SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KUPEDES : STRATEGI DAN PENGEMBANGANNYA PADA
BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR UNIT SE-KABUPATEN
                            BANJARNEGARA


                               Gatot Subiyakto
                              Aris Budi Setyawan
                   Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
                        gatot_sby@staff.gunadarma.ac.id
                         arisbudi@staff.gunadarma.ac.id


                                  ABSTRAK


  Keberhasilan transformasi BRI terletak pada beberapa inovasi penting.
  Dengan melihat potensi kabupaten Banjarnegara yang mayoritas
  penduduknya bermata pencaharian petani, maka langkah-langkah inovasi
  tersebut perlu dilaksanakan oleh BRI kantor cabang Banjarnegara, khususnya
  terhadap program Kupedes. Ketidakmampuan memanfaatkan potensi ini,
  tentunya akan menjadi peluang bagi bank maupun lembaga keuangan lainnya.
  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi yang dilaksanakan oleh
  BRI kantor cabang Kabupaten Banjarnegara, mengetahui persepsi nasabah
  terhadap sasaran dan inisiatif strategic, menguji perbedaan antara persepsi
  dan harapan nasabah, serta menguji hubungan antara sasaran dan inisiatif
  strategik BRI kantor unit Kabupaten Banjarnegara, khususnya Kupedes
  terhadap tingkat kepuasan nasabahnya.Objek penelitian ini adalah Bank
  Rakyat Indonesia kantor cabang Banjarnegara yang membawahi 21 BRI
  unit di wilayah Banjarnegara. Dari populasi sebanyak 147.691 nasabah,
  diambil sampel sebanyak 230.Hasil yang diperoleh secara umum dapat
  dikatakan bahwa tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan tinggi.
  Kata Kunci : Kupedes, Strategi, Inisiatif Strategik, Kepuasan



PENDAHULUAN
      Salah satu bank yang menjadikan agribisnis sebagai salah satu sektor
unggulan adalah Bank Rakyat Indonesia, melalui program Unit Desa-nya. BRI Unit
2




Desa ini dibentuk pada pertengahan 1970-an yang digunakan untuk menyalurkan
kredit Bimbingan Masyarakat (Bimas). Sumber pembiayaan kredit Bimas pada saat
itu berasal dari monetisasi (penyesuaian) windfall profit (keuntungan tambahan) dari
minyak dan gas. Desain dari kredit Bimas mengikuti pendekatan tradisional yang
percaya masyarakat tani tidak memiliki kemampuan untuk membiayai sendiri
(kemampuan     menabung)     sehingga    tujuan   peningkatan    pendapatan     melalui
peningkatan produksi tingkat bunga harus disubsidi.
       Menurut Ikhsan (2004), program ini berjalan hingga awal 1980-an ketika
terjadi penumpukan kredit macet dan penyimpangan penggunaan kredit yang tidak
sesuai dengan tujuannya. Setelah melalui uji coba di beberapa kantor unit, di
antaranya   Sukabumi,    pemerintah     mentransformasikan      program   ini   dengan
menciptakan kredit umum pedesaan (Kupedes) dan sekaligus memperkenalkan
Simpanan Pedesaan (Simpedes) mulai 1984. Dengan subsidi yang minimal pada awal
1984, BRI Unit Desa berhasil berubah menjadi unit yang menguntungkan hanya
dalam 18 bulan, jauh lebih baik dibandingkan kinerja program serupa di Thailand dan
Grameen Bank di Banglades.
       Perbedaan pokok BRI Unit Desa dengan lembaga keuangan mikro lain
terletak pada kemampuan untuk berdikari yang tinggi. Jika Grameen Bank, dan
bahkan Bank for Agriculture and Agricultural Cooperatives (BAAC) di Thailand,
masih sangat tergantung pada subsidi di tingkat tertentu dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, BRI Unit Desa berfungsi sebagai sumber mobilisasi dana dan unit
pencetak keuntungan besar dalam organisasi BRI secara keseluruhan.
       Proses perubahan ini berjalan sangat cepat. Sebelum transformasi BRI Unit
Desa, hampir semua unit mengalami kerugian. Tetapi setelah transformasi ke
Simpedes dan Kupedes, pada 1985 lebih dari separuh dari kantor unit masih harus
menanggung akumulasi kerugian dari kegiatan masa lalu. Namun, hanya dalam 18
bulan kemudian gambaran ini berubah sehingga makin banyak kantor unit yang telah
mampu mencatat keuntungan dan mampu menghapuskan akumulasi kerugian.
3




       Pada 1995 hampir semua kantor unit telah mencatat keuntungan dan mampu
menyumbangkan keuntungan yang luar biasa terhadap kegiatan BRI secara
keseluruhan. BRI Unit Desa bahkan menjadi pengekspor dana kepada BRI cabang
dan kantor pusat, yang kemudian disalurkan kepada konglomerat, yang kemudian
berakhir sebagai kredit macet. Akumulasi keuntungan BRI Unit Desa inilah yang
mengurangi beban utang negara yang memungkinkan dana rekapitalisasi perbankan
untuk BRI tergolong kecil dibandingkan bank BUMN lainnya, walaupun ukuran BRI
sebelum krisis tergolong bank besar di bawah Bank BNI.
       Keberhasilan transformasi BRI terletak pada beberapa inovasi penting.
Pertama, inovasi dalam organisasi yang memberikan otonomi penuh pada kantor unit
dalam kegiatan operasional. Inovasi organisasi lainnya adalah dengan merekrut
pegawai lokal yang mengenal dengan baik lingkungan dan latar belakang nasabah,
sehingga mampu menekan risiko kegagalan pembayaran kredit. Langkah inovasi
kedua yang dilakukan adalah pelayanan kepada nasabah. Prosedur disederhanakan
dan dipermudah bagi nasabah yang tergolong lama dan baik (good and repeat
customer).
       Dengan melihat potensi kabupaten Banjarnegara yang mayoritas penduduknya
berdasarkan data Bapenas (2007) adalah petani (50,40%), maka langkah-langkah
inovasi tersebut perlu dilaksanakan oleh BRI kantor cabang Banjarnegara, khususnya
terhadap program Kupedes. Ketidakmampuan memanfaatkan potensi ini, tentunya
akan menjadi peluang bagi bank maupun lembaga keuangan lainnya. Salah satu
contoh adalah program BIMA yang dikeluarkan oleh BPD Jawa Tengah, berupa
pengucuran kredit mikro dengan tujuan memberikan pembinaan usaha kepada
masyarakat.


Tujuan Penelitian
       Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui strategi dan pengembangan Kupedes yang dilaksanakan oleh BRI
   kantor cabangBanjarnegara.
4




2. Mengetahui persepsi dan harapan nasabah terhadap strategi dan pengembangan
   Kupedes yang dilaksanakan oleh BRI kantor cabang Banjarnegara.
3. Mengetahui strategi dan pengembangan Kupedes ke depan agar dapat berperan
   secara optimal.


TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Strategi
       Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan alat yang berperan sebagai
akselerator dan dinamisator sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Sejalan dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai
tujuan organisasi.
       Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi
organisasi, melalui misi. Strategi membentuk pola pengambilan keputusan dalam
mewujudkan     visi   organisasi.   Dengan    tindakan   berpola,   perusahaan   dapat
mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya organisasi secara efektif
keperwujudan visi organisasi.       Tanpa strategi yang tepat, sumberdaya organisasi
akan terhambur konsumsinya, sehingga akan berakibat pada kegagalan organisasi
dalam mewujudkan visinya.
       Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran
penting dalam menentukan dan mempertahankan kelangsungan hidup dan
pertumbuhan perusahaan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi
mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini antara lain ditandai dengan
berbagai definisi dari para ahli yang merujuk pada strategi.
       Menurut Pearce and Robinson (2000) strategi merupakan rencana main suatu
perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan
demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut
harus ada atau tidak ada.    Strategi dapat dipandang sebagai suatu alat yang dapat
menentukan langkah organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
5




       Jauch & Glueck (1997) mengemukakan bahwa strategi adalah rencana
yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi
organisasi dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama organisasi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi.
       Strategi    harus dilaksanakan secara efektif, sehingga rencana strategi
harus dipadukan dengan masalah operasional. Dengan kata lain, kemungkinan
berhasil diperbesar oleh kombinasi perencanaan strategi yang baik dengan
pelaksanaan strategi yang baik pula (Glueck dan Jauch, 1997).
       Hill & Jones (1998) meninjau strategi dari dua sisi yaitu:
1. Sisi yang pertama “A strategy is a specific pattern of decisions and action
   that’s managers take to achieve an organization’s goals”. Strategi dipandang
   sebagai pola khusus dari keputusan dan tindakan yang diambil manajer untuk
   mencapai tujuan organisasi.
2. Sisi kedua yang juga dikemukakan oleh Mintzberg (1985) bahwa strategi
   merupakan pola di dalam arus keputusan atau tindakan. Lebih jauh Mintzberg
   menekankan bahwa strategi melibatkan lebih dari sekedar perencanaan
   seperangkat tindakan.


