SlideShare a Scribd company logo
1 of 98
Download to read offline
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH DAN
PERGURUAN TINGGI UMUM (PTU)
KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
GURU
(182.199)
PNS
(120.425)
TUGAS TAMBAHAN
KEPSEK WAKEPSEK KAPUS KALAB
PEMBIMBING
ROHIS
GURU
INKLUSI
6.023 3.797 2.093 490 24.482 1.671
KUALIFIKASI
PENDIDIKAN
<S1 S1 >S1
15.071 98.584 6.770
INTANSI YANG
MENGANGKAT
Depag Pemda Lain
9.833 104.582 6.010
GOLONGAN
I & II III IV
7.289 44.669 68.200
SERTIFIKASI
SUDAH BELUM
103.173 17.252
TPG Rp 4.254.607.346.887
NON
(66.297)
TPG
Rp 379.012.158.240
STATUS
TETAP TDK TETAP
27.078 37.479
INPASSING
SUDAH BELUM
2144 64.153
SERTIFIKASI
SUDAH BELUM
20292 46.005
KUALIFIKASI
PENDIDIKAN
<S1 S1 >S1
4.318 55.682 1.774
TUGAS TAMBAHAN
KEPSEK WAKEPSEK KAPUS KALAB
PEMBIMBING
ROHIS
GURU
INKLUSI
2.166 2.803 978 336 13.833 1.095
PEMETAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
* Sumber Data : Emis Tahun Pelajaran 2016/2017 & Data Sertifikasi pada Subdit PAI pada PTU
PAI FAI Total
449 85 534
Jumlah
dosen
PTU
Jumlah Dosen
Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
S1 S2 S3
5 344 100
195
12
4
13
79
74
27
45
JUMLAH DOSEN BERDASARKAN
STATUS KEPEGAWAIAN
318	
131	
0	 50	 100	 150	 200	 250	 300	 350	
NEGERI	
SWASTA	
JUMLAH	DOSEN	BERDASARKAN	
STATUS	KEPEGAWAIAN	NEGERI	
42%
8%3%
47%
Jumlah Dosen Berdasarkan
Status Sertifikasi
A. Tersertifikasi kemenristek
dikti 187
B. Tersertifikasi kemenag 37
C. Sedang dalam proses
sertifikasi 15
D. Belum tersertifikasi 210
Sumber: adpisidpp updated April 2018
DATA DOSEN PAI PADA PTU
74%	
8%	
18%	
DATA	SISWA	DAN	SANTRI	
Siswa	Muslim	Sekolah	Umum	 Santri	Pondok	Pesantren	 Siswa	Madrasah	
SISWA	MUSLIM		
SEKOLAH	UMUM	
37.732.556	
SISWA	MADRASAH	
9.252.437	
SANTRI		
PESANTREN	
4.290.626	
Sumber	data:	UKP3	Kepresidenan	dan	EMIS
1. REGULASI
7. SARANA PAI
12. IMAGE
BUILDING
5. KURIKULUM
6. BUKU
TEKS
3. PENGAWAS
PENDIDIKAN
AGAMA
ISLAM
2. GURU/DOSEN
8. EVALUASI10. ORGANISASI
PROFESI
4. SISWA/ MAHASISWA
11. KEMITRAAN
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
9. KOMUNITAS BELAJAR
DIREKTORAT
PAI
PAI dari Masa ke Masa
• Dari	Ketiadaan	sampai	Penghilangan	Dualisme	Barat-	Pribumi	oleh	Jepang	
PAI	Zaman	Penjajahan	(1800-1945)	
• Dari	Rintisan	di	Sekolah,	Membentuk	Kemenag,	Sampai	Kebijakan	Pilihan	
Bebas		
PAI	Zaman	Kemerdekaan	sampai	Nasakom	(1945-	1965)	
• Sebuah	Keharusan,	tetapi	Tunduk	pada	Doktrin	Demokrasi	Pancasila	
PAI	Zaman	Orde	Baru	(1966-1998)	
• Dari	Debat	UU	Sisdiknas	sampai	Menciptakan	Religious	Culture	di	Sekolah	
	
PAI	Zaman	Reformasi	(1998-2015)
PAI Zaman Orde Baru
•  TAP	MPR	No.	II/MPR/1988		
•  UU	Sistem	Pendidikan	Nasional	No.	2	tahun	1989		
•  lembaga-lembaga	pendidikan	Islam	menjadi	bagian	integral	
(sub-sistem)	dari	sistem	pendidikan	nasional		
•  kebijakan	dasar	Pendidikan	Agama	pada	lembaga-lembaga	
pendidikan	Islam	adalah	sebangun	dengan	kebijakan	dasar	
Pendidikan	Agama	pada	lembaga-lembaga	pendidikan	
nasional	secara	keseluruhan.		
•  Pasal	17	ayat	(2)	PP	No.	29/1990	tentang	Pendidikan	
Menengah:	Siswa	mempunyai	hak	memperoleh	Pendidikan	
Agama	sesuai	dengan	agama	yang	dianutnya.		
•  Pada	kurikulum	1994,	Pendidikan	Agama	ditempatkan	di	
seluruh	jenjang	pendidikan,	menjadi	mata	pelajaran	wajib	
sejak	SD	sampai	Perguruan	Tinggi.
PAI Zaman Reformasi
•  Undang-Undang	Sisdiknas	No.	20	tahun	2003	
•  PP	No.	19	Tahun	1995,		
•  Posisi	strategis	pendidikan	agama	semakin	kokoh.	
•  Pasal	2,	pendidikan	nasional	didefinisikan	sebagai:		
“Pendidikan	yang	berdasarkan	Pancasila	dan	Undang-	undang	Dasar	Negara	
Republik	Indonesia	Tahun	1945	yang	berakar	pada	nilai-nilai	agama,	
kebudayaan	nasional	Indonesia	dan	tanggap	terhadap	tuntutan	perubahan	
zaman”.		
	
	
	
Bandingkan	dengan	UU	No.	2	tahun	1989	yang	mendefinisikan	
pendidikan	nasional	adalah	“pendidikan	yang	berakar	pada	
kebudayaan	bangsa	Indonesia	dan	yang	berdasarkan	pada	Pancasila	
dan	Undang-undang	Dasar	1945”
Era Reformasi à Sadar PAI
•  Sadar	jika	belum	ada	perencanaan	kebijakan	secara	komprehensif	yang	
dibutuhkan	bagi	pelaksanaan	kebijakan	pengembangan	pendidikan	Islam	
di	sekolah.		
•  Sadar	bahwa	kebijakan	Kementerian	Agama	selama	ini	belum	mampu	
menjawab	persoalan-	persoalan	yang	dihadapi	oleh	pendidikan	agama	di	
sekolah	dalam	tataran	yang	lebih	esensil	dan	substanstantif.		
•  Sadar	bahwa	kebijakan	hanya	ditujukan	untuk	merespons	persoalan	
pendidikan	agama	di	sekolah	hanya	pada	tataran	permukaan	saja.		
•  Pelaksanaan	PAI	dalam	Kebijakan	Otonomi	Daerah
2015
2019
Meningkat-
nya Mutu
Guru dan
Pengawas
PAI
Meningkat-
nya Mutu
Siswa PAI
Meningkatnya
Pemahaman
Siswa Atas
Keberagamaan
Melalui PAI
Meningkat-
nya Mutu
Kelembagaan
PAI
Meningkat-
nya
efektifitas
Kurikulum
PAI
RENSTRA PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI PAI
Sadar PAI: Dua Perspektif Pembangunan
•  Pembangunan	Masyarakat	Islam		
•  kehidupan	masyarakat	Indonesia	mulai	memasuki	
kehidupan	politik	yang	ditandai	oleh	terbukanya	
kebebasan	masyarakat	sipil	yang	tinggi	dan	partisipasi	
politik	segenap	elemen	masyarakat	yang	terjamin	
kebebasannya.		
•  Pembangunan	Kebangsaan		
•  arus	globalisasi	telah	memperkokoh	berkembangnya	
budaya	materialisme,	konsumerisme,	hura-hura,	
hedonisme,	liberalisme,	radikalisme,	terorisme,	dan	juga	
faham	keagamaan	transnasional	yang	sedikit	atau	
banyak	akan	mengganggu	faham	keagamaan	
mainstream	mayoritas	muslim,	dan	lunturnya	wawasan	
kebangsaan	à	Radikalisme	Beragama
Perkembangan Nomenklatur Organisasi
Pengelola PAI
•  Keputusan	Menteri	Agama	No.	6	Tahun	1979	tentang	
Penyempurnaan	Organisasidan	Tata	Kerja	Departemen	Agama,	
pembinaan	PAI	pada	Sekolah	Umum	Negeri,	secara	jelas	ditangani	
oleh	unit	organisasi	yang	bernama	Direktorat	Pembinaan	PAI	pada	
Sekolah	Umum	Negeri	(DITPAISUN)		
•  DITPAISUN	ini	memiliki	beberapa	Sub	Direktorat,	yang	mencerminkan	wilayah	
binaannya:	Sub	Direktorat	Pembinaan	PAI	pada	Taman	Kanak-Kanak	dan	
Sekolah	Dasar;	Sub	Ditrektorat	Pembinaan	PAI	pada	Sekolah	Menengah	
Umum	dan	Kejuruan	Tingkat	Pertama;	Sub	Direktorat	PAI	pada	Sekolah	
Umum	dan	Kejuruan	Tingkat	Atas;	dan	Sub	Direktorat	Pembinaan	Tenaga	
Teknis	Pendidikan;
Tahun 2000: DITPAISUN Lebur Dit.
Madrasah
Kritik	terhadap	pelaksanaan	pendidikan	agama	pada	sekolah	umum,	
•  banyaknya	fenomena	tindak	kriminal	dalam	masyarakat	seperti	perampokan,	
pencurian,	penodongan,	pencopetan,	penjambretan,	dan	penipuan	dalam	
masyarakat,	terutama	di	perkotaan.		
•  banyaknya	perkelahian	massal	yang	melibatkan	antarpelajar	sekolah	satu	dengan	
yang	lain,	kampung	satu	dengan	kampung	lain,	RW	satu	dengan	RW	lain,	suku	
satu	dengan	suku	yang	lain,	dan	juga	antarkelompok	agama	satu	dengan	
kelompok	agama	yang	lain.		
•  berkembangnya	fenomena	perilaku	sarkastis,	dan	ketidaksantunan	antarsesama	
siswa,	antarsiswa	dengan	orang	tua	dan	antarsiswa	dengan	guru.		
•  maraknya	fenomena	perilaku	amoral,	mabuk-mabukan,	narkoba,	dan	seks	bebas	
di	kalangan	pemuda	dan	pelajar.		
•  berkembangnya	faham	radikalisme	dan	fundamentalisme	pada	komunitas	pelajar	
di	sekolah.
Lanjutan…
•  Peraturan	Presiden	No.	63	tahun	2005	àPMA	No.	3	
tahun	2006	Tentang	Organisasi	dan	Tatakerja	
Departemen	Agama,	yang	di	antara	isinya	adalah	
mengganti	organisasi	Direktorat	Jenderal	Pembinaan	
Kelembagaan	Agama	Islam	dengan	Direktorat	Jenderal	
Pendidikan	Islam.		
•  PAI	digabung	dengan	Madrash	dengan	nama	Direktorat	
PAI	Pada	Sekolah	(DITPAIS).	DITPAIS	ini	memiliki	tugas	
dan	fungsi	melaksanakan	pengelolaan	PAI	pada	sekolah	
umum	negeri	dan	swasta,	mulai	dari	jenjang	pendidikan	
tingkat	anak	usia	dini	(TK)	hingga	tingkat	menengah	
(SMA	dan	SMK).
Lanjutan…
•  Harapan	Baru	Lahirnya	Direktorat	PAI	Pada	Sekolah	
(DITPAIS):	
•  Adanya	pembinaan	berkelanjutan	para	guru	dan	pengawas	
PAI	di	sekolah	(sekitar	5	tahun	lebih	tidak	mendapatkan	
pebinaan	secara	memadai	dari	Kementerian	Agama).	
•  Dengan	adanya	DITPAIS	ini	Kementerian	Agama	diharapkan	
mampu	memberikan	perhatian	yang	lebih	khusus	terhadap	
PAI	di	sekolah.	
•  Memiliki	kewenangan	lebih	luas	dan	longgar
SADAR REGULASI
PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
PERATURAN
PRESIDEN
UNDANG-
UNDANG
PERATURAN
PEMERINTAH
PERATURAN
KEMENTERIAN RISET
TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN
PERATURAN
BKN
PERATURAN
MENTERI
AGAMA
KEPUTUSAN
MENTERI
AGAMA
KEPUTUSAN
DIRJEN
PENDIS
UNDANG-UNDANG
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336)
Undang-Undang nomor 15 tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 233);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2017 Tentang Sistem Perbukuan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 102);
1
2
3
4
5
6
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 4496)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun Nomor 5670);
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4769);
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107);
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus
Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5016);
PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2010 Tentang Tarif Pemotongan Dan
Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Yang Menjadi Beban Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara Atau Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500)
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 6037);
PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun
2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara;
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun
2015 tentang Kementerian Agama;
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 131 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Daerah Tertinggal Tahun
2015-2019
PERATURAN PRESIDEN
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar Dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22.Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
Permendikbud No 28 Tahun 2014 tentang Inpassing
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD
Permendikbud Nomor 46 Tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD
Permendikbud No 28 Tahun 2014 tentang Inpassing yang terakhir diubah
dengan permendikbud no 12 tahun 2016 tentang perubahan
Permendikbud No 28 Tahun 2014 tentang Inpassing
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan
Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru Pegawai
Negeri Sipil Daerah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah, Dan Pengawas Sekolah
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2016
Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Riset, Teknologi, Dan
Pendidikan Tinggi Nomor 26 Tahun
2015 Tentang Registrasi Pendidik
Pada Perguruan Tinggi
PERATURAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015
Te n t a n g S t a n d a r N a s i o n a l
Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2010 Tentang
Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Dan Dosen,
Tunjangan Khusus Guru Dan Dosen, Serta Tunjangan
Kehormatan Profesor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 441);
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.
05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.02/2018 tentang
Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018. (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 220);
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
Peraturan BKN Nomor 24 Tahun 2017
Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai
Negeri Sipil
PERATURAN BKN
•  Mempelopori	Terbentuknya	Peraturan	Perundangan	di	
Tingkat	Kementerian		
•  Memelopori	lahirnya	PP	55	Tahun	2007	tentang	Pendidikan	
Agama	dan	Pendidikan	Keagamaan.	
•  Dari	adanya	kritik	dan	berbagai	masukan	yang	dihimpun	sekitar	
tahun	2006	itu,	kemudian	DITPAIS	membuat	Rencana	Strategis	
untuk	melakukan	pembinaan	pendidikan	agama	Islam	pada	
sekolah	dari	berbagai	pendekatan	yang	bersifat	simultan.	
Rencana	strategis	mulai	dilaksanakan	pada	tahun	2007.		
•  memperkokoh	posisi	Kementerian	Agama	sebagai	penanggung	
jawab	pendidikan	agama	pada	sekolah	sebagaimana	tertuang	
dalam	PP	No.	55	tahun	2007,	melalui	regulasi	tingkat	
Kementerian.
Peraturan Turunan Pasca PP 55/2007
•  Peraturan	Menteri	Agama	Nomor	16	Tahun	2010	tentang	Pengelolaan	
Pendidikan	Agama	pada	Sekolah	(Berita	Negara	Republik	Indonesia	
Tahun	2010	No.	596),	isinya:	
•  Setiap	sekolah	wajib	menyelenggarakan	pendidikan	agama.		
•  Setiap	peserta	didik	pada	sekolah	berhak	memperoleh	pendidikan	agama	sesuai	
dengan	agama	yang	dianutnya	dan	diajarkan	oleh	guru	yang	seagama.		
•  Jumlah	peserta	didik	yang	seagama	dalam	satu	kelas	paling	sedikit	15	orang	wajib	
diberikan	pendidikan	agama	kepada	peserta	didik	tersebut.	Apabila	peserta	didik	
seagama	dalam	satu	kelas	kurang	dari	15	orang,	maka	peserta	didik	dapat	
digabungkan	dengan	siswa	seagama	pada	sekolah	lain	hingga	mencapai	jumlah	
minimum	15	orang,	maka	pendidikan	agama	dilakukan	dengan	cara	mengatur	
jadual	sendiri	yang	tidak	merugikan	peserta	didik.	Dalam	pelaksanaan	
pembelajaran	agama	untuk	siswa	yang	kurang	dari	15	orang	dapat	dilakukan	
dengan	kerjasama	sekolah	lain.		
•  Standar	isi	pendidikan	agama	pada	sekolah	dirumuskan	oleh	Menteri	Agama	
dengan	mempertimbangkan	masukan	dari	BSNP
•  Dalam	hal	kurikulum	pendidikan	agama	disusun	dan	dikembangkan	dengan	
memperhatikan	potensi	sumber	daya	lingkungan	sekolah	dan	daerah.	Sekolah	dapat	
juga	menambah	muatan	kurikulum	pendidikan	agama	berupa	penambahan,	
pendalaman	materi,	dan	penambahan	jam	pelajaran	sesuai	dengan	kebutuhan.		
•  Dalam	hal	proses	pembelajaran,	pendidikan	agama	perlu	mengedepankan	
keteladanan,	pembiasaan	akhlak	mulia,	dan	pengamalan	ajaran	agama,	dengan	
memanfaatkan	berbagai	sumber	dan	media	pembelajaran	yang	dapat	mendorong	
pencapaian	tujuan	pendidikan	agama.	Proses	pembelajaran	ini	dilakukan	melalui	
intra	kurikuler	dan	ekstra	kurikuler.		
•  Peraturan	Menteri	Agama	ini	mengatur	standar	kompetensi	lulusan	peserta	didik.	
Secara	teknis	kompetensi	lulusan	peserta	didik	dalam	bidang	agama	ini	dilaksanakan	
oleh	Direktorat	Jenderal	Pendidikan	Islam	dengan	mengacu	pada	standar	nasional	
pendidikan.		
•  Peraturan	Menteri	Agama	ini	mengatur	pengadaan	guru	agama	di	sekolah.	Untuk	
sekolah	yang	dibangun	oleh	pemerintah/pemerintah	daerah,	pengadaan	guru	agama	
dilakukan	oleh	pemerintah	atau	pemerintah	daerah.		
•  Dalam	peraturan	Menteri	Agama	ini	juga	menetapkan	kompetensi	guru	agama.		
•  Peraturan	Menteri	Agama	ini	mengatur	tentang	keberadaandan	kewenangan		
pengawas	pendidikan	agama.
Lanjutan…
•  Keputusan	Menteri	Agama	No.	211	tahun	2011	tentang	Pedoman	
Pengembangan	Standar	Nasional		
1.	Fungsi	Pendidikan	Agama	Islam	di	sekolah	itu	mencakup:		
•  penanaman	nilai	ajaran	Islam	sebagai	pedoman	mencapai	kebahagiaan	hidup	di	
dunia	dan	akhirat;		
•  peningkatan	keimanan	dan	ketakwaan	kepada	Allah	SWT	serta	akhlak	mulia	peserta	
didik	seoptimal	mungkin,	yang	telah	ditanamkan	lebih	dahulu	dalam	lingkungan	
keluarga;		
•  penyesuaian	mental	peserta	didik	terhadap	lingkungan	fisik	dan	sosial;		
•  perbaikan	kesalahan,	kelemahan	peserta	didik	dalam	keyakinan,	pengamalan	ajaran	
Agama	Islam	dalam	kehidupan	sehari-hari;		
•  pencegahan	peserta	didik	dari	dampak	negatif	budaya	asing	yang	dihadapi	sehari-	
hari;		
•  pengajaran	tentang	ilmu	keagamaan	baik	teori	maupun	praktik;	penyaluran	bakat-
minat	peserta	didik	di	bidang	keislaman;	dan		
•  penyelarasan	antara	potensi	dasar	(fithrah	mukhallaqah)	peserta	didik	dengan	
agama	(fithrah	munazzalah)	sebagai	acuan	hidup	agar	peserta	didik	tetap	berjalan	di	
atas	nilai-nilai	Islam.
2.	Pengembangan	pedoman	pengembangan	standar	isi	PAI;	
pedoman	pengembangan	standar	proses	PAI;	pedoman	
pengembangan	standar	kompetensi	lulusan	PAI;	
pedoman	pengembangan	standar	pendidik	dan	
kependidikan	PAI;	pedoman	pengembangan	standar	
sarana	dan	prasarana	PAI;	pedoman	pengembangan	
standar	pengelolaan	PAI;	pedoman	pengembangan	
standar	pembiayaan	PAI;	dan	pedoman	pengembangan	
standar	penilaian	PAI
Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan
Agama Islam Pada Sekolah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas
Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam
Pada Sekolah;
Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama;
PERATURAN MENTERI AGAMA
Peraturan Menteri Agama Nomor 43 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan
Profesi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Agama sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Agama Nomor 43 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru
Bukan Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Agama;
Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama;
Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama; Pada PMA ini, PAI pada PTU baru muncul.
PERATURAN MENTERI AGAMA
Keputusan Menteri Agama Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi dan
Bantuan Tunjangan Profesi Guru/Pengawas dalam Binaan
Kementerian Agama;
Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan
Agama Islam pada Sekolah;
Keputusan Menteri Agama Nomor 01 Tahun 2018 tentang
Insentif bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada
Kementerian Agama.
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA
JUKNIS
•  Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5371 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Teknis Pemenuhan Beban Kerja Guru Pendidikan Agama Islam yang Bersertifikat Pendidik;
•  Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6871 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam Tahun 2018;
EDARAN
•  Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4805/Dj.I/Dt.I.IV/Hm.01.1/10/2017
tentang TPG bagi Guru dan Pengawas PAI PNS Gol. II;
•  Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 744/Dj.I/Dt.I.I/KP.07.06/03/2016
tentang Penjelasan Tunjangan Profesi Guru Bukan PNS pada Binaan Direktorat Madrasah;
KEPUTUSAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM
Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri
Agama dengan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi
Pendidikan dan Profesi Guru (PPG)
Pengangkatan dan Pemerataan Dosen PAI
Kurikulum PAI Pada Perguruan Tinggi Umum (PTU)
Penulisan dan Pencetakan Bahan Ajar
Pengelolaan sarana Pendidikan Agama Islam di PTU
Homebase dosen Agama Islam terutama terkait proses
kenaikan pangkat
REGULASI YANG HARUS DITETAPKAN
Surat Keputusan Bersama (SKB) antaran
Menteri Agama dengan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan tentang
Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PPKB)
Pengangkatan, Pemerataan dan
Pengembangan Karir Guru & Pengawas
Inpassing
Penerbitan NRG
Penerbitan NUPTK
Pengelolaan sarana Pendidikan Agama Islam
Penulisan dan Pencetakan Bahan Ajar
Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri
Agama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan Menteri Luar Negeri
Terkait Guru Dan Kurikulum Agama Islam pada Sekolah
Indonesia Luar Negeri
INTERNAL
Kurikulum PAI untuk semua jenjang
Pendataan
Pedomaan bantuan-bantuan
Rohis dan Organisasi Keagamaan
Mahasiswa
SOP pengelolaan PAI
Tata naskah persuratan
Sistematika pencairan anggaran
Sistematika pelaporan
	
