SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
A. Identitas Jurnal
Judul Artikel : Islamic Bank Vs Conventional Bank: Intermediation, Fee
Based Service Activity and Efficiency
Jurnal : International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance
and Management
Penulis : Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari :
Volume : 9
Halaman : 296-311
Tahun : 2016
URL : http://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/IMEFM-
01-2015-0003
Reviewer : Hasyim Asy’ari
B. Latar Belakang dan Tujuan Penulisan
Bank adalah lembaga keuangan yang sangat penting bagi pertumbuhan
ekonomi suatu negara Karena terhubung ke sektor moneter dan riil. Di
Indonesia,Bank adalah lembaga keuangan yang populer dan merupakan tempat
pertama untuk menyediakan dana bagiKegiatan ekonomi. Ini juga bisa dilihat dari
aset industri perbankan yang mengendalikan 79,5 persen dari total aset di industri
keuangan (Bank Indonesia, 2012). Sebagai Lembaga perantara, bank umumnya
memberi keuntungan kepada deposan dan sebaliknya. Apalagi, industri perbankan
Indonesia menerapkan sistem dual banking berdasarkan Dimana bank umum bisa
melakukan aktivitas bisnis dan bank syariah, yang mana Beroperasi berdasarkan
prinsip syariah, diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 10/16 / PBI / 2008.
Bank syariah didirikan karena meski mayoritas Penduduk Indonesia beragama
Islam, tidak ada bank yang menerapkan bank syariah.
Para ahli ekonomi Islam telah merumuskan prinsip-prinsip ekonomi islam ,
meskipun ada perbedaan dalam tata urutan tetapi subtansinya sama satu sama lain.
Prinsip yang paling mendasar adalah prinsip ketuhanan, keadilan, kenabian,
pemerintahan, dan hasil.
2
Tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan dan tentang
perbandingan intermediasi antara perbankan-perbankan dengan masyarakat yang
ada di indonesia baik yang berbasis syari’ah maupun yang berbasis konvensional
dalam kegiatan layanan berbasis biaya, efisiensi, dampak dari variabel kontrol
(ukuran, inefisiensi dan non aset kredit-learning) pada tingkat intermediasi, dalam
rangka menstabilkan perekonomian masyarakat, dan memudahkan para penbaca
untuk memilah.
C. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu, pendekatan frontier
stokastik dan regresi data panel.Tinjauan pustaka sebagai refrensi yang cukup luas,
sehingga penulis hanya meninjau dari sejumlah referensi yang tersedia.
D. Review Riset
Pada penelitian yang di lakukan pada tahun 2011-2013, penelitian yang
bertujuan untuk membandingkan antar mediasi antar Bank Syariah dan bank
Konvensioanl pada periode itu, menghasilkn bahwa Bank Syariah memiliki rasio
intermediasi lebih tinggi dibandingkan Konvensioanal memiliki proporsi yang
lebih tinggi pada biaya pendapatan total pendapatan operasional dan kurang efisien.
Saat ini, ada pertumbuhan bank syariah di Indonesia dan di seluruh dunia.
Total aset industri keuangan Islam di dunia 2006-2011 telah dua kali lipat dan
mencapai $ 900 bn. Pertumbuhan Bank Syariah sangat cepat hal ini desebut sebagai
industri dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Namun sebagai mana hukum
alam yang sudah berlaku tak semua hal yang ada di dunia ini semuanya berjalan
seperti yang kita harapkan, terutama pada suebuah lembaga keuangan yang
otoritasnya melibatkan orang lain, hal ini memungkinkan adanya sebuah resiko
yang pasti dihadapi oleh semua lembaga keuanagan, begitu pula Bank Syariah,
meski Bank Syariah memiliki pertumbuhan yang sangat cepat namun Bank Syariah
juga mempunyai banyak kendala. Kendala yang paling penting adalah adalah
berurusan dengan kurangnya pemahaman pengetahuan lembaga keuangan antara
orang-orang Indonesia (hanya 20 persen dari populasi orang dewasa memiliki
3
account di setiap lembaga keuangan formal) (Bank Dunia, 2012). Dengan masalah
ini, hanya sebagian kecil orang Indonesia tahu tentang produk perbankan,
khususnya perbankan syariah yang masih baru di Indonesia. Masalah lainnya
adalah terbatasnya jumlah bank syariah dan kurangnya jaringan kantor dan sumber
daya manusia.
Selain itu, model bank syariah ini mirip dengan model bank konvensional
dalam hal penggalangan dana, dana dan menyediakan layanan perbankan lainnya.
Tapi, dalam prakteknya, bank syariah menerapkan prinsip-prinsip Sharia'h yang
melarang riba, gharar dan maysir dan dilarang pembiayaan untuk penjualan senjata,
narkotika, alkohol dan lain-lain sesuai dengan hukum Islam dan karenanya berbeda
dari bank konvensional. Penyaluran dana di bank syariah dilakukan dengan
menggunakan prinsip jual beli, sewa dan bagi hasil. Selain itu, mendapatkan
pendapatan dari kegiatan intermediasi, bank baik Islam dan konvensional
mendapatkan penghasilan tambahan melalui penyediaan jasa keuangan seperti uang
antar bank, transfer, pembayaran tagihan, safety deposit box dan layanan lainnya.
diversifikasi pendapatan yang baik yang dilakukan oleh bank, baik Islam dan
konvensional, sangat berguna untuk meningkatkan profitabilitas bank,
meningkatkan jumlah pelanggan dan juga mengurangi dampak dari kredit macet.
Karena banyak keterbatasan penyaluran dana di bank syariah, bank syariah akan
mencari alternatif lain untuk meningkatkan profitabilitas dengan meningkatkan fee
based income.
Masalah lainnya adalah bagaimana meningkatkan efisiensi. Sebuah bank
selalu mencoba untuk mendapatkan banyak pelanggan untuk mencapai efisiensi
yang baik. Dengan efisiensi yang baik, bank akan memiliki biaya rendah dana dan
karena itu dapat memberikan suku bunga pinjaman yang kompetitif dan
mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Dalam kasus industri perbankan,
ukuran untuk mengukur efisiensi BOPO (rasio biaya operasional per pendapatan
operasional). Ini adalah pengukuran umum dari efisiensi lembaga perbankan.
Berdasarkan data Bank Indonesia selama 2008-2012, BOPO telah terbukti lebih
tinggi dibandingkan dengan di bank-bank negara-negara di Asia Tenggara (Bank
4
Indonesia, 2012). Ini berarti bahwa inefisiensi rendah yang merupakan fungsi
intermediasi tidak bekerja optimal dan karena bank tidak lagi menarik sebagai
sumber dana. Salah satu alasan adalah pangsa pasar yang rendah, karena hanya 20
persen dari masyarakat Indonesia memiliki akun resmi dalam sistem perbankan
formal (Bank Dunia, 2012).
Sebagai perbandingan antara Intermediasi Islam dan Intermediasi
Konvensional, pendapatan dan efisiensi fee based ditunjukkan pada Tabel di bawah
ini.
Penelitian ini lebih fokus kepada intermediasi perbankkan. Intermediasi
adalah kegiatan untuk mendistribusikan dana dari unit surplus untuk unit defisit.
Kegiatan intermediasi ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh semua Bank, baik
Konvensional maupun Syari’ah. Produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah serupa
dengan produk yan sudah di tawarkan oleh bank Konvensilan, namun sudah
disesuaikan dengan prinsip-prinsip islam. Selain Intermediasi keuangan Bank
Syariah juga menyediakan jasa keuangan lainnya unruk membuat deversivikasi
pendapatan dan menambah nilai kepada pelanggan.
Untuk selanjutnya penelitian tentang model efesiensi yang di lakukan oleh
Beck et al. yang meneliti model bisnis, efisiensi, kualitas aset dan stabilitas bank
syariah dan konvensional. Dalam penelitian ini, pengukuran efisiensi dilakukan
dengan menggunakan pendekatan tradisional (rasio BOPO dan biaya overhead
Period LDR
Conventional
Bank %
FDR
Islamic
Bank %
FEE
Conventional
Bank %
FEE
Islamic
Bank %
BOPO
Conventional
Bank %
BOPO
Islamic
Bank %
Maret 2011 83.56 90.47 4.71 4.88 82.82 77.42
Juni 2011 84.80 91.24 5.27 3.14 83.70 79.39
September 2011 84.91 106.73 6.27 2.26 83.18 79.10
Desember 2011 82.59 108.32 5.19 4.86 84.01 84.32
Maret 2012 78.70 90.65 5.27 4.77 81.75 81.12
Juni 2012 79.83 110.70 4.73 4.12 81.11 78.86
September 2012 79.24 120.87 4.60 3.80 81.44 78.53
Desember 2012 80.97 99.02 4.71 3.94 81.38 78.85
Maret 2013 80.33 98.99 5.58 2.98 81.18 79.87
Juni 2013 81.23 103.21 5.10 3.20 81.54 80.33
September 2013 77.44 111.31 5.33 2.93 84.37 87.31
5
yang per pendapatan operasional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
efisiensi bank konvensional lebih baik daripada di bank syariah. Selain efisiensi,
studi ini juga meneliti model bisnis yang diukur dengan intermediasi, layanan
berbasis biaya dan sumber dana. Dalam penelitian ini, fungsi intermediasi bank
syariah lebih baik daripada bank konvensional. Kondisi ini terjadi karena sifat dari
pembiayaan bank syariah yang selalu melibatkan kedua aset fisik dan prinsip-
prinsip bank syariah yang tidak membiarkan uang menganggur. Selain itu,
meskipun tingkat intermediasi bank syariah lebih tinggi dibandingkan dengan bank
konvensional, bank syariah secara keseluruhan ternyata tidak hanya mengandalkan
pendanaan sebagai sumber pendapatan karena proporsi pendapatan jasa bank
syariah lebih tinggi dari itu bank konvensional.
Selain Beck, Johnes et al juga melakukan penelitian tentang bank syariah
