SlideShare a Scribd company logo
Assalamualaikum
Thaharah (Bersuci)
Menurut
Pendidikan
agama Islam
X-MIA
6
Kelompok 3
Nama Kelompok:
1. Ahmad Shohibul Hidayat (02)
2. Ahya’ Al Aula (03)
3. Ayu Vandani Wulan (06)
4. M. Ababil Fanani (20)
5. Rinzani Cyzaria Putri (29)
6. Risa Febrianti (30)
7. Varadinda Tami Widijayanti (34)
Hai Teman-
teman,
Taukah kalian
apa itu
Thaharah ?
Dan tahukah
kamu siapa Imam
Maliki itu ?
Kami akan
mempresentasikan
tentang Thaharah
menurut Imam
Maliki
Tidak
!!!
1. Biografi Imam Maliki
2. Pengambilan Dasar Hukum
3. Thaharah
4. Kesimpulan
1. Biografi Imam Maliki
Nama lengkap Imam Malik adalah Malik Bin Anas Bin Abi Amr. Beliau dilahirkan di
kota Madinah pada tahun 93 H. Dan beliu meninggal pada tahun 179 H.
Imam Malik adalah seorang yang sangat cerdas dan genius, Imam Malik
mempunyai hafalan yang sangat kuat. Jika beliau mendengar sesuatu yang beliau dengar,
beliau langsung dapat menghafal dan tidak pernah lupa. Pernah suatu hari beliau
mendengar 40 hadist sekaligus dan kemudian besok harinya dikemukakan kembali kepada
gurunya hafalan-hafalan hadist tersebut dan tidak satu pun yang luput dari ingatan beliau.
Diceritakan bahwa kecermelangan dan kecerdasannya, Imam Malik dalam usia
yang relatif cukup muda – lebih kurang usia tujuh belas tahun – telah mendapat
kepercayaan dan izin dari gurunya untuk mengajar di Masjid Madinah.
Sebagai mana diungkapkan oleh Sya’ban Muhammad Isma’il, bahwa Imam Malik
berkomentar tentang keizinan yang diberikan kepadanya untuk mengajar di Masjid
Madinah yaitu “Ma jalastu lilfutya wa al-Hadist hatta syahida li sab’una syaikhan min ahli al-
‘ilm anni mardat lizalik” (saya tidaklah mungkin menduduki posisi seperti ini untuk berfatwa
dan mengajarkan Hadist kecuali setelah mendapat kasaksian dari tujuh puluh orang syaikh
ahli ilmu serta saya ttelah di izinkan untuk itu).
2. Pengambilan Dasar Hukum
a. Kitab al-Qur’an
b. Al-Sunnah
c. Al-ijma’
d. Qoul Sahabat
e. Amal Ahli Madinah
f. Al-Qiyas
g. Al-Masalih al-Mursalah
h. Al-Istihsan
i. Al-Zarai’
j. Al-‘Urf
k. Al-Istishab
Sebagai mana telah disinggung sebelum ini, tentang sumber dalil dalam Hukum
Islam, maka al-Qur’an merupakan sumber utama dalam pembinaan hukum Islam.
Seluruh fuqoha’ dan umat Islam menyatakan bahwa al-Quran’ adalah sumber
utama dari hukum Islam. Dilihat dari sumber kebenarannya sebagai sumber, maka
al-Quran adalah merupakan sumber dari beberapa sumber.
Dengan kata lain, al-Qur’an menempati posisi paling awal dari tertib sumber
hukum dalam berhujjah. Adapun sumber-sumber lainnya merupakan pelengkap
dari cabang dari Al-Qur’an. Karena pada dasarnya sumber-sumber lain itu akan
kembali kepada Al-Quran. Al-Gozali, malah mengatakan, bahwa hakikatnya
sumber hukum ita adalah satu, yaitu firman Allah SWT. Sebab, Sabda Rosululloh
bukanlah hukum, tetepi sabda beliau merupakan pemberitaan tentang bermacam-
macam hukum.
a. Kitab al-Qur’an
Dilihat dari segi pembagian sunnah menjadi mutawattir, masyhur dan
ahad, saebagaiman telah disebutkan diatas, maka sunnah mutawttir,masyhur dan
ahad, merupakan sumber dan dasar pembinaan hukum Islam.
Namun demikian, dari ketiga macam pembagian sunnah yang telah disebutkan di
atas, maka terhadap sunnah mutawatir seluruh baik Ulama ushul maupun ahli
hadis sepakat atas kehujjahannya. Demikian pula terhadap sunnah masyhur dan
sunnah ahad. Akan tetapi, para ulama berbeda pendapat tentang persyaratan
pengamalan sunnah ahad.
Sikap mendahulukan amal ahli Madinah (praktek penduduk Madinah)
dari sunnah ahad adalah didasarkan pada kenyataan bahwa kehidupan penduduk
Madinah dipengaruhi oleh tradisi hidup nabi SAW dan tradisi kenabian ini
terefleksi dalam sikap hidup penduduk Madinah yang secara faktual dijadikan
sebagai dasar dalam melegalisasi berbagai persoalan tasyri’.
b. Al- Sunnah
c. Al-ijma’
Ijma’ adalah kesepakatan/consensus yang terjadi antara para ulama, baik
secara terbuka maupun tertutup. Yang dimaksud di sini adalah Ijma’sahabat
maupun Ijma’para mujtahid
Imam Malik sebagai salah seorang tokoh ulama Madinah juga berhujjah
dengan Ijma’. Hasbi as-Shidqi menjelaskan bahwa Imam Malik paling banyak
menyandarkan pendapatnya atas Ijma’ dan dalam kitab Muwaththa’ sering
ditemukan pernyataan-pernyataan sesuatu yang telah menjadi kesepakatan
maka berarti hal tersebut merupakan Ijma’ ahli fiqh dan ahli ilmu yang mana
mereka tidak berselisih padanya.
Dari sini, Malik hanya menerima Ijma’ yang bersumber dari para ahli
ijtihad. Dan di samping itu Imam Malik juga membicarakan secara khusus
tentang tentang Ijma’ ahli Madinah lebih didahulukan dari khabar ahad dalam
melakukan istinbat hukum. Dengan demikian, Ijma’ yang menjadi hujjah bagi
Malik dilihat dari pembentukannya ada dua macam yaitu Ijma’ ahli Madinah
yang berdasarkan kesepakatan para mujtahid dan Ijma’ ahli Madinah yang
berasal dari praktik penduduk Madinah. Akan tetapi, Ijma’ ahli Madinah yang
diklaim oleh Malik sebagai suatu doktrin hukum, umumnya ditentang
mayoritas ulama’ lainnya.
Imam Malik menjelaskan bahwa qoul sahabat adalah hadis atau dianggap
sebagai hadis yang wajib diamalkan, misalnya fatwa sahabat tentang manasik
haji.
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA tatkala dua kota ini (Kufah dan Basrah)
telah ditaklukkan, mereka menghadap Umar dan mengadu; wahai Amirul
Mukminin sesungguhnya Rasulullah SAW telah menentukan Qarnu al-Manazil
