SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Reformasi Administrasi
Oleh: Niken L. V. A
 Tahun 1980-an (Kettl:2000,1) , suatu
gerakan reformasi global dimulai. Hal ini
didorong 4 variabel besar:
1. Politik: Keunggulan demokrasi, kekuatan
publik dan keunggulan sistem pasar
menimbulkan tekanan politik diberbagai
negara di dunia untuk mentransformasi
peran dan fungsi pemerintah
2. Sosial: Perubahan mendasar dari
masyarakat industri ke masyarakat
informasi
 3. Ekonomi: Krisis ekonomi tahun 1990-
an (Banyak negara melakukan privatisasi
dan reformasi perpajakan)
 4. Institutional: Semua negara didunia
telah menjadi bagian dari sistem
ekonomi dan politik global
Gerakan reformasi administrasi
 Produktivitas
 Pemasaran
 Orientasi pada pelayanan
 Desentralisasi
 Kebijakan
 Akuntabilitas
1. Caiden (1969: 69) mendefinisikan reformasi
administrasi sebagai ‘the artificial inducement
of administrative transformation againts
resistance’.
2. J. V. Abueva (1970:2) “’essentially a
deliberate attempt to use power, authority,
and influence to change the goals, structure
or procedures of the bureacracy, and
therefore, to alter the behaviour of its
personnel”
 Perubahan adalah proses penyesuaian
diri terhadap kondisi yang berfluktuasi
 Reformasi adalah kekuatan yang
dilahirkan untuk melakukan tranformasi
administrasi dan melawan kemandegan
1. Penggunaan otoritas dan pengaruh yang
disengaja untuk menerapkan ukuran-
ukuran baru dalam sistem administrasi,
seperti perubahan tujuan, struktur, dan
prosedur dengan maksud untuk
perbaikan bagi tujuan pembangunan
2. Perubahan administrasi yang
menggambarkan perbaikan dalam praktek
administrasi, organisasi, prosedur, dan
proses.
3. Reinvention/entrepreneurial: transformasi
sistem dan organisasi pemerintah secara
fundamental untuk meningkatkan
efektifitas, efisiensi, adaptasi, dan
kemampuan mereka melakukan inovasi.
Tranformasi menyangkut: tujuan, sistem
insentif, pertanggungjawaban, struktur
kekuasaan, dan budaya
 Kelembagaan aparat masih jauh dari
kapasitas potensialnya
 Organisasi cenderung konservatif
 Inovasi lambat
 Reformasi administrasi berkaitan erat
dengan lingkungan budaya tertentu,
sehingga tidak ada satu perspektif pun
yang dapat dianggap lebih baik daripada
yang lain;
 Pendekatan reformasi administrasi
bersifat terikat pada budaya, sehingga
tidak dapat diekspor ke negara lain
dengan begitu saja.
Reformasi administrasi adalah suatu
usaha sadar dan terencana untuk
mengubah:
 struktur dan prosedur birokrasi (aspek
reorganisasi atau institusional)
 sikap dan perilaku birokrat guna
meningkatkan efektifitas organisasi atau
terciptanya administrasi yang sehat dan
menjamin tercapainya tujuan
pembangunan nasional
 Perbaikan administrasi, seperti perbaikan
produk dan layanan, struktur, proses, dan
teknologi.
 Perbaikan tingkat politik, seperti perbaikan
peraturan, dukungan, legitimasi.
 Perbaikan perilaku birokrat
……improve the administrative
performance of individual, groups and
institutions and to advise them how they
can achieve their operating goals more
effectively, more economically, and more
quickly.
…..(meningkatkan kinerja dan performa
administrasi baik individu, kelompok
maupun kelembagaan dan memberikan
pengarahan bagaimana mereka dapat
meningkatkan operasi organisasi lebih
efektif, ekonomis dan lebih cepat)
 Tujuan internal:
1. Efisiensi administrasi
2. Penghapusan penyakit atau kelemahan adimistrasi
3. Penggalakan sistem merit, pemrosesan data mell
sistem informasi yang otomatis, peningkatan
penggunaan pengetahuan ilmiah dll
Tujuan terkait dengan masyarakat:
1. Menyesuaikan administrasi dengan meningkatnya
keluhan masyarakat
2. Mengubah pembagian pekerjaan antara sistem
administrasi dan sistem politik, seperti
meningkatkan otonomi profesional dari sistem
administrasi dan meningkatkan pengaruhnya pada
suatu kebijaksanaan;
3. Mengubah hub antara sistem administrasi dan
penduduk
1. Penekanan terhadap program-program
baru;
2. Perubahan sikap dan perilaku
masyarakat dan anggota birokrasi;
3. Perubahan gaya kepemimpinan yang
mengarah kepada komunikasi terbuka
dan manajemen partisipatif;
4. Penggunaan sumberdaya yang lebih