       Berdasarkan tinjauan beberapa konsep tentang strategi di atas, maka
strategi organisasi dapat didefinisikan sebagai:
1. Alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya
2. Seperangkat perencanaan yang dirumuskan oleh organisasi sebagai hasil
   pengkajian yang mendalam terhadap kondisi kekuatan dan kelemahan internal
   serta peluang dan ancaman eksternal.
3. Pola arus dinamis yang diterapkan sejalan dengan keputusan dan tindakan
   yang dipilih oleh organisasi.
6




       Beberapa penelitian tentang strategi perusahaan diantaranya adalah Yurniwati
(2005) dengan menggunakan pendekatan balance scorecard. Analisis digunakan
untuk menguji hubungan variabel lingkungan bisnis eksternal dengan perencanaan
strategik dan kinerja perusahaan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
lingkungan bisnis eksternal mempunyai hubungan yang signifikan dengan
perencanaan strategik dan kinerja perusahaan. Iman dan Jogiyanto (2006) melakukan
penelitian untuk menguji hubungan penyelarasan strategik dengan kinerja. Hasil yang
diperoleh adalah penyelarasan strategik mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kinerja perusahaan.
       Penelitian tentang kredit mikro diantaranya adalah Handayani (2004) yang
menguji hubungan Kukesra (kredit usaha keluarga sejahtera) dengan peningkatan
pendapatan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dana kukesra,
modal sendiri, pengalaman usaha, dan tenaga kerja dengan hasil variabel-variabel
tersebut mempunyai hubungan yang signifikan dengan pendapatan baik secara
individu maupun bersama-sama. Seibel (2004) yang melakukan penelitian tentang
peran BRI unit, menyebutkan bahwa kebijakan transformasi yang dilakukan oleh BRI
dalam bidang kredit mikro memberikan hasil kinerja yang signifikan. Fatchudin
(2002) yang membahas masalah pengembangan lembaga keuangan mikro dengan
BRI unit sebagai model.Dengan melakukan studi kebijakan, hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah BRI unit sebagai salah satu model lembaga keuangan mikro
hingga saat ini tetap sustainable dan profitable.
       Sedangkan penelitian yang mengangkat permasalahan strategi Kupedes adalah
Rahardjo dan Sukmawati (2005)dengan menggunakan SWOT untuk menganalisis
strategi yang diterapkan Kupedes. Analisis digunakan untuk menguji hubungan
beberapa variabel seperti jumlah keluarga, jumlah pesaing dan jumlah penghasilan
dengan Kupedes. Hasil yang diperoleh adalah jumlah penghasilan mempunyai
hubungan yang signifikan dengan jumlah kredit yang diberikan melalui Kupedes.


METODE PENELITIAN
7




Objek Penelitian
       Objek penelitian ini adalah Bank Rakyat Indonesia kantor cabang
Banjarnegara yang membawahi 21 BRI unit di wilayah Banjarnegara dengan
jumlah nasabah sebanyak 147.691 nasabah (BRI, 2007). Dari jumlah populasi
tersebut, diambil sampel sebanyak 223 nasabah yang dihitung dengan rumus Slovin.


Metode Pengumpulan Data
       Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode survei. Metode survei, yaitu metode pengumpulan
data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan dalam
pengumpulan datanya menggunakan daftar dalam bentuk kuesioner berskala likert 5.


Alat Analisis yang digunakan
       Alat analisis yang digunakan adalah diagram kartesius. Analisis ini digunakan
untuk menguji sejauh mana tingkat kepuasan nasabah terhadap strategi dan
pengembangan Kupedes BRI kantor cabang Banjarnegara.


PEMBAHASAN
Strategi Kupedes BRI kantor cabang Banjarnegara
a. Meningkatnya Pendapatan/Penerimaan Kupedes.
       Meningkatnya pendapatan/penerimaan Kupedes merupakan salah satu strategi
yang harus dipenuhi bank agar bank dapat menyediakan sarana dan fasilitas bagi
nasabahnya. Apabila strategi ini tidak terpenuhi maka bank tidak dapat menyediakan
sarana dan fasilitas yang diinginkan oleh nasabah dan sebaliknya jika dipenuhi maka
bank dapat mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk menyediakan sarana dan
fasilitas yang diharapkan oleh nasabah.
                                          Tabel 1
   Harapan Responden Terhadap Meningkatnya Pendapatan/Penerimaan Kupedes
8




              Sangat                 Cukup        Kurang     Tidak
                         Penting                                  Bobot
           Penting                 Penting   Penting   Penting
Frekuensi    100         82          37         4         0        947
      Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa 100 responden menganggap meningkatnya
pendapatan/penerimaan Kupedes adalah sangat penting, 82 responden menganggap
penting, 37 responden menganggap cukup penting, dan 4 responden menganggap
kurang penting sehingga diperoleh bobot 947.
                                      Tabel 2
   Persepsi Responden Terhadap Meningkatnya Pendapatan/Penerimaan Kupedes
              Sangat                 Cukup        Kurang     Tidak
                          Baik                                         Bobot
              Baik                    Baik          Baik      Baik
Frekuensi      39         133          50            1         0        879

       Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa 39 responden menilai sangat baik, 133
responden menganggap baik, 50 responden menganggap cukup baik, dan 1 responden
menganggap kurang baik. Dari kedua tabel tersebut diperolah tingkat kesesuaian
antara persepsi dan harapan nasabah terhadap meningkatnya pendapatan/penerimaan
Kupedes sebesar (879/947) x 100% = 92.82%.
       Dari     uraian   diatas    dapat       disimpulkan   bahwa   meningkatnya
pendapatan/penerimaan Kupedes hampir sepenuhnya dirasakan oleh responden
berdasarkan hasil persepsi harapan responden akan hal tersebut.


b. Menurunnya Biaya/Pengeluaran Kupedes.
       Menurunnya biaya/pengeluaran Kupedes merupakan salah satu strategi yang
harus dipenuhi bank agar bank dapat mengalokasikan sebagian dana yang dimilikinya
untuk kepentingan nasabahnya. Apabila strategi ini tidak terpenuhi maka bank tidak
dapat memenuhi kepentingan nasabah dan sebaliknya jika dipenuhi maka bank dapat
mengalokasikan sebagian dananya demi kepentingan nasabahnya.
9




       Dari 223 responden menilai harapan dari faktor ini terlihat dalam tabel 3,
sedangkan persepsi responden terhadap meningkatnya pendapatan/ penerimaan
Kupedes terlihat di tabel 4.
                                         Tabel 3
       Harapan Responden Terhadap Menurunnya Biaya/Pengeluaran Kupedes
             Sangat                   Cukup        Kurang      Tidak
                         Penting                                           Bobot
             Penting                 Penting       Penting    Penting
Frekuensi      65              116     37             3          2          908

       Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa 65 responden menganggap menurunnya
biaya/pengeluaran Kupedes adalah sangat penting, 116 responden menganggap
penting, 37 responden menganggap cukup penting, 3 responden menganggap kurang
penting, dan 2 responden menganggap tidak penting sehingga diperoleh bobot 908.
                                         Tabel 4
       Persepsi Responden Terhadap Menurunnya Biaya/Pengeluaran Kupedes
             Sangat                   Cukup        Kurang      Tidak
                           Baik                                            Bobot
               Baik                    Baik         Baik       Baik
Frekuensi       18             136      60           9          0           832

       Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa 18 responden menilai sangat baik, 136
responden menganggap baik, 60 responden menganggap cukup baik, dan 9 responden
menganggap kurang baik. Dari kedua tabel tersebut diperolah tingkat kesesuaian
antara persepsi dan harapan nasabah terhadap menurunnya biaya/pengeluaran
Kupedes sebesar (832/908) x 100% = 91.63%.
       Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menurunnya biaya/ pengeluaran
Kupedes hampir sepenuhnya dirasakan oleh responden berdasarkan hasil persepsi
harapan responden akan hal tersebut. Untuk penjelasan atribut selanjutnya dilakukan
dengan cara yang sama tersebut diatas.
       Rangkuman persepsi dan harapan dari 19 pertanyaan sebagai penjabaran
strategi dan pengembangan Kupedes BRI kantor cabang Banjarnegara terlihat pada tabel 5.
10