dan efisiensi konvensional. Penelitian ini tentang efisiensi bank menggunakan
metode analisis data envelopment dan sekitar faktor eksternal menggunakan regresi
yang mempengaruhi tingkat efisiensi bank. Penelitian ini menyatakan bahwa bank
syariah memiliki tingkat yang sama efisiensi kotor dengan bank konvensional. bank
syariah memiliki efisiensi bersih secara signifikan lebih tinggi dari bank
konvensional. Selain itu, bank syariah juga memiliki tipe efisiensi yang lebih
rendah dibandingkan bank konvensional karena produk tidak standar. penelitian
efisiensi lainnya telah dilakukan oleh Abdul-Majid et al yang menyatakan bahwa
tingkat efisiensi tergantung pada negara di mana bank beroperasi. Tidak ada
korelasi yang jelas antara tingkat efisiensi perbankan dan model bisnis.
Rasio intermediasi perbandingan antara bank syariah dan konvensional juga
dilakukan oleh Rindawati, Saragih, dan Nugroho menggunakan sampel Indonesia.
penelitian ini mempelajari tentang perbandingan antara bank syariah dan
konvensional menggunakan rasio CAMEL yang mengakibatkan temuan yang
berbeda, meskipun mereka menggunakan metode yang sama. Test digunakan untuk
membandingkan loan-to-deposit ratio untuk mengukur intermediasi dan likuiditas
tingkat, sementara BOPO juga digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi.
Penelitian dari Rindawati menemukan bahwa tingkat intermediasi bank syariah
6
adalah lebih baik dari bank konvensional, sedangkan efisiensi bank syariah lebih
rendah dibandingkan bank konvensional. Sebaliknya, Saragih menemukan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat intermediasi antara bank syariah
dan konvensional.
E. Analisis Riset dan Komentar
Dalam Beberapa hal antara bank konvensional dan Bank Syariah memiliki
persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang dan mekanisme transfer,
teknologi komputer yang digunakan syarat-syarat umum untuk memperoleh
pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan yang lainnya.
Namun juga terdapat banyak peredaan yang mendasar diantara keduanya yang
menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan
kerja.1 Oleh karnanya dari perbedaan ini tentu ada hasil dan uotput yg berbeda
seperti halnya hasil penelitian yang di lakukan oleh Dimas Satria Hardianto,
Permata Wulandari.
The result indicates that Islamic bank have a higher intermediation ratio, have
higher proportion on fee income total operating income and are less efficient. The
control variable that has a positively significant effect on intermidiation ratio is size;
meanwhile, inefficiency and non loan earning asset are negatively affecting the
intermediation ratio. The control variable that show a positively significant effect
on the proportion of fee income total operating income is size; meanwhile, the credit
risk variable has no significant effect on the proportion of fee income total operating
income. Size and credit risk are the control variables that have a negative relation
to effeciency.2
Berdasarkan penelitian ini menggambarkan bahwa pada tahun 2013 Bank
Syariah memiliki keunggulan di dalam pendapatannya di banding konvensioanal
oleh karna itu pada tahun 2013 Bank Syariah memiliki peningkatan yang sangat
cepat. Hal ini sesuai dengan data yang di paparkan oleh OJK bahwa aset perbankan
Syari’ah yang terdiri dari bank umum Syari’ah (BUS), unit usaha Syari’ah (UUS),
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) tercatat sebesar Rp, 248,1 triliun
1 Muhammad Syafi’i Antonio “Bank Syari’ah dari teori ke praktek”, Jakarta: Gema Insani
2001. Cet-ke 1. Hal, 29
2 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional
Bank.”
7
atau tumbuh 24,2 % (yoy), lebih rendah dibandingkan dari tahun sebelumnya 34,0
% (yoy).3
Beberapa tahun ini bisnis berbasis syari’ah menjadi fenomina baru, dan para
bisnisman mulai melirik syistem syari’ah yang kemudian menjadi lebel tersendiri.
Boleh dibilang saat ini sedang terjadi demam bisnis syari’ah.
Untuk mengenal lebih jauh terhadap perbangkan hasil penelitian ini juga
menemukan:
..In Indonesia, the bank is popular financial institution and is the first place for
providing funding for economic activities. This can also be seen from the banking
industry assets that control 79.5 per cent of the total assets in the financial industry
(Bank Indonesia, 2012). As an intermediary institution, a bank generally gives
profit to depositors and vice versa.4
Mengaca kepada fungsi bank sebagai tempat menyimpan dana dan
menyalurkan dana Bank Syariah merupakan bahan pertimbangan bagi kita semua
untuk lebih terfokus kepada aspek keislaman, karna ketika kita sudah patuh
terhadap apa yang sudah dilarang maka keberkahan akan mudah kita raih.
Umar bin Khattab menetapkan hal-hal alam bidang ekonomi sebagai
berikut:
1. Menggalakkan sektor pertanian
2. Mengurangi beban pajak terhadap makanan pokok
3. Membangun pasar di kota agar tercipta persaingan bebas
4. Melarang membanting harga dan menumpuk barang
5. Surplus pendapatan dalam jumlah tertentu harus diserahkan kepada
negara, yang kemudaian di kelola untuk kepentingan rakyat
6. Menggalakkan pungutan zakat sebaga sumber utama pendapatan
negara5
3 http://www.ojk.go.id/id/data-dan-statistik/ojk/Documents/LPKS2013_1410943461.pdf
4 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional
Bank.”
5 Abdul Manan “Hukum Ekonomi Syari’ah”. Jakarta: Kencana Prenada Medai Group,
2012. Cet-ke 1. Hal, 18
8
Dari ketentuan yang diatas dapat kita simpulkan bahwa Bank Syariah lebih
mementingkan kesejahteraan rakyat. Berbeda dengan konsep konvensional yang
menjadikan buka sebagai sumber penghasilan di semua produk. Oleh karenanya
masyarakat akan merasa benar benar terlindungi dengan adanya Bank Syariah ini.
Oleh karnanya Bank Syariah di dirikan dengan prinsip beroprasi di bawah prinsip-
prinsip keislaman. Dalam Al-Qur’an sudah diberi petunjuk oleh Allah SWT yang
tentunya dapat diambil sebagai pedoman untuk semua urusan manusia, termasuk
dalam menjalankan prinsip-prinsip ekonomi berdasarkan syari’at. Apa bila prinsip-
prinsip yang ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya dapat dilaksanakan dengan baik,
maka akan mendapatkan kema’muran bagi ummat manusia.6
...Islamic banks were established because although the majority of the Indonesian
population are Muslim, none of the banks implemented Islamic bank principles.7
Maka dapat di lihat dari hasil penelitian ini bahwa tahun 2013 Bank Syariah
memiliki kemajuan dibanding tahun sebelumnya.
...The growth of an Islamic bank is very fast and it is referred to as the fastest
growing industry in Indonesia but still faces many obstacles. The most important
problem is dealing with lack of understanding of financial institution knowledge
among the Indonesian people (only 20 per cent of the adult population have an
account in any formal financial institutions) (World Bank, 2012). With this
problem, only a small portion of Indonesian people know about banking products,
especially Islamic banking which is still new in Indonesia. The other problem is the
limited number of Islamic banks and lack of a office network and human resources.8
Namun tak semua yang kita ingin kan itu bisa tercapai dengan mudah. Tentu
ada sebuah resiko dan kendala yang pasti dihadapi oleh mahluk yang ada di dunia
ini. Sampai saat ini perkembangan lembaga keungan syari’ah masih menghadapi
kendala-kendala, sehingga belum bisa berperan secara optimal bagi dunia
keuangan dan masyarakat pada umumnya.9 Karna tak semua antara Bank Syariah
6 Abdul Manan “Hukum Ekonomi Syari’ah”. Jakarta: Kencana Prenada Medai Group,
2012. Cet-ke 1. Hal, 24
7 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional
Bank.”
8Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional
Bank.”
9 Zainul Arifin “Memahami Bank Syari’ah”. Jakarta selatan: AlvaBet, 2000. Cet-ke 1. Hal,
48
9
dan bank konvensional itu berbeda tentu ada persamaannya misalnya dalam
penggalanagan dana.
...the Islamic bank model is similar to the conventional bank model in terms of
raising fund, funding and providing other banking services. But, in practice, the
Islamic banks apply Sharia’h principles that forbid riba, gharar and maysir and
prohibited financing for the sale of weapons, narcotics, alcohol and others
according to the Islamic law and hence different from conventional banks.10
Secara teknis beberapa produk dan layanan Bank Syariah menyerupai
produk dan layanan bank konvensional, namun secara prinsip memiliki ketidak
samaan yang didasari adanya perbedaan akad.11 Namun ini tidak menjadi sebuah
masalah yang harus di perdebatkan karna para ahli ekonomi islam telah
merumuskan prinsip-prinsip ekonomi islam, meskipun ada perbedaan dalam tata
urutan akan tetapi subtansinya sama satu sama lain.12 Oleh karna iti produk yang
ada di bank syari’ah akan sama dengan produk-produk yang sudah ada di bank
konvensional.
