Dokumen tersebut membahas analisis uji produksi sumur panas bumi menggunakan metode separator orifice dengan variasi ukuran choke in throttle. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik reservoir, sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi, komponen-komponennya, metode uji produksi dan perhitungan menggunakan orifice meter."
Operasi Teknik Kimia I membahas percobaan perpindahan panas pada alat penukar panas jenis Plate and Frame. Tujuan percobaan adalah melihat fenomena perpindahan panas secara konveksi dan menentukan koefisien perpindahan panas. Hasil percobaan menunjukkan nilai koefisien perpindahan panas untuk aliran counter current dan co-current pada suhu 350°C masing-masing sebesar 89,5 W/m2°C dan 89,52 W/m2°
Buku ini memberikan contoh soal penyelesaian alat penukar kalor (heat exchanger) untuk pipa ganda dan shell dan tube, meliputi teori dasar tentang koefisien perpindahan kalor, perbedaan temperatur rata-rata logaritma, dan metode efektivitas-NTU."
Bab 2. pembuatan sampel metan dalam pertambangan dan terowonganHartowijaya®
Bab ini memberikan panduan untuk pengukuran metan dalam pertambangan dan terowongan, dengan fokus pada prosedur pengukuran dan interpretasi hasilnya. Beberapa poin penting adalah penggunaan detektor portabel untuk mengukur metan di area yang dapat diakses, serta teknik khusus untuk mengukur di area terlarang seperti menggunakan pompa sampel. Interpretasi hasil ukuran memerlukan pemahaman tentang dilusi dan konsentrasi gas di
Bab 1. fakta tentang metan yang penting bagi keamanan pertambanganHartowijaya®
Draft translated Mining Textbook "Panduan Pengontrolan Gas Metana di Pertambangan"
(c) Hartowijaya
http://www.hartowijaya.com
Dalam bab ini
Kemampuan ledakan campuran gas metan
Efek tekanan dan temperatur pada kemampuan ledakan
Sumber penyalaan metan yang kurang umum
Jumlah metan yang terkandung dalam batu bara
Prediksi tingkat emisi metan
Lapisan metan di permukaan tambang
Ketika resirkulasi udara tambang berbahaya
Pentingnya kecepatan udara yang lebih tinggi dalam mencegah ledakan metan
dan
Ledakan pertambangan, tekanan barometer, dan kecenderungan musim dalam ledakan
Dokumen tersebut membahas analisis inversi parameter Lambda-Mu-Rho (LMR) pada reservoir gas formasi Baturaja di lapangan Azzurri, Cekungan Sumatera Selatan untuk mengkarakterisasi reservoir dan mengidentifikasi litologi serta fluida menggunakan data seismik dan sumur. Parameter LMR mampu membedakan litologi dan kehadiran gas, dan inversi LMR meningkatkan resolusi hingga dapat mendeteksi ketebalan reservoir sebesar 25 kaki.
Operasi Teknik Kimia I membahas percobaan perpindahan panas pada alat penukar panas jenis Plate and Frame. Tujuan percobaan adalah melihat fenomena perpindahan panas secara konveksi dan menentukan koefisien perpindahan panas. Hasil percobaan menunjukkan nilai koefisien perpindahan panas untuk aliran counter current dan co-current pada suhu 350°C masing-masing sebesar 89,5 W/m2°C dan 89,52 W/m2°
Buku ini memberikan contoh soal penyelesaian alat penukar kalor (heat exchanger) untuk pipa ganda dan shell dan tube, meliputi teori dasar tentang koefisien perpindahan kalor, perbedaan temperatur rata-rata logaritma, dan metode efektivitas-NTU."
Bab 2. pembuatan sampel metan dalam pertambangan dan terowonganHartowijaya®
Bab ini memberikan panduan untuk pengukuran metan dalam pertambangan dan terowongan, dengan fokus pada prosedur pengukuran dan interpretasi hasilnya. Beberapa poin penting adalah penggunaan detektor portabel untuk mengukur metan di area yang dapat diakses, serta teknik khusus untuk mengukur di area terlarang seperti menggunakan pompa sampel. Interpretasi hasil ukuran memerlukan pemahaman tentang dilusi dan konsentrasi gas di
Bab 1. fakta tentang metan yang penting bagi keamanan pertambanganHartowijaya®
Draft translated Mining Textbook "Panduan Pengontrolan Gas Metana di Pertambangan"
(c) Hartowijaya
http://www.hartowijaya.com
Dalam bab ini
Kemampuan ledakan campuran gas metan
Efek tekanan dan temperatur pada kemampuan ledakan
Sumber penyalaan metan yang kurang umum
Jumlah metan yang terkandung dalam batu bara
Prediksi tingkat emisi metan
Lapisan metan di permukaan tambang
Ketika resirkulasi udara tambang berbahaya
Pentingnya kecepatan udara yang lebih tinggi dalam mencegah ledakan metan
dan
Ledakan pertambangan, tekanan barometer, dan kecenderungan musim dalam ledakan
Dokumen tersebut membahas analisis inversi parameter Lambda-Mu-Rho (LMR) pada reservoir gas formasi Baturaja di lapangan Azzurri, Cekungan Sumatera Selatan untuk mengkarakterisasi reservoir dan mengidentifikasi litologi serta fluida menggunakan data seismik dan sumur. Parameter LMR mampu membedakan litologi dan kehadiran gas, dan inversi LMR meningkatkan resolusi hingga dapat mendeteksi ketebalan reservoir sebesar 25 kaki.
Bab 8. memprakirakan emisi gas untuk penerapan keamanan tambang batu baraHartowijaya®
Draft translated Mining Textbook "Panduan Pengontrolan Gas Metana di Pertambangan"
(c) Hartowijaya
http://www.hartowijaya.com
Pada Bab Ini
Mengukur kandungan gas batu bara
Memprediksi emisi gas berdasarkan kondisi geologis dan data sifat reservoir batu bara
Menentukan kapasitas penyimpanan gas lapisan batu bara dan strata lapisan mengandung gas lainnya
Pemantauan lubang bor drainase metan untuk memprakirakan sisa gas yang ada dan dampaknya terhadap emisi tambang
Memprakirakan emisi gas selama penambangan sebagai suatu fungsi parameter penambangan dan
Prediksi emisi gas berdasarkan simulasi numerik
Dokumen tersebut membahas analisis kimia batubara yang meliputi analisis proksimat, ultimate, dan parameter lainnya. Analisis proksimat digunakan untuk menentukan kadar air, abu, zat terbang, dan karbon tetap pada batubara, sedangkan analisis ultimate menentukan kadar unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Parameter lain seperti nilai kalor dan kandungan sulfur juga dianalisis untuk mengetahui kualitas dan aplikasi bat
Dokumen tersebut membahas beberapa aplikasi persamaan diferensial orde pertama dalam berbagai bidang seperti pertumbuhan bakteri, pendinginan/pemanasan, benda jatuh, pengenceran larutan, dan rangkaian listrik RL-RC. Beberapa contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk masing-masing aplikasi.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen tersebut membahas tentang parameter-parameter yang menentukan kebutuhan air tanaman seperti evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi dan evapotranspirasi potensial. Juga dijelaskan berbagai metode pengukuran kebutuhan air tanaman secara langsung maupun tidak langsung untuk tanaman sawah dan lahan kering. Metode-metode tersebut digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek irigasi.
