SlideShare a Scribd company logo
SILA KETUHANAN YME 
PERTEMUAN KE-7
HISTORI (1) 
• Secara garis besar, kekuatan politik terbagi : 
a. Golongan Kebangsaan (nasionalis-sekuler) 
Soekarno, Moh.Hatta, Soepomo, 
Wongsonagoro, RA 
a. Golongan Islam (nasionalis-islam) 
• Berselisih paham mengenai HUBUNGAN 
NEGARA dan AGAMA 
• Perselisihan tsb tergambar saat sidang BPUPKI
HISTORI (2) 
GOLONGAN KEBANGSAAN GOLONGAN ISLAM 
NASIONALIS-SEKULER NASIONALIS-ISLAMI 
PENGARUH EROPA PENGARUH LINGKUNGAN ISLAM 
MOH. HATTA, SOEPOMO, 
WONGSONAGORO, RADJIMAN W, R.AA 
SOEMITRO KOLOPAKING, J.LATUHARHARY 
AGOES SALIM, ABIKUSNO TJOKROSUJOSO, 
Ki Bagoes Hadikosoemo 
Negara hendaknya “Netral” thd agama Negara tidak bisa dipisahkan dari agama 
Islam sebagai dasar negara 
Namun ada pula kelompok yg tidak sepenuhnya memisahkan urusan negara 
dan urusan agama. 
Tokoh-tokohnya antara lain : SOEKARNO, AA. MARAMIS DAN SOEBARDJO
HISTORI (3) 
• Meskipun berselisih, namun tidak ada penolakan 
thd nilai-nilai Ketuhanan. 
• Dua tokoh menyampaikan formula alternatif: 
a. Hatta secara konseptual (baca hal 73), 
Ingin mendirikan negara modern diatas 
perpisahan (differensiasi) antara urusan agama 
dan negara. 
b. Soekarno secara Praktis (baca hal 74) 
Pidato tg 1 Juni, saat menyampaikan Pancasila
HISTORI (4) 
• Sidang I BPUPKI (29 Mei-1 Juni) kemudian 
membentuk panitia 8 yg dipimpin Soekarno 
bertugas utk mengumpulkan usul-usul 
anggota 
• Soekarno scr informal membentuk Panitia 9 
dg komposisi gol kebangsaan dan islam 
seimbang. 
• Komposisi anggota (baca catatan kaki no 20 
hal 23)
HISTORI (5) 
• Tgl 22 Juni, Panitia 9 berhasil merumuskan 
rancangan Pembukaan UUD yg didalamnya 
tertulis “Piagam Jakarta” 
• Soekarno mengatakan hasil tsb merupakan 
hasil kompromistis antara 2 gol tsb. Yg terlihat 
pada alinea ketiga : “Atas berkat rahmat Allah 
Yg Maha Kuasa……” dan alinea terakhir yg 
memuat “sila pertama + dg kewajiban 
menjalankan syariat islam bagi pemeluknya”
HISTORI (6) 
• Selain itu, Sila Ketuhanan menjadi Sila 
Pertama menegaskan negara dan politik 
mendapat dasar moral yg kuat (Hatta, baca hal 
78) 
• Rancangan Pembukaan UUD dibahas dan 
disepakati pd sidang II BPUPKI (10-17 Juli 
1945) 
• Latuharhary, MENOLAK tambahan 7 kata pada 
sila pertama (baca hal 79)
HISTORI (7) 
• PPKI didirikan 12 Agustus 1945, komposisi 
anggota based on kedaerahannya (baca hal 81- 
82) 
• Sidang pertama PPKI tgl 18 Agustus 1945, selain 
menetapkan Presiden dan Wapres juga kembali 
membahas “Piagam Jakarta” 
• Dalam sesi terakhir 7KATA pd sila pertama 
akhirnya DICORET dan diganti “TUHAN YME’ 
• Maka pasal 6 dan pasal 29 pun ikut berubah 
• Tokoh yg mempunyai Andil Besar : MOH HATTA 
(baca catatan kaki no 96,97,98 hal 83)
HISTORI (7) 
• Sbg usaha meredam kekecewaan politik gol islam 
maka pd Kabinet Sjahrir ke-2 tahun 1946 
DEPARTEMEN AGAMA pertama kali dibentuk dan 
memberi nuansa lain dlm relasi antara negara 
dan agama di luar kerangka penyatuan (fusion) 
atau pemisahan (separation) 
• Perdebatan mengenai Hub. Negara dan Agama 
kembali muncul saat Sidang Konstituante hingga 
lahir DEKRIT PRESIDEN 1959 utk kembali ke UUD 
1945
HISTORI (8) 
