SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Utang Pajak dan Penagihan Pajak
Utang Pajak
Utang pajak adalah tagihan pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak
atau yang biasanya disebut dengan tunggakan pajak. Utang pajak terjadi
karena adanya peraturan di mana pihak pemerintah dapat memaksa
pembayaran utang pada setiap Wajib Pajak yang merupakan dasar kewajiban
pemberlakuan penagihan pajak oleh jurusita.
Utang pajak meliputi denda, bunga, atau bahkan utang atas kewajiban
pajak penghasilan badan. Utang pajak terjadi karena adanya peraturan
pemerintah.
Dasar Hukum Utang Pajak
Utang pajak tertera di Pasal 1 Ayat 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2000 mengenai Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, yang mana utang pajak
adalah pajak wajib dibayar, termasuk didalamnya sanksi administrasi
berbentuk denda, bunga atau peningkatan yang tertulis di dalam surat
ketetapan pajak ataupun surat sejenisnya dengan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Penyebab Terjadinya Hutang Pajak
1. Kondisi Material
Kondisi material biasanya terjadi karena utang bisa muncul dengan
adanya perundang-undangan di mana di suatu kondisi yang memicu adanya
utang seperti Wajib Pajak yang memperoleh undian, melakukan kegiatan
ekspor impor, dan lainnya.
2. Kondisi Formil
Terjadi karena pihak petugas pajak sudah mengeluarkan suatu ketetapan
seperti kasus pelunasan pajak bumi dan bangunan kemudian KPP akan
menerbitkan surat ketetapan pajak yang berisi nominal pajak terutang di
setiap tahunnya.
Sifat Utang Pajak
• Sifatnya memaksa yang bisa dilakukan melalui surat paksa hingga
pemberitahuan melaksanakan penyitaan.
• Dapat pula wajib pajak yang terutang menunjuk orang lain untuk melunasi
utang pajak yang dimilikinya.
• Utang pajak dapat ditagih sekaligus tanpa harus menunggu waktu jatuh
tempo.
• Dapat dilakukan penyanderaan dan pencegahan untuk keluar dari wilayah
Indonesia selama 6 bulan dan dapat diperpanjang lagi.
• Mempunyai hak mendahulu terhadap utang yang lain.
Pembebasan Kewajiban Membayar
Pajak dan Utangnya
Terdapat beberapa cara agar bebas dari Utang Pajak, yaitu :
1. Kompensasi
2. Kadaluwarsa
3. Pembebasan
4. Penghapusan/Peniadaan
5. Pembayaran Pajak
Penagihan Pajak
Secara umum penagihan pajak didefinisikan sebagai sebuah proses tindakan
yang dilakukan oleh penanggung pajak (wajib pajak) dalam melunasi utang
pajaknya beserta biaya penagihannya. Penagihan pajak pun memiliki
landasan hukum yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun
1997 Pasal 1 angka 9 dan direvisi dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2000 perihal Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (UU PPSP)
Jenis Penagihan Pajak
• Penagihan Pajak Pasif
Otoritas pajak atau fiskus hanya menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) atau surat sejenis
lainnya yang menyebabkan pajak terutang akan menjadi lebih besar. Apabila dalam
kurun waktu 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya STP ataupun surat sejenis lainnya, dan
wajib pajak tidak membayar utang pajak tersebut, maka otoritas pajak atau fiskus akan
menerapkan penagihan secara aktif.
• Penagihan Aktif
Penagihan aktif akan secara langsung dilakukan apabila wajib pajak atau penanggung
pajak tidak melakukan pembayaran (jatuh tempo) sejak diterbitkannya STP. Otoritas
pajak atau fiskus akan mengerahkan juru sita pajak dalam melakukan tindakan
selanjutnya guna melakukan penyitaan hingga pelelangan apabila wajib pajak atau
penanggung pajak tidak melunasi utang pajak, terhitung 21 (dua puluh satu) hari sejak
