Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan air irigasi yang mencakup perencanaan pola tanam, perhitungan kebutuhan air untuk pengolahan lahan, evaporasi, curah hujan efektif, kebutuhan air tanaman, dan kebutuhan air irigasi. Tugas harus diselesaikan paling lambat 30 November 2013 dan dilaporkan dalam format laporan yang terdiri atas bab pendahuluan, landasan teori, perencanaan kebutuhan air irigasi, kesimpul
Peta ini menggambarkan jaringan irigasi di suatu daerah, termasuk aliran sungai, saluran irigasi, dan bendungan. Ia menjelaskan tata warna yang digunakan untuk menggambarkan fitur-fitur seperti sungai, jalan, dan daerah yang tidak dialiri. Peta ini juga menjelaskan cara memberi nama pada saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier berdasarkan lokasi dan sumber airnya.
Laporan ini membahas observasi bendung Simongan di Kota Semarang. Bendung ini berfungsi untuk mengurangi banjir dan sebelumnya juga digunakan untuk irigasi. Laporan menjelaskan bagian-bagian bendung seperti tubuh bendung, bangunan pengambilan, pembilas, pengelak, penguras, dan perlengkapan lainnya serta fungsi dan perawatan bendung Simongan."
Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan air irigasi yang mencakup perencanaan pola tanam, perhitungan kebutuhan air untuk pengolahan lahan, evaporasi, curah hujan efektif, kebutuhan air tanaman, dan kebutuhan air irigasi. Tugas harus diselesaikan paling lambat 30 November 2013 dan dilaporkan dalam format laporan yang terdiri atas bab pendahuluan, landasan teori, perencanaan kebutuhan air irigasi, kesimpul
Peta ini menggambarkan jaringan irigasi di suatu daerah, termasuk aliran sungai, saluran irigasi, dan bendungan. Ia menjelaskan tata warna yang digunakan untuk menggambarkan fitur-fitur seperti sungai, jalan, dan daerah yang tidak dialiri. Peta ini juga menjelaskan cara memberi nama pada saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier berdasarkan lokasi dan sumber airnya.
Laporan ini membahas observasi bendung Simongan di Kota Semarang. Bendung ini berfungsi untuk mengurangi banjir dan sebelumnya juga digunakan untuk irigasi. Laporan menjelaskan bagian-bagian bendung seperti tubuh bendung, bangunan pengambilan, pembilas, pengelak, penguras, dan perlengkapan lainnya serta fungsi dan perawatan bendung Simongan."
Makalah ini membahas langkah-langkah perencanaan dan perancangan bendungan, meliputi studi kelayakan pendahuluan, studi kelayakan, perencanaan teknis, dan pelaksanaan pembangunan. Tahapan tersebut melibatkan penelitian topografi, hidrologi, klimatologi, geoteknik, dan sosial ekonomi untuk menentukan lokasi, desain, dan spesifikasi teknis bendungan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan bendung tetap untuk irigasi, meliputi komponen bendung seperti tubuh bendung, intake, pembilas, dan pelengkap beserta fungsinya. Juga dijelaskan konsep perencanaan yang meliputi inventarisasi data, analisis hidrologi, desain struktur, dan perencanaan jaringan irigasi.
Dokumen tersebut membahas perencanaan drainase pada ruas jalan Simpang Busur-Kampung Tunjum Kabupaten Kutai Barat. Tujuan penelitian adalah mengetahui debit air dan merencanakan dimensi saluran drainase untuk kala ulang 25 tahun. Hasilnya menunjukkan debit air yang harus dialirkan dan dimensi saluran drainase yang direncanakan."
Dokumen tersebut membahas tentang optimasi penggunaan air irigasi berdasarkan pola tanam di Daerah Irigasi Kanjiro, Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian air sesuai kebutuhan berdasarkan pola tanam dan potensi air yang tersedia dengan menggunakan program linier agar diperoleh keuntungan besih tahunan yang maksimal. Hasilnya menunjukkan bahwa pola tanam ke-15 memberikan ke
Metode Perkiraan Banjir Das membahas berbagai metode untuk memperkirakan banjir, termasuk Metode Rasional yang sering digunakan untuk DAS perkotaan kecil. Dokumen ini juga membahas pemilihan metode yang tepat berdasarkan ukuran DAS serta pengaruh urbanisasi terhadap karakteristik das."
Kuliah lapangan ini melibatkan pengamatan terhadap beberapa objek rekayasa sungai dan keairan di wilayah Majalengka seperti Bendung Cipeles, Jembatan Cimanuk, dan Bendung Gerak Rentang Baru di Majalengka yang memiliki fitur-fitur unik seperti penggunaan pintu radial. Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap masalah-masalah yang terjadi di objek-objek tersebut seperti longsor, erosi, dan delta sungai.
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseinfosanitasi
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang meliputi pengumpulan data, analisis kondisi sistem drainase saat ini, pembuatan peta genangan, analisis kebutuhan drainase, dan penyusunan prioritas pengembangan berdasarkan skala kepentingan daerah.
Tata cara pembuatan studi kelayakan drainase perkotaan memberikan panduan mengenai:
(1) pengumpulan data dan informasi teknis, ekonomi, dan lingkungan; (2) analisis kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan untuk menentukan alternatif terbaik; (3) penyusunan rencana proyek drainase berdasarkan hasil analisis kelayakan.
