1. Dokumen tersebut membahas sejarah perumusan dan perkembangan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, mulai dari masa pra-sejarah hingga era reformasi.
2. Pancasila awalnya diusulkan oleh Ir. Soekarno pada 1945 dan menjadi dasar dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
3. Makna Pancasila telah berkembang sesuai dengan zamannya, dari masa Orde Lama hingga Orde Baru.
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Sejarah Pancasila
1. Kelompok 1 Pancasila
Putri Sapitri
Ratih Cahyati
Suci Nuranie
Ery Setyoningsih
Tarcicius Ramaridar
Universitas Negeri Jakarta
Dosen Pembimbing
Sujarwo, M.Pd.
2.
3. Pendahuluan
Pancasila sebagai dasar dalam mengatur
penyelenggaraan negara disegala bidang, baik bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun
pertahanan-keamanan. 1 Juni 1945 merupakan hari
lahirnya Pancasila.
Lima dasar atau sila yang diajukan oleh Ir.
Soekarno ajukan dinamakan Filosofische
grondslag yaitu nilai-nilai esensial yang
terkandung dalam Pancasila, yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta
keadilan.
4.
5. Zaman batu tua (Palaeolithikum)
Zaman batu muda (Neolithikum)
Zaman batu besar (Megalithikum)
Indonesia Zaman Prasejarah
7. Zaman Penjajahan
Belanda yang menjajah Indonesia mendirikan suatu
perkumpulan dagang yang bernama V.O.C yang
dikalangan rakyat disebut kompeni. Praktek-praktek
VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehingga
rakyat mulai mengadakan perlawanan.
Perlawanan ini hampir terjadi diseluruh nusantara.
Para pemimpin di setiap daerah melakukan perlawanan
dengan menyatukan pasukan-pasukannya namun tidak
mampu meruntuhkan kekuasaan VOC. Dengan
demikian, terlihat nilai-nilai persatuan bangsa
Indonesia pada zaman penjajahan.
8. • Berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908)
• Munculnya Sarekat Dagang Islam (1909)
• Munculnya PNI (1927)
• Lahirnya Sumpah Pemuda (28 Oktober
1928)
9. Zaman Penjajahan Jepang
• Jepang datangdengan Propaganda “Jepang Pemimpin
Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia”
• Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulang
tahun Kaisar Jepang, penjajah Jepang berjanji akan
memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia
berupa “kemerdekaan tanpa syarat”, agar
mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa
Indonesia dan membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
10. PERUMUSAN PANCASILA dan
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA
Sidang BPUPKI Pertama menghasilkan
usulan dari:
• 1. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
• 2. Prof. Dr. Supomo (31 Maret 1945)
• 3.Ir.Soekarno (1 Juni 1945)
11. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli
1945)
• Pada tanggal 10 Juli 1945, Panitia kecil badan penyelidik menyetujui
sebulat-bulatnya rancangan preambule yang disusun panitia
Sembilan.
• Pada tanggal 11 Juli 1945, tentang luas wilayah Negara baru :
menghendaki Indonesia Raya yang sesungguhnya mempersatukan
semua kepulauan Indonesia
• Pada tanggal 14 Juli 1945, Badan Penyelidik bersidang kembali.
Susunan Undang-Undang Dasar yang diusulkan yaitu :
• Pernyataan Indonesia merdeka
• Pembukaan yang didalmnya terkandung dasar Negara Pancasila
• Pasal-pasal Undang-Undang Dasar (Kaelan, 2004: 40-42)
12. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang
PPKI
10 Agustus 1945: Sutan Syahrir telah mendengar
berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah
kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah
bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI,
dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan
sebagai hadiah Jepang.
12 Agustus 1945: Jepang melalui Marsekal
Terauchi di Dalat , Vietnam, mengatakan
kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa
pemerintah Jepang akan segera memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia dan
proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan
dalam beberapa hari
13. 16 Agustus 1945: Chaerul Saleh, Sukarni,
dan Wikana bersama Shodanco Singgih, salah
seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka
membawa Soekarno dan Hatta, ke
Rengasdengklok, yang kemudian terkenal
sebagai peristiwa Rengasdengklok.
17 Agustus 1945: Di Pegangsaan Timur no.56
Jakarta, pada hari jumat legi jam 10 pagi waktu
Indonesia Barat (jam 11.30 waktu Jepang) Bung
Karno dengan didampingi Bung Hatta
membacakan naskah proklamasi dengan
khidmat.
14.
15. NILAI-NILAI PANCASILA PADA MASA
PRASEJARAH
• 1.Nilai Religi
• 2.Nilai Perikemanusiaan
• 3.Nilai Kesatuan
• 4.Nilai Musyawarah
• 5.Nilai Keadilan Sosial
16. PANCASILA ERA KEMERDEKAAN
• Isi proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 sesuai dengan
semangat yang tertuang dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945.
• Piagam ini berisi garis-garis pemberontakan melawan imperialisme-
kapitalisme dan fasisme serta memuat dasar pembentukan Negara
Republik Indonesia. Piagam Jakart yang lebih tua dari Piagam
Perjanjian San Fransisco (26 Juni 1945) dan Kapitulasi Tokyo (15
Agustus 1945) itu ialah sumber berdaulat yang memancarkan
Proklamasi
• Kemerdekaan Republik Indonesia (Yamin, 1945:16). Piagam Jakarta
ini kemudian disah oleh siding PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
menjadi pembentukan UUD 1945, setelah terlebih dahulu dihapus 7
kata dari kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjadi Ketuhanan
Yang Maha Esa”
17. PANCASILA ERA KEMERDEKAAN
• Awal decade 1950-an muncul inisiatif dari sejumlah tokoh yang
hendak melakukan interpretasi ulang terhadap Pancasila. Saat itu
muncul perbedaan perspektif dari sejumlah tokoh yang hendak
melakukan interpreetasi ulang terhadap Pancasila. Saat itu muncul
perbedaan perspektif yang dikelompokan dalam dua kubu :
• 1.Beberapa tokoh berusha menempatkan Pancasila tidak hanya
kompromi politik atau kontrak sosial. Mereka memandang Pancasila
tidak hanya kompromi politik melainkan sebuah filsafat sosial atau
weltanschauung bangsa.
• 2.Merek yang menempatkan Pancasila sebagai sebuah kompromi
politik. Dasar argumentasinya adalah fakta yang muncul dalam
siding-sidang BPUPKI dan PPKI.
18. PANCASILA ORDE LAMA
Dibentuknya Dekrit Presiden tahun 1959 yang
berisi:
• 1.pembukaan konstituante
• 2.Undang-Undang Dasar 1945 kembali
berlaku, dan
• 3.Pembentukan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara.
19. PANCASILA ORDE BARU
• Setelah lengsernya Ir. Soekarno sebagai
Presiden, selanjutnya Jendral Soeharto yang memegang
kendali terhadap negeri ini. Dengan berpindahnya kursi
kepresidenan tersebut, arah pemahaman terhadap
Pancasila pun mulai diperbaiki.
• Pada peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 1967 Presiden
Soeharto mengatakan, "Pancasila makin banyak mengalami
ujian zaman dan makin bulat tekad kita mempertahankan
Pancasila". Selain itu, Presiden Soeharto juga mengatakan,
"Pancasila sama sekali bukan sekedar semboyan untuk
dikumandangkan, Pancasila bukan dasar falsafah Negara
yang sekedar dikeramatkan dalam naskah UUD, melainkan
Pancasila harus diamalkan” (Setiardja 1994:5).
20. Selanjutnya pada tahun 1968 Presiden Soeharto
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 1968
yang menjadi panduan dalam mengucapkan Pancasila
sebagai dasar Negara, yaitu:
• Satu : Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa
• Dua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
• Tiga : Persatuan Indonesia
• Empat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
• Lima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Instruksi Presiden tersebut mulai berlaku pada tanggal 13
April 1968.
21. • Pada tanggal 22 Maret 1978 ditetapkan ketetapan
(disingkat: TAP) MPR Nomor II/MPR/1978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(Ekaprasetya Pancakarsa) yang salah satu pasalnya tepatnya
Pasal 4 menjelaskan.
"Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara bagi
setiap warga Negara Indonesia, setiap penyelenggara
Negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik pusat maupun di Daerah dan
dilaksankan secara bulat dan utuh".
22. Adapun nilai dan norma-norma yang terkandung
dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) berdasarkan
ketetapan tersebut meliputi 36 butir, yang dibagi
dalam:
• 1. Sila Ketuhan Yang Maha Esa
• 2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
• 3. Sila Persatuan Indonesia
• 4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• 5. Sila Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
23. PANCASILA ERA REFORMASI
Pancasila yang seharusnya sebagai nilai, dasar
moral etik bagi Negara dan aparat pelaksana
Negara, dalam kenyataannya digunakan sebagai
alat legitimasi politik. Puncak dari keadaan
tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi
nasional, maka timbullah berbagai gerakan
masyarakat yang dipelopori oleh
mahasiswa, cendikiawan dan masyarakat sebagai
gerakan moral politik yang menuntut adanya
"reformasi" di segala bidang politik, ekonomi
dan hukum (kaelan, 2000,245).
24. KESIMPULAN
. Nilai-nilai Pancasila lahir tidak terlepas dari nilai-nilai
kehidupan masyarakatnya pada jaman pra sejarah.
• Pancasila yang tidak hanya didasarkan pada tafsir penguasa
seperti dipraktekkan selama ini melainkan menggali
kembali nilai-nilai Pancasila yang berkembang di
masyatakat Indonesia.
• Terlepas dari kelemahan masa lalu, sebagai konsensus
dasar dari kedirian bangsa ini, Pancasila harus tetap
sebagai ideologi kebangsaan. Pancasila harus tetap
menjadi dasar dari penuntasan persoalan kebangsaan yang
kompleks seperti globalisasi yang selalu mendikte, krisis
ekonomi yang belum terlihat penyelesaiannya, dinamika
politik local yang berpotensi disintegrasi, dan segregasi
sosial dan konflik komunalisme yang masih rawan.
25. KESIMPULAN
• Makna penting dari kajian historis Pancasila ini
ialah untuk menjaga eksistensi Negara Kesatuan
Republik Indonesia, karena itu seluruh komponen
bangsa harus secara imperative kategoris menghayati
dan melaksanakan Pancasila baik sebagai Dasar Negara
maupun sebagai Pandangan Hidup Bangsa, dengan
berpedoman kepada nilai-nilai Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945 dan secara konsisten menati
ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal UUD 1945.
26. Saran-saran
1. Seharusnya mahasiswa lebih memahami
seberapa pentingnya Pendidikan Pancasila
agar dapat menjalani kehidupan sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.
2. Bagi pemerintah diharapkan
mempertahankan Pendidikan Pancasila
sebagai modul pembelajaran materi
perkuliahan.