Pembiayaan di Bank Syariah atau disebut kredit di bank konvensional, pada
dasarnya merupakan sebuah kesepakatan bank dengan nasabah yang memerlukan
dana untuk membiayai kegiatan atau aktivitas tertentu. Akad pembiayan dalam
Bank Syariah bisa berupa jual beli, akad penanaman modal, atau investasi, akad
sewa, dan yang lainnya.13 Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh
Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari.
..Distribution of funds in Islamic banks is conducted by using the principle of sale
and purchase, lease and profit sharing. Besides, getting revenue from intermediation
activities, both Islamic and conventional banks get additional income through the
provision of financial services such as inter-bank money, transfer, bill payment,
safety deposit box and other services.14
10 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional
Bank.”
11 Ikatan Bankir Indonesia “Memahami Bisnis bank Syari’ah”. Jakarta: PT
GramediaPustakaUtama, 2014. Hal, 84
12 Abdul Manan “Hukum Ekonomi Syari’ah”. Jakarta: Kencana Prenada Medai Group,
2012. Cet-ke 1. Hal, 9
13 Ikatan Bankir Indonesia “Memahami Bisnis bank Syari’ah”. Jakarta: PT
GramediaPustakaUtama, 2014. Hal, 202
14 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional
Bank.”
10
Dalam penelitian ini titik fokusnya adalah terhadap intermediasi perbankan,
kegiatan ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh semua perbankan. Namun terjadi
perbedaan antara Bank Syariah dan konvensional seperti yang sudah di paparkan di
atas yaitu tentang akad. Dan dapat di simpulkan bahwa produk Bank Syariah lebih
berfariasi dibandingkan konvensional. Sehingga sejak diperlakukannya Undang-
Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, hingga dewasa ini telah beroprasi
sebah bank umum syari’ah: Bank Mu’amalat dengan 37 kantornya, 73 bank-bank
perkreditan rakyat syari’ah, dan sebagainya.15
...As a comparison between Islamic and conventional intermediation, fee-based
income and efficiency are shown in table.16
Dari data ini bisa di simpulkan bahwa Bank Syariah lebih baik dari pada
Bank Konvensional sebagai mana penelitian yang dilakukan oleh Rindawati (2007)
...Research from Rindawati (2007) found that the intermediation level Islamic bank
samples of Islamic banks is better than that of conventional banks, while the
efficiency of Islamic banks is lower than that of conventional banks.17
Dalam masalah ini tidak hanya Rindawati yang melakukan studi
intermediasi hususnya di Bank Syariah. Namun Bank Syariah sellu lebih baik dari
pada bank konvensional hususnya dalam intermediasi. Karna intermediasi itu
15 Zainul Arifin “Memahami Bank Syari’ah”. Jakarta selatan:AlvaBet, 2000. Cet-ke 1. Hal,
25
16 Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.”
17 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional
Bank.”
Period LDR
Conventional
Bank %
FDR
Islamic
Bank %
FEE
Conventional
Bank %
FEE
Islamic
Bank %
BOPO
Conventional
Bank %
BOPO
Islamic
Bank %
Maret 2011 83.56 90.47 4.71 4.88 82.82 77.42
Juni 2011 84.80 91.24 5.27 3.14 83.70 79.39
September 2011 84.91 106.73 6.27 2.26 83.18 79.10
Desember 2011 82.59 108.32 5.19 4.86 84.01 84.32
Maret 2012 78.70 90.65 5.27 4.77 81.75 81.12
Juni 2012 79.83 110.70 4.73 4.12 81.11 78.86
September 2012 79.24 120.87 4.60 3.80 81.44 78.53
Desember 2012 80.97 99.02 4.71 3.94 81.38 78.85
Maret 2013 80.33 98.99 5.58 2.98 81.18 79.87
Juni 2013 81.23 103.21 5.10 3.20 81.54 80.33
September 2013 77.44 111.31 5.33 2.93 84.37 87.31
11
sendiri adalah hubungan antara bank dan nasabah dalam melakukan pembiayaan.
Tidak hanya itu, Beberapa tahun ini, bisnis berbasis syari’ah menjadi fenomina
baru. Beragam bisnis mulai melirik syistem syari’ah yang kemudian menjadi lebel
tersendiri.18
Jelas sekalai bagi bisnis yang berlebel syari’ah mempunyai daya tarik
tersendiri bagi konsumen dan nasabahnya. Karna kebanyakan dari kita warga
indonesia bnyak dari kalangan muslim, jangankan itu dari kalangan non muslim
pun juga bnyak yang melirik terhadap bank dan bisnis yang berlebel syari’ah. Karna
konvensional yang titik hasilnya menggunakan riba, itu sudah lama sekali menjadi
keresahan bagi masyarakat. Karena laranagan dalam mengkonsumsi riba tidak
hanya terdapat dalam islam saja.
...fee-based service and the source of funds. In this study, the intermediary function
of Islamic banks is better than that of conventional banks. This condition occurred
because of the nature of Islamic bank financing which always involves both
physical assets and the principles of Islamic banks that do not let idle money. In
addition, although the level of Islamic bank intermediation is higher compared to
that of conventional banks, Islamic banks as a whole turned out to not only rely on
financing activities as a source of income because the service income proportion of
Islamic banks is higher than that of conventional banks.19
Bank Syariah selalu meminimumkan stamina kerja, karna prinsip yang di
lakukan oleh Bank Syariah adalah tidak membiarkan uang itu menganggur,
memfungsikan dana pihak ketiga sebagai penjamin kendala kredit macet, karna
Bank Syariah tidak hanya mengandalkan pendanaan sebagai sumber pendapatan,
karna proporsi pendapatan jasa dan bagi hasil yang diperoleh oleh Bank Syariah
lebih besar dari bank konvensional.
Dalam kajian Bagi hasil Bank Syariah menjadikan Rasulullah sebagai
contoh dalam bermitra, diamana hubungan kerja sama antara Rasulullah dengan
Sitti Khatijah dilakukan dengan cara bagi hasil (Mudharabah). Rasulullah sebagai
penegelola, dan Sitti Khatijah sebagai pemilik dana. Keduanya sepakat bekerja
18 Siti Najma “Bisnis Syari’ah dari Nol”. Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan Publika),
2008. Cet-ke 2. Hal, 19
19 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional
Bank.”
12
sama dengan pembagian keuntungan dan kerugian ketika usaha kerja sama itu
selesai.20
Dapat ditarik kesimpulan bahwasanya langkah pertama yang di lakukan
oleh Bank Syariah adalah menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, selain
itu juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya
bertransaksi dengan cara-cara yang sudah di tetapkan dalam syari’at Islam.
F. Kesimpulan
Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang memiliki perbedaan tingkat
intermediasi dengan bank konvensional di Indonesia untuk periode 2011-
2013. Bank umum syariah memiliki tingkat intermediasi lebih tinggi dari bank
umum konvensional. Selain itu, ada juga perbedaan tingkat efisiensi antara bank
syariah dan bank konvensional, menurut penelitian bank syariah memiliki tingkat
efisiensi yang lebih buruk dibandingkan dengan bank konvensional.
Namun jika di analisa dari aspek sosial Bank Syariah lebih mementingkan
kesejahteraan rakyat. Berbeda dengan konsep konvensional yang menjadikan
bunga sebagai sumber penghasilan di semua produk. Secara teknis beberapa produk
dan layanan Bank Syariah memiliki kesamaan dengan produk dan layanan bank
konvensional, namun secara prinsip terdapat perbedaan yaitu pada penggunaan
akad produk yang di tawarkan.
Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim ternyata belum mendukung
secara penuh hadirnya Bank Syariah. Kebanyakan dari masyarakat awam
menganggap tidak ada perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah.
Asumsi ini diakibatkan minimnya pengetahuan masyarakat tentang landasan dan
akad-akad syariah. Sehingga untuk menunjang keberhasilan membumikan ekonomi
islam, lembaga keuangan syariah khususnya bank syariah perlu mensosialisasikan
perbedaan akad, strategi dan manajemen keuangan antara konvensional dan
syariah. Dengan harapan, masyarakat muslim bisa selamat dari bahaya riba dan
menjalankan sistem ekonomi islam sebagaimana yang telah di termaktub dalam
20 Siti Najma “Bisnis Syari’ah dari Nol”. Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan Publika),
2008. Cet-ke 2. Hal, 138
13
nash Al-Qur’an dan di teladankan Rasulullah SAW. Perekonomian yang tidak
hanya berbasis duniawi tapi sekaligus menjadi bekal amal ukhrawi.
14
Daftar Pustaka
Abdul Manan “Hukum Ekonomi Syari’ah”. Jakarta: Kencana Prenada Medai
Group, 2012. Cet-ke 1.
http://www.ojk.go.id/id/data-dan statistik/ojk/Documents/LPKS2013_1410943461.pdf
Ikatan Bankir Indonesia “Memahami Bisnis bank Syari’ah”. Jakarta: PT
GramediaPustakaUtama, 2014.
Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs
Conventional Bank.”
Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs
Conventional Bank.”
Muhammad Syafi’i Antonio “Bank Syari’ah dari teori ke praktek”, Jakarta: Gema
Insani 2001. Cet-ke 1.
Siti Najma “Bisnis Syari’ah dari Nol”. Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan
Publika), 2008. Cet-ke 2.
Siti Najma “Bisnis Syari’ah dari Nol”. Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan
Publika), 2008. Cet-ke 2.
Zainul Arifin “Memahami Bank Syari’ah”. Jakarta selatan: AlvaBet, 2000. Cet-ke
1.

