SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelapa sawit diusahakan secara komersial di Afrika, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Pasifik
Selatan, serta beberapa daerah lain dengan skala yang lebih kecil. Tanaman kelapa sawit
berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya Brasilia. Di Brasilia, tanaman ini
ditemukan tumbuh liar atau setengah liar di tepi sungai (Pahan, 2011).
Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan penting penghasil minyak makanan, minyak
industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Indonesia adalah penghasil minyak kelapa
sawit kedua dunia setelah Malaysia. Pelaku usahatani kelapa sawit di Indonesia terdiri dari
perusahaan perkebunan besar swasta, perkebunan negara, dan perkebunan rakyat. Usaha
perkebunan kelapa sawit rakyat umumnya dikelola dengan model kemitraan dengan
perusahaan besar swasta dan perkebunan negara (inti–plasma) (Kiswanto et al. 2008).
Tanaman kelapa sawit termasuk tanaman multiguna. Tanaman tersebut mulai banyak
menggantikan posisi penanaman komoditas perkebunan lain, yaitu tanaman karet. Tanaman
kelapa sawit kini tersebar di berbagai daerah. Secara umum, dapat diindikasikan bahwa
pengembangan perkebunan kelapa sawit masih mempunyai prospek harga, ekspor, dan
pengembangan produk (Suwarto dan Octavianty, 2010).
Kelapa sawit (Elaeis guinensis jacq.) adalah salah satu dari beberapa palma yang
menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. Minyak sawit selain digunakan sebagai minyak
makanan margarine, dapat juga digunakan untuk industri sabun, lilin, dan dalam pembuatan
lembaran-lembaran timah serta industri kosmetik (Dinas Perkebunan Dati I Irian Jaya, 1992).
Kelapa sawit pertama kali diintroduksikan ke Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun
1848, tepatnya di kebun raya Bogor (s’Lands Plantetuin Buitenzorg). Pada tahun 1876, Sir
Yoseph Hooker mencoba menanam 700 bibit tanaman kelapa sawit di Labuhan Deli,
Sumatera Utara. Sayangnya, 10 tahun kemudian, tanaman yang benihnya di bawa dari kebun
raya Kew (London) ini ditebang habis dan diganti dengan tanaman kelapa. Sesudah tahun
1911, K. Schadt seorang berkebangsaan Jerman dan M. Adrien Hallet berkebangsaan Belgia
mulai mempelopori budi daya tanaman kelapa sawit (Pahan, 2011).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diidentifikasikan masalah yakni:
1. Apa syarat tumbuh bagi budi daya tanaman kelapa sawit?
2. Bagaimanakah upaya budi daya tanaman kelapa sawit?
2
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan identifikasi masalah, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui syarat
tumbuh bagi budi daya tanaman kelapa sawit dan upaya yang dilakukan untuk
membudidayakan tanaman kelapa sawit.
D. Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan karya tulis ini adalah sebagai referensi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
METODE PENULISAN
A. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam karya tulis ini merupakan data sekonder. Data sekonder
adalah data yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait.
B. Metode Analisis Data
Untuk identifikasi masalah pertama, Apa syarat tumbuh bagi budi daya tanaman kelapa
sawit? dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu dengan studi literatur. Untuk identifikasi
masalah kedua, (Bagaimanakah upaya budi daya tanaman kelapa sawit?) dianalisis dengan
analisis deskriptif yaitu dengan studi literatur terkait cara pembudidayaan tanaman kelapa
sawit.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Syarat Tumbuh
Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit antara 5-7 jam/hari. Tanaman ini
memerlukan curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm, temperatur optimal 25-32oC. Ketinggian
tempat yang ideal untuk sawit antara 1-500 m dpl (di atas permukaan laut). Kelembaban
