SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PENGERTIAN METODE SAMPLING DAN HIPOTESA
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang
ditegakkan, kepastian.Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam
rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan
terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan
hipotesis,Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang
sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap
sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang
diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil.
Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak
(non-random)/non-probabilita.
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESA
Langkah I.Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).
H0 merupakan hipotesis nilai parameter dugaan yang dibandingkan dengan hasil perhitungan
dari sampel. H0 ditolak hanya jika hasil perhitungan dari sampel acak tidak mungkin memiliki
kebenaran terhadap hipotesis yang ditentukan terjadi. Ha diterima hanya jika H0 ditolak.
Langkah II.Menentukan tingkat signifikansi yang digunakan.
Tingkat signifikansi adalah standar statistik yang digunakan untuk menolak H0. Jika ditentukan
tingkat signifikansi 5 persen (a = 0,05), H0 ditolak hanya jika hasil perhitungan dari sampel
sedemikian berbeda dengan nilai dugaan (yang dihipotesakan). Baik hipotesis perbedaan
maupun lebih besar akan memiliki kesempatan untuk terjadi 5% atau kurang, atau memiliki
probabilitas 5% atau kurang.
Langkah III.Memilih uji statistik.
Uji statistik akan merupakan salah satu dari statistik sampel atau suatu versi yang
ditransformasikan dari statistik sampel. Misalnya menguji suatu nilai hipotesis dari rata-rata
populasi, rata-rata dari suatu sampel acak yang diambil dari populasi tersebut dapat dipakai
sebagai uji statistik. Jika distribusi sampling dari rata-rata merupakan distribusi normal, nilai
rata-rata sampel secara khusus ditransformasikan ke suatu nilai Z.
Langkah IV.Menentukan nilai kritis atau nilai-nilai uji statistik.
Ada kemungkinan terjadi satu atau dua nilai, tergantung pada uji satu sisi atau uji dua sisi.
Dalam setiap kasus, nilai kritis mengidentifikasi nilai dari uji statistik untuk menolak hipotesis
nol.
Langkah V.Menghitung nilai hitung dari uji statistik.
Misalnya dalam pengujian nilai rata-rata populasi yang ditentukan, suatu sampel yang diambil
secara acak kita tentukan, kemudian nilai rata-rata sampel kita hitung. Jika nilai kritis ditentukan
dengan nilai Z, nilai rata-rata sampel diubah atau ditransformasikan ke dalam nilai Z.
Langkah VI.Membuat keputusan.
Nilai dari sampel statistik yang diobservasi dibandingkan dengan nilai kritis dari uji statistik
(nilai tabel). Apabila nilai hitung dari uji statistik berada di daerah penerimaan hipotesis nol
kita putuskan menerima hipotesis nol. Dan jika nilai hitung statistik berada di daerah kritis kita
putuskan menolak hipotesis nol. Jika hipotesis nol ditolak maka hipotesis alternatif diterima,
dan sebaliknya.
PENGERTIAN ANALISIS REGRESI SEDERHANA
Analisis regresi sederhana adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan
hubungan linier antara satu variabel prediktor (independent, X ) dan satu variabel respon
