SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
1
LAPORAN PRAKTEK LAPANG
MATA KULIAH
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI
Disusun Oleh :
ANDI MUHAMMAD IKHSAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI ICP
1515442005
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang praktikum ini adalah karena di jurusan Geografi FMIPA UNM
terdapat kurikulum yang mewajibkan di adakannya praktek lapangan pada setiap
mata kuliah yang memungkinkan untuk di adakannya praktek lapangan termasuk
mata kuliah meteorologi dan klimatologi ini di mana sudah di tetapkan bahwa
wajibnya di adakan praktek dengan jumlah jam praktek 8 jam (1 hari) dengan pokok
bahasan yang akan dipraktekkan antara lain : curah hujan, tekanan udara, kelembaban
udara, temperature radiasi matahari, intensitas penyinaran matahari, penguapan dan
kecepatan angin serta alat-alat yang berkaitan dengan bahasan pokok di atas yang
pada kesempatan kali ini praktek lapangan akan di adakan di dua tempat berbeda.
Pelaksanaan praktek lapang ini yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12
April 2016 di Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten
Maros dan di Stasiun Maritim Paotere Makassar. Berdasarkan mata kuliah
Metereologi dan Klimatologi yang diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam
mengikuti proses perkuliahan.
B. Tujuan
Untuk menambah wawasan serta pemahaman mengenai unsur-unsur
pembentukan cuaca/iklim, serta untuk mengetahui dan memahami cara kerja alat-alat
meteorologi/klimatologi mengenai pengukuran suhu (temperatur), curah hujan,
tekanan udara, kelembaban udara, radiasi matahari, penguapan, dan pengukuran arah
dan kecepatan angin. serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya serta untuk
mengetahui fungsi-fungsi dari alat-alat tersebut. Praktek lapangan di laksanakan di
dua tempat berbeda yakni di stasiun maritim paotere makassar dan di BMKG
kabupaten maros pada tanggal 12 April 2016.
3
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah dapat menambah wawasan dan pemahaman
serta pengetahuan para Mahasiswa tentang unsur-unsur pembentukan cuaca/iklim,
juga dapat menambah pengetahuan dan kemampuan mahasiswa di dalam memahami
cara kerja alat-alat meteorologi/klimatologi mengenai pengukuran suhu (temperatur),
curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara, radiasi matahari, penguapan, dan
pengukuran arah dan kecepatan angin. serta dapat mengumpulkan dan mengolah
datanya, serta fungsi-fungsi dari setiap alat di atas.
4
BAB II
METODE
A. Waktu dan tempat
a. Waktu dan Tempat
 Waktu : 12 April 2016
 Tempat : Stasiun maritime paotere Makassar dan BMKG Maros
B. Teknik pengambilan data
a. Observasi Langsung di Lapangan
b. Wawancara
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi alat
NO NAMA ALAT DESKRIPSI
1 Panci penguapan Cara kerja:
Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm
sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran
dilaksanakan pada permukaan air dalam
keadaan tenang di dalam tabung peredam
riak. Untuk mengukur dan membaca
skalanya, maka tabung pengaman
didekatkan ke panci dengan maksud agar
permukaan air tetap tenang dan tidak
terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup
patrol diputar sambil melihat ujung panci
dari hungging di dalam tabung pengaman.
Skrup pengontrol yaitu berada di atas
penyangga hugging berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan skala. Jika
sikrup itu diputar kembali ke kanan maka
tiang skala turun angka yang dibaca
adalah angka yang terdapat tegak lurus
dengan sekrup pengontrol. Adapun skala
yang terrtera pada skala adalah angka (1)
sampai (100)
Manfaat:
panci penguapan yaitu untuk mengetahui
besarnya penguapan radiasi langsung dari
matahari.
6
Bagian alat:
1. Panic untuk menampung air yang
berdiameter 120cm dan tinggi 30
cm
2. Hook geunge (batang berskala)
untuk mengetahui ketinggian air
dalam panci.
3. Stiff well (bejana) berfungsi
sebagai peredam gelombang
ketika terjadi getaran pada panci.
4. Kayu penopang untuk menyangga
panci sehingga tidak bersentuhan
dengan tanah karena tanah yang
mengandung panas dapat
menambah penguapan dan hal itu
akan mengurangi keakuratan
pengukuran panci penguapan.
5. Thermometer apung untuk
mengukur suhu air permukaan.
2 Penakar hujan tipe
Hellman
Cara kerja:
Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh
akan masuk kedalam mulut corong
kemudian diteruskan dalam saluran
pelampung. Bila huajan berlangsung terus,
maka pelampung akan terangkat dan pena
pencatat akan terangkat pula mengikuti
kenaikan pelampung tersebut dan akan
membentuk grafik pada kertas pias, bila
pena pencatat telah menunjukakan angka 10
maka penah tersebut akan kembali ke angka
nol begitu seterusnya sampai hujan berhenti
adan apabila air dalam pelampung telah
penuh maka pada kertas pias akan terdapat
dua garis yaitu:
 Garis vertical yang
menunjukkan besar
kecilnya curah hujan.
 Garis horizontal yang
menunjukkan jam
(waktu) lama
turunnya hujan
7
Manfaat:
penakar curah hujan tipe hellman berfungsi
untuk mengukur intensitas curah hujan.
Bagian alat:
1. Bibir atau mulut corong
berfungsi sebagai tempat
masuknya air hujan.
2. Logam selubung alat yang
berbentuk selinder dann
berpintu lebar menyerupai
corong.
3. Penampung air berfungsi untuk
menampung air hujan yang
masuk ke dalam alat.
4. Pelampung, terletak di dalam
penampung air berfungsi untuk
mengikuti pergerakan naik
turunnya air di dalam
penampung kemudian membantu
untuk menggerakkan pena
pencatatan untuk mencatak data
hasil ukur curah hujan.
5. Pias Hellman, terpasang
melingkar pada selinder Hellman
tempak grafik data tertera.
6. Pena pencatatan berfungsi untuk
mencatat intensitas hujan pada
grafik ukur.
7. Jam hellman berbentuk selinder
yang berputar dengan bantuan
kunci pemutar.
8. Pipa penghubung corong dengan
penampung berfungsi untuk
menghubungkan antara corong
dengan penampung.
9. Pipa happel berfungsi untuk
menyalurkan air yang tumpah
dari penampung.
10. Gelas ukur berskala berfungsi
untuk mengukur skala curah
hujan.
8
3 Penakar hujan tipe OBS Cara kerja:
Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi
akan masuk melalui mulut corong dan
diteruskan kedalam bak penampung yang
dialirkan melalui pipa sempit yang ada di
ujung corong penakar, untuk kemudian di
tampung sementara lalu setelah itu
kemudian air dalam tabung tersebut
ditakar dengan cara air yang berada dalam
reservoir dikeluarkan melalui kran dan
diamasukkan dalam gelas ukur. Lalu
jumlah intensistas hujan dapat di ukur dan
di lihat melalui skala yang terdapat pada
gelas ukur. Penunjukan intensitas air
dalam gelas ukur menunjukkan jumlah
curah hujan dalam 1 hari (24 ajam).