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENGM. Rio Rizky Saputra
Dokumen tersebut merupakan laporan skripsi yang membahas perancangan alat uji pembakaran menggunakan crude palm oil dan minyak goreng sebagai bahan bakarnya. Laporan ini mencakup latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, diagram alir perancangan alat, perhitungan parameter desain seperti komposisi bahan bakar, kebutuhan udara, energi pembakaran, dan komposisi gas buang.
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...sumadhijono
Many efforts have been made by finding potential new sources of income or by trying to develop existing technology to achieve maximum results. Mini boilers work to convert the water phase into vapor phase. The purpose of this research is to know the influence of variation of boiler pressure and gas valve openings to steam production which is produced in mini boiler especially for the needs of the feed. The steps in this study include research ideas, literature studies and field studies, designing, manufacturing of test equipment, testing, analysis of test result data, and conclusions. Variations are made using pressure (P) 1.5 bar, 2 bar, 2.5 bar and ½, 1, 1 ½ gas valve openings, 20 degree pipe angles, 10 pipes, 1 inch diameter pipes, 100 volumes of water. Type of burner LS 5A-M set of high pressure and high pressure on gas regulator. Test results on variations of P = 2.5 bar and 1 ½ gas valve openings resulted in high steam production values (quality vapor = steam continue) of 8.33 kg of steam with 95.57% thermal efficiency at initial 65 minutes. While the test on the variation of P = 1.5 bar and ½ from the gas valve opening resulted in smaller steam production value (quality vapor = steam continue) 1.04 kg vapor with thermal efficiency of 93.12% at 87 minutes initial achievement. Steam production is already qualified for evaporation needs as well as the condition of a safe mini boiler with a maximum boiler pressure of 5.1 Bar.
Keywords: Mini boiler, pressure, gas valve openings, quality vapor and Efficiency
Bab 8. memprakirakan emisi gas untuk penerapan keamanan tambang batu baraHartowijaya®
Draft translated Mining Textbook "Panduan Pengontrolan Gas Metana di Pertambangan"
(c) Hartowijaya
http://www.hartowijaya.com
Pada Bab Ini
Mengukur kandungan gas batu bara
Memprediksi emisi gas berdasarkan kondisi geologis dan data sifat reservoir batu bara
Menentukan kapasitas penyimpanan gas lapisan batu bara dan strata lapisan mengandung gas lainnya
Pemantauan lubang bor drainase metan untuk memprakirakan sisa gas yang ada dan dampaknya terhadap emisi tambang
Memprakirakan emisi gas selama penambangan sebagai suatu fungsi parameter penambangan dan
Prediksi emisi gas berdasarkan simulasi numerik
Dokumen tersebut membahas analisis kimia batubara yang meliputi analisis proksimat, ultimate, dan parameter lainnya. Analisis proksimat digunakan untuk menentukan kadar air, abu, zat terbang, dan karbon tetap pada batubara, sedangkan analisis ultimate menentukan kadar unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Parameter lain seperti nilai kalor dan kandungan sulfur juga dianalisis untuk mengetahui kualitas dan aplikasi bat
Dokumen tersebut membahas beberapa aplikasi persamaan diferensial orde pertama dalam berbagai bidang seperti pertumbuhan bakteri, pendinginan/pemanasan, benda jatuh, pengenceran larutan, dan rangkaian listrik RL-RC. Beberapa contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk masing-masing aplikasi.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen tersebut membahas tentang parameter-parameter yang menentukan kebutuhan air tanaman seperti evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi dan evapotranspirasi potensial. Juga dijelaskan berbagai metode pengukuran kebutuhan air tanaman secara langsung maupun tidak langsung untuk tanaman sawah dan lahan kering. Metode-metode tersebut digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek irigasi.
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENGM. Rio Rizky Saputra
Dokumen tersebut merupakan laporan skripsi yang membahas perancangan alat uji pembakaran menggunakan crude palm oil dan minyak goreng sebagai bahan bakarnya. Laporan ini mencakup latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, diagram alir perancangan alat, perhitungan parameter desain seperti komposisi bahan bakar, kebutuhan udara, energi pembakaran, dan komposisi gas buang.
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEKANAN KETEL DAN BUKAAN KATUP BAHAN BAK...sumadhijono
Many efforts have been made by finding potential new sources of income or by trying to develop existing technology to achieve maximum results. Mini boilers work to convert the water phase into vapor phase. The purpose of this research is to know the influence of variation of boiler pressure and gas valve openings to steam production which is produced in mini boiler especially for the needs of the feed. The steps in this study include research ideas, literature studies and field studies, designing, manufacturing of test equipment, testing, analysis of test result data, and conclusions. Variations are made using pressure (P) 1.5 bar, 2 bar, 2.5 bar and ½, 1, 1 ½ gas valve openings, 20 degree pipe angles, 10 pipes, 1 inch diameter pipes, 100 volumes of water. Type of burner LS 5A-M set of high pressure and high pressure on gas regulator. Test results on variations of P = 2.5 bar and 1 ½ gas valve openings resulted in high steam production values (quality vapor = steam continue) of 8.33 kg of steam with 95.57% thermal efficiency at initial 65 minutes. While the test on the variation of P = 1.5 bar and ½ from the gas valve opening resulted in smaller steam production value (quality vapor = steam continue) 1.04 kg vapor with thermal efficiency of 93.12% at 87 minutes initial achievement. Steam production is already qualified for evaporation needs as well as the condition of a safe mini boiler with a maximum boiler pressure of 5.1 Bar.
Keywords: Mini boiler, pressure, gas valve openings, quality vapor and Efficiency
Makalah ini membahas sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang meliputi komponen-komponen utamanya seperti turbin uap, ketel uap, dan proses kerjanya dimulai dari pemanasan air menjadi uap di ketel uap hingga uap tersebut menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis kinerja shell and tube heat exchanger dengan variasi aliran massa di sisi shell dan tube. Mahasiswa diharapkan memahami prinsip kerja dan pengaruh jenis baffle serta laju aliran terhadap transfer panas dan efisiensi heat exchanger. Langkah-langkah meliputi pengaturan suhu masuk fluida panas dan dingin, pengukuran temperatur dan debit, serta perhitungan transfer panas, koefisien transfer panas, dan efisiens
Dokumen ini membahas analisis efisiensi boiler di PT. Spindo III, Tbk. dengan menggunakan metode langsung dan tidak langsung. Secara langsung, efisiensi boiler solar rata-rata 40,7% dan boiler gas 45,84%. Sedangkan secara tidak langsung dengan menggunakan economizer, efisiensi boiler solar 85,55% dan boiler gas 81,76%. Penelitian ini bertujuan menganalisis peningkatan efisiensi dengan pemasangan economizer.