efisien;
5. Pengurangan penggunaan pendekatan
legalistik (Lee dan Samonte, 1970).
 Political desirability
 Political feasibility
 Credibility
 Negara yang tidak menganut paham
reformasi administrasi dan lebih menyukai
status quo;
 Negara dengan pendekatan pragmatis murni
terhadap reformasi administrasi, artinya
melakukan pembaruan dengan ala kadarnya
saja, serta tidak ada perangkat institusional
untuk mengimplementasikannya;
 Negara-negara yang sangat keranjingan
terhadap reformasi administrasi dan
melengkapinya dengan seperangkat perabot
formal untuk isian dan evaluasinya;
 Negara-negara yang telah mengalami
pembaruan yang diperoleh dari luar
 Asal pembaru (dari dalam atau dari luar)
 Pembaruan dicanangkan dari atas atau
dari bawah
 Ada ideologi yang mempengaruhi atau
tidak
 Reformasi administrasi diikuti dengan
revolusi atau tidak
 Hal-hal yang harus dipetimbangkan
dalam pemilihan pendekatan reformasi
Administrasi:
1. Sifat kultur setempat
2. Reputasi kepemimpinan nasional
3. Jenis Rezim politik
4. Kekuatan dan diversitas oposisi
5. Ketersediaan sumber daya
1. Derasnya tuntutan agar pemerintah mampu
menumbuhkan adanya good governance yaitu
suatu sistem penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih, bertanggung jawab dan
profesional.
2. Semakin tajamnya kritik masyarakat atas
semakin rendahnya kualitas pelayanan publik.
3. Semua aparat pemerintah dituntut untuk
mempunyai sense of crisis sehingga mereka
benar - benar paham bahwa kita sekarang
sangat membutuhkan aparat pelayanan yang
mampu to do more with less
4. Aparat pemerintah dituntut agar bekerja
lebih profesional dengan mengedepankan
terpenuhinya public accuntability and
responsibility
5. Masyarakat, sebagai pihak yang harus
dipenuhi dan dilindungi kepentingannya
(public interest), menuntut agar pemerintah
memperhatikan dengan sungguh - sungguh
aspirasi mereka dan sejauh bisa
memenuhinya.
 Firstly, from the point of view of structural
changes, which involves adjustment in authority
relationships in bureaucratic organization by way
of abolition, integration merger or creation of
administrative units, the transfer of addition of
functions and responsibilities of agencies, as well
as the introduction of new procedures and
regulations in governmental transactions,
Secondly, from the point of view of behavioral
changes which have to be engendered to evoke
productivity values as well as responsiveness to
the client systems.
Menurut Tjokroamidjojo ketika menganalisis
administratif pembangunan di Indonesia
menegaskan bahwa arah reformasi administrasi
perlu ditujukan ke 7 wilayah penyempurnaan utama
yaitu (Tjokroamidjojo:1985)
1. Penyempumaan dalam bidang pembiayaan
pembangunan
2. Penyempumaan dalam bidang penyusunan
program – program pembangunan di berbagai
bidang ekonomi dan non ekonomi dengan
pendekatan integratif (integrative approach).
3. Reorientasi kepegawaian negeri ke arah
produktivitas, prestasi dan pemecahan masalah.
4. Penyempumaan administrasi untuk mendukung
pembangunan daerah.
5. Administrasi partisipatif untuk mendukung
pembangunan daerah.
6. Kebijaksanaan administratif dalam rangka
menjaga stabilitas dalam proses pembangunan.
7. Lebih bersihnya pelaksanaan administrasi
negara
Agenda kebijaksanaan reformasi administrasi yang
perlu disusun terkait reforasi manajemen
pelayanan publik di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Memadukan Rule Governance and Goal
Governance
2. Mengembangkan akuntabilitas dan
responsibilitas publik di kalangan aparat
pemerintah
3. Revitalisasi nilai-mlai etika pemerintahan
4. Netralitas aparat pemerintah
5. Pengembangan budaya birokrasi
Pendekatan manajemen baru di sektor publik,
menurut Huges, ditandai dengan beberapa
karakteristik sebagai berikut :
1. perubahan yang besar pada orientasi administrasi negara
tradisonal menuju ke perhatian yang lebih besar pada
pencapaian hasil dan pertanggung jawaban pribadi
pimpinan.
2. keinginan untuk keluar dari birokrasi klasik untuk
menjadikan organisasi, pegawai, masa pengabdian dan
kondisi pekerjaan lebih luwes.
3. tujuan organisasi dan individu pegawai disusun secara jelas
