Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. OJK memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan mengatur industri jasa keuangan di Indonesia.
2. Tantangan besar OJK adalah menghadapi kompleksitas produk keuangan dan memasuki pasar bebas ASEAN.
3. Diperlukan kerja sama yang kuat antara OJK dengan lembaga terkait lainnya untuk menjalankan perannya.
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
Kompleksitas Produk Jasa Keuangan, Tantangan OJK
1. Kompleksitas Produk Jasa Keuangan, MEA, Tantangan bagi OJK
Oleh: Damayanti
Indonesia memiliki beragam persoalan dalam sistem keuangan yang sering menghambat
laju pertumbuhan ekonomi dan keuangan inklusif. Masalah tersebut wajar muncul akibat
Indonesia memiliki ukuran wilayah negara yang besar yang terdiri dari berbagai pulau, dengan
kondisi yang berbeda-beda di tiap daerah sehingga menyebabkan tingkat pengetahuan
masyarakat tidak merata. Meski di kota-kota besar umumnya tingkat melek finansial tinggi,
banyak daerah pelosok di Tanah Air yang penduduknya bahkan sama sekali tidak mengenal
produk dan jasa keuangan.
Pengetahuan masyarakat yang sangat rendah tentang finansial pun terungkap melalui survei yang
dilakukan OJK dan berbagai lembaga moneter maupun industri jasa keuangan. Salah satunya
Standard Chartered Bank, dalam risetnya menemukan bahwa keungan inklusif di Tanah Air
terendah di ASEAN, dan masuk dalam peringkat ke-25 dari 30 negara yang disurvei di dunia.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Ini erat kaitannya dengan latar belakang berdirinya OJK. Sebagian
besar masyarakat belum memiliki informasi yang memadai mengenai layanan dan produk
lembaga keuangan formal. Ketidaktahuan memunculkan sejumlah masalah. Hasil penelitian OJK
dan BI selama ini menunjukkan umumnya pengaduan dilatarbelakangi oleh ketidakpahaman
konsumen terhadap produk dan jasa keuangan yang digunakan. Ditambah lagi dengan persepsi
buruk masyarakat tentang produk maupun industri jasa keuangan, yang membuat OJK sangat
berperan besar dalam mendidik masyarakat.
Dominasi investor asing, perkembangan sistem moneter yang kompleks, dan dinamika pasar
keuangan internasional, membuat gejolak pasar keuangan domestik volatil. Peristiwa krisis
finansial 1997-1998, menjadi pelajaran bahwa Indonesia membutuhkan lembaga tersendiri yang
dapat memonitor perusahaan jasa keuangan.
Di samping itu, perkembangan sistem keuangan yang akan semakin kompleks memasuki pasar
bebas ASEAN, kehadiran OJK menjadi pengawas lembaga jasa keuangan (LJK) yang terpercaya
dalam melindungi konsumen, menjadi harapan baru bagi Indonesia guna meningkatkan
partisipasi masyarakat di sektor keuangan. Kehadiran OJK diharapkan mampu berkontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi berkesinambungan.
Fungsi OJK
Sebagai lembaga baru yang akan memiliki peran yang serupa dengan otoritas jasa keuangan
lainnya di berbagai negara, OJK dituntut untuk menjalankan seluruh fungsi antara lain:
memproteksi konsumen, mendorong integrasi pasar, membangun pasar yang berdaya saing, dan
menjalankan beragam fungsi lainnya.
OJK harus membangun pemahaman keuangan konsumen dan mendukung masyarakat dalam
membuat keputusan keuangan dengan informasi yang akurat, memonitor seluruh pasar dan
perusahaan jasa keuangan, menggunakan model supervisi untuk mendorong perubahan budaya
2. dalam perusahaan, mengimplementasikan aturan demi mencegah perusahaan maupun para
individu dari tindak kejahatan dan mengamankan ganti-rugi yang dialami konsumen,
menyampaikan informasi melalui lembaga perlindungan konsumen atau pihak ketiga maupun
secara langsung kepada para konsumen untuk menginformasikan masalah atau risiko.
Fungsi yang hingga kini belum mampu dicapai OJK yaitu integrasi pasar. Dibutuhkan sistem
terintegrasi guna memastikan tingkat ketepatan atas akses dan informasi guna memenuhi
kebutuhan konsumen dan perusahaan yang menggunakannya. Di samping itu, OJK juga dituntut
membangun pasar yang berdaya saing. Apalagi memasuki pasar bebas ASEAN, di mana
gempuran asing akan mampu menghimpit perkembangan LJK dalam negeri.
