Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
Modul ini berisi contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya termasuk siklus Otto, Diesel, Dual, dan Rankine. Juga membahas analisis manual dasar tentang heat exchanger, sistem uap, dan sistem pendinginan. Buku ini ditujukan untuk mahasiswa teknik, pengajar, dan masyarakat umum yang membutuhkan. [ringkasan 3 kalimat]
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Buku ini memberikan contoh soal penyelesaian alat penukar kalor (heat exchanger) untuk pipa ganda dan shell dan tube, meliputi teori dasar tentang koefisien perpindahan kalor, perbedaan temperatur rata-rata logaritma, dan metode efektivitas-NTU."
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
Modul ini berisi contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya termasuk siklus Otto, Diesel, Dual, dan Rankine. Juga membahas analisis manual dasar tentang heat exchanger, sistem uap, dan sistem pendinginan. Buku ini ditujukan untuk mahasiswa teknik, pengajar, dan masyarakat umum yang membutuhkan. [ringkasan 3 kalimat]
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Buku ini memberikan contoh soal penyelesaian alat penukar kalor (heat exchanger) untuk pipa ganda dan shell dan tube, meliputi teori dasar tentang koefisien perpindahan kalor, perbedaan temperatur rata-rata logaritma, dan metode efektivitas-NTU."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perpindahan panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi serta aplikasinya dalam industri. Dibahas pula mekanisme perpindahan panas pada berbagai koordinat seperti bidang datar, silinder, dan bola."
Teks tersebut membahas tentang statika fluida khususnya tentang tekanan pada titik tertentu dalam fluida, variasi tekanan dalam fluida diam, pengukuran tekanan menggunakan alat seperti manometer, dan prinsip kesetimbangan benda dalam fluida.
Tabel uap untuk membantu dalam meyelesaikan persoalan pada pengolahan pangan. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
Turbin air dikembangkan pada abad 19 untuk tenaga industri dan listrik. Dokumen ini menjelaskan teori operasi turbin air dan rumus untuk menghitung daya yang dihasilkan berdasarkan debit, tinggi, dan efisiensi turbin. Diakhiri dengan soal latihan mengenai perhitungan daya dan debit turbin.
The document discusses gas turbines, which are internal combustion engines that use air and fuel as working fluids. Gas turbines convert the chemical energy of combustion into kinetic energy and pressure in the form of combustion gases, which is then converted into mechanical energy through expansion, generating power. The key components of a gas turbine discussed include the compressor, combustion chamber, and turbine. Various gas turbine cycles and modifications like intercooling, regeneration, and reheating are also explained.
Analisis momentum aliran fluida membahas prinsip kekekalan momentum linier dan sudut serta penerapannya untuk menganalisis gaya pada sistem fluida dalam keadaan diam atau bergerak, seperti elbow, roket, atau pipa horisontal. Persamaan momentum digunakan untuk menghitung gaya-gaya seperti gaya dorong, penahan, atau lengkung pada berbagai kondisi aliran.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Kalor ada dalam dua bentuk, yaitu kalor sensible dan kalor laten. Kalor sensible menyebabkan perubahan suhu tanpa perubahan fase, sedangkan kalor laten diperlukan untuk mengubah fase zat pada suhu yang sama. Rumus untuk menghitung kalor sensible dan laten diberikan beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perpindahan panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi serta aplikasinya dalam industri. Dibahas pula mekanisme perpindahan panas pada berbagai koordinat seperti bidang datar, silinder, dan bola."
Teks tersebut membahas tentang statika fluida khususnya tentang tekanan pada titik tertentu dalam fluida, variasi tekanan dalam fluida diam, pengukuran tekanan menggunakan alat seperti manometer, dan prinsip kesetimbangan benda dalam fluida.
Tabel uap untuk membantu dalam meyelesaikan persoalan pada pengolahan pangan. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
Turbin air dikembangkan pada abad 19 untuk tenaga industri dan listrik. Dokumen ini menjelaskan teori operasi turbin air dan rumus untuk menghitung daya yang dihasilkan berdasarkan debit, tinggi, dan efisiensi turbin. Diakhiri dengan soal latihan mengenai perhitungan daya dan debit turbin.