                                          Tabel 5
                              Tingkat Persepsi dan Harapan
 No             Daftar Pertanyaan               Persepsi     Harapan    X      Y
  1    Meningkatnya pendapatan/penerimaan           879        947     3.94   4.25
   2   Menurunnya biaya/pengeluaran                 832        908     3.73   4.07
   3   Meningkatnya kepercayaan nasabah             859        936     3.85   4.20
   4   Kecepatan waktu layanan                      827        972     3.71   4.36
   5   Meningkatnya kualitas hubungan dengan
       nasabah                                      852        953     3.82   4.27
   6   Meningkatnya proses layanan kepada
       nasabah                                      829       1001     3.72   4.49
   7   Tekhnologi yang mapan                        821        971     3.68   4.35
   8   Proses layanan nasabah yang terpadu          816        966     3.66   4.33
   9   Meningkatnya kemampuan pegawai
       /karyawan                                    820        986     3.68   4.42
  10   Meningkatnya komitmen personal               802        928     3.60   4.16
  11   Peningkatan kualitas layanan nasabah         828        979     3.71   4.39
  12   Peningkatan kecepatan dan ketepatan
       layanan                                      822        991     3.69   4.44
  13   Pengembangan kemitraan dengan
       nasabah                                      821        950     3.68   4.26
  14   Pengembangan aturan-aturan                   796        914     3.57   4.10
  15   Peremajaan peralatan secara
       berkelanjutan                                793        925     3.56   4.15
  16   Peremajaan proses usaha                      822        920     3.69   4.13
  17   Pendidikan dan latihan
       pegawai/karyawan                             798        908     3.58   4.07
  18   Pengisian lowongan kerja                     813        869     3.65   3.90
  19   Peningkatan kualitas hidup
       pegawai/karyawan                             830        902     3.72   4.04
       Rata-rata                                                       3.70   4.23


       Dari tabel 5 diperoleh gambaran bahwa dengan perhitungan skor Likert maka
diperoleh nilai rata-rata persepsi sebesar 3,70 dengan skala 5 yang menyatakan bahwa
strategi dan pengembangan Kupedes Bank BRI kantor cabang Banjarnegara adalah
baik. Sedangkan harapan nasabah adalah sebesar 4,23 yaitu penting bagi nasabah,
11




yang digambarkan pada diagram kartesius. Dari hasil rata-rata persepsi strategi dan
pengembangan dengan harapan nasabah didapatkan kesimpulan bahwa strategi dan
pengembangan yang sudah dilaksanakan telah memenuhi sebagian besar harapan
nasabah, namun ada hal hal yang perlu ditingkatkan untuk mencapai keseimbangan
antara persepsi strategi dan pengembangan dengan harapan nasabah.
         Nilai X dan Y pada tabel 5 diperuntukan dalam pembuatan diagram kartesius
dengan perbandingan skala 1 : 223.
         Hasil pengukuran atas atribut-atribut tersebut memungkinkan pihak-pihak
bank untuk menitikberatkan upaya perbaikan pada hal-hal yang benar-benar dianggap
penting oleh nasabah. Dalam gambar 1. di atas terlihat sebaran unsurunsur yang
mempengaruhi kepuasan nasabah.
       Y = Harapan Nasabah
            Kuadran A                                                                                Kuadran B
                                                                        6
                                                                   9
                                          12
                                                               7
                                                                             4        5
                                                13             8        11                 1
 4.5                                                                             15


                                           14             16                 2
                                                                                  3
  4                                                  10
                                                          17
                                                                       19
                                                 18


 3.5

  3                                                                                                  Kuadran D

 2.5

  2
               Kuadran C                                                                  Persepsi Strategi & Pembangan banking
   1.5                                                                                                           X
         1.5       2         2.5     3           3.5                         4                 4.5      5

                             Gambar 1. Diagram Kartesius
12




      Kuadran A
       Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini berarti bahwa atribut ini dinilai
sangat penting oleh nasabah tetapi pelaksanaannya dinilai masih kurang dari apa yang
diharapkan pelanggan. Faktor-faktor tersebut adalah :
a.   Tekhnologi yang mapan (atribut 7).
b.   Proses layanan nasabah yang terpadu (atribut 8).
c.   Meningkatnya kemampuan pegawai /karyawan (atribut 9).
d.   Peningkatan kecepatan dan ketepatan layanan (atribut 12).
e.   Pengembangan kemitraan dengan nasabah (atribut 13).
       Dalam kuadran A ini maka dapat ditunjukkan bahwa nasabah mengharapkan
arah strategi bank lebih difokuskan kepada prosedur yang berhubungan langsung
dengan nasabah. Yang dimaksud dengan prosedur yang berhubungan langsung
dengan nasabah adalah tekhnologi yang mapan didukung dengan peningkatan
kemampuan pegawai/karyawan akan menghasilkan proses layanan yang baik,
sehingga hubungan dengan nasabah dapat dipertahankan.


      Kuadran B
       Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini berarti bahwa faktor ini dinilai
sangat penting oleh nasabah dan pihak bank telah melaksanakan strategi dan
pengembangan secara maksimal sehingga nasabah merasa puas karena strategi dan
pengembangan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu
bank perlu mempertahankan strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakannya.
Faktor yang termasuk dalam kuadran ini adalah :
a.   Meningkatnya pendapatan/penerimaan (atribut 1).
b.   Kecepatan waktu layanan (atribut 4).
c.   Meningkatnya kualitas hubungan dengan nasabah (atribut 5).
d.   Meningkatnya proses layanan kepada nasabah (atribut 6).
e.   Peningkatan kualitas layanan nasabah (atribut 11)
13




f.   Peremajaan peralatan secara berkelanjutan (atribut 15)
       Pada kuadran B ini menunjukkan bahwa strategi dan pengembangan Kupedes
yang telah dilaksanakan oleh Bank BRI kantor cabang Banjarnegara selama ini
menunjukkan hasil yang cukup baik, mendekati baik karena dapat memenuhi harapan
dan keinginan nasabah.
       Namun dengan demikian mengingat harapan nasabah dalam menerima
pelayanan dari bank akan terus meningkat, maka pihak bank harus selalu meningkatkan
kualitas pelayanannya. Hal ini dapat terwujud apabila terjadi peningkatan
pendapatan/penerimaan, sehingga sebagian dana yang diperoleh dapat dilakukan untuk
peremajaan peralatan secara berkelanjutan.


      Kuadran C
       Menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nasabah yang
berada pada kuadran ini dinilai kurang penting oleh nasabah sedangkan bagi pihak
bank strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakan untuk faktor ini juga
sesuai standar yang berlaku. Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini adalah :
a.   Meningkatnya komitmen personal (atribut 10)
b.   Pengembangan aturan-aturan (atribut 14).
c.   Peremajaan proses usaha (atributl 16).
d.   Pendidikan dan latihan pegawai/karyawan (atribut 17).
e.   Pengisian lowongan kerja (atribut 18).
       Pada kuadran C nasabah menganggap bahwa faktor-faktor tersebut dianggap
kurang penting bagi nasabah. Dalam hal ini harapan nasabah mungkin berkaitan
dengan kondisi yang sudah baik sesuai dengan standar dan nasabah tidak menuntut
strategi dan pengembangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi yang ada
pada saat ini. Dalam pandangan nasabah bank juga telah melaksanakan strategi dan
pengembangan yang standar terhadap faktor-faktor ini.
14




         Kuadran D
        Faktor-faktor yang berada dalam kuadran ini dianggap tidak terlalu penting
oleh nasabah tetapi pihak bank melaksanakannya dengan sangat baik. Faktor-faktor
tersebut adalah :
   1.   Menurunnya biaya/pengeluaran (atribut 2).
   2.   Meningkatnya kepercayaan nasabah (atribut 3).
   3.   Peningkatan kualitas hidup pegawai/karyawan (atribut 19).
        Pada kuadran ini responden menganggap bahwa dengan adanya peningkatan
pendapatan/penerimaan, ketiga faktor tersebut dapat terlaksana dengan sendirinya.
Artinya bahwa peningkatan pendapatan/penerimaan sebagai akibat dari meningkatnya
kepercayaan nasabah dapat berarti juga terjadinya penurunan biaya/pengeluaran, yang
diikuti dengan peningkatan kualitas hidup pegawai/karyawan.
        Sedangkan pada tabel 6 ditunjukkan peringkat/ranking tingkat kesesuaian
antara persepsi nasabah terhadap strategi dan pengembangan yang dilaksanakan bank
dengan tingkat kepentingan yang merupakan strategi dan pengembangan yang
diharapkan nasabah.
        Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesesuaian yang paling kecil
adalah meningkatnya proses layanan pada nasabah, sedangkan untuk kesesuaian yang
paling tinggi adalah pengisian lowongan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa pengisian
lowongan kerja sudah sangat sesuai dengan yang diharapkan nasabah.
        Pada faktor-faktor lain secara rata-rata dapat dilihat bahwa tingkat kesesuaian
sudah tinggi, yang ditunjukkan dengan angka kesesuaian di atas 82 atau 82% dari
tingkat harapannya.
15




