hukum Islam dan adanya kebaikan dalam perbedaan pendapat.
         Demikian pula dalam keragaman suku, ras dan keyakinan dan mazhab
ada hikmah ilahiah di baliknya. Mereka tidak belajar bagaimana untuk tidak
setuju tanpa harus berperang, bagaimana kita semua berupaya tanpa ada benturan.
Akibatnya, lahirlah tindakan teroris, orang tak bersalah menjadi korban, mereka
merasa ketakutan, malapetaka dan kehancuran melanda baik di dalam maupun di
luar negeri Islam. Umat Islam sangat terluka dan tercoreng citranya di mata umat
dan bangsa lain yang memang membenci kita, mata mereka memandang dengan
penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan kepada semua yang ada hubungannya
dengan Islam baik dari dekat atau jauh. Mereka kemudian mempersiapkan semua
kekuatan dan strategi untuk memerangi apa yang disebut terorisme, yang tidak
mereka bayangkan bahwa perbuatan ini berada di luar kerangka Islam. Melalui
alasan inilah, muncul berbagai reaksi yang sangat berlebihan ditujukan kepada
seluruh kaum Muslim tanpa verifikasi sehingga semua orang menjadi korban
rasisme, dan ketidak adilan.
      Islam adalah agama hikmah dan petutur yang baik, sehingga penyiaran
Islam mendapatkan perhatian yang khusus, seperti dalam firman Allah Swt,
“serulah menuju jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan, petutur yang baik dan


                                                                              13
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang terbaik.” Dan seruan ini hanya
dapat dicapai melalui dialog yang bijak dan ramah, terutama karena kehidupan
manusia zaman ini berada di tengah-tengah perkembangan luar biasa dalam
berbagai bidang kehidupan, dimana revolusi informasi menjadi pilarnya yang
paling penting. Dan kita, sebagai dunia Islam, wajib menyampaikan konsep-
konsep Islam sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan yang ada di
sekitarnya. Kita harus mengambil elemen-elemen ini menjadi materi baru dan
diintegrasikan dengan khazanah warisan kita yang sangat kaya sepanjang sejarah
berdasarkan kebijaksanaan dan perencanaan yang matang.
       Gagasan inilah yang harus diperjuangkan di era revolusi komunikasi yang
luar biasa, sehingga kita mampu mengembangkan media tablig yang persuasif,
berpengaruh dan berbobot, diproduksi oleh sekelompok ilmuwan tercerahkan
yang mampu menjelaskan isu-isu dan problematika keumatan secara tepat.
Karena, ketika Islam ditampilkan dalam bentuk yang benar, akan menunjukkan
wajah aslinya yang demikian indah dan merusak semua rencana dan strategi kaum
musyakkikin (orang yang menyebarkan keraguan). Dan tidak boleh dilupakan di
sini, bahwa media Barat yang mencurahkan seluruh energinya untuk menghadapi
komunisme sebelum jatuhnya Tembok Berlin, kini telah mulai mengarahkannya
untuk menghadapi Islam dan kaum muslimin dengan sarana yang lebih maju.
        Dalam hal ini, ada hal penting yang harus kita waspadai, yaitu kita tidak
akan mampu merespon semua tuduhan mereka, melalui kasus-kasus rasisme dan
pencorengan citra muslim seperti yang mereka promosikan. Dalam konteks ini,
saya pribadi cenderung dengan pandangan yang tegas, bahwa tidak ada yang
namanya benturan peradaban, yang sekarang ada adalah benturan kebodohan;
Terorisme tidak memiliki agama atau negara atau bangsa, ia hanyalah sebuah
tindakan yang didorong sikap ekstrimisme, intoleransi, penindasan, ketidakadilan
dan keputus-asaan yang selalu ada di setiap tempat dan waktu.
         Inilah beberapa elemen penting dari resep yang kita butuhkan dalam
rangka menciptakan Kebangkitan Islam, sehingga seorang muslim bisa
menegaskan identitasnya, mampu memahami keimanannya dan mampu
melekatkan nilai-nilai asli agama yang agung ini dalam kehidupannya, dan dalam


                                                                              14
waktu yang bersamaan, ia mampu berinteraksi dengan roda peradaban secara
timbal balik. Gagasan ini bisa diungkapkan dalam satu kalimat, “Orisinalitas dan
Kontemporer”, dimana beberapa aplikasinya akan kita lihat di sejumlah negara
Islam yang telah berhasil berkat kebijaksanaan para pemimpinnya dan
kematangan masyarakatnya yang berkontribusi positif dalam menemukan solusi
yang tepat terhadap masalah-masalah zaman dan merubah arena konfrontasi dan
konflik menjadi halaman yang penuh toleransi dan dialog.