Sinergi dan Koordinasi
Apa yang dicita-citakan oleh OJK tidak akan terwujud jika tidak ada sinergi dan koordinasi yang
kuat dengan berbagai lembaga lainnya terutama pemerintah, parlemen, BI, Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), dan LJK. Terlebih menghadapi tantangan pada era Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) dan kemungkinan gejolak moneter sehubungan normalisasi kebijakan Bank
Sentral Amerika yang dikhawatirkan kebanyakan ekonom dapat menimbulkan krisis keuangan.
Ibaratkan jalan, OJK adalah jalan protokol yang berfungsi menjadi pusat penentu arah
perkembangan sistem keuangan sekaligus menjadi penentu akhir dari sengketa antara konsumen
dan LJK, sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang. Isu mengenai konglomerasi
bisnis LJK, hybric products, regulatory arbitarse, dan upaya berbagai self regulatory organization
(SRO) di pasar modal, tidak terlepas dari kerjasama dan koordinasi dengan otoritas tersebut.
Anjuran bagi OJK
Ada berbagai hal krusial yang patut dipertimbangkan oleh OJK guna meningkatkan perannya di
tengah masyarakat. Pertama, menjadi pengawas yang kredibel dan profesional. Bukan
meragukan kemampuan OJK, tetapi mengingat yang diawasi oleh OJK tidak hanya LJK dalam
negeri tetapi juga LJK asing yang beroperasi di negeri ini, dengan berbagai inovasinya dalam
produk dan jasa, tentu membuat otoritas ini membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
prima untuk memantau kegiatan LJK.
Kedua, secara agresif mengikat seluruh industri jasa keuangan di bawah kekuasaannya untuk
mengikuti aturan yang ditetapkan. Regulasi yang disusun pun mesti seimbang, tidak bersifat
melumpuhkan para pelaku LJK atau konsumen, sekaligus mensupervisi LJK secara rutin. Ketiga,
segera melakukan pengawasan yang tergintegrasi. Ini yang sering menjadi persoalan hingga saat
ini. Meskipun telah menetapkan pengawasan terhubung, nyatanya hingga kini masih banyak
pengaduan.
Keempat, menjalankan seluruh ketetapan yang ada pada cetak biru. Patut diapresiasi OJK telah
memiliki strategi yang bagus dan tepat sasaran seperti mengutamakan peningkatan literasi
keuangan sebagai pilar pertama di awal berdirinya otoritas ini. Tidak dipungkiri juga ini telah
dijalankan walau belum terasa maksimal akibat berbagai kendala. Kemudian target komunitas
yang dituju juga benar-benar sesuai dengan desakan dan tingkat prioritas. Begitu juga dengan
3. pilar kedua yaitu membangun sistem database yang mampu mengontrol seluruh sektor jasa
keuangan, dan terakhir pilar ketiga, mendorong dan memfasilitasi sektor jasa keuangan.
Alangkah baik jika semua ketetapan ini dijalankan oleh OJK dengan konsisten tanpa menunda
meskipun dapat dikatakan tugas OJK bertumpuk dan mengingat MEA sudah di depan mata.
Kelima, mengefisienkan regulasi. Melayani dan menugasi tiap-tiap perusahaan industri jasa
keuangan sangat tidak mudah, khususnya menyangkut reformasi regulasi. OJK harus terus
membenahi regulasi untuk mengurangi pemborosan waktu, tenaga, dan dana yang harus
dikeluarkan para LJK dalam pelaporan.
Keenam, mendorong tumbuhya LJK yang dapat dipercaya oleh seluruh lapisan masyarakat. Agar
minat dan keyakinan masyarakat tinggi untuk menggunakan produk dan jasa keuangan LJK,
perusahaan tersebut haruslah memiliki reputasi yang baik. OJK turut berperan dalam menjaga
kesehatan industri-industri tersebut.
Ketujuh, mengembangkan sistem informasi pengawasan dan sistem informasi pelaporan yang
mendukung efesiensi dan efektivitas bagi konsumen dan para LJK.
Kedelapan, keseragaman laporan. Dengan diterapkannya pengawasan pasar secara terintegrasi
memunculkan kebutuhan akan laporan yang seragam, khususnya bagi para LJK. Tuntutan akan
keseragaman pun diperlukan menjelang MEA nanti. Semoga tanggung jawab besar dan harapan
masyarakat dapat direalisasikan oleh OJK! (Damayanti)
Catatan: Telah terbit baik di media online maupun cetak Harian Analisa
Untuk link tautan online: http://analisadaily.com/news/read/kompleksitas-produk-
jasa-keuangan-mea-tantangan-bagi-ojk/65252/2014/09/19
Terbit di
Kolom
4. Ekonomi Keuangan tanggal 19 September 2014 di Kolom Opini
Data Diri:
Nama : Damayanti
No Handphone : 0852-9773-2855
Alamat Rumah : Jalan Tangguk Bongkar 8 No.73 Mandala, Medan, Sumut
Email : damayanti_sinaga@yahoo.co.id
Scan Tanda Pengenal