sehingga memungkinkan untuk dibuatkannya tolok ukur
prestasi lewat indikator kinerjanya masing masing. Demikian
pula sistem evaluasi program - programnya.
4. staf pimpinan yang senior mungkin bisa
mempunyai komitmen politik kepada
pemerintah yang ada dari pada bersikap non
partisan dan netral.
5. fungsi-fungsi pemerintah bisa dinilai lewat
uji-pasar (market tests) seperti misalnya
dikontrakkan pada pihak ketiga tanpa harus
disediakan/ ditangani sendiri oleh
pemerintah.
6. mengurangi peran-peran pemerintah
misalnya lewat kegiatan privatisasi.
 Penerapan pendekatan manajemen barupada
sektor publik telah banyak disarankan oleh para
pakar dengan label yang berbeda -beda seperti
misalnya dengan nama "managerialism" oleh
Pollitt (1990), "new public management oleh
Hood (1991), market - based public
administration" oleh Lan dan Rosebloom (1992),
dan "enterpreneurial government" oleh Osborne
dan Gaebler (1992) pendekatan manajemen baru
ini telah merubah fokus sektor publik dari yang
semula lebih mementingkan "process" menuju ke
"Product atau dari "rule govemment menuju ke
"goal govemance.”
 Kritik diajukan oleh Pollitt (dalam Huges 1994) yang
meragukan penerapan prinsip – prinsip enterpreneurship
di sektor publik. Setidak - tidaknya ada dua hal yang
melemahkan konsep tersebut dengan mengatakan:
 First the provider / consumer transactions in the public
service tend to be notably more complex than those faced
by the customer in a normal market, and second, public
service consumers are never merely "consumers”, they are
always citizens too and this has a set of unique
implications for the transactions”
 Sehubungan dengan itu Hughes (1994) mengatakan bahwa
diperlukan repositioning dengan menyusun agenda
kebijakan reformasi dengan mensinergikan antara
orientasi rule governance dan goal governance.
 Model Westminster, dikembangkan oleh
Ingrris dan New Zealand dan
berkembang ke Kanada dan Australia.
Menekankan apa yang disebut dengan
NPM (mengurangi peran pemerintah dan
memasukkan nilai-nilai pasar/market )
 Model Amerika. Menekankan pada
strategi yang disebut dengan 10
reinventing government dengan prinsip
work better cost less dan downsizing
 The nature of reform (sifat reformasi)
 Reform agents (agen-agen reformasi)
 Environment (lingkungan)
Pendekatan pokok dalam strategi
reformasi administrasi yang dimaksud
adalah :
 pendekatan makro versus mikro,
 pendekatan struktural versus pendekatan
perilaku,
 inkremental versus inovatif, dan
 komprehensif versus parsial.
 Strategi komprehensif
 Strategi incremental
 No strategy
 Fiscal strategies seek to reduce expenditures
and costs while maintaining public services at
their existing levels
 Structural strategies seek to raise the
productivity of public agencies without
increasing costs
 Program strategies seek to improve the
quality and quantity of public service and the
objectives of state activities.
METODE REFORMASI BIROKRASI
1.Restrukturisasi Organisasi Pemerintahan
2.Simplifikasi dan Otomatisasi bisnis proses
3.Rasionalisasi dan realokasi SDM Aparatur
4.Regulasi dan deregulasi
9
Lever Strategy Approaches
Purpose Core Strategy
Clarity of Purpose
Clarity of Role
Clarity of Direction
Incentives
Consequences
Strategy
Managed Competition
Enterprise Management
Performeance Management
Accountability Customer Strategy
Customer Choice
Competitive Choice
Customer Quality Assurance
Power Control Strategy
Organizational
Empowerment
Employee Empowerment
Community Empowerment
Culture Culture Strategy
Breaking Habits
Touching Hearts
Winning Minds
 Concept of progress or redress
 Penyamaan persepsi
 Kejelasan agenda pemerintah menyangkut
bidang politik, ekonomi dan social welfare
 From the product-based utility to total utility in the
customer/citizen relationship
 From sort-term transaction to long-term
relationship
 From core product (goods and services) quality (the
technical quality of the outcome) to total
customer/citizen perceived quality in enduring
customer/citizen relationship
 From production of the technical solution as the
key process in the organization to developing total
quality as the key process.