More Related Content

What's hot

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkmFaktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkmAnnisa Nurlestari
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...triadimurwanto
 
Contoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiContoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiYusuf Darismah
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankEko Mardianto
 
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ah
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ahImplementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ah
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ahier oezwah
 
ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi Fachrul Nita
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahAgnes Puspita
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...Febi Nofita Sari
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...Excruciate Limited
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...Excruciate Limited
 
Kajian ekonomi dan keuangan
Kajian ekonomi dan keuanganKajian ekonomi dan keuangan
Kajian ekonomi dan keuanganAditya Marone
 

What's hot (20)

Bab i vi
Bab i viBab i vi
Bab i vi
 
Proposal Dyah
Proposal DyahProposal Dyah
Proposal Dyah
 
Presentasi Lktes Baru
Presentasi Lktes BaruPresentasi Lktes Baru
Presentasi Lktes Baru
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkmFaktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 
Contoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiContoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsi
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ah
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ahImplementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ah
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ah
 
ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi
 
Propopsal ernaw
Propopsal ernawPropopsal ernaw
Propopsal ernaw
 
Proposal fenty
Proposal fentyProposal fenty
Proposal fenty
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Strategi Nasional, Literasi Keuangan, Prioritas Utama
Strategi Nasional, Literasi Keuangan, Prioritas UtamaStrategi Nasional, Literasi Keuangan, Prioritas Utama
Strategi Nasional, Literasi Keuangan, Prioritas Utama
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
Kajian ekonomi dan keuangan
Kajian ekonomi dan keuanganKajian ekonomi dan keuangan
Kajian ekonomi dan keuangan
 
