SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
KASUS 1
Tn. Az seorang laki-laki pensiunan direksi pabrik gula berusia 64 tahun dengan tinggi badan 168
cm dan berat badan 60 kg didiagnosis oleh dokter terkena Bronchopneumonia. Pasien dirawat di
sebuah rumah sakit kelas rawat inap VIP. Pasien merasakan sesak nafas, batuk-batuk, sering
demam sampai menggigil dan kadang dada terasa nyeri. Hasil pemeriksaan laboratorium
diperoleh Sputum (+), Hb = 13,5 (N=11-16,5gr/dl) dan Leukosit = 12.500 (N=3.500-
10.000/mm3
). Pemeriksaan klinis diperoleh nadi 90 (80-100 x/mnt), suhu = 38ºC (N=36-370
C)
dan tekanan darah = 130/90 mmHg. Pasien tampak pucat dan lemah dengan kesadaran umum
compos mentis. Pasien menyukai sayuran berkuah, alergi terhadap ikan laut dan menghindari
jenis makanan laut lainnya. Pasien tidak pernah sarapan pagi dan jarang makan di rumah. Pola
makan pasien 2-3 kali makan sehari. Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi (setiap
hari) dan mie (2 kali seminggu). Jarang konsumsi tahu dan tempe. Lauk hewani yang sering
dikonsumsi adalah daging, sosis, iga dan ayam (3-4 kali seminggu). Buah yang biasa dikonsumsi
adalah apel, pepaya, pisang, pir dan melon (1-2 kali seminggu). Selama di rumah sakit, pasien
hanya mengkonsumsi 40% dari makanan RS yang disajikan dengan nilai energi 1900 kkal.
Pasien tidak ada nafsu makan karena merasa sesak nafas dan batuk-batuk. Pasien merupakan
seorang perokok berat dan setiap pagi konsumsi kopi.
KASUS 2
Ny. E wanita usia 74 tahun dirawat di sebuah RS kelas perawatan III mengeluh sesak nafas
disertai batuk berdahak sejak 1 minggu SMRS. Berdasarkan pengakuan keluarga, tidak ada
keluarga pasien yang pernah menderita penyakit yang sama dengan pasien. Pasien didiagnosa
dokter menderita TB paru aktif. Keadaan umum pasien tampak sakit sedang total bed rest,
kesadaran: CM, tensi 120/80 mmHg, nadi: 100 x/menit, RR 28 x/menit dan suhu: 37o
C. Pasien
masih tampak lemah, sesak nafas, nafsu makan berkurang, kesulitan mengunyah karena sebagian
gigi tanggal, kehilangan lemak sub kutan dan otot tanpa edema. Hasil pengukuran LILA
diperoleh 22,4 cm dan pengukuran tinggi lutut 64 cm
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan:
Data laboratorium Hasil Nilai normal
- PCO2
- PO2
- HCO3
Kimia Darah
- Hb
- Leukosit
- Natrium
32 mmHg
86,5 mmHg
21,1 mEq/L
11,4 g/dl
13.000 /mm3
124 mEq/L (↓)
35-45 mmHg
69-116 mmHg
22-26 mEq/L
13-18 g/dl
3800-10600/mm3
135-145 mEq/L
Pasien biasa makan 2 x/hari, dengan sumber bahan makanan pokok yaitu nasi. Jarang
mengkonsumsi lauk hewani. Lauk nabati yang paling sering dikonsumsi tahu dan tempe.
Sayuran yang paling sering dikonsumsi bayam. Jarang mengkonsumsi buah. Camilan yang
paling sering dikonsumsi singkong/ubi. Pasien tidak mempunyai alergi atau pantangan terhadap
bahan makanan apapun. Minum air putih 8-9 gls/hari. Saat ini pasien mendapat diet Lunak 1500
kal dengan hasil recall :
- Energi : 163,5 kal
- Protein : 3,1 g
- Lemak : 5,34 g
- KH : 27,8 g
Pasien tidak bekerja dan saat ini tinggal bersama anak sulungnya karena suami meninggal.
Pasien memiliki 5 orang anak. Pasien jarang berolah raga.
KASUS 3
Nama pasien : Tn. P
Umur : 73 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Pekerjaan : pensiunan PNS
Diagnosa Klinis: PPOK
Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh sesak nafas yang terus menerus, semakin lama semakin
bertambah sesak. Sesak bertambah bila beraktifitas. Sesak tidak berkurang bila beristirahat.
Tidur dengan setengah duduk. Tidak pernah terbangun malam hari karena sesak. Sesak tidak
disertai bengkak di kedua kaki. Sesak disertai bunyi mengi. Tidak ada keluarga pasien yang
mempunyai penyakit yang sama dengan pasien.Pasien memiliki kebiasaan merokok hingga 1
bungkus/hari dan berhenti sejak 5 tahun yang lalu.
Pasien merasa terjadi penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan sesak. Berat
badan sekarang 51 kg, berat badan pengakuan 3 bulan lalu 55 kg dan tinggi badan 165 cm.
Tampak kehilangan lemak subkutan dan otot lengan tanpa odem dan ascites. Hasil pemeriksaan
klinis sbb:
Jenis pemeriksaan Hasil Rujukan
Kesadaran Composmentis Composmentis
Tekanan darah 120/90 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 80 x/menit 80 – 100 x/menit
Respiratori rate 20 x/menit 20 – 24 x.menit
Suhu 36,4 o
C 36 -37 o
C
Pasien memiliki 7 orang anak, sedangkan istri pasien meninggal sejak 10 tahun yang lalu. Pasien
tinggal bersama dua orang anaknya yang belum berkeluarga. Akan tetapi semua anak pasien
telah bekerja.
Pola makan pasien 3 kali / hari makanan utama dan 2 kali selingan. Makanan pokok yang biasa
dikonsumsi adalah nasi, ± 200 gram tiap kali makan. Lauk hewani yang biasa dikonsumsi adalah
ikan goreng, 3 kali/hari, ± 50 gram tiap kali makan. Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah
tempe goreng, 3 kali/hari, 2 potong sedang (± 50 gram) tiap kali makan Pasien konsumsi sayur
(dimasak sayur bening), ± 50 gram tiap kali makan, 2 kali/hari Pasien mengkonsumsi buah 1
kali/hari (jeruk yang paling sering). Snack yang biasa dikonsumsi adalah gorengan hingga 2
kali/hari, ± 25 gram tiap kali makan. Pasien terbiasa minum susu full cream, 1-2 kali/hari (3
sdm/gelas). Pasien jarang minum teh atau kopi. Pasien suka minuman yang manis seperti sirup,
1-2 kali/hari. Pasien memiliki kebiasaan merokok hingga 1 bungkus perhari, dan telah berhenti
sejak 5 tahun yang lalu. Pasien terbiasa jalan pagi setiap hari. Nafsu makan pasien menurun bila
dibandingkan sebelum masuk rumah sakit, selain itu pasien juga sering merasa cepat kenyang.
Asupan makan pasien 24 jam terakhir adalah sbb :
Energi : 1107,45 kkal
Protein : 43,22 gram
Lemak : 42,23 gram
KH : 143,2 gram
Pemeriksaan laboratorium:
Data Lab Satuan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin :
 Hemoglobin g/dl 13,7 13,5 – 17,5
 Hematokrit % 40 40 – 52
 Lekosit /mm3
15100 4400 – 11300
 Eritrosit juta/uL 4,74 4,5 – 6,5
 Trombosit /mm3
189000 150000 – 450000
Index eritrosit
 MCV fl 83,8 80 – 100
 MCH pg 28,9 26 – 34
 MCHC % 34,5 32 – 36
KIMIA KLINIK
 Natrium (Na) mEq/L 131 135 – 145
 Kalium (K) mEq/L 4,1 3,6 – 5,5
 Ureum mg/dl 28 15 – 50
 Kreatinin mg/dl 0,78 0,5 – 0,9

