Sistem informasi manajemen yang diterapkan PT. PLN (Persero) meliputi implementasi Enterprise Resource Planning (ERP), Information Technology Master Plan (ITMP), Information Technology Detail Implementation Plan (ITDP), Customer Information System (CIS), dan E-Procurement untuk menunjang pengambilan keputusan manajemen dan layanan pelanggan.
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT. PLN (Persero), Universitas Mercu Buana, 2017
1. 1
T A T A P M U K A 7
S I S T E M I N F O R M A S I
M A N A J E M E N
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Implementai Sistem Informasi Manajemen
pada PT. PLN (Persero)
Ditulis Oleh :
Agnes Yulita Putri Aji (43215010244)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA BARAT
2. 2
A B S T R A K
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengidentifikasi implementasi
sistem informasi manajemen (SIM) serta mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem
informasi manajemen yang diterapkan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara--PLN
(Persero).
Dalam era globalisasi pada saat ini ikut memacu perkembangan teknologi,
salah satunya dalam bidang teknologi informasi. Setiap perusahaan baik yang
bergerak dalam bidang produk maupun jasa perlu adanya sistem informasi untuk
menunjang aktivitas bisnis perusahaan tersebut, untuk memberikan informasi yang
efektif, efesien, dan akurat ke berbagai bagian yang ada pada perusahaan tersebut
seperti karyawan, manager dan pihak lainnya yang berkepentingan di perusahaan
tersebut.
Pengambilan keputusan di suatu organisasi juga sangat memerlukan sebuah
informasi tambahan mengenai keputusan yang akan diambil tersebut. Dalam
pengambilan keputusannya tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang mengatur
manajemen didalamnya.
3. 3
B A B I
P E N D A H U L U A N
1. Sejarah Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika
beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk
keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum
dimulai sejak perusahaan swasta Belanda N.V. NIGM memperluas usahanya
di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian
meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya. Selama Perang Dunia II
berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut dikuasai oleh Jepang dan
setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan-
perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan
September 1945 dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan
Listrik dan Gas, dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik hanya sebesar
157,5 MW saja. Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah
menjadi BPU- PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN
dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara
(PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang
mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300
MW.
Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan
Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN). Tahun 1990
melalui Peraturan Pemerintah No. 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang
kuasa usaha ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah memberikan
kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan
tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan di atas, pada bulan Juni 1994 status
PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero).
4. 4
2. Tentang PT. PLN (Persero)
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT.
PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan
yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Sofyan Basir (sebelumnya
adalah Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, menggantikan Nur Pamudji.
Maksud dan Tujuan PT. PLN (Persero)
Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan
umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan
melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam
rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas
Visi dan Misi PT. PLN (Persero)
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,
Unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Moto PT. PLN (Persero)
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
5. 5
Logo PT. PLN (Persero)
Element-element Dasar Lambang/Logo Perusahaan Listrik Negara
a. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,
melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk
menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa
listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.
Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang
dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
b. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai
produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir
pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero)
dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya
yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan
listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan
beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi
tantangan perkembangan jaman.
6. 6
c. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang
usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran
dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT
PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya.
Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang
tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan
manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang
dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik
bagi para pelanggannya.
Alamat PT. PLN (Persero)
Jalan Trunojoyo Blok M – I No 13, Kebayoran Baru, Jakarta 12160,
Indonesia.
Kontak PT. PLN (Persero)
Call : 123
HP : (Kode Area) 123
Telp : 021 – 7251234, 7261122
Fax : 021 – 7221330
Twitter: @pln_123
Fb : PLN 123
Email : pln123@pln.co.id
Web : http://www.pln.co.id/
7. 7
B A B II
L A N D A S A N T E O R I
Istilah Sistem Informasi Manajemen sebenarnya terdiri dari tiga kata kunci, yaitu
sistem, informasi, dan manajemen.
sistem adalah sekumpulan hal yang atau kegiatan atau elemen atau subsistem
yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara- cara tertentu
sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna
mencapai suatu tujuan (Sutanta 2003).