The document discusses gas turbines, which are internal combustion engines that use air and fuel as working fluids. Gas turbines convert the chemical energy of combustion into kinetic energy and pressure in the form of combustion gases, which is then converted into mechanical energy through expansion, generating power. The key components of a gas turbine discussed include the compressor, combustion chamber, and turbine. Various gas turbine cycles and modifications like intercooling, regeneration, and reheating are also explained.
Analisis momentum aliran fluida membahas prinsip kekekalan momentum linier dan sudut serta penerapannya untuk menganalisis gaya pada sistem fluida dalam keadaan diam atau bergerak, seperti elbow, roket, atau pipa horisontal. Persamaan momentum digunakan untuk menghitung gaya-gaya seperti gaya dorong, penahan, atau lengkung pada berbagai kondisi aliran.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Kalor ada dalam dua bentuk, yaitu kalor sensible dan kalor laten. Kalor sensible menyebabkan perubahan suhu tanpa perubahan fase, sedangkan kalor laten diperlukan untuk mengubah fase zat pada suhu yang sama. Rumus untuk menghitung kalor sensible dan laten diberikan beserta contoh soalnya.
Siklus Rankine memanfaatkan panas eksternal untuk mengkonversi uap air menjadi energi gerak melalui turbin. Uap air dipompa, dipanaskan di boiler, berekspansi di turbin, dan dikondensasi kembali menjadi air di kondensor sebelum memulai siklus berikutnya. Siklus ini digunakan pada pembangkit listrik dan memproduksi sebagian besar listrik di dunia.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.
Teks tersebut merangkum prinsip kerja turbin uap, komponen utamanya, siklus Rankine yang mendasarinya, dan contoh perhitungan energi pada suatu sistem turbin uap ideal.
PLTU mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik melalui tiga tahap: (1) energi kimia diubah menjadi panas untuk memproduksi uap, (2) uap memutar turbin untuk menghasilkan energi mekanik, (3) energi mekanik diubah menjadi listrik oleh generator. Bagian utama PLTU adalah boiler, turbin, dan generator.
Evaporasi adalah proses pemekatan zat padat dengan menguapkan cairan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan suhu produk hingga mendidih lalu dipanaskan lebih lanjut hingga mencapai konsentrasi yang diinginkan. Proses ini sering dilakukan dalam kondisi vakum agar zat yang rentan panas terlindungi. Sistem evaporasi terdiri atas tangki, sumber panas, pengembun, dan cara mempertahankan vakum.
Sistem turbin uap dan turbin gas digambarkan beserta komponen utamanya seperti boiler, turbin, kondensor, ruang bakar, dan kompresor. Siklus Rankine dan Brayton dijelaskan sebagai siklus ideal masing-masing sistem. Efisiensi kedua sistem dihitung berdasarkan luas diagram T-s atau h-s. Sistem gabungan turbin gas dan turbin uap juga didiskusikan."
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang konsep-konsep termodinamik seperti hukum termodinamik, kitaran Carnot, sistem penyejukan, dan kitaran kuasa stim."
Teknologi humidifikasi dan dehumidifikasi melibatkan proses penambahan dan pengurangan uap air dalam campuran udara. Humidifikasi menambahkan uap air ke udara sedangkan dehumidifikasi menghilangkan uap air dari udara. Kedua proses ini penting dalam berbagai aplikasi industri seperti pengeringan.
Sistem refrigerasi steam jet menggunakan uap air bertekanan tinggi untuk menghisap dan mengompresi uap air dari ruang pendingin, menggunakan efek pendinginan dari penguapan air untuk mendinginkan sistem. Sistem ini fleksibel namun volume uap yang besar membatasi kapasitasnya.
1. Sebuah ketel uap menguapkan 3,6 kg air per kg bahan bakar batubara menjadi uap jenuh kering pada tekanan 10 kg/cm2 absolut. Penguapan ekivalennya "dari dan pada 1000C" adalah 3,6 kg dan faktor penguapannya adalah 1,67.