Ketel uap dan pesawat uap memiliki potensi bahaya tinggi yang dapat mengakibatkan kerusakan harta benda dan korban jiwa. Dokumen ini membahas tentang latar belakang, dasar hukum, pengertian, ruang lingkup, bagian-bagian, jenis, dan bahaya ketel uap serta pesawat uap beserta analisis sumber bahaya dan sebab-sebab peledakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, pemuaian, dan kalor. Secara ringkas, dibahas konsep suhu sebagai besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin, konsep pemuaian sebagai perubahan volume benda akibat perubahan suhu, dan konsep kalor sebagai energi yang dapat berpindah antar benda yang memiliki suhu berbeda. Jenis-jenis termometer dan mekanisme perpindahan kalor seperti konduksi, konveksi, dan radiasi jug
Dokumen tersebut merangkum laporan praktikum modul plate heat exchanger yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. Praktikum ini bertujuan untuk menghitung koefisien pindah panas keseluruhan pada pelat dengan variasi laju alir fluida panas dan dingin."
The document provides a biography of Dr. Ir. Salis S. Aprilian, who graduated from the Petroleum Engineering department of ITB University in 1987. It details his career working for Pertamina, Indonesia's state oil company, including roles as a reservoir engineer and various management positions. It also lists some of his publications in the areas of reservoir characterization, improved oil recovery, and reservoir management.
Mata kuliah ini membahas tentang sifat fisika dan kimia fluida hidrokarbon. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami perilaku minyak dan gas di reservoir serta dapat melakukan perhitungan komposisi dan sifat fluida hidrokarbon dalam berbagai kondisi tekanan dan suhu. Materi mata kuliah ini meliputi jenis-jenis fluida hidrokarbon, sifat fisika dan kimia senyawa hidrokarbon, serta perub
Dokumen tersebut membahas proses pencarian, produksi, dan pengolahan minyak dan gas bumi, mulai dari asal usulnya yang terbentuk jutaan tahun lalu hingga proses survei, eksplorasi, produksi, penyimpanan, transportasi, dan pengolahan minyak serta gas menjadi berbagai produk yang berguna bagi kehidupan manusia.
Laporan ini membahas analisis berbagai jenis log sumur eksplorasi minyak dan gas, meliputi log listrik (SP log, kurva normal, kurva lateral, microlog, microlaterolog, laterolog 7, dan multiple resistivity measurement), log radioaktif (gamma ray log, neutron log, dan density log), log sonik dan caliper log, analisis cutting, interpretasi log kombinasi dan korelasi, penentuan cadangan, drill steam test, dan cement bond log. Laporan ini berisi tujuan, teori dasar,
Laporan ini membahas tentang praktikum analisis semen pemboran yang meliputi pembuatan suspensi semen dan cetakan sampel, pengujian densitas, rheologi, thickening time, free water, filtration loss, compressive strength, shear bond strength, dan luas permukaan bubuk semen. Hasil pengujian digunakan untuk mengetahui kualitas semen yang akan digunakan dalam konstruksi sumur minyak dan gas.
Pressure maintenance dan secondary recovery berbeda dalam hal waktu dimulainya injeksi. Pressure maintenance dimulai saat tekanan formasi masih mampu memproduksi minyak sendiri, sedangkan secondary recovery dimulai setelah energi awal reservoir habis. Secondary recovery menggunakan injeksi air untuk mengimbangi penurunan tekanan reservoir dan mendorong minyak ke sumur produksi. Metode enhanced oil recovery lainnya meliputi injeksi panas, injeksi gas karbon dioksida, dan injeksi zat kimia se
This document discusses various enhanced oil recovery (EOR) methods, including waterflooding, surfactant/polymer flooding, polymer flooding, miscible gas flooding using CO2 and hydrocarbons, nitrogen/flue gas flooding, and thermal methods like steamflooding. For each method, the document provides a brief description, discusses the mechanisms for improving oil recovery efficiency, and outlines typical limitations and challenges. It also presents screening criteria charts for evaluating the suitability of different EOR methods based on factors like reservoir depth, oil viscosity, and permeability.
Dokumen tersebut membahas tentang Enhanced Oil Recovery (EOR) sebagai metode pengurasan minyak tahap lanjut dengan menginjeksikan zat ke dalam reservoar untuk meningkatkan recovery factor. Dokumen ini menjelaskan berbagai metode EOR seperti water flooding, miscible flooding, chemical flooding, dan thermal flooding beserta konsep dasar, mekanisme, dan kriteria pemilihan metode.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar ekonomi rekayasa yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek, termasuk nilai sekarang, bunga majemuk, ekivalensi, dan cashflow. Juga dibahas berbagai model dan rumus untuk menghitung nilai masa depan, nilai sekarang, tingkat pengembalian, dan kelayakan proyek.
Dokumen ini memberikan informasi tentang peran aktif keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis narkoba beserta dampaknya secara kesehatan dan psikologis, penyebab penyalahgunaan narkoba, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan termasuk membatasi pergaulan dan melaporkan penyalahgunaan ke pihak yang berwajib. Dokumen ini juga menjelaskan regulasi huk
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Batasan Masalah
c. Maksud dan Tujuan
d. Metodologi Penulisan
II. Karakteristik Resevoir
III. Dasar Teori
IV. Perhitungan dan Anlisa Studi Kasus
Menghitung beda tekanan (P1-P2)
Menghitung Laju Alir Uap dan Air
V. Pembahasan
VI. Kesimpulan
Outline
4. Latar Belakang (lanjutan)
Kebutuhan akan energi semakin hari semakin besar, dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak terlepas dari kebutuhan akan energy. Sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang
sangat melimpah, Indonesia memiliki banyak sumber energy, salah satunya adalah panas bumi yang
mempunyai potensi 40% cadagan dunia yang terbenatang dari pulau sumatra hingga papua. Degan
jumlah potensi energi panas bumi mencapai 29,51 Gwe yang tersebar di 276 lokasi. jumlah yang diolah
menjadi bahan akar sebagai sumber energy, namun keberadaan semakin menipis, oleh karena itu perlu
adanya pengganti minyak bumi sebagai sumber energy. Salah satunya adalah energy panas bumi
(Geothermal energy).
Geothermal energi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air
dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan. Mengingat Indonesia berada di kawasan the ring of fire dengan banyak gugusan gunung
berapi maka Indonesia mempunyai banyak sumber energy panas bumi,.Uap dan air panas kemudian
dikonversi menjadi energy listrik yang dipasok ke PLN dan Masyarakat.
Listrik yang dihasilkan dari uap yang didapatkan dari beberapa sumur produksi di lapangan
panas bumi, semakin banyak jumlah uap yang dihasilkan maka daya listrik semakin tinggi pula. Dalam
Seminar ini penulis akan membahas uji produksi sumur yang bertujuan untuk menganalisa berapa
besar potensi sumur tersebut. dalam menganalisa besarnya potensi sumur digunakan metode
separator menggunakan orifice meter untuk menghitung massa uap dan massa air.
