Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tentang pengertian isu etik, moral, dan dilema; teori-teori pengambilan keputusan; serta studi kasus untuk mengilustrasikan kondisi dilematis yang dihadapi bidan.
Alat-alat kebidanan meliputi termometer, stetoskop, tensimeter, funduscope, gunting episiotomi, klem, gunting tali pusar, dan berbagai peralatan untuk menolong persalinan dan merawat ibu dan bayi.
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang seperti USG dan CTG untuk menilai kondisi ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik meliputi antropometri dan kepala hingga kaki, sedangkan laboratorium meliputi tes darah dan urine untuk mendeteksi hormon kehamilan. USG dan CTG berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Alat-alat kebidanan meliputi termometer, stetoskop, tensimeter, funduscope, gunting episiotomi, klem, gunting tali pusar, dan berbagai peralatan untuk menolong persalinan dan merawat ibu dan bayi.
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang seperti USG dan CTG untuk menilai kondisi ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik meliputi antropometri dan kepala hingga kaki, sedangkan laboratorium meliputi tes darah dan urine untuk mendeteksi hormon kehamilan. USG dan CTG berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas model pendokumentasian Kardeks yang digunakan untuk mencatat informasi pasien secara sistematis dalam buku atau kartu. Kardeks mencakup data pasien, diagnosa masalah kesehatan, pengobatan yang diterima, hasil tes diagnostik, dan aktivitas yang diperbolehkan. Model ini memungkinkan berbagi informasi antar tenaga kesehatan tetapi juga memiliki kelemahan seperti data yang tidak lengkap atau sistem yang kurang
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Teks tersebut membahas tentang peran agama dalam kebidanan. Agama memberikan pedoman
bagi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan, seperti menjaga kesehatan pasien,
mencegah penyakit, dan mengobati penyakit sesuai ajaran agama. Teks tersebut juga
membahas pandangan agama terhadap berbagai aspek kebidanan seperti keluarga berencana
dan larangan terhadap aborsi.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Sistem pendidikan kebidanan di Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada awalnya dilakukan pelatihan singkat bagi dukun bayi, kemudian dibukanya sekolah-sekolah bidan hingga saat ini terdapat program sarjana dan pascasarjana kebidanan. Perkembangan ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
Dokumen tersebut membahas tentang dua teknik pendokumentasian yaitu teknik narasi dan teknik flow sheet/checklist. Teknik narasi adalah pencatatan tradisional yang fleksibel dimana sumber dokumentasi bisa siapa saja. Sedangkan teknik flow sheet/checklist adalah cara tercepat dan efisien untuk mencatat informasi berulang seperti yang sering digunakan di unit gawat darurat.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Etika merupakan studi tentang standar dan penilaian moral yang mencakup konsep benar, salah, baik dan buruk. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan komitmen tinggi berdasarkan pendidikan formal. Etika profesi adalah konsep etika yang disepakati untuk mengatur perilaku di lingkup kerja tertentu.
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas model pendokumentasian Kardeks yang digunakan untuk mencatat informasi pasien secara sistematis dalam buku atau kartu. Kardeks mencakup data pasien, diagnosa masalah kesehatan, pengobatan yang diterima, hasil tes diagnostik, dan aktivitas yang diperbolehkan. Model ini memungkinkan berbagi informasi antar tenaga kesehatan tetapi juga memiliki kelemahan seperti data yang tidak lengkap atau sistem yang kurang
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Teks tersebut membahas tentang peran agama dalam kebidanan. Agama memberikan pedoman
bagi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan, seperti menjaga kesehatan pasien,
mencegah penyakit, dan mengobati penyakit sesuai ajaran agama. Teks tersebut juga
membahas pandangan agama terhadap berbagai aspek kebidanan seperti keluarga berencana
dan larangan terhadap aborsi.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Sistem pendidikan kebidanan di Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada awalnya dilakukan pelatihan singkat bagi dukun bayi, kemudian dibukanya sekolah-sekolah bidan hingga saat ini terdapat program sarjana dan pascasarjana kebidanan. Perkembangan ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
Dokumen tersebut membahas tentang dua teknik pendokumentasian yaitu teknik narasi dan teknik flow sheet/checklist. Teknik narasi adalah pencatatan tradisional yang fleksibel dimana sumber dokumentasi bisa siapa saja. Sedangkan teknik flow sheet/checklist adalah cara tercepat dan efisien untuk mencatat informasi berulang seperti yang sering digunakan di unit gawat darurat.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Etika merupakan studi tentang standar dan penilaian moral yang mencakup konsep benar, salah, baik dan buruk. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan komitmen tinggi berdasarkan pendidikan formal. Etika profesi adalah konsep etika yang disepakati untuk mengatur perilaku di lingkup kerja tertentu.
