SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Dosen Pengampu: Agustine Dwianika, SE, M.Ak, CIBA
STRATEGI DALAM PRAKTIK KEBERATAN PAJAK
BERDASARKAN SKEMA HUKUM PAJAK
MEMAHAMI PRAKTIK DAN PROSEDUR KEBERATAN DAN BANDING
Dasar Hukum Surat Keberatan
Pajak
 UU No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan yang
telah beberapa kali mengalami
perubahan.
 Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No 202/PMK.03/2015 tentang
Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian
Keberatan (penyempurnaan dari No
9/PMK.03/2013).
Syarat Mengajukan Keberatan
Pajak
 Tidak semua wajib pajak dapat mengajukan keberatan pajak. Wajib
pajak yang mengajukan keberatan harus memenuhi sejumlah
persyaratan.
 Pengajuan dilakukan secara tertulis menggunakan bahasa
Indonesia.
 Menuliskan jumlah pajak terutang, jumlah pajak yang
dipotong/dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan wajib
pajak disertai dengan alasan yang menjadi dasar penghitungan.
 Satu keberatan diajukan hanya untuk satu surat ketetapan
pajak/satu pemotongan pajak/satu pemungutan pajak.
 Wajib pajak sudah melunasi pajak yang harus dibayar,
 Dapat diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak surat ketetapan
pajak dikirim atau sejak terjadi pemotongan/pemungutan pajak oleh
pihak ketiga
 Surat keberatan pajak harus ditandatangani oleh wajib pajak
Jangka Waktu Keputusan
Keberatan Pajak
 Dirjen pajak harus memberi keputusan atas
keberatan yang diajukan dalam jangka waktu paling
lama 12 bulan sejak tanggal surat keberatan pajak
diterima.
 Apabila telah melampaui jangka waktu 12 bulan
sejak diterimanya keberatan dan Dirjen pajak belum
menerbitkan surat keberatan pajak, maka
permohonan wajib pajak dianggap dikabulkan.
 Pihak Dirjen pajak wajib menerbitkan surat
keputusan keberatan sesuai dengan keberatan wajib
pajak dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak
12 bulan bulan telah berakhir.
Memahami Pencabutan
Pengajuan Keberatan
 Wajib Pajak dapat mencabut pengajuan
keberatan yang telah disampaikan
kepada Direktur Jenderal Pajak sebelum
tanggal diterima surat pemberitahuan
untuk hadir (SPUH) oleh Wajib Pajak.
 Pencabutan pengajuan keberatan
dilakukan melalui penyampaian
permohonan dengan memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
 permohonan harus diajukan secara tertulis dalam
bahasa Indonesia dan dapat mencantumkan alasan
pencabutan;
 surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak
dan dalam hal surat permohonan tersebut
ditandatangani bukan oleh Wajib Pajak, surat
permohonan tersebut harus dilampiri dengan surat
kuasa khusus;
 surat permohonan harus disampaikan ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar
dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pajak
dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak yang merupakan atasan Kepala Kantor
Pelayanan Pajak.
 Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan jawaban atas
permohonan pencabutan pengajuan keberatan berupa
surat persetujuan atau surat penolakan.
 Wajib Pajak yang mencabut pengajuan keberatan yang
telah disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak ini
tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan atau
pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar.
 Dalam hal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan,
Wajib Pajak dianggap tidak mengajukan keberatan.
 Dalam hal Wajib Pajak dianggap tidak mengajukan
keberatan, pajak yang masih harus dibayar dalam SKPKB
atau SKPKBT yang tidak disetujui dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan atau Pembahasan Akhir Hasil
Verifikasi menjadi utang pajak sejak tanggal penerbitan
SKP.
Wajib Pajak yang mengajukan
keberatan tidak dapat
mengajukan permohonan:
 pengurangan, penghapusan, dan pembatalan
sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan yang terutang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan;
 pengurangan atau pembatalan surat ketetapan
pajak yang tidak benar; atau
 pembatalan surat ketetapan pajak dari hasil
pemeriksaan atau verifikasi yang dilaksanakan
tanpa:
Memahami Pelunasan Hutang
Pajak
 Penyebab Timbulnya Utang Pajak dan
Cara Menghilangkannya
 Bagian penagihan pada Kantor Pelayanan
Pajak merupakan salah satu unit kerja dari
Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas
untuk mengurangi utang pajak. Salah satu
penyebab timbulnya utang pajak adalah
adanya jumlah pajak yang terutang kurang
atau tidak dibayar. Utang pajak ini menjadi