(dependent , Y ). Hasil dari analisis korelasi hanya untuk mengetahui seberapa besar tingkat
keeratan / kekuatan hubungan linier antara variabel saja, sedangkan analisis yang digunakan
untuk menetahui kuatnya hubungan linier sebesar berapa (pengaruh) antara variable,Rumus
Korelasi sederhana:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
Persamaan di atas adalah rumus dari persamaan regresi linear sederhana. Y adalah variabel tak
bebas, a adalah koefisien intersep, b adalah kemiringan dan t adalah variabel bebas. Rumus
untuk b adalah :
𝑏 =
𝑛 ∑ 𝑋𝑌− (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑛 ∑ 𝑋2 −(∑ 𝑋)2
Dan rumus untuk mendapatkan nilai a adalah sebagai berikut :
𝑎 =
(∑ 𝑌)(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑋𝑌)
𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
Contoh Soal Korelasi Sederhana:
Sebuah penelitian terhadap pohon Mahoni, dimana akan diteliti apakah ada hubungan antara
tinggi pohon dengan diameter batang pohon, dengan artian apakah ada pengaruh diameter
batang pohon terhadap tinggi pohon tersebut. Diambil sampel secara acak sejumlah delapan
pohon mahoni.Dapat dilihat dari Tabel 1 pada kolom X dan Y.
Hal pertama yang akan kita lakukan adalah membentuk persamaan regresi, yaitu :
Y' = a + bX
Selanjutnya adalah menentukan konstanta a dan koefisien b, kita ikuti langkah sebagai berikut :
maka diperoleh :
Persamaan regresi diperoleh :
Y' = -1,3147 + 4,5413X
dimana :
Y' = Tinggi pohon mahoni yang diprediksi
X = Diameter batang pohon mahoni
PENGERTIAN ANALISI REGRESI LINIER BERGANDA
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hany
a variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya adalah:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn.
Dengan Y adalah variabel bebas, dan X adalah variabel-
variabel bebas, a adalah konstanta (intersept) dan b adalah koefisien regresi pada masing-
masing variabel bebas
Interpretasi terhadap persamaan juga relatif sama, sebagai ilustrasi, pengaruh antara motivasi (X
1), kompensasi (X2) dan kepemimpinan (X3) terhadap kepuasan kerja (Y) menghasilkan persa
maan sebagai berikut:
Y = 0,235 + 0,21 X1 + 0,32 X2 + 0,12 X3
RUMUS REGRESI LINIER BERGANDA
Regresi Linear Berganda denga Dua Peubah Bebas
Bentuk persamaan matematika yang menggambarkan regresi linear berganda dengan dua peuba
h bebas adalah :
Y =a0+a1X1 + a2 X2 …………………….(19)
dengan a0, a1, dan a2 adalah koefisien yang diperoleh dari hasil regresi. Penyelesaian dari persa
maan tersebut berupa sekumpulan tiga persamaan simultan dengan tiga nilai yang tidak diketahu
i yaitu a0, a1 dan a2, disajikan dalam persamaan (20), (21), dan (22).
n . a0 + S X1i .. a1 + S X2i . a2 = S Yi ……………….. ……(20)
S X1i .a0 + S X12
i .a1 + S X2i X1i . a2 = S X1i Yi ………………..(21)
S X2i .a0 + S X2i X1i .a1 + S X22
i . a2 = S X2i Yi ……………..(22)
dengan n adalah banyaknya pasangan data (X1, X2, Y).
Regresi Linear Berganda dengan Tiga Peubah Bebas
linear berganda dengan tiga peubah bebas adalah :
Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 + a3 X3 ……………………………….(23)
Dengan a0, a1, a2 dan a3 adalah koefisien yang diperoleh dari hasil regresi. Penyelesaian dari per