• Mengapa Gol Islam “ngotot” dg 7 Kata menurut 
Prawoto Mangkoesasmito “karena hal itu 
menandai hal yg penting bahwa islam yg selama 
zaman kolonial terus dipinggirkan akan 
mendapatkan tempat yg layak dalam negara 
Indonesia Merdeka” 
• Secara perlahan Gol Islam kemudian menerima 
tercermin pidato Natsir di Pakistan Institute of 
World Affair th 1952 (baca hal 86-87)
KRITIK TEORI 
• Kritik thd Teori Sekularisasi dan doktrin Liberal 
yg mengatakan : 
“bahwa keyakinan keagamaan akan memudar 
dan kehilangan relevansinya dalam ruang publik, 
seiring dg proses modernisasi dan keperluan 
adanya kemandirian konsepsi keadilan diluar 
agama” 
• TERBANTAHKAN, karena scr empiris hal tsb 
tidak ditemukan.
• Riset Jose Casanova (1994) menemukan 
inkonsistensi dlm teori sekularisasi dg 
menunjukan 5 kasus yg menunjukan deprivatisasi 
agama (baca hal 103) bahkan yg tjadi 
membangkitkan gerakan fundamentalis agama 
(baca 103 dan 104) 
• Di era 1980-an dan 1990-an terjadi gerakan 
politik Islam hingga teologi pembebasan Katolik 
yg membawa agama keluar dr ruang privat ke 
ruang publik. 
• Secara empiris, ngr yg mengaku SEKULER tnyata 
BERSAHABAT dg AGAMA contohnya baca hal 99
• Dengan demikian maka hub agama dan 
negara perlu menemukan konteks relasi baru 
diluar kerangka “pemisahan” (separation) atau 
“penyatuan” (fusi) yg dpt menjamin “toleransi 
kembar (baca hal 101)”. 
• Relasi baru tersebut adalah PEMBEDAAN 
(DIFFERENTIATION/DISTINCTION) 
• Relasi inilah yg diwujudkan dlm PANCASILA
KESIMPULAN 
• Pembahasan Dasar Negara dipengaruhi oleh 
kondisi internal bangsa dan Dunia saat itu. 
• Kondisi Internal : fakta bahwa gol islam mrp 
simpul perlawanan contoh berdirinya SDI/SI; 
oleh krn itu terjadi sekularisasi oleh Kolonial dan 
Jepang mencegah gol islam masuk politik 
• Kondisi Eksternal : adanya modernisasi dan 
demokratisasi di negara-negara Eropa  
mempengaruhi tokoh bangsa yg sekolah diluar
KESIMPULAN 
• Sila Ketuhanan mencerminkan komitmen etis 
bangsa Indonesia utk menyelenggarakan 
kehidupan publik-politik based on : 
a. Nilai-nilai moralitas universal agama 
b. Budi Pekerti yg luhur 
Tanpa menjadikan salah satu agama mendikte 
agama
KESIMPULAN 
• Maka, setiap komunitas agama harus memiliki 
pemahaman yg jernih : 
a. tg mana persoalan privat dari komunitas 
agama dan mana pula persoalan publik dari 
agama, 
b. kapan mereka bisa berbeda dan kapan 
mereka bisa bersatu.
SILA KEMANUSIAAN YG ADIL 
DAN BERADAB 
PERTEMUAN KE-7
HISTORI (1) 
• Sebagai titik silang antar benua, samudera dan 
peradaban Indonesia sejak lama dipengaruhi 
dan mempengaruhi realitas global 
• Oleh karena itu, tidak bisa melepaskan diri 
dari komitmen kemanusiaan universal. 
• Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan
HISTORI (2) 
• Gagasan Soekarno tg Internasionalisme atau Peri 
Kemanusiaan yakni 
a. Komitmen bangsa thd nilai-nilai kemanusiaan 
universal 
b. Kebangsaan yg menuju kpd kekeluargaan 
bangsa-bangsa (internasionalisme) 
“Internasionalisme tdk dpt hidup subur kalau tdk 
berakar didalam bumi nasionalisme. Nasionalisme 
tdk dpt hidup subur kalau tidak hidup dlm 
tamansari internasionalisme”
HISTORI (3) 
• Maka, Orientasi kemanusiaan yg adil dan 