sebagai Miqat bagi penduduk Najd yang melengkung dari jalur kami,
sehingga memberatkan kalau kami harus melewatinya. Umar berkata:
perhatikan garis hadapnya (jarak pintasnya) dari jalurmu. Maka beliau
menentukan Dzatu ‘Irqin sebagai Miqat bagi mereka.”(HR. Bukhari)
d. Qoul Sahabat
‘Amal Ahli Madinah (praktek penduduk Madinah) dianggap hujjah (dalil)
oleh Imam Malik dengan alasan (1) pelakunya orang banyak (penduduk
Madinah), maka mustahil bersepakat untuk berbohong; (2) penduduk Madinah
secara berantai menerima pelajaran agama dari generasi sebelumnya sampai
kepada Nabi; (3) ayat, hadis dan praktek hukum Islam hamper semuanya terjadi
di Madinah, sehingga penduduk Madinah adalah yang pantas dianggap paling
mengetahui pelaksanaannya.
e. Amal Ahli Madinah
Qiyas adalah menghubungkan suatu masalah yang tidak nas hukumnya dengan
masalah lain yang sudah ada nas hukumnya karena adanya kemiripan ‘illat
hukum.
Ulama’ ushul berpendapat bahwa aplikasi qiyas harus bertumpu pada empat
rukun yang disebutkan ini. Dengan bertumpu pada empat rukun ini akan
menghasilkan ketentuan hukum yang sebanding atau sama antara pokok dengan
cabang. Berkenaan dengan rukun Qiyass ini, dalam sejumlah buku-buku ushul
fiqh, ditemukan tiga versi unsur yang berbeda yaitu: pertama menyebutkan asal,
fur’u (furu’), hukum asal dan ‘ilat; kedua menyebutkan asal, fur’u dan hukum
asal dan ketiga; menyabutkan, asal, hukum asal, fur’u dan ‘ilat.
Dalam penggunaan qiyas Imam Malik sangat ketat; hal ini berbeda dengan Abu
Hanifah yang leluasa menggunakannya.
f. Al-Qiyas
Al-Masalih al-Mursalah adalah kemaslahatan yang menjadi tujuan syara’
bukan kemaslahatan yang semata-mata berdasarkan keinginan dan hawa nafsu
manusia saja. Sebab, disadari sepenuhnya, bahwa tujuan pensyari’atan hukum
tidak lain adalah untuk merealisir kemaslahatan bagi manusia dalam berbagai
segi dan aspek kehidupan mereka di dunia dan terhindar dari berbagai bentuk
yang bisa membawa kepada kerusakan. Dengan kata lain, setiap ketentuan
hukum yang telah digaris oleh syari’ adalah bertujuan untuk menciptakan
kemaslahatan bagi manusia.
Al-Masalihul Mursalah adalah suatu metode istinbat hukum yang didasarkan
atas pertimbangan adanya kemaslahatan/kebaikan yang tidak tampak dalam
dalil khusus. Metode ini dapat dikategorikan teori rasional. Menurut Ali Yafie,
Imam Malik mempunyai doktrin bahwa rasio harus diperhatikan guna
pertimbangan kemaslahatan.
Tidak dapat disangka bahwa di kalangan mazhab ushul memang terdapat
perbedaan pendapat tentang kedudukan maslahat mursalah dan kehujjahannya
dalam hukum Islam baik yang menerima maupun yang menolak.
g. Al-Masalih al-Mursalah
Pada dasarnya Istihsan adalah berkaitan dengan penerapan atau pelaksanaan
ketentuan hukum yang sudah jelas dasar dan kaidahnya secara umum baik nas,
ijma’, atau qiyas, tetapi ketentuan hukum yang sudah jelas ini tidak dapat
diberlakukan dan harus diubah karena berhadapan dengan persoalan yang
khusus dan spesifik.
Dengan kata lain, istihsan pada dasarnya mengenyampingkan ketentuan
umum yang sudah jelas dan pindah kepada ketentuan yang khusus karena
adanya alas an kuat yang menghendakinya. Artinya, persoalan khusus yang
seharusnya tercakup pada ketentuan yang sudah jelas, tetapi karena tidak
mungkin dan malah tidak tepat diterapkan, maka harus berlaku ketentuan
khusus sebagai pengecualian dari ketentuan umum atau yang sudah jelas tadi.
Bagi kalangan Malikiyah istihsan ialah mengamalkan dan memilih dalil
yang terkuat dari dua dalil yaitu :
h. Al-Istihsan
‫الدليلين‬ ‫بأقوى‬ ‫العمل‬ ‫هو‬
Az-Zarai’ merupakan metode istinbat hukum yang ditarik dengan aturan
logika berikut: apa yang membawa haram adalah haram, apa yang membawa halal
adalah halal, apa yang mendatangkan kemaslahatan adalah dituntut, dan apa yang
mendatangkan kerusakan diharamkan.
Dalil-dalil/kehujjahan Zarai’adalah:
a.Al-Quran
‫واسمعوا‬ ‫انظرنا‬ ‫وقولوا‬ ‫راعنا‬ ‫تقولوا‬ ‫ال‬ ‫امنوا‬ ‫اللذين‬ ‫يايها‬)‫البقرة‬:2/104(
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada
Muhammad): "Raa'ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah (al
Baqarah: 2/104)
Dan Firman Allah
‫يعدون‬ ‫إذ‬ ‫البحر‬ ‫حاضرة‬ ‫كانت‬ ‫التي‬ ‫القرية‬ ‫عن‬ ‫وسئلهم‬
‫يسبتون‬ ‫ال‬ ‫ويوم‬ ‫شرعا‬ ‫سبتهم‬ ‫يوم‬ ‫حيتانهم‬ ‫تأتيهم‬ ‫اذ‬ ‫السبت‬ ‫في‬
‫يفسقون‬ ‫كانوا‬ ‫بما‬ ‫نبلوهم‬ ‫كذلك‬ ‫تأتيهم‬ ‫ال‬)‫األعراف‬:7/163(
i. Al-Zarai’
Lanjutannya
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeriyang terletak di dekat laut
ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka
ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan
di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka.
Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (al-A’raf:
7/163)
b.Al-Sunnah
‫يريبك‬ ‫ال‬ ‫ما‬ ‫الى‬ ‫يريبك‬ ‫ما‬ ‫دع‬
Tinggalkan apa yang membuatmu ragu, beralihlah kepada yang tidak
meragukan.
‫متشبهات‬ ‫أمور‬ ‫وبينهما‬ ‫بين‬ ‫الحرام‬ ‫وان‬ ‫بين‬ ‫الحالل‬ ‫ان‬
Sesungguhnya perkara halal adalah jelas, dan perkara haram juga jelas,
sedangkan di antara keduanya adalah sesuatu yang samar.
‘Urf secara bahasa memiliki beberapa makna: sesuatu yang biasa yang
dianggap baik dan sesesuatu yang luhur, firman Alloh: dan di atas A'raafitu ada
orang-orang (QS. Al-A’raf: 46), berkesinambungan, firman Allah, Demi
malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan (QS. Al-mursalat: 1).
Sedangkan secara istilahi adalah apa yang biasa dilakukan oleh manusia baik
perbuatan maupun ucapan.