BAB 1
Pendahuluan
5. BAB 1
Pendahuluan Batasan Masalah
Dalam penyusunan Seminar ini penulis hanya membatasi tentang :
• analisa uji produksi menggunakan metode separator orifice dengan
ukuran chooke in throttle bervariasi pada sumur “X.
• Perhitungan dan analisa volume laju alir massa uap,
• Perhitungan dan analisa volume massa air dan
• Perhitungan dan analisa energi daya, dikonversi dalam MW.
6. Maksud dan tujuan
BAB 1
Pendahuluan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan seminar ini adalah:
Maksud :
Mendapatkan pengalaman dibidang industry pembangkit Energi listrik tenaga panas
bumi.
Dapat memahami proses pembangkitan panas bumi dari hulu hingga hilir.
Dapat memahami dan mengenali komponen-komponen yang digunakan dalam system
pembangkit listrik tenaga panas bumi serta cara kerjanya.
Tujuan :
Menganalisa dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang terdapat dilapangan
panas bumi khusunya pada masa produksi berlangsung.
Menganalisa besarnya potensi pada sumur “x” yang diproduksi selama beberapa
selang waktu dengan pengukuran Orifice mater.
8. BAB II
Karakteristik
Reservoir
Karakteristik Resevoir
Sifat Fisik batuan
Reservoir Pabum
Kondisi Reservoir
Pabum
Sifat Fisik Fluida
Reservoir Pabum
1.Porositas (ɸ)
2.Permeabilitas (k)
3.Saturasi (S)
4.Tekanan Kapiler (Pc)
5.Kompressibilitas (C)
6.Wettabilitas (qwo)
7.Spesifik Panas (Cr)
8.Konduktivitas Panas (K)
1. Densitas
2. Viskositas
3. Tegangan Permukaan
4. Spesifik Volum
Tekanan ;
1. Overburden
2. Tekanan Hidrosatatik
3. Tekanan Formasi
Tempratur ;
1. Rendah
2. Tinggi
9. BAB II
Karakteristik
Reservoir
Karakteristik Resevoir (Lanjutan)
Fasa Fluida
1.Sistem
Hidrothermal
2.Sistem Hot dry
rock
3.Sistem Magmatik
4.Sistem
Geopressure
Sumber Panas
1. Res Satu fasa ;
(Liquid system)
2. Res. Dua fasa ;
Liquid dominates
system dan
Vapor dominated
system
3. Res. Superheated
steam
Tempratur
1.Semi-thermal
field
2.Hype-thermal
filed
Jenis reservoir Panas Bumi Berdasarakan ;
1.Entalpi Rendah
2.Entalpi
Meneengah
3.Entalpi Tinggi
Entalpi
10. BAB II
Karakteristik
Reservoir
Manifestasi Panas bumi
1.Tanah Hangat
(Warm ground)
2.Tanah dg Uap Panas
(Hot steaming Ground)
3. Kolam Air Panas
(Hot Pools)
4.Telaga Air Panas
(Hot lakes)
5. Mata Air Panas
(Hot Spring)
6. fumarole
12. BAB III
DASAR TEORI SISTEM PEMBORAN
SISTEM TENAGA
BOP SISTEM
SISTEM SIRKULASI
SISTEM PUTAR
SISTEM
PENGANGKAT
13. BAB III
DASAR TEORI SISTEM PEMBORAN
Sistem Tenaga Sistem Pengangkat
• Power Supply
Equipment
• Distribution
Equipment
(mekanis & listrik)
• Struktur
Penyangga
• Peralatan
Pengangkatan
Sistem Pemutar Sistem Sirkulasi
• Peralatan Putar
• Rangkaian Pipa
bor
• Mata bor (Bit)
• Fluida Pemboran
• Tempat Persiapan
• Peralatan Sirkulasi
• Conditionign Area
14. BAB III
DASAR TEORI SISTEM PEMBORAN
BOP Sistem
• BOP Stack
• Sistem Penunjang
• Accumulator
15. BAB III
DASAR TEORI STEAM FIELD SYSTEM
SUMUR
KEPALA SUMUR
SEPARATOR
SILENCER (AFT)
POND
PIPA STEAM & BRINE
SUMUR INJEKSI
16. BAB III
DASAR TEORI STEAM FIELD SYSTEM
Sumur Kepala Sumur Separator
Silencer (AFT) Pond Pipa steam & brine Sumur Injeksi
17. Brine Pump
BAB III
DASAR TEORI KOMPONEN DISTRIBUSI STEAM & BRINE
Booster Pump
Weir box By Pass Valve
18. BAB III
DASAR TEORI KOMPONEN PEMBANGKIT TENAGA LISTTRIK
Turbin Generator Main Condesor
Cooling tower Scrubber Demister
19. BAB III
DASAR TEORI KOMPONEN PEMBANGKIT TENAGA LISTTRIK
Rock Mufler Hot Whell Pump After cooler
Intercondensor Gavandor Steeam Injector Blow donw Pump
21. BAB III
DASAR TEORI BRINE MANAJEMENT SYSTEM
Hot Brine system Cold Brine System
Sistem penanggulangan
brine tanpa melalui
proses pendingan
terlebih dahulu.
Sistem penanggulangan
brine degan melalui
proses pendingan
terlebih dahulu.
22. BAB III
DASAR TEORI SEPARATOR
Separator Vertikal
Separator seprical
Separator Horizontal
24. demister
scrubber
turbin
Main condenser Cooling tower
generator
ejector ejector
pond
Blowdown pump
Hotwell pump
NCG to cooling tower
Rock
muffler
BAB III
DASAR TEORI Flow Diagaram Demister to cooling tower
26. BAB III
DASAR TEORI UJI PRODUKSI
Uji produksi juga disebut dengan discharge test atau output test. uji ini
dilakukan untuk mengetahui berapa parameter, seperti :
1.Jenis fluida reservoir dan fluida produksi
2.Untuk mendapatkan gambaran kemampuan produksi sumur, yaitu besarnya
aliran masa yanga dapat dihasilkan oleh suatu harga tekanan kepala sumur
penguji.
3.Kemampuan produksi sumur, yang besarnya laju produksi dan entalpi fluida
pada berbagai kondisi tekanan pada kepala sumur.
4.Karakteristik fluida dan kandungan steam.
5.Untuk memperkirakan potensi tenaga listrik.
27. BAB III
DASAR TEORI Metode Uji Produksi
M. Satu fasa M. Lip pressure
1. Sumur entalpi
Rendah
2. Sumur entalpi
Tinggi
1. Metode sembur
tegak (Vertikal
discharge)
2. Metode sumur
datar (horizontal
discharge)
M. Calorimeter
Sumur-sumur yang
di Prediksi
mempunyai laju
aliaran kecil
M. Separator
1. Metode perhitungan
pengukuran laju alir
uap dan air degan
Orifice meter
2. Metode pengukuran
laju alir uap degan
Orifce meter dan air
dengan weir box
2. Metode pengukuran
laju alir uap degan
flowmeter dan air
degan Purge
Manometer
28. BAB III
DASAR TEORI Orifice Meter
Orifice Flowmeter Orifice Plate
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
laju aliran volum atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup
(pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat ini berupa plat tipis
dengan gagang yang diapit diantara flens pipa
29. BAB III
DASAR TEORI Jenis Orifice plate lanjut
Segmental orifice
Quadrant bore
orifice
Restriction orifice
30. BAB III
DASAR TEORI Jenis Orifice plate
Concentric Orifice Counter bore orifice Eccentric orifice
31. BAB III
DASAR TEORI Metode Uji Produksi Separator
Metode Perhitungan pengukuran laju alir uap dan laju air degan orifice meter.
