perasaan apa yang dapat timbul saat melihat suatu gambar? emosi-emosi yang kita rasakan, sebenarnya adalah suatu ener dan emosi yang tergantung bagaimana cara kita untuk mampu mewujudkannya menjadi sebuah gerakan yang positif.
1. Pada gambar ini dapat kita saksikan seekor kadal yang sedang berjuang keras. Ia nampak sedang
membantu kadal lainnya untuk mendapatkan tempat pada ranting kurus yang juga ia pijaki. Pada
gambar ini pun terlihat kadal tersebut seolah mengabaikan kemungkinan bahwa dirinya sendiri juga
akan ikut terjatuh, ataupun dirinya sendiri kemudian akan kehilangan tempatnya pada ranting kurus
itu.
Menyaksikan hal ini, tentu menjadikan hati saya tersentuh. Perilaku kasih, sayang, serta peduli dapat
timbul pada naluri seekor binatang, sedangkan kita sebagai manusia yang ber’akal’ dan seharusnya
tentu lebih ber’adab’ seringkali bersikap sebagai individu yang cuek dan acuh.
Dapat kita sadari bahwa memupuk jiwa penolong dan murah hati tidaklah mudah. Seringkali ego
kita tidak dapat mengalahkan hasrat untuk menjadi serakah. Kita pun seringkali tak dapat
menghindari jebakan kesamaan (similiarity)dan kedekatan (proximity)yang menjadikan kita menjadi
seseorang yang sangat pamrih. Kita selalu mengharap adanya timbal balik yang lebih, atau
setidaknya setimpal dari setiap tindakan yang kita lakukan,. Konsep ini adalah hal yang keliru.
Menjadi pribadi yang bernilai, bahagia, dan sejahtera tak dapat diukur dengan banyaknya harta yang
kita miliki. Konsep manusia bernilai yang sejati adalah ia yang mampu meraih dan merasakan kasih-
sayang serta perhatian lingkungan sekitarnya. Saat kita mampu membahagiakan orang lain, tentu
2. kita pun dapat merasakan kebahagiaan itu sebab sejatinya kita mampu merefleksikan kebahagiaan
yang kita saksikan menjadi kebahagiaan bagi diri kita sendiri (Mirror Neuron).
Melalui gambar ini, kita pun menyadari bahwa sebenarnya ada naluri serta dorongan pribadi yang
menuntut munculnya rasa ‘empati’ kita. Dalam hal pemenuhan terhadap dorongan ini, kita perlu
mempertajam kepedulian terhadap lingkungan sekitar (social awareness). Seringkali kita
dibimbangkan dengan pertimbangan kerugian yang akan menimpa kita dengan memberi sebagian
dari yang kita miliki, namun perlu kita sadari bahwa emosi kebahagiaan yang akan kita raih
setelahnya tak dapat dibeli dengan apapun, selain tindakan ke’rela’an kita. Contoh sederhana
adalah saat kita memiliki tetangga yang amat miskin, dan kita sangat mampu untuk menyisihkan
sebagian dari makanan lezat yang kita bagi mereka. Namun terkadang kita benar-benar enggan
menjemput kesempatan emas ini. Padahal tentu kita tahu, bahwa nilai makanan tersebut akan
sangat berbeda bagi ia yang benar-benar membutuhkannya.
Mari tingkatkan kepekaan kita terhadap lingkungan dan jemputlah kesempatan-kesempatan
indahnya berbagi, serta raihlah ‘nilai pribadimu’ yang menawan.
Because, “You Only Live Once” #YOLO
September 2016
Oleh : Anggun Surya Diantriana (05)
Kelas : Pajak-C
BDK MALANG