USULAN REGULASI LANJUTANREGULASI YANG HARUS DITETAPKAN
Program-Program Pendukung
•  Apresiasi	terhadap	Pemerintah	Daerah	yang	Peduli	terhadap	PAI	di	
Daerahnya		
•  Apresiasi	FKG	dan	MGMP		
•  Apresiasi	Pokjawas		
•  Apresiasi	Guru	PAI,	Pengawas	PAI,	dan	Kepela	Sekolah	Berprestasi
GURU/ DOSEN/
PENGAWAS
PENINGKATAN
KOMPETENSI
REKRUTMEN
PENINGKATAN
KUALIFIKASI
PENGEMBANGAN
KARIR
EQUIVALENSI
BEBAN KERJA
PENGHARGAAN
PENDATAAN
PP Nomor 19 tahun 2017 Pasal 58:
•  Pengangkatan dan/atau penempatan Guru yang diangkat oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau penyelenggara
pendidikan yang Diselenggarakan oleh Masyarakat dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
•  Kementerian melakukan koordinasi perencanaan kebutuhan Guru secara nasional dalam rangka pengangkatan dan penempatan
Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
•  Perencanaan kebutuhan Guru secara nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan mempertimbangkan
pemerataan Guru antar satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah dan/atau Masyarakat, antarkabupaten atau
antarkota, dan antarprovinsi, termasuk kebutuhan Guru di Daerah Khusus.
PP 19 Tahun 2017 pasal 62 ayat 4: Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat memberikan penugasan
khusus kepada Guru untuk melaksanakan tugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Masyarakat
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP 74 tahun 2008 pasal 55: Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja
kepada Guru dan/atau warga negara Indonesia lainnya yang memenuhi Kualifikasi Akademik dan kompetensi untuk
melaksanakan tugas sebagai Guru di Daerah Khusus di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PP 48 Tahun 2005 Pasal 8: Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini, semua Pejabat Pembina Kepegawaian
dan pejabat lain di lingkungan instansi, dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
Surat menteri dalam negeri nomor 814.1/169/SJ tentang penegasan larangan pengangkatan tenaga honorer tanggal
10 Januari 2013 pada butir 2 huruf c menyatakan bahwa apabila gubernur dan bupati/walikota masih melakukan
pengangkatan tenaga honorer atau yang sejenisnya, maka segala konsekuensi menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah
REKRUTMEN
REGULASI
REKRUTMEN
KATEGORI
TETAP
PNS	
Kemenag
Instansi Lain (Pemda, Dikbud, dll)
Menpan RB
BPNS	
Sekolah Negeri Kepala Dinas/
Bupati/
Walikota/
Gubernur
diangkat oleh	
TIDAK
TETAP
Sekolah Negeri
Sekolah Swasta Kepala Sekolah
MASALAH SOLUSI
Mekanisme pengangkatan guru tetap Bukan
PNS (BPNS) di sekolah negeri sangat sulit
sehingga banyak guru PAI yang tidak bisa ikut
program sertifikasi Guru;
Banyak sekolah negeri yang kekurangan guru
PAI karena tidak berani mengangkat guru
honor sedangkan pemerintah sudah lama
moratorium PNS kategori guru
Melakukan mediasi dengan PEMDA
agar bersedia mengeluarkan SK
penetapan Guru tetap dengan
konsekuensi guru tidak menuntuk
diangkat PNS
Mempercepat pengrekrutan guru
tetap
Sekolah Swasta (pisah) Ketua Yayasandiangkat oleh
PENINGKATAN KUALIFIKASI
REGULASI
PP 74 tahun 2008 Pasal 47: Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah menyediakan anggaran untuk
pengembangan dan peningkatan Kualifikasi Akademik
dan kompetensi bagi Guru yang belum memenuhi
kualifikasi S-1. Guru yang sudah memenuhi kualifikasi
dapat melakukan pengembangan dan peningkatan
Kualifikasi Akademik yang lebih tinggi.
Bantuan:
-Beasiswa S1 guru PAI
-Beasiswa S2 calon pengawas PAI
-Penghargaan bagi Guru yang memiliki
Dedikasi, Inovasi dan kreasi
Regulasi
PP 19 Tahun 2017 pasal 66 mewajibkan
peserta sertifikasi harus memiliki
kualifikasi S1
BENTUK
MASALAH
Ketersediaan anggaran yang terbatas sehingga hanya
mampu mengakomodir sedikit guru
SOLUSI
Memperketat seleksi untuk meningkatkan daya saing guru
Guru PAI kebanyakan sudah berusia lanjut sehingga ghiroh
peningkatan kualifikasi kurang maksimal
Melakukan pendampingan emosional dan bantuan finansial
PENINGKATAN KOMPETENSI
REGULASI
PP 74 tahun 2008 Pasal 47: Pemerintah dan/
atau Pemerintah Daerah menyediakan
a n g g a r a n u n t u k p e n g e m b a n g a n d a n
peningkatan Kualifikasi Akademik dan
kompetensi bagi Guru yang belum memenuhi
kualifikasi S-1. Guru yang sudah memenuhi
kualifikasi dapat melakukan pengembangan dan
peningkatan Kualifikasi Akademik yang lebih
tinggi.
PPKB GPAI
Workshop
Short Course
Guru Kunjung
Sertifikasi
Porto Folio (PF)
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan (PPGJ)
Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan (PPG)
BENTUK
Ketersediaan anggaran yang
terbatas sehingga program
kompetensi belum
mengakomodir seluruh guru
MASALAH
-Memperketat seleksi untuk menghindari guru yang sudah
mengikuti kegiatan
Guru PAI kebanyakan sudah berusia lanjut sehingga
ghiroh peningkatan kompetensi kurang maksimal
Melakukan pendampingan emosional dan bantuan
finansial
S
O
L
U
S
I
UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 33 Kebijakan strategis
pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat
UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 69 Pembinaan dan
pengembangan dosen meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier.
Pembinaan dan pengembangan karier dosen meliputi penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi.
UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 70 Kebijakan strategis
pembinaan dan pengembangan profesi dan karier dosen pada satuan pendidikan
tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau masyarakat ditetapkan dengan
Peraturan Menteri.
PENGEMBANGAN KARIR
PENGEMBANGAN KARIR
UU No 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen pasal 32
Pembinaan dan pengembangan
guru meliputi pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier.
Pengembangan karier meliputi:
penugasan, kenaikan pangkat dan
promosi.
PENUGASAN	
KENAIKAN
PANGKAT	
PROMOSI	
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
dapat memberikan penugasan khusus kepada
Guru untuk melaksanakan tugas pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh
Masyarakat berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(PP 19 Tahun 2017 pasal 62 ayat 4)
Pengangkatan dan/atau penempatan Guru yang
diangkat oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, dan/atau penyelenggara pendidikan
yang Diselenggarakan oleh Masyarakat
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(PP Nomor 19 tahun 2017 Pasal 58)
Guru yang bertugas di Daerah Khusus dapat
diberikan tambahan angka kredit setara untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali
selama masa kariernya sebagai Guru
(PP 74 tahun 2008 Pasal 33)
kegiatan untuk memperoleh angka kredit jabatan
fungsionalnya diperoleh sekurang-kurangnya
sebagai berikut:
(PP 74 tahun 2008 pasal 48 ayat 2)
•  Kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi
dan/atau keprofesian Guru;
•  Pendidikan dan pelatihan;
•  Pemagangan;
•  Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan
inovatif;
•  Karya inovatif;
•  Presentasi pada forum ilmiah;
•  Publikasi buku teks pelajaran yang lolos penilaian oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan;
•  Publikasi buku pengayaan;
•  Publikasi buku pedoman Guru;
•  Publikasi pengalaman lapangan pada pendidikan
khusus dan/atau pendidikan layanan khusus;
•  Penghargaan atas prestasi atau dedikasi sebagai
Guru yang diberikan oleh Pemerintah atau Pemerintah
Daerah;
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,
Guru berhak mendapatkan promosi sesuai
dengan tugas dan prestasi kerja meliputi
kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang
jabatan fungsional.
(PP 74 Tahun 2008 Pasal 36)
Melakukan koordinasi dan konsolidasi
ke instansi yang berwenang
Guru PAI yang diangkat oleh Kemenag
SK pengelolaanya dilakukan langsung
oleh Biro Kepegawaian Kemenag
Melakukan koordinasi dan konsolidasi
dengan Biro Kepegawaian Kemenag
PENGEMBANGAN KARIR
MASALAH
Guru PAI kebanyakan diangkat oleh
instansi di luar kemenag sehingga dalam
peningkatan karier dibina oleh instansi
yang mengangkat
SOLUSI
EQUIVALENSI BEBAN KERJA
KATEGORI EQUIVALENSI
BEBAN
KERJA
Kepala sekolah 24 JTM 0 JTM
Wakil Kepala Sekolah 12 JTM 12 JTM
Ka Laboratorium 12 JTM 12 JTM
Ka Perpus 12 JTM 12 JTM
Sekolah Inklusi 6 JTM 18 JTM
Mengajar Mapel Muatan Lokal Muatan PAI 2 JTM 22 JTM
Mengajar pada Madrasah, Diniyah Formal
dan Muadalah
18 JTM 6 JMT
EQUIVALENSI BEBAN KERJA
KATEGORI EQUIVALENSI
BEBAN
KERJA
Mengajar Pendidikan Keagamaan Islam non formal dan Ponpes 6 JTM 18 JTM
Pengurus Organisasi/Asosiasi Profesi Guru tingkat nasional 3 JTM 21 JTM
Pengurus Organisasi/Asosiasi Profesi Guru tingkat Provinsi 2 JTM 22 JTM
Pengurus Organisasi/Asosiasi Profesi Guru tingkat Kab./Kota 1 JTM 23 JTM
Wali Kelas 2 JTM 22 JTM
Guru Piket 1 JTM 23 JTM
Pembina osis 1 JTM 23 JTM
Pembina Ekskul 4 JTM 20 JTM
Menjadi Tutor Paket 6 JTM 18 JTM
Kategori secara akumulatif paling banyak 6 JTM
EQUIVALENSI BEBAN KERJA
MASALAH	
Di lingkungan kemenag belum ada
regulasi tentang equivalensi yang
menjadi payung hukum untuk
semua elemen (eselon I)
Masing-masing Direktorat/ Dirjen
memiliki aturan tersendiri
Perlu mempertimbangkan
equivalensi beban tugas pengawas
Belum ada otoritatif Pengelolaan
dosen PAI di Dit. PAI
SOLUSI
PENGHARGAAN
Prestasi : Uang Pembinaan dan Promosi
Dedikasi :
Tunjangan Profesi dan Insentif
Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas
pendidikan memiliki hak untuk mendapatkan
penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
KATEGORI
MASALAH	
Ketersediaan anggaran yang
terbatas sehingga program
kompetensi belum
mengakomodir seluruh guru
SOLUSI	
Memperketat seleksi
untuk meningkatkan
daya saing
PENDATAAN
TANGGUNG JAWAB
Bagian Data, Sistem Informasi, dan Hubungan
Masyarakat Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam
(PMA 42 tahun 2016 pasal 157-160)
Pendataan menggunakan Aplikasi Simpatika
Pendataan menggunakan aplikasi Emis
Pendataan manual by exel
Implementasi menggunakan 2 sistem pendataan yaitu
MASALAH SOLUSI
Terdapat
perbedaan data
yang dihasilkan
Keresahan operator
daerah karena format yang
diminta masing-masing
berbeda
SISWA/
MAHASISWA
PENINGKATAN
KOMPETENSI
PENDATAAN
PEMBINAAN
ORGANISASI
PENGHARGAAN
PENDATAAN
UKPPP Kepresidenan
Dapodik
IDENTIFIKASI
MASALAH	
SOLUSI	
Pendataan siswa
dilaksanakan oleh
institusi lain (Dapodik).
Perlu merumuskan pendataan
secara mandiri dengan hasil yang
akurat serta melakukan sinergitas
data dengan Kemendikbud.
SUMBER
Proses pembinaan dan
penjaringan dalam bentuk
kompetisi belum bisa
dilakukan sampai di
tingkat kab/kota
PENINGKATAN KOMPETENSI
REGULASI	
Peserta Didik berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuannya
(UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 12
Ayat 1 huruf b)
Peningkatan Keagamaan.
•  Perkemahan Kerohanian Islam (Rohis)
•  Pesantren Kilat (Sanlat)
Pengembangan Potensi dan Bakat
•  Pentas PAI
•  Penyelenggaraan lomba Karya Ilmia Remaja
(KIR)
•  Menulis Cerita Islami (Ceris)
BENTUK
MASALAH
PEMBINAAN ORGANISASI
BENTUK
•  Workshop Mahasiswa/kesiswaan
•  Kemah Rohis : Pembinaan dan
Pelatihan leadership bagi aktifis
ROHIS perwakilan dari tiap provinsi.
MASALAH SOLUSI
Rohis banyak dipengaruhi ekternal sekolah
(alumni) yang dalam konteks tertentu
mengajarkan nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan semangat kebhinekaan dan Islam
Rahmatan lil’alamin.
Membuat regulasi pembinaan
Rohis harus dilakukan Guru PAI,
Penguatan Moderasi Islam bagi
aktifis rohis.
Tidak ada aturan yang
memungkinkan pemberian apresiasi
kepada peserta didik yang memiliki
prestasi dan dedikasi di bidang ke-
PAI-an.
PENGHARGAAN
KATEGORI
Prestasi : Uang Pembinaan dan Promosi
Dedikasi : Insentif
MASALAH
KURIKULUM
PENDAMPINGAN
KURIKULER
PENDAMPINGAN
KEWENANGAN	
Pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh
Menteri Agama (PP 55 tahun 2007 pasal 3 ayat 2)
Pendidikan agama pada pendidikan formal dan program
pendidikan kesetaraan sekurang-kurangnya
diselenggarakan dalam bentuk mata pelajaran atau mata
kuliah agama. (PP 55 tahun 2007 pasal 4 ayat 1)
BENTUK	
Program kegiatan
Penetapan regualasi
MASALAH SOLUSI
Kemdikbud dan kemristek dikti
masih belum memberikan
kewenangan penuh terhadap
pengelolaan PAI di sekolah umum
maupun di perguruan tinggi Umum
Melakukan
koordinasi dan
konsolidasi
KURIKULER
INTRA
KURIKULER	
KO KURIKULER	
EKSTRA
KURIKULER
KURIKULER
INTRA KURIKULER
Kurikulum Pendidikan Agama Islam di
Sekolah menggunakan Kurikulum 2013.
(Surat Edaran Dirjen Pendis nomor SE/DJ.I/
HM.01/1142014)
Muatan kurikuler PAI adalah Al Quran Hadist,
Aqidah Akhlak, Fiqih, dan SKI
MASALAH	
Beberapa Pemerintah
daerah memiliki kebijakan
menggunakan implementasi
kurikulum PAI pola KTSP
SOLUSI	
Melakukan konsolidasi
dengan pemerintah
daerah dan kemdikbud
JENIS
•  Penugasan
Bentuk Penugasan
KURIKULER
KO KURIKULER
KURIKULER
EKSTRA KURIKULER
•  Sebagai pemantapan pengetahuan PAI peserta
didik yang telah dipelajari dalam kegiatan
intrakurikuler;
•  S e b a g a i p e n g u a t a n p e n g a l a m a n d a n
pengamalan nilai-nilai ajaran Islam peserta didik;
•  Sebagai pengembangan bakat, minat,
kemampuan dan keterampilan dalam upaya
pembinaan kehidupan beragama peserta didik
agar lebih berprestasi dalam bidang PAI;
•  Sebagai pengayaan pemahaman materi
pembelajaran PAI dalam hubungannya dengan
mata pelajaran lain dan kehidupan di masyarakat;
dan
•  Sebagai media internalisasi nilai-nilai PAI peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi:
•  Pesantren Kilat (SANLAT)