 Bila tidak ada hujan,maka
data ditulis (-)
 Bila hujan lebih kecil
dibulatkan ke nol (0)
 Bila hujan lebih besar dari
nol ditulis (1)
Manfaat:
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah
curah hujan yang jatuh pada permukaan
tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan
ini dicatat dan diamati pada jam 07.00
pagi dengan satuan milimeter (mm).
Bagian alat:
1. Mulut corong yang
berdiameter kurang lebih
50 cm berfungsi sebagai
tempat masuknya air hujan.
2. Penampung berfungsi
untuk menampung air
sementara.
3. Kran berfungsi untuk
mengeluarkan air dari
penampung.
4. Gelas ukur berfungsi untuk
9
mengukur jumlah air yang
tertampung sekaligus untuk
menentukan jumlah
intensitas curah hujan.
5. Kaki dan dasar alat
berfungsi sebagai
penyanggah untuk
mempertahankan posisi dan
keseimbangan dari penakar
hujan tipe OBS
4 Termometer maksimum Cara kerja:
Apabila temperatur naik dan kolom air raksa
tidak terputus, maka air raksa terdesak
melalui bagian yang sempit. Ujung kolom
menunjukkan temperatur udara. Apabila
suhu turun, kolom air raksa terputus pada
bagian yang sempit setelah air raksa dalam
bola temperatur menyusut. Ujung lain dari
kolom air raksa tetap pada tempatnya.
Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom
ini menunjukkan suhu udara karena
penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat
diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan
suhu udara tertinggi setelah terakhir
dikembalikan. Thermometer dikembalikan
setelah dibaca dan di lihat.
Manfaat:
berfungsi sebagai alat ukur suhu udara
maksimum yang terbuat dari gelas dengan
bejana berbentuk bola dan pada ujungnya
berisi air raksa, untuk kepentingan
klimatologi dilakukan pengamatan pada jam
6 sore.
Bagian alat:
1. Reservoir air raksa berfungsi
untuk menunjukkan adanya
tanda-tanda perubahan suhu.
2. Pipa kapiler berskala berfungsi
untuk menunjukkan skala
perubahan suhu udara
3. indeks
10
5 Thermometer minimum Cara kerja:
Jika terdapat penurunan suhu udara maka
alcohol dalam reservoir akan menyumbat
sehingga alcohol dalam pipa kapiler akan
mengisi ruang hampa yang terjadi dalam
reservoir, sehingga indeks yang ada di
dalam pipa kapile ikut menggeser sesuai
dengan penurunan suhu udara saat itu. Bila
suhu udara naik, maka alcohol akan
memuai mengisi atau mendesak alcohol
dalam pipa kapiler sehingga
permukannya akan naik. Namun indeks
akan tetap pada tempatnya. Bila suhu
udara turun lagi dan lebih rendah dari
semula maka alcohol dalam pipa kapiler
akan turun dan lebih rendah dari yang
semula. sehingga alcohol dalam pipa
kapiler akan turun dan tingginya sesuai
dengan angka yang ditunjukan dalam suatu
indeks.
Manfaat:
termometer minimum ini berfungsi sebagai
alat ukur suhu udara minimum.
Bagian alat:
1. Pipa kapile berfungsi untuk
menunjukkan skala intensitas
perubahan suhu udara
2. Stip kaca berfungsi untuk
melindungi pipa kapile dan
reservoir alkohol
3. Reservoir alkohol berfungsi
untuk menunjukkan adanya
tanda-tanda perubahan suhu
udara
4. indek
6 Termometer bola basah Cara kerja:
Termometer bola basah dalam proses
kerjanya dihuibungkan dengan udara luar
melalui kain basah yang dihubungkan
dengan air. Dan ketika suhu naik maka air
yang ada pada kain basah akan menguap
11
sehingga air raksa dalam pipa kapiler
bergerak turun dan menyusut.
Manfaat:
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu
udara. Pada saat pengukuran alat ini
dipasang berdampingan dengan bola kering
pada tiang statis
Bagian alat:
1. Tabung gelas.
2. Pipa kapiler.
3. Bak air.
4. Kain basah
7 Termometer bola kering Cara kerja:
Alat ini bekerja berdasarkan proses dan
konsep pemuaian dimana ketika suhu naik
maka air raksa dalam pipa kapiler akan
memuai dan bergerak naik sedangkan cara
menghitungnya dapat dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
RH = (BK – BB) X Tabel
Jadi selisih angka yang diperoleh dari alat
itu, merupakan besarnya kelembaban pada
saat itu. Tetapi apabila ledua alat tersebut
hasilnya sama maka ini berarti kelembaban
udara dalam keadaan jernih.
Manfaat:
Alat ini berfungsi untuk mengukur
kelembaban udara. Pada prinsipnya alat ini
hampir sama dengan thermometer bola
basah yang membedakan hanya pada cara
kerjanya.
Bagian alat:
1. Tabung gelas.
2. Pipa kapiler.
3. Resevior air raksa.
8 Campbell stoke Cara kerja:
12
Cara kerja alat ini berdasarkan ada tidaknya
cahaya matahari dimana ketika ada cahaya
matahari yang menyinari lensa atau bola
bening tersebut maka cahaya matahari
tersebut akan terfokuskan pada satu titik lalu
akan membentuk suatu percikan api di
karenakan energy panas yang memusak
pada satu titik lalu kemudian membakar
kertas pias tersebut namun perlu di ketahui
bahwa kertas pias hanya akan terbakar
jika kekuatan sinar matahari 0,3 kalori
atau lebih. Selisih antara lebar kertas
dengan parit kurang lebih 0.3 mm
sehingga musah dipasang dan dilepaskan
terutama pada waktu basah oleh air hujan.
Tebal kertas kurang lebih 0,4 mm. garis
tanda jam berwarna putih melintang
terhadap pembakaran. Sehingga pada
dasarnya alat ini hanya akan bekerja dengan
maksimal jika matahari bersinar carah yakni
intensitas sinar matahari antara 0,3 kalori
cm-2 menit -1 Selanjutnya hasil dari bekas-
bekas pembakaran kertas pias-pias ini
selanjutnya akan di ukur menggunakan
mistar skala khusus
Manfaat:
Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui /
lamanya penyinaran matahari dalam satuan
jam persen, lamanya penyinaran yaitu 12
jam.
Bagian alat:
1. Bola kaca bening yang berdiameter
kira-kira 10-14 cm berfungsi untuk
menerima sinar matahari kemudian
memokuskannya kepada kertas
bias agar dapat membakar kertas
bias tersebut.
2. Penahan sumber bola yang di
hubungkan dengan lingkaran
sumbu bola yang berfungsi untuk
mengatur arah datangnya
penyinaran pada bola yang di
sesuaikan dengan arah lintang
antara bola kaca, pengukur lintang,
13
dan kertas bias.
3. Sekrup meridian berfungsi untuk
mengatur sudut kemiringan lensa
bola bening tersebut.
4. Sekrup pengatur letak horizontal
berfungsi untuk mengatur letak
horizontal tubuh alat.
5. Tempat pias menghadap ke timur
dan kebarat berfungsi sebagai
tempat meletakkan pias.
6. Kerangka dan dasar alat berfungsi
sebagai penyanggah alat.
7. Busur meridian berfungsi
mengatur sudut kemiringan lensa.
8. Kertas pias berfungsi untuk
memberikan data untuk
mengetahui intensitas radiasi
matahari kerta ini terbagi atas tiga
jenis:
 Pias garis lurus dipasang
pada bulan agustus
 Pias lengkung dipasang pada
bulan juni
 Pias lengkung pendek
dipasang pada bulan april
9 Gun bellani Cara kerja:
Selama terjadi pancaran radiasi oleh
matahari, terjadi penyerapan kalor oleh bola