Aliran melalui orifice dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
M = 0,03959172 x c x Z x e x E x d2 x
∆𝑷
𝒗𝒈
………………(3.1)
Dimana:
M = laju alir massa, ton/jam
c = koofisiensi yang ditentukan dari gambar, untuk radius tapping yang
merupakan fungsi dari m = (
𝒅
𝑫
)2…………………………………….(3.2) nominal dengan
factor panas material yang digunakan
Z = 1
e = factor ekspansibilitas yang besarnya ditentukan dengan persamaan
sebagai
berikut, Dimana k adalah adiabatic indeks (1.33 untuk saturated steam,1.3
untuk superheated steam)
32. E = factor pendekatan kecepatan, E =(1-m2)-0.5……………………(3.4)
∆P = perbedaan tekanan upstream,ksc absolute
Vg = specific volume uap pada Pu.
Jika persamanaan 3.1 tersebut diatas digunakan untuk menghitung laju alir
massa air maka besarnya e = 1
Gambar 3.83 Konstanta Radius Tapping Orifice
BAB III
DASAR TEORI Metode Uji Produksi Separator
33. Bila laju aliran massa hasil pengukuran dengan orifice didefinisikan sebagai
M, untuk laju alir uap dari M, untuk laju aliran air, maka laju alir fluida dari
sumur (M).
M = Mv + Mw…………………………………………………………………… (3.5)
Dryness (x) adalah:
W =
𝐌 𝒗
𝐌 𝐯
+ 𝐌 𝒘
………………………………………………. (3.6)
Maka Flowing enthalphy adalah:
h = hf +hfg…………………………………………………. (3.7)
dimana hf dan hfg ievaluasi pada tekanan separator.
Besarnya potensi sumur :
Q = M x h……………………………………………….. (3.8)
BAB III
DASAR TEORI Metode Uji Produksi Separator
34. BAB III
DASAR TEORI Prosedur Perhitungan Orifice
1. Catat temperature alir uap, Tu diupstream (0C)
2. Koreksi diameter orifice dan diameter pipa hasil pengukuran
menggunakan grafik, berdasarkan Tu.
Gambar 3.97 Multiplying Factor For Thermal Expansion
35. 3. Catat perbedaan tekanan pada lubang orifice, ∆P ksc
4. Catat tekanan upstream, P (ksc gauge)
5. Tentukan berat jenis (kg/m3) pada kondisi upstream.
6. Tentukan harga spesific heat ratio untuk saturated heat 1,33 dan untuk
superheated heat 1,3
7. Hitung nilai m = (d/D)2 , tentukan koefisien dasar C, gunakan grafik rasio
luas (m) anatara penampang luas orifice dan diameter pipa uji.
8. Menghitung faktor ekspansibilitas
e = 1- (0,41-0,35 m2) x
𝟏
𝒌
x
∆𝑷
𝑷 𝒖𝒑𝒔𝒕𝒓𝒆𝒂𝒎
9. Hitung perkiraan laju alir uap
Muap = 0,03959172 x c x Z x e x E x d2 x
∆𝑷
𝒗𝒈
BAB III
DASAR TEORI Prosedur Perhitungan Orifice lanjut
36. 10. Untuk menghitung masa laju alir air e = 1
Mair = 0,03959172 x c x Z x e x E x d2 x
∆𝑷
𝒗𝒈
11. Mencari M total
M total = Muap + M air
12. Drynees (x)
W = Mv / Mtotal
13. Flowing Entalphy
h = hf + xhfg
14. Q = Muap x h
BAB III
DASAR TEORI Prosedur Perhitungan Orifice lanjut
39. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Perhitungan dan Analisa
4.3.1Choke in Throttle 0.75 Inch
Perhitungan:
DP = ∆P = 31,28 in H2O = 31,28 x 0,036 = 1,12608 psi = 1,12608 x 0,07 = 0,078 ksc
P upstream = 10,59 bg = 10,59 + 0,78 = 10,668 bar = 10,668 x 1,019716 = 10.87 ksc
1. Mencari d dan D koreksi
Harga d dan D koreksi diperoleh dari grafik ini, harga koreksi d dan D ditentukan dari harga
Temperatur upstream, oC
Gambar 4.8 Multiplying Factor for thermal expansion
40. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Perhitungan dan Analisa
Dari grafik diperoleh harga koreksi 1,0021
Maka D = 15 x 1,0021 = 15,032 in
d = 10,0137 x 1,0021 =10,035 in
Tabel 4. 1 Steam Tabel
41. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Perhitungan dan Analisa
2. Mencari Vg (spesific volume uap) berdasarkan tekanan upstream
P upstream = 1137 kpa (Menggunakan steam tabel)
Interpolasi
x1 1000 = 0,1945 y1
x2 1137 = x y2
x3 1250 = 0,1571 y3
𝒙𝟐−𝒙𝟏
𝒙𝟑−𝒙𝟏
=
𝒚𝟐−𝒚𝟏
𝒚𝟑−𝒚𝟏
𝟏𝟏𝟑𝟕−𝟏𝟎𝟎𝟎
𝟏𝟐𝟓𝟎−𝟏𝟎𝟎𝟎
=
𝒙−𝟎,𝟏𝟗𝟒𝟓
𝟎,𝟏𝟓𝟕𝟏−𝟎,𝟏𝟗𝟒𝟓
𝟏𝟑𝟕
𝟐𝟓𝟎
=
𝒙−𝟎,𝟏𝟗𝟒𝟓
−𝟎,𝟎𝟑𝟕𝟒
250 x – 48,625 = -5,1238
250 x = 43,5012
x = 0,1740048
didapatkan nilai vg = 0,1740048 m3/kg
3. Menghitung harga m
m =(
𝒅
𝑫
)2
= (
𝟏𝟎,𝟎𝟑𝟓 𝒊𝒏
𝟏𝟓,𝟎𝟑𝟐 𝒊𝒏
)2
= 0,44566
43. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Perhitungan dan Analisa
Dari nilai m = 0,44566 didapat harga c = 0,606
4. Z = 1
5. Nilai k = 1,33 karena saturated heat
6. Menghitung factor ekspansibilitas uap (e)
e = 1- (0,41-0,35 m2) x
𝟏
𝒌
x
∆𝑷
𝑷 𝒖𝒑𝒔𝒕𝒓𝒆𝒂𝒎
= 1- (0,41-0,35(0,44566)2 x 1/1,33 x 0,078/10,59
= 0,590
7. Menghitung nilai E (factor pendekatan kecepatan)
E = (1-m2)-0,5
= ((1- (0,45)2)-0,5
= 1,171
8. Mencari masa laju alir uap
M uap = 0,03959172 x c x Z x e x E x d2 x
∆𝑷
𝒗𝒈
= 0,03959172 x 0,606 x 1 x 0,590 x 1,11978 x (10,035)2 x
𝟎,𝟎𝟕𝟖
𝟎,𝟏𝟕𝟒𝟎𝟎𝟒𝟖
= 0,03959172 x 0,606 x 1 x 0,059 x 1,11978 x 100,70 x 0,669524
= 1,07 ton/jam
44. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Perhitungan dan Analisa
9. Mencari masa laju alir air, dengan e = 1
10.M air = 0,03959172 x c x Z x e x E xd2 x √(∆P/vg)
= 0,03959172 x 0,606 x 1 x 1 x 1,11978 x 10,0352 x √(0,078/0,1740048)
= 0,03959172 x 0,606 x 1 x 1 x 1,11978 x 100,70 x 0,678054
= 1,82 ton/jam
11. M total = M uap + M air
= 1,07 + 1,82
= 2,89 ton/jam
12.Dryness (x)
