Dokumen tersebut membahas tentang standar pendidikan bidan di Indonesia, dimulai dari sejarah perkembangan pendidikan bidan dan berbagai program pendidikan bidan yang pernah ada, serta uraian mengenai 9 standar pendidikan bidan yang meliputi lembaga pendidikan, falsafah, organisasi, sumber daya pendidikan, pola pendidikan, kurikulum, tujuan pendidikan, proses pendidikan, dan hasil belajar."
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) tita_chubie
PENDIDIKAN KEBIDANAN
Adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sebagai bidang yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri.
Standar Profesi Kebidanan
Standar Profesi Kebidanan
1. Standar Pelayanan Kebidanna
2. Standar Praktik Kebidanan
3. Standar Pendidikan Bidan
4. Standar Pendidikan Berkelanjutan Bidan
1. Standar Pelayanan Kebidanan
Standar 1. Falsafah dan Tujuan
• Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, dan filosofi.
• Ada struktur organisasi yang mengembangkan garis komando, fungsi, dan tanggung jawab dalam pelayanan.
Contoh: seorang bidan memberikan pelayanan kepada pasien dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan serta menurunkan AKI dan AKBI bidan juga memiliki visi dan misi serta filosofi.
Standar 2. Administrasi dan Pengelolaan
Pengelolaan pelayanana dan prosedur tetap untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan pelayanan kebidanan.
Contoh: disebuah RS, pemimpin telah mengesahkan prosedur tetap untuk melaksanakan prosedur tetap yang harus dijalankan oleh bidan dalam memberika pelayanan.
Standar 3. Staf dan Pemimpin
Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan serta jadwal pengaturan kerja harian.
Contoh: pemimpin di sebuah RS mempunyai staf yang sesuai dengan kebutuhan dan pengaturan kerja harian atau jadwal dinas sesuai dengan kemampuan.
Standar 4. Tersedia Peralatan yang Sesuai dengan Standar
Peralatan diperlukan untuk mendukung tercapainya kebidanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Contoh: di instansi-instansi kesehatan kerja tersediannya peralatan yang memenuhi standar, misi oksigen , ultrasonografi (USG), serta tempat yang nyaman.
Standar 5. Kebijakan Prosedur
Pengelolaan pelayanan memilih kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personal menuju personal menuju pelayaanan yang berkualitas.
Contoh : disebuah RS mempunyai kebijakan bagi pegawainya untuk tidak bekerja bila sakit dan disebuah RS menerima pegawai kotrak keja.
Standar 6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Contoh: staf-staf dan pegawai mengikuti program pelatihan pembinaan serta mengikuti seminar guna menambah ilmu pengetahuan.
Standar 7. Standar Asuhan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan atau manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai kebidanan memberi pelayanan.
Contoh: termasuk dalam 7 langkah Verney. Bidan mengumpulkan data pasien, mendiagnosis, antisipasi masalah, tindakan segera perencanaan, melaksanakan, dan mengevaluasi tindakan/pelayanan yang diberikan.
Standar 8. Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Bidan melakukan penilaian terhadap tindakan yang diberikan kepada pasien. Evaluasi ada dua cara, yaitu:
• Observasi (pengamatan)
• Wawancara (berta
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Standar Pendidikan Bidan
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 1
Standar Pendidikan Bidan
Kegiatan Belajar II
1. Menjelaskan standar pendidikan bidan
2. Menjelaskan standar pendidikan berkelanju-
tan bidan
TUJUANPembelajaran Khusus
A. Standar Pendidikan Bidan
B. Standar Pendidikan Berkelanjutan BidanPOKOKMateri
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Anda
diharapkan mampu memahami standar pen-
didikan bidan di Indonesia.
TUJUANPembelajaran Umum
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
Uraian Materi
Apakah Anda masih ingat pelajaran
pada modul 2 dalam kegiatan belajar
2 tentang perkembangan pendidikan
bidan di Indonesia! Mari kita ingat kem-
bali perkembangan pendidikan bidan di
Indonesia….
Perkembangan pendidikan bidan di In-
donesia mengalami BT – BT (Buka Tut-
up – Buka Tutup).
Pendidikan bidan di Indoensia dimulai
dari pemerintahan Hindia Belanda ta-
hun 1851/1852 dengan pemrakarsa dr.