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Purwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bahan kuliah ini bagian 1 M.K. Irigasi dan Drainase Bab 1-4 untuk Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed kelas sendiri. Bahan diambilkan dari berbagai buku dan gambar-gambar dari internet tentang teknologi irigasi dengan tujuan untuk Pendidikan. Bab 5-7 akan dishare dengan Judul Bagian 2 dst. This is need to publish for education purpose only.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur perencanaan rinci sistem drainase perkotaan, mencakup pengumpulan data, analisis hidrologi untuk menentukan debit rencana, dan kriteria perencanaan terkait hidraulika, struktur, dan lainnya. Prosedur ini dimulai dari studi kelayakan rencana induk drainase sebelum merancang detail sistem drainase perkotaan.
Irigasi Gravitasi adalah Irigasi suatu lahan pertanian yg memanfaatkan aliran sungai yang berada diatas suatu lahan menggunakan pipanisasi yang mengalir secara gravitasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan ulang sistem drainase di Perumahan Bukit Cengkeh II Kota Depok untuk menangani masalah banjir.
2. Dilakukan analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana dengan menggunakan metode distribusi Log Pearson III.
3. Dilakukan analisis hidraulika menggunakan program HEC-RAS untuk menentukan dimensi saluran drainase primer dan sek
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi normalisasi saluran drainase Tanjung Sadari Krembangan Surabaya dan menemukan alternatif penanggulangan banjir. Beberapa alternatif yang diteliti meliputi pelebaran saluran sebagai tampungan memanjang dan penambahan kapasitas pompa. Metode yang digunakan meliputi analisis hidrologi, perhitungan debit banjir, evaluasi kapasitas saluran, serta analisis alternatif penanganan genangan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi irigasi curah, yang meliputi:
1. Pengertian dan komponen irigasi curah seperti sprinkler berputar dan pipa berlubang
2. Tipe sistem irigasi curah seperti sistem berpindah, sistem pipa fleksibel, dan sistem tetap
3. Keuntungan dan faktor pembatas penggunaan irigasi curah
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas akhir mahasiswa yang membahas perencanaan spillway atau pelimpah untuk bendungan di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dokumen ini menjelaskan latar belakang pembangunan bendungan, tujuan perencanaan spillway, dan metodologi yang akan digunakan seperti analisis hidrologi, topografi, dan kontrol stabilitas pelimpah.
This document discusses the properties of sound and music. It explains that sound is created through vibration, and defines the main properties that characterize musical sounds: pitch, interval, range, dynamics, and tone color. It emphasizes that these properties allow for variety and contrast in music. The document also provides examples of classical and jazz pieces to listen to that demonstrate these concepts, with outlines pointing out notable musical elements to focus on during the listening.
Dokumen ini membahas ketentuan perhitungan kapasitas Simpang APILL untuk perencanaan dan evaluasi kinerja lalu lintas, mencakup penetapan waktu isyarat, kapasitas, dan kinerja lalu lintas seperti derajat kejenuhan, tundaan, panjang antrian, dan rasio kendaraan berhenti untuk Simpang APILL 3 dan 4 lengan di perkotaan dan semi perkotaan. Acuan yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Makalah ini membahas langkah-langkah perencanaan dan perancangan bendungan, meliputi studi kelayakan pendahuluan, studi kelayakan, perencanaan teknis, dan pelaksanaan pembangunan. Tahapan tersebut melibatkan penelitian topografi, hidrologi, klimatologi, geoteknik, dan sosial ekonomi untuk menentukan lokasi, desain, dan spesifikasi teknis bendungan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan bendung tetap untuk irigasi, meliputi komponen bendung seperti tubuh bendung, intake, pembilas, dan pelengkap beserta fungsinya. Juga dijelaskan konsep perencanaan yang meliputi inventarisasi data, analisis hidrologi, desain struktur, dan perencanaan jaringan irigasi.
Dokumen tersebut membahas perencanaan drainase pada ruas jalan Simpang Busur-Kampung Tunjum Kabupaten Kutai Barat. Tujuan penelitian adalah mengetahui debit air dan merencanakan dimensi saluran drainase untuk kala ulang 25 tahun. Hasilnya menunjukkan debit air yang harus dialirkan dan dimensi saluran drainase yang direncanakan."
Dokumen tersebut membahas tentang optimasi penggunaan air irigasi berdasarkan pola tanam di Daerah Irigasi Kanjiro, Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian air sesuai kebutuhan berdasarkan pola tanam dan potensi air yang tersedia dengan menggunakan program linier agar diperoleh keuntungan besih tahunan yang maksimal. Hasilnya menunjukkan bahwa pola tanam ke-15 memberikan ke
Metode Perkiraan Banjir Das membahas berbagai metode untuk memperkirakan banjir, termasuk Metode Rasional yang sering digunakan untuk DAS perkotaan kecil. Dokumen ini juga membahas pemilihan metode yang tepat berdasarkan ukuran DAS serta pengaruh urbanisasi terhadap karakteristik das."
Kuliah lapangan ini melibatkan pengamatan terhadap beberapa objek rekayasa sungai dan keairan di wilayah Majalengka seperti Bendung Cipeles, Jembatan Cimanuk, dan Bendung Gerak Rentang Baru di Majalengka yang memiliki fitur-fitur unik seperti penggunaan pintu radial. Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap masalah-masalah yang terjadi di objek-objek tersebut seperti longsor, erosi, dan delta sungai.