Dalil-dalil ‘Urf:
1. Al-Qur’an:
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf,
serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A’raf:
199)
2. Hadist:
Apa yang dilihat umat Islam baik maka di sisi Allah juga baik dan apa
yang dilihat oleh umat Islam buruk maka disisi Allah juga buruk. (HR.
Ibnu Mas’ud)
Contoh ‘Urf, Imam Malik membolehkan menjual buah yang ada di atas pohon
dan tampak dan ada yang tidak tampak seperti, mangga, rambutan dan lain-lain.
Karena urusan untuk dagang sebagai kebiasaan ‘Urf masyarakat kebanyakan.
j. Al-‘Urf
Ibnu Hazm mendefinisikan Al-Istishab: tetapnya hukum asal yang terdapat
dalam nas-nas sehingga ada dalil yang merubahnya. Sedangkan menurut Maliki,
Syafi’i, Dhohiri, Hambali, istishab adalah hujjah secara mutlak untuk
menentukan hukum sampai ada dalil yang merubahnya selama tidak ada dalil
yang melarang. Misalnya keadaan orang hilang yang tidak diketahui jejaknya,
maka ia mendapat hak yang positif dari yang lain, ia mendapatkan warisan dari
orang lain dan mendapat bagian dari warisan tersebut dan berhak baginya wasiat
dengan menganggapnya dia masih hidup, dia masih mendapat hak-hak
sebagaimana sebelum dia hilang.
k.Al-Istishab
3. Thaharah (Bersuci)
 Pengertian
Thaharah adalah kebersihan dan terbebas dari segala jenis hadats dan najis. Dalam
kitab Lisanul ‘Arab disebutkan thohura thuhran wa thoharotan kata ath thuhur
berarti lawan dari haid.
 Pembagian Thaharah
Thaharah menurut syariat terbagi menjadi dua bagian, yaitu thaharoh dari hadats
dengan cara berwudu dan mandi atau tayamum sebagai pengganti keduanya. Serta
thaharah dari hubuts.
1) Wudhu
Dalil yang mewajibkan wudhu:
‫ياايهاالذين‬‫آمنواإذاقمتم‬‫إلى‬‫الصالة‬‫فاغسلوا‬‫وجوهكم‬‫و‬‫أيديكم‬‫إلى‬‫المرافق‬‫و‬‫امسحوا‬‫برئوسكم‬‫و‬‫أ‬‫رجلكمإلى‬
‫الكعبينز‬)‫المائدة‬:٦(
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah
kepalamu dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki. (al
Maidah 6)
Next
‫ال‬‫يقبل‬ّ‫الل‬‫صالة‬‫بغير‬‫طهور‬‫و‬‫ال‬‫صدقة‬‫من‬‫غلول‬)‫بخارى‬(
Artinya : Allah SWT tidak menerima shalat seseorang tanpa bersuci serta shadaqah
dari tipuan”
‫حديث‬‫أبى‬‫هريرة‬‫رضي‬‫هللا‬‫عنه‬:‫عن‬‫رسول‬ّ‫الل‬‫ص‬‫م‬‫فال‬:ّ‫إن‬ّ‫الل‬‫ال‬‫يقبل‬‫صالة‬‫أحدكم‬‫إذا‬‫أحدث‬‫ى‬ّ‫ت‬‫ح‬
‫ّأ‬‫ض‬‫يتو‬)‫بخرى‬‫و‬‫مسلم‬(
Artinya : Diriwayatkan dari Abi Hurairah Radliallahu‘anhu, katanya Rasulullah
SAW bersabda: “Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadats
sehingga dia berwudlu”. (Bukhari dan Muslim)
 Siapa dan kapan diwajibkan wudhu itu
Yang diwajibkan berwudlu adalh Aqil dan Baligh. Adapun waktu yang
mewajibkan wudhu adalah ketika hendak mendirikan shalat.
Next
 Tata cara wudhu
‫وعن‬‫حمران‬ّ‫ان‬‫عثمان‬‫رضي‬ّ‫الل‬‫عنه‬‫دعا‬‫بوضوء‬‫فغسل‬‫يه‬ّ‫ف‬‫ك‬‫ثالث‬‫ات‬ّ‫مر‬ّ‫م‬‫ث‬‫تمضمض‬‫و‬‫استنشق‬‫و‬
‫استنثر‬ّ‫م‬‫ث‬‫غسل‬‫وجحه‬‫ثالث‬‫ات‬ّ‫مر‬ّ‫م‬‫ث‬‫غسل‬‫يده‬‫اليمن‬‫ى‬ّ‫ت‬‫ح‬‫ينتهي‬‫إلى‬‫المرفق‬‫ثالث‬‫ات‬ّ‫مر‬ّ‫م‬‫ث‬‫اليسرى‬‫مثل‬
‫ذلك‬ّ‫م‬‫ث‬‫مسح‬‫برأسه‬ّ‫م‬‫ث‬‫غسل‬‫رجله‬‫اليمن‬‫إلى‬‫الكعبين‬‫ثالث‬‫ات‬ّ‫مر‬ّ‫م‬‫ث‬‫البسرى‬‫مثل‬‫ذلك‬ّ‫م‬‫ث‬‫قال‬:‫رأيت‬‫رسول‬
ّ‫الل‬‫ص‬‫م‬‫ّأ‬‫ض‬‫تو‬‫نحو‬‫وضوء‬‫هذا‬.)‫فق‬ّ‫ت‬‫م‬‫عليه‬(
Artinya : Dari Humran bahwa Utsman R.A. meminta air wudhu lalu ia
mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur
kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya lalu
menghembuskannya, kemudian ia membasuh wajahnya tiga kali,
kemudian ia mencuci tangan kanannya hingga siku tiga kali,
kemidian yang kiri seperti itu, kemudian ia mengusap kepalanya,
kemudian mencuci kaki kanannya hingga mata kaki tiga kali,
kemudian yang kiri seperti itu, kemudian berkata, “Aku melihat
Rasulallah SAW berwudhu seperti wudhuku ini. (Muuttafaqu ilaihi)
Next
2) Mandi
Mandi terbagi menjadi 2 bagian yaitu mandi ‘urfi yaitu mandi sebagaimana
umumnya dilakukan setiap orang dalam rangka membesihkan badannya untuk
menghilangkan kotoran dan keringat yang menempel. Sedangkan mandi syar’I
adalah salah satu bentuk bersuci/thaharah yang wajib dilakukan karena hal-hal
tertentu yang ditetapkan syariah.
‫وإن‬‫كنتم‬‫جنبا‬‫فاطهروا‬
Hal-hal yang mewajibkan mandi
1.Keluarnya darah perempuan:
Ada 3 macam darah perempuan yang keluar serta mewajibkan seseorang
mandi besar yaitu:
- Haid : darah yang keluar setiap bilan secara wajar
- Isthadhah : darah penyakit
-Nifas : dara yang keluar setelah melahirkan
2.Bersetubuh
‫عن‬‫أبى‬ّ‫ي‬‫سعيدالحدر‬‫رضي‬‫هللا‬‫عنه‬‫قال‬‫رسول‬‫هللا‬ّ‫ل‬‫ص‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬:"‫الماء‬‫من‬‫الماء‬)"‫رواه‬‫مس‬‫لم‬(
Dari Abu said Alkhudri Radiyalahu Anhu, dia berkata: “Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wai ssallam bersabda ‘air itu dari air’” (HR. Muslim lafadznya dari
Albukhori)
KESIMPULAN
Imam Malik adalah pendiri madzhab Maliki, ia di kenal di Madinah maupun di luar
Madinah sebagai pakar hukum dan pakar hadis. Ia hidup di masa kekhalifahan
Umayyah dan Abbasiyah, namun ia lebih banyak hidup pada era Abbasiyah.
Hampir sebagian besar kehidupannya, digunakan untuk mengajar dan menelaah
ilmu yang disebarkan kepada murid-muridnya. Tidak kurang dari tujuh puluh tahun
lamanya Imam Malik tidak kenal lelah mengajarkan ilmunya yang dikuasainya.
Setelah tampil Imam Malik dengan pemahaman tersendiri tentang ajaran Islam,
maka orang berbondong-bondong dari berbagai penjuru datang ke Madinah untuk
belajar kepada Imam Malik penuh sesak oleh orang-orang yang ingin menimba ilmu
kepada Imam Malik.
Thank You For Your
Attantion
Wassalamualaikum