W. Bosch. Pendidikan ini berlangsung
hanya 2 tahun dan kemudian ditutup.
Pada tahun 1902 pendidikan bidan di-
buka kembali, pada tahun 1911 pers-
yaratan peserta didik pendidikan bidan
harus menempuh SD (HIS) selama 7
tahun ditambah dengan pendidikan
perawat 4 tahun baru dilanjutkan den-
gan pendidikan bidan selama 2 tahun.
Pada tahun 1935 persyaratan peserta
didik pendidikan bidan ditingkatkan
yaitu dari MULO (setara SMP bagian B)
ditambah pendidikan bidan selama 3
tahun. Sampai dengan tahun ini, tidak
banyak masyarakat yang tertarik den-
gan pendidikan bidan, namun meng-
ingat kebutuhan penolong persalinan
cukup banyak maka dibuka pendidikan
pembantu bidan. Pendidikan pemban-
tu bidan dibuka hingga tahun 1976
kemudian ditutup kembali. Pada ta-
hun 1970 dibuka program pendidikan
bidan yang menerima lulusan dari se-
kolah pengatur rawat (SPR) ditambah
2 tahun pendidikan bidan. Tahun 1974
sekolah bidan ditutup karena tenaga
kesehatan sangat banyak, kemudian
dibuka pendidikan Sekolah Perawat
Kesehatan (SPK), lulusan ini sebagai
pengganti bidan dalam pertolongan
persalinan.
Karena target pertolongan persalinan
tidak tercapai, tahun 1981 lulusan SPK
ditingkatkan kemampuanya ditambah
pendidikan selama 1 tahun (diploma
1 kesehatan). Tahun 1985 pemerintah
membuka program pendidikan bidan
(PPB) yang pesertanya adalah lulusan
dari SPR dan SPK, lama pendidikan 1
tahun. Tahun 1989 dibuka crash pro-
gram (PPB A) yang ditujukan bagi lulu-
san dari SPK dengan lama pendidikan
1 tahun. Lulusan PPB A ditempatkan di
desa dan diangkat menjadi PNS. Pada
tahun 1993 dibuka program pendi-
dikan bidan B yang ditujukan bagi lu-
lusan Akademi Perawat (Akper) dengan
lama pendidikan 1 tahun. Lulusan ini
diperuntukkan sebagai tenaga penga-
jar PPB A. Pada tahun yang sama, dibu-
ka program pendidikan bidan C (PPB C)
yang menerima lulusan dari SMP. Un-
tuk meningkatkan kompetensi bidan
pada tahun 1996 dibuka pendidikan
diploma III kebidanan dengan raw in-
put dari SMA.
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Begitu pentingnya arti sebuah pen-
didikan bagi tenaga kesehatan, kare-
na tenaga kesehatan terutama bidan
memegang peranan penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan kaum
wanita yang dapat berdampak pada
peningkatan derajat kesehatan kel-
uarga dan masyarakat. Bidan bukan
hanya berperan dalam membantu ibu
hamil dan proses persalinan, melaink-
an juga berperan dalam upaya pence-
gahan penyakit dan sebagai pengger-
ak masyarakat. Karena itu, pendidikan
yang baik sangat diperlukan oleh para
bidan. Kekuatan sebuah profesi beraw-
al dari pendidikan, karena, dalam masa
pendidikan seseorang dipersiapkan
untuk melaksanakan tugas profesinya.
Setelah Anda mengingat kembali seja-
rah pendidikan bidan di Indonesia, lan-
jutkanlah dengan mempelajari standar
pendidikan bidan di Indonesia dengan
membaca uraian berikut ini...
A. Standar Pendidikan Bidan
Untuk mengantisipasi tingkat kebutu-
han masyarakat terhadap rmutu atau
kualitas pelayanan kebidanan, peruba-
han-perubahan yang cepat dalam pe-
merintahan maupun dalam masyarakat
dan perkembangan IPTEK serta per-
saingan yang ketat di era globalisasi
ini, maka diperlukan tenaga kesehatan
khususnya tenaga bidan yang berkual-
itas, ditinjau dari tingkat pengetahuan,
ketrampilan dan sikap profesionalis-
menya.
Banyak permasalahan yang timbul
berkenaan dengan kualitas suatu pe-
layanan yang diberikan oleh bidan.