Modul 4 KB 2
Modul 4 KB 2Modul 4 KB 2
Modul 4 KB 2
 
Strategi nasional, literasi keuangan prioritas utama
Strategi nasional, literasi keuangan prioritas utamaStrategi nasional, literasi keuangan prioritas utama
Strategi nasional, literasi keuangan prioritas utama
 

Similar to ISBANK VS KONVENSIONAL

SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...Intan Wachyuni
 
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docxPERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docxAfrizaLeonita
 
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...An Nisbah
 
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloPenerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloSri Apriyanti Husain
 
Analisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bankAnalisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bankdiktum2015
 
PENGARUH RASIO CAMEL PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAH
PENGARUH RASIO CAMEL PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAHPENGARUH RASIO CAMEL PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAH
PENGARUH RASIO CAMEL PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAHHabibie Muhammad
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padayogieardhensa
 
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]janneshutahayan
 
Keunggulan sistem perbankan syariah
Keunggulan sistem perbankan syariahKeunggulan sistem perbankan syariah
Keunggulan sistem perbankan syariahSugia Suganda
 
pptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxpptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxBagasHudan
 
Makalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariahMakalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariahIffa Tabahati
 
Ppt proskrip
Ppt proskripPpt proskrip
Ppt proskripNurhana11
 
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...An Nisbah
 

Similar to ISBANK VS KONVENSIONAL (20)

Banking islamic prospect and problem
Banking islamic prospect and problemBanking islamic prospect and problem
Banking islamic prospect and problem
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
 
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docxPERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
 
Lembaga keuangan (2)
Lembaga keuangan (2)Lembaga keuangan (2)
Lembaga keuangan (2)
 
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
 
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloPenerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
Analisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bankAnalisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bank
 
PENGARUH RASIO CAMEL PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAH
PENGARUH RASIO CAMEL PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAHPENGARUH RASIO CAMEL PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAH
PENGARUH RASIO CAMEL PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI BANK SYARIAH
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
Proosal lina
Proosal linaProosal lina
Proosal lina
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan pada
 
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
 
Keunggulan sistem perbankan syariah
Keunggulan sistem perbankan syariahKeunggulan sistem perbankan syariah
Keunggulan sistem perbankan syariah
 
pptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxpptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptx
 
Makalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariahMakalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariah
 
Ppt proskrip
Ppt proskripPpt proskrip
Ppt proskrip
 
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
 
Nasabahbanksyariah
NasabahbanksyariahNasabahbanksyariah
Nasabahbanksyariah
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 