optimum yang ideal untuk tanaman sawit sekitar 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam
untuk membantu proses penyerbukan.
Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial
atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai, dan muara sungai. Tingkat keasaman (pH)
yang optimum untuk sawit adalah 5,0-5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur,
subur, datar, berdrainase (beririgasi) baik, dan memiliki lapisan solum cukup dalam (80 cm)
tanpa lapisan padas. Kemiringan lahan pertanaman kelapa sawit sebaiknya yang tidak lebih
dari 15o.
B. Pengecambahan Benih
Tahapan pekerjaan dalam pengecambahan benih sebagai berikut:
1. Buah dikupas untuk memperoleh benih yang terlepas dari sabutnya. Pengupasan buah
kelapa sawit dapat menggunakan mesin pengupas.
2. Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama 5 hari dan setiap hari air harus
diganti dengan air yang baru.
3. Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering anginkan di tempat teduh selama 24
jam dengan menghamparkannya setebal satu lapis biji saja. Kadar air dalam biji harus
diusahakan agar tetap sebesar 17%.
4. Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastik berukuran panjang 65 cm yang dapat
memuat sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong plastik ditutup rapat-rapat dengan melipat
ujungnya dan merekatnya. Simpanlah kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran
30 cm x 20 cm x 10 cm, kemudian letakkan dalam ruang pengecambahan yang suhunya 39
0C.
5. Benih diperiksa 3 hari sekali (2 kali per minggu) dengan membuka kantong plastiknya dan
semprotlah dengan air (gunakan hand mist sprayer) agar kelembaban sesuai dengan yang
diperlukan yaitu antara 21- 22% untuk benih Dura dan 28-30% untuk Tenera. Contoh benih
dapat diambil untuk diperiksa kelembabannya.
6. Bila telah ada benih yang berkecambah, segera semaikan pada pesemaian perkecambahan.
7. Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari peti di ruang pengecambahan dan
letakkan di tempat yang dingin. Kandungan air harus diusahakan tetap seperti semula. Dalam
4
beberapa hari benih akan mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15-20 hari kemudian
sebagian besar benih telah berkecambah dan siap dipindahkan ke persemaian perkecambahan
(prenursery ataupun nursery). Benih yang tidak berkecambah dalam waktu tersebut di atas
sebaiknya tidak digunakan untuk bibit.
C. Penyemaian
Tahapan pekerjaan dalam penyemaian benih meliputi:
1. Benih yang sudah berkecambah disemai dalam polybag kecil, kemudian diletakkan pada
bedengan-bedengan yang lebarnya 120 cm dan panjang bedengan secukupnya.
2. Ukuran polybag yang digunakan adalah 12 cm x 23 cm atau 15 cm x 23 cm (lay flat).
3. Polybag diisi dengan 1,5-2,0 kg tanah atas yang telah diayak. Tiap polybag diberi lubang
untuk drainase.
4. Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm dari permukaan tanah dan berjarak 2 cm.
5. Setelah bibit dederan yang berada di prenursery telah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5
helai, bibit dederan sudah dapat dipindahkan ke pesemaian bibit (nursery).
6. Keadaan tanah di polybag harus selalu dijaga agar tetap lembab tapi tidak becek.
Pemberian air pada lapisan atas tanah polybag dapat menjaga kelembaban yang dibutuhkan
oleh bibit.
7. Penyiraman dengan sistem springkel irrigation sangat membantu dalam usaha
menghasilkan kelembaban yang diinginkan dan dapat melindungi bibit terhadap kerusakan
karena siraman.
8. Untuk penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan polybag yang lebih besar,
berukuran 40 cm x 50 cm atau 45 cm x 60 cm (lay flat), tebal 0,11 mm dan diberi lubang
pada bagian bawahnya untuk drainase.
9. Polybag diisi dengan tanah atas yang telah diayak sebanyak 15-30 kg/polybag, disesuaikan
dengan lamanya bibit yang akan dipelihara (sebelum dipindahkan) di pesemaian bibit.
