SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BUDIDAYA GANYONG
 Ganyong merupakan
tanaman tropis yang tidak
manja
 tahan terhadap naungan,
 Dapat tumbuh di segala
jenis tanah dan iklim.
 tidak membutuhkan syarat
yang berat untuk
pertumbuhannya
 Untuk mendapatkan hasil
panen harus diperhatikan
sifat dan lingkungan
hidupnya.
 tidak tahan dengan terpaan
angin yang kuat, karena
ganyong merupakan
tanaman herba,
mempunyai batang yang
rapuh
 Tanaman Ganyong (Canna edulis
KERR) adalah tanaman ubi-ubian
yang dapat dimakan dan kebanyakan
digunakan sebagai makanan
cadangan. Sampai saat ini, tanaman
ganyong belum diusahakan secara
serius dan intensif, tetapi memberikan
harapan untuk menunjang program
diversifikasi pangan dan gizi,
memanfaatkan lahan kosong dan
meningkatkan ketahanan pangan.
 Ganyong menghasilkan ubi yang dapat
dimakan mentah atau masak, baik setelah
direbus atau diolah menjadi pangan
 Pati ganyong ini dapat digunakan dalam
pembuatan berbagai jenis makanan, soun,
lem, dll.
 Kegunaan lainnya adalah : (a) tanaman
muda dimakan sebagai sayuran hijau; (b)
daun dan umbinya bisa digunakan sebagai
pakan ternak (sapi); (c) tanaman dan
bunganya dapat dijadikan sebagai tanaman
hias; (d) bijinya yang hitam dan berkulit keras
digunakan sebagai kalung atau tasbeh; dan
(e) sebagai tanaman obat.
1. Syarat Tumbuh
 Tumbuh baik pada tanah tanah lempung
berpasir yang kaya humus,
 pada jenis tanah yang mengandung liat
(tanah berat) pengolahan tanah harus
baik seperti membuat guludan untuk
mendapatkan drainasenya yang baik
 Dapat tumbuh pada dataran rendah
sampai ketinggian 250 m dpl, pada
ketinggian diatas 450 m dpl masa
panennyalebih panjang karena proses
pembentukan umbi menuju dewasa
cukup lama
Penyiapan Bibit
 Perbanyakan bibit
tanaman ganyong
dilakukan secara
vegetative diambil
dari umbi dan
anakan tunas umbi
 Bibit anakan tunas
umbi sudah berdaun
3-5 lembar
 Pengambilan tunas
anakan dengan hati-
hati tidak merusak
rumpun induknya
 Perbanyakan
dengan umbi
berukuran sedang
dengan tunas 1-2.
 Kebutuhan bibit per
hektarnya ± 2 ton.
 Untuk mencegah
penyakit busuk umbi
sebelum ditanam
bibit dicelupkan
pada larutan
 CuSO4 10 %.
3. Penyiapan Lahan
 Lahan dibersihkan dari vegetasi, tanah
dicangkul sedalam 20-30 cm kemudian
di hancurkan dan diratakan sambil
guludan
 Lebar bedengan 120 cm dan panjangnya
tidak dibatasi.
 Tinggi bedengan 25-30 cm dan jarak
antar bedengan 30-50 cm.
 Penanaman ganyong biasanya
dilakukan saat awal musim hujan, yaitu
antara bulan Oktober sampai Desember.
4. Penanaman
 Penanamn langsung di lahan tanpa membuat
bedengan, lahan bekas ditumbuhi alang-alang
gunkan jarak tanam yang lebar yaitu 135 cm x 180
cm, sedang
 untuk tanah liat berat di gunakan jarak tanam 120
cm x 120 cm dengan lubang tanaman dalamnya
12,5 -15 cm Pertanaman Ganyong
 Penanaman di atas bedengan jarak tanam
dianjurkan 90 x 90 cm,
 masukkan umbi yang telah bertunas dengan hati-
hati agar tunasnya tidak rusak.
 Penanaman pada lahan yang miring jarak tanam
50 cm disepanjang tepi teras.
5. Pemeliharaan
 Pemeliharaan tanaman ganyong yang
sangat penting adalah penyiangan,
pembumbunan dan pemupukan dengan
pupuk kandang atau kompos.
 Pengendalian gulma dilakukan pada
saat pertumbuhan awal dimana tanaman
mulai bertunas
 Pembumbunan dilakukan pada umur 2-
2,5 bulan setelah tanam. Karena
ganyong menyenangi tanah yang
gembur, dan pada saat pembumbunan
perlu penambahan pupuk kandang atau
kompos .
6. Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT)
 Ganyong adalah tanaman yang relatif
bebas dari seranganhama dan penyakit.
 Walaupun demikian di daerah daerah
yang telah membudidayakan ganyong
secara intensif, sering ditemui hama
belang, kumbang dan ulat tanah’
 Pengendaliannya dengan sanitasi kebun
atau pada serangan berat gunakan
insektisida secara bijaksana (tepat
jenis,waktu, dosis).
 Untuk menghidari serangan penyakit
terhadap umbi hasil panen, umbi jangan
di letakkan pada tempat yang lembab
7. Panen dan Pasca Panen
 Tanda-tanda tanaman ganyong siap dipanen apabila
batang dan daun mulai mengering.
 Pemanenan dilakukan dengan cara pencabutan apabila
batang tanaman ganyong belum rapuh, atau
menggunakan garpu.
 Pada umur 6-8 bulan setelah tanam, umbi biasanya
sudah cukup dewasa dan bisa di panen tetapi, belum
dapat diambil patinya, hanyaiuntuk bahan makanan
sampingan misalnya direbus atau dibakar.
 Di dataran rendah, kandungan pati mencapai
puncaknya pada umur satu tahun, lebih dari satu tahun
justru kandungan patinya berkurang, di sebabkan
setelah satu tahun musim hujan telah tiba, sehingga
pati sebagai cadangan makanan tumbuhan tersebut
terurai dan muncul tunas baru.
 Pada dataran tinggi yang umumnya
tertimpa hujan hampir sepanjang
tahun, masa pendewasaan umbi lebih
lama daripada di dataran rendah,
karena pembentukan pati terhambat.
Umbi baru bisa dipanen setelah umur
satu tahun lebih (15-18 bulan).

