SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Pada gambar ini dapat kita saksikan seekor kadal yang sedang berjuang keras. Ia nampak sedang
membantu kadal lainnya untuk mendapatkan tempat pada ranting kurus yang juga ia pijaki. Pada
gambar ini pun terlihat kadal tersebut seolah mengabaikan kemungkinan bahwa dirinya sendiri juga
akan ikut terjatuh, ataupun dirinya sendiri kemudian akan kehilangan tempatnya pada ranting kurus
itu.
Menyaksikan hal ini, tentu menjadikan hati saya tersentuh. Perilaku kasih, sayang, serta peduli dapat
timbul pada naluri seekor binatang, sedangkan kita sebagai manusia yang ber’akal’ dan seharusnya
tentu lebih ber’adab’ seringkali bersikap sebagai individu yang cuek dan acuh.
Dapat kita sadari bahwa memupuk jiwa penolong dan murah hati tidaklah mudah. Seringkali ego
kita tidak dapat mengalahkan hasrat untuk menjadi serakah. Kita pun seringkali tak dapat
menghindari jebakan kesamaan (similiarity)dan kedekatan (proximity)yang menjadikan kita menjadi
seseorang yang sangat pamrih. Kita selalu mengharap adanya timbal balik yang lebih, atau
setidaknya setimpal dari setiap tindakan yang kita lakukan,. Konsep ini adalah hal yang keliru.
Menjadi pribadi yang bernilai, bahagia, dan sejahtera tak dapat diukur dengan banyaknya harta yang
kita miliki. Konsep manusia bernilai yang sejati adalah ia yang mampu meraih dan merasakan kasih-
sayang serta perhatian lingkungan sekitarnya. Saat kita mampu membahagiakan orang lain, tentu
kita pun dapat merasakan kebahagiaan itu sebab sejatinya kita mampu merefleksikan kebahagiaan
yang kita saksikan menjadi kebahagiaan bagi diri kita sendiri (Mirror Neuron).
Melalui gambar ini, kita pun menyadari bahwa sebenarnya ada naluri serta dorongan pribadi yang
menuntut munculnya rasa ‘empati’ kita. Dalam hal pemenuhan terhadap dorongan ini, kita perlu
mempertajam kepedulian terhadap lingkungan sekitar (social awareness). Seringkali kita
dibimbangkan dengan pertimbangan kerugian yang akan menimpa kita dengan memberi sebagian
dari yang kita miliki, namun perlu kita sadari bahwa emosi kebahagiaan yang akan kita raih
setelahnya tak dapat dibeli dengan apapun, selain tindakan ke’rela’an kita. Contoh sederhana
adalah saat kita memiliki tetangga yang amat miskin, dan kita sangat mampu untuk menyisihkan
sebagian dari makanan lezat yang kita bagi mereka. Namun terkadang kita benar-benar enggan
menjemput kesempatan emas ini. Padahal tentu kita tahu, bahwa nilai makanan tersebut akan
sangat berbeda bagi ia yang benar-benar membutuhkannya.
Mari tingkatkan kepekaan kita terhadap lingkungan dan jemputlah kesempatan-kesempatan
indahnya berbagi, serta raihlah ‘nilai pribadimu’ yang menawan.
Because, “You Only Live Once” #YOLO
September 2016
Oleh : Anggun Surya Diantriana (05)
Kelas : Pajak-C
BDK MALANG

More Related Content

Similar to Reflection

Similar to Reflection (11)

Sensitivity
SensitivitySensitivity
Sensitivity
 
7 kebiasaan orang-orang yang bahagia
7 kebiasaan orang-orang yang bahagia7 kebiasaan orang-orang yang bahagia
7 kebiasaan orang-orang yang bahagia
 
7 kebiasaan orang-orang yang bahagia
7 kebiasaan orang-orang yang bahagia7 kebiasaan orang-orang yang bahagia
7 kebiasaan orang-orang yang bahagia
 
Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
 
Hidup jangan tertidur!
Hidup jangan tertidur!Hidup jangan tertidur!
Hidup jangan tertidur!
 