More Related Content

What's hot

Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MSAdministrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MSDwara Wulan
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted GaeblerBhaskoro Utomo
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN Sri Suwanti
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Birokrasi sebagai organisasi
Birokrasi sebagai organisasi Birokrasi sebagai organisasi
Birokrasi sebagai organisasi Frans Dione
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxRutiana Dwi Wahyunengseh
 
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENTransmission Music Group
 
Patologi birokrasi
Patologi birokrasiPatologi birokrasi
Patologi birokrasiFahrul Azmi
 
Filsafat administrasi
Filsafat administrasiFilsafat administrasi
Filsafat administrasiAndi Irawan
 
TANTANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MEMASUKI ABAD 21
TANTANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MEMASUKI ABAD 21TANTANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MEMASUKI ABAD 21
TANTANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MEMASUKI ABAD 21Ginandjar Kartasasmita
 
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi BirokrasiPeran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi BirokrasiDeddy Supriady Bratakusumah
 
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial LainnyaPosisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnyavirmannsyah
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraEvolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraSiti Sahati
 

What's hot (20)

Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MSAdministrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Public choice
Public choicePublic choice
Public choice
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Birokrasi sebagai organisasi
Birokrasi sebagai organisasi Birokrasi sebagai organisasi
Birokrasi sebagai organisasi
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
 
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
 
Patologi birokrasi
Patologi birokrasiPatologi birokrasi
Patologi birokrasi
 
Filsafat administrasi
Filsafat administrasiFilsafat administrasi
Filsafat administrasi
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
TANTANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MEMASUKI ABAD 21
TANTANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MEMASUKI ABAD 21TANTANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MEMASUKI ABAD 21
TANTANGAN ADMINISTRASI PUBLIK MEMASUKI ABAD 21
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi BirokrasiPeran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial LainnyaPosisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraEvolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
 

Viewers also liked

Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaPenyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaMendeko Jo
 
Entrepeneur_Aang anwar 1 an_a_tugas_ti
Entrepeneur_Aang anwar 1 an_a_tugas_tiEntrepeneur_Aang anwar 1 an_a_tugas_ti
Entrepeneur_Aang anwar 1 an_a_tugas_tiAang Anwar
 
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Mus kamal
 
PRIVATISASI DAN REFORMASI ADMINISTRASI
PRIVATISASI DAN REFORMASI ADMINISTRASI PRIVATISASI DAN REFORMASI ADMINISTRASI
PRIVATISASI DAN REFORMASI ADMINISTRASI Heru Fernandez
 
sejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasisejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasiafiqcembik
 
Beberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataBeberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataIr. Zakaria, M.M
 
Sejarah perkembangan administrasi
Sejarah perkembangan administrasiSejarah perkembangan administrasi
Sejarah perkembangan administrasiZulkarnainBarus
 
Sejarah pemikiran administrasi di zaman modern
Sejarah pemikiran administrasi di zaman modernSejarah pemikiran administrasi di zaman modern
Sejarah pemikiran administrasi di zaman moderndiah dianta
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
Model Inovasi Desa Untuk Optimalisasi Dana Desa
Model Inovasi Desa Untuk Optimalisasi Dana DesaModel Inovasi Desa Untuk Optimalisasi Dana Desa
Model Inovasi Desa Untuk Optimalisasi Dana DesaTri Widodo W. UTOMO
 

Viewers also liked (15)

Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaPenyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
 
Entrepeneur_Aang anwar 1 an_a_tugas_ti
Entrepeneur_Aang anwar 1 an_a_tugas_tiEntrepeneur_Aang anwar 1 an_a_tugas_ti
Entrepeneur_Aang anwar 1 an_a_tugas_ti
 