tembaga hitam. Panas hasil serapan tersebut
digunakan untuk menguapkan aquades yang
terdapat didalamnya. Uap air yang
dihasilkan masuk dalam receiver. Karena
terjadi perbedaan suhu antara bola tembaga
hitam dengan tabung buret, uap air akan
mengembun dan akhirnya mengumpul
dalam dasar receiver. Pengamatan dilakukan
dengan mencatat sisa air yang terdapat pada
dasar receiver setelah dibalik dan mencatat
jumlah air yang terkumpul pada dasar
receiver setelah terjadi pengembunan
selama 24 jam. Data jumlah radiasi harian
dihitung dengan mencari selisih antara dua
pencatatan tersebut dikalikan dengan
14
koefisien kalibrasi atau dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Manfaat:
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah
radisi harian matahari yang jatuh
dipermukaan bumi tetapi tidak mampu
untuk mengukur radiasi matahri yang di
pantulkan.
Bagian alat:
1. Bola kaca berfungsi untuk
mengfokuskan cahaya.
2. Bola tembaga hitam untuk
mempermudah menyerap panas
dari radiasi matahari.
3. Aquades untuk sebagai alat
penampungan air.
4. Tempat alat untuk melindungi
alat
5. Tabung buret untuk
menghubungkan bola tembaga
hitam dengan aquades.
10 Cup counter anemometer Cara kerja:
Alat ini akan bekerja sesuai dengan
intensitas angin yang bertiup di mana ketika
ada angin yang bertiup menghampiri alat
maka angin tersebut akan melewati
mangkok lalu kemudian mangkok tersebut
berputar sesuai dengan kecepatan dan ke
kuatan angin yang bertiup dan dari situlah
kita dapat mengambil data kecepatan angin.
Manfaat:
untuk mengukur kecepatan angin rata-rata
selama periode tertentu misalnya 1 hari 24
jam dan lain-lain sebagainya.
Bagian alat:
1. 3 buah mangkok yang berfungsi
untuk menangkap angin yang
datang.
15
2. Counter bilangan yang terdapat
pada setiap mangkok yang
berfungsi untuk mengetahui
kecepatan angin.
3. Ting penyangga yang berfungsi
untuk menjaga alat tetap berdiri
dengan sempurna.
11 Wind vane anemometer Cara kerja:
Pertama-tama baling-baling yang berbentuk
anak panah yang mempunyai tahanan yang
melingkar tersebut dihubungkan dengan 3
buah saluran ke alat penunjuk, pada tiap
titik yang satu sama lain berjarak sama.
Arus rata dialirkan tahanan tersebut pada 2
titik, dan jika baling-baling tersebut berputar
maka kedua kotak tersebut ikut berputar,
kumparan penunjuk arah angin dibuat
sedemikian rupa sehingga putarannya sama
dengan putaran baling-baling. Selain itu
Tahanan pada baling-baling ini
dihubungkan dengan 3 buah kawat pada
kumparan penunjuk, di tengah di pasang
sebuah magnit yang mempunyai jarum
penunjuk, dan alat ini memerlukan arus DC
12 Volt. Selanjutnya Cup anemometer
terdiri dari 3 buah mangkok yang dipasang
simetris pada sumbu vertical, dimana pada
bagian bawah sumbu vertical dipasang
sebuah generator, dan jika tertiup angin
ketiga mangkok tersebut akan berputar.
Tegangan dari generator sebanding dengan
kecepatan putaran ketiga mangkok, yang
kemudian diteruskan ke jarum penunjuk.
Pengamatan dilakukan dengan cara :
1. Untuk menentukan
kecepatan angin, dapat di
lakukan dengan membaca
langsung penunjuk dan
satuan kecepatan angin
yang terdapat pada di baca
langsung di penunjuk alat
satuannya adalah ( 1 knok
= 1,8 km/jm
2. Untuk menentukan arah
16
angin di lakukan dengan
cara menekan tombol
yang ada pada alat
penunjuk dan kemudian
membaca jarum penunjuk
yang menunjukkan arah
berapa derajat.
Ket:
 Arah angin 90º =
arah timur
 180º = arah
selatan
 270º = arah barat
 360º = arah utara
Manfaat:
Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan
kecepatan angin. Alat ini dipasang pada
pipa besi dengan ketinggian 10 meter,
dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat
penunjuk yang dihubungkan melalui kabel.
Bagian alat:
1. 3 buah mangkok untuk menerima
datangnya angin lalu kemudian
berputar sesuai dengan kecepatan
angin tersebut lalu kemudian
mendorong baling-baling untuk
berputar
2. Pipa besi sebagai penyangga
anemometer.
3. Baling-baling yang terhubung
dengan generator berfungsi
memberikan data mentah
kecepatan angin untuk kemudian
dicatat dan diolah oleh generator
4. Generator berfungsi untuk
mencatat data mentah dari
perputaran baling-baling
17
12 Termometer air laut Cara kerja:
Termometer di ikatkan ke sebuah tali lalu
kemudian di turunkan ke laut lalu di angkat
lalu setelah itu pengamat melihat skala yang
ada pada termometer untuk mengetahui
suhu air laut.
Manfaat:
Termometer air laut ini berfungsi untuk
mengukur suhu air laut untuk kemudia dapat
mengetahui tinggi rendahnya tekanan air
laut dan dari data tersebut kita dapat
mengetahui arus laut.
Bagian alat:
1. Reservoir air raksa berfungsi
untuk menunjukkan adanya
tanda-tanda perubahan suhu.
2. Pipa kapiler berskala berfungsi
untuk menunjukkan skala
perubahan suhu udara
3. indeks
13 Sangkar meteorologi Cara kerja:
Dalam sangkar meteorologi dipasang alat-
alat seperti termometer bola kering,
termometer bola basah, termometer
maximum, termometer minimum, dan
evaporimeter jenis piche. Pemasangan alat
meteorologi dalam sangkar dimaksudkan
agar hasil pengamatan dari tempat dan
waktu yang berbeda dapat dibandingkan.
Selain itu alat yang berada didalamnya
terlindung dari radiasi matahari secara
langsung, hujan dan debu
Ada dua jenis sangkar meteorology yaitu :
1. Sangkar dengan ketinggian 2 m.
2. Sangkar dengan ketinggian 1, 5 m
Manfaat:
Melindungi alat-alat meteorologi dan
klimatologi yang peka terhadap radiasi
matahari seperti termometer minimum,
termometer maksimun, termometer bola
18
basah, dan termometer bola kering.
Bagian alat:
1. Sangkar meteorologi terbuat dari
kayu.
2. Sangkar meteorologi di cat putih
agar tidak mudah menyerap panas
3. Pintu sangkar meteorologi di buat
menghadap ke utara selatan.
4. Di tempatkan pada tempat terbuka
agar aliran udara tidak terganggu.
5. Pintu sangkar meteorologi di buat
bersekat-sekat agar udara bisa keluar
masuk sangkar dengan mudah
14 Lysimeter Cara kerja:
Setiap hari pengamat menuangkan air
sebanyak 10 liter air setelah itu alat di
biarkan 24 jam tanpa di sirami oleh air
penyiraman mulai di lakukan pada jam
5:00 pagi dan akan kembali di cek dan
di sirami pada pukul 5:00 sore di
keesokan harinya yakni dengan cara
menyedot air pada lysimeter
menggunakan pompa penyedot lalu
menghitung hasil sedotannya yakni
dengan cara hasil sedotan di tuangkan di
kerang hasil dimana dari 10 liter air
yang di pakai untuk menyiram tanaman
di kurangi hasil penyedotan maka itulah
hasil evapotranspirasi misalnya:
Dik: hasil penyedotan hari ini adalah 7
liter maka di masukkan ke dalam rumus
(10 liter – hasil sedotan)
 Jadi hasilnya adalah: 10 liter – 7 liter
= 3 liter kemudian di ubah satuannya
menjadi 3 millimeter
Atau dapat juga menggunakan rumus