dasar dilakukannya penagihan pajak oleh
juru sita pajak.
1. Ajaran formil
 Berdasarkan ajaran ini, utang pajak timbul
karena fiskus mengeluarkan surat ketetapan.
Hal ini terjadi apabila pemungutan pajak
dilakukan dengan official assessment
system.
2. Ajaran materil
utang pajak timbul karena undang-undang
dan karena ada sebab-sebab yang
mengakibatkan seseorang atau suatu pihak
dikenakan pajak.
sebab-sebab yang dapat
menyebabkan seseorang
memiliki utang pajak adalah
 Perbuatan, yaitu mendirikan bangunan,
melakukan kegiatan impor atau ekspor,
serta bepergian keluar negeri.
 Keadaan, yaitu memiliki tanah atau bumi
dan bangunan, memperoleh
penghasilan, serta memiliki kendaraan
bermotor.
 Peristiwa atau kejadian, yaitu mendapat
hadiah undian.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan, utang pajak
ini dapat dihilangkan dengan lima cara, yaitu :
1. Pembayaran
Utang pajak dapat dihilangkan dengan cara wajib pajak atau penanggung pajak membayar utang
pajaknya kepada negara. Berdasarkan penjelasan tersebut,
2. Kompensasi
Kompensasi dapat dilakukan apabila wajib pajak memiliki kelebihan dalam membayar pajak.
Kelebihan ini dapat digunakan untuk membayar pajak lainnya yang terutang.
3. Kedaluwarsa
Utang pajak dapat dihapuskan apabila telah lewat jangka waktu berlakunya sebagaimana yang
terdapat dalam undang-undang. Dalam hal ini, kedaluwarsa yang dimaksud adalah kedaluwarsa
penagihan pajak.
4. Pembebasan
Utang pajak dapat hilang karena ditiadakan. Pembebasan di sini tidak benar-benar menghilangkan
pokok utang pajak, melainkan meniadakan sanksi administratif terkait utang pajak.
5. Penghapusan
Hilangnya utang pajak dapat dilakukan dengan cara penghapusan. Penghapusan utang pajak hampir
sama dengan pembebasan utang pajak. Namun, penghapusan utang
Hal lain yang dapat menyebebabkan
penghapusan utang pajak adalah sebagai
berikut :
 Wajib pajak telah meninggal dunia dan
tidak meninggalkan harta warisan sehingga
tidak ada harta yang dapat digunakan
untuk membayar utang pajak.
 Wajib pajak tidak mempunyai kekayaan
lagi dengan dibuktikan oleh pemerintah.
 force majeur, yaitu suatu keadaan yang
terjadi di luar kemampuan manusia dan
tidak dapat dihindari. Contoh : peperangan,
bencana alam, dan lain-lain.
Memahami Proses Penyelesaian
Keberatan
Dalam proses penyelesaian keberatan, Direktur
Jenderal Pajak berwenang untuk:
 meminjam buku, catatan, data, dan informasi dalam
bentuk hardcopy dan/atau softcopy kepada Wajib Pajak
terkait dengan materi yang disengketakan melalui
penyampaian surat permintaan peminjaman buku,
catatan, data dan informasi;
 meminta Wajib Pajak untuk memberikan keterangan
terkait dengan materi yang disengketakan melalui
penyampaian surat permintaan keterangan;
 meminta keterangan atau bukti terkait dengan materi yang
disengketakan kepada pihak ketiga yang mempunyai
hubungan dengan Wajib Pajak melalui penyampaian surat
permintaan data dan keterangan kepada pihak ketiga;
 meninjau tempat Wajib Pajak, termasuk
tempat lain yang diperlukan;
 melakukan pembahasan dan klarifikasi atas
hal-hal yang diperlukan dengan memanggil
Wajib Pajak melalui penyampaian surat
panggilan;
 melakukan pemeriksaan untuk tujuan lain
dalam rangka keberatan untuk
mendapatkan data dan/atau informasi yang
objektif yang dapat dijadikan dasar dalam
mempertimbangkan keputusan keberatan
○ Surat panggilan dikirimkan paling lama 10
(sepuluh) hari kerja sebelum tanggal
pembahasan dan klarifikasi atas sengketa
perpajakan.
○ Pembahasan dan klarifikasi dituangkan dalam
berita acara pembahasan dan klarifikasi
sengketa perpajakan.
 Wajib Pajak harus memenuhi peminjaman
dan/atau permintaan paling lama 15 (lima
belas) hari kerja setelah tanggal surat
permintaan peminjaman dan/atau surat
permintaan keterangan dikirim.
 Apabila sampai dengan jangka waktu 15 (lima
belas) hari kerja setelah tanggal surat
permintaan peminjaman dan/atau surat
permintaan keterangan dikirim berakhir, Wajib
Pajak tidak meminjamkan sebagian atau
seluruh buku, catatan, data dan informasi
dan/atau tidak memberikan keterangan yang
diminta
 Direktur Jenderal Pajak menyampaikan:
 surat permintaan peminjaman yang kedua;
dan/atau
 surat permintaan keterangan yang kedua.
 Wajib Pajak harus memenuhi peminjaman
dan/atau permintaan yang kedua paling
lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah
tanggal surat peminjaman dan/atau
permintaan yang kedua dikirim.
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
KEBERATAN
