SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH PENGANTAR ILMU FIQH
SEJARAH

&

PERKEMBANGAN FIQH

1|Page
Disusun Oleh :
Indah Pertiwi
Indah Permata Sari A.G
HELMA
X IA MUAMALAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) BENGKULU

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Pengatar
Ilmu yang berjudul “SEJARAH & PERKEMBANGAN FIQH”.
Sholawat beriring salam semoga tetap bercurah pada nabi Muhammad

2|Page
SAW, kepada keluarganya serta para pengikutnya yang selalu istiqomah
menjalankan sunnah-sunnah beliau.
Penulis berharap makalah ini dapat digunakan sebagai penambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Penulis juga menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
terselesainya makalah ini.
Penulis juga sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kelemahan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah selanjutnya.

Bengkulu,

Oktober 2013

PENULIS

Daftar Isi

Cover..................................................................................................... 1
Kata Pengantar ...................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................... 3

3|Page
Bab I Pendahuluan ................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................ 4
Bab II Pembahasan ............................................................................... 5
2.1 Fiqh pada Masa Nabi ...................................................................... 5
2.2 Fiqh pada Masa Sahabat ................................................................. 7
2.3 Fiqh pada Masa Imam Mujtahid .................................................... 8
2.4 Fiqh dalam Periode Taklid.............................................................. 11
2.5 Reformasi Fiqh ............................................................................... 12
Bab III Penutup ..................................................................................... 13
Daftar Pustaka ....................................................................................... 14

4|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah fiqh telah dimulai
menjadi

Nabi

dan

rasul

ini disebabkan segala persoalan yang
langsung oleh Rasulullah

sejak diangkatnya Muhammad SAW
sampai

dihadapai

Saw.

ketika

Akibatnya

wafatnya.

Hal

itu dijelaskan secara
ijtihad

yang

masih berada diantara benar atau salah tidak diperlukan. Akan tetapi,benihbenih kaidah sebenarnya sudah ada semenjak masa Nabi.1

Pengaruhnya sangat besar terhadap perkembangan ilmu fiqh. Masa
Rasulullah inilah yang mewariskan sejumlah nash-nash hukum baik dari AlQur‟an maupun Al-Sunnah, mewariskan prinsip-prinsip hukum islam baik
yang tersurat dalam dalil-dalil kulli maupun yang tersirat dari semangat AlQur‟an dan Al-Sunnah.
Fiqh diarahkan untuk memperbaiki akidah, karena akidah yang benar
inilah yang menjadi pondasi dalam hidup. Oleh karena itu, dapat kita pahami
apabila Rasulullah pada masa itu memulai da‟wahnya dengan mengubah
keyakinan masyarakat yang musyrik menuju masyarakat yang berakidah
tauhid, membersihkan hati dan menghiasi diri dengan al-Akhlak al-Karimah,
Masa Mekkah ini dimulai diangkatnya Muhammad SAW menjadi Rasul.

1.2 Rumusan Masalah
a.

Sejarah dan Perkembangan Ilmu Fiqh

1.3 Tujuan
a. Mengetahui Sejarah dan Perkembangan Ilmu Fiqh sejak masa Rasulullah
hingga Reformulasi Ilmu Fiqh
b. Memenuhi nilai mata kuliah dan sebagai bahan diskusi tatap muka

1

Mu’in,dkk, 1986, Ushul Fiqh, Jakarta IAIN di Jakarta, hal 65

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fiqh pada Masa Nabi
Bila kita memahami pengertian fiqh itu sebagai hasil penalaran
seorang ahli atas maksud hukum Allah yang berhubungan dengan tingkah
laku manusi yang bersifat amaliah serta terperinci.
Suatu hal yang nyata terjadi adalah bahwa Nabi telah berbuat
sehubungan dengan turunnya ayat-ayat Quran yang mengandung hukum
(ayat-ayat hukum). Tidak semua hukum itu memberikan penjelasan yang
mudah dipahami untuk kemudian dilaksanakan secara praktis sesuai
dengan kehendak Allah Swt. Nabi memberikan penjelsan dengan ucapan,
perbuatan dan pengakuannya yang kemudian disebut Sunnah Nabi.
Apabila Penjelasan dari Nabi yang berbentuk Sunnah itu merupakan ayatayat hukum, maka apa yang dikemukakan Nabi itu dapat disebut fiqh
namun lebih tepat disebut Fiqh Sunnah.
Sunnah Nabi berbunyi :
“Sesungguhnya aku menetapkan hukum berdasarkan apa-apa yang lahir,
dan kamu minta penyelesaian permusuhan kepadaku. Barangkali
seseorang diantaramu lebih lihai dalam berperkara dibandingkan yang
lainnya. Siapa yang aku putuskan untuknya sesuatu yang berkenaan
dengan harta orang lain, janganlah dimakan. Sesungguhnya aku
memberikan kepadanya potongan api neraka.”
Riwayat tersebut menunjukan bahwa Nabi sendiri terkadang
memutuskan perkara yang mungkin tidak betul secara materil. Hal ini
bearti tindakan itu semata didasarkan kepada itijihadnya, bukan dari
wahyu.

6|Page
Dalam kenyataannya memang beliau pernah beritijihad untuk
memahami

dan menjalankan wahyu Allah dalam hal-hal yang

memerlukan penjelasan Nabi yang sebagaiannya dibimbing oleh wahyu.
Dalam hal-hal yang tidak mendapat koreksi dari Allah, maka hal itu
muncul sebagai Sunnah Nabi yang wajib ditaati. Demikian sebagian
Sunnah Nabi adalah berdasarkan pada itijihadnya.
Beberapa contoh fiqh Nabi dalam bidang Hukum.:
a. Shalat
Perintah mengerjakan shalat banyak sekali terdapat di Al-Quran
tetapi tidak menjelaskan bagaiman praktik sholat tersebut.namun Nabi
mengetahui

maksud

perintah

Allah

swt

itu.