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseinfosanitasi
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang meliputi pengumpulan data, analisis kondisi sistem drainase saat ini, pembuatan peta genangan, analisis kebutuhan drainase, dan penyusunan prioritas pengembangan berdasarkan skala kepentingan daerah.
Tata cara pembuatan studi kelayakan drainase perkotaan memberikan panduan mengenai:
(1) pengumpulan data dan informasi teknis, ekonomi, dan lingkungan; (2) analisis kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan untuk menentukan alternatif terbaik; (3) penyusunan rencana proyek drainase berdasarkan hasil analisis kelayakan.
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Purwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bahan kuliah ini bagian 1 M.K. Irigasi dan Drainase Bab 1-4 untuk Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed kelas sendiri. Bahan diambilkan dari berbagai buku dan gambar-gambar dari internet tentang teknologi irigasi dengan tujuan untuk Pendidikan. Bab 5-7 akan dishare dengan Judul Bagian 2 dst. This is need to publish for education purpose only.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur perencanaan rinci sistem drainase perkotaan, mencakup pengumpulan data, analisis hidrologi untuk menentukan debit rencana, dan kriteria perencanaan terkait hidraulika, struktur, dan lainnya. Prosedur ini dimulai dari studi kelayakan rencana induk drainase sebelum merancang detail sistem drainase perkotaan.
Irigasi Gravitasi adalah Irigasi suatu lahan pertanian yg memanfaatkan aliran sungai yang berada diatas suatu lahan menggunakan pipanisasi yang mengalir secara gravitasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan ulang sistem drainase di Perumahan Bukit Cengkeh II Kota Depok untuk menangani masalah banjir.
2. Dilakukan analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana dengan menggunakan metode distribusi Log Pearson III.
3. Dilakukan analisis hidraulika menggunakan program HEC-RAS untuk menentukan dimensi saluran drainase primer dan sek
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi normalisasi saluran drainase Tanjung Sadari Krembangan Surabaya dan menemukan alternatif penanggulangan banjir. Beberapa alternatif yang diteliti meliputi pelebaran saluran sebagai tampungan memanjang dan penambahan kapasitas pompa. Metode yang digunakan meliputi analisis hidrologi, perhitungan debit banjir, evaluasi kapasitas saluran, serta analisis alternatif penanganan genangan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi irigasi curah, yang meliputi:
1. Pengertian dan komponen irigasi curah seperti sprinkler berputar dan pipa berlubang
2. Tipe sistem irigasi curah seperti sistem berpindah, sistem pipa fleksibel, dan sistem tetap
3. Keuntungan dan faktor pembatas penggunaan irigasi curah
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas akhir mahasiswa yang membahas perencanaan spillway atau pelimpah untuk bendungan di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dokumen ini menjelaskan latar belakang pembangunan bendungan, tujuan perencanaan spillway, dan metodologi yang akan digunakan seperti analisis hidrologi, topografi, dan kontrol stabilitas pelimpah.
This document discusses the properties of sound and music. It explains that sound is created through vibration, and defines the main properties that characterize musical sounds: pitch, interval, range, dynamics, and tone color. It emphasizes that these properties allow for variety and contrast in music. The document also provides examples of classical and jazz pieces to listen to that demonstrate these concepts, with outlines pointing out notable musical elements to focus on during the listening.
Dokumen ini membahas ketentuan perhitungan kapasitas Simpang APILL untuk perencanaan dan evaluasi kinerja lalu lintas, mencakup penetapan waktu isyarat, kapasitas, dan kinerja lalu lintas seperti derajat kejenuhan, tundaan, panjang antrian, dan rasio kendaraan berhenti untuk Simpang APILL 3 dan 4 lengan di perkotaan dan semi perkotaan. Acuan yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Pedoman ini menetapkan ketentuan perhitungan kapasitas dan kinerja lalu lintas untuk Simpang, meliputi kapasitas Simpang, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian untuk Simpang-3 dan Simpang-4 di perkotaan. Acuan utamanya adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.19 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan."
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
The document defines music as a combination of sounds that create rhythm, melody or symphony. It discusses how music is categorized into genres like rap, R&B, country, rock and others. Music can be heard everywhere from homes to workplaces to clubs. Music originated in the 6th century when Pythagoras discovered it, and it is created using instruments from the voice to guitars, drums and pianos. Lyrics in music play an important role by conveying messages about topics like love, violence and inspiration.
The document defines the key elements of music as melody, rhythm, harmony, timbre, form, dynamics, and texture. Melody is a sequence of single notes that form the main musical line. Rhythm organizes notes into patterns of different durations. Harmony consists of chords, which are two or more notes played together. Timbre refers to the quality or "color" of a sound produced by different instruments. Form describes the order and relationship of sections in a piece of music. Dynamics involve changes in volume, and texture describes the relationship between lines or voices within a piece.
Este documento trata sobre el derecho a tener una familia. Explica que algunos niños no tienen familia y que este derecho está destinado a garantizar que todos los niños tengan una casa y una familia. También señala que tener una familia conlleva deberes como ordenar la habitación, respetar a los demás, obedecer a los padres y estudiar.
Reglamento y protocolo uso de las tic institucion educativa el queremal dagua...claudiamolina911
La Institución Educativa El Queremal ofrece educación preescolar, básica primaria, secundaria académica y técnica con énfasis en agroindustria. El documento describe la misión, visión, objetivos y equipo de gestión TIC de la institución, e incluye un diagnóstico y plan de acción para mejorar el uso de las TIC.