 Direktur Jenderal Pajak dalam jangka
waktu paling lama 12 (dua belas) bulan
sejak tanggal Surat Keberatan diterima
harus memberikan keputusan atas
keberatan yang diajukan.
 Jangka waktu tersebut dihitung sejak tanggal
Surat Keberatan diterima sampai dengan
tanggal Surat Keputusan Keberatan diterbitkan.
• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan gugatan ke
Pengadilan Pajak atas surat dari Direktur Jenderal
Pajak yang menyatakan bahwa keberatan Wajib Pajak
tidak dipertimbangkan, jangka waktu 12 (dua belas)
bulan tertangguh,
 Apabila jangka waktu di atas telah
terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak
tidak memberi keputusan atas
keberatan,
Memahami Proses Banding
Alasan Pengajuan Banding Pajak
 Banding pajak merupakan upaya hukum
yang dilakukan apabila wajib pajak merasa
tidak puas atau tidak sependapat dengan
hasil surat ketetapan pajak.
 Proses banding pajak ini memang baru
dapat dilakukan apabila wajib pajak
merasa tidak puas atas hasil pemeriksaan
pajak yang diikuti terbitnya suatu surat
ketetapan pajak tentang pajak terutang jadi
kurang bayar, lebih bayar, atau nihil.
Dasar Hukum Banding Pajak
 , proses di atas merupakan bagian dari
proses hukum dalam perpajakan. Tentu
saja proses ini didasari oleh ketetapan
hukum yang berlaku.
 Mengenai banding pajak, dasar hukum
yang menaunginya adalah Undang-
Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak. Sementara, proses
hukumnya meliputi keberatan, banding,
hingga peninjauan kembali
Keberatan
 Sebagai wajib pajak, Anda memiliki hak untuk
mengajukan keberatan atas suatu ketetapan pajak.
Caranya dengan mengajukan keberatan secara tertulis
kepada DJP.
 Surat pengajuan keberatan ini paling lambat bisa Anda
ajukan tiga bulan sejak tanggal dikirimnya surat ketetapan
pajak/sejak tanggal pemotongan/pemungutan.
 Wajib pajak bisa melewati waktu yang telah ditetapkan,
asalkan wajib pajak mampu menunjukkan bahwa waktu
tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan atau terjadi
suatu hal di luar kuasa wajib pajak.
 Setelah surat keberatan diterima, maka wajib pajak harus
menunggu keputusan atas keberatan tersebut dalam
jangka waktu 12 bulan.
Syarat syarat pengajuan banding
pajak
 Tiap 1 keputusan, diajukan 1 surat banding.
 Permohonan banding harus diajukan secara tertulis
dalam Bahasa Indonesia. Jangka waktu
permohonan surat banding adalah 3 bulan sejak
keputusan keberatan diterima, kecuali ada aturan
lain dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan.
 Surat banding juga harus dilampiri surat keputusan
keberatan tersebut.
 Banding hanya bisa diajukan jika besarnya jumlah
pajak terutang yang dimaksud sudah dibayar 50%.
 Lampirkan Surat Setoran Pajak (SSP) atau
Pemindah Bukuan (Pbk).
Pihak yang Mengajukan Banding
Pajak
 Proses banding pajak harus dilakukan oleh pihak
terkait, antara lain:
 Banding pajak dapat diajukan oleh wajib pajak itu
sendiri, ahli waris, pengurus, atau kuasa hukum
wajib pajak.
 Apabila selama proses banding pajak pemohon
meninggal dunia, maka banding pajak dapat
dilanjutkan oleh ahli warisnya.
 Jika selama proses banding pajak pemohon
melakukan penggabungan, pemecahan,
peleburan/pemekaran usaha, maka banding pajak
bisa dilanjutkan oleh pihak yang menerima
pertanggung jawaban karena terjadinya kasus
tersebut.
Hak Pemohon Banding Pajak
 Selama jangka waktu 3 bulan sejak diterimanya keputusan banding
pajak, pemohon banding berhak melengkapi surat bandingnya
untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.
 Surat bantahan bisa dimasukan dalam jangka waktu 30 hari sejak
diterimanya surat uraian banding pajak.
 Pemohon banding berhak hadir dalam persidangan untuk
memberikan keterangan lisan serta bukti yang diperlukan
sepanjang memberitahukan kepada ketua pengadilan pajak secara
tertulis.
 Pemohon banding pajak berhak hadir dalam sidang pembacaan
keputusan.
 Pemohon banding pajak berhak didampingi atau diwakilkan oleh
kuasa hukumnya yang telah terdaftar/mendapat izin kuasa hukum
dari ketua pengadilan pajak.
 Proses banding pajak memang terbilang cukup lama, pengadilan
pajak wajib menetapkan putusan paling lambat 12 bulan sejak surat
banding pajak diterima.
 Apabila permohonan banding pajak
ditolak atau dikabulkan namun hanya
sebagian, maka wajib pajak dikenai
sanksi administrasi berupa denda 100%
dari jumlah pajak berdasarkan putusan
banding. Kemudian dikurangi dengan
pembayaran pajak yang telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan.