beradab itu bersifat ganda : 
a. Keluar yakni ikut memperjuangkan 
perdamaian dan keadilan dunia 
b. Ke dalam yakni ikut memuliakan HAM sbg 
individu maupun kelompok
HISTORI (4) 
• Komitmen tersebut tertuan dalam Pembukaan 
UUD 1945 : 
1. Alinea 1: Hak mutlak, kemerdekaan bg sgala 
bangsa dan warganya 
2. Alinea 2 : menekankan perjuangan nasional 
meraih kemerdekaan dan menentukan nasib 
sendiri 
3. Alinea 3 : mengembalikan derajat manusia pd 
fitrah kesetaraannya sbg ciptaan Tuhan dan 
karena itu Indonesia mendeklarasikan 
kemerdekaan
HISTORI (5) 
4. Aline ke-4 mengandung dua hal penting : 
a. isu-isu kemanusiaan kpd tuj negara baik 
nasional dan internasional 
b.Isu kemanusiaan pd dasar negara
HISTORI (6) 
• Terjadi perdebatan saat pembahasan Pasal-Pasal 
HAM UUD 1945 di Sidang BPUPKI. 
• Isu yg menjadi perdebatan adalah “Negara 
Kekeluargan versus HAM” 
• Soepomo sempat menolak gagasan Moh Yamin 
soal aturan HAM dlm UUD (baca hal 185-186) 
• Soepomo tidk sependapat karena HAM based on 
Declaration of Rights di Prancis dan USA 
bersandar individualisme, sdgkan Indonesia 
adalah negara kekeluargaan
HISTORI (7) 
• Mencapai kesepakatan utk mencantumkan 
Pasal yg mengatur tg HAM antara lain baca hal 
187 
• Gagasan Soepomo, warga ngr lbh 
mengedepankan pemenuhan kewajiban 
ketimbang haknya ngr ksejahteraan 
• Selain Yamin, Agoes Salim, Moh. Hatta, 
Soekiman dan Soekarno mendukung aturan 
HAM
HISTORI (8) 
• Hatta setuju krn menurutnya aturan HAM 
penting demi mencegah negara ksjahteraan 
menjadi negara kekuasaan terutama hak 
berkumpul/berserikat dan mengeluarkan 
pendapat 
• Setelah UUD 1945 di amandemen pasal 
mengenai HAM bertambah jumlahnya.
Tiga generasi HAM 
(UUD 1945 sblm amandemen) 
1. Generasi Pertama : Hak Sipil dan Hak Politik 
2. Generasi Kedua : Hak demokratis 
3. Generasi Ketiga : Hak ekonomi-sosial-kultural- 
kolektif 
Detail baca di hal 192 - 193
UUD 1945 setelah amandemen 
Pasal HAM mengandung 5 nilai : 
1. Pemeliharaan, perlindungan thd hal yg berkaitan dg 
Agama 
2. Pemeliharaan, pengayoman thd jiwa atau diri ini 
mulai dari lahir smp batin 
3. Perlindungan thd keberlangsungan kehidupan 
individu, perlindungan diri pribadi, keluarga, 
kehormatan dan martabatnya 
4. Memelihara akal smp pd hal yg bisa merusak akal, hal 
yg menyebabkan penyimpangan perilaku 
5. Memelihara harta yaitu jaminan perlindungan hak 
milik pribadi
INDONESIA DAN DUNIA 
• Indonesia sbg warga internasional, 
mewujudkan kemanusiaan adil dan beradab 
melalui sikap politik bebas-aktif 
• Moh. Hatta adalah tokoh yg menggagas 
kebijakan luar Negeri independen/non-blok 
• Gagasan yg lahir ditengah-tengah Perang 
Dunia Dingin antara Blok Barat-Timur (block 
power)
• Politik Bebas-Aktif diambil sbg : 
a. Posisi Indonesia yg memilih aktif tidak pasif 
dlm arena internasional 
b. Menjadi agen aktif dg menentukan 
pendiriannya sendiri. 
Based on tulisan Hatta di jurnal internasional 
Foreign Affairs.
KESIMPULAN 
• Kemanusiaan yg Adil dan Beradab yg 
tercantum dalam Pembukaan UUD merupakan 
political idealism Negara ini. 
• Sedangkan Pasal-Pasal HAM dan Politik bebas-aktif 
adalah realisme politik (realism political)