                                                                             15
KESIMPULAN

       Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa isalm
adalah agama yang memiliki sumber hukum yang berpedoman kepada al-qur’an
dan assunah,sehingga semua yang dilakukan oleh umat islam berpola kepada
perintah al-qur’an dan meneladani sunah nabi Muhammad SAW. Dengan begitu
setiap yang kita lakukan akan baik dan mendapatkan pahala jika melakukan nya
semata-mata ikhlas mencari ridlo Allah SWT. Seperti hadis ini,
       “Dari abidzar jundub bin junadah,dan abi abdirrahman mua’adz bin
jabal R.A, dari Rasulullaah SAW,beliau bersabda: bertaqwalah kamu kepada
Allah dimana saja kamu berada,dan ikitilah perbuatan jelek itu dengan perbuatan
baik niscaya ia akan menghapusnya serta bergaulah dengan manusia akhlaq
yang baik.(HR.Tirmidzi)”
       Allah lah yang memiliki bumi dan langit, Dia lah yang mengatur di alam
semesta ini,semua makhluk tunduk kepada Nya. Allah lah yang meninggikan
langit dan Dia meletakan neraca (keadilan). maka tidak ada satu ciptaan pun yang
berani melawan nya apalagi tidak turut akan perintah Nya.




                                                                             16
DAFTAR PUSTAKA

 Sayyid sabiq,fiqh sunah,Dar al-fikr,beirut,1983 M
 Dja’far shidieq,umay M, Syari’ah ibadah,alguroba,jakarta 2006
 Dja’far shidieq,umay M, Tafhim al-qur’an.alguroba.jakarta 2002
 www.badilag.net




                                                                   17

More Related Content

What's hot

Hukum dalam islam
Hukum dalam islamHukum dalam islam
Hukum dalam islamAhmad Rudi
 
Sumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-newSumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-new
Lulu Sofi Kurniawan
 
Bab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islamBab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islam
haris budi
 
3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam
ayub99
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islamArya Ningrat
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
Sarah Nadhila
 
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWTKEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
Nur Rohmah
 
Aplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariahAplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariah
SharifahNurAbu
 
Institusi siasah
Institusi siasahInstitusi siasah
Institusi siasah
SharifahNurAbu
 
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Afdhal M
 
sumber sumber ajaran islam
sumber sumber ajaran islamsumber sumber ajaran islam
sumber sumber ajaran islam
diyan tri wijaya
 
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWTKEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
Nur Rohmah
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islamRyan Imutz
 
Hadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamHadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamRemaja Sufi
 
Quran, Sunnah, Ijma, Qiyas
Quran, Sunnah, Ijma, QiyasQuran, Sunnah, Ijma, Qiyas
Quran, Sunnah, Ijma, QiyasMarhamah Saleh
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'Marhamah Saleh
 
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
jiran muhammad
 
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islamHadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
Teguh Margiantoro
 

What's hot (19)

Hukum dalam islam
Hukum dalam islamHukum dalam islam
Hukum dalam islam
 
Sumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-newSumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-new
 
Bab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islamBab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islam
 
3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islam
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
 
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWTKEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
 
Aplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariahAplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariah
 
Institusi siasah
Institusi siasahInstitusi siasah
Institusi siasah
 
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
Powerpoint slide master. oleh afdal kelas x mia 1
 
sumber sumber ajaran islam
sumber sumber ajaran islamsumber sumber ajaran islam
sumber sumber ajaran islam
 
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWTKEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islam
 
Hadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamHadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islam
 
Quran, Sunnah, Ijma, Qiyas
Quran, Sunnah, Ijma, QiyasQuran, Sunnah, Ijma, Qiyas
Quran, Sunnah, Ijma, Qiyas
 
Al qur'an
Al qur'anAl qur'an
Al qur'an
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
Alqur’an dan hadits_adalah_pedoman_hidup[1]
 
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islamHadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
 

Similar to hukum islam (kel.1)

Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
FauziahNurHutauruk
 
Makalah karateristik islam
Makalah karateristik islamMakalah karateristik islam
Makalah karateristik islam
HaubibBro
 
Memahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifMemahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara Komprehensif
Ria Widia
 
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’isumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
Oppi Ulandari
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiHendun Budiyani
 
Studi hukum islam
Studi hukum islamStudi hukum islam
Studi hukum islam
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
HhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhHhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
HhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhRemaja Sufi
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
Muhibbudin Kamal
 
Materi Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdfMateri Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdf
BudiNugraha38
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Pujiati Puu
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
Arya Ningrat
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islam  Sumber hukum islam
Sumber hukum islam Dianto Jmb
 

Similar to hukum islam (kel.1) (20)

Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Makalah karateristik islam
Makalah karateristik islamMakalah karateristik islam
Makalah karateristik islam
 
Memahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifMemahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara Komprehensif
 
Hukum Islam
Hukum IslamHukum Islam
Hukum Islam
 
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’isumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
 
Usul 20-hassan al-banna..
Usul 20-hassan al-banna..Usul 20-hassan al-banna..
Usul 20-hassan al-banna..
 