More Related Content

Similar to materi keberatan pajak.pdf

Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfMengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfputriirtup1
 
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi PajakTax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajakalvyna
 
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.pptPOKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.pptssuserb41382
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpKppkp Bangil
 
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakHak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakeryeryey
 
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptxUtang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptxKenBintangRafi
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKdevieaz
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKdevieaz
 
Paper Thomi Irvan
Paper Thomi IrvanPaper Thomi Irvan
Paper Thomi Irvandevieaz
 
Paper Thomi Irvan
Paper Thomi IrvanPaper Thomi Irvan
Paper Thomi IrvanThomi26
 
Tugas Tutorial 3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
Tugas Tutorial  3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...Tugas Tutorial  3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
Tugas Tutorial 3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...Indra Sofian
 
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.pptFebi71
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Vivi Silvia
 
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahPresentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahJohan Safrijal
 

Similar to materi keberatan pajak.pdf (20)

Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfMengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
 
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi PajakTax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
 
2
22
2
 
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdfSLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
 
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.pptPOKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
 
Pengembalian Pajak
Pengembalian PajakPengembalian Pajak
Pengembalian Pajak
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
 
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakHak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
 
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptxUtang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
 
Paper Thomi Irvan
Paper Thomi IrvanPaper Thomi Irvan
Paper Thomi Irvan
 
Paper Thomi Irvan
Paper Thomi IrvanPaper Thomi Irvan
Paper Thomi Irvan
 
Tugas Tutorial 3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
Tugas Tutorial  3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...Tugas Tutorial  3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
Tugas Tutorial 3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
 
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)
 
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptxKelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
 
Sengketa pajak
Sengketa pajakSengketa pajak
Sengketa pajak
 
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahPresentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
 