More Related Content

What's hot

Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihCahya
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Firda Amalia
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahdestariska
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN pjj_kemenkes
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis'Rheyfan Caspian
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasDwi Handayani
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziaditya kusuma
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesRatna Arditya
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpRahmi Fadhilla
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizimeiwulandari24
 

What's hot (20)

Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemih
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
 
3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Kasus pjk
Kasus pjkKasus pjk
Kasus pjk
 
Diet demam typhoid
Diet demam typhoidDiet demam typhoid
Diet demam typhoid
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolah
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
 
Kasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitisKasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitis
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizi
 

Similar to BronchopneumoniaPasien64Tahun

Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahlidyasrprb
 
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Indri Savitri
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi hendro s
 
Studi Kasus DBD
Studi Kasus DBDStudi Kasus DBD
Studi Kasus DBDlidyasrprb
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaCBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaSylvi15
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiZollananda
 
LAPSUS THALASSEMIA.pptx
LAPSUS THALASSEMIA.pptxLAPSUS THALASSEMIA.pptx
LAPSUS THALASSEMIA.pptxRizkaAstadewi1
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
475653968275177571_PPT Lapsus - Hipertensi.pptx
475653968275177571_PPT Lapsus - Hipertensi.pptx475653968275177571_PPT Lapsus - Hipertensi.pptx
475653968275177571_PPT Lapsus - Hipertensi.pptxkezawibowo2
 