sebagai berikut:
C + S = Pk + P + E
19
Dimana :
C = Curah hujan
S = Air siraman
E = Evapotranspirasi
Pk = Air perkolasi
P = Jumlah air untuk penjenuhan tanah
sampai tercapai kapasitas.
15 Termometer tanah
berumput
Cara kerja:
Cara kerjanya sama dengan termometer
biasa namun hanya bentuk dan panjang
thermometernya yang berbeda. Pengukuran
suhu tanah lebih teliti dari pada pengukuran
suhu tanah. Perubahannya lambat sesuai
dengan sifat kerapatan tanah, yang lebih
besar dari pada udara Termometer tanah
berumput umunnya mengukur suhu tanah
pada kedalaman 0 cm,2 cm,5 cm, 10 cm, 20
cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat
disesuaikan dengan kedalaman yang akan
diukur. Termometer tanah untuk kedalaman
50 cm dan 100 cm Termometer tanah
berumput dilengkapi dengan termometer
minimum rumput yang berfungsi untuk
mengukur suhu minimum saat adanya
embun di pagi hari yaitu sekitar pukul 07.00
WIB. Sedangkan pada termometer lainnya
diukur pada pukul 07.55 WIB, 13.55 WIB
dan 17.55 WIB. Termometer tanah
berumput dilengkapi dengan termometer
minimum rumput yang berfungsi untuk
mengukur suhu minimum saat adanya
embun di pagi hari yaitu sekitar pukul 07.00
WIB. Sedangkan pada termometer lainnya
diukur pada pukul 07.55 WIB, 13.55 WIB
dan 17.55 WIB. Alat ini pada dasarnya
bekerja berdasarkan proses pemuaian, jika
suhu naik maka air raksa dalam reservoir
akan naik. Termometer ini terdiri dari 7
buah alat yang pada bagian bawahnya
ditanam dalam tanah, apabila alat ini
terkena sinar matahari, maka suhu tanah
20
akan naik menyebabkan air raksa dalam
reservoir termometer akan naik dan
menunjukkan skala pada pipa
Manfaat:
untuk mengukur suhu dan temperature tanah
pada tanah yang berumput dan pada
kedalaman yang berbeda beda
Bagian alat:
1. Thermometer tanah berbengkok
yang ditanam dalam tanah pada
kedalaman yang berbeda.
Thermometer tanah berengkok
ini adalah merupakan perubahan
bentuk thermometer air raksa.
Thermometer ini mempunyai
kedalaman yanh berbeda yaitu 0
cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm,
dengan sudut kemiringan 45
derajat..
2. Thermometer tanah tipe siwon
dengan kedalaman 50 dan100 cm
(disebut juga termometer
berselubung logam
16 Termometer tanah gundul Cara kerja:
Prinsip kerjanya sama dengan termometer
tanah berumput yaitu melalui proses
pemuaian. Di mana jika suhu tanah naik
maka air raksa dalam reservoir akan naik
dan menunjukkan skala pada pipa.
Manfaat:
untuk mengukur suhu pada tanah yang
gundul, dengan satuan derajat celciul.
Thermometer tanah gundul mempunyai
berbagai kedalaman, yaitu kedalaman 0 cm,
2cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.
Benda kuning pada thermometer 50 cm dan
100 cm adalah parapin yang berfungsi agar
ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak
berubah. Data suhu tanah ini digunakan
dalam kegiatan pemupukan tanah.
21
Bagian alat:
1. Thermometer tanah berbengkok
yang ditanam dalam tanah pada
kedalaman yang berbeda.
Thermometer tanah berengkok
ini adalah merupakan perubahan
bentuk thermometer air raksa.
Thermometer ini mempunyai
kedalaman yanh berbeda yaitu 0
cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm,
dengan sudut kemiringan 45
derajat..
2. Thermometer tanah tipe siwon
dengan kedalaman 50 dan100 cm
(disebut juga termometer
berselubung logam.
22
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan praktek lapangan meteorologi dan klimatologi serta
membuat laporan ini kami bisa menyimpulkan bahwa alat-alat yang ada di stasium
maritin paotere Makassar dan badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG)
kabupaten maros antara lain Panci penguapan yang berfungsi untuk pengukur
penguapan, penakar hujan tipe OBS dan tipe Hellman yang berfungsi untuk
mengukur intensitas curah hujan, termometer bola basah dan kering untuk mengukur
kelembaban udara serta termometer maksimun dan minimum untuk mengukur suhu
dan temperature, serta tekanan udara, Gun bellani dan campbell stoke untuk
mengukur tingkat radiasi matahari, cup counter anemometer yang berfungsi
mengukur kecepatan angin rata-rata dan alat yang lain adalah wind vane anemometer
yang berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin maksimun. Alat
selanjutnya adalah anemograf yang fungsinya sama dengan wind vane anemometer,
sangkar metereologi yang berfungsi untuk meminimalkan dan melindungi alat yang
peka terhadap radiasi matahari , juga ada alat bernama lysimeter yang berfungsi untuk
mengukur intensitas evapotranspirasi, serta ada juga termometer laut untuk mengukur
suhu air laut, serta termometer tanah gundul dan berumput untuk mengukur suhu dan
temperature tanah. Yang mana kesemua alat ini jika di manfaatkan dan di aplikasikan
dengan baik maka akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia baik itu di bidang
perhubungan dengan cara dapat memprediksi adanya badai dan lain-lain sebagainya
serta dapat di gunakan sebagai alat untuk memprediksi bencana akibat perubahan
cuaca seperti banjir, dan juga dapat bermanfaat bagi manusia di bidang pertanian dan
perkebunan karena dengan alat-alat ini kita dapat memprediksi kondisi iklim dan
cuaca suatu wilayah.
B. SARAN
1. Di harapkan agar pemandu pengenalan alat lebih baik lagi serta lebih
terperinci lagi di dalam menyampaikan materi dan penjelasan mengenai alat-
alat yang di perkenalkan.
2. Di harapkan agar fasilitas-fasilitas yang di berikan lebih baik lagi.
3. Di harapkan agar mahasiswa atau peserta praktek lapangan agar lebih aktif
lagi di dalam menanyakan hal-hal yang kurang di mengerti di dalam
penjelasan para pemandu lapangan.
23
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi buku
Arifin, 1988. Dasar-dasar klimatologi Pertanian. Fakultas Universitas Brawijaya:
Malang
Umar, Ramli. 2010. Meteorologi dan Klimatologi (Teori dan Aplikasi). Makassar:
Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
B. Referensi situs internet
http://www.academia.edu/8263709/Pengenalan_Alat_Alat_Meteorologi_dan_Klimat
ologi_di_Kantor_BMKG_Semarang_Nama_Mahbub_Masduqi_NIM_4411410021
http://www.academia.edu/6989601/Laporan_Pengamatan_Alat-alat_BMKG
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/IT__Sarana_Teknis/Instrumentasi_dan_Rekay
asa_Meteorologi.bmkg
24
LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI
A. Foto dan dokumentasi alat
1. Panci penguapan
2. Penakar hujan tipe Hellman 3. Penakar hujan tipe OBS
25
4, Campbell stoke 5. Gun bellani
6. cup counter anemometer 7. Wind vane anemometer
8. Sangkar meteorologi 9. Termometer tanah berumput
26
10. Termometer tanah gundul 11. Lysimeter
12. Termometer laut 13. Contoh hasil pengamatan
14. termometer maksimun, minimum, bola basah, dan bola kering.

