SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu jenis tanaman sayuran
yang banyak ditanam di daerah pegunungan. Kentang termasuk salah satu
tanaman yang bernilai ekonomi tinggi sehingga banyak petani ataupun investor
menanamkan modal untuk membudidayakan tanaman kentang (Samadi, 2007).
Tidak heran kentang berperan penting dan diprioritaskan untuk dikembangkan
dan berpotensi dalam diversifikasi pangan.
Kentang sangat ideal ditanam di daerah pegunungan pada ketinggian lebih
dari 1.000 mdpl. Namun hingga kini produktivitas kentang masih terbatas,
sehingga masih dibutuhkan tindakan untuk meningkatkan produktivitasnya. Hal
tersebut antara lain disebabkan oleh penggunaan bibit yang kurang bermutu,
pengelolaan budidaya yang belum optimal serta penanganan pascapanen yang
belum memadai (Effendi, 2004).
Tanaman kentang (Solanumtuberosum L.) merupakan komoditas yang
mendapat prioritas utama, hal ini disebabkan karena tanaman kentang mempunyai
potensi untuk di kembangakan sebagai sumber karbohidrat. Di Indonesia, kentang
juga dapat dijadikan alternatif pangan karbohidrat disamping beras. Kebutuhan
akan kentang terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya
jumlah penduduk dan banyaknya industri yang menggunakan kentang sebagai
bahan baku. (Gunarto,2003)
Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2015, 18.20 ton/Ha dengan
total produksi 1.219.270 ton/Ha dari luas areal pertanaman 66.983 Ha. Hasil
tersebut masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-negara produsen
kentang. Produksi kentang yang relatif rendah di Indonesia disebabkan
penggunaan mutu benih yang dipakai mempunyai kualitas rendah, pengetahuan
yang kurang tentang kultur jaringan, penanaman secara terus menerus dan modal
petani yang terbatas. Kerugian produksi kentang disebabkan oleh beberapa faktor
internal yaitu jenis umbi dan benih yang digunakan sedangkan faktor eksternal
yaitu kandungan air, zat hara, cuaca, virus, dan jamur. (BPS, 2016).
2
Salah satu tindakan budidaya yang dibenahi agar produktivitas kentang
meningkat adalah penanganan pemupukan. Pemupukan merupakan salah faktor
penting untuk meningkatkan produksi. Pemupukan bahkan dianggap sebagai
faktor dominan dalam produksi pertanian. Melalui pemupukan yang tepat maka
diperoleh keseimbangan unsur hara enssensial yang dibutuhkan tanaman (Effendi,
2004).
Pengolahan kotoran ternak perlu dilakukan untuk mengurangi pencemaran
lingkungan. Pengolahan kotoran ternak dapat dilakukan dengan cara menggunakan
kotoran ternak sebagai pupuk kandang. Kotoran ternak dimanfaatkan sebagai
pupuk kandang karena kandungan unsur hara makro primer seperti nitrogen (N),
fosfor (P), dan kalium (K) serta unsur hara makro skunderdiantaranya kalsium,
magnesium, yang dibutuhkan tanaman dan kesuburan tanah (Hapsari, 2013).
Kotoran sapi dapat digunakan sebagai bahan organik pada pembuatan pupuk
kandang karena kandungan unsur haranya relatif tinggi dimana kotoran sapi
bercampur dengan air seninya (urine) yang juga mengandung unsur hara (Surya,
2013).
Pengomposan adalah proses penguraian bahan bahan organik secara biologis
oleh mikroba mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi
(Dewi dan Treesnowati, 2012). Proses pengomposan kotoran sapi yang terjadi
secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses
pengomposan telah dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan, antara lain
dengan menggunakan bioaktivator sehingga pengomposan berjalan dengan lebih
cepat dan efisien (Arisha etal., 2003).
Pertanian merupakan sebuah bidang yang tidak luput dari penggunaan pupuk
dan pestisida. Keduanya berperan penting dalam produksi dan menjadi sarana
dalam menentukan hasil pertanian. Pupuk berguna untuk menambah unsur-unsur
hara di dalam tanah. Sementara pestisida digunakan untuk mengendalikan serangan
hama dan penyakit yang menyerang tanaman.
Disamping perannya yang penting, penggunaan pupuk harus tepat. Dan pada
intinya aplikasi pupuk harus menerapkan tepat sasaran, tepat dosis, tepat cara dan
tepat waktu. Dengan demikian, penggunaan tidak bisa asal-asalan sehingga
tanaman bisa tumbuh dengan optimal.
3
Selain itu untuk meningkatkan produksi tanaman kentang secara optimal,
perlu dilakukan pemupukan anorganik. Pemberian pupuk anorganiksecara tepat
dan berimbang akan menjadikan tanaman tumbuh dengan baik, sehingga akan
memacu pertumbuhan tanaman kentang Secara Efektif dan Efisien
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian berjudul
“Efektivitas Pupuk Organik Dengan Pupuk Polysulphate Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang (Solanumtuberosum L.)”
Dan dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitan menggunakan
pupuk organik dari kandang sapi dan dikombinasi dengan pupuk anorganik
Polyshulpate.
1.2. Rumusan Masalah
1. Berapa gram pemberian pupuk organik yang efektif terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman kentang ?
2. Berapa gram pemberian pupuk Polysulpate yang efektif terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman kentang?
3. Berapa gram pemberian dari kombinasi pupuk Organik dengan Polyshulpate
yang efektif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efektivitas pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman kentang.
2. Untuk mengetahui efektivitas pemberian pupuk Polyshulpate terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman kentang?
3. Untuk mengetahui efektivitas interaksi kombinasi pupuk organik dengan
pupuk Polyshulpate terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang.
1.4. Hipotesa Penelitian
1. H0 = Tidak efektif pemberian pupuk Polyshulpate (P) terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman kentang.
H1 = Efektif
2. H0 = Tidak efektif pemberian pupuk organik (K) terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman kentang
4
H1 = Efektif
3. H0 = Tidak efektif interaksi Polyshulpate (P) X Pupuk Organik (K) terhadap
pertumbuhan dan prouksi tanaman kentang.
H1 = Efektif
1.5. KegunaanPenelitian
1. Sebagai sumber data dalam penyusunan skripsi untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar sarjana dalam program Studi Agroteknologi Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas QualityBerastagi.
2. Sebagai bahan informasi dalam rangka pengembangan ilmu pertanian dan
penambahan pengetahuan bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam hal
penyusunan skripsi budidaya tanaman Kentang.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. BotaniTanaman
Sistematika
Kentang (solanumtuberesum L.) merupakan tanaman semusim berumur
pendek karena hanya sekali panen. Tanaman kentang dapat tumbuh tegak mencapai
ketinggian 0,5-1,2 m, tergantung varietas (Samadi, 2007). Kentang berasal
dari dataran tinggi, di amerika selatan (Peru, Kolombia, dan Bolovia).
Tanaman ini di perkenalkan ke Eropa pada abad ke 16 di peru dan Kolombia
melalui Spanyol dan kemudian kentang menjadi makanan pokok penduduk Irlandia
dan penduduk Eropa Utara (Zulkarnain, 2013).
Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun, dan terletak berselang seling
pada batang tanaman, berbentuk daun oval sampai agak bulat dengan ujung
meruncing dan tulang daun menyirip seperti duri ikan daun berkerut kerut dan
permukaan bawah daun berbulu. Ukuran daun sedang dengan tangkai pendek
(Samadi, 2007).
Berikut Klasifikasi tanaman kentang (Samadi, 2007).
Kindom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
SubDivisi : Angeospermae
Kelas : Dikotiledonae (Berkeping dua)
SubKelas : Asteridae
Ordo : Solanales/Tubiflorae(Berumbi)
Famili : Solanaceae (Berbunga Terompet)
Genus : Solanum (Daun)
Spesies : Solanumtuberosum
NamaBinominal : Solanumtuberosum L.
6
2.2. MorfologiTanaman
2.2.1. Daun
Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun, daun terletak berselang seling
pada batang tanaman. Daunnya berbentuk lonjong yang tersusun pada tangkai daun
berpasang-pasangan dan berakhir dengan daun tunggal pada ujung tangkai. Daun
majemuk menempel di satu tangkai (rahis). Jumlah helai daun umumnya ganjil,
saling berhadapan. Diantara dua pasang daun terdapat sepasang daun duduk yang
berukuran lebih kecil. Pada ketiak-ketiak daun terdapat daun-daun kecil yang
merupakan lidah (stipula).
Daun berkerut kerut dan permukaan bawah daun berbulu. Ukuran daun
sedang dengan tangkai pendek (Samadi, 2007).
Warna daun tanaman kentang hijau keputih-putihan. Posisi tangkai utama
terhadap batang tanaman membentuk sudut kurang dari 45 derajat.
Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Fotosintesis adalah
suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang
dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun
nyaitu klorofil. Daun juga berfungsi sebagai organ pernapasan. Daun memiliki
sistomata yang berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari
udara untuk dijadikan bahan fotosintesis dan mengeluarkan O2 sebagai hasil
fotosintesis. Daun juga merupakan tempat transirasi. Transpirasi merupakan
keadaan hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Transpirasi terjadi disaat
tumbuhan membuka stomatanya. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh
tumbuhan berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah.
2.2.2. Batang
Batang berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung pada varietasnya,
batang tanaman berbuku-buku, berongga tidak berkayu dan bertekstur agak keras
bila dipijat. Diameter batang tanaman kentang kecil yaitu berkisar 3 sampai dengan
6 cm. Tinggi batang tanaman kentang 50 sampai dengan 120 cm tergantung pada
varietas tanaman kentang tersebut.
Batang kentang umumnya lemah sehingga mudah roboh bila terkena angin
kencang. Sehingga perlu di lakukan pemasangan ajir pada tanaman kentang untuk
7
menopang batang sehingga tidak roboh bila terkena angin ataupun roboh akibat
tinggi dan rimbunnya tanaman kentang.
Warna batang tanaman kentang umumnya berwarna hijau, kemerah-
merahan atau keungu-unguan, batang bercabang-cabang dan setiap cabang di
tumbuhi oleh daun-daun yang rimbun (Samadi, 2007).
Batang tanaman kentang ditumbuhi dengan tangkai daun. Dimana lebar
diameter tangkai daunnya berkisar 15 sampai dengan 30 cm pada fase generative
tergantung varietas tanaman kentang. Tangkai daun yang lebar yang dimaksud
dipasang ajir dan tali bidang untuk menghindari tanaman roboh sehingga
pertumbuhan tanaman kentang dapat tumbuh dengan maksimal dan pertumbuhan
atau pembentukan stolon dapat tumbuh berkembang dengan baik.
Pada batang tanaman juga dilakukan pembumbunan menggunakan tanah
agar batang tanaman kentang dapat tumbuh dengan maksimal, disamping itu
pembumbunan batang tanaman kentang pada fase vegetatif dapat menghindari
genangan air pada musim hujan sehingga mencegah dari perkembangbiakan jamur
dan bakteri yang merugikan tanaman kentang.
2.2.3. Akar
Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar
tunggang menembus tanah sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut
tumbuh menyebar ke arah samping dan menebus tanah datar.
Akar tanaman kentang halus berwarna keputih-putihan dan dapat
menembus ke dalam tanah sampai 45 cm. Tetapi kebanyakan akar berada sekitar
20 cm dari permukaan tanah. Akar tanaman kentang berfungsi sebagai penopang
tumbuh tegaknya tanaman. Akar akan menahan dengan mengembangkan dan
memanjangkan akarnya agar tanaman kuat saat tertiup angin yang kencang. Fungsi
akar juga menyerap air dan unsur hara yang ada didalam tanah. Nutrisi-nutrisi yang
ada di tanah akan diserap oleh akar dan akan disalurkan ke tanaman.
Akar juga berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan, pada umbi
tanaman kentang terdapat cadangan makanan dan air. Pada akar tanaman kentang
terdapat diantara akar-akar ini ada yang nantinya menjadi bakal umbi/stolon
(Samadi, 2007).
8
2.2.4. Bunga
Bunga kentang berjenis kelamin dua. Mahkota bunga berbentuk terompet
dengan ujung seperti bintang dan warna bunganya bervariasi, putih, merah muda,
biru atau ungu tergantung warna batangnya. Lima benang sari berwarna kuning
melingkari tangkai putiknya. Kedudukan benang sari tidak sama, ada yang lebih
rendah dan ada yang tinggi atau sama dengan putiknya. Bunga membuka pada pagi
hari dan menutup pada sore hari, dan berlangsung pada 3 sampaidengan 7 hari.
Tanaman kentang ada yang berbunga dan ada yang tidak, tergantung pada
varietasnya. Pada tanaman kentang yang berbunga, bunga tumbuh dari ketiak daun
teratas. Jumlah tandan bunga juga bervariasi sedikit sampai banyak. Kentang
variestas cosima memiliki tandan bunga sampai 11 buah, sedangkan varietas
cipanas 7 buah.
Bunga kentang yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan
buah dan biji-biji. Buah berbentuk buni dan di dalamnya berisi bayak biji. (Samadi,
2007).
2.2.5. Umbi
Umbi terbentuk dari cabang samping di antara akar-akar. Proses
pembentukan umbi ditandai dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari
rhizome atau stolon yang diikuti pembesaran sehingga rhizome membengkak.
Umbi berfungsi menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Umbi kentang memiliki mata tunas sebagai bahan
perkembang biakan, yang selanjutnya dapat menjadi tanaman baru. Selain
mengandung zat gizi, umbi kentang mengandung solanin.
Zat ini bersifat racun dan berbahaya bagi yang memakannya. Racun solanin
tidak dapat hilang apabila umbi tersebut keluar dari tanah dan terkena sinar
matahari. Umbi kentang yang masih mengandung racun solaninbewarna hijau
walaupun sudah tua (Samadi, 2007).
Ukuran bentuk dan warna umbi kentang bermacam-macam tergantung dari
varietasnya. Bentuk umbi ada yang bulat, oval, sampai bulat panjang. Umbi kentang
ada yang berwarna kuning, keputihan dan merah. Umbi kentang dapat dipanen pada
umur 110 sampai dengan 120 hari setelah tumbuh. Umbi kentang yang
9
mengandung vitamin C, vitamin B6, serat dan potassium sangat baik bagi kesehatan
jantung. Umbi kentang juga memiliki banyak manfaat dan diolah oleh kalangan
perindustrian menjadi berbagai makanan ringan. Kegiatan pasca panen umbi
kentang yang perlu dilakukan supaya diperoleh umbi kentang yang bermutu baik
pada dasarnya meliputi pembersihan, sortasi/grading yaitu pemilihan dan
pemisahan umbi berdasarkan kualitas dan ukuran yang bertujuan untuk
memisahkan umbi yang baik dengan umbi yang jelek untuk memperoleh umbi yang
seragam dalam ukuran dan kualitasnya.
Penyimpanan dan pengemasan yang bertujuan untuk menunggu pemasaran
yang tepat dan melindungi umbi dari kerusakan mekanis dan fisiologi serta
memperbaiki penampilan sehingga disukai konsumen.
2.3. SyaratTumbuh
2.3.1.Tanah
Keadaan tanah yang baik dan sesuai untuk tanaman kentang adalah yang
berstruktur remah, gembur, banyak mengadung bahan organik, subur, mudah
mengikat air dan memiliki solum tanah dalam, sementara tekstur tanah yang cocok
adalah tanah lempung ringan dengan sedikit kandungan pasir.
Keadaan pH tanah yang sesuai untuk tanaman kentang bervariasi antara 5.0-
7,0, tergantung tergantung varietas kentang (Samadi, 2007).
2.3.2. Iklim
Kentang merupakan tanaman subtropis, di budidayakan di dataran tinggi,
yaitu ketinggian 1000-3000 meter di atas permukaan laut. Tanaman kentang
menghendaki suhu harian optimum 160 C untuk pertumbuhan dan produksi yang
baik. Suhu terlalu rendah dapat menurunkan produksi, bahkan dapat membunuh
tanaman.
Pembentukan umbi pada kentang saat meningkat nya suhu. Suhu siang hari
untuk pembentukan umbi adalah 170-220C dan malam hari 50-120 C (Zukarnain,
2013).
2.3.2. Penyinaraan Cahaya Matahari
10
Faktor cahaya sangat berpengaruh terhadap pembentukan organ vegetatif
tanaman, seperti batang, cabang, dan daun, serta organ generatif seperti bunga dan
umbi. Terbentuknya bagian vegetatif dan generatif ini merupakan hasil proses
asimilasi yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi.
Penyinaran cahaya matahari yang kurang, misalnya karena keadaaan
mendung, iklim setempat, ataupun karena adanya naungan pohon besar di sekitar
tanaman, dapat menyebabkanproses asimilasi tidak berjalan semestinya. Semakin
besar cahaya matahari yang diterima tanaman, semakin besar pula pengaruhnya
terhadap kenaikan hasil yang dapat dipanen (Kanisius, 2007).
Lama penyinaran yang diperlukan oleh tanaman untuk kegiatan fotosintesis
adalah 9-10 jam/hari. Lama penyinaraan juga berpengaruh terhadap waktu dan saat
umbi terbentuk serta masa perkembangan umbi (Kanisius, 2007).
2.3.3. Curah Hujan
Daerah dengan rata-rata curah hujan 1.500 mm per tahun sangat sesuai untuk
membudidayakan kentang. Curah hujan yang tinggi berpengaruh secara langsung
terhadap peningkatan kelembapan, penurunan suhu, berkurangnya cahaya
matahari, dan peningkatan air tanah. Semuanya akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dan hasilnya. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan genngan air
yang berlebihan. Genangan air yang terjadi dapat menyebabkan umbi membusuk
(Kanisius, 2007).
2.4. Polysulphate
Polysulphate adalah pupuk yang berfungsi untuk meningkatkaan hasil
panen. Polysulphate mengandung empat unsur hara yaitu : 48% SO3 sebagai sulfate,
14% K2O sebagai sulfate %, 6% MgO sebagai sulfate, 17% CaO sebagai sulfate.
Pertama kali dideskripsikan pada tahun 1818 untuk spesimen dari lokasi tipenya di
Austria.
Merupakan satu-satunya yang ditambang dari lapisan batu lebih dari 1000
meter dibawah laut utara lepas pantai NorthYorkshire di Inggris. Tersimpan 260
juta tahun yang lalu, terletak 150-170 m dibawah lapisan kalium di tambang
Boulby. Pada tahun 2010, operasi penambangan pertama dimulai di tambang
11
Boulby, tambang terebut saat ini merupakan satu-satunya produsen yang
dipasarkan oleh Israel Chemical.
Pada tahun 2016, Sirius Minerals mengumumkan rencana untuk tambang
Woodsmith, sebuah tambang baru di daerah tersebut. Bulan Maret 2020, proyek
tersebut diambil alih oleh Anglo American plc.
Manfaat pupuk Polyshulpate :
 Pertumbuhan tanaman lebih merata dan optimal.
 Memaksimalkan pembentukan bakal buah dan umbi.
 Meningkatkan hasil panen dan kualitas panen.
Kelebihan pupuk Polyshulpate :
- Tidak mudah tercuci oleh air
- Tidak cepat menguap oleh udara
- Memberikan asupan secara perlahan sehingga tanaman tidak kekurangan
unsure hara dalam tanah
2.5 Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik.
Pupuk organik atau pupuk organik padat mengandung unsur yang berbeda
tergantung dari bahan baku pupuk organik tersebut seperti kandang sapi, kandang
ayam, kandang kambing dan lain sebagainya.
Pupuk organik yang juga disebut pupuk kompos merupakan pupuk yang
mengandung unsur hara makro primer seperti N, P dan K dan unsur hara makro
sekunder seperti magnesium, kalsium dan sulfur dan unsur mikro lainnya seperti
zn, mangan, besi. Kandungan organik pada kompos dapat menjaga kualitas air dan
tanah. Kompos akan memberikan kandungan organik pada struktur tanah dan
mempertahankan kandungan air dalam tanah. Pada pupuk organik terdapat c
organik yang berfungsi sebagai sumber makanan mikroorganisme dalam tanah
sehingga mikroorganime selalu aktif dan menjadikan tanah terurai menjadi subur.
Pupuk organik yang sudah baik digunakan adalah pupuk organik yang
sudah selesai atau sudah melalui proses fermentasi. Proses fermentasi bertujuan
untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang ada yang menghasilkan
mikroorganisme yang lebih banyak serta hasil metabolisme yang menghasilkan
12
enzim-enzim pertumbuhan yang bermanfaat untuk tanaman. Proses fermentasi
mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang
memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi, sehingga memberikan
efektifitas dan efesiensi yang lebih tinggi dibanding proses tanpafermentasi.
Pupuk organik mempunyai kelebihan dibandingkan dengan pupuk
anorganik. Pupuk organik dapat memperbaiki tekstur tanah, meningkatkan pH
tanah dan meningkatkan keberadaan jasad-jasad renik dalam tanah dan relative
tidak menimbulkan polusi lingkungan.
13
BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Lingga kecamatan simpang 4 Kabupaten
Karo dengan ketinggian + 1.150 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan
April sampai Juli 2021.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kentang, pupuk
organik, pupuk Polyshulpate, insektisida, dan fungisida. Sementara itu, alat yang
digunakanantara lain: cangkul, parang, tali plastik, alat ukur, ember, buku, pensil,
pena (alat-alat tulis) dan timbangan.
3.3. Parameter
3.3.1. Tinggi Tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai tanaman berumur 3 MST.
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ke ujung titik tumbuh
tanaman. Dengan interval waktu 2 minggu sekali dan pengamatan akan dilakukan
dengan 4 kali pengamatan.
3.3.2. Diameter Tajuk.
Pertumbuhan lingkaran tajuk atau kanopi diukur mulai 3 MST – 9 MST
dengan cara mengukur (pajang diagonal 1) + (plus diagonal 2) : 2
3.3.3. Lingkaran Batang
Lingkaran batang merupakan salah satu indicator pertumbuhan vegetative
tanaman, termasuk kentang. Pengukuran lingkaran batang dimulai saat
tanaman berumur 3 MST, posisi lingkaran yang diukur dibawah dua daun
paling atas.
14
3.3.4. Jumlah Daun
Pengamatan jumlah daun dilakukan mulai tanaman berumur 3 MST, daun
yang diamati adalah daun yang sudah sempurna dan diamati dibawah satu
daun paling atas.
3.3.5. Produksi Per Sampel
Produksi per sampel diukur setelah tanaman dipanen. Umbi kentang dari
tanaman sampel dipanen, dipisahkan sesuai dengan kode perlakuannya, dan
ditimbang untuk diambil datanya.
3.3.6. Produksi Per Plot
Selain data produksi per plot, produksi per plot juga diambil datanya pada
saat panen yaitu hasil produksi dari seluruh tanaman dalam suatu plot
ditimbang untuk diambil datanya.
3.3.7. Jumlah Umbi Per Sampel
Hasil produksi tanaman per sampel selain ditimbang, juga dihitung jumlah
umbinya yaitu banyaknya umbi per tanaman sesuai dengan perlakuan yang
telah diberikan.
3.4.Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua (2) faktor yaitu :
Faktor I : Pemberian Pupuk organik dengan dengan simbol “ K” yang terdiri
dari 4 taraf yaitu :
K0 = Kontrol
K1 = 25gr
K2 = 50 gr
K3 = 75gr
K4 = 100 gr
15
Faktor II : Pemberian pupukPolyshulpate dengan simbol“P” yang terdiri
dari 4 taraf perlakuan yaitu :
P0 = Kontrol
P1 = 5 gr
P2 = 10 gr
P3 = 15 gr
P4 = 20 gr
Dengan demikian akan terdapat 25 kombinasi perlakuan, dengan 2 ulangan
sehingga jumlah petak percobaan adalah sebanyak 50 plot.
Adapun kombinasi perlakuan yaitu :
K0P0 K1P0 K2P0 K3P0 K4P0
K0P1 K1P1 K2P1 K3P1 K4P1
K0P2 K1P2 K2P2 K3P2 K4P2
K0P3 K1P3 K2P3 K3P3 K4P3
K0P4 K1P4 K2P4 K3P4 K4P4
Keterangan :
1. Ukuran plot : 3,8 m
2. Jarak tanam : 30 cm
3. Jarak baris ulangan : 80 cm
4. Jarak baris ulangan 1 dan ulangan 2 : 160 cm
5. Jumlah ulangan : 2 ulangan
6. Jumlah Tanaman / Plot : 16
7. Jumlah Sampel / Plot : 4
8. Luas Areal yang diperlukan : 300 m
3.5. Metode Penelitian
Adapun metode analisa yang akan digunakan adalah Metode Rancang Acak
kelompok (RAK) dengan model linear (Sumtoyo 1993), sebagai berikut :
Ŷijk = μ+ p i + αj+ β k + (αβ) jk + εijk
16
Keterangaan :
Ŷijk : Hasil pengamatan dari faktor efektivitas Pupuk Organik pada taraf k-i
dan Faktor efektivitasPolyshulpate pada taraf ke-j dan ulangan ke-k
μ : Efek dari nilai tengah
pi : Efek dari taraf ke-i
αj : Efek dari faktor efektivitas PupukOrganikdenganpada taraf ke-j
αk : Efek dari faktor efektivitasPolyshulpate pada taraf ke-k
(αβ) jk : Efek interaksi dari faktor efektivitas Pemberian Pupuk Organik pada
taraf ke-j dan efektivitas pupuk Polyshulpate pada taraf ke-k
εijk = Efek eror (gagal) faktor efektivitas Pemberian Pupuk organik pada taraf
ke-I dan faktor efektifitas pupuk Polyshulpate pada taraf ke-j dan
ulangan ke-k.
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Efektivitas Polysulphate (P), Pupuk Organik (K), dan interaksi antara P x
K terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, lingkaran batang, ditemukan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
4.1.1. Tinggi Tanaman
Hasil Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kentang Efektivitas Pemberian
Polysulphate dan Pupuk Organik
Faktor P, K, dan P x K berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan
tinggi tanaman kentang. Faktor P memiliki nilai F hitung 80,8 >F Tabel 2,76 (α
0,05), K (74,6 > 2,76) dan P x K (8,4 > 2,06). Selain itu, korelasi antara pengaruh
Faktor P, K, dan P x K terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kentang sangat kuat
yaitu 0,937 atau 93,7%.
Dalam hal ini, terdapat 93,7% pertumbuhan tinggi tanaman kentang dalam
penelitian ini ditentukan oleh ketiga faktor tersebut. Semua H0 ditolak dan H1
diterima, sehingga Uji Lanjut Duncandilakukan untuk mengetahui efektivitas dari
masing-masing Faktor P dan K, serta interaksinya antara keduanya (P x K).
Efektivitas Pemberian Polyshulpate (P) Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kentang
P3 berbeda nyata dengan P1 dan P0, tetapi tidak berbeda nyata dengan nilai
P2 dan P4. Nilai P0 terkecil yaitu 20,8 berbeda nyata dengan P1 (23,3), P2 (34,6),
P3 (35,1), dan P4 (34,4). Nilai tertinggi ditemukan pada P3 yaitu 35,1. Namun
demikian karena nilai P3 tidak berbeda nyata dengan P2 dan P4, maka dapat
dinyatakan pemberian polyshulpate (10 gr/ P2) adalah perlakuan yang efektif dalam
penelitian ini.
18
Efektivitas Pupuk Organik (K) Terhadap Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Kentang.
K4 berbeda nyata dengan K0 dan K1, tetapi tidak berbeda nyata dengan K2
dan K3. Rata-rata pertumbuhan terendah ditemukan pada K0 yaitu 20,7 cm dan
tertinggi pada K4 (35,4 cm). Namun demikian karena nilai K4 tidak berbeda nyata
dengan K2 (33,5 cm), dan K3 (34,4 cm), maka pemberian pupuk organik 50 gr (K2)
dinyatakan sebagai perlakuan yang efektif pada penelitian ini.
Kendati polyshulpate (P) dan pupuk organik (K) memiliki pengaruh
masing-masing terhadap pertumbuhan tanaman kentang, namun aplikasinya dapat
dilakukan secara bersama-sama, mengingat interaksi kedua jenis pupuk juga
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman kentang.
Hasil Uji DuncanEfektivitas Interaksi Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik
(K) Terhadap Tinggi Tanaman Kentang
Kombinasi K4P3 memiliki nilai rata-rata pertumbuhan tertinggi (45 cm)
berbeda nyata dengan K0P0 (19 cm), K0P3 (21 cm), dan K0P2 (21,5 cm), tetapi
tidak berbeda nyata dengan K2P3 (40,5 cm), K2P3, K2P4, K3P2, K3P4 dan K4P4
maka dapat dinyatakan K2P3 (50 gram pupuk organik dan 15 gram polyshulpate
merupakan kombinasi yang efektif untuk pertumbuhan tinggi tanaman kentang.
Trend dan keragaman pertumbuhan kentang pada tiap-tiap plot pengamatan
diketahui dari hasil analisis data rata-rata pertumbuhan per pengamatan (MST).
Rata-rata Pertumbuhan Tanaman Kentang 3 MST – 9 MST Efektivitas
Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K)
Tinggi kentang cukup bervariasi, terutama mulai 5 MST. Pada 3 MST, tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perlakuan polyshulpate (P) dan pupuk
organik (K), kecuali pada K0. Perlakuan P2, P3, P4 menghasilkan rata-rata
pertumbuhan tinggi tanaman kentang yang berbedadengan P0 dan P1 terhitung 5
