KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) tita_chubie
PENDIDIKAN KEBIDANAN
Adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sebagai bidang yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri.
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) tita_chubie
PENDIDIKAN KEBIDANAN
Adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sebagai bidang yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Dengan gencarnya pembangunan RS Pendidikan pada berbagai Fakultas Kedokteran Negeri dan swasta dirasakan perlunya suatu Pedoman RS Pendidikan untuk Standar Pembangunan RS Pendidikan. Draft ini adalah Pedoman Yang akan dibuatkan SKnya oleh Mendiknas dalam waktu dekat
Kurikulum dan modul pelatihan untuk pelatih fasilitator stbm kemenkes 2014Purwowidi Astanto
Kurikulum dan modul pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer) fasilitator STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarat), Kementerian Kesehatan Tahun 2014
Standar Profesi Kebidanan
Standar Profesi Kebidanan
1. Standar Pelayanan Kebidanna
2. Standar Praktik Kebidanan
3. Standar Pendidikan Bidan
4. Standar Pendidikan Berkelanjutan Bidan
1. Standar Pelayanan Kebidanan
Standar 1. Falsafah dan Tujuan
• Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, dan filosofi.
• Ada struktur organisasi yang mengembangkan garis komando, fungsi, dan tanggung jawab dalam pelayanan.
Contoh: seorang bidan memberikan pelayanan kepada pasien dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan serta menurunkan AKI dan AKBI bidan juga memiliki visi dan misi serta filosofi.
Standar 2. Administrasi dan Pengelolaan
Pengelolaan pelayanana dan prosedur tetap untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan pelayanan kebidanan.
Contoh: disebuah RS, pemimpin telah mengesahkan prosedur tetap untuk melaksanakan prosedur tetap yang harus dijalankan oleh bidan dalam memberika pelayanan.
Standar 3. Staf dan Pemimpin
Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan serta jadwal pengaturan kerja harian.
Contoh: pemimpin di sebuah RS mempunyai staf yang sesuai dengan kebutuhan dan pengaturan kerja harian atau jadwal dinas sesuai dengan kemampuan.
Standar 4. Tersedia Peralatan yang Sesuai dengan Standar
Peralatan diperlukan untuk mendukung tercapainya kebidanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Contoh: di instansi-instansi kesehatan kerja tersediannya peralatan yang memenuhi standar, misi oksigen , ultrasonografi (USG), serta tempat yang nyaman.
Standar 5. Kebijakan Prosedur
Pengelolaan pelayanan memilih kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personal menuju personal menuju pelayaanan yang berkualitas.
Contoh : disebuah RS mempunyai kebijakan bagi pegawainya untuk tidak bekerja bila sakit dan disebuah RS menerima pegawai kotrak keja.
Standar 6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Contoh: staf-staf dan pegawai mengikuti program pelatihan pembinaan serta mengikuti seminar guna menambah ilmu pengetahuan.
Standar 7. Standar Asuhan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan atau manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai kebidanan memberi pelayanan.
Contoh: termasuk dalam 7 langkah Verney. Bidan mengumpulkan data pasien, mendiagnosis, antisipasi masalah, tindakan segera perencanaan, melaksanakan, dan mengevaluasi tindakan/pelayanan yang diberikan.
Standar 8. Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Bidan melakukan penilaian terhadap tindakan yang diberikan kepada pasien. Evaluasi ada dua cara, yaitu:
• Observasi (pengamatan)
• Wawancara (berta
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Dengan gencarnya pembangunan RS Pendidikan pada berbagai Fakultas Kedokteran Negeri dan swasta dirasakan perlunya suatu Pedoman RS Pendidikan untuk Standar Pembangunan RS Pendidikan. Draft ini adalah Pedoman Yang akan dibuatkan SKnya oleh Mendiknas dalam waktu dekat
Kurikulum dan modul pelatihan untuk pelatih fasilitator stbm kemenkes 2014Purwowidi Astanto
Kurikulum dan modul pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer) fasilitator STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarat), Kementerian Kesehatan Tahun 2014
Standar Profesi Kebidanan
Standar Profesi Kebidanan
1. Standar Pelayanan Kebidanna
2. Standar Praktik Kebidanan
3. Standar Pendidikan Bidan
4. Standar Pendidikan Berkelanjutan Bidan
1. Standar Pelayanan Kebidanan
Standar 1. Falsafah dan Tujuan
• Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, dan filosofi.
• Ada struktur organisasi yang mengembangkan garis komando, fungsi, dan tanggung jawab dalam pelayanan.
Contoh: seorang bidan memberikan pelayanan kepada pasien dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan serta menurunkan AKI dan AKBI bidan juga memiliki visi dan misi serta filosofi.
Standar 2. Administrasi dan Pengelolaan
Pengelolaan pelayanana dan prosedur tetap untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan pelayanan kebidanan.