More Related Content

What's hot

Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
somaoma
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Nanda Reda
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
Eko Artanto
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Nurul Aulia
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
Rahma Rizky
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
'Oke Aflatun'
 

What's hot (20)

Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
 
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
 
Kuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologiKuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologi
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
 
Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
 
Cuaca & iklim
Cuaca & iklimCuaca & iklim
Cuaca & iklim
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
 
Bahan kuliah hidrologi (s1)
Bahan kuliah hidrologi (s1)Bahan kuliah hidrologi (s1)
Bahan kuliah hidrologi (s1)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 

Similar to Laporan Praktek Lapangan Meteorologi Dan Klimatologi

Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptAlat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
fadillahdila7
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
Febrina Tentaka
 
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologiAlat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Gielank Manaloe
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
fahmiganteng
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABAN
Aslam Muh
 

Similar to Laporan Praktek Lapangan Meteorologi Dan Klimatologi (20)

Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptAlat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologiAlat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
 
alat ukur.pptx
alat ukur.pptxalat ukur.pptx
alat ukur.pptx
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
 
Klimatik
KlimatikKlimatik
Klimatik
 
Laporan ekologi
Laporan ekologi Laporan ekologi
Laporan ekologi
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
 
Kelompok 5 A Ekologi Umum
Kelompok 5 A Ekologi UmumKelompok 5 A Ekologi Umum
Kelompok 5 A Ekologi Umum
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
 
barometer.ppt
barometer.pptbarometer.ppt
barometer.ppt
 
Paper 2
Paper 2Paper 2
Paper 2
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
Biologi tingkatan 5
Biologi tingkatan 5Biologi tingkatan 5
Biologi tingkatan 5
 
Tugas Sugai
Tugas SugaiTugas Sugai
Tugas Sugai
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugai
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABAN
 
TUGAS KULIAH AGROKLIMATOLOGI-1
TUGAS KULIAH AGROKLIMATOLOGI-1TUGAS KULIAH AGROKLIMATOLOGI-1
TUGAS KULIAH AGROKLIMATOLOGI-1
 
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9Pengukuran aliran fluida pertemuan 9
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9
 

More from Sansanikhs

More from Sansanikhs (20)

(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...
(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...
(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...
 
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...
 
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...
 
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...
 
PKM M PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...
PKM M  PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...PKM M  PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...
PKM M PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...
 
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)
 
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unmPKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
 
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
 
Aspek Geosfer Negara Asia Tenggara
Aspek Geosfer Negara Asia TenggaraAspek Geosfer Negara Asia Tenggara
Aspek Geosfer Negara Asia Tenggara
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...
 
Metode Eksperimen Dalam Proses Pembelajaran
Metode Eksperimen Dalam Proses PembelajaranMetode Eksperimen Dalam Proses Pembelajaran
Metode Eksperimen Dalam Proses Pembelajaran
 
Uji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianUji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas Penelitian
 
7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur Kebudayaan7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur Kebudayaan
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJALAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
 
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEURPKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
 
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSAR
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSARPERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSAR
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSAR
 
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTARUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
 