Studi hukum islam
Studi hukum islamStudi hukum islam
Studi hukum islam
 
Studi hukum islam
Studi hukum islamStudi hukum islam
Studi hukum islam
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
HhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhHhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
Materi Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdfMateri Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdf
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islam  Sumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Hukum Islam :)
Hukum Islam :)Hukum Islam :)
Hukum Islam :)
 

hukum islam (kel.1)

  • 1. 1. Konsep Hukum dalam Islam a. LATAR BELAKANG SEKALIGUS SEBAGAI PENDAHULUAN Islam sebagai agama mempunyai makna bahwa Islam memenuhi tuntutan kebutuhan manusia di mana saja berada sebagai pedoman hidup baik bagi kehidupan duniawi maupun bagi kehidupan sesudah mati. Dimensi ajaran Islam memberikan aturan bagaimana caranya berhubungan dengan Tuhan atau Khaliqnya, serta aturan bagaimana caranya berhubungan dengan sesama makhluq, termasuk di dalamnya persoalan hubungan dengan alam sekitar atau lingkungan hidup. Dalam perkembangan selanjutnya, dalam mengemban tugas ini, manusia memerlukan suatu tuntunan dan pegangan agar dalam mengolah alam ini mempunyai arah yang jelas dan tidak bertentang dengan kehendak Allah SWT. Islam sebagai ajaran agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada umat manusia melalui Rasul-Nya adalah satu pegangan dan tuntunan bagi manusia itu sendiri dalam mengarungi kehidupan ini. Sekedar menyinggung konsep dalam Islam, bahwa Islam menilai hukum tidak hanya berlaku di dunia saja, akan tetapi juga di akhirat, karena putusan kebenaran, atau ketetapan sangsi, disamping berhubungan dengan manusia secara langsung, juga berhubungan dengan Allah SWT, maka manusia disamping ia mengadopsi hukum-hukum yang langsung (baca ; samawi dalam Islam) wahyu Tuhan yang berbentuk kitab suci, manusia dituntut untuk selalu mencari formula kebenaran yang berserakan dalam kehidupan masyarakat, manusia akan melihat dari kenyataan empiris sebagai bekal mengkaji secara mendalam, memberikan makna filosofis dengan mengetahui hakikat kebenaran yang hakiki. Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu dari Allah SWT pertama kali pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahirannya, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Semenjak saat itu, Muhammad bin Abdullah mengemban amanat nubuwwah dari Allah SWT untuk membawa agama Islam ke 1
  • 2. tengah-tengah manusia, yang ternyata merupakan sebuah ajaran yang merombak seluruh system sosial, terutama system hukum yang ada pada masyarakat Jahiliyyah. Islam datang ke tengah-tengah masyarakat Jahiliyyah dengan membawa syari'ah (system hukum) yang sempurna sehingga mampu mengatur relasi yang adil dan egaliter antar individu manusia dalam masyarakat. Secara prinsip, kemunculan Nabi Muhammad saw dengan membawa ajaran-ajaran egaliter, dapat dinilai sebagai sebuah perubahan social terhadap kejahiliyyahan yang sedang terjadi di dalam masyarakat, terutama system hukumnya, dengan wahyu dan petunjuk dari Allah SWT. Hukum Islam (Islamic Law) merupakan perintah-perintah suci dari Allah SWT yang mengatur seluruh aspek kehidupan setiap Muslim1, dan meliputi materi-materi-materi hukum secara murni serta materi-materi spiritual keagamaan. Melalui penelitian sejarah yang empiris, Joseph Schacht menyebut Islamic Law sebagai ringkasan dari pemikiran Islam, manifestasi way of life Islam yang sangat khas, dan bahkan sebagai inti dari Islam itu sendiri. Pada periode Islam awal, yaitu periode Islam di Makkah, hukum Islam dimulai dengan tetap membiarkan praktek-praktek hukum yang telah ada di dalam masyarakat. Namun kemudian, sebagaimana dikemukakan oleh Muhammad Hamidullah, secara bertahap, berdasarkan wahyu (al-Qur'an) dan sunnah Nabi Muhammad saw, system hukum yang telah menjadi kebiasaan pada masyarakat Jahiliyyah tersebut diperbaiki, dirombak dan bahkan diganti sama sekali dengan system hukum Islam yang berbeda dalam kurun waktu sekitar dua puluh tiga tahun. Secara umum, hukum Islam berdiri di atas prinsip-prinsip yang harus dipertahankan secara absolut dan universal. Prinsip-prinsip tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Masdar F. Mas'udi, adalah ajaran yang qath'i dan menjadi tolok ukur pemahaman dan penerimaan hukum Islam, secara keseluruhan. Prinsip- prinsip tersebut diidentifikasikan oleh Masdar yang antara lain adalah prinsip kebebasan dan pertanggungjawaban individu, prinsip kesetaraan derajat manusia di hadapan Allah, prinsip keadilan, prinsip persamaan manusia di hadapan hukum, 1 2