tanggal disampaikan surat teguran ataupun surat paksa yang diterbitkan oleh otoritas
pajak atau fiskus.
• Penagihan Seketika & Sek
Penagihan pajak yang dijalankan oleh fiskus dan juru sita pajak terhadap wajib pajak
secara langsung tanpa menunggu jangka waktu atau jatuh tempo yang telah ditentukan
atas pelunasan pajak. Jenis penagihan ini mencakup keseluruhan utang pajak, mulai dari
semua jenis pajak, masa pajak, hingga tahun pajak. Penagihan jenis ini pun memiliki
tujuan dalam mencegah terjadinya pajak terutang yang menumpuk yang nantinya sulit
ditagih.
Dasar Penagihan Pajak
Dasar Penagihan atas PPh, PPN, PPnBM, dan Bunga Penagihan
• STP (Surat Tagihan Pajak)
• SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar)
• SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan)
• Surat Keputusan Pembetulan
• Surat Keputusan Pemberatan
• Putusan atas Banding
• Putusan atas Peninjauan Kembali
Dasar Penagihan PBB
• SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang)
• SKP (Surat Ketetapan Pajak)
• STP (Surat Tagihan Pajak).
Jangka Waktu Penagihan Pajak
Dalam proses penagihan pajak terdapat jangka waktu atau jatuh tempo yang
dilakukan DJP atas melaksanakan penagihan pajak, termasuk bunga,
kenaikan, hingga biaya penagihan pajak, terhadap Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak, yakni dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sejak penerbitan
dasar penagihan pajak. Namun, proses tersebut dapat tertangguh atau
melewati 5 (lima) tahun jika:
• Telah diterbitkan SP (Surat Paksa).
• Terdapat pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak atau Penanggung Pajak,
baik secara langsung ataupun tidak langsung, seperti mengajukan
permohonan untuk melakukan angsuran atau penundaan pembayaran.
• Telah diterbitkannya SKPKB atau SKPKBT. Hal ini lantaran Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak telah melakukan tindak pidana perpajakan dan tindak
pidana lainnya yang merugikan pendapatan Negara.
• Telah dilakukan penyidikan atas tindak pidana di bidang perpajakan.
Hak Wajib Pajak dalam Penagihan
Pajak
• Mengajukan permohonan atas melakukan angsuran atau penundaan
pembayaran utang pajak.
• Mengajukan permohonan pengurangan ataupun penghapusan sanksi
administrasi yang diterima
• Pada SKPKB/SKPKBT mulai dari Tahun Pajak 2008 hingga sekarang yang
tidak disetujui oleh WP pada saat pembahasan akhir pemeriksaan,
penagihan pajak akan menjadi tertangguh.
• Mengajukan gugatan atas pelaksanaan SP (Surat Paksa), SPMP (Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan), hingga Pengumuman Lelang,
Keputusan tersebut atas Pencegahan dalam Rangka Penagihan Pajak ke
Pengadilan Pajak.
• Mengajukan gugatan atas pelaksanaan penyanderaan kepada Pengadilan
Negeri.
• Mengajukan sanggahan atau keberatan atas objek sita.
Kewajiban Wajib Pajak dalam
Penagihan Pajak
• Berkewajiban melakukan pembayaran atas utang pajak dan biaya
penagihan sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan.
• Berkewajiban melaksanakan komitmen dalam kesepakatan
angsuran atau penundaan pembayaran pajak yang telah disepakati.
• Berkewajiban untuk bersifat kooperatif dalam segala tindakan
penagihan pajak yang berlangsung.
• Untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar ketentuan yang
telah diatur dalam UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa pada
saat proses Penagihan Pajak berlangsung yang dapat berakibat
tindakan pidana, seperti memindahtangankan, menyembunyikan,
menghilangkan, dan memindahkan hak atas barang bukti yang
disita