10. Bibit dederan ditanam sedemikian rupa sehingga leher akar berada pada permukaan tanah
polybag besar dan tanah sekitar bibit dipadatkan agar bibit berdiri tegak. Bibit pada polybag
besar kemudian disusun di atas lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan diatur dengan
hubungan sistem segitiga sama sisi dengan jarak misalnya 100 cm x100 cm x100 cm.
D. Pemupukan
Pemupukan bibit sangat penting untuk memperoleh bibit yang sehat, tumbuh cepat dan subur.
Pupuk yang diberikan adalah Urea dalam bentuk larutan dan pupuk majemuk.
5
E. Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Pola tanam kelapa sawit dapat monokultur ataupun tumpangsari. Pada pola tanam
monokulltur, sebaiknya penanaman tanaman kacang-kacangan (LCC) sebagai tanaman
penutup tanah dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai. Tanaman penutup tanah
(legume cover crop atau LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat
memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan
kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Sedangkan pada
pola tanam tumpangsari tanah diantara tanaman kelapa sawit sebelum menghasilkan dapat
ditanami tanaman ubi kayu, jagung atau padi.
Pengajiran
Maksud pengajiran adalah untuk menentukan tempat yang akan ditanami kelapa sawit sesuai
dengan jarak tanam yang dipakai. Ajir harus tepat letaknya, sehingga lurus bila dilihat dari
segala arah, kecuali di daerah teras dan kontur. Sistem jarak penanaman yang digunakan
adalah segitiga sama sisi, dengan jarak 9x9x9 m. Dengan sistem segi tiga sama sisi ini, pada
arah Utara–Selatan tanaman berjarak 8,82 m dan jarak untuk setiap tanaman adalah 9 m,
jumlah tanaman 143 pohon/ha.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum menanam. Ukurannya adalah 50x40x40 cm.
Pada waktu menggali lubang, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan, masing-masing di
sebelah Utara dan Selatan lubang.
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penanaman tanaman penutup tanah, membentuk
piringan (bokoran), pemupukan, dan pemangkasan daun.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tumbuh kurang baik.
Penyulaman yang baik dilakukan pada musim hujan. Bibit yang digunakan harus seumur
dengan tanaman yang disulam yaitu berkisar 10-14 bulan. Banyaknya sulaman sekitar 3-5%
setiap hektarnya.
Cara penyulaman sama dengan cara menanam bibit.
Penanaman Tanaman Penutup Tanah
Penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah (LCC) pada areal tanaman kelapa sawit
sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah,
mencegah erosi dan mempertahankan kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma.
Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan
selesai. Jenis-jenis tanaman kacang-kacangan yang umum di perkebunan kelapa sawit adalah
Centrosema pubescens, Colopogonium mucunoides dan Pueraria javanica. Biasanya
penanaman tanaman kacangan ini dilakukan tercampur (tidak hanya satu jenis).
6
Membentuk Piringan (Bokoran)
Piringan di sekitar tanaman kelapa sawit harus tetap bersih. Oleh karena itu tanah di sekitar
pokok dengan jari-jari 1-2 m dari tanaman harus selalu bersih dan gulma yang tumbuh harus
dibabat atau disemprot dengan herbisida.
Pemupukan
Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N, P, K, Mg dan B (Urea, TSP, KCl, Kiserit dan
Borax). Pemupukan tambahan dengan pupuk Borax pada tanaman muda sangat penting,
karena kekurangan Borax (Boron deficiency) yang
berat dapat mematikan tanaman kelapa sawit. Dosis pupuk yang digunakan disesuaikan
dengan umur tanaman atau sesuai dengan anjuran Balai Penelitian Kelapa Sawit.
Pupuk N ditaburkan merata mulai jarak 50 cm dari pokok sampai di pinggir luar piringan.
Pupuk P, K dan Mg harus ditaburkan merata pada jarak 1-3 m dari pokok. Pupuk B
ditaburkan merata pada jarak 30-50 cm dari pokok. Waktu pemberian pupuk sebaiknya