  • 3. prinsip tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, prinsip kritik dan kontrol sosial, prinsip menepati janji dan menjunjung tinggi kesepakatan, prinsip tolong menolong untuk kebaikan, prinsip yang kuat melindungi yang lemah, prinsip musyawarah dalam urusan bersama, prinsip kesetaraan suami-istri dalam keluarga, dan prinsip saling memperlakukan dengan ma'ruf antara suami dan istri Berkenaan dengan egalitarianitas dalam Islam. Surat al-Hujurat/49 ayat 13 menegaskan bahwa orang yang paling mulia di hadapan Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa, bukan orang yang paling kaya, paling pandai atau paling berkuasa, entah itu laki-laki atau perempuan dan entah berasal dari suku bangsa apapun. Disebutkan di permulaan ayat bahwa manusia itu tercipta dari asal muasal yang sama, yaitu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yang kemudian tersebar ke berbagai kelompok dan suku bangsa. Ditegaskan pula bahwa antar sesama manusia perlu mengadakan komunikasi dan interaksi timbal balik. Ayat tersebut diceritakan turun berkenaan dengan beberapa peristiwa, antara lain peristiwa yang terjadi pada waktu fath al- makkah. Maka itu semua haruslah kita sadari benar-benar hukum yang mengatur kita di dunia ini dan allah lah yang mengatur semua ini. 2. Sumber Hukum Islam Allah SWT mengutus para Nabi dan Rosul-Nya kepada ummat manusia untuk memberi petunjuk kepada jalan yang lurus dan benara agar mereka bahagia dunia dan akhirat. Rosululloh lahir ke dunia ini dengan membawa risalah Islam, petunjuk yang benar. Hukum Syara’ adalah khitab Syari’ (seruan Alloh sebagai pembuat hukum) baik yang sumbernya pasti (qath’i tsubut) seperti Al-Qur’an dan Hadits, maupun ketetapan yang sumbernya masih dugaan kuat (zanni tsubut) seperti hadits yang bukan tergolong mutawatir. Ada dua kumpulan sumber perundangan Islam. yaitu : 1. Sumber-sumber asas o Al Quranul Karim o As Sunnatun Nabawiyah 3
  • 4. 2. Sumber-Sumber tafsiran. o Yang disepakati oleh sebahagian ulamak Islam. iaitu  Al Ijma'  Al Qiyas o Yang dipertikai oleh sebahagian ulamak, iaitu :  Al Istihsan  Al Masolehul Mursalah  Al 'urf  Syariat yang terdahulu  Mazhab sahabat Rasulullah s.a.w.  Al istishab  Az Zara-i'  Baiklah yang akan kami bahas yang pertama adalah: a. Sumber-sumber asas Dalil sumber-sumber asas Di antara dalil mengenai sumber-sumber asas tersebut adalah sebagai berikut : [Surah An Nisa' : 59] "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan RasulNya dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat mengenai sesuatu, maka hendaklah kamu kembalikannya kepada Allah ( Al Quran ) dan Rasul (Sunnah); jika kamu benar-benar 4
  • 5. beriman kepada Allah dan hari kiamat. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik bagi akibatnya." [Suran Al hasry:7] "Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah ia. Dan apa yang terlarang bagimu maka tinggalkanlah ; dan bertaqwalah kepada Allah. sesungguhnya Allah amat keras hukumannya." Dan didalam hadis dikatakan,yang artinya: "Ku lihat untuk dua perkara, tidaklah kamu alan tersesat selamanya selagi kamu masih berpegang kepada kedua-duanya; iaitu kitabullah dan sunnahnya (rasulnya)." [Al-Hadith] Dari ayat-ayat allah dan hadis nabi tadi,sudah jelas di katakan bahwa tidak akan tersesat selama kita masih berpegang teguh kepada kitabullah dan assunah. Pengertian dari al-qur’an dan hadis itu sendiri, Al-qur’an Al-Quran ialah : 'Kalamullah yang merupakan mu'jizat, yang diwahyukan kepada Rasulnya Muhammad S.A.W yang dituliskan ke dalam mushaf, yang dipindahkan secara mutawatir kepada seluruh manusia dengan lafaz serta makna melalui bahasa 'Arab dan yang membaca nya menjadi 'ibadah'. 5
