SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
ANALISIS REGRESI
1. PENDAHULUAN
Jika kita memiliki data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah
sewajarnya untuk suatu cara bagaimana variabel-variabel tersebut berhubungan.
Hubungan yang diperoleh pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan
matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-varaibel. Misalnya
berat orang dewasa laki-laki sampai usia tertentu bergantung pada tinggi badannya,
tekanan semacam gas bergantung pada temperature, hasil produksi padi bergantung
pada jumlah pupuk yang digunakan, banyak hujan, cuaca dan sebagainya. Studi yang
menyangkut hubungan antar variabel dikenal dengan analisis regresi.
2. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Pada analisis regresi terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas (variabel
predictor) dan variabel terikat (variabel respon). Penentuan jenis variabel dalam
beberapa hal tidak mudah dapat dilaksanakan. Studi yang cermat, diskusi yang
seksama, berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang dihadapi dan pengalaman
akan membantu memudahkan penentuan. Variabel yang mudah didapat atau tersedia
sering digolongkan ke dalam variabel bebas. Variabel bebas sering dinotasikan
dengan X1, X2, ….Xk (k 1), sedangkan variabel terikat dinotasikan dengan Y.
Misalnya untuk kasus hasil panen dan jumlah pupuk yang digunakan sebaiknya
dipilih : Y = hasil panen, sedangkan jumlah pupuk dinotasikan dengan X.
Seperti dikatakan di atas, hubungan fungsional akan dinyatakan dalam bentuk
persamaan matematik yang selanjutnya disebut persamaan regresi yang akan
tegantung pada parameter – parameternya. Model untu populasi, secara umum dapat
ditukiskan dalam bentuk ;
),...,,,...,,( 2121 mkXXXfY (1)
Dengan m,...,, 21 merupakan parameter-parameter yang terdapat di dalam
regresi. Sebuah contoh regresi regresi yang paling sederhana dengan sebuah variabel
bebas adalah regresi linier sederhana, dengan model :
XY 21 (2)
Dalam hal ini parameternya adalah 21 , .
Berdasarkan sample acak, persamaan regresi populasi (1) akan ditaksir, ini
dilakukan dengan jalan menaksir parameter-parameter m,...,, 21 . Sebagai contoh
untuk regresi linier seberhana 21 , akan ditaksir oleh a dan b, sehinggan perrsamaan
regresi berdasarkan data sample adalah:
bXaYˆ
Dimana symbol Yˆ dibaca Y topi. Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi linier
dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X
sebesar satu unit. Perubahan tersebut merupakan pertambahan apabila b bertanda
positif dan pengurangan jika b bertanda negative.
Regresi dengan X menyatakan variabel bebas dan Y variabel terikat sering
dinamakan sebagai regresi Y atas X. Sebaliknya adalah regresi X atas Y, apabila hal
ini mungkin dilakukan. Misalnnya antara tinggi ayah dan anak, antara nilai matematik
dan fisiska dan lain-lain.
Model regresi pangkat dua atau parabola untuk sebuah variabel bebas dengan
parameter 321 ,, adalah:
2
321 XXY