dilaksanakan pada awal musim hujan (September-Oktober), untuk pemupukan yang pertama
dan pada akhir musim hujan (Maret-April) untuk pemupukan yang kedua. Untuk tanaman
yang belum menghasilkan, yang berumur 0-3 tahun, dosis pemupukan per pohon per
tahunnya disajikan pada tabel berikut.
Pupuk N, P, K, Mg, B ditaburkan merata dalam piringan mulai jarak 20 cm dari pokok
sampai ujung tajuk daun. Waktu pemupukan sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan
(September-Oktober), untuk pemupukan yang pertama dan pada akhir musim hujan (Maret-
April) untuk pemupukan yang kedua.
Pemangkasan Daun
Pemangkasan daun bertujuan untuk memperoleh pohon yang bersih dengan jumlah daun
yang optimal dalam satu pohon serta memudahkan pamanenan. Memangkas daun
dilaksanakan sesuai dengan umur/tingkat pertumbuhan tanaman. Macam-macam
pemangkasan:
1. Pemangkasan pasir, yaitu pemangkasan yang dilakukan terhadap tanaman yang berumur
16-20 bulan dengan maksud untuk membuang daun-daun kering dan buahbuah pertama yang
busuk. Alat yang digunakan adalah
jenis linggis bermata lebar dan tajam yang disebut dodos.
2. Pemangkasan produksi, yaitu pemangkasan yang dilakukan pada umur 20-28 bulan dengan
memotong daun-daun tertentu sebagai persiapan pelaksanaan panen. Daun yang dipangkas
adalah songgo dua (yaitu daun yang tumbuhnya saling menumpuk satu sama lain), juga buah
seperti pada pemangkasan pasir.
3. Pemangkasan pemeliharaan, adalah pemangkasan yang dilakukan setelah tanaman
berproduksi dengan maksud membuang daun-daun songgo dua sehingga setiap saat pada
pokok hanya terdapat daun sejumlah 28-54 helai. Sisa daun pada pemangkasan ini harus
sependek mungkin, agar tidak mengganggu kegiatan panen.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada iklim panas (tropis), penyinaran matahari
>1600 jam/tahun. Secara ekonomi tumbuh baik pada ketinggian <500 m dpl. Curah hujan
1500 mm/tahun dan merata sepanjang waktu. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah
Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran
pantai, dan muara sungai.
2. Pembudidayaan tanaman kelapa sawit melalui tahap-tahap sebagai berikut:
~ Pengecambahan Benih
~ Penyemaian
~ Pemupukan
~ Teknik Penanaman : Penentuan Pola Tanam, Pengajiran, Pembuatan Lubang Tanam,
Pemeliharaan Tanaman, Penyulaman, Penanaman Tanaman Penutup Tanah, Membentuk
Piringan (Bokoran), Pemupukan, Pemangkasan Daun.
B. Saran
Pembudidayaan tanaman kelapa sawit sangatlah bersifat kondisional tergantung pada
kondisi lahan dan iklim. Dalam perkembangannya telah kita ketahui bahwa lahan yang
semakin sempit menjadi tantangan tersendiri untuk pembudidayaannya. Maka dari itu,
pembudidayaan tanaman kelapa sawit dapat disesuaikan.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinas Perkebunan Dati I Provinsi Sulawesi Tenggara. 1992. Budi Daya Kelapa Sawit.
Jayapura: Balai Informasi Irian Jaya
2. Kiswanto, Purwanta, J.H., dan Wijayanto, B. 2008. Teknologi Budi Daya Kelapa
Sawit. Bandar Lampung: Agro Inovasi
3. Pahan, I. 2011. Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu
hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya
5. Suwarto dan Octavianty, Y. 2010. Budi Daya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan.
Jakarta: Penebar Swadaya
6. Obahiagbon, F.I. 2012. A Review: Aspects of the Adrican Oil Palm (Elaeis guinensis
jacq.) and the implications of its Bioactives in Human Health. American Journal of
Biochemistry and Molecular Biology.
7. Fairhurst, T.H. and von Uexkȕll, H.R. 1999. Some Nutritional Disorders in Oil Palm.
PPI/PPIC East and Southeast Asia Programs, Singapore.
9
MAKALAH
DATA DATA HASIL PERTANIAN
(PERKEBUNAN)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
1. HASNI
2. SAHRIADI ASIS
3. NAWIYATI
4. SUWARJAYA
5. ASLAN
6.
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2013