Permasalahannya adalah bagaimana
mewujudkan bidan dengan kewenan-
gannya yang tercantum dalam Kep-
menkes 900/2002 dan kompetensi
yang harus dikuasai untuk menjalankan
kewenangannya tersebut. Sementara
kondisi yang ada adalah tingkat pendi-
dikan bidan yang bervaiasi, beragamn-
ya kualitas lulusan, dan perkembangan
pesat IPTEK dalam bidang kebidanan.
Selain itu angka kematian ibu (AKI)
dan angka kematian bayi (AKB) masih
cenderung tinggi, hal ini mengakibat-
kan timbulnya persepsi yang buruk ter-
hadap tingkat pendidikan bidan, ada
anggapan bahwa tingkat pendidikan
bidan belum adekuat (memadai) bila
dikaitkan dengan kewenangan yang
dimilikinya.
Pengembangan pendidikan ke-
bidanan seyogyanya dirancang se-
cara berkesinambungan, berjenjang
dan berlanjut sesuai dengan prinsip
belajar seumur hidup. Sistem pendi-
dikan tersebut diharapkan dapat un-
tuk mempertahankan profesionalisme
seorang bidan.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Saudara-saudara sekalian, perlu diingat
bahwa bidan adalah salah satu tenaga
kesehatan yang ada dalam sistem kes-
ehatan dan memiliki posisi strategis
dalam penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan
pelayanan Keluarga Berencana (KB)
dalam upaya pengendalian pertum-
buhan penduduk, serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat khususnya
perempuan dan anak. Bidan dalam
memberikan pelayanan harus mampu
menghadapi tuntutan yang terus beru-
bah seiring perkembangan masyarakat
dan dinamika kemajuan ilmu pengeta-
huan dan teknologi.
Bidan diakui sebagai tenaga profesion-
al yang bertanggung-jawab dan akunt-
abel, yang bekerja sebagai mitra per-
empuan untuk memberikan dukungan,
manajemen, pendidikan dan konseling
selama masa hamil, masa persalinan
dan masa nifas, memimpin persalinan
atas tanggung jawab sendiri dan mem-
berikan manajemen kepada bayi dan
anak balita. Manajemen ini mencakup
upaya pencegahan, promosi persali-
nan normal, deteksi komplikasi pada
ibu dan anak, dan akses bantuan me-
dis atau bantuan lain yang sesuai, serta
melaksanakan tindakan kegawat-daru-
ratan. Bidan mempunyai tugas penting
dalam konseling dan pendidikan kese-
hatan, tidak hanya kepada perempuan,
tetapi juga kepada keluarga dan mas-
yarakat. Kegiatan ini harus mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan
menjadi orang tua serta dapat meluas
pada kesehatan perempuan, kesehatan
seksual atau kesehatan reproduksi dan
manajemen anak.
Karena sedemikian pentingnya peran
bidan dalam maasyarakat, selanjutn-
ya pengembangan peran dan fungsi
serta kompetensi bidan dipersiapkan
melalui pendidikan. Kredensial pen-
didikan kebidanan yang telah dikem-
bangkan adalah Diploma III, Strata I,
Profesi, dan Strata II. Pendidikan ke-
bidanan telah berkembang tidak hanya
dari segi jenjang pendidikan, namun
juga dari jumlah institusi penyeleng-
gara pendidikan khususnya Diploma III
Kebidanan. Untuk menjamin mutu lu-
lusan, diperlukan adanya standar pen-
didikan bidan. Pengembangan standar
pendidikan bidan mengacu pada core
ICM document, WHO, SNP, dan SPM-
PT.
Silahkan Anda baca dan pahami kes-
embilan standar pendidikan bidan beri-
kut ini:
STANDAR I : LEMBAGA PENDIDIKAN
Pernyataan standar:
Lembaga pendidikan kebidanan be-
rada pada suatu institusi pendidikan
tinggi.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Definisi Operasional :
Penyelenggara pendidikan kebidanan
adalah institusi pendidikan tinggi baik
pemerintah maupun swasta sesuai
dengan kaidah-kaidah yang tercantum
pada sistim pendidikan nasional.
STANDAR II : FALSAFAH
Penyataan standar:
Lembaga pendidikan kebidanan mem-
punyai falsafah yang mencerminkan
visi misi dari institusi yang tercermin
pada kurikulum.
