2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-
Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dewasa ini sudah umum disadari
bahwa, peran Pancasila dalam kehidupan masyarakat begitu penting yaitu sebagai pedoman
warga Negara Indonesia untuk menapai kehidupanyang lebih baik.
Hal itulah yang mendorong penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, meskipun dengan pengetahuan, pengamatan dan pengalaman penulis yang terbatas
dalam menyusun makalah ini. Dalam makalah ini penulis mengajak para pembaca untuk
mengetahui lebih dalam tentang Pancasila, yang mungkin akan bisa menambah wawasan
pembaca. Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun makalah ini dengan lebih
baik lagi, agar kedepannya penulis dapat membuat makalah yang lebih baik yang bisa
menjadi pedoman bagi generasi mendatang.
Sampit, 25 November 2015
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Permasalahan ............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila.......................................................... 2
2.2 Kedudukan dan Fungsi Pancasila ........................................... 4
2.3 Isi Pancasila ................................................................................. 6
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 8
3.2 Saran ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar dari negara kita, yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pancasila diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar
terbentuknya Negara dan pandangan hidup bangsa Suatu bangsa tidak akan dapat
berdiri dengan kokoh tanpa adanya dasar Negara yang kuat dan tidak akan dapat
mengetahui dengan jelas kemana arah dan tujuan yang akan dicapai tanpa
pandangan hidup.
Dengan adanya dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi berbagai permasalahan, baik yang datang dari dalam maupun
luar. Kalau kita dapat umpamakan, Negara tanpa dasar Negara bagaikan sebuah
bangunan yang tanpa dasar dan bangunan tersebut akan cepat roboh. Sebagai
warga Negara yang baik, hendaknya kita lebih mengenal dasar Negara
kita(Pancasila) secara lebih dalam dan menyeluruh, agar kita dapat lebih
menghargai dan menjunjung tinggi dasar Negara kita tersebut.
1.2 Permasalahan
Karena keterbatasan ilmu serta keterbatasan waktu yang penyusun miliki,
maka penyusun hanya mengangkat beberapa hal yang akan dijadikan sebagai
permasalahan dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimanakah sejarah lahirnya Pancasila?
2. Apakah kedudukan dan fungsi Pancasila di Indonesia?
3. Apasajakah isi dari Pancasila?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini kami susun dengan tujuan,yaitu:
1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya Pancasila.
2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Pancasila di Indonesia.
3. Untuk mengetahui isi dari Pancasila.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila
Pembahasan mengenai Dasar Negara dilakukan pertamakali pada saat
sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia(BPUPKI) yang berlangsung pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945.
Pada sidang tersebut terdapat usulan-usulan tentang Dasar Negara, usulan-usulan
yang dikemukakan adalah :
a. Prof. Mr. Muhammad Yamin
Mengusulkan Dasar Negara dalam pidatonya tidak tertulis pada tanggal 29
Mei 1945 dalam sidang BPUPKI, yaitu:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan Rakyat.
Setelah selesai berpidato, Beliau menyampaikan pula usulan-sulan tertulis
naskah rancangan UUD RI. Dalam pembukaan itu tercantum rumusan 5 dasar,
yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
b. Prof.Mr.Dr.R Soepomo (31 Mei 1945)
1. Paham Persatuan.
6. 3
2. Perhubungan Negara dan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisasi Negara.
5. Hubungan antar Bangsa yang Besifat Asia Timar Raya.
c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Oleh karena pada sidang pertama belum dicapai kata mufakat, maka
dibentuklah sebuah panitia kecil yang membahas usulan-uslan yang diajukan
dalam sidang BPUPKI baik lisan maupun tulisan yang disebut Panitia Sembilan
yang diketuai oleh Ir.Soekarno. Anggota Panitia Sembilan sendiri terdiri dari
tokoh Nasional yang mewakili golongan Nasioanalis dan Islam, yaitu : Drs.
Moh.Hatta, Mr.A.A Maramis, Mr.Muh Yamin, Mr.Ahmad Soebardjo, Abdul
Kahar Muzakar, KH.Wahid Hasyim, Abi Kusno, Tjokrosoejoso dan Haji Agus
Salim.
Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil menyusun suatu
naskah yang kemudian disebut Piagam Jakarta, yang di dalamnya tercantum
rumusan Dasar Negara sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
7. 4
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lalu dengan beberapa pertimbangan dan pembahasan ulang,maka sila pertama
pada Piagam Jakarta diubah menjadi Ketuhanan yang maha esa. Dengan demikian
lahirlah Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia hingga saat ini.
2.2 Kedudukan dan Fungsi Pancasila di Negara Indonesia
Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara. Selain fungsi pokok
tersebut, Pancasila mempunyai beberapa fungsi lagi, yaitu :
1. Pandangan hidup bangsa Indonesia
Yaitu yang dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia dalam mencapai
kesejahteraan lahir dan batin dalam masayarakat yang heterogen(beraneka
ragam)
2. Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia
Artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan
merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah
lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
3. Perjanjian Luhur
Artinya Pancasila telah disepakati secara Nasional sebagai dasar Negara
tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI(Panitia Perseapan
Kemerdekaan Indonesia).
4. Sumber dari segala sumber tertib hukum
Artinya bahwa segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan dengan
Pancasila.
5. Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia.
Yaitu masayarakat adil dan makmur secara merata materiil dan spiritual
yang berdasarkan Pancasila.
6. Sebagai Ideologi terbuka.
8. 5
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan
berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila namun mengeksplisitkan
wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga memiliki kemampuan yang
labih tajam untuk memecahkan masalah- masalah baru dan aktual. Sebagai
sautu ideologi yang bersifat terbuka maka Pancasila memeiliki dimensi
sebagai berikut :
a. Dimensi Idealistis, yaitu nilai- nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nlai- nilai
yang terkandung dalam lima sila pancasila : ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Maka dimensi idealistis Pancasila
bersumber pada niali- nilai filosofis yaitu filsafat Pancasila.
b. Dimensi Normatif, yaitu nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila
perlu dijabarkan dalam suatu sistem normatif, sebagaimana terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945 yang memiliki kedudukan tertinggi
dalam tertib hukum Indonesia. Dalam pengertian inilah maka
Pembukaan yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV,
berkedudukan sebagai ’staatsfundamentalnorm’(pokok kaidah negara
yang fundamental).
c. Dimensi Realistis, suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas
yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu
Pancasila selalu memiliki dimensi nilai- nilai ideal serta normaf maka
Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari,
baik dalam kaitannya bermasayarakat maupun dalam segala aspek
penyelenggaraan negara.
Berdasarkan hakikat ideologi Pancasila yang bersifast terbuka yang memiliki tiga
dimensi tersebut maka ideologi Pancasila tidak bersifat ’utopis’ yang hanya
merupakan sistem ide- ide belaka yang jauh dari kenyataan hidup sehari- hari.
Selain itu ideologi Pancasila bukan merupakan doktrin belaka karena doktrin
9. 6
hanya dimiliki pada ideologi yang hanya bersifat normatif dan tertutup, demikian
pula ideologi Pancasila bukanlah merupakan ideologi pragmatis yang hanya
menekankan segi praktis dan realistis belaka tanpa idelaisme yang rasional. Maka
Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya, nilai- nilai
dasar(hakikat) sila- sila Pancasila yang bersifat tetap adapun penjabaran dan
realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis terbuka dan senantiasa
mengikuti perkembangan zaman.
Menurut BP-7 Pusat, bahwa nilai- nilai yang terkandung dalam ideologi
terbuka tediri atas 2 jenis nilai yaitu,
Pertama : nilai dasar,yaitu nilai- nilai yang terkandung dalam ideologi yang
berupa cita- cita, tujuan, serta alat- alat perkembangan negara yang utama, sendi-
sendi mutlak negara terutama nilai- nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, serta Keadilan, ini bersifat tetap.
Kedua : nilai-nilai Instrumental, yaitu niali- nilai yang berupa arahan, kebijakan,
strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya, ini yang bersifat dinamis dan
terbuka yang senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman. Maka realisasi
nilai- nilai instrumental inilah yang merupakan pragsis dari ideologi. Berdasakan
uraian di muka maka Pancasila sebagai nilai dasar Ideologi negara adalah yang
bersifat tetap, adapun nilai- nilai instrumental yang merupakan pengamalan,
pengembangan dan pengayaan nilai- nilai dasar.
2.3 Isi Pancasila
Pancasila juga merupakan sarana atau wadah yang dapat mempersatukan
bangsa Indonesia, sebab Pancasila adalah falsafah, jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia yang mengandung nilai- nilai dan norma- norma yang luhur. Norma-
norma tersebut yaitu :
1. Norma Agama, bersumber dari Tuhan melalui utusannya yang bersisikan
peraturan hidup yang diterima sebagai perintah-perintah,larangan-larangan
dan anjuran-anjuran yang berasl dari Tuhan.Sebagian norma agama bersifat
10. 7
umum,jadi berlaku bagi seluruh golongan manusia di dunia terlepas dari
agama yang dianut.
2. Norma Kesusilaan yang dianggap sebagai aturan yang datang dari suara
hati sanubari manusia,dari bisikan kalbu atau suara batin yang diinsyafi
oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya.
3. Norma Kesopanan merupakan peraturan hidup yang timbul dari pergaulan
segolongan mansia dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari
sekelompok masyarakat.
4. Norma Hukum adalah aturan tertiulis maupun tidak tertulis yang berisikan
perintah atau larangan yang memaksa dan akan menimbilkan sanksi yang
tegas bagi setiap orang yang melanggarnya.
Keempat norma ini berlaku dan terdapat pada masyarakat Indonesia yang
masing-masing norma mempunyai perbedaan satu sama lain.Khusus Norma
Hukum yang dibuat oleh lembaga yang berwenang,untuk membuatnya (negara)
dan dari segi sanksinya lebih tegas dan jelas serta dapat dipaksakan dalam
pelaksanaannya.
11. 8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pancasila diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan sebagai Dasar Negara
dan Pandangan Hidup Bangsa.
Suatu bangsa tidak akan berdiri kokoh tanpa Dasar Negara yang kuat.Dengan
Dasar Negara suatu bangsa tidak akan terombang-ambingkan dalam
menghadapi berbagai permasalahan baik dari dalam maupun luar.
2. Fungsi Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa: yang dijadikan pedoman
hidup bagi bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir batin dalam
masyarakat yang beraneka ragam.
3. Fungsi Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber tertib hukum: segala
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus
bersumber kepada Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila.
4. Norma yang berlaku pada masyarakat Indonesia:
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Hukum
5. Nilai-nilai tersebut adalah:
a. Pandangan Hidup
b. Kesadaran dan cita hukum
c. Cita-cita mengenai kemerdekaan
d. Keadilan Sosial,Politik,Ekonomi
e. Keagamaan dan lain sebagainya.
6. Lahirnya Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri yang telah berurat
berakar dalam sifat dan tingkah laku manusia.Bangsa Indonesia lahir dari
12. 9
kepribadiannya sendiri yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan negara
itu,dan kepribadian itu ditetapkan sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan
Dasar Negara
7. Pancasila terbagi menjadi dua:
A. Secara lisan:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan Rakyat
B. Secara tertulis
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijkasanaan dalam
Permusayawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3.2 Saran
1. Bangsa Indonesia harus memantapkan kesetiaannya kepada Pancasila dengan
cara menghayati dan mengamalkannya dalam segala bidang kehidupannya.
2. Sila- sila yang terkandung di dalam Pancasila hendaknya tidak dirubah, baik
itu secara isi,kedudukan maupun fungsinya.
3. Bangsa Indonesia harus bangga mempunyai Dasar Negara Pancasila dan harus
menjaga keutuhan Pancasila.
13. iv
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaelan.1996. Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan.Yogyakarta : Sosial
Agency.
2. Mulyawati,2004. Cinta Tanah Air. Tersedia on line: www.Google.co.id/pancasila.