samaan tersebut berupa sekumpulan empat persamaan simultan dengan empat nilai yang tidak d
iketahui yaitu a0, a1 , a2, dan a3 adisajikan dalam persamaan (24), (25), (26) dan (27).
n . a0 + S X1i .. a1 + S X2i . a2 + S X3i . a3 = S Yi …………(24)
S X1i .a0 + S X12
i .a1 + S X2i X1i . a2 + S X3i X1i . a3 = S X1i Yi ….(25)
S X2i .a0 + S X2i X1i .a1 + S X22
i . a2 + S X3i X2i . a3 = S X2i Yi ………(26)
S X3i .a0 + S X3i X1i .a1 + S X3i X2i . a2 + S X32
i . a3 = S X3i Yi ……….(27)
dengan n adalah banyaknya pasangan data (X1, X2, X3, Y).
Contoh: Seorang Manajer Pemasaran deterjen merek “BOOM” ingin mengetahui apakah
Promosi dan Harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk tersebut?
Hipotesis:
Ho : b1 = b2 = 0, Promosi dan Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen membeli deterjen merek “BOOM”.
Ha : b1 ¹ b2 ¹ 0, Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
membeli deterjen merek “BOOM”.
Data Kasus
Tabel Pembantu
åY = an+b1+ å X1+b2 + å X2
å X1Y= a å X1+b1+ å X1
2
+b2 å X1 X 2
åX2Y = a å X2+b1 å X1 X 2 + b2 å X2
2
170 = 10 a + 60 b1 + 40 b2…(1)
1122 = 60 a + 406 b1 + 267 b2…….(2)
737 = 40 a +267 b1 + 182 b2…(3)
Persamaan (1) dikalikan 6, persamaan (2) dikalikan 1:
1020 = 60 a + 360 b1 + 240 b2
35163 = 60 a + 406 b1 + 267 b2
-102 = 0 a + -46 b1+ -27 b2
-102 = -46 b1-27 b2………. (4)
Persamaan (1) dikalikan 4, persamaan (3) dikalikan 1:
680 = 40 a + 240 b1 + 160 b2
737 = 40 a + 267 b1 + 182 b2 _
-57 = 0 a + -27 b1 + -22 b2
-57 = -27 b1 – 22 b2…………(5)
Persamaan (4) dikalikan 27, persamaan (5) dikalikan 46:
-2754 = -1242 b1 – 729 b2
-2622 = -1242 b1 – 1012 b2 _
-132 = 0 b1 + 283 b2
b2 = -132:283 = -0,466
Harga b2 dimasukkan ke dalam salah satu persamaan (4) atau (5):
-102 = -46 b1- 27 (-0,466)
-102 = -46 b1+ 12,582
46 b1 = 114,582
b1 = 2,4909
Harga b1 dan b2 dimasukkan ke dalam persamaan 1:
170 = 10 a + 60 (2,4909) + 40 (-0,466)
170 = 10 a + 149,454 – 18,640
10 a = 170 – 149,454 + 18,640
a = 39,186 : 10 = 3,9186
Jadi:
a = 3,9186
b1 = 2,4909
b2 = -0,466
Keterangan:
a = konstanta
b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2
Persamaan regresi:
Y = 3,9186 + 2,4909 X1 – 0,466 X2
F Tabel
Dk Pembilang = k= 2
Dk Penyebut = n-k-1= 10-2-1= 7
F tabel = 4,74
Hipotesis
Ho : b1 = b2 = 0, Variabel Promosi Dan Harga Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap
Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Merek ”BOOM”
Ha : b1 ¹ b2 ¹ 0, Variabel Promosi Dan Harga Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan
Konsumen Membeli Deterjen Merek ”BOOM”
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampel_(statistika)
https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
http://irmajhe.blogspot.co.id/2014/11/pengujian-hipotesis.html
http://www.statsdata.my.id/2012/06/analisis-regresi-sederhana.html
http://www.jam-statistic.id/2014/06/contoh-penghitungan-manual-analisis.html
http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/regresi-linear.html
Walpole, R.E.,Myers, R.H.,Myers, S.L., and Ye,K. 2007.Probality and Statistics for Engineer
and Scientists.English Edition. London:Pearson Education
TUGAS STATISTIKA DAN PROBABILITAS
Disusun Oleh:
Erik Subaktio 03.2015.1.07148
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2017