Definisi Operasional :
1. Falsafah mencakup kerangka
keyakinan dan nilai-nilai men-
genai pendidikan kebidanan
dan pelayanan kebidanan.
2. Penyelenggaraan pendidikan
mengacu pada sistim pendi-
dikan nasional Indonesia.
STANDAR III: ORGANISASI
Pernyataan standar:
Organisasi lembaga pendidikan ke-
bidanan konsisten dengan struktur ad-
ministrasi dari pendidikan tinggi dan
secara jelas menggambarkan jalur-jal-
ur hubungan keorganisasian, tanggu-
ng jawab dan garis kerjasama.
Definisi Operasional :
1. Struktur organisasi pendidikan
kebidanan mengacu pada
sistem pendidikan nasional.
2. Ada kejelasan tentang tata
hubungan kerja.
3. Ada uraian tugas untuk mas-
ing-masing komponen pada or-
ganisasi.
STANDAR IV : SUMBER DAYA PEN-
DIDIKAN
Pernyataan standar:
Sumber daya manusia, finansial dan
material dari lembaga pendidikan ke-
bidanan memenuhi persyaratan da-
lam kualitas maupun kuantitas untuk
memperlancar proses pendidikan.
Definisi Operasional :
1. Dukungan administrasi tercer-
min pada anggaran dan sum-
ber-sumber untuk program.
2. Sumber daya teknologi dan lah-
an praktik cukup dan memenuhi
persyaratan untuk mencapai tu-
juan program.
3. Persiapan tenaga pendidik dan
kependidikan mengacu pada
undang-undang sistem pendi-
dikan nasional dan peraturan
yang berlaku.
4. Peran dan tanggung jawab tena-
ga pendidik dan kependidikan
mengacu pada undang-undang
dan peraturan yang berlaku.
STANDAR V : POLA PENDIDIKAN
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
KEBIDANAN
Pernyataan standar :
Pola pendidikan kebidanan mengacu
kepada undang-undang sistem pendi-
dikan nasional, yang terdiri dari :
1. Jalur pendidikan vokasi
2. Jalur pendidikan akademik
3. Jalur pendidikan profesi
Definisi Operasional :
Pendidikan kebidanan terdiri dari pen-
didikan diploma, pendidikan sarjana,
pendidikan profesi dan pendidikan
pasca sarjana.
Apakah yang dapat Anda simpulkan
dari beberapa standar yang telah dipe-
lajari? Standar selanjutnya adalah se-
bagai berikut…
STANDAR VI : KURIKULUM
Pernyataan standar:
Penyelenggaraan pendidikan menggu-
nakan kurikulum nasional yang dikelu-
arkan oleh lembaga yang berwenang
dan organisasi profesi serta dikem-
bangkan sesuai dengan perkemban-
gan ilmu dan teknologi dan mengacu
pada falsafah dan misi dari lembaga
pendidikan kebidanan.
Definisi Operasional :
1. Penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan pada kurikulum
nasional yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan
Nasional dan organisasi profesi
serta
2. Dikembangkan sesuai den-
gan perkembangan ilmu dan
teknologi dan mengacu pada
falsafah dan misi dari lembaga
pendidikan kebidanan. Dalam
pelaksanaan pendidikan kuriku-
lum dikembangkan sesuai den-
gan falsafah dan visi dari institu-
si pendidikan kebidanan.
STANDAR VII : TUJUAN PENDI-
DIKAN
Pernyataan standar:
Tujuan dan desain kurikulum pendi-
dikan kebidanan mencerminkan falsa-
fah pendidikan kebidanan dan mem-
persiapkan perkembangan setiap
mahasiswa yang berpotensi khusus.
Definisi Operasional :
1. Tujuan pendidikan merupakan
dasar bagi pengembangan kuri-
kulum pendidikan, pengalaman
belajar dan evaluasi.
2. Tujuan pendidikan selaras den-
gan perilaku akhir yang ditetap-
kan
3. Kurikulum meliputi kelompok
ilmu dasar (alam, sosial, per-
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
ilaku, humaniora), ilmu biome-
dik, ilmu kesehatan dan ilmu
kebidanan
4. Kurikulum mencerminkan kebu-
tuhan pelayanan kebidanan dan
kesehatan masyarakat
5. Kurikulum direncanakan ses-
uai dengan standar praktek ke-
bidanan
6. Kurikulum kebidanan menum-
buhkan profesionalisme sikap
etis, kepemimpinan dan mana-
jemen.
