Dokumen tersebut membahas tentang budidaya semangka non biji, mulai dari persiapan lahan, pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan, dan panen. Tanaman semangka non biji tidak menghasilkan biji karena serbuk sarinya mandul, namun tetap memerlukan penyerbukan dari tanaman semangka berbiji. Umur panen semangka non biji lebih lama, yaitu antara 65-70 hari setelah tanam.
2. BUDIDAYA SEMANGKA NON BIJI
Semangka merupakan buah yang sangat
digemari oleh masyarakat, di Indonesia berdasarkan
jenisnya dibedakan menjadi beberapa varietas,
diantarany semangka berbiji dan non biji.Berdasarkan
warna daging buahnya dibedakan menjadi semangka
daging merah dan daging kuning.Sedangkan
berdasarkan bentuk buahnya dibedakan menjadi
semangka bulat, semangka lonjong
adalah Varietas semangka non biji adalah
perkembangan karena persilangan antara semangka
diploid jantan dan semangka tetraploid
betina.Tanaman semangka non biji pada dasarnya
memiliki bunga jantan dan betina yang lengkap,
namun biji tidak terbentuk karena benang sari dan
bakal bijinya mandul.Bila ditemui, semangka non biji
yang ada bijinya adalah bukan karena kesalahan
3. benihnya atau dalam pembenihan, tetapi kekeliruan
pada pemberian pupuk yang berlebihan.
Dibandingkan dengan semangka berbiji, umur
semangka non biji lebih lama yaitu bila semangka
berbiji dapat panen pada umur 55 – 60 hst, sedangkan
semangka non biji panen pada umur 65 – 70 hst.
Syarat tumbuh tanaman semangkan non biji
Tanaman semangka non biji sangat cocok
ditanami di mana saja, baik di dataran rendah,
menengah sampai dataran tinggi.Tanaman semangka
sangat cocok dibudidayakan di daerah dengan
ketinggian 5 – 200 mdpl dengan hasil yang
optimal.Tanah yang disukai tanaman semangka non
biji adalah tanah gembur berpasir.Membutuhkan
iklim hangat dengan suhu antara 20 – 30 °C.
Membutuhkan sinar matahari sepanjang hari selama 7
jam per hari. pH tanah yang dibutuhkan adalah antara
4. 6 – 7, bila masih kurang maka dilakukan pengapuran
sampai mendapatkan pH yang sesuai. Curah hujan
yang cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka
sekitar 40 – 50 mm setiap bulannya.
Persiapan lahan semangka non biji
Persiapan lahan meliputi mengolah lahan
dengan cara membajak atau mencangkul agar tanah
menjadi gembur. Lalu membuat bedengan ganda
dengan parit di tengahnya, Lebar bedengan 70 – 80
cm dan tinggi disesuaikan dengan kondisi
lahan.Tinggi bedengan bisa dibuat dengan tinggi 30
cm untuk lahan yang datar.Sedangkan untuk lahan
yang landai bedengan bisa dibuat tidak terlalu
tinggi.Hal yang harus diperhatikan dalam membuat
bedengan adalah bagaimana agar lahan tidak
tergenang air. Jarak antar bedengan 3 – 4 m.
5. Pupuk dasar dan pemasangan mulsa
Pupuk dasar dalam menanam semangka non biji
yaitu menaburkan dolomit bila pH tanah kurang dari
6, dan tanah dibiarkan 7 – 10 hari. Pupuk kandang
yang ditaburkan sebanyak 1 – 1,5 kg untuk satu
tanaman. Pupuk kimia yang ditambahkan yaitu
TSP/SP-36 100 g/tanaman, KCl 200 g/tanaman dan
ZA 100 g/tanaman. Aduk dan campurkan pupuk
dengan tanah hingga merata dan biarkan dilarutkan
oleh air hujan.Selanjutnya tanah dibiarkan selama 10
– 15 hari sebelum tanam.Begitu lahan bedengan
tersiram air hujan atau sudah dilakukan penyiraman,
dapat ditutup dengan mulsa.Setelah itu, dibuat lubang
tanam dengan jarak 50 – 60 cm di tengah bedengan.
6. Pemilihan benih tanaman semangka non biji
Setelah benih didapatkan, benih direndam
dalam air hangat kuku selama 1 jam, agar benih
menjadi lunak.Setelah ditiriskan, dilakukan penjepitan
ujung benih, untuk membuka sedikit kulit benih agar
air mudah diserap dan benih mudah
berkecambah.Kemudian benih diperam dengan kertas
merang dan handuk basah.Pemeraman ditujukan
untuk mendapatkan benih yang seragam. Setelah
proses pemeraman akan terlihat bakal kecambah.
Bakal kecambah kemudian disemai di polybag semai
dengan menggunakan media tanah dan pupuk
kandang matang dengan perbandingan 5 : 1.
Penanaman bibit tanaman semangka non biji
Bibit dapat dipindahkan ke lahan tetap saat
umur 7 – 10 hari setelah semai atau telah muncul 2 –
7. 3 helai daun.Penanaman sebaiknya dilakukan pada
sore hari.Sebelum penanaman.lubangtanam di
bedengan harus dalam kondisi basah atau disiram air
secukupnya dulu. Bibit diambil dengan cara menyobek
polybag, dan bibit dikeluarkan dengan hati-hati.
Setelah bibit ditanam, tutup kembali dengan tanah
sekitar bedengan dan disiram kembali dengan air
secukupnya sampai cukup basah.
Pemeliharaan tanaman semangka non biji meliputi :
Penyiraman dilakukan secara rutin, sebaiknya 2
kali sehari atau disesuaikan dengan kondisi
lahan.
Pemupukan susulan diberikan 10 HST
menggunakan pupuk NPK dengan dosis sekitar
5 g/300 ml air untuk satu tanaman. Pemberian
pupuk dengan cara dikocor.
8. Perempelan ranting yaitu membuang tunas dan
ranting, dimana tunas dan ranting yang
dipelihara adalah tunas dan ranting yang
tumbuh pada daun pertama dan kedua, selain
itu tunas dan ranting dibuang..
Penyerbukan pada menanam semangka non biji
Cara menanam semangka non biji perlu
perhatian khusus juga untuk penyerbukan bunganya.
Karena serbuk sari semangka non biji mandul ( tidak
dapat membuahi ) maka perlu ditanam juga semangka
berbiji. Penanaman semangka berbiji adalah untuk
memerlukan bunga jantannya ( serbuk sari ) untuk
membuahi bakal buah tanaman semangka non biji.
Tanaman semangka berbiji yang dibutuhkan sebanyak
10 % dari total keseluruhan tanaman semangka non
biji. Penyerbukan tersebut dilakukan secara manual.
Penyerbukan dilakukan saat tanaman berumur 25 hst.
9. Caranya dengan mengambil serbuk sari dari tanaman
semangka berbiji, dioleskan merata pada bakal buah
atau putik semangka non biji. Langkah penyerbukan
ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari, maksimal jam
9 pagi.
Waktu panen semangka non biji sedikit lebih
lama, yaitu baru bisa panen pada umur 65 – 70 hst.
Buah semangka non biji yang telah masak dapat
dilihat dari warna buahnya yang sudah memudar dan
sulur yang ada di pangkal tangkai buah mongering.
SEMOGA BERMANFAAT……..