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
 
Buku kelas 4
Buku kelas 4Buku kelas 4
Buku kelas 4
 
Total Forgiveness
Total ForgivenessTotal Forgiveness
Total Forgiveness
 
Cara cerdas mengelola 3 jenis kekayaan
Cara cerdas mengelola 3 jenis kekayaanCara cerdas mengelola 3 jenis kekayaan
Cara cerdas mengelola 3 jenis kekayaan
 
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthbRisalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
 
Zzzz
ZzzzZzzz
Zzzz
 

More from anggundiantriana

Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakaranggundiantriana
 
Dear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in EnglishDear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in Englishanggundiantriana
 
XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013anggundiantriana
 
Menentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifMenentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifanggundiantriana
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasanggundiantriana
 
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola BeronggaKonduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Beronggaanggundiantriana
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gaussanggundiantriana
 
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English) Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English) anggundiantriana
 

More from anggundiantriana (20)

Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
 
Makalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutuMakalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutu
 
Pkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikelPkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikel
 
Pih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawabanPih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawaban
 
Dear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in EnglishDear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in English
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013
 
Invitation
InvitationInvitation
Invitation
 
The Haircut
The HaircutThe Haircut
The Haircut
 
Menentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifMenentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatif
 
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolahLingkungan sekolah
Lingkungan sekolah
 
Sabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapaSabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapa
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola BeronggaKonduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English) Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
Simulasi Debat Bahasa Inggris (full English)
 

Reflection

  • 1. Pada gambar ini dapat kita saksikan seekor kadal yang sedang berjuang keras. Ia nampak sedang membantu kadal lainnya untuk mendapatkan tempat pada ranting kurus yang juga ia pijaki. Pada gambar ini pun terlihat kadal tersebut seolah mengabaikan kemungkinan bahwa dirinya sendiri juga akan ikut terjatuh, ataupun dirinya sendiri kemudian akan kehilangan tempatnya pada ranting kurus itu. Menyaksikan hal ini, tentu menjadikan hati saya tersentuh. Perilaku kasih, sayang, serta peduli dapat timbul pada naluri seekor binatang, sedangkan kita sebagai manusia yang ber’akal’ dan seharusnya tentu lebih ber’adab’ seringkali bersikap sebagai individu yang cuek dan acuh. Dapat kita sadari bahwa memupuk jiwa penolong dan murah hati tidaklah mudah. Seringkali ego kita tidak dapat mengalahkan hasrat untuk menjadi serakah. Kita pun seringkali tak dapat menghindari jebakan kesamaan (similiarity)dan kedekatan (proximity)yang menjadikan kita menjadi seseorang yang sangat pamrih. Kita selalu mengharap adanya timbal balik yang lebih, atau setidaknya setimpal dari setiap tindakan yang kita lakukan,. Konsep ini adalah hal yang keliru. Menjadi pribadi yang bernilai, bahagia, dan sejahtera tak dapat diukur dengan banyaknya harta yang kita miliki. Konsep manusia bernilai yang sejati adalah ia yang mampu meraih dan merasakan kasih- sayang serta perhatian lingkungan sekitarnya. Saat kita mampu membahagiakan orang lain, tentu
  • 2. kita pun dapat merasakan kebahagiaan itu sebab sejatinya kita mampu merefleksikan kebahagiaan yang kita saksikan menjadi kebahagiaan bagi diri kita sendiri (Mirror Neuron). Melalui gambar ini, kita pun menyadari bahwa sebenarnya ada naluri serta dorongan pribadi yang menuntut munculnya rasa ‘empati’ kita. Dalam hal pemenuhan terhadap dorongan ini, kita perlu mempertajam kepedulian terhadap lingkungan sekitar (social awareness). Seringkali kita dibimbangkan dengan pertimbangan kerugian yang akan menimpa kita dengan memberi sebagian dari yang kita miliki, namun perlu kita sadari bahwa emosi kebahagiaan yang akan kita raih setelahnya tak dapat dibeli dengan apapun, selain tindakan ke’rela’an kita. Contoh sederhana adalah saat kita memiliki tetangga yang amat miskin, dan kita sangat mampu untuk menyisihkan sebagian dari makanan lezat yang kita bagi mereka. Namun terkadang kita benar-benar enggan menjemput kesempatan emas ini. Padahal tentu kita tahu, bahwa nilai makanan tersebut akan sangat berbeda bagi ia yang benar-benar membutuhkannya. Mari tingkatkan kepekaan kita terhadap lingkungan dan jemputlah kesempatan-kesempatan indahnya berbagi, serta raihlah ‘nilai pribadimu’ yang menawan. Because, “You Only Live Once” #YOLO September 2016 Oleh : Anggun Surya Diantriana (05) Kelas : Pajak-C BDK MALANG