SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
1




                                      BAB I

                              PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang Masalah

            Pembangunan nasional di segala bidang memerlukan pembiayaan dan

     investasi yang cukup besar. Di Indonesia peranan lembaga keuangan sangat

     penting dan strategis agar peran masyarakat dalam pembiayaan pembangunan

     dapat ditingkatkan. Untuk itu maka upaya pengembangan pasar modal,

     lembaga perbankan dan lembaga keuangan bukan bank terutama perusahaan

     asuransi menjadi tuntutan penting bagi pembangunan pada saat ini maupun

     pada masa yang akan datang.

            Bank dan perusahaan asuransi memiliki fungsi yang sama yaitu

     menarik uang dari dan menyalurkan kepada masyarakat (Thomas Suyanto,

     1998:1). Kedua badan usaha tersebut berfungsi sebagai penghimpun dana

     masyarakat untuk disalurkan kepada masyarakat terutama masyarakat bisnis

     sebagai badan usaha. Kedua jenis lembaga keuangan tersebut harus memiliki

     kinerja yang baik yang dicapai dari semua aktifitas usahanya. Kinerja

     merupakan terjemahan dari performance. Performance berdasarkan kamus

     bisnis dan manajemen adalah hasil nyata yang dicapai, kadang-kadang

     dipergunakan untuk menunjukkan dicapainya hasil yang positif (Amin

     Wijaya, 1995:63). Oleh karena itu setiap unit usaha akan selalu mengukur dan

     menilai kinerja usahanya agar diketahui tingkat hasil nyata yang dapat

     dicapai dalam unit tersebut dalam kurun waktu tertentu.
2




       Kinerja perusahaan yang sudah go public akan sangat diperlukan dan

bahkan diwajibkan untuk melaporkan kinerja keuangannya secara periodik,

termasuk dalam hal ini adalah perusahaan bank dan perusahaan asuransi yang

telah menjadi perusahaan publik dan listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Penilaian dan pengukuran kinerja terhadap sebuah badan usaha yang telah go

public sangat penting bagi para manajer (manajemen), para investor atau

calon investor, pemerintah, masyarakat bisnis maupun lembaga-lembaga lain

yang terkait. Manajemen sangat memerlukan hasil pengukuran dan penilaian

terhadap kinerja unit bisnisnya, untuk memastikan tingkat keberhasilan para

manajer dan sekaligus sebagai evaluasi penyusunan perencanaan strategik

maupun    operasional   pada   masa    selanjutnya.   Para   investor   sangat

berkepentingan atas hasil pengukuran dan penilaian kinerja suatu badan usaha.

         Setelah mengetahui hasil pengukuran dan penilaian kinerja tersebut,

maka mereka akan mampu untuk mengambil keputusan, apakah akan tetap

bertahan sebagai pemilik badan usaha tersebut atau harus menjualnya kepada

investor lain. Berapa tingkat keuntungan yang bisa dicapai dan bagaimana

prospek usaha pada masa yang akan datang merupakan sebagian informasi

penting bagi para investor maupun calon investor. Calon investor sangat

berkepentingan terhadap kinerja suatu badan usaha untuk menentukan akan

menjadi investor atau tidak dalam bidang usaha tersebut. Pemerintah sangat

berkepentingan terhadap pengukuran dan penilaian kinerja suatu lembaga

keuangan sebab mempunyai fungsi yang strategis dalam rangka memajukan

dan meningkatkan perekonomian negara. Sedangkan masyarakat bisnis sangat
3




menginginkan agar badan usaha pada sektor lembaga keuangan ini sehat dan

maju sehingga dapat dicapai efisiensi dan, berupa biaya yang murah dan

efisien.

           Data keuangan perusahaan akan dapat bermanfaat bagi para pihak

yang memerlukan apabila data tersebut dianalisis lebih lanjut. Dalam

mengadakan analisis laporan keuangan suatu perusahaan memerlukan adanya

alat tertentu. Alat yang paling umum digunakan adalah analisis rasio

keuangan. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan

dalam “arithmatical term” yang dapat digunakan untuk menjelaskan

hubungan antara dua macam data finansiil (Bambang Riyanto, 1995:329).

Apabila rasio-rasio yang dihitung diinterpretasikan secara tepat, maka akan

mampu menunjukkan kondisi keuangan dan hasil-hasil usaha yang telah

dicapai.

           Berdasarkan fungsi strategis, serta manfaat dari pengukuran dan

penilaian kinerja kedua lembaga tersebut diatas, maka perlu dilakukan

penelitian ini. Penelitian mengenai komparasi kinerja perusahaan bank dan

asuransi juga telah dilakukan oleh Hadi Wahyono. Dalam penelitian tersebut

Hadi Wahyono menggunakan variabel pengukur kinerja yang terdiri dari

rentabilitas ekonomi, net profit margin, debt ratio, struktur modal, laba per

lembar saham dan equity per share. Hasil dari penelitian tersebut adalah net

profit margin, debt ratio, struktur modal, dan earning per share dari bank

lebih baik daripada asuransi, tetapi rentabilitas ekonomi dan equity per share

dar bank lebih jelek dari asuransi. Bertitik tolak dari penelitian tersebut, maka
4




   penulis mereplikasikannya dengan meneliti kembali penelitian Hadi Wahyono

   yang berjudul “Komparasi Kinerja Perusahaan Bank dan Asuransi Studi

   Empiris di Bursa Efek Jakarta”. Dalam penelitian ini, penulis menambahkan

   Sistem Pelaksanaan penelitian kesehatan bank dengan standar Bank Indonesia

   (Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tanggal 30 April 1997 tentang Tata

   Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, disempurnakan dengan SK

   Direksi Bank Indonesia No. 30/227/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 tentang

   Perubahan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/11/KEP/DIR

   tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

   Umum) (Selamet Riyadi, 2006:169), yang meliputi faktor-faktor CAMEL

   yang terdiri atas capital (permodalan), assets quality (kualitas aktiva

   produktif), management (manajemen), earning (rentabilitas) dan liquidity

   (likuiditas). Sistem penilaian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan

   kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan

   perkembangan bank.



B. Rumusan Masalah Penelitian

          Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas,

   permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah keadaan kinerja keuangan perusahaan bank dan asuransi

      yang listed di BEJ?

   2. Bagaimanakah fungsi Return On Assets (ROA), Quick Ratio (QR), Debt

      Ratio (DR), Struktur Modal (SM), Earning Per Share (EPS), Equity Per
5




      Share (EQPS), Return on Investment (ROI), yang terkandung dalam

      CAMEL sebagai alat pengukur kinerja keuangan bank dan asuransi?

   3. Apakah terdapat perbedaan yang berarti antara kinerja keuangan

      perusahaan bank dan asuransi yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

      tahun 2005?

   4. Kinerja keuangan manakah yang lebih baik antara perusahaan bank dan

      asuransi?


C. Batasan Masalah

          Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, serta dengan

   mempertimbangkan berbagai keterbatasan, maka penelitian ini dibatasi pada

   penilaian keberhasilan dan perkembangan usaha bank dan asuransi dilihat dari

   posisi finansial yang tercermin dari gambaran kapitalisasi dan keadaan

   keuangan sampel penelitian yang disajikan dan dibatasi pada periode 2005.

   Teknik yang dipakai meliputi analisis berbagai alat pengukur kinerja

   keuangan bank dan asuransi menurut SK Menteri Keuangan Nomor

   KEP.792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970 tentang Lembaga

   Keuangan yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Keputusan

   Menteri Keuangan No.280/KMK.01/1989 tanggal 25 Maret 1989 tentang

   pengawasan dan pembinaan lembaga keuangan selain bank, disebutkan bahwa

   pembinaan dan pengawasan perusahaan bank dan lembaga keuangan selain

   bank termasuk asuransi memiliki ukuran dan penilaian yang sama. sehingga

   dari hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai dasar informasi bagi bank
6




   dan asuransi dalam menilai kinerja keuangan atau perkembangan finansial

   bank dan asuransi.


D. Tujuan Penelitian

   Adapun tujuan utama penelitian ini adalah:
     1. Untuk mengetahui keadaan kinerja keuangan perusahaan bank dan

         asuransi yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2005.

     2. Untuk mengetahui adakah perbedaan yang berarti antara kinerja

         keuangan perusahaan bank dan asuransi yang listed di Bursa Efek

         Jakarta (BEJ) tahun 2005.


E. Manfaat Penelitian

       3. Bagi Bank dan Asuransi yang listed di BEJ, penelitian ini diharapkan

            dapat dipergunakan untuk menambah informasi kuantitatif mengenai

            kinerja keuangan bank dan asuransi tesebut pada suatu periode.