                                     Tabel 6
               Tingkat Kesesuaian Persepsi Dengan Harapan Nasabah
                                                                  Tingkat
 No           Daftar Pertanyaan             Persepsi   Harapan                Ranking
                                                                 Kesesuaian
  1   Meningkatnya
                                                                                2
      pendapatan/penerimaan                   879        947         92.82
  2   Menurunnya biaya/pengeluaran                                              5
                                              832        908         91.63
  3   Meningkatnya kepercayaan nasabah                                          4
                                              859        936         91.77
  4   Kecepatan waktu layanan                                                   13
                                              827        972         85.08
  5   Meningkatnya kualitas hubungan
                                                                                6
      dengan nasabah                          852        953         89.40
  6   Meningkatnya proses layanan
                                                                                19
      kepada nasabah                          829       1001         82.82
  7   Tekhnologi yang mapan                                                     14
                                              821        971         84.55
  8   Proses layanan nasabah yang terpadu                                       16
                                              816        966         84.47
  9   Meningkatnya kemampuan
                                                                                17
      pegawai /karyawan                       820        986         83.16
 10   Meningkatnya komitmen personal                                            10
                                              802        928         86.42
 11   Peningkatan kualitas layanan
                                                                                15
      nasabah                                 828        979         84.58
 12   Peningkatan kecepatan dan ketepatan
                                                                                18
      layanan                                 822        991         82.95
 13   Pengembangan kemitraan dengan
                                                                                11
      nasabah                                 821        950         86.42
 14   Pengembangan aturan-aturan                                                9
                                              796        914         87.09
 15   Peremajaan peralatan secara
                                                                                12
      berkelanjutan                           793        925         85.73
 16   Peremajaan proses usaha                                                   7
                                              822        920         89.35
 17   Pendidikan dan latihan
                                                                                8
      pegawai/karyawan                        798        908         87.89
 18   Pengisian lowongan kerja                                                  1
                                              813        869         93.56
 19   Peningkatan kualitas hidup pegawai/
                                                                                3
      karyawan                                830        902         92.02




PENUTUP
Kesimpulan
16




        Dari hasil pembahasan dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.   Beberapa strategi yang telah dilaksanakan oleh BRI Banjarnegara adalah inovasi
     dalam organisasi dan inovasi dalam bidang layanan. Inovasi dalam organisasi ini
     berupa pemberian otonomi penuh kepada kantor unit yang masuk dalam wilayah
     kantor cabang Banjarnegara dalam kegiatan operasional, diikuti dengan sistem
     reward dan penalti yang sangat ketat, dan        merekrut pegawai lokal yang
     mengenal dengan baik lingkungan dan latar belakang nasabah, sehingga mampu
     menekan risiko kegagalan pembayaran kredit. Sedangkan inovasi dalam bidang
     layanan kepada nasabah       disederhanakan dan dipermudah dengan melihat
     karakteristik nasabah, yaitu lamanya menjadi nasabah dan sikap nasabah itu
     sendiri.
2.   Strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakan telah memenuhi sebagian
     besar harapan nasabah, namun ada hal hal yang perlu ditingkatkan untuk
     mencapai keseimbangan antara persepsi strategi dan pengembangan dengan
     harapan nasabah seperti tekhnologi yang mapan, proses layanan nasabah yang
     terpadu, meningkatnya kemampuan pegawai /karyawan, peningkatan kecepatan
     dan ketepatan layanan, serta pengembangan kemitraan dengan nasabah.
3.   Strategi dan pengembangan Kupedes untuk ke depan yang dapat dilakukan oleh
     BRI kantor cabang Banjarnegara adalah dengan memperhatikan beberapa faktor
     yang mempunyai tingkat kesesuaian yang rendah dan mempunyai peringkat
     terbawah seperti peningkatan proses layanan, ketepatan dan kecepatan layanan
     serta peningkatan kemampuan karyawan.


Saran
        Adapun saran yang dapat diberikan adalah :
    Dengan melihat adanya hubungan yang signifikan antara persepsi dengan harapan
     nasabah terhadap strategi dan pengembangan Kupedes yang dilaksanakan BRI
     kantor cabang Banjarnegara, bukan berarti bahwa BRI kantor cabang
     Banjarnegara tidak perlu melakukan perbaikan strategi dan pengembangannya,
17




   Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah adanya beberapa tingkat
   kepentingan nasabah yang dirasa belum memenuhi harapannya, antara lain
   tekhnologi yang mapan, proses layanan nasabah yang terpadu, meningkatnya
   kemampuan pegawai /karyawan, peningkatan kecepatan dan ketepatan layanan,
   serta pengembangan kemitraan dengan nasabah. Di samping itu, adanya beberapa
   faktor yang mempunyai tingkat kesesuaian yang rendah seperti peningkatan proses
   layanan, ketepatan dan kecepatan layanan serta peningkatan kemampuan karyawan
   juga perlu dilakukan perbaikan.


                              DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2003. “Peraturan Bank Indonesia No. 5/18/PBI/2003
   tentang Pemberian Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha
   Mikro dan Kecil.” Bank Indonesia, Jakarta
Bank Rakyat Indonesia. 1996. “Tantangan dan Strategi Pengembangan BRI Unit
   dalam Era Globalisasi.” Bank Rakyat Indonesia Kantor Pusat, Jakarta.
Bank Rakyat Indonesia. 1997. “Surat Keputusan No.Kep S.21-DIR/KKP/6/97
   Tanggal 9 Juni 1997”. Surat Keputusan Bank Rakyat Indonesia, Jakarta.
Bank Rakyat Indonesia. 2001. “Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis
   Mikro.” Bank Rakyat Indonesia Kantor Pusat. Jakarta.
Gujarati, Damodar. 2002. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Harimurti, S.
   1995. Manajemen Usaha Kecil. Yogjakarta: BPFE.
Ikhsan, Muhammad., 2004. Mencari Bentuk Kelembagaan Pembiayaan Mikro :
   Kasus Bank Rakyat Indonesia. Koran Tempo, Senin 29 November 2004. Http://
   www.korantempo.com/news/2004/11/29/Opini/50.html
Indriantoro, Nur dan Bambang Suyono. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis
   Yogjakarta: BPFE.
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: Gramedia.
Robinson, Marguerite S., 1992.Rural Financial Intermediation: Lessons from
   Indonesia. Harvard Institute for International Development.
Porter, M.E. 1990. Competitive Strategy: Techniques for Analyzing
   Industries and Competitor. New York: The Free Press A Devinision of Micmilan
   Inc.
Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis.
   Jakarta. LP3ES
Sarguanto.    2004.     Analisis      Pengembangan       Kupedes   dan   Strategi
   Pengembangan.Jakarta: Gramedia.
18




Setiaji, Bambang. 2004. Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: UMS.
    Siswanto, S. 2000. Sirategi Manajemen Kredit. Jakarta: Damar Mulia Pustaka.
Suyatno, Thomas dan Djuhaepah T. Marala, AzharAbdullah, Johan Thomas Appono,
    C. Tinon Yuniati Ananda, H. Chalik. 1987. Kelembagaan Perbankan.
    Jakarta: PT Gramedia.

More Related Content

What's hot

Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Ega Jalaludin
 
Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4Arjuna Ahmadi
 
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Strategi Percepatan Pembangun...
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Strategi Percepatan Pembangun...Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Strategi Percepatan Pembangun...
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Strategi Percepatan Pembangun...Dadang Solihin
 
Memahami Program Pembangunan berbasis Kinerja sesuai RPJMD 2012-2016
Memahami Program Pembangunan berbasis Kinerja sesuai RPJMD 2012-2016 Memahami Program Pembangunan berbasis Kinerja sesuai RPJMD 2012-2016
Memahami Program Pembangunan berbasis Kinerja sesuai RPJMD 2012-2016 Dadang Solihin
 
Mekanisme Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan dan Evaluasi Kinerja  Pembangunan Daerah Mekanisme Perencanaan dan Evaluasi Kinerja  Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahDeddy Supriady Bratakusumah
 
Tb1 pengantar manajemen kenaz adrian bahri
Tb1 pengantar manajemen   kenaz adrian bahriTb1 pengantar manajemen   kenaz adrian bahri
Tb1 pengantar manajemen kenaz adrian bahriKenazAdrian
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...Dadang Solihin
 
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Nurrul Tiara Dinni
 
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025Dadang Solihin
 
Kb sengatan sengata-12
Kb sengatan sengata-12Kb sengatan sengata-12
Kb sengatan sengata-12PUPUK
 
SM,edo fitriansyah,hapzi ali, vision and company mission, longterm objective,...
SM,edo fitriansyah,hapzi ali, vision and company mission, longterm objective,...SM,edo fitriansyah,hapzi ali, vision and company mission, longterm objective,...
SM,edo fitriansyah,hapzi ali, vision and company mission, longterm objective,...Edo Fitriansyah
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahDadang Solihin
 
Corporate governance perception index
Corporate governance perception indexCorporate governance perception index
Corporate governance perception indexgustinam7808
 
PERENCANAAN STRATEGI MARKETING COMMUNICATION JTV
PERENCANAAN STRATEGI MARKETING COMMUNICATION JTV PERENCANAAN STRATEGI MARKETING COMMUNICATION JTV
PERENCANAAN STRATEGI MARKETING COMMUNICATION JTV Amalia Pranata
 
Kebijakan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahKebijakan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Bahan PR Regulasi Bisnis (1 Desember 2014)
Bahan PR Regulasi Bisnis (1 Desember 2014)Bahan PR Regulasi Bisnis (1 Desember 2014)
Bahan PR Regulasi Bisnis (1 Desember 2014)Mila
 
Penyusunan Renstra SKPD dan Perumusan Strategi berbasis SWOT dan BSC
Penyusunan Renstra SKPD dan Perumusan Strategi berbasis SWOT dan BSC Penyusunan Renstra SKPD dan Perumusan Strategi berbasis SWOT dan BSC
Penyusunan Renstra SKPD dan Perumusan Strategi berbasis SWOT dan BSC Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
 
Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4
 
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Strategi Percepatan Pembangun...
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Strategi Percepatan Pembangun...Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Strategi Percepatan Pembangun...
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Strategi Percepatan Pembangun...
 