2. Pada pembangkit ketel uap, penguapan ekivalen per kg bahan bakar adalah 8,5 kg dan efisiensi termalnya adalah 78%.
Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi ke lokasi lain dengan menggunakan kerja mekanis. Pompa kalor bekerja berdasarkan hukum kedua termodinamika dan terdiri dari komponen-komponen seperti kompresor, kondensor, ekspansi, dan evaporator yang mengalirkan fluida seperti freon. Pompa kalor dapat digunakan sebagai pendingin ruangan atau pemanas ruangan tergantung arah aliran pan
Dokumen tersebut membahas siklus termodinamika yang ideal untuk mempelajari motor bakar, termasuk siklus Otto, Diesel, dan siklus tekanan terbatas. Siklus-siklus tersebut didasarkan pada asumsi gas ideal dan proses adiabatis dan isentropik untuk menganalisis proses kimia dan termodinamika yang kompleks di dalam motor bakar.
Dokumen tersebut membahas tentang teori turbin uap dan proses termodinamikanya. Didefinisikan bahwa turbin uap mengubah energi uap menjadi energi kinetik melalui nozzle dan sudu berputar. Dibahas pula klasifikasi, komponen, proses, dan analisis efisiensi siklus turbin uap dengan mempertimbangkan variabel seperti tekanan dan temperatur uap masuk.
Motor listrik dapat dikelompokkan menjadi motor DC dan AC. Motor DC menggunakan arus searah dan memiliki komponen seperti kutub medan dan kommutator. Motor AC menggunakan arus bolak-balik dan terdiri dari stator dan rotor. Jenis utama motor AC adalah motor sinkron dan induksi, dimana motor induksi merupakan jenis paling umum digunakan.
Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdfMarfizal Marfizal
The research conducted in this paper is related to testing the performance of a 4-stroke engine using Pertamax, Pertalite and Pertalite 50% Pertamax 50% fuel. The test was carried out by varying the power from 5000 to 8000 rpm. The performance that will be compared from the three types of fuel is acceleration, speed, power and torque. Tests were carried out using Super Dyno 50L. The results of this test are used to compare the performance of the three types of fuel. In this study, it was found that the use of Pertamax on the Pertamax 4 stroke engine had performance in Pertalite and a mixture of Pertamax usage 50% Pertalite 50%. Judging from its performance for Pertamax, the acceleration value is 0.26% to 0.01%, the speed ranges from 0.54% to 45%, the higher power is 1.82% to 24.04 %, greater torque 6.65% to 25.67%. In general, it can be concluded that Pertamax has a better performance then followed by a mixture of Pertalite 50% Pertamax 50%.
The document is a preface and introduction to a corrosion engineering handbook. It discusses how corrosion is both costly and dangerous, costing billions annually to replace corroded infrastructure. It causes replacement costs as well as indirect costs from downtime, reduced efficiency, and product contamination or loss. The preface emphasizes that understanding corrosion mechanisms and materials is important for design and maintenance. It aims to provide this information to help select construction materials and prevent unnecessary corrosion losses. The handbook covers corrosion of various metallic and non-metallic materials and includes chapters on corrosion mechanisms, atmospheric corrosion, and specific corrosion properties of different metals and alloys.
The document discusses the design of Francis turbines. It is a session delivered by Marfizal, ST MT from the MESIN-MEIN FLUIDA department. The session will cover topics related to the design of Francis turbines.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang desain turbin Francis untuk menghitung daya, kecepatan, dan dimensi komponen turbin berdasarkan data aliran sungai. Dihitung debit 1,03 m3/s dan tinggi jatuh air 22,8 m sehingga daya turbin diperkirakan 207 kW. Jenis turbin yang sesuai adalah turbin Francis putaran normal dengan kecepatan spesifik 216 rpm. Dihitung pula diameter dan kecepatan komponen turbin seperti runner dan sudu masuk.
A Pelton turbine is designed to convert the kinetic energy of water jets into mechanical rotation energy. The key design parameters include:
- Diameter of the Pelton runner is typically 10-15 times the jet diameter
- Number of buckets is calculated as the circumference divided by twice the jet diameter plus 15
- Speed number, relating rotational speed to jet speed, is typically below 0.22 for multiple nozzles
1. Dokumen membahas tentang gaya-gaya yang bekerja pada sudu fluida, termasuk gaya tangensial, gaya aksial, gaya resultan, dan gaya sentripugal. Dokumen juga membahas konsep-konsep seperti jari-jari hub, pusat massa, jarak dari pusat massa ke sumbu rotasi, dan momen inersia.