       4. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan

            pengetahuan dalam menerapkan disiplin ilmu yang didapat dari

            bangku kuliah.
7




                                   BAB II

                          KAJIAN PUSTAKA



1.   Hasil Penelitian Terdahulu

      Penelitian tentang kinerja bank dan selain bank pernah dilakukan oleh:
         a. Supardi (1995), dalam penelitian yang berjudul “Analisis

             Perbedaan Kinerja Perusahaan Bank dan LKBB di BEJ”, dianalisis

             perbedaan kinerja bank dan lembaga keuangan bukan bank dengan

             sampel penelitian 10 perusahaan bank dan 10 lembaga keuangan

             bukan bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Persoalan

             yang dipertanyakan adalah apakah ada perusahaan yang bergerak

             di lembaga keuangan terutama yang go public dan listing di BEJ

             memiliki kinerja yang sama atau berbeda. Jika terjadi perbedaan

             apakah perbedaan itu signifikan. Dengan pendekatan analisis

             inferensial ( dengan uji beda rata-rata) diperoleh hasil bahwa ada

             perbedaan yang signifikan antara kinerja bank dan lembaga

             keuangan bukan bank ditinjau dari variable-variabel : struktur

             modal, jumlah kapitalisasi dana, volume usaha, nilai buku per

             lembar saham, laba per lembar saham dan rentabilitas aktiva.

         b. Hadi Wahyono (2002) yang meneliti mengenai Komparasi Kinerja

             Bank dan Asuransi Yang Terdaftar di BEJ pada tahun 2000.

             Variabel-variabel yang digunakan yaitu Rentabilitas Ekonomi, Net

             Profit Margin(NPM), Debt Ratio, Struktur Modal, Earning Per
8




              Share dan Equity Per share. Tehnik sampling yang digunakan

              yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak sepuluh

              untuk masing-masing lembaga. Berdasarkan rasio-rasio keuangan

              dan uji hipotesis statistik dengan menggunakan t-test (two tail)

              pada tingkat signifikansi 95% terbukti bahwa Net Profit Margin,

              Debt Ratio, Struktur Modal,dan Earning Per Share bank lebih baik

              daripada asuransi, tetapi Rentabilitas Ekonomi dan Equity Per

              Share bank lebih jelek daripada asuransi.



2.   Landasan Teori

     a.   Pasar Modal

            Untuk keperluan operasi dan ekspansi, perusahaan memerlukan

     dana. Kebutuhan dana ini dipenuhi dari modal sendiri atau sumber dana dari

     luar perusahaan. Dana dari luar perusahaan bisa didapat melalui berbagai

     pihak antara lain oleh lembaga keuangan bank dan lembaga non bank. Pasar

     modal sebagai salah satu alternatif pendanaan selain bank diartikan sebagai

     pasar yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka

     menengah dan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki kelebihan

     dana.Husnan dan Pujiastuti (1993:1) menyatakan bahwa secara formal pasar

     modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau

     sekuritas jangka panjang yang diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang

     ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

     authorities, maupun perusahaan swasta.
9




       Pasar modal di satu pihak merupakan salah satu alternatif

pembelanjaan bagi perusahaan yang membutuhkan dana jangka panjang,

di pihak lain sebagai alternatif investasi bagi masyarakat (individu atau

lembaga) yang mempunyai kelebihan dana. Melalui mekanisme

kegiatan pasar modal dapat diharapkan dana yang ada di masyarakat

bisa disalurkan untuk membiayai kegiatan yang bersifat produktif yang

dilaksanakan oleh dunia usaha.

       Pasar modal sebagai lembaga pendanaan mempunyai peranan

yang cukup besar dalam mendukung proses pembangunan. Dengan

adanya perdagangan efek baik itu saham, obligasi, maupun surat warkat

yang lain kegiatan perekonomian diharapkan terus berlangsung.

       Secara implisit bisa dikatakan bahwa pasar modal memberikan

peran makro dan peran mikro yakni berperan bagi kelangsungan

pembangunan negara Indonesia dan bermanfaat bagi perusahaan publik

baik itu industri maupun perusahaan jenis lain yang memerlukan dana

untuk pengembangan usaha. Disamping itu memberikan tempat bagi

investor untuk melakukan investasinya melalui pasar modal.

       Harga dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal terjadi

berdasarkan kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran,

dimana kekuatan tersebut mencerminkan penilaian investor atau calon

investor terhadap saham. Sehingga harga-harga dari surat berharga yang

diperdagangkan di pasar modal juga mencerminkan nilai dari

perusahaan yang bersangkutan.
10




         Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar modal

 seperti halnya jumlah perusahaan yang memasyarakatkan saham atau

 instrumen lain di pasar modal, jumlah efek perusahaan yang ditawarkan,

 serta kegiatan transaksi jual beli instrumen efek pasar modal yang

 dilakukan. Secara umum syarat-syarat yang diperlukan agar pasar modal

 bisa berkembang antara lain; adanya ketersediaan informasi yang akurat,

 relevan dan tepat waktu baik informasi historis atau ramalan, adnya

 likuiditas yang menunjukkan kemampuan untuk membeli atau menjual

 sekuritas tertentu secara cepat dan pada harga yang terlampau berbeda

 dengan harga sebelumnya, dengan asumsi tidak ada informasi baru yang

 timbul, adanya efisiensi internal yang terjadi apabila biaya transaksi

 semakin rendah, adanya efisiensi eksternal yakni berkaitan dengan

 adaptasi harga saham.




b.   Pengertian bank

         Pengertian bank yang terdapat dalam Undang-Undang RI

 Nomor 7 tahun 1992 adalah: “Badan usaha yang menghimpun dana dari

 masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

 masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat”.

         Perbankan di Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan

 pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,

 pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan

 kesejahteraan rakyat Indonesia.
11




        Bank menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum dan Bank

Perkreditan Rakyat. Usaha yang dilakukan oleh Bank Umum meliputi

UU RI No 7 tahun 1992 tentang perbankan, (1992: 11):

a.           Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro,

     deposito berjangka, sertifikat, tabungan, atau bentuk lainnya yang

     dipersamakan dengan itu

b.           Menerbitkan kredit

c.           Menerbitkan surat pengakuan hutang

d.           Membeli dan menjual atau menjamin atas resiko sendiri

     maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah

        Selain melakukan kegiatan tersebut diatas Bank Umum juga

melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia juga melakukan kegiatan

penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan,

seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta

lembaga kliring penyelesaian, penyimpangan dan masih banyak

kegiatan lainnya.

        BPR mempunyai usaha-usaha seperti (UU RI 7 tahun 1992

tentaang perbankan, 1992:19-20);

a.           Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

     berupa deposito berjangka, tabungan, dana atau bentuk lainnya yang

     dipersamakan dengan itu.

b.           Memberikan kredit.
12




     c.              Menyediakan      pembiayaan     bagi   nasabah   berdasarkan

           prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam

           peraturan pemerintah.

     d.              Menetapkan      dananya      dalam   bentuk   SBI,   deposito

           berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank.




c.        Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina

                 Untuk memajukan perkembangan yang sehat dari urusan kredit

     dan perbankan, maka Bank Indonesia melaksanakan pembinaan:

     a.                   Di bidang perbankan

           1).                 Memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu

                  lintas pembayaran giral, serta menyelenggarakan kliring antar

                  bank.

           2).                 Menetapkan ketentua-ketentuan umum tentang

                  permodalan likuiditas bank.

           3).                 Memberikan bimbingan kepada bank-bank guna

                  penatalaksaan bank secara sehat.

           4).                 Meminta laporan yang dianggap perlu dan

                  mengadakan pemeriksaan segala aktivitas.

     b.                   Di bidang perkreditan

           1).                 Menyusun rencana kredit untuk suatu jangka

                  waktu tertentu untuk diajukan kepada pemerintah meliputi

                  dewan moneter.
13




        2).                 Menetapkan tingkat dan struktur bunga.

        3).                 Menetapkan pembatasan kualitatif dan kuantitatif

                 atas pemberian kredit perbankan.

        4).                 Bank      Indonesia     dapat   memberikan       kredit

                 likuiditas kepada bank-bank dengan cara:

                 a) Menerima penggadaian uang

                 b) Menerima sebagai jaminan surat-surat berharga

                 c) Menerima     askep,   dengan      syarat-syarat   yang   telah

                    ditetapkan oleh BI

        5).                 Memberikan kredit likuiditas pada bank-bank

                 untuk mengatasi kesulitan likuiditas dalam keadaan darurat.

        6).                 Pemberian kredit bank dibatasi oleh rencana kredit

                 yang bersangkutan.