•  Pembiasaan Akhlak Mulia
•  Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
•  Ibadah Ramadhan (IRAMA)
•  Wisata Rohani (WISROH)
•  Kegiatan Rohani Islam (ROHIS)
•  Pekan Keterampilan dan Seni (PENTAS) PAI
•  Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
Jenis:
MASALAH	 SOLUSI	
Belum semua ekskul
PAI terakomodir
dengan maksimal
dalam renstra PAI
Membuat konsep dalam
program yang sudah tersedia
sehingga beberapa konten
ekskul PAI dapat dilakukan
pembinaan
KEWENANGAN
PENILAIAN
PENGAWASAN
PENERBITAN
PENYUSUNAN
DISTRIBUSI
BUKU
TEKS
Belum ada regulasi dalam bentuk
Peraturan Pemerintah yang
mengatur secara spesifik ruang
lingkup wewenang Kementerian
Agama dengan Kementerian
Lain.
KEWENANGAN
1. UU No. 3 tahun 2017 (Pasal 6)
1)  Jenis Buku terdiri atas buku pendidikan dan buku umum.
2)  Buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Buku yang digunakan dalam pendidikan umum,
pendidikan kejuruan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, pendidikan keagamaan, dan pendidikan
khusus.
3)  Muatan keagamaan dalam Buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi tanggung jawab menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.
2. PMA No. 9 tahun 2018 (Pasal 5) à Dibuat sebelum ada PP (PP Saat ini masih di ristekdikti)
1)  Buku Teks Pendidikan Agama disediakan untuk jenis pendidikan umum, pendidikan umum berciri khas agama, dan
pendidikan kejuruan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal mulai jenjang pendidikan usia dini sampai dengan
pendidikan menengah.
2)  Penyediaan Buku Teks Pendidikan Agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Direktur Jenderal.
1.  Buku Teks Pendidikan Agama yaitu
a.  Buku teks utama adalah Buku	 Pendidikan	 Agama	 yang	 wajib	
digunakan	 dalam	 pembelajaran	 berdasarkan	 kurikulum	 yang	
berlaku	dan	disediakan	oleh	Menteri	tanpa	dipungut	biaya.
b.  Buku Teks Pendamping merupakan	 penunjang	 buku	 teks	
utama	 yang	 disusun	 oleh	 masyarakat	 berdasarkan	 kurikulum	
yang	berlaku	dan	telah	mendapatkan	pengesahan	dari	Menteri
2.  Buku Nonteks Pendidikan Agama merupakan	buku	selain	
Buku	 Teks	 Pendidikan	 Agama	 yang	 digunakan	 untuk	
memperkaya	 materi	 pendidikan	 agama	 dalam	 buku	 teks	
utama	 dan	 disediakan	 oleh	 masyarakat	 setelah	 mendapat	
pengesahan	dari	Menteri.
Jenis
Buku
Regulasi
Masalah
SOLUSI
Melakukan Koordinasi &
Konsolidasi dengan instansi
terkait untuk mempercepat
penetapan peraturan pemerintah
tentang perbukuan.
PENYUSUNAN
Perolehan Naskah (UU No. 3 tahun 2017 Pasal 42 dan
PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 8)
1)  melalui akuisisi naskah secara aktif dan/atau pasif.
2)  melalui Penulisan, Penerjemahan, atau Penyaduran.
3)  melalui Penerjemahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diutamakan pada naskah yang berkualitas dari Buku
berbahasa daerah dan/atau berbahasa asing.
SYARAT ISI TERDIRI DARI
a.  Tidak bertentangan dengan nilai pancasila;
b.  Tidak diskriminatif berdasarkan suku, agama, ras,
dan/atau antargolongan;
c.  Tidak mengandung unsur pornografi;
d.  Tidak mengandung unsur radikalisme agama;
e.  Tidak mengandung unsur kekerasan; dan/atau
f.  Tidak mengandung ujaran kebencian dan
penyimpangan lainnya
SYARAT LAIN	
a.  kesesuaian kutipan dan
terjemahan ayat dalam kitab
suci dan sumber ajaran agama
lainnya; dan
b.  kesesuaian transliterasi bahasa
asli kitab suci sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang- undangan.
Tim Penyusun terdiri dari unsur guru, Pengawas & Dosen PAI
MASALAH	
SOLUSI	
Belum dilakukan penyusunan
buku teks PAI pada
perguruan tinggi umum.
Kekurangan Anggaran
Pembentukan Tim Penulis
dosen PAI
Review Anggaran
penggandaan buku teks PAI
pada PTU
PENILAIAN
Kewenangan
Balitbang & Diklat Kementerian Agama
dengan mengikutsertakan Instansi/Lembaga terkait
(PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 9 & 10)
Syarat isi
Penyajian
Bahasa
Grafika
Tahqiq
Komponen Penilaian:
Lulus : Diberikan tanda pengesahan
Belum Lulus :
HASIL PENILAIAN
Dikembalikan dan diberikan
alasan dan/atau keterangan
kepada pihak pengusul
PENERBITAN
KEWENANGAN
Penerbitan Buku oleh pihak asing di Indonesia wajib
dilakukan melalui kerja sama dengan Penerbit yang
didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia
s e s u a i d e n g a n k e t e n t u a n p e r a t u r a n
perundangundangan (Pasal 49)
Penerbit berbadan hukum milik Pemerintah Pusat
dan/atau berbadan hukum milik Pemerintah Daerah
dapat menerbitkan Buku (Pasal 50)
Penerbitan Buku untuk pendidikan tinggi difasilitasi
oleh kementerian yang bertanggung jawab dalam
bidang pendidikan tinggi dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Pasal 51)
SYARAT PENERBITAN (UU No.3 tahun 2017 Pasal 48)
Memenuhi syarat isi
Mencantumkan angka standar buku
internasional
Mendapatkan pengesahan dari Kepala
Badan (PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 11)
Buku Cetak
Buku Elektronik (UU No.3 tahun 2017 Pasal 57)
Buku elektronik;
Konversi buku cetak ke dalam bentuk buku
elektronik.
JENIS PENERBITAN (PMA No. 9 tahun 2018 pasal 3)
MASALAH	 SOLUSI	
Keterbatasan
anggaran
penggandaan buku
Pengadaan buku elektronik menjadi solusi atas
keterbatasan anggaran penggandaan buku cetak
Digitalisasi buku memudahkan siswa untuk
mendapatkan buku teks elektronik tanpa biaya
PENGAWASAN
KEWENANGAN	
Pengawasan Buku teks Pendidikan agama dilakukan
oleh Balitbang dan Diklat, Direktorat Jenderal dan
masyarakat
(PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 14)
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku
perbukuan, dan masyarakat melakukan pengawasan
atas Sistem Perbukuan.
(UU No. 3 tahun 2017 Pasal 69 ayat 1)
Kejaksaan Republik Indonesia turut melakukan
pengawasan terhadap substansi Buku untuk
mewujudkan ketertiban dan ketenteraman umum.
(UU No. 3 tahun 2017 Pasal 69 ayat 3)
Untuk menjamin agar Sistem
Perbukuan terselenggara
dengan baik.
TUJUAN	
MASALAH	
Belum ada regulasi yang
mengatur secara spesifik
tentang tata cara pengawasan
SOLUSI	
Melakukan koordinasi untuk
menyusun regulasi tentang
Pengawasan Buku Teks Agama
DISTRIBUSI
KEWENANGAN	
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
mendistribusikan buku teks utama kepada
satuan dan/atau program pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah menggunakan anggaran
pendapatan belanja negara atau anggaran
pendapatan belanja daerah
(UU No. 3 tahun 2017 Pasal 61)
Pendistribusian Buku Teks Pendidikan
agama dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama RI dengan mempertimbangkan
kebutuhan satuan pendidikan
(PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 12)
untuk menjamin ketersediaan Buku secara
merata dan/atau dengan harga murah
(UU No. 3 tahun 2017 Pasal 60)
TUJUAN	
Masalah
Masalah
Belum ditetapkannya Keputusan
Dirjen yang mengatur secara
spesifik tentang Pendistribusian
buku teks Agama.
Melakukan koordinasi untuk
menyusun regulasi tentang
Pendistribusian Buku Teks Agama
SARANA PAI
SARANA
IBADAH
SARANA
PERPUSTAKAAN
PAI
SARANA
LABORATORIUM PAI
Setiap sekolah minimal memiliki sarana
PAI sebagai berikut: sarana ibadah;
sarana laboratorium PAI; dan sarana
perpustakaan PAI. (KMA 211 tahun
2011)
SARANA IBADAH
TUJUAN
Sebagai pendukung proses pembelajaran
PAI dalam meningkatkan potensi peserta
didik untuk memahami, menghayati, dan
mengamalkan Agama Islam.
Sekolah harus menyediakan prasarana
ibadah yang berfungsi sebagai tempat
peserta didik melaksanakan praktek
keterampilan keagamaan, pengajian,
diskusi, ceramah dan kegiatan lainnya
yang mendukung pembelajaran PAI.
MASALAH	
Belum adanya standar penyelenggaraan
Sarana PAI.
Belum ada koordinasi tentang
pelaksanaan sarana dan prasarana PAI
LABORATORIUM PAI
FUNGSI	
Mendukung proses pembelajaran PAI dalam
meningkatkan keimanan melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang Agama
Islam;
KOMPONEN	
Perabot (Lemari/rak), Peralatan Pendidikan (Gambar simulasi
pelaksanaan ibadah haji, gambar ka’bah, gambar pelaksanaan
wudhu, gambar pelaksanaan sholat, penunjuk waktu sholat,
Capstok/ ibadah haji), Media pendidikan (peralatan multimedia,
CD pembelajaran PAI berbasis TIK, Alat peraga baca tulis al-
Qur’an, CD pelaksanaan sholat, Peralatan seni Islami ( Peralatan
Reabana, Peralatan Marawis, Peralatan Khot dan kaligrafi), dll.	
MASALAH	
•  Sarana PAI belum ada standar penyelenggaraan.
•  Belum ada pembicaraan antar instansi terhadap
pemberian sarana PAI (status PAI).
PERPUSTAKAAN PAI
FUNGSI	
KOMPONEN	
MASALAH	
Memperoleh informasi tentang ajaran Islam dan
PAI dari berbagai jenis bahan pustaka dengan
membaca, mengamati, dan mendengar.
Perabot (lemari, rak meja dan kursi, dll), Kitab/
buku (al-Qur’an, Al-Qur’an dan terjemah,
enseklopedi al-Qur’an, Buku PAI untuk SMA,
Novel Islami dll), Perlengkapan lain (Media
Mading, Komputer lengkap, Peta Negara
Muslim,dll)
Belum ada sekolah yang secara khusus memiliki
perpustakaan PAI
Pengadaan buku dan media yang membantu
pembelajaran PAISOLUSI
JENIS EVALUASI
EVALUASI PROGRAM
TAHAPAN EVALUASI
EVALUASI
TAHAPAN EVALUASI
BOTTOM UP	
TOP DOWN
EVALUASI
MONITORING	
RAPAT
TES SISWA DLL
RAW INPUT PROSES	 OUT PUT
•  GURU
•  USBN
LULUSAN
EVALUASI KONTEKS
KOMUNITAS
BELAJAR
FORUM
KOMUNIKASI
GURU (FKG)
KELOMPOK KERJA
PENGAWAS (POKJAWAS)
MUSYAWARAH GURU MATA
PELAJARAN (MGMP)
KELOMPOK KERJA GURU
(KKG)
Pelatihan dapat dilakukan di pusat pengembangan dan
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, lembaga
penjaminan mutu pendidikan, kelompok kerja guru, musyawarah
guru mata pelajaran, gugus, atau lembaga lain yang melaksanakan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.
(Penjelasan PP 74 tahun 2008 pasal 5 ayat 5 )
Pengembangan dan peningkatan kompetensi guru dilakukan dalam
berbagai kegiatan keprofesionalan yang diselenggarakan antara lain
melalui Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru Mata Pelajaran,
Kelompok Kerja Pengawas Sekolah, dan Musyawarah Kerja
Pengawas Sekolah.
(Penjelasan PP 74 tahun 2008 pasal 47 ayat 4)
EKSISTENSI
•  FKG : Forum Komunikasi Guru
•  KKG : Kelompok Kerja Guru
•  MGMP : Musyawarah Guru Mata Pelajaran
•  POKJAWAS : Kelompok Kerja Pengawas
BENTUK
PGRI
ADPISI
AGPAII
ORGANISASI
PROFESI
Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen yang berfungsi untuk
memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan
profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat. Guru wajib menjadi anggota
organisasi profesi. Pembentukan organisasi profesi dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi
organisasi profesi guru dalam pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi guru.
(UU no 14 Tahun 2005 Pasal 41)
Organisasi Profesi Guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan
diurus oleh Guru untuk mengembangkan profesionalitas Guru. (PP 74 Tahun 2008 Pasal 1)
Guru memiliki kebebasan untuk berserikat dalam Organisasi Profesi Guru. Kebebasan untuk
berserikat dalam Organisasi Profesi Guru dilaksanakan dengan tetap mengutamakan
pelaksanaan tugas proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. (PP 74 Tahun
2008 Pasal 44)
Dosen memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi atau organisasi profesi
keilmuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Kebebasan untuk
berserikat tidak boleh mengganggu pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang menjadi
tanggungjawab keprofesionalan. (PP No 37 tahun 2009 Pasal 30)
EKSISTENSI
Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan: (UU no 14 tahun 2005 Pasal 42)
KEWENANGAN
Menetapkan dan menegakkan kode etik guru;
Memberikan bantuan hukum kepada guru;
Memberikan perlindungan profesi guru;
Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru;
Memajukan pendidikan nasional.
Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/
atau satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru
dalam pelaksanaan tugas. (UU no 14 Tahun 2005 Pasal 39:)
BENTUK
PGRI : Persatuan Guru Republik Indonesia
ADPISI : Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Seluruh Indonesia
AGPAII : Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia
Organisasi Profesi Guru/Dosen
KEMITRAAN
BSNP
PEMERINTAH
DAERAH
KEMDIKBUD
KEMLU
MABIM
KSG
TNI AU
KEMENRISTEKDIKTI
KEMDIKBUD
INTEGRASI PROGRAM
•  Penetapan Regulasi yang mendukung penyelenggaraan
PAI di sekolah.
•  Pengangkatan Guru PAI.
•  Kurikulum
•  Buku Teks PAI
•  Sinkronisasi data guru, siswa, sarana PAI
MASALAH	
•  Kewenangan Pengangkatan Guru PAI
•  Kewenangan Pembuatan Buku teks PAI
•  Kewenangan Pemberian Tunjangan Profesi Guru
SOLUSI	
Diperlukan regulasi yang memadai tentang
pembagian kewenangan antara Kementerian
Agama dan Kemdikbud
PEMERINTAH DAERAH
INTEGRASI PROGRAM
UU No 23 tahun 2014 mengatur bahwa kewenangan
pengelolaan Pendidikan Dasar dan menengah berada di
Pemerintah Daerah.
•  Penetapan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan
PAI di sekolah.
•  Pengangkatan dan penempatan Guru PAI.	
MASALAH	
•  Tidak semua daerah mengalokasikan anggaran yang
memadai untuk pengembangan PAI di sekolah.
•  Kurang tersosialisaikannya program dan kegiatan Dit PAI
di daerah.
SOLUSI	
•  Forum koordinasi antara Pemda (dalam hal ini Kanwil dan
Kandepag) perlu ditingkatkan.
•  Pemberian Apresiasi Kepada Kepala Daerah yang memiliki
kepedulian terhadap PAI di sekolah.
•  Pengelolaan	Guru	pada	
Sekolah	Indonesia	Luar	
Negeri	(SILN)		
•  Pendampingan	Kurikulum	
PAI	pada	Sekolah	Indonesia	
Luar	Negeri	(SILN)	
KEMLU
INTEGRASI PROGRAM
•  Pencegahan	dan	
penganganan	
radikalisme	di	
Sekolah	dan	
Perguruan	Tinggi	
Umum	
	