Laporan Praktek Lapangan Meteorologi Dan Klimatologi

  • 1. 1 LAPORAN PRAKTEK LAPANG MATA KULIAH METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI Disusun Oleh : ANDI MUHAMMAD IKHSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI ICP 1515442005 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2016
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang praktikum ini adalah karena di jurusan Geografi FMIPA UNM terdapat kurikulum yang mewajibkan di adakannya praktek lapangan pada setiap mata kuliah yang memungkinkan untuk di adakannya praktek lapangan termasuk mata kuliah meteorologi dan klimatologi ini di mana sudah di tetapkan bahwa wajibnya di adakan praktek dengan jumlah jam praktek 8 jam (1 hari) dengan pokok bahasan yang akan dipraktekkan antara lain : curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara, temperature radiasi matahari, intensitas penyinaran matahari, penguapan dan kecepatan angin serta alat-alat yang berkaitan dengan bahasan pokok di atas yang pada kesempatan kali ini praktek lapangan akan di adakan di dua tempat berbeda. Pelaksanaan praktek lapang ini yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 April 2016 di Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Maros dan di Stasiun Maritim Paotere Makassar. Berdasarkan mata kuliah Metereologi dan Klimatologi yang diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti proses perkuliahan. B. Tujuan Untuk menambah wawasan serta pemahaman mengenai unsur-unsur pembentukan cuaca/iklim, serta untuk mengetahui dan memahami cara kerja alat-alat meteorologi/klimatologi mengenai pengukuran suhu (temperatur), curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara, radiasi matahari, penguapan, dan pengukuran arah dan kecepatan angin. serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya serta untuk mengetahui fungsi-fungsi dari alat-alat tersebut. Praktek lapangan di laksanakan di dua tempat berbeda yakni di stasiun maritim paotere makassar dan di BMKG kabupaten maros pada tanggal 12 April 2016.
  • 3. 3 C. Manfaat Manfaat dari praktikum ini adalah dapat menambah wawasan dan pemahaman serta pengetahuan para Mahasiswa tentang unsur-unsur pembentukan cuaca/iklim, juga dapat menambah pengetahuan dan kemampuan mahasiswa di dalam memahami cara kerja alat-alat meteorologi/klimatologi mengenai pengukuran suhu (temperatur), curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara, radiasi matahari, penguapan, dan pengukuran arah dan kecepatan angin. serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya, serta fungsi-fungsi dari setiap alat di atas.
  • 4. 4 BAB II METODE A. Waktu dan tempat a. Waktu dan Tempat  Waktu : 12 April 2016  Tempat : Stasiun maritime paotere Makassar dan BMKG Maros B. Teknik pengambilan data a. Observasi Langsung di Lapangan b. Wawancara
  • 5. 5 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi alat NO NAMA ALAT DESKRIPSI 1 Panci penguapan Cara kerja: Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung pengaman didekatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci dari hungging di dalam tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus dengan sekrup pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1) sampai (100) Manfaat: panci penguapan yaitu untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.
  • 6. 6 Bagian alat: 1. Panic untuk menampung air yang berdiameter 120cm dan tinggi 30 cm 2. Hook geunge (batang berskala) untuk mengetahui ketinggian air dalam panci. 3. Stiff well (bejana) berfungsi sebagai peredam gelombang ketika terjadi getaran pada panci. 4. Kayu penopang untuk menyangga panci sehingga tidak bersentuhan dengan tanah karena tanah yang mengandung panas dapat menambah penguapan dan hal itu akan mengurangi keakuratan pengukuran panci penguapan. 5. Thermometer apung untuk mengukur suhu air permukaan. 2 Penakar hujan tipe Hellman Cara kerja: Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh akan masuk kedalam mulut corong kemudian diteruskan dalam saluran pelampung. Bila huajan berlangsung terus, maka pelampung akan terangkat dan pena pencatat akan terangkat pula mengikuti kenaikan pelampung tersebut dan akan membentuk grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah menunjukakan angka 10 maka penah tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya sampai hujan berhenti adan apabila air dalam pelampung telah penuh maka pada kertas pias akan terdapat dua garis yaitu:  Garis vertical yang menunjukkan besar kecilnya curah hujan.  Garis horizontal yang menunjukkan jam (waktu) lama turunnya hujan
  • 7. 7 Manfaat: penakar curah hujan tipe hellman berfungsi untuk mengukur intensitas curah hujan. Bagian alat: 1. Bibir atau mulut corong berfungsi sebagai tempat masuknya air hujan. 2. Logam selubung alat yang berbentuk selinder dann berpintu lebar menyerupai corong. 3. Penampung air berfungsi untuk menampung air hujan yang masuk ke dalam alat. 4. Pelampung, terletak di dalam penampung air berfungsi untuk mengikuti pergerakan naik turunnya air di dalam penampung kemudian membantu untuk menggerakkan pena pencatatan untuk mencatak data hasil ukur curah hujan. 5. Pias Hellman, terpasang melingkar pada selinder Hellman tempak grafik data tertera. 6. Pena pencatatan berfungsi untuk mencatat intensitas hujan pada grafik ukur. 7. Jam hellman berbentuk selinder yang berputar dengan bantuan kunci pemutar. 8. Pipa penghubung corong dengan penampung berfungsi untuk menghubungkan antara corong dengan penampung. 9. Pipa happel berfungsi untuk menyalurkan air yang tumpah dari penampung. 10. Gelas ukur berskala berfungsi untuk mengukur skala curah hujan.
  • 8. 8 3 Penakar hujan tipe OBS Cara kerja: Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi akan masuk melalui mulut corong dan diteruskan kedalam bak penampung yang dialirkan melalui pipa sempit yang ada di ujung corong penakar, untuk kemudian di tampung sementara lalu setelah itu kemudian air dalam tabung tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan melalui kran dan diamasukkan dalam gelas ukur. Lalu jumlah intensistas hujan dapat di ukur dan di lihat melalui skala yang terdapat pada gelas ukur. Penunjukan intensitas air dalam gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 ajam).  Bila tidak ada hujan,maka data ditulis (-)  Bila hujan lebih kecil dibulatkan ke nol (0)  Bila hujan lebih besar dari nol ditulis (1) Manfaat: Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam 07.00 pagi dengan satuan milimeter (mm). Bagian alat: 1. Mulut corong yang berdiameter kurang lebih 50 cm berfungsi sebagai tempat masuknya air hujan. 2. Penampung berfungsi untuk menampung air sementara. 3. Kran berfungsi untuk mengeluarkan air dari penampung. 4. Gelas ukur berfungsi untuk
  • 9. 9 mengukur jumlah air yang tertampung sekaligus untuk menentukan jumlah intensitas curah hujan. 5. Kaki dan dasar alat berfungsi sebagai penyanggah untuk mempertahankan posisi dan keseimbangan dari penakar hujan tipe OBS 4 Termometer maksimum Cara kerja: Apabila temperatur naik dan kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada tempatnya. Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca dan di lihat. Manfaat: berfungsi sebagai alat ukur suhu udara maksimum yang terbuat dari gelas dengan bejana berbentuk bola dan pada ujungnya berisi air raksa, untuk kepentingan klimatologi dilakukan pengamatan pada jam 6 sore. Bagian alat: 1. Reservoir air raksa berfungsi untuk menunjukkan adanya tanda-tanda perubahan suhu. 2. Pipa kapiler berskala berfungsi untuk menunjukkan skala perubahan suhu udara 3. indeks
  • 10. 10 5 Thermometer minimum Cara kerja: Jika terdapat penurunan suhu udara maka alcohol dalam reservoir akan menyumbat sehingga alcohol dalam pipa kapiler akan mengisi ruang hampa yang terjadi dalam reservoir, sehingga indeks yang ada di dalam pipa kapile ikut menggeser sesuai dengan penurunan suhu udara saat itu. Bila suhu udara naik, maka alcohol akan memuai mengisi atau mendesak alcohol dalam pipa kapiler sehingga permukannya akan naik. Namun indeks akan tetap pada tempatnya. Bila suhu udara turun lagi dan lebih rendah dari semula maka alcohol dalam pipa kapiler akan turun dan lebih rendah dari yang semula. sehingga alcohol dalam pipa kapiler akan turun dan tingginya sesuai dengan angka yang ditunjukan dalam suatu indeks. Manfaat: termometer minimum ini berfungsi sebagai alat ukur suhu udara minimum. Bagian alat: 1. Pipa kapile berfungsi untuk menunjukkan skala intensitas perubahan suhu udara 2. Stip kaca berfungsi untuk melindungi pipa kapile dan reservoir alkohol 3. Reservoir alkohol berfungsi untuk menunjukkan adanya tanda-tanda perubahan suhu udara 4. indek 6 Termometer bola basah Cara kerja: Termometer bola basah dalam proses kerjanya dihuibungkan dengan udara luar melalui kain basah yang dihubungkan dengan air. Dan ketika suhu naik maka air yang ada pada kain basah akan menguap