        7).                 Bank tidak diperkenankan melakukan penyertaan

                 modal dalam perusahaan kecuali dalam lembaga keuangan

                 dimana penyertaan hanya dapat dilakukan dengan cadangan.




d.     Fungsi Lembaga perbankan

              Bank mempunyai fungsi dan peranan yang strategis, terutama

     dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif

     dan efisien dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan

     nasional.
14




              Memperhatikan peranan tersebut, maka perbankan perlu

     mendapatkan pembinaan dan pengawasan yang efektif, agar perbankan

     berfungsi secara efisien, sehat dan wajar, sehingga mampu untuk :

     a.            Menghadapi persoalan

     b.            Melindungi dana yang dititipkan masyarakat kepadanya

     c.            Menyalurkan dana masyarakat dalam bentuk pemberian

          kredit ke bidang-bidang produktif bagi pencapaian sasaran

          pembangunan


e.        Pengertian Asuransi

              Pengertian asuransi terdapat dalam Pasal 1 angka (1) Undang-

     undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi atau

     pertanggungan disefinisikan sebagai berikut:

              Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua)

              pihak atau lebih, dengan mana penanggung mengikatkan diri

              kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk

              memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,

              kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

              tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan

              diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak

              pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasrkan

              atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
15




                   Rumusan Pasal 1 angka (1) Undang-undang Nomor 2

     Tahun 1992 ini ternyata lebih luas lingkupnya, yaitu meliputi:

     a.     Asuransi Kerugian (Loss Insurance), yaitu perlindungan terhadap

            harta seseorang atau badan hukum, yang meliputi benda asuransi,

            risiko yang ditanggung, premi asuransi, ganti kerugian.

     b.     Asuransi Jiwa (Life Insurance), yaitu perlindungan terhadap

            keselamatan seseorang, yang meliputi jiwa seseorang, risiko yang

            ditanggung, premi asuransi, dan santunan sejumlah uang dalam hal

            terjadi evenemen, atau pengembalian (refund) bila asuransi jiwa

            berakhir tanpa terjadi evenemen.

     c.     Asuransi Sosial (Social Security Insurance), yaitu perlindungan

            terhadap keselamatan seseorang, yang meliputi jiwa dan raga

            seseorang, risiko yang ditanggung, iuran asuransi, dan santunan

            sejumlah uang dalam hal terjadi evenemen.




f.        Pengertian dan arti penting laporan keuangan

              Laporan keuangan bank pada umumnya terdiri atas neraca dan

     laporan rugi laba. Laporan keuangan bank, terutama bagi analisis

     ekstern merupakan sumber informasi penting untuk mengetahui dan

     menganalisa keadaan keuangan suatu bank.

              Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

     dapat dipercaya dan mendukung          dalam usaha untuk menganalisa

     tingkat kesehatan bank. Laporan keuangan pada pokoknya merupakan
16




laporan pertanggungjawaban direksi dalam satu periode tertentu atau

hasil usaha periode tertentu atau hasil usaha bank yang dipimpinnya.

       Oleh karena itu disini akan dikemukakan mengenai laporan

keuangan, yaitu bahwa:

       Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk

       suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah pendapatan atau daftar

       rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan

       bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga

       yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan/ laba

       ditahan (Drs. S. Munawir, 1995: 5).




       Jadi untuk mengetahui posisi keuangan bank serta hasil /

perkembangan bank perlu adanya analisa terhadap laporan keuangan

bank yang bersangkutan.

g. Fungsi laporan keuangan

       Dari penyajian     laporan keuangan secara rutin manajer

memperoleh banyak sekali manfaat:

a. Merumuskan, melaksanakan, dan mengadakan penilaian terhadap

    kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu.

b. Mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan atau aktifitas

    dalam perusahaan.
17




c. Merencanakan dalam mengendalikan kegiatan atau aktifitas dalam

    perusahaan.

d. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

e. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

f. Pertanggungjawaban bagi manajemen kepada semua pihak yang

    menentukan dan mempercayakan pengelolaan dananya dalam

    perusahaan tersebut.




h. Kinerja Keuangan

        Sebagai wujud yang dicapai perusahaan dalam periode waktu

usaha, tidak lepas dari kinerja yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

Apabila kinerja perusahaan bagus, akan menghasilkan prestasi yang

bagus pula, begitu juga sebaliknya. Menurut menteri keuangan RI

berdasarkan Keputusan No 740/KMK.00/1989, bahwa yang dimaksud

dengan kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam

periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan

tersebut (Singgih, 2001:1)

        Untuk mengetahui prestasi yang dicapai oleh perusahaan perlu

dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam kurun waktu

tertentu.   Herfert   (1999:68)    mengemukakan       bahwa     dalam

mengevaluasi/menilai kinerja perusahaan yang paling berkepentingan

adalah pemilik perusahaan adalah investor, para manajer, kreditor,
18




pemerintah dan masyarakat, dalam hal ini investor. Mereka akan menilai

perusahaan dengan ukuran keuangan tertentu sesuai dengan tujuannya.

       Pihak yang terikat dengan kegiatan sehari-hari perusahaan

adalah manajemen perusahaan. Para manajer bertanggung jawab

terhadap efisiensi dan efektifitas penggunaan dana dan sumber-sumber

ekonomi lainnya dalam pengelolaan perusahaan yang tercermin dalam

pertumbuhan laba dan deviden perusahaan, yang pada gilirannya akan

nampak dalam kenaikan nilai perusahaan. Di sisi lain para kreditor dan

pemberi pinjaman, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka

panjang, berkepentingan dengan pembayaran bunga serta pengembalian

pinjaman pokok yang mantap, baik tentang jumlah maupun waktu

pembayaran. Kemampuan memenuhi kewajiban ini ditandai oleh aktiva

yang dimiliki perusahaan sebagai jaminan atas investasinya serta

jaminan terhadap resiko yang dihadapi oleh kreditor tersebut. Pihak

pemerintah juga berkepentingan terhadap kinerja karena dapat dijadikan

sebagai dasar untuk penetapan beban pajak, pembuatan berbagai

kebijakan, regulasi, pemberian fasilitas terhadap kondisi ekonomi dan

moneter negara. Begitu pula pihak lain seperti underwriter dan analis

sekuritas karena bagi underwriter informasi kinerja perusahaan bisa

digunakan dasar penetapan harga saham pada penawaran umum perdana

(IPO), analis sekuritas memerlukannya guna pemberian masukan kepada

para pelaku pasar modal.
19




       Penilaian   kinerja   perusahaan   dapat   diketahui   melalui

perhitungan rasio finansial dari semua laporan keuangan perusahaan.

Dalam hal ini Weston dan Copeland (1992) mengelompokkan dalam 35

rasio. Namun demikian, umumnya ukuran yang lazim dipakai dalam

lima kategori utama:

a. Rasio keuntungan, ditujukan untuk menilai seberapa bagus tingkat

    laba suatu perusahaan.

b. Rasio aktivitas, ditujukan untuk mengukur efisiensi dari kegiatan

    operasional perusahaan dan untuk mengungkapkan masalah-masalah

    yang selama ini tersembunyi.

c. Rasio leverage, ditujukan untuk mengukur seberapa bagus struktur

    permodalan perusahaan.

d. Rasio likuiditas, ditujukan untuk mengukur seberapa likuid

    perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam jangka

    pendek.

e. Rasio pertumbuhan, ditujukan untuk mengukur kemampuan

    perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya dalam

    pertumbuhan ekonomi dan industri.




i. Variabel Pengukur Kinerja Bank dan Asuransi

       Rasio pengukur kinerja dalam penelitian ini ditetapkan

berdasarkan atas pengukur kinerja lembaga keuangan yang dimuat pada
20




SK. Menteri Keuangan Nomor KEP. 792/MK/IV/12/1970 tentang

Lembaga Keuangan yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan

Keputusan Menteri Keuangan No. 280/KMK.01/1989 tanggal 25 Maret

1989 tentang pengawasan dan pembinaan lembaga keuangan selain

bank, seperti pada penelitian Hadi Wahyono, Fakultas Ekonomi,

Universitas Jember. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah:

a. Return On Asset (ROA) yaitu perbandingan laba sebelum pajak

     terhadap total asset ,hal ini mengindikasikan seberapa besar

     kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat

     pengembalian atau pendapatan.

                               Laba Sebelum Pajak
     Return On Asset (ROA) =
                                   Total Asset




b. Quick Ratio (QR), yaitu perbandingan antara alat liquid dengan

     hutang lancar.


                                Alat Liquid
      Quick Ratio (QR) =
                               Hutang Lancar

c. Debt Ratio (DR), yaitu membandingkan total hutang dengan total

     harta. Hal ini menunjukkan kemampuan keseluruhan harta untuk

     menutup total hutang yang menjadi tanggungan perusahaan.
                               Total Hutang
      Debt Ratio (DR) =
                                Total Asset
21




d. Struktur Modal (SM), yaitu alat penilaian perusahaan dalam

     menyelesaikan kewajiban-kewajibannya dengan menggunakan

     modal sendiri.