mst - 9 mst.
Demikian juga dengan K2, K3, dan K4 berbeda nyata dengan K0 dan K1
sejak minggu 5 mst - 9 mst. Pada 3 mst laju pertumbuhan kentang pengaruh
polyshulpate berkisar 11,65 -17,25 cm, 5 mst (18,7-30,65 cm ), 7 mst (24,25 - 40
19
cm), dan 9 mst (29,35 – 49,35 cm). Sementara itu, pengaruh pupuk organik (K)
pada 3 mst (11,23 – 17,38 cm), 5 mst (18 -31,4 cm), 7 mst (24,38 – 42,43 cm), dan
9 mst (28,75 – 50,55 cm).
4.1.2. Diameter Tajuk
Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K Terhadap
Diameter Tajuk Tanaman Kentang
F Hitung pengaruh faktor P (20,2) dan F Hitung faktor K (18,8) > F Tabel
2,76 (A 0,05) dan 4,18 (A 0,01), maka faktor P dan K berpengaruh sangat nyata
terhadap pertumbuhan diameter tajuk tanaman kentang. Nilai F Hitung pengaruh
interaksi P x K adalah 2,6 > F Tabel 2,06 (A 0,05), maka faktor interaksi P x K
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter tajuk tanaman kentang. Korelasi
pupuk P, K, dan P x K terhadap pertumbuhan diameter tajuk sebesar 0,782 atau
78,2%.
Hasil Uji DuncanEfektivitas Taraf Faktor P Terhadap
Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang.
P4 (33,607) berbeda nyata dengan P0 dan P1, tetapi tidak berbeda nyata dengan P2
dan P3. Kendati nilai rata-rata P4 lebih tinggi dari taraf perlakuan lainnya, tetapi
karena tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3, maka perlakuan P2 (10 gr)
merupakan taraf perlakuan efektif yang menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan
diameter tajuk 33,244 cm.
Hasil Uji DuncanEfektivitas Taraf Faktor K Terhadap
Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang.
K4 (33,777) berbeda nyata dengan K0 dan K1, tetapi tidak berbeda nyata dengan
K2 dan K3. Nilai rata-rata K4 lebih tinggi dari taraf perlakuan lainnya, namun
demikian karena tidak berbeda nyata dengan K2 dan K3, maka perlakuan K2 (50
gr) merupakan taraf perlakuan efektif yang menghasilkan nilai rata-rata
pertumbuhan diameter tajuk 32,553 cm.
Hasil Uji Duncan Efektivitas nteraksi K x P Terhadap Pertumbuhan
Diameter Tajuk Tanaman Kentang.
20
Kombinasi K3P4 berbeda nyata dengan K0P0, tetapi tidak berbeda nyata
dengan K2P2, maka kombinasi perlakuan K2P2 (pupuk organik 50 gr dan
polysulphate5 gr) merupakan perlakuan efektif yang menghasilkan pertumbuhan
rata-rata diameter tajuk sebesar 34,22 cm.
Trend dan keragaman pertumbuhan diameter tajuk tanaman kentang per
pengamatan diketahui dari hasil analisis data rata-rata diameter per minggu
pengamatan (mst).
Rata-rata Pertumbuhan Diameter Tajuk
3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K)
Diameter tajuk tanaman kentang cukup beragam, terutama mulai 5 mst.
Pada 3 mst, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perlakuan
polysulphate (P) dan pupuk organik (K). Pada 5 mst-9 mst P4 berbeda nyata dengan
P0 dan P1 tetapi tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3. Demikian juga dengan
faktor K, pada 3 mst - 9 mst, K4 berbeda nyata dengan K0 dan K1 tetapi tidak
berbeda nyata dengan K2 dan K3. Dari hasil trend pertumbuhan diameter tanaman
tersebut dapat disimpulkan K2 dan P2 merupakan taraf perlakukan efektif. Pada 9
mst, diameter tanaman pengaruh faktor P berkisar 38,6 cm - 43,68 cm dan pengaruh
factor K 37,4 cm – 44,1 cm.
4.1.3. Lingkaran Batang
Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K
Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang
F Hitung pengaruh faktor P (26,8), F Hitung faktor K (214,1), F Hitung Px
K (160,6) > F Tabel 2,76 (A 0,05) dan 4,18 (A 0,01), maka faktor P, K, dan P x K
berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan lingkaran batang tanaman
kentang. Korelasi pupuk P, K, dan P x K terhadap pertumbuhan lingkaran batang
sebesar 0,975 atau 97,5%.
Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor P Terhadap
Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang.
21
P4 (26,888 mm atau 2,6888 cm) berbeda nyata dengan P0 dan P1, tetapi
tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3. Nilai rata-rata P4 lebih tinggi dari taraf
perlakuan lainnya. Namun demikian karena tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3,
maka perlakuan P2 (10 gr) merupakan taraf perlakuan efektif yang menghasilkan
nilai rata-rata pertumbuhan lingkaran batang 26,571 mm atau 2,6571 cm.
Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor K Terhadap
Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang.
K4 (28,226 mm atau 2,8226 cm) berbeda nyata dengan K0, K1,K2, dan K3.
Oleh karena itu K4 merupakan taraf perlakuan yang efektif karena mengasilkan
rata-rata lingkaran batang tertinggi dan berbeda nyata dengan taraf perlakuan
lainnya.
Hasil Uji Duncan Efektivitas Interaksi K x P Terhadap
Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang.
Kombinasi K4P4 menghasilkan rata-rata lingkaran batang 32,595 mm atau
3,2595 cm, berbeda nyata dengan K0P1, K0P3, K4P1, dan K2P2, tetapi tidak
berbeda nyata dengan K3P2. Oleh karena itu, K3P2 (pupuk organik 75 gr dan
polysulphate 50 gr) yang menghasilkan rata-rata pertumbuhan lingkaran batang
30,845 mm atau 3,0845 cm merupakan perlakuan kombinasi yang efektif.
22
Rata-rata Pertumbuhan Lingkaran Batang
3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K)
Lingkaran tanaman kentang cukup beragam, terutama mulai 5 mst. Pada 3
mst, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh taraf perlakuan
polysulphate (P) dan pupuk organik (K). Pada 5 mst-9 mst P4 berbeda nyata dengan
P0 dan P1 tetapi tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3. Demikian juga dengan
faktor K, pada 5mst - 9 mst, K4 berbeda nyata dengan K0 dan K1 tetapi tidak
berbeda nyata dengan K2 dan K3. Dari hasil trend pertumbuhan diameter tanaman
tersebut dapat disimpulkan K2 dan P2 merupakan taraf perlakukan efektif. Pada 9
mst, diameter tanaman pengaruh faktor P berkisar 32,78 mm (3,278 cm)–39,53 mm
(3,953 cm) dan pengaruh faktor K 31,75 mm (3,175 cm) – 40,73 mm (4,073 cm).
4.1.4. Jumlah Daun
Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K
Terhadap Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kentang
F Hitung Faktor P (1,28) < F Tabel 2,76 (A0,05) dan 4,18 A 0,01 dan faktor
K (0,36) maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan faktor P
dan K terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman kentang. Interaksi P x K
menghasilkan F Hitung 0,55 < F Tabel 1,96 (A 0,05) dan 2,62 (A 0,01), maka
disimpulkan P x K juga tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah
daun tanaman kentang.
Rata-rata Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Daun
3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K)
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh faktor P dan K terhadap
pertumbuhan jumlah daun tanaman kentang sejak 3 mst – 9 mst. Rata-rata
pertumbuhan jumlah daun pada 9 mst pengaruh faktor P berkisar 101,15-101,6helai
daun, dan pengaruh faktor K 101,15-101,7 helai daun.
4.1.5. Produksi Per Sampel
23
Hasil analisis sidik ragam pengaruh faktor K, P, dan K x P yang
menunjukkan nilai sig. pengaruh faktor P adalah 0,01< sig 0,036 < 0,05, maka
faktor P berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman kentang per plot. Faktor K
memiliki nilai sig 0,003 < 0,01< 0,05, maka faktor K berpengaruh sangat nyata
terhadap produksi kentang per plot. Interaksi faktor K x P adalah 0,01< 0,05 < sig.
0,574, maka tidak terdapat pengaruh interaksi K x P terhadap produksi kentang per
sampel.
Hasil uji Duncan pengaruh Faktor P menunjukkan P3 berbeda nyata dengan
P0, tetapi tidak berbeda nyata dengan P1, P2, dan P4. Hasil produksi tertinggi
ditemukan pada P3 515,25 gr atau 0,515 kg dan terendah pada P0 378,75 gr atau
0,378 kg. Namun demikian karena nilai hasil produksi pengaruh P3 tidak berbeda
nyata dengan P1, P2, dan P4, maka perlakuan P1 (polysulphate 5 gr) yang
mengasilkan rata-rata produksi per sampel 443,75 gr atau 0,443 kg merupakan
perlakuan optimum dalam penelitian ini.
Hasil uji Duncan pengaruh factor K menunjukkan K4 berbeda nyata dengan
K0, K1, dan K2 tetapi tidak berbeda nyata dengan K3. Rata-rata pengaruh pupuk
organik (K) tertinggi ditemukan pada K4 556 gr atau 0,556 kg dan terendah K0
386,75 gr atau 0,386 kg. Akan tetapi karena K4 tidak berbeda nyata dengan K3,
maka perlakuan K3 (pupuk organik 75 gr) yang menghasilkan rata-rata produksi
per sampel 479,25 gr atau 0,479 merupakan perlakuan optimum.
4.1.6. Produksi Per Plot
Hasil analisis sidik ragam pengaruh faktor K, P, dan K x P menunjukkan,
faktor P memiliki nilai sig. 0,007 < 0,01 < 0,05 dan nilai sig. faktor P 0.000 < 0,01
< 0,05, sehingga K dan P berpengaruh sangat nyata. berpengaruh sangat nyata
terhadap produksi tanaman kentang per plot. Namun demikian interaksi faktor K x
P 0,01< 0,05 < sig. 0,112 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kentang per
plot. Lebih lanjut, nilai korelasi pengaruh factor K, P, dan K x P terhadap produksi
kentang per plot 0,689 yang menunjukkan terdapat 68,9% produksi kentang per plot
ditentukan oleh ketiga faktor tersebut. Selebihnya 31,1% dipengaruhi oleh factor
lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian ini.
24
Hasil Uji Duncan pengaruh faktor P terhadap produksi tanaman per plot
menunjukkan P3 berbeda nyata dengan P0 dan P1, tetapi tidak berbeda nyata
dengan P2 dan P4. Rata-rata produksi per plot tertinggi ditemukan pada perlakuan
P3 yaitu 7040 gr atau 7,04 kg dan terendah P0 5820 atau 5,82 kg. Namun demikian
karena rata-rata produksi pengaruh P3 tidak berbeda nyata dengan P2 dan P4, maka
P2 (polisulfat 10 gr) yang menghasilkan produksi kentang per plot 6550 gr atau
6,55 kg merupakan perlakuan optimum.
Hasil Uji Duncan pengaruh faktor K terhadap produksi tanaman per plot
(Lamp. 30) menunjukkan K1 berbeda nyata dengan K0 tetapi tidak berbeda nyata
dengan K2, K3, dan K4. Rata-rata produksi per plot tertinggi ditemukan pada K1
(pupuk organik 25 gr) yaitu 7210 gr atau 7,21 kg dan terendah K0 4590 gr atau 4,59
kg. Dengan demikian K1 merupakan perlakuan optimum.
4.1.7. Jumlah Umbi Per Sampel
Hasil Analisis Sidik Ragam menunjukkan ketiga faktor tidak berpengaruh
nyata terhadap jumlah umbi per sampel. Nilai signifikan pengaruh masing-masing
dari ketiga faktor 0,01< 0,05 < sig faktor P (0,215), K (0,215), dan K x P (0,286).
Dengan demikian uji Duncan terhadap pengaruh masing-masing faktor terhadap
jumlah umbi per sampel tidak diperlukan.
4.2. Pembahasan
Lathifah etal. 2018 melakukan penelitian dengan menggunakan pupuk
kandang sapi pada tanaman kentang yang menghasilkan rerata tinggi 19,46 cm dan
jumlah daun 17,80 helai. Dengan menggunakan pupuk kandang ayam 15 ton per ha
Kantikowati dan Haris 2019 menemukan jumlah rerata daun tanaman kentang
sebanyak 142,38.helai. Waryanto etal. 2012 melakukan penelitian tanaman
kentang menggunakan pupuk kandang ayam dan menemukan pada 72 hst tinggi
tanaman berkisar antara 41.40 cm – 44,73 cm, jumlah daun 34,88-41,29 helai.
Hasil penelitian ini (Tabel 3) menunjukkan rerata pertumbuhan tanaman
kentang terendah ditemukan pada K0 yaitu 20,7 cm dan tertinggi pada K4 (35,4
25
cm). Namun demikian karena nilai K4 tidak berbeda nyata dengan K2 (33,5 cm),
dan K3 (34,4 cm), maka pemberian pupuk organik 50 gr (K2) dinyatakan sebagai
perlakuan yang efektif. Sementara itu rerata pertumbuhan jumlah daun pada 9 mst
pengaruh faktor P berkisar 101,15-101,6 helai, dan pengaruh faktor K 101,15-101,7
helai.
Pupuk kandang sapi merupakan salah satu jenis pupuk organik berperan
penting bagi pertumbuhan tanaman. Faizah et al.2017 menyatakan, pemberian
pupuk organik berperan dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman,
dimana tanah sebagai media tumbuh tanaman dapat diperbaiki sifat fisik, biologi
dan kimianya, sehingga penyerapan unsur hara oleh tanaman semakin meningkat
dan dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhannya dalam pembentuk daun. Chairil
Ezwardetal. (2019), penambahan pupuk kandang kotoran sapi untuk mendukung
kesuburan tanah. Pertumbuhan daun yang baik dapat memperlancar proses
fotosintesis yang mendorong terjadinya pertumbuhan cabang dan daun, sehingga
batang dan tajuk tanaman juga semakin besar.
Hasil penelitian ini menunjukan diameter tajuk pengaruh pupuk organik
berkisar 29,55 cm – 33,77 cm dan lingkaran batang 2,05-2,82 cm. Perlakuan
kombinasi pupuk organik (K) dan polysulphate (P) K4P4 menghasilkan rata-rata
lingkaran batang 32,595 mm atau 3,2595 cm, berbeda nyata dengan K0P1, K0P3,
K4P1, dan K2P2, tetapi tidak berbeda nyata dengan K3P2. Oleh karena itu, K3P2
(pupuk organik 75 gr dan polysulphate 50 gr) yang menghasilkan rata-rata
pertumbuhan lingkaran batang 30,845 mm atau 3,0845 cm merupakan perlakuan
kombinasi yang efektif.
Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki kondisi tanah yang
mendukung penyerapan unsur hara oleh tanaman. Saputra (2007) menyatakan
semakin baik kondisi tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman dan tersedianya
unsur hara yang mencukupi kebutuhan tanaman dalam keadaan tersedia dan
seimbang selama proses pertumbuhan, maka proses metabolisme berjalan secara
normal yang ditunjukan oleh pertumbuhan normal.
Kondisi fisik dan ketersediaan unsur hara yang cukup di dalam tanah dapat
merangsang akar tanaman dan pertumbuhan lainnya melalui perkembangan akar.
Islami dan Utomo (1995) menyatakan proses fisiologi akar tanaman berpengaruh
26
terhadap pergerakan hara, air, sirkulasi O2 dan CO2 di dalam tanah, dan dengan
tercukupi faktor-faktor di atas maka memungkin tanaman untuk menambah tunas
lebih banyak dan awal periode pertumbuhan tanaman bagian terbesar dari fotosintat
diangkut ke arah bawah karena diperlukan sistem perakaran untuk pembentukan
pucuk hal ini diperlukan unsur hara K yang cukup untuk pembentukan organ-organ
fotosintesis.
Jarak antar baris tanaman kentang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman kentang. Jarak yang ideal adalah 120 cm. Intensitas cahaya dan
udara lebih maksimal terhadap tanaman yang memiliki jarak antar baris yang ideal
sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan produksi optimum.
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pemberian polyshulpate (10 gr/ P2), pupuk organik 50 gr (K2), dan interaksi
K2P3 (50 gr pupuk organik dan 15 grpolyshulpate) merupakan kombinasi yang
efektif untuk pertumbuhan tinggi tanaman kentang.
2. Perlakuan P2 (10 gr) menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan diameter tajuk
33,244 cm dan K2 (50 gr) menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan diameter
tajuk 32,553 cm.Kombinasi perlakuan K2P2 (pupuk organik 50 gr dan
polysulphate 10 gr) merupakan perlakuan yang efektif yang menghasilkan
pertumbuhan rata-rata diameter tajuk sebesar 34,22 cm.
3. Perlakuan P2 (10 gr) menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan lingkaran
batang 26,571 mm atau 2,6571 cm dan perlakukan K4 menghasilkan rata-rata
28,226 mm atau 2,8226 cm. Interaksi K3P2 (pupuk organik 75 gr dan
polysulphate 50 gr) yang menghasilkan rata-rata pertumbuhan lingkaran batang
30,845 mm atau 3,0845 cm merupakan perlakuan kombinasi yang efektif.
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh faktor K dan P terhadap
pertumbuhan jumlah daun tanaman kentang sejak 3 mst – 9 mst. Rata-rata
pertumbuhan jumlah daun pada 9 mst pengaruh factor P berkisar 101,15-101,6
helai daun, dan pengaruh factor K 101,15-101,7 helai daun.
5. Perlakuan P1 (polysulphate 5 gr) yang mengasilkan rata-rata produksi per
sampel 443,75 gr atau 0,443 kg merupakan perlakuan optimum dalam
penelitian ini.
6. Perlakuan K3 (pupuk organik 75 gr) yang menghasilkan rata-rata produksi per
sampel 479,25 gr atau 0,479 merupakan perlakuan optimum.
7. Perlakukan P2 (polysulphate 10 gr) yang menghasilkan produksi kentang per
plot 6550 gr atau 6,55 kg.
8. Rata-rata produksi per plot tertinggi ditemukan pada K1 (pupuk organik 25 gr)
yaitu 7210 gr atau 7,21 kg dan terendah K0 4590 gr atau 4,59 kg.
28
5.2. Saran
1. Perlu aplikasi polysulphate 10 gr dan pupuk organik 50 gr untuk pertumbuhan
tanaman kentang yang baik.
2. Perlu diaplikasikan polysulphate 10 gr dan pupuk organik 50 gr untuk
pertumbuhan diameter tajuk tanaman kentang yang maksimal.
3. Perlu diaplikasikan polysulphate 10 gr dan pupuk organik 100 gr untuk
pertumbuhan lingkaran batang tanaman kentang.
4. Perlu diaplikasikan perlakuan P1 (polysulphate 5 gr) yang mengasilkan rata-
rata produksi per sampel 443,75 gr atau 0,443 kg, perlakuan K3 (pupuk organik
75 gr) yang menghasilkan rata-rata produksi per sampel 479,25 gr atau 0,479
kg, dan perlakukan P2 (polysulphate 10 gr) yang menghasilkan produksi
kentang per plot 6550 gr atau 6,55 kg, serta perlakuan K1 (pupuk organik 25
gr) yaitu 7210 gr atau 7,21 kg dan terendah K0 4590 gr atau 4,59 kg.
5. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan formulasi lain untuk
pertumbuhan dan produksi tanaman kentang.
29
DAFTAR PUSTAKA
Argohartono Arie Raharjo. 2017. Hama Dan Penyakit Tanaman
Budi Samadi. 2018. Sukses Budidaya Kentang
Emanuel Barus. 2012. Pengendalian Gulma
Ezward, C., Devega, I., dan Jamalludin. 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran
Sapi Dan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Ubi Jalar
(IpomoeaBatatas L.). Menara Ilmu13(4): 15-24.
Faizah, N. R. E, Ambarwati, W. W. Yuwono. 2007. Pengaruh Dosis dan Frekuensi
Pemberian Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis
(Phaseolusvulgaris L.) Dataran Rendah, Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan.
Islami dan Utomo. 1995. Hubungan tanah, air tanaman. IKIP. Semarang.
Kantikowati, E., Haris, R., dan S.B. Mulyana. Aplikasi Pupuk Kandang Ayam
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kentang (SolanumTuberosum
L.). 2019. J. Agrotatanen.2(1): 36-42
Kemas Ali Hanafiah, M.S. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tanah
Lathifah A., dan S Jazilah. 2018. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Macam Pupuk
Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Putih
(Brassicapekinensia L). BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian. 14 (1): 1-8
Lita Sutopo. 2011. Teknologi Benih. Unbraw
Niwati I., Taher Y.A., dan Y. Desi. 2021. Pengaruh Pemberian Bokashi Pupuk
Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung Darat
(IpomoeaReptans L.) Jurnal Research Ilmu Pertanian 1 (1).
Norbertus Kaleka. 2020. Pintar Membuat Kompos
Nurul Idawati, S. P. Pedoman Lengkap Bertani Kentang, 2012
Redaksi Agromedia. 2011. Petunjuk Pemupukan
Rina Kusumaningtyas. 2018. Agribisnis Tanaman Sayuran.
Saputra, R.E. 2007. Pengaruh Pemberian Beberapa Takaran BokashiAzzola
(Azzolasp) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada
(Lactucasativa L.),” Skripsi. Padang: Fakultas Pertanian Universitas
Ekasakti.
30
Siti Rasminah Chailani Sy. Syamsudi Djauhari, MS. 2012.Seed Pathology,
SubiyaktoSudarmo. 1990. Pestisida
Waryanto., Supriyadi, T., dan A. Budiono. 2012. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang
Ayam Dan Pemberian Dekomposer Mikroorganisme Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Kentang (SolanumTuberosum, L.) Varietas
Granola. Agrineça, 12 (1): 31-45
Wibowo. P. Panduan Praktis Penggunaan Pupuk Dan Pestisida, 2017
30
31
LAMPIRAN 1.
RANCANGAN LAHAN PENELITIAN
32
LAMPIRAN 2.
TABEL NILAI GIZI
KANDUNGAN ZAT GIZI KENTANG PER 100 GRAM
KOMPONEN KADAR
Kalori 83 kalori
Air 78 gram
Karbohidrat 19 gram
Protein 2 gram
Lemak 0,1 gram
Vitamin C 16 mg
Vitamin B1 0,09 mg
Vitamin B2 0,03 mg
Vitamin B3 1,4 mg
Kalsium 11 mg
Fosfor 56 mg
Besi 0,7 mg
Serat 30 mg
33
LAMPIRAN 3.
DATA TINGGI TANAMAN ULANGAN I
P0 P1 P2 P3 P4
K0
9 8 7 6 7 11 16 14 11 15 17 12 13 10 14 11 7 11 17 19
21 13 22 30 12 17 19 17 17 21 22 16 17 18 19 14 13 19 21 23
27 26 28 24 21 24 22 27 23 28 27 26 25 28 26 22 23 24 26 28
30 29 27 26 29 27 29 27 27 30 28 28 30 30 28 27 29 31 30 30
K1
12 13 17 19 11 13 6 9 13 19 15 16 19 17 20 17 19 16 17 17
21 22 21 23 12 17 14 18 17 21 18 21 22 21 24 20 24 22 21 25
27 26 24 28 19 21 18 22 26 27 22 26 25 26 27 29 26 26 24 28
35 31 32 36 37 33 35 31 33 30 34 37 35 37 30 34 36 36 35 31
K2
7 9 11 6 13 16 11 12 22 19 18 20 28 23 24 27 19 16 18 17
14 17 19 20 17 21 17 17 40 44 37 39 43 40 37 51 40 38 41 36
21 25 25 22 21 24 22 26 62 61 58 59 46 44 49 49 53 51 48 49
29 31 30 25 33 32 30 30 67 66 62 60 55 58 56 61 59 61 61 61
K3
6 8 11 13 11 19 20 17 18 14 17 21 23 20 22 18 17 19 20 18
15 17 12 21 18 21 22 24 39 40 42 42 39 42 44 38 33 36 39 37
22 24 29 25 21 23 26 27 53 50 48 51 59 55 58 56 56 52 51 50
29 30 32 27 32 26 34 36 62 60 64 59 65 60 63 61 67 64 63 66
K4
11 17 19 10 12 13 18 14 17 20 19 23 21 17 20 19 21 18 22 20
17 21 23 16 17 16 21 25 42 40 39 37 40 36 39 42 44 40 41 38
23 26 27 19 23 26 29 29 62 53 58 56 62 56 59 61 52 55 49 51
28 33 29 27 36 33 39 36 68 62 65 66 68 62 63 65 61 64 60 64
34
LAMPIRAN 4:
DATA TINGGI TANAMAN ULANGAN KEDUA
P0 P1 P2 P3 P4
K0
5 4 6 7 8 15 7 11 11 13 15 12 13 10 11 14 12 15 11 14
14 11 21 16 19 21 17 15 17 19 20 15 19 20 17 18 17 19 18 16
17 16 24 22 23 25 24 22 22 24 26 21 26 28 23 24 23 28 27 25
26 29 26 30 30 29 28 28 27 29 28 30 30 31 28 29 30 31 30 29
K1
10 9 12 15 16 18 15 14 19 21 16 18 21 13 16 17 20 22 23 24
17 16 18 21 22 21 19 18 24 26 25 28 24 19 25 22 26 28 27 28
23 22 24 26 26 25 24 27 28 29 30 32 28 29 31 33 31 32 33 31
27 29 30 28 32 30 28 29 31 33 30 35 33 34 35 36 35 40 37 34
K2
12 14 17 18 14 17 19 15 24 20 18 20 18 14 17 19 16 18 20 16
14 17 21 20 18 22 24 20 39 36 39 41 37 33 36 30 36 39 35 29
19 21 25 26 23 26 30 29 51 48 44 54 44 47 44 42 56 47 42 40
31 27 28 29 29 30 32 35 61 61 59 63 54 59 52 56 63 58 55 57
K3
13 15 17 15 16 22 20 21 19 15 18 17 17 19 15 17 17 19 14 15
17 19 21 18 24 28 29 27 32 29 31 36 39 41 35 37 38 36 30 31
26 24 25 27 29 33 31 30 47 45 40 47 54 54 50 48 51 47 44 40
30 29 28 31 32 37 35 36 58 55 59 62 63 63 61 62 59 58 60 57
K4
13 14 16 15 19 21 17 18 20 17 16 18 20 19 18 17 16 16 17 17
18 19 23 22 28 29 26 25 40 33 37 29 39 35 40 37 39 35 36 32
24 26 28 27 34 35 31 32 51 45 50 36 57 56 50 58 52 47 42 40
31 29 30 30 39 38 34 37 62 60 55 56 64 67 63 66 61 59 55 57
35
LAMPIRAN 5:
UJI LANJUT DUNCAN PENGARUH INTERAKSI POLYSULPHATE
DAN PUPUK ORGANIK
Tinggi Tanaman
Duncana,b
Kombinasi
P*K N
Subset
1 2 3 4 5
K0P0 2 19.0000
K0P1 2 20.0000 20.0000
K2P0 2 20.0000 20.0000
K0P3 2 21.0000 21.0000 21.0000
K3P0 2 21.0000 21.0000 21.0000
K0P2 2 21.5000 21.5000 21.5000 21.5000
K1P1 2 21.5000 21.5000 21.5000 21.5000
K0P4 2 22.0000 22.0000 22.0000 22.0000
K1P0 2 22.0000 22.0000 22.0000 22.0000
K4P0 2 22.0000 22.0000 22.0000 22.0000
K2P1 2 22.5000 22.5000 22.5000 22.5000
K1P2 2 25.0000 25.0000 25.0000
K1P3 2 25.5000 25.5000 25.5000
K3P1 2 26.0000 26.0000
K4P1 2 26.5000 26.5000
K1P4 2 27.0000
K2P3 2 40.5000
K2P4 2 40.5000
K3P2 2 40.5000
K3P4 2 41.0000
K4P4 2 41.5000
K4P2 2 42.0000
K3P3 2 43.5000
K2P2 2 44.0000
K4P3 2 45.0000
Sig. .234 .068 .068 .067 .127
Meansforgroups in homogeneoussubsets are displayed.
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = 6.040.
a. UsesHarmonicMeanSampleSize = 2.000.
b. Alpha= 0,05.
36
LAMPIRAN 6
HASIL UJI LSD PENGARUH P TERHADAP TINGGI TANAMAN
KENTANG
MultipleComparisons
DependentVariable: Tinggi Tanaman
(I) Polysulphate
(J)
Polysul
phate
MeanDiffer
ence (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
LowerBoun
d
UpperBoun
d
LSD P0 P1 -2.5000*
1.09909 .032 -4.7636 -.2364
P2 -13.8000*
1.09909 .000 -16.0636 -11.5364
P3 -14.3000*
1.09909 .000 -16.5636 -12.0364
P4 -13.6000*
1.09909 .000 -15.8636 -11.3364
P1 P0 2.5000*
1.09909 .032 .2364 4.7636
P2 -11.3000*
1.09909 .000 -13.5636 -9.0364
P3 -11.8000*
1.09909 .000 -14.0636 -9.5364
P4 -11.1000*
1.09909 .000 -13.3636 -8.8364
P2 P0 13.8000*
1.09909 .000 11.5364 16.0636
P1 11.3000*
1.09909 .000 9.0364 13.5636
P3 -.5000 1.09909 .653 -2.7636 1.7636
P4 .2000 1.09909 .857 -2.0636 2.4636
P3 P0 14.3000*
1.09909 .000 12.0364 16.5636
P1 11.8000*
1.09909 .000 9.5364 14.0636
P2 .5000 1.09909 .653 -1.7636 2.7636
P4 .7000 1.09909 .530 -1.5636 2.9636
P4 P0 13.6000*
1.09909 .000 11.3364 15.8636
P1 11.1000*
1.09909 .000 8.8364 13.3636
P2 -.2000 1.09909 .857 -2.4636 2.0636
P3 -.7000 1.09909 .530 -2.9636 1.5636
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = 6,040.
*. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
37
LAMPIRAN 7
HASIL UJI LSD PENGARUH K TERHADAP TINGGI TANAMAN
KENTANG
MultipleComparisons
DependentVariable: Tinggi Tanaman
(I) Pupuk Kandang
(J) Pupuk
Kandang
MeanDiffer
ence (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
LowerBoun
d
UpperBoun
d
LSD K0 K1 -3.5000*
1.09909 .004 -5.7636 -1.2364
K2 -12.8000*
1.09909 .000 -15.0636 -10.5364
K3 -13.7000*
1.09909 .000 -15.9636 -11.4364
K4 -14.7000*
1.09909 .000 -16.9636 -12.4364
K1 K0 3.5000*
1.09909 .004 1.2364 5.7636
K2 -9.3000*
1.09909 .000 -11.5636 -7.0364
K3 -10.2000*
1.09909 .000 -12.4636 -7.9364
K4 -11.2000*
1.09909 .000 -13.4636 -8.9364
K2 K0 12.8000*
1.09909 .000 10.5364 15.0636
K1 9.3000*
1.09909 .000 7.0364 11.5636
K3 -.9000 1.09909 .421 -3.1636 1.3636
K4 -1.9000 1.09909 .096 -4.1636 .3636
K3 K0 13.7000*
1.09909 .000 11.4364 15.9636
K1 10.2000*
1.09909 .000 7.9364 12.4636
K2 .9000 1.09909 .421 -1.3636 3.1636
K4 -1.0000 1.09909 .372 -3.2636 1.2636
K4 K0 14.7000*
1.09909 .000 12.4364 16.9636
K1 11.2000*
1.09909 .000 8.9364 13.4636
K2 1.9000 1.09909 .096 -.3636 4.1636
K3 1.0000 1.09909 .372 -1.2636 3.2636
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = 6,040.
*. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
38
LAMPIRAN 8
DATA PENGUKURAN DIAMETER TAJUK ULANGAN 1
P0 P1 P2 P3 P4
K0 17 19 18 24 23 17 18 19 23 21 22 17 17 18 22 23 23 22 17 19
23 37 23 27 27 26 24 27 28 26 27 26 25 26 27 26 29 28 25 27
33 35 34 35 35 35 34 36 36 34 36 35 34 35 37 35 38 35 35 36
38 42 38 42 42 39 40 41 42 42 41 41 38 39 39 40 38 39 40 42
K1 17 19 18 22 23 19 18 23 22 23 17 18 23 17 19 18 22 21 19 17
27 26 27 27 26 26 27 30 29 30 25 26 30 27 29 26 29 28 25 24
35 34 36 36 35 35 37 38 37 37 33 35 35 33 39 36 35 37 36 33
39 42 41 41 41 41 42 42 42 38 39 40 38 39 42 41 38 40 42 42
K2 17 18 23 18 17 18 17 18 18 19 16 18 18 19 17 18 22 23 21 17
26 28 30 27 25 27 26 27 35 33 31 35 35 36 36 35 34 37 31 30
33 37 38 35 34 38 38 37 40 43 43 40 42 41 43 40 40 41 42 43
42 42 40 41 39 37 38 38 45 47 47 45 45 47 46 46 46 45 47 45
K3 17 22 17 22 21 23 17 18 18 19 17 22 17 23 22 21 23 19 23 17
25 30 27 29 30 30 26 27 42 42 45 45 44 45 43 40 40 41 43 41
34 34 38 35 35 37 37 35 42 44 42 44 43 42 44 43 43 42 43 42
40 38 40 38 38 39 40 39 45 45 47 46 47 46 45 46 45 47 46 45
K4 18 19 18 19 23 21 22 19 19 18 23 17 18 17 18 19 19 17 21 23
25 29 28 28 29 27 28 25 41 38 40 39 41 40 39 42 41 40 40 41
34 37 36 35 37 36 36 35 43 45 43 45 44 43 44 45 45 44 45 43
38 38 40 40 38 39 38 39 45 46 46 47 45 46 46 47 47 45 46 45
39
LAMPIRAN 9
DATA PENGUKURAN DIAMETER TAJUK ULANGAN 2
P0 P1 P2 P3 P4
K0 23 16 23 16 17 16 23 22 16 19 18 17 17 23 22 21 20 16 17 18
24 28 24 28 25 24 27 25 25 24 26 27 27 26 25 24 28 27 25 24
33 37 33 37 34 35 34 36 33 35 36 37 37 33 34 35 38 36 35 36
