Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kontribusi industri jasa keuangan terhadap perekonomian Indonesia besar namun literasi keuangan masyarakat masih rendah. OJK berupaya meningkatkan literasi keuangan dengan strategi nasional sebagai prioritas utama. Lembaga keuangan non-bank perlu berperan lebih besar dalam mengedukasi masyarakat.
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
Strategi Nasional, Literasi Keuangan, Prioritas Utama
1. Strategi Nasional, Literasi Keuangan Prioritas Utama
Oleh: Damayanti
Medan, (Analisa). Peran dan kontribusi sektor jasa keuangan Indonesia signifikan terhadap
pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan besaran
kontribusi pangsa industri jasa keuangan terhadap PDB antara lain: kredit perbankan 35,53
persen, pasar modal 50,10 persen, obligasi korporasi 2,18 persen, dan pembiayaan oleh
multifinance 3,67 persen.
Meskipun kontribusi industri jasa keuangan besar, faktanya literasi keuangan di
Indonesia masih sangat rendah, baik jika diukur berdasarkan survei yang dilakukan oleh OJK
maupun survei dari lembaga asing. Survei OJK menemukan hanya 21,84 persen penduduk di
Tanah Air yang masuk dalam kategori berliterasi keuangan dengan baik. OJK telah
menunjukkan perannya sebagai lembaga pengatur dan pengawas jasa keuangan dengan
memprioritaskan strategi nasional literasi keuangan sebagai agenda utama yang
berkesinambungan.
Berbagi Tanggungjawab
Menurut pengamat ekonomi Muhammad Ishak, mengacu pada hasil survei OJK, didapat
kesimpulan bahwa sektor lain di luar sektor perbankan, perlu mengambil peran yang lebih
signifikan untuk berbagi tanggung jawab dan bekerjasama dengan OJK. Hasil penelitian tersebut
sekaligus membuktikan lembaga keuangan non perbankan belum maksimal dalam meningkatkan
pemahaman publik atas eksistensi dan substansi lembaganya. Ini menjadi konklusi penting bagi
OJK untuk lebih mendorong perusahaan jasa keuangan non-perbankan berupaya keras
mengedukasi masyarakat.
Ia pun berangapan cara terbaik bagi lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan
ketidaktahuan dan rasa khawatir masyarakat untuk berurusan dengan mereka yakni memasukan
berbagai bentuk pertemuan masyarakat sebagai agenda pokok lembaga-lembaga keuangan non
2. bank, yang lebih berdampak besar daripada menggunakan internet mengingat literasi
penggunaan internet di Tanah Air masih rendah. Selain itu, penggunaan media massa baik
melalui televisi maupun koran dapat dimaksimalkan.
Baginya, OJK pun perlu fokus untuk mengerjakan tugas pokok sebelum melanjutkan
pembahasan ke hal-hal lain. Sebab keberadaannya yang masih baru menuntut perlu adanya
pengumuman kepada masyarakat secara luas tentang perannya. “Sebelum mereka berencana
untuk mengembangkan produk dan layanan jasa keuangan, OJK harus menunjukkan mengapa
mereka harus dibentuk,” tegas Dosen Ekonomi Unimed tersebut, Senin (15/9).
Efektivitas dan Efisiensi OJK Dipertanyakan
Dalam bursa gathering yang diselenggarakan oleh BEI Medan, para perusahaan pialang
berkomentar pihaknya kesulitan dalam hal memberesi laporan karena efektivitas dan efesiensi
OJK dinilai masih kurang. Hal ini menurut beberapa pengamat dilatarbelakangi jumlah pegawai
OJK yang masih minim.
Pihaknya mengemukakan, siap untuk mendukung program literasi keuangan sekaligus
mempertanyakan apakah OJK serius dalam mengerahkan upaya maksimal mengingat hanya
untuk pengurusan izin ke OJK memakan waktu lama.
Para anggota bursa juga mengharapkan integrasi OJK segera diwujudkan demi
mempermudah urusan dengan OJK. Sebab hingga saat ini otoritas yang berperan mengawasi
seluruh sektor jasa keuangan itu hanya memiliki enam kantor regional di Indonesia, dan hampir
seluruh urusan diselesaikan di kantor pusat OJK-Jakarta.
OJK perlu menetapkan regulasi efektif, efisien, dan tidak menyulitkan bagi para industri
jasa keuangan karena pertumbuhan maupun performa industri jasa keuangan menurutnya tidak
terlepas dari pengaruh regulasi otoritas tersebut. (dyt)
Catatan: Telah terbit di media online Analisa
link: http://analisadaily.com/news/read/strategi-nasional-literasi-keuangan-prioritas-
utama/64310/2014/09/16
Terbit pada tanggal 16 September 2014
3. Data Diri:
Nama : Damayanti
No Handphone : 0852-9773-2855
Alamat Rumah : Jalan Tangguk Bongkar 8 No.73 Mandala, Medan, Sumut
Email : damayanti_sinaga@yahoo.co.id
Scan Tanda Pengenal