Dan berdasarkan data sample model tersebut ditaksir dengan:
2ˆ cXbXaY
Dengan a, b dan c masing-masing diperoleh dari perhitungan berdasarkan data yang
berturut-turut merupakan taksiran dari 321 ,, .
Bagaimana persamaan regresi dapat ditentukan, jika data telah ada? Ada dua
metode yang dapat digunakan yaitu :
3. MOTODE TANGAN BEBAS
Jika penomena meliputi sebuah variabel bebas X dan variabel tak bebas Y, maka
data yang didapat dapat digambarkan dalam diagram cartesius dimana sumbu
mendatar menyatakan X dan sumbu tegak menyatakan Y. Setelah titik-titik yang
dinyatakan oleh absis X dan ordinat Y digambarkan, maka diperoleh suatu diagram
pencar. Dengan memperhatikan letak titik-titik dalam diagram, bentuk regresi dapat
diperkirakan. Jika letak titik-titik tersebut disekitar garis lurus, maka cukup beralasan
untuk menduga regresi linier, jika letak titik-titik disekitar garis lengkung wajarlah
untuk menduga bahwa regresi non linier. Sebagai ilustrasi perhatikan diagram pencar
berikut:
.
Regresi linier ditarik secocok mungkin dengan letak titik – titik, kemudian
persamaannya ditentukan dengan menggunakan dua titik yang dilakukan.
Gambar di atas memperlihatkan diagram pencar yang menunjukkan model
lengkung, regresinya dapat digambarkan secocok mungkin dengan letak titik-titik
sedangkan persamaannya masih harus difikirkan baik-baik apakah akan parabola,
pangkat tiga atau lainnya.
Penentuan regresi dengan cara ini bersifat tidak tungggal, artinya setiap orang
akan memberikan perkiraaan yang berbeda bergantung kepada pertimbangan masing-
masing. Hanya mereka yang betul-betul ahli mungkin dapat menentukan regresi yang
baik dengan cara ini.
4. METODE KUADRAT TERKECIL UNTUK REGRESI LINIER
Metode tangan bebas dapat dipakai untuk menolong menentukan dugaan bentuk
regresi apakah linier atau tidak. Persamaannya jika tidak betul-betul yakin lebih baik
Untuk model regresi populasi
XY 21
Akan ditaksir harga-harga 1dan 2 oleh a dan b sehingga didapat persamaan regresi
bXaYˆ
Untuk keperluan tersebut, data hasil pengamatan harus disusun seperti pada table
berikut:
Disini terdapat pasangan terurut X dan Y
sebanyak n buah, dengan n menyatakan banyak
data. Dengan menggunakan metode kuadrat
terkecil (penurunannya akan saudara dapat
pada mata kuliah analais regresi), ternyata
koefisisn regresi a dan b untuk regresi linier
dapat ditentukan dengan rumus :
Variabel
Takbebas (Y)
Variabel bebas
(X)
Y1 X1
Y2 X2
. .
. .
Yn Xn
22
2
)(
))(())((
ii
iiiii
XXn
YXXXY
a
22
)( ii
iiii
XXn
YXYXn
b
Jika koefisien ditentukan terlebih dahulu koefisien a dapat ditentukan dengan
rumus :
XbYa
Dengan X dan Y adalah rata-rata untuk variabel X dan Y.
Rumus –rumus di atas dipakai untuk menentukan koefisien – koefisien regresi Y
atas X, untuk koefisien regresi X atas Y rumus yang sama dapat digunakan dengan
terlebih dahulu mempertukarkan tempat untuk simbol-simbol X dan Y.
Contoh 1
Tabel berikut menunjukkan daya regang (Y) dan kekerasan alumunium(X) yang
dinyatakan dalam satuan tertentu.
X 71 53 82 67 56 70 64 78 55 70 53 84