34 29 36 30 39 33 28 36 29 37 30 33 41 45 36 33 39 34 39 32
K1 16 17 20 19 17 18 20 21 23 16 22 18 21 19 22 18 20 20 21 21
24 26 27 25 25 25 26 26 27 28 27 26 25 24 25 24 28 24 25 24
33 35 36 35 35 36 38 37 37 38 35 34 35 34 37 38 37 38 37 36
33 36 41 43 34 36 42 39 38 42 44 34 40 45 42 39 41 38 44 47
K2 18 19 21 16 16 19 22 17 18 17 21 22 23 18 17 16 16 17 21 23
25 24 26 27 28 24 25 26 26 30 30 26 26 30 29 26 30 27 28 26
33 34 35 37 38 36 34 33 40 43 43 40 42 41 40 42 43 42 41 40
34 39 45 36 39 35 44 36 45 47 47 45 46 45 47 46 46 45 47 46
K3 18 17 16 19 17 19 21 18 16 21 23 22 17 19 16 16 23 27 27 23
24 25 27 24 28 27 25 24 30 24 27 28 29 30 26 28 29 30 26 28
34 37 33 35 34 37 33 34 42 44 43 42 42 44 43 42 43 42 42 44
37 42 36 32 34 39 45 33 50 45 50 45 46 47 49 48 45 46 49 47
K4 19 17 19 17 17 16 19 18 16 19 17 18 23 22 21 20 20 16 23 21
24 26 27 29 25 24 25 26 27 29 28 29 30 29 30 26 28 28 27 26
34 33 37 38 38 37 36 35 43 44 45 44 43 45 45 43 43 45 44 43
42 34 46 39 40 46 33 48 47 50 50 47 47 48 49 45 45 48 50 49
40
LAMPIRAN 10
UJI LSD PENGARUH P TERHADAP PERTAMBAHAN DIAMETER
TAJUK
MultipleComparisons
DependentVariable: Diamater Tajuk (Cm)
(I) Polisulfat
(J)
Polisulfat
MeanDiffer
ence (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
LowerBoun
d
UpperBoun
d
LSD P0 P1 -.2380 .61710 .703 -1.5089 1.0329
P2 -3.5050*
.61710 .000 -4.7759 -2.2341
P3 -3.7070*
.61710 .000 -4.9779 -2.4361
P4 -3.8680*
.61710 .000 -5.1389 -2.5971
P1 P0 .2380 .61710 .703 -1.0329 1.5089
P2 -3.2670*
.61710 .000 -4.5379 -1.9961
P3 -3.4690*
.61710 .000 -4.7399 -2.1981
P4 -3.6300*
.61710 .000 -4.9009 -2.3591
P2 P0 3.5050*
.61710 .000 2.2341 4.7759
P1 3.2670*
.61710 .000 1.9961 4.5379
P3 -.2020 .61710 .746 -1.4729 1.0689
P4 -.3630 .61710 .562 -1.6339 .9079
P3 P0 3.7070*
.61710 .000 2.4361 4.9779
P1 3.4690*
.61710 .000 2.1981 4.7399
P2 .2020 .61710 .746 -1.0689 1.4729
P4 -.1610 .61710 .796 -1.4319 1.1099
P4 P0 3.8680*
.61710 .000 2.5971 5.1389
P1 3.6300*
.61710 .000 2.3591 4.9009
P2 .3630 .61710 .562 -.9079 1.6339
P3 .1610 .61710 .796 -1.1099 1.4319
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = 1,904.
*. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
41
LAMPIRAN 11
UJI LSD PENGARUH K TERHADAP PERTAMBAHAN DIAMETER
TAJUK
MultipleComparisons
DependentVariable: Diamater Tajuk (Cm)
(I) Pupuk Kandang Sapi
(J) Pupuk
Kandang
Sapi
MeanDiffer
ence (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
LowerBo
und
UpperBoun
d
LSD K0 K1 -.9440 .61710 .139 -2.2149 .3269
K2 -2.9760*
.61710 .000 -4.2469 -1.7051
K3 -4.0880*
.61710 .000 -5.3589 -2.8171
K4 -4.2200*
.61710 .000 -5.4909 -2.9491
K1 K0 .9440 .61710 .139 -.3269 2.2149
K2 -2.0320*
.61710 .003 -3.3029 -.7611
K3 -3.1440*
.61710 .000 -4.4149 -1.8731
K4 -3.2760*
.61710 .000 -4.5469 -2.0051
K2 K0 2.9760*
.61710 .000 1.7051 4.2469
K1 2.0320*
.61710 .003 .7611 3.3029
K3 -1.1120 .61710 .084 -2.3829 .1589
K4 -1.2440 .61710 .055 -2.5149 .0269
K3 K0 4.0880*
.61710 .000 2.8171 5.3589
K1 3.1440*
.61710 .000 1.8731 4.4149
K2 1.1120 .61710 .084 -.1589 2.3829
K4 -.1320 .61710 .832 -1.4029 1.1389
K4 K0 4.2200*
.61710 .000 2.9491 5.4909
K1 3.2760*
.61710 .000 2.0051 4.5469
K2 1.2440 .61710 .055 -.0269 2.5149
K3 .1320 .61710 .832 -1.1389 1.4029
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = 1,904.
*. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
42
LAMPIRAN 12
PENGARUH INTERAKSI K X P TERHADAP PERTUMBUHAN
DIAMETER TAJUK
Diameter Tajuk
K X P N
Subset
1 2
Duncana,b
K0P0 2 29.2500
K0P1 2 29.2850
K0P2 2 29.3450
K3P0 2 29.4400
K2P1 2 29.5650
K1P0 2 29.7850
K0P4 2 29.9050
K0P3 2 30.0000
K3P1 2 30.0000
K4P0 2 30.0950
K2P0 2 30.1250
K4P1 2 30.4700
K1P1 2 30.5650
K1P2 2 30.6250
K1P3 2 30.6250
K1P4 2 30.9050
K2P2 2 34.2200
K2P3 2 34.3150
K2P4 2 34.4400
K4P2 2 35.8750
K3P3 2 36.0350
K3P2 2 36.1550
K4P4 2 36.1900
K4P3 2 36.2550
K3P4 2 36.5950
Sig. .313 .151
Meansforgroups in homogeneoussubsets are displayed.
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = 1,904.
a. UsesHarmonicMeanSampleSize = 2,000.
b. Alpha= 0,05.
43
LAMPIRAN 13
DATA PENGAMATAN LINGKARAN BATANG ULANGAN 1 (mm)
K0
M0 M1 M2 M3 M4
6 8 8 9 9 7 8 8 6 10 7 6 10 9 7 9 9 8 9 9
15 17 14 16 15 17 16 15 16 18 16 15 17 15 18 17 17 18 16 17
25 27 26 25 25 17 27 27 27 24 26 26 25 24 23 25 27 24 26 26
32 33 30 31 32 33 31 31 31 32 33 30 30 32 32 30 31 30 30 30
K1 8 8 9 7 10 8 7 10 10 9 7 8 7 10 9 10 10 7 8 9
17 16 17 16 15 15 16 16 17 17 16 18 17 18 16 16 16 18 17 17
26 25 28 25 26 25 27 25 26 27 25 25 26 24 26 24 27 24 27 25
30 32 31 32 31 32 31 33 33 31 30 31 33 32 30 31 33 32 33 30
K2 8 9 8 9 7 6 10 10 9 9 10 7 7 9 10 10 8 7 9 9
17 16 16 18 18 17 17 18 25 27 26 28 23 25 26 27 25 21 26 26
27 25 24 27 24 25 26 27 33 38 36 35 36 37 34 37 38 36 35 40
31 31 32 32 30 31 31 32 42 41 42 43 42 41 43 43 41 43 45 45
K3 8 7 9 8 9 7 10 8 10 9 7 10 10 11 8 7 10 10 8 8
17 15 18 18 17 19 18 17 29 31 33 33 29 30 28 29 31 30 30 29
26 26 27 26 25 27 26 26 34 36 37 36 38 38 38 39 38 39 39 41
31 32 32 31 31 32 33 32 44 46 45 46 43 47 45 48 44 47 46 45
K4 9 8 9 7 8 8 7 7 9 8 8 9 9 9 9 8 8 9 9 10
23 22 22 24 23 25 24 25 32 30 29 35 37 36 38 37 35 36 37 36
25 28 26 27 26 28 27 25 42 43 40 43 46 42 43 43 41 42 45 45
31 33 32 32 31 32 33 33 45 44 47 45 45 44 46 48 44 45 48 46
44
LAMPIRAN 14
DATA PENGAMATAN LINGKARAN BATANG ULANGAN 2 (mm)
M0 M1 M2 M3 M4
K0 9 7 8 9 7 9 8 7 7 9 8 8 9 9 7 8 7 9 8 8
17 16 18 17 16 17 17 16 18 18 17 17 18 19 17 18 16 17 18 19
27 25 26 25 28 26 25 25 26 26 27 28 25 25 27 28 28 27 27 26
35 36 34 32 31 32 33 34 36 33 30 31 32 31 32 31 31 30 30 32
K1 6 7 8 10 7 6 8 9 9 9 11 10 7 8 6 9 10 6 9 8
19 16 17 16 19 18 19 18 19 18 17 18 19 17 18 19 16 18 17 19
28 27 29 27 28 29 27 30 27 28 27 28 27 27 26 28 28 28 28 27
31 36 32 36 31 31 30 35 31 32 31 31 30 34 33 33 30 31 32 33
K2 7 9 8 7 7 6 8 11 11 7 6 9 9 10 11 9 8 9 8 9
16 19 17 18 19 18 16 19 29 25 26 25 25 25 27 26 27 25 29 28
26 27 28 29 28 25 29 27 39 40 39 42 39 41 42 39 39 39 41 40
33 35 32 33 35 34 33 33 41 45 41 45 45 43 44 41 45 44 45 44
K3 6 6 7 7 8 7 8 6 7 8 9 9 8 7 6 9 6 8 7 9
17 18 19 16 16 16 18 19 25 27 29 28 27 26 25 29 25 26 27 28
27 28 26 25 28 29 26 25 43 43 46 45 46 45 46 45 43 44 45 45
35 34 35 33 34 36 34 35 46 45 46 45 45 47 46 45 45 46 47 46
K4 7 6 9 11 10 9 8 7 6 7 9 8 8 7 9 10 7 9 8 10
19 19 17 16 18 19 18 19 26 25 27 29 25 26 27 29 27 25 29 28
27 26 29 28 25 28 29 27 43 44 45 44 43 45 45 43 45 46 45 46
32 36 36 34 34 35 33 34 45 47 46 45 47 46 47 46 45 46 45 46
45
LAMPIRAN 15
UJI LSD PENGARUH FAKTOR P TERHADAP PERTUMBUHAN
LINGKARAN BATANG
MultipleComparisons
DependentVariable: Lingkaran Batang (mm)
(I) Polisulfat
(J)
Polisulfat
MeanDiffer
ence (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
LowerBo
und
UpperBo
und
LSD P0 P1 -.0360 .33962 .916 -.7355 .6635
P2 -5.3880*
.33962 .000 -6.0875 -4.6885
P3 -5.6180*
.33962 .000 -6.3175 -4.9185
P4 -5.7050*
.33962 .000 -6.4045 -5.0055
P1 P0 .0360 .33962 .916 -.6635 .7355
P2 -5.3520*
.33962 .000 -6.0515 -4.6525
P3 -5.5820*
.33962 .000 -6.2815 -4.8825
P4 -5.6690*
.33962 .000 -6.3685 -4.9695
P2 P0 5.3880*
.33962 .000 4.6885 6.0875
P1 5.3520*
.33962 .000 4.6525 6.0515
P3 -.2300 .33962 .504 -.9295 .4695
P4 -.3170 .33962 .360 -1.0165 .3825
P3 P0 5.6180*
.33962 .000 4.9185 6.3175
P1 5.5820*
.33962 .000 4.8825 6.2815
P2 .2300 .33962 .504 -.4695 .9295
P4 -.0870 .33962 .800 -.7865 .6125
P4 P0 5.7050*
.33962 .000 5.0055 6.4045
P1 5.6690*
.33962 .000 4.9695 6.3685
P2 .3170 .33962 .360 -.3825 1.0165
P3 .0870 .33962 .800 -.6125 .7865
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = ,577.
*. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
46
LAMPIRAN 16
UJI LSD PENGARUH FAKTOR K TERHADAP PERTUMBUHAN
LINGKARAN BATANG
MultipleComparisons
DependentVariable: Lingkaran Batang (mm)
(I) Pupuk Kandang Sapi
(J) Pupuk
Kandang
Sapi
MeanDif
ference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
LowerBo
und UpperBound
LSD K0 K1 -.4360 .33962 .211 -1.1355 .2635
K2 -5.2440*
.33962 .000 -5.9435 -4.5445
K3 -6.4240*
.33962 .000 -7.1235 -5.7245
K4 -7.6430*
.33962 .000 -8.3425 -6.9435
K1 K0 .4360 .33962 .211 -.2635 1.1355
K2 -4.8080*
.33962 .000 -5.5075 -4.1085
K3 -5.9880*
.33962 .000 -6.6875 -5.2885
K4 -7.2070*
.33962 .000 -7.9065 -6.5075
K2 K0 5.2440*
.33962 .000 4.5445 5.9435
K1 4.8080*
.33962 .000 4.1085 5.5075
K3 -1.1800*
.33962 .002 -1.8795 -.4805
K4 -2.3990*
.33962 .000 -3.0985 -1.6995
K3 K0 6.4240*
.33962 .000 5.7245 7.1235
K1 5.9880*
.33962 .000 5.2885 6.6875
K2 1.1800*
.33962 .002 .4805 1.8795
K4 -1.2190*
.33962 .001 -1.9185 -.5195
K4 K0 7.6430*
.33962 .000 6.9435 8.3425
K1 7.2070*
.33962 .000 6.5075 7.9065
K2 2.3990*
.33962 .000 1.6995 3.0985
K3 1.2190*
.33962 .001 .5195 1.9185
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = ,577.
*. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
47
LAMPIRAN 17
PENGARUH INTERAKSI K X P TERHADAP PERTUMBUHAN
LINGKARAN BATANG
Lingkaran Batang
Duncana,b
K x P N
Subset
1 2 3 4
K0P1 2 20.2850
K0P3 2 20.5950 20.5950
K0P4 2 20.6250 20.6250
K0P2 2 20.6900 20.6900
K0P0 2 20.7200 20.7200
K1P3 2 20.9350 20.9350
K3P0 2 20.9400 20.9400
K1P0 2 21.0000 21.0000
K1P1 2 21.0000 21.0000
K1P4 2 21.0300 21.0300
K2P0 2 21.0650 21.0650
K1P2 2 21.1300 21.1300
K2P1 2 21.1550 21.1550
K3P1 2 21.3100 21.3100
K4P0 2 22.1900
K4P1 2 22.3450
K2P2 2 28.7850
K2P3 2 28.9400
K2P4 2 29.1900
K3P2 2 30.8450
K3P3 2 30.9400
K3P4 2 31.0000
K4P2 2 31.4050
K4P3 2 32.5950
K4P4 2 32.5950
Sig. .259 .063 .620 .051
Meansforgroups in homogeneoussubsets are displayed.
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = ,577.
a. UsesHarmonicMeanSampleSize = 2,000.
b. Alpha= 0,05.
48
LAMPIRAN 18
DATA PENGAMATAN JUMLAH DAUN ULANGAN 1 (HELAI)
M0 M1 M2 M3 M4
K0 7 6 8 9 6 9 8 7 6 9 8 7 8 9 7 6 8 6 7 9
25 28 25 28 26 25 28 27 25 28 27 26 26 28 27 25 25 28 26 27
55 59 55 59 58 56 57 58 58 57 58 56 59 57 56 55 55 57 59 58
100 105 100 105 102 101 100 104 105 102 101 105 102 103 103 104 101 100 103 102
K1 8 9 7 6 6 7 8 7 6 8 9 7 6 8 6 9 9 7 8 6
26 28 27 25 25 26 27 28 25 27 28 26 26 27 28 27 25 27 25 28
55 59 58 58 56 57 58 59 57 56 58 56 58 59 56 57 56 58 59 57
101 102 104 102 104 103 104 105 102 101 102 105 102 103 104 102 104 105 101 102
K2 6 7 6 7 6 7 8 9 9 7 8 9 7 8 7 9 9 7 9 6
25 26 27 28 25 28 25 26 28 27 26 25 25 26 27 26 26 27 28 25
55 57 56 58 54 53 54 55 59 55 56 57 57 56 57 58 59 57 58 55
103 101 102 104 102 103 101 102 103 104 103 102 104 102 102 103 103 104 102 103
K3 7 6 7 6 6 7 8 9 6 8 9 7 6 7 6 8 6 7 8 7
28 27 26 25 28 27 25 26 28 27 25 26 27 28 26 25 25 26 28 27
56 55 57 58 57 58 59 55 55 55 57 58 56 57 59 58 57 55 56 59
103 102 101 100 100 101 102 101 105 103 100 102 105 102 104 105 103 102 104 105
K4 8 6 7 6 9 6 7 6 8 9 6 6 6 7 8 9 9 6 8 7
27 26 25 29 26 25 26 28 28 27 26 25 26 25 28 27 27 26 28 25
55 57 56 59 57 59 57 59 58 59 55 56 58 59 58 56 57 58 58 59
105 103 100 101 105 103 105 103 104 102 103 105 103 105 104 100 102 104 100 105
49
LAMPIRAN 19
DATA PENGAMATAN JUMLAH DAUN ULANGAN 2 (HELAI)
K0
M0 M1 M2 M3 M4
5 6 7 5 5 9 5 9 5 6 5 8 7 5 9 6 6 5 8 9
26 29 26 29 27 29 28 29 26 27 28 29 28 27 26 29 27 26 27 28
54 57 59 56 55 58 54 58 55 54 57 59 57 58 56 55 58 57 56 59
98 103 98
10
3 102 101 98 99 100 98 102 101 100 98 99 100 102 103 98 99
K1
5 7 8 5 6 9 6 7 7 6 5 7 8 9 5 6 6 7 5 6
26 27 28 29 29 27 26 28 28 27 26 29 29 28 26 27 29 28 26 28
55 57 58 56 56 54 58 55 59 57 58 56 55 57 54 58 56 59 58 55
99 98 103
10
2 101 101
10
2
10
0 99 98 100 103 102 98 99 100 101 99
10
0 98
K2
6 5 8 7 5 8 9 6 6 7 5 6 6 5 6 7 5 8 7 9
29 28 26 28 26 27 28 26 28 29 26 27 29 28 27 26 26 28 27 26
54 55 56 58 59 58 57 56 54 58 59 57 55 54 56 59 58 58 59 54
98 99 100
10
1 103 102
10
1 98 98 99 98 99 99
10
0
10
2 101 98 99
10
0 98
K3
6 7 8 5 5 8 5 7 6 8 7 5 5 8 5 6 6 5 5 8
27 26 28 28 28 29 28 26 28 27 26 28 29 28 27 26 26 27 29 28
55 56 54 55 57 59 56 59 59 56 55 57 55 56 58 59 58 59 56 54
99 100 101
10
2 102 101 99 98 100 98 103 101 103 98 99 98 100 102
10
0
10
2
K4
9 8 7 5 7 6 9 5 9 6 7 5 5 6 7 5 5 6 7 5
27 25 29 27 28 29 26 28 29 28 26 28 28 27 26 29 28 29 27 27
55 57 54 56 58 59 57 55 54 57 56 57 59 57 59 54 58 54 57 59
99 100 98
10
1 103 102
10
1 99 99
10
1 102 103 98 99 98 100 101 100
10
3 99
50
LAMPIRAN 20
UJI LSD PENGARUH FAKTOR P TERHADAP PERTUMBUHAN
JUMLAH DAUN
MultipleComparisons
DependentVariable: Jumlah Daun
(I) Polisulfat
(J)
Polisulfat
MeanDif
ference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
LowerBou
nd
UpperBo
und
LSD P0 P2 -.8360*
.38556 .040 -1.6301 -.0419
P2 -.2620 .38556 .503 -1.0561 .5321
P3 -.2250 .38556 .565 -1.0191 .5691
P4 -.3240 .38556 .409 -1.1181 .4701
P2 P0 .8360*
.38556 .040 .0419 1.6301
P2 .5740 .38556 .149 -.2201 1.3681
P3 .6110 .38556 .126 -.1831 1.4051
P4 .5120 .38556 .196 -.2821 1.3061
P2 P0 .2620 .38556 .503 -.5321 1.0561
P2 -.5740 .38556 .149 -1.3681 .2201
P3 .0370 .38556 .924 -.7571 .8311
P4 -.0620 .38556 .874 -.8561 .7321
P3 P0 .2250 .38556 .565 -.5691 1.0191
P2 -.6110 .38556 .126 -1.4051 .1831
P2 -.0370 .38556 .924 -.8311 .7571
P4 -.0990 .38556 .799 -.8931 .6951
P4 P0 .3240 .38556 .409 -.4701 1.1181
P2 -.5120 .38556 .196 -1.3061 .2821
P2 .0620 .38556 .874 -.7321 .8561
P3 .0990 .38556 .799 -.6951 .8931
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = ,743.
*. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
51
LAMPIRAN 21
UJI LSD PENGARUH FAKTOR K TERHADAP JUMLAH DAUN
TANAMAN KENTANG
MultipleComparisons
DependentVariable: Jumlah Daun
(I) Pupuk Kandang Sapi
(J) Pupuk
Kandang Sapi
MeanD
ifferen
ce (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
LowerBo
und
UpperBoun
d
LSD K0 K1 -.0790 .38556 .839 -.8731 .7151
K2 -.3500 .38556 .373 -1.1441 .4441
K3 .0890 .38556 .819 -.7051 .8831
K4 -.1170 .38556 .764 -.9111 .6771
K1 K0 .0790 .38556 .839 -.7151 .8731
K2 -.2710 .38556 .489 -1.0651 .5231
K3 .1680 .38556 .667 -.6261 .9621
K4 -.0380 .38556 .922 -.8321 .7561
K2 K0 .3500 .38556 .373 -.4441 1.1441
K1 .2710 .38556 .489 -.5231 1.0651
K3 .4390 .38556 .266 -.3551 1.2331
K4 .2330 .38556 .551 -.5611 1.0271
K3 K0 -.0890 .38556 .819 -.8831 .7051
K1 -.1680 .38556 .667 -.9621 .6261
K2 -.4390 .38556 .266 -1.2331 .3551
K4 -.2060 .38556 .598 -1.0001 .5881
K4 K0 .1170 .38556 .764 -.6771 .9111
K1 .0380 .38556 .922 -.7561 .8321
K2 -.2330 .38556 .551 -1.0271 .5611
K3 .2060 .38556 .598 -.5881 1.0001
Basedonobservedmeans.
The error term isMeanSquare(Error) = ,743.
52
LAMPIRAN 22
Hasil Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kentang
Efektivitas Pemberian Polysulphate dan Pupuk Organik
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Tinggi Tanaman
Source
Type III
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
F Tabel
A = 0,05
F Tabel
A = 0,01
Corrected Model 4572.5a 24 190.5 31.5 1,96 2,62
Intercept 43926.4 1 43926.4 7272.5 4,24 7,77
FaktorP 1954.1 4 488.5 80.8** 2,76 4,18
FaktorK 1802.5 4 450.6 74.6** 2,76 4,18
FaktorP * FaktorK 815.8 16 50.9 8.4** 2,06 2,81
Error 151.0 25 6.0
Total 48650.0 50
Corrected Total 4723.5 49
a. R Squared = ,968 (Adjusted R Squared = ,937)
Efektivitas Pemberian Polyshulpate
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang
Tinggi Tanaman
Polyshulpate N
Subset
1 2 3
Duncana,b
P0 10 20.8 c
P1 10 23.3 b
P4 10 34.4 a
P2 10 34.6 a
P3 10 35.1 a
Sig. 1.000 1.000 .554
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means.The error term is Mean
Square(Error) = 6,040. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha= ,05.
Efektivitas Pupuk Organik (K)
Terhadap Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kentang.
Tinggi Tanaman
Pupuk Kandang
Sapi
N
Subset
1 2 3
Duncana,b
K0 10 20.7 c
K1 10 24.2 b
K2 10 33.5 a
K3 10 34.4 a
K4 10 35.4 a
Sig. 1.000 1.000 .114
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means.The error term is Mean
Square(Error) = 6,040. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha= ,05.
53
LAMPIRAN 23
Hasil Uji Duncan Efektivitas Interaksi Polyshulpate (P) dan
Pupuk Organik (K) Terhadap Tinggi Tanaman Kentang
Tinggi Tanaman
Duncana,b
Kombinasi
P*K N
Subset
1 2 3 4 5
K0P0 2 19.0 c
K0P3 2 21.0 bc 21.0 bc 21.0 bc
K0P2 2 21.5 bc 21.5 bc 21.5 bc 21.5 b
K2P3 2 40.5 a
K4P3 2 45.0 a
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term
is Mean Square(Error) = 6.040. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000. b. Alpha = 0,05.
Rata-rata Pertumbuhan Tanaman Kentang 3 mst – 9 mst
Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K)
Polyshulpate
Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)
α = 0,05 α = 0,01
3 mst 5 mst 7 mst 9 mst
P0 11,65 a 18,70 b 24,25 b 29,35 b 2,91 3,95
P1 14,65 a 20,35 b 25,75 b 32,33 b 3,06 4,13
P2 17,33 a 30,75 a 41,15 a 49,05 a 3,14 4,23
P3 17,70 a 31,23 a 42,20 a 49,35 a 3,21 4,32
P4 17,25 a 30,65 a 40,00 a 49,35 a 3,27 4,37
Pupuk
Kandang
Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)
α = 0,05 α = 0,01
3 mst 5 mst 7 mst 9 mst
K0 11,23 b 18,00 b 24,38 b 28,75 c 2,91 3,95
K1 16,10 a 21.45 b 26,53 b 33,10 b 3,06 4,13
K2 17,05 a 30,35 a 39,33 a 47,65 a 3,14 4,23
K3 16,83 a 30,45 a 40,70 a 49,38 a 3,21 4,32
K4 17,38 a 31,40 a 42,43 a 50,55 a 3,27 4,37
54
LAMPIRAN 24
Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K
Terhadap Diameter Tajuk Tanaman Kentang
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Diamater Tajuk (Cm)
Source
Type III
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
F Tabel
A = 0,05
F Tabel
A = 0,01
Corrected Model 379.7a 24 15.8 8.3 1,96 2,62
Intercept 51208.3 1 51208.3 26894.0 4,24 7,77
FaktorP 154.2 4 38.5 20.2** 2,76 4,18
FaktorK 143.6 4 35.9 18.8** 2,76 4,18
FaktorP * FaktorK 81.8 16 5.1 2.6* 2,06 2,81
Error 47.6 25 1.9
Total 51635.6 50
Corrected Total 427.3 49
a. R Squared = ,889 (Adjusted R Squared = ,782)
Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor P
Terhadap Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang.
Diamater Tajuk (Cm)
Polisulfat N
Subset
1 2
Duncana,b P0 10 29.739 b
P1 10 29.977 b
P2 10 33.244 a
P3 10 33.446 a
P4 10 33.607 a
Sig. .703 .585
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means. The error term is
Mean Square(Error) = 1,904. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05.
Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor K
Terhadap Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang.
Diamater Tajuk (Cm)
Pupuk Kandang Sapi N
Subset
1 2
Duncana,b K0 10 29.557 a
K1 10 30.501 a
K2 10 32.533a
K3 10 33.645 a
K4 10 33.777 a
Sig. .139 .067
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means. The error term is
Mean Square(Error) = 1,904. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05.
55
LAMPIRAN 25
Hasil Uji Duncan Efektivitas Interaksi K x P Terhadap Pertumbuhan
Diameter Tajuk Tanaman Kentang.
Diameter Tajuk
K X P N
Subset
1 2
Duncana,b K0P0 2 29.25 a
K2P2 2 34.22 a
K3P4 2 36.59 a
Sig. .313 .151
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The
error term is Mean Square(Error) = 1,904. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.
b. Alpha = 0,05.
Rata-rata Pertumbuhan Diameter Tajuk 3 mst – 9 mst Efektivitas
Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K)
Polyshulpate
Rata-rata Diameter Tajuk (cm)
α = 0,05 α = 0,01
3 mst 5 mst 7 mst 9 mst
P0 18,70 a 26,58 b 35,08 b 38,60 b 2,91 3,95
P1 19,18 a 26,25 b 35,75 b 38,73 b 3,06 4,13
P2 19,15 a 30,68 a 39,88 a 43,28ab 3,14 4,23
P3 19,38 a 30,78 a 38,83 a 43,80 a 3,21 4,32
P4 20,38 a 30,30 a 40,08 a 43,68 a 3,27 4,37
Pupuk
Kandang
Rata-rata Diameter Tajuk (cm)
α = 0,05 α = 0,01
3 mst 5 mst 7 mst 9 mst
K0 19,48 a 26,18 b 35,18 b 37,40b 2,91 3,95
K1 19,60 a 26,38 b 35,83 b 40,20 a 3,06 4,13
K2 18,73 a 29,08 ab 39,13 a 43,20 a 3,14 4,23
K3 19,83 a 31,85 a 39,73 a 43,18 a 3,21 4,32
K4 19,15 a 31,10 a 40,75 a 44,10 a 3,27 4,37
56
LAMPIRAN 26
Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K Terhadap
Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Lingkaran Batang (mm)
Source
Type III
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
F Tabel
A = 0,05
F Tabel
A = 0,01
Corrected Model 1112.0a 24 46.3 80.3 1,96 2,62
Intercept 30091.9 1 30091.9 52178.4 4,24 7,77
FaktorP 370.4 4 92.6 160.6** 2,76 4,18
FaktorK 493.8 4 123.4 214.1** 2,76 4,18
FaktorP * FaktorK 247.7 16 15.4 26.8** 2,06 2,81
Error 14.4 25 .5 1,96 2,62
Total 31218.4 50
Corrected Total 1126.4 49
a. R Squared = ,987 (Adjusted R Squared = ,975)
Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor P Terhadap Pertumbuhan
Lingkaran Batang Tanaman Kentang.
Lingkaran Batang (mm)
Polisulfat N
Subset
1 2
Duncana,b P0 10 21.183 a
P1 10 21.219 a
P2 10 26.571 a
P3 10 26.801 a
P4 10 26.888 a
Sig. .916 .387
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean
Square(Error) = ,577. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha= ,05.
Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor K Terhadap Pertumbuhan
Lingkaran Batang Tanaman Kentang.
Lingkaran Batang (mm)
Pupuk
Kandang Sapi
N
Subset
1 2 3 4
Duncana,b K0 10 20.583 d
K1 10 21.019 d
K2 10 25.827 c
K3 10 27.007 b
K4 10 28.226 a
Sig. .211 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means. The error term is Mean
Square(Error) = ,577. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha= ,05.
57
LAMPIRAN 27
Hasil Uji Duncan Efektivitas Interaksi K x P Terhadap Pertumbuhan
Lingkaran Batang Tanaman Kentang.
Lingkaran Batang (mm)
Duncana,b
K x P N
Subset
1 2 3 4
K0P1 2 20.285 d
K0P3 2 20.595cd 20.595 cd
K4P1 2 22.345 c
K2P2 2 28.785b
K3P2 2 30.845 a
K4P4 2 32.595 a
Sig. .259 .063 .620 .051
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means. The error term is Mean
Square(Error) = ,577. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000. b. Alpha= 0,05
Rata-rata Pertumbuhan Lingkaran Batang 3 mst – 9 mst
Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K)
Polyshulpate
Rata-rata Lingkaran Batang (mm)
α = 0,05 α = 0,01
3 mst 5 mst 7 mst 9 mst
P0 7,90 a 17,53 b 26,53 c 32,78 b 2,91 3,95
P1 8,00 a 17,95 b 26,38 c 32,55 b 3,06 4,13
P2 8,38 a 23,85 a 34,73 a 39,33 a 3,14 4,23
P3 8,60 a 24,03 a 35,00 a 39,58 a 3,21 4,32
P4 8,43 a 24,05 a 35,55 a 39,53 a 3,27 4,37
Pupuk
Kandang
Rata-rata Lingkaran Batang (mm)
α = 0,05 α = 0,01
3 mst 5 mst 7 mst 9 mst
K0 8,08 a 16,78 c 22,73 d 31,75 b 2,91 3,95
K1 8,35 a 17,20 c 26,68 c 31,85 b 3,06 4,13
K2 8,50 a 22,53 ab 33,48 b 38,80 a 3,14 4,23
K3 8.05 a 24,05 a 35,30ab 40,63 a 3,21 4,32
K4 8,33 a 26,85 a 37,00 a 40,73 a 3,27 4,37
58
LAMPIRAN 28
Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K
Terhadap Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kentang
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Jumlah Daun
Source
Type III Sum
of Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
F Tabel
A = 0,05
F Tabel
A = 0,05
Corrected
Model
11.5a 24 .48 .64 1,96 2,62
Intercept 115797.8 1 115797.89 155791.42 4,24 7,77
FaktorP 3.8 4 .95 1.28 2,76 4,18
FaktorK 1.0 4 .27 .36 2,76 4,18
FaktorP *
FaktorK
6.6 16 .41 .55 2,06 2,81
Error 18.5 25 .74 1,96 2,62
Total 115828.0 50
Corrected
Total
30.1 49
a. R Squared = ,383 (Adjusted R Squared = -,209)
Rata-rata Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Daun 3 mst – 9 mst
Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K)
Polyshulpate
Rata-rata Jumlah Daun (helai)
α = 0,05 α = 0,01
3 mst 5 mst 7 mst 9 mst
P0 6,70 a 26,98 a 56,35 a 101,15 a 2,91 3,95
P1 9,10 a 26,98 a 56,85 a 101,60 a 3,06 4,13
P2 6,95 a 27,00 a 56,75 a 101,53 a 3,14 4,23
P3 6,83 a 27,00 a 56,93 a 101,33 a 3,21 4,32
P4 6,93 a 26,90 a 57,23 a 101,43 a 3,27 4,37
Pupuk
Kandang
Rata-rata Jumlah Daun (helai)
α = 0,05 α = 0,01
3 mst 5 mst 7 mst 9 mst
K0 7,00 a 27,03 a 56,85 a 101,25 a 2,91 3,95
K1 6,93 a 27,05 a 56,95 a 101,53 a 3,06 4,13
K2 9,10 a 26,78 a 56,50 a 101,15 a 3,14 4,23
K3 6,65 a 26,98 a 56,75 a 101,40 a 3,21 4,32
K4 6,83 a 27,03 a 57,05 a 101,70 a 3,27 4,37
59
LAMPIRAN 29
Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Faktor K, P dam K x P
Terhadap Produksi Tanaman Per Sampel
Tests of Between-Subjects Effects
DependentVariable: Produksi Per Sampel
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 433375.500a
24 18057.312 1.991 .047
Intercept 10605315.125 1 10605315.125 1169.258 .000
FaktorP 109791.750 4 27447.938 3.026 .036
FaktorK 192451.750 4 48112.937 5.305 .003
FaktorP * FaktorK 131132.000 16 8195.750 .904 .574
Error 226753.125 25 9070.125
Total 11265443.750 50
Corrected Total 660128.625 49
a. R Squared = ,657 (Adjusted R Squared = ,327)
Hasil Uji Duncan Pengaruh Faktor P
Terhadap Produksi Tanaman Per Sampel
Produksi Per Sampel
Polisulfat N
Subset
1 2
Duncana,b
P0 10 378.7500
P1 10 443.7500 443.7500
P4 10 477.5000
P2 10 487.5000
P3 10 515.2500
Sig. .140 .136
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 9070,125.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.
b. Alpha = ,05.
60
LAMPIRAN 30
Hasil Uji Duncan Pengaruh Faktor K Terhadap
Produksi Tanaman Per Sampel
Produksi Per Sampel
Pupuk Kandang N
Subset
1 2 3
Duncana,b
K0 10 386.7500
K2 10 402.7500
K1 10 460.0000 460.0000
K3 10 497.2500 497.2500
K4 10 556.0000
Sig. .116 .390 .180
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 9070,125.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.
b. Alpha = ,05.
Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Faktor K, P da K x P
Terhadap Produksi Tanaman Per Plot
Tests of Between-Subjects Effects
DependentVariable: Produksi Per Plot
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 68274800.000a
24 2844783.333 5.526 .000
Intercept 2078835200.000 1 2078835200.000 4038.141 .000
FaktorP 9434800.000 4 2358700.000 4.582 .007
FaktorK 44790800.000 4 11197700.000 21.752 .000
FaktorP * FaktorK 14049200.000 16 878075.000 1.706 .112
Error 12870000.000 25 514800.000
Total 2159980000.000 50
Corrected Total 81144800.000 49
a. R Squared = ,841 (Adjusted R Squared = ,689)
61
LAMPIRAN 31
Hasil Uji Duncan Pengaruh Faktor P
Terhadap Produksi Tanaman Per Plot
Produksi Per Plot
Polisulfat N
Subset
1 2 3
Duncana,b
P0 10 5820.0000
P1 10 6110.0000 6110.0000
P2 10 6550.0000 6550.0000
P4 10 6720.0000 6720.0000
P3 10 7040.0000
Sig. .375 .083 .161
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 514800,000.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.
b. Alpha = ,05.
Hasil Uji Duncan Pengaruh Faktor K
Terhadap Produksi Tanaman Per Plot
Produksi Per Plot
Pupuk Kandang N
Subset
1 2
Duncana,b
K0 10 4590.0000
K2 10 6640.0000
K4 10 6880.0000
K3 10 6920.0000
K1 10 7210.0000
Sig. 1.000 .115
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 514800,000.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.
b. Alpha = ,05.
62
LAMPIRAN 32
Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Faktor K, P dan K x P
Terhadap Jumlah Umbi Per Sampel
Tests of Between-Subjects Effects
DependentVariable: Jumlah Umbi Per Sampel
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 130.845a
24 5.452 1.370 .220
Intercept 4598.405 1 4598.405 1155.378 .000
FaktorP 24.857 4 6.214 1.561 .215
FaktorK 24.908 4 6.227 1.565 .215
FaktorP * FaktorK 81.080 16 5.068 1.273 .286
Error 99.500 25 3.980
Total 4828.750 50
Corrected Total 230.345 49
a. R Squared = ,568 (Adjusted R Squared = ,153)