  • 6. Kesimpulan yang dapat di ambil dari pengertiaan di atas: Al-Quran ialah kalamullah kepada Rasulnya Muhammad S.A.W. Al-Quran ialah kalamullah yang dimaktubkan ke dalam mushaf melalui bahasa 'Arab. Sebarang bentuk penafsiran dan perterjemahan walau dalam apa jua bahasa bukanlah Al-Quran, Al-Quran ial;ah yang dijadikan ibadah bila dibaca. Al-Quran adalah suatu mu'jizat yang tidak dapat ditiru dan dicabar oleh mana- mana jua kuasa yang terdahulu mahupun yang kemudian. Al-hadis Pengertian Hadits dapat diartikan menurut dua cara yakni menurut bahasa dan menurut terminoligi. Hadits menurut bahasa terdiri dari beberapa arti, yaitu :  Jadid yang berarti baru  Qarid yang artinya dekat, dan  Khabar yang artinya berita Sedangkan hadist menurut terminologi,adalah: “Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan sebagainya”. Seperti disebutkan di atas, bahwa definisi ini memuat empat elemen, yaitu perkataan, perbuatan, pernyataan, dan sifat-sifat lain. Secara lebih jelas dari ke empat elemen tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut :  Perkataan Yang dimaksud dengan perkataan adalah segala perkataan yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai bidang, seperti bidang syariah, akhlaq, aqidah, pendidikan dan sebagainya. 6
  • 7.  Perbuatan Perbuatan adalah penjelasan-penjelasan praktis Nabi Muhammad SAW terhadap peraturan-peraturan syara’ yang belum jelas teknis pelaksanaannya. Seperti halnya jumlah rakaat, cara mengerjakan haji, cara berzakar dan lain-lain. Perbuatan nabi yang merupakan penjelas tersbut haruslah diikuti dan dipertegas dengan sebuah sabdanya  Taqrir Taqrir adalah keadaan beliau yang mendiamkan atau tidak mengadakan sanggahan dan reaksi terhadap tindakan atau perilaku para sahabatnya serta menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya itu.  Sifat, Keadaan dan Himmah Rasululloh Sifat-sifat, dan keadaan himmah Nabi Muhammad SAW adalah merupakan komponen Hadits yang meliputi : - Sifat-sifat Nabi yang digambarkan dan dituliskan oleh para sahabatnya dan para ahli sejarah baik mengenai sifat jasmani ataupun moralnya - Silsilah (nasab), nama-nama dan tahun kelahirannya yang ditetapkan oleh para sejarawan - Himmah (keinginan) Nabi untuk melaksanakan suatu hal, seperti keinginan beliau untuk berpuasa setiap tanggal 9 Muharram.  Dan sumber hukum yang kedua,adalah: b. Sumber-sumber tafsiran, Dalam sumber tafsiran ini,hanya sebagian saja yang akan kami bahas; Ijma Ijma' ialah suatu persefakatan para mujtahi din umat Muhammad S.A.W didalam suatu masa tertentu selepas kewafatan baginda mengenai sesuatu hukum syarak. 7
  • 8. Diantara dalil-dalil mengenai sumber ini adalah: "Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya ), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (baginda) dan lebih baik akibatnya "- maksud An-Nisa' :59 Ayat diatas menunjukkan, jika berlainan pendapat maka hendaklah kembali pada Al-Quran dan As-Sunnah. Tetapi jika berlainan pendapat, maka bererti Ijma'. Mazhab Sahabat Mazhab sahabat ialah perkataan atau perbuatan seseorang yang sempat bertemu dengan Rasulullah S.A.W sedangkan ia beriman dan mati didalam Islam yang tidak bertentangan dengan maksud syara'. Diantara dalil-dalil nya; "Sebaik - baik kurun yang aku didalamnya" Istishhab Istishhab ialah menghukum dengan ada atau tiadanya sesuatu itu pada masa kini atau masa akan datang, berdasarkan kepada ada atau tiadanya sesuatu itu pada masa yang lalu, kerana tiada bukti yang menunjukkan bahawa sesuatu itu telah berubah keadaan. Diantara dalil-dalil nya; "Sesuatu yang telah ada atau telah tiada pada masa yang lalu dan tiasa nyata perubahannya pada masa kini, adalah sesuatu yang didzankan. Sedangkan sesuatu yang didzankan itu wajib diamalkan. Sekiranya tiada, berlakulah tiga perkara yang pasti batal dan tidak boleh diterima, iaitu: tiada hukum hukum yang disabit dizaman Rasulullah S.A.W itu tersabit dizaman kita ini, kerana mungkin telah dinasakkan. 8