The document discusses methods for calculating various coefficients and ratios used in fluid machinery design, including:
1. Calculating the lifting coefficient using equations involving flow velocities and pressures.
2. Calculating the distortion angle and attack angle used in runner blade design.
3. Calculating the l/t ratio after determining the lifting coefficient, using equations involving gravity, efficiency, head and velocities.
4. Discussing the number of blades and speed-specific proportions allowed for a runner.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan kavitasi pada turbin, desain sudu turbin, dan segitiga kecepatan. Pertama, kavitasi pada tepi sudu turbin dapat dihitung menggunakan persamaan yang melibatkan tekanan atmosfer, tekanan uap air, kerapatan air, gravitasi, dan kecepatan. Kedua, desain sudu tidak hanya bergantung pada analisis tegangan tetapi juga faktor lain seperti tebal tepi dan
This document discusses hydroelectric power generation and turbine design. It begins by explaining that hydroelectric power harnesses the potential and kinetic energy of flowing or falling water. It then provides equations to calculate the power generated by a turbine based on water flow rate, head height, and other factors. The document discusses turbine types and their specific speeds. It also covers the planning process for a hydroelectric project, including site selection, calculating effective head height, determining turbine power output needed to drive a generator, and sizing the required water flow rate.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis dimensi dan keserupaan dalam mekanika fluida. Dibahas mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi persoalan mekanika fluida, teori Buckingham-Pi untuk menentukan kelompok parameter tanpa dimensi, dan keserupaan aliran antara prototipe dan model."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis dimensi dan keserupaan dalam mekanika fluida. Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi persoalan mekanika fluida seperti variabel fisik, geometri, gerak benda, sifat fluida, dan sifat benda. Analisis dimensi digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut tanpa harus mengetahui hubungan matematisnya. Teori Buckingham Pi digunakan untuk membentuk kelompok bilangan tak berdim
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. TERMODINAMIKA UAP
Turbin adalah mesin yang mengubah energi fluida menjadi daya
poros, dimana fluida mengalir secara kontinyu melalui sudu-sudu
yang berputar. Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa
entalpi uap yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi. uap
pada umumnya digunakan bersama dengan boiler, pompa dan
kondenser dalam bentuk siklus Rankine yang biasa digunakan pada
PLTU. Berikut ini adalah siklus Renkine sederhana dengan tinjauan
termodinamika. Representasi siklus tersebut pada diagram T-s dapat
dilihat pada Gambar
4. Siklus Pembangkit Tenaga Uap
Proses 1-2: Proses kerja kompresi adiabatik
reversibel (isentropik) cairan jenuh di pompa.
Jika proses 1–2 adalah proses ideal, maka
tidak ada perubahan entropi antara kondisi 1
dan kondisi 2.
Proses 2-3: Proses kalor masuk pada
tekanan tetap di ketel (boiler)
Proses 3-4: Proses kerja ekspansi
adiabatik reversibel (isentropik) uap di
turbin
Proses 4-1: Proses pelepasan kalor pada
tekanan tetap dan reversibel di
kondensor .
Efisiensi termal siklus Rankine
sederhana ideal dapat
dinyatakan dengan persamaan
:
5. Sifat- Sifat Uap Air (Properties of Steam)
Properties utama dari uap air adalah : entalpi, volume jenis dan
entropi, yang besarnya ditentukan oleh tekanan dan atau
temperatur. Sifat- sifat tersebut tersedia dalam bentuk tabel (tabel
uap) dan grafik (diagram Mollier).
Untuk saturated steam, tekanan dan temperatur berpasangan
secara tetap, sehingga untuk mencari harga entalpi, volume jenis
dan entropi hanya membutuhkan satu parameter saja yaitu tekanan
atau temperatur, sedangkan untuk superheated steam dibutuhkan
dua parameter yaitu tekanan dan temperatur, hubungannya
independent. Jika uap masih tercampur dengan air, maka
diperlukan parameter tambahan yaitu ”kualitas”, yaitu fraksi uap
dalam campuran tersebut
6. Proses pembentukan uap
Uap air yaitu uap yang terbentuk diatas permukaan air sebagai
akibat dari penurunan tekanan di atas permukaan air sampai
tekanan penguapan yang sesuai dengan temperatur permukaan air
tersebut pada titik didih dan pada tekanan di bawah tekanan
atmosfir bumi. Penurunan tekanan ini diantaranya disebabkan
karena adanya tekanan uap jenuh yang sesuai dengan temperatur
permukaan air maka akan terjadi penguapan.