Karena

itu

Nabi

menjelaskannya menggunakan Sunnahnya. Nabi mengarahkan kata
“shalat” itu kepada perbuatan tertentu dengan tindakan yang berisi
beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi
dengan salam di hadapan para sahabatnya. Beliau berkata “inilah yang
dimaksud dengan shalat”.
b. Zakat
Perintah untuk melaksanakan zakat pun begitu banyak didalam AlQuran dengan banyak cara dan bentuk. Kemudian Nabi mengarahkan
penggunaan kata “zakat” itu untuk pemberian tertentu dari harta tertentu.
Bentuk perintah zakat :
“Ambillah dari harta mereka sebagai shadaqah (zakat), dengan cara
itu kamu membersihkan dan menyucikannya” (Q.S al Taubah/9 :103).
c. Puasa
Terkadang perintah melaksanakan puasa beriringan dengan
kewajiban shalat dan zakat. Kewajiaban puasa secara terpisah muncul
dalam firman Allah, surah Al-Baqarah (2): 173-175
“ Hai orang-orang yang beriman diwajibkan astasmu berpuasa
sebagaimana kewajiban atas orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan

7|Page
kamu menjadi orang yang bertaqwa. Puasa itu terdiri dari beberapa hari
yang ditentukan. Siapa yang berada dalam keadaan sakit atau dalam
perjalanan, boleh ia berbuka dan untuk itu ia harus mengantinya di hari
lain. Untuk orang uzur dan tidak mampu berpuasa, maka ia harus
membayar fidyah dalam bentuk memberi makan orang miskin. Siapa
melakukan dengan sukarela adalah lebih baik atasnya, dan kalau kamu
mau berpuasa lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.

2.2 Fiqh pada Masa Sahabat
Dengan wafatnya Nabi Rasulullah Saw, maka sempurnalah turunya
ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi, juga dengan tersendirinya sudah
terhenti. Keimanan umat yang sudah tinggi dan kepatuhannya akan
perintah agama, menuntut mereka selalu menghubungkan tingkah lakunya
sehari-hari dengan nilai agama, karena itu mereka memerlukan jawaban
hukum untuk menhadapi setiap persoalan dalam kehidupannya. Ada tiga
hal pokok yang berkembang waktu itu sehubungan dengan hukum yaitu :
1. begitu banyaknya muncul kejadian baru yang membutuhkan jawaban
hukum secara lahiriah tidak dapat ditemukan jawabannya dalam Al-Quran
maupun penjelasan dari Sunnah Nabi
2. timbulnya masalah-masalah yang secara lahir telah diatur ketentuan
hukumnya dalam Al-Quran maupun Sunnah Nabi, namun ketentuan itu
dalam keadaan tertentu sulit untuk diterapkan dan menghendaki
pemahaman baru agar relavan dengan perkembangan dan persoalan yang
dihadapi.
3. dalam Al-Quran ditemukan penjelasan terhadap suatu kejadian secara
jelas dan terpisah. Bila hal tersebut berlaku dalam kejadian tertentu, para
sahabat menemukan kesulitan dalam menerapkan dalil-dalil yang ada.
Ketika pokok masalah diatas memerlukan pemikiran mendalam atau
nalar dari para ahli yang disebut ijitihad. Kesamaan ini di kemudiaan hari
diistilahkan dengan ijma. Kesamaan ini mungkin munculnya dari
pemahaman dan penerimaan bersama atas keterangan Nabi yang kurang kuat
8|Page
sandaranya. Bentuk ini disebut kesamaan ijma yang menyandarkan diri
kepada petunjuk yang ada (nash). Dengan uraian diatas dapat dipahami
bahwa pada masa sahabat, sumber digunakan dalam merumuskan fiqh
adalah Al-Quran, penjelasan Nabi disebut Sunnah, dan itijihad yang terbatas
pada qiyas serta ijma sahabat.2 Bila pada masa Nabi proses penetapan fiqh
disebut pembinaan fiqh, maka pada masa sahabat disebut periode
pengembangan fiqh.
2.3 Fiqh pada Masa Imam Mujtahid
Bila pada masa Nabi sumber fiqh adalah Al-Quran, maka ada masa
sahabat di kembangkan dengan dijadikannya petunjuk Nabi dan itijihad
sebagai sumber penetapan fiqh. Sesudah masa sahabat, penetapan fiqh
dengan menggunakan Sunnah dan Ijitihad ini sudah begitu berkembang
dan meluas. Dalam kadar penerimaan dua sumber itu terlihat kecendrugan
mangerah dalam dua bentuk yaitu :
1.

dalam menentukan hasil ijitihad lebih banyak menggunakan hadist
Nabi dibandingkan dengan menggunakan ijitihad karena aliran ini
berkembang diwilayah Hijaz (Madinah dan Mekah ) mereka lebih
banyak mengetahui tentang kehidupan Nabi dan dengan sendirinya
mendengar dan mengetahui Hadist Hadist , meskipun keduanya
tetpa dijadikan sumber. Kelompok ini biasanya disebut Ahl AlHadist.

2.

dalam menetapkan fiqh lebih banyak menggunakan sumber ra‟yu
atau ijitihad ketimbang hadist karena pengetahuan mereka tidak
sebanyak orang di Hijaz mengenai kehidupan Nabi tetapi
kehidupan sosial mereka lebih maju dari Hijaz, untuk mengatasi itu
semua

mereka

lakukan

lebih

banyak

dan

kebih

sering

menggunakan ijitihad dalam penerapan fiqh , meskipun hadist juga
banyak digunakan. Kelompok ini sering disebut Ahl Al-Ra’yi.