Y 354 313 322 334 247 377 308 340 301 349 293 368
Setelah data tersebut dibuat diagram perncarnya ternyata mendekati garis lurus,
tentukan regrsi linier Y atas X.
Jawab:
Untuk keperluan tersebut terlebih dahulu akan dikitung besaran-besaran yang
diperlukan, seperti ditunjukkan oleh table berikut:
Xi Yi XiYi Xi
2
71 354 25134 5041
53 313 16589 2809
82 322 26404 6724
67 334 22378 4489
56 247 13832 3136
70 377 26390 4900
64 308 19712 4096
78 340 26520 6084
55 301 16555 3025
70 349 24430 4900
53 293 15529 2809
84 368 30912 7056
Dari tbel di atas diperoleh nilai:
803iX , 3906iY , 264385iiYX , 550692
iX dan
12858022
1Y
Dengan metode kuadrat terkecil diperoleh nilai-nilai berikut:
69,174
)803()55069(12
)264385)(803()55069)(3906(
2
a
25,2
)803()55069(12
)3906)(803()264385(12
2
b
Dengan demikian persamaan regresi linir Y atas X untuk masalah di atas adalah :
XY 25,269,174ˆ
Tanda Yˆ menyatakan bahwa kita berhadapan dengan Y yang diperoleh dari regresi
untuk membedakannya dengan Y dari hasil pengamatan. Karena koefisien b = 2,25
(bertanda positif) sehingga dapat dikatakan bahwa jika X (= kekuatan alumunium)
bertambah satu satuan, maka rata-rata daya regang (Y) bertambah 2,25 satuan.
Regresi yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk keperluan peramalan,
apabila nilai variabel bebas diketahui. Misalnya jika X = 80, maka dengan
memasukan nilai tersebut kepada persamaan regresi di atas diperoleh nilai:
69,354)80(25,269,174ˆY
Diperkirakan rata – rata daya regang alumunium akan samadengan 354,69 jika
kekuatan alumunium 80. Nilai ramalan Y dengannilai X yang diambil dari ruang
gerak X hasil pengamatan maka proses tersebut disebut interpolasi., sedangkan jika
diambil di luar itu proses dinamakan ekstrapolasi. Jika ekstrapolasi harus dilakukan,
maka hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.
5. UJI INDEPENDENSI ANTAR VARIABEL PADA REGRESI LINIER
Untuk menyelidiki apakah variabel X independent atau tidak dengan variabel Y,
perlu dilakukan pengujian dengan hipotesis:
H0 : 2 = 0
H1 : 2 ≠ 0
Bentuk hipotesis di atas dapat juga disajikan dalam bentuk lain, yaitu:
H0 : Variabel X dan Y saling independen
H1 : Variabel X dan Y tidak saling independent
Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan analisis variansi. Untuk ini jumlah
kuadrat-kuadrat semua nilai individu Y yaitu ∑Y2
dipecah menjadi tiga sumber variasi
berbentuk:
2
2
2
)ˆ())((
)(
iiii
i
YYYYXXb
n
Y
Y
)(Re
2
2
)(
)(
s
i
JKabJK
n
Y
Y
Untuk memudahkan, satuan satuan tersebut disusun dalam sebuah daftar sehingga
diperoleh daftar analisis varians, disingkat ANAVA, seperti ditunjukkan berikut ini:
DAFTAR I
DAFTAR ANALISIS VARIANSI UNTUK REGRESI LINIER
Sumber Variasi Dk JK RJK F
Regresi (a)
Regresi (b|a)
Residu
1
1
n-2
(∑Yi)2
/n
JK(b|a)
2
)ˆ( YYi
(∑Yi)2
Sreg
2
= JK(b|a)
2
)ˆ( 2
2
n
YY
S
ii
res
2
2
res
reg
S
S
Jumlah N ∑Yi
2
Dengan;
JK(b|a) = ))(( YYXXb ii
=
n
YX
YXb
ii
ii
))((
Hasil bagi F = 2
2
res
reg
S
S
ternyata berdistribusi F dengan dk(derajat kebebasan) pembilang