Este documento define los valores y describe los diferentes tipos de valores, incluyendo valores religiosos, morales, estéticos, intelectuales, afectivos, sociales, físicos y económicos. Explica que los valores más comúnmente usados son el respeto, la honestidad y la responsabilidad, mientras que los valores menos usados incluyen la justicia, la sinceridad y la dignidad. Finalmente, señala que los valores guían el comportamiento humano a través de creencias, emociones y actitudes.
UA EcoCAR3 2016 Final Campaigns PresentationSonny Franks
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
The Kaleidoscope Project aims to educate the public about the diversity of careers in the advertising industry. The team interviewed professionals to help break down preconceptions and show that people from all backgrounds have a place in advertising. They created a website and social media presence to reach younger audiences and provide information about different paths in the industry.
This document lists the author's presentations and publications from 1985 to 2016. It includes over 50 papers presented at various conferences on topics related to popular music, multiculturalism, whiteness studies, and representations of Jews. It also lists public lectures, seminars, and talks given at numerous universities internationally on similar topics relating to Australian popular music, multiculturalism, and Jewish identity.
- Christopher J. Peck is an accomplished strategic leader with over 21 years of experience in talent acquisition, development, workforce planning, and systems implementation. He currently works as the Vice President of Strategic Advisory Boards at YourEncore Princeton.
- Prior to his current role, he held several director roles at GlaxoSmithKline, where he led various talent management initiatives including leadership development programs, global talent acquisition, and center of excellence design.
- He has a proven track record of delivering projects on time and on budget, and has received several awards for his work in leadership planning, sales data management, and recruitment.
This document summarizes 10 case studies of partnerships between governments in the Global North, intermediary organizations, and LGBTI civil society organizations in the Global South and East. It finds that successful partnerships ensure local ownership and influence over project design, strategy, and funding. While models varied, key factors for success included political commitment, coordination, local adaptation, flexible funding, and manageable reporting. Overall, partnerships worked best when based on trust, transparency, and shared decision-making between all parties. The report recommends increasing alignment of funding priorities with local LGBTI groups, engaging them in policymaking, and ensuring transparency in funding agreements.
Vamsi Krishna is a seasoned IT professional with over 18 years of experience in infrastructure solutions such as networking, security, unified communications, and data centers. He has expertise in designing technical solutions and architectures for LAN, WAN, wireless networks, security, unified communications, and data centers. He is seeking a challenging position as a solutions architect where he can design technical solutions and architectures to meet customer requirements.
Este documento habla sobre los usos legales e ilegales de las redes P2P. Explica brevemente qué son las redes P2P y los tipos de redes centralizadas y descentralizadas. También cubre temas como las descargas directas, la situación legal de las descargas y ofrece algunas recomendaciones. Incluye varias referencias bibliográficas con enlaces a imágenes relacionadas con aplicaciones y sitios P2P populares.
El documento compara diferentes tipos de bases de datos, incluyendo SQL, NoSQL y bases de datos populares como SQL Server de Microsoft, Oracle, Mongo, Oracle NoSQL y Cassandra. Describe las ventajas y desventajas de cada uno, como el rendimiento, escalabilidad, costo y facilidad de uso.
This resume is for Kabilan A R, who has over 2 years of experience as an analyst providing L1 and L2 support for TSM backup tools. He currently works for HCL Technologies on a project for Ford Motor Company located in the US. His responsibilities include the daily administration and monitoring of 147 TSM servers protecting over 12,000 clients. He also performs troubleshooting, data recovery, installation, configuration, and has experience migrating clients between servers. He has received performance awards including best performer of the year in 2014.