Uap panas yaitu uap yang terbentuk akibat mendidihnya air , aliran
mendidih bila tekanan dan temperatur berada pada kondisi didih.
Misalnya bila air tekanan 1 bar maka air tersebut akan mendidih
pada suhu didih (±99,630 C).
Uap yang terbentuk pada tekanan dan temperatur didih disebut uap
jenuh saturasi (saturated steam).
7. Uap Menurut Keadaannya
Menurut keadaannya uap ada tiga jenis, yaitu :
Uap jenuh
Uap jenuh merupakan uap yang tidak mengandung bagian-bagian
air yang lepas dimana pada tekanan tertentu berlaku suhu tertentu.
Uap kering
Uap kering merupakan uap yang didapat dengan pemanas lanjut
dari uap jenuh dimana pada tekanan terbentuk dan dapat diperoleh
beberapa jenis uap kering dengan suhu yang berlainan.
Uap basah
Uap basah merupakan uap jenuh yang bercampur dengan bagian-
bagian air yang halus yang temperaturnya sama.
8. Macam-macam Uap:
Jenisnya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1) Uap Jenuh (saturated steam): uap yang suhunya = titik didihnya
dan bila didinginkan akan menjadi air.
• Uap Jenuh : 1. Uap Jenuh basah( masih mengandung beberapa
prosen air). 2. Uap Jenuh kering (Uap Jenuh yg tidak
mengandung air).
2) Uap panas lanjut (Super heated steam) : Uap Jenuh yang
suhunya dinaikan lebih tinggi dengan tekanan konstan dan
temperaturnya jauh lebih tinggi diatas air mendidih
9. Tenaga Uap
1. Tenaga Thermis : Tenaga Yg dikandung uap dapat langsung
dipakai sebagai bahan pemanas pada proses industri.
2. Tenaga Potensial : Uap dirubah menjadi tenaga mekanik dengan
mesin Uap.
1. Tenaga Kinetis : Uap dirubah menjadi tenaga putar dengan
suatu turbin Uap, selanjutnya digunakan membangkitkan tenaga
listrik
20. Kualitas Uap
Kualitas juga sering dinyatakan dengan percent steam by weight
(%SBW) setelah dikalikan dengan 100 %. Entalpi (H), entropi (s)
dan volume jenis (v) dari campuran uap dan air dapat ditentukan
dengan :
subskrip f menunjukkan fase cair, g
fase uap sedangkan fg
menunjukkan laten
21. Solution
(a) Perubahan Volume Yang Terjadi
Gunakan Table A-5 at 100 kPa
vfg = vg - vf = 1.6940 – 0.001043 = 1.6930 m3/kg
Thus,
∆V = mvfg = (0.2 kg) (1.6930 m3/kg) = 0.3386 m3
(b) Energi Yang Ditambahkan ke air
hfg = 2258.0 kJ/kg for water at 100 kPa.
mhfg = (0.2 kg)(2258 kJ/kg) = 451.6 kJ.
Massa 200 g air cair jenuh benar-benar menguap pada tekanan konstan
100 kPa. Tentukan (a) perubahan volume dan (b) jumlah energi yang
ditambahkan ke air.
Contoh Soal
22. Tangki yang kaku berisi 10 kg air pada suhu 90 oC. Jika 8 kg
air dalam bentuk cair dan sisanya dalam bentuk uap, tentukan
(a) tekanan di dalam tangki dan (b) volume tangki.
Solution
(a) Tekanan Dalam Tangki
P = Psat@90oC = 70.14 kPa (Table A-4)
(b) Volume Tangki pada saat temperature 90 oC, mempunyai karakter vf =
0.001036 m3/kg and vg = 2.361 m3/kg (Table A-4)
3
33
4.73m
/kg)1m(2kg)(2.36/kg)m36kg)(0.0010(8
ggffgf vmvmVVV
Contoh Soal