7. Isi kurikulum dikembangkan se-
suai perkembangan teknologi
mutakhir.
STANDAR VIII : EVALUASI PENDI-
DIKAN
Pernyataan standar :
Organisasi profesi ikut serta dalam
program evaluasi pendidikan baik in-
ternal maupun eksternal.
Definisi Operasional :
1. Organisasi profesi merupakan
bagian dari badan akreditasi
yang berwenang.
2. Dalam proses evaluasi, organi-
sasi profesi menggunakan insti-
tusi pelayanan atau yang terkait
dengan lahan praktik kebidanan
yang telah diakui oleh pihak
yang berwenang.
STANDAR IX : LULUSAN
Pernyataan standar:
Lulusan pendidikan bidan mengem-
ban tanggung jawab profesional sesuai
dengan tingkat pendidikan.
Definisi Operasional :
1. Lulusan pendidikan bidan se-
belum tahun 2000 dan Diploma
III kebidanan, merupakan bidan
pelaksana, yang memiliki kom-
petensi untuk melaksanakan
praktiknya baik di institusi pe-
layanan maupun praktik pero-
rangan.
2. Lulusan pendidikan bidan set-
ingkat Diploma IV / S1 merupa-
kan bidan professional, yang
memiliki kompetensi untuk
melaksanakan praktiknya baik
di institusi pelayanan maupun
praktik perorangan. Mereka
dapat berperan sebagai pem-
beri layanan, pengelola, dan
pendidik.
3. Lulusan pendidikan bidan set-
ingkat S2 dan S3, merupakan
bidan profesional, yang memi-
liki kompetensi untuk melak-
sanakan praktiknya baik di insti-
tusi pelayanan maupun praktik
perorangan. Mereka dapat ber-
peran sebagai pemberi layanan,
pengelola, pendidik, peneliti,
pengembang dan konsultan
dalam pendidikan bidan mau-
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
pun sistem/ ketata-laksanaan
pelayanan kesehatan secara
universal.
4. Lulusan program kebidanan,
tingkat master dan doktor
melakukan praktik kebidanan
lanjut, penelitian, pengemban-
gan, konsultan pendidikan dan
ketatalaksanaan pelayanan.
5. Lulusan wajib berperan aktif
dan ikut serta dalam penentuan
kebijakan dalam bidang kese-
hatan.
6. Lulusan berperan aktif dalam
merancang dan menyeleng-
garakan pelayanan kesehatan
sebagai tanggapan terhadap
perkembangan masyarakat.
Nah, sekarang Anda sudah memahami
standar pendidikan bidan di Indoensia,
silahkan dilanjutkan dengan membaca
uraian materi berikut, untuk mema-
hami standar pendidikan berkelanjut
bidan !
B. Standar Pendidikan Berkelanjutan
Bidan
Pengertian
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu
usaha untuk meningkatkan kemam-
puan teknis, hubungan antar manusia
dan moral bidan sesuai dengan kebu-
tuhan pekerjaan atau pelayanan dan
standar yang telah di tentukan oleh
konsil pendidikan formal dan non for-
mal
Tujuan:
Pendidikan berkelanjutan bertujuan
dan bermanfaat untuk institusi pe-
layanan itu sendiri, konsumen atau
masyarakat yang menerima jasa pe-
layanan yang diberikan. Institusi pen-
didikan berkelanjutan dilaksanakan da-
lam rangka pemenuhan performance
(kinerja) bidan yang telah di tentukan.
Dengan demikian tujuan pendidikan
bidan berkelanjutan adalah sebagai
berikut:
1. Pemenuhan standar profesi
bidan.
Dalam hal ini adalah standar
kemampuan yang telah diten-
tukan oleh konsil kebidanan
untuk dilakukan regristrasi/ leg-
islasi untuk mendapatkan prak-
tek bidan. Dan dengan adanya
pendidikan berkelanjutan seo-
rang bidan akan lebih mengeta-
hui perannya dalam pencapaian
standar profesi bidan, agar seo-
rang bidan bekerja sesuai den-
gan apa yang sudah menjadi
tugas dan tanggung jawabnya.
2. Meningkatkan produktifitas
kerja dan peningkatan kualitas
pelayanan kepada klien.