More Related Content

What's hot

STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaSOFIATUL JANNAH
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...Agus Melas Agues
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANALucky Maharani Safitri
 
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baruBab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 barusholikhankanjuruhan
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungangalih
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAyah Irawan
 
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxonFp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxonIr. Zakaria, M.M
 
Analisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhanaAnalisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhanaPutra Samada
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5Dwi Mardianti
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitasHafiza .h
 

What's hot (20)

STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
 
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baruBab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda
 
05 reresi linier berganda
05 reresi linier berganda05 reresi linier berganda
05 reresi linier berganda
 
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxonFp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
 
Analisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhanaAnalisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhana
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 5
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Regresi linier
Regresi linierRegresi linier
Regresi linier
 
Ek107 122215-867-7
Ek107 122215-867-7Ek107 122215-867-7
Ek107 122215-867-7
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Bab11 regresi
Bab11 regresiBab11 regresi
Bab11 regresi
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
 

Similar to Statistika dan probabilitas erik subaktio

PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxZudan2
 
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier BergandaJefril Rahmadoni
 
Analisis regresi(materi klh)
Analisis regresi(materi klh)Analisis regresi(materi klh)
Analisis regresi(materi klh)Panangian Mahadi
 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...Rani Nooraeni
 
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisEmi Suhaemi
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7Depperin
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxIndraZainun1
 
Analisis regresi dan korelasi materi kelas 11
Analisis regresi dan korelasi materi kelas 11Analisis regresi dan korelasi materi kelas 11
Analisis regresi dan korelasi materi kelas 11ReinIsmail1
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAbdulRozak821135
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
Analisis Regresi Linier Berganda Ellyta Mona
Analisis Regresi Linier Berganda Ellyta MonaAnalisis Regresi Linier Berganda Ellyta Mona
Analisis Regresi Linier Berganda Ellyta Monaellyta mona
 

Similar to Statistika dan probabilitas erik subaktio (20)

Aplikasi praktis regresi berganda
Aplikasi praktis regresi bergandaAplikasi praktis regresi berganda
Aplikasi praktis regresi berganda
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Mentkuan 6 regresiberganda
Mentkuan 6 regresibergandaMentkuan 6 regresiberganda
Mentkuan 6 regresiberganda
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Bab 4 analisis regresi
Bab 4 analisis regresiBab 4 analisis regresi
Bab 4 analisis regresi
 
Analisis regresi(materi klh)
Analisis regresi(materi klh)Analisis regresi(materi klh)
Analisis regresi(materi klh)
 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
 
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
13291006.ppt
13291006.ppt13291006.ppt
13291006.ppt
 
Analisis regresi dan korelasi materi kelas 11
Analisis regresi dan korelasi materi kelas 11Analisis regresi dan korelasi materi kelas 11
Analisis regresi dan korelasi materi kelas 11
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
Analisis Regresi Linier Berganda Ellyta Mona
Analisis Regresi Linier Berganda Ellyta MonaAnalisis Regresi Linier Berganda Ellyta Mona
Analisis Regresi Linier Berganda Ellyta Mona
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Statistika dan probabilitas erik subaktio