More Related Content

What's hot

Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungMuliadin Forester
 
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji JagungMakalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji JagungRIZKY AYU NABILA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiAGROTEKNOLOGI
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxMuasyaroh
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Reni Ustiatik
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurpandirambo900
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanDewi Ayu Maryati
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman HortikulturaPasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman HortikulturaRozi Aziz
 

What's hot (20)

Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman Jagung
 
budidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawitbudidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawit
 
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji JagungMakalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Contoh Proposal Cabe
Contoh Proposal CabeContoh Proposal Cabe
Contoh Proposal Cabe
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
Ppt tanaman obat
Ppt tanaman obatPpt tanaman obat
Ppt tanaman obat
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
PEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOSPEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOS
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
 
Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Powerpoint talas
Powerpoint talasPowerpoint talas
Powerpoint talas
 
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman HortikulturaPasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
 

Similar to Makalah perkebunan kelapa sawit

Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasWarta Wirausaha
 
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa SawitTeknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa SawitDheaAmelia34
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFTEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFRepository Ipb
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungSukardiEddie
 
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangOPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangKKNBerbahSleman
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docxBsIsmail1
 
Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitMakalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitfajareriawan
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxevisunita
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxevisunita
 
Tentang kedelai
Tentang kedelaiTentang kedelai
Tentang kedelaiafifauliya
 
Acara ii persemaian
Acara ii persemaianAcara ii persemaian
Acara ii persemaianperdos5 cuy
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiPurwandaru Widyasunu
 
Tugas tanaman industri
Tugas tanaman industriTugas tanaman industri
Tugas tanaman industriAsep Red Cliff
 
Agribisnis jagu-WPS Office.pptx
Agribisnis jagu-WPS Office.pptxAgribisnis jagu-WPS Office.pptx
Agribisnis jagu-WPS Office.pptxRinggoSyabarul11
 

Similar to Makalah perkebunan kelapa sawit (20)

Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
 
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa SawitTeknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFTEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunung
 
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman PisangOPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
OPLAKAR (Optimalisasi Lahan Pekarangan) dengan Budidaya Tanaman Pisang
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
 
Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitMakalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
 
pertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptxpertemuan 1 dan 2.pptx
pertemuan 1 dan 2.pptx
 
Tentang kedelai
Tentang kedelaiTentang kedelai
Tentang kedelai
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Acara ii persemaian
Acara ii persemaianAcara ii persemaian
Acara ii persemaian
 
Singkong
SingkongSingkong
Singkong
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
 
Tugas tanaman industri
Tugas tanaman industriTugas tanaman industri
Tugas tanaman industri
 
Agribisnis jagu-WPS Office.pptx
Agribisnis jagu-WPS Office.pptxAgribisnis jagu-WPS Office.pptx
Agribisnis jagu-WPS Office.pptx
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Makalah perkebunan kelapa sawit