Este documento describe las propiedades y usos del amaranto o kiwicha. Explica que el amaranto es una planta originaria de América con alto valor nutricional, rica en proteínas, calcio y vitaminas. Detalla sus usos tradicionales y beneficios para la salud, como reducir el colesterol y prevenir la osteoporosis. Además, explica cómo se usa culinariamente el amaranto en platos como galletas, dulces y sopas.
El video como herramienta en la educacióndavisaurio
Las nuevas tecnologías como el video permiten compartir información de manera global e inmediata, mostrando dinámicamente ideas, conocimientos y procesos para aumentar la recordación del receptor a través de la combinación de audio, imagen y narrativa.
El documento describe la misión y visión del SENA de ofrecer formación profesional integral para contribuir al desarrollo de Colombia. Explica que el SENA se encarga de la formación de los trabajadores colombianos en actividades productivas. Su visión para 2020 es ser una entidad líder mundial en formación profesional e innovación al servicio de personas y empresas para aumentar la competitividad de Colombia. También describe los símbolos, logotipo y roles del aprendiz y tutor SENA, así como los servicios que ofrece el SENA para el bienestar de los apre
El documento describe lo que es un lector RSS, cómo funciona y para qué se utiliza. Un lector RSS es un programa que organiza y presenta datos de manera atractiva y fácil de leer de sitios web que ofrecen este servicio. Funciona con cuentas de correo electrónico y permite compartir información actualizada sin necesidad de un navegador específico. Se utiliza para difundir noticias y datos actualizados de manera que ahorra tiempo a los lectores.
Sistemas de informacion.pptx para subir anosequealvinjose19
El documento describe los diferentes componentes de un sistema de información, incluyendo el hardware, los datos de entrada, los programas de software, el almacenamiento y procesamiento de información, y la salida de información. También discute los diferentes tipos de sistemas como sistemas transaccionales, de apoyo a decisiones y estratégicos. Finalmente, define un sistema de información como un conjunto de elementos orientados al tratamiento y administración de datos e información organizados para cubrir una necesidad u objetivo.
Este documento contiene 12 certificados otorgados a personas por su participación en el Primer Congreso Internacional de Ingeniería de Sistemas e Informática realizado en la Universidad César Vallejo del 10 al 12 de enero de 2014. Los certificados reconocen diferentes roles como organizador, asistente, invitado y ponente.
Este documento discute la necesidad de enseñar alfabetismo digital y audiovisual en el siglo XXI para que los estudiantes puedan navegar e interactuar con las imágenes, sonidos y palabras que provienen de la cultura multimedia. Señala que las instituciones educativas deben proporcionar sitios para explorar y descubrir, así como aulas creativas y democráticas con currículos y actividades que comprometan a los estudiantes y los preparen para vivir en un mundo de comunicación compleja.
Este documento proporciona información sobre el Servicio Nacional de Aprendizaje (SENA) de Colombia. Explica que el SENA ofrece formación gratuita a colombianos y contribuye al desarrollo económico, tecnológico y social del país. También describe la misión, visión, símbolos e himno del SENA, así como los roles del aprendiz e instructor. Por último, brinda detalles sobre las plataformas Sofía Plus y Blackboard que el SENA utiliza.
El documento habla sobre el clima organizacional y los factores que lo afectan. Menciona que el clima organizacional es importante para las empresas que buscan mejorar la calidad y los procesos. Algunos aspectos que generan un buen clima organizacional incluyen la independencia, las relaciones, la igualdad, las condiciones físicas, el reconocimiento y la remuneración. También destaca la importancia de la organización, la comunicación, el trabajo en equipo y el liderazgo para manejar y resolver conflictos. Finalmente, resalta los resultados positivos
Este documento discute brevemente la historia de la música a través de diferentes culturas y épocas. Explica que la música ha existido en todas las sociedades conocidas y está estrechamente relacionada con otros aspectos de cada cultura como la economía y las ideas estéticas. Además, señala que la música ha estado presente en la humanidad desde hace más de 50,000 años y es una manifestación cultural universal.
El documento define la Responsabilidad Social Empresarial (RSE) y sus componentes. Explica que la RSE incluye consideraciones ambientales, sociales y de gobernanza. Se enfoca específicamente en el componente ambiental de la RSE y su importancia para las empresas.
Dokumen tersebut membahas tentang penyaluran dan pengukuran air irigasi, termasuk jaringan saluran air mulai dari sumber hingga petak sawah, sistem golongan untuk pembagian waktu irigasi, serta perhitungan debit air, laju irigasi, dan luas lahan yang dapat diairi berdasarkan jeluk air dan waktu irigasi.
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiMuhadir Masrur
Analisis efisiensi dan optimalisasi pola tanam di Daerah Irigasi Timbang Deli melibatkan penghitungan curah hujan efektif, evapotranspirasi, dan kebutuhan air irigasi untuk berbagai alternatif pola tanam. Hasilnya menunjukkan pola tanam optimum ke-18 dengan nilai NFR 2,68 mm/hari dan DR 0,33 lt/dt/ha serta tingkat efisiensi 72,57%."
Dokumen tersebut membahas perhitungan saluran dan drainase pada sistem irigasi. Secara singkat, dibahas mengenai data perencanaan irigasi seperti topografi, kapasitas rencana, efisiensi, dan data geoteknik yang diperlukan untuk perencanaan saluran irigasi.