2

Djazuli, A, 2006, Ilmu Fiqh (Pengalian, Perkembangan, Penerapan Hukum
Islam), Jakarta : Kencana Prenada Media Grup , Hal 14-15

9|Page
Munculnya dua kencendrugan ini dapat dipahami, terutama karena
adanya dua latar belakang historis dan sosial budaya yang berbeda. Kedua
aliran ini sama-sama berkembang dengan pesat. Masing-masing
melahirkan madrasah fiqh dan banyak menghasilkan ahli fiqh.
Kelompok Ahl Al-hadist menonjolkan dua madrasah yaitu
Madrasah Mekah dan Madinah. Hasil tempaan madrasah Mekah dan
Madinah ini muncul seorang Mujtahid besar ahli hadits, yaitu Malik bin
Anas

yang kemudian diikuti dengan kelompok besar yang disebut

Mazhab Malikiyah.
Ahl Al-Ra‟yi juga menampilkan dua madrasah besar yaitu
Madrasah kufah dan Basrah di Wilayah Irak. Dari para Fuqaha Madrasah
Irak muncul mujtahid besar Ahl Al-Ra‟yi yaitu Abu Hanifa dengan banyak
pengikut, yang disebut ulama Mazhab Hanafiyyah.
Kemudian pertengahan

abad kedua Hijriah tampil seorang

mujtahid besar yang pernah menggali ilmu dan pengalaman dari Madrasah
Hijaz dan juga Madrasah Irak, yaitu Imam Abu „Abdillah Muhammad Ibn
Idris al-Syafi‟i. Imam Syafi‟i mencoba mengambil jalan tengah antara
pendapat kelompok Ahl Al-Hadist dan Ahl Al-ra‟yi. Beliau menggunakan
lebih banyak sumber Ra‟yu, tetapi tidak seluas yang digunakan kelompok
Ahl Al-Ra‟yi, dan dalam waktu yang sama banyak pula menggunakan
sumber hadist, tetapi tidak seluas yang digunakan Ahl Al- Hadist. Ia
mengambil sikap kompromi dan pengembangan antara aliran rayu dan
aliran hadist. Metode Imam Syafi‟i ini berkembang secara pesat dan
banyak pengikutnya baik di Irak dan Mesir, yang kemudian disebut
Mazhab Syafi’iyyah.
Di antara pengikut terkemuka Imam Syafi‟i yang kemudian lebih
mewarnai pendapat denan hadist ialah Ahmad bin Hambal, yang kemudian
mempunyai banyak pengikut, yang disebut Mazhab Hanabilah.
Disamping itu, tampil pula mujtahid yang dalam pemahaman ayatayat Al-Quran lebih banyak berpedoman kepada lahir lafaz dan
menghindarkan diri dari membawa pemahamannya keluar (di balik) lahir

10 | P a g e
lafaz. Tokoh yang masyhur pengembang cara pemikiran ini adalah Daud
bin „Ali yang juga mempunyai banyak pengikut. Aliran ini disebut
Mazhab Zhahiriyyah.
Kelima aliran tersebut berada dalam lingkup aliran kalam Ahl AlSunnah wa Al-Jamaah. Aliran Fiqh yang juga muncul dalam masa ini adalah
Mazhab Syi‟ah yang dapat bertahan sampai waktu ini. Mazhab terbesar dari
kelompok ini adalah Mazhab Syi‟ah Imamiyah.
Periode ini ditandai oleh beberapa kegiatan ijitihad yang
menghasilkan fiqh dalam bentuknya yang mengagumkan yaitu :
a. kegiatan menetapkan metode berpikir dalam memahami sumber hukum.
Untuk maksud ini para ulama menyusun kaidah-kaidah yang dapat
mengarahkan mereka dalam usaha meengistinbathkan hukum dari dalildalil yang sudah ada. Kaidah ini kemudian disebut Ushul Fiqh.
b. kegiatan penetapan istilah-istilah hukum yang digunakan dalam fiqh.
Pada mulanya umat Islam dengan taat melaksanakan perintah-perintah
Allah dalam Al-Quran atau suruhan Nabi yang tersebut dalam SunnahNya, meskipun belum mengenal istilah-istilah hukum.
Untuk memudahkan umat Islam dalam memahami perintah dan
larangan syara‟, ulama mujtahid mencoba memberi istilah terhadap
setiap hukum syara‟ yang berkenaan dengan tingkah laku mujtahid. Pada
waktu ini dipisahkan antara perbuatan yang wajib, sunah, makruh,
mubah, dan haram. Dikembangkan pula pengertian tentang syarat, rukun,
sebabm, mani‟, shah, batal, halal, dan haram. Dengan itu setiap umat
dapat menetapkan tingkah lakunya dalam hubungannya dengan
kepatuhan terhadap hukum syara‟ kepada istilah-istilah tersebut.
c. menyusun kitab fiqh secara sistematis, yang tersusun dalam bab dan
pasal ; bagian dan subbagian yang mencakup semua masalah hukum,
baik yang berkenaan dalam hubungannya dengan Allah, maupun dalam
hubungannya dengan manusia dan alam lingkungannya; masing-masing
sesuai dengan metode dan cara berpikir imam mujtahid.

11 | P a g e
2.4 Fiqh dalam Periode Taklid
Akhirnya dari masa gemilangnya itijihad pada periode imam
mujtahid ditandai dengan telah tersusunya secara rapi dan sistematis
kitab-kitab fiqh sesuai dengan aliran berpikir mazhab masing-masing.
Dari satu sisi, pembukuan fiqh ini ada dampak positifnya yaitu
kemudahan bagi umat Islam dalam beramal, karena semua masalah
agama telah dapat mereka temukan jawabannya dalam kitab fiqh yang
ditulis para para mujtahid sebelumnya. Tetapi dari sisi lain, terdapat
dampak negatifnya yaitu berhentinya daya itijihad, karena orang tidak
merasa perlu lagi berpikir tentang hukum, sebab semuanya sudah
tersedia jawabannya.
Kitab fiqh yang dihasilkan para mujtahid terdahulu diteruskan
dan dilanjutkan oleh pengikut mazhab kepada generasi sesudahnya, tanpa
ada maksud untuk memikirkan atau mengkaji kembali secara kritis dan
kreatif meskipun situasi dan kondisi umat yang menjalankannya sudah
sangat jauh berbeda dengan kondisi disaat fiqh itu dirumuskan oleh
imam mujtahid. Mulai banyak ketentuan fiqh lama tidak dapat diikuti
untuk diterapkan secara praktis serta banyak masalah fiqh yang tidak
dapat dipecahkan hanya semata dengan membolak-balikkan kitab fiqh
yang ada itu. Pada masa imam mujtahid fiqh yang telah disusun berjalan
dengan praktis dan aktualisasi yang tinggi, dengan berjalannya waktu
fiqh dalam bidang-bidang tertentu sudah kehilangan daya aktualitasnya.