  • 9. tiadalah apa apa mukjizat pun, kerana mukjizat itu adalah sesuatu yang luar biasa yang mesti diyakini berkekalan, dan samalah syak alaq dan syak nikah keduanya tiada dzan. zara-i' Zara-i' ialah apa jua boleh menyampaikan kepada sesuatu yang baik atau sesuatu yang buruk. Ianya terbahagi kepada : -Sadduz- zara-i' : menghindarkan daripada berlaku keburukan -Fathuz-zara-i' : menggunakan cara yang baik untuk kebaikan Diantara dalil-dalil nya; "Tinggalkan sesuatu yang meragukan kamu kepada sesuatu yang lain yang tidak meragukan" Qiyas Qiyas ialah menetapkan hukum sesuatu yang tertentu, pada masa yang lain kerana persamaan kedua-duanya dari segi 'illah. Rukun Qiyas ada empat, iaitu: Sesuatu yang tertentu / telah tertentu (asal) hukum sesuatu yang telah tertentu. 'llah sesuatu yabg lain (far') Diantara dalil-dalil nya; "Maka ambillah (kejadian itu) untuk pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan"-maksud Al-Hasyr :2 Semua itu adalah haya allah SWT. Yang mengatur segala nya. 9
  • 10. 3. Fungsi Hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat Tentu saja ada banyak faktor yang menyebabkan memburuknya kondisi umat Islam belakangan ini, dan mungkin yang paling utama adalah menjauhnya umat Islam dari nilai-nilai yang ada dalam agama agung ini, agama toleransi, agama kasih sayang, agama moderat, agama solidaritas dan persatuan, agama pendidikan, agama produktif dan bekerja keras. Itulah nilai-nilai luhur yang mendasari lahirnya peradaban besar yang menyinari dunia selama berabad-abad, menghasilkan kebangkitan intelektual, keilmuan, dan arsitektur yang tidak ada bandingannya hingga hari ini. Banyak sekali fungsi hukum islam yang dapat kita temukan di kehidupan bermasyarakat diantara nya; 1. Fungsi Penegakan Hukum Mahkamah Syariyah diwajibkan melakukan fungsi penegakan hukum dengan mewujudkan syariah dalam keadaan konkrit akibat terjadinya suatu pelanggaran hukum, yaitu dengan memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara. 2. Fungsi Penegakan Hukum secara Adil Mahkamah Syariyah diwajibkan dalam menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku tindak pidana sesuai dengan kejahatan ataupun pelanggaran yang dilakukannya dan memutuskan perkara-perkara yang berhubungan dengan keperdataan haruslah dapat mewujudkan suatu keadaan dengan semangat persaudaraan, yakni tidak adanya perasaan menang dan kalah diantara para pihak. 3. Fungsi Syiar Mahkamah Syariyah walaupun yang tampak secara kasat mata adalah suatu lem baga yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara sebagaimana dalam hukum Islam, akan tetapi juga secara tidak langsung melaksanakan syiar Islam, baik secara kelembagaan maupun secara pribadi. Dalam hal ini dituntut 10
  • 11. juga untuk berperan memperbaiki hubungan silaturrahmi yang mungkin telah terganggu akibat suatu putusan pengadilan. 4. Fungsi Rahmatan lilalamin. Sebagaimana dalam penjelasan fungsi diatas, bahwa Mahkamah Syariyah juga mempunyai fungsi syiar Islam, maka karena Islam secara filosofis salah satunya dipa hami sebagai suatu Agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, maka Mahkamah Syariyah sebagai suatu lembaga yang turut melaksanakan Hukum Islam sudah selayak nya dapat mewujudkan Islam sebagai suatu Agama yang rahmatan lilalamin. Sehingga tidak ada kesan ada orang yang takut dengan pelaksanaan Hukum Islam. 5. Fungsi Pembaharuan Mahkamah Syariyah didalam proses penegakan hukum selain menerapkan aturan hukum yang telah ada, juga diharuskan melakukan pembaharuan, dikarenakan perubahan masyarakat lebih cepat daripada perubahan hukum. Sebagaiman dipahami bahwa hakim juga berfungsi sebagai penemu hukum (The Judge making law), maka melalui pembaharuan oleh Mahkamah Syariyah akan terjadi suatu perubahan sosial dimasyarakat. 6. Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan tidak selalu terkait dengan suatu lembaga pendidikan, oleh karena itu Mahkamah Syariyah juga dapat menjalankan fungsi tersebut, dengan secara tidak langsung mendidik dan membina setiap pihak yang berperkara di Mahkamah Syariyah. Untuk terlaksananya tugas pokok dan fungsi diatas, Mahkamah Syariyah Idi menetapkan sasaran yang akan dicapai pada tahun 2010, diantaranya sebagai berikut : a. Tercapainya penyelesaian peradilan pada tingkat pertama dengan baik sesuai prosedur yang berlaku 11