Michael Tan has over 12 years of experience in sales, marketing, and business management across various industries in Asia and the Middle East. He is currently the Chief Operating Officer of Ruida Education Group in China, where he is responsible for the company's overall performance and growth. Previously, he held senior leadership roles such as Chief Strategy Officer and Marketing Director for other education companies. Michael has a diploma in marketing and is fluent in English and Mandarin.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan moral dalam praktik kebidanan. Secara khusus membahas tentang definisi etika dan moral, masalah etika dan moral yang dapat terjadi dalam praktik kebidanan seperti isu aborsi, euthanasia, dan transplantasi organ. Juga membahas perbedaan antara konflik moral dan dilema moral serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah dilema etika.
Modul ini membahas issue etik dan dilema yang dihadapi bidan dalam praktik kebidanan, seperti ketika harus memilih antara merujuk pasien dengan kondisi resiko tinggi meskipun ditolak keluarga atau tetap menangani persalinan yang berisiko mengakibatkan kematian bayi. Modul ini juga menjelaskan pengertian issue, dilema, dan contoh-contoh issue etik yang dihadapi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan masalah-masalah etik yang mungkin terjadi dalam praktik kebidanan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian etika dan masalah etik seperti pengendalian kesuburan, aborsi, teknologi reproduksi, serta langkah-langkah penyelesaian masalah etik seperti identifikasi masalah, sintesis, analisis, dan komprehensi. Dokumen juga membahas pentingnya informed choice
Dokumen tersebut membahas tentang issue etik dalam pelayanan kebidanan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian dan bentuk etika, issue etik yang dapat terjadi antara bidan dengan klien, teman sejawat, tenaga kesehatan lain, dan organisasi profesi, serta contoh kasus-kasus yang terkait. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai berbagai persoalan etika dalam pelayanan kebidanan agar dapat di
Dokumen tersebut membahas beberapa hal berikut:
1) Pengertian dan bentuk etika serta issue etik yang dapat terjadi antara bidan dengan klien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, tenaga kesehatan lain, dan organisasi profesi.
2) Kasus-kasus yang mengilustrasikan konflik, dilema, dan isu-isu etika tersebut.
3) Tujuan dari pembahasan etika kebidanan adalah untuk memahami pen
Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi kebidanan yang mencakup pengertian etika, moral, dilema moral, dan sistematika etika umum. Etika profesi kebidanan berkaitan erat dengan penghormatan terhadap otonomi pasien namun juga harus memprioritaskan keselamatan pasien dan janin. Dilema moral sering muncul dalam situasi di mana kedua hal tersebut berbenturan.
Modul ini membahas tentang filosofi dan paradigma kebidanan, termasuk pengertian filosofi kebidanan menurut beberapa sumber, serta empat aspek paradigma kebidanan yaitu perempuan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kebidanan."
Makalah ini membahas tentang etika dan dilema etik dalam keperawatan. Ia menjelaskan pengertian etika sebagai prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam hubungan manusia. Ada dua teori etika yaitu utilitarian yang menilai tindakan berdasarkan akibatnya, dan deontologi yang menilai berdasarkan aturan dan prinsip. Dilema etik adalah masalah sulit tanpa solusi yang memuaskan, di mana keputusan harus di
Konsep Dasar Etika, Hukum, dan Moral - Yuna Yunita.pdfMeraMarhamah
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar etika, hukum, dan moral. Ia menjelaskan definisi dari ketiga konsep tersebut beserta isu moral, sistematika etika umum dan sosial, serta contoh kasus etika bidan. Dokumen ini juga membedah tentang etika profesi sebagai bagian dari etika sosial.