More Related Content

What's hot

DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMADINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMAFaisal Husaini
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaBima Ridwan
 
Pancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaPancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaAninSari
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negarainasalsa
 
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahPancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahdzakiaziz
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesiadayurikaperdana19
 
Dipa nusantara aidit
Dipa nusantara aiditDipa nusantara aidit
Dipa nusantara aiditAl Alfiyah
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaPancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaDeden Reinaldi
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruPancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruRachmat Narendra
 
Perbandingan Orde Orde pancasila
Perbandingan Orde Orde pancasilaPerbandingan Orde Orde pancasila
Perbandingan Orde Orde pancasilaprima1999
 
Pancasila
PancasilaPancasila
PancasilaDmon77
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaYabniel Lit Jingga
 
Makalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiMakalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiFany Mardiyanti
 
Sejarah Pancasila
Sejarah PancasilaSejarah Pancasila
Sejarah Pancasilainasalsa
 

What's hot (20)

DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMADINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
 
Pancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaPancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesia
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahPancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
 
Dipa nusantara aidit
Dipa nusantara aiditDipa nusantara aidit
Dipa nusantara aidit
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaPancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
SEJARAH PANCASILA
SEJARAH PANCASILASEJARAH PANCASILA
SEJARAH PANCASILA
 
Pancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde LamaPancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde Lama
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruPancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
 
Perbandingan Orde Orde pancasila
Perbandingan Orde Orde pancasilaPerbandingan Orde Orde pancasila
Perbandingan Orde Orde pancasila
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
PPKn Kelas 9 Pertemuan ke-2
PPKn Kelas 9 Pertemuan ke-2PPKn Kelas 9 Pertemuan ke-2
PPKn Kelas 9 Pertemuan ke-2
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Proses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasilaProses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasila
 
Makalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiMakalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasi
 
Sejarah Pancasila
Sejarah PancasilaSejarah Pancasila
Sejarah Pancasila
 

Similar to Sila ke 1 dan ke-2

Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganPancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganDwi Lestariningsih
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
PPT Pertemuan 2 Pancasila Edit.pptx
PPT Pertemuan 2 Pancasila Edit.pptxPPT Pertemuan 2 Pancasila Edit.pptx
PPT Pertemuan 2 Pancasila Edit.pptxsospenyu
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4dzakiaziz
 
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdfSejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdfMira Veranita
 
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 23.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 2Ainul Fikri
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATsebelasipaxxx
 
Zblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islamZblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islampropadeus
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptMuhamad Yogi
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdfpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdfAdlafn19
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxMuhamadSidik24
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxNurulyDybala1
 
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxPower point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxMuhamadSidik24
 
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfMateri Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfNiWayanJulianti
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraAnnisa Suci Priyanti
 

Similar to Sila ke 1 dan ke-2 (20)

Makna proklamasi
Makna proklamasiMakna proklamasi
Makna proklamasi
 
Pend pancasila imam
Pend pancasila imamPend pancasila imam
Pend pancasila imam
 
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganPancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
PPT Pertemuan 2 Pancasila Edit.pptx
PPT Pertemuan 2 Pancasila Edit.pptxPPT Pertemuan 2 Pancasila Edit.pptx
PPT Pertemuan 2 Pancasila Edit.pptx
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
PKN Y4R
PKN Y4RPKN Y4R
PKN Y4R
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4
 