Recently uploaded (19)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 

ISBANK VS KONVENSIONAL

  • 1. 1 A. Identitas Jurnal Judul Artikel : Islamic Bank Vs Conventional Bank: Intermediation, Fee Based Service Activity and Efficiency Jurnal : International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management Penulis : Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari : Volume : 9 Halaman : 296-311 Tahun : 2016 URL : http://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/IMEFM- 01-2015-0003 Reviewer : Hasyim Asy’ari B. Latar Belakang dan Tujuan Penulisan Bank adalah lembaga keuangan yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara Karena terhubung ke sektor moneter dan riil. Di Indonesia,Bank adalah lembaga keuangan yang populer dan merupakan tempat pertama untuk menyediakan dana bagiKegiatan ekonomi. Ini juga bisa dilihat dari aset industri perbankan yang mengendalikan 79,5 persen dari total aset di industri keuangan (Bank Indonesia, 2012). Sebagai Lembaga perantara, bank umumnya memberi keuntungan kepada deposan dan sebaliknya. Apalagi, industri perbankan Indonesia menerapkan sistem dual banking berdasarkan Dimana bank umum bisa melakukan aktivitas bisnis dan bank syariah, yang mana Beroperasi berdasarkan prinsip syariah, diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 10/16 / PBI / 2008. Bank syariah didirikan karena meski mayoritas Penduduk Indonesia beragama Islam, tidak ada bank yang menerapkan bank syariah. Para ahli ekonomi Islam telah merumuskan prinsip-prinsip ekonomi islam , meskipun ada perbedaan dalam tata urutan tetapi subtansinya sama satu sama lain. Prinsip yang paling mendasar adalah prinsip ketuhanan, keadilan, kenabian, pemerintahan, dan hasil.
  • 2. 2 Tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan dan tentang perbandingan intermediasi antara perbankan-perbankan dengan masyarakat yang ada di indonesia baik yang berbasis syari’ah maupun yang berbasis konvensional dalam kegiatan layanan berbasis biaya, efisiensi, dampak dari variabel kontrol (ukuran, inefisiensi dan non aset kredit-learning) pada tingkat intermediasi, dalam rangka menstabilkan perekonomian masyarakat, dan memudahkan para penbaca untuk memilah. C. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu, pendekatan frontier stokastik dan regresi data panel.Tinjauan pustaka sebagai refrensi yang cukup luas, sehingga penulis hanya meninjau dari sejumlah referensi yang tersedia. D. Review Riset Pada penelitian yang di lakukan pada tahun 2011-2013, penelitian yang bertujuan untuk membandingkan antar mediasi antar Bank Syariah dan bank Konvensioanl pada periode itu, menghasilkn bahwa Bank Syariah memiliki rasio intermediasi lebih tinggi dibandingkan Konvensioanal memiliki proporsi yang lebih tinggi pada biaya pendapatan total pendapatan operasional dan kurang efisien. Saat ini, ada pertumbuhan bank syariah di Indonesia dan di seluruh dunia. Total aset industri keuangan Islam di dunia 2006-2011 telah dua kali lipat dan mencapai $ 900 bn. Pertumbuhan Bank Syariah sangat cepat hal ini desebut sebagai industri dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Namun sebagai mana hukum alam yang sudah berlaku tak semua hal yang ada di dunia ini semuanya berjalan seperti yang kita harapkan, terutama pada suebuah lembaga keuangan yang otoritasnya melibatkan orang lain, hal ini memungkinkan adanya sebuah resiko yang pasti dihadapi oleh semua lembaga keuanagan, begitu pula Bank Syariah, meski Bank Syariah memiliki pertumbuhan yang sangat cepat namun Bank Syariah juga mempunyai banyak kendala. Kendala yang paling penting adalah adalah berurusan dengan kurangnya pemahaman pengetahuan lembaga keuangan antara orang-orang Indonesia (hanya 20 persen dari populasi orang dewasa memiliki
  • 3. 3 account di setiap lembaga keuangan formal) (Bank Dunia, 2012). Dengan masalah ini, hanya sebagian kecil orang Indonesia tahu tentang produk perbankan, khususnya perbankan syariah yang masih baru di Indonesia. Masalah lainnya adalah terbatasnya jumlah bank syariah dan kurangnya jaringan kantor dan sumber daya manusia. Selain itu, model bank syariah ini mirip dengan model bank konvensional dalam hal penggalangan dana, dana dan menyediakan layanan perbankan lainnya. Tapi, dalam prakteknya, bank syariah menerapkan prinsip-prinsip Sharia'h yang melarang riba, gharar dan maysir dan dilarang pembiayaan untuk penjualan senjata, narkotika, alkohol dan lain-lain sesuai dengan hukum Islam dan karenanya berbeda dari bank konvensional. Penyaluran dana di bank syariah dilakukan dengan menggunakan prinsip jual beli, sewa dan bagi hasil. Selain itu, mendapatkan pendapatan dari kegiatan intermediasi, bank baik Islam dan konvensional mendapatkan penghasilan tambahan melalui penyediaan jasa keuangan seperti uang antar bank, transfer, pembayaran tagihan, safety deposit box dan layanan lainnya. diversifikasi pendapatan yang baik yang dilakukan oleh bank, baik Islam dan konvensional, sangat berguna untuk meningkatkan profitabilitas bank, meningkatkan jumlah pelanggan dan juga mengurangi dampak dari kredit macet. Karena banyak keterbatasan penyaluran dana di bank syariah, bank syariah akan mencari alternatif lain untuk meningkatkan profitabilitas dengan meningkatkan fee based income. Masalah lainnya adalah bagaimana meningkatkan efisiensi. Sebuah bank selalu mencoba untuk mendapatkan banyak pelanggan untuk mencapai efisiensi yang baik. Dengan efisiensi yang baik, bank akan memiliki biaya rendah dana dan karena itu dapat memberikan suku bunga pinjaman yang kompetitif dan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Dalam kasus industri perbankan, ukuran untuk mengukur efisiensi BOPO (rasio biaya operasional per pendapatan operasional). Ini adalah pengukuran umum dari efisiensi lembaga perbankan. Berdasarkan data Bank Indonesia selama 2008-2012, BOPO telah terbukti lebih tinggi dibandingkan dengan di bank-bank negara-negara di Asia Tenggara (Bank
  • 4. 4 Indonesia, 2012). Ini berarti bahwa inefisiensi rendah yang merupakan fungsi intermediasi tidak bekerja optimal dan karena bank tidak lagi menarik sebagai sumber dana. Salah satu alasan adalah pangsa pasar yang rendah, karena hanya 20 persen dari masyarakat Indonesia memiliki akun resmi dalam sistem perbankan formal (Bank Dunia, 2012). Sebagai perbandingan antara Intermediasi Islam dan Intermediasi Konvensional, pendapatan dan efisiensi fee based ditunjukkan pada Tabel di bawah ini. Penelitian ini lebih fokus kepada intermediasi perbankkan. Intermediasi adalah kegiatan untuk mendistribusikan dana dari unit surplus untuk unit defisit. Kegiatan intermediasi ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh semua Bank, baik Konvensional maupun Syari’ah. Produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah serupa dengan produk yan sudah di tawarkan oleh bank Konvensilan, namun sudah disesuaikan dengan prinsip-prinsip islam. Selain Intermediasi keuangan Bank Syariah juga menyediakan jasa keuangan lainnya unruk membuat deversivikasi pendapatan dan menambah nilai kepada pelanggan. Untuk selanjutnya penelitian tentang model efesiensi yang di lakukan oleh Beck et al. yang meneliti model bisnis, efisiensi, kualitas aset dan stabilitas bank syariah dan konvensional. Dalam penelitian ini, pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan pendekatan tradisional (rasio BOPO dan biaya overhead Period LDR Conventional Bank % FDR Islamic Bank % FEE Conventional Bank % FEE Islamic Bank % BOPO Conventional Bank % BOPO Islamic Bank % Maret 2011 83.56 90.47 4.71 4.88 82.82 77.42 Juni 2011 84.80 91.24 5.27 3.14 83.70 79.39 September 2011 84.91 106.73 6.27 2.26 83.18 79.10 Desember 2011 82.59 108.32 5.19 4.86 84.01 84.32 Maret 2012 78.70 90.65 5.27 4.77 81.75 81.12 Juni 2012 79.83 110.70 4.73 4.12 81.11 78.86 September 2012 79.24 120.87 4.60 3.80 81.44 78.53 Desember 2012 80.97 99.02 4.71 3.94 81.38 78.85 Maret 2013 80.33 98.99 5.58 2.98 81.18 79.87 Juni 2013 81.23 103.21 5.10 3.20 81.54 80.33 September 2013 77.44 111.31 5.33 2.93 84.37 87.31