More Related Content

What's hot

Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqihPembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqih
ALI FIKRI
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
heckaathaya
 
Sumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-newSumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-new
Lulu Sofi Kurniawan
 
Bab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islamBab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islam
haris budi
 
Qawaid fiqhiyyah sebagai
Qawaid fiqhiyyah sebagaiQawaid fiqhiyyah sebagai
Qawaid fiqhiyyah sebagai
Andi Amin
 
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxKata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Raja Aidil Angkat
 
Studi Hukum Islam
Studi Hukum IslamStudi Hukum Islam
Studi Hukum Islam
Raja Aidil Angkat
 
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Marhamah Saleh
 
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Miftah Iqtishoduna
 
Studi hukum islam
Studi hukum islam Studi hukum islam
Studi hukum islam
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
atiqoh tiqo
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
Tri Agustuti
 
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAHPEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
Alfiseptina
 

What's hot (20)

Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Pembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqihPembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqih
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
Sumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-newSumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-new
 
Ushul Fiqh
Ushul FiqhUshul Fiqh
Ushul Fiqh
 
Bab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islamBab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islam
 
Ushul fiqh
Ushul fiqhUshul fiqh
Ushul fiqh
 
Qawaid fiqhiyyah sebagai
Qawaid fiqhiyyah sebagaiQawaid fiqhiyyah sebagai
Qawaid fiqhiyyah sebagai
 
01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan
 
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxKata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
 
Studi Hukum Islam
Studi Hukum IslamStudi Hukum Islam
Studi Hukum Islam
 
Hukum Islam
Hukum IslamHukum Islam
Hukum Islam
 
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
 
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
 
Studi hukum islam
Studi hukum islam Studi hukum islam
Studi hukum islam
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
 
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAHPEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
 

Viewers also liked

Thaharoh
ThaharohThaharoh
Thaharoh
almuiz07
 
07 puasa
07 puasa07 puasa
07 puasa
wk_aiman
 
Modul thaharah-kelompok
Modul thaharah-kelompokModul thaharah-kelompok
Modul thaharah-kelompok
cahyaningsihlilis
 
Hand out thaharah
Hand out thaharahHand out thaharah
Hand out thaharah
Gatot Birowo - STIE AAS
 
03 bab taharah 1
03 bab taharah 103 bab taharah 1
03 bab taharah 1
wk_aiman
 
PPT Thaharah
PPT ThaharahPPT Thaharah
PPT Thaharah
Intanrizkaagustia17
 

Viewers also liked (9)

001 fiqih-thaharah
001 fiqih-thaharah001 fiqih-thaharah
001 fiqih-thaharah
 
Thaharoh
ThaharohThaharoh
Thaharoh
 
07 puasa
07 puasa07 puasa
07 puasa
 
Thoharoh
ThoharohThoharoh
Thoharoh
 
Thoharoh
ThoharohThoharoh
Thoharoh
 
Modul thaharah-kelompok
Modul thaharah-kelompokModul thaharah-kelompok
Modul thaharah-kelompok
 
Hand out thaharah
Hand out thaharahHand out thaharah
Hand out thaharah
 
03 bab taharah 1
03 bab taharah 103 bab taharah 1
03 bab taharah 1
 
PPT Thaharah
PPT ThaharahPPT Thaharah
PPT Thaharah
 

Similar to Thaharah (bersuci)

Ijtihad
IjtihadIjtihad
Untuk teman teman 2
Untuk teman   teman 2 Untuk teman   teman 2
Untuk teman teman 2
Nur Alfiyatur Rochmah
 
metode ijma' dalam pandangan modern.pptx
metode ijma' dalam pandangan modern.pptxmetode ijma' dalam pandangan modern.pptx
metode ijma' dalam pandangan modern.pptx
AbdullahMasudAlwaqi
 
Aplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariahAplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariah
SharifahNurAbu
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
Anggita854299
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Internet Explorer
 
Ahlul ra'yi
Ahlul ra'yiAhlul ra'yi
Tugas iv kritik review disertasi sofi mubarok
Tugas iv kritik review disertasi sofi mubarokTugas iv kritik review disertasi sofi mubarok
Tugas iv kritik review disertasi sofi mubarok
Muhamad Sofi Mubarok
 
Fikih kel 4
Fikih kel 4Fikih kel 4
Fikih kel 4
Ltfltf
 
Pengantar mata kuliah masa
Pengantar mata kuliah masaPengantar mata kuliah masa
Pengantar mata kuliah masa
Qamaruzzaman Lala
 
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIAHUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
MUFID SAIFULLAH
 
Qawaid fiqh koleksi pt 1
Qawaid fiqh koleksi pt 1Qawaid fiqh koleksi pt 1
Qawaid fiqh koleksi pt 1
Amiruddin Ahmad
 
Bab 5 Hukum Taklifi
Bab 5 Hukum TaklifiBab 5 Hukum Taklifi
Bab 5 Hukum Taklifi
wildiaekafutikha
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
PPT MADZHAB FIQIH KELOMPOK 1.pptx
PPT MADZHAB FIQIH KELOMPOK 1.pptxPPT MADZHAB FIQIH KELOMPOK 1.pptx
PPT MADZHAB FIQIH KELOMPOK 1.pptx
MOMENEPIC1
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Suya Yahya
 