KONSEP DASAR KEBIDANAN, FILOSOFI BIDAN, RUANG.pptxAbidah21
Bidan menurut ICM (Internasional Confideration of Midwives) adalah seseorang yang telah diakui secara reguler dalam program pendidikan bidan, diakui oleh negara dimana dia ditempatkan, telah menyelesaikan pendidikan kebidanan dan mendapat kualifikasi untuk didaftarkan dan atau diizinkan secara hukum/sah untuk melaksanakan praktek
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan dan prinsip-prinsipnya serta norma dan budaya yang berpengaruh dalam pelayanan keperawatan
2) Prinsip-prinsip etika keperawatan yang dibahas meliputi otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, jujur, dan komitmen
3) Norma dan budaya berpengaruh terhadap pelayanan, sehingga perawat perlu
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan. Secara khusus membahas tentang pengertian etika keperawatan, prinsip-prinsip etika keperawatan seperti otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, jujur dan komitmen, serta norma dan budaya yang berpengaruh terhadap pelayanan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian etika keperawatan, prinsip-prinsip etika keperawatan seperti otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, jujur dan komitmen, serta norma dan budaya yang berpengaruh terhadap pelayanan keperawatan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. MAKALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGHADAPI
DILEMA ETIK/MORAL PELAYANAN KEBIDANAN
OLEH:
KELOMPOK 5
1. DEWI WULANTARI
2. EVA AYU LESTARI
3. MELDA SARI
4. NIKMATUL AZLIA
5. RUSLAENI
6. SHOLEHAH
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG D.III
MATARAM
2016
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
hidayahNya makalah kami yang membahas tentang “Pengambilan Keputusan
dalam Menghadapi Dilema Etik/Moral Pelayanan Kebidanan” pada mata kuliah
Etikolegal dalam Praktik Kebidanan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, arahan serta
bimbingan dari berbagai pihak, maka dari itu izinkan kami menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu penyusunan makalah
ini. Kami menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan segala masukan berupa kritik
maupun saran demi perbaikan makalah ini dan penyusunan makalah-makalah
berikutnya.
Akhir kata dengan suatu harapan yang tinggi, semoga makalah ini menjadi
suatu yang bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswi kebidanan.
Mataram, April 2016
Penyusun,
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Isu Etik dan Dilema ....................................................................... 3
B. Isu Moral dan Dilema Moral ......................................................... 5
C. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan ................. 7
D. Pengambilan Keputusan yang Etis ................................................ 7
E. Teori-Teori Pengambilan Keputusan ............................................ 8
F. Dimensi Etik dalam Peran Bidan .................................................. 10
G. Studi Kasus .................................................................................... 11
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................... 13
A. Kesimpulan .................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan bahwa etik adalah hal penting yang kebidanan salah satunya
adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap
keputusan yang dibuat berhubungan dengan klien serta harus mempunyai
tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil. Bidan mempunyai
hak untuk mengambil keputusan sendiri yang harus mempunyai pengetahuan
yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang
etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi. Untuk dapat menjalankan
praktik kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan klinik
yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tapi bidan juga harus
mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan kebidanan.
Pada dasarnya dalam praktik sehari hari, pasien yang datang untuk
berobat ke tempat praktik dianggap telah memberikan persetujuannya untuk
dilakukan tindakan tindakan rutin seperti pemeriksaan fisik. Akan tetapi,
untuk tindakan yang lebih kompleks biasanya akan diberikan penjelasan
terlebih dahulu untuk mendapatkan kesediaan dari pasien. Namun ada kalanya
bidan dihadapkan pada dilema etik/moral pelayanan kebidanan, dalam hal ini
bidan diharapkan melakukan pengambilan keputusan yang baik. Untuk
mengambil keputusan yang baik maka bidan sebaiknya memiliki pengetahuan
yang baik dalam teori-teori pengambilan keputusan.
Akuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal
yang penting dan dituntut dari suatu profesi, terutama profesi yang
berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia, adalah pertanggung jawaban
dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang dilakukuannya.
Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis
kompetensi dan didasari suatu evidence based.
Menurut Daryl Koehn dalam The Grownd of Professional Ethis
(1994), bahwa bidan dikatakan profesional, bila menerapkan etika dalam
praktik kebidanan. Dengan memahami peran sebagai bidan, akan
5. 2
meningkatkan profesionalnya kepada pasien atau klien. Bidan berada pada
posisi yang baik, yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan
peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menerapkan strategi praktik
kebidanan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimanakah pengambilan keputusan
dalam menghadapi dilema etik/moral pelayanan kebidanan?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan dalam
menghadapi dilema etik/moral pelayanan kebidanan.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isu Etik dan Dilema
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan
hubungan manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah
dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk (jones, 1994). Moral merupakan
pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baikdan buruk serta
mempengaruhi sikap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk
berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan,
pendidikan, sosial budaya, agama dsb, hal inilah yang disebut kesadaran moral
atau kesadaran etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa sesuatu
adalah mutlak baik atau buruk walaupun situasi berbeda.
Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai, keyakinan
seseorang dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang
baik dan yang buruk, inilah yang dimaksud suara hati. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan pola piker manusia.
Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan tuntutan terhadapa mutu
pelayanan kebidanan. Mutu pelayanan kebidanan yang baikperlu landasan
komitmen yang kuat dengan basis etik dan moral yang baik.
Dalam praktik kebidanan sering kali bidan dihadapkan pada beberapa
pola permasalahan yang dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit
berkaitan dengan etik. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral,
pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan
dengan keyataan yang ada.
Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut :
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
2. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
3. Kegagalan dalam proses persalinan.
4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan.
5. Konsep normal pelayanan kebidanan.
7. 4
6. Bidan dan pendidikan sex.
Ada beberapa masalah etik yang berhubungan dengan teknologi,
contohnya sebagai berikut :
1. Perawatan intensif pada bayi
2. Skrening bayi
3. Transplantasi organ
4. Teknik reproduksi dan kebidanan
Etik berhubungan erat dengan profesi, yaitu :
1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik
2. Otonomi bidan dan kode etik professional
3. Etik dalam penelitian kebidanan
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitive
Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayanan kebidanan, adalah
berhubungan dengan :
1. Agama atau kepercayaan
2. Hubungan dengan pasien
3. Hubungan dokter dengan bidan
4. Kebenaran
5. Pengambilan keputusan
6. Pengambilan data
7. Kematian
8. Kerahasiaan
9. Aborsi
10. AIDS
11. In-vitro fertilization
Perlu juga disadari bahwa dalam pelayanan kebidanan sering kali
muncul masalah atau isu dimasyarakat yang berkaitan dengan etik dan moral,
dilemma serta konflik yang dihadapi bidan sebagai praktisi kebidanan. Isu
adalah masalah pokok yang berkembang dimasyarakat atau suatu lingkungan
yang belum tentu benar, serta memerlukan pembuktian. Bidan dituntun
berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan
kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis professional.
8. 5
Isu adalah topic yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang
memungkinkan setiap orang mempunyai pendapat. Pendapat yang timbul akan
bervariasi, isu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai-nilai dan
kepercayaan.
B. Isu Moral dan Dilema Moral
Isu moral adalah merupakan topic yang penting berhubungan dengan
benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh nilai-nilai yang
berhubungan dengan kehidupan orang sehari-hari menyangkut kasus abortus,
euthanasia, keputusan untuk terminasi kehamilan. Isu moral juga berhubungan
dengan kejadian yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti
menyangkut konflik, malpraktik, perang dsb.
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana
dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir
sama atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab
professional, yaitu :
1. Tindakan selalu ditunjukkan utuk peningkatan kenyamanan, kesejahteraan
pasien atau klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan suatu bagian
(omission), disertai rasa tanggung jawab, memperhatikan kondisi dan
keamananpasien atau klien.
Contoh kasus :
Studi kasus mengenai dilema moral
“Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan infartu. Suatu
dilakukan anamese dia mengatakan tidak mau di episisotomi. Ternyata selama
kala II kemajuan kala II berlangsung lambat, perineum masih tebal dan kaku.
Keadaan ini dijelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada
pendiriannya menolak di episiotomi. Sementara waktu berjalan terus dan
denyut jantung janin menunjukkan keadaan fetal distress dan hal ini
mengharuskan bidan untuk melakukan tindakan episiotomy, tetapi tetap tuidan
menyetujuinya bidan berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang
memberitahukan dia pernah melakukan hal ini tanpa persetujuan pasien,
dilakukan karena untuk melindungi bayinya. Jika bidan melakukan episiotomy
9. 6
tanpa persetujuan pasien. Maka bidan akan dihadapkan pada suatu tuntutan
dari pasien. Sehingga inilah merupaka contoh gambaran dilemma moral. Bila
bidan melakukan tindakan tanpa persetujuan pasien, bagaimana ditinjau dari
segi etik dan moral. Bila tidak dilakukan tindakan, apa yang akan terjadi pada
bayinya?”
Konflik moral menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilemma
pada dasarnya sama, kenyataanya konfil berada antara prinsip moral dan tugas
yang mana sering menyebabkan dilema, ada 2 tipe konflik, yang pertama
konflik yang berhubungan dengan prinsif, dan yang kedua adalah konflik yang
berhubungan dengan otonomi. 2 tipe konflik ini adalah merupakan dua bagian
yang tak terpisahkan. Bagaiman kita mengatasi dilema?, yaitu menggunakan
teori- teori etika dan teori pengambilan keputusan dalam pelayanan kebidanan.