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdfSejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 23.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
 
Zblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islamZblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islam
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdfpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
 
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxPower point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
 
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfMateri Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
 

More from dzakiaziz

Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)dzakiaziz
 
Pip pertemuan ke 5
Pip pertemuan ke 5Pip pertemuan ke 5
Pip pertemuan ke 5dzakiaziz
 
Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4dzakiaziz
 
Psisos 2 pendekatan psisos new
Psisos 2 pendekatan psisos newPsisos 2 pendekatan psisos new
Psisos 2 pendekatan psisos newdzakiaziz
 
Psikologi sosial i
Psikologi sosial iPsikologi sosial i
Psikologi sosial idzakiaziz
 
Manajer dan lingkungan eksternal organisasi
Manajer dan lingkungan eksternal organisasiManajer dan lingkungan eksternal organisasi
Manajer dan lingkungan eksternal organisasidzakiaziz
 
Manajemen kontemporer
Manajemen kontemporerManajemen kontemporer
Manajemen kontemporerdzakiaziz
 
Globalisasi dan Manajemen
Globalisasi dan ManajemenGlobalisasi dan Manajemen
Globalisasi dan Manajemendzakiaziz
 
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)dzakiaziz
 
Pip pertemuan ke 3
Pip pertemuan ke 3Pip pertemuan ke 3
Pip pertemuan ke 3dzakiaziz
 
Pip pertemuan ke 2
Pip pertemuan ke 2Pip pertemuan ke 2
Pip pertemuan ke 2dzakiaziz
 
Pip pertemuan ke 1
Pip pertemuan ke 1Pip pertemuan ke 1
Pip pertemuan ke 1dzakiaziz
 
PENDIDIKAN PANCASILA KE 1
PENDIDIKAN PANCASILA KE 1PENDIDIKAN PANCASILA KE 1
PENDIDIKAN PANCASILA KE 1dzakiaziz
 
PENDIDIKAN PANCASILA 1
PENDIDIKAN PANCASILA 1PENDIDIKAN PANCASILA 1
PENDIDIKAN PANCASILA 1dzakiaziz
 

More from dzakiaziz (18)

None 1
None 1None 1
None 1
 
None
NoneNone
None
 
None
NoneNone
None
 
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
 
Pip pertemuan ke 5
Pip pertemuan ke 5Pip pertemuan ke 5
Pip pertemuan ke 5
 
Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4
 
Psisos 2 pendekatan psisos new
Psisos 2 pendekatan psisos newPsisos 2 pendekatan psisos new
Psisos 2 pendekatan psisos new
 
Psikologi sosial i
Psikologi sosial iPsikologi sosial i
Psikologi sosial i
 
Sila ke 5
Sila ke 5Sila ke 5
Sila ke 5
 
Manajer dan lingkungan eksternal organisasi
Manajer dan lingkungan eksternal organisasiManajer dan lingkungan eksternal organisasi
Manajer dan lingkungan eksternal organisasi
 
Manajemen kontemporer
Manajemen kontemporerManajemen kontemporer
Manajemen kontemporer
 
Globalisasi dan Manajemen
Globalisasi dan ManajemenGlobalisasi dan Manajemen
Globalisasi dan Manajemen
 
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu (1)
 
Pip pertemuan ke 3
Pip pertemuan ke 3Pip pertemuan ke 3
Pip pertemuan ke 3
 
Pip pertemuan ke 2
Pip pertemuan ke 2Pip pertemuan ke 2
Pip pertemuan ke 2
 
Pip pertemuan ke 1
Pip pertemuan ke 1Pip pertemuan ke 1
Pip pertemuan ke 1
 
PENDIDIKAN PANCASILA KE 1
PENDIDIKAN PANCASILA KE 1PENDIDIKAN PANCASILA KE 1
PENDIDIKAN PANCASILA KE 1
 
PENDIDIKAN PANCASILA 1
PENDIDIKAN PANCASILA 1PENDIDIKAN PANCASILA 1
PENDIDIKAN PANCASILA 1
 

Recently uploaded

Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfyuniarmadyawati361
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 