12 | P a g e
2.5 Reformulasi Fiqh Islam
Dalam satu segi, umat Islam menginginkan kembali kehidupannya
diatur oleh hukum Allah. Tetapi dari segi lain, kitab-kitab fiqh yang ada
pada waktu ini yang merupakan reformulasi resmi dari hukum syara‟
belum seluruhnya memenuhi keinginan umat Islam, oleh karena kondisi
sekarang yang sudah jauh berbeda dengan kondisi ulama mujtahid ketika
mereka menformulasikan kitab fiqh itu.
Keadaan demikian mendorong pemikir muslim untuk menempuh
usaha reaktualitas hukum yang dapat menghasilkan formulasi fiqh yang
baru, sehingga dapat menuntun kehidupan keagamaan dan keduniaan umat
Islam, sesuai dengan persoalaan zamannya.

13 | P a g e
BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai sejarah dan perkembangan
Fiqh yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis
banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.

14 | P a g e
Daftar Pustaka

Syarifuddin Amir, Ushul Fiqh , Jakarta : Kencana , 2008
Hasbi Ash Shddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, Semarang : PT Pustaka Rizki Putra
, 1997
Beni Ahmad Saebani , Fiqh Ushul Fiqh , Bandung : CV. Pustaka Setia, 2008
Djazuli,A. 2006.Ilmu Fiqih (pengalian, Perkembangan dan Penerapan Hukum
Islam).Jakarta:Kencana Prenada Media Grup

15 | P a g e

More Related Content

What's hot

Makalah ijtihad
Makalah ijtihadMakalah ijtihad
Makalah ijtihad
Dodyk Fallen
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Holong Marina Ops
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anNur Alfiyatur Rochmah
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
arfian kurniawan
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Riana Arum
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
azzaazza50746
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
Azzahra Azzahra
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Dodyk Fallen
 
Makalah Qiyas
Makalah QiyasMakalah Qiyas
Makalah Qiyas
Nur Rohmah
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiFaatihah Abwabarrizqi
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
PAUSIL ABU
 
Ppt kondifikasi hadist
Ppt kondifikasi hadist Ppt kondifikasi hadist
Ppt kondifikasi hadist
qoida malik
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum Islam
Vallen Hoven
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
Feri Nugroho
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Membangun city
 

What's hot (20)

Makalah ijtihad
Makalah ijtihadMakalah ijtihad
Makalah ijtihad
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Unsur unsur hadis
Unsur unsur hadisUnsur unsur hadis
Unsur unsur hadis
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Makalah Qiyas
Makalah QiyasMakalah Qiyas
Makalah Qiyas
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Ppt kondifikasi hadist
Ppt kondifikasi hadist Ppt kondifikasi hadist
Ppt kondifikasi hadist
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum Islam
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
 

Viewers also liked

Mazhab fiqh
Mazhab fiqhMazhab fiqh
Mazhab fiqh
Van Dant's
 
Hukum islam di indonesia
Hukum islam di indonesiaHukum islam di indonesia
Hukum islam di indonesiaDian Bulee
 
Sejarah perkembangan fiqh
Sejarah perkembangan fiqhSejarah perkembangan fiqh
Sejarah perkembangan fiqhindah pertiwi
 
Fiqh islam
Fiqh islamFiqh islam
Fiqh islam
izzatabella
 
Syariah dan ilmu fiqh
Syariah dan ilmu fiqhSyariah dan ilmu fiqh
Syariah dan ilmu fiqh
Garuda Indonesia
 
Makalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqhMakalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqhM fazrul
 
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Mawadah Warohmah
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Nasruddin Asnah
 
PPT materi fiqih
PPT materi fiqihPPT materi fiqih
PPT materi fiqihAya Hiday
 
makalah Fiqih ibadah tentang zakat
makalah Fiqih ibadah tentang zakatmakalah Fiqih ibadah tentang zakat
makalah Fiqih ibadah tentang zakatWiji Lestari
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabMarhamah Saleh
 
Kaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyahKaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyah
Muhammad Ade Riza
 
Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih
Kaidah-Kaidah Ushul FiqihKaidah-Kaidah Ushul Fiqih
Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih
UNIB
 
Makalah fiqih "PELEPASAN DAN PERUBAHAN HARTA"
Makalah fiqih "PELEPASAN DAN PERUBAHAN HARTA"Makalah fiqih "PELEPASAN DAN PERUBAHAN HARTA"
Makalah fiqih "PELEPASAN DAN PERUBAHAN HARTA"
Novianti Rossalina
 
Makalah Ushul Fiqh As-Sunnah
Makalah Ushul Fiqh As-SunnahMakalah Ushul Fiqh As-Sunnah
Makalah Ushul Fiqh As-Sunnah
indah pertiwi
 

Viewers also liked (20)

Makalah usul fiqih
Makalah usul fiqihMakalah usul fiqih
Makalah usul fiqih
 
Mazhab fiqh
Mazhab fiqhMazhab fiqh
Mazhab fiqh
 
Hukum islam di indonesia
Hukum islam di indonesiaHukum islam di indonesia
Hukum islam di indonesia
 