More Related Content

Similar to BUDIDAYA GANYONG

Similar to BUDIDAYA GANYONG (20)

Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Budidaya tanaman jagung
Budidaya tanaman jagungBudidaya tanaman jagung
Budidaya tanaman jagung
 
Semangka non biji
Semangka non biji Semangka non biji
Semangka non biji
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Budidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilamBudidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilam
 
Cara menanam terong
Cara menanam terongCara menanam terong
Cara menanam terong
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
 
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Ppt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptxPpt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptx
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 

More from WartonoTono5

analisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.pptanalisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.pptWartonoTono5
 
BIOURINE PLUS+ SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA ORGANIK.pptx
BIOURINE PLUS+ SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA ORGANIK.pptxBIOURINE PLUS+ SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA ORGANIK.pptx
BIOURINE PLUS+ SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA ORGANIK.pptxWartonoTono5
 
KESEIMBANGAN EKOSISTEM.pptx
KESEIMBANGAN EKOSISTEM.pptxKESEIMBANGAN EKOSISTEM.pptx
KESEIMBANGAN EKOSISTEM.pptxWartonoTono5
 
MATERI POPULASI EKOLOGI.ppt
MATERI POPULASI EKOLOGI.pptMATERI POPULASI EKOLOGI.ppt
MATERI POPULASI EKOLOGI.pptWartonoTono5
 
lampiran flyover.docx
lampiran flyover.docxlampiran flyover.docx
lampiran flyover.docxWartonoTono5
 
Presentation1 flyover.pptx
Presentation1 flyover.pptxPresentation1 flyover.pptx
Presentation1 flyover.pptxWartonoTono5
 
paparan GALIAN C ESTATIKA.ppt
paparan GALIAN  C ESTATIKA.pptpaparan GALIAN  C ESTATIKA.ppt
paparan GALIAN C ESTATIKA.pptWartonoTono5
 
BUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxBUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxWartonoTono5
 
PAPARAN GALIANC.ppt
PAPARAN GALIANC.pptPAPARAN GALIANC.ppt
PAPARAN GALIANC.pptWartonoTono5
 

More from WartonoTono5 (11)

analisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.pptanalisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.ppt
 
BIOURINE PLUS+ SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA ORGANIK.pptx
BIOURINE PLUS+ SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA ORGANIK.pptxBIOURINE PLUS+ SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA ORGANIK.pptx
BIOURINE PLUS+ SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PESTISIDA ORGANIK.pptx
 
KESEIMBANGAN EKOSISTEM.pptx
KESEIMBANGAN EKOSISTEM.pptxKESEIMBANGAN EKOSISTEM.pptx
KESEIMBANGAN EKOSISTEM.pptx
 
MATERI POPULASI EKOLOGI.ppt
MATERI POPULASI EKOLOGI.pptMATERI POPULASI EKOLOGI.ppt
MATERI POPULASI EKOLOGI.ppt
 
lampiran flyover.docx
lampiran flyover.docxlampiran flyover.docx
lampiran flyover.docx
 
Presentation1 flyover.pptx
Presentation1 flyover.pptxPresentation1 flyover.pptx
Presentation1 flyover.pptx
 
ekologi.ppt
ekologi.pptekologi.ppt
ekologi.ppt
 
populasi MH.ppt
populasi MH.pptpopulasi MH.ppt
populasi MH.ppt
 
paparan GALIAN C ESTATIKA.ppt
paparan GALIAN  C ESTATIKA.pptpaparan GALIAN  C ESTATIKA.ppt
paparan GALIAN C ESTATIKA.ppt
 
BUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxBUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptx
 