More Related Content

Similar to Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx

Similar to Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx (20)

Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
 
Wajib Pajak dll Presentasi
Wajib Pajak dll Presentasi Wajib Pajak dll Presentasi
Wajib Pajak dll Presentasi
 
Pengadilan-pajak-111112019.pptx
Pengadilan-pajak-111112019.pptxPengadilan-pajak-111112019.pptx
Pengadilan-pajak-111112019.pptx
 
materi keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdfmateri keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdf
 
Keberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdfKeberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdf
 
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdfSlide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
 
Adm perpajakan
Adm perpajakanAdm perpajakan
Adm perpajakan
 
Adm perpajakan
Adm perpajakanAdm perpajakan
Adm perpajakan
 
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptxKelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
 
Riyan afiantoro rmk 1
Riyan afiantoro rmk 1Riyan afiantoro rmk 1
Riyan afiantoro rmk 1
 
Bab2 kup
Bab2 kupBab2 kup
Bab2 kup
 
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
 
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAKPaper PENGEMBALIAN PAJAK
Paper PENGEMBALIAN PAJAK
 
Paper Thomi Irvan
Paper Thomi IrvanPaper Thomi Irvan
Paper Thomi Irvan
 
Penagihan pajak doc
Penagihan pajak  docPenagihan pajak  doc
Penagihan pajak doc
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Penagihan pajak
Penagihan pajak Penagihan pajak
Penagihan pajak
 
Penagihan pajak
Penagihan pajak Penagihan pajak
Penagihan pajak
 

Recently uploaded

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (16)