                                    Total Hutang
      Struktur Modal (SM) =
                                 Total Modal Sendiri




e. Equity Per Share (EQPS), yaitu perbandingan antara total ekuitas

     dengan jumlah lembar saham biasa dengan jumlah modal sendiri

     pada setiap lembar saham (equity per share).

                                              Total Equity
      Equity Per Share (EQPS) =
                                       Jumlah Lembar Saham Biasa




f. Return on Investment (ROI), yaitu kemampuan dari modal yang

     diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

     keuntungan neto.

                                          Keuntungan neto setelah pajak
      Return on Investment (ROI) =
                                                 Total Aktiva




g.   CAMEL, yang terdiri dari:

     1.   Capital (Permodalan)

          Dalam penilaiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dan

          kualitatif yang meliputi :

           Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal

             Minimum (KPMM).
22




    Komposisi permodalan.

    Trend ke depan yaitu proyeksi KPMM.

    Perbandingan proyeksi produktif yang diklasifikasikan

       dengan modal.

    Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan

       modal dari laba yang ditahan.

    Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan

       usaha.

    Akses kepada sumber permodalan.

    Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan

       permodalan.

2. Assets Quality (Kualitas Aktiva Produktif)

   Dalam penilaiannya menggunakan pendekatan kualitatif dan

   kuantitatif   yang   meliputi   komponen-komponen        sebagai

   berikut:

    Perbandingan aktiva produktif yang             diklasifikasikan

       dengan total aktiva produktif.

    Perbandingan debitur inti di luar pihak terkait dengan total

       kredit.

    Perbandingan         perkembangan          aktiva    produktif

       bermasalah/non performing asset dengan aktiva produktif.

    Tingakat kecukupan pembentukan Penyisihan Penyusutan

       Aktiva Produktif (PPAP).
23




   Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif.

   Dokumentasi aktiva produktif.

   Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.

3. Management (Manajemen)

  Dalam penilaiannya terdapat 3 faktor manajemen yang dinilai

  meliputi:

   Manajemen Umum.

   Penerapan sistem manajemen resiko.

   Kepatuhan terhadap kepatuhan (Bank Indonesia dan atau

      pihak lainnya).

4. Earning (Rentabilitas)

  Faktor-faktor rentabilitas:

   Return On Assets (ROA).

   Return On Equity (ROE).

   Net Interest Margin (NIM).

   Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan

      Operasional (BOPO).

   Perkembangan laba operasional.

   Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan

      dan biaya.

   Prospek laba operasional.

5. Liquidity (Likuiditas)
24




                  Dalam penilaiannya digunakan pendekatan kualitatif dan

                  kuantitatif terhadap faktor-faktor likuiditas yang meliputi:

                   Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva

                     likuid kurang dari 1 bulan.

                   1-month matuary mismatch ratio.

                   Loan to Deposit Ratio (LDR).

                   Proyeksi Cash flow 3 bulan mendatang.

                   Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti.

                   Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities

                     management atau ALMA).

                   Kemampuan bank untuk masuk ke pasar uang, pasar modal

                     atau mendapatkan sumber-sumber pendanan lainnya.

                   Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).




3.   Kerangka Berpikir

             Kinerja keuangan perusahaan merupakan kemampuan kerja

     manajemen keuangan dalam mencapai prestasi kerjanya sehingga dapat

     menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Penilaian kinerja perusahaan

     merupakan penilaian atas efisiensi dan produktivitas dalam usaha secara

     berkala atas dasar laporan keuangan.

             Dalam mengukur kinerja perusahaan digunakan analisis laporan

     keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan proses penilaian laporan
25




     keuangan untuk mengevaluasi keberhasilan perusahaan di masa lalu dengan

     melihat aktivitas perusahaan dan untuk memperkirakan kinerja perusahaan

     di masa yang akan datang.

             Dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

     bank dan asuransi digunakan analisis laporan keuangan berdasarkan SK

     Menteri Keuangan Nomor KEP.792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember

     1970 tentang Lembaga Keuangan yang telah diubah dan ditambah terakhir

     dengan Keputusan Menteri Keuangan No.280/KMK.01/1989 tanggal 25

     Maret 1989 tentang pengawasan dan pembinaan lembaga keuangan selain

     bank seperti yang ditulis oleh Hadi Wahyono (2002) yang meneliti

     mengenai komparasi kinerja bank dan asuransi yang terdaftar di BEJ pada

     tahun 2000.




4.   Hipotesis

            Formulasi Hipotesis alternatif dalam penelitian ini adalah:

     H1: Kinerja keuangan bank lebih baik daripada asuransi

     H2 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan antara bank dan asuransi
26




                                     BAB III

                             METODE PENELITIAN



                Penelitian ini menggunakan pendekatan ex post facto, karena di

     dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan atau manipulasi pada variabel

     penelitian, melainkan hanya pengungkapan fakta berdasarkan pengukuran

     yang telah ada pada obyek penelitian sebelum penelitian ini dilakukan.

     Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini merupakan penelitian

     komparatif karena penelitian ini bersifat membandingkan antara 2 obyek

     yang berbeda yaitu perusahaan bank dan asuransi.




1.    Lokasi Penelitian

                Penelitian ini dilaksanakan di Bursa Efek Jakarta dimana datanya

     diambil di Pojok Bursa Efek Jakarta MM UII, Condong Catur, Depok,

     Sleman Yogyakarta.




2.    Definisi Operasional Variabel

                Definisi operasional dari variabel yang diteliti adalah sebagai

     berikut:

     1.                        Return On Asset (ROA)
27




     Merupakan perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan total

     asset. Hal ini menunjukkan kemampuan total asset dalam menghasilkan

     laba.

2.                      Quick Ratio (QR)

     Merupakan alat penilaian kinerja perusahaan yang membandingkan

     antara alat liquid perusahaan dengan hutang lancar perusahaan.


3.                      Debt Ratio (DR)

     Alat penilaian kinerja perusahaan ini membandingkan total hutang

     dengan total harta. Hal ini menunjukkan kemampuan keseluruhan harta

     untuk menutup total hutang yang menjadi tanggungan perusahaan.


4.                      Struktur Modal

     Struktur modal merupakan alat penilaian perusahaan atas kemampuan

     perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya dengan menggunakan

     modal sendiri.


5.                      Earning Per Share

     Earning per share atau laba per lembar saham adalah laba untuk setiap

     lembar saham biasa perusahaan yang beredar.


6.                      Equity Per Share

     Equity per share adalah jumlah modal sendiri pada setiap lembar saham

     yang beredar.


7.                      Return on Investment (ROI)

More Related Content

What's hot

BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi Mang Engkus
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padayogieardhensa
 
1015 article text-2183-1-10-20161231
1015 article text-2183-1-10-201612311015 article text-2183-1-10-20161231
1015 article text-2183-1-10-20161231brian_salviantono
 
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Instansi
 
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganDian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganNeng Ayu Lestari
 
Ppt tamala 11160940
Ppt tamala 11160940 Ppt tamala 11160940
Ppt tamala 11160940 Tamalamala1
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...Excruciate Limited
 
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi BiayaDampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi BiayaEkaputra Sananto
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Excruciate Limited
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016Garniss Hadiah
 
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...Intan Wachyuni
 
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock ValuationPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock ValuationEkaputra Sananto
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganyulia_ulfa
 

What's hot (20)

BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan pada
 
1015 article text-2183-1-10-20161231
1015 article text-2183-1-10-201612311015 article text-2183-1-10-20161231
1015 article text-2183-1-10-20161231
 
2431 4424-1-sm
2431 4424-1-sm2431 4424-1-sm
2431 4424-1-sm
 
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
 
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganDian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
 
Ppt tamala 11160940
Ppt tamala 11160940 Ppt tamala 11160940
Ppt tamala 11160940
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi BiayaDampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
 
Madpen 2
Madpen 2Madpen 2
Madpen 2
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
 
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
 
Skripsi Manajemen Keuangan
Skripsi Manajemen KeuanganSkripsi Manajemen Keuangan
Skripsi Manajemen Keuangan
 
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
BE&GG, Intan Wachyuni,Hapzi Ali, Kebijakan good corporate governance Bank BRI...
 