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIRepository Ipb
Penelitian ini membandingkan efektivitas dua jenis embung, yaitu embung permanen dan semi permanen, untuk menyediakan air irigasi tanaman hortikultura pada musim kemarau. Hasilnya, embung permanen memiliki volume air yang lebih besar rata-rata 34% dari embung semi permanen. Penggunaan rumus empiris untuk memprediksi volume air yang tertampung embung juga menghasilkan perkiraan yang mirip dengan hasil pengukuran lapangan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air bersih, meliputi sumber air, kualitas air, pengolahan air sederhana, dan sistem distribusi. Dibahas pula proses hidrologi, kebutuhan aira, dan skema penyediaan air dari berbagai sumber seperti mata air, sungai, air tanah, dan air hujan.
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan bendung tetap, termasuk pendefinisian bendung dan jenis-jenisnya, data yang dibutuhkan, pemilihan lokasi, penentuan ketinggian air, perhitungan debit banjir, dan komponen-komponen penting bendung seperti pintu pengambilan dan lebar efektif.
2. Langkah-langkah perencanaan bendung tetap mencakup analisis data topografi, hidrologi, geologi, dan lingkungan
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
233 1084-1-pb
1. ii
ABSTRACT
Santan Ulu is sub district in Marangkayu District, North Kalimantan. There is potensial
irrigation area ± 200 Hectare. The objective of this research is planning of developing
irrigation and design of irrigation canal.
Reveloping of irrigation tleeds irrigation canal design of primary, secondary and tersiary
channels design of irrigation channel usad meteorology data : rainfall, temperature,
humidity wind speed radiation, tophography, land use and soil prapertis.
The result show that maximum water reed of irrigation is 1,965 lt/dt/ha. Dimensian
trapezoid primary irrigation canal SM 1 area L = 295 m, b = 0,80 m, T = 1,66 m, and
h = 1 m. Dimensian of trapezoid secondary irrigation channel SJ 1 area L = 450 m, b =
0,25 m, T = 0,58 m and h = 0,55 m. Dimensian of trapezoid tersiary irrigation channel
ST 11 area L = 350 m, b = 0,39 m, T = 0,81 m and h = 0,70 m.
Keyword : primary irrigation canal, secondary irrigation canal, tersiary irrigation canal.
1) students of civil engineering depertemen of 17 agustus 1945 university samarinda.
2) Lecturer of civil engineering depertemen of 17 agustus 1945 university samarinda.
3) Lecturer of civil engineering depertemen of 17 agustus 1945 university samarinda.
INTISARI
Desa Santan Ulu terletak di Kecamatan Marangkayu Kabupateb Kutai Kartanegara.
Wilayah ini memiliki potensi untuk di kembangkan jaringan irigasi seluas ± 200 Ha.
Tujun penulisan ini adalah merencanakan jaringan irigasi teknik dan saluran irigasi di
wilayah tersebut.
Pengembangan jaringan irigasi teknik memerlukan perencanaan jaringan saluaran
irigasi yang meliputi saluran irigasi primer, sekunder dan tersier. Data yang digunakan
dalam perencanaan adalah data meteorologi yaitu data curah hujan, temperatur,
kelembapan , kecepatan angin, penyinaran matahari, peta contur, tata guna lahan dan
jenis tanah setempat.
Hasil studi memberikan besaran kebutuhan air maks untuk lahan irigasi 1,965 lt/dt/ha.
Dimensi saluran irigasi primer SM 1 bentuk trapesium dengan panjang L = 295 m, b =
2. iii
0,80 m, T = 1,66 m, dan h = 1 m. Dimensi saluran sekunder SJ 1, berbentuk trapesium
dengan panjang L = 450 m, b = 0,25 m, T = 0,58 m dan h = 0,55 m. Dan dimensi
saluran tersier ST 11 berbentuk trapesium dengan panjang L = 350 m, b = 0,39 m, T =
0,81 m dan h = 0,70 m.
Kata kunci : saluran irigasi primer, sekunder, tersier.
1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1954 Samrinda
2) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1954 Samrinda
3) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1954 Samrinda
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu kabupaten terkaya di
Indonesia terus melakukan upaya perbaikan diri guna mengejar daerah-daerah lain di
Indonesia yang telah berhasil dalam proses pengembangan wilayah. Secara geografis
Kabupaten Kutai Kartanegara terletak antara 115°26'28" BT - 117°36'43" BT dan
1°28'21" LU - 1°08'06" LS. Dengan luas wilayah 27.263.10 Km2, Salah satu usaha yang
dapat dilakukan guna meningkatkan produktifitas pertanian yang ada khususnya
tanaman pangan adalah dengan cara memperluas lahan pertanian dan irigasi guna
mendukung hal tersebut. Untuk itu daerah-daerah yang mempunyai sumber daya alam
yang potensial untuk irigasi selalu dilaksanakan evaluasi dan dilakukan pembangunan
guna meningkatkan areal irigasi.
3. iv
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud dari perencanaan ini adalah merencanakan sistem jaringan irigasi
sederhana menjadi jaringan irigasi teknis dan menghitung dimensi saluran irigasi di
daerah Irigasi Tana Lia Kabupaten Tana Tidung
2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan ini adalah :
1) Menentukan jaringan saluran irigasi dan bangunan pelengkapannya.
2) Menghitung kebutuhan air irigasi.
3) Menghitung dimensi saluran irigasi.
D. Rumusan Masalah
Dalam rumusan masalah perencanaan irigasi ini adalah :
1) Bagaimana membuat jaringan irigasi teknis?
