Kasus 1: Laki-laki 64 tahun didiagnosis Bronchopneumonia dengan gejala sesak nafas dan batuk. Hasil laboratorium menunjukkan infeksi dan leukosit tinggi. Pola makan kurang seimbang.
Kasus 2: Wanita 74 tahun didiagnosis TB paru dengan gejala sesak nafas dan batuk berdahak. Hasil laboratorium menunjukkan gangguan pernapasan dan anemia. Pola makan kurang variatif.
Kasus 3: Laki-laki 73 t
1. KASUS 1
Tn. Az seorang laki-laki pensiunan direksi pabrik gula berusia 64 tahun dengan tinggi badan 168
cm dan berat badan 60 kg didiagnosis oleh dokter terkena Bronchopneumonia. Pasien dirawat di
sebuah rumah sakit kelas rawat inap VIP. Pasien merasakan sesak nafas, batuk-batuk, sering
demam sampai menggigil dan kadang dada terasa nyeri. Hasil pemeriksaan laboratorium
diperoleh Sputum (+), Hb = 13,5 (N=11-16,5gr/dl) dan Leukosit = 12.500 (N=3.500-
10.000/mm3
). Pemeriksaan klinis diperoleh nadi 90 (80-100 x/mnt), suhu = 38ºC (N=36-370
C)
dan tekanan darah = 130/90 mmHg. Pasien tampak pucat dan lemah dengan kesadaran umum
compos mentis. Pasien menyukai sayuran berkuah, alergi terhadap ikan laut dan menghindari
jenis makanan laut lainnya. Pasien tidak pernah sarapan pagi dan jarang makan di rumah. Pola
makan pasien 2-3 kali makan sehari. Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi (setiap
hari) dan mie (2 kali seminggu). Jarang konsumsi tahu dan tempe. Lauk hewani yang sering
dikonsumsi adalah daging, sosis, iga dan ayam (3-4 kali seminggu). Buah yang biasa dikonsumsi
adalah apel, pepaya, pisang, pir dan melon (1-2 kali seminggu). Selama di rumah sakit, pasien
hanya mengkonsumsi 40% dari makanan RS yang disajikan dengan nilai energi 1900 kkal.
Pasien tidak ada nafsu makan karena merasa sesak nafas dan batuk-batuk. Pasien merupakan
seorang perokok berat dan setiap pagi konsumsi kopi.
2. KASUS 2
Ny. E wanita usia 74 tahun dirawat di sebuah RS kelas perawatan III mengeluh sesak nafas
disertai batuk berdahak sejak 1 minggu SMRS. Berdasarkan pengakuan keluarga, tidak ada
keluarga pasien yang pernah menderita penyakit yang sama dengan pasien. Pasien didiagnosa
dokter menderita TB paru aktif. Keadaan umum pasien tampak sakit sedang total bed rest,
kesadaran: CM, tensi 120/80 mmHg, nadi: 100 x/menit, RR 28 x/menit dan suhu: 37o
C. Pasien
masih tampak lemah, sesak nafas, nafsu makan berkurang, kesulitan mengunyah karena sebagian
gigi tanggal, kehilangan lemak sub kutan dan otot tanpa edema. Hasil pengukuran LILA
diperoleh 22,4 cm dan pengukuran tinggi lutut 64 cm
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan:
Data laboratorium Hasil Nilai normal
- PCO2
- PO2
- HCO3
Kimia Darah
- Hb
- Leukosit
- Natrium
32 mmHg
86,5 mmHg
21,1 mEq/L
11,4 g/dl
13.000 /mm3
124 mEq/L (↓)
35-45 mmHg
69-116 mmHg
22-26 mEq/L
13-18 g/dl
3800-10600/mm3
135-145 mEq/L
Pasien biasa makan 2 x/hari, dengan sumber bahan makanan pokok yaitu nasi. Jarang
mengkonsumsi lauk hewani. Lauk nabati yang paling sering dikonsumsi tahu dan tempe.