Adm perpajakan
Adm perpajakanAdm perpajakan
Adm perpajakan
 

Recently uploaded

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 

Recently uploaded (10)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 

materi keberatan pajak.pdf

  • 1. Dosen Pengampu: Agustine Dwianika, SE, M.Ak, CIBA
  • 2. STRATEGI DALAM PRAKTIK KEBERATAN PAJAK BERDASARKAN SKEMA HUKUM PAJAK
  • 3. MEMAHAMI PRAKTIK DAN PROSEDUR KEBERATAN DAN BANDING
  • 4. Dasar Hukum Surat Keberatan Pajak  UU No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang telah beberapa kali mengalami perubahan.  Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 202/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan (penyempurnaan dari No 9/PMK.03/2013).
  • 5. Syarat Mengajukan Keberatan Pajak  Tidak semua wajib pajak dapat mengajukan keberatan pajak. Wajib pajak yang mengajukan keberatan harus memenuhi sejumlah persyaratan.  Pengajuan dilakukan secara tertulis menggunakan bahasa Indonesia.  Menuliskan jumlah pajak terutang, jumlah pajak yang dipotong/dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan wajib pajak disertai dengan alasan yang menjadi dasar penghitungan.  Satu keberatan diajukan hanya untuk satu surat ketetapan pajak/satu pemotongan pajak/satu pemungutan pajak.  Wajib pajak sudah melunasi pajak yang harus dibayar,  Dapat diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak surat ketetapan pajak dikirim atau sejak terjadi pemotongan/pemungutan pajak oleh pihak ketiga  Surat keberatan pajak harus ditandatangani oleh wajib pajak
  • 6. Jangka Waktu Keputusan Keberatan Pajak  Dirjen pajak harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan sejak tanggal surat keberatan pajak diterima.  Apabila telah melampaui jangka waktu 12 bulan sejak diterimanya keberatan dan Dirjen pajak belum menerbitkan surat keberatan pajak, maka permohonan wajib pajak dianggap dikabulkan.  Pihak Dirjen pajak wajib menerbitkan surat keputusan keberatan sesuai dengan keberatan wajib pajak dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak 12 bulan bulan telah berakhir.
  • 7. Memahami Pencabutan Pengajuan Keberatan  Wajib Pajak dapat mencabut pengajuan keberatan yang telah disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak sebelum tanggal diterima surat pemberitahuan untuk hadir (SPUH) oleh Wajib Pajak.  Pencabutan pengajuan keberatan dilakukan melalui penyampaian permohonan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  • 8.  permohonan harus diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan dapat mencantumkan alasan pencabutan;  surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak dan dalam hal surat permohonan tersebut ditandatangani bukan oleh Wajib Pajak, surat permohonan tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus;  surat permohonan harus disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pajak dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan atasan Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
  • 9.  Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan jawaban atas permohonan pencabutan pengajuan keberatan berupa surat persetujuan atau surat penolakan.  Wajib Pajak yang mencabut pengajuan keberatan yang telah disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak ini tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar.  Dalam hal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan, Wajib Pajak dianggap tidak mengajukan keberatan.  Dalam hal Wajib Pajak dianggap tidak mengajukan keberatan, pajak yang masih harus dibayar dalam SKPKB atau SKPKBT yang tidak disetujui dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan atau Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi menjadi utang pajak sejak tanggal penerbitan SKP.
  • 10. Wajib Pajak yang mengajukan keberatan tidak dapat mengajukan permohonan:  pengurangan, penghapusan, dan pembatalan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;  pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar; atau  pembatalan surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan atau verifikasi yang dilaksanakan tanpa:
  • 11. Memahami Pelunasan Hutang Pajak  Penyebab Timbulnya Utang Pajak dan Cara Menghilangkannya  Bagian penagihan pada Kantor Pelayanan Pajak merupakan salah satu unit kerja dari Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas untuk mengurangi utang pajak. Salah satu penyebab timbulnya utang pajak adalah adanya jumlah pajak yang terutang kurang atau tidak dibayar. Utang pajak ini menjadi dasar dilakukannya penagihan pajak oleh juru sita pajak.