Model, alat analisa
Model, alat analisaModel, alat analisa
Model, alat analisa
 
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
 
Spia 02
Spia 02Spia 02
Spia 02
 
PRIVATISASI DAN REFORMASI ADMINISTRASI
PRIVATISASI DAN REFORMASI ADMINISTRASI PRIVATISASI DAN REFORMASI ADMINISTRASI
PRIVATISASI DAN REFORMASI ADMINISTRASI
 
Rangkuman asp
Rangkuman aspRangkuman asp
Rangkuman asp
 
sejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasisejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasi
 
Spia 03
Spia 03Spia 03
Spia 03
 
Beberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataBeberapa model analisis data
Beberapa model analisis data
 
Spia 01
Spia 01Spia 01
Spia 01
 
Sejarah perkembangan administrasi
Sejarah perkembangan administrasiSejarah perkembangan administrasi
Sejarah perkembangan administrasi
 
Sejarah pemikiran administrasi di zaman modern
Sejarah pemikiran administrasi di zaman modernSejarah pemikiran administrasi di zaman modern
Sejarah pemikiran administrasi di zaman modern
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Model Inovasi Desa Untuk Optimalisasi Dana Desa
Model Inovasi Desa Untuk Optimalisasi Dana DesaModel Inovasi Desa Untuk Optimalisasi Dana Desa
Model Inovasi Desa Untuk Optimalisasi Dana Desa
 

Similar to Reformasi Administrasi Modern

30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdfrinichris
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
 
Penyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiPenyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiParunadi Buntok
 
KELOMPOK 6 Reformasi administrasi (wecompress.com).pdf
KELOMPOK 6 Reformasi administrasi (wecompress.com).pdfKELOMPOK 6 Reformasi administrasi (wecompress.com).pdf
KELOMPOK 6 Reformasi administrasi (wecompress.com).pdfivanabila1
 
RMK julfana jainal.docx
RMK  julfana jainal.docxRMK  julfana jainal.docx
RMK julfana jainal.docxJulfanajainal
 
Artikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentArtikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentAstri Yulia
 
Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)DIP IPDN Angkatan 3
 
Pelayanan prima
Pelayanan primaPelayanan prima
Pelayanan primamuhalif
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKMasayu Juwita
 
01 a-konsep-new-public-management-maksi-2013
01 a-konsep-new-public-management-maksi-201301 a-konsep-new-public-management-maksi-2013
01 a-konsep-new-public-management-maksi-20131205811
 
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN BerakhlakManajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN BerakhlakSudiarStametPaloh
 
Transparan akuntansi 2 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 2 by diahandani.blogspot.comTransparan akuntansi 2 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 2 by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 

Similar to Reformasi Administrasi Modern (20)

30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
Penyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiPenyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasi
 
KELOMPOK 6 Reformasi administrasi (wecompress.com).pdf
KELOMPOK 6 Reformasi administrasi (wecompress.com).pdfKELOMPOK 6 Reformasi administrasi (wecompress.com).pdf
KELOMPOK 6 Reformasi administrasi (wecompress.com).pdf
 
5902 14320-1-sm
5902 14320-1-sm5902 14320-1-sm
5902 14320-1-sm
 
Makalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasiMakalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasi
 
Makalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasiMakalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasi
 
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
 
RMK julfana jainal.docx
RMK  julfana jainal.docxRMK  julfana jainal.docx
RMK julfana jainal.docx
 
Artikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentArtikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing government
 
Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)
 
Pelayanan prima
Pelayanan primaPelayanan prima
Pelayanan prima
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
 
Good government (kel 10)
Good government (kel 10)Good government (kel 10)
Good government (kel 10)
 
01 a-konsep-new-public-management-maksi-2013
01 a-konsep-new-public-management-maksi-201301 a-konsep-new-public-management-maksi-2013
01 a-konsep-new-public-management-maksi-2013
 
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN BerakhlakManajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
 
Andrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautraAndrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautra
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
Transparan akuntansi 2 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 2 by diahandani.blogspot.comTransparan akuntansi 2 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 2 by diahandani.blogspot.com
 