  • 5. 5 yang per pendapatan operasional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efisiensi bank konvensional lebih baik daripada di bank syariah. Selain efisiensi, studi ini juga meneliti model bisnis yang diukur dengan intermediasi, layanan berbasis biaya dan sumber dana. Dalam penelitian ini, fungsi intermediasi bank syariah lebih baik daripada bank konvensional. Kondisi ini terjadi karena sifat dari pembiayaan bank syariah yang selalu melibatkan kedua aset fisik dan prinsip- prinsip bank syariah yang tidak membiarkan uang menganggur. Selain itu, meskipun tingkat intermediasi bank syariah lebih tinggi dibandingkan dengan bank konvensional, bank syariah secara keseluruhan ternyata tidak hanya mengandalkan pendanaan sebagai sumber pendapatan karena proporsi pendapatan jasa bank syariah lebih tinggi dari itu bank konvensional. Selain Beck, Johnes et al juga melakukan penelitian tentang bank syariah dan efisiensi konvensional. Penelitian ini tentang efisiensi bank menggunakan metode analisis data envelopment dan sekitar faktor eksternal menggunakan regresi yang mempengaruhi tingkat efisiensi bank. Penelitian ini menyatakan bahwa bank syariah memiliki tingkat yang sama efisiensi kotor dengan bank konvensional. bank syariah memiliki efisiensi bersih secara signifikan lebih tinggi dari bank konvensional. Selain itu, bank syariah juga memiliki tipe efisiensi yang lebih rendah dibandingkan bank konvensional karena produk tidak standar. penelitian efisiensi lainnya telah dilakukan oleh Abdul-Majid et al yang menyatakan bahwa tingkat efisiensi tergantung pada negara di mana bank beroperasi. Tidak ada korelasi yang jelas antara tingkat efisiensi perbankan dan model bisnis. Rasio intermediasi perbandingan antara bank syariah dan konvensional juga dilakukan oleh Rindawati, Saragih, dan Nugroho menggunakan sampel Indonesia. penelitian ini mempelajari tentang perbandingan antara bank syariah dan konvensional menggunakan rasio CAMEL yang mengakibatkan temuan yang berbeda, meskipun mereka menggunakan metode yang sama. Test digunakan untuk membandingkan loan-to-deposit ratio untuk mengukur intermediasi dan likuiditas tingkat, sementara BOPO juga digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi. Penelitian dari Rindawati menemukan bahwa tingkat intermediasi bank syariah
  • 6. 6 adalah lebih baik dari bank konvensional, sedangkan efisiensi bank syariah lebih rendah dibandingkan bank konvensional. Sebaliknya, Saragih menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat intermediasi antara bank syariah dan konvensional. E. Analisis Riset dan Komentar Dalam Beberapa hal antara bank konvensional dan Bank Syariah memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang dan mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan syarat-syarat umum untuk memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan yang lainnya. Namun juga terdapat banyak peredaan yang mendasar diantara keduanya yang menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja.1 Oleh karnanya dari perbedaan ini tentu ada hasil dan uotput yg berbeda seperti halnya hasil penelitian yang di lakukan oleh Dimas Satria Hardianto, Permata Wulandari. The result indicates that Islamic bank have a higher intermediation ratio, have higher proportion on fee income total operating income and are less efficient. The control variable that has a positively significant effect on intermidiation ratio is size; meanwhile, inefficiency and non loan earning asset are negatively affecting the intermediation ratio. The control variable that show a positively significant effect on the proportion of fee income total operating income is size; meanwhile, the credit risk variable has no significant effect on the proportion of fee income total operating income. Size and credit risk are the control variables that have a negative relation to effeciency.2 Berdasarkan penelitian ini menggambarkan bahwa pada tahun 2013 Bank Syariah memiliki keunggulan di dalam pendapatannya di banding konvensioanal oleh karna itu pada tahun 2013 Bank Syariah memiliki peningkatan yang sangat cepat. Hal ini sesuai dengan data yang di paparkan oleh OJK bahwa aset perbankan Syari’ah yang terdiri dari bank umum Syari’ah (BUS), unit usaha Syari’ah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) tercatat sebesar Rp, 248,1 triliun 1 Muhammad Syafi’i Antonio “Bank Syari’ah dari teori ke praktek”, Jakarta: Gema Insani 2001. Cet-ke 1. Hal, 29 2 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.”
  • 7. 7 atau tumbuh 24,2 % (yoy), lebih rendah dibandingkan dari tahun sebelumnya 34,0 % (yoy).3 Beberapa tahun ini bisnis berbasis syari’ah menjadi fenomina baru, dan para bisnisman mulai melirik syistem syari’ah yang kemudian menjadi lebel tersendiri. Boleh dibilang saat ini sedang terjadi demam bisnis syari’ah. Untuk mengenal lebih jauh terhadap perbangkan hasil penelitian ini juga menemukan: ..In Indonesia, the bank is popular financial institution and is the first place for providing funding for economic activities. This can also be seen from the banking industry assets that control 79.5 per cent of the total assets in the financial industry (Bank Indonesia, 2012). As an intermediary institution, a bank generally gives profit to depositors and vice versa.4 Mengaca kepada fungsi bank sebagai tempat menyimpan dana dan menyalurkan dana Bank Syariah merupakan bahan pertimbangan bagi kita semua untuk lebih terfokus kepada aspek keislaman, karna ketika kita sudah patuh terhadap apa yang sudah dilarang maka keberkahan akan mudah kita raih. Umar bin Khattab menetapkan hal-hal alam bidang ekonomi sebagai berikut: 1. Menggalakkan sektor pertanian 2. Mengurangi beban pajak terhadap makanan pokok 3. Membangun pasar di kota agar tercipta persaingan bebas 4. Melarang membanting harga dan menumpuk barang 5. Surplus pendapatan dalam jumlah tertentu harus diserahkan kepada negara, yang kemudaian di kelola untuk kepentingan rakyat 6. Menggalakkan pungutan zakat sebaga sumber utama pendapatan negara5 3 http://www.ojk.go.id/id/data-dan-statistik/ojk/Documents/LPKS2013_1410943461.pdf 4 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.” 5 Abdul Manan “Hukum Ekonomi Syari’ah”. Jakarta: Kencana Prenada Medai Group, 2012. Cet-ke 1. Hal, 18
  • 8. 8 Dari ketentuan yang diatas dapat kita simpulkan bahwa Bank Syariah lebih mementingkan kesejahteraan rakyat. Berbeda dengan konsep konvensional yang menjadikan buka sebagai sumber penghasilan di semua produk. Oleh karenanya masyarakat akan merasa benar benar terlindungi dengan adanya Bank Syariah ini. Oleh karnanya Bank Syariah di dirikan dengan prinsip beroprasi di bawah prinsip- prinsip keislaman. Dalam Al-Qur’an sudah diberi petunjuk oleh Allah SWT yang tentunya dapat diambil sebagai pedoman untuk semua urusan manusia, termasuk dalam menjalankan prinsip-prinsip ekonomi berdasarkan syari’at. Apa bila prinsip- prinsip yang ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya dapat dilaksanakan dengan baik, maka akan mendapatkan kema’muran bagi ummat manusia.6 ...Islamic banks were established because although the majority of the Indonesian population are Muslim, none of the banks implemented Islamic bank principles.7 Maka dapat di lihat dari hasil penelitian ini bahwa tahun 2013 Bank Syariah memiliki kemajuan dibanding tahun sebelumnya. ...The growth of an Islamic bank is very fast and it is referred to as the fastest growing industry in Indonesia but still faces many obstacles. The most important problem is dealing with lack of understanding of financial institution knowledge among the Indonesian people (only 20 per cent of the adult population have an account in any formal financial institutions) (World Bank, 2012). With this problem, only a small portion of Indonesian people know about banking products, especially Islamic banking which is still new in Indonesia. The other problem is the limited number of Islamic banks and lack of a office network and human resources.8 Namun tak semua yang kita ingin kan itu bisa tercapai dengan mudah. Tentu ada sebuah resiko dan kendala yang pasti dihadapi oleh mahluk yang ada di dunia ini. Sampai saat ini perkembangan lembaga keungan syari’ah masih menghadapi kendala-kendala, sehingga belum bisa berperan secara optimal bagi dunia keuangan dan masyarakat pada umumnya.9 Karna tak semua antara Bank Syariah 6 Abdul Manan “Hukum Ekonomi Syari’ah”. Jakarta: Kencana Prenada Medai Group, 2012. Cet-ke 1. Hal, 24 7 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.” 8Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.” 9 Zainul Arifin “Memahami Bank Syari’ah”. Jakarta selatan: AlvaBet, 2000. Cet-ke 1. Hal, 48