PAPARAN GALIANC.ppt
PAPARAN GALIANC.pptPAPARAN GALIANC.ppt
PAPARAN GALIANC.ppt
 

BUDIDAYA GANYONG

  • 1. BUDIDAYA GANYONG  Ganyong merupakan tanaman tropis yang tidak manja  tahan terhadap naungan,  Dapat tumbuh di segala jenis tanah dan iklim.  tidak membutuhkan syarat yang berat untuk pertumbuhannya  Untuk mendapatkan hasil panen harus diperhatikan sifat dan lingkungan hidupnya.  tidak tahan dengan terpaan angin yang kuat, karena ganyong merupakan tanaman herba, mempunyai batang yang rapuh
  • 2.  Tanaman Ganyong (Canna edulis KERR) adalah tanaman ubi-ubian yang dapat dimakan dan kebanyakan digunakan sebagai makanan cadangan. Sampai saat ini, tanaman ganyong belum diusahakan secara serius dan intensif, tetapi memberikan harapan untuk menunjang program diversifikasi pangan dan gizi, memanfaatkan lahan kosong dan meningkatkan ketahanan pangan.
  • 3.  Ganyong menghasilkan ubi yang dapat dimakan mentah atau masak, baik setelah direbus atau diolah menjadi pangan  Pati ganyong ini dapat digunakan dalam pembuatan berbagai jenis makanan, soun, lem, dll.  Kegunaan lainnya adalah : (a) tanaman muda dimakan sebagai sayuran hijau; (b) daun dan umbinya bisa digunakan sebagai pakan ternak (sapi); (c) tanaman dan bunganya dapat dijadikan sebagai tanaman hias; (d) bijinya yang hitam dan berkulit keras digunakan sebagai kalung atau tasbeh; dan (e) sebagai tanaman obat.
  • 4. 1. Syarat Tumbuh  Tumbuh baik pada tanah tanah lempung berpasir yang kaya humus,  pada jenis tanah yang mengandung liat (tanah berat) pengolahan tanah harus baik seperti membuat guludan untuk mendapatkan drainasenya yang baik  Dapat tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpl, pada ketinggian diatas 450 m dpl masa panennyalebih panjang karena proses pembentukan umbi menuju dewasa cukup lama
  • 5. Penyiapan Bibit  Perbanyakan bibit tanaman ganyong dilakukan secara vegetative diambil dari umbi dan anakan tunas umbi  Bibit anakan tunas umbi sudah berdaun 3-5 lembar  Pengambilan tunas anakan dengan hati- hati tidak merusak rumpun induknya
  • 6.  Perbanyakan dengan umbi berukuran sedang dengan tunas 1-2.  Kebutuhan bibit per hektarnya ± 2 ton.  Untuk mencegah penyakit busuk umbi sebelum ditanam bibit dicelupkan pada larutan  CuSO4 10 %.
  • 7. 3. Penyiapan Lahan  Lahan dibersihkan dari vegetasi, tanah dicangkul sedalam 20-30 cm kemudian di hancurkan dan diratakan sambil guludan  Lebar bedengan 120 cm dan panjangnya tidak dibatasi.  Tinggi bedengan 25-30 cm dan jarak antar bedengan 30-50 cm.  Penanaman ganyong biasanya dilakukan saat awal musim hujan, yaitu antara bulan Oktober sampai Desember.
  • 8. 4. Penanaman  Penanamn langsung di lahan tanpa membuat bedengan, lahan bekas ditumbuhi alang-alang gunkan jarak tanam yang lebar yaitu 135 cm x 180 cm, sedang  untuk tanah liat berat di gunakan jarak tanam 120 cm x 120 cm dengan lubang tanaman dalamnya 12,5 -15 cm Pertanaman Ganyong  Penanaman di atas bedengan jarak tanam dianjurkan 90 x 90 cm,  masukkan umbi yang telah bertunas dengan hati- hati agar tunasnya tidak rusak.  Penanaman pada lahan yang miring jarak tanam 50 cm disepanjang tepi teras.
  • 9. 5. Pemeliharaan  Pemeliharaan tanaman ganyong yang sangat penting adalah penyiangan, pembumbunan dan pemupukan dengan pupuk kandang atau kompos.  Pengendalian gulma dilakukan pada saat pertumbuhan awal dimana tanaman mulai bertunas  Pembumbunan dilakukan pada umur 2- 2,5 bulan setelah tanam. Karena ganyong menyenangi tanah yang gembur, dan pada saat pembumbunan perlu penambahan pupuk kandang atau kompos .
  • 10. 6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)  Ganyong adalah tanaman yang relatif bebas dari seranganhama dan penyakit.  Walaupun demikian di daerah daerah yang telah membudidayakan ganyong secara intensif, sering ditemui hama belang, kumbang dan ulat tanah’  Pengendaliannya dengan sanitasi kebun atau pada serangan berat gunakan insektisida secara bijaksana (tepat jenis,waktu, dosis).  Untuk menghidari serangan penyakit terhadap umbi hasil panen, umbi jangan di letakkan pada tempat yang lembab
  • 11. 7. Panen dan Pasca Panen  Tanda-tanda tanaman ganyong siap dipanen apabila batang dan daun mulai mengering.  Pemanenan dilakukan dengan cara pencabutan apabila batang tanaman ganyong belum rapuh, atau menggunakan garpu.  Pada umur 6-8 bulan setelah tanam, umbi biasanya sudah cukup dewasa dan bisa di panen tetapi, belum dapat diambil patinya, hanyaiuntuk bahan makanan sampingan misalnya direbus atau dibakar.  Di dataran rendah, kandungan pati mencapai puncaknya pada umur satu tahun, lebih dari satu tahun justru kandungan patinya berkurang, di sebabkan setelah satu tahun musim hujan telah tiba, sehingga pati sebagai cadangan makanan tumbuhan tersebut terurai dan muncul tunas baru.
  • 12.  Pada dataran tinggi yang umumnya tertimpa hujan hampir sepanjang tahun, masa pendewasaan umbi lebih lama daripada di dataran rendah, karena pembentukan pati terhambat. Umbi baru bisa dipanen setelah umur satu tahun lebih (15-18 bulan).