Sayuran yang paling sering dikonsumsi bayam. Jarang mengkonsumsi buah. Camilan yang
paling sering dikonsumsi singkong/ubi. Pasien tidak mempunyai alergi atau pantangan terhadap
bahan makanan apapun. Minum air putih 8-9 gls/hari. Saat ini pasien mendapat diet Lunak 1500
kal dengan hasil recall :
- Energi : 163,5 kal
- Protein : 3,1 g
- Lemak : 5,34 g
- KH : 27,8 g
Pasien tidak bekerja dan saat ini tinggal bersama anak sulungnya karena suami meninggal.
Pasien memiliki 5 orang anak. Pasien jarang berolah raga.
3. KASUS 3
Nama pasien : Tn. P
Umur : 73 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Pekerjaan : pensiunan PNS
Diagnosa Klinis: PPOK
Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh sesak nafas yang terus menerus, semakin lama semakin
bertambah sesak. Sesak bertambah bila beraktifitas. Sesak tidak berkurang bila beristirahat.
Tidur dengan setengah duduk. Tidak pernah terbangun malam hari karena sesak. Sesak tidak
disertai bengkak di kedua kaki. Sesak disertai bunyi mengi. Tidak ada keluarga pasien yang
mempunyai penyakit yang sama dengan pasien.Pasien memiliki kebiasaan merokok hingga 1
bungkus/hari dan berhenti sejak 5 tahun yang lalu.
Pasien merasa terjadi penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan sesak. Berat
badan sekarang 51 kg, berat badan pengakuan 3 bulan lalu 55 kg dan tinggi badan 165 cm.
Tampak kehilangan lemak subkutan dan otot lengan tanpa odem dan ascites. Hasil pemeriksaan
klinis sbb:
Jenis pemeriksaan Hasil Rujukan
Kesadaran Composmentis Composmentis
Tekanan darah 120/90 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 80 x/menit 80 – 100 x/menit
Respiratori rate 20 x/menit 20 – 24 x.menit
Suhu 36,4 o
C 36 -37 o
C
Pasien memiliki 7 orang anak, sedangkan istri pasien meninggal sejak 10 tahun yang lalu. Pasien
tinggal bersama dua orang anaknya yang belum berkeluarga. Akan tetapi semua anak pasien
telah bekerja.
Pola makan pasien 3 kali / hari makanan utama dan 2 kali selingan. Makanan pokok yang biasa
dikonsumsi adalah nasi, ± 200 gram tiap kali makan. Lauk hewani yang biasa dikonsumsi adalah
ikan goreng, 3 kali/hari, ± 50 gram tiap kali makan. Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah
tempe goreng, 3 kali/hari, 2 potong sedang (± 50 gram) tiap kali makan Pasien konsumsi sayur
(dimasak sayur bening), ± 50 gram tiap kali makan, 2 kali/hari Pasien mengkonsumsi buah 1
4. kali/hari (jeruk yang paling sering). Snack yang biasa dikonsumsi adalah gorengan hingga 2
kali/hari, ± 25 gram tiap kali makan. Pasien terbiasa minum susu full cream, 1-2 kali/hari (3
sdm/gelas). Pasien jarang minum teh atau kopi. Pasien suka minuman yang manis seperti sirup,
1-2 kali/hari. Pasien memiliki kebiasaan merokok hingga 1 bungkus perhari, dan telah berhenti
sejak 5 tahun yang lalu. Pasien terbiasa jalan pagi setiap hari. Nafsu makan pasien menurun bila
dibandingkan sebelum masuk rumah sakit, selain itu pasien juga sering merasa cepat kenyang.
Asupan makan pasien 24 jam terakhir adalah sbb :
Energi : 1107,45 kkal
Protein : 43,22 gram
Lemak : 42,23 gram
KH : 143,2 gram
Pemeriksaan laboratorium:
Data Lab Satuan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin :
Hemoglobin g/dl 13,7 13,5 – 17,5
Hematokrit % 40 40 – 52
Lekosit /mm3
15100 4400 – 11300
Eritrosit juta/uL 4,74 4,5 – 6,5
Trombosit /mm3
189000 150000 – 450000
Index eritrosit
MCV fl 83,8 80 – 100
MCH pg 28,9 26 – 34
MCHC % 34,5 32 – 36
KIMIA KLINIK
Natrium (Na) mEq/L 131 135 – 145
Kalium (K) mEq/L 4,1 3,6 – 5,5
Ureum mg/dl 28 15 – 50
Kreatinin mg/dl 0,78 0,5 – 0,9