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit diusahakan secara komersial di Afrika, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Selatan, serta beberapa daerah lain dengan skala yang lebih kecil. Tanaman kelapa sawit berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya Brasilia. Di Brasilia, tanaman ini ditemukan tumbuh liar atau setengah liar di tepi sungai (Pahan, 2011). Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan penting penghasil minyak makanan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia. Pelaku usahatani kelapa sawit di Indonesia terdiri dari perusahaan perkebunan besar swasta, perkebunan negara, dan perkebunan rakyat. Usaha perkebunan kelapa sawit rakyat umumnya dikelola dengan model kemitraan dengan perusahaan besar swasta dan perkebunan negara (inti–plasma) (Kiswanto et al. 2008). Tanaman kelapa sawit termasuk tanaman multiguna. Tanaman tersebut mulai banyak menggantikan posisi penanaman komoditas perkebunan lain, yaitu tanaman karet. Tanaman kelapa sawit kini tersebar di berbagai daerah. Secara umum, dapat diindikasikan bahwa pengembangan perkebunan kelapa sawit masih mempunyai prospek harga, ekspor, dan pengembangan produk (Suwarto dan Octavianty, 2010). Kelapa sawit (Elaeis guinensis jacq.) adalah salah satu dari beberapa palma yang menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. Minyak sawit selain digunakan sebagai minyak makanan margarine, dapat juga digunakan untuk industri sabun, lilin, dan dalam pembuatan lembaran-lembaran timah serta industri kosmetik (Dinas Perkebunan Dati I Irian Jaya, 1992). Kelapa sawit pertama kali diintroduksikan ke Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848, tepatnya di kebun raya Bogor (s’Lands Plantetuin Buitenzorg). Pada tahun 1876, Sir Yoseph Hooker mencoba menanam 700 bibit tanaman kelapa sawit di Labuhan Deli, Sumatera Utara. Sayangnya, 10 tahun kemudian, tanaman yang benihnya di bawa dari kebun raya Kew (London) ini ditebang habis dan diganti dengan tanaman kelapa. Sesudah tahun 1911, K. Schadt seorang berkebangsaan Jerman dan M. Adrien Hallet berkebangsaan Belgia mulai mempelopori budi daya tanaman kelapa sawit (Pahan, 2011). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diidentifikasikan masalah yakni: 1. Apa syarat tumbuh bagi budi daya tanaman kelapa sawit? 2. Bagaimanakah upaya budi daya tanaman kelapa sawit?
  • 2. 2 C. Tujuan Penulisan Sesuai dengan identifikasi masalah, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui syarat tumbuh bagi budi daya tanaman kelapa sawit dan upaya yang dilakukan untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit. D. Kegunaan Penulisan Adapun kegunaan karya tulis ini adalah sebagai referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. METODE PENULISAN A. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam karya tulis ini merupakan data sekonder. Data sekonder adalah data yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait. B. Metode Analisis Data Untuk identifikasi masalah pertama, Apa syarat tumbuh bagi budi daya tanaman kelapa sawit? dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu dengan studi literatur. Untuk identifikasi masalah kedua, (Bagaimanakah upaya budi daya tanaman kelapa sawit?) dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu dengan studi literatur terkait cara pembudidayaan tanaman kelapa sawit.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Syarat Tumbuh Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit antara 5-7 jam/hari. Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm, temperatur optimal 25-32oC. Ketinggian tempat yang ideal untuk sawit antara 1-500 m dpl (di atas permukaan laut). Kelembaban optimum yang ideal untuk tanaman sawit sekitar 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai, dan muara sungai. Tingkat keasaman (pH) yang optimum untuk sawit adalah 5,0-5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase (beririgasi) baik, dan memiliki lapisan solum cukup dalam (80 cm) tanpa lapisan padas. Kemiringan lahan pertanaman kelapa sawit sebaiknya yang tidak lebih dari 15o. B. Pengecambahan Benih Tahapan pekerjaan dalam pengecambahan benih sebagai berikut: 1. Buah dikupas untuk memperoleh benih yang terlepas dari sabutnya. Pengupasan buah kelapa sawit dapat menggunakan mesin pengupas. 2. Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama 5 hari dan setiap hari air harus diganti dengan air yang baru. 3. Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering anginkan di tempat teduh selama 24 jam dengan menghamparkannya setebal satu lapis biji saja. Kadar air dalam biji harus diusahakan agar tetap sebesar 17%. 4. Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastik berukuran panjang 65 cm yang dapat memuat sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong plastik ditutup rapat-rapat dengan melipat ujungnya dan merekatnya. Simpanlah kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran 30 cm x 20 cm x 10 cm, kemudian letakkan dalam ruang pengecambahan yang suhunya 39 0C. 5. Benih diperiksa 3 hari sekali (2 kali per minggu) dengan membuka kantong plastiknya dan semprotlah dengan air (gunakan hand mist sprayer) agar kelembaban sesuai dengan yang diperlukan yaitu antara 21- 22% untuk benih Dura dan 28-30% untuk Tenera. Contoh benih dapat diambil untuk diperiksa kelembabannya. 6. Bila telah ada benih yang berkecambah, segera semaikan pada pesemaian perkecambahan. 7. Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari peti di ruang pengecambahan dan letakkan di tempat yang dingin. Kandungan air harus diusahakan tetap seperti semula. Dalam