2) Apa saja yang diperlukan dalam jaringan irigasi tersebut?
3) Pola tata tanam yang sesuai di lapangan?
4) Perhitungan dimensi saluran irigasi yang diperlukan?
E. Ruang Lingkup Pembahasan
Tulisan ini hanya akan membahas. Membuat jaringan irigasi teknis luas area yang
ada 100 hektar yang akan ditambah 100 hektar. Perhitungan kebutuhan air tanaman dan
pola tanam 2 kali penanaman padi dalam 1 tahun. Menentukan dimensi saluran irigasi
primer, sekunder, tersier.
II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian dan Tujuan Irigasi
Irigasi bertujuan memberi air pada tanaman untuk memenuhi kebutuhannya dan
membuang air yang berlebihan. Jadi dengan sistem irigasi, pemberian dan pembungan
air dapat dikendalikan baik besar maupun waktunya.
4. v
B. Jaringan Irigasi
1. Petak Tersier
Petak tersier adalah petak yang menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur
pada bangunan sadap tersier.
Secara umum petak tersier yang baik sebagai berikut:
1) Mempunyai luas antara 50 – 100 Ha, agar pengawasan dan pembagian air merata.
2) Mempunyai batas yang jelas (parit, jalan batas desa).
3) Jika topografi memungkinkan, petak tersier berbentuk bujur sangkar atau empat
persegi panjang, untuk mempermudah tata letak bangunan dan efisiensi air baik.
4) Harus terletak langsung berbatasan dengan saluran sekunder.
5) Panjang saluran tersier sebaiknya tidak lebih dari 1,5 km, saluran kuarter tidak lebih
dari 500 m.
6) Tiap petak tersier sedapat mungkin dapat dibagi menjadi petak kuarter dengan
ukuran 8 – 15 Ha.
2. Petak Sekunder
Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh
satu saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang
terletak disaluran primer dan sekunder. Batas-batas petak sekunder pada umumnya
berupa tanda-tanda topografii yang jelas, seperti misalnya saluran pembuang. Luas
petak sekunder bisa berbeda – beda, tergantung pada situasi daerah.
3. Petak Primer
Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder, yang mengambil air langsung
dari saluran primer. Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil
airnya langsung dari sumber air, biasanya sungai. Daerah disepanjang saluran primer
sering tidak dapat dilayani dengan mudah dengan cara menyadap air dari saluran
sekunder.
C. Definisi Saluran
Saluran irigasi didefinisikan sebagai pemakaian dan penyaluran air pada tanah
guna pertumbuhan dan perkembangan tanaman, untuk pengaliran irigasi, saluran
5. vi
berpenampang trapesium tanpa pasangan adalah bangunan pembawa yang umum
dipakai dan ekonomis.
Gambar 2.1 Penampang Saluran Berbentuk Trapesium
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Pemanfaatan Sumber Daya Air
Pemanfaatan sumber daya air terutama yang berasal dari sungai di daerah irigasi
baru sedikit yang dipergunakan dalam arti belum dipergunakan secara optimal oleh
masyarakat sekitarnya. Hal ini dikarenakan oleh tidak adanya ketersediaan air yang
terus menerus atau kontinyuitas aliran dari penggunaan air sungai. Kondisi persawahan
yang ada pada umumnya berada didekat pemukiman penduduk dan sawah yang ada
merupakan sawah tadah hujan yang hanya akan ditanami pada waktu musim hujan.
B. Klimatologi
Data klimatologi yang diperlukan untuk analisis hidrologi ini meliputi pengamatan :
kelembaban udara, temperatur, kecepatan angin, penyinaran matahari.
Unsur-unsur iklim suatu daerah tergantung dari letak geografis, ketinggian tempat
dari permukaan air laut dan kondisi topografinya. Untuk analisis kondisi klimatologi
diambil dari stasiun klimatologi dengan lama pengamatan 10 tahun. Ringkasan data
iklim stasiun klimatologi stasiun juata tarakan adalah sebagai berikut:
1) Temperatur udara bulanan rerata bervariasi dari 27,09°C – 27,70°C
2) Kelembaban udara relatif bulanan rerata bervariasi dari 76,62 % 86,00 %
3) Kecepatan angin bulanan rerata bervariasi dari 8,22 (knots) – 20,34 km/hr
4) Penyinaran matahari bulanan rerata bervariasi dari 33,30 % - 52,70 %
6. vii
Data klimatologi tersebut dianalisis untuk memperoleh besaran evaprtranspirasi.
Besarnya evapotranspirasi menunjukan besarnya evaporasi (penguapan) dan transpirasi
(penguapan akibat pernapasan oleh tumbuhan). Evapotranspirasi adalah proses
penguapan yang terjadi dari permukaan lahan.
C. Bagan alur penulisan
Dalam pelaksanaan penelitian akan dapat berproses dengan lancar, tertata, terarah,
dan terencana maka dipergunakan tahap pelaksanaan seperti tergambar dalam bagan
alur penulisan seperti pada gambar 3.1.
7. viii
Gambar 3.1 Bagan alur penelitian
Study Pustaka
Study Pendahuluan
uanppppnPPPPendaPendahlua
n
Pengumpulan data
Kesimpulan dan saran
Mulai
Permasalahan
Pembahasan.