BSNP
INTEGRASI PROGRAM
•  Sharing	pengelolaan	
pendidikan	Agama	Islam	
dalam	bentuk	seminar	
internasional	
MABIM (MAJELIS AGAMA BRUNEI
DARUSSALAM, INDONESIA & MALAYSIA)
INTEGRASI PROGRAM
•  Penetapan regulasi
tentang sertiikasi guru
dan pengawas PAI
•  Teknis pelaksanaan
Sertifikasi guru dan
pengawas PAI.
KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU
INTEGRASI PROGRAM
•  Bela NKRI
•  Bina Kawasan
TENTARA NASIONAL INDONESIA
INTEGRASI PROGRAM
•  Penetapan Regulasi yang
mendukung
penyelenggaraan PAI di
Perguruan Tinggi Umum.
•  Pengangkatan Dosen PAI.
•  Kurikulum
•  Buku Teks PAI
•  Sinkronisasi data Dosen,
mahasiswa, sarana PAI
•  PPG
KEMRISTEKDIKTI
INTEGRASI PROGRAM
MASALAH	
•  Kewenangan Pengangkatan Dosen PAI
•  Kewenangan Pembuatan Buku teks PAI
•  Kewenangan Pemberian Tunjangan Profesi
Dosen
SOLUSI	
Diperlukan regulasi yang memadai tentang
pembagian kewenangan antara Kementerian
Agama dan Kemristekdikti
IMAGE BUILDING
JENIS
PENCITRAAN
BENTUK
PENCITRAAN
PERSONAL BRANDING
JENIS PENCITRAAN
INFORMASI	
KONTRA
NARASI	
Program & Kegiatan Direktorat PAI Menjawab isu publik tentang ke-PAI-an yang
sedang berkembang
PERSONAL BRANDING
Guru
Dosen
Pengawas
Siswa
Mahasiswa
Pegawai Struktural Dit PAI
BENTUK PENCITRAAN
EVENT
Pentas PAI, Kemah Rohis, PAI Bela NKRI, Bina
Kawasan, Guru Kunjung, Apresiasi Pendidikan Islam,
Pelatihan ICT Guru PAI serta kegiatan lainnya
MEDIA
MEDIA
CETAK	
Tulisan opini pada Koran Sindo oleh Direktur PAI seperti:
Memantapkan dan Merawat Keberagaman; Mengukuhkan Pilar-
Pilar Keberagaman dalam Pendidikan Agama Islam; dan
Menampilkan Wajah Ramah Jamaah.
Penerbitan buku-buku penunjang PAI seperti: Buku Khutbah Jumat
pada Sekolah dan Kampus, Buku Pengayaan PAI, Buku Cerita
Remaja Islami (Ceris) & Karya Ilmiah Remaja (KIR), Buku
Pedoman Bimtek Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan Buku Pedoman
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) guru PAI.
MEDIA
ELEKTRONIK	
Video Profil Direktorat PAI, Video Ringkasan
Kegiatan PAI, dan Video Puisi Keberagaman
Infografis Program Direktorat PAI, Infografis
Data Guru & Pengawas serta Infografis
Penguatan Pendidikan Karakter
Publikasi berita Kegiatan Direktorat PAI pada
website Kemenag RI & Dirjen Pendis serta
media online lainnya.
Publikasi Kegiatan melalui media sosial
seperti Instagram dan Fanspage Direktorat
PAI
TERIMA KASIHDIREKTORAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2018