Contoh: disebuah RS, pemimpin telah mengesahkan prosedur tetap untuk melaksanakan prosedur tetap yang harus dijalankan oleh bidan dalam memberika pelayanan.
Standar 3. Staf dan Pemimpin
Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan serta jadwal pengaturan kerja harian.
Contoh: pemimpin di sebuah RS mempunyai staf yang sesuai dengan kebutuhan dan pengaturan kerja harian atau jadwal dinas sesuai dengan kemampuan.
Standar 4. Tersedia Peralatan yang Sesuai dengan Standar
Peralatan diperlukan untuk mendukung tercapainya kebidanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Contoh: di instansi-instansi kesehatan kerja tersediannya peralatan yang memenuhi standar, misi oksigen , ultrasonografi (USG), serta tempat yang nyaman.
Standar 5. Kebijakan Prosedur
Pengelolaan pelayanan memilih kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personal menuju personal menuju pelayaanan yang berkualitas.
Contoh : disebuah RS mempunyai kebijakan bagi pegawainya untuk tidak bekerja bila sakit dan disebuah RS menerima pegawai kotrak keja.
Standar 6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Contoh: staf-staf dan pegawai mengikuti program pelatihan pembinaan serta mengikuti seminar guna menambah ilmu pengetahuan.
Standar 7. Standar Asuhan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan atau manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai kebidanan memberi pelayanan.
Contoh: termasuk dalam 7 langkah Verney. Bidan mengumpulkan data pasien, mendiagnosis, antisipasi masalah, tindakan segera perencanaan, melaksanakan, dan mengevaluasi tindakan/pelayanan yang diberikan.
Standar 8. Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Bidan melakukan penilaian terhadap tindakan yang diberikan kepada pasien. Evaluasi ada dua cara, yaitu:
• Observasi (pengamatan)
• Wawancara (berta
Artificial intelligence (AI) is everywhere, promising self-driving cars, medical breakthroughs, and new ways of working. But how do you separate hype from reality? How can your company apply AI to solve real business problems?
Here’s what AI learnings your business should keep in mind for 2017.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Urun ide implementasi kampus merdeka untuk program studi teknologi pendidikan se-Indonesia. Bahan diskusi pada pertemuan (webinar) antar koordinator program studi teknologi pendidikan se-Indonesia.
Model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi untuk memupuk siswa mandiri nan tangguh. versi youtube dapat dilihat di https://youtu.be/dAByFBRhqb4
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Sharing trend, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama dan pasca pandemi Covid-19. Lima langkah menuju trasnformasi: 1) pemerataan akses ICT; 2) Perubahan Mindset; 3) kepemimpinan sekolah atau perguruan tinggi; 4) modeling dan guru penggerak; dan 5) peran teknologi dan teknolog pendidikan.
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
1. PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI
INDONESIA
Semester 03
Kegiatan Belajar III
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum pendidikan keperawatan
3. Peraturan perundangan yang berlaku
Kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan keperawatan
Landasan profesi keperawatan yang mantap
Jenis dan jenjang pendidikan keperawatan
Kemajuan IPTEK serta orientasi masyarakat dengan tetap memperhatikan kaidah
profesi keperawatan
Pendidikan keperawatan harus tumbuh dan berkembang berdasarkan kepada
Paradigma keperawatan, yang menjunjung tinggi fungsi harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai kemanusiaan yang terdiri dari manusia, sehat, lingkungan,
dan keperawatan.
Kurikulum pendidikan keperawatan
disusun berdasarkan:
4. Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh
sangat panjang dengan berbagai dinamika
perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi
sejak tahun 1983 saat deklarasi dan kongres
Nasional pendidikan keperawatan Indonesia yang
dikawal oleh PPNI dan diikuti oleh seluruh
komponen keperawatan Indonesia, serta
dukungan penuh dari pemerintah Kemendiknas
dan kemkes saat itu serta difasilitasi oleh
Konsorsium Pendidikan Ilmu kesehatan saat itu,
sepakat bahwa pendidikan keperawatan Indonesia
adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu
harus berada pada pendidikan jenjang tinggi dan
sejak itu pulalah mulai dikaji dan dirancang suatu
bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang
pertama yaitu di Universitas Indonesia yang
program pertama dibuka tahun 1985.s
Kerangka konsep
pendidikan keperawatan
5. Penguasaan IPTEK
Kurikulum pendidikan profesi keperawatan harus disusun dengan tujuan agar
peserta didik mampu menguasai ilmu keperawatan dan keterampilan
professional (intelektual, teknikal, dan interpersonal).
Menyelesaikan masalah keperawatan secara ilmiah.
Kurikulum pendidikan keperawatan professional harus disusun dengan tujuan
agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah berdasarkan pada metode
ilmiah dengan proses keperawatan.