Similar to Thaharah (bersuci) (20)

Untuk presentasi
Untuk presentasi Untuk presentasi
Untuk presentasi
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
Untuk teman teman 2
Untuk teman   teman 2 Untuk teman   teman 2
Untuk teman teman 2
 
Untuk teman teman 2
Untuk teman   teman 2 Untuk teman   teman 2
Untuk teman teman 2
 
metode ijma' dalam pandangan modern.pptx
metode ijma' dalam pandangan modern.pptxmetode ijma' dalam pandangan modern.pptx
metode ijma' dalam pandangan modern.pptx
 
Aplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariahAplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariah
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
 
Ahlul ra'yi
Ahlul ra'yiAhlul ra'yi
Ahlul ra'yi
 
Tugas iv kritik review disertasi sofi mubarok
Tugas iv kritik review disertasi sofi mubarokTugas iv kritik review disertasi sofi mubarok
Tugas iv kritik review disertasi sofi mubarok
 
Pemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islamPemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islam
 
Pemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islamPemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islam
 
Fikih kel 4
Fikih kel 4Fikih kel 4
Fikih kel 4
 
Pengantar mata kuliah masa
Pengantar mata kuliah masaPengantar mata kuliah masa
Pengantar mata kuliah masa
 
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIAHUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
 
Qawaid fiqh koleksi pt 1
Qawaid fiqh koleksi pt 1Qawaid fiqh koleksi pt 1
Qawaid fiqh koleksi pt 1
 
Bab 5 Hukum Taklifi
Bab 5 Hukum TaklifiBab 5 Hukum Taklifi
Bab 5 Hukum Taklifi
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
PPT MADZHAB FIQIH KELOMPOK 1.pptx
PPT MADZHAB FIQIH KELOMPOK 1.pptxPPT MADZHAB FIQIH KELOMPOK 1.pptx
PPT MADZHAB FIQIH KELOMPOK 1.pptx
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 

More from Rinzani Cyzaria Putri

Membaca Kritis untuk Menulis
Membaca Kritis untuk MenulisMembaca Kritis untuk Menulis
Membaca Kritis untuk Menulis
Rinzani Cyzaria Putri
 
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan BolaIntegral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Rinzani Cyzaria Putri
 
Penggunaan integral tentu
Penggunaan integral tentuPenggunaan integral tentu
Penggunaan integral tentu
Rinzani Cyzaria Putri
 
Drinking Water Supply
Drinking Water SupplyDrinking Water Supply
Drinking Water Supply
Rinzani Cyzaria Putri
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
Basidiomycota
Rinzani Cyzaria Putri
 
Factual report
Factual reportFactual report
Factual report
Rinzani Cyzaria Putri
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
Rinzani Cyzaria Putri
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
Rinzani Cyzaria Putri
 
Legenda situ bagendit
Legenda situ bagenditLegenda situ bagendit
Legenda situ bagendit
Rinzani Cyzaria Putri
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
Rinzani Cyzaria Putri
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
Rinzani Cyzaria Putri
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islamBangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Rinzani Cyzaria Putri
 
Lpj donor darah
Lpj donor darahLpj donor darah
Lpj donor darah
Rinzani Cyzaria Putri
 
Proposal donor darah
Proposal donor darahProposal donor darah
Proposal donor darah
Rinzani Cyzaria Putri
 
Roket Cuka Sederhana
Roket Cuka SederhanaRoket Cuka Sederhana
Roket Cuka Sederhana
Rinzani Cyzaria Putri
 
Seni budaya
Seni budayaSeni budaya
Buku plh kelas 11 sma
Buku plh kelas 11 smaBuku plh kelas 11 sma
Buku plh kelas 11 sma
Rinzani Cyzaria Putri
 
Usaha dan energi
Usaha  dan  energiUsaha  dan  energi
Usaha dan energi
Rinzani Cyzaria Putri
 
The importance of sport for our helath
The importance of sport for our helathThe importance of sport for our helath
The importance of sport for our helath
Rinzani Cyzaria Putri
 

More from Rinzani Cyzaria Putri (20)

Membaca Kritis untuk Menulis
Membaca Kritis untuk MenulisMembaca Kritis untuk Menulis
Membaca Kritis untuk Menulis
 
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan BolaIntegral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
 
Penggunaan integral tentu
Penggunaan integral tentuPenggunaan integral tentu
Penggunaan integral tentu
 
Drinking Water Supply
Drinking Water SupplyDrinking Water Supply
Drinking Water Supply
 
Basidiomycota
BasidiomycotaBasidiomycota
Basidiomycota
 
Factual report
Factual reportFactual report
Factual report
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Legenda situ bagendit
Legenda situ bagenditLegenda situ bagendit
Legenda situ bagendit
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islamBangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
 
Lpj donor darah
Lpj donor darahLpj donor darah
Lpj donor darah
 
Proposal donor darah
Proposal donor darahProposal donor darah
Proposal donor darah
 
Roket Cuka Sederhana
Roket Cuka SederhanaRoket Cuka Sederhana
Roket Cuka Sederhana
 
Seni budaya
Seni budayaSeni budaya
Seni budaya
 
Buku plh kelas 11 sma
Buku plh kelas 11 smaBuku plh kelas 11 sma
Buku plh kelas 11 sma
 
Usaha dan energi
Usaha  dan  energiUsaha  dan  energi
Usaha dan energi
 
The importance of sport for our helath
The importance of sport for our helathThe importance of sport for our helath
The importance of sport for our helath
 

Thaharah (bersuci)