Jika produktifitas kerja mening-
kat, kualitas dan kuantitas pe-
layanannya akan semakin baik,
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
karena technical skill bidan akan
meningkat. Pelayanan keseha-
tan yang berkualitas tersebut
akan menarik konsumen untuk
memperoleh pelayanan ter-
baik dari seorang bidan yang
profesional dan memiliki sikap
yang baik (soft skill). Hal ini akan
meningkatkan kepuasan kosu-
men dan seorang bidan akan
memperoleh imbalan sesuai
dengan pelayanan kesehatan
yang telah di berikannya.
3. Meningkatkan intelektual dan
konseptual bidan, sehingga
seorang bidan dapat memberi
dan menangani klien dengan
tepat dan tanggap karena telah
terasahnya kemampuan seo-
rang bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan.
4. Meningkatkan karier seorang
bidan.
Seorang bidan memberikan
pelayanan yang berkualitas,
performance yang baik, dan
prestasi kerja yang sempurna,
akan memperoleh penghar-
gaan sebagai wujud pemberi-
an pelayanan kesehatan yang
baik kepada klien, hal ini dapat
berdampak pada meningkatnya
karier bidan.
5. Menngkatkan kepemimpinan
Seorang bidan memiliki keter-
ampilan kepemimpinan (lead-
ership skill) yang sudah dibekali
pada saat pendidikan sehing-
ga mampu berhubungan baik
dengan orang lain (human re-
lation) dan bekerja sama den-
gan rekan-rekan sejawat guna
memberikan pelayanan yang
berkualitas bagi klien.
6. Meningkatkan kepuasan kon-
sumen
Dengan lebih baiknya mutu pe-
layanan bidan, kepuasan kon-
sumen akan meningkat. Da-
lam teori kepuasan dikatakan
bila seorang konsumen merasa
puas terhadap pelayanan be-
rarti pelayanan yang diberikan
berkualitas, karena kepuasan
merupakan perbandingan an-
tara harapan dengan kenyataan
atau kinerja pemberi pelayanan.
Saudara-saudara sekalian, jika dulu
untuk menjadi bidan seseorang han-
ya menempuh pendidikan selama tiga
tahun, maka saat ini tak sedikit bidan
yang sudah bergelar sarjana, bahkan
mendapatkan pendidikan magister
(S-2), baik dari lembaga pendidikan
di dalam maupun luar negeri. Pendi-
dikan bidan memang sudah menja-
di fokus dari Ikatan Bidan Indonesia
(IBI), pada tahun 2008 IBI telah mem-
bentuk badan khusus yang berfokus
pada pendidikan bidan, yaitu Asosiasi
Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIP-
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
KIND). Dengan terbentuknya AIPKIND
ini diharapkan pendidikan berkelanju-
tan bidan terarah, pasti dan terayomi.
Untuk mengatur pendidikan berkelan-
jutan bidan agar sesuai dengan “rel”-
nya maka IBI menetapkan Standar
Pendidikan Berkelanjutan bagi Bidan
di Indonesia, adapun standar tersebut
adalah sebagai berikut:
STANDAR I: ORGANISASI
Pernyataan standar:
Peyelenggaraan Pendidikan Berkelan-
jutan Bidan berada di bawah organisasi
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pada ting-
kat Pengurus Pusat (PP-IBI), Pengurus
Daerah (PD-IBI)dan Pengurus Cabang
(PC -IBI).
Definisi Operasional :
1. Pendidikan berkelanjutan untuk
bidan, terdapat dalam organisa-
si profesi IBI.
2. Keberadaan pendidikan berke-
lanjutan bidan dalam organisasi
profesi IBI, disahkan oleh PP-
IBI/PD-IBI/PC-IBI.
STANDAR II : FALSAFAH
Pernyataan standar:
Pendidikan berkelanjutan untuk bidan
mempunyai falsafah yang selaras den-
gan falsafah organisasi profesi IBI yang
tercermin dalam visi, misi dan tujuan.
Definisi Operasional :
1. Bidan harus mengembang-
kan diri dan belajar sepanjang
hidupnya.
2. Pendidikan berkelanjutan
merupakan kebutuhan untuk
meningkatkan kemampuan
bidan
3. Melalui penelitian dalam pendi-
dikan erkelanjutan akan mem-
perkaya body of knowledge ilmu
kebidanan.