Similar to BronchopneumoniaPasien64Tahun (20)

Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi
 
HIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptxHIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptx
 
Studi Kasus DBD
Studi Kasus DBDStudi Kasus DBD
Studi Kasus DBD
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaCBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CBD HEMATOpptx untuk ujian aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
kasus sulit.ppt
kasus sulit.pptkasus sulit.ppt
kasus sulit.ppt
 
Gaya
GayaGaya
Gaya
 
LAPSUS THALASSEMIA.pptx
LAPSUS THALASSEMIA.pptxLAPSUS THALASSEMIA.pptx
LAPSUS THALASSEMIA.pptx
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
CRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptxCRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptx
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 
475653968275177571_PPT Lapsus - Hipertensi.pptx
475653968275177571_PPT Lapsus - Hipertensi.pptx475653968275177571_PPT Lapsus - Hipertensi.pptx
475653968275177571_PPT Lapsus - Hipertensi.pptx
 
Kasus Musculoskeletal
Kasus MusculoskeletalKasus Musculoskeletal
Kasus Musculoskeletal
 

Recently uploaded

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 

Recently uploaded (20)

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 

BronchopneumoniaPasien64Tahun

  • 1. KASUS 1 Tn. Az seorang laki-laki pensiunan direksi pabrik gula berusia 64 tahun dengan tinggi badan 168 cm dan berat badan 60 kg didiagnosis oleh dokter terkena Bronchopneumonia. Pasien dirawat di sebuah rumah sakit kelas rawat inap VIP. Pasien merasakan sesak nafas, batuk-batuk, sering demam sampai menggigil dan kadang dada terasa nyeri. Hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh Sputum (+), Hb = 13,5 (N=11-16,5gr/dl) dan Leukosit = 12.500 (N=3.500- 10.000/mm3 ). Pemeriksaan klinis diperoleh nadi 90 (80-100 x/mnt), suhu = 38ºC (N=36-370 C) dan tekanan darah = 130/90 mmHg. Pasien tampak pucat dan lemah dengan kesadaran umum compos mentis. Pasien menyukai sayuran berkuah, alergi terhadap ikan laut dan menghindari jenis makanan laut lainnya. Pasien tidak pernah sarapan pagi dan jarang makan di rumah. Pola makan pasien 2-3 kali makan sehari. Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi (setiap hari) dan mie (2 kali seminggu). Jarang konsumsi tahu dan tempe. Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah daging, sosis, iga dan ayam (3-4 kali seminggu). Buah yang biasa dikonsumsi adalah apel, pepaya, pisang, pir dan melon (1-2 kali seminggu). Selama di rumah sakit, pasien hanya mengkonsumsi 40% dari makanan RS yang disajikan dengan nilai energi 1900 kkal. Pasien tidak ada nafsu makan karena merasa sesak nafas dan batuk-batuk. Pasien merupakan seorang perokok berat dan setiap pagi konsumsi kopi.
  • 2. KASUS 2 Ny. E wanita usia 74 tahun dirawat di sebuah RS kelas perawatan III mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak sejak 1 minggu SMRS. Berdasarkan pengakuan keluarga, tidak ada keluarga pasien yang pernah menderita penyakit yang sama dengan pasien. Pasien didiagnosa dokter menderita TB paru aktif. Keadaan umum pasien tampak sakit sedang total bed rest, kesadaran: CM, tensi 120/80 mmHg, nadi: 100 x/menit, RR 28 x/menit dan suhu: 37o C. Pasien masih tampak lemah, sesak nafas, nafsu makan berkurang, kesulitan mengunyah karena sebagian gigi tanggal, kehilangan lemak sub kutan dan otot tanpa edema. Hasil pengukuran LILA diperoleh 22,4 cm dan pengukuran tinggi lutut 64 cm Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan: Data laboratorium Hasil Nilai normal - PCO2 - PO2 - HCO3 Kimia Darah - Hb - Leukosit - Natrium 32 mmHg 86,5 mmHg 21,1 mEq/L 11,4 g/dl 13.000 /mm3 124 mEq/L (↓) 35-45 mmHg 