  • 3. Kelompok 3 Nama Kelompok: 1. Ahmad Shohibul Hidayat (02) 2. Ahya’ Al Aula (03) 3. Ayu Vandani Wulan (06) 4. M. Ababil Fanani (20) 5. Rinzani Cyzaria Putri (29) 6. Risa Febrianti (30) 7. Varadinda Tami Widijayanti (34)
  • 4. Hai Teman- teman, Taukah kalian apa itu Thaharah ? Dan tahukah kamu siapa Imam Maliki itu ? Kami akan mempresentasikan tentang Thaharah menurut Imam Maliki Tidak !!!
  • 5. 1. Biografi Imam Maliki 2. Pengambilan Dasar Hukum 3. Thaharah 4. Kesimpulan
  • 6. 1. Biografi Imam Maliki Nama lengkap Imam Malik adalah Malik Bin Anas Bin Abi Amr. Beliau dilahirkan di kota Madinah pada tahun 93 H. Dan beliu meninggal pada tahun 179 H. Imam Malik adalah seorang yang sangat cerdas dan genius, Imam Malik mempunyai hafalan yang sangat kuat. Jika beliau mendengar sesuatu yang beliau dengar, beliau langsung dapat menghafal dan tidak pernah lupa. Pernah suatu hari beliau mendengar 40 hadist sekaligus dan kemudian besok harinya dikemukakan kembali kepada gurunya hafalan-hafalan hadist tersebut dan tidak satu pun yang luput dari ingatan beliau. Diceritakan bahwa kecermelangan dan kecerdasannya, Imam Malik dalam usia yang relatif cukup muda – lebih kurang usia tujuh belas tahun – telah mendapat kepercayaan dan izin dari gurunya untuk mengajar di Masjid Madinah. Sebagai mana diungkapkan oleh Sya’ban Muhammad Isma’il, bahwa Imam Malik berkomentar tentang keizinan yang diberikan kepadanya untuk mengajar di Masjid Madinah yaitu “Ma jalastu lilfutya wa al-Hadist hatta syahida li sab’una syaikhan min ahli al- ‘ilm anni mardat lizalik” (saya tidaklah mungkin menduduki posisi seperti ini untuk berfatwa dan mengajarkan Hadist kecuali setelah mendapat kasaksian dari tujuh puluh orang syaikh ahli ilmu serta saya ttelah di izinkan untuk itu).
  • 7. 2. Pengambilan Dasar Hukum a. Kitab al-Qur’an b. Al-Sunnah c. Al-ijma’ d. Qoul Sahabat e. Amal Ahli Madinah f. Al-Qiyas g. Al-Masalih al-Mursalah h. Al-Istihsan i. Al-Zarai’ j. Al-‘Urf k. Al-Istishab
  • 8. Sebagai mana telah disinggung sebelum ini, tentang sumber dalil dalam Hukum Islam, maka al-Qur’an merupakan sumber utama dalam pembinaan hukum Islam. Seluruh fuqoha’ dan umat Islam menyatakan bahwa al-Quran’ adalah sumber utama dari hukum Islam. Dilihat dari sumber kebenarannya sebagai sumber, maka al-Quran adalah merupakan sumber dari beberapa sumber. Dengan kata lain, al-Qur’an menempati posisi paling awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah. Adapun sumber-sumber lainnya merupakan pelengkap dari cabang dari Al-Qur’an. Karena pada dasarnya sumber-sumber lain itu akan kembali kepada Al-Quran. Al-Gozali, malah mengatakan, bahwa hakikatnya sumber hukum ita adalah satu, yaitu firman Allah SWT. Sebab, Sabda Rosululloh bukanlah hukum, tetepi sabda beliau merupakan pemberitaan tentang bermacam- macam hukum. a. Kitab al-Qur’an
  • 9. Dilihat dari segi pembagian sunnah menjadi mutawattir, masyhur dan ahad, saebagaiman telah disebutkan diatas, maka sunnah mutawttir,masyhur dan ahad, merupakan sumber dan dasar pembinaan hukum Islam. Namun demikian, dari ketiga macam pembagian sunnah yang telah disebutkan di atas, maka terhadap sunnah mutawatir seluruh baik Ulama ushul maupun ahli hadis sepakat atas kehujjahannya. Demikian pula terhadap sunnah masyhur dan sunnah ahad. Akan tetapi, para ulama berbeda pendapat tentang persyaratan pengamalan sunnah ahad. Sikap mendahulukan amal ahli Madinah (praktek penduduk Madinah) dari sunnah ahad adalah didasarkan pada kenyataan bahwa kehidupan penduduk Madinah dipengaruhi oleh tradisi hidup nabi SAW dan tradisi kenabian ini terefleksi dalam sikap hidup penduduk Madinah yang secara faktual dijadikan sebagai dasar dalam melegalisasi berbagai persoalan tasyri’. b. Al- Sunnah
  • 10. c. Al-ijma’ Ijma’ adalah kesepakatan/consensus yang terjadi antara para ulama, baik secara terbuka maupun tertutup. Yang dimaksud di sini adalah Ijma’sahabat maupun Ijma’para mujtahid Imam Malik sebagai salah seorang tokoh ulama Madinah juga berhujjah dengan Ijma’. Hasbi as-Shidqi menjelaskan bahwa Imam Malik paling banyak menyandarkan pendapatnya atas Ijma’ dan dalam kitab Muwaththa’ sering ditemukan pernyataan-pernyataan sesuatu yang telah menjadi kesepakatan maka berarti hal tersebut merupakan Ijma’ ahli fiqh dan ahli ilmu yang mana mereka tidak berselisih padanya. Dari sini, Malik hanya menerima Ijma’ yang bersumber dari para ahli ijtihad. Dan di samping itu Imam Malik juga membicarakan secara khusus tentang tentang Ijma’ ahli Madinah lebih didahulukan dari khabar ahad dalam melakukan istinbat hukum. Dengan demikian, Ijma’ yang menjadi hujjah bagi Malik dilihat dari pembentukannya ada dua macam yaitu Ijma’ ahli Madinah yang berdasarkan kesepakatan para mujtahid dan Ijma’ ahli Madinah yang berasal dari praktik penduduk Madinah. Akan tetapi, Ijma’ ahli Madinah yang diklaim oleh Malik sebagai suatu doktrin hukum, umumnya ditentang mayoritas ulama’ lainnya.
  • 11. Imam Malik menjelaskan bahwa qoul sahabat adalah hadis atau dianggap sebagai hadis yang wajib diamalkan, misalnya fatwa sahabat tentang manasik haji. “Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA tatkala dua kota ini (Kufah dan Basrah) telah ditaklukkan, mereka menghadap Umar dan mengadu; wahai Amirul Mukminin sesungguhnya Rasulullah SAW telah menentukan Qarnu al-Manazil sebagai Miqat bagi penduduk Najd yang melengkung dari jalur kami, sehingga memberatkan kalau kami harus melewatinya. Umar berkata: perhatikan garis hadapnya (jarak pintasnya) dari jalurmu. Maka beliau menentukan Dzatu ‘Irqin sebagai Miqat bagi mereka.”(HR. Bukhari) d. Qoul Sahabat