More Related Content

What's hot

KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarKB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarIstna Zakia Iriana
 
Pengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpointPengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpointArin Kristiani
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptMENDOTV
 
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MIPEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MINur Komalasari
 
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VII
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VIIRPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VII
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VIIDiva Pendidikan
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulumnur wulan
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganIrwan Fauzi
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
LK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxLK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxSaftuniSaf
 
RESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdfRESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdfkangifat
 
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...Istna Zakia Iriana
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamIstna Zakia Iriana
 
Konsep pembelajaran berbasis tik
Konsep pembelajaran berbasis tikKonsep pembelajaran berbasis tik
Konsep pembelajaran berbasis tikbiru_na
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
Materi P5PPRA ok.pptx
Materi P5PPRA ok.pptxMateri P5PPRA ok.pptx
Materi P5PPRA ok.pptxKanwarahAA
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...SaftuniSaf
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamIstna Zakia Iriana
 
Teori Gerak Sejarah
Teori Gerak SejarahTeori Gerak Sejarah
Teori Gerak SejarahAli Murfi
 
AKSI NYATA UPLOAD.pdf
AKSI NYATA UPLOAD.pdfAKSI NYATA UPLOAD.pdf
AKSI NYATA UPLOAD.pdfCaLang1
 

What's hot (20)

KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarKB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
 
Pengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpointPengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpoint
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
 
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MIPEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
 
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VII
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VIIRPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VII
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VII
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
LK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxLK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docx
 
RESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdfRESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdf
 
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
KB 4 Technological, Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Dalam Pembelaja...
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
 
Konsep pembelajaran berbasis tik
Konsep pembelajaran berbasis tikKonsep pembelajaran berbasis tik
Konsep pembelajaran berbasis tik
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Materi P5PPRA ok.pptx
Materi P5PPRA ok.pptxMateri P5PPRA ok.pptx
Materi P5PPRA ok.pptx
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docxLK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
 
Teori Gerak Sejarah
Teori Gerak SejarahTeori Gerak Sejarah
Teori Gerak Sejarah
 
AKSI NYATA UPLOAD.pdf
AKSI NYATA UPLOAD.pdfAKSI NYATA UPLOAD.pdf
AKSI NYATA UPLOAD.pdf
 

Similar to Sejarah Pendidikan Agama Islam

Pengelolaan PAI pada PTU
Pengelolaan PAI pada PTUPengelolaan PAI pada PTU
Pengelolaan PAI pada PTUAnis Masykhur
 
Pedoman pengawas PAI pada Sekolah
Pedoman pengawas PAI pada SekolahPedoman pengawas PAI pada Sekolah
Pedoman pengawas PAI pada SekolahDrs. HM. Yunus
 
Pedoman pengawas PAI pada sekolah
Pedoman pengawas PAI pada sekolahPedoman pengawas PAI pada sekolah
Pedoman pengawas PAI pada sekolahDrs. HM. Yunus
 
Izin operasional Prodi PAI STIT Al-Hilal Sigli
Izin operasional Prodi PAI STIT Al-Hilal SigliIzin operasional Prodi PAI STIT Al-Hilal Sigli
Izin operasional Prodi PAI STIT Al-Hilal SigliPTI AL-HILAL SIGLI
 
Perbandingan kurikulum 2004,2006 dan 2013
Perbandingan kurikulum 2004,2006 dan 2013Perbandingan kurikulum 2004,2006 dan 2013
Perbandingan kurikulum 2004,2006 dan 2013Faura Dea
 
JTG_Kaldik_Madrasah_2022-2023.pdf
JTG_Kaldik_Madrasah_2022-2023.pdfJTG_Kaldik_Madrasah_2022-2023.pdf
JTG_Kaldik_Madrasah_2022-2023.pdfarmanchanel
 
Laporan mini riset kelompok serdos
Laporan mini riset kelompok serdosLaporan mini riset kelompok serdos
Laporan mini riset kelompok serdosLilifahrina
 
Prioritas Diklat
Prioritas DiklatPrioritas Diklat
Prioritas Diklatsu7as
 
Materi kebijakan PPI webinar.pptx
Materi kebijakan PPI  webinar.pptxMateri kebijakan PPI  webinar.pptx
Materi kebijakan PPI webinar.pptxMaulanaAdiS
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Agoy Gea
 
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garudaSalinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garudaOperator Warnet Vast Raha
 
Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015fskd jatim
 
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolahPermendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolahNur Rohman
 
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolahPermendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolahSMK YZA 2 KOTA BOGOR
 
BAHAN TAYANG UNJUK KARYA ABDUL MANAN.pptx
BAHAN TAYANG UNJUK KARYA ABDUL MANAN.pptxBAHAN TAYANG UNJUK KARYA ABDUL MANAN.pptx
BAHAN TAYANG UNJUK KARYA ABDUL MANAN.pptxAbdulManan685317
 

Similar to Sejarah Pendidikan Agama Islam (19)

Pengelolaan PAI pada PTU
Pengelolaan PAI pada PTUPengelolaan PAI pada PTU
Pengelolaan PAI pada PTU
 
Pedoman pengawas PAI pada Sekolah
Pedoman pengawas PAI pada SekolahPedoman pengawas PAI pada Sekolah
Pedoman pengawas PAI pada Sekolah
 
Pedoman pengawas PAI pada sekolah
Pedoman pengawas PAI pada sekolahPedoman pengawas PAI pada sekolah
Pedoman pengawas PAI pada sekolah
 
Izin operasional Prodi PAI STIT Al-Hilal Sigli
Izin operasional Prodi PAI STIT Al-Hilal SigliIzin operasional Prodi PAI STIT Al-Hilal Sigli
Izin operasional Prodi PAI STIT Al-Hilal Sigli
 
Juknis kkg
Juknis kkgJuknis kkg
Juknis kkg
 
Perbandingan kurikulum 2004,2006 dan 2013
Perbandingan kurikulum 2004,2006 dan 2013Perbandingan kurikulum 2004,2006 dan 2013
Perbandingan kurikulum 2004,2006 dan 2013
 
JTG_Kaldik_Madrasah_2022-2023.pdf
JTG_Kaldik_Madrasah_2022-2023.pdfJTG_Kaldik_Madrasah_2022-2023.pdf
JTG_Kaldik_Madrasah_2022-2023.pdf
 
Laporan mini riset kelompok serdos
Laporan mini riset kelompok serdosLaporan mini riset kelompok serdos
Laporan mini riset kelompok serdos
 
Prioritas Diklat
Prioritas DiklatPrioritas Diklat
Prioritas Diklat
 
Materi kebijakan PPI webinar.pptx
Materi kebijakan PPI  webinar.pptxMateri kebijakan PPI  webinar.pptx
Materi kebijakan PPI webinar.pptx
 
Pengawas agm islam
Pengawas agm islamPengawas agm islam
Pengawas agm islam
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garudaSalinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
 
Statuta uinsa
Statuta uinsaStatuta uinsa
Statuta uinsa
 
Statuta uinsa
Statuta uinsaStatuta uinsa
Statuta uinsa
 
Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015
 
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolahPermendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
 
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolahPermendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
Permendiknas no-28-tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah
 
BAHAN TAYANG UNJUK KARYA ABDUL MANAN.pptx
BAHAN TAYANG UNJUK KARYA ABDUL MANAN.pptxBAHAN TAYANG UNJUK KARYA ABDUL MANAN.pptx
BAHAN TAYANG UNJUK KARYA ABDUL MANAN.pptx
 

More from Anis Masykhur

2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_KepsekAnis Masykhur
 
Manual user bantuan pai siaga
Manual user bantuan pai siagaManual user bantuan pai siaga
Manual user bantuan pai siagaAnis Masykhur
 
2019_skenario bantuan dit pai
2019_skenario bantuan dit pai2019_skenario bantuan dit pai
2019_skenario bantuan dit paiAnis Masykhur
 
02_Rumusan Masalah Penelitian
02_Rumusan Masalah Penelitian02_Rumusan Masalah Penelitian
02_Rumusan Masalah PenelitianAnis Masykhur
 
Metris 01: Judul Penelitian dan Latar Belakang
Metris 01: Judul Penelitian dan Latar BelakangMetris 01: Judul Penelitian dan Latar Belakang
Metris 01: Judul Penelitian dan Latar BelakangAnis Masykhur
 
laporan keuangan akademik penelitian pai
laporan keuangan akademik penelitian pailaporan keuangan akademik penelitian pai
laporan keuangan akademik penelitian paiAnis Masykhur
 
Bahan Penjelasan lokakarya PPG 2019
Bahan Penjelasan lokakarya PPG 2019Bahan Penjelasan lokakarya PPG 2019
Bahan Penjelasan lokakarya PPG 2019Anis Masykhur
 
Hasil Konsiyering Sertifikasi PPG
Hasil Konsiyering Sertifikasi PPGHasil Konsiyering Sertifikasi PPG
Hasil Konsiyering Sertifikasi PPGAnis Masykhur
 
Rpp Inspiratif Moderasi
Rpp Inspiratif ModerasiRpp Inspiratif Moderasi
Rpp Inspiratif ModerasiAnis Masykhur
 
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanIslam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanAnis Masykhur
 
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan KebangsaanPenguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan KebangsaanAnis Masykhur
 
Generasi siaga_new generation
Generasi siaga_new generationGenerasi siaga_new generation
Generasi siaga_new generationAnis Masykhur
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaAnis Masykhur
 
Pengabdian berbasis Penelitian
Pengabdian berbasis PenelitianPengabdian berbasis Penelitian
Pengabdian berbasis PenelitianAnis Masykhur
 
Penulisan karya ilmiah dan Publikasinya
Penulisan karya ilmiah dan PublikasinyaPenulisan karya ilmiah dan Publikasinya
Penulisan karya ilmiah dan PublikasinyaAnis Masykhur
 
Bagaimana Penelitian bisa Mendunia ??
Bagaimana Penelitian bisa Mendunia ??Bagaimana Penelitian bisa Mendunia ??
Bagaimana Penelitian bisa Mendunia ??Anis Masykhur
 
Penelitian: Mengapa Islam Nusantara?
Penelitian: Mengapa Islam Nusantara?Penelitian: Mengapa Islam Nusantara?
Penelitian: Mengapa Islam Nusantara?Anis Masykhur
 
Yang Perlu Anda Tahu
Yang Perlu Anda TahuYang Perlu Anda Tahu
Yang Perlu Anda TahuAnis Masykhur
 

More from Anis Masykhur (20)

2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek
 
Manual user bantuan pai siaga
Manual user bantuan pai siagaManual user bantuan pai siaga
Manual user bantuan pai siaga
 
2019_skenario bantuan dit pai
2019_skenario bantuan dit pai2019_skenario bantuan dit pai
2019_skenario bantuan dit pai
 
02_Rumusan Masalah Penelitian
02_Rumusan Masalah Penelitian02_Rumusan Masalah Penelitian
02_Rumusan Masalah Penelitian
 
Metris 01: Judul Penelitian dan Latar Belakang
Metris 01: Judul Penelitian dan Latar BelakangMetris 01: Judul Penelitian dan Latar Belakang
Metris 01: Judul Penelitian dan Latar Belakang
 
spk penelitian
spk penelitianspk penelitian
spk penelitian
 
laporan keuangan akademik penelitian pai
laporan keuangan akademik penelitian pailaporan keuangan akademik penelitian pai
laporan keuangan akademik penelitian pai
 
Bahan Penjelasan lokakarya PPG 2019
Bahan Penjelasan lokakarya PPG 2019Bahan Penjelasan lokakarya PPG 2019
Bahan Penjelasan lokakarya PPG 2019
 
Hasil Konsiyering Sertifikasi PPG
Hasil Konsiyering Sertifikasi PPGHasil Konsiyering Sertifikasi PPG
Hasil Konsiyering Sertifikasi PPG
 
Rpp Inspiratif Moderasi
Rpp Inspiratif ModerasiRpp Inspiratif Moderasi
Rpp Inspiratif Moderasi
 
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanIslam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
 
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan KebangsaanPenguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
 
ppg pai 2019
ppg pai 2019ppg pai 2019
ppg pai 2019
 
Generasi siaga_new generation
Generasi siaga_new generationGenerasi siaga_new generation
Generasi siaga_new generation
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi Beragama
 
Pengabdian berbasis Penelitian
Pengabdian berbasis PenelitianPengabdian berbasis Penelitian
Pengabdian berbasis Penelitian
 
Penulisan karya ilmiah dan Publikasinya
Penulisan karya ilmiah dan PublikasinyaPenulisan karya ilmiah dan Publikasinya
Penulisan karya ilmiah dan Publikasinya
 
Bagaimana Penelitian bisa Mendunia ??
Bagaimana Penelitian bisa Mendunia ??Bagaimana Penelitian bisa Mendunia ??
Bagaimana Penelitian bisa Mendunia ??
 
Penelitian: Mengapa Islam Nusantara?
Penelitian: Mengapa Islam Nusantara?Penelitian: Mengapa Islam Nusantara?
Penelitian: Mengapa Islam Nusantara?
 