  • 12. 1. Ajaran formil  Berdasarkan ajaran ini, utang pajak timbul karena fiskus mengeluarkan surat ketetapan. Hal ini terjadi apabila pemungutan pajak dilakukan dengan official assessment system. 2. Ajaran materil utang pajak timbul karena undang-undang dan karena ada sebab-sebab yang mengakibatkan seseorang atau suatu pihak dikenakan pajak.
  • 13. sebab-sebab yang dapat menyebabkan seseorang memiliki utang pajak adalah  Perbuatan, yaitu mendirikan bangunan, melakukan kegiatan impor atau ekspor, serta bepergian keluar negeri.  Keadaan, yaitu memiliki tanah atau bumi dan bangunan, memperoleh penghasilan, serta memiliki kendaraan bermotor.  Peristiwa atau kejadian, yaitu mendapat hadiah undian.
  • 14. Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan, utang pajak ini dapat dihilangkan dengan lima cara, yaitu : 1. Pembayaran Utang pajak dapat dihilangkan dengan cara wajib pajak atau penanggung pajak membayar utang pajaknya kepada negara. Berdasarkan penjelasan tersebut, 2. Kompensasi Kompensasi dapat dilakukan apabila wajib pajak memiliki kelebihan dalam membayar pajak. Kelebihan ini dapat digunakan untuk membayar pajak lainnya yang terutang. 3. Kedaluwarsa Utang pajak dapat dihapuskan apabila telah lewat jangka waktu berlakunya sebagaimana yang terdapat dalam undang-undang. Dalam hal ini, kedaluwarsa yang dimaksud adalah kedaluwarsa penagihan pajak. 4. Pembebasan Utang pajak dapat hilang karena ditiadakan. Pembebasan di sini tidak benar-benar menghilangkan pokok utang pajak, melainkan meniadakan sanksi administratif terkait utang pajak. 5. Penghapusan Hilangnya utang pajak dapat dilakukan dengan cara penghapusan. Penghapusan utang pajak hampir sama dengan pembebasan utang pajak. Namun, penghapusan utang
  • 15. Hal lain yang dapat menyebebabkan penghapusan utang pajak adalah sebagai berikut :  Wajib pajak telah meninggal dunia dan tidak meninggalkan harta warisan sehingga tidak ada harta yang dapat digunakan untuk membayar utang pajak.  Wajib pajak tidak mempunyai kekayaan lagi dengan dibuktikan oleh pemerintah.  force majeur, yaitu suatu keadaan yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindari. Contoh : peperangan, bencana alam, dan lain-lain.
  • 16. Memahami Proses Penyelesaian Keberatan Dalam proses penyelesaian keberatan, Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk:  meminjam buku, catatan, data, dan informasi dalam bentuk hardcopy dan/atau softcopy kepada Wajib Pajak terkait dengan materi yang disengketakan melalui penyampaian surat permintaan peminjaman buku, catatan, data dan informasi;  meminta Wajib Pajak untuk memberikan keterangan terkait dengan materi yang disengketakan melalui penyampaian surat permintaan keterangan;  meminta keterangan atau bukti terkait dengan materi yang disengketakan kepada pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak melalui penyampaian surat permintaan data dan keterangan kepada pihak ketiga;
  • 17.  meninjau tempat Wajib Pajak, termasuk tempat lain yang diperlukan;  melakukan pembahasan dan klarifikasi atas hal-hal yang diperlukan dengan memanggil Wajib Pajak melalui penyampaian surat panggilan;  melakukan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka keberatan untuk mendapatkan data dan/atau informasi yang objektif yang dapat dijadikan dasar dalam mempertimbangkan keputusan keberatan
  • 18. ○ Surat panggilan dikirimkan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembahasan dan klarifikasi atas sengketa perpajakan. ○ Pembahasan dan klarifikasi dituangkan dalam berita acara pembahasan dan klarifikasi sengketa perpajakan.
  • 19.  Wajib Pajak harus memenuhi peminjaman dan/atau permintaan paling lama 15 (lima belas) hari kerja setelah tanggal surat permintaan peminjaman dan/atau surat permintaan keterangan dikirim.  Apabila sampai dengan jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja setelah tanggal surat permintaan peminjaman dan/atau surat permintaan keterangan dikirim berakhir, Wajib Pajak tidak meminjamkan sebagian atau seluruh buku, catatan, data dan informasi dan/atau tidak memberikan keterangan yang diminta
  • 20.  Direktur Jenderal Pajak menyampaikan:  surat permintaan peminjaman yang kedua; dan/atau  surat permintaan keterangan yang kedua.  Wajib Pajak harus memenuhi peminjaman dan/atau permintaan yang kedua paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah tanggal surat peminjaman dan/atau permintaan yang kedua dikirim.