2691 6997-1-pb
2691 6997-1-pb2691 6997-1-pb
2691 6997-1-pb
 
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock ValuationPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Stock Valuation
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
 

Similar to KINERJA BANK DAN ASURANSI

Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Septyatha Yap
 
Skripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanSkripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanhasman mahfud
 
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docAnalisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docDonnaPermataSari
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...Febi Nofita Sari
 
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Titik Indraini
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...triadimurwanto
 
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlitJufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlitJufrohJr
 
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]janneshutahayan
 
Analisa Proyeksi Kinerja Keuangan Z Score.pdf
Analisa Proyeksi Kinerja Keuangan Z Score.pdfAnalisa Proyeksi Kinerja Keuangan Z Score.pdf
Analisa Proyeksi Kinerja Keuangan Z Score.pdfMakalamSquare
 
PROPOSAL PENELITIAN PPT AYANG.pptx
PROPOSAL PENELITIAN  PPT AYANG.pptxPROPOSAL PENELITIAN  PPT AYANG.pptx
PROPOSAL PENELITIAN PPT AYANG.pptxphikomhiko
 
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAnalisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAbdi Az
 
Ppt camel danamond[1]
Ppt camel danamond[1]Ppt camel danamond[1]
Ppt camel danamond[1]EnaAyunda
 
Analisis kinerja keuangan Bank BRI dengan Metode EVA dan MVA Sebelum dan Sesu...
Analisis kinerja keuangan Bank BRI dengan Metode EVA dan MVA Sebelum dan Sesu...Analisis kinerja keuangan Bank BRI dengan Metode EVA dan MVA Sebelum dan Sesu...
Analisis kinerja keuangan Bank BRI dengan Metode EVA dan MVA Sebelum dan Sesu...Suri Nur Rachmawati
 

Similar to KINERJA BANK DAN ASURANSI (20)

Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
 
Skripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanSkripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapman
 
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docAnalisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concept and Theory...
 
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
 
BCA 2009-2019.pptx
BCA 2009-2019.pptxBCA 2009-2019.pptx
BCA 2009-2019.pptx
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlitJufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
 
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
 
Analisa Proyeksi Kinerja Keuangan Z Score.pdf
Analisa Proyeksi Kinerja Keuangan Z Score.pdfAnalisa Proyeksi Kinerja Keuangan Z Score.pdf
Analisa Proyeksi Kinerja Keuangan Z Score.pdf
 
PROPOSAL PENELITIAN PPT AYANG.pptx
PROPOSAL PENELITIAN  PPT AYANG.pptxPROPOSAL PENELITIAN  PPT AYANG.pptx
PROPOSAL PENELITIAN PPT AYANG.pptx
 
928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf
 
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAnalisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
 
Jurnal perbankan
Jurnal perbankanJurnal perbankan
Jurnal perbankan
 
Ppt camel danamond
Ppt camel danamondPpt camel danamond
Ppt camel danamond
 
Ppt camel danamond[1]
Ppt camel danamond[1]Ppt camel danamond[1]
Ppt camel danamond[1]
 
Analisis kinerja keuangan Bank BRI dengan Metode EVA dan MVA Sebelum dan Sesu...
Analisis kinerja keuangan Bank BRI dengan Metode EVA dan MVA Sebelum dan Sesu...Analisis kinerja keuangan Bank BRI dengan Metode EVA dan MVA Sebelum dan Sesu...
Analisis kinerja keuangan Bank BRI dengan Metode EVA dan MVA Sebelum dan Sesu...
 
Akun
AkunAkun
Akun
 
6 1-34-1-10-20170809
6 1-34-1-10-201708096 1-34-1-10-20170809
6 1-34-1-10-20170809
 

More from yogieardhensa

Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariahSkripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariahyogieardhensa
 
Perimbangan keuangan pusat dan daerah
Perimbangan keuangan pusat dan daerahPerimbangan keuangan pusat dan daerah
Perimbangan keuangan pusat dan daerahyogieardhensa
 
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariahPenyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariahyogieardhensa
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganyogieardhensa
 
Pengumuman dividen trhdp saham
Pengumuman dividen trhdp sahamPengumuman dividen trhdp saham
Pengumuman dividen trhdp sahamyogieardhensa
 
Pengembangan prototipe sistem pengadaan barang
Pengembangan prototipe sistem pengadaan barangPengembangan prototipe sistem pengadaan barang
Pengembangan prototipe sistem pengadaan barangyogieardhensa
 
Pengeluaran pemda jatim
Pengeluaran pemda jatimPengeluaran pemda jatim
Pengeluaran pemda jatimyogieardhensa
 
Pengaruh biaya kualitas terhadap
Pengaruh biaya kualitas terhadapPengaruh biaya kualitas terhadap
Pengaruh biaya kualitas terhadapyogieardhensa
 
Penerapan balanced scorecard sebagai
Penerapan balanced scorecard sebagaiPenerapan balanced scorecard sebagai
Penerapan balanced scorecard sebagaiyogieardhensa
 
Pedomanskripsijurakuntansi
PedomanskripsijurakuntansiPedomanskripsijurakuntansi
Pedomanskripsijurakuntansiyogieardhensa
 
Kemampuan keuangan otda
Kemampuan keuangan otdaKemampuan keuangan otda
Kemampuan keuangan otdayogieardhensa
 
Ios dan pertumbuhan perusahaan
Ios dan pertumbuhan perusahaanIos dan pertumbuhan perusahaan
Ios dan pertumbuhan perusahaanyogieardhensa
 
Hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pen...
Hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pen...Hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pen...
Hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pen...yogieardhensa
 
Faktor faktor yang mempengaruhi keinginan
Faktor faktor yang mempengaruhi keinginanFaktor faktor yang mempengaruhi keinginan
Faktor faktor yang mempengaruhi keinginanyogieardhensa
 
Faktor faktor pertumbuhan ekonomi
Faktor faktor pertumbuhan ekonomiFaktor faktor pertumbuhan ekonomi
Faktor faktor pertumbuhan ekonomiyogieardhensa
 
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeuFaktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeuyogieardhensa
 

More from yogieardhensa (20)

Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariahSkripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
 
Situs skripsi
Situs skripsiSitus skripsi
Situs skripsi
 
Pma di indonesia
Pma di indonesiaPma di indonesia
Pma di indonesia
 
Perimbangan keuangan pusat dan daerah
Perimbangan keuangan pusat dan daerahPerimbangan keuangan pusat dan daerah
Perimbangan keuangan pusat dan daerah
 
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariahPenyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
 
Pengumuman dividen trhdp saham
Pengumuman dividen trhdp sahamPengumuman dividen trhdp saham
Pengumuman dividen trhdp saham
 
Pengembangan prototipe sistem pengadaan barang
Pengembangan prototipe sistem pengadaan barangPengembangan prototipe sistem pengadaan barang
Pengembangan prototipe sistem pengadaan barang
 
Pengeluaran pemda jatim
Pengeluaran pemda jatimPengeluaran pemda jatim
Pengeluaran pemda jatim
 
Pengaruh biaya kualitas terhadap
Pengaruh biaya kualitas terhadapPengaruh biaya kualitas terhadap
Pengaruh biaya kualitas terhadap
 
Penerapan balanced scorecard sebagai
Penerapan balanced scorecard sebagaiPenerapan balanced scorecard sebagai
Penerapan balanced scorecard sebagai
 
Pedomanskripsijurakuntansi
PedomanskripsijurakuntansiPedomanskripsijurakuntansi
Pedomanskripsijurakuntansi
 
Nasabahbanksyariah
NasabahbanksyariahNasabahbanksyariah
Nasabahbanksyariah
 
Kemampuan keuangan otda
Kemampuan keuangan otdaKemampuan keuangan otda
Kemampuan keuangan otda
 
Ipo dan underpriced
Ipo dan underpricedIpo dan underpriced
Ipo dan underpriced
 
Ios dan pertumbuhan perusahaan
Ios dan pertumbuhan perusahaanIos dan pertumbuhan perusahaan
Ios dan pertumbuhan perusahaan
 
Hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pen...
Hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pen...Hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pen...
Hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pen...
 
Faktor faktor yang mempengaruhi keinginan
Faktor faktor yang mempengaruhi keinginanFaktor faktor yang mempengaruhi keinginan
Faktor faktor yang mempengaruhi keinginan
 
Faktor faktor pertumbuhan ekonomi
Faktor faktor pertumbuhan ekonomiFaktor faktor pertumbuhan ekonomi
Faktor faktor pertumbuhan ekonomi
 
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeuFaktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
 