Recently uploaded (20)

Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 

Sila ke 1 dan ke-2

  • 1. SILA KETUHANAN YME PERTEMUAN KE-7
  • 2. HISTORI (1) • Secara garis besar, kekuatan politik terbagi : a. Golongan Kebangsaan (nasionalis-sekuler) Soekarno, Moh.Hatta, Soepomo, Wongsonagoro, RA a. Golongan Islam (nasionalis-islam) • Berselisih paham mengenai HUBUNGAN NEGARA dan AGAMA • Perselisihan tsb tergambar saat sidang BPUPKI
  • 3. HISTORI (2) GOLONGAN KEBANGSAAN GOLONGAN ISLAM NASIONALIS-SEKULER NASIONALIS-ISLAMI PENGARUH EROPA PENGARUH LINGKUNGAN ISLAM MOH. HATTA, SOEPOMO, WONGSONAGORO, RADJIMAN W, R.AA SOEMITRO KOLOPAKING, J.LATUHARHARY AGOES SALIM, ABIKUSNO TJOKROSUJOSO, Ki Bagoes Hadikosoemo Negara hendaknya “Netral” thd agama Negara tidak bisa dipisahkan dari agama Islam sebagai dasar negara Namun ada pula kelompok yg tidak sepenuhnya memisahkan urusan negara dan urusan agama. Tokoh-tokohnya antara lain : SOEKARNO, AA. MARAMIS DAN SOEBARDJO
  • 4. HISTORI (3) • Meskipun berselisih, namun tidak ada penolakan thd nilai-nilai Ketuhanan. • Dua tokoh menyampaikan formula alternatif: a. Hatta secara konseptual (baca hal 73), Ingin mendirikan negara modern diatas perpisahan (differensiasi) antara urusan agama dan negara. b. Soekarno secara Praktis (baca hal 74) Pidato tg 1 Juni, saat menyampaikan Pancasila
  • 5. HISTORI (4) • Sidang I BPUPKI (29 Mei-1 Juni) kemudian membentuk panitia 8 yg dipimpin Soekarno bertugas utk mengumpulkan usul-usul anggota • Soekarno scr informal membentuk Panitia 9 dg komposisi gol kebangsaan dan islam seimbang. • Komposisi anggota (baca catatan kaki no 20 hal 23)
  • 6. HISTORI (5) • Tgl 22 Juni, Panitia 9 berhasil merumuskan rancangan Pembukaan UUD yg didalamnya tertulis “Piagam Jakarta” • Soekarno mengatakan hasil tsb merupakan hasil kompromistis antara 2 gol tsb. Yg terlihat pada alinea ketiga : “Atas berkat rahmat Allah Yg Maha Kuasa……” dan alinea terakhir yg memuat “sila pertama + dg kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya”
  • 7. HISTORI (6) • Selain itu, Sila Ketuhanan menjadi Sila Pertama menegaskan negara dan politik mendapat dasar moral yg kuat (Hatta, baca hal 78) • Rancangan Pembukaan UUD dibahas dan disepakati pd sidang II BPUPKI (10-17 Juli 1945) • Latuharhary, MENOLAK tambahan 7 kata pada sila pertama (baca hal 79)
  • 8. HISTORI (7) • PPKI didirikan 12 Agustus 1945, komposisi anggota based on kedaerahannya (baca hal 81- 82) • Sidang pertama PPKI tgl 18 Agustus 1945, selain menetapkan Presiden dan Wapres juga kembali membahas “Piagam Jakarta” • Dalam sesi terakhir 7KATA pd sila pertama akhirnya DICORET dan diganti “TUHAN YME’ • Maka pasal 6 dan pasal 29 pun ikut berubah • Tokoh yg mempunyai Andil Besar : MOH HATTA (baca catatan kaki no 96,97,98 hal 83)
  • 9. HISTORI (7) • Sbg usaha meredam kekecewaan politik gol islam maka pd Kabinet Sjahrir ke-2 tahun 1946 DEPARTEMEN AGAMA pertama kali dibentuk dan memberi nuansa lain dlm relasi antara negara dan agama di luar kerangka penyatuan (fusion) atau pemisahan (separation) • Perdebatan mengenai Hub. Negara dan Agama kembali muncul saat Sidang Konstituante hingga lahir DEKRIT PRESIDEN 1959 utk kembali ke UUD 1945