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Kelompok merunduk
Kelompok merundukKelompok merunduk
Kelompok merunduk
 
Agribisnis Tanaman Kentang.docx
Agribisnis Tanaman Kentang.docxAgribisnis Tanaman Kentang.docx
Agribisnis Tanaman Kentang.docx
 
Teknologibudidayajagung
TeknologibudidayajagungTeknologibudidayajagung
Teknologibudidayajagung
 
Indonesia Cinnamon for the World
Indonesia Cinnamon for the WorldIndonesia Cinnamon for the World
Indonesia Cinnamon for the World
 
Kopi
KopiKopi
Kopi
 
Proposal Business Plan
Proposal Business PlanProposal Business Plan
Proposal Business Plan
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Budidaya tanaman kopi
Budidaya tanaman kopiBudidaya tanaman kopi
Budidaya tanaman kopi
 
Tanaman cabe
Tanaman cabeTanaman cabe
Tanaman cabe
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Makalah padi
Makalah padiMakalah padi
Makalah padi
 
Tugas entrepreunership BSI
Tugas entrepreunership BSITugas entrepreunership BSI
Tugas entrepreunership BSI
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Proposal jamur
Proposal jamurProposal jamur
Proposal jamur
 
Pengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpaduPengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpadu
 
Business plan dadar gulung
Business plan dadar gulungBusiness plan dadar gulung
Business plan dadar gulung
 
Makalah ubi jalar
Makalah ubi jalarMakalah ubi jalar
Makalah ubi jalar
 
Jadwal kampanye Pilkades 2019
Jadwal kampanye Pilkades 2019Jadwal kampanye Pilkades 2019
Jadwal kampanye Pilkades 2019
 

Similar to Kentang

Similar to Kentang (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Proposal penelitian husni
Proposal penelitian husniProposal penelitian husni
Proposal penelitian husni
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
135.pdf
135.pdf135.pdf
135.pdf
 