KINERJA BANK DAN ASURANSI

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di segala bidang memerlukan pembiayaan dan investasi yang cukup besar. Di Indonesia peranan lembaga keuangan sangat penting dan strategis agar peran masyarakat dalam pembiayaan pembangunan dapat ditingkatkan. Untuk itu maka upaya pengembangan pasar modal, lembaga perbankan dan lembaga keuangan bukan bank terutama perusahaan asuransi menjadi tuntutan penting bagi pembangunan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Bank dan perusahaan asuransi memiliki fungsi yang sama yaitu menarik uang dari dan menyalurkan kepada masyarakat (Thomas Suyanto, 1998:1). Kedua badan usaha tersebut berfungsi sebagai penghimpun dana masyarakat untuk disalurkan kepada masyarakat terutama masyarakat bisnis sebagai badan usaha. Kedua jenis lembaga keuangan tersebut harus memiliki kinerja yang baik yang dicapai dari semua aktifitas usahanya. Kinerja merupakan terjemahan dari performance. Performance berdasarkan kamus bisnis dan manajemen adalah hasil nyata yang dicapai, kadang-kadang dipergunakan untuk menunjukkan dicapainya hasil yang positif (Amin Wijaya, 1995:63). Oleh karena itu setiap unit usaha akan selalu mengukur dan menilai kinerja usahanya agar diketahui tingkat hasil nyata yang dapat dicapai dalam unit tersebut dalam kurun waktu tertentu.
  • 2. 2 Kinerja perusahaan yang sudah go public akan sangat diperlukan dan bahkan diwajibkan untuk melaporkan kinerja keuangannya secara periodik, termasuk dalam hal ini adalah perusahaan bank dan perusahaan asuransi yang telah menjadi perusahaan publik dan listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penilaian dan pengukuran kinerja terhadap sebuah badan usaha yang telah go public sangat penting bagi para manajer (manajemen), para investor atau calon investor, pemerintah, masyarakat bisnis maupun lembaga-lembaga lain yang terkait. Manajemen sangat memerlukan hasil pengukuran dan penilaian terhadap kinerja unit bisnisnya, untuk memastikan tingkat keberhasilan para manajer dan sekaligus sebagai evaluasi penyusunan perencanaan strategik maupun operasional pada masa selanjutnya. Para investor sangat berkepentingan atas hasil pengukuran dan penilaian kinerja suatu badan usaha. Setelah mengetahui hasil pengukuran dan penilaian kinerja tersebut, maka mereka akan mampu untuk mengambil keputusan, apakah akan tetap bertahan sebagai pemilik badan usaha tersebut atau harus menjualnya kepada investor lain. Berapa tingkat keuntungan yang bisa dicapai dan bagaimana prospek usaha pada masa yang akan datang merupakan sebagian informasi penting bagi para investor maupun calon investor. Calon investor sangat berkepentingan terhadap kinerja suatu badan usaha untuk menentukan akan menjadi investor atau tidak dalam bidang usaha tersebut. Pemerintah sangat berkepentingan terhadap pengukuran dan penilaian kinerja suatu lembaga keuangan sebab mempunyai fungsi yang strategis dalam rangka memajukan dan meningkatkan perekonomian negara. Sedangkan masyarakat bisnis sangat
  • 3. 3 menginginkan agar badan usaha pada sektor lembaga keuangan ini sehat dan maju sehingga dapat dicapai efisiensi dan, berupa biaya yang murah dan efisien. Data keuangan perusahaan akan dapat bermanfaat bagi para pihak yang memerlukan apabila data tersebut dianalisis lebih lanjut. Dalam mengadakan analisis laporan keuangan suatu perusahaan memerlukan adanya alat tertentu. Alat yang paling umum digunakan adalah analisis rasio keuangan. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “arithmatical term” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil (Bambang Riyanto, 1995:329). Apabila rasio-rasio yang dihitung diinterpretasikan secara tepat, maka akan mampu menunjukkan kondisi keuangan dan hasil-hasil usaha yang telah dicapai. Berdasarkan fungsi strategis, serta manfaat dari pengukuran dan penilaian kinerja kedua lembaga tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian ini. Penelitian mengenai komparasi kinerja perusahaan bank dan asuransi juga telah dilakukan oleh Hadi Wahyono. Dalam penelitian tersebut Hadi Wahyono menggunakan variabel pengukur kinerja yang terdiri dari rentabilitas ekonomi, net profit margin, debt ratio, struktur modal, laba per lembar saham dan equity per share. Hasil dari penelitian tersebut adalah net profit margin, debt ratio, struktur modal, dan earning per share dari bank lebih baik daripada asuransi, tetapi rentabilitas ekonomi dan equity per share dar bank lebih jelek dari asuransi. Bertitik tolak dari penelitian tersebut, maka
  • 4. 4 penulis mereplikasikannya dengan meneliti kembali penelitian Hadi Wahyono yang berjudul “Komparasi Kinerja Perusahaan Bank dan Asuransi Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”. Dalam penelitian ini, penulis menambahkan Sistem Pelaksanaan penelitian kesehatan bank dengan standar Bank Indonesia (Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, disempurnakan dengan SK Direksi Bank Indonesia No. 30/227/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 tentang Perubahan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum) (Selamet Riyadi, 2006:169), yang meliputi faktor-faktor CAMEL yang terdiri atas capital (permodalan), assets quality (kualitas aktiva produktif), management (manajemen), earning (rentabilitas) dan liquidity (likuiditas). Sistem penilaian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan bank. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah keadaan kinerja keuangan perusahaan bank dan asuransi yang listed di BEJ? 2. Bagaimanakah fungsi Return On Assets (ROA), Quick Ratio (QR), Debt Ratio (DR), Struktur Modal (SM), Earning Per Share (EPS), Equity Per
  • 5. 5 Share (EQPS), Return on Investment (ROI), yang terkandung dalam CAMEL sebagai alat pengukur kinerja keuangan bank dan asuransi? 3. Apakah terdapat perbedaan yang berarti antara kinerja keuangan perusahaan bank dan asuransi yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2005? 4. Kinerja keuangan manakah yang lebih baik antara perusahaan bank dan asuransi? C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, serta dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan, maka penelitian ini dibatasi pada penilaian keberhasilan dan perkembangan usaha bank dan asuransi dilihat dari posisi finansial yang tercermin dari gambaran kapitalisasi dan keadaan keuangan sampel penelitian yang disajikan dan dibatasi pada periode 2005. Teknik yang dipakai meliputi analisis berbagai alat pengukur kinerja keuangan bank dan asuransi menurut SK Menteri Keuangan Nomor KEP.792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970 tentang Lembaga Keuangan yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No.280/KMK.01/1989 tanggal 25 Maret 1989 tentang pengawasan dan pembinaan lembaga keuangan selain bank, disebutkan bahwa pembinaan dan pengawasan perusahaan bank dan lembaga keuangan selain bank termasuk asuransi memiliki ukuran dan penilaian yang sama. sehingga dari hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai dasar informasi bagi bank
  • 6. 6 dan asuransi dalam menilai kinerja keuangan atau perkembangan finansial bank dan asuransi. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan utama penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui keadaan kinerja keuangan perusahaan bank dan asuransi yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2005. 2. Untuk mengetahui adakah perbedaan yang berarti antara kinerja keuangan perusahaan bank dan asuransi yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2005. E. Manfaat Penelitian 3. Bagi Bank dan Asuransi yang listed di BEJ, penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk menambah informasi kuantitatif mengenai kinerja keuangan bank dan asuransi tesebut pada suatu periode. 4. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dalam menerapkan disiplin ilmu yang didapat dari bangku kuliah.
  • 7. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kinerja bank dan selain bank pernah dilakukan oleh: a. Supardi (1995), dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perbedaan Kinerja Perusahaan Bank dan LKBB di BEJ”, dianalisis perbedaan kinerja bank dan lembaga keuangan bukan bank dengan sampel penelitian 10 perusahaan bank dan 10 lembaga keuangan bukan bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Persoalan yang dipertanyakan adalah apakah ada perusahaan yang bergerak di lembaga keuangan terutama yang go public dan listing di BEJ memiliki kinerja yang sama atau berbeda. Jika terjadi perbedaan apakah perbedaan itu signifikan. Dengan pendekatan analisis inferensial ( dengan uji beda rata-rata) diperoleh hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kinerja bank dan lembaga keuangan bukan bank ditinjau dari variable-variabel : struktur modal, jumlah kapitalisasi dana, volume usaha, nilai buku per lembar saham, laba per lembar saham dan rentabilitas aktiva. b. Hadi Wahyono (2002) yang meneliti mengenai Komparasi Kinerja Bank dan Asuransi Yang Terdaftar di BEJ pada tahun 2000. Variabel-variabel yang digunakan yaitu Rentabilitas Ekonomi, Net Profit Margin(NPM), Debt Ratio, Struktur Modal, Earning Per