Sejarah perkembangan fiqh
Sejarah perkembangan fiqhSejarah perkembangan fiqh
Sejarah perkembangan fiqh
 
Fiqh islam
Fiqh islamFiqh islam
Fiqh islam
 
Syariah dan ilmu fiqh
Syariah dan ilmu fiqhSyariah dan ilmu fiqh
Syariah dan ilmu fiqh
 
Silabus fiqih 1
Silabus fiqih 1Silabus fiqih 1
Silabus fiqih 1
 
Makalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqhMakalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqh
 
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
 
Silabus ushul fiqih
Silabus ushul fiqihSilabus ushul fiqih
Silabus ushul fiqih
 
PPT materi fiqih
PPT materi fiqihPPT materi fiqih
PPT materi fiqih
 
makalah Fiqih ibadah tentang zakat
makalah Fiqih ibadah tentang zakatmakalah Fiqih ibadah tentang zakat
makalah Fiqih ibadah tentang zakat
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhab
 
Kaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyahKaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyah
 
Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih
Kaidah-Kaidah Ushul FiqihKaidah-Kaidah Ushul Fiqih
Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
Makalah fiqih "PELEPASAN DAN PERUBAHAN HARTA"
Makalah fiqih "PELEPASAN DAN PERUBAHAN HARTA"Makalah fiqih "PELEPASAN DAN PERUBAHAN HARTA"
Makalah fiqih "PELEPASAN DAN PERUBAHAN HARTA"
 
Makalah Ushul Fiqh As-Sunnah
Makalah Ushul Fiqh As-SunnahMakalah Ushul Fiqh As-Sunnah
Makalah Ushul Fiqh As-Sunnah
 

Similar to Makalah sejarah perkembangan fiqh

Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdfIjtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Zukét Printing
 
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docxIjtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Zukét Printing
 
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docxMAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
GilankSantosa
 
Nasakh dan Mansukh.pdf
Nasakh dan Mansukh.pdfNasakh dan Mansukh.pdf
Nasakh dan Mansukh.pdf
Zukét Printing
 
Nasakh dan Mansukh.docx
Nasakh dan Mansukh.docxNasakh dan Mansukh.docx
Nasakh dan Mansukh.docx
Zukét Printing
 
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Jimatul Arrobi
 
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN RUSLAN KELAS E.ppt
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN RUSLAN KELAS E.pptTUGAS MEDIA PEMBELAJARAN RUSLAN KELAS E.ppt
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN RUSLAN KELAS E.ppt
IrfanAudah1
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Zukét Printing
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Zukét Printing
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Zukét Printing
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Zukét Printing
 
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqhMeluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
friskacaca
 
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxMAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
Nadila Utami
 
Fungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamFungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islam
Sri Wiji Lestari
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Lianita Dian
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docxStudi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Zukét Printing
 

Similar to Makalah sejarah perkembangan fiqh (20)

Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdfIjtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
 
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docxIjtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
 
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docxMAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
 
Nasakh dan Mansukh.pdf
Nasakh dan Mansukh.pdfNasakh dan Mansukh.pdf
Nasakh dan Mansukh.pdf
 
Nasakh dan Mansukh.docx
Nasakh dan Mansukh.docxNasakh dan Mansukh.docx
Nasakh dan Mansukh.docx
 
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
 
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN RUSLAN KELAS E.ppt
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN RUSLAN KELAS E.pptTUGAS MEDIA PEMBELAJARAN RUSLAN KELAS E.ppt
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN RUSLAN KELAS E.ppt
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
 
Kelompok 1 -- ulumul hadits
Kelompok 1  -- ulumul haditsKelompok 1  -- ulumul hadits
Kelompok 1 -- ulumul hadits
 
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqhMeluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
 
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxMAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
 
Fungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamFungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islam
 
Makalah AIK I
Makalah AIK IMakalah AIK I
Makalah AIK I
 
Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docxStudi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
 