Proposal penelitian husni
Proposal penelitian husniProposal penelitian husni
Proposal penelitian husni
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Laporan Mini riset
Laporan Mini risetLaporan Mini riset
Laporan Mini riset
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
 
ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdf
 
Sop tanaman kentang
Sop tanaman kentangSop tanaman kentang
Sop tanaman kentang
 
Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49
 
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docxRINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
 

More from josen sembiring

Power point TESIS 2010.ppt
Power point TESIS 2010.pptPower point TESIS 2010.ppt
Power point TESIS 2010.pptjosen sembiring
 
Power point Ketua PWI - tesis na.ppt
Power point Ketua PWI - tesis na.pptPower point Ketua PWI - tesis na.ppt
Power point Ketua PWI - tesis na.pptjosen sembiring
 
Askeb PERSALINAN - alemina.pptx
Askeb PERSALINAN - alemina.pptxAskeb PERSALINAN - alemina.pptx
Askeb PERSALINAN - alemina.pptxjosen sembiring
 
Etnografi SUKU ASMAT.docx
Etnografi SUKU ASMAT.docxEtnografi SUKU ASMAT.docx
Etnografi SUKU ASMAT.docxjosen sembiring
 
rpp-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
rpp-sosiologi-kelas-x-smt-1.docrpp-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
rpp-sosiologi-kelas-x-smt-1.docjosen sembiring
 
RPPSosiologiBerkarakterSMAKlsX-2.doc
RPPSosiologiBerkarakterSMAKlsX-2.docRPPSosiologiBerkarakterSMAKlsX-2.doc
RPPSosiologiBerkarakterSMAKlsX-2.docjosen sembiring
 
SilabusSosiologiSMABerkarakterX-1.doc
SilabusSosiologiSMABerkarakterX-1.docSilabusSosiologiSMABerkarakterX-1.doc
SilabusSosiologiSMABerkarakterX-1.docjosen sembiring
 
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-2.docprogram-semester-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-2.docjosen sembiring
 
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-1.docprogram-semester-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-1.docjosen sembiring
 
silabus-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
silabus-sosiologi-kelas-x-smt-2.docsilabus-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
silabus-sosiologi-kelas-x-smt-2.docjosen sembiring
 
PROTA semester 1 dan 2 SosiologiSMAKelasX.docx
PROTA semester 1 dan 2 SosiologiSMAKelasX.docxPROTA semester 1 dan 2 SosiologiSMAKelasX.docx
PROTA semester 1 dan 2 SosiologiSMAKelasX.docxjosen sembiring
 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docxGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docxjosen sembiring
 
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HAMIL - Copy.docx
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HAMIL - Copy.docxMANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HAMIL - Copy.docx
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HAMIL - Copy.docxjosen sembiring
 
MANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS.docx
MANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS.docxMANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS.docx
MANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS.docxjosen sembiring
 

More from josen sembiring (20)

KOMUNIKASI BISNIS.ppt
KOMUNIKASI BISNIS.pptKOMUNIKASI BISNIS.ppt
KOMUNIKASI BISNIS.ppt
 
Autisme.ppt
Autisme.pptAutisme.ppt
Autisme.ppt
 
KTSP.ppt
KTSP.pptKTSP.ppt
KTSP.ppt
 
Power point TESIS 2010.ppt
Power point TESIS 2010.pptPower point TESIS 2010.ppt
Power point TESIS 2010.ppt
 
Power point Ketua PWI - tesis na.ppt
Power point Ketua PWI - tesis na.pptPower point Ketua PWI - tesis na.ppt
Power point Ketua PWI - tesis na.ppt
 
aids.ppt
aids.pptaids.ppt
aids.ppt
 
Askeb PERSALINAN - alemina.pptx
Askeb PERSALINAN - alemina.pptxAskeb PERSALINAN - alemina.pptx
Askeb PERSALINAN - alemina.pptx
 
Etnografi SUKU ASMAT.docx
Etnografi SUKU ASMAT.docxEtnografi SUKU ASMAT.docx
Etnografi SUKU ASMAT.docx
 
KONFLIK SOSIAL.docx
KONFLIK SOSIAL.docxKONFLIK SOSIAL.docx
KONFLIK SOSIAL.docx
 
rpp-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
rpp-sosiologi-kelas-x-smt-1.docrpp-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
rpp-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
 
RPPSosiologiBerkarakterSMAKlsX-2.doc
RPPSosiologiBerkarakterSMAKlsX-2.docRPPSosiologiBerkarakterSMAKlsX-2.doc
RPPSosiologiBerkarakterSMAKlsX-2.doc
 
SilabusSosiologiSMABerkarakterX-1.doc
SilabusSosiologiSMABerkarakterX-1.docSilabusSosiologiSMABerkarakterX-1.doc
SilabusSosiologiSMABerkarakterX-1.doc
 
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-2.docprogram-semester-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
 
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-1.docprogram-semester-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
program-semester-sosiologi-kelas-x-smt-1.doc
 
silabus-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
silabus-sosiologi-kelas-x-smt-2.docsilabus-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
silabus-sosiologi-kelas-x-smt-2.doc
 
PROTA semester 1 dan 2 SosiologiSMAKelasX.docx
PROTA semester 1 dan 2 SosiologiSMAKelasX.docxPROTA semester 1 dan 2 SosiologiSMAKelasX.docx
PROTA semester 1 dan 2 SosiologiSMAKelasX.docx
 
PLASENTA PREVIA 2.docx
PLASENTA PREVIA 2.docxPLASENTA PREVIA 2.docx
PLASENTA PREVIA 2.docx
 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docxGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
 
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HAMIL - Copy.docx
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HAMIL - Copy.docxMANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HAMIL - Copy.docx
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HAMIL - Copy.docx
 
MANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS.docx
MANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS.docxMANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS.docx
MANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS.docx
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Kentang