  • 1. PENGERTIAN METODE SAMPLING DAN HIPOTESA Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis,Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita. PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESA Langkah I.Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). H0 merupakan hipotesis nilai parameter dugaan yang dibandingkan dengan hasil perhitungan dari sampel. H0 ditolak hanya jika hasil perhitungan dari sampel acak tidak mungkin memiliki kebenaran terhadap hipotesis yang ditentukan terjadi. Ha diterima hanya jika H0 ditolak. Langkah II.Menentukan tingkat signifikansi yang digunakan. Tingkat signifikansi adalah standar statistik yang digunakan untuk menolak H0. Jika ditentukan tingkat signifikansi 5 persen (a = 0,05), H0 ditolak hanya jika hasil perhitungan dari sampel sedemikian berbeda dengan nilai dugaan (yang dihipotesakan). Baik hipotesis perbedaan maupun lebih besar akan memiliki kesempatan untuk terjadi 5% atau kurang, atau memiliki probabilitas 5% atau kurang.
  • 2. Langkah III.Memilih uji statistik. Uji statistik akan merupakan salah satu dari statistik sampel atau suatu versi yang ditransformasikan dari statistik sampel. Misalnya menguji suatu nilai hipotesis dari rata-rata populasi, rata-rata dari suatu sampel acak yang diambil dari populasi tersebut dapat dipakai sebagai uji statistik. Jika distribusi sampling dari rata-rata merupakan distribusi normal, nilai rata-rata sampel secara khusus ditransformasikan ke suatu nilai Z. Langkah IV.Menentukan nilai kritis atau nilai-nilai uji statistik. Ada kemungkinan terjadi satu atau dua nilai, tergantung pada uji satu sisi atau uji dua sisi. Dalam setiap kasus, nilai kritis mengidentifikasi nilai dari uji statistik untuk menolak hipotesis nol. Langkah V.Menghitung nilai hitung dari uji statistik. Misalnya dalam pengujian nilai rata-rata populasi yang ditentukan, suatu sampel yang diambil secara acak kita tentukan, kemudian nilai rata-rata sampel kita hitung. Jika nilai kritis ditentukan dengan nilai Z, nilai rata-rata sampel diubah atau ditransformasikan ke dalam nilai Z. Langkah VI.Membuat keputusan. Nilai dari sampel statistik yang diobservasi dibandingkan dengan nilai kritis dari uji statistik (nilai tabel). Apabila nilai hitung dari uji statistik berada di daerah penerimaan hipotesis nol kita putuskan menerima hipotesis nol. Dan jika nilai hitung statistik berada di daerah kritis kita putuskan menolak hipotesis nol. Jika hipotesis nol ditolak maka hipotesis alternatif diterima, dan sebaliknya.
  • 3. PENGERTIAN ANALISIS REGRESI SEDERHANA Analisis regresi sederhana adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan linier antara satu variabel prediktor (independent, X ) dan satu variabel respon (dependent , Y ). Hasil dari analisis korelasi hanya untuk mengetahui seberapa besar tingkat keeratan / kekuatan hubungan linier antara variabel saja, sedangkan analisis yang digunakan untuk menetahui kuatnya hubungan linier sebesar berapa (pengaruh) antara variable,Rumus Korelasi sederhana: 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 Persamaan di atas adalah rumus dari persamaan regresi linear sederhana. Y adalah variabel tak bebas, a adalah koefisien intersep, b adalah kemiringan dan t adalah variabel bebas. Rumus untuk b adalah : 𝑏 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌− (∑ 𝑋)(∑ 𝑌) 𝑛 ∑ 𝑋2 −(∑ 𝑋)2 Dan rumus untuk mendapatkan nilai a adalah sebagai berikut : 𝑎 = (∑ 𝑌)(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑋𝑌) 𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2 Contoh Soal Korelasi Sederhana: Sebuah penelitian terhadap pohon Mahoni, dimana akan diteliti apakah ada hubungan antara tinggi pohon dengan diameter batang pohon, dengan artian apakah ada pengaruh diameter batang pohon terhadap tinggi pohon tersebut. Diambil sampel secara acak sejumlah delapan pohon mahoni.Dapat dilihat dari Tabel 1 pada kolom X dan Y. Hal pertama yang akan kita lakukan adalah membentuk persamaan regresi, yaitu : Y' = a + bX Selanjutnya adalah menentukan konstanta a dan koefisien b, kita ikuti langkah sebagai berikut :
  • 4. maka diperoleh : Persamaan regresi diperoleh : Y' = -1,3147 + 4,5413X dimana : Y' = Tinggi pohon mahoni yang diprediksi X = Diameter batang pohon mahoni PENGERTIAN ANALISI REGRESI LINIER BERGANDA Regresi Linear Berganda