Yang Perlu Anda Tahu
Yang Perlu Anda TahuYang Perlu Anda Tahu
Yang Perlu Anda Tahu
 

Recently uploaded

Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (12)

Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Sejarah Pendidikan Agama Islam

  • 1. PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI UMUM (PTU) KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
  • 2.
  • 3. GURU (182.199) PNS (120.425) TUGAS TAMBAHAN KEPSEK WAKEPSEK KAPUS KALAB PEMBIMBING ROHIS GURU INKLUSI 6.023 3.797 2.093 490 24.482 1.671 KUALIFIKASI PENDIDIKAN <S1 S1 >S1 15.071 98.584 6.770 INTANSI YANG MENGANGKAT Depag Pemda Lain 9.833 104.582 6.010 GOLONGAN I & II III IV 7.289 44.669 68.200 SERTIFIKASI SUDAH BELUM 103.173 17.252 TPG Rp 4.254.607.346.887 NON (66.297) TPG Rp 379.012.158.240 STATUS TETAP TDK TETAP 27.078 37.479 INPASSING SUDAH BELUM 2144 64.153 SERTIFIKASI SUDAH BELUM 20292 46.005 KUALIFIKASI PENDIDIKAN <S1 S1 >S1 4.318 55.682 1.774 TUGAS TAMBAHAN KEPSEK WAKEPSEK KAPUS KALAB PEMBIMBING ROHIS GURU INKLUSI 2.166 2.803 978 336 13.833 1.095 PEMETAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM * Sumber Data : Emis Tahun Pelajaran 2016/2017 & Data Sertifikasi pada Subdit PAI pada PTU
  • 4. PAI FAI Total 449 85 534 Jumlah dosen PTU Jumlah Dosen Berdasarkan Pendidikan Terakhir S1 S2 S3 5 344 100 195 12 4 13 79 74 27 45 JUMLAH DOSEN BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN 318 131 0 50 100 150 200 250 300 350 NEGERI SWASTA JUMLAH DOSEN BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN NEGERI 42% 8%3% 47% Jumlah Dosen Berdasarkan Status Sertifikasi A. Tersertifikasi kemenristek dikti 187 B. Tersertifikasi kemenag 37 C. Sedang dalam proses sertifikasi 15 D. Belum tersertifikasi 210 Sumber: adpisidpp updated April 2018 DATA DOSEN PAI PADA PTU
  • 6. 1. REGULASI 7. SARANA PAI 12. IMAGE BUILDING 5. KURIKULUM 6. BUKU TEKS 3. PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2. GURU/DOSEN 8. EVALUASI10. ORGANISASI PROFESI 4. SISWA/ MAHASISWA 11. KEMITRAAN RUANG LINGKUP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) 9. KOMUNITAS BELAJAR DIREKTORAT PAI
  • 7. PAI dari Masa ke Masa • Dari Ketiadaan sampai Penghilangan Dualisme Barat- Pribumi oleh Jepang PAI Zaman Penjajahan (1800-1945) • Dari Rintisan di Sekolah, Membentuk Kemenag, Sampai Kebijakan Pilihan Bebas PAI Zaman Kemerdekaan sampai Nasakom (1945- 1965) • Sebuah Keharusan, tetapi Tunduk pada Doktrin Demokrasi Pancasila PAI Zaman Orde Baru (1966-1998) • Dari Debat UU Sisdiknas sampai Menciptakan Religious Culture di Sekolah PAI Zaman Reformasi (1998-2015)
  • 8. PAI Zaman Orde Baru •  TAP MPR No. II/MPR/1988 •  UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989 •  lembaga-lembaga pendidikan Islam menjadi bagian integral (sub-sistem) dari sistem pendidikan nasional •  kebijakan dasar Pendidikan Agama pada lembaga-lembaga pendidikan Islam adalah sebangun dengan kebijakan dasar Pendidikan Agama pada lembaga-lembaga pendidikan nasional secara keseluruhan. •  Pasal 17 ayat (2) PP No. 29/1990 tentang Pendidikan Menengah: Siswa mempunyai hak memperoleh Pendidikan Agama sesuai dengan agama yang dianutnya. •  Pada kurikulum 1994, Pendidikan Agama ditempatkan di seluruh jenjang pendidikan, menjadi mata pelajaran wajib sejak SD sampai Perguruan Tinggi.
  • 9. PAI Zaman Reformasi •  Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 •  PP No. 19 Tahun 1995, •  Posisi strategis pendidikan agama semakin kokoh. •  Pasal 2, pendidikan nasional didefinisikan sebagai: “Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”. Bandingkan dengan UU No. 2 tahun 1989 yang mendefinisikan pendidikan nasional adalah “pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945”
  • 10. Era Reformasi à Sadar PAI •  Sadar jika belum ada perencanaan kebijakan secara komprehensif yang dibutuhkan bagi pelaksanaan kebijakan pengembangan pendidikan Islam di sekolah. •  Sadar bahwa kebijakan Kementerian Agama selama ini belum mampu menjawab persoalan- persoalan yang dihadapi oleh pendidikan agama di sekolah dalam tataran yang lebih esensil dan substanstantif. •  Sadar bahwa kebijakan hanya ditujukan untuk merespons persoalan pendidikan agama di sekolah hanya pada tataran permukaan saja. •  Pelaksanaan PAI dalam Kebijakan Otonomi Daerah
  • 11. 2015 2019 Meningkat- nya Mutu Guru dan Pengawas PAI Meningkat- nya Mutu Siswa PAI Meningkatnya Pemahaman Siswa Atas Keberagamaan Melalui PAI Meningkat- nya Mutu Kelembagaan PAI Meningkat- nya efektifitas Kurikulum PAI RENSTRA PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI PAI
  • 12. Sadar PAI: Dua Perspektif Pembangunan •  Pembangunan Masyarakat Islam •  kehidupan masyarakat Indonesia mulai memasuki kehidupan politik yang ditandai oleh terbukanya kebebasan masyarakat sipil yang tinggi dan partisipasi politik segenap elemen masyarakat yang terjamin kebebasannya. •  Pembangunan Kebangsaan •  arus globalisasi telah memperkokoh berkembangnya budaya materialisme, konsumerisme, hura-hura, hedonisme, liberalisme, radikalisme, terorisme, dan juga faham keagamaan transnasional yang sedikit atau banyak akan mengganggu faham keagamaan mainstream mayoritas muslim, dan lunturnya wawasan kebangsaan à Radikalisme Beragama
  • 13. Perkembangan Nomenklatur Organisasi Pengelola PAI •  Keputusan Menteri Agama No. 6 Tahun 1979 tentang Penyempurnaan Organisasidan Tata Kerja Departemen Agama, pembinaan PAI pada Sekolah Umum Negeri, secara jelas ditangani oleh unit organisasi yang bernama Direktorat Pembinaan PAI pada Sekolah Umum Negeri (DITPAISUN) •  DITPAISUN ini memiliki beberapa Sub Direktorat, yang mencerminkan wilayah binaannya: Sub Direktorat Pembinaan PAI pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar; Sub Ditrektorat Pembinaan PAI pada Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan Tingkat Pertama; Sub Direktorat PAI pada Sekolah Umum dan Kejuruan Tingkat Atas; dan Sub Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis Pendidikan;
  • 14. Tahun 2000: DITPAISUN Lebur Dit. Madrasah Kritik terhadap pelaksanaan pendidikan agama pada sekolah umum, •  banyaknya fenomena tindak kriminal dalam masyarakat seperti perampokan, pencurian, penodongan, pencopetan, penjambretan, dan penipuan dalam masyarakat, terutama di perkotaan. •  banyaknya perkelahian massal yang melibatkan antarpelajar sekolah satu dengan yang lain, kampung satu dengan kampung lain, RW satu dengan RW lain, suku satu dengan suku yang lain, dan juga antarkelompok agama satu dengan kelompok agama yang lain. •  berkembangnya fenomena perilaku sarkastis, dan ketidaksantunan antarsesama siswa, antarsiswa dengan orang tua dan antarsiswa dengan guru. •  maraknya fenomena perilaku amoral, mabuk-mabukan, narkoba, dan seks bebas di kalangan pemuda dan pelajar. •  berkembangnya faham radikalisme dan fundamentalisme pada komunitas pelajar di sekolah.
  • 16. Lanjutan… •  Harapan Baru Lahirnya Direktorat PAI Pada Sekolah (DITPAIS): •  Adanya pembinaan berkelanjutan para guru dan pengawas PAI di sekolah (sekitar 5 tahun lebih tidak mendapatkan pebinaan secara memadai dari Kementerian Agama). •  Dengan adanya DITPAIS ini Kementerian Agama diharapkan mampu memberikan perhatian yang lebih khusus terhadap PAI di sekolah. •  Memiliki kewenangan lebih luas dan longgar
  • 17. SADAR REGULASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PERATURAN PRESIDEN UNDANG- UNDANG PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN MENTERI KEUANGAN PERATURAN BKN PERATURAN MENTERI AGAMA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA KEPUTUSAN DIRJEN PENDIS
  • 18. UNDANG-UNDANG Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336) Undang-Undang nomor 15 tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 233); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Sistem Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 102); 1 2 3 4 5 6
  • 19. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 5670); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769); Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107); Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5016); PERATURAN PEMERINTAH
  • 20. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2010 Tentang Tarif Pemotongan Dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Yang Menjadi Beban Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Atau Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 6037); PERATURAN PEMERINTAH
  • 21. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara; Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 PERATURAN PRESIDEN
  • 22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22.Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Permendikbud No 28 Tahun 2014 tentang Inpassing PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 23. Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD Permendikbud Nomor 46 Tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD Permendikbud No 28 Tahun 2014 tentang Inpassing yang terakhir diubah dengan permendikbud no 12 tahun 2016 tentang perubahan Permendikbud No 28 Tahun 2014 tentang Inpassing Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, Dan Pengawas Sekolah PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 24. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Registrasi Pendidik Pada Perguruan Tinggi PERATURAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Te n t a n g S t a n d a r N a s i o n a l Pendidikan Tinggi
  • 25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2010 Tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru Dan Dosen, Serta Tunjangan Kehormatan Profesor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 441); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK. 05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 220); PERATURAN MENTERI KEUANGAN
  • 26. Peraturan BKN Nomor 24 Tahun 2017 Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil PERATURAN BKN
  • 27. •  Mempelopori Terbentuknya Peraturan Perundangan di Tingkat Kementerian •  Memelopori lahirnya PP 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. •  Dari adanya kritik dan berbagai masukan yang dihimpun sekitar tahun 2006 itu, kemudian DITPAIS membuat Rencana Strategis untuk melakukan pembinaan pendidikan agama Islam pada sekolah dari berbagai pendekatan yang bersifat simultan. Rencana strategis mulai dilaksanakan pada tahun 2007. •  memperkokoh posisi Kementerian Agama sebagai penanggung jawab pendidikan agama pada sekolah sebagaimana tertuang dalam PP No. 55 tahun 2007, melalui regulasi tingkat Kementerian.
  • 28. Peraturan Turunan Pasca PP 55/2007 •  Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No. 596), isinya: •  Setiap sekolah wajib menyelenggarakan pendidikan agama. •  Setiap peserta didik pada sekolah berhak memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh guru yang seagama. •  Jumlah peserta didik yang seagama dalam satu kelas paling sedikit 15 orang wajib diberikan pendidikan agama kepada peserta didik tersebut. Apabila peserta didik seagama dalam satu kelas kurang dari 15 orang, maka peserta didik dapat digabungkan dengan siswa seagama pada sekolah lain hingga mencapai jumlah minimum 15 orang, maka pendidikan agama dilakukan dengan cara mengatur jadual sendiri yang tidak merugikan peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran agama untuk siswa yang kurang dari 15 orang dapat dilakukan dengan kerjasama sekolah lain. •  Standar isi pendidikan agama pada sekolah dirumuskan oleh Menteri Agama dengan mempertimbangkan masukan dari BSNP
  • 29. •  Dalam hal kurikulum pendidikan agama disusun dan dikembangkan dengan memperhatikan potensi sumber daya lingkungan sekolah dan daerah. Sekolah dapat juga menambah muatan kurikulum pendidikan agama berupa penambahan, pendalaman materi, dan penambahan jam pelajaran sesuai dengan kebutuhan. •  Dalam hal proses pembelajaran, pendidikan agama perlu mengedepankan keteladanan, pembiasaan akhlak mulia, dan pengamalan ajaran agama, dengan memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran yang dapat mendorong pencapaian tujuan pendidikan agama. Proses pembelajaran ini dilakukan melalui intra kurikuler dan ekstra kurikuler. •  Peraturan Menteri Agama ini mengatur standar kompetensi lulusan peserta didik. Secara teknis kompetensi lulusan peserta didik dalam bidang agama ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. •  Peraturan Menteri Agama ini mengatur pengadaan guru agama di sekolah. Untuk sekolah yang dibangun oleh pemerintah/pemerintah daerah, pengadaan guru agama dilakukan oleh pemerintah atau pemerintah daerah. •  Dalam peraturan Menteri Agama ini juga menetapkan kompetensi guru agama. •  Peraturan Menteri Agama ini mengatur tentang keberadaandan kewenangan pengawas pendidikan agama.
  • 30. Lanjutan… •  Keputusan Menteri Agama No. 211 tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional 1. Fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah itu mencakup: •  penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat; •  peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga; •  penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial; •  perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari; •  pencegahan peserta didik dari dampak negatif budaya asing yang dihadapi sehari- hari; •  pengajaran tentang ilmu keagamaan baik teori maupun praktik; penyaluran bakat- minat peserta didik di bidang keislaman; dan •  penyelarasan antara potensi dasar (fithrah mukhallaqah) peserta didik dengan agama (fithrah munazzalah) sebagai acuan hidup agar peserta didik tetap berjalan di atas nilai-nilai Islam.
  • 32. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah; Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama; PERATURAN MENTERI AGAMA
  • 33. Peraturan Menteri Agama Nomor 43 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Agama sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 43 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Agama; Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama; Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; Pada PMA ini, PAI pada PTU baru muncul. PERATURAN MENTERI AGAMA
  • 34. Keputusan Menteri Agama Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi dan Bantuan Tunjangan Profesi Guru/Pengawas dalam Binaan Kementerian Agama; Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah; Keputusan Menteri Agama Nomor 01 Tahun 2018 tentang Insentif bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Agama. KEPUTUSAN MENTERI AGAMA