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu jenis tanaman sayuran yang banyak ditanam di daerah pegunungan. Kentang termasuk salah satu tanaman yang bernilai ekonomi tinggi sehingga banyak petani ataupun investor menanamkan modal untuk membudidayakan tanaman kentang (Samadi, 2007). Tidak heran kentang berperan penting dan diprioritaskan untuk dikembangkan dan berpotensi dalam diversifikasi pangan. Kentang sangat ideal ditanam di daerah pegunungan pada ketinggian lebih dari 1.000 mdpl. Namun hingga kini produktivitas kentang masih terbatas, sehingga masih dibutuhkan tindakan untuk meningkatkan produktivitasnya. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh penggunaan bibit yang kurang bermutu, pengelolaan budidaya yang belum optimal serta penanganan pascapanen yang belum memadai (Effendi, 2004). Tanaman kentang (Solanumtuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat prioritas utama, hal ini disebabkan karena tanaman kentang mempunyai potensi untuk di kembangakan sebagai sumber karbohidrat. Di Indonesia, kentang juga dapat dijadikan alternatif pangan karbohidrat disamping beras. Kebutuhan akan kentang terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan banyaknya industri yang menggunakan kentang sebagai bahan baku. (Gunarto,2003) Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2015, 18.20 ton/Ha dengan total produksi 1.219.270 ton/Ha dari luas areal pertanaman 66.983 Ha. Hasil tersebut masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-negara produsen kentang. Produksi kentang yang relatif rendah di Indonesia disebabkan penggunaan mutu benih yang dipakai mempunyai kualitas rendah, pengetahuan yang kurang tentang kultur jaringan, penanaman secara terus menerus dan modal petani yang terbatas. Kerugian produksi kentang disebabkan oleh beberapa faktor internal yaitu jenis umbi dan benih yang digunakan sedangkan faktor eksternal yaitu kandungan air, zat hara, cuaca, virus, dan jamur. (BPS, 2016).
  • 2. 2 Salah satu tindakan budidaya yang dibenahi agar produktivitas kentang meningkat adalah penanganan pemupukan. Pemupukan merupakan salah faktor penting untuk meningkatkan produksi. Pemupukan bahkan dianggap sebagai faktor dominan dalam produksi pertanian. Melalui pemupukan yang tepat maka diperoleh keseimbangan unsur hara enssensial yang dibutuhkan tanaman (Effendi, 2004). Pengolahan kotoran ternak perlu dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pengolahan kotoran ternak dapat dilakukan dengan cara menggunakan kotoran ternak sebagai pupuk kandang. Kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk kandang karena kandungan unsur hara makro primer seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) serta unsur hara makro skunderdiantaranya kalsium, magnesium, yang dibutuhkan tanaman dan kesuburan tanah (Hapsari, 2013). Kotoran sapi dapat digunakan sebagai bahan organik pada pembuatan pupuk kandang karena kandungan unsur haranya relatif tinggi dimana kotoran sapi bercampur dengan air seninya (urine) yang juga mengandung unsur hara (Surya, 2013). Pengomposan adalah proses penguraian bahan bahan organik secara biologis oleh mikroba mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi (Dewi dan Treesnowati, 2012). Proses pengomposan kotoran sapi yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan telah dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan, antara lain dengan menggunakan bioaktivator sehingga pengomposan berjalan dengan lebih cepat dan efisien (Arisha etal., 2003). Pertanian merupakan sebuah bidang yang tidak luput dari penggunaan pupuk dan pestisida. Keduanya berperan penting dalam produksi dan menjadi sarana dalam menentukan hasil pertanian. Pupuk berguna untuk menambah unsur-unsur hara di dalam tanah. Sementara pestisida digunakan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Disamping perannya yang penting, penggunaan pupuk harus tepat. Dan pada intinya aplikasi pupuk harus menerapkan tepat sasaran, tepat dosis, tepat cara dan tepat waktu. Dengan demikian, penggunaan tidak bisa asal-asalan sehingga tanaman bisa tumbuh dengan optimal.
  • 3. 3 Selain itu untuk meningkatkan produksi tanaman kentang secara optimal, perlu dilakukan pemupukan anorganik. Pemberian pupuk anorganiksecara tepat dan berimbang akan menjadikan tanaman tumbuh dengan baik, sehingga akan memacu pertumbuhan tanaman kentang Secara Efektif dan Efisien Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian berjudul “Efektivitas Pupuk Organik Dengan Pupuk Polysulphate Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang (Solanumtuberosum L.)” Dan dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitan menggunakan pupuk organik dari kandang sapi dan dikombinasi dengan pupuk anorganik Polyshulpate. 1.2. Rumusan Masalah 1. Berapa gram pemberian pupuk organik yang efektif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang ? 2. Berapa gram pemberian pupuk Polysulpate yang efektif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang? 3. Berapa gram pemberian dari kombinasi pupuk Organik dengan Polyshulpate yang efektif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang ? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui efektivitas pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. 2. Untuk mengetahui efektivitas pemberian pupuk Polyshulpate terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang? 3. Untuk mengetahui efektivitas interaksi kombinasi pupuk organik dengan pupuk Polyshulpate terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. 1.4. Hipotesa Penelitian 1. H0 = Tidak efektif pemberian pupuk Polyshulpate (P) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. H1 = Efektif 2. H0 = Tidak efektif pemberian pupuk organik (K) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang
  • 4. 4 H1 = Efektif 3. H0 = Tidak efektif interaksi Polyshulpate (P) X Pupuk Organik (K) terhadap pertumbuhan dan prouksi tanaman kentang. H1 = Efektif 1.5. KegunaanPenelitian 1. Sebagai sumber data dalam penyusunan skripsi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana dalam program Studi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas QualityBerastagi. 2. Sebagai bahan informasi dalam rangka pengembangan ilmu pertanian dan penambahan pengetahuan bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam hal penyusunan skripsi budidaya tanaman Kentang.
  • 5. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. BotaniTanaman Sistematika Kentang (solanumtuberesum L.) merupakan tanaman semusim berumur pendek karena hanya sekali panen. Tanaman kentang dapat tumbuh tegak mencapai ketinggian 0,5-1,2 m, tergantung varietas (Samadi, 2007). Kentang berasal dari dataran tinggi, di amerika selatan (Peru, Kolombia, dan Bolovia). Tanaman ini di perkenalkan ke Eropa pada abad ke 16 di peru dan Kolombia melalui Spanyol dan kemudian kentang menjadi makanan pokok penduduk Irlandia dan penduduk Eropa Utara (Zulkarnain, 2013). Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun, dan terletak berselang seling pada batang tanaman, berbentuk daun oval sampai agak bulat dengan ujung meruncing dan tulang daun menyirip seperti duri ikan daun berkerut kerut dan permukaan bawah daun berbulu. Ukuran daun sedang dengan tangkai pendek (Samadi, 2007). Berikut Klasifikasi tanaman kentang (Samadi, 2007). Kindom : Plantae Divisi : Spermatophyta SubDivisi : Angeospermae Kelas : Dikotiledonae (Berkeping dua) SubKelas : Asteridae Ordo : Solanales/Tubiflorae(Berumbi) Famili : Solanaceae (Berbunga Terompet) Genus : Solanum (Daun) Spesies : Solanumtuberosum NamaBinominal : Solanumtuberosum L.
  • 6. 6 2.2. MorfologiTanaman 2.2.1. Daun Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun, daun terletak berselang seling pada batang tanaman. Daunnya berbentuk lonjong yang tersusun pada tangkai daun berpasang-pasangan dan berakhir dengan daun tunggal pada ujung tangkai. Daun majemuk menempel di satu tangkai (rahis). Jumlah helai daun umumnya ganjil, saling berhadapan. Diantara dua pasang daun terdapat sepasang daun duduk yang berukuran lebih kecil. Pada ketiak-ketiak daun terdapat daun-daun kecil yang merupakan lidah (stipula). Daun berkerut kerut dan permukaan bawah daun berbulu. Ukuran daun sedang dengan tangkai pendek (Samadi, 2007). Warna daun tanaman kentang hijau keputih-putihan. Posisi tangkai utama terhadap batang tanaman membentuk sudut kurang dari 45 derajat. Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun nyaitu klorofil. Daun juga berfungsi sebagai organ pernapasan. Daun memiliki sistomata yang berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis dan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Daun juga merupakan tempat transirasi. Transpirasi merupakan keadaan hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Transpirasi terjadi disaat tumbuhan membuka stomatanya. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah. 2.2.2. Batang Batang berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung pada varietasnya, batang tanaman berbuku-buku, berongga tidak berkayu dan bertekstur agak keras bila dipijat. Diameter batang tanaman kentang kecil yaitu berkisar 3 sampai dengan 6 cm. Tinggi batang tanaman kentang 50 sampai dengan 120 cm tergantung pada varietas tanaman kentang tersebut. Batang kentang umumnya lemah sehingga mudah roboh bila terkena angin kencang. Sehingga perlu di lakukan pemasangan ajir pada tanaman kentang untuk
  • 7. 7 menopang batang sehingga tidak roboh bila terkena angin ataupun roboh akibat tinggi dan rimbunnya tanaman kentang. Warna batang tanaman kentang umumnya berwarna hijau, kemerah- merahan atau keungu-unguan, batang bercabang-cabang dan setiap cabang di tumbuhi oleh daun-daun yang rimbun (Samadi, 2007). Batang tanaman kentang ditumbuhi dengan tangkai daun. Dimana lebar diameter tangkai daunnya berkisar 15 sampai dengan 30 cm pada fase generative tergantung varietas tanaman kentang. Tangkai daun yang lebar yang dimaksud dipasang ajir dan tali bidang untuk menghindari tanaman roboh sehingga pertumbuhan tanaman kentang dapat tumbuh dengan maksimal dan pertumbuhan atau pembentukan stolon dapat tumbuh berkembang dengan baik. Pada batang tanaman juga dilakukan pembumbunan menggunakan tanah agar batang tanaman kentang dapat tumbuh dengan maksimal, disamping itu pembumbunan batang tanaman kentang pada fase vegetatif dapat menghindari genangan air pada musim hujan sehingga mencegah dari perkembangbiakan jamur dan bakteri yang merugikan tanaman kentang. 2.2.3. Akar Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang menembus tanah sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut tumbuh menyebar ke arah samping dan menebus tanah datar. Akar tanaman kentang halus berwarna keputih-putihan dan dapat menembus ke dalam tanah sampai 45 cm. Tetapi kebanyakan akar berada sekitar 20 cm dari permukaan tanah. Akar tanaman kentang berfungsi sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman. Akar akan menahan dengan mengembangkan dan memanjangkan akarnya agar tanaman kuat saat tertiup angin yang kencang. Fungsi akar juga menyerap air dan unsur hara yang ada didalam tanah. Nutrisi-nutrisi yang ada di tanah akan diserap oleh akar dan akan disalurkan ke tanaman. Akar juga berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan, pada umbi tanaman kentang terdapat cadangan makanan dan air. Pada akar tanaman kentang terdapat diantara akar-akar ini ada yang nantinya menjadi bakal umbi/stolon (Samadi, 2007).
  • 8. 8 2.2.4. Bunga Bunga kentang berjenis kelamin dua. Mahkota bunga berbentuk terompet dengan ujung seperti bintang dan warna bunganya bervariasi, putih, merah muda, biru atau ungu tergantung warna batangnya. Lima benang sari berwarna kuning melingkari tangkai putiknya. Kedudukan benang sari tidak sama, ada yang lebih rendah dan ada yang tinggi atau sama dengan putiknya. Bunga membuka pada pagi hari dan menutup pada sore hari, dan berlangsung pada 3 sampaidengan 7 hari. Tanaman kentang ada yang berbunga dan ada yang tidak, tergantung pada varietasnya. Pada tanaman kentang yang berbunga, bunga tumbuh dari ketiak daun teratas. Jumlah tandan bunga juga bervariasi sedikit sampai banyak. Kentang variestas cosima memiliki tandan bunga sampai 11 buah, sedangkan varietas cipanas 7 buah. Bunga kentang yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji-biji. Buah berbentuk buni dan di dalamnya berisi bayak biji. (Samadi, 2007). 2.2.5. Umbi Umbi terbentuk dari cabang samping di antara akar-akar. Proses pembentukan umbi ditandai dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari rhizome atau stolon yang diikuti pembesaran sehingga rhizome membengkak. Umbi berfungsi menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Umbi kentang memiliki mata tunas sebagai bahan perkembang biakan, yang selanjutnya dapat menjadi tanaman baru. Selain mengandung zat gizi, umbi kentang mengandung solanin. Zat ini bersifat racun dan berbahaya bagi yang memakannya. Racun solanin tidak dapat hilang apabila umbi tersebut keluar dari tanah dan terkena sinar matahari. Umbi kentang yang masih mengandung racun solaninbewarna hijau walaupun sudah tua (Samadi, 2007). Ukuran bentuk dan warna umbi kentang bermacam-macam tergantung dari varietasnya. Bentuk umbi ada yang bulat, oval, sampai bulat panjang. Umbi kentang ada yang berwarna kuning, keputihan dan merah. Umbi kentang dapat dipanen pada umur 110 sampai dengan 120 hari setelah tumbuh. Umbi kentang yang
  • 9. 9 mengandung vitamin C, vitamin B6, serat dan potassium sangat baik bagi kesehatan jantung. Umbi kentang juga memiliki banyak manfaat dan diolah oleh kalangan perindustrian menjadi berbagai makanan ringan. Kegiatan pasca panen umbi kentang yang perlu dilakukan supaya diperoleh umbi kentang yang bermutu baik pada dasarnya meliputi pembersihan, sortasi/grading yaitu pemilihan dan pemisahan umbi berdasarkan kualitas dan ukuran yang bertujuan untuk memisahkan umbi yang baik dengan umbi yang jelek untuk memperoleh umbi yang seragam dalam ukuran dan kualitasnya. Penyimpanan dan pengemasan yang bertujuan untuk menunggu pemasaran yang tepat dan melindungi umbi dari kerusakan mekanis dan fisiologi serta memperbaiki penampilan sehingga disukai konsumen. 2.3. SyaratTumbuh 2.3.1.Tanah Keadaan tanah yang baik dan sesuai untuk tanaman kentang adalah yang berstruktur remah, gembur, banyak mengadung bahan organik, subur, mudah mengikat air dan memiliki solum tanah dalam, sementara tekstur tanah yang cocok adalah tanah lempung ringan dengan sedikit kandungan pasir. Keadaan pH tanah yang sesuai untuk tanaman kentang bervariasi antara 5.0- 7,0, tergantung tergantung varietas kentang (Samadi, 2007). 2.3.2. Iklim Kentang merupakan tanaman subtropis, di budidayakan di dataran tinggi, yaitu ketinggian 1000-3000 meter di atas permukaan laut. Tanaman kentang menghendaki suhu harian optimum 160 C untuk pertumbuhan dan produksi yang baik. Suhu terlalu rendah dapat menurunkan produksi, bahkan dapat membunuh tanaman. Pembentukan umbi pada kentang saat meningkat nya suhu. Suhu siang hari untuk pembentukan umbi adalah 170-220C dan malam hari 50-120 C (Zukarnain, 2013). 2.3.2. Penyinaraan Cahaya Matahari
  • 10. 10 Faktor cahaya sangat berpengaruh terhadap pembentukan organ vegetatif tanaman, seperti batang, cabang, dan daun, serta organ generatif seperti bunga dan umbi. Terbentuknya bagian vegetatif dan generatif ini merupakan hasil proses asimilasi yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi. Penyinaran cahaya matahari yang kurang, misalnya karena keadaaan mendung, iklim setempat, ataupun karena adanya naungan pohon besar di sekitar tanaman, dapat menyebabkanproses asimilasi tidak berjalan semestinya. Semakin besar cahaya matahari yang diterima tanaman, semakin besar pula pengaruhnya terhadap kenaikan hasil yang dapat dipanen (Kanisius, 2007). Lama penyinaran yang diperlukan oleh tanaman untuk kegiatan fotosintesis adalah 9-10 jam/hari. Lama penyinaraan juga berpengaruh terhadap waktu dan saat umbi terbentuk serta masa perkembangan umbi (Kanisius, 2007). 2.3.3. Curah Hujan Daerah dengan rata-rata curah hujan 1.500 mm per tahun sangat sesuai untuk membudidayakan kentang. Curah hujan yang tinggi berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan kelembapan, penurunan suhu, berkurangnya cahaya matahari, dan peningkatan air tanah. Semuanya akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasilnya. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan genngan air yang berlebihan. Genangan air yang terjadi dapat menyebabkan umbi membusuk (Kanisius, 2007). 2.4. Polysulphate Polysulphate adalah pupuk yang berfungsi untuk meningkatkaan hasil panen. Polysulphate mengandung empat unsur hara yaitu : 48% SO3 sebagai sulfate, 14% K2O sebagai sulfate %, 6% MgO sebagai sulfate, 17% CaO sebagai sulfate. Pertama kali dideskripsikan pada tahun 1818 untuk spesimen dari lokasi tipenya di Austria. Merupakan satu-satunya yang ditambang dari lapisan batu lebih dari 1000 meter dibawah laut utara lepas pantai NorthYorkshire di Inggris. Tersimpan 260 juta tahun yang lalu, terletak 150-170 m dibawah lapisan kalium di tambang Boulby. Pada tahun 2010, operasi penambangan pertama dimulai di tambang
  • 11. 11 Boulby, tambang terebut saat ini merupakan satu-satunya produsen yang dipasarkan oleh Israel Chemical. Pada tahun 2016, Sirius Minerals mengumumkan rencana untuk tambang Woodsmith, sebuah tambang baru di daerah tersebut. Bulan Maret 2020, proyek tersebut diambil alih oleh Anglo American plc. Manfaat pupuk Polyshulpate :  Pertumbuhan tanaman lebih merata dan optimal.  Memaksimalkan pembentukan bakal buah dan umbi.  Meningkatkan hasil panen dan kualitas panen. Kelebihan pupuk Polyshulpate : - Tidak mudah tercuci oleh air - Tidak cepat menguap oleh udara - Memberikan asupan secara perlahan sehingga tanaman tidak kekurangan unsure hara dalam tanah 2.5 Pupuk Organik Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik. Pupuk organik atau pupuk organik padat mengandung unsur yang berbeda tergantung dari bahan baku pupuk organik tersebut seperti kandang sapi, kandang ayam, kandang kambing dan lain sebagainya. Pupuk organik yang juga disebut pupuk kompos merupakan pupuk yang mengandung unsur hara makro primer seperti N, P dan K dan unsur hara makro sekunder seperti magnesium, kalsium dan sulfur dan unsur mikro lainnya seperti zn, mangan, besi. Kandungan organik pada kompos dapat menjaga kualitas air dan tanah. Kompos akan memberikan kandungan organik pada struktur tanah dan mempertahankan kandungan air dalam tanah. Pada pupuk organik terdapat c organik yang berfungsi sebagai sumber makanan mikroorganisme dalam tanah sehingga mikroorganime selalu aktif dan menjadikan tanah terurai menjadi subur. Pupuk organik yang sudah baik digunakan adalah pupuk organik yang sudah selesai atau sudah melalui proses fermentasi. Proses fermentasi bertujuan untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang ada yang menghasilkan mikroorganisme yang lebih banyak serta hasil metabolisme yang menghasilkan
  • 12. 12 enzim-enzim pertumbuhan yang bermanfaat untuk tanaman. Proses fermentasi mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi, sehingga memberikan efektifitas dan efesiensi yang lebih tinggi dibanding proses tanpafermentasi. Pupuk organik mempunyai kelebihan dibandingkan dengan pupuk anorganik. Pupuk organik dapat memperbaiki tekstur tanah, meningkatkan pH tanah dan meningkatkan keberadaan jasad-jasad renik dalam tanah dan relative tidak menimbulkan polusi lingkungan.
  • 13. 13 BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Lingga kecamatan simpang 4 Kabupaten Karo dengan ketinggian + 1.150 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April sampai Juli 2021. 3.2. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kentang, pupuk organik, pupuk Polyshulpate, insektisida, dan fungisida. Sementara itu, alat yang digunakanantara lain: cangkul, parang, tali plastik, alat ukur, ember, buku, pensil, pena (alat-alat tulis) dan timbangan. 3.3. Parameter 3.3.1. Tinggi Tanaman Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai tanaman berumur 3 MST. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ke ujung titik tumbuh tanaman. Dengan interval waktu 2 minggu sekali dan pengamatan akan dilakukan dengan 4 kali pengamatan. 3.3.2. Diameter Tajuk. Pertumbuhan lingkaran tajuk atau kanopi diukur mulai 3 MST – 9 MST dengan cara mengukur (pajang diagonal 1) + (plus diagonal 2) : 2 3.3.3. Lingkaran Batang Lingkaran batang merupakan salah satu indicator pertumbuhan vegetative tanaman, termasuk kentang. Pengukuran lingkaran batang dimulai saat tanaman berumur 3 MST, posisi lingkaran yang diukur dibawah dua daun paling atas.
  • 14. 14 3.3.4. Jumlah Daun Pengamatan jumlah daun dilakukan mulai tanaman berumur 3 MST, daun yang diamati adalah daun yang sudah sempurna dan diamati dibawah satu daun paling atas. 3.3.5. Produksi Per Sampel Produksi per sampel diukur setelah tanaman dipanen. Umbi kentang dari tanaman sampel dipanen, dipisahkan sesuai dengan kode perlakuannya, dan ditimbang untuk diambil datanya. 3.3.6. Produksi Per Plot Selain data produksi per plot, produksi per plot juga diambil datanya pada saat panen yaitu hasil produksi dari seluruh tanaman dalam suatu plot ditimbang untuk diambil datanya. 3.3.7. Jumlah Umbi Per Sampel Hasil produksi tanaman per sampel selain ditimbang, juga dihitung jumlah umbinya yaitu banyaknya umbi per tanaman sesuai dengan perlakuan yang telah diberikan. 3.4.Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua (2) faktor yaitu : Faktor I : Pemberian Pupuk organik dengan dengan simbol “ K” yang terdiri dari 4 taraf yaitu : K0 = Kontrol K1 = 25gr K2 = 50 gr K3 = 75gr K4 = 100 gr
  • 15. 15 Faktor II : Pemberian pupukPolyshulpate dengan simbol“P” yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : P0 = Kontrol P1 = 5 gr P2 = 10 gr P3 = 15 gr P4 = 20 gr Dengan demikian akan terdapat 25 kombinasi perlakuan, dengan 2 ulangan sehingga jumlah petak percobaan adalah sebanyak 50 plot. Adapun kombinasi perlakuan yaitu : K0P0 K1P0 K2P0 K3P0 K4P0 K0P1 K1P1 K2P1 K3P1 K4P1 K0P2 K1P2 K2P2 K3P2 K4P2 K0P3 K1P3 K2P3 K3P3 K4P3 K0P4 K1P4 K2P4 K3P4 K4P4 Keterangan : 1. Ukuran plot : 3,8 m 2. Jarak tanam : 30 cm 3. Jarak baris ulangan : 80 cm 4. Jarak baris ulangan 1 dan ulangan 2 : 160 cm 5. Jumlah ulangan : 2 ulangan 6. Jumlah Tanaman / Plot : 16 7. Jumlah Sampel / Plot : 4 8. Luas Areal yang diperlukan : 300 m 3.5. Metode Penelitian Adapun metode analisa yang akan digunakan adalah Metode Rancang Acak kelompok (RAK) dengan model linear (Sumtoyo 1993), sebagai berikut : Ŷijk = μ+ p i + αj+ β k + (αβ) jk + εijk
  • 16. 16 Keterangaan : Ŷijk : Hasil pengamatan dari faktor efektivitas Pupuk Organik pada taraf k-i dan Faktor efektivitasPolyshulpate pada taraf ke-j dan ulangan ke-k μ : Efek dari nilai tengah pi : Efek dari taraf ke-i αj : Efek dari faktor efektivitas PupukOrganikdenganpada taraf ke-j αk : Efek dari faktor efektivitasPolyshulpate pada taraf ke-k (αβ) jk : Efek interaksi dari faktor efektivitas Pemberian Pupuk Organik pada taraf ke-j dan efektivitas pupuk Polyshulpate pada taraf ke-k εijk = Efek eror (gagal) faktor efektivitas Pemberian Pupuk organik pada taraf ke-I dan faktor efektifitas pupuk Polyshulpate pada taraf ke-j dan ulangan ke-k.
  • 17. 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Efektivitas Polysulphate (P), Pupuk Organik (K), dan interaksi antara P x K terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, lingkaran batang, ditemukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 4.1.1. Tinggi Tanaman Hasil Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kentang Efektivitas Pemberian Polysulphate dan Pupuk Organik Faktor P, K, dan P x K berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kentang. Faktor P memiliki nilai F hitung 80,8 >F Tabel 2,76 (α 0,05), K (74,6 > 2,76) dan P x K (8,4 > 2,06). Selain itu, korelasi antara pengaruh Faktor P, K, dan P x K terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kentang sangat kuat yaitu 0,937 atau 93,7%. Dalam hal ini, terdapat 93,7% pertumbuhan tinggi tanaman kentang dalam penelitian ini ditentukan oleh ketiga faktor tersebut. Semua H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga Uji Lanjut Duncandilakukan untuk mengetahui efektivitas dari masing-masing Faktor P dan K, serta interaksinya antara keduanya (P x K). Efektivitas Pemberian Polyshulpate (P) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang P3 berbeda nyata dengan P1 dan P0, tetapi tidak berbeda nyata dengan nilai P2 dan P4. Nilai P0 terkecil yaitu 20,8 berbeda nyata dengan P1 (23,3), P2 (34,6), P3 (35,1), dan P4 (34,4). Nilai tertinggi ditemukan pada P3 yaitu 35,1. Namun demikian karena nilai P3 tidak berbeda nyata dengan P2 dan P4, maka dapat dinyatakan pemberian polyshulpate (10 gr/ P2) adalah perlakuan yang efektif dalam penelitian ini.
  • 18. 18 Efektivitas Pupuk Organik (K) Terhadap Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kentang. K4 berbeda nyata dengan K0 dan K1, tetapi tidak berbeda nyata dengan K2 dan K3. Rata-rata pertumbuhan terendah ditemukan pada K0 yaitu 20,7 cm dan tertinggi pada K4 (35,4 cm). Namun demikian karena nilai K4 tidak berbeda nyata dengan K2 (33,5 cm), dan K3 (34,4 cm), maka pemberian pupuk organik 50 gr (K2) dinyatakan sebagai perlakuan yang efektif pada penelitian ini. Kendati polyshulpate (P) dan pupuk organik (K) memiliki pengaruh masing-masing terhadap pertumbuhan tanaman kentang, namun aplikasinya dapat dilakukan secara bersama-sama, mengingat interaksi kedua jenis pupuk juga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman kentang. Hasil Uji DuncanEfektivitas Interaksi Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Terhadap Tinggi Tanaman Kentang Kombinasi K4P3 memiliki nilai rata-rata pertumbuhan tertinggi (45 cm) berbeda nyata dengan K0P0 (19 cm), K0P3 (21 cm), dan K0P2 (21,5 cm), tetapi tidak berbeda nyata dengan K2P3 (40,5 cm), K2P3, K2P4, K3P2, K3P4 dan K4P4 maka dapat dinyatakan K2P3 (50 gram pupuk organik dan 15 gram polyshulpate merupakan kombinasi yang efektif untuk pertumbuhan tinggi tanaman kentang. Trend dan keragaman pertumbuhan kentang pada tiap-tiap plot pengamatan diketahui dari hasil analisis data rata-rata pertumbuhan per pengamatan (MST). Rata-rata Pertumbuhan Tanaman Kentang 3 MST – 9 MST Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Tinggi kentang cukup bervariasi, terutama mulai 5 MST. Pada 3 MST, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perlakuan polyshulpate (P) dan pupuk organik (K), kecuali pada K0. Perlakuan P2, P3, P4 menghasilkan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman kentang yang berbedadengan P0 dan P1 terhitung 5 mst - 9 mst. Demikian juga dengan K2, K3, dan K4 berbeda nyata dengan K0 dan K1 sejak minggu 5 mst - 9 mst. Pada 3 mst laju pertumbuhan kentang pengaruh polyshulpate berkisar 11,65 -17,25 cm, 5 mst (18,7-30,65 cm ), 7 mst (24,25 - 40