Recently uploaded

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

Reformasi Administrasi Modern

  • 2.  Tahun 1980-an (Kettl:2000,1) , suatu gerakan reformasi global dimulai. Hal ini didorong 4 variabel besar: 1. Politik: Keunggulan demokrasi, kekuatan publik dan keunggulan sistem pasar menimbulkan tekanan politik diberbagai negara di dunia untuk mentransformasi peran dan fungsi pemerintah 2. Sosial: Perubahan mendasar dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
  • 3.  3. Ekonomi: Krisis ekonomi tahun 1990- an (Banyak negara melakukan privatisasi dan reformasi perpajakan)  4. Institutional: Semua negara didunia telah menjadi bagian dari sistem ekonomi dan politik global Gerakan reformasi administrasi
  • 4.  Produktivitas  Pemasaran  Orientasi pada pelayanan  Desentralisasi  Kebijakan  Akuntabilitas
  • 5. 1. Caiden (1969: 69) mendefinisikan reformasi administrasi sebagai ‘the artificial inducement of administrative transformation againts resistance’. 2. J. V. Abueva (1970:2) “’essentially a deliberate attempt to use power, authority, and influence to change the goals, structure or procedures of the bureacracy, and therefore, to alter the behaviour of its personnel”
  • 6.  Perubahan adalah proses penyesuaian diri terhadap kondisi yang berfluktuasi  Reformasi adalah kekuatan yang dilahirkan untuk melakukan tranformasi administrasi dan melawan kemandegan
  • 7. 1. Penggunaan otoritas dan pengaruh yang disengaja untuk menerapkan ukuran- ukuran baru dalam sistem administrasi, seperti perubahan tujuan, struktur, dan prosedur dengan maksud untuk perbaikan bagi tujuan pembangunan 2. Perubahan administrasi yang menggambarkan perbaikan dalam praktek administrasi, organisasi, prosedur, dan proses.
  • 8. 3. Reinvention/entrepreneurial: transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, adaptasi, dan kemampuan mereka melakukan inovasi. Tranformasi menyangkut: tujuan, sistem insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan, dan budaya
  • 9.  Kelembagaan aparat masih jauh dari kapasitas potensialnya  Organisasi cenderung konservatif  Inovasi lambat
  • 10.  Reformasi administrasi berkaitan erat dengan lingkungan budaya tertentu, sehingga tidak ada satu perspektif pun yang dapat dianggap lebih baik daripada yang lain;  Pendekatan reformasi administrasi bersifat terikat pada budaya, sehingga tidak dapat diekspor ke negara lain dengan begitu saja.
  • 11. Reformasi administrasi adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mengubah:  struktur dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi atau institusional)  sikap dan perilaku birokrat guna meningkatkan efektifitas organisasi atau terciptanya administrasi yang sehat dan menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional
  • 12.  Perbaikan administrasi, seperti perbaikan produk dan layanan, struktur, proses, dan teknologi.  Perbaikan tingkat politik, seperti perbaikan peraturan, dukungan, legitimasi.  Perbaikan perilaku birokrat
  • 13. ……improve the administrative performance of individual, groups and institutions and to advise them how they can achieve their operating goals more effectively, more economically, and more quickly. …..(meningkatkan kinerja dan performa administrasi baik individu, kelompok maupun kelembagaan dan memberikan pengarahan bagaimana mereka dapat meningkatkan operasi organisasi lebih efektif, ekonomis dan lebih cepat)
  • 14.  Tujuan internal: 1. Efisiensi administrasi 2. Penghapusan penyakit atau kelemahan adimistrasi 3. Penggalakan sistem merit, pemrosesan data mell sistem informasi yang otomatis, peningkatan penggunaan pengetahuan ilmiah dll Tujuan terkait dengan masyarakat: 1. Menyesuaikan administrasi dengan meningkatnya keluhan masyarakat 2. Mengubah pembagian pekerjaan antara sistem administrasi dan sistem politik, seperti meningkatkan otonomi profesional dari sistem administrasi dan meningkatkan pengaruhnya pada suatu kebijaksanaan; 3. Mengubah hub antara sistem administrasi dan penduduk
  • 15. 1. Penekanan terhadap program-program baru; 2. Perubahan sikap dan perilaku masyarakat dan anggota birokrasi; 3. Perubahan gaya kepemimpinan yang mengarah kepada komunikasi terbuka dan manajemen partisipatif; 4. Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien; 5. Pengurangan penggunaan pendekatan legalistik (Lee dan Samonte, 1970).