Memahami Program Pembangunan berbasis Kinerja sesuai RPJMD 2012-2016
Memahami Program Pembangunan berbasis Kinerja sesuai RPJMD 2012-2016 Memahami Program Pembangunan berbasis Kinerja sesuai RPJMD 2012-2016
Memahami Program Pembangunan berbasis Kinerja sesuai RPJMD 2012-2016
 
Mekanisme Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan dan Evaluasi Kinerja  Pembangunan Daerah Mekanisme Perencanaan dan Evaluasi Kinerja  Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
 
Tb1 pengantar manajemen kenaz adrian bahri
Tb1 pengantar manajemen   kenaz adrian bahriTb1 pengantar manajemen   kenaz adrian bahri
Tb1 pengantar manajemen kenaz adrian bahri
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
 
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...
 
Dasmen perencanaan
Dasmen perencanaanDasmen perencanaan
Dasmen perencanaan
 
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025Penyusunan Grand Design P2TKI 2014  - 2025
Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025
 
Kb sengatan sengata-12
Kb sengatan sengata-12Kb sengatan sengata-12
Kb sengatan sengata-12
 
SM,edo fitriansyah,hapzi ali, vision and company mission, longterm objective,...
SM,edo fitriansyah,hapzi ali, vision and company mission, longterm objective,...SM,edo fitriansyah,hapzi ali, vision and company mission, longterm objective,...
SM,edo fitriansyah,hapzi ali, vision and company mission, longterm objective,...
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Corporate governance perception index
Corporate governance perception indexCorporate governance perception index
Corporate governance perception index
 
PERENCANAAN STRATEGI MARKETING COMMUNICATION JTV
PERENCANAAN STRATEGI MARKETING COMMUNICATION JTV PERENCANAAN STRATEGI MARKETING COMMUNICATION JTV
PERENCANAAN STRATEGI MARKETING COMMUNICATION JTV
 
Grand design (sri astiti)
Grand design (sri astiti) Grand design (sri astiti)
Grand design (sri astiti)
 
Kebijakan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahKebijakan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Bahan PR Regulasi Bisnis (1 Desember 2014)
Bahan PR Regulasi Bisnis (1 Desember 2014)Bahan PR Regulasi Bisnis (1 Desember 2014)
Bahan PR Regulasi Bisnis (1 Desember 2014)
 
Penyusunan Renstra SKPD dan Perumusan Strategi berbasis SWOT dan BSC
Penyusunan Renstra SKPD dan Perumusan Strategi berbasis SWOT dan BSC Penyusunan Renstra SKPD dan Perumusan Strategi berbasis SWOT dan BSC
Penyusunan Renstra SKPD dan Perumusan Strategi berbasis SWOT dan BSC
 

Similar to Jurnal kupedes.doc lidia

Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Titik Indraini
 
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSBALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSDGT
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...triadimurwanto
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...Muh Agus Priyetno
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptkimo2013
 
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, strategic management jawaban forum &amp...
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, strategic management jawaban forum &amp...1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, strategic management jawaban forum &amp...
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, strategic management jawaban forum &amp...Nurrul Tiara Dinni
 
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&ggGood corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&ggTri Mayningsih
 
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdfKONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdfWANTOWANTO10
 
Balanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_nBalanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_nMTs An-Nafi'ah
 
Kepentingan PENGURUSAN KEWANGAN BAGI USAHAWAN.pptx
Kepentingan PENGURUSAN KEWANGAN BAGI USAHAWAN.pptxKepentingan PENGURUSAN KEWANGAN BAGI USAHAWAN.pptx
Kepentingan PENGURUSAN KEWANGAN BAGI USAHAWAN.pptxRadinSitiAishahRadin3
 
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbkTm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbkgiatamaistian1
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Mulyadi Yusuf
 
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...Achmad Susmiyanto
 
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...Intan Wachyuni
 
05. sii pengukuran dampak dengan metode lbg, bali 231013
05. sii pengukuran dampak dengan metode lbg, bali 23101305. sii pengukuran dampak dengan metode lbg, bali 231013
05. sii pengukuran dampak dengan metode lbg, bali 231013Fajar Kurniawan
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Mulyadi Yusuf
 

Similar to Jurnal kupedes.doc lidia (20)

Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
 
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSBALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi,  long term objecti...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting ppt
 
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, strategic management jawaban forum &amp...
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, strategic management jawaban forum &amp...1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, strategic management jawaban forum &amp...
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, strategic management jawaban forum &amp...
 
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&ggGood corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdfKONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
 
Balanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_nBalanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_n
 
Kepentingan PENGURUSAN KEWANGAN BAGI USAHAWAN.pptx
Kepentingan PENGURUSAN KEWANGAN BAGI USAHAWAN.pptxKepentingan PENGURUSAN KEWANGAN BAGI USAHAWAN.pptx
Kepentingan PENGURUSAN KEWANGAN BAGI USAHAWAN.pptx
 
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbkTm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
 
Tugas akmen2
Tugas akmen2Tugas akmen2
Tugas akmen2
 
Balance Score Card Concept
Balance Score Card ConceptBalance Score Card Concept
Balance Score Card Concept
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
 
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
2, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, vision and company mission, ...
 
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
 
05. sii pengukuran dampak dengan metode lbg, bali 231013
05. sii pengukuran dampak dengan metode lbg, bali 23101305. sii pengukuran dampak dengan metode lbg, bali 231013
05. sii pengukuran dampak dengan metode lbg, bali 231013
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
 