  • 19. 19 cm), dan 9 mst (29,35 – 49,35 cm). Sementara itu, pengaruh pupuk organik (K) pada 3 mst (11,23 – 17,38 cm), 5 mst (18 -31,4 cm), 7 mst (24,38 – 42,43 cm), dan 9 mst (28,75 – 50,55 cm). 4.1.2. Diameter Tajuk Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K Terhadap Diameter Tajuk Tanaman Kentang F Hitung pengaruh faktor P (20,2) dan F Hitung faktor K (18,8) > F Tabel 2,76 (A 0,05) dan 4,18 (A 0,01), maka faktor P dan K berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan diameter tajuk tanaman kentang. Nilai F Hitung pengaruh interaksi P x K adalah 2,6 > F Tabel 2,06 (A 0,05), maka faktor interaksi P x K berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter tajuk tanaman kentang. Korelasi pupuk P, K, dan P x K terhadap pertumbuhan diameter tajuk sebesar 0,782 atau 78,2%. Hasil Uji DuncanEfektivitas Taraf Faktor P Terhadap Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang. P4 (33,607) berbeda nyata dengan P0 dan P1, tetapi tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3. Kendati nilai rata-rata P4 lebih tinggi dari taraf perlakuan lainnya, tetapi karena tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3, maka perlakuan P2 (10 gr) merupakan taraf perlakuan efektif yang menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan diameter tajuk 33,244 cm. Hasil Uji DuncanEfektivitas Taraf Faktor K Terhadap Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang. K4 (33,777) berbeda nyata dengan K0 dan K1, tetapi tidak berbeda nyata dengan K2 dan K3. Nilai rata-rata K4 lebih tinggi dari taraf perlakuan lainnya, namun demikian karena tidak berbeda nyata dengan K2 dan K3, maka perlakuan K2 (50 gr) merupakan taraf perlakuan efektif yang menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan diameter tajuk 32,553 cm. Hasil Uji Duncan Efektivitas nteraksi K x P Terhadap Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang.
  • 20. 20 Kombinasi K3P4 berbeda nyata dengan K0P0, tetapi tidak berbeda nyata dengan K2P2, maka kombinasi perlakuan K2P2 (pupuk organik 50 gr dan polysulphate5 gr) merupakan perlakuan efektif yang menghasilkan pertumbuhan rata-rata diameter tajuk sebesar 34,22 cm. Trend dan keragaman pertumbuhan diameter tajuk tanaman kentang per pengamatan diketahui dari hasil analisis data rata-rata diameter per minggu pengamatan (mst). Rata-rata Pertumbuhan Diameter Tajuk 3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Diameter tajuk tanaman kentang cukup beragam, terutama mulai 5 mst. Pada 3 mst, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh perlakuan polysulphate (P) dan pupuk organik (K). Pada 5 mst-9 mst P4 berbeda nyata dengan P0 dan P1 tetapi tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3. Demikian juga dengan faktor K, pada 3 mst - 9 mst, K4 berbeda nyata dengan K0 dan K1 tetapi tidak berbeda nyata dengan K2 dan K3. Dari hasil trend pertumbuhan diameter tanaman tersebut dapat disimpulkan K2 dan P2 merupakan taraf perlakukan efektif. Pada 9 mst, diameter tanaman pengaruh faktor P berkisar 38,6 cm - 43,68 cm dan pengaruh factor K 37,4 cm – 44,1 cm. 4.1.3. Lingkaran Batang Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang F Hitung pengaruh faktor P (26,8), F Hitung faktor K (214,1), F Hitung Px K (160,6) > F Tabel 2,76 (A 0,05) dan 4,18 (A 0,01), maka faktor P, K, dan P x K berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan lingkaran batang tanaman kentang. Korelasi pupuk P, K, dan P x K terhadap pertumbuhan lingkaran batang sebesar 0,975 atau 97,5%. Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor P Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang.
  • 21. 21 P4 (26,888 mm atau 2,6888 cm) berbeda nyata dengan P0 dan P1, tetapi tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3. Nilai rata-rata P4 lebih tinggi dari taraf perlakuan lainnya. Namun demikian karena tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3, maka perlakuan P2 (10 gr) merupakan taraf perlakuan efektif yang menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan lingkaran batang 26,571 mm atau 2,6571 cm. Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor K Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang. K4 (28,226 mm atau 2,8226 cm) berbeda nyata dengan K0, K1,K2, dan K3. Oleh karena itu K4 merupakan taraf perlakuan yang efektif karena mengasilkan rata-rata lingkaran batang tertinggi dan berbeda nyata dengan taraf perlakuan lainnya. Hasil Uji Duncan Efektivitas Interaksi K x P Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang. Kombinasi K4P4 menghasilkan rata-rata lingkaran batang 32,595 mm atau 3,2595 cm, berbeda nyata dengan K0P1, K0P3, K4P1, dan K2P2, tetapi tidak berbeda nyata dengan K3P2. Oleh karena itu, K3P2 (pupuk organik 75 gr dan polysulphate 50 gr) yang menghasilkan rata-rata pertumbuhan lingkaran batang 30,845 mm atau 3,0845 cm merupakan perlakuan kombinasi yang efektif.
  • 22. 22 Rata-rata Pertumbuhan Lingkaran Batang 3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Lingkaran tanaman kentang cukup beragam, terutama mulai 5 mst. Pada 3 mst, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh taraf perlakuan polysulphate (P) dan pupuk organik (K). Pada 5 mst-9 mst P4 berbeda nyata dengan P0 dan P1 tetapi tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3. Demikian juga dengan faktor K, pada 5mst - 9 mst, K4 berbeda nyata dengan K0 dan K1 tetapi tidak berbeda nyata dengan K2 dan K3. Dari hasil trend pertumbuhan diameter tanaman tersebut dapat disimpulkan K2 dan P2 merupakan taraf perlakukan efektif. Pada 9 mst, diameter tanaman pengaruh faktor P berkisar 32,78 mm (3,278 cm)–39,53 mm (3,953 cm) dan pengaruh faktor K 31,75 mm (3,175 cm) – 40,73 mm (4,073 cm). 4.1.4. Jumlah Daun Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K Terhadap Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kentang F Hitung Faktor P (1,28) < F Tabel 2,76 (A0,05) dan 4,18 A 0,01 dan faktor K (0,36) maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan faktor P dan K terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman kentang. Interaksi P x K menghasilkan F Hitung 0,55 < F Tabel 1,96 (A 0,05) dan 2,62 (A 0,01), maka disimpulkan P x K juga tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman kentang. Rata-rata Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Daun 3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh faktor P dan K terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman kentang sejak 3 mst – 9 mst. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun pada 9 mst pengaruh faktor P berkisar 101,15-101,6helai daun, dan pengaruh faktor K 101,15-101,7 helai daun. 4.1.5. Produksi Per Sampel
  • 23. 23 Hasil analisis sidik ragam pengaruh faktor K, P, dan K x P yang menunjukkan nilai sig. pengaruh faktor P adalah 0,01< sig 0,036 < 0,05, maka faktor P berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman kentang per plot. Faktor K memiliki nilai sig 0,003 < 0,01< 0,05, maka faktor K berpengaruh sangat nyata terhadap produksi kentang per plot. Interaksi faktor K x P adalah 0,01< 0,05 < sig. 0,574, maka tidak terdapat pengaruh interaksi K x P terhadap produksi kentang per sampel. Hasil uji Duncan pengaruh Faktor P menunjukkan P3 berbeda nyata dengan P0, tetapi tidak berbeda nyata dengan P1, P2, dan P4. Hasil produksi tertinggi ditemukan pada P3 515,25 gr atau 0,515 kg dan terendah pada P0 378,75 gr atau 0,378 kg. Namun demikian karena nilai hasil produksi pengaruh P3 tidak berbeda nyata dengan P1, P2, dan P4, maka perlakuan P1 (polysulphate 5 gr) yang mengasilkan rata-rata produksi per sampel 443,75 gr atau 0,443 kg merupakan perlakuan optimum dalam penelitian ini. Hasil uji Duncan pengaruh factor K menunjukkan K4 berbeda nyata dengan K0, K1, dan K2 tetapi tidak berbeda nyata dengan K3. Rata-rata pengaruh pupuk organik (K) tertinggi ditemukan pada K4 556 gr atau 0,556 kg dan terendah K0 386,75 gr atau 0,386 kg. Akan tetapi karena K4 tidak berbeda nyata dengan K3, maka perlakuan K3 (pupuk organik 75 gr) yang menghasilkan rata-rata produksi per sampel 479,25 gr atau 0,479 merupakan perlakuan optimum. 4.1.6. Produksi Per Plot Hasil analisis sidik ragam pengaruh faktor K, P, dan K x P menunjukkan, faktor P memiliki nilai sig. 0,007 < 0,01 < 0,05 dan nilai sig. faktor P 0.000 < 0,01 < 0,05, sehingga K dan P berpengaruh sangat nyata. berpengaruh sangat nyata terhadap produksi tanaman kentang per plot. Namun demikian interaksi faktor K x P 0,01< 0,05 < sig. 0,112 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kentang per plot. Lebih lanjut, nilai korelasi pengaruh factor K, P, dan K x P terhadap produksi kentang per plot 0,689 yang menunjukkan terdapat 68,9% produksi kentang per plot ditentukan oleh ketiga faktor tersebut. Selebihnya 31,1% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian ini.
  • 24. 24 Hasil Uji Duncan pengaruh faktor P terhadap produksi tanaman per plot menunjukkan P3 berbeda nyata dengan P0 dan P1, tetapi tidak berbeda nyata dengan P2 dan P4. Rata-rata produksi per plot tertinggi ditemukan pada perlakuan P3 yaitu 7040 gr atau 7,04 kg dan terendah P0 5820 atau 5,82 kg. Namun demikian karena rata-rata produksi pengaruh P3 tidak berbeda nyata dengan P2 dan P4, maka P2 (polisulfat 10 gr) yang menghasilkan produksi kentang per plot 6550 gr atau 6,55 kg merupakan perlakuan optimum. Hasil Uji Duncan pengaruh faktor K terhadap produksi tanaman per plot (Lamp. 30) menunjukkan K1 berbeda nyata dengan K0 tetapi tidak berbeda nyata dengan K2, K3, dan K4. Rata-rata produksi per plot tertinggi ditemukan pada K1 (pupuk organik 25 gr) yaitu 7210 gr atau 7,21 kg dan terendah K0 4590 gr atau 4,59 kg. Dengan demikian K1 merupakan perlakuan optimum. 4.1.7. Jumlah Umbi Per Sampel Hasil Analisis Sidik Ragam menunjukkan ketiga faktor tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi per sampel. Nilai signifikan pengaruh masing-masing dari ketiga faktor 0,01< 0,05 < sig faktor P (0,215), K (0,215), dan K x P (0,286). Dengan demikian uji Duncan terhadap pengaruh masing-masing faktor terhadap jumlah umbi per sampel tidak diperlukan. 4.2. Pembahasan Lathifah etal. 2018 melakukan penelitian dengan menggunakan pupuk kandang sapi pada tanaman kentang yang menghasilkan rerata tinggi 19,46 cm dan jumlah daun 17,80 helai. Dengan menggunakan pupuk kandang ayam 15 ton per ha Kantikowati dan Haris 2019 menemukan jumlah rerata daun tanaman kentang sebanyak 142,38.helai. Waryanto etal. 2012 melakukan penelitian tanaman kentang menggunakan pupuk kandang ayam dan menemukan pada 72 hst tinggi tanaman berkisar antara 41.40 cm – 44,73 cm, jumlah daun 34,88-41,29 helai. Hasil penelitian ini (Tabel 3) menunjukkan rerata pertumbuhan tanaman kentang terendah ditemukan pada K0 yaitu 20,7 cm dan tertinggi pada K4 (35,4
  • 25. 25 cm). Namun demikian karena nilai K4 tidak berbeda nyata dengan K2 (33,5 cm), dan K3 (34,4 cm), maka pemberian pupuk organik 50 gr (K2) dinyatakan sebagai perlakuan yang efektif. Sementara itu rerata pertumbuhan jumlah daun pada 9 mst pengaruh faktor P berkisar 101,15-101,6 helai, dan pengaruh faktor K 101,15-101,7 helai. Pupuk kandang sapi merupakan salah satu jenis pupuk organik berperan penting bagi pertumbuhan tanaman. Faizah et al.2017 menyatakan, pemberian pupuk organik berperan dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana tanah sebagai media tumbuh tanaman dapat diperbaiki sifat fisik, biologi dan kimianya, sehingga penyerapan unsur hara oleh tanaman semakin meningkat dan dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhannya dalam pembentuk daun. Chairil Ezwardetal. (2019), penambahan pupuk kandang kotoran sapi untuk mendukung kesuburan tanah. Pertumbuhan daun yang baik dapat memperlancar proses fotosintesis yang mendorong terjadinya pertumbuhan cabang dan daun, sehingga batang dan tajuk tanaman juga semakin besar. Hasil penelitian ini menunjukan diameter tajuk pengaruh pupuk organik berkisar 29,55 cm – 33,77 cm dan lingkaran batang 2,05-2,82 cm. Perlakuan kombinasi pupuk organik (K) dan polysulphate (P) K4P4 menghasilkan rata-rata lingkaran batang 32,595 mm atau 3,2595 cm, berbeda nyata dengan K0P1, K0P3, K4P1, dan K2P2, tetapi tidak berbeda nyata dengan K3P2. Oleh karena itu, K3P2 (pupuk organik 75 gr dan polysulphate 50 gr) yang menghasilkan rata-rata pertumbuhan lingkaran batang 30,845 mm atau 3,0845 cm merupakan perlakuan kombinasi yang efektif. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki kondisi tanah yang mendukung penyerapan unsur hara oleh tanaman. Saputra (2007) menyatakan semakin baik kondisi tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman dan tersedianya unsur hara yang mencukupi kebutuhan tanaman dalam keadaan tersedia dan seimbang selama proses pertumbuhan, maka proses metabolisme berjalan secara normal yang ditunjukan oleh pertumbuhan normal. Kondisi fisik dan ketersediaan unsur hara yang cukup di dalam tanah dapat merangsang akar tanaman dan pertumbuhan lainnya melalui perkembangan akar. Islami dan Utomo (1995) menyatakan proses fisiologi akar tanaman berpengaruh
  • 26. 26 terhadap pergerakan hara, air, sirkulasi O2 dan CO2 di dalam tanah, dan dengan tercukupi faktor-faktor di atas maka memungkin tanaman untuk menambah tunas lebih banyak dan awal periode pertumbuhan tanaman bagian terbesar dari fotosintat diangkut ke arah bawah karena diperlukan sistem perakaran untuk pembentukan pucuk hal ini diperlukan unsur hara K yang cukup untuk pembentukan organ-organ fotosintesis. Jarak antar baris tanaman kentang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. Jarak yang ideal adalah 120 cm. Intensitas cahaya dan udara lebih maksimal terhadap tanaman yang memiliki jarak antar baris yang ideal sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan produksi optimum.
  • 27. 27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Pemberian polyshulpate (10 gr/ P2), pupuk organik 50 gr (K2), dan interaksi K2P3 (50 gr pupuk organik dan 15 grpolyshulpate) merupakan kombinasi yang efektif untuk pertumbuhan tinggi tanaman kentang. 2. Perlakuan P2 (10 gr) menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan diameter tajuk 33,244 cm dan K2 (50 gr) menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan diameter tajuk 32,553 cm.Kombinasi perlakuan K2P2 (pupuk organik 50 gr dan polysulphate 10 gr) merupakan perlakuan yang efektif yang menghasilkan pertumbuhan rata-rata diameter tajuk sebesar 34,22 cm. 3. Perlakuan P2 (10 gr) menghasilkan nilai rata-rata pertumbuhan lingkaran batang 26,571 mm atau 2,6571 cm dan perlakukan K4 menghasilkan rata-rata 28,226 mm atau 2,8226 cm. Interaksi K3P2 (pupuk organik 75 gr dan polysulphate 50 gr) yang menghasilkan rata-rata pertumbuhan lingkaran batang 30,845 mm atau 3,0845 cm merupakan perlakuan kombinasi yang efektif. 4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh faktor K dan P terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman kentang sejak 3 mst – 9 mst. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun pada 9 mst pengaruh factor P berkisar 101,15-101,6 helai daun, dan pengaruh factor K 101,15-101,7 helai daun. 5. Perlakuan P1 (polysulphate 5 gr) yang mengasilkan rata-rata produksi per sampel 443,75 gr atau 0,443 kg merupakan perlakuan optimum dalam penelitian ini. 6. Perlakuan K3 (pupuk organik 75 gr) yang menghasilkan rata-rata produksi per sampel 479,25 gr atau 0,479 merupakan perlakuan optimum. 7. Perlakukan P2 (polysulphate 10 gr) yang menghasilkan produksi kentang per plot 6550 gr atau 6,55 kg. 8. Rata-rata produksi per plot tertinggi ditemukan pada K1 (pupuk organik 25 gr) yaitu 7210 gr atau 7,21 kg dan terendah K0 4590 gr atau 4,59 kg.
  • 28. 28 5.2. Saran 1. Perlu aplikasi polysulphate 10 gr dan pupuk organik 50 gr untuk pertumbuhan tanaman kentang yang baik. 2. Perlu diaplikasikan polysulphate 10 gr dan pupuk organik 50 gr untuk pertumbuhan diameter tajuk tanaman kentang yang maksimal. 3. Perlu diaplikasikan polysulphate 10 gr dan pupuk organik 100 gr untuk pertumbuhan lingkaran batang tanaman kentang. 4. Perlu diaplikasikan perlakuan P1 (polysulphate 5 gr) yang mengasilkan rata- rata produksi per sampel 443,75 gr atau 0,443 kg, perlakuan K3 (pupuk organik 75 gr) yang menghasilkan rata-rata produksi per sampel 479,25 gr atau 0,479 kg, dan perlakukan P2 (polysulphate 10 gr) yang menghasilkan produksi kentang per plot 6550 gr atau 6,55 kg, serta perlakuan K1 (pupuk organik 25 gr) yaitu 7210 gr atau 7,21 kg dan terendah K0 4590 gr atau 4,59 kg. 5. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan formulasi lain untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kentang.
  • 29. 29 DAFTAR PUSTAKA Argohartono Arie Raharjo. 2017. Hama Dan Penyakit Tanaman Budi Samadi. 2018. Sukses Budidaya Kentang Emanuel Barus. 2012. Pengendalian Gulma Ezward, C., Devega, I., dan Jamalludin. 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Sapi Dan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Ubi Jalar (IpomoeaBatatas L.). Menara Ilmu13(4): 15-24. Faizah, N. R. E, Ambarwati, W. W. Yuwono. 2007. Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolusvulgaris L.) Dataran Rendah, Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Islami dan Utomo. 1995. Hubungan tanah, air tanaman. IKIP. Semarang. Kantikowati, E., Haris, R., dan S.B. Mulyana. Aplikasi Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kentang (SolanumTuberosum L.). 2019. J. Agrotatanen.2(1): 36-42 Kemas Ali Hanafiah, M.S. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Lathifah A., dan S Jazilah. 2018. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Putih (Brassicapekinensia L). BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian. 14 (1): 1-8 Lita Sutopo. 2011. Teknologi Benih. Unbraw Niwati I., Taher Y.A., dan Y. Desi. 2021. Pengaruh Pemberian Bokashi Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (IpomoeaReptans L.) Jurnal Research Ilmu Pertanian 1 (1). Norbertus Kaleka. 2020. Pintar Membuat Kompos Nurul Idawati, S. P. Pedoman Lengkap Bertani Kentang, 2012 Redaksi Agromedia. 2011. Petunjuk Pemupukan Rina Kusumaningtyas. 2018. Agribisnis Tanaman Sayuran. Saputra, R.E. 2007. Pengaruh Pemberian Beberapa Takaran BokashiAzzola (Azzolasp) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactucasativa L.),” Skripsi. Padang: Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti.
  • 30. 30 Siti Rasminah Chailani Sy. Syamsudi Djauhari, MS. 2012.Seed Pathology, SubiyaktoSudarmo. 1990. Pestisida Waryanto., Supriyadi, T., dan A. Budiono. 2012. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam Dan Pemberian Dekomposer Mikroorganisme Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kentang (SolanumTuberosum, L.) Varietas Granola. Agrineça, 12 (1): 31-45 Wibowo. P. Panduan Praktis Penggunaan Pupuk Dan Pestisida, 2017 30
  • 32. 32 LAMPIRAN 2. TABEL NILAI GIZI KANDUNGAN ZAT GIZI KENTANG PER 100 GRAM KOMPONEN KADAR Kalori 83 kalori Air 78 gram Karbohidrat 19 gram Protein 2 gram Lemak 0,1 gram Vitamin C 16 mg Vitamin B1 0,09 mg Vitamin B2 0,03 mg Vitamin B3 1,4 mg Kalsium 11 mg Fosfor 56 mg Besi 0,7 mg Serat 30 mg
  • 33. 33 LAMPIRAN 3. DATA TINGGI TANAMAN ULANGAN I P0 P1 P2 P3 P4 K0 9 8 7 6 7 11 16 14 11 15 17 12 13 10 14 11 7 11 17 19 21 13 22 30 12 17 19 17 17 21 22 16 17 18 19 14 13 19 21 23 27 26 28 24 21 24 22 27 23 28 27 26 25 28 26 22 23 24 26 28 30 29 27 26 29 27 29 27 27 30 28 28 30 30 28 27 29 31 30 30 K1 12 13 17 19 11 13 6 9 13 19 15 16 19 17 20 17 19 16 17 17 21 22 21 23 12 17 14 18 17 21 18 21 22 21 24 20 24 22 21 25 27 26 24 28 19 21 18 22 26 27 22 26 25 26 27 29 26 26 24 28 35 31 32 36 37 33 35 31 33 30 34 37 35 37 30 34 36 36 35 31 K2 7 9 11 6 13 16 11 12 22 19 18 20 28 23 24 27 19 16 18 17 14 17 19 20 17 21 17 17 40 44 37 39 43 40 37 51 40 38 41 36 21 25 25 22 21 24 22 26 62 61 58 59 46 44 49 49 53 51 48 49 29 31 30 25 33 32 30 30 67 66 62 60 55 58 56 61 59 61 61 61 K3 6 8 11 13 11 19 20 17 18 14 17 21 23 20 22 18 17 19 20 18 15 17 12 21 18 21 22 24 39 40 42 42 39 42 44 38 33 36 39 37 22 24 29 25 21 23 26 27 53 50 48 51 59 55 58 56 56 52 51 50 29 30 32 27 32 26 34 36 62 60 64 59 65 60 63 61 67 64 63 66 K4 11 17 19 10 12 13 18 14 17 20 19 23 21 17 20 19 21 18 22 20 17 21 23 16 17 16 21 25 42 40 39 37 40 36 39 42 44 40 41 38 23 26 27 19 23 26 29 29 62 53 58 56 62 56 59 61 52 55 49 51 28 33 29 27 36 33 39 36 68 62 65 66 68 62 63 65 61 64 60 64
  • 34. 34 LAMPIRAN 4: DATA TINGGI TANAMAN ULANGAN KEDUA P0 P1 P2 P3 P4 K0 5 4 6 7 8 15 7 11 11 13 15 12 13 10 11 14 12 15 11 14 14 11 21 16 19 21 17 15 17 19 20 15 19 20 17 18 17 19 18 16 17 16 24 22 23 25 24 22 22 24 26 21 26 28 23 24 23 28 27 25 26 29 26 30 30 29 28 28 27 29 28 30 30 31 28 29 30 31 30 29 K1 10 9 12 15 16 18 15 14 19 21 16 18 21 13 16 17 20 22 23 24 17 16 18 21 22 21 19 18 24 26 25 28 24 19 25 22 26 28 27 28 23 22 24 26 26 25 24 27 28 29 30 32 28 29 31 33 31 32 33 31 27 29 30 28 32 30 28 29 31 33 30 35 33 34 35 36 35 40 37 34 K2 12 14 17 18 14 17 19 15 24 20 18 20 18 14 17 19 16 18 20 16 14 17 21 20 18 22 24 20 39 36 39 41 37 33 36 30 36 39 35 29 19 21 25 26 23 26 30 29 51 48 44 54 44 47 44 42 56 47 42 40 31 27 28 29 29 30 32 35 61 61 59 63 54 59 52 56 63 58 55 57 K3 13 15 17 15 16 22 20 21 19 15 18 17 17 19 15 17 17 19 14 15 17 19 21 18 24 28 29 27 32 29 31 36 39 41 35 37 38 36 30 31 26 24 25 27 29 33 31 30 47 45 40 47 54 54 50 48 51 47 44 40 30 29 28 31 32 37 35 36 58 55 59 62 63 63 61 62 59 58 60 57 K4 13 14 16 15 19 21 17 18 20 17 16 18 20 19 18 17 16 16 17 17 18 19 23 22 28 29 26 25 40 33 37 29 39 35 40 37 39 35 36 32 24 26 28 27 34 35 31 32 51 45 50 36 57 56 50 58 52 47 42 40 31 29 30 30 39 38 34 37 62 60 55 56 64 67 63 66 61 59 55 57
  • 35. 35 LAMPIRAN 5: UJI LANJUT DUNCAN PENGARUH INTERAKSI POLYSULPHATE DAN PUPUK ORGANIK Tinggi Tanaman Duncana,b Kombinasi P*K N Subset 1 2 3 4 5 K0P0 2 19.0000 K0P1 2 20.0000 20.0000 K2P0 2 20.0000 20.0000 K0P3 2 21.0000 21.0000 21.0000 K3P0 2 21.0000 21.0000 21.0000 K0P2 2 21.5000 21.5000 21.5000 21.5000 K1P1 2 21.5000 21.5000 21.5000 21.5000 K0P4 2 22.0000 22.0000 22.0000 22.0000 K1P0 2 22.0000 22.0000 22.0000 22.0000 K4P0 2 22.0000 22.0000 22.0000 22.0000 K2P1 2 22.5000 22.5000 22.5000 22.5000 K1P2 2 25.0000 25.0000 25.0000 K1P3 2 25.5000 25.5000 25.5000 K3P1 2 26.0000 26.0000 K4P1 2 26.5000 26.5000 K1P4 2 27.0000 K2P3 2 40.5000 K2P4 2 40.5000 K3P2 2 40.5000 K3P4 2 41.0000 K4P4 2 41.5000 K4P2 2 42.0000 K3P3 2 43.5000 K2P2 2 44.0000 K4P3 2 45.0000 Sig. .234 .068 .068 .067 .127 Meansforgroups in homogeneoussubsets are displayed. Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = 6.040. a. UsesHarmonicMeanSampleSize = 2.000. b. Alpha= 0,05.
  • 36. 36 LAMPIRAN 6 HASIL UJI LSD PENGARUH P TERHADAP TINGGI TANAMAN KENTANG MultipleComparisons DependentVariable: Tinggi Tanaman (I) Polysulphate (J) Polysul phate MeanDiffer ence (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval LowerBoun d UpperBoun d LSD P0 P1 -2.5000* 1.09909 .032 -4.7636 -.2364 P2 -13.8000* 1.09909 .000 -16.0636 -11.5364 P3 -14.3000* 1.09909 .000 -16.5636 -12.0364 P4 -13.6000* 1.09909 .000 -15.8636 -11.3364 P1 P0 2.5000* 1.09909 .032 .2364 4.7636 P2 -11.3000* 1.09909 .000 -13.5636 -9.0364 P3 -11.8000* 1.09909 .000 -14.0636 -9.5364 P4 -11.1000* 1.09909 .000 -13.3636 -8.8364 P2 P0 13.8000* 1.09909 .000 11.5364 16.0636 P1 11.3000* 1.09909 .000 9.0364 13.5636 P3 -.5000 1.09909 .653 -2.7636 1.7636 P4 .2000 1.09909 .857 -2.0636 2.4636 P3 P0 14.3000* 1.09909 .000 12.0364 16.5636 P1 11.8000* 1.09909 .000 9.5364 14.0636 P2 .5000 1.09909 .653 -1.7636 2.7636 P4 .7000 1.09909 .530 -1.5636 2.9636 P4 P0 13.6000* 1.09909 .000 11.3364 15.8636 P1 11.1000* 1.09909 .000 8.8364 13.3636 P2 -.2000 1.09909 .857 -2.4636 2.0636 P3 -.7000 1.09909 .530 -2.9636 1.5636 Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = 6,040. *. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
  • 37. 37 LAMPIRAN 7 HASIL UJI LSD PENGARUH K TERHADAP TINGGI TANAMAN KENTANG MultipleComparisons DependentVariable: Tinggi Tanaman (I) Pupuk Kandang (J) Pupuk Kandang MeanDiffer ence (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval LowerBoun d UpperBoun d LSD K0 K1 -3.5000* 1.09909 .004 -5.7636 -1.2364 K2 -12.8000* 1.09909 .000 -15.0636 -10.5364 K3 -13.7000* 1.09909 .000 -15.9636 -11.4364 K4 -14.7000* 1.09909 .000 -16.9636 -12.4364 K1 K0 3.5000* 1.09909 .004 1.2364 5.7636 K2 -9.3000* 1.09909 .000 -11.5636 -7.0364 K3 -10.2000* 1.09909 .000 -12.4636 -7.9364 K4 -11.2000* 1.09909 .000 -13.4636 -8.9364 K2 K0 12.8000* 1.09909 .000 10.5364 15.0636 K1 9.3000* 1.09909 .000 7.0364 11.5636 K3 -.9000 1.09909 .421 -3.1636 1.3636 K4 -1.9000 1.09909 .096 -4.1636 .3636 K3 K0 13.7000* 1.09909 .000 11.4364 15.9636 K1 10.2000* 1.09909 .000 7.9364 12.4636 K2 .9000 1.09909 .421 -1.3636 3.1636 K4 -1.0000 1.09909 .372 -3.2636 1.2636 K4 K0 14.7000* 1.09909 .000 12.4364 16.9636 K1 11.2000* 1.09909 .000 8.9364 13.4636 K2 1.9000 1.09909 .096 -.3636 4.1636 K3 1.0000 1.09909 .372 -1.2636 3.2636 Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = 6,040. *. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
  • 38. 38 LAMPIRAN 8 DATA PENGUKURAN DIAMETER TAJUK ULANGAN 1 P0 P1 P2 P3 P4 K0 17 19 18 24 23 17 18 19 23 21 22 17 17 18 22 23 23 22 17 19 23 37 23 27 27 26 24 27 28 26 27 26 25 26 27 26 29 28 25 27 33 35 34 35 35 35 34 36 36 34 36 35 34 35 37 35 38 35 35 36 38 42 38 42 42 39 40 41 42 42 41 41 38 39 39 40 38 39 40 42 K1 17 19 18 22 23 19 18 23 22 23 17 18 23 17 19 18 22 21 19 17 27 26 27 27 26 26 27 30 29 30 25 26 30 27 29 26 29 28 25 24 35 34 36 36 35 35 37 38 37 37 33 35 35 33 39 36 35 37 36 33 39 42 41 41 41 41 42 42 42 38 39 40 38 39 42 41 38 40 42 42 K2 17 18 23 18 17 18 17 18 18 19 16 18 18 19 17 18 22 23 21 17 26 28 30 27 25 27 26 27 35 33 31 35 35 36 36 35 34 37 31 30 33 37 38 35 34 38 38 37 40 43 43 40 42 41 43 40 40 41 42 43 42 42 40 41 39 37 38 38 45 47 47 45 45 47 46 46 46 45 47 45 K3 17 22 17 22 21 23 17 18 18 19 17 22 17 23 22 21 23 19 23 17 25 30 27 29 30 30 26 27 42 42 45 45 44 45 43 40 40 41 43 41 34 34 38 35 35 37 37 35 42 44 42 44 43 42 44 43 43 42 43 42 40 38 40 38 38 39 40 39 45 45 47 46 47 46 45 46 45 47 46 45 K4 18 19 18 19 23 21 22 19 19 18 23 17 18 17 18 19 19 17 21 23 25 29 28 28 29 27 28 25 41 38 40 39 41 40 39 42 41 40 40 41 34 37 36 35 37 36 36 35 43 45 43 45 44 43 44 45 45 44 45 43 38 38 40 40 38 39 38 39 45 46 46 47 45 46 46 47 47 45 46 45