69-116 mmHg 22-26 mEq/L 13-18 g/dl 3800-10600/mm3 135-145 mEq/L Pasien biasa makan 2 x/hari, dengan sumber bahan makanan pokok yaitu nasi. Jarang mengkonsumsi lauk hewani. Lauk nabati yang paling sering dikonsumsi tahu dan tempe. Sayuran yang paling sering dikonsumsi bayam. Jarang mengkonsumsi buah. Camilan yang paling sering dikonsumsi singkong/ubi. Pasien tidak mempunyai alergi atau pantangan terhadap bahan makanan apapun. Minum air putih 8-9 gls/hari. Saat ini pasien mendapat diet Lunak 1500 kal dengan hasil recall : - Energi : 163,5 kal - Protein : 3,1 g - Lemak : 5,34 g - KH : 27,8 g Pasien tidak bekerja dan saat ini tinggal bersama anak sulungnya karena suami meninggal. Pasien memiliki 5 orang anak. Pasien jarang berolah raga.
  • 3. KASUS 3 Nama pasien : Tn. P Umur : 73 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pekerjaan : pensiunan PNS Diagnosa Klinis: PPOK Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh sesak nafas yang terus menerus, semakin lama semakin bertambah sesak. Sesak bertambah bila beraktifitas. Sesak tidak berkurang bila beristirahat. Tidur dengan setengah duduk. Tidak pernah terbangun malam hari karena sesak. Sesak tidak disertai bengkak di kedua kaki. Sesak disertai bunyi mengi. Tidak ada keluarga pasien yang mempunyai penyakit yang sama dengan pasien.Pasien memiliki kebiasaan merokok hingga 1 bungkus/hari dan berhenti sejak 5 tahun yang lalu. Pasien merasa terjadi penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan sesak. Berat badan sekarang 51 kg, berat badan pengakuan 3 bulan lalu 55 kg dan tinggi badan 165 cm. Tampak kehilangan lemak subkutan dan otot lengan tanpa odem dan ascites. Hasil pemeriksaan klinis sbb: Jenis pemeriksaan Hasil Rujukan Kesadaran Composmentis Composmentis Tekanan darah 120/90 mmHg 120/80 mmHg Nadi 80 x/menit 80 – 100 x/menit Respiratori rate 20 x/menit 20 – 24 x.menit Suhu 36,4 o C 36 -37 o C Pasien memiliki 7 orang anak, sedangkan istri pasien meninggal sejak 10 tahun yang lalu. Pasien tinggal bersama dua orang anaknya yang belum berkeluarga. Akan tetapi semua anak pasien telah bekerja. Pola makan pasien 3 kali / hari makanan utama dan 2 kali selingan. Makanan pokok yang biasa dikonsumsi adalah nasi, ± 200 gram tiap kali makan. Lauk hewani yang biasa dikonsumsi adalah ikan goreng, 3 kali/hari, ± 50 gram tiap kali makan. Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tempe goreng, 3 kali/hari, 2 potong sedang (± 50 gram) tiap kali makan Pasien konsumsi sayur (dimasak sayur bening), ± 50 gram tiap kali makan, 2 kali/hari Pasien mengkonsumsi buah 1
  • 4. kali/hari (jeruk yang paling sering). Snack yang biasa dikonsumsi adalah gorengan hingga 2 kali/hari, ± 25 gram tiap kali makan. Pasien terbiasa minum susu full cream, 1-2 kali/hari (3 sdm/gelas). Pasien jarang minum teh atau kopi. Pasien suka minuman yang manis seperti sirup, 1-2 kali/hari. Pasien memiliki kebiasaan merokok hingga 1 bungkus perhari, dan telah berhenti sejak 5 tahun yang lalu. Pasien terbiasa jalan pagi setiap hari. Nafsu makan pasien menurun bila dibandingkan sebelum masuk rumah sakit, selain itu pasien juga sering merasa cepat kenyang. Asupan makan pasien 24 jam terakhir adalah sbb : Energi : 1107,45 kkal Protein : 43,22 gram Lemak : 42,23 gram KH : 143,2 gram Pemeriksaan laboratorium: Data Lab Satuan Hasil Nilai Rujukan HEMATOLOGI Darah Rutin :  Hemoglobin g/dl 13,7 13,5 – 17,5  Hematokrit % 40 40 – 52  Lekosit /mm3 15100 4400 – 11300  Eritrosit juta/uL 4,74 4,5 – 6,5  Trombosit /mm3 189000 150000 – 450000 Index eritrosit  MCV fl 83,8 80 – 100  MCH pg 28,9 26 – 34  MCHC % 34,5 32 – 36 KIMIA KLINIK  Natrium (Na) mEq/L 131 135 – 145  Kalium (K) mEq/L 4,1 3,6 – 5,5  Ureum mg/dl 28 15 – 50  Kreatinin mg/dl 0,78 0,5 – 0,9