  • 12. ‘Amal Ahli Madinah (praktek penduduk Madinah) dianggap hujjah (dalil) oleh Imam Malik dengan alasan (1) pelakunya orang banyak (penduduk Madinah), maka mustahil bersepakat untuk berbohong; (2) penduduk Madinah secara berantai menerima pelajaran agama dari generasi sebelumnya sampai kepada Nabi; (3) ayat, hadis dan praktek hukum Islam hamper semuanya terjadi di Madinah, sehingga penduduk Madinah adalah yang pantas dianggap paling mengetahui pelaksanaannya. e. Amal Ahli Madinah
  • 13. Qiyas adalah menghubungkan suatu masalah yang tidak nas hukumnya dengan masalah lain yang sudah ada nas hukumnya karena adanya kemiripan ‘illat hukum. Ulama’ ushul berpendapat bahwa aplikasi qiyas harus bertumpu pada empat rukun yang disebutkan ini. Dengan bertumpu pada empat rukun ini akan menghasilkan ketentuan hukum yang sebanding atau sama antara pokok dengan cabang. Berkenaan dengan rukun Qiyass ini, dalam sejumlah buku-buku ushul fiqh, ditemukan tiga versi unsur yang berbeda yaitu: pertama menyebutkan asal, fur’u (furu’), hukum asal dan ‘ilat; kedua menyebutkan asal, fur’u dan hukum asal dan ketiga; menyabutkan, asal, hukum asal, fur’u dan ‘ilat. Dalam penggunaan qiyas Imam Malik sangat ketat; hal ini berbeda dengan Abu Hanifah yang leluasa menggunakannya. f. Al-Qiyas
  • 14. Al-Masalih al-Mursalah adalah kemaslahatan yang menjadi tujuan syara’ bukan kemaslahatan yang semata-mata berdasarkan keinginan dan hawa nafsu manusia saja. Sebab, disadari sepenuhnya, bahwa tujuan pensyari’atan hukum tidak lain adalah untuk merealisir kemaslahatan bagi manusia dalam berbagai segi dan aspek kehidupan mereka di dunia dan terhindar dari berbagai bentuk yang bisa membawa kepada kerusakan. Dengan kata lain, setiap ketentuan hukum yang telah digaris oleh syari’ adalah bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan bagi manusia. Al-Masalihul Mursalah adalah suatu metode istinbat hukum yang didasarkan atas pertimbangan adanya kemaslahatan/kebaikan yang tidak tampak dalam dalil khusus. Metode ini dapat dikategorikan teori rasional. Menurut Ali Yafie, Imam Malik mempunyai doktrin bahwa rasio harus diperhatikan guna pertimbangan kemaslahatan. Tidak dapat disangka bahwa di kalangan mazhab ushul memang terdapat perbedaan pendapat tentang kedudukan maslahat mursalah dan kehujjahannya dalam hukum Islam baik yang menerima maupun yang menolak. g. Al-Masalih al-Mursalah
  • 15. Pada dasarnya Istihsan adalah berkaitan dengan penerapan atau pelaksanaan ketentuan hukum yang sudah jelas dasar dan kaidahnya secara umum baik nas, ijma’, atau qiyas, tetapi ketentuan hukum yang sudah jelas ini tidak dapat diberlakukan dan harus diubah karena berhadapan dengan persoalan yang khusus dan spesifik. Dengan kata lain, istihsan pada dasarnya mengenyampingkan ketentuan umum yang sudah jelas dan pindah kepada ketentuan yang khusus karena adanya alas an kuat yang menghendakinya. Artinya, persoalan khusus yang seharusnya tercakup pada ketentuan yang sudah jelas, tetapi karena tidak mungkin dan malah tidak tepat diterapkan, maka harus berlaku ketentuan khusus sebagai pengecualian dari ketentuan umum atau yang sudah jelas tadi. Bagi kalangan Malikiyah istihsan ialah mengamalkan dan memilih dalil yang terkuat dari dua dalil yaitu : h. Al-Istihsan ‫الدليلين‬ ‫بأقوى‬ ‫العمل‬ ‫هو‬
  • 16. Az-Zarai’ merupakan metode istinbat hukum yang ditarik dengan aturan logika berikut: apa yang membawa haram adalah haram, apa yang membawa halal adalah halal, apa yang mendatangkan kemaslahatan adalah dituntut, dan apa yang mendatangkan kerusakan diharamkan. Dalil-dalil/kehujjahan Zarai’adalah: a.Al-Quran ‫واسمعوا‬ ‫انظرنا‬ ‫وقولوا‬ ‫راعنا‬ ‫تقولوا‬ ‫ال‬ ‫امنوا‬ ‫اللذين‬ ‫يايها‬)‫البقرة‬:2/104( Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa'ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah (al Baqarah: 2/104) Dan Firman Allah ‫يعدون‬ ‫إذ‬ ‫البحر‬ ‫حاضرة‬ ‫كانت‬ ‫التي‬ ‫القرية‬ ‫عن‬ ‫وسئلهم‬ ‫يسبتون‬ ‫ال‬ ‫ويوم‬ ‫شرعا‬ ‫سبتهم‬ ‫يوم‬ ‫حيتانهم‬ ‫تأتيهم‬ ‫اذ‬ ‫السبت‬ ‫في‬ ‫يفسقون‬ ‫كانوا‬ ‫بما‬ ‫نبلوهم‬ ‫كذلك‬ ‫تأتيهم‬ ‫ال‬)‫األعراف‬:7/163( i. Al-Zarai’ Lanjutannya
  • 17. Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeriyang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (al-A’raf: 7/163) b.Al-Sunnah ‫يريبك‬ ‫ال‬ ‫ما‬ ‫الى‬ ‫يريبك‬ ‫ما‬ ‫دع‬ Tinggalkan apa yang membuatmu ragu, beralihlah kepada yang tidak meragukan. ‫متشبهات‬ ‫أمور‬ ‫وبينهما‬ ‫بين‬ ‫الحرام‬ ‫وان‬ ‫بين‬ ‫الحالل‬ ‫ان‬ Sesungguhnya perkara halal adalah jelas, dan perkara haram juga jelas, sedangkan di antara keduanya adalah sesuatu yang samar.