Makalah sejarah perkembangan fiqh

  • 1. MAKALAH PENGANTAR ILMU FIQH SEJARAH & PERKEMBANGAN FIQH 1|Page
  • 2. Disusun Oleh : Indah Pertiwi Indah Permata Sari A.G HELMA X IA MUAMALAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Pengatar Ilmu yang berjudul “SEJARAH & PERKEMBANGAN FIQH”. Sholawat beriring salam semoga tetap bercurah pada nabi Muhammad 2|Page
  • 3. SAW, kepada keluarganya serta para pengikutnya yang selalu istiqomah menjalankan sunnah-sunnah beliau. Penulis berharap makalah ini dapat digunakan sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam terselesainya makalah ini. Penulis juga sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah selanjutnya. Bengkulu, Oktober 2013 PENULIS Daftar Isi Cover..................................................................................................... 1 Kata Pengantar ...................................................................................... 2 Daftar Isi ............................................................................................... 3 3|Page
  • 4. Bab I Pendahuluan ................................................................................ 4 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4 1.3 Tujuan ............................................................................................ 4 Bab II Pembahasan ............................................................................... 5 2.1 Fiqh pada Masa Nabi ...................................................................... 5 2.2 Fiqh pada Masa Sahabat ................................................................. 7 2.3 Fiqh pada Masa Imam Mujtahid .................................................... 8 2.4 Fiqh dalam Periode Taklid.............................................................. 11 2.5 Reformasi Fiqh ............................................................................... 12 Bab III Penutup ..................................................................................... 13 Daftar Pustaka ....................................................................................... 14 4|Page
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah fiqh telah dimulai menjadi Nabi dan rasul ini disebabkan segala persoalan yang langsung oleh Rasulullah sejak diangkatnya Muhammad SAW sampai dihadapai Saw. ketika Akibatnya wafatnya. Hal itu dijelaskan secara ijtihad yang masih berada diantara benar atau salah tidak diperlukan. Akan tetapi,benihbenih kaidah sebenarnya sudah ada semenjak masa Nabi.1 Pengaruhnya sangat besar terhadap perkembangan ilmu fiqh. Masa Rasulullah inilah yang mewariskan sejumlah nash-nash hukum baik dari AlQur‟an maupun Al-Sunnah, mewariskan prinsip-prinsip hukum islam baik yang tersurat dalam dalil-dalil kulli maupun yang tersirat dari semangat AlQur‟an dan Al-Sunnah. Fiqh diarahkan untuk memperbaiki akidah, karena akidah yang benar inilah yang menjadi pondasi dalam hidup. Oleh karena itu, dapat kita pahami apabila Rasulullah pada masa itu memulai da‟wahnya dengan mengubah keyakinan masyarakat yang musyrik menuju masyarakat yang berakidah tauhid, membersihkan hati dan menghiasi diri dengan al-Akhlak al-Karimah, Masa Mekkah ini dimulai diangkatnya Muhammad SAW menjadi Rasul. 1.2 Rumusan Masalah a. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Fiqh 1.3 Tujuan a. Mengetahui Sejarah dan Perkembangan Ilmu Fiqh sejak masa Rasulullah hingga Reformulasi Ilmu Fiqh b. Memenuhi nilai mata kuliah dan sebagai bahan diskusi tatap muka 1 Mu’in,dkk, 1986, Ushul Fiqh, Jakarta IAIN di Jakarta, hal 65 5|Page
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Fiqh pada Masa Nabi Bila kita memahami pengertian fiqh itu sebagai hasil penalaran seorang ahli atas maksud hukum Allah yang berhubungan dengan tingkah laku manusi yang bersifat amaliah serta terperinci. Suatu hal yang nyata terjadi adalah bahwa Nabi telah berbuat sehubungan dengan turunnya ayat-ayat Quran yang mengandung hukum (ayat-ayat hukum). Tidak semua hukum itu memberikan penjelasan yang mudah dipahami untuk kemudian dilaksanakan secara praktis sesuai dengan kehendak Allah Swt. Nabi memberikan penjelsan dengan ucapan, perbuatan dan pengakuannya yang kemudian disebut Sunnah Nabi. Apabila Penjelasan dari Nabi yang berbentuk Sunnah itu merupakan ayatayat hukum, maka apa yang dikemukakan Nabi itu dapat disebut fiqh namun lebih tepat disebut Fiqh Sunnah. Sunnah Nabi berbunyi : “Sesungguhnya aku menetapkan hukum berdasarkan apa-apa yang lahir, dan kamu minta penyelesaian permusuhan kepadaku. Barangkali seseorang diantaramu lebih lihai dalam berperkara dibandingkan yang lainnya. Siapa yang aku putuskan untuknya sesuatu yang berkenaan dengan harta orang lain, janganlah dimakan. Sesungguhnya aku memberikan kepadanya potongan api neraka.” Riwayat tersebut menunjukan bahwa Nabi sendiri terkadang memutuskan perkara yang mungkin tidak betul secara materil. Hal ini bearti tindakan itu semata didasarkan kepada itijihadnya, bukan dari wahyu. 6|Page