Contoh :
Studi kasus mengenai konflik moral
“Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri di rumah. Ada seorang pasien
inpartu datang ketempat praktiknya. Status obstretik pasien adalah G1 P0
AB0. Hasil pemeriksaan penapisan awal menunjukan presentasi bokong
dengan taksiran berat janin 3.900 gram, dengan kesejahteraan janin dan ibu
baik. Maka bidan tersebut menganjurkan dan memeberi konseling kepada
pasien mengenai kkasusnya dan untuk dilakukan tindakan rujukan. Namun
pasien dan keluarganya menolak dirujuk dan bersikukuh untuk tetap
melahirkan di bidan tersebut karena pertimbangan biaya dan kesulitan
lainnya. Melihat kasus ini maka bidan dihadapkan pada konflik moral yang
bertentangan dengan prinsip moral dan otonomi maupun kewenangan dalam
pelayanan kebidanan. Bahwa sesuai kepmenkes Republik Indonesia
9/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan, bidan tidak
berwenang memeberikan pertolongan persalinan pada primigravida dengan
persentasi bokong disisi lain ada prinsip nilai moral dan kemanusiaan yang
dihadapi pasien, yaitu ketidak mampuan secara sosial ekonomi dan kesulitan
yang lain, maka bagaimana seorang bidan mengambil keputusan yang terbaik
terhadap konflik moral yang dihadapi dalam pelayanan kebidanan”.
10. 7
C. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternative perilaku tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada. Terdapat
lima hal pokok Vdalam pengambilan keputusan, yaitu :
1. Instuisi, berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh.
2. Pengalaman, mewarai pengetahuan praktis, seringnya terpapar satu kasus
meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu kasus.
3. Fakta, keputusan lebih reel, falid, dan baik.
4. Wewenang, lebih bersifat rutinitas.
5. Rasional, keputusan bersifat objektif, transparan, konsisten.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
1. Posisi atau kedudukan.
2. Masalah : terstruktur, tidak terstruktur, rutin, insidentil.
3. Situasi : faktor konstan, faktor tidak konstan.
4. Kondisi, faktor-faktor yang mnentukan daya gerak.
5. Tujuan, antara atau obektif.
Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bidan harus memepunyai responsibility dan accountability.
2. Bidan harus menghargai wanita sebagai individu dan melayani dengan
rasa hormat.
3. Pusat perhatian pelayanan bidan adalah safety and wellbeing mother.
4. Bidan berusaha menyokong pemahaman ibu tentang kesejahteraan dan
menyatakan pilihannya pada pengalaman situasi yang aman.
5. Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidaan adalah :
Knowledge, ajaran intrinsic, kemampuan berpikir kritis, kemampuan
membuat keputusan klinis yang logis.
D. Pengambilan Keputusan yang Etis
1. Ciri keputusan yang etis, meliputi :
a. Mempunyai pertimbangan benar salah.
b. Sering menyakut pilihan yang sukar.
c. Tidak mungkin dielakkan.
11. 8
d. Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, lingkungan sosial.
2. Situasi.
a. Mengapa kita perlu mengerti situasi :
1) Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi.
2) Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna.
3) Untuk mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikan.
b. Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi :
1) Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita.
2) Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh
kepentingan, perasangka dan faktor-faktor subjektif lain.
c. Bagaimana kita memperbaiki pengertian kita tentang situasi :
1) Melakukan penyelidikan yang memadai.
2) Menggunakan saran ilmiah yang keterangan para ahli.
3) Memeperluas pandangan tentang situasi.
4) Kepekaan terhadap pekerjaan.
5) kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.
E. Teori-Teori Pengambilan Keputusan
1. Teori Utilitarisme
Teori ulitarisme mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan
adanya kegunaan. Dipercaya bahwa semua manusia mempunyai perasaan
menyenangkan dan perasaan sakit. Ketika keputusan dibuat seharusnya
memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan ketidak senangan. Prinsip
umum dalam utilitarisme adalah didasari bahwa tindakan moral
enghasilkan kebahagiaan yang besar bila menghasilkan jumlah atau angka
yang besar. Ada dua bentuk teori utilitarisme, yaitu : 1. Utilitarisme
berdasar tindakan, 2. Utilitarisme berdasar aturan. Prinsip utilitarisme
berdasar tindakan adalah setiap tindakan ditujukan untuk keuntungan yang
akan menghasilkan hasil atau tingkatan yang lebih besar. Utilitarisme
berdasar aturan adalah modifikasi antara utilitarisme tindakan dan aturan
moral, aturan yang baik akan menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Tindakan individu didasarkan atas prinsip kegunaan dan aturan moral.
