1. Pengertian Fiqih
Bahasa: al-fahmu (paham)
Istilah: al-‘ilmu bi al-ahkam al-
syar’iyyah al-‘amaliyyah al-
muktasabah min adillatiha al-
tafsiliyyah
Maksud amaliyah, mengecualikan
diskursus teologi, tasawuf dan filsafat,
yang tidak termasuk ke dalam cakupan
fiqih. Sedangkan penyebutan
sumbernya adalah wahyu, untuk
membedakannya adalah dengan ilmu
yang starting pointnya dilakukan
secara sekuler, seperti ilmu
pengetahuan hukum yang dihasilkan
oleh pemikiran barat.
2. Sifat dan Karakteristik Fiqih
Karena fiqih merupakan hasil berpikir
manusia/fuqaha/mujtahid, maka
konsekwensinya fiqih mempunyai
sifat:
1. Relative
2. Temporal
3. Lokalistik
3. Syari’ah
Secara bahasa, berasal dari kata asy-Syari’ah, sinonim
dengan kata asy-syir’ah, bermakna jalan menuju mata
air.
Ungkapan “jalan menuju mata air” mengandung
konotasi keselamatan. Dengan demikian, maka agama
yang dibawa oleh masing-masing Nabi disebut syari’ah
karena merupakan jalan menuju keselamatan abadi.
Dalam al-Qur`an , kedua kata tersebut dipakai dalam arti
agama sebagai jalan yang ditetapkan Allah untuk diikuti
oleh manusia agar memperoleh keselamatan. Jadi
syariah adalah wahyu Allah sendiri yang dalam wujud
konkritnya adalah nas al-Qur`an dan Hadis Nabi
4. Beberapa ahli tafsir klasik, seperti
Mujahid, memaknakan kata asy-syariah
dan asy-syir’ah sebagai agama (ad-din).
Ada juga yang membedakannya, di mana
syariah merujuk pada aspek-aspek hukum
dari agama, din merupakan aspek akidah
dari agama (agama itu satu, tapi
syari’ahnya/ketentuan hukumnya yang
berbeda)
5. Terminologi syariah dipakai dalam dua pengertian,
dalam arti luas dan sempit.
Dalam arti luas yaitu keseluruhan norma agama Islam
yang meliputi baik aspek doktrinal maupun aspek praktis
(Asy-Syatibi- Al-Muwafaqat)
Dalam arti sempit, syariah merujuk pada aspek praktis
dari ajaran Islam, yakni bagian yang terdiri dari norma-
norma tingkah laku konkret manusia seperti ibadah,
nikah, jual beli (Al-Asy’ari- Al-Luma).Bila istilah hukum
Islam hendak digunakan untuk menerjemahkan istilah
syari’ah, maka yang dimaksud adalah syariah dalam arti
sempit ini.
Terlepas dari masalah pemakaian istilah ini secara
sempit atau luas, satu ciri yang tetap melekat pada
syariah adalah sumbernya/subjeknya tetap Allah, bukan
manusia
6. Syariah----------Maqasidus Syariah
1. Perlindungan Agama
2. Perlindungan Jiwa
3. Perlindungan Akal
4. Perlindungan Harta
5. Perlindungan Keturunan
Sekarang:
Perlindungan HAM, keadilan, egaliter,
tidak diskriminasi
Inilah yang disebut Fazlur Rahman
dengan Ideal Moral
7. Dalam menghasilkan hukum, maka harus
memperhatikan bandul keseimbangan
ideal moral dan legalitas formal
8. Penilaian terhadap hukum Islam:
Menempatkannya pada posisi yang sakral
yang tidak tersentuh oleh akal manusia.
Hukum Islam dianggap identik dengan
syariah itu sendiri.
Menganggapnya sebagai hal yang tidak
perlu diperhitungkan sama sekali.
Kelompok ini bukan saja tidak
menganggap karya secara akademik,
akan tetapi juga tidak dapat belajar dari
sejarah pemikiran yang sebenarnya
merupakan warisan yang sangat
berharga.