  • 8. 8 Share dan Equity Per share. Tehnik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak sepuluh untuk masing-masing lembaga. Berdasarkan rasio-rasio keuangan dan uji hipotesis statistik dengan menggunakan t-test (two tail) pada tingkat signifikansi 95% terbukti bahwa Net Profit Margin, Debt Ratio, Struktur Modal,dan Earning Per Share bank lebih baik daripada asuransi, tetapi Rentabilitas Ekonomi dan Equity Per Share bank lebih jelek daripada asuransi. 2. Landasan Teori a. Pasar Modal Untuk keperluan operasi dan ekspansi, perusahaan memerlukan dana. Kebutuhan dana ini dipenuhi dari modal sendiri atau sumber dana dari luar perusahaan. Dana dari luar perusahaan bisa didapat melalui berbagai pihak antara lain oleh lembaga keuangan bank dan lembaga non bank. Pasar modal sebagai salah satu alternatif pendanaan selain bank diartikan sebagai pasar yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka menengah dan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki kelebihan dana.Husnan dan Pujiastuti (1993:1) menyatakan bahwa secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
  • 9. 9 Pasar modal di satu pihak merupakan salah satu alternatif pembelanjaan bagi perusahaan yang membutuhkan dana jangka panjang, di pihak lain sebagai alternatif investasi bagi masyarakat (individu atau lembaga) yang mempunyai kelebihan dana. Melalui mekanisme kegiatan pasar modal dapat diharapkan dana yang ada di masyarakat bisa disalurkan untuk membiayai kegiatan yang bersifat produktif yang dilaksanakan oleh dunia usaha. Pasar modal sebagai lembaga pendanaan mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung proses pembangunan. Dengan adanya perdagangan efek baik itu saham, obligasi, maupun surat warkat yang lain kegiatan perekonomian diharapkan terus berlangsung. Secara implisit bisa dikatakan bahwa pasar modal memberikan peran makro dan peran mikro yakni berperan bagi kelangsungan pembangunan negara Indonesia dan bermanfaat bagi perusahaan publik baik itu industri maupun perusahaan jenis lain yang memerlukan dana untuk pengembangan usaha. Disamping itu memberikan tempat bagi investor untuk melakukan investasinya melalui pasar modal. Harga dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal terjadi berdasarkan kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran, dimana kekuatan tersebut mencerminkan penilaian investor atau calon investor terhadap saham. Sehingga harga-harga dari surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal juga mencerminkan nilai dari perusahaan yang bersangkutan.
  • 10. 10 Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar modal seperti halnya jumlah perusahaan yang memasyarakatkan saham atau instrumen lain di pasar modal, jumlah efek perusahaan yang ditawarkan, serta kegiatan transaksi jual beli instrumen efek pasar modal yang dilakukan. Secara umum syarat-syarat yang diperlukan agar pasar modal bisa berkembang antara lain; adanya ketersediaan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu baik informasi historis atau ramalan, adnya likuiditas yang menunjukkan kemampuan untuk membeli atau menjual sekuritas tertentu secara cepat dan pada harga yang terlampau berbeda dengan harga sebelumnya, dengan asumsi tidak ada informasi baru yang timbul, adanya efisiensi internal yang terjadi apabila biaya transaksi semakin rendah, adanya efisiensi eksternal yakni berkaitan dengan adaptasi harga saham. b. Pengertian bank Pengertian bank yang terdapat dalam Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1992 adalah: “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat”. Perbankan di Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia.
  • 11. 11 Bank menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Usaha yang dilakukan oleh Bank Umum meliputi UU RI No 7 tahun 1992 tentang perbankan, (1992: 11): a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu b. Menerbitkan kredit c. Menerbitkan surat pengakuan hutang d. Membeli dan menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah Selain melakukan kegiatan tersebut diatas Bank Umum juga melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia juga melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian, penyimpangan dan masih banyak kegiatan lainnya. BPR mempunyai usaha-usaha seperti (UU RI 7 tahun 1992 tentaang perbankan, 1992:19-20); a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dana atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Memberikan kredit.
  • 12. 12 c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah. d. Menetapkan dananya dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank. c. Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina Untuk memajukan perkembangan yang sehat dari urusan kredit dan perbankan, maka Bank Indonesia melaksanakan pembinaan: a. Di bidang perbankan 1). Memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran giral, serta menyelenggarakan kliring antar bank. 2). Menetapkan ketentua-ketentuan umum tentang permodalan likuiditas bank. 3). Memberikan bimbingan kepada bank-bank guna penatalaksaan bank secara sehat. 4). Meminta laporan yang dianggap perlu dan mengadakan pemeriksaan segala aktivitas. b. Di bidang perkreditan 1). Menyusun rencana kredit untuk suatu jangka waktu tertentu untuk diajukan kepada pemerintah meliputi dewan moneter.
  • 13. 13 2). Menetapkan tingkat dan struktur bunga. 3). Menetapkan pembatasan kualitatif dan kuantitatif atas pemberian kredit perbankan. 4). Bank Indonesia dapat memberikan kredit likuiditas kepada bank-bank dengan cara: a) Menerima penggadaian uang b) Menerima sebagai jaminan surat-surat berharga c) Menerima askep, dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh BI 5). Memberikan kredit likuiditas pada bank-bank untuk mengatasi kesulitan likuiditas dalam keadaan darurat. 6). Pemberian kredit bank dibatasi oleh rencana kredit yang bersangkutan. 7). Bank tidak diperkenankan melakukan penyertaan modal dalam perusahaan kecuali dalam lembaga keuangan dimana penyertaan hanya dapat dilakukan dengan cadangan. d. Fungsi Lembaga perbankan Bank mempunyai fungsi dan peranan yang strategis, terutama dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan nasional.
  • 14. 14 Memperhatikan peranan tersebut, maka perbankan perlu mendapatkan pembinaan dan pengawasan yang efektif, agar perbankan berfungsi secara efisien, sehat dan wajar, sehingga mampu untuk : a. Menghadapi persoalan b. Melindungi dana yang dititipkan masyarakat kepadanya c. Menyalurkan dana masyarakat dalam bentuk pemberian kredit ke bidang-bidang produktif bagi pencapaian sasaran pembangunan e. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi terdapat dalam Pasal 1 angka (1) Undang- undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi atau pertanggungan disefinisikan sebagai berikut: Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih, dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasrkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
  • 15. 15 Rumusan Pasal 1 angka (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 ini ternyata lebih luas lingkupnya, yaitu meliputi: a. Asuransi Kerugian (Loss Insurance), yaitu perlindungan terhadap harta seseorang atau badan hukum, yang meliputi benda asuransi, risiko yang ditanggung, premi asuransi, ganti kerugian. b. Asuransi Jiwa (Life Insurance), yaitu perlindungan terhadap keselamatan seseorang, yang meliputi jiwa seseorang, risiko yang ditanggung, premi asuransi, dan santunan sejumlah uang dalam hal terjadi evenemen, atau pengembalian (refund) bila asuransi jiwa berakhir tanpa terjadi evenemen. c. Asuransi Sosial (Social Security Insurance), yaitu perlindungan terhadap keselamatan seseorang, yang meliputi jiwa dan raga seseorang, risiko yang ditanggung, iuran asuransi, dan santunan sejumlah uang dalam hal terjadi evenemen. f. Pengertian dan arti penting laporan keuangan Laporan keuangan bank pada umumnya terdiri atas neraca dan laporan rugi laba. Laporan keuangan bank, terutama bagi analisis ekstern merupakan sumber informasi penting untuk mengetahui dan menganalisa keadaan keuangan suatu bank. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang dapat dipercaya dan mendukung dalam usaha untuk menganalisa tingkat kesehatan bank. Laporan keuangan pada pokoknya merupakan
  • 16. 16 laporan pertanggungjawaban direksi dalam satu periode tertentu atau hasil usaha periode tertentu atau hasil usaha bank yang dipimpinnya. Oleh karena itu disini akan dikemukakan mengenai laporan keuangan, yaitu bahwa: Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan/ laba ditahan (Drs. S. Munawir, 1995: 5). Jadi untuk mengetahui posisi keuangan bank serta hasil / perkembangan bank perlu adanya analisa terhadap laporan keuangan bank yang bersangkutan. g. Fungsi laporan keuangan Dari penyajian laporan keuangan secara rutin manajer memperoleh banyak sekali manfaat: a. Merumuskan, melaksanakan, dan mengadakan penilaian terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu. b. Mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan atau aktifitas dalam perusahaan.
  • 17. 17 c. Merencanakan dalam mengendalikan kegiatan atau aktifitas dalam perusahaan. d. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan. e. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. f. Pertanggungjawaban bagi manajemen kepada semua pihak yang menentukan dan mempercayakan pengelolaan dananya dalam perusahaan tersebut. h. Kinerja Keuangan Sebagai wujud yang dicapai perusahaan dalam periode waktu usaha, tidak lepas dari kinerja yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Apabila kinerja perusahaan bagus, akan menghasilkan prestasi yang bagus pula, begitu juga sebaliknya. Menurut menteri keuangan RI berdasarkan Keputusan No 740/KMK.00/1989, bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut (Singgih, 2001:1) Untuk mengetahui prestasi yang dicapai oleh perusahaan perlu dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Herfert (1999:68) mengemukakan bahwa dalam mengevaluasi/menilai kinerja perusahaan yang paling berkepentingan adalah pemilik perusahaan adalah investor, para manajer, kreditor,