  • 4. 4 beberapa hari benih akan mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15-20 hari kemudian sebagian besar benih telah berkecambah dan siap dipindahkan ke persemaian perkecambahan (prenursery ataupun nursery). Benih yang tidak berkecambah dalam waktu tersebut di atas sebaiknya tidak digunakan untuk bibit. C. Penyemaian Tahapan pekerjaan dalam penyemaian benih meliputi: 1. Benih yang sudah berkecambah disemai dalam polybag kecil, kemudian diletakkan pada bedengan-bedengan yang lebarnya 120 cm dan panjang bedengan secukupnya. 2. Ukuran polybag yang digunakan adalah 12 cm x 23 cm atau 15 cm x 23 cm (lay flat). 3. Polybag diisi dengan 1,5-2,0 kg tanah atas yang telah diayak. Tiap polybag diberi lubang untuk drainase. 4. Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm dari permukaan tanah dan berjarak 2 cm. 5. Setelah bibit dederan yang berada di prenursery telah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai, bibit dederan sudah dapat dipindahkan ke pesemaian bibit (nursery). 6. Keadaan tanah di polybag harus selalu dijaga agar tetap lembab tapi tidak becek. Pemberian air pada lapisan atas tanah polybag dapat menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh bibit. 7. Penyiraman dengan sistem springkel irrigation sangat membantu dalam usaha menghasilkan kelembaban yang diinginkan dan dapat melindungi bibit terhadap kerusakan karena siraman. 8. Untuk penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan polybag yang lebih besar, berukuran 40 cm x 50 cm atau 45 cm x 60 cm (lay flat), tebal 0,11 mm dan diberi lubang pada bagian bawahnya untuk drainase. 9. Polybag diisi dengan tanah atas yang telah diayak sebanyak 15-30 kg/polybag, disesuaikan dengan lamanya bibit yang akan dipelihara (sebelum dipindahkan) di pesemaian bibit. 10. Bibit dederan ditanam sedemikian rupa sehingga leher akar berada pada permukaan tanah polybag besar dan tanah sekitar bibit dipadatkan agar bibit berdiri tegak. Bibit pada polybag besar kemudian disusun di atas lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan diatur dengan hubungan sistem segitiga sama sisi dengan jarak misalnya 100 cm x100 cm x100 cm. D. Pemupukan Pemupukan bibit sangat penting untuk memperoleh bibit yang sehat, tumbuh cepat dan subur. Pupuk yang diberikan adalah Urea dalam bentuk larutan dan pupuk majemuk.
  • 5. 5 E. Teknik Penanaman Penentuan Pola Tanam Pola tanam kelapa sawit dapat monokultur ataupun tumpangsari. Pada pola tanam monokulltur, sebaiknya penanaman tanaman kacang-kacangan (LCC) sebagai tanaman penutup tanah dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai. Tanaman penutup tanah (legume cover crop atau LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Sedangkan pada pola tanam tumpangsari tanah diantara tanaman kelapa sawit sebelum menghasilkan dapat ditanami tanaman ubi kayu, jagung atau padi. Pengajiran Maksud pengajiran adalah untuk menentukan tempat yang akan ditanami kelapa sawit sesuai dengan jarak tanam yang dipakai. Ajir harus tepat letaknya, sehingga lurus bila dilihat dari segala arah, kecuali di daerah teras dan kontur. Sistem jarak penanaman yang digunakan adalah segitiga sama sisi, dengan jarak 9x9x9 m. Dengan sistem segi tiga sama sisi ini, pada arah Utara–Selatan tanaman berjarak 8,82 m dan jarak untuk setiap tanaman adalah 9 m, jumlah tanaman 143 pohon/ha. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum menanam. Ukurannya adalah 50x40x40 cm. Pada waktu menggali lubang, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan, masing-masing di sebelah Utara dan Selatan lubang. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penanaman tanaman penutup tanah, membentuk piringan (bokoran), pemupukan, dan pemangkasan daun. Penyulaman Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tumbuh kurang baik. Penyulaman yang baik dilakukan pada musim hujan. Bibit yang digunakan harus seumur dengan tanaman yang disulam yaitu berkisar 10-14 bulan. Banyaknya sulaman sekitar 3-5% setiap hektarnya. Cara penyulaman sama dengan cara menanam bibit. Penanaman Tanaman Penutup Tanah Penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah (LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi dan mempertahankan kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma. Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai. Jenis-jenis tanaman kacang-kacangan yang umum di perkebunan kelapa sawit adalah Centrosema pubescens, Colopogonium mucunoides dan Pueraria javanica. Biasanya penanaman tanaman kacangan ini dilakukan tercampur (tidak hanya satu jenis).