Jurnal kupedes.doc lidia

  • 1. KUPEDES : STRATEGI DAN PENGEMBANGANNYA PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR UNIT SE-KABUPATEN BANJARNEGARA Gatot Subiyakto Aris Budi Setyawan Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma gatot_sby@staff.gunadarma.ac.id arisbudi@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK Keberhasilan transformasi BRI terletak pada beberapa inovasi penting. Dengan melihat potensi kabupaten Banjarnegara yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani, maka langkah-langkah inovasi tersebut perlu dilaksanakan oleh BRI kantor cabang Banjarnegara, khususnya terhadap program Kupedes. Ketidakmampuan memanfaatkan potensi ini, tentunya akan menjadi peluang bagi bank maupun lembaga keuangan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi yang dilaksanakan oleh BRI kantor cabang Kabupaten Banjarnegara, mengetahui persepsi nasabah terhadap sasaran dan inisiatif strategic, menguji perbedaan antara persepsi dan harapan nasabah, serta menguji hubungan antara sasaran dan inisiatif strategik BRI kantor unit Kabupaten Banjarnegara, khususnya Kupedes terhadap tingkat kepuasan nasabahnya.Objek penelitian ini adalah Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Banjarnegara yang membawahi 21 BRI unit di wilayah Banjarnegara. Dari populasi sebanyak 147.691 nasabah, diambil sampel sebanyak 230.Hasil yang diperoleh secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan tinggi. Kata Kunci : Kupedes, Strategi, Inisiatif Strategik, Kepuasan PENDAHULUAN Salah satu bank yang menjadikan agribisnis sebagai salah satu sektor unggulan adalah Bank Rakyat Indonesia, melalui program Unit Desa-nya. BRI Unit
  • 2. 2 Desa ini dibentuk pada pertengahan 1970-an yang digunakan untuk menyalurkan kredit Bimbingan Masyarakat (Bimas). Sumber pembiayaan kredit Bimas pada saat itu berasal dari monetisasi (penyesuaian) windfall profit (keuntungan tambahan) dari minyak dan gas. Desain dari kredit Bimas mengikuti pendekatan tradisional yang percaya masyarakat tani tidak memiliki kemampuan untuk membiayai sendiri (kemampuan menabung) sehingga tujuan peningkatan pendapatan melalui peningkatan produksi tingkat bunga harus disubsidi. Menurut Ikhsan (2004), program ini berjalan hingga awal 1980-an ketika terjadi penumpukan kredit macet dan penyimpangan penggunaan kredit yang tidak sesuai dengan tujuannya. Setelah melalui uji coba di beberapa kantor unit, di antaranya Sukabumi, pemerintah mentransformasikan program ini dengan menciptakan kredit umum pedesaan (Kupedes) dan sekaligus memperkenalkan Simpanan Pedesaan (Simpedes) mulai 1984. Dengan subsidi yang minimal pada awal 1984, BRI Unit Desa berhasil berubah menjadi unit yang menguntungkan hanya dalam 18 bulan, jauh lebih baik dibandingkan kinerja program serupa di Thailand dan Grameen Bank di Banglades. Perbedaan pokok BRI Unit Desa dengan lembaga keuangan mikro lain terletak pada kemampuan untuk berdikari yang tinggi. Jika Grameen Bank, dan bahkan Bank for Agriculture and Agricultural Cooperatives (BAAC) di Thailand, masih sangat tergantung pada subsidi di tingkat tertentu dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, BRI Unit Desa berfungsi sebagai sumber mobilisasi dana dan unit pencetak keuntungan besar dalam organisasi BRI secara keseluruhan. Proses perubahan ini berjalan sangat cepat. Sebelum transformasi BRI Unit Desa, hampir semua unit mengalami kerugian. Tetapi setelah transformasi ke Simpedes dan Kupedes, pada 1985 lebih dari separuh dari kantor unit masih harus menanggung akumulasi kerugian dari kegiatan masa lalu. Namun, hanya dalam 18 bulan kemudian gambaran ini berubah sehingga makin banyak kantor unit yang telah mampu mencatat keuntungan dan mampu menghapuskan akumulasi kerugian.
  • 3. 3 Pada 1995 hampir semua kantor unit telah mencatat keuntungan dan mampu menyumbangkan keuntungan yang luar biasa terhadap kegiatan BRI secara keseluruhan. BRI Unit Desa bahkan menjadi pengekspor dana kepada BRI cabang dan kantor pusat, yang kemudian disalurkan kepada konglomerat, yang kemudian berakhir sebagai kredit macet. Akumulasi keuntungan BRI Unit Desa inilah yang mengurangi beban utang negara yang memungkinkan dana rekapitalisasi perbankan untuk BRI tergolong kecil dibandingkan bank BUMN lainnya, walaupun ukuran BRI sebelum krisis tergolong bank besar di bawah Bank BNI. Keberhasilan transformasi BRI terletak pada beberapa inovasi penting. Pertama, inovasi dalam organisasi yang memberikan otonomi penuh pada kantor unit dalam kegiatan operasional. Inovasi organisasi lainnya adalah dengan merekrut pegawai lokal yang mengenal dengan baik lingkungan dan latar belakang nasabah, sehingga mampu menekan risiko kegagalan pembayaran kredit. Langkah inovasi kedua yang dilakukan adalah pelayanan kepada nasabah. Prosedur disederhanakan dan dipermudah bagi nasabah yang tergolong lama dan baik (good and repeat customer). Dengan melihat potensi kabupaten Banjarnegara yang mayoritas penduduknya berdasarkan data Bapenas (2007) adalah petani (50,40%), maka langkah-langkah inovasi tersebut perlu dilaksanakan oleh BRI kantor cabang Banjarnegara, khususnya terhadap program Kupedes. Ketidakmampuan memanfaatkan potensi ini, tentunya akan menjadi peluang bagi bank maupun lembaga keuangan lainnya. Salah satu contoh adalah program BIMA yang dikeluarkan oleh BPD Jawa Tengah, berupa pengucuran kredit mikro dengan tujuan memberikan pembinaan usaha kepada masyarakat. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui strategi dan pengembangan Kupedes yang dilaksanakan oleh BRI kantor cabangBanjarnegara.
  • 4. 4 2. Mengetahui persepsi dan harapan nasabah terhadap strategi dan pengembangan Kupedes yang dilaksanakan oleh BRI kantor cabang Banjarnegara. 3. Mengetahui strategi dan pengembangan Kupedes ke depan agar dapat berperan secara optimal. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Strategi Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan alat yang berperan sebagai akselerator dan dinamisator sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi membentuk pola pengambilan keputusan dalam mewujudkan visi organisasi. Dengan tindakan berpola, perusahaan dapat mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya organisasi secara efektif keperwujudan visi organisasi. Tanpa strategi yang tepat, sumberdaya organisasi akan terhambur konsumsinya, sehingga akan berakibat pada kegagalan organisasi dalam mewujudkan visinya. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dalam menentukan dan mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini antara lain ditandai dengan berbagai definisi dari para ahli yang merujuk pada strategi. Menurut Pearce and Robinson (2000) strategi merupakan rencana main suatu perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. Strategi dapat dipandang sebagai suatu alat yang dapat menentukan langkah organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  • 5. 5 Jauch & Glueck (1997) mengemukakan bahwa strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi organisasi dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama organisasi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Strategi harus dilaksanakan secara efektif, sehingga rencana strategi harus dipadukan dengan masalah operasional. Dengan kata lain, kemungkinan berhasil diperbesar oleh kombinasi perencanaan strategi yang baik dengan pelaksanaan strategi yang baik pula (Glueck dan Jauch, 1997). Hill & Jones (1998) meninjau strategi dari dua sisi yaitu: 1. Sisi yang pertama “A strategy is a specific pattern of decisions and action that’s managers take to achieve an organization’s goals”. Strategi dipandang sebagai pola khusus dari keputusan dan tindakan yang diambil manajer untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Sisi kedua yang juga dikemukakan oleh Mintzberg (1985) bahwa strategi merupakan pola di dalam arus keputusan atau tindakan. Lebih jauh Mintzberg menekankan bahwa strategi melibatkan lebih dari sekedar perencanaan seperangkat tindakan. Berdasarkan tinjauan beberapa konsep tentang strategi di atas, maka strategi organisasi dapat didefinisikan sebagai: 1. Alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya 2. Seperangkat perencanaan yang dirumuskan oleh organisasi sebagai hasil pengkajian yang mendalam terhadap kondisi kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal. 3. Pola arus dinamis yang diterapkan sejalan dengan keputusan dan tindakan yang dipilih oleh organisasi.