Informasi adalah hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting
bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau
secara tidak langsung pada saat datang (Sutanta 2003).
Manajemen adalah proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia
untuk mencapai suatu tujuan (Sutanta 2003).
Sehingga Sistem Informasi Manajemen menurut Raymond McLeod Jr (1996) adalah
sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan serupaMenurut O’brien (2004) SIM merupakan
kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network
dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang
mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Menurut O’brien (2004) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people,
hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini
disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan
informasi dalam organisasi.
8. 8
Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
Mendukung proses bisnis dan operasional
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem
informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan
bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan
mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
Mendukung pengambilan keputusan
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu
manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang
sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan
membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan
lebih bermakna.
Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran
strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008) :
Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup
bagian keuangan, akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya
manusia.
Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi
dari proses produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan
pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan
efektif yang diambil oleh manajer dan profesional bisnis.
Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah
keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.
9. 9
B A B III
P E M B A H A S A N
1. Sistem Informasi Manajemen PT. PLN (Persero)
Program pengembangan sistem informasi manajemen PLN memprioritaskan
implementasi aplikasi perusahaan dan manajemen pelanggan. Aktivitas yang
telah dilakukan perusahaan hingga akhir 2006 adalah antara lain :
a. Enterprise Resource Planning (ERP)
Operasi sepenuhnya dari sistem ERP dimulai dari 4 projek awal (pilot
project), antara lain:
1. kantor utama,
2. distribusi bali,
3. distribusi Jakarta Raya, dan
4. Tangerang dan PLN P3B.
Inisiasi implementasi program Go Live Support Extension (GLSE)
Dengan pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP),
yang telah dilakukan pada kantor utama, distribusi Bali, distribusi
Jakarta Raya dan Tangerang dan PLN P3B dan ditujukan sebagai
program implementasi awal dari Go Live Support Extension (GLSE)
yang ditujukan untuk mendukung perubahan sistem informasi
manajemen secara luas dalam operasional PLN yang sebelumnya
belum maksimal dalam menerapkan ERP.
b. Information Technology Master Plan (ITMP)
Pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), dimana
salah satunya adalah corporate and shared services (CSSC – Corporate
Share Services Center). Pengaturan dari skenario yang terbesar dari
pengembangan sebuah Customer Information System (CIS). Selain
telah menerapkan ERP, PLN juga sedang mengembangkan salah satu
aplikasi ERP yang mencakup rencana pembuatan beberapa aplikasi
yang termasuk dalam Information Technology Master Plan (ITMP)
10. 10
(rencana utama teknologi informasi) yang mencakup rencana
pembuatan aplikasi corporate and shared services (CSSC – Corporate
Share Services Center) yang menunjukkan integrasi antar unit PLN di
satu wilayah operasi yang akan memudahkan pertukaran informasi
antar unit PLN dalam wilayah operasi tersebut.
Cakupan pengembangan aplikasi menurut ITMP lainnya adalah
pengaturan dari scenario yang terbesar dari pengembangan sebuah
Customer Information System (CIS) yang tentu saja akan memudahkan
pengaturan seluruh data pelanggan, dan untuk memudahkan penentuan
beban tarif yang akan ditagih pada pelanggan, sebab dengan cara
manual sudah sangat tidak memungkinkan dengan bertambahnya
jumlah pelanggan PLN. Dalam mengimplementasikan CIS ini, PLN
telah membentuk tim untuk merancang kebijakan dan aktivitas untuk
mengimplementasikan aplikasi CIS ini di tahun 2006.
c. Information Technology Detail Implementation Plan (ITDP)
Penyelesaian laporan dari awal, yaitu pengisian kuesioner untuk
DisCo(Distribusi), TransCo(Transmisi), dan GenCo(Generasi), dan
kemudian akan dilanjutkan dengan studi komparatif pada praktek
terbaik sebelum kompilasi akhir dari dokumen perencanaan detail IT
(IT Details Plan document).