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx

  • 1. Utang Pajak dan Penagihan Pajak
  • 2. Utang Pajak Utang pajak adalah tagihan pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak atau yang biasanya disebut dengan tunggakan pajak. Utang pajak terjadi karena adanya peraturan di mana pihak pemerintah dapat memaksa pembayaran utang pada setiap Wajib Pajak yang merupakan dasar kewajiban pemberlakuan penagihan pajak oleh jurusita. Utang pajak meliputi denda, bunga, atau bahkan utang atas kewajiban pajak penghasilan badan. Utang pajak terjadi karena adanya peraturan pemerintah.
  • 3. Dasar Hukum Utang Pajak Utang pajak tertera di Pasal 1 Ayat 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 mengenai Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, yang mana utang pajak adalah pajak wajib dibayar, termasuk didalamnya sanksi administrasi berbentuk denda, bunga atau peningkatan yang tertulis di dalam surat ketetapan pajak ataupun surat sejenisnya dengan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan.
  • 4. Penyebab Terjadinya Hutang Pajak 1. Kondisi Material Kondisi material biasanya terjadi karena utang bisa muncul dengan adanya perundang-undangan di mana di suatu kondisi yang memicu adanya utang seperti Wajib Pajak yang memperoleh undian, melakukan kegiatan ekspor impor, dan lainnya. 2. Kondisi Formil Terjadi karena pihak petugas pajak sudah mengeluarkan suatu ketetapan seperti kasus pelunasan pajak bumi dan bangunan kemudian KPP akan menerbitkan surat ketetapan pajak yang berisi nominal pajak terutang di setiap tahunnya.
  • 5. Sifat Utang Pajak • Sifatnya memaksa yang bisa dilakukan melalui surat paksa hingga pemberitahuan melaksanakan penyitaan. • Dapat pula wajib pajak yang terutang menunjuk orang lain untuk melunasi utang pajak yang dimilikinya. • Utang pajak dapat ditagih sekaligus tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo. • Dapat dilakukan penyanderaan dan pencegahan untuk keluar dari wilayah Indonesia selama 6 bulan dan dapat diperpanjang lagi. • Mempunyai hak mendahulu terhadap utang yang lain.
  • 6. Pembebasan Kewajiban Membayar Pajak dan Utangnya Terdapat beberapa cara agar bebas dari Utang Pajak, yaitu : 1. Kompensasi 2. Kadaluwarsa 3. Pembebasan 4. Penghapusan/Peniadaan 5. Pembayaran Pajak
  • 7. Penagihan Pajak Secara umum penagihan pajak didefinisikan sebagai sebuah proses tindakan yang dilakukan oleh penanggung pajak (wajib pajak) dalam melunasi utang pajaknya beserta biaya penagihannya. Penagihan pajak pun memiliki landasan hukum yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 Pasal 1 angka 9 dan direvisi dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 perihal Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (UU PPSP)
  • 8. Jenis Penagihan Pajak • Penagihan Pajak Pasif Otoritas pajak atau fiskus hanya menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) atau surat sejenis lainnya yang menyebabkan pajak terutang akan menjadi lebih besar. Apabila dalam kurun waktu 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya STP ataupun surat sejenis lainnya, dan wajib pajak tidak membayar utang pajak tersebut, maka otoritas pajak atau fiskus akan menerapkan penagihan secara aktif. • Penagihan Aktif Penagihan aktif akan secara langsung dilakukan apabila wajib pajak atau penanggung pajak tidak melakukan pembayaran (jatuh tempo) sejak diterbitkannya STP. Otoritas pajak atau fiskus akan mengerahkan juru sita pajak dalam melakukan tindakan selanjutnya guna melakukan penyitaan hingga pelelangan apabila wajib pajak atau penanggung pajak tidak melunasi utang pajak, terhitung 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal disampaikan surat teguran ataupun surat paksa yang diterbitkan oleh otoritas pajak atau fiskus. • Penagihan Seketika & Sek Penagihan pajak yang dijalankan oleh fiskus dan juru sita pajak terhadap wajib pajak secara langsung tanpa menunggu jangka waktu atau jatuh tempo yang telah ditentukan atas pelunasan pajak. Jenis penagihan ini mencakup keseluruhan utang pajak, mulai dari semua jenis pajak, masa pajak, hingga tahun pajak. Penagihan jenis ini pun memiliki tujuan dalam mencegah terjadinya pajak terutang yang menumpuk yang nantinya sulit ditagih.
  • 9. Dasar Penagihan Pajak Dasar Penagihan atas PPh, PPN, PPnBM, dan Bunga Penagihan • STP (Surat Tagihan Pajak) • SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) • SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan) • Surat Keputusan Pembetulan • Surat Keputusan Pemberatan • Putusan atas Banding • Putusan atas Peninjauan Kembali Dasar Penagihan PBB • SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) • SKP (Surat Ketetapan Pajak) • STP (Surat Tagihan Pajak).
  • 10. Jangka Waktu Penagihan Pajak Dalam proses penagihan pajak terdapat jangka waktu atau jatuh tempo yang dilakukan DJP atas melaksanakan penagihan pajak, termasuk bunga, kenaikan, hingga biaya penagihan pajak, terhadap Wajib Pajak atau Penanggung Pajak, yakni dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sejak penerbitan dasar penagihan pajak. Namun, proses tersebut dapat tertangguh atau melewati 5 (lima) tahun jika: • Telah diterbitkan SP (Surat Paksa). • Terdapat pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak atau Penanggung Pajak, baik secara langsung ataupun tidak langsung, seperti mengajukan permohonan untuk melakukan angsuran atau penundaan pembayaran. • Telah diterbitkannya SKPKB atau SKPKBT. Hal ini lantaran Wajib Pajak atau Penanggung Pajak telah melakukan tindak pidana perpajakan dan tindak pidana lainnya yang merugikan pendapatan Negara. • Telah dilakukan penyidikan atas tindak pidana di bidang perpajakan.
  • 11. Hak Wajib Pajak dalam Penagihan Pajak • Mengajukan permohonan atas melakukan angsuran atau penundaan pembayaran utang pajak. • Mengajukan permohonan pengurangan ataupun penghapusan sanksi administrasi yang diterima • Pada SKPKB/SKPKBT mulai dari Tahun Pajak 2008 hingga sekarang yang tidak disetujui oleh WP pada saat pembahasan akhir pemeriksaan, penagihan pajak akan menjadi tertangguh. • Mengajukan gugatan atas pelaksanaan SP (Surat Paksa), SPMP (Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan), hingga Pengumuman Lelang, Keputusan tersebut atas Pencegahan dalam Rangka Penagihan Pajak ke Pengadilan Pajak. • Mengajukan gugatan atas pelaksanaan penyanderaan kepada Pengadilan Negeri. • Mengajukan sanggahan atau keberatan atas objek sita.
  • 12. Kewajiban Wajib Pajak dalam Penagihan Pajak • Berkewajiban melakukan pembayaran atas utang pajak dan biaya penagihan sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan. • Berkewajiban melaksanakan komitmen dalam kesepakatan angsuran atau penundaan pembayaran pajak yang telah disepakati. • Berkewajiban untuk bersifat kooperatif dalam segala tindakan penagihan pajak yang berlangsung. • Untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar ketentuan yang telah diatur dalam UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa pada saat proses Penagihan Pajak berlangsung yang dapat berakibat tindakan pidana, seperti memindahtangankan, menyembunyikan, menghilangkan, dan memindahkan hak atas barang bukti yang disita