  • 35. JUKNIS •  Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5371 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pemenuhan Beban Kerja Guru Pendidikan Agama Islam yang Bersertifikat Pendidik; •  Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6871 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam Tahun 2018; EDARAN •  Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4805/Dj.I/Dt.I.IV/Hm.01.1/10/2017 tentang TPG bagi Guru dan Pengawas PAI PNS Gol. II; •  Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 744/Dj.I/Dt.I.I/KP.07.06/03/2016 tentang Penjelasan Tunjangan Profesi Guru Bukan PNS pada Binaan Direktorat Madrasah; KEPUTUSAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM
  • 36. Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Agama dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Pendidikan dan Profesi Guru (PPG) Pengangkatan dan Pemerataan Dosen PAI Kurikulum PAI Pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) Penulisan dan Pencetakan Bahan Ajar Pengelolaan sarana Pendidikan Agama Islam di PTU Homebase dosen Agama Islam terutama terkait proses kenaikan pangkat REGULASI YANG HARUS DITETAPKAN Surat Keputusan Bersama (SKB) antaran Menteri Agama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Pengangkatan, Pemerataan dan Pengembangan Karir Guru & Pengawas Inpassing Penerbitan NRG Penerbitan NUPTK Pengelolaan sarana Pendidikan Agama Islam Penulisan dan Pencetakan Bahan Ajar Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Agama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Luar Negeri Terkait Guru Dan Kurikulum Agama Islam pada Sekolah Indonesia Luar Negeri
  • 37. INTERNAL Kurikulum PAI untuk semua jenjang Pendataan Pedomaan bantuan-bantuan Rohis dan Organisasi Keagamaan Mahasiswa SOP pengelolaan PAI Tata naskah persuratan Sistematika pencairan anggaran Sistematika pelaporan USULAN REGULASI LANJUTANREGULASI YANG HARUS DITETAPKAN
  • 38. Program-Program Pendukung •  Apresiasi terhadap Pemerintah Daerah yang Peduli terhadap PAI di Daerahnya •  Apresiasi FKG dan MGMP •  Apresiasi Pokjawas •  Apresiasi Guru PAI, Pengawas PAI, dan Kepela Sekolah Berprestasi
  • 40. PP Nomor 19 tahun 2017 Pasal 58: •  Pengangkatan dan/atau penempatan Guru yang diangkat oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau penyelenggara pendidikan yang Diselenggarakan oleh Masyarakat dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. •  Kementerian melakukan koordinasi perencanaan kebutuhan Guru secara nasional dalam rangka pengangkatan dan penempatan Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1). •  Perencanaan kebutuhan Guru secara nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan mempertimbangkan pemerataan Guru antar satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah dan/atau Masyarakat, antarkabupaten atau antarkota, dan antarprovinsi, termasuk kebutuhan Guru di Daerah Khusus. PP 19 Tahun 2017 pasal 62 ayat 4: Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat memberikan penugasan khusus kepada Guru untuk melaksanakan tugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Masyarakat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. PP 74 tahun 2008 pasal 55: Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada Guru dan/atau warga negara Indonesia lainnya yang memenuhi Kualifikasi Akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai Guru di Daerah Khusus di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. PP 48 Tahun 2005 Pasal 8: Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini, semua Pejabat Pembina Kepegawaian dan pejabat lain di lingkungan instansi, dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Surat menteri dalam negeri nomor 814.1/169/SJ tentang penegasan larangan pengangkatan tenaga honorer tanggal 10 Januari 2013 pada butir 2 huruf c menyatakan bahwa apabila gubernur dan bupati/walikota masih melakukan pengangkatan tenaga honorer atau yang sejenisnya, maka segala konsekuensi menjadi tanggung jawab pemerintah daerah REKRUTMEN REGULASI
  • 41. REKRUTMEN KATEGORI TETAP PNS Kemenag Instansi Lain (Pemda, Dikbud, dll) Menpan RB BPNS Sekolah Negeri Kepala Dinas/ Bupati/ Walikota/ Gubernur diangkat oleh TIDAK TETAP Sekolah Negeri Sekolah Swasta Kepala Sekolah MASALAH SOLUSI Mekanisme pengangkatan guru tetap Bukan PNS (BPNS) di sekolah negeri sangat sulit sehingga banyak guru PAI yang tidak bisa ikut program sertifikasi Guru; Banyak sekolah negeri yang kekurangan guru PAI karena tidak berani mengangkat guru honor sedangkan pemerintah sudah lama moratorium PNS kategori guru Melakukan mediasi dengan PEMDA agar bersedia mengeluarkan SK penetapan Guru tetap dengan konsekuensi guru tidak menuntuk diangkat PNS Mempercepat pengrekrutan guru tetap Sekolah Swasta (pisah) Ketua Yayasandiangkat oleh
  • 42. PENINGKATAN KUALIFIKASI REGULASI PP 74 tahun 2008 Pasal 47: Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyediakan anggaran untuk pengembangan dan peningkatan Kualifikasi Akademik dan kompetensi bagi Guru yang belum memenuhi kualifikasi S-1. Guru yang sudah memenuhi kualifikasi dapat melakukan pengembangan dan peningkatan Kualifikasi Akademik yang lebih tinggi. Bantuan: -Beasiswa S1 guru PAI -Beasiswa S2 calon pengawas PAI -Penghargaan bagi Guru yang memiliki Dedikasi, Inovasi dan kreasi Regulasi PP 19 Tahun 2017 pasal 66 mewajibkan peserta sertifikasi harus memiliki kualifikasi S1 BENTUK MASALAH Ketersediaan anggaran yang terbatas sehingga hanya mampu mengakomodir sedikit guru SOLUSI Memperketat seleksi untuk meningkatkan daya saing guru Guru PAI kebanyakan sudah berusia lanjut sehingga ghiroh peningkatan kualifikasi kurang maksimal Melakukan pendampingan emosional dan bantuan finansial
  • 43. PENINGKATAN KOMPETENSI REGULASI PP 74 tahun 2008 Pasal 47: Pemerintah dan/ atau Pemerintah Daerah menyediakan a n g g a r a n u n t u k p e n g e m b a n g a n d a n peningkatan Kualifikasi Akademik dan kompetensi bagi Guru yang belum memenuhi kualifikasi S-1. Guru yang sudah memenuhi kualifikasi dapat melakukan pengembangan dan peningkatan Kualifikasi Akademik yang lebih tinggi. PPKB GPAI Workshop Short Course Guru Kunjung Sertifikasi Porto Folio (PF) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan (PPGJ) Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan (PPG) BENTUK Ketersediaan anggaran yang terbatas sehingga program kompetensi belum mengakomodir seluruh guru MASALAH -Memperketat seleksi untuk menghindari guru yang sudah mengikuti kegiatan Guru PAI kebanyakan sudah berusia lanjut sehingga ghiroh peningkatan kompetensi kurang maksimal Melakukan pendampingan emosional dan bantuan finansial S O L U S I
  • 44. UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 33 Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 69 Pembinaan dan pengembangan dosen meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier. Pembinaan dan pengembangan karier dosen meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi. UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 70 Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri. PENGEMBANGAN KARIR
  • 45. PENGEMBANGAN KARIR UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 32 Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier. Pengembangan karier meliputi: penugasan, kenaikan pangkat dan promosi. PENUGASAN KENAIKAN PANGKAT PROMOSI Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat memberikan penugasan khusus kepada Guru untuk melaksanakan tugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Masyarakat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (PP 19 Tahun 2017 pasal 62 ayat 4) Pengangkatan dan/atau penempatan Guru yang diangkat oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau penyelenggara pendidikan yang Diselenggarakan oleh Masyarakat dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (PP Nomor 19 tahun 2017 Pasal 58) Guru yang bertugas di Daerah Khusus dapat diberikan tambahan angka kredit setara untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali selama masa kariernya sebagai Guru (PP 74 tahun 2008 Pasal 33) kegiatan untuk memperoleh angka kredit jabatan fungsionalnya diperoleh sekurang-kurangnya sebagai berikut: (PP 74 tahun 2008 pasal 48 ayat 2) •  Kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian Guru; •  Pendidikan dan pelatihan; •  Pemagangan; •  Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif; •  Karya inovatif; •  Presentasi pada forum ilmiah; •  Publikasi buku teks pelajaran yang lolos penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan; •  Publikasi buku pengayaan; •  Publikasi buku pedoman Guru; •  Publikasi pengalaman lapangan pada pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus; •  Penghargaan atas prestasi atau dedikasi sebagai Guru yang diberikan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah; Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, Guru berhak mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja meliputi kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan fungsional. (PP 74 Tahun 2008 Pasal 36)
  • 46. Melakukan koordinasi dan konsolidasi ke instansi yang berwenang Guru PAI yang diangkat oleh Kemenag SK pengelolaanya dilakukan langsung oleh Biro Kepegawaian Kemenag Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Biro Kepegawaian Kemenag PENGEMBANGAN KARIR MASALAH Guru PAI kebanyakan diangkat oleh instansi di luar kemenag sehingga dalam peningkatan karier dibina oleh instansi yang mengangkat SOLUSI
  • 47. EQUIVALENSI BEBAN KERJA KATEGORI EQUIVALENSI BEBAN KERJA Kepala sekolah 24 JTM 0 JTM Wakil Kepala Sekolah 12 JTM 12 JTM Ka Laboratorium 12 JTM 12 JTM Ka Perpus 12 JTM 12 JTM Sekolah Inklusi 6 JTM 18 JTM Mengajar Mapel Muatan Lokal Muatan PAI 2 JTM 22 JTM Mengajar pada Madrasah, Diniyah Formal dan Muadalah 18 JTM 6 JMT
  • 48. EQUIVALENSI BEBAN KERJA KATEGORI EQUIVALENSI BEBAN KERJA Mengajar Pendidikan Keagamaan Islam non formal dan Ponpes 6 JTM 18 JTM Pengurus Organisasi/Asosiasi Profesi Guru tingkat nasional 3 JTM 21 JTM Pengurus Organisasi/Asosiasi Profesi Guru tingkat Provinsi 2 JTM 22 JTM Pengurus Organisasi/Asosiasi Profesi Guru tingkat Kab./Kota 1 JTM 23 JTM Wali Kelas 2 JTM 22 JTM Guru Piket 1 JTM 23 JTM Pembina osis 1 JTM 23 JTM Pembina Ekskul 4 JTM 20 JTM Menjadi Tutor Paket 6 JTM 18 JTM Kategori secara akumulatif paling banyak 6 JTM
  • 49. EQUIVALENSI BEBAN KERJA MASALAH Di lingkungan kemenag belum ada regulasi tentang equivalensi yang menjadi payung hukum untuk semua elemen (eselon I) Masing-masing Direktorat/ Dirjen memiliki aturan tersendiri Perlu mempertimbangkan equivalensi beban tugas pengawas Belum ada otoritatif Pengelolaan dosen PAI di Dit. PAI SOLUSI
  • 50. PENGHARGAAN Prestasi : Uang Pembinaan dan Promosi Dedikasi : Tunjangan Profesi dan Insentif Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas pendidikan memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan KATEGORI MASALAH Ketersediaan anggaran yang terbatas sehingga program kompetensi belum mengakomodir seluruh guru SOLUSI Memperketat seleksi untuk meningkatkan daya saing
  • 51. PENDATAAN TANGGUNG JAWAB Bagian Data, Sistem Informasi, dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam (PMA 42 tahun 2016 pasal 157-160) Pendataan menggunakan Aplikasi Simpatika Pendataan menggunakan aplikasi Emis Pendataan manual by exel Implementasi menggunakan 2 sistem pendataan yaitu MASALAH SOLUSI Terdapat perbedaan data yang dihasilkan Keresahan operator daerah karena format yang diminta masing-masing berbeda
  • 53. PENDATAAN UKPPP Kepresidenan Dapodik IDENTIFIKASI MASALAH SOLUSI Pendataan siswa dilaksanakan oleh institusi lain (Dapodik). Perlu merumuskan pendataan secara mandiri dengan hasil yang akurat serta melakukan sinergitas data dengan Kemendikbud. SUMBER
  • 54. Proses pembinaan dan penjaringan dalam bentuk kompetisi belum bisa dilakukan sampai di tingkat kab/kota PENINGKATAN KOMPETENSI REGULASI Peserta Didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 12 Ayat 1 huruf b) Peningkatan Keagamaan. •  Perkemahan Kerohanian Islam (Rohis) •  Pesantren Kilat (Sanlat) Pengembangan Potensi dan Bakat •  Pentas PAI •  Penyelenggaraan lomba Karya Ilmia Remaja (KIR) •  Menulis Cerita Islami (Ceris) BENTUK MASALAH
  • 55. PEMBINAAN ORGANISASI BENTUK •  Workshop Mahasiswa/kesiswaan •  Kemah Rohis : Pembinaan dan Pelatihan leadership bagi aktifis ROHIS perwakilan dari tiap provinsi. MASALAH SOLUSI Rohis banyak dipengaruhi ekternal sekolah (alumni) yang dalam konteks tertentu mengajarkan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan semangat kebhinekaan dan Islam Rahmatan lil’alamin. Membuat regulasi pembinaan Rohis harus dilakukan Guru PAI, Penguatan Moderasi Islam bagi aktifis rohis.
  • 56. Tidak ada aturan yang memungkinkan pemberian apresiasi kepada peserta didik yang memiliki prestasi dan dedikasi di bidang ke- PAI-an. PENGHARGAAN KATEGORI Prestasi : Uang Pembinaan dan Promosi Dedikasi : Insentif MASALAH
  • 58. PENDAMPINGAN KEWENANGAN Pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh Menteri Agama (PP 55 tahun 2007 pasal 3 ayat 2) Pendidikan agama pada pendidikan formal dan program pendidikan kesetaraan sekurang-kurangnya diselenggarakan dalam bentuk mata pelajaran atau mata kuliah agama. (PP 55 tahun 2007 pasal 4 ayat 1) BENTUK Program kegiatan Penetapan regualasi MASALAH SOLUSI Kemdikbud dan kemristek dikti masih belum memberikan kewenangan penuh terhadap pengelolaan PAI di sekolah umum maupun di perguruan tinggi Umum Melakukan koordinasi dan konsolidasi
  • 60. KURIKULER INTRA KURIKULER Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah menggunakan Kurikulum 2013. (Surat Edaran Dirjen Pendis nomor SE/DJ.I/ HM.01/1142014) Muatan kurikuler PAI adalah Al Quran Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih, dan SKI MASALAH Beberapa Pemerintah daerah memiliki kebijakan menggunakan implementasi kurikulum PAI pola KTSP SOLUSI Melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah dan kemdikbud
  • 62. KURIKULER EKSTRA KURIKULER •  Sebagai pemantapan pengetahuan PAI peserta didik yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler; •  S e b a g a i p e n g u a t a n p e n g a l a m a n d a n pengamalan nilai-nilai ajaran Islam peserta didik; •  Sebagai pengembangan bakat, minat, kemampuan dan keterampilan dalam upaya pembinaan kehidupan beragama peserta didik agar lebih berprestasi dalam bidang PAI; •  Sebagai pengayaan pemahaman materi pembelajaran PAI dalam hubungannya dengan mata pelajaran lain dan kehidupan di masyarakat; dan •  Sebagai media internalisasi nilai-nilai PAI peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi: •  Pesantren Kilat (SANLAT) •  Pembiasaan Akhlak Mulia •  Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) •  Ibadah Ramadhan (IRAMA) •  Wisata Rohani (WISROH) •  Kegiatan Rohani Islam (ROHIS) •  Pekan Keterampilan dan Seni (PENTAS) PAI •  Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Jenis: MASALAH SOLUSI Belum semua ekskul PAI terakomodir dengan maksimal dalam renstra PAI Membuat konsep dalam program yang sudah tersedia sehingga beberapa konten ekskul PAI dapat dilakukan pembinaan