  • 21. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEBERATAN  Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan.  Jangka waktu tersebut dihitung sejak tanggal Surat Keberatan diterima sampai dengan tanggal Surat Keputusan Keberatan diterbitkan. • Dalam hal Wajib Pajak mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak atas surat dari Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa keberatan Wajib Pajak tidak dipertimbangkan, jangka waktu 12 (dua belas) bulan tertangguh,
  • 22.  Apabila jangka waktu di atas telah terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberi keputusan atas keberatan,
  • 23. Memahami Proses Banding Alasan Pengajuan Banding Pajak  Banding pajak merupakan upaya hukum yang dilakukan apabila wajib pajak merasa tidak puas atau tidak sependapat dengan hasil surat ketetapan pajak.  Proses banding pajak ini memang baru dapat dilakukan apabila wajib pajak merasa tidak puas atas hasil pemeriksaan pajak yang diikuti terbitnya suatu surat ketetapan pajak tentang pajak terutang jadi kurang bayar, lebih bayar, atau nihil.
  • 24. Dasar Hukum Banding Pajak  , proses di atas merupakan bagian dari proses hukum dalam perpajakan. Tentu saja proses ini didasari oleh ketetapan hukum yang berlaku.  Mengenai banding pajak, dasar hukum yang menaunginya adalah Undang- Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. Sementara, proses hukumnya meliputi keberatan, banding, hingga peninjauan kembali
  • 25. Keberatan  Sebagai wajib pajak, Anda memiliki hak untuk mengajukan keberatan atas suatu ketetapan pajak. Caranya dengan mengajukan keberatan secara tertulis kepada DJP.  Surat pengajuan keberatan ini paling lambat bisa Anda ajukan tiga bulan sejak tanggal dikirimnya surat ketetapan pajak/sejak tanggal pemotongan/pemungutan.  Wajib pajak bisa melewati waktu yang telah ditetapkan, asalkan wajib pajak mampu menunjukkan bahwa waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan atau terjadi suatu hal di luar kuasa wajib pajak.  Setelah surat keberatan diterima, maka wajib pajak harus menunggu keputusan atas keberatan tersebut dalam jangka waktu 12 bulan.
  • 26. Syarat syarat pengajuan banding pajak  Tiap 1 keputusan, diajukan 1 surat banding.  Permohonan banding harus diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia. Jangka waktu permohonan surat banding adalah 3 bulan sejak keputusan keberatan diterima, kecuali ada aturan lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.  Surat banding juga harus dilampiri surat keputusan keberatan tersebut.  Banding hanya bisa diajukan jika besarnya jumlah pajak terutang yang dimaksud sudah dibayar 50%.  Lampirkan Surat Setoran Pajak (SSP) atau Pemindah Bukuan (Pbk).
  • 27. Pihak yang Mengajukan Banding Pajak  Proses banding pajak harus dilakukan oleh pihak terkait, antara lain:  Banding pajak dapat diajukan oleh wajib pajak itu sendiri, ahli waris, pengurus, atau kuasa hukum wajib pajak.  Apabila selama proses banding pajak pemohon meninggal dunia, maka banding pajak dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya.  Jika selama proses banding pajak pemohon melakukan penggabungan, pemecahan, peleburan/pemekaran usaha, maka banding pajak bisa dilanjutkan oleh pihak yang menerima pertanggung jawaban karena terjadinya kasus tersebut.
  • 28. Hak Pemohon Banding Pajak  Selama jangka waktu 3 bulan sejak diterimanya keputusan banding pajak, pemohon banding berhak melengkapi surat bandingnya untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.  Surat bantahan bisa dimasukan dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya surat uraian banding pajak.  Pemohon banding berhak hadir dalam persidangan untuk memberikan keterangan lisan serta bukti yang diperlukan sepanjang memberitahukan kepada ketua pengadilan pajak secara tertulis.  Pemohon banding pajak berhak hadir dalam sidang pembacaan keputusan.  Pemohon banding pajak berhak didampingi atau diwakilkan oleh kuasa hukumnya yang telah terdaftar/mendapat izin kuasa hukum dari ketua pengadilan pajak.  Proses banding pajak memang terbilang cukup lama, pengadilan pajak wajib menetapkan putusan paling lambat 12 bulan sejak surat banding pajak diterima.
  • 29.  Apabila permohonan banding pajak ditolak atau dikabulkan namun hanya sebagian, maka wajib pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda 100% dari jumlah pajak berdasarkan putusan banding. Kemudian dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.