= Mu/Mtotal
= 1,07 : 2,89
= 0,37 ton/jam
13. Mencari h ( flowing enthalpy) mencari hf dan hfg pada steam tabel berdasarkan tekanan separator.
h = hf + xhfg
= 786,39 KJ/kg + 0,37 Ton/jam x 1994,287 KJ/kg
= 1526,659 KJ/kg
13.Besar potensi sumur
= Muap x h
= 1,07 x 1526,659
= 454,75 KW
= 0,454 MW
45. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Tabel Choke in throttle 0,75
Tabel 4.1 Choke in Throttle 0,75 Inch
C.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
0,75
10,035 15,032 0,174005 0,44566 1 1,33 0,590
E
M uap M air M total x h D
Ton/Jam ton/jam Ton/jam ton/jam KJ/kg MW
1,171 1,07 1,82 2,89 0,37 1526,659 0,45
46. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Tabel Choke in throttle 0,5 In
Tabel 4.1 Choke in Throttle 0,5 Inch
B.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
0,5
10,035 15,032
0,17879
2
0,44566 1 1,33 0,59
E
M uap M air M total x h D
Ton/Ja
m
ton/jam
Ton/ja
m
ton/ja
m
KJ/kg MW
1,171 0,93 1,58 2,51 0,36904
1523,16
9
0,395
47. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Tabel Choke in throttle 0,8 In
Tabel 4.1 Choke in Throttle 0,8 Inch
B.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
0,8
10,035 15,032
0,16742
2
0,44566 1 1,33 0,591
E
M uap M air M total x h D
Ton/Ja
m
ton/jam
Ton/ja
m
ton/jam KJ/kg MW
1,171 1,34 2,28 3,62
0,37127
4
1523,17
9
0,572
48. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Tabel Choke in throttle 0,25 In
Tabel 4.1 Choke in Throttle 0,25 Inch
B.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
0,25
10,035 15,032 0,237 0,44566 1 1,33 0,591
E
M uap M air M total x h D
Ton/Jam ton/jam Ton/jam ton/jam KJ/kg MW
1,171 0,35 0,59 0,94 0,371096 1527,94 0,148
49. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Tabel Choke in throttle 0,5 In
Tabel 4.1 Choke in Throttle 1 Inch
B.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
1
10,035 15,032
0,17265
8
0,44566 1 1,33 0,591
E
M uap M air M total x h D
Ton/Ja
m
ton/jam
Ton/ja
m
ton/jam KJ/kg MW
1,171 1,52 2,57 4,09
0,37123
5
1523,16
9
0,641
50. BAB IV
PERHITUNGAN
& ANALISA
Tabel Choke in throttle 1,5 In
B.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
1,5
10,035 15,032 0,169816 0,44566 1 1,33 0,591
E
Muap Mair Mtotal X h D
Ton/Jam ton/jam Ton/jam ton/jam KJ/kg MW
1,171 2,18 3,69 5,87 0,37162 1530,91 0,927
Tabel 4.8 Choke in Throttle 1,5 Inch
51. BAB V
PEMBAHASAN Pembahasan
Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam
air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan.
Sebelum diproduksi, sumur panas bumi terlebih dahulu dilakukan
pengukuran kemampuan produksi (uji produksi) sumur dipermukaan yang
bertujuan untuk mengetahui besarnya produksi masa fluida yang dapat
dihasilkan oleh sumur tersebut.
Besarnya laju alir dari masing-masing fasa dapat diukur dengan
menggunakan orifice meter.
52. BAB V
PEMBAHASAN Choke in throttle 0,75
Dari data yang diambil dari sumur dan produksi pada choke in thorttle
0,75 in didapat data sebagai berikut: WHP 650,5 psig, Patm 0,808 ksc, tekanan
upstream 10,59 b.g, diameter orifice 10,0137 in, diameter pipa 15 in, ∆P 31,28
inH2O, temperatur upstream 184,5 oC, jenis material mild steel, Z factor orifice
radius.
Tabel 5.1 Choke in Throttle 0,75 Inch
C.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
0,75
10,035 15,032 0,174005 0,44566 1 1,33 0,590
E
M uap M air M total x h D
Ton/Jam ton/jam Ton/jam ton/jam KJ/kg MW
1,171 1,07 1,82 2,89 0,37 1526,659 0,45
53. BAB V
PEMBAHASAN
Dari data diatas sesuai prosedur perhitungan di bab sebelumnya
didapatkan nilai koreksi sebesar 1,0021, nilai diameter orifice koreksi
sebesar 10,035 in, dan diameter pipa koreksi 15,032, berdasarkan nilai m =
0,44566 diperoleh nilai c 0,606, berdasarkan tekanan separator dalam kpa
didapatkan Vg (spesific volume) sebesar 0,1740048, factor ekpansibilitas uap
(e) 0,590, dan e air = 1, Z = 1, k = 1,33 , didapat M uap = 1,07 ton/jam, Mair =
1,82 ton/jam, Mtotal = 2,89 ton/jam, drynees (x) = 0,371210, hf = 786,39 dan
hfg = 1994,207 didapatkan di steam table berdasarkan P separator, flowing
entalphy (h) 1526,659005 kj/kg, potensi sumur (Q) 454,751 KW = 0,45 MW.