satu dan dk penyebut (n-2). Berdasarkan hal tersebut hipotesis H0 : 2 = 0 di tolah jika
F F(1- )(1,n-2).
Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar analisis variansi di atas untuk menguji
hipotesis H0 : 2 = 0, dengan data seperti pada contoh 1 diperoleh:
1271403
12
)3906()( 22
n
Yi
125,6769
12
3906.803
26438525,2
))((
n
YX
YXb
ii
ii
875,7629125,676912714031285802)ˆ( 2
ii YY
Sehingga diperoleh daftar analisis variansi berikut:
DAFTAR 2
DAFTAR ANALISIS VARIANSI UNTUK UJI INDEPENDEN
DALAMREGRESI LINIER
Sumber Variasi Dk JK RJK F
Regresi (a)
Regresi (b|a)
Residu
1
1
10
1271403
6769,125
7629,875
1271403
6769,125
762,9875
8,87
Jumlah 12 1285802
Dari daftar Anava tersebut diperoleh F = 8,87, sementara dari table F diperoleh
F0,95(1,10) = 4,96 sehingga kita menolak H0, dengan kata lain kita menerima H1 artinya
variabel X dan Y tidak saling independent atau variabel Y dipengaruhi oleh variabel
X, dapat pula dikatakan koefisien arah regresi cukup berarti.
6. UJI LINIERITAS REGRESI
Setelah bentuk regresi linier diperoleh, selanjutnya diperlukan suatu pengujian
apakah model linier yang telah diambil betul-betul cocok dengan keadaan atau tidak?
Jika hasil pengujian mengatakan model linier kurang cocok maka selayaknya diambil
model lain yang non linier. Untuk keperluan tersebut JKres dipecah menjadi dua
bagian yaitu:
a. JK kekeliruan eksperimen atau galat eksperimen (JK(E))
b. JK tuna cocok model linier (JK(TC))
Bagian kedua digunakan untuk menguji linieritas regresi, yakni menguji apakah
model linier yang telah diambil betul-betul cocok dengan keadaannya ataukah tidak. Jika
ternyata model tidak cocok maka perlu dicari ,model lain yang mungkin tidak linier.
Supaya JKres dapat dipecah seperti maksud di atas maka perlu dihitung jumlah kuadrat
kekeliruan, dengan rumus :
JK(E) =
x
i
i
n
Y
Y
2
2
)(
Dimana tanda jumlah yang pertama diambil untuk senua harga X. jumlah kuadrat-
kuadrat untuk tuna cocok model liner disingkat dengan JK(TC), didapat dengan
mengurangkan JKres olehJK(E).
Untuk selanjutnya pengujian linieritas regresi disajikan pada table berikut:
DAFTAR II
DAFTAR ANALISIS VARIANSI UNTUK LINIERITAS REGRESI
Sumber Variasi Dk JK RJK F
Regresi (a)
Regresi (b|a)
Residu
1
1
n-2
(∑Yi)2
/n
JK(b|a)
2
)ˆ( YYi
(∑Yi)2
Sreg
2
= JK(b|a)
2
)ˆ( 2
2
n
YY
S
ii
res
2
2
res
reg
S
S
Tuna Cocok
Kekeliruan
k – 2
n - k
JK(TC)
JK(E)
2
)(2
k
TCJK
STC
kn
EJK
Se
)(2
2
2
e
TC
S
S
Dari daftar diatas diperoleh dua hasil:
c. F = S2
reg/S2
res untuk uji independen seperti telah diuraikan pada bagian
sebelumnya.
d. F = S2
TC/S2
e yang akan digunakan untuk menguji kkelinieriran regresi.
Dalam hal ini kita menolak hipotesis model regresi linier jika F ≥ F(1-α)(k-
2,n-k).
Contoh:
7. Regresi Non linier
Jika ternyata model regresi tidaklinier, maka perlu dicari model lain yang sesuai
dengan data yang ada, model tesebut adalah model non linier. Beberapa model regresi
non linier diantaranya:
a. Parabola Kuadratik Y = a + bX + cX2
b. Parabola Kubik Y = a + bX + cX2
+ dX3
c. Eksponensial Y = abX
d. Geometrik Y = aXb