  • 18. ‘Urf secara bahasa memiliki beberapa makna: sesuatu yang biasa yang dianggap baik dan sesesuatu yang luhur, firman Alloh: dan di atas A'raafitu ada orang-orang (QS. Al-A’raf: 46), berkesinambungan, firman Allah, Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan (QS. Al-mursalat: 1). Sedangkan secara istilahi adalah apa yang biasa dilakukan oleh manusia baik perbuatan maupun ucapan. Dalil-dalil ‘Urf: 1. Al-Qur’an: Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A’raf: 199) 2. Hadist: Apa yang dilihat umat Islam baik maka di sisi Allah juga baik dan apa yang dilihat oleh umat Islam buruk maka disisi Allah juga buruk. (HR. Ibnu Mas’ud) Contoh ‘Urf, Imam Malik membolehkan menjual buah yang ada di atas pohon dan tampak dan ada yang tidak tampak seperti, mangga, rambutan dan lain-lain. Karena urusan untuk dagang sebagai kebiasaan ‘Urf masyarakat kebanyakan. j. Al-‘Urf
  • 19. Ibnu Hazm mendefinisikan Al-Istishab: tetapnya hukum asal yang terdapat dalam nas-nas sehingga ada dalil yang merubahnya. Sedangkan menurut Maliki, Syafi’i, Dhohiri, Hambali, istishab adalah hujjah secara mutlak untuk menentukan hukum sampai ada dalil yang merubahnya selama tidak ada dalil yang melarang. Misalnya keadaan orang hilang yang tidak diketahui jejaknya, maka ia mendapat hak yang positif dari yang lain, ia mendapatkan warisan dari orang lain dan mendapat bagian dari warisan tersebut dan berhak baginya wasiat dengan menganggapnya dia masih hidup, dia masih mendapat hak-hak sebagaimana sebelum dia hilang. k.Al-Istishab
  • 20. 3. Thaharah (Bersuci)  Pengertian Thaharah adalah kebersihan dan terbebas dari segala jenis hadats dan najis. Dalam kitab Lisanul ‘Arab disebutkan thohura thuhran wa thoharotan kata ath thuhur berarti lawan dari haid.  Pembagian Thaharah Thaharah menurut syariat terbagi menjadi dua bagian, yaitu thaharoh dari hadats dengan cara berwudu dan mandi atau tayamum sebagai pengganti keduanya. Serta thaharah dari hubuts. 1) Wudhu Dalil yang mewajibkan wudhu: ‫ياايهاالذين‬‫آمنواإذاقمتم‬‫إلى‬‫الصالة‬‫فاغسلوا‬‫وجوهكم‬‫و‬‫أيديكم‬‫إلى‬‫المرافق‬‫و‬‫امسحوا‬‫برئوسكم‬‫و‬‫أ‬‫رجلكمإلى‬ ‫الكعبينز‬)‫المائدة‬:٦( Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki. (al Maidah 6) Next
  • 21. ‫ال‬‫يقبل‬ّ‫الل‬‫صالة‬‫بغير‬‫طهور‬‫و‬‫ال‬‫صدقة‬‫من‬‫غلول‬)‫بخارى‬( Artinya : Allah SWT tidak menerima shalat seseorang tanpa bersuci serta shadaqah dari tipuan” ‫حديث‬‫أبى‬‫هريرة‬‫رضي‬‫هللا‬‫عنه‬:‫عن‬‫رسول‬ّ‫الل‬‫ص‬‫م‬‫فال‬:ّ‫إن‬ّ‫الل‬‫ال‬‫يقبل‬‫صالة‬‫أحدكم‬‫إذا‬‫أحدث‬‫ى‬ّ‫ت‬‫ح‬ ‫ّأ‬‫ض‬‫يتو‬)‫بخرى‬‫و‬‫مسلم‬( Artinya : Diriwayatkan dari Abi Hurairah Radliallahu‘anhu, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadats sehingga dia berwudlu”. (Bukhari dan Muslim)  Siapa dan kapan diwajibkan wudhu itu Yang diwajibkan berwudlu adalh Aqil dan Baligh. Adapun waktu yang mewajibkan wudhu adalah ketika hendak mendirikan shalat. Next
  • 22.  Tata cara wudhu ‫وعن‬‫حمران‬ّ‫ان‬‫عثمان‬‫رضي‬ّ‫الل‬‫عنه‬‫دعا‬‫بوضوء‬‫فغسل‬‫يه‬ّ‫ف‬‫ك‬‫ثالث‬‫ات‬ّ‫مر‬ّ‫م‬‫ث‬‫تمضمض‬‫و‬‫استنشق‬‫و‬ ‫استنثر‬ّ‫م‬‫ث‬‫غسل‬‫وجحه‬‫ثالث‬‫ات‬ّ‫مر‬ّ‫م‬‫ث‬‫غسل‬‫يده‬‫اليمن‬‫ى‬ّ‫ت‬‫ح‬‫ينتهي‬‫إلى‬‫المرفق‬‫ثالث‬‫ات‬ّ‫مر‬ّ‫م‬‫ث‬‫اليسرى‬‫مثل‬ ‫ذلك‬ّ‫م‬‫ث‬‫مسح‬‫برأسه‬ّ‫م‬‫ث‬‫غسل‬‫رجله‬‫اليمن‬‫إلى‬‫الكعبين‬‫ثالث‬‫ات‬ّ‫مر‬ّ‫م‬‫ث‬‫البسرى‬‫مثل‬‫ذلك‬ّ‫م‬‫ث‬‫قال‬:‫رأيت‬‫رسول‬ ّ‫الل‬‫ص‬‫م‬‫ّأ‬‫ض‬‫تو‬‫نحو‬‫وضوء‬‫هذا‬.)‫فق‬ّ‫ت‬‫م‬‫عليه‬( Artinya : Dari Humran bahwa Utsman R.A. meminta air wudhu lalu ia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya lalu menghembuskannya, kemudian ia membasuh wajahnya tiga kali, kemudian ia mencuci tangan kanannya hingga siku tiga kali, kemidian yang kiri seperti itu, kemudian ia mengusap kepalanya, kemudian mencuci kaki kanannya hingga mata kaki tiga kali, kemudian yang kiri seperti itu, kemudian berkata, “Aku melihat Rasulallah SAW berwudhu seperti wudhuku ini. (Muuttafaqu ilaihi) Next
  • 23. 2) Mandi Mandi terbagi menjadi 2 bagian yaitu mandi ‘urfi yaitu mandi sebagaimana umumnya dilakukan setiap orang dalam rangka membesihkan badannya untuk menghilangkan kotoran dan keringat yang menempel. Sedangkan mandi syar’I adalah salah satu bentuk bersuci/thaharah yang wajib dilakukan karena hal-hal tertentu yang ditetapkan syariah. ‫وإن‬‫كنتم‬‫جنبا‬‫فاطهروا‬ Hal-hal yang mewajibkan mandi 1.Keluarnya darah perempuan: Ada 3 macam darah perempuan yang keluar serta mewajibkan seseorang mandi besar yaitu: - Haid : darah yang keluar setiap bilan secara wajar - Isthadhah : darah penyakit -Nifas : dara yang keluar setelah melahirkan 2.Bersetubuh ‫عن‬‫أبى‬ّ‫ي‬‫سعيدالحدر‬‫رضي‬‫هللا‬‫عنه‬‫قال‬‫رسول‬‫هللا‬ّ‫ل‬‫ص‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬:"‫الماء‬‫من‬‫الماء‬)"‫رواه‬‫مس‬‫لم‬( Dari Abu said Alkhudri Radiyalahu Anhu, dia berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wai ssallam bersabda ‘air itu dari air’” (HR. Muslim lafadznya dari Albukhori)
  • 24. KESIMPULAN Imam Malik adalah pendiri madzhab Maliki, ia di kenal di Madinah maupun di luar Madinah sebagai pakar hukum dan pakar hadis. Ia hidup di masa kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah, namun ia lebih banyak hidup pada era Abbasiyah. Hampir sebagian besar kehidupannya, digunakan untuk mengajar dan menelaah ilmu yang disebarkan kepada murid-muridnya. Tidak kurang dari tujuh puluh tahun lamanya Imam Malik tidak kenal lelah mengajarkan ilmunya yang dikuasainya. Setelah tampil Imam Malik dengan pemahaman tersendiri tentang ajaran Islam, maka orang berbondong-bondong dari berbagai penjuru datang ke Madinah untuk belajar kepada Imam Malik penuh sesak oleh orang-orang yang ingin menimba ilmu kepada Imam Malik.
  • 25. Thank You For Your Attantion Wassalamualaikum