  • 10. HISTORI (8) • Mengapa Gol Islam “ngotot” dg 7 Kata menurut Prawoto Mangkoesasmito “karena hal itu menandai hal yg penting bahwa islam yg selama zaman kolonial terus dipinggirkan akan mendapatkan tempat yg layak dalam negara Indonesia Merdeka” • Secara perlahan Gol Islam kemudian menerima tercermin pidato Natsir di Pakistan Institute of World Affair th 1952 (baca hal 86-87)
  • 11. KRITIK TEORI • Kritik thd Teori Sekularisasi dan doktrin Liberal yg mengatakan : “bahwa keyakinan keagamaan akan memudar dan kehilangan relevansinya dalam ruang publik, seiring dg proses modernisasi dan keperluan adanya kemandirian konsepsi keadilan diluar agama” • TERBANTAHKAN, karena scr empiris hal tsb tidak ditemukan.
  • 12. • Riset Jose Casanova (1994) menemukan inkonsistensi dlm teori sekularisasi dg menunjukan 5 kasus yg menunjukan deprivatisasi agama (baca hal 103) bahkan yg tjadi membangkitkan gerakan fundamentalis agama (baca 103 dan 104) • Di era 1980-an dan 1990-an terjadi gerakan politik Islam hingga teologi pembebasan Katolik yg membawa agama keluar dr ruang privat ke ruang publik. • Secara empiris, ngr yg mengaku SEKULER tnyata BERSAHABAT dg AGAMA contohnya baca hal 99
  • 13. • Dengan demikian maka hub agama dan negara perlu menemukan konteks relasi baru diluar kerangka “pemisahan” (separation) atau “penyatuan” (fusi) yg dpt menjamin “toleransi kembar (baca hal 101)”. • Relasi baru tersebut adalah PEMBEDAAN (DIFFERENTIATION/DISTINCTION) • Relasi inilah yg diwujudkan dlm PANCASILA
  • 14. KESIMPULAN • Pembahasan Dasar Negara dipengaruhi oleh kondisi internal bangsa dan Dunia saat itu. • Kondisi Internal : fakta bahwa gol islam mrp simpul perlawanan contoh berdirinya SDI/SI; oleh krn itu terjadi sekularisasi oleh Kolonial dan Jepang mencegah gol islam masuk politik • Kondisi Eksternal : adanya modernisasi dan demokratisasi di negara-negara Eropa  mempengaruhi tokoh bangsa yg sekolah diluar
  • 15. KESIMPULAN • Sila Ketuhanan mencerminkan komitmen etis bangsa Indonesia utk menyelenggarakan kehidupan publik-politik based on : a. Nilai-nilai moralitas universal agama b. Budi Pekerti yg luhur Tanpa menjadikan salah satu agama mendikte agama
  • 16. KESIMPULAN • Maka, setiap komunitas agama harus memiliki pemahaman yg jernih : a. tg mana persoalan privat dari komunitas agama dan mana pula persoalan publik dari agama, b. kapan mereka bisa berbeda dan kapan mereka bisa bersatu.
  • 17. SILA KEMANUSIAAN YG ADIL DAN BERADAB PERTEMUAN KE-7
  • 18. HISTORI (1) • Sebagai titik silang antar benua, samudera dan peradaban Indonesia sejak lama dipengaruhi dan mempengaruhi realitas global • Oleh karena itu, tidak bisa melepaskan diri dari komitmen kemanusiaan universal. • Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan
  • 19. HISTORI (2) • Gagasan Soekarno tg Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan yakni a. Komitmen bangsa thd nilai-nilai kemanusiaan universal b. Kebangsaan yg menuju kpd kekeluargaan bangsa-bangsa (internasionalisme) “Internasionalisme tdk dpt hidup subur kalau tdk berakar didalam bumi nasionalisme. Nasionalisme tdk dpt hidup subur kalau tidak hidup dlm tamansari internasionalisme”
  • 20. HISTORI (3) • Maka, Orientasi kemanusiaan yg adil dan beradab itu bersifat ganda : a. Keluar yakni ikut memperjuangkan perdamaian dan keadilan dunia b. Ke dalam yakni ikut memuliakan HAM sbg individu maupun kelompok
  • 21. HISTORI (4) • Komitmen tersebut tertuan dalam Pembukaan UUD 1945 : 1. Alinea 1: Hak mutlak, kemerdekaan bg sgala bangsa dan warganya 2. Alinea 2 : menekankan perjuangan nasional meraih kemerdekaan dan menentukan nasib sendiri 3. Alinea 3 : mengembalikan derajat manusia pd fitrah kesetaraannya sbg ciptaan Tuhan dan karena itu Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan
  • 22. HISTORI (5) 4. Aline ke-4 mengandung dua hal penting : a. isu-isu kemanusiaan kpd tuj negara baik nasional dan internasional b.Isu kemanusiaan pd dasar negara
  • 23. HISTORI (6) • Terjadi perdebatan saat pembahasan Pasal-Pasal HAM UUD 1945 di Sidang BPUPKI. • Isu yg menjadi perdebatan adalah “Negara Kekeluargan versus HAM” • Soepomo sempat menolak gagasan Moh Yamin soal aturan HAM dlm UUD (baca hal 185-186) • Soepomo tidk sependapat karena HAM based on Declaration of Rights di Prancis dan USA bersandar individualisme, sdgkan Indonesia adalah negara kekeluargaan
  • 24. HISTORI (7) • Mencapai kesepakatan utk mencantumkan Pasal yg mengatur tg HAM antara lain baca hal 187 • Gagasan Soepomo, warga ngr lbh mengedepankan pemenuhan kewajiban ketimbang haknya ngr ksejahteraan • Selain Yamin, Agoes Salim, Moh. Hatta, Soekiman dan Soekarno mendukung aturan HAM
  • 25. HISTORI (8) • Hatta setuju krn menurutnya aturan HAM penting demi mencegah negara ksjahteraan menjadi negara kekuasaan terutama hak berkumpul/berserikat dan mengeluarkan pendapat • Setelah UUD 1945 di amandemen pasal mengenai HAM bertambah jumlahnya.
  • 26. Tiga generasi HAM (UUD 1945 sblm amandemen) 1. Generasi Pertama : Hak Sipil dan Hak Politik 2. Generasi Kedua : Hak demokratis 3. Generasi Ketiga : Hak ekonomi-sosial-kultural- kolektif Detail baca di hal 192 - 193
  • 27. UUD 1945 setelah amandemen Pasal HAM mengandung 5 nilai : 1. Pemeliharaan, perlindungan thd hal yg berkaitan dg Agama 2. Pemeliharaan, pengayoman thd jiwa atau diri ini mulai dari lahir smp batin 3. Perlindungan thd keberlangsungan kehidupan individu, perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan dan martabatnya 4. Memelihara akal smp pd hal yg bisa merusak akal, hal yg menyebabkan penyimpangan perilaku 5. Memelihara harta yaitu jaminan perlindungan hak milik pribadi
  • 28. INDONESIA DAN DUNIA • Indonesia sbg warga internasional, mewujudkan kemanusiaan adil dan beradab melalui sikap politik bebas-aktif • Moh. Hatta adalah tokoh yg menggagas kebijakan luar Negeri independen/non-blok • Gagasan yg lahir ditengah-tengah Perang Dunia Dingin antara Blok Barat-Timur (block power)
  • 29. • Politik Bebas-Aktif diambil sbg : a. Posisi Indonesia yg memilih aktif tidak pasif dlm arena internasional b. Menjadi agen aktif dg menentukan pendiriannya sendiri. Based on tulisan Hatta di jurnal internasional Foreign Affairs.
  • 30. KESIMPULAN • Kemanusiaan yg Adil dan Beradab yg tercantum dalam Pembukaan UUD merupakan political idealism Negara ini. • Sedangkan Pasal-Pasal HAM dan Politik bebas-aktif adalah realisme politik (realism political)