Tindakan dikatakan baik bila didasari aturan moral yang baik. Menurut
12. 9
filsuf johnstuart mill (1864), bahwa kesenangan dan kebahagiaan dinilai
secara kualitatif menurutnya “Everybody to count for one, for more that
on” suatu perbuatan dinilai baik, jika kebahagiaan melebihi ktidak
bahagiaan. Tidak ada seorangpun yang tidak berguna bagi yang lain.
Kebahagiaan terbesar adalah mlik semua orang yang bias dirasakan
berguna bagi semua orang.
Menurut Richard B. BRANDT bahwa perbuatan dinilai baik secara
moral, jika sesuai dengan aturan moral yang berlalu dan berguna pada
suatu masyarakat.
2. Teori Deontology
Menurut Immanuel kant (1724-1804), sesuatu dikatakan baik
dalam arti sesungguhnya adalah kehendak yang baik, kesehatan, kekayaan,
kepandaian adalah baik, jika digunakan dengan baik oleh kehendak
manusia, tetapi jika digunakan dengan kehendak yang jahat, akan menjadi
jelek skali. Kehendak menjadi baik jika bertindak karena kewajiban. Kalau
seseorang bertindak karena motif tertentu atau keinginan tertentu berarti
disebut tindakan yang tidak baik. Bertindak sesuai kewajiban disebut
legalitas. Menurut W.B ROSS (1877-1971), setiap manusia mempunyai
intiusi akan kewajiaban, semua kewajiban berlaku langsung pada diri kita.
Kewajiban untuk mengatakan kebenaran merupakan kewajiban utama,
termaksud kewajiban kesetiaan, ganti rugi, terimakasih, keadilan, berbuat
baik, dsb. Contoh yang lain adalah bila berjanji harus ditepati, bila
meminjam harus dikembaliakn, dsb. Dengan memahami kewajiban akan
terhindar dari keputusan yang menimbulkan konflik atau dilema.
3. Teori Hidonisme
Menurut aristeppos (433-355 SM ), sesuai kodrat nya setiap
manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Akan
tetapi ada batas untuk mencari kesenangan. Hal yang penting adalah
menggunakan kesenangan dengan baik, dan tidak terbawa oleh
kesenangan. Menurut eppikuros (341-270 SM ) dalam nilai kesenangan
tidak hanya kesenangan inderawi, tetapi kebebasan dari rasa nyeri ,
kebebasan dari keresahan jiwa juga. Apa tujuan terakhir dari kehidupan
13. 10
manusia adalah kesenangan. Menurut jhon locke (1632-1704), kita sebut
baik bila meningkatkan kesenangan dan sebaliknya dinamakan jahat kalau
mengurangi kesenganan atau menimbulkan ketidaksenangan.
4. Teori Eudemonisme
Menurut filsop yunani aristoteles (384-322 SM) dalam buku etika
nikomatia, bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu
tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita. Seringkali kita mencari
suatu tujuan untuk mencapai suatu tujuan yang lain lagi. Semua orang
akan menyetujui bahwa tujuan terakhir hidup manusia adalah kebahagiaan
(eudaimonia) seseorang mampu mencapai tujuannya jika mampu
menjalankan fungsinya dengan baik, keunggulan manusia adalah akal dan
budi. Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan kegiatan yang
rasional. Ada dua macam keutamaan, yaitu keutamaan intelektual dan
keutamaan moral.
F. Dimensi Etik dalam Peran Bidan
Peran bidan secara menyeluruh meliputi beberapa aspek : praktisi,
penasehat, konslor, penasehat, teman, pendidikan, dan peneliti atau pada garis
besarnya adalah pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti dalam pelayanan
kebidanan. Menurut united kingdom central count cil (ukcc) 1999, tanggung
jawab bidan meliputi :
1. Mempertahankan dan meningkatkan keamanan ibu dan bayi.
2. Menyediakan pelayanan yang berkualitas dan informasi dan nasehat yang
tidak bias yang didasarkan pada evidence based.