1. Peningkatan jaringan irigasi biasa menjadi irigasi teknis.
2. Kebutuhan air irigasi berdasarkan pola tanam padi-padi 2 kali
penanaman dalam 1 tahun
3. Dimensi saluran irigasi
Membuat jaringan irigasi
Selesai
Data Primer
1. Dokumentasi sawah dan saluran irigasi.
Data Sekunder
1. Peta topografi, peta jaringan irigasi existing.
2. Data Cura Hujan Bandara Udara Temindung Samarinda
3. data klimatologi, kelembapan udara, temperatur, kecepatan angin
penyinaran matahari.
4. Gambar Luasan irigasi dan contour
8. 9
IV. ANALISA PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Perhitungan Evapotranspirasi (ETo)
Besarnya evapotranspirasi dihitung dengan cara Penman Modifikasi (FAO) dengan memasukkan data iklim yaitu,
letak lintang, temperatur, kelembaban relatif, kecepatan angin dan lama penyinaran matahari.
Tabel 4.1 Perhitungan nilai Eto
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
A
1 Temperature Udara (T ) °C 27.29 27.52 27.53 27.67 27.67 27.09 26.95 27.12 27.70 27.56 27.45 27.49
2 Sinar Matahari (s=n/N ) % 41.00 44.50 46.40 47.90 44.20 42.50 45.20 52.70 35.60 36.70 38.60 33.30
3 Kelembapan Relatir (RH ) % 76.62 83.88 82.88 84.97 86.64 86.00 85.01 82.44 82.87 84.10 85.94 85.95
4 Kecepatan Angin ( U ) km/hr 9.34 8.22 13.11 10.72 12.03 9.84 10.22 10.25 17.49 18.42 20.34 17.31
B
5 mbar 34.02 30.57 34.83 35.25 36.09 35.66 34.83 30.94 34.42 33.62 34.83 32.06
6 mbar 26.066 25.643 28.868 29.951 31.267 30.667 29.607 25.508 28.524 28.273 29.931 27.555
7 (ea - ed ) mbar 7.954 4.927 5.962 5.299 4.823 4.993 5.223 5.432 5.896 5.347 4.899 4.505
8 mm/hr 0.506 0.452 0.734 0.580 0.661 0.531 0.552 0.554 1.096 1.186 1.387 1.079
9 0.757 0.739 0.761 0.763 0.767 0.763 0.763 0.741 0.761 0.763 0.763 0.757
10 0.243 0.261 0.239 0.237 0.233 0.237 0.237 0.259 0.239 0.237 0.237 0.243
11 14.50 15.15 15.55 15.35 14.75 14.30 14.45 15.00 15.30 15.70 14.65 14.25
12 Rs = ( 0,25 +( 0,54x n/N rerata )) x R mm/hr 6.835 7.428 7.784 7.808 7.208 6.857 7.139 8.019 6.766 7.036 6.716 6.125
13 mbar 5.126 5.571 5.838 5.856 5.406 5.143 5.355 6.014 5.075 5.277 5.037 4.594
14 15.940 15.500 16.020 16.060 16.140 16.100 16.060 15.500 15.800 16.100 16.060 15.940
15 0.097 0.113 0.094 0.094 0.091 0.098 0.100 0.117 0.101 0.103 0.097 0.106
16 F (n/N )=(0,1 + 0,9 (N/n)) 0.469 0.501 0.518 0.531 0.498 0.483 0.507 0.574 0.420 0.430 0.447 0.400
17 Rn1 = ( t ) x F (ed ) x F ( n/N ) 0.725 0.877 0.779 0.802 0.731 0.761 0.814 1.041 0.671 0.714 0.697 0.675
18 mm/hr 4.401 4.694 5.058 5.054 4.675 4.381 4.541 4.973 4.404 4.564 4.340 3.918
19 1.100 1.100 1.000 0.900 0.900 0.900 0.900 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
20 Eto* mm/hr 4.309 4.051 4.895 4.585 4.328 3.972 4.148 4.464 4.896 4.985 4.922 4.147
20 Eto mm/hr 4.740 4.456 4.895 4.127 3.895 3.575 3.733 4.464 4.896 4.985 4.922 4.147
Bulan
DATA
Perhitungan
Satuan
F ( t ) Tabel PN 1
F (ed )=(0,34 – 0,044 √ed)
UraianNo
ea ( Tabel PN 1 )
ed = (ea x RH rerata )/100
F ( U ) = 0,27 ( 1 + U² / 100 )
c (tabel PN 3 )
( 1 - W )
Ra ( Tabel PN 2 )
Rns = ( 1 - 0,25 ) x Rs
Rn = Rns - Rn1
W ( Tabel PN 1 )
11. 12
4. Perhitungan Alternatif DR
Langkah-langkah perhitungan alternatif DR Perencanaan Air Irigasi.