  • 7. Dalam kenyataannya memang beliau pernah beritijihad untuk memahami dan menjalankan wahyu Allah dalam hal-hal yang memerlukan penjelasan Nabi yang sebagaiannya dibimbing oleh wahyu. Dalam hal-hal yang tidak mendapat koreksi dari Allah, maka hal itu muncul sebagai Sunnah Nabi yang wajib ditaati. Demikian sebagian Sunnah Nabi adalah berdasarkan pada itijihadnya. Beberapa contoh fiqh Nabi dalam bidang Hukum.: a. Shalat Perintah mengerjakan shalat banyak sekali terdapat di Al-Quran tetapi tidak menjelaskan bagaiman praktik sholat tersebut.namun Nabi mengetahui maksud perintah Allah swt itu. Karena itu Nabi menjelaskannya menggunakan Sunnahnya. Nabi mengarahkan kata “shalat” itu kepada perbuatan tertentu dengan tindakan yang berisi beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam di hadapan para sahabatnya. Beliau berkata “inilah yang dimaksud dengan shalat”. b. Zakat Perintah untuk melaksanakan zakat pun begitu banyak didalam AlQuran dengan banyak cara dan bentuk. Kemudian Nabi mengarahkan penggunaan kata “zakat” itu untuk pemberian tertentu dari harta tertentu. Bentuk perintah zakat : “Ambillah dari harta mereka sebagai shadaqah (zakat), dengan cara itu kamu membersihkan dan menyucikannya” (Q.S al Taubah/9 :103). c. Puasa Terkadang perintah melaksanakan puasa beriringan dengan kewajiban shalat dan zakat. Kewajiaban puasa secara terpisah muncul dalam firman Allah, surah Al-Baqarah (2): 173-175 “ Hai orang-orang yang beriman diwajibkan astasmu berpuasa sebagaimana kewajiban atas orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan 7|Page
  • 8. kamu menjadi orang yang bertaqwa. Puasa itu terdiri dari beberapa hari yang ditentukan. Siapa yang berada dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan, boleh ia berbuka dan untuk itu ia harus mengantinya di hari lain. Untuk orang uzur dan tidak mampu berpuasa, maka ia harus membayar fidyah dalam bentuk memberi makan orang miskin. Siapa melakukan dengan sukarela adalah lebih baik atasnya, dan kalau kamu mau berpuasa lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. 2.2 Fiqh pada Masa Sahabat Dengan wafatnya Nabi Rasulullah Saw, maka sempurnalah turunya ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi, juga dengan tersendirinya sudah terhenti. Keimanan umat yang sudah tinggi dan kepatuhannya akan perintah agama, menuntut mereka selalu menghubungkan tingkah lakunya sehari-hari dengan nilai agama, karena itu mereka memerlukan jawaban hukum untuk menhadapi setiap persoalan dalam kehidupannya. Ada tiga hal pokok yang berkembang waktu itu sehubungan dengan hukum yaitu : 1. begitu banyaknya muncul kejadian baru yang membutuhkan jawaban hukum secara lahiriah tidak dapat ditemukan jawabannya dalam Al-Quran maupun penjelasan dari Sunnah Nabi 2. timbulnya masalah-masalah yang secara lahir telah diatur ketentuan hukumnya dalam Al-Quran maupun Sunnah Nabi, namun ketentuan itu dalam keadaan tertentu sulit untuk diterapkan dan menghendaki pemahaman baru agar relavan dengan perkembangan dan persoalan yang dihadapi. 3. dalam Al-Quran ditemukan penjelasan terhadap suatu kejadian secara jelas dan terpisah. Bila hal tersebut berlaku dalam kejadian tertentu, para sahabat menemukan kesulitan dalam menerapkan dalil-dalil yang ada. Ketika pokok masalah diatas memerlukan pemikiran mendalam atau nalar dari para ahli yang disebut ijitihad. Kesamaan ini di kemudiaan hari diistilahkan dengan ijma. Kesamaan ini mungkin munculnya dari pemahaman dan penerimaan bersama atas keterangan Nabi yang kurang kuat 8|Page
  • 9. sandaranya. Bentuk ini disebut kesamaan ijma yang menyandarkan diri kepada petunjuk yang ada (nash). Dengan uraian diatas dapat dipahami bahwa pada masa sahabat, sumber digunakan dalam merumuskan fiqh adalah Al-Quran, penjelasan Nabi disebut Sunnah, dan itijihad yang terbatas pada qiyas serta ijma sahabat.2 Bila pada masa Nabi proses penetapan fiqh disebut pembinaan fiqh, maka pada masa sahabat disebut periode pengembangan fiqh. 2.3 Fiqh pada Masa Imam Mujtahid Bila pada masa Nabi sumber fiqh adalah Al-Quran, maka ada masa sahabat di kembangkan dengan dijadikannya petunjuk Nabi dan itijihad sebagai sumber penetapan fiqh. Sesudah masa sahabat, penetapan fiqh dengan menggunakan Sunnah dan Ijitihad ini sudah begitu berkembang dan meluas. Dalam kadar penerimaan dua sumber itu terlihat kecendrugan mangerah dalam dua bentuk yaitu : 1. dalam menentukan hasil ijitihad lebih banyak menggunakan hadist Nabi dibandingkan dengan menggunakan ijitihad karena aliran ini berkembang diwilayah Hijaz (Madinah dan Mekah ) mereka lebih banyak mengetahui tentang kehidupan Nabi dan dengan sendirinya mendengar dan mengetahui Hadist Hadist , meskipun keduanya tetpa dijadikan sumber. Kelompok ini biasanya disebut Ahl AlHadist. 2. dalam menetapkan fiqh lebih banyak menggunakan sumber ra‟yu atau ijitihad ketimbang hadist karena pengetahuan mereka tidak sebanyak orang di Hijaz mengenai kehidupan Nabi tetapi kehidupan sosial mereka lebih maju dari Hijaz, untuk mengatasi itu semua mereka lakukan lebih banyak dan kebih sering menggunakan ijitihad dalam penerapan fiqh , meskipun hadist juga banyak digunakan. Kelompok ini sering disebut Ahl Al-Ra’yi. 2 Djazuli, A, 2006, Ilmu Fiqh (Pengalian, Perkembangan, Penerapan Hukum Islam), Jakarta : Kencana Prenada Media Grup , Hal 14-15 9|Page
  • 10. Munculnya dua kencendrugan ini dapat dipahami, terutama karena adanya dua latar belakang historis dan sosial budaya yang berbeda. Kedua aliran ini sama-sama berkembang dengan pesat. Masing-masing melahirkan madrasah fiqh dan banyak menghasilkan ahli fiqh. Kelompok Ahl Al-hadist menonjolkan dua madrasah yaitu Madrasah Mekah dan Madinah. Hasil tempaan madrasah Mekah dan Madinah ini muncul seorang Mujtahid besar ahli hadits, yaitu Malik bin Anas yang kemudian diikuti dengan kelompok besar yang disebut Mazhab Malikiyah. Ahl Al-Ra‟yi juga menampilkan dua madrasah besar yaitu Madrasah kufah dan Basrah di Wilayah Irak. Dari para Fuqaha Madrasah Irak muncul mujtahid besar Ahl Al-Ra‟yi yaitu Abu Hanifa dengan banyak pengikut, yang disebut ulama Mazhab Hanafiyyah. Kemudian pertengahan abad kedua Hijriah tampil seorang mujtahid besar yang pernah menggali