  • 5. Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hany a variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya adalah: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn. Dengan Y adalah variabel bebas, dan X adalah variabel- variabel bebas, a adalah konstanta (intersept) dan b adalah koefisien regresi pada masing- masing variabel bebas Interpretasi terhadap persamaan juga relatif sama, sebagai ilustrasi, pengaruh antara motivasi (X 1), kompensasi (X2) dan kepemimpinan (X3) terhadap kepuasan kerja (Y) menghasilkan persa maan sebagai berikut: Y = 0,235 + 0,21 X1 + 0,32 X2 + 0,12 X3 RUMUS REGRESI LINIER BERGANDA Regresi Linear Berganda denga Dua Peubah Bebas Bentuk persamaan matematika yang menggambarkan regresi linear berganda dengan dua peuba h bebas adalah : Y =a0+a1X1 + a2 X2 …………………….(19) dengan a0, a1, dan a2 adalah koefisien yang diperoleh dari hasil regresi. Penyelesaian dari persa maan tersebut berupa sekumpulan tiga persamaan simultan dengan tiga nilai yang tidak diketahu i yaitu a0, a1 dan a2, disajikan dalam persamaan (20), (21), dan (22). n . a0 + S X1i .. a1 + S X2i . a2 = S Yi ……………….. ……(20) S X1i .a0 + S X12 i .a1 + S X2i X1i . a2 = S X1i Yi ………………..(21) S X2i .a0 + S X2i X1i .a1 + S X22 i . a2 = S X2i Yi ……………..(22) dengan n adalah banyaknya pasangan data (X1, X2, Y). Regresi Linear Berganda dengan Tiga Peubah Bebas linear berganda dengan tiga peubah bebas adalah : Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 + a3 X3 ……………………………….(23)
  • 6. Dengan a0, a1, a2 dan a3 adalah koefisien yang diperoleh dari hasil regresi. Penyelesaian dari per samaan tersebut berupa sekumpulan empat persamaan simultan dengan empat nilai yang tidak d iketahui yaitu a0, a1 , a2, dan a3 adisajikan dalam persamaan (24), (25), (26) dan (27). n . a0 + S X1i .. a1 + S X2i . a2 + S X3i . a3 = S Yi …………(24) S X1i .a0 + S X12 i .a1 + S X2i X1i . a2 + S X3i X1i . a3 = S X1i Yi ….(25) S X2i .a0 + S X2i X1i .a1 + S X22 i . a2 + S X3i X2i . a3 = S X2i Yi ………(26) S X3i .a0 + S X3i X1i .a1 + S X3i X2i . a2 + S X32 i . a3 = S X3i Yi ……….(27) dengan n adalah banyaknya pasangan data (X1, X2, X3, Y). Contoh: Seorang Manajer Pemasaran deterjen merek “BOOM” ingin mengetahui apakah Promosi dan Harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk tersebut? Hipotesis: Ho : b1 = b2 = 0, Promosi dan Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “BOOM”. Ha : b1 ¹ b2 ¹ 0, Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “BOOM”. Data Kasus
  • 8. åY = an+b1+ å X1+b2 + å X2 å X1Y= a å X1+b1+ å X1 2 +b2 å X1 X 2 åX2Y = a å X2+b1 å X1 X 2 + b2 å X2 2 170 = 10 a + 60 b1 + 40 b2…(1) 1122 = 60 a + 406 b1 + 267 b2…….(2) 737 = 40 a +267 b1 + 182 b2…(3) Persamaan (1) dikalikan 6, persamaan (2) dikalikan 1: 1020 = 60 a + 360 b1 + 240 b2 35163 = 60 a + 406 b1 + 267 b2 -102 = 0 a + -46 b1+ -27 b2 -102 = -46 b1-27 b2………. (4) Persamaan (1) dikalikan 4, persamaan (3) dikalikan 1: 680 = 40 a + 240 b1 + 160 b2 737 = 40 a + 267 b1 + 182 b2 _ -57 = 0 a + -27 b1 + -22 b2 -57 = -27 b1 – 22 b2…………(5) Persamaan (4) dikalikan 27, persamaan (5) dikalikan 46: -2754 = -1242 b1 – 729 b2 -2622 = -1242 b1 – 1012 b2 _ -132 = 0 b1 + 283 b2 b2 = -132:283 = -0,466 Harga b2 dimasukkan ke dalam salah satu persamaan (4) atau (5): -102 = -46 b1- 27 (-0,466) -102 = -46 b1+ 12,582 46 b1 = 114,582 b1 = 2,4909 Harga b1 dan b2 dimasukkan ke dalam persamaan 1: 170 = 10 a + 60 (2,4909) + 40 (-0,466) 170 = 10 a + 149,454 – 18,640 10 a = 170 – 149,454 + 18,640 a = 39,186 : 10 = 3,9186 Jadi: a = 3,9186
  • 9. b1 = 2,4909 b2 = -0,466 Keterangan: a = konstanta b1 = koefisien regresi X1 b2 = koefisien regresi X2 Persamaan regresi: Y = 3,9186 + 2,4909 X1 – 0,466 X2 F Tabel Dk Pembilang = k= 2 Dk Penyebut = n-k-1= 10-2-1= 7 F tabel = 4,74 Hipotesis Ho : b1 = b2 = 0, Variabel Promosi Dan Harga Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Merek ”BOOM” Ha : b1 ¹ b2 ¹ 0, Variabel Promosi Dan Harga Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Merek ”BOOM”
  • 11. TUGAS STATISTIKA DAN PROBABILITAS Disusun Oleh: Erik Subaktio 03.2015.1.07148 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2017