More Related Content

What's hot

Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
 
Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4Lusi Kurnia
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAyah Irawan
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaSOFIATUL JANNAH
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiYusuf Ahmad
 
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]arditasukma
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubikChevi Rahayu
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6Emilia Wati
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasiMizayanti Mizayanti
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsسو نن ازهار
 

What's hot (20)

Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
Regresi(12)
Regresi(12)Regresi(12)
Regresi(12)
 
Tugas Zainal Abidin
Tugas Zainal AbidinTugas Zainal Abidin
Tugas Zainal Abidin
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
linear regresi
linear regresi linear regresi
linear regresi
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
 
Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
 
05 reresi linier berganda
05 reresi linier berganda05 reresi linier berganda
05 reresi linier berganda
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 

Similar to Analisis regresi(materi klh)

materi regersi dan korelasi dalam statistik.ppt
materi regersi dan korelasi dalam statistik.pptmateri regersi dan korelasi dalam statistik.ppt
materi regersi dan korelasi dalam statistik.pptvinryan03
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiMousetha Bell
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptWan Na
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiChimel2
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptREGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptssuserb7d229
 
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptSetrireski
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxEvikurniafitri
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxAkmalRijLdi
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxIndraZainun1
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAgung Anggoro
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptBambangismeOurTeam
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptssusera89b03
 

Similar to Analisis regresi(materi klh) (20)

materi regersi dan korelasi dalam statistik.ppt
materi regersi dan korelasi dalam statistik.pptmateri regersi dan korelasi dalam statistik.ppt
materi regersi dan korelasi dalam statistik.ppt
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresi
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptREGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
 
Regresi linier
Regresi linierRegresi linier
Regresi linier
 
Tugas Zainal Abidin
Tugas Zainal AbidinTugas Zainal Abidin
Tugas Zainal Abidin
 
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 

Recently uploaded

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (17)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

Analisis regresi(materi klh)