  • 6. 6 Membentuk Piringan (Bokoran) Piringan di sekitar tanaman kelapa sawit harus tetap bersih. Oleh karena itu tanah di sekitar pokok dengan jari-jari 1-2 m dari tanaman harus selalu bersih dan gulma yang tumbuh harus dibabat atau disemprot dengan herbisida. Pemupukan Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N, P, K, Mg dan B (Urea, TSP, KCl, Kiserit dan Borax). Pemupukan tambahan dengan pupuk Borax pada tanaman muda sangat penting, karena kekurangan Borax (Boron deficiency) yang berat dapat mematikan tanaman kelapa sawit. Dosis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan umur tanaman atau sesuai dengan anjuran Balai Penelitian Kelapa Sawit. Pupuk N ditaburkan merata mulai jarak 50 cm dari pokok sampai di pinggir luar piringan. Pupuk P, K dan Mg harus ditaburkan merata pada jarak 1-3 m dari pokok. Pupuk B ditaburkan merata pada jarak 30-50 cm dari pokok. Waktu pemberian pupuk sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan (September-Oktober), untuk pemupukan yang pertama dan pada akhir musim hujan (Maret-April) untuk pemupukan yang kedua. Untuk tanaman yang belum menghasilkan, yang berumur 0-3 tahun, dosis pemupukan per pohon per tahunnya disajikan pada tabel berikut. Pupuk N, P, K, Mg, B ditaburkan merata dalam piringan mulai jarak 20 cm dari pokok sampai ujung tajuk daun. Waktu pemupukan sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan (September-Oktober), untuk pemupukan yang pertama dan pada akhir musim hujan (Maret- April) untuk pemupukan yang kedua. Pemangkasan Daun Pemangkasan daun bertujuan untuk memperoleh pohon yang bersih dengan jumlah daun yang optimal dalam satu pohon serta memudahkan pamanenan. Memangkas daun dilaksanakan sesuai dengan umur/tingkat pertumbuhan tanaman. Macam-macam pemangkasan: 1. Pemangkasan pasir, yaitu pemangkasan yang dilakukan terhadap tanaman yang berumur 16-20 bulan dengan maksud untuk membuang daun-daun kering dan buahbuah pertama yang busuk. Alat yang digunakan adalah jenis linggis bermata lebar dan tajam yang disebut dodos. 2. Pemangkasan produksi, yaitu pemangkasan yang dilakukan pada umur 20-28 bulan dengan memotong daun-daun tertentu sebagai persiapan pelaksanaan panen. Daun yang dipangkas adalah songgo dua (yaitu daun yang tumbuhnya saling menumpuk satu sama lain), juga buah seperti pada pemangkasan pasir. 3. Pemangkasan pemeliharaan, adalah pemangkasan yang dilakukan setelah tanaman berproduksi dengan maksud membuang daun-daun songgo dua sehingga setiap saat pada pokok hanya terdapat daun sejumlah 28-54 helai. Sisa daun pada pemangkasan ini harus sependek mungkin, agar tidak mengganggu kegiatan panen.
  • 7. 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada iklim panas (tropis), penyinaran matahari >1600 jam/tahun. Secara ekonomi tumbuh baik pada ketinggian <500 m dpl. Curah hujan 1500 mm/tahun dan merata sepanjang waktu. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai, dan muara sungai. 2. Pembudidayaan tanaman kelapa sawit melalui tahap-tahap sebagai berikut: ~ Pengecambahan Benih ~ Penyemaian ~ Pemupukan ~ Teknik Penanaman : Penentuan Pola Tanam, Pengajiran, Pembuatan Lubang Tanam, Pemeliharaan Tanaman, Penyulaman, Penanaman Tanaman Penutup Tanah, Membentuk Piringan (Bokoran), Pemupukan, Pemangkasan Daun. B. Saran Pembudidayaan tanaman kelapa sawit sangatlah bersifat kondisional tergantung pada kondisi lahan dan iklim. Dalam perkembangannya telah kita ketahui bahwa lahan yang semakin sempit menjadi tantangan tersendiri untuk pembudidayaannya. Maka dari itu, pembudidayaan tanaman kelapa sawit dapat disesuaikan.
  • 8. 8 DAFTAR PUSTAKA 1. Dinas Perkebunan Dati I Provinsi Sulawesi Tenggara. 1992. Budi Daya Kelapa Sawit. Jayapura: Balai Informasi Irian Jaya 2. Kiswanto, Purwanta, J.H., dan Wijayanto, B. 2008. Teknologi Budi Daya Kelapa Sawit. Bandar Lampung: Agro Inovasi 3. Pahan, I. 2011. Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya 5. Suwarto dan Octavianty, Y. 2010. Budi Daya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan. Jakarta: Penebar Swadaya 6. Obahiagbon, F.I. 2012. A Review: Aspects of the Adrican Oil Palm (Elaeis guinensis jacq.) and the implications of its Bioactives in Human Health. American Journal of Biochemistry and Molecular Biology. 7. Fairhurst, T.H. and von Uexkȕll, H.R. 1999. Some Nutritional Disorders in Oil Palm. PPI/PPIC East and Southeast Asia Programs, Singapore.
  • 9. 9 MAKALAH DATA DATA HASIL PERTANIAN (PERKEBUNAN) DISUSUN OLEH : KELOMPOK III 1. HASNI 2. SAHRIADI ASIS 3. NAWIYATI 4. SUWARJAYA 5. ASLAN 6. SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA ( STIP WUNA ) 2013