  • 6. 6 Beberapa penelitian tentang strategi perusahaan diantaranya adalah Yurniwati (2005) dengan menggunakan pendekatan balance scorecard. Analisis digunakan untuk menguji hubungan variabel lingkungan bisnis eksternal dengan perencanaan strategik dan kinerja perusahaan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah lingkungan bisnis eksternal mempunyai hubungan yang signifikan dengan perencanaan strategik dan kinerja perusahaan. Iman dan Jogiyanto (2006) melakukan penelitian untuk menguji hubungan penyelarasan strategik dengan kinerja. Hasil yang diperoleh adalah penyelarasan strategik mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja perusahaan. Penelitian tentang kredit mikro diantaranya adalah Handayani (2004) yang menguji hubungan Kukesra (kredit usaha keluarga sejahtera) dengan peningkatan pendapatan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dana kukesra, modal sendiri, pengalaman usaha, dan tenaga kerja dengan hasil variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan dengan pendapatan baik secara individu maupun bersama-sama. Seibel (2004) yang melakukan penelitian tentang peran BRI unit, menyebutkan bahwa kebijakan transformasi yang dilakukan oleh BRI dalam bidang kredit mikro memberikan hasil kinerja yang signifikan. Fatchudin (2002) yang membahas masalah pengembangan lembaga keuangan mikro dengan BRI unit sebagai model.Dengan melakukan studi kebijakan, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah BRI unit sebagai salah satu model lembaga keuangan mikro hingga saat ini tetap sustainable dan profitable. Sedangkan penelitian yang mengangkat permasalahan strategi Kupedes adalah Rahardjo dan Sukmawati (2005)dengan menggunakan SWOT untuk menganalisis strategi yang diterapkan Kupedes. Analisis digunakan untuk menguji hubungan beberapa variabel seperti jumlah keluarga, jumlah pesaing dan jumlah penghasilan dengan Kupedes. Hasil yang diperoleh adalah jumlah penghasilan mempunyai hubungan yang signifikan dengan jumlah kredit yang diberikan melalui Kupedes. METODE PENELITIAN
  • 7. 7 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Banjarnegara yang membawahi 21 BRI unit di wilayah Banjarnegara dengan jumlah nasabah sebanyak 147.691 nasabah (BRI, 2007). Dari jumlah populasi tersebut, diambil sampel sebanyak 223 nasabah yang dihitung dengan rumus Slovin. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini dengan menggunakan metode survei. Metode survei, yaitu metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan dalam pengumpulan datanya menggunakan daftar dalam bentuk kuesioner berskala likert 5. Alat Analisis yang digunakan Alat analisis yang digunakan adalah diagram kartesius. Analisis ini digunakan untuk menguji sejauh mana tingkat kepuasan nasabah terhadap strategi dan pengembangan Kupedes BRI kantor cabang Banjarnegara. PEMBAHASAN Strategi Kupedes BRI kantor cabang Banjarnegara a. Meningkatnya Pendapatan/Penerimaan Kupedes. Meningkatnya pendapatan/penerimaan Kupedes merupakan salah satu strategi yang harus dipenuhi bank agar bank dapat menyediakan sarana dan fasilitas bagi nasabahnya. Apabila strategi ini tidak terpenuhi maka bank tidak dapat menyediakan sarana dan fasilitas yang diinginkan oleh nasabah dan sebaliknya jika dipenuhi maka bank dapat mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk menyediakan sarana dan fasilitas yang diharapkan oleh nasabah. Tabel 1 Harapan Responden Terhadap Meningkatnya Pendapatan/Penerimaan Kupedes
  • 8. 8 Sangat Cukup Kurang Tidak Penting Bobot Penting Penting Penting Penting Frekuensi 100 82 37 4 0 947 Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa 100 responden menganggap meningkatnya pendapatan/penerimaan Kupedes adalah sangat penting, 82 responden menganggap penting, 37 responden menganggap cukup penting, dan 4 responden menganggap kurang penting sehingga diperoleh bobot 947. Tabel 2 Persepsi Responden Terhadap Meningkatnya Pendapatan/Penerimaan Kupedes Sangat Cukup Kurang Tidak Baik Bobot Baik Baik Baik Baik Frekuensi 39 133 50 1 0 879 Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa 39 responden menilai sangat baik, 133 responden menganggap baik, 50 responden menganggap cukup baik, dan 1 responden menganggap kurang baik. Dari kedua tabel tersebut diperolah tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan nasabah terhadap meningkatnya pendapatan/penerimaan Kupedes sebesar (879/947) x 100% = 92.82%. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa meningkatnya pendapatan/penerimaan Kupedes hampir sepenuhnya dirasakan oleh responden berdasarkan hasil persepsi harapan responden akan hal tersebut. b. Menurunnya Biaya/Pengeluaran Kupedes. Menurunnya biaya/pengeluaran Kupedes merupakan salah satu strategi yang harus dipenuhi bank agar bank dapat mengalokasikan sebagian dana yang dimilikinya untuk kepentingan nasabahnya. Apabila strategi ini tidak terpenuhi maka bank tidak dapat memenuhi kepentingan nasabah dan sebaliknya jika dipenuhi maka bank dapat mengalokasikan sebagian dananya demi kepentingan nasabahnya.
  • 9. 9 Dari 223 responden menilai harapan dari faktor ini terlihat dalam tabel 3, sedangkan persepsi responden terhadap meningkatnya pendapatan/ penerimaan Kupedes terlihat di tabel 4. Tabel 3 Harapan Responden Terhadap Menurunnya Biaya/Pengeluaran Kupedes Sangat Cukup Kurang Tidak Penting Bobot Penting Penting Penting Penting Frekuensi 65 116 37 3 2 908 Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa 65 responden menganggap menurunnya biaya/pengeluaran Kupedes adalah sangat penting, 116 responden menganggap penting, 37 responden menganggap cukup penting, 3 responden menganggap kurang penting, dan 2 responden menganggap tidak penting sehingga diperoleh bobot 908. Tabel 4 Persepsi Responden Terhadap Menurunnya Biaya/Pengeluaran Kupedes Sangat Cukup Kurang Tidak Baik Bobot Baik Baik Baik Baik Frekuensi 18 136 60 9 0 832 Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa 18 responden menilai sangat baik, 136 responden menganggap baik, 60 responden menganggap cukup baik, dan 9 responden menganggap kurang baik. Dari kedua tabel tersebut diperolah tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan nasabah terhadap menurunnya biaya/pengeluaran Kupedes sebesar (832/908) x 100% = 91.63%. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menurunnya biaya/ pengeluaran Kupedes hampir sepenuhnya dirasakan oleh responden berdasarkan hasil persepsi harapan responden akan hal tersebut. Untuk penjelasan atribut selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama tersebut diatas. Rangkuman persepsi dan harapan dari 19 pertanyaan sebagai penjabaran strategi dan pengembangan Kupedes BRI kantor cabang Banjarnegara terlihat pada tabel 5.
  • 10. 10 Tabel 5 Tingkat Persepsi dan Harapan No Daftar Pertanyaan Persepsi Harapan X Y 1 Meningkatnya pendapatan/penerimaan 879 947 3.94 4.25 2 Menurunnya biaya/pengeluaran 832 908 3.73 4.07 3 Meningkatnya kepercayaan nasabah 859 936 3.85 4.20 4 Kecepatan waktu layanan 827 972 3.71 4.36 5 Meningkatnya kualitas hubungan dengan nasabah 852 953 3.82 4.27 6 Meningkatnya proses layanan kepada nasabah 829 1001 3.72 4.49 7 Tekhnologi yang mapan 821 971 3.68 4.35 8 Proses layanan nasabah yang terpadu 816 966 3.66 4.33 9 Meningkatnya kemampuan pegawai /karyawan 820 986 3.68 4.42 10 Meningkatnya komitmen personal 802 928 3.60 4.16 11 Peningkatan kualitas layanan nasabah 828 979 3.71 4.39 12 Peningkatan kecepatan dan ketepatan layanan 822 991 3.69 4.44 13 Pengembangan kemitraan dengan nasabah 821 950 3.68 4.26 14 Pengembangan aturan-aturan 796 914 3.57 4.10 15 Peremajaan peralatan secara berkelanjutan 793 925 3.56 4.15 16 Peremajaan proses usaha 822 920 3.69 4.13 17 Pendidikan dan latihan pegawai/karyawan 798 908 3.58 4.07 18 Pengisian lowongan kerja 813 869 3.65 3.90 19 Peningkatan kualitas hidup pegawai/karyawan 830 902 3.72 4.04 Rata-rata 3.70 4.23 Dari tabel 5 diperoleh gambaran bahwa dengan perhitungan skor Likert maka diperoleh nilai rata-rata persepsi sebesar 3,70 dengan skala 5 yang menyatakan bahwa strategi dan pengembangan Kupedes Bank BRI kantor cabang Banjarnegara adalah baik. Sedangkan harapan nasabah adalah sebesar 4,23 yaitu penting bagi nasabah,
  • 11. 11 yang digambarkan pada diagram kartesius. Dari hasil rata-rata persepsi strategi dan pengembangan dengan harapan nasabah didapatkan kesimpulan bahwa strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakan telah memenuhi sebagian besar harapan nasabah, namun ada hal hal yang perlu ditingkatkan untuk mencapai keseimbangan antara persepsi strategi dan pengembangan dengan harapan nasabah. Nilai X dan Y pada tabel 5 diperuntukan dalam pembuatan diagram kartesius dengan perbandingan skala 1 : 223. Hasil pengukuran atas atribut-atribut tersebut memungkinkan pihak-pihak bank untuk menitikberatkan upaya perbaikan pada hal-hal yang benar-benar dianggap penting oleh nasabah. Dalam gambar 1. di atas terlihat sebaran unsurunsur yang mempengaruhi kepuasan nasabah. Y = Harapan Nasabah Kuadran A Kuadran B 6 9 12 7 4 5 13 8 11 1 4.5 15 14 16 2 3 4 10 17 19 18 3.5 3 Kuadran D 2.5 2 Kuadran C Persepsi Strategi & Pembangan banking 1.5 X 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 Gambar 1. Diagram Kartesius
  • 12. 12  Kuadran A Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini berarti bahwa atribut ini dinilai sangat penting oleh nasabah tetapi pelaksanaannya dinilai masih kurang dari apa yang diharapkan pelanggan. Faktor-faktor tersebut adalah : a. Tekhnologi yang mapan (atribut 7). b. Proses layanan nasabah yang terpadu (atribut 8). c. Meningkatnya kemampuan pegawai /karyawan (atribut 9). d. Peningkatan kecepatan dan ketepatan layanan (atribut 12). e. Pengembangan kemitraan dengan nasabah (atribut 13). Dalam kuadran A ini maka dapat ditunjukkan bahwa nasabah mengharapkan arah strategi bank lebih difokuskan kepada prosedur yang berhubungan langsung dengan nasabah. Yang dimaksud dengan prosedur yang berhubungan langsung dengan nasabah adalah tekhnologi yang mapan didukung dengan peningkatan kemampuan pegawai/karyawan akan menghasilkan proses layanan yang baik, sehingga hubungan dengan nasabah dapat dipertahankan.  Kuadran B Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini berarti bahwa faktor ini dinilai sangat penting oleh nasabah dan pihak bank telah melaksanakan strategi dan pengembangan secara maksimal sehingga nasabah merasa puas karena strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu bank perlu mempertahankan strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakannya. Faktor yang termasuk dalam kuadran ini adalah : a. Meningkatnya pendapatan/penerimaan (atribut 1). b. Kecepatan waktu layanan (atribut 4). c. Meningkatnya kualitas hubungan dengan nasabah (atribut 5). d. Meningkatnya proses layanan kepada nasabah (atribut 6). e. Peningkatan kualitas layanan nasabah (atribut 11)