  • 18. 18 pemerintah dan masyarakat, dalam hal ini investor. Mereka akan menilai perusahaan dengan ukuran keuangan tertentu sesuai dengan tujuannya. Pihak yang terikat dengan kegiatan sehari-hari perusahaan adalah manajemen perusahaan. Para manajer bertanggung jawab terhadap efisiensi dan efektifitas penggunaan dana dan sumber-sumber ekonomi lainnya dalam pengelolaan perusahaan yang tercermin dalam pertumbuhan laba dan deviden perusahaan, yang pada gilirannya akan nampak dalam kenaikan nilai perusahaan. Di sisi lain para kreditor dan pemberi pinjaman, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, berkepentingan dengan pembayaran bunga serta pengembalian pinjaman pokok yang mantap, baik tentang jumlah maupun waktu pembayaran. Kemampuan memenuhi kewajiban ini ditandai oleh aktiva yang dimiliki perusahaan sebagai jaminan atas investasinya serta jaminan terhadap resiko yang dihadapi oleh kreditor tersebut. Pihak pemerintah juga berkepentingan terhadap kinerja karena dapat dijadikan sebagai dasar untuk penetapan beban pajak, pembuatan berbagai kebijakan, regulasi, pemberian fasilitas terhadap kondisi ekonomi dan moneter negara. Begitu pula pihak lain seperti underwriter dan analis sekuritas karena bagi underwriter informasi kinerja perusahaan bisa digunakan dasar penetapan harga saham pada penawaran umum perdana (IPO), analis sekuritas memerlukannya guna pemberian masukan kepada para pelaku pasar modal.
  • 19. 19 Penilaian kinerja perusahaan dapat diketahui melalui perhitungan rasio finansial dari semua laporan keuangan perusahaan. Dalam hal ini Weston dan Copeland (1992) mengelompokkan dalam 35 rasio. Namun demikian, umumnya ukuran yang lazim dipakai dalam lima kategori utama: a. Rasio keuntungan, ditujukan untuk menilai seberapa bagus tingkat laba suatu perusahaan. b. Rasio aktivitas, ditujukan untuk mengukur efisiensi dari kegiatan operasional perusahaan dan untuk mengungkapkan masalah-masalah yang selama ini tersembunyi. c. Rasio leverage, ditujukan untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan perusahaan. d. Rasio likuiditas, ditujukan untuk mengukur seberapa likuid perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam jangka pendek. e. Rasio pertumbuhan, ditujukan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri. i. Variabel Pengukur Kinerja Bank dan Asuransi Rasio pengukur kinerja dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan atas pengukur kinerja lembaga keuangan yang dimuat pada
  • 20. 20 SK. Menteri Keuangan Nomor KEP. 792/MK/IV/12/1970 tentang Lembaga Keuangan yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 280/KMK.01/1989 tanggal 25 Maret 1989 tentang pengawasan dan pembinaan lembaga keuangan selain bank, seperti pada penelitian Hadi Wahyono, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah: a. Return On Asset (ROA) yaitu perbandingan laba sebelum pajak terhadap total asset ,hal ini mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian atau pendapatan. Laba Sebelum Pajak Return On Asset (ROA) = Total Asset b. Quick Ratio (QR), yaitu perbandingan antara alat liquid dengan hutang lancar. Alat Liquid Quick Ratio (QR) = Hutang Lancar c. Debt Ratio (DR), yaitu membandingkan total hutang dengan total harta. Hal ini menunjukkan kemampuan keseluruhan harta untuk menutup total hutang yang menjadi tanggungan perusahaan. Total Hutang Debt Ratio (DR) = Total Asset
  • 21. 21 d. Struktur Modal (SM), yaitu alat penilaian perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya dengan menggunakan modal sendiri. Total Hutang Struktur Modal (SM) = Total Modal Sendiri e. Equity Per Share (EQPS), yaitu perbandingan antara total ekuitas dengan jumlah lembar saham biasa dengan jumlah modal sendiri pada setiap lembar saham (equity per share). Total Equity Equity Per Share (EQPS) = Jumlah Lembar Saham Biasa f. Return on Investment (ROI), yaitu kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. Keuntungan neto setelah pajak Return on Investment (ROI) = Total Aktiva g. CAMEL, yang terdiri dari: 1. Capital (Permodalan) Dalam penilaiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang meliputi :  Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
  • 22. 22  Komposisi permodalan.  Trend ke depan yaitu proyeksi KPMM.  Perbandingan proyeksi produktif yang diklasifikasikan dengan modal.  Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal dari laba yang ditahan.  Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha.  Akses kepada sumber permodalan.  Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan. 2. Assets Quality (Kualitas Aktiva Produktif) Dalam penilaiannya menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang meliputi komponen-komponen sebagai berikut:  Perbandingan aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan total aktiva produktif.  Perbandingan debitur inti di luar pihak terkait dengan total kredit.  Perbandingan perkembangan aktiva produktif bermasalah/non performing asset dengan aktiva produktif.  Tingakat kecukupan pembentukan Penyisihan Penyusutan Aktiva Produktif (PPAP).
  • 23. 23  Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif.  Dokumentasi aktiva produktif.  Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. 3. Management (Manajemen) Dalam penilaiannya terdapat 3 faktor manajemen yang dinilai meliputi:  Manajemen Umum.  Penerapan sistem manajemen resiko.  Kepatuhan terhadap kepatuhan (Bank Indonesia dan atau pihak lainnya). 4. Earning (Rentabilitas) Faktor-faktor rentabilitas:  Return On Assets (ROA).  Return On Equity (ROE).  Net Interest Margin (NIM).  Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO).  Perkembangan laba operasional.  Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya.  Prospek laba operasional. 5. Liquidity (Likuiditas)
  • 24. 24 Dalam penilaiannya digunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif terhadap faktor-faktor likuiditas yang meliputi:  Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang dari 1 bulan.  1-month matuary mismatch ratio.  Loan to Deposit Ratio (LDR).  Proyeksi Cash flow 3 bulan mendatang.  Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti.  Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management atau ALMA).  Kemampuan bank untuk masuk ke pasar uang, pasar modal atau mendapatkan sumber-sumber pendanan lainnya.  Stabilitas dana pihak ketiga (DPK). 3. Kerangka Berpikir Kinerja keuangan perusahaan merupakan kemampuan kerja manajemen keuangan dalam mencapai prestasi kerjanya sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Penilaian kinerja perusahaan merupakan penilaian atas efisiensi dan produktivitas dalam usaha secara berkala atas dasar laporan keuangan. Dalam mengukur kinerja perusahaan digunakan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan proses penilaian laporan
  • 25. 25 keuangan untuk mengevaluasi keberhasilan perusahaan di masa lalu dengan melihat aktivitas perusahaan dan untuk memperkirakan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan bank dan asuransi digunakan analisis laporan keuangan berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor KEP.792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970 tentang Lembaga Keuangan yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No.280/KMK.01/1989 tanggal 25 Maret 1989 tentang pengawasan dan pembinaan lembaga keuangan selain bank seperti yang ditulis oleh Hadi Wahyono (2002) yang meneliti mengenai komparasi kinerja bank dan asuransi yang terdaftar di BEJ pada tahun 2000. 4. Hipotesis Formulasi Hipotesis alternatif dalam penelitian ini adalah: H1: Kinerja keuangan bank lebih baik daripada asuransi H2 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan antara bank dan asuransi
  • 26. 26 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan ex post facto, karena di dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan atau manipulasi pada variabel penelitian, melainkan hanya pengungkapan fakta berdasarkan pengukuran yang telah ada pada obyek penelitian sebelum penelitian ini dilakukan. Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini merupakan penelitian komparatif karena penelitian ini bersifat membandingkan antara 2 obyek yang berbeda yaitu perusahaan bank dan asuransi. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bursa Efek Jakarta dimana datanya diambil di Pojok Bursa Efek Jakarta MM UII, Condong Catur, Depok, Sleman Yogyakarta. 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Return On Asset (ROA)
  • 27. 27 Merupakan perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan total asset. Hal ini menunjukkan kemampuan total asset dalam menghasilkan laba. 2. Quick Ratio (QR) Merupakan alat penilaian kinerja perusahaan yang membandingkan antara alat liquid perusahaan dengan hutang lancar perusahaan. 3. Debt Ratio (DR) Alat penilaian kinerja perusahaan ini membandingkan total hutang dengan total harta. Hal ini menunjukkan kemampuan keseluruhan harta untuk menutup total hutang yang menjadi tanggungan perusahaan. 4. Struktur Modal Struktur modal merupakan alat penilaian perusahaan atas kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya dengan menggunakan modal sendiri. 5. Earning Per Share Earning per share atau laba per lembar saham adalah laba untuk setiap lembar saham biasa perusahaan yang beredar. 6. Equity Per Share Equity per share adalah jumlah modal sendiri pada setiap lembar saham yang beredar. 7. Return on Investment (ROI)