  • 1. ANALISIS REGRESI 1. PENDAHULUAN Jika kita memiliki data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah sewajarnya untuk suatu cara bagaimana variabel-variabel tersebut berhubungan. Hubungan yang diperoleh pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-varaibel. Misalnya berat orang dewasa laki-laki sampai usia tertentu bergantung pada tinggi badannya, tekanan semacam gas bergantung pada temperature, hasil produksi padi bergantung pada jumlah pupuk yang digunakan, banyak hujan, cuaca dan sebagainya. Studi yang menyangkut hubungan antar variabel dikenal dengan analisis regresi. 2. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Pada analisis regresi terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas (variabel predictor) dan variabel terikat (variabel respon). Penentuan jenis variabel dalam beberapa hal tidak mudah dapat dilaksanakan. Studi yang cermat, diskusi yang seksama, berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penentuan. Variabel yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan ke dalam variabel bebas. Variabel bebas sering dinotasikan dengan X1, X2, ….Xk (k 1), sedangkan variabel terikat dinotasikan dengan Y. Misalnya untuk kasus hasil panen dan jumlah pupuk yang digunakan sebaiknya dipilih : Y = hasil panen, sedangkan jumlah pupuk dinotasikan dengan X. Seperti dikatakan di atas, hubungan fungsional akan dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang selanjutnya disebut persamaan regresi yang akan tegantung pada parameter – parameternya. Model untu populasi, secara umum dapat ditukiskan dalam bentuk ; ),...,,,...,,( 2121 mkXXXfY (1) Dengan m,...,, 21 merupakan parameter-parameter yang terdapat di dalam regresi. Sebuah contoh regresi regresi yang paling sederhana dengan sebuah variabel bebas adalah regresi linier sederhana, dengan model : XY 21 (2) Dalam hal ini parameternya adalah 21 , . Berdasarkan sample acak, persamaan regresi populasi (1) akan ditaksir, ini dilakukan dengan jalan menaksir parameter-parameter m,...,, 21 . Sebagai contoh untuk regresi linier seberhana 21 , akan ditaksir oleh a dan b, sehinggan perrsamaan regresi berdasarkan data sample adalah: bXaYˆ Dimana symbol Yˆ dibaca Y topi. Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi linier dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu unit. Perubahan tersebut merupakan pertambahan apabila b bertanda positif dan pengurangan jika b bertanda negative. Regresi dengan X menyatakan variabel bebas dan Y variabel terikat sering dinamakan sebagai regresi Y atas X. Sebaliknya adalah regresi X atas Y, apabila hal ini mungkin dilakukan. Misalnnya antara tinggi ayah dan anak, antara nilai matematik dan fisiska dan lain-lain.
  • 2. Model regresi pangkat dua atau parabola untuk sebuah variabel bebas dengan parameter 321 ,, adalah: 2 321 XXY Dan berdasarkan data sample model tersebut ditaksir dengan: 2ˆ cXbXaY Dengan a, b dan c masing-masing diperoleh dari perhitungan berdasarkan data yang berturut-turut merupakan taksiran dari 321 ,, . Bagaimana persamaan regresi dapat ditentukan, jika data telah ada? Ada dua metode yang dapat digunakan yaitu : 3. MOTODE TANGAN BEBAS Jika penomena meliputi sebuah variabel bebas X dan variabel tak bebas Y, maka data yang didapat dapat digambarkan dalam diagram cartesius dimana sumbu mendatar menyatakan X dan sumbu tegak menyatakan Y. Setelah titik-titik yang dinyatakan oleh absis X dan ordinat Y digambarkan, maka diperoleh suatu diagram pencar. Dengan memperhatikan letak titik-titik dalam diagram, bentuk regresi dapat diperkirakan. Jika letak titik-titik tersebut disekitar garis lurus, maka cukup beralasan untuk menduga regresi linier, jika letak titik-titik disekitar garis lengkung wajarlah untuk menduga bahwa regresi non linier. Sebagai ilustrasi perhatikan diagram pencar berikut: . Regresi linier ditarik secocok mungkin dengan letak titik – titik, kemudian persamaannya ditentukan dengan menggunakan dua titik yang dilakukan.