ilmu dan pengalaman dari Madrasah Hijaz dan juga Madrasah Irak, yaitu Imam Abu „Abdillah Muhammad Ibn Idris al-Syafi‟i. Imam Syafi‟i mencoba mengambil jalan tengah antara pendapat kelompok Ahl Al-Hadist dan Ahl Al-ra‟yi. Beliau menggunakan lebih banyak sumber Ra‟yu, tetapi tidak seluas yang digunakan kelompok Ahl Al-Ra‟yi, dan dalam waktu yang sama banyak pula menggunakan sumber hadist, tetapi tidak seluas yang digunakan Ahl Al- Hadist. Ia mengambil sikap kompromi dan pengembangan antara aliran rayu dan aliran hadist. Metode Imam Syafi‟i ini berkembang secara pesat dan banyak pengikutnya baik di Irak dan Mesir, yang kemudian disebut Mazhab Syafi’iyyah. Di antara pengikut terkemuka Imam Syafi‟i yang kemudian lebih mewarnai pendapat denan hadist ialah Ahmad bin Hambal, yang kemudian mempunyai banyak pengikut, yang disebut Mazhab Hanabilah. Disamping itu, tampil pula mujtahid yang dalam pemahaman ayatayat Al-Quran lebih banyak berpedoman kepada lahir lafaz dan menghindarkan diri dari membawa pemahamannya keluar (di balik) lahir 10 | P a g e
  • 11. lafaz. Tokoh yang masyhur pengembang cara pemikiran ini adalah Daud bin „Ali yang juga mempunyai banyak pengikut. Aliran ini disebut Mazhab Zhahiriyyah. Kelima aliran tersebut berada dalam lingkup aliran kalam Ahl AlSunnah wa Al-Jamaah. Aliran Fiqh yang juga muncul dalam masa ini adalah Mazhab Syi‟ah yang dapat bertahan sampai waktu ini. Mazhab terbesar dari kelompok ini adalah Mazhab Syi‟ah Imamiyah. Periode ini ditandai oleh beberapa kegiatan ijitihad yang menghasilkan fiqh dalam bentuknya yang mengagumkan yaitu : a. kegiatan menetapkan metode berpikir dalam memahami sumber hukum. Untuk maksud ini para ulama menyusun kaidah-kaidah yang dapat mengarahkan mereka dalam usaha meengistinbathkan hukum dari dalildalil yang sudah ada. Kaidah ini kemudian disebut Ushul Fiqh. b. kegiatan penetapan istilah-istilah hukum yang digunakan dalam fiqh. Pada mulanya umat Islam dengan taat melaksanakan perintah-perintah Allah dalam Al-Quran atau suruhan Nabi yang tersebut dalam SunnahNya, meskipun belum mengenal istilah-istilah hukum. Untuk memudahkan umat Islam dalam memahami perintah dan larangan syara‟, ulama mujtahid mencoba memberi istilah terhadap setiap hukum syara‟ yang berkenaan dengan tingkah laku mujtahid. Pada waktu ini dipisahkan antara perbuatan yang wajib, sunah, makruh, mubah, dan haram. Dikembangkan pula pengertian tentang syarat, rukun, sebabm, mani‟, shah, batal, halal, dan haram. Dengan itu setiap umat dapat menetapkan tingkah lakunya dalam hubungannya dengan kepatuhan terhadap hukum syara‟ kepada istilah-istilah tersebut. c. menyusun kitab fiqh secara sistematis, yang tersusun dalam bab dan pasal ; bagian dan subbagian yang mencakup semua masalah hukum, baik yang berkenaan dalam hubungannya dengan Allah, maupun dalam hubungannya dengan manusia dan alam lingkungannya; masing-masing sesuai dengan metode dan cara berpikir imam mujtahid. 11 | P a g e
  • 12. 2.4 Fiqh dalam Periode Taklid Akhirnya dari masa gemilangnya itijihad pada periode imam mujtahid ditandai dengan telah tersusunya secara rapi dan sistematis kitab-kitab fiqh sesuai dengan aliran berpikir mazhab masing-masing. Dari satu sisi, pembukuan fiqh ini ada dampak positifnya yaitu kemudahan bagi umat Islam dalam beramal, karena semua masalah agama telah dapat mereka temukan jawabannya dalam kitab fiqh yang ditulis para para mujtahid sebelumnya. Tetapi dari sisi lain, terdapat dampak negatifnya yaitu berhentinya daya itijihad, karena orang tidak merasa perlu lagi berpikir tentang hukum, sebab semuanya sudah tersedia jawabannya. Kitab fiqh yang dihasilkan para mujtahid terdahulu diteruskan dan dilanjutkan oleh pengikut mazhab kepada generasi sesudahnya, tanpa ada maksud untuk memikirkan atau mengkaji kembali secara kritis dan kreatif meskipun situasi dan kondisi umat yang menjalankannya sudah sangat jauh berbeda dengan kondisi disaat fiqh itu dirumuskan oleh imam mujtahid. Mulai banyak ketentuan fiqh lama tidak dapat diikuti untuk diterapkan secara praktis serta banyak masalah fiqh yang tidak dapat dipecahkan hanya semata dengan membolak-balikkan kitab fiqh yang ada itu. Pada masa imam mujtahid fiqh yang telah disusun berjalan dengan praktis dan aktualisasi yang tinggi, dengan berjalannya waktu fiqh dalam bidang-bidang tertentu sudah kehilangan daya aktualitasnya. 12 | P a g e
  • 13. 2.5 Reformulasi Fiqh Islam Dalam satu segi, umat Islam menginginkan kembali kehidupannya diatur oleh hukum Allah. Tetapi dari segi lain, kitab-kitab fiqh yang ada pada waktu ini yang merupakan reformulasi resmi dari hukum syara‟ belum seluruhnya memenuhi keinginan umat Islam, oleh karena kondisi sekarang yang sudah jauh berbeda dengan kondisi ulama mujtahid ketika mereka menformulasikan kitab fiqh itu. Keadaan demikian mendorong pemikir muslim untuk menempuh usaha reaktualitas hukum yang dapat menghasilkan formulasi fiqh yang baru, sehingga dapat menuntun kehidupan keagamaan dan keduniaan umat Islam, sesuai dengan persoalaan zamannya. 13 | P a g e
  • 14. BAB III PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai sejarah dan perkembangan Fiqh yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca. 14 | P a g e
  • 15. Daftar Pustaka Syarifuddin Amir, Ushul Fiqh , Jakarta : Kencana , 2008 Hasbi Ash Shddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, Semarang : PT Pustaka Rizki Putra , 1997 Beni Ahmad Saebani , Fiqh Ushul Fiqh , Bandung : CV. Pustaka Setia, 2008 Djazuli,A. 2006.Ilmu Fiqih (pengalian, Perkembangan dan Penerapan Hukum Islam).Jakarta:Kencana Prenada Media Grup 15 | P a g e