  • 11. 11 sehingga air raksa dalam pipa kapiler bergerak turun dan menyusut. Manfaat: Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara. Pada saat pengukuran alat ini dipasang berdampingan dengan bola kering pada tiang statis Bagian alat: 1. Tabung gelas. 2. Pipa kapiler. 3. Bak air. 4. Kain basah 7 Termometer bola kering Cara kerja: Alat ini bekerja berdasarkan proses dan konsep pemuaian dimana ketika suhu naik maka air raksa dalam pipa kapiler akan memuai dan bergerak naik sedangkan cara menghitungnya dapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut: RH = (BK – BB) X Tabel Jadi selisih angka yang diperoleh dari alat itu, merupakan besarnya kelembaban pada saat itu. Tetapi apabila ledua alat tersebut hasilnya sama maka ini berarti kelembaban udara dalam keadaan jernih. Manfaat: Alat ini berfungsi untuk mengukur kelembaban udara. Pada prinsipnya alat ini hampir sama dengan thermometer bola basah yang membedakan hanya pada cara kerjanya. Bagian alat: 1. Tabung gelas. 2. Pipa kapiler. 3. Resevior air raksa. 8 Campbell stoke Cara kerja:
  • 12. 12 Cara kerja alat ini berdasarkan ada tidaknya cahaya matahari dimana ketika ada cahaya matahari yang menyinari lensa atau bola bening tersebut maka cahaya matahari tersebut akan terfokuskan pada satu titik lalu akan membentuk suatu percikan api di karenakan energy panas yang memusak pada satu titik lalu kemudian membakar kertas pias tersebut namun perlu di ketahui bahwa kertas pias hanya akan terbakar jika kekuatan sinar matahari 0,3 kalori atau lebih. Selisih antara lebar kertas dengan parit kurang lebih 0.3 mm sehingga musah dipasang dan dilepaskan terutama pada waktu basah oleh air hujan. Tebal kertas kurang lebih 0,4 mm. garis tanda jam berwarna putih melintang terhadap pembakaran. Sehingga pada dasarnya alat ini hanya akan bekerja dengan maksimal jika matahari bersinar carah yakni intensitas sinar matahari antara 0,3 kalori cm-2 menit -1 Selanjutnya hasil dari bekas- bekas pembakaran kertas pias-pias ini selanjutnya akan di ukur menggunakan mistar skala khusus Manfaat: Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui / lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Bagian alat: 1. Bola kaca bening yang berdiameter kira-kira 10-14 cm berfungsi untuk menerima sinar matahari kemudian memokuskannya kepada kertas bias agar dapat membakar kertas bias tersebut. 2. Penahan sumber bola yang di hubungkan dengan lingkaran sumbu bola yang berfungsi untuk mengatur arah datangnya penyinaran pada bola yang di sesuaikan dengan arah lintang antara bola kaca, pengukur lintang,
  • 13. 13 dan kertas bias. 3. Sekrup meridian berfungsi untuk mengatur sudut kemiringan lensa bola bening tersebut. 4. Sekrup pengatur letak horizontal berfungsi untuk mengatur letak horizontal tubuh alat. 5. Tempat pias menghadap ke timur dan kebarat berfungsi sebagai tempat meletakkan pias. 6. Kerangka dan dasar alat berfungsi sebagai penyanggah alat. 7. Busur meridian berfungsi mengatur sudut kemiringan lensa. 8. Kertas pias berfungsi untuk memberikan data untuk mengetahui intensitas radiasi matahari kerta ini terbagi atas tiga jenis:  Pias garis lurus dipasang pada bulan agustus  Pias lengkung dipasang pada bulan juni  Pias lengkung pendek dipasang pada bulan april 9 Gun bellani Cara kerja: Selama terjadi pancaran radiasi oleh matahari, terjadi penyerapan kalor oleh bola tembaga hitam. Panas hasil serapan tersebut digunakan untuk menguapkan aquades yang terdapat didalamnya. Uap air yang dihasilkan masuk dalam receiver. Karena terjadi perbedaan suhu antara bola tembaga hitam dengan tabung buret, uap air akan mengembun dan akhirnya mengumpul dalam dasar receiver. Pengamatan dilakukan dengan mencatat sisa air yang terdapat pada dasar receiver setelah dibalik dan mencatat jumlah air yang terkumpul pada dasar receiver setelah terjadi pengembunan selama 24 jam. Data jumlah radiasi harian dihitung dengan mencari selisih antara dua pencatatan tersebut dikalikan dengan
  • 14. 14 koefisien kalibrasi atau dapat dirumuskan sebagai berikut. Manfaat: Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah radisi harian matahari yang jatuh dipermukaan bumi tetapi tidak mampu untuk mengukur radiasi matahri yang di pantulkan. Bagian alat: 1. Bola kaca berfungsi untuk mengfokuskan cahaya. 2. Bola tembaga hitam untuk mempermudah menyerap panas dari radiasi matahari. 3. Aquades untuk sebagai alat penampungan air. 4. Tempat alat untuk melindungi alat 5. Tabung buret untuk menghubungkan bola tembaga hitam dengan aquades. 10 Cup counter anemometer Cara kerja: Alat ini akan bekerja sesuai dengan intensitas angin yang bertiup di mana ketika ada angin yang bertiup menghampiri alat maka angin tersebut akan melewati mangkok lalu kemudian mangkok tersebut berputar sesuai dengan kecepatan dan ke kuatan angin yang bertiup dan dari situlah kita dapat mengambil data kecepatan angin. Manfaat: untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu misalnya 1 hari 24 jam dan lain-lain sebagainya. Bagian alat: 1. 3 buah mangkok yang berfungsi untuk menangkap angin yang datang.
  • 15. 15 2. Counter bilangan yang terdapat pada setiap mangkok yang berfungsi untuk mengetahui kecepatan angin. 3. Ting penyangga yang berfungsi untuk menjaga alat tetap berdiri dengan sempurna. 11 Wind vane anemometer Cara kerja: Pertama-tama baling-baling yang berbentuk anak panah yang mempunyai tahanan yang melingkar tersebut dihubungkan dengan 3 buah saluran ke alat penunjuk, pada tiap titik yang satu sama lain berjarak sama. Arus rata dialirkan tahanan tersebut pada 2 titik, dan jika baling-baling tersebut berputar maka kedua kotak tersebut ikut berputar, kumparan penunjuk arah angin dibuat sedemikian rupa sehingga putarannya sama dengan putaran baling-baling. Selain itu Tahanan pada baling-baling ini dihubungkan dengan 3 buah kawat pada kumparan penunjuk, di tengah di pasang sebuah magnit yang mempunyai jarum penunjuk, dan alat ini memerlukan arus DC 12 Volt. Selanjutnya Cup anemometer terdiri dari 3 buah mangkok yang dipasang simetris pada sumbu vertical, dimana pada bagian bawah sumbu vertical dipasang sebuah generator, dan jika tertiup angin ketiga mangkok tersebut akan berputar. Tegangan dari generator sebanding dengan kecepatan putaran ketiga mangkok, yang kemudian diteruskan ke jarum penunjuk. Pengamatan dilakukan dengan cara : 1. Untuk menentukan kecepatan angin, dapat di lakukan dengan membaca langsung penunjuk dan satuan kecepatan angin yang terdapat pada di baca langsung di penunjuk alat satuannya adalah ( 1 knok = 1,8 km/jm 2. Untuk menentukan arah
  • 16. 16 angin di lakukan dengan cara menekan tombol yang ada pada alat penunjuk dan kemudian membaca jarum penunjuk yang menunjukkan arah berapa derajat. Ket:  Arah angin 90º = arah timur  180º = arah selatan  270º = arah barat  360º = arah utara Manfaat: Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Alat ini dipasang pada pipa besi dengan ketinggian 10 meter, dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat penunjuk yang dihubungkan melalui kabel. Bagian alat: 1. 3 buah mangkok untuk menerima datangnya angin lalu kemudian berputar sesuai dengan kecepatan angin tersebut lalu kemudian mendorong baling-baling untuk berputar 2. Pipa besi sebagai penyangga anemometer. 3. Baling-baling yang terhubung dengan generator berfungsi memberikan data mentah kecepatan angin untuk kemudian dicatat dan diolah oleh generator 4. Generator berfungsi untuk mencatat data mentah dari perputaran baling-baling