  • 12. b. Meningkatnya tertib administrasi umum dan administrasi perkara c. Meningkatnya kualitas penegakan hukum pada Mahkamah Syariyah Idi d. Meningkatnya Sumber Daya Manusia di lingkungan Mahkamah Syariyah Idi e. Terpenuhinya segala hak-hak masyarakat dalam berperkara di Mahkamah Syariyah Idi Masih banyak lagi fungsi-fungsi hukum islam dalam kehidupan kita,yang kebanyakan dari kita tidak menyadari akan itu,contoh kecil nya saja dalam sehari- hari kita. Mulia dari kita bangun tidur sampai kita tidur lagi,kita telah di atur oleh agama, seperti kita mau makan kita telah diatur bagaimana cara makan yang bener,membaca do’a apa,sesudah nya membaca do’a lagi. Begitu pun dengan kegiatan yang lain nya tidak terlepas dari aturan islam.sesungguh nya agam yang paling baik adalah agama islam (dinul islam) amiin. 4. Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan dan Penegakan Hukum Umat Islam telah melewati berbagai periode panjang sejarah yang jauh lebih parah dan lebih menyakitkan dari situasi ini, mereka bisa bangkit berkat ketegasan para pemimpinnya, keutamaan para penguasanya dan kegigihan para ulamanya, sehingga mampu melampaui kesulitan tersebut. Harapan kini tergantung kepada kekuatan kebaikan yang ada dalam umat untuk berkontribusi secara efektif dalam memperbaiki dan merumuskan kebangkitan melalui para ulama dan para pemikir yang dikenal memiliki kapasitas keilmuan yang sangat dalam, memiliki kecemburuan terhadap agama, memiliki kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan umat Islam, berupaya tanpa henti melindungi umat dari semua hal yang bisa merusak keimanan, melemahkan persatuan, menghambat kemajuan, menghalangi umat untuk berdiri sejajar dengan bangsa lain. Selain itu, juga membuka wawasan bangsa terhadap peradaban dan budaya dalam level internasional yang sekarang tengah didominasi oleh arus globalisasi dan dikuasai oleh pemilik kekuatan terbesar, sehingga tidak ada tempat bagi mereka yang lemah, tertutup terhadap dirinya sendiri, tidak mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan di sekitarnya. Hal ini tentu 12
  • 13. memerlukan persyaratan berupa strategi dengan konsep dan tujuan yang jelas, bersumber dari kesadaran yang mendalam akan realitas kehidupan kita sekarang, membaca dengan cermat unsur-unsur kekuatan dan kelemahan kita dan mencari pemimpin bijak yang akan membawa langkah umat. Semua itu merupakan pekerjaan yang sangat besar dan tidak akan terwujud tanpa adanya upaya kolektif, dengan pendekatan yang konsisten dan terpadu sesuai dengan besarnya tantangan yang dihadapi. Akan tetapi, kebangkitan Islam yang muncul dua dekade yang lalu atau lebih, dan digadang-gadang akan mengakomodasi aspirasi dan harapan umat akan terjadinya pembaruan agama, menghidupkan kembali kejayaan dan berkontribusi terhadap peradaban dunia secara umum, dengan cepat mengalami kepudaran dan penyimpangan dari jalannya, karena perilaku tidak terpuji yang didominasi oleh pikiran ekstrimisme, intoleransi dan kepicikan yang tidak melihat adanya keluasan dalam hukum Islam dan adanya kebaikan dalam perbedaan pendapat. Demikian pula dalam keragaman suku, ras dan keyakinan dan mazhab ada hikmah ilahiah di baliknya. Mereka tidak belajar bagaimana untuk tidak setuju tanpa harus berperang, bagaimana kita semua berupaya tanpa ada benturan. Akibatnya, lahirlah tindakan teroris, orang tak bersalah menjadi korban, mereka merasa ketakutan, malapetaka dan kehancuran melanda baik di dalam maupun di luar negeri Islam. Umat Islam sangat terluka dan tercoreng citranya di mata umat dan bangsa lain yang memang membenci kita, mata mereka memandang dengan penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan kepada semua yang ada hubungannya dengan Islam baik dari dekat atau jauh. Mereka kemudian mempersiapkan semua kekuatan dan strategi untuk memerangi apa yang disebut terorisme, yang tidak mereka bayangkan bahwa perbuatan ini berada di luar kerangka Islam. Melalui alasan inilah, muncul berbagai reaksi yang sangat berlebihan ditujukan kepada seluruh kaum Muslim tanpa verifikasi sehingga semua orang menjadi korban rasisme, dan ketidak adilan. Islam adalah agama hikmah dan petutur yang baik, sehingga penyiaran Islam mendapatkan perhatian yang khusus, seperti dalam firman Allah Swt, “serulah menuju jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan, petutur yang baik dan 13