Kerangka konsep pendidikan keperawatan
di Indonesia mencakup hal-hal berikut :
6. Sikap, tingkah laku, dan kemampuan professional
Kurikulum pendidikan keperawatan professional harus disusun agar mampu
membentuk sikap, perilaku, dan kemampuan professional pada peserta didik
yang dijiwai prinsip humaniora, dengan tetap memperhatikan kode etik
keperawatan. Diharapkan akan terjadi komunitas professional dan budaya
professional (professional culture)yang sarat dengan model peran (role model).
Belajar aktif dan mandiri
Kurikulum pendidikan keperawatan professional yang disusun harus mampu
memfasilitasi peserta didik agar terstimulasi untuk belajar secara aktif dan
mandiri serta menumbuhkan minat belajar yang berkelanjutan (long life
education).
Pendidikan di masyarakat
Kurikulum pendidikan keperawatan professional harus disusun sesuai dengan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan keperawatan sehingga
peserta didik mampu memahami kebutuhan tersebut dan tidak mengalami
kesulitan pada saat memberikan pelayanan.
7. Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama
dengan Kemendiknas melalui project Health Profession
Educational Quality (HPEQ),
Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan
dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)
8.
9.
10. body of knowledge yang jelas, pendidikan
keperawatan di Indonesia mengacu kepada UU
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
11. Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan
penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat,
Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan
dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mencangkup beberapa program
( Sarjana, Magister, Doktor ),
Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi
profesi perawat
Jenis pendidikan keperawatan di
Indonesia mencakup
12. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelengggaraan Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2005 tentang Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
Standar pendidikan
keperawatan
13. Kepmendiknas Nomor 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi
Kepmendiknas Nomor 045/U/ 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
Permendiknas Nomor 6 Tahun 2010 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi.
14. Kepmenkes Nomor 148 Tahun 2010, tentang Registrasi dan Praktik Perawat
Permenkes Nomor 1796 Tahun 2011, tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
SK Dirjen Dikti nomor 163/DIKTI/KEP/2007 tentang Penataan Kodifikasi Program
Studi Pada Perguruan Tinggi
ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Nursing Services Tahun 2006
15. 19 Oktober 2012 terdiri atas Standar Pendidikan Diploma Tiga, Pendidikan Ners,
Pendidikan Magister, Pendidikan Spesialis Keperawatan dan Program Pendidikan
Doktor.
Draft Standar Pendidikan
Keperawatan Indonesia
16. Standar Pendidikan Keperawatan Indonesia merupakan penyetara
mutu pendidikan yang harus dipenuhi oleh Institusi Pendidikan
Keperawatan di Indonesia, mencakup tujuh standar yaitu:
Standar 1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian
Standar 2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Standar 3 Mahasiswa dan Lulusan
Standar 4 Sumber Daya Manusia
Standar 5 Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Standar 6 Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Wahana Pembelajaran Klinik, serta Sistem Informasi
Standar 7 Penelitian, Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama.
17. Pendidikan keperawatan dahulu merupakan pendidikan dasar
atau menengah, kini telah ditingkatkan pada jenjang pendidikan
tinggi. Pendidikan keperawatan di Indonesia adalah sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Perkembangan
pendidikan
keperawatan
18. Program Pendidikan Diploma IV Keperawatan yang pernah
dilaksanakan adalah Program Diploma IV Perawat Pendidik.
Program Pendidikan
KeperawatanDiploma IV
19. Program pendidikan spesialis keperawatan ini
menekankan pada pengembangan pengetahuan
dan ketrampilan professional hanya pada salah
satu disiplin ilmu keperawatan.
Program Spesialis
Keperawatan
20. Program Doktor baru diselenggarakan di
Universitas Indonesia, dengan masa studi tiga
tahun, dengan gelar Doktor (DR.).
Program Doktor keperawatan
21. Setiap perawat yang masih aktif menjalankan tugasnya
harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan
kemampuannya dengan mengikuti pendidikan
keperawatan berkelanjutan.
Pendidikankeperawatan berkelanjutan
22. Pendayagunaan lulusan pendidikan keperawatan
saat ini sangat bervariasi. Hal ini sangat tergantung
pada kebutuhan dari instansi kesehatan.
Pendayagunaan Lulusan Pendidikan
Keperawatan
23. Dengan semakin majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
maka perawat juga harus mampu meningkatkan
pengetahuannya di bidang keperawatan agar dapat
memberikan pelayanan keperawatan secara maksimal
kepada masyarakat.
Pendidikan keperawatan
di masa depan
24. Melaksanakan asuhan keperawatan yang komprehensif,
Anda diharapkan untuk selalu meningkatkan pengetahuan
terkini sesuai dengan perkembangan jaman.