Choke in throttle 0,75 Lanjut
54. BAB V
PEMBAHASAN Choke in throttle 0,5
Dari data yang diambil dari sumur dan produksi pada choke in
thorttle 0,5 in didapat data sebagai berikut: WHP 650,5 psig, Patm 0,808
ksc, tekanan upstream 10,25 b.g,=11,25 ksc diameter orifice 10,0137 in,
diameter pipa 15 in, ∆P 31,28 inH2O=0,06 ksc, temperatur upstream
186,32oC, jenis material mild steel, Z
Tabel 5.1 Choke in Throttle 0,5 Inch
C.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
0,5
10,035 15,032
0,17879
2
0,44566 1 1,33 0,59
E
M uap M air M total x h D
Ton/Ja
m
ton/jam
Ton/ja
m
ton/ja
m
KJ/kg MW
1,171 0,93 1,58 2,51 0,36904
1523,16
9
0,395
55. BAB V
PEMBAHASAN Choke in throttle 0,5 lanjut
Dari data diatas sesuai prosedur perhitungan di bab sebelumnya
didapatkan nilai koreksi sebesar 1,0021, nilai diameter orifice koreksi
sebesar 10,035 in, dan diameter pipa koreksi 15,032, berdasarkan nilai m =
0,44566 diperoleh nilai c 0,606, berdasarkan tekanan separator dalam kpa
didapatkan Vg (spesific volume) sebesar 0,178792, factor ekpansibilitas uap
(e) 0,590, dan E=1,171, e air = 1, Z = 1, k = 1,33 , didapat M uap =0,93
ton/jam, Mair = 1,85 ton/jam, Mtotal = 2,52 ton/jam, drynees (x) = 0,36904 ,
hf = 781,45 dan hfg = 1998,26 didapatkan di steam table berdasarkan P
separator, flowing entalphy (h)=1523,1687 kj/kg, potensi sumur (Q)
395,434761 KW = 0,395 MW.
56. BAB V
PEMBAHASAN Choke in throttle 0,8
Dari data yang diambil dari sumur dan produksi pada choke in
thorttle 0,8 in didapat data sebagai berikut: WHP 650,5 psig, Patm 0,808 ksc,
Tekanan upstream 11,03 b.g,=12,04 ksc diameter orifice 10,0137 in,
diameter pipa 15 in, ∆P 47,29 inH2O=0,12 ksc, Temperatur upstream
186,5oC, jenis material mild steel, Z factor
Tabel 5.1 Choke in Throttle 0,8 Inch
C.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
0,8
10,035 15,032
0,16742
2
0,44566 1 1,33 0,591
E
M uap M air M total x h D
Ton/Ja
m
ton/jam
Ton/ja
m
ton/jam KJ/kg MW
1,171 1,34 2,28 3,62
0,37127
4
1523,17
9
0,572
57. BAB V
PEMBAHASAN Choke in throttle 0,8 lanjut
Dari data diatas sesuai prosedur perhitungan di bab sebelumnya
didapatkan nilai koreksi sebesar 1,0021, nilai diameter orifice koreksi
sebesar 10,035 in, dan diameter pipa koreksi 15,032, berdasarkan nilai m =
0,44566 diperoleh nilai c= 0,606, berdasarkan tekanan separator dalam kpa
didapatkan Vg (spesific volume) sebesar 0,116274224, factor ekpansibilitas
uap (e) 0,591, dan E=1,171, e air = 1, Z = 1, k = 1,33 , didapat M uap =1,34
ton/jam, M air = 2,28 ton/jam, Mtotal = 2,52 ton/jam, drynees (x) =
0,371274 , hf =794,15 dan hfg = 1987,83didapatkan di steam table
berdasarkan P separator, flowing entalphy (h)=1523,179003 kj/kg, potensi
sumur (Q) 572,2496 KW = 0,572 MW.
58. BAB V
PEMBAHASAN Choke in throttle 0,25
Dari data yang diambil dari sumur dan produksi pada choke in
thorttle 0,25 in didapat data sebagai berikut: WHP 650,5 psig, Patm 0,808
ksc, Tekanan upstream 7,80 b.g,= 8,75 ksc diameter orifice 10,0137 in,
diameter pipa 15 in, ∆P 4,57 inH2O=0,01 ksc, Temperatur upstream 173,66
oC, jenis material mild steel, Z factor orifice radius.
Tabel 5.1 Choke in Throttle 0,25 Inch
C.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
0,25
10,035 15,032 0,237 0,44566 1 1,33 0,591
E
M uap M air M total x h D
Ton/Jam ton/jam Ton/jam ton/jam KJ/kg MW
1,171 0,35 0,59 0,94 0,371096 1527,94 0,148
59. Choke in throttle 0,25 lannjut
Dari data diatas sesuai prosedur perhitungan di bab sebelumnya
didapatkan nilai koreksi sebesar 1,0021, nilai diameter orifice koreksi
sebesar 10,035 in, dan diameter pipa koreksi 15,032, berdasarkan nilai m =
0,44566 diperoleh nilai c= 0,606, berdasarkan tekanan separator dalam kpa
didapatkan Vg (spesific volume) sebesar 0,237, factor ekpansibilitas uap (e)
0,591, dan E=1,171, e air = 1, Z = 1, k = 1,33 , didapat M uap = 0,35 ton/jam,
M air = 0,59 ton/jam, Mtotal = 0,94 ton/jam, drynees (x) = 0,371096 , hf
=794,15 dan hfg = 1987,83didapatkan di steam table berdasarkan P
separator, flowing entalphy (h)=1527,94 kj/kg, potensi sumur (Q) 148,85 KW
= 0,148 MW.
BAB V
PEMBAHASAN
60. Choke in throttle 1 In
Dari data yang diambil dari sumur dan produksi pada choke in
thorttle 1 in didapat data sebagai berikut: WHP 650,5 psig, Patm 0,808 ksc,
Tekanan upstream 10,68 b.g,= 11,69 ksc diameter orifice 10,0137 in,
diameter pipa 15 in, ∆P 62,07 inH2O=0,16 ksc, Temperatur upstream 184,94
oC, jenis material mild steel, Z factor orifice radius.
BAB V
PEMBAHASAN
Tabel 5.1 Choke in Throttle 1 Inch
C.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
1
10,035 15,032
0,17265
8
0,44566 1 1,33 0,591
E
M uap M air M total x h D
Ton/Ja
m
ton/jam
Ton/ja
m
ton/jam KJ/kg MW
1,171 1,52 2,57 4,09
0,37123
5
1523,16
9
0,641
61. Choke in throttle 1 In lanjut
Dari data diatas sesuai prosedur perhitungan di bab sebelumnya
didapatkan nilai koreksi sebesar 1,0021, nilai diameter orifice koreksi
sebesar 10,035 in, dan diameter pipa koreksi 15,032, berdasarkan nilai m =
0,44566 diperoleh nilai c= 0,606, berdasarkan tekanan separator dalam kpa
didapatkan Vg (spesific volume) sebesar 0,237, factor ekpansibilitas uap (e)
0,591, dan E=1,171, e air = 1, Z = 1, k = 1,33 , didapat M uap = 1,52 ton/jam,
M air = 2,57 ton/jam, Mtotal = 4,09 ton/jam, drynees (x) = 0,371346 , hf
=780,92 dan hfg = 1998,7 didapatkan di steam table berdasarkan P
separator, flowing entalphy (h)= 1523,1687 kj/kg, potensi sumur (Q) 641,971
KW = 0,641 MW.
BAB V
PEMBAHASAN
62. Choke in throttle 1,5 In
Dari data yang diambil dari sumur dan produksi pada choke in
thorttle 1,5 in didapat data sebagai berikut: WHP 650,5 psig, Patm 0,808 ksc,
Tekanan upstream 10,87 b.g,= 11,88 ksc diameter orifice 10,0137 in,
diameter pipa 15 in, ∆P125,8 inH2O= 0,32 ksc, Temperatur upstream 183,53
oC, jenis material mild steel, Z factor orifice radius.