  • 3. Gambar di atas memperlihatkan diagram pencar yang menunjukkan model lengkung, regresinya dapat digambarkan secocok mungkin dengan letak titik-titik sedangkan persamaannya masih harus difikirkan baik-baik apakah akan parabola, pangkat tiga atau lainnya. Penentuan regresi dengan cara ini bersifat tidak tungggal, artinya setiap orang akan memberikan perkiraaan yang berbeda bergantung kepada pertimbangan masing- masing. Hanya mereka yang betul-betul ahli mungkin dapat menentukan regresi yang baik dengan cara ini. 4. METODE KUADRAT TERKECIL UNTUK REGRESI LINIER Metode tangan bebas dapat dipakai untuk menolong menentukan dugaan bentuk regresi apakah linier atau tidak. Persamaannya jika tidak betul-betul yakin lebih baik Untuk model regresi populasi XY 21 Akan ditaksir harga-harga 1dan 2 oleh a dan b sehingga didapat persamaan regresi bXaYˆ Untuk keperluan tersebut, data hasil pengamatan harus disusun seperti pada table berikut: Disini terdapat pasangan terurut X dan Y sebanyak n buah, dengan n menyatakan banyak data. Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (penurunannya akan saudara dapat pada mata kuliah analais regresi), ternyata koefisisn regresi a dan b untuk regresi linier dapat ditentukan dengan rumus : Variabel Takbebas (Y) Variabel bebas (X) Y1 X1 Y2 X2 . . . . Yn Xn
  • 4. 22 2 )( ))(())(( ii iiiii XXn YXXXY a 22 )( ii iiii XXn YXYXn b Jika koefisien ditentukan terlebih dahulu koefisien a dapat ditentukan dengan rumus : XbYa Dengan X dan Y adalah rata-rata untuk variabel X dan Y. Rumus –rumus di atas dipakai untuk menentukan koefisien – koefisien regresi Y atas X, untuk koefisien regresi X atas Y rumus yang sama dapat digunakan dengan terlebih dahulu mempertukarkan tempat untuk simbol-simbol X dan Y. Contoh 1 Tabel berikut menunjukkan daya regang (Y) dan kekerasan alumunium(X) yang dinyatakan dalam satuan tertentu. X 71 53 82 67 56 70 64 78 55 70 53 84 Y 354 313 322 334 247 377 308 340 301 349 293 368 Setelah data tersebut dibuat diagram perncarnya ternyata mendekati garis lurus, tentukan regrsi linier Y atas X. Jawab: Untuk keperluan tersebut terlebih dahulu akan dikitung besaran-besaran yang diperlukan, seperti ditunjukkan oleh table berikut: Xi Yi XiYi Xi 2 71 354 25134 5041 53 313 16589 2809 82 322 26404 6724 67 334 22378 4489 56 247 13832 3136 70 377 26390 4900 64 308 19712 4096 78 340 26520 6084 55 301 16555 3025 70 349 24430 4900 53 293 15529 2809 84 368 30912 7056 Dari tbel di atas diperoleh nilai: 803iX , 3906iY , 264385iiYX , 550692 iX dan 12858022 1Y
  • 5. Dengan metode kuadrat terkecil diperoleh nilai-nilai berikut: 69,174 )803()55069(12 )264385)(803()55069)(3906( 2 a 25,2 )803()55069(12 )3906)(803()264385(12 2 b Dengan demikian persamaan regresi linir Y atas X untuk masalah di atas adalah : XY 25,269,174ˆ Tanda Yˆ menyatakan bahwa kita berhadapan dengan Y yang diperoleh dari regresi untuk membedakannya dengan Y dari hasil pengamatan. Karena koefisien b = 2,25 (bertanda positif) sehingga dapat dikatakan bahwa jika X (= kekuatan alumunium) bertambah satu satuan, maka rata-rata daya regang (Y) bertambah 2,25 satuan. Regresi yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk keperluan peramalan, apabila nilai variabel bebas diketahui. Misalnya jika X = 80, maka dengan memasukan nilai tersebut kepada persamaan regresi di atas diperoleh nilai: 69,354)80(25,269,174ˆY Diperkirakan rata – rata daya regang alumunium akan samadengan 354,69 jika kekuatan alumunium 80. Nilai ramalan Y dengannilai X yang diambil dari ruang gerak X hasil pengamatan maka proses tersebut disebut interpolasi., sedangkan jika diambil di luar itu proses dinamakan ekstrapolasi. Jika ekstrapolasi harus dilakukan, maka hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. 5. UJI INDEPENDENSI ANTAR VARIABEL PADA REGRESI LINIER Untuk menyelidiki apakah variabel X independent atau tidak dengan variabel Y, perlu dilakukan pengujian dengan hipotesis: H0 : 2 = 0 H1 : 2 ≠ 0 Bentuk hipotesis di atas dapat juga disajikan dalam bentuk lain, yaitu: H0 : Variabel X dan Y saling independen H1 : Variabel X dan Y tidak saling independent Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan analisis variansi. Untuk ini jumlah kuadrat-kuadrat semua nilai individu Y yaitu ∑Y2 dipecah menjadi tiga sumber variasi berbentuk: 2 2 2 )ˆ())(( )( iiii i YYYYXXb n Y Y )(Re 2 2 )( )( s i JKabJK n Y Y Untuk memudahkan, satuan satuan tersebut disusun dalam sebuah daftar sehingga diperoleh daftar analisis varians, disingkat ANAVA, seperti ditunjukkan berikut ini:
  • 6. DAFTAR I DAFTAR ANALISIS VARIANSI UNTUK REGRESI LINIER Sumber Variasi Dk JK RJK F Regresi (a) Regresi (b|a) Residu 1 1 n-2 (∑Yi)2 /n JK(b|a) 2 )ˆ( YYi (∑Yi)2 Sreg 2 = JK(b|a) 2 )ˆ( 2 2 n YY S ii res 2 2 res reg S S Jumlah N ∑Yi 2 Dengan; JK(b|a) = ))(( YYXXb ii = n YX YXb ii ii ))(( Hasil bagi F = 2 2 res reg S S ternyata berdistribusi F dengan dk(derajat kebebasan) pembilang satu dan dk penyebut (n-2). Berdasarkan hal tersebut hipotesis H0 : 2 = 0 di tolah jika F F(1- )(1,n-2). Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar analisis variansi di atas untuk menguji hipotesis H0 : 2 = 0, dengan data seperti pada contoh 1 diperoleh: 1271403 12 )3906()( 22 n Yi 125,6769 12 3906.803 26438525,2 ))(( n YX YXb ii ii 875,7629125,676912714031285802)ˆ( 2 ii YY Sehingga diperoleh daftar analisis variansi berikut: DAFTAR 2 DAFTAR ANALISIS VARIANSI UNTUK UJI INDEPENDEN DALAMREGRESI LINIER Sumber Variasi Dk JK RJK F Regresi (a) Regresi (b|a) Residu 1 1 10 1271403 6769,125 7629,875 1271403 6769,125 762,9875 8,87 Jumlah 12 1285802 Dari daftar Anava tersebut diperoleh F = 8,87, sementara dari table F diperoleh F0,95(1,10) = 4,96 sehingga kita menolak H0, dengan kata lain kita menerima H1 artinya
  • 7. variabel X dan Y tidak saling independent atau variabel Y dipengaruhi oleh variabel X, dapat pula dikatakan koefisien arah regresi cukup berarti. 6. UJI LINIERITAS REGRESI Setelah bentuk regresi linier diperoleh, selanjutnya diperlukan suatu pengujian apakah model linier yang telah diambil betul-betul cocok dengan keadaan atau tidak? Jika hasil pengujian mengatakan model linier kurang cocok maka selayaknya diambil model lain yang non linier. Untuk keperluan tersebut JKres dipecah menjadi dua bagian yaitu: a. JK kekeliruan eksperimen atau galat eksperimen (JK(E)) b. JK tuna cocok model linier (JK(TC)) Bagian kedua digunakan untuk menguji linieritas regresi, yakni menguji apakah model linier yang telah diambil betul-betul cocok dengan keadaannya ataukah tidak. Jika ternyata model tidak cocok maka perlu dicari ,model lain yang mungkin tidak linier. Supaya JKres dapat dipecah seperti maksud di atas maka perlu dihitung jumlah kuadrat kekeliruan, dengan rumus : JK(E) = x i i n Y Y 2 2 )( Dimana tanda jumlah yang pertama diambil untuk senua harga X. jumlah kuadrat- kuadrat untuk tuna cocok model liner disingkat dengan JK(TC), didapat dengan mengurangkan JKres olehJK(E). Untuk selanjutnya pengujian linieritas regresi disajikan pada table berikut: DAFTAR II DAFTAR ANALISIS VARIANSI UNTUK LINIERITAS REGRESI Sumber Variasi Dk JK RJK F Regresi (a) Regresi (b|a) Residu 1 1 n-2 (∑Yi)2 /n JK(b|a) 2 )ˆ( YYi (∑Yi)2 Sreg 2 = JK(b|a) 2 )ˆ( 2 2 n YY S ii res 2 2 res reg S S Tuna Cocok Kekeliruan k – 2 n - k JK(TC) JK(E) 2 )(2 k TCJK STC kn EJK Se )(2 2 2 e TC S S Dari daftar diatas diperoleh dua hasil: c. F = S2 reg/S2 res untuk uji independen seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya. d. F = S2 TC/S2 e yang akan digunakan untuk menguji kkelinieriran regresi. Dalam hal ini kita menolak hipotesis model regresi linier jika F ≥ F(1-α)(k- 2,n-k). Contoh:
  • 8. 7. Regresi Non linier Jika ternyata model regresi tidaklinier, maka perlu dicari model lain yang sesuai dengan data yang ada, model tesebut adalah model non linier. Beberapa model regresi non linier diantaranya: a. Parabola Kuadratik Y = a + bX + cX2 b. Parabola Kubik Y = a + bX + cX2 + dX3 c. Eksponensial Y = abX d. Geometrik Y = aXb