3. Mendidik dan melatih calon bidan untuk dapat bekerja sama dalam profesi
dan memberikan pelayanan dengan memiliki tanggung jawab yang sama,
termasuk dengan teman sejawatnya atau kolega, sehingga bagaiman agar
fit fot practice and fit for purpose (menguntungkan untuk praktik dan
menguntungkan untuk tujuan).
Dimensi kode etik, meliputi :
1. Dimensi antara anggota profesi dan klien.
2. Antara anggota profsi dan siste kesehatan
3. Anggota profesi dan profesi kesehatan.
14. 11
4. Sesame anggota profesi.
Prinsip kode etik terdiri dari :
1. Menghargai otonomi.
2. Melakukan tindakan yang benar.
3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan
4. Memperlakukan manusia dengan adil
5. Menjelaskan degan benar
6. Menepati janji yang telah disepakati
7. Menjaga kerahasiaan
G. Studi Kasus
1. Seorang bidan menangani seorang ibu X primipara berusia 35 tahun.
Bidan tersebut menggali informasi mulai dari riwayat kesehatan masa lalu,
sekarang dan riwayat kesehatan keluarganya. Kehamilan ibu X berusia 14
minggu dan ini merupakan kehamilan yang direncanakan. Pada akhir
pertemuan ibu X tersebut mengeluarkan pendapat rencana persalinannya .
ibu X menyatakan persalinan SC sebagai pilihannya. Bidan menjelaskan
bahwa persalinan SC untuk kasus komplikasi. Bidan tersebut tidak
melanjutkan diskusinya karena takut memberikan informasi yang salah
dan terjadi konflik. Maka bidan menyarankan ibu X konsultasi ke dokter
kandungan. Ada beberapa pertanyaan untuk pertimbangan :
a. Haruskah bidan tersebut meneruskan diskusi tentang persalinan SC
untuk persalinannya ?
b. Menurut anda apakah keingina ibu X untuk SC harus dipenuh ?
c. Haruskah persalinan SC sebagai satu pilihan untuk beberapa ibu,
padahal tanpa indikasi ?
2. Seorang ibu primigravida dengan umur kehamilan 27 minggu diperkirakan
akan melahirkan bayi premature. Dirumah sakit ia melakukan berbagai
pemeriksaan, seperti pemeriksaan serviks, usapan vagina dan pemeriksaan
rutin. Ibu tersebut didiagnosa mengalami infeksi saluran kemih. Penyebab
kemungkinan kelahiran premature pada ibu tersebut ternyata gonore dan
infeksi chalamydia. Sehingga pada hasl pemeriksaan vulva ibu tersebut
terdapat secret yang mukofurelent, tanpak kotor, basah, lembab, dan
15. 12
berbau, serta terdapat hiferemis didaerah sekitar vulva dan vagina.
Kemudian setelah selesai pemeriksaan, pada saat istirahat bidan yang
memeriksan ibu tersebut menceritakan kejadian atau kasus yang dialami
ibu tersebut pada sejawat bidan yang lain termasuk pada mahasiswa calon
bidan. Ada beberapa pertanyaan untuk menjadi bahan pertimbangan :
a. Apakah tindakan yang dilakukan bidan tersebut melanggar kode etik?
b. Bagaimana seharusnya tindakan bidan dalam menjamin privasi dan
kerahasiaan klien?
16. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan
hubungan manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah
dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk. Moral merupakan pengetahuan
atau keyakinan tentang adanya hal yang baikdan buruk serta mempengaruhi
sikap seseorang.
Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut :
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
2. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
3. Kegagalan dalam proses persalinan.
4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan.
5. Konsep normal pelayanan kebidanan.
6. Bidan dan pendidikan sex.
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana
dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir
sama atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab
professional.
Teori-Teori Pengambilan Keputusan yaitu :
1. Teori Utilitarisme
2. Teori Deontology
3. Teori Hidonisme
4. Teori Eudemonisme
B. Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan hendaknya kita bisa memahami lebih
dalam apa yang jadi dasar pada pengambilan keputusan dalam menghadapi
dilema etik/moral pelayanan kebidanan sehingga dapat menerapkannya
dengan baik di kemudian hari.