Tabel 4.5 Alternatif Pengambilan Air Irigasi (lt/det/ha)
Keterangan :
Kebutuhan air max jatuh pada bulan Agustusr 1 yaitu : 1,965 lt/dek/ha
Janl 1
Jan 2
Feb 1
Feb 2
Mar 1
Mar 2
April 1
April 2
Mei 1
Mei 2
Juni 1
Juni2
Juli 1
Juli 2
Aug 1
Aug 2
Sep 1
Sep 2
Okt 1
Okt 2
Nov 1
Nov 2
Des 1
Des 2
Max 1.9652.0201.9682.5282.4791.976
1.327
1.429
0.975
0.771
-0.041
0.150
0.517
1.267
1.965
1.921
1.850
1.575
1.097
1.148
1.031
0.721
0.182
0.050
1.041
0.850
0.043
0.224
0.500
1.100
1.874
0.938
1.147
0.903
1.963
1.918
2.020
1.542
1.361
1.435
1.072
0.817
0.237
0.075
0.388
0.950
1.874
0.981
1.219
0.887
1.082
1.185
1.259
1.417
0.843
0.613
-0.207
0.0
0.776
1.901
1.968
1.928
1.511
1.640
1.128
1.072
0.949
0.531
0.071
0.0
1.240
1.087
0.292
0.449
0.750
1.650
1.874
0.852
1.004
0.936
1.959
1.909
2.528
1.444
1.463
1.454
1.195
1.103
0.403
0.151
0.0
0.0
1.874
1.110
1.434
0.838
1.036
1.299
1.267
1.439
1.000
0.766
-0.414
0.0
0.0
1.901
1.959
2.479
1.511
1.640
1.232
1.090
1.161
0.652
0.142
0.0
0.686
0.459
0.0
0.0
0.0
1.650
1.874
1.110
1.004
0.838
1.976
1.376
1.511
1.640
1.252
1.394
0.738
0.410
0.0
0.0
1.552
1.901
1.874
0.594
1.004
1.034
1.024
1.054
V
(B+C)
VI
(A+B+C)
1.500
1.650
0.0
0.0
0.0
0.825
PERIODE
Alternatif
I
A
II
B
III
C
IV
(A + B)
12. 13
5. Perhitungan Dimensi Saluran
Tabel 4.6 hasil perhitungan Dimensi Saluran Pembawa
Saluran Tersier : ST-1
0.630.300.280
Saluran Tersier : ST-3
Saluran Tersier : ST-2
351.020Saluran Tersier : ST-5
0.393200Saluran Primer : SM 1
1.0
Saluran Tersier : ST-4 16 0.031
0.07739
1.0
0.400.00054721.000351.21.0
1.0 35 0.626 0.212Saluran Tersier : ST-6 27 0.053 1.0 0.0010002 0.25
1.00.039 0.580 0.0013570 0.25 0.157
0.377 0.434 0.30
0.326 0.30 0.70
0.89
0.8748 0.094 1.0 1.0 35 0.734 0.0005692 0.25
0.743 0.0005474 0.25 0.393 0.443 0.30
0.25 0.307 0.391 0.30 0.81
50 0.098 1.0 1.0 35
0.580.551 0.0017106 0.25 0.126 0.251 0.301.0 35
0.211 0.325 0.300.25
1.0 35 0.691 0.0006954
0.70
0.65
Saluran Sekunder : SJ 3 27 0.053 1.0 1.0 35 0.625 0.0010054
0.580 0.0013641 0.25 0.156 0.280 0.30
0.126 0.251 0.30 0.60
Saluran Sekunder : SJ 2 20 0.039 1.0 1.0 35
1.10
Saluran Sekunder : SJ 1 16 0.031 1.0 1.0 35 0.560 0.0017106 0.25
0.857 0.0007008 0.35 0.620 0.557 0.30
0.983 0.802 0.40 1.66
Saluran Primer : SP-2 175 0.217 1.0 1.0 35
t
( Ha ) (m3
/dt) (m1/3
/dt) (m) (m/dt) (m2
) ( m) ( m) ( m)
h
I
V A b w
SALURAN
A Q
m n
K
13. 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan dari tujuan penulisan dan pembahasan maka dapat diambil
kesimpulan :
1. Daerah Irigasi Santan Ulu Kecamatan Marangkayu yang semula 100 Ha
setelah dikembangkan betambah menjadi seluas 200 Ha. Jumlah petak
tersier yang semula 3 menjadi 6. Dan mulai dilakukan pemisahan antara
saluran irigasi drainase.
2. Kebutuhan air irigasi untuk lahan pertanian adalah sebesar 1,965 lt/dt/ha.
3. Dimensi saluran irigasi di bedakan untuk tiga jenis saluran yaitu saluran
primer, sekunder, tersier. ( Disusun dalam tabel 4.12 )
2. Saran
1. Sebaiknya menentukan elevasi dasar saluran dan kemiringan melihat
kondisi setempat.
2. Dalam menentukan pola tanam dan awal tanam berdasarkan data debit
sungai rerata tahunan.
3. Berdasarkan kebutuhan air untuk irigasi sebesar 1,965 liter/ detik/ ha, maka
pola tanam yang di perlukan di lapangan adalah padi-padi
14. 15
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. 2002. Penyusunan neraca sumber daya Bagian 1:
Sumber daya air s .Standar Nasional Indonesia, SNI 19-6728.1-2002.
Direktorat Jenderal Pengairan. 1986 Standar Perencanaan Irigasi KP-01, Bandung,
CV. Galang Persada.
Direktorat Jenderal Pengairan. 1989. Standar Perencanaan Irigasi KP-03, Bandung,
CV. Galang Persada.
Direktorat Jenderal Pengairan. 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP-04, Bandung,
CV. Galang Persada.
Direktorat Jenderal Pengairan. 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP-05, Bandung,
CV. Galang Persada.
Direktorat Jenderal Pengairan, 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP-07,
Bandung, CV. Galang Persada.
Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas. 2006. Prakarsa Strategis Pengelolaan
Sumber Daya Air.
Elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasi dan bangunan air/bab3 kebutuhan air
irigasi.
Penerbit Andi Supripin. 2004 Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan,
Yogyakarta.
www.scribd.com/doc/54823655/C-BAB-III-Perencanaan-Saluran#comments