  • 64. Belum ada regulasi dalam bentuk Peraturan Pemerintah yang mengatur secara spesifik ruang lingkup wewenang Kementerian Agama dengan Kementerian Lain. KEWENANGAN 1. UU No. 3 tahun 2017 (Pasal 6) 1)  Jenis Buku terdiri atas buku pendidikan dan buku umum. 2)  Buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Buku yang digunakan dalam pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, pendidikan keagamaan, dan pendidikan khusus. 3)  Muatan keagamaan dalam Buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi tanggung jawab menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama. 2. PMA No. 9 tahun 2018 (Pasal 5) à Dibuat sebelum ada PP (PP Saat ini masih di ristekdikti) 1)  Buku Teks Pendidikan Agama disediakan untuk jenis pendidikan umum, pendidikan umum berciri khas agama, dan pendidikan kejuruan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal mulai jenjang pendidikan usia dini sampai dengan pendidikan menengah. 2)  Penyediaan Buku Teks Pendidikan Agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Direktur Jenderal. 1.  Buku Teks Pendidikan Agama yaitu a.  Buku teks utama adalah Buku Pendidikan Agama yang wajib digunakan dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku dan disediakan oleh Menteri tanpa dipungut biaya. b.  Buku Teks Pendamping merupakan penunjang buku teks utama yang disusun oleh masyarakat berdasarkan kurikulum yang berlaku dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri 2.  Buku Nonteks Pendidikan Agama merupakan buku selain Buku Teks Pendidikan Agama yang digunakan untuk memperkaya materi pendidikan agama dalam buku teks utama dan disediakan oleh masyarakat setelah mendapat pengesahan dari Menteri. Jenis Buku Regulasi Masalah SOLUSI Melakukan Koordinasi & Konsolidasi dengan instansi terkait untuk mempercepat penetapan peraturan pemerintah tentang perbukuan.
  • 65. PENYUSUNAN Perolehan Naskah (UU No. 3 tahun 2017 Pasal 42 dan PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 8) 1)  melalui akuisisi naskah secara aktif dan/atau pasif. 2)  melalui Penulisan, Penerjemahan, atau Penyaduran. 3)  melalui Penerjemahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diutamakan pada naskah yang berkualitas dari Buku berbahasa daerah dan/atau berbahasa asing. SYARAT ISI TERDIRI DARI a.  Tidak bertentangan dengan nilai pancasila; b.  Tidak diskriminatif berdasarkan suku, agama, ras, dan/atau antargolongan; c.  Tidak mengandung unsur pornografi; d.  Tidak mengandung unsur radikalisme agama; e.  Tidak mengandung unsur kekerasan; dan/atau f.  Tidak mengandung ujaran kebencian dan penyimpangan lainnya SYARAT LAIN a.  kesesuaian kutipan dan terjemahan ayat dalam kitab suci dan sumber ajaran agama lainnya; dan b.  kesesuaian transliterasi bahasa asli kitab suci sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Tim Penyusun terdiri dari unsur guru, Pengawas & Dosen PAI MASALAH SOLUSI Belum dilakukan penyusunan buku teks PAI pada perguruan tinggi umum. Kekurangan Anggaran Pembentukan Tim Penulis dosen PAI Review Anggaran penggandaan buku teks PAI pada PTU
  • 66. PENILAIAN Kewenangan Balitbang & Diklat Kementerian Agama dengan mengikutsertakan Instansi/Lembaga terkait (PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 9 & 10) Syarat isi Penyajian Bahasa Grafika Tahqiq Komponen Penilaian: Lulus : Diberikan tanda pengesahan Belum Lulus : HASIL PENILAIAN Dikembalikan dan diberikan alasan dan/atau keterangan kepada pihak pengusul
  • 67. PENERBITAN KEWENANGAN Penerbitan Buku oleh pihak asing di Indonesia wajib dilakukan melalui kerja sama dengan Penerbit yang didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia s e s u a i d e n g a n k e t e n t u a n p e r a t u r a n perundangundangan (Pasal 49) Penerbit berbadan hukum milik Pemerintah Pusat dan/atau berbadan hukum milik Pemerintah Daerah dapat menerbitkan Buku (Pasal 50) Penerbitan Buku untuk pendidikan tinggi difasilitasi oleh kementerian yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan tinggi dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 51) SYARAT PENERBITAN (UU No.3 tahun 2017 Pasal 48) Memenuhi syarat isi Mencantumkan angka standar buku internasional Mendapatkan pengesahan dari Kepala Badan (PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 11) Buku Cetak Buku Elektronik (UU No.3 tahun 2017 Pasal 57) Buku elektronik; Konversi buku cetak ke dalam bentuk buku elektronik. JENIS PENERBITAN (PMA No. 9 tahun 2018 pasal 3) MASALAH SOLUSI Keterbatasan anggaran penggandaan buku Pengadaan buku elektronik menjadi solusi atas keterbatasan anggaran penggandaan buku cetak Digitalisasi buku memudahkan siswa untuk mendapatkan buku teks elektronik tanpa biaya
  • 68. PENGAWASAN KEWENANGAN Pengawasan Buku teks Pendidikan agama dilakukan oleh Balitbang dan Diklat, Direktorat Jenderal dan masyarakat (PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 14) Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku perbukuan, dan masyarakat melakukan pengawasan atas Sistem Perbukuan. (UU No. 3 tahun 2017 Pasal 69 ayat 1) Kejaksaan Republik Indonesia turut melakukan pengawasan terhadap substansi Buku untuk mewujudkan ketertiban dan ketenteraman umum. (UU No. 3 tahun 2017 Pasal 69 ayat 3) Untuk menjamin agar Sistem Perbukuan terselenggara dengan baik. TUJUAN MASALAH Belum ada regulasi yang mengatur secara spesifik tentang tata cara pengawasan SOLUSI Melakukan koordinasi untuk menyusun regulasi tentang Pengawasan Buku Teks Agama
  • 69. DISTRIBUSI KEWENANGAN Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendistribusikan buku teks utama kepada satuan dan/atau program pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah menggunakan anggaran pendapatan belanja negara atau anggaran pendapatan belanja daerah (UU No. 3 tahun 2017 Pasal 61) Pendistribusian Buku Teks Pendidikan agama dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dengan mempertimbangkan kebutuhan satuan pendidikan (PMA No. 9 tahun 2018 Pasal 12) untuk menjamin ketersediaan Buku secara merata dan/atau dengan harga murah (UU No. 3 tahun 2017 Pasal 60) TUJUAN Masalah Masalah Belum ditetapkannya Keputusan Dirjen yang mengatur secara spesifik tentang Pendistribusian buku teks Agama. Melakukan koordinasi untuk menyusun regulasi tentang Pendistribusian Buku Teks Agama
  • 70. SARANA PAI SARANA IBADAH SARANA PERPUSTAKAAN PAI SARANA LABORATORIUM PAI Setiap sekolah minimal memiliki sarana PAI sebagai berikut: sarana ibadah; sarana laboratorium PAI; dan sarana perpustakaan PAI. (KMA 211 tahun 2011)
  • 71. SARANA IBADAH TUJUAN Sebagai pendukung proses pembelajaran PAI dalam meningkatkan potensi peserta didik untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan Agama Islam. Sekolah harus menyediakan prasarana ibadah yang berfungsi sebagai tempat peserta didik melaksanakan praktek keterampilan keagamaan, pengajian, diskusi, ceramah dan kegiatan lainnya yang mendukung pembelajaran PAI. MASALAH Belum adanya standar penyelenggaraan Sarana PAI. Belum ada koordinasi tentang pelaksanaan sarana dan prasarana PAI
  • 72. LABORATORIUM PAI FUNGSI Mendukung proses pembelajaran PAI dalam meningkatkan keimanan melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam; KOMPONEN Perabot (Lemari/rak), Peralatan Pendidikan (Gambar simulasi pelaksanaan ibadah haji, gambar ka’bah, gambar pelaksanaan wudhu, gambar pelaksanaan sholat, penunjuk waktu sholat, Capstok/ ibadah haji), Media pendidikan (peralatan multimedia, CD pembelajaran PAI berbasis TIK, Alat peraga baca tulis al- Qur’an, CD pelaksanaan sholat, Peralatan seni Islami ( Peralatan Reabana, Peralatan Marawis, Peralatan Khot dan kaligrafi), dll. MASALAH •  Sarana PAI belum ada standar penyelenggaraan. •  Belum ada pembicaraan antar instansi terhadap pemberian sarana PAI (status PAI).
  • 73. PERPUSTAKAAN PAI FUNGSI KOMPONEN MASALAH Memperoleh informasi tentang ajaran Islam dan PAI dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati, dan mendengar. Perabot (lemari, rak meja dan kursi, dll), Kitab/ buku (al-Qur’an, Al-Qur’an dan terjemah, enseklopedi al-Qur’an, Buku PAI untuk SMA, Novel Islami dll), Perlengkapan lain (Media Mading, Komputer lengkap, Peta Negara Muslim,dll) Belum ada sekolah yang secara khusus memiliki perpustakaan PAI Pengadaan buku dan media yang membantu pembelajaran PAISOLUSI
  • 77. TES SISWA DLL RAW INPUT PROSES OUT PUT •  GURU •  USBN LULUSAN EVALUASI KONTEKS
  • 78. KOMUNITAS BELAJAR FORUM KOMUNIKASI GURU (FKG) KELOMPOK KERJA PENGAWAS (POKJAWAS) MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) KELOMPOK KERJA GURU (KKG)
  • 79. Pelatihan dapat dilakukan di pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, lembaga penjaminan mutu pendidikan, kelompok kerja guru, musyawarah guru mata pelajaran, gugus, atau lembaga lain yang melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi. (Penjelasan PP 74 tahun 2008 pasal 5 ayat 5 ) Pengembangan dan peningkatan kompetensi guru dilakukan dalam berbagai kegiatan keprofesionalan yang diselenggarakan antara lain melalui Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru Mata Pelajaran, Kelompok Kerja Pengawas Sekolah, dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah. (Penjelasan PP 74 tahun 2008 pasal 47 ayat 4) EKSISTENSI
  • 80. •  FKG : Forum Komunikasi Guru •  KKG : Kelompok Kerja Guru •  MGMP : Musyawarah Guru Mata Pelajaran •  POKJAWAS : Kelompok Kerja Pengawas BENTUK
  • 82. Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen yang berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat. Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi. Pembentukan organisasi profesi dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi organisasi profesi guru dalam pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi guru. (UU no 14 Tahun 2005 Pasal 41) Organisasi Profesi Guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh Guru untuk mengembangkan profesionalitas Guru. (PP 74 Tahun 2008 Pasal 1) Guru memiliki kebebasan untuk berserikat dalam Organisasi Profesi Guru. Kebebasan untuk berserikat dalam Organisasi Profesi Guru dilaksanakan dengan tetap mengutamakan pelaksanaan tugas proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. (PP 74 Tahun 2008 Pasal 44) Dosen memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi atau organisasi profesi keilmuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Kebebasan untuk berserikat tidak boleh mengganggu pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang menjadi tanggungjawab keprofesionalan. (PP No 37 tahun 2009 Pasal 30) EKSISTENSI
  • 83. Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan: (UU no 14 tahun 2005 Pasal 42) KEWENANGAN Menetapkan dan menegakkan kode etik guru; Memberikan bantuan hukum kepada guru; Memberikan perlindungan profesi guru; Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru; Memajukan pendidikan nasional.
  • 84. Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/ atau satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas. (UU no 14 Tahun 2005 Pasal 39:) BENTUK PGRI : Persatuan Guru Republik Indonesia ADPISI : Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Seluruh Indonesia AGPAII : Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia Organisasi Profesi Guru/Dosen
  • 86. KEMDIKBUD INTEGRASI PROGRAM •  Penetapan Regulasi yang mendukung penyelenggaraan PAI di sekolah. •  Pengangkatan Guru PAI. •  Kurikulum •  Buku Teks PAI •  Sinkronisasi data guru, siswa, sarana PAI MASALAH •  Kewenangan Pengangkatan Guru PAI •  Kewenangan Pembuatan Buku teks PAI •  Kewenangan Pemberian Tunjangan Profesi Guru SOLUSI Diperlukan regulasi yang memadai tentang pembagian kewenangan antara Kementerian Agama dan Kemdikbud
  • 87. PEMERINTAH DAERAH INTEGRASI PROGRAM UU No 23 tahun 2014 mengatur bahwa kewenangan pengelolaan Pendidikan Dasar dan menengah berada di Pemerintah Daerah. •  Penetapan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan PAI di sekolah. •  Pengangkatan dan penempatan Guru PAI. MASALAH •  Tidak semua daerah mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pengembangan PAI di sekolah. •  Kurang tersosialisaikannya program dan kegiatan Dit PAI di daerah. SOLUSI •  Forum koordinasi antara Pemda (dalam hal ini Kanwil dan Kandepag) perlu ditingkatkan. •  Pemberian Apresiasi Kepada Kepala Daerah yang memiliki kepedulian terhadap PAI di sekolah.
  • 90. •  Sharing pengelolaan pendidikan Agama Islam dalam bentuk seminar internasional MABIM (MAJELIS AGAMA BRUNEI DARUSSALAM, INDONESIA & MALAYSIA) INTEGRASI PROGRAM
  • 91. •  Penetapan regulasi tentang sertiikasi guru dan pengawas PAI •  Teknis pelaksanaan Sertifikasi guru dan pengawas PAI. KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU INTEGRASI PROGRAM
  • 92. •  Bela NKRI •  Bina Kawasan TENTARA NASIONAL INDONESIA INTEGRASI PROGRAM
  • 93. •  Penetapan Regulasi yang mendukung penyelenggaraan PAI di Perguruan Tinggi Umum. •  Pengangkatan Dosen PAI. •  Kurikulum •  Buku Teks PAI •  Sinkronisasi data Dosen, mahasiswa, sarana PAI •  PPG KEMRISTEKDIKTI INTEGRASI PROGRAM MASALAH •  Kewenangan Pengangkatan Dosen PAI •  Kewenangan Pembuatan Buku teks PAI •  Kewenangan Pemberian Tunjangan Profesi Dosen SOLUSI Diperlukan regulasi yang memadai tentang pembagian kewenangan antara Kementerian Agama dan Kemristekdikti
  • 95. JENIS PENCITRAAN INFORMASI KONTRA NARASI Program & Kegiatan Direktorat PAI Menjawab isu publik tentang ke-PAI-an yang sedang berkembang
  • 97. BENTUK PENCITRAAN EVENT Pentas PAI, Kemah Rohis, PAI Bela NKRI, Bina Kawasan, Guru Kunjung, Apresiasi Pendidikan Islam, Pelatihan ICT Guru PAI serta kegiatan lainnya MEDIA MEDIA CETAK Tulisan opini pada Koran Sindo oleh Direktur PAI seperti: Memantapkan dan Merawat Keberagaman; Mengukuhkan Pilar- Pilar Keberagaman dalam Pendidikan Agama Islam; dan Menampilkan Wajah Ramah Jamaah. Penerbitan buku-buku penunjang PAI seperti: Buku Khutbah Jumat pada Sekolah dan Kampus, Buku Pengayaan PAI, Buku Cerita Remaja Islami (Ceris) & Karya Ilmiah Remaja (KIR), Buku Pedoman Bimtek Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan Buku Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) guru PAI. MEDIA ELEKTRONIK Video Profil Direktorat PAI, Video Ringkasan Kegiatan PAI, dan Video Puisi Keberagaman Infografis Program Direktorat PAI, Infografis Data Guru & Pengawas serta Infografis Penguatan Pendidikan Karakter Publikasi berita Kegiatan Direktorat PAI pada website Kemenag RI & Dirjen Pendis serta media online lainnya. Publikasi Kegiatan melalui media sosial seperti Instagram dan Fanspage Direktorat PAI