STANDAR III : SUMBER DAYA PEN-
DIDIKAN
Pernyataan standar:
Pendidikan berkelanjutan untuk bidan
mempunyai sumber daya manusia, fi-
nansial dan material untuk memper-
lancar proses pendidikan berkelanju-
tan.
Definisi Operasional:
1. Memiliki sumber daya manu-
sia yang memenuhi kualifikasi
dan mampu melaksanakan atau
mengelola pendidikan berke-
lanjutan.
2. Ada sumber finansial yang
menjamin terselenggaranya
program.
STANDAR IV : PROGRAM PENDI-
DIKAN dan PELATIHAN
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
Pernyataan standar:
Pendidikan berkelanjutan bidan memi-
liki program pendidikan dan pelatihan
yang berkesinambungan sesuai den-
gan kebutuhan dan pengembangan.
Definisi Operasional :
1. Program Pendidikan Berkelan-
jutan bidan berdasarkan hasil
pengkajian kelayakan.
2. Ada program yang sesuai den-
gan hasil pengkajian kelayakan.
3. Program tersebut disahkan/ ter-
akreditasi organisasi IBI (PP/PD/
PC), yang di buktikan dengan
adanya sertifikat.
STANDAR V : FASILITAS
Pernyataan standar
Pendidikan berkelanjutan bidan memi-
liki fasilitas pembelajaran yang sesuai
dengan standar.
Definisi Operasional :
1. Tersedia fasilitas pembelajaran
yang terakreditasi
2. Tersedia fasilitas pembelajaran
sesuai perkembangan ilmu dan
teknologi.
STANDAR VI: DOKUMEN PENYE-
LENGGARAAN PENDIDIKAN BERKE-
LANJUTAN
Pernyataan standar
Pendidikan berkelanjutan dan pengem-
bangan bidan perlu pendokumenta-
sian
Definisi Operasional :
1. Ada dokumentasi pelaksanaan
pendidikan, pelatihan dan
pengembangan.
2. Ada laporan pelaksanaan pendi-
dikan, pelatihan dan pengem-
bangan.
3. Ada laporan evaluasi pendidikan,
pelatihan dan pengembangan.
4. Ada rencana tindak lanjut yang
jelas.
STANDAR VII : PENGENDALIAN
MUTU
Pernyataan standar:
Pendidikan berkelanjutan bidan melak-
sanakan pengendalian mutu pendi-
dikan, pelatihan dan pengembangan.
Definisi Operasional :
1. Ada program peningkatan mutu
pendidikan, pelatihan dan
pengembangan.
2. Ada penilaian mutu proses pen-
didikan, pelatihan dan pengem-
bangan
3. Ada penilaian mutu pendidikan,
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
pelatihan dan pengembangan.
4. Ada umpan balik tentang pe-
nilaian mutu.
5. Ada tindak lanjut dari penilaian
mutu
Apakah Anda sudah paham tentang
standar pendidikan berkelanjutan
bidan di Indonesia? Jika ada yang
belum jelas, silakan berdiskusi den-
gan teman atau fasilitator Anda.
Kalau Anda sudah paham, kerjakan-
lah latihan soal yang telah tersedia
dibawah ini.
Selamat mengerjakan!
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
Rangkuman
1. Tingkat kebutuhan masyarakat terh-
adap rmutu atau kualitas pelayanan
kebidanan sudah semakin tinggi,
serta perubahan-perubahan yang
cepat dalam pemerintahan maupun
dalam masyarakat dan perkemban-
gan IPTEK serta persaingan yang
ketat di era globalisasi, maka diper-
lukan tenaga kesehatan khususnya
tenaga bidan yang berkualitas baik
tingkat pengetahuan, ketrampi-
lan dan sikap profesionalismenya.
Pengetahuan, ketrampilan dan si-
kap profesionalisme didapatkan
melalui pendidikan. Pengembangan
pendidikan kebidanan seyogyanya
dirancang secara berkesinambun-
gan, berjenjang dan berlanjut sesuai
dengan prinsip belajar seumur
hidup. Untuk menunjang hal terse-
but maka ditetapkan Standar Pen-
didikan Bidan. Standar Pendidikan
Bidan meliputi 9 area yaitu; standar1:
lembaga pendidikan, standar 2: fal-
safah, standar 3: organisasi, standar
4: sumber daya pendidikan, standar
5: pola pendidikan kebidanan,
standar 6: kurikulum, standar 7: tu-
juan pendidikan, standar 8: evaluasi
pendidikan, standar 9: lulusan.