  • 16.  Political desirability  Political feasibility  Credibility
  • 17.  Negara yang tidak menganut paham reformasi administrasi dan lebih menyukai status quo;  Negara dengan pendekatan pragmatis murni terhadap reformasi administrasi, artinya melakukan pembaruan dengan ala kadarnya saja, serta tidak ada perangkat institusional untuk mengimplementasikannya;  Negara-negara yang sangat keranjingan terhadap reformasi administrasi dan melengkapinya dengan seperangkat perabot formal untuk isian dan evaluasinya;  Negara-negara yang telah mengalami pembaruan yang diperoleh dari luar
  • 18.  Asal pembaru (dari dalam atau dari luar)  Pembaruan dicanangkan dari atas atau dari bawah  Ada ideologi yang mempengaruhi atau tidak  Reformasi administrasi diikuti dengan revolusi atau tidak
  • 19.  Hal-hal yang harus dipetimbangkan dalam pemilihan pendekatan reformasi Administrasi: 1. Sifat kultur setempat 2. Reputasi kepemimpinan nasional 3. Jenis Rezim politik 4. Kekuatan dan diversitas oposisi 5. Ketersediaan sumber daya
  • 20. 1. Derasnya tuntutan agar pemerintah mampu menumbuhkan adanya good governance yaitu suatu sistem penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab dan profesional. 2. Semakin tajamnya kritik masyarakat atas semakin rendahnya kualitas pelayanan publik. 3. Semua aparat pemerintah dituntut untuk mempunyai sense of crisis sehingga mereka benar - benar paham bahwa kita sekarang sangat membutuhkan aparat pelayanan yang mampu to do more with less
  • 21. 4. Aparat pemerintah dituntut agar bekerja lebih profesional dengan mengedepankan terpenuhinya public accuntability and responsibility 5. Masyarakat, sebagai pihak yang harus dipenuhi dan dilindungi kepentingannya (public interest), menuntut agar pemerintah memperhatikan dengan sungguh - sungguh aspirasi mereka dan sejauh bisa memenuhinya.
  • 22.  Firstly, from the point of view of structural changes, which involves adjustment in authority relationships in bureaucratic organization by way of abolition, integration merger or creation of administrative units, the transfer of addition of functions and responsibilities of agencies, as well as the introduction of new procedures and regulations in governmental transactions, Secondly, from the point of view of behavioral changes which have to be engendered to evoke productivity values as well as responsiveness to the client systems.
  • 23. Menurut Tjokroamidjojo ketika menganalisis administratif pembangunan di Indonesia menegaskan bahwa arah reformasi administrasi perlu ditujukan ke 7 wilayah penyempurnaan utama yaitu (Tjokroamidjojo:1985) 1. Penyempumaan dalam bidang pembiayaan pembangunan 2. Penyempumaan dalam bidang penyusunan program – program pembangunan di berbagai bidang ekonomi dan non ekonomi dengan pendekatan integratif (integrative approach).
  • 24. 3. Reorientasi kepegawaian negeri ke arah produktivitas, prestasi dan pemecahan masalah. 4. Penyempumaan administrasi untuk mendukung pembangunan daerah. 5. Administrasi partisipatif untuk mendukung pembangunan daerah. 6. Kebijaksanaan administratif dalam rangka menjaga stabilitas dalam proses pembangunan. 7. Lebih bersihnya pelaksanaan administrasi negara
  • 25. Agenda kebijaksanaan reformasi administrasi yang perlu disusun terkait reforasi manajemen pelayanan publik di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Memadukan Rule Governance and Goal Governance 2. Mengembangkan akuntabilitas dan responsibilitas publik di kalangan aparat pemerintah 3. Revitalisasi nilai-mlai etika pemerintahan 4. Netralitas aparat pemerintah 5. Pengembangan budaya birokrasi
  • 26. Pendekatan manajemen baru di sektor publik, menurut Huges, ditandai dengan beberapa karakteristik sebagai berikut : 1. perubahan yang besar pada orientasi administrasi negara tradisonal menuju ke perhatian yang lebih besar pada pencapaian hasil dan pertanggung jawaban pribadi pimpinan. 2. keinginan untuk keluar dari birokrasi klasik untuk menjadikan organisasi, pegawai, masa pengabdian dan kondisi pekerjaan lebih luwes. 3. tujuan organisasi dan individu pegawai disusun secara jelas sehingga memungkinkan untuk dibuatkannya tolok ukur prestasi lewat indikator kinerjanya masing masing. Demikian pula sistem evaluasi program - programnya.