BAB V
PEMBAHASAN
Tabel 5.1 Choke in Throttle 1,5 Inch
C.
Trottle
d D Vg
m Z k e
Inch Inch Inch m3/kg
1,5
10,035 15,032 0,169816 0,44566 1 1,33 0,591
E
M uap M air M total x h D
Ton/Jam ton/jam Ton/jam ton/jam KJ/kg MW
1,171 2,18 3,69 5,87 0,37162 1530,91 0,927
63. Choke in throttle 1,5 In lanjut
BAB V
PEMBAHASAN
Dari data diatas sesuai prosedur perhitungan di bab sebelumnya
didapatkan nilai koreksi sebesar 1,0021, nilai diameter orifice koreksi
sebesar 10,035 in, dan diameter pipa koreksi 15,032, berdasarkan nilai m =
0,44566 diperoleh nilai c= 0,606, berdasarkan tekanan separator dalam kpa
didapatkan Vg (spesific volume) sebesar 0,169816 , factor ekpansibilitas uap
(e) 0,591, dan E=1,171, e air = 1, Z = 1, k = 1,33 , didapat M uap =2,18
ton/jam, M air = 3,69 ton/jam, Mtotal = 5,87 ton/jam, drynees (x) =
0,371346 , hf =971,33 dan hfg = 1990,15 didapatkan di steam table
berdasarkan P separator, flowing entalphy (h)= 1530,91 kj/kg, potensi sumur
(Q) 927,35 KW = 0,927 MW.
64. Tabel hasil Perhitungan
BAB V
PEMBAHASAN
B.Trottle d D Vg m Z k e E Muap Mair Mtotal x h D
Inch Inch Inch m3/kg Ton/Jam ton/jam Ton/jam ton/jam KJ/kg MW
0,5 10,035 15,032 0,178792 0,44566 1 1,33 0,59 1,171 0,93 1,58 2,51 0,36904 1523,1687 0,3
0,25 10,035 15,032 0,237 0,44566 1 1,33 0,591 1,171 0,35 0,59 0,94 0,371096 1527,94 0,1
0,75 10,035 15,032 0,1740048 0,44566 1 1,33 0,591 1,171 1,07 1,82 2,89 0,37 1526,659 0,4
0,8 10,035 15,032 0,1674224 0,44566 1 1,33 0,591 1,171 1,34 2,28 3,62 0,371274 1523,179 0,5
1 10,035 15,032 0,1726584 0,44566 1 1,33 0,591 1,171 1,52 2,57 4,09 0,3712346 1523,1687 0,6
1,5 10,035 15,032 0,169816 0,44566 1 1,33 0,591 1,171 2,18 3,69 5,87 0,37162 1530,91 0,9
66. BAB VI
KESIMPULAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa dari data studi kasus dapat
disimpulkan bahwa:
1. Panas bumi adalh sumber panas yang terkandung di dalam air panas, uap
air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya secara genetik
semuanya di perlukan proses penambangan.
2. Sifat fisik batuan dan fluida panas bumi (Manifestasi) ;
a. Sifat Fisisk Batuan reservoir batuan panas bumi terdapat pada batuan
vulkanik dengan aliran utama melalui rekahan yangterdiri dari porositas,
permiabilitas, densitas, konduktivitas panas,panas spesifik batuan.
b. Fluida Panas bumi dapat berada dalam keadaan cair atau uap tergantung
dari tekanan dan tempratur yang mempengaruhinya. yang di sebut
manifestasi panas bumi yang terdiri dari ; tanah hangat (warm ground),
tanah dengan uap panas (hot steaming ground), kolam air panas ( hoot
pools), Telaga air panas (hot lakes), mata air panas (hot springs),
Fumaroles, Geyses, Kubangan lumpur panas (mood pools), Batuan
altyerasi.
67. BAB VI
KESIMPULAN Kesimpulan
3. Proses produksi sumur panas bumi di mulai dari kepala sumur (whell head),
yang mana berfungi untuk menjaga laju alir produksi dari reservoir ke
permukaan. Fluida yang di hasilkan di alirkan melalui flow line keseparator
yang di alirkan langsung menuju separator, didalam separator fluida di
pisahkan sesuai densitas antara uap dan air. air akan di alirkan ke balong
(cooling pond), dan fluida akan menuju silencer untuk di redam suaranya, uap
akan menuju Scrubber dari scrubber ke demister untuk di keringkan kemabali
sampai benar-beanar kering sebelum masuk ke turbin dan sisa uap basah yang
di hasilakn akan di dingnan melalui cooling tower baru di injeksiakan kembali
ke sumur injeksi.
4. Analisa uji produksi terdiri dari tiga metode : metode pengukuran dua fasa,
metode calorimeter, metode lip pressure dan metode separator.Analisa uji
produksi menggunakan metode separator dimana perhitungan masa laju alir
uap dan air diukur menggunakan orifice meter.
5. Orifice flowmeter digunakan untuk menentukan laju alir liquid maupun uap
dengan cara mengukur beda tekanan (P – P ) yang melewati orifice plate.
68. BAB VI
KESIMPULAN Kesimpulan
6.Studi kasus yang dilakukan pada sumur produksi panas bumi dengan choke
in throttle berbeda yang mana dimulai pada choke in thottle 0,25 s/d 1,5 Inch
menghasilkan ;
a. Pada choke in Throttle 0,75 in dengan massa laju alir air sebesar 2,89
ton/jam, dan massa laju alir uap sebesar 1,07 ton/jam didapatkan potensi
sumur sebesar 0,45 MW.
b. Pada choke in Throttle 0,5 in dengan massa laju alir air sebesar 1,58
ton/jam, dan massa laju alir uap sebesar 0,93 ton/jam didapatkan potensi
sumur sebesar 0,39 MW.
c. Pada choke in Throttle 0,8 in dengan massa laju alir air sebesar 2,28
ton/jam, dan massa laju alir uap sebesar 1,34 ton/jam didapatkan potensi
sumur sebesar 0,752 MW.
d. Pada choke in Throttle 0,25 in dengan massa laju alir air sebesar 0,59
ton/jam, dan massa laju alir uap sebesar 0,35 ton/jam didapatkan potensi
sumur sebesar 0,145 MW.
69. BAB VI
KESIMPULAN Kesimpulan
e. Pada choke in Throttle 1 in dengan massa laju alir air sebesar 2,57
ton/jam, dan massa laju alir uap sebesar 1,52 ton/jam didapatkan potensi
sumur sebesar 0,641 MW.
f. Pada choke in Throttle 1,5 in dengan massa laju alir air sebesar 3,69
ton/jam, dan massa laju alir uap sebesar 2,18 ton/jam didapatkan potensi
sumur sebesar 0,927 MW.
7. Jadi dapat di simpulkan dari dari beberapa percobaan dan anilisa uji
produksi pada sumur panas bumi kali ini fluida yang di hasilna di dominasi
oleh Air (water), reservoir panas bumi ini di dapat di sebut jenis reservoir
Water dominated system.