  • 39. 39 LAMPIRAN 9 DATA PENGUKURAN DIAMETER TAJUK ULANGAN 2 P0 P1 P2 P3 P4 K0 23 16 23 16 17 16 23 22 16 19 18 17 17 23 22 21 20 16 17 18 24 28 24 28 25 24 27 25 25 24 26 27 27 26 25 24 28 27 25 24 33 37 33 37 34 35 34 36 33 35 36 37 37 33 34 35 38 36 35 36 34 29 36 30 39 33 28 36 29 37 30 33 41 45 36 33 39 34 39 32 K1 16 17 20 19 17 18 20 21 23 16 22 18 21 19 22 18 20 20 21 21 24 26 27 25 25 25 26 26 27 28 27 26 25 24 25 24 28 24 25 24 33 35 36 35 35 36 38 37 37 38 35 34 35 34 37 38 37 38 37 36 33 36 41 43 34 36 42 39 38 42 44 34 40 45 42 39 41 38 44 47 K2 18 19 21 16 16 19 22 17 18 17 21 22 23 18 17 16 16 17 21 23 25 24 26 27 28 24 25 26 26 30 30 26 26 30 29 26 30 27 28 26 33 34 35 37 38 36 34 33 40 43 43 40 42 41 40 42 43 42 41 40 34 39 45 36 39 35 44 36 45 47 47 45 46 45 47 46 46 45 47 46 K3 18 17 16 19 17 19 21 18 16 21 23 22 17 19 16 16 23 27 27 23 24 25 27 24 28 27 25 24 30 24 27 28 29 30 26 28 29 30 26 28 34 37 33 35 34 37 33 34 42 44 43 42 42 44 43 42 43 42 42 44 37 42 36 32 34 39 45 33 50 45 50 45 46 47 49 48 45 46 49 47 K4 19 17 19 17 17 16 19 18 16 19 17 18 23 22 21 20 20 16 23 21 24 26 27 29 25 24 25 26 27 29 28 29 30 29 30 26 28 28 27 26 34 33 37 38 38 37 36 35 43 44 45 44 43 45 45 43 43 45 44 43 42 34 46 39 40 46 33 48 47 50 50 47 47 48 49 45 45 48 50 49
  • 40. 40 LAMPIRAN 10 UJI LSD PENGARUH P TERHADAP PERTAMBAHAN DIAMETER TAJUK MultipleComparisons DependentVariable: Diamater Tajuk (Cm) (I) Polisulfat (J) Polisulfat MeanDiffer ence (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval LowerBoun d UpperBoun d LSD P0 P1 -.2380 .61710 .703 -1.5089 1.0329 P2 -3.5050* .61710 .000 -4.7759 -2.2341 P3 -3.7070* .61710 .000 -4.9779 -2.4361 P4 -3.8680* .61710 .000 -5.1389 -2.5971 P1 P0 .2380 .61710 .703 -1.0329 1.5089 P2 -3.2670* .61710 .000 -4.5379 -1.9961 P3 -3.4690* .61710 .000 -4.7399 -2.1981 P4 -3.6300* .61710 .000 -4.9009 -2.3591 P2 P0 3.5050* .61710 .000 2.2341 4.7759 P1 3.2670* .61710 .000 1.9961 4.5379 P3 -.2020 .61710 .746 -1.4729 1.0689 P4 -.3630 .61710 .562 -1.6339 .9079 P3 P0 3.7070* .61710 .000 2.4361 4.9779 P1 3.4690* .61710 .000 2.1981 4.7399 P2 .2020 .61710 .746 -1.0689 1.4729 P4 -.1610 .61710 .796 -1.4319 1.1099 P4 P0 3.8680* .61710 .000 2.5971 5.1389 P1 3.6300* .61710 .000 2.3591 4.9009 P2 .3630 .61710 .562 -.9079 1.6339 P3 .1610 .61710 .796 -1.1099 1.4319 Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = 1,904. *. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
  • 41. 41 LAMPIRAN 11 UJI LSD PENGARUH K TERHADAP PERTAMBAHAN DIAMETER TAJUK MultipleComparisons DependentVariable: Diamater Tajuk (Cm) (I) Pupuk Kandang Sapi (J) Pupuk Kandang Sapi MeanDiffer ence (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval LowerBo und UpperBoun d LSD K0 K1 -.9440 .61710 .139 -2.2149 .3269 K2 -2.9760* .61710 .000 -4.2469 -1.7051 K3 -4.0880* .61710 .000 -5.3589 -2.8171 K4 -4.2200* .61710 .000 -5.4909 -2.9491 K1 K0 .9440 .61710 .139 -.3269 2.2149 K2 -2.0320* .61710 .003 -3.3029 -.7611 K3 -3.1440* .61710 .000 -4.4149 -1.8731 K4 -3.2760* .61710 .000 -4.5469 -2.0051 K2 K0 2.9760* .61710 .000 1.7051 4.2469 K1 2.0320* .61710 .003 .7611 3.3029 K3 -1.1120 .61710 .084 -2.3829 .1589 K4 -1.2440 .61710 .055 -2.5149 .0269 K3 K0 4.0880* .61710 .000 2.8171 5.3589 K1 3.1440* .61710 .000 1.8731 4.4149 K2 1.1120 .61710 .084 -.1589 2.3829 K4 -.1320 .61710 .832 -1.4029 1.1389 K4 K0 4.2200* .61710 .000 2.9491 5.4909 K1 3.2760* .61710 .000 2.0051 4.5469 K2 1.2440 .61710 .055 -.0269 2.5149 K3 .1320 .61710 .832 -1.1389 1.4029 Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = 1,904. *. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
  • 42. 42 LAMPIRAN 12 PENGARUH INTERAKSI K X P TERHADAP PERTUMBUHAN DIAMETER TAJUK Diameter Tajuk K X P N Subset 1 2 Duncana,b K0P0 2 29.2500 K0P1 2 29.2850 K0P2 2 29.3450 K3P0 2 29.4400 K2P1 2 29.5650 K1P0 2 29.7850 K0P4 2 29.9050 K0P3 2 30.0000 K3P1 2 30.0000 K4P0 2 30.0950 K2P0 2 30.1250 K4P1 2 30.4700 K1P1 2 30.5650 K1P2 2 30.6250 K1P3 2 30.6250 K1P4 2 30.9050 K2P2 2 34.2200 K2P3 2 34.3150 K2P4 2 34.4400 K4P2 2 35.8750 K3P3 2 36.0350 K3P2 2 36.1550 K4P4 2 36.1900 K4P3 2 36.2550 K3P4 2 36.5950 Sig. .313 .151 Meansforgroups in homogeneoussubsets are displayed. Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = 1,904. a. UsesHarmonicMeanSampleSize = 2,000. b. Alpha= 0,05.
  • 43. 43 LAMPIRAN 13 DATA PENGAMATAN LINGKARAN BATANG ULANGAN 1 (mm) K0 M0 M1 M2 M3 M4 6 8 8 9 9 7 8 8 6 10 7 6 10 9 7 9 9 8 9 9 15 17 14 16 15 17 16 15 16 18 16 15 17 15 18 17 17 18 16 17 25 27 26 25 25 17 27 27 27 24 26 26 25 24 23 25 27 24 26 26 32 33 30 31 32 33 31 31 31 32 33 30 30 32 32 30 31 30 30 30 K1 8 8 9 7 10 8 7 10 10 9 7 8 7 10 9 10 10 7 8 9 17 16 17 16 15 15 16 16 17 17 16 18 17 18 16 16 16 18 17 17 26 25 28 25 26 25 27 25 26 27 25 25 26 24 26 24 27 24 27 25 30 32 31 32 31 32 31 33 33 31 30 31 33 32 30 31 33 32 33 30 K2 8 9 8 9 7 6 10 10 9 9 10 7 7 9 10 10 8 7 9 9 17 16 16 18 18 17 17 18 25 27 26 28 23 25 26 27 25 21 26 26 27 25 24 27 24 25 26 27 33 38 36 35 36 37 34 37 38 36 35 40 31 31 32 32 30 31 31 32 42 41 42 43 42 41 43 43 41 43 45 45 K3 8 7 9 8 9 7 10 8 10 9 7 10 10 11 8 7 10 10 8 8 17 15 18 18 17 19 18 17 29 31 33 33 29 30 28 29 31 30 30 29 26 26 27 26 25 27 26 26 34 36 37 36 38 38 38 39 38 39 39 41 31 32 32 31 31 32 33 32 44 46 45 46 43 47 45 48 44 47 46 45 K4 9 8 9 7 8 8 7 7 9 8 8 9 9 9 9 8 8 9 9 10 23 22 22 24 23 25 24 25 32 30 29 35 37 36 38 37 35 36 37 36 25 28 26 27 26 28 27 25 42 43 40 43 46 42 43 43 41 42 45 45 31 33 32 32 31 32 33 33 45 44 47 45 45 44 46 48 44 45 48 46
  • 44. 44 LAMPIRAN 14 DATA PENGAMATAN LINGKARAN BATANG ULANGAN 2 (mm) M0 M1 M2 M3 M4 K0 9 7 8 9 7 9 8 7 7 9 8 8 9 9 7 8 7 9 8 8 17 16 18 17 16 17 17 16 18 18 17 17 18 19 17 18 16 17 18 19 27 25 26 25 28 26 25 25 26 26 27 28 25 25 27 28 28 27 27 26 35 36 34 32 31 32 33 34 36 33 30 31 32 31 32 31 31 30 30 32 K1 6 7 8 10 7 6 8 9 9 9 11 10 7 8 6 9 10 6 9 8 19 16 17 16 19 18 19 18 19 18 17 18 19 17 18 19 16 18 17 19 28 27 29 27 28 29 27 30 27 28 27 28 27 27 26 28 28 28 28 27 31 36 32 36 31 31 30 35 31 32 31 31 30 34 33 33 30 31 32 33 K2 7 9 8 7 7 6 8 11 11 7 6 9 9 10 11 9 8 9 8 9 16 19 17 18 19 18 16 19 29 25 26 25 25 25 27 26 27 25 29 28 26 27 28 29 28 25 29 27 39 40 39 42 39 41 42 39 39 39 41 40 33 35 32 33 35 34 33 33 41 45 41 45 45 43 44 41 45 44 45 44 K3 6 6 7 7 8 7 8 6 7 8 9 9 8 7 6 9 6 8 7 9 17 18 19 16 16 16 18 19 25 27 29 28 27 26 25 29 25 26 27 28 27 28 26 25 28 29 26 25 43 43 46 45 46 45 46 45 43 44 45 45 35 34 35 33 34 36 34 35 46 45 46 45 45 47 46 45 45 46 47 46 K4 7 6 9 11 10 9 8 7 6 7 9 8 8 7 9 10 7 9 8 10 19 19 17 16 18 19 18 19 26 25 27 29 25 26 27 29 27 25 29 28 27 26 29 28 25 28 29 27 43 44 45 44 43 45 45 43 45 46 45 46 32 36 36 34 34 35 33 34 45 47 46 45 47 46 47 46 45 46 45 46
  • 45. 45 LAMPIRAN 15 UJI LSD PENGARUH FAKTOR P TERHADAP PERTUMBUHAN LINGKARAN BATANG MultipleComparisons DependentVariable: Lingkaran Batang (mm) (I) Polisulfat (J) Polisulfat MeanDiffer ence (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval LowerBo und UpperBo und LSD P0 P1 -.0360 .33962 .916 -.7355 .6635 P2 -5.3880* .33962 .000 -6.0875 -4.6885 P3 -5.6180* .33962 .000 -6.3175 -4.9185 P4 -5.7050* .33962 .000 -6.4045 -5.0055 P1 P0 .0360 .33962 .916 -.6635 .7355 P2 -5.3520* .33962 .000 -6.0515 -4.6525 P3 -5.5820* .33962 .000 -6.2815 -4.8825 P4 -5.6690* .33962 .000 -6.3685 -4.9695 P2 P0 5.3880* .33962 .000 4.6885 6.0875 P1 5.3520* .33962 .000 4.6525 6.0515 P3 -.2300 .33962 .504 -.9295 .4695 P4 -.3170 .33962 .360 -1.0165 .3825 P3 P0 5.6180* .33962 .000 4.9185 6.3175 P1 5.5820* .33962 .000 4.8825 6.2815 P2 .2300 .33962 .504 -.4695 .9295 P4 -.0870 .33962 .800 -.7865 .6125 P4 P0 5.7050* .33962 .000 5.0055 6.4045 P1 5.6690* .33962 .000 4.9695 6.3685 P2 .3170 .33962 .360 -.3825 1.0165 P3 .0870 .33962 .800 -.6125 .7865 Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = ,577. *. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
  • 46. 46 LAMPIRAN 16 UJI LSD PENGARUH FAKTOR K TERHADAP PERTUMBUHAN LINGKARAN BATANG MultipleComparisons DependentVariable: Lingkaran Batang (mm) (I) Pupuk Kandang Sapi (J) Pupuk Kandang Sapi MeanDif ference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval LowerBo und UpperBound LSD K0 K1 -.4360 .33962 .211 -1.1355 .2635 K2 -5.2440* .33962 .000 -5.9435 -4.5445 K3 -6.4240* .33962 .000 -7.1235 -5.7245 K4 -7.6430* .33962 .000 -8.3425 -6.9435 K1 K0 .4360 .33962 .211 -.2635 1.1355 K2 -4.8080* .33962 .000 -5.5075 -4.1085 K3 -5.9880* .33962 .000 -6.6875 -5.2885 K4 -7.2070* .33962 .000 -7.9065 -6.5075 K2 K0 5.2440* .33962 .000 4.5445 5.9435 K1 4.8080* .33962 .000 4.1085 5.5075 K3 -1.1800* .33962 .002 -1.8795 -.4805 K4 -2.3990* .33962 .000 -3.0985 -1.6995 K3 K0 6.4240* .33962 .000 5.7245 7.1235 K1 5.9880* .33962 .000 5.2885 6.6875 K2 1.1800* .33962 .002 .4805 1.8795 K4 -1.2190* .33962 .001 -1.9185 -.5195 K4 K0 7.6430* .33962 .000 6.9435 8.3425 K1 7.2070* .33962 .000 6.5075 7.9065 K2 2.3990* .33962 .000 1.6995 3.0985 K3 1.2190* .33962 .001 .5195 1.9185 Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = ,577. *. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
  • 47. 47 LAMPIRAN 17 PENGARUH INTERAKSI K X P TERHADAP PERTUMBUHAN LINGKARAN BATANG Lingkaran Batang Duncana,b K x P N Subset 1 2 3 4 K0P1 2 20.2850 K0P3 2 20.5950 20.5950 K0P4 2 20.6250 20.6250 K0P2 2 20.6900 20.6900 K0P0 2 20.7200 20.7200 K1P3 2 20.9350 20.9350 K3P0 2 20.9400 20.9400 K1P0 2 21.0000 21.0000 K1P1 2 21.0000 21.0000 K1P4 2 21.0300 21.0300 K2P0 2 21.0650 21.0650 K1P2 2 21.1300 21.1300 K2P1 2 21.1550 21.1550 K3P1 2 21.3100 21.3100 K4P0 2 22.1900 K4P1 2 22.3450 K2P2 2 28.7850 K2P3 2 28.9400 K2P4 2 29.1900 K3P2 2 30.8450 K3P3 2 30.9400 K3P4 2 31.0000 K4P2 2 31.4050 K4P3 2 32.5950 K4P4 2 32.5950 Sig. .259 .063 .620 .051 Meansforgroups in homogeneoussubsets are displayed. Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = ,577. a. UsesHarmonicMeanSampleSize = 2,000. b. Alpha= 0,05.
  • 48. 48 LAMPIRAN 18 DATA PENGAMATAN JUMLAH DAUN ULANGAN 1 (HELAI) M0 M1 M2 M3 M4 K0 7 6 8 9 6 9 8 7 6 9 8 7 8 9 7 6 8 6 7 9 25 28 25 28 26 25 28 27 25 28 27 26 26 28 27 25 25 28 26 27 55 59 55 59 58 56 57 58 58 57 58 56 59 57 56 55 55 57 59 58 100 105 100 105 102 101 100 104 105 102 101 105 102 103 103 104 101 100 103 102 K1 8 9 7 6 6 7 8 7 6 8 9 7 6 8 6 9 9 7 8 6 26 28 27 25 25 26 27 28 25 27 28 26 26 27 28 27 25 27 25 28 55 59 58 58 56 57 58 59 57 56 58 56 58 59 56 57 56 58 59 57 101 102 104 102 104 103 104 105 102 101 102 105 102 103 104 102 104 105 101 102 K2 6 7 6 7 6 7 8 9 9 7 8 9 7 8 7 9 9 7 9 6 25 26 27 28 25 28 25 26 28 27 26 25 25 26 27 26 26 27 28 25 55 57 56 58 54 53 54 55 59 55 56 57 57 56 57 58 59 57 58 55 103 101 102 104 102 103 101 102 103 104 103 102 104 102 102 103 103 104 102 103 K3 7 6 7 6 6 7 8 9 6 8 9 7 6 7 6 8 6 7 8 7 28 27 26 25 28 27 25 26 28 27 25 26 27 28 26 25 25 26 28 27 56 55 57 58 57 58 59 55 55 55 57 58 56 57 59 58 57 55 56 59 103 102 101 100 100 101 102 101 105 103 100 102 105 102 104 105 103 102 104 105 K4 8 6 7 6 9 6 7 6 8 9 6 6 6 7 8 9 9 6 8 7 27 26 25 29 26 25 26 28 28 27 26 25 26 25 28 27 27 26 28 25 55 57 56 59 57 59 57 59 58 59 55 56 58 59 58 56 57 58 58 59 105 103 100 101 105 103 105 103 104 102 103 105 103 105 104 100 102 104 100 105
  • 49. 49 LAMPIRAN 19 DATA PENGAMATAN JUMLAH DAUN ULANGAN 2 (HELAI) K0 M0 M1 M2 M3 M4 5 6 7 5 5 9 5 9 5 6 5 8 7 5 9 6 6 5 8 9 26 29 26 29 27 29 28 29 26 27 28 29 28 27 26 29 27 26 27 28 54 57 59 56 55 58 54 58 55 54 57 59 57 58 56 55 58 57 56 59 98 103 98 10 3 102 101 98 99 100 98 102 101 100 98 99 100 102 103 98 99 K1 5 7 8 5 6 9 6 7 7 6 5 7 8 9 5 6 6 7 5 6 26 27 28 29 29 27 26 28 28 27 26 29 29 28 26 27 29 28 26 28 55 57 58 56 56 54 58 55 59 57 58 56 55 57 54 58 56 59 58 55 99 98 103 10 2 101 101 10 2 10 0 99 98 100 103 102 98 99 100 101 99 10 0 98 K2 6 5 8 7 5 8 9 6 6 7 5 6 6 5 6 7 5 8 7 9 29 28 26 28 26 27 28 26 28 29 26 27 29 28 27 26 26 28 27 26 54 55 56 58 59 58 57 56 54 58 59 57 55 54 56 59 58 58 59 54 98 99 100 10 1 103 102 10 1 98 98 99 98 99 99 10 0 10 2 101 98 99 10 0 98 K3 6 7 8 5 5 8 5 7 6 8 7 5 5 8 5 6 6 5 5 8 27 26 28 28 28 29 28 26 28 27 26 28 29 28 27 26 26 27 29 28 55 56 54 55 57 59 56 59 59 56 55 57 55 56 58 59 58 59 56 54 99 100 101 10 2 102 101 99 98 100 98 103 101 103 98 99 98 100 102 10 0 10 2 K4 9 8 7 5 7 6 9 5 9 6 7 5 5 6 7 5 5 6 7 5 27 25 29 27 28 29 26 28 29 28 26 28 28 27 26 29 28 29 27 27 55 57 54 56 58 59 57 55 54 57 56 57 59 57 59 54 58 54 57 59 99 100 98 10 1 103 102 10 1 99 99 10 1 102 103 98 99 98 100 101 100 10 3 99
  • 50. 50 LAMPIRAN 20 UJI LSD PENGARUH FAKTOR P TERHADAP PERTUMBUHAN JUMLAH DAUN MultipleComparisons DependentVariable: Jumlah Daun (I) Polisulfat (J) Polisulfat MeanDif ference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval LowerBou nd UpperBo und LSD P0 P2 -.8360* .38556 .040 -1.6301 -.0419 P2 -.2620 .38556 .503 -1.0561 .5321 P3 -.2250 .38556 .565 -1.0191 .5691 P4 -.3240 .38556 .409 -1.1181 .4701 P2 P0 .8360* .38556 .040 .0419 1.6301 P2 .5740 .38556 .149 -.2201 1.3681 P3 .6110 .38556 .126 -.1831 1.4051 P4 .5120 .38556 .196 -.2821 1.3061 P2 P0 .2620 .38556 .503 -.5321 1.0561 P2 -.5740 .38556 .149 -1.3681 .2201 P3 .0370 .38556 .924 -.7571 .8311 P4 -.0620 .38556 .874 -.8561 .7321 P3 P0 .2250 .38556 .565 -.5691 1.0191 P2 -.6110 .38556 .126 -1.4051 .1831 P2 -.0370 .38556 .924 -.8311 .7571 P4 -.0990 .38556 .799 -.8931 .6951 P4 P0 .3240 .38556 .409 -.4701 1.1181 P2 -.5120 .38556 .196 -1.3061 .2821 P2 .0620 .38556 .874 -.7321 .8561 P3 .0990 .38556 .799 -.6951 .8931 Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = ,743. *. The meandifferenceissignificantatthe ,05 level.
  • 51. 51 LAMPIRAN 21 UJI LSD PENGARUH FAKTOR K TERHADAP JUMLAH DAUN TANAMAN KENTANG MultipleComparisons DependentVariable: Jumlah Daun (I) Pupuk Kandang Sapi (J) Pupuk Kandang Sapi MeanD ifferen ce (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval LowerBo und UpperBoun d LSD K0 K1 -.0790 .38556 .839 -.8731 .7151 K2 -.3500 .38556 .373 -1.1441 .4441 K3 .0890 .38556 .819 -.7051 .8831 K4 -.1170 .38556 .764 -.9111 .6771 K1 K0 .0790 .38556 .839 -.7151 .8731 K2 -.2710 .38556 .489 -1.0651 .5231 K3 .1680 .38556 .667 -.6261 .9621 K4 -.0380 .38556 .922 -.8321 .7561 K2 K0 .3500 .38556 .373 -.4441 1.1441 K1 .2710 .38556 .489 -.5231 1.0651 K3 .4390 .38556 .266 -.3551 1.2331 K4 .2330 .38556 .551 -.5611 1.0271 K3 K0 -.0890 .38556 .819 -.8831 .7051 K1 -.1680 .38556 .667 -.9621 .6261 K2 -.4390 .38556 .266 -1.2331 .3551 K4 -.2060 .38556 .598 -1.0001 .5881 K4 K0 .1170 .38556 .764 -.6771 .9111 K1 .0380 .38556 .922 -.7561 .8321 K2 -.2330 .38556 .551 -1.0271 .5611 K3 .2060 .38556 .598 -.5881 1.0001 Basedonobservedmeans. The error term isMeanSquare(Error) = ,743.
  • 52. 52 LAMPIRAN 22 Hasil Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kentang Efektivitas Pemberian Polysulphate dan Pupuk Organik Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Tinggi Tanaman Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. F Tabel A = 0,05 F Tabel A = 0,01 Corrected Model 4572.5a 24 190.5 31.5 1,96 2,62 Intercept 43926.4 1 43926.4 7272.5 4,24 7,77 FaktorP 1954.1 4 488.5 80.8** 2,76 4,18 FaktorK 1802.5 4 450.6 74.6** 2,76 4,18 FaktorP * FaktorK 815.8 16 50.9 8.4** 2,06 2,81 Error 151.0 25 6.0 Total 48650.0 50 Corrected Total 4723.5 49 a. R Squared = ,968 (Adjusted R Squared = ,937) Efektivitas Pemberian Polyshulpate Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang Tinggi Tanaman Polyshulpate N Subset 1 2 3 Duncana,b P0 10 20.8 c P1 10 23.3 b P4 10 34.4 a P2 10 34.6 a P3 10 35.1 a Sig. 1.000 1.000 .554 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means.The error term is Mean Square(Error) = 6,040. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha= ,05. Efektivitas Pupuk Organik (K) Terhadap Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kentang. Tinggi Tanaman Pupuk Kandang Sapi N Subset 1 2 3 Duncana,b K0 10 20.7 c K1 10 24.2 b K2 10 33.5 a K3 10 34.4 a K4 10 35.4 a Sig. 1.000 1.000 .114 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means.The error term is Mean Square(Error) = 6,040. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha= ,05.
  • 53. 53 LAMPIRAN 23 Hasil Uji Duncan Efektivitas Interaksi Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Terhadap Tinggi Tanaman Kentang Tinggi Tanaman Duncana,b Kombinasi P*K N Subset 1 2 3 4 5 K0P0 2 19.0 c K0P3 2 21.0 bc 21.0 bc 21.0 bc K0P2 2 21.5 bc 21.5 bc 21.5 bc 21.5 b K2P3 2 40.5 a K4P3 2 45.0 a Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 6.040. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000. b. Alpha = 0,05. Rata-rata Pertumbuhan Tanaman Kentang 3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Polyshulpate Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) α = 0,05 α = 0,01 3 mst 5 mst 7 mst 9 mst P0 11,65 a 18,70 b 24,25 b 29,35 b 2,91 3,95 P1 14,65 a 20,35 b 25,75 b 32,33 b 3,06 4,13 P2 17,33 a 30,75 a 41,15 a 49,05 a 3,14 4,23 P3 17,70 a 31,23 a 42,20 a 49,35 a 3,21 4,32 P4 17,25 a 30,65 a 40,00 a 49,35 a 3,27 4,37 Pupuk Kandang Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) α = 0,05 α = 0,01 3 mst 5 mst 7 mst 9 mst K0 11,23 b 18,00 b 24,38 b 28,75 c 2,91 3,95 K1 16,10 a 21.45 b 26,53 b 33,10 b 3,06 4,13 K2 17,05 a 30,35 a 39,33 a 47,65 a 3,14 4,23 K3 16,83 a 30,45 a 40,70 a 49,38 a 3,21 4,32 K4 17,38 a 31,40 a 42,43 a 50,55 a 3,27 4,37
  • 54. 54 LAMPIRAN 24 Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K Terhadap Diameter Tajuk Tanaman Kentang Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Diamater Tajuk (Cm) Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. F Tabel A = 0,05 F Tabel A = 0,01 Corrected Model 379.7a 24 15.8 8.3 1,96 2,62 Intercept 51208.3 1 51208.3 26894.0 4,24 7,77 FaktorP 154.2 4 38.5 20.2** 2,76 4,18 FaktorK 143.6 4 35.9 18.8** 2,76 4,18 FaktorP * FaktorK 81.8 16 5.1 2.6* 2,06 2,81 Error 47.6 25 1.9 Total 51635.6 50 Corrected Total 427.3 49 a. R Squared = ,889 (Adjusted R Squared = ,782) Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor P Terhadap Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang. Diamater Tajuk (Cm) Polisulfat N Subset 1 2 Duncana,b P0 10 29.739 b P1 10 29.977 b P2 10 33.244 a P3 10 33.446 a P4 10 33.607 a Sig. .703 .585 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1,904. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05. Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor K Terhadap Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang. Diamater Tajuk (Cm) Pupuk Kandang Sapi N Subset 1 2 Duncana,b K0 10 29.557 a K1 10 30.501 a K2 10 32.533a K3 10 33.645 a K4 10 33.777 a Sig. .139 .067 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1,904. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05.
  • 55. 55 LAMPIRAN 25 Hasil Uji Duncan Efektivitas Interaksi K x P Terhadap Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kentang. Diameter Tajuk K X P N Subset 1 2 Duncana,b K0P0 2 29.25 a K2P2 2 34.22 a K3P4 2 36.59 a Sig. .313 .151 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1,904. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000. b. Alpha = 0,05. Rata-rata Pertumbuhan Diameter Tajuk 3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Polyshulpate Rata-rata Diameter Tajuk (cm) α = 0,05 α = 0,01 3 mst 5 mst 7 mst 9 mst P0 18,70 a 26,58 b 35,08 b 38,60 b 2,91 3,95 P1 19,18 a 26,25 b 35,75 b 38,73 b 3,06 4,13 P2 19,15 a 30,68 a 39,88 a 43,28ab 3,14 4,23 P3 19,38 a 30,78 a 38,83 a 43,80 a 3,21 4,32 P4 20,38 a 30,30 a 40,08 a 43,68 a 3,27 4,37 Pupuk Kandang Rata-rata Diameter Tajuk (cm) α = 0,05 α = 0,01 3 mst 5 mst 7 mst 9 mst K0 19,48 a 26,18 b 35,18 b 37,40b 2,91 3,95 K1 19,60 a 26,38 b 35,83 b 40,20 a 3,06 4,13 K2 18,73 a 29,08 ab 39,13 a 43,20 a 3,14 4,23 K3 19,83 a 31,85 a 39,73 a 43,18 a 3,21 4,32 K4 19,15 a 31,10 a 40,75 a 44,10 a 3,27 4,37
  • 56. 56 LAMPIRAN 26 Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Lingkaran Batang (mm) Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. F Tabel A = 0,05 F Tabel A = 0,01 Corrected Model 1112.0a 24 46.3 80.3 1,96 2,62 Intercept 30091.9 1 30091.9 52178.4 4,24 7,77 FaktorP 370.4 4 92.6 160.6** 2,76 4,18 FaktorK 493.8 4 123.4 214.1** 2,76 4,18 FaktorP * FaktorK 247.7 16 15.4 26.8** 2,06 2,81 Error 14.4 25 .5 1,96 2,62 Total 31218.4 50 Corrected Total 1126.4 49 a. R Squared = ,987 (Adjusted R Squared = ,975) Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor P Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang. Lingkaran Batang (mm) Polisulfat N Subset 1 2 Duncana,b P0 10 21.183 a P1 10 21.219 a P2 10 26.571 a P3 10 26.801 a P4 10 26.888 a Sig. .916 .387 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,577. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha= ,05. Hasil Uji Duncan Efektivitas Taraf Faktor K Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang. Lingkaran Batang (mm) Pupuk Kandang Sapi N Subset 1 2 3 4 Duncana,b K0 10 20.583 d K1 10 21.019 d K2 10 25.827 c K3 10 27.007 b K4 10 28.226 a Sig. .211 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,577. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha= ,05.
  • 57. 57 LAMPIRAN 27 Hasil Uji Duncan Efektivitas Interaksi K x P Terhadap Pertumbuhan Lingkaran Batang Tanaman Kentang. Lingkaran Batang (mm) Duncana,b K x P N Subset 1 2 3 4 K0P1 2 20.285 d K0P3 2 20.595cd 20.595 cd K4P1 2 22.345 c K2P2 2 28.785b K3P2 2 30.845 a K4P4 2 32.595 a Sig. .259 .063 .620 .051 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,577. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000. b. Alpha= 0,05 Rata-rata Pertumbuhan Lingkaran Batang 3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Polyshulpate Rata-rata Lingkaran Batang (mm) α = 0,05 α = 0,01 3 mst 5 mst 7 mst 9 mst P0 7,90 a 17,53 b 26,53 c 32,78 b 2,91 3,95 P1 8,00 a 17,95 b 26,38 c 32,55 b 3,06 4,13 P2 8,38 a 23,85 a 34,73 a 39,33 a 3,14 4,23 P3 8,60 a 24,03 a 35,00 a 39,58 a 3,21 4,32 P4 8,43 a 24,05 a 35,55 a 39,53 a 3,27 4,37 Pupuk Kandang Rata-rata Lingkaran Batang (mm) α = 0,05 α = 0,01 3 mst 5 mst 7 mst 9 mst K0 8,08 a 16,78 c 22,73 d 31,75 b 2,91 3,95 K1 8,35 a 17,20 c 26,68 c 31,85 b 3,06 4,13 K2 8,50 a 22,53 ab 33,48 b 38,80 a 3,14 4,23 K3 8.05 a 24,05 a 35,30ab 40,63 a 3,21 4,32 K4 8,33 a 26,85 a 37,00 a 40,73 a 3,27 4,37
  • 58. 58 LAMPIRAN 28 Hasil Analisis Sidik Ragam Efektivitas P, K, dan P x K Terhadap Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kentang Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Jumlah Daun Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. F Tabel A = 0,05 F Tabel A = 0,05 Corrected Model 11.5a 24 .48 .64 1,96 2,62 Intercept 115797.8 1 115797.89 155791.42 4,24 7,77 FaktorP 3.8 4 .95 1.28 2,76 4,18 FaktorK 1.0 4 .27 .36 2,76 4,18 FaktorP * FaktorK 6.6 16 .41 .55 2,06 2,81 Error 18.5 25 .74 1,96 2,62 Total 115828.0 50 Corrected Total 30.1 49 a. R Squared = ,383 (Adjusted R Squared = -,209) Rata-rata Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Daun 3 mst – 9 mst Efektivitas Polyshulpate (P) dan Pupuk Organik (K) Polyshulpate Rata-rata Jumlah Daun (helai) α = 0,05 α = 0,01 3 mst 5 mst 7 mst 9 mst P0 6,70 a 26,98 a 56,35 a 101,15 a 2,91 3,95 P1 9,10 a 26,98 a 56,85 a 101,60 a 3,06 4,13 P2 6,95 a 27,00 a 56,75 a 101,53 a 3,14 4,23 P3 6,83 a 27,00 a 56,93 a 101,33 a 3,21 4,32 P4 6,93 a 26,90 a 57,23 a 101,43 a 3,27 4,37 Pupuk Kandang Rata-rata Jumlah Daun (helai) α = 0,05 α = 0,01 3 mst 5 mst 7 mst 9 mst K0 7,00 a 27,03 a 56,85 a 101,25 a 2,91 3,95 K1 6,93 a 27,05 a 56,95 a 101,53 a 3,06 4,13 K2 9,10 a 26,78 a 56,50 a 101,15 a 3,14 4,23 K3 6,65 a 26,98 a 56,75 a 101,40 a 3,21 4,32 K4 6,83 a 27,03 a 57,05 a 101,70 a 3,27 4,37
  • 59. 59 LAMPIRAN 29 Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Faktor K, P dam K x P Terhadap Produksi Tanaman Per Sampel Tests of Between-Subjects Effects DependentVariable: Produksi Per Sampel Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 433375.500a 24 18057.312 1.991 .047 Intercept 10605315.125 1 10605315.125 1169.258 .000 FaktorP 109791.750 4 27447.938 3.026 .036 FaktorK 192451.750 4 48112.937 5.305 .003 FaktorP * FaktorK 131132.000 16 8195.750 .904 .574 Error 226753.125 25 9070.125 Total 11265443.750 50 Corrected Total 660128.625 49 a. R Squared = ,657 (Adjusted R Squared = ,327) Hasil Uji Duncan Pengaruh Faktor P Terhadap Produksi Tanaman Per Sampel Produksi Per Sampel Polisulfat N Subset 1 2 Duncana,b P0 10 378.7500 P1 10 443.7500 443.7500 P4 10 477.5000 P2 10 487.5000 P3 10 515.2500 Sig. .140 .136 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 9070,125. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05.
  • 60. 60 LAMPIRAN 30 Hasil Uji Duncan Pengaruh Faktor K Terhadap Produksi Tanaman Per Sampel Produksi Per Sampel Pupuk Kandang N Subset 1 2 3 Duncana,b K0 10 386.7500 K2 10 402.7500 K1 10 460.0000 460.0000 K3 10 497.2500 497.2500 K4 10 556.0000 Sig. .116 .390 .180 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 9070,125. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05. Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Faktor K, P da K x P Terhadap Produksi Tanaman Per Plot Tests of Between-Subjects Effects DependentVariable: Produksi Per Plot Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 68274800.000a 24 2844783.333 5.526 .000 Intercept 2078835200.000 1 2078835200.000 4038.141 .000 FaktorP 9434800.000 4 2358700.000 4.582 .007 FaktorK 44790800.000 4 11197700.000 21.752 .000 FaktorP * FaktorK 14049200.000 16 878075.000 1.706 .112 Error 12870000.000 25 514800.000 Total 2159980000.000 50 Corrected Total 81144800.000 49 a. R Squared = ,841 (Adjusted R Squared = ,689)
  • 61. 61 LAMPIRAN 31 Hasil Uji Duncan Pengaruh Faktor P Terhadap Produksi Tanaman Per Plot Produksi Per Plot Polisulfat N Subset 1 2 3 Duncana,b P0 10 5820.0000 P1 10 6110.0000 6110.0000 P2 10 6550.0000 6550.0000 P4 10 6720.0000 6720.0000 P3 10 7040.0000 Sig. .375 .083 .161 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 514800,000. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05. Hasil Uji Duncan Pengaruh Faktor K Terhadap Produksi Tanaman Per Plot Produksi Per Plot Pupuk Kandang N Subset 1 2 Duncana,b K0 10 4590.0000 K2 10 6640.0000 K4 10 6880.0000 K3 10 6920.0000 K1 10 7210.0000 Sig. 1.000 .115 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 514800,000. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05.
  • 62. 62 LAMPIRAN 32 Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Faktor K, P dan K x P Terhadap Jumlah Umbi Per Sampel Tests of Between-Subjects Effects DependentVariable: Jumlah Umbi Per Sampel Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 130.845a 24 5.452 1.370 .220 Intercept 4598.405 1 4598.405 1155.378 .000 FaktorP 24.857 4 6.214 1.561 .215 FaktorK 24.908 4 6.227 1.565 .215 FaktorP * FaktorK 81.080 16 5.068 1.273 .286 Error 99.500 25 3.980 Total 4828.750 50 Corrected Total 230.345 49 a. R Squared = ,568 (Adjusted R Squared = ,153)