  • 17. 17 12 Termometer air laut Cara kerja: Termometer di ikatkan ke sebuah tali lalu kemudian di turunkan ke laut lalu di angkat lalu setelah itu pengamat melihat skala yang ada pada termometer untuk mengetahui suhu air laut. Manfaat: Termometer air laut ini berfungsi untuk mengukur suhu air laut untuk kemudia dapat mengetahui tinggi rendahnya tekanan air laut dan dari data tersebut kita dapat mengetahui arus laut. Bagian alat: 1. Reservoir air raksa berfungsi untuk menunjukkan adanya tanda-tanda perubahan suhu. 2. Pipa kapiler berskala berfungsi untuk menunjukkan skala perubahan suhu udara 3. indeks 13 Sangkar meteorologi Cara kerja: Dalam sangkar meteorologi dipasang alat- alat seperti termometer bola kering, termometer bola basah, termometer maximum, termometer minimum, dan evaporimeter jenis piche. Pemasangan alat meteorologi dalam sangkar dimaksudkan agar hasil pengamatan dari tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan. Selain itu alat yang berada didalamnya terlindung dari radiasi matahari secara langsung, hujan dan debu Ada dua jenis sangkar meteorology yaitu : 1. Sangkar dengan ketinggian 2 m. 2. Sangkar dengan ketinggian 1, 5 m Manfaat: Melindungi alat-alat meteorologi dan klimatologi yang peka terhadap radiasi matahari seperti termometer minimum, termometer maksimun, termometer bola
  • 18. 18 basah, dan termometer bola kering. Bagian alat: 1. Sangkar meteorologi terbuat dari kayu. 2. Sangkar meteorologi di cat putih agar tidak mudah menyerap panas 3. Pintu sangkar meteorologi di buat menghadap ke utara selatan. 4. Di tempatkan pada tempat terbuka agar aliran udara tidak terganggu. 5. Pintu sangkar meteorologi di buat bersekat-sekat agar udara bisa keluar masuk sangkar dengan mudah 14 Lysimeter Cara kerja: Setiap hari pengamat menuangkan air sebanyak 10 liter air setelah itu alat di biarkan 24 jam tanpa di sirami oleh air penyiraman mulai di lakukan pada jam 5:00 pagi dan akan kembali di cek dan di sirami pada pukul 5:00 sore di keesokan harinya yakni dengan cara menyedot air pada lysimeter menggunakan pompa penyedot lalu menghitung hasil sedotannya yakni dengan cara hasil sedotan di tuangkan di kerang hasil dimana dari 10 liter air yang di pakai untuk menyiram tanaman di kurangi hasil penyedotan maka itulah hasil evapotranspirasi misalnya: Dik: hasil penyedotan hari ini adalah 7 liter maka di masukkan ke dalam rumus (10 liter – hasil sedotan)  Jadi hasilnya adalah: 10 liter – 7 liter = 3 liter kemudian di ubah satuannya menjadi 3 millimeter Atau dapat juga menggunakan rumus sebagai berikut: C + S = Pk + P + E
  • 19. 19 Dimana : C = Curah hujan S = Air siraman E = Evapotranspirasi Pk = Air perkolasi P = Jumlah air untuk penjenuhan tanah sampai tercapai kapasitas. 15 Termometer tanah berumput Cara kerja: Cara kerjanya sama dengan termometer biasa namun hanya bentuk dan panjang thermometernya yang berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti dari pada pengukuran suhu tanah. Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah, yang lebih besar dari pada udara Termometer tanah berumput umunnya mengukur suhu tanah pada kedalaman 0 cm,2 cm,5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm Termometer tanah berumput dilengkapi dengan termometer minimum rumput yang berfungsi untuk mengukur suhu minimum saat adanya embun di pagi hari yaitu sekitar pukul 07.00 WIB. Sedangkan pada termometer lainnya diukur pada pukul 07.55 WIB, 13.55 WIB dan 17.55 WIB. Termometer tanah berumput dilengkapi dengan termometer minimum rumput yang berfungsi untuk mengukur suhu minimum saat adanya embun di pagi hari yaitu sekitar pukul 07.00 WIB. Sedangkan pada termometer lainnya diukur pada pukul 07.55 WIB, 13.55 WIB dan 17.55 WIB. Alat ini pada dasarnya bekerja berdasarkan proses pemuaian, jika suhu naik maka air raksa dalam reservoir akan naik. Termometer ini terdiri dari 7 buah alat yang pada bagian bawahnya ditanam dalam tanah, apabila alat ini terkena sinar matahari, maka suhu tanah
  • 20. 20 akan naik menyebabkan air raksa dalam reservoir termometer akan naik dan menunjukkan skala pada pipa Manfaat: untuk mengukur suhu dan temperature tanah pada tanah yang berumput dan pada kedalaman yang berbeda beda Bagian alat: 1. Thermometer tanah berbengkok yang ditanam dalam tanah pada kedalaman yang berbeda. Thermometer tanah berengkok ini adalah merupakan perubahan bentuk thermometer air raksa. Thermometer ini mempunyai kedalaman yanh berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm, dengan sudut kemiringan 45 derajat.. 2. Thermometer tanah tipe siwon dengan kedalaman 50 dan100 cm (disebut juga termometer berselubung logam 16 Termometer tanah gundul Cara kerja: Prinsip kerjanya sama dengan termometer tanah berumput yaitu melalui proses pemuaian. Di mana jika suhu tanah naik maka air raksa dalam reservoir akan naik dan menunjukkan skala pada pipa. Manfaat: untuk mengukur suhu pada tanah yang gundul, dengan satuan derajat celciul. Thermometer tanah gundul mempunyai berbagai kedalaman, yaitu kedalaman 0 cm, 2cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm. Benda kuning pada thermometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang berfungsi agar ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak berubah. Data suhu tanah ini digunakan dalam kegiatan pemupukan tanah.
  • 21. 21 Bagian alat: 1. Thermometer tanah berbengkok yang ditanam dalam tanah pada kedalaman yang berbeda. Thermometer tanah berengkok ini adalah merupakan perubahan bentuk thermometer air raksa. Thermometer ini mempunyai kedalaman yanh berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm, dengan sudut kemiringan 45 derajat.. 2. Thermometer tanah tipe siwon dengan kedalaman 50 dan100 cm (disebut juga termometer berselubung logam.
  • 22. 22 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah kami melakukan praktek lapangan meteorologi dan klimatologi serta membuat laporan ini kami bisa menyimpulkan bahwa alat-alat yang ada di stasium maritin paotere Makassar dan badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG) kabupaten maros antara lain Panci penguapan yang berfungsi untuk pengukur penguapan, penakar hujan tipe OBS dan tipe Hellman yang berfungsi untuk mengukur intensitas curah hujan, termometer bola basah dan kering untuk mengukur kelembaban udara serta termometer maksimun dan minimum untuk mengukur suhu dan temperature, serta tekanan udara, Gun bellani dan campbell stoke untuk mengukur tingkat radiasi matahari, cup counter anemometer yang berfungsi mengukur kecepatan angin rata-rata dan alat yang lain adalah wind vane anemometer yang berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin maksimun. Alat selanjutnya adalah anemograf yang fungsinya sama dengan wind vane anemometer, sangkar metereologi yang berfungsi untuk meminimalkan dan melindungi alat yang peka terhadap radiasi matahari , juga ada alat bernama lysimeter yang berfungsi untuk mengukur intensitas evapotranspirasi, serta ada juga termometer laut untuk mengukur suhu air laut, serta termometer tanah gundul dan berumput untuk mengukur suhu dan temperature tanah. Yang mana kesemua alat ini jika di manfaatkan dan di aplikasikan dengan baik maka akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia baik itu di bidang perhubungan dengan cara dapat memprediksi adanya badai dan lain-lain sebagainya serta dapat di gunakan sebagai alat untuk memprediksi bencana akibat perubahan cuaca seperti banjir, dan juga dapat bermanfaat bagi manusia di bidang pertanian dan perkebunan karena dengan alat-alat ini kita dapat memprediksi kondisi iklim dan cuaca suatu wilayah. B. SARAN 1. Di harapkan agar pemandu pengenalan alat lebih baik lagi serta lebih terperinci lagi di dalam menyampaikan materi dan penjelasan mengenai alat- alat yang di perkenalkan. 2. Di harapkan agar fasilitas-fasilitas yang di berikan lebih baik lagi. 3. Di harapkan agar mahasiswa atau peserta praktek lapangan agar lebih aktif lagi di dalam menanyakan hal-hal yang kurang di mengerti di dalam penjelasan para pemandu lapangan.
  • 23. 23 DAFTAR PUSTAKA A. Referensi buku Arifin, 1988. Dasar-dasar klimatologi Pertanian. Fakultas Universitas Brawijaya: Malang Umar, Ramli. 2010. Meteorologi dan Klimatologi (Teori dan Aplikasi). Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. B. Referensi situs internet http://www.academia.edu/8263709/Pengenalan_Alat_Alat_Meteorologi_dan_Klimat ologi_di_Kantor_BMKG_Semarang_Nama_Mahbub_Masduqi_NIM_4411410021 http://www.academia.edu/6989601/Laporan_Pengamatan_Alat-alat_BMKG http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/IT__Sarana_Teknis/Instrumentasi_dan_Rekay asa_Meteorologi.bmkg
  • 24. 24 LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI A. Foto dan dokumentasi alat 1. Panci penguapan 2. Penakar hujan tipe Hellman 3. Penakar hujan tipe OBS
  • 25. 25 4, Campbell stoke 5. Gun bellani 6. cup counter anemometer 7. Wind vane anemometer 8. Sangkar meteorologi 9. Termometer tanah berumput
  • 26. 26 10. Termometer tanah gundul 11. Lysimeter 12. Termometer laut 13. Contoh hasil pengamatan 14. termometer maksimun, minimum, bola basah, dan bola kering.