2. Untuk meningkatkan kemampuan
teknis, hubungan antar manusia
dan moral bidan sesuai dengan ke-
butuhan pekerjaan atau pelayanan
dan standar yang telah di tentukan
oleh konsil pendidikan, maka dibu-
tuhkan pendidikan berkelanjutan
bagi bidan. Pendidikan berkelanju-
tan dilaksanakan untuk pemenuhan
performance bidan yang telah di
tentukan dan meningkatkan kuali-
tas pelayanan yang diberikan, se-
hingga pelayanan yang diberikan
dapat bermanfaat bagi individu,
institus ataupun masyarakat. Untuk
mengatur pendidikan berkelanjutan
bidan agar sesuai dengan “rel”-nya
maka IBI menetapkan Standar Pen-
didikan Berkelanjutan Bidan, ada-
pun standar tersebut terdiri dari
7 area yaitu; standar 1: organisasi,
standar 2: falsafah, standar 3: sum-
ber daya pendidikan, standar 4:
program pendidikan dan pelatihan,
standar 5: fasilitas, standar 6: doku-
men penyelenggaraan pendidikan
berkelanjutan, dan stardar 7: pen-
gendalian mutu.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
Test Formatif
Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini dengan Benar!
1. Syarat minimal pendidikan bidan yang bisa menjalankan/melaksanakan prak-
tinya di institusi pelayanan maupun perorangan adalah ....
A. Diploma 3 kebidanan
B. Sarjana kebidanan
C. Marter kebidanan
D. Doktor kebidanan
2. Sedangkan syarat minimal pendidikan bidan yang bisa menjalankan/melak-
sanakan penelitian adalah ....
A. Diploma 3 kebidanan
B. Sarjana kebidanan
C. Marter kebidanan
D. Doktor kebidanan
3. Dibawah yang bukan merupakan tujuan dari pendidikan bidan berkelanjutan
adalah ....
A. Pemenuhan standar profesi
B. Meningkatkan kepemimpinan
C. Meningkatkan karier seseorang
D. Menambah tanggung jawab seseorang
4. Dibawah ini yang bukan maksud dari pernyataan standar 2 dalam standar
pendidikan berkelanjutan bidan yang berbunyi pendidikan berkelanjutan un-
tuk bidan mempunyai falsafah yang selaras dengan falsafah organisasi profesi
IBI yang tercermin dalam visi, misi dan tujuan adalah ....
A. Bidan harus mengembangkan diri dan belajar sepanjang hidupnya.
B. Pendidikan berkelanjutan merupakan kebutuhan untuk meningkatkan ke-
mampuan bidan .
C. Melalui Pendidikan Berkelanjutan akan memperkaya Body of Knowledge
ilmu kebidanan.
D. Merupakn kewajiban bidan untuk memenuhi standar minimal pendidikan
dari pemerintah agar bisa menjalankan peran dan fungsi bidan sebagai
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
pelaksana dalam pelayanan kebidanan
5. Badan khusus yang berfokus pada pendidikan bidan yang dibentuk oleh or-
ganisasi IBI adalah...
A. BPB
B. IBI-BPB
C. BAPEKIN
D. AIPKIND
Tugas
ANALISIS TUGAS BERIKUT DAN KERJAKAN SECARA INDIVIDU !
Untuk mengerjakan tugas essai berikut lihat modul 6 tentang pedoman penulisan
essay
1. Jelaskan menurut saudara manfaat apa yang bisa diambil dari vokasi pen-
didikan bidan?
2. Uraikan dan jelaskan dengan memberi contoh konkrit, menurut pendapat
saudara, apa yang dimaksud dengan pendidikan bidan
a. Jalur pendidikan vokasi
b. Jalur pendidikan akademik
c. Jalur pendidikan profesi
3. Apa yang dimaksud dengan pendidikan berkelanjutan bagi bidan!
4. Sebutkan dan uraikan tujuan dari pendidikan berkelanjutan bagi bidan!
5. Berapa standar yang menaungi adanya pendidikan berkelanjutan bidan, se-
butkan dan jelaskan dengan memberi contoh!