d. Customer Information System (CIS)
Pembentukan tim koordinasi CIS PLN 2006 yang menyusun dan
menyiapkan rencana kebijakan dan aktivitas untuk
mengimplementasikan aplikasi CIS PLN 2006.
e. E-Procurement
Pengembangan sistem infomasi lainnya yang diimplementasikan pada
tahun 2006 adalah E-procurement, yaitu pengadaan barang secara on-
line. Di sini, para supplier harus mendaftarkan perusahaannya terlebih
dahulu pada PLN, setelah mendaftarkan perusahaan, PLN akan
11. 11
memberikan ID dan Password bagi perusahaan tersebut. ID dan
Password ini digunakan untuk masuk ke web site pengadaan PLN dan
kemudian akan memberikan penawaran pada PLN. PLN kemudian
akan melakukan perbandingan dengan perusahaan lain yang juga telah
memberikan penawaran dengan modul KHS (Unit Price Agreement /
persetujuan harga unit).
Supplier yang keluar sebagai pemenang akan diberitahukan melalui e-
mail, web site PLN maupun telepon. Aplikasi yang digunakan adalah
aplikasi SIMAT yang menggunakan aplikasi data pendukung dari
keseimbangan supply material untuk e-Proc dalam 17 unit. Hal ini
berarti bahwa jika salah satu jenis stock barang yang saling bergantung
telah hampir habis, maka aplikasi ini akan memberitahukan untuk
segera melakukan pengadaan material yang telah hampir habis
tersebut. Sebagai contoh, satu buah tiang listrik harus menampung 5
kabel listrik. Jika kabel listrik sisa 4 maka sistem akan segera
memberitahukan untuk melakukan pengadaan kabel listrik agar segera
menjadi 5 untuk memenuhi syarat sebuah tiang listrik tersebut.
Modul KHS (Unit Price Agreement) dari aplikasi e-Proc telah
beroperasi dalam beberapa bagian unit PLN. Ruang lingkup e-
Procurement PT. PLN dibagi menjadi 3 (tiga) kebutuhan utama, antara
lain :
1. Cataloging Information System,
Pada kebutuhan Cataloging Information merupakan pemenuhan
kebutuhan atas terbentuknya database katalog material (MDU,
sparepart, SCADA, Pembangkit, Bahan Bakar, dll); sharing
informasi dari persediaan, bursa, harga satuan, HPS, daftar
pemasok; menyusun daftar rencana pengadaan material.
2. Supply Chain Management (SCM) System,
Pada kebutuhan SCM System merupakan perwujudan dari
pengadaan material melalui bursa antar Unit PT. PLN,
pengadaan barang/jasa melalui e- bidding dan e-auction.
12. 12
3. Portal e-Procurement PT. PLN.
Sarana portal e-Procurement merupakan usaha untuk
memberikan hosting portal kepada pihak lain yang inign
menggunakan jasa layanan pengadaan barang/jasa, memberikan
layanan promosi/iklan melalui portal e-Procurement, dan
menjadi pusat penyedia informasi.
f. I-SMS
Penyelesaian dari Service Cooperation Agreement untuk I-SMS 8123
untuk periode tahun 2006-2007 antara PT PLN (Persero) dan operator
selular sebagai penyedia konten (Content Provider). Penandatanganan
kontrak (Agreement) dari layanan I-SMS out-in Service Pilot Project
Implementation telah diadakan di APJ Surabaya Selatan pada unit
distribusi PLN Jawa Timur
Sistem informasi lainnya yang baru diterapkan adalah I-SMS 8123
yang akan selesai diimplementasikan pada tahun 2006-2007 antara PT
PLN (Persero) dan operator selular sebagai penyedia konten (Content
Provider) pada unit distribusi PLN Jawa Timur. Layanan ini akan
memberitahukan jumlah pemakaian listrik dalam satu periode, cara dan
tempat pembayaran yang bisa dipilih pelanggan, dan cabang-cabang
PLN yang ada dalam wilayah tertentu. Layanan I-SMS juga hanya
terbatas pada daerah Jawa dan itu juga belum maksimal serta belum
dikembangkan hingga seluruh Indonesia.
2. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Manajemen
pada PT. PLN (Persero)
Kelebihan penerapan sistem informasi manajemen pada PT. PLN, yaitu:
1. Adanya perencanaan IT Resources korporat yang baik
Karena dalam bagian PLN terdapat lembaga perencanaan dan
teknologi system informasi yang amat menunjang dalam proses
pengembangan sistem informasi dan proses bisnis yang dapat
meningkatkan profit perusahaan.
13. 13
2. Adanya Perencana korporat dalam 5 tahun
Perencana korporat yang dimaksud disini adalah suatu alat yang
digunakan oleh Subdit PSI (Sub Direktorat Proses Bisnis dan Sistem
Informasi) untuk melakukan perencanaan terhadap pengembangan
Sistem informasi secara keseluruhan dalam hal Information
Technology Master Plan (ITMP) dan Information Technology Detail
Implementation Plan (ITDP).
3. Adanya Aplikasi standar untuk proses bisnis
Seperti e-procurement guna pengadaan barang/jasa, aplikasi ini
digunakan untuk menghindari pengadaan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan atau perencaan.
4. Memiliki jasa pendidikan pada bidang sistem informasi
Karena PLN memiliki pusat pendidikan dan pelatihan bagi karyawan
yang memerlukan training lebih di bidang system informasi dan
kelistrikan. perlunya pelatihan ini guna menghasilkan SDM yang lebih
handal dalam menjalankan proses bisnis secara elektronis.
5. Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi
berbasis internet.
6. Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka
tanpa adanya kerahasiaan.
7. Proses dalam setiap tahapan pengadaan barang/jasa akan dengan
mudah diikuti / diawasi oleh seluruh stakeholder karena menggunakan
e- procurement. Proses akan berlangsung secara : Efisien, efektif,
terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan
akuntabel.
8. Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih
sehat dan mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN)
dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
14. 14
Sedangkan, Kekurangan penerapan sistem informasi manajemen pada PT. PLN, yaitu:
1. Keterbatasan dana untuk investasi
Dalam melakukan pengembangan system informasi kebutuhan akan
anggaran dan dana terhadap kebutuhan teknologi masih sangat
terbatas. artinya kebutuhan harus disesuaikan dengan anggaran PLN
yang telah dirumuskan oleh tim perumus yang dalam 1 tahun teknologi
hanya mendapat anggaran 15 % dari seluruh anggaran
2. Kurangnya sumber daya manusia
SDM merupakan sumber utama yang menentukan keberhasilan suatu
teknologi dapat berjalan dengan sukses. sedangkan yang menguasai
system belum tentu banyak di PLN.
3. Belum diterapkannya IT Government secara menyeluruh
Dalam PLN It Government belum diterapkan masih dalam tahap
perencanaan, karena dibutuhkan konsekuensi dan kerjasama di seluruh
unit PLN agar dapat berjalan dengan baik.
4. Faktor kultur perubahan organisasi yang cepat
Dalam PLN kultur organisasi bersifat manual artinya proses untuk
mencapai perubahan dalam proses bisnis perusahaan masih sangat
kurang. maka diperlukan system informasi yang mendukung
knowledge management.
5. Beberapa unit bisnis belum melakukan join bisnis dengan
www.pln.co.id.
15. 15
B A B IV
K E S I M P U L A N & S A R A N
1. Kesimpulan
Sistem informasi dalam Manajemen PLN seperti yang telah
disebutkan, merupakan penambahan dari sistem informasi manajemen yang
sebelumnya telah ada pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan tentu
saja untuk menunjang operasi PLN dalam menyediakan listrik bagi
masyarakat luas seiring dengan perkembangan teknologi dan tentu saja
permintaan listrik dari pelanggan yang semakin besar sehingga diperlukan
sistem informasi manajemen yang harus bisa menunjang permintaan tersebut.
Pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), telah
dilakukan pada kantor utama, distribusi Bali, distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang dan PLN P3B dan ditujukan sebagai program implementasi awal
dari Go Live Support Extension. PLN juga sedang mengembangkan salah satu
aplikasi ERP yang mencakup rencana pembuatan beberapa aplikasi yang
termasuk dalam Information Technology Master Plan (ITMP) (rencana utama
teknologi informasi) yang mencakup rencana pembuatan aplikasi corporate
and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center), Customer
Information System (CIS), e- procurement, dan I-SMS 8123.
Dari sekian jumlah sistem informasi manajemen baru yang telah
diimplementasikan PLN, dapat dikatakan belum memadai untuk melayani
masyarakat, sebab keterbatasan sumber daya manusia yang menjadi kendala
utama sulit untuk diatasi. Penerapan CIS juga masih membutuhkan waktu
yang belum jelas sebab dalam tahun 2006 saja hanya masih dalam tahap
perencanaan.
16. 16
2. Saran
1. PLN seharusnya membuat estimasi waktu dan tahapan yang akan
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu agar bisa lebih jelas dalam
melakukan pengendalian.
2. Penerapan sistem informasi manajemen dalam PLN sebaiknya segera
dilakukan berhubungan dengan teknologi yang makin maju ini,
masyarakat tentu saja membutuhkan pelayanan yang lebih baik.
3. Dalam menerapkan system informasi, PLN sebaiknya membagi proporsi
yang sesuai bagi setiap kantor pusat wilayah, bukan hanya pada satu
wilayah, seperti hanya pada pulau jawa saja, sedangkan untuk wilayah
Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Irian belum mendapat bagian
penerapan sama sekali. Hal ini ditujukan agar bisa lebih mudah untuk
menerapkan seluruh system ERP pada seluruh cabang, baik pusat maupun
cabang pembantu agar di kemudian hari bisa lebih mudah dalam
menerapkan/menyebarluaskan penerapan system untuk seluruh bagian
PLN sebab seperti yang kita ketahui, lain wilayah, lain budaya, jadi PLN
harus bisa memperhatikan sebaik mungkin hal ini dalam penerimaan
system oleh orang-orang yang bekerja di PLN setiap wilayah.
17. 17
D A F T A R P U S T A K A
1. McLeod R. 1998.Sistem Informasi Manajemen edisi ketujuh. Prenhallindo:
Jakarta.
2. Sutanta E. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.
3. Susanto A. 2003. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangan
edisi kedua. Lingga Jaya : Bandung.
4. Wikipedia, 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara
(Diakses Minggu, 15 Oktober 2017, 15:13)
5. PLN, 2017. http://www.pln.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan (Diakses
Minggu, 15 Oktober 2017, 15:15)
6. Wendly, 2008. https://wendly.wordpress.com/2008/08/02/penerapan-sistem-
informasi-manajemen-pada-pt-pln-persero/ (Diakses Rabu, 15 Oktober 2017
jam 15.21 WIB)
7. Deemi, 2013. https://deemoiselleqr.wordpress.com/2013/04/13/penerapan-
aplikasi-sistem-informasi-manajemen-e-procurement-di-pt-pln-persero/
(Diakses Rabu, 15 Oktober 2017 jam 15.25 WIB)
8. Dyta, 2013. http://dytadanasuraya.blogspot.co.id/2013/12/penerapan-sistem-
informasi- manajemen.html (Diakses Rabu, 15 Oktober 2017 jam 15.30 WIB)
9. Ade, 2017. https://www.slideshare.net/adenurzen/tugas-uts-sipi-dosen-hafzi-
ali?qid=f0b31d68-13a8-4558-962f-81525b592869&v=&b=&from_search=13
(Diakses Rabu, 15 Oktober 2017 jam 15.33 WIB)