  • 27. 4. staf pimpinan yang senior mungkin bisa mempunyai komitmen politik kepada pemerintah yang ada dari pada bersikap non partisan dan netral. 5. fungsi-fungsi pemerintah bisa dinilai lewat uji-pasar (market tests) seperti misalnya dikontrakkan pada pihak ketiga tanpa harus disediakan/ ditangani sendiri oleh pemerintah. 6. mengurangi peran-peran pemerintah misalnya lewat kegiatan privatisasi.
  • 28.  Penerapan pendekatan manajemen barupada sektor publik telah banyak disarankan oleh para pakar dengan label yang berbeda -beda seperti misalnya dengan nama "managerialism" oleh Pollitt (1990), "new public management oleh Hood (1991), market - based public administration" oleh Lan dan Rosebloom (1992), dan "enterpreneurial government" oleh Osborne dan Gaebler (1992) pendekatan manajemen baru ini telah merubah fokus sektor publik dari yang semula lebih mementingkan "process" menuju ke "Product atau dari "rule govemment menuju ke "goal govemance.”
  • 29.  Kritik diajukan oleh Pollitt (dalam Huges 1994) yang meragukan penerapan prinsip – prinsip enterpreneurship di sektor publik. Setidak - tidaknya ada dua hal yang melemahkan konsep tersebut dengan mengatakan:  First the provider / consumer transactions in the public service tend to be notably more complex than those faced by the customer in a normal market, and second, public service consumers are never merely "consumers”, they are always citizens too and this has a set of unique implications for the transactions”  Sehubungan dengan itu Hughes (1994) mengatakan bahwa diperlukan repositioning dengan menyusun agenda kebijakan reformasi dengan mensinergikan antara orientasi rule governance dan goal governance.
  • 30.  Model Westminster, dikembangkan oleh Ingrris dan New Zealand dan berkembang ke Kanada dan Australia. Menekankan apa yang disebut dengan NPM (mengurangi peran pemerintah dan memasukkan nilai-nilai pasar/market )  Model Amerika. Menekankan pada strategi yang disebut dengan 10 reinventing government dengan prinsip work better cost less dan downsizing
  • 31.  The nature of reform (sifat reformasi)  Reform agents (agen-agen reformasi)  Environment (lingkungan)
  • 32. Pendekatan pokok dalam strategi reformasi administrasi yang dimaksud adalah :  pendekatan makro versus mikro,  pendekatan struktural versus pendekatan perilaku,  inkremental versus inovatif, dan  komprehensif versus parsial.
  • 33.  Strategi komprehensif  Strategi incremental  No strategy
  • 34.  Fiscal strategies seek to reduce expenditures and costs while maintaining public services at their existing levels  Structural strategies seek to raise the productivity of public agencies without increasing costs  Program strategies seek to improve the quality and quantity of public service and the objectives of state activities.
  • 35. METODE REFORMASI BIROKRASI 1.Restrukturisasi Organisasi Pemerintahan 2.Simplifikasi dan Otomatisasi bisnis proses 3.Rasionalisasi dan realokasi SDM Aparatur 4.Regulasi dan deregulasi 9
  • 36. Lever Strategy Approaches Purpose Core Strategy Clarity of Purpose Clarity of Role Clarity of Direction Incentives Consequences Strategy Managed Competition Enterprise Management Performeance Management Accountability Customer Strategy Customer Choice Competitive Choice Customer Quality Assurance Power Control Strategy Organizational Empowerment Employee Empowerment Community Empowerment Culture Culture Strategy Breaking Habits Touching Hearts Winning Minds
  • 37.  Concept of progress or redress  Penyamaan persepsi  Kejelasan agenda pemerintah menyangkut bidang politik, ekonomi dan social welfare
  • 38.  From the product-based utility to total utility in the customer/citizen relationship  From sort-term transaction to long-term relationship  From core product (goods and services) quality (the technical quality of the outcome) to total customer/citizen perceived quality in enduring customer/citizen relationship  From production of the technical solution as the key process in the organization to developing total quality as the key process.