  • 13. 13 f. Peremajaan peralatan secara berkelanjutan (atribut 15) Pada kuadran B ini menunjukkan bahwa strategi dan pengembangan Kupedes yang telah dilaksanakan oleh Bank BRI kantor cabang Banjarnegara selama ini menunjukkan hasil yang cukup baik, mendekati baik karena dapat memenuhi harapan dan keinginan nasabah. Namun dengan demikian mengingat harapan nasabah dalam menerima pelayanan dari bank akan terus meningkat, maka pihak bank harus selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Hal ini dapat terwujud apabila terjadi peningkatan pendapatan/penerimaan, sehingga sebagian dana yang diperoleh dapat dilakukan untuk peremajaan peralatan secara berkelanjutan.  Kuadran C Menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nasabah yang berada pada kuadran ini dinilai kurang penting oleh nasabah sedangkan bagi pihak bank strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakan untuk faktor ini juga sesuai standar yang berlaku. Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini adalah : a. Meningkatnya komitmen personal (atribut 10) b. Pengembangan aturan-aturan (atribut 14). c. Peremajaan proses usaha (atributl 16). d. Pendidikan dan latihan pegawai/karyawan (atribut 17). e. Pengisian lowongan kerja (atribut 18). Pada kuadran C nasabah menganggap bahwa faktor-faktor tersebut dianggap kurang penting bagi nasabah. Dalam hal ini harapan nasabah mungkin berkaitan dengan kondisi yang sudah baik sesuai dengan standar dan nasabah tidak menuntut strategi dan pengembangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi yang ada pada saat ini. Dalam pandangan nasabah bank juga telah melaksanakan strategi dan pengembangan yang standar terhadap faktor-faktor ini.
  • 14. 14  Kuadran D Faktor-faktor yang berada dalam kuadran ini dianggap tidak terlalu penting oleh nasabah tetapi pihak bank melaksanakannya dengan sangat baik. Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Menurunnya biaya/pengeluaran (atribut 2). 2. Meningkatnya kepercayaan nasabah (atribut 3). 3. Peningkatan kualitas hidup pegawai/karyawan (atribut 19). Pada kuadran ini responden menganggap bahwa dengan adanya peningkatan pendapatan/penerimaan, ketiga faktor tersebut dapat terlaksana dengan sendirinya. Artinya bahwa peningkatan pendapatan/penerimaan sebagai akibat dari meningkatnya kepercayaan nasabah dapat berarti juga terjadinya penurunan biaya/pengeluaran, yang diikuti dengan peningkatan kualitas hidup pegawai/karyawan. Sedangkan pada tabel 6 ditunjukkan peringkat/ranking tingkat kesesuaian antara persepsi nasabah terhadap strategi dan pengembangan yang dilaksanakan bank dengan tingkat kepentingan yang merupakan strategi dan pengembangan yang diharapkan nasabah. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesesuaian yang paling kecil adalah meningkatnya proses layanan pada nasabah, sedangkan untuk kesesuaian yang paling tinggi adalah pengisian lowongan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa pengisian lowongan kerja sudah sangat sesuai dengan yang diharapkan nasabah. Pada faktor-faktor lain secara rata-rata dapat dilihat bahwa tingkat kesesuaian sudah tinggi, yang ditunjukkan dengan angka kesesuaian di atas 82 atau 82% dari tingkat harapannya.
  • 15. 15 Tabel 6 Tingkat Kesesuaian Persepsi Dengan Harapan Nasabah Tingkat No Daftar Pertanyaan Persepsi Harapan Ranking Kesesuaian 1 Meningkatnya 2 pendapatan/penerimaan 879 947 92.82 2 Menurunnya biaya/pengeluaran 5 832 908 91.63 3 Meningkatnya kepercayaan nasabah 4 859 936 91.77 4 Kecepatan waktu layanan 13 827 972 85.08 5 Meningkatnya kualitas hubungan 6 dengan nasabah 852 953 89.40 6 Meningkatnya proses layanan 19 kepada nasabah 829 1001 82.82 7 Tekhnologi yang mapan 14 821 971 84.55 8 Proses layanan nasabah yang terpadu 16 816 966 84.47 9 Meningkatnya kemampuan 17 pegawai /karyawan 820 986 83.16 10 Meningkatnya komitmen personal 10 802 928 86.42 11 Peningkatan kualitas layanan 15 nasabah 828 979 84.58 12 Peningkatan kecepatan dan ketepatan 18 layanan 822 991 82.95 13 Pengembangan kemitraan dengan 11 nasabah 821 950 86.42 14 Pengembangan aturan-aturan 9 796 914 87.09 15 Peremajaan peralatan secara 12 berkelanjutan 793 925 85.73 16 Peremajaan proses usaha 7 822 920 89.35 17 Pendidikan dan latihan 8 pegawai/karyawan 798 908 87.89 18 Pengisian lowongan kerja 1 813 869 93.56 19 Peningkatan kualitas hidup pegawai/ 3 karyawan 830 902 92.02 PENUTUP Kesimpulan
  • 16. 16 Dari hasil pembahasan dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Beberapa strategi yang telah dilaksanakan oleh BRI Banjarnegara adalah inovasi dalam organisasi dan inovasi dalam bidang layanan. Inovasi dalam organisasi ini berupa pemberian otonomi penuh kepada kantor unit yang masuk dalam wilayah kantor cabang Banjarnegara dalam kegiatan operasional, diikuti dengan sistem reward dan penalti yang sangat ketat, dan merekrut pegawai lokal yang mengenal dengan baik lingkungan dan latar belakang nasabah, sehingga mampu menekan risiko kegagalan pembayaran kredit. Sedangkan inovasi dalam bidang layanan kepada nasabah disederhanakan dan dipermudah dengan melihat karakteristik nasabah, yaitu lamanya menjadi nasabah dan sikap nasabah itu sendiri. 2. Strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakan telah memenuhi sebagian besar harapan nasabah, namun ada hal hal yang perlu ditingkatkan untuk mencapai keseimbangan antara persepsi strategi dan pengembangan dengan harapan nasabah seperti tekhnologi yang mapan, proses layanan nasabah yang terpadu, meningkatnya kemampuan pegawai /karyawan, peningkatan kecepatan dan ketepatan layanan, serta pengembangan kemitraan dengan nasabah. 3. Strategi dan pengembangan Kupedes untuk ke depan yang dapat dilakukan oleh BRI kantor cabang Banjarnegara adalah dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempunyai tingkat kesesuaian yang rendah dan mempunyai peringkat terbawah seperti peningkatan proses layanan, ketepatan dan kecepatan layanan serta peningkatan kemampuan karyawan. Saran Adapun saran yang dapat diberikan adalah :  Dengan melihat adanya hubungan yang signifikan antara persepsi dengan harapan nasabah terhadap strategi dan pengembangan Kupedes yang dilaksanakan BRI kantor cabang Banjarnegara, bukan berarti bahwa BRI kantor cabang Banjarnegara tidak perlu melakukan perbaikan strategi dan pengembangannya,
  • 17. 17 Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah adanya beberapa tingkat kepentingan nasabah yang dirasa belum memenuhi harapannya, antara lain tekhnologi yang mapan, proses layanan nasabah yang terpadu, meningkatnya kemampuan pegawai /karyawan, peningkatan kecepatan dan ketepatan layanan, serta pengembangan kemitraan dengan nasabah. Di samping itu, adanya beberapa faktor yang mempunyai tingkat kesesuaian yang rendah seperti peningkatan proses layanan, ketepatan dan kecepatan layanan serta peningkatan kemampuan karyawan juga perlu dilakukan perbaikan. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2003. “Peraturan Bank Indonesia No. 5/18/PBI/2003 tentang Pemberian Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil.” Bank Indonesia, Jakarta Bank Rakyat Indonesia. 1996. “Tantangan dan Strategi Pengembangan BRI Unit dalam Era Globalisasi.” Bank Rakyat Indonesia Kantor Pusat, Jakarta. Bank Rakyat Indonesia. 1997. “Surat Keputusan No.Kep S.21-DIR/KKP/6/97 Tanggal 9 Juni 1997”. Surat Keputusan Bank Rakyat Indonesia, Jakarta. Bank Rakyat Indonesia. 2001. “Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro.” Bank Rakyat Indonesia Kantor Pusat. Jakarta. Gujarati, Damodar. 2002. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Harimurti, S. 1995. Manajemen Usaha Kecil. Yogjakarta: BPFE. Ikhsan, Muhammad., 2004. Mencari Bentuk Kelembagaan Pembiayaan Mikro : Kasus Bank Rakyat Indonesia. Koran Tempo, Senin 29 November 2004. Http:// www.korantempo.com/news/2004/11/29/Opini/50.html Indriantoro, Nur dan Bambang Suyono. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Yogjakarta: BPFE. Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: Gramedia. Robinson, Marguerite S., 1992.Rural Financial Intermediation: Lessons from Indonesia. Harvard Institute for International Development. Porter, M.E. 1990. Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitor. New York: The Free Press A Devinision of Micmilan Inc. Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. LP3ES Sarguanto. 2004. Analisis Pengembangan Kupedes dan Strategi Pengembangan.Jakarta: Gramedia.
  • 18. 18 Setiaji, Bambang. 2004. Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: UMS. Siswanto, S. 2000. Sirategi Manajemen Kredit. Jakarta: Damar Mulia Pustaka. Suyatno, Thomas dan Djuhaepah T. Marala, AzharAbdullah, Johan Thomas Appono, C. Tinon Yuniati Ananda, H. Chalik. 1987. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia.