SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Menjelang dan Pasca Kemerdekaan
Pada tanggal 29 April 1945, berdirilah
sebuah badan yang bernama BPUPKI (Badan
Pengawas dan Penyelidik Usaha Kemerdekaan)
yang didirikan oleh Jepang pada saat itu.
Dan yang kita ketahui bahwasannya wilayah
Hindia Belanda (Indonesia) telah dikuasai
oleh penjajah baru Pemerintah Militer Dai
Nippon alias Pemerintah Militer Jepang. Dan
Gubernur Jenderal Hindia Belanda menyerah di
bawah pimpinan Jenderal Imamura tepatnya di
Kalijati (Bandung).
Dibawah pimpinan Mussolini (Jerman), Jepang
menggabungkan diri dan ikut bertempur dalam
perang dunia I yang melawan negara-negara
Eropa yang dipimpin oleh Amerika dan Rusia.Dan
pada saaat Indonesia merupakan persekutuan
dari negara Amerika serikat, Inggris, CHina
dan Belanda.
Jepang mengikuti Perang Pasifik
Jepang mengikuti Perang Pasifik
Karena Jepang berada dipihak yang berbeda,
Jepang pun menyerang dan berusaha menguasai
Indo China, Muangthai, Filipina, dan Indonesia.
Pada saat Jepang telah berhasil menguasai
Indonesia, Jepang berusaha menarik simpati
pemuda Indonesia untuk mendukungnya Kemenangan
dalam perang Asia Timur Raya. Dan Jepang
menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia yang
diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada
tanggal 7 September 1944.
Dan pada tanggal 29 April 1945, Jepang
kembali memberikan janji kemerdekaan yang
kedua untuk bangsa Indonesia, yaitu janji
kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan
dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar
Tertinggi Sipil dan Pemerintah Militer
Jepang di Jawa dan Madura).
Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan
usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada
pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi
kemerdekaan Indonesia. Keanggotaan BPUPKI ini secara
resmi dilantik pada tanggal 28 mei 1945 dengan ketua
KRT Radjiman Widyadiningrat dan dua orang wakil
ketua: RP Soeroso dan Ichtibangase (jepang). Berkat
kreatifitas dan semangat menggebu-gebu untuk segera
mendeklarasikan Indonesia merdeka, para pendiri
bangsa ini menerobos batas- batas prosedur yang
telah digariskan oleh Jepang.
Pada sidang BPUPKI pertama tanggal 29 mei 1945, Dr.
Radjiman Wediodiningrat, selaku ketua, meminta dan
sekaligus menantang kepada sidang untuk mencari dan
mengemukakan dasar (negara) Indonesia merdeka.
Permintaan tersebut sungguh telah menimbulkan
rangsangan luar biasa pada para anggota sidang untuk
memutar kembali ingatan para pendiri bangsa ke
belakang. Dalam sidang pertama ini (29 mei 1945-1 Juni
1945), beberapa anggota muncul menyampaikan gagasannya
seputar dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti,
mulai dari Muhammad Yamin, Wiranata Koesoema, Soerio,
Suranto Tirtoprodjo, Dasaad, Agoes Salim, Andoel
Rachiem Pratalykama, Abdul Kadir, K.H. Sanoesi, Ki
Bagus Hadikoesoema, Soepomo, dan Moehammad Hatta.
Dari dua usul Muhammad Yamin dan Soepomo, kategorisasi-
kategorisasi yang dibuat mereka masih banyak menimbulkan
kerancuan-kerancuandan juga masih terdapat konsep-konsep
yang masih implisit.
Dari usulan-usulan dan gagasan-gasan yang disampaikan oleh
anggota- anggota sidang tentu hal ini memberi masukan
penting khususnya bagi Soekarno. Namun melihat
ketidakjelasan kategori, unsur-unsur yang masih serabutan,
maka Soekarno tertantang untuk merumuskan gagasan tentang
dasar negara secara sistematis, holistik, dan koheren.
Pada akhir sidang pertama BPUPKI, tanggal 1 Juni 1945 para anggota
BPUPKI akhirnya bersepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil
yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan
memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Adapun
anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, dan oleh
karena itu panitia ini sering disebut sebagai “Panitia Delapan”.
Anggotanya yakni:
1. Ir. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasjim
4. Mr. Muhammad Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
6. Mr. A.A. Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Moehammad Hatta
Indonesia yang merdeka selekas-
lekasnya,
Dasar Negara
Bentuk Negara Uni atau Federasi
Daerah Negara Indonesia
Badan Perwakilan Rakyat
Badan Penasehat
Bentuk Negara dan Kepala negara
Soal Pembelaan
Soal Keuangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Soekarno selaku ketua panitia
sembilan, membuat penyelenggaraan
rapat disela pertemuan Dewan
Pertimbangan Pusat yang diadakan
oleh Pemerintah Militer
Jepang.Soekarno memimpin pertemuan
terkait tugas Panitia Kecil dan
mengumpulkan usul-usul dari 40 lin
yang dihadiri 38 orang.
Soekarno mengusulkan "panitia kecil" yang bersifat tidak resmi
yang beranggotakan 9 orang. Yang bertugas untuk menyusun rancangan
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia yang di
dalamnya termuat dasar negara. Dari sembilan orang tersebut
terdapat 5 orang wakil golongan kebangsaan dan 4 orang wakil
golongan islam, yaitu :
Ir. Soekarno (ketua)
Drs. Muh. Hatta
Mr. A.A Maramis
K.H. Wachid Hasyim
Abdul Kahar Muzakkir
Abikusno Tjokrosujoso
H. Agus Salim
Mr. Ahmad Subardjo
Mr. Muh. Yamin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Piagam Jakarta
Pt.2
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
2. Kemanusiaan yang adil beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakayatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada tanggal 10-16 Juli 1945 diadakan sidang kedua
BPUPKI dengan beberapa anggota untuk menyampaikan
apabila adanya keberatan terhadap bunyi Piagam Jakarta,
karena dapat menimbulkan benih-benih pengutamaan agama
tertentu (Islam). Salah satu anggota mengusulkan bahwa
rancangan pencantuman “tujuh kata” dianggap bersifat
sementara dan dapat didiskusikan lagi di pertemuan
berikutnya. Namun pro-kontra dapat diredakan oleh
Soekarno sebagai pemimpin rapat meminta dengan
meneteskan air mata, agar setiap golongan
menanggalkan kepentingannya masing-masing demi persatuan
Indonesia. Akhirnya usaha Soekarno berbuah hasil,
piagam jakarta yang kemudian menjadi rancangan pembukaan
UUD 1945 akhirnya disetujui dengan tetap mempertahankan
pencantuman “tujuh kata”.
Setelah Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya, Belanda juga mencoba untuk
mempertahankan kendali atas wilayah Indonesia.
Ini memicu perjuangan antara tentara Indonesia
dan Belanda yang berlangsung selama beberapa
tahun. Perjuangan ni dikenal sebagai Perang
Kemerdekaan Indonesia.
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, terjadi
konflik politik antara golongan nasionalis,
islamis, dan komunis. Konflik ini mencapai
puncaknya pada peristiwa G30S/PKI pada tahun
1965, yang mengakibatkan kejatuhan pemerintahan
Soekarno dan dimulainya era Orde Baru yang
dimpimpin oleh Soeharto.
Setelah perjuangan melawan Belanda berhasil,
Indonesia memulai pemerintahan awalnya dibawah
pimpinan Presiden Soekarno. Pemerintah awal
Indoensia menghadapi banyak tandtangan seperti
pemulihan ekonomi, rekontruksi infrastruktur,
serta menegakkan stabilitas oliti dan
keamanan.
Pada Orde Baru, Indonesia mengalami kemajuan
pesat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan
infrastruktur. Namun, juga terjadi pelanggaran
hak asasi manusia dan kebijakan-kebijakan yang
kontroversial.
Soeharto menetapkan secara resmi tanggal 1 Oktober sebagai hari Kesaktian
Pancasila. Bahkan karena kekhawatiran perbedaan berlarut-larut terkait
pancasila, Soeharto mengeluarkan Inpres no.12/1968 pada 13 April 1968. Yakni
sebuah instruksi yang membakukan susunan dan kata-kata dalam pancasila.
Orde Baru sepertinya benar-benar mendambakan stabilitas dan persatuan,
setelah trauma perselisihan yang terjadi pada orde sebelumnya. Dan Karenanya
Soeharto benar-benar ingin menjadikan Pancasila Ideologi tunggal
Wajah Orde Baru lambat laun semakin menampilkan sikap otoriternya. Pancasila
sebagai dasar negara ditafsir secara tunggal dan dijadikan alat untuk
menopang kekuasaan Soeharto, sekaligus juga dijadikan benteng ampuh untuk
menekan kelompok-kelompok yang menyuarakan secara kritis penyalahgunaan
kekuasaan yang dilakukan oleh Orde Baru. Stabilitas politik dijadikan tameng
yang ampuh menekan kelompok-kelompok oposisi demi langgengnya praktik
kebijakan orde baru yang dipenuhi oleh Nepotisme, Kolusi, maupun korupsi.
Namun kondisi inipun menemukan batasnya. Suara-suara, kerinduan, maupun
tuntutan akan suasana keterbukaan (demokrasi) menemui momentumnya. Pada 21
mei 1998, rakyat, mahasiswa, LSM, maupun rakyat Indonesia secara luas
menyerukan “reformasi”. Soeharto akhirnya lengser.
Kita semua tahu bahwa sejak masa-masa orde baru berkuasa, Pancasila benar-benar merupakan
seperangkat ideologi untuk menopang kuasaan rezim otoriter.
Apapun yang ditinggalkan oleh Soeharto seolah bernilai buruk dan otoriter dan oleh karena
itu harus dihindari bahkan ditinggalkan. Namun, lambat laun keterbukaan demokrasi sebagai
buah dari reformasi 1998 mempunyai konsekuensinya sendiri. Masyarakat mulai tersadarkan,
bahwa di bidang ekonomi kesenjangan kesejahteraan ekonomi masyarakat semakin terlihat dan
menjadi fakta yang semakin tampak dan memenuhi kesadaran bersama. Kesenjangan pemerataan
keadilan sungguh merupakan problem yang harus segera dipecahkan.
Praktik intolerasi baik berdasar konflik etnis, agama, maupun penguasaan sumber daya
sungguh menjadi keprihatinan bersama karena telah membelah prinsip persatuan nasional
yang telah dibangun bertahun-tahun lamanya.
Namun begitu, secara resmi keputusan atau kesepakatan Pancasila menjadi dasar
Negara Republik Indonesia secara normatif ternyata tercantum dalam ketetapan
MPR. Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998 Pasal 1 menyebutkan bahwa “Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara” (MD, 2011). Ketetapan ini terus dipertahankan, meskipun
ketika itu Indonesia akan menghadapi Amandeman Undang-Undang DasarNegara
Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945.
Sungguh usaha-usaha yang telah dirintis untuk “Meremajakan Pancasila”
karena telah terlalu menjadi alat kepentingan politik orde baru perlu
terus menerus digalakkan dan dilanjutkan. Benar sekali apa yang
dikatakan oleh Ignas Kleden, bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah
merupakan barang yang sudah jadi melainkan sesuatu yang harus terus-
menerus diusahakan. Kemerdekaan Indonesia hanyalah merupakan “gerbang”
menuju apa-apa yang telah dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf
Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf

More Related Content

Similar to Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf

Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaIdeologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaFitra Sani
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxChiiaaPunyaCerita
 
Sejarah perumusan dan pengesahan
Sejarah perumusan dan pengesahanSejarah perumusan dan pengesahan
Sejarah perumusan dan pengesahannurhikma12
 
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.docMateri PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.docTunggulRohmadi1
 
SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945) [Autosaved]...
SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945) [Autosaved]...SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945) [Autosaved]...
SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945) [Autosaved]...HafidMuhammadRafdi
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiasunnysidemochi
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...aceng iskandar
 
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxYogiNugraha36
 
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptxBAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptxUlfaSartikaEGA
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaSuliantika Riani
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.pdf
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.pdfPANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.pdf
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.pdfMira Veranita
 
pancasila bbpupki dan ppki
pancasila bbpupki dan ppkipancasila bbpupki dan ppki
pancasila bbpupki dan ppkifajriatus sny
 
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfMateri Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfNiWayanJulianti
 
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RIPRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RIputrisagut
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxMuhamadSidik24
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxNurulyDybala1
 

Similar to Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf (20)

Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaIdeologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
 
Bpupki&ppki12
Bpupki&ppki12Bpupki&ppki12
Bpupki&ppki12
 
Sejarah perumusan dan pengesahan
Sejarah perumusan dan pengesahanSejarah perumusan dan pengesahan
Sejarah perumusan dan pengesahan
 
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.docMateri PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
 
SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945) [Autosaved]...
SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945) [Autosaved]...SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945) [Autosaved]...
SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945) [Autosaved]...
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
 
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
 
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptxBAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.pdf
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.pdfPANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.pdf
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.pdf
 
pancasila bbpupki dan ppki
pancasila bbpupki dan ppkipancasila bbpupki dan ppki
pancasila bbpupki dan ppki
 
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfMateri Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
 
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RIPRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
 
PANCASILA BAB II.pptx
PANCASILA BAB II.pptxPANCASILA BAB II.pptx
PANCASILA BAB II.pptx
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
 
Rangkuman PKn
Rangkuman PKnRangkuman PKn
Rangkuman PKn
 

More from Mira Veranita

Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptxPerubahan dan Pengembangan Organisasi.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptxMira Veranita
 
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)Mira Veranita
 
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja OrganisasiPeran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja OrganisasiMira Veranita
 
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif KebangsaanWawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif KebangsaanMira Veranita
 
Jenis-jenis Budaya Organisasi
Jenis-jenis Budaya OrganisasiJenis-jenis Budaya Organisasi
Jenis-jenis Budaya OrganisasiMira Veranita
 
Materi 5. Hak dan Kewajiban WN
Materi 5. Hak dan Kewajiban WNMateri 5. Hak dan Kewajiban WN
Materi 5. Hak dan Kewajiban WNMira Veranita
 
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfSIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfMira Veranita
 
KARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MANUSIA.pdf
KARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MANUSIA.pdfKARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MANUSIA.pdf
KARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MANUSIA.pdfMira Veranita
 
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)Mira Veranita
 
Menciptakan Budaya Beretika.pdf
Menciptakan Budaya Beretika.pdfMenciptakan Budaya Beretika.pdf
Menciptakan Budaya Beretika.pdfMira Veranita
 
SOAL PRA UTS NOVEMBER 2023
SOAL PRA UTS NOVEMBER 2023SOAL PRA UTS NOVEMBER 2023
SOAL PRA UTS NOVEMBER 2023Mira Veranita
 
KONFLIK DAN STRESS KERJA.
KONFLIK DAN STRESS KERJA. KONFLIK DAN STRESS KERJA.
KONFLIK DAN STRESS KERJA. Mira Veranita
 
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdfMenciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdfMira Veranita
 
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...Mira Veranita
 
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMateri 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMira Veranita
 
PERT.2 PERILAKU ORGANISASI
PERT.2 PERILAKU ORGANISASIPERT.2 PERILAKU ORGANISASI
PERT.2 PERILAKU ORGANISASIMira Veranita
 
Materi 2 : Identitas Nasional
Materi 2 : Identitas NasionalMateri 2 : Identitas Nasional
Materi 2 : Identitas NasionalMira Veranita
 
Pertemuan 2 Konsep dasar Budaya Organisasi.pptx
Pertemuan 2 Konsep dasar Budaya Organisasi.pptxPertemuan 2 Konsep dasar Budaya Organisasi.pptx
Pertemuan 2 Konsep dasar Budaya Organisasi.pptxMira Veranita
 

More from Mira Veranita (20)

Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptxPerubahan dan Pengembangan Organisasi.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptx
 
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
 
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja OrganisasiPeran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
 
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif KebangsaanWawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
 
TEORI ORGANISASI
TEORI ORGANISASITEORI ORGANISASI
TEORI ORGANISASI
 
Jenis-jenis Budaya Organisasi
Jenis-jenis Budaya OrganisasiJenis-jenis Budaya Organisasi
Jenis-jenis Budaya Organisasi
 
Materi 5. Hak dan Kewajiban WN
Materi 5. Hak dan Kewajiban WNMateri 5. Hak dan Kewajiban WN
Materi 5. Hak dan Kewajiban WN
 
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfSIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
 
KARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MANUSIA.pdf
KARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MANUSIA.pdfKARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MANUSIA.pdf
KARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MANUSIA.pdf
 
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
 
Konstitusi
Konstitusi Konstitusi
Konstitusi
 
Menciptakan Budaya Beretika.pdf
Menciptakan Budaya Beretika.pdfMenciptakan Budaya Beretika.pdf
Menciptakan Budaya Beretika.pdf
 
SOAL PRA UTS NOVEMBER 2023
SOAL PRA UTS NOVEMBER 2023SOAL PRA UTS NOVEMBER 2023
SOAL PRA UTS NOVEMBER 2023
 
KONFLIK DAN STRESS KERJA.
KONFLIK DAN STRESS KERJA. KONFLIK DAN STRESS KERJA.
KONFLIK DAN STRESS KERJA.
 
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdfMenciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
 
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...
Organisasi sebagai Sistem Sosial, Karakteristik Organisasi dan Pengaruhnya te...
 
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMateri 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
 
PERT.2 PERILAKU ORGANISASI
PERT.2 PERILAKU ORGANISASIPERT.2 PERILAKU ORGANISASI
PERT.2 PERILAKU ORGANISASI
 
Materi 2 : Identitas Nasional
Materi 2 : Identitas NasionalMateri 2 : Identitas Nasional
Materi 2 : Identitas Nasional
 
Pertemuan 2 Konsep dasar Budaya Organisasi.pptx
Pertemuan 2 Konsep dasar Budaya Organisasi.pptxPertemuan 2 Konsep dasar Budaya Organisasi.pptx
Pertemuan 2 Konsep dasar Budaya Organisasi.pptx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Sejarah Pancasila Sebelum, Menjelang dan Setelah Kemerdekaan.pdf

  • 1. Menjelang dan Pasca Kemerdekaan
  • 2. Pada tanggal 29 April 1945, berdirilah sebuah badan yang bernama BPUPKI (Badan Pengawas dan Penyelidik Usaha Kemerdekaan) yang didirikan oleh Jepang pada saat itu. Dan yang kita ketahui bahwasannya wilayah Hindia Belanda (Indonesia) telah dikuasai oleh penjajah baru Pemerintah Militer Dai Nippon alias Pemerintah Militer Jepang. Dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda menyerah di bawah pimpinan Jenderal Imamura tepatnya di Kalijati (Bandung).
  • 3. Dibawah pimpinan Mussolini (Jerman), Jepang menggabungkan diri dan ikut bertempur dalam perang dunia I yang melawan negara-negara Eropa yang dipimpin oleh Amerika dan Rusia.Dan pada saaat Indonesia merupakan persekutuan dari negara Amerika serikat, Inggris, CHina dan Belanda. Jepang mengikuti Perang Pasifik Jepang mengikuti Perang Pasifik Karena Jepang berada dipihak yang berbeda, Jepang pun menyerang dan berusaha menguasai Indo China, Muangthai, Filipina, dan Indonesia. Pada saat Jepang telah berhasil menguasai Indonesia, Jepang berusaha menarik simpati pemuda Indonesia untuk mendukungnya Kemenangan dalam perang Asia Timur Raya. Dan Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Dan pada tanggal 29 April 1945, Jepang kembali memberikan janji kemerdekaan yang kedua untuk bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dan Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia. Keanggotaan BPUPKI ini secara resmi dilantik pada tanggal 28 mei 1945 dengan ketua KRT Radjiman Widyadiningrat dan dua orang wakil ketua: RP Soeroso dan Ichtibangase (jepang). Berkat kreatifitas dan semangat menggebu-gebu untuk segera mendeklarasikan Indonesia merdeka, para pendiri bangsa ini menerobos batas- batas prosedur yang telah digariskan oleh Jepang.
  • 4. Pada sidang BPUPKI pertama tanggal 29 mei 1945, Dr. Radjiman Wediodiningrat, selaku ketua, meminta dan sekaligus menantang kepada sidang untuk mencari dan mengemukakan dasar (negara) Indonesia merdeka. Permintaan tersebut sungguh telah menimbulkan rangsangan luar biasa pada para anggota sidang untuk memutar kembali ingatan para pendiri bangsa ke belakang. Dalam sidang pertama ini (29 mei 1945-1 Juni 1945), beberapa anggota muncul menyampaikan gagasannya seputar dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti, mulai dari Muhammad Yamin, Wiranata Koesoema, Soerio, Suranto Tirtoprodjo, Dasaad, Agoes Salim, Andoel Rachiem Pratalykama, Abdul Kadir, K.H. Sanoesi, Ki Bagus Hadikoesoema, Soepomo, dan Moehammad Hatta.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Dari dua usul Muhammad Yamin dan Soepomo, kategorisasi- kategorisasi yang dibuat mereka masih banyak menimbulkan kerancuan-kerancuandan juga masih terdapat konsep-konsep yang masih implisit. Dari usulan-usulan dan gagasan-gasan yang disampaikan oleh anggota- anggota sidang tentu hal ini memberi masukan penting khususnya bagi Soekarno. Namun melihat ketidakjelasan kategori, unsur-unsur yang masih serabutan, maka Soekarno tertantang untuk merumuskan gagasan tentang dasar negara secara sistematis, holistik, dan koheren.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Pada akhir sidang pertama BPUPKI, tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI akhirnya bersepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, dan oleh karena itu panitia ini sering disebut sebagai “Panitia Delapan”. Anggotanya yakni: 1. Ir. Soekarno 2. Ki Bagus Hadikusumo 3. K.H. Wachid Hasjim 4. Mr. Muhammad Yamin 5. M. Sutardjo Kartohadikusumo 6. Mr. A.A. Maramis 7. R. Otto Iskandar Dinata 8. Drs. Moehammad Hatta
  • 11. Indonesia yang merdeka selekas- lekasnya, Dasar Negara Bentuk Negara Uni atau Federasi Daerah Negara Indonesia Badan Perwakilan Rakyat Badan Penasehat Bentuk Negara dan Kepala negara Soal Pembelaan Soal Keuangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Soekarno selaku ketua panitia sembilan, membuat penyelenggaraan rapat disela pertemuan Dewan Pertimbangan Pusat yang diadakan oleh Pemerintah Militer Jepang.Soekarno memimpin pertemuan terkait tugas Panitia Kecil dan mengumpulkan usul-usul dari 40 lin yang dihadiri 38 orang.
  • 12. Soekarno mengusulkan "panitia kecil" yang bersifat tidak resmi yang beranggotakan 9 orang. Yang bertugas untuk menyusun rancangan Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia yang di dalamnya termuat dasar negara. Dari sembilan orang tersebut terdapat 5 orang wakil golongan kebangsaan dan 4 orang wakil golongan islam, yaitu : Ir. Soekarno (ketua) Drs. Muh. Hatta Mr. A.A Maramis K.H. Wachid Hasyim Abdul Kahar Muzakkir Abikusno Tjokrosujoso H. Agus Salim Mr. Ahmad Subardjo Mr. Muh. Yamin 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
  • 13. Piagam Jakarta Pt.2 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam 2. Kemanusiaan yang adil beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakayatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 14. Pada tanggal 10-16 Juli 1945 diadakan sidang kedua BPUPKI dengan beberapa anggota untuk menyampaikan apabila adanya keberatan terhadap bunyi Piagam Jakarta, karena dapat menimbulkan benih-benih pengutamaan agama tertentu (Islam). Salah satu anggota mengusulkan bahwa rancangan pencantuman “tujuh kata” dianggap bersifat sementara dan dapat didiskusikan lagi di pertemuan berikutnya. Namun pro-kontra dapat diredakan oleh Soekarno sebagai pemimpin rapat meminta dengan meneteskan air mata, agar setiap golongan menanggalkan kepentingannya masing-masing demi persatuan Indonesia. Akhirnya usaha Soekarno berbuah hasil, piagam jakarta yang kemudian menjadi rancangan pembukaan UUD 1945 akhirnya disetujui dengan tetap mempertahankan pencantuman “tujuh kata”.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Belanda juga mencoba untuk mempertahankan kendali atas wilayah Indonesia. Ini memicu perjuangan antara tentara Indonesia dan Belanda yang berlangsung selama beberapa tahun. Perjuangan ni dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, terjadi konflik politik antara golongan nasionalis, islamis, dan komunis. Konflik ini mencapai puncaknya pada peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, yang mengakibatkan kejatuhan pemerintahan Soekarno dan dimulainya era Orde Baru yang dimpimpin oleh Soeharto. Setelah perjuangan melawan Belanda berhasil, Indonesia memulai pemerintahan awalnya dibawah pimpinan Presiden Soekarno. Pemerintah awal Indoensia menghadapi banyak tandtangan seperti pemulihan ekonomi, rekontruksi infrastruktur, serta menegakkan stabilitas oliti dan keamanan. Pada Orde Baru, Indonesia mengalami kemajuan pesat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur. Namun, juga terjadi pelanggaran hak asasi manusia dan kebijakan-kebijakan yang kontroversial.
  • 19. Soeharto menetapkan secara resmi tanggal 1 Oktober sebagai hari Kesaktian Pancasila. Bahkan karena kekhawatiran perbedaan berlarut-larut terkait pancasila, Soeharto mengeluarkan Inpres no.12/1968 pada 13 April 1968. Yakni sebuah instruksi yang membakukan susunan dan kata-kata dalam pancasila. Orde Baru sepertinya benar-benar mendambakan stabilitas dan persatuan, setelah trauma perselisihan yang terjadi pada orde sebelumnya. Dan Karenanya Soeharto benar-benar ingin menjadikan Pancasila Ideologi tunggal Wajah Orde Baru lambat laun semakin menampilkan sikap otoriternya. Pancasila sebagai dasar negara ditafsir secara tunggal dan dijadikan alat untuk menopang kekuasaan Soeharto, sekaligus juga dijadikan benteng ampuh untuk menekan kelompok-kelompok yang menyuarakan secara kritis penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh Orde Baru. Stabilitas politik dijadikan tameng yang ampuh menekan kelompok-kelompok oposisi demi langgengnya praktik kebijakan orde baru yang dipenuhi oleh Nepotisme, Kolusi, maupun korupsi. Namun kondisi inipun menemukan batasnya. Suara-suara, kerinduan, maupun tuntutan akan suasana keterbukaan (demokrasi) menemui momentumnya. Pada 21 mei 1998, rakyat, mahasiswa, LSM, maupun rakyat Indonesia secara luas menyerukan “reformasi”. Soeharto akhirnya lengser.
  • 20. Kita semua tahu bahwa sejak masa-masa orde baru berkuasa, Pancasila benar-benar merupakan seperangkat ideologi untuk menopang kuasaan rezim otoriter. Apapun yang ditinggalkan oleh Soeharto seolah bernilai buruk dan otoriter dan oleh karena itu harus dihindari bahkan ditinggalkan. Namun, lambat laun keterbukaan demokrasi sebagai buah dari reformasi 1998 mempunyai konsekuensinya sendiri. Masyarakat mulai tersadarkan, bahwa di bidang ekonomi kesenjangan kesejahteraan ekonomi masyarakat semakin terlihat dan menjadi fakta yang semakin tampak dan memenuhi kesadaran bersama. Kesenjangan pemerataan keadilan sungguh merupakan problem yang harus segera dipecahkan. Praktik intolerasi baik berdasar konflik etnis, agama, maupun penguasaan sumber daya sungguh menjadi keprihatinan bersama karena telah membelah prinsip persatuan nasional yang telah dibangun bertahun-tahun lamanya.
  • 21. Namun begitu, secara resmi keputusan atau kesepakatan Pancasila menjadi dasar Negara Republik Indonesia secara normatif ternyata tercantum dalam ketetapan MPR. Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998 Pasal 1 menyebutkan bahwa “Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara” (MD, 2011). Ketetapan ini terus dipertahankan, meskipun ketika itu Indonesia akan menghadapi Amandeman Undang-Undang DasarNegara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945. Sungguh usaha-usaha yang telah dirintis untuk “Meremajakan Pancasila” karena telah terlalu menjadi alat kepentingan politik orde baru perlu terus menerus digalakkan dan dilanjutkan. Benar sekali apa yang dikatakan oleh Ignas Kleden, bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah merupakan barang yang sudah jadi melainkan sesuatu yang harus terus- menerus diusahakan. Kemerdekaan Indonesia hanyalah merupakan “gerbang” menuju apa-apa yang telah dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.