  • 14. berdebatlah dengan mereka dengan cara yang terbaik.” Dan seruan ini hanya dapat dicapai melalui dialog yang bijak dan ramah, terutama karena kehidupan manusia zaman ini berada di tengah-tengah perkembangan luar biasa dalam berbagai bidang kehidupan, dimana revolusi informasi menjadi pilarnya yang paling penting. Dan kita, sebagai dunia Islam, wajib menyampaikan konsep- konsep Islam sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan yang ada di sekitarnya. Kita harus mengambil elemen-elemen ini menjadi materi baru dan diintegrasikan dengan khazanah warisan kita yang sangat kaya sepanjang sejarah berdasarkan kebijaksanaan dan perencanaan yang matang. Gagasan inilah yang harus diperjuangkan di era revolusi komunikasi yang luar biasa, sehingga kita mampu mengembangkan media tablig yang persuasif, berpengaruh dan berbobot, diproduksi oleh sekelompok ilmuwan tercerahkan yang mampu menjelaskan isu-isu dan problematika keumatan secara tepat. Karena, ketika Islam ditampilkan dalam bentuk yang benar, akan menunjukkan wajah aslinya yang demikian indah dan merusak semua rencana dan strategi kaum musyakkikin (orang yang menyebarkan keraguan). Dan tidak boleh dilupakan di sini, bahwa media Barat yang mencurahkan seluruh energinya untuk menghadapi komunisme sebelum jatuhnya Tembok Berlin, kini telah mulai mengarahkannya untuk menghadapi Islam dan kaum muslimin dengan sarana yang lebih maju. Dalam hal ini, ada hal penting yang harus kita waspadai, yaitu kita tidak akan mampu merespon semua tuduhan mereka, melalui kasus-kasus rasisme dan pencorengan citra muslim seperti yang mereka promosikan. Dalam konteks ini, saya pribadi cenderung dengan pandangan yang tegas, bahwa tidak ada yang namanya benturan peradaban, yang sekarang ada adalah benturan kebodohan; Terorisme tidak memiliki agama atau negara atau bangsa, ia hanyalah sebuah tindakan yang didorong sikap ekstrimisme, intoleransi, penindasan, ketidakadilan dan keputus-asaan yang selalu ada di setiap tempat dan waktu. Inilah beberapa elemen penting dari resep yang kita butuhkan dalam rangka menciptakan Kebangkitan Islam, sehingga seorang muslim bisa menegaskan identitasnya, mampu memahami keimanannya dan mampu melekatkan nilai-nilai asli agama yang agung ini dalam kehidupannya, dan dalam 14
  • 15. waktu yang bersamaan, ia mampu berinteraksi dengan roda peradaban secara timbal balik. Gagasan ini bisa diungkapkan dalam satu kalimat, “Orisinalitas dan Kontemporer”, dimana beberapa aplikasinya akan kita lihat di sejumlah negara Islam yang telah berhasil berkat kebijaksanaan para pemimpinnya dan kematangan masyarakatnya yang berkontribusi positif dalam menemukan solusi yang tepat terhadap masalah-masalah zaman dan merubah arena konfrontasi dan konflik menjadi halaman yang penuh toleransi dan dialog. 15
  • 16. KESIMPULAN Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa isalm adalah agama yang memiliki sumber hukum yang berpedoman kepada al-qur’an dan assunah,sehingga semua yang dilakukan oleh umat islam berpola kepada perintah al-qur’an dan meneladani sunah nabi Muhammad SAW. Dengan begitu setiap yang kita lakukan akan baik dan mendapatkan pahala jika melakukan nya semata-mata ikhlas mencari ridlo Allah SWT. Seperti hadis ini, “Dari abidzar jundub bin junadah,dan abi abdirrahman mua’adz bin jabal R.A, dari Rasulullaah SAW,beliau bersabda: bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada,dan ikitilah perbuatan jelek itu dengan perbuatan baik niscaya ia akan menghapusnya serta bergaulah dengan manusia akhlaq yang baik.(HR.Tirmidzi)” Allah lah yang memiliki bumi dan langit, Dia lah yang mengatur di alam semesta ini,semua makhluk tunduk kepada Nya. Allah lah yang meninggikan langit dan Dia meletakan neraca (keadilan). maka tidak ada satu ciptaan pun yang berani melawan nya apalagi tidak turut akan perintah Nya. 16
  • 17. DAFTAR PUSTAKA  Sayyid sabiq,fiqh sunah,Dar al-fikr,beirut,1983 M  Dja’far shidieq,umay M, Syari’ah ibadah,alguroba,jakarta 2006  Dja’far shidieq,umay M, Tafhim al-qur’an.alguroba.jakarta 2002  www.badilag.net 17