  • 9. 9 dan bank konvensional itu berbeda tentu ada persamaannya misalnya dalam penggalanagan dana. ...the Islamic bank model is similar to the conventional bank model in terms of raising fund, funding and providing other banking services. But, in practice, the Islamic banks apply Sharia’h principles that forbid riba, gharar and maysir and prohibited financing for the sale of weapons, narcotics, alcohol and others according to the Islamic law and hence different from conventional banks.10 Secara teknis beberapa produk dan layanan Bank Syariah menyerupai produk dan layanan bank konvensional, namun secara prinsip memiliki ketidak samaan yang didasari adanya perbedaan akad.11 Namun ini tidak menjadi sebuah masalah yang harus di perdebatkan karna para ahli ekonomi islam telah merumuskan prinsip-prinsip ekonomi islam, meskipun ada perbedaan dalam tata urutan akan tetapi subtansinya sama satu sama lain.12 Oleh karna iti produk yang ada di bank syari’ah akan sama dengan produk-produk yang sudah ada di bank konvensional. Pembiayaan di Bank Syariah atau disebut kredit di bank konvensional, pada dasarnya merupakan sebuah kesepakatan bank dengan nasabah yang memerlukan dana untuk membiayai kegiatan atau aktivitas tertentu. Akad pembiayan dalam Bank Syariah bisa berupa jual beli, akad penanaman modal, atau investasi, akad sewa, dan yang lainnya.13 Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari. ..Distribution of funds in Islamic banks is conducted by using the principle of sale and purchase, lease and profit sharing. Besides, getting revenue from intermediation activities, both Islamic and conventional banks get additional income through the provision of financial services such as inter-bank money, transfer, bill payment, safety deposit box and other services.14 10 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.” 11 Ikatan Bankir Indonesia “Memahami Bisnis bank Syari’ah”. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama, 2014. Hal, 84 12 Abdul Manan “Hukum Ekonomi Syari’ah”. Jakarta: Kencana Prenada Medai Group, 2012. Cet-ke 1. Hal, 9 13 Ikatan Bankir Indonesia “Memahami Bisnis bank Syari’ah”. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama, 2014. Hal, 202 14 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.”
  • 10. 10 Dalam penelitian ini titik fokusnya adalah terhadap intermediasi perbankan, kegiatan ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh semua perbankan. Namun terjadi perbedaan antara Bank Syariah dan konvensional seperti yang sudah di paparkan di atas yaitu tentang akad. Dan dapat di simpulkan bahwa produk Bank Syariah lebih berfariasi dibandingkan konvensional. Sehingga sejak diperlakukannya Undang- Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, hingga dewasa ini telah beroprasi sebah bank umum syari’ah: Bank Mu’amalat dengan 37 kantornya, 73 bank-bank perkreditan rakyat syari’ah, dan sebagainya.15 ...As a comparison between Islamic and conventional intermediation, fee-based income and efficiency are shown in table.16 Dari data ini bisa di simpulkan bahwa Bank Syariah lebih baik dari pada Bank Konvensional sebagai mana penelitian yang dilakukan oleh Rindawati (2007) ...Research from Rindawati (2007) found that the intermediation level Islamic bank samples of Islamic banks is better than that of conventional banks, while the efficiency of Islamic banks is lower than that of conventional banks.17 Dalam masalah ini tidak hanya Rindawati yang melakukan studi intermediasi hususnya di Bank Syariah. Namun Bank Syariah sellu lebih baik dari pada bank konvensional hususnya dalam intermediasi. Karna intermediasi itu 15 Zainul Arifin “Memahami Bank Syari’ah”. Jakarta selatan:AlvaBet, 2000. Cet-ke 1. Hal, 25 16 Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.” 17 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.” Period LDR Conventional Bank % FDR Islamic Bank % FEE Conventional Bank % FEE Islamic Bank % BOPO Conventional Bank % BOPO Islamic Bank % Maret 2011 83.56 90.47 4.71 4.88 82.82 77.42 Juni 2011 84.80 91.24 5.27 3.14 83.70 79.39 September 2011 84.91 106.73 6.27 2.26 83.18 79.10 Desember 2011 82.59 108.32 5.19 4.86 84.01 84.32 Maret 2012 78.70 90.65 5.27 4.77 81.75 81.12 Juni 2012 79.83 110.70 4.73 4.12 81.11 78.86 September 2012 79.24 120.87 4.60 3.80 81.44 78.53 Desember 2012 80.97 99.02 4.71 3.94 81.38 78.85 Maret 2013 80.33 98.99 5.58 2.98 81.18 79.87 Juni 2013 81.23 103.21 5.10 3.20 81.54 80.33 September 2013 77.44 111.31 5.33 2.93 84.37 87.31
  • 11. 11 sendiri adalah hubungan antara bank dan nasabah dalam melakukan pembiayaan. Tidak hanya itu, Beberapa tahun ini, bisnis berbasis syari’ah menjadi fenomina baru. Beragam bisnis mulai melirik syistem syari’ah yang kemudian menjadi lebel tersendiri.18 Jelas sekalai bagi bisnis yang berlebel syari’ah mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen dan nasabahnya. Karna kebanyakan dari kita warga indonesia bnyak dari kalangan muslim, jangankan itu dari kalangan non muslim pun juga bnyak yang melirik terhadap bank dan bisnis yang berlebel syari’ah. Karna konvensional yang titik hasilnya menggunakan riba, itu sudah lama sekali menjadi keresahan bagi masyarakat. Karena laranagan dalam mengkonsumsi riba tidak hanya terdapat dalam islam saja. ...fee-based service and the source of funds. In this study, the intermediary function of Islamic banks is better than that of conventional banks. This condition occurred because of the nature of Islamic bank financing which always involves both physical assets and the principles of Islamic banks that do not let idle money. In addition, although the level of Islamic bank intermediation is higher compared to that of conventional banks, Islamic banks as a whole turned out to not only rely on financing activities as a source of income because the service income proportion of Islamic banks is higher than that of conventional banks.19 Bank Syariah selalu meminimumkan stamina kerja, karna prinsip yang di lakukan oleh Bank Syariah adalah tidak membiarkan uang itu menganggur, memfungsikan dana pihak ketiga sebagai penjamin kendala kredit macet, karna Bank Syariah tidak hanya mengandalkan pendanaan sebagai sumber pendapatan, karna proporsi pendapatan jasa dan bagi hasil yang diperoleh oleh Bank Syariah lebih besar dari bank konvensional. Dalam kajian Bagi hasil Bank Syariah menjadikan Rasulullah sebagai contoh dalam bermitra, diamana hubungan kerja sama antara Rasulullah dengan Sitti Khatijah dilakukan dengan cara bagi hasil (Mudharabah). Rasulullah sebagai penegelola, dan Sitti Khatijah sebagai pemilik dana. Keduanya sepakat bekerja 18 Siti Najma “Bisnis Syari’ah dari Nol”. Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan Publika), 2008. Cet-ke 2. Hal, 19 19 Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.”
  • 12. 12 sama dengan pembagian keuntungan dan kerugian ketika usaha kerja sama itu selesai.20 Dapat ditarik kesimpulan bahwasanya langkah pertama yang di lakukan oleh Bank Syariah adalah menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, selain itu juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya bertransaksi dengan cara-cara yang sudah di tetapkan dalam syari’at Islam. F. Kesimpulan Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang memiliki perbedaan tingkat intermediasi dengan bank konvensional di Indonesia untuk periode 2011- 2013. Bank umum syariah memiliki tingkat intermediasi lebih tinggi dari bank umum konvensional. Selain itu, ada juga perbedaan tingkat efisiensi antara bank syariah dan bank konvensional, menurut penelitian bank syariah memiliki tingkat efisiensi yang lebih buruk dibandingkan dengan bank konvensional. Namun jika di analisa dari aspek sosial Bank Syariah lebih mementingkan kesejahteraan rakyat. Berbeda dengan konsep konvensional yang menjadikan bunga sebagai sumber penghasilan di semua produk. Secara teknis beberapa produk dan layanan Bank Syariah memiliki kesamaan dengan produk dan layanan bank konvensional, namun secara prinsip terdapat perbedaan yaitu pada penggunaan akad produk yang di tawarkan. Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim ternyata belum mendukung secara penuh hadirnya Bank Syariah. Kebanyakan dari masyarakat awam menganggap tidak ada perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah. Asumsi ini diakibatkan minimnya pengetahuan masyarakat tentang landasan dan akad-akad syariah. Sehingga untuk menunjang keberhasilan membumikan ekonomi islam, lembaga keuangan syariah khususnya bank syariah perlu mensosialisasikan perbedaan akad, strategi dan manajemen keuangan antara konvensional dan syariah. Dengan harapan, masyarakat muslim bisa selamat dari bahaya riba dan menjalankan sistem ekonomi islam sebagaimana yang telah di termaktub dalam 20 Siti Najma “Bisnis Syari’ah dari Nol”. Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan Publika), 2008. Cet-ke 2. Hal, 138
  • 13. 13 nash Al-Qur’an dan di teladankan Rasulullah SAW. Perekonomian yang tidak hanya berbasis duniawi tapi sekaligus menjadi bekal amal ukhrawi.
  • 14. 14 Daftar Pustaka Abdul Manan “Hukum Ekonomi Syari’ah”. Jakarta: Kencana Prenada Medai Group, 2012. Cet-ke 1. http://www.ojk.go.id/id/data-dan statistik/ojk/Documents/LPKS2013_1410943461.pdf Ikatan Bankir Indonesia “Memahami Bisnis bank Syari’ah”. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama, 2014. Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.” Jurnal, Dimas Satria Hardianto and Permata Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank.” Muhammad Syafi’i Antonio “Bank Syari’ah dari teori ke praktek”, Jakarta: Gema Insani 2001. Cet-ke 1. Siti Najma “Bisnis Syari’ah dari Nol”. Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan Publika), 2008. Cet-ke 2. Siti Najma “Bisnis Syari’ah dari Nol”. Jakarta Selatan: Hikmah (PT Mizan Publika), 2008. Cet-ke 2. Zainul Arifin “Memahami Bank Syari